Spirit Publik Volume 2, Nomor 2 Halaman: 103 - 112
ISSN. 1907 - 0489 Oktober 2006
ANALISIS DISKRIMINAN TERHADAP PERILAKU PNS ADMINISTRASI UNS BERBELANJA DI TOKO KPRI UNS SURAKARTA The Discriminant Analysis Shopping Behavior of PNS Administrative UNS at KPRI UNS Surakarta Oleh: Suryatmojo Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS (Diterima tanggal 19 Juni 2006, disetujui tanggal 24 Juli 2006) ABSTRACT This research is aim to find out there is or not the marketing strategy factors of KPRI UNS Shop, that affect/make behavior of UNS Administrative PNS is different, between who is often buying/shopping and who is seldom buying/shopping at KPRI UNS Shop of Surakarta. The kind of research is quantitative discription with a survey method. The research population is 797 UNS Administrative PNS. The amount of sample is taken with use the degree of confidence is 95% and SE= ± 9,5% , that are 106 respondent. The sample is taken by Systematic Proportional Random Sampling. The result of instrumental try out shows that the instrument that used is valid with correlation coefficient from 0,470 to 0,878.and is reliable with alpha value 0,7712. The Discriminant Analysis For Two Groups is used to analysis of shopping behavior of UNS Administrative PNS, that are the often shopping group and the seldom shopping group at KPRI UNS Shop. The analysis is done with version 11 SPSS software computer. The result of analysis shows that there is a real behavior difference, between two groups that are researched. The marketing strategy factor of KPRI UNS Shop that make differ behavior of both groups is Information Delivery factor from KPRI UNS Shop of Surakarta. Key words : Consumer Behavior, Cooperative, Discriminant, Marketing Strategy.
PENDAHULUAN
dapat bersaing dengan pelaku usaha yang lain, yaitu Badan Usaha Swasta maupun Badan Usaha
Perkembangan koperasi di Indonesia yang
Milik Negara.
mampu hidup dan tumbuh secara mandiri atas
Berbagai faktor yang sangat komplek
dasar partisipasi anggota, pada umumnya masih
mempengaruhi kekurangmampuan koperasi pe-
merupakan sesuatu yang harus diupayakan
gawai untuk tumbuh dan berkembang. Misalnya
perwujudannya. Demikian pula dengan Koperasi
kualitas
Pegawai Republik Indonesia sebagai suatu
untuk mengantisipasi peluang usaha, serta meme-
koperasi yang didirikan dan dimiliki oleh para
cahkan masalah yang muncul, baik yang ber-
Pegawai Negeri Sipil. Sebab dalam kenyataannya
hubungan
masih banyak
maupun masalah pengelolaan dan pengembangan
koperasi pegawai yang belum
keanggotaan,
dengan
Selain
itu,
kemampuan
pengembangan koperasi
pengurus
organisasi
mampu mencapai tingkat pertumbuhan dan
usaha.
pegawai
pada
perkembangan yang diharapkan, apalagi untuk
hakekatnya juga menampung dan melayani
103
Spirit Publik Vol. 2, No. 1, April 2006 Hal. 1 - 6
berbagai macam kepentingan dan kebutuhan
438 orang penyimpan/penabung atau 18,76%.
segenap anggotanya, yang harus dikelola dengan
dari jumlah seluruh anggota.
baik oleh para pengurusnya. Sehingga pengelo-
Meskipun jumlah konsumen Unit Usaha
laan koperasi tidak lepas dari pemenuhan
Pertokoan KPRI UNS merupakan jumlah yang
kebutuhan para anggotanya maupun kebutuhan
terbesar diantara unit usaha yang ada di KPRI
lingkungan di sekitarnya, serta mutlak pula
UNS, tetapi dengan melihat data bahwa kon-
kiranya, senantiasa dijalin adanya komunikasi
sumen/pembeli
yang baik, intensif, timbal balik dan terus
100% dari jumlah seluruh anggota KPRI UNS,
menerus antara koperasi dengan anggota dan
menunjukkan bahwa Unit Usaha Pertokoan
lingkungan sekitarnya.
tersebut masih memungkinkan untuk diting-
Koperasi Pegawai Republik Indonesia
jumlahnya
belum
mencapai
katkan.
Universitas Sebelas Maret (selanjutnya disingkat
Faktor strategi pemasaran yang dilakukan
KPRI UNS) adalah Koperasi Pegawai yang
Toko KPRI UNS serta pengaruhnya terhadap
dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil dilingkungan
perilaku konsumen membeli/berbelanja di toko
Universitas Sebelas Maret Surakarta, saat ini
tersebut, menarik untuk diteliti, dengan. harapan
mempunyai anggota berjumlah 2335 orang, yang
dapat diperoleh gambaran tentang faktor apa dari
meliputi dosen maupun karyawan, serta pen-
strategi pemasaran Toko KPRI UNS yang
siunan PNS UNS yang masih menjadi anggota
mempengaruhi perilaku konsumen, baik yang
(anggota luar biasa).
sering membeli/berbelanja maupun yang jarang
Adapun Bidang Usaha KPRI UNS meliputi tiga Unit, ialah sebagai berikut : 1. Unit Simpan Pinjam.
membeli/berbelanja di toko tersebut. Meskipun Toko KPRI UNS
merupakan
satu satunya toko yang melayani kebutuhan para
Merupakan usaha pemberian pinjaman/kredit
pegawai di lingkungan kampus Universitas Sebe-
uang kepada para anggota KPRI UNS
las Maret Surakarta, Toko KPRI UNS masih
Surakarta.
perlu senantiasa berusaha meningkatkan kualitas
2. Unit Simpanan. Merupakan
pelayanannya kepada para anggota koperasi seusaha penerimaan simpanan/
tabungan dari para anggota KPRI UNS 3 Unit Usaha Pertokoan. Merupakan barang/jasa
usaha untuk
bagai konsumen. Antara lain dengan melakukan strategi pemasaran yang baik serta mempelajari beragam
penyediaan/penjualan memenuhi
kebutuhan
karakteristik
perilaku
konsumen/
anggota KPRI UNS. Berdasarkan hal-hal tersebut, penelitian ini
anggota KPRI UNS, yang dapat dibayar
bertujuan :
secara tunai atau kredit.
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan
Berdasarkan Laporan Tahunan Pengurus
perilaku PNS Administrasi UNS berbelanja
Dan Pengawas KPRI UNS Tutup Buku Tahun
di Toko KPRI UNS, dalam arti mereka yang
2005, diketahui bahwa selama tahun 2005 Unit
sering
Usaha Pertokoan mempunyai konsumen terbesar,
dengan yang jarang berbelanja.
yaitu 1978 orang pembeli atau 84,71% dari
berbelanja,
perilakunya
berbeda
2. Untuk mengetahui, apakah ada faktor strategi
jumlah seluruh anggota koperasi, sedangkan Unit
pemasaran
yang
mempengaruhi/membuat
Simpanan mempunyai konsumen terkecil, yaitu:
perilaku PNS Administrasi UNS berbeda, antara yang sering berbelanja dengan yang
2
SURYATMOJO – Analisis Diskriminan Prilaku PNS Administrasi Berbelanja
jarang berbelanja di Toko KPRI UNS
Z= 1,96 Sub-sub sampel ditentukan p : q = 0,5:
Surakarta.
0,5. Dan ditentukan SE= Maka
METODE PENELITIAN
n (1,96) 2 . 1. Jenis Penelitian
9,5 %. :
(0,5)(0,5) 106,41 (0,095) 2
= 106 (dibulatkan)
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah
Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini
metode survei, yaitu suatu upaya untuk me-
adalah 106 orang.
ngumpulkan informasi dari responden dengan menggunakan angket/kuesioner.
Sedangkan pemilihan sampelnya dilakukan secara Systematic Proportional Random Sampling, yaitu “penarikan sampel dilakukan
2. Populasi Dan Sampel
dengan memperhatikan perimbangan jumlah
Konsumen terbesar Toko KPRI UNS adalah anggota KPRI UNS, dimana sebagian besar anggota adalah PNS UNS. Maka populasi penelitian ini adalah PNS, khususnya PNS Administrasi UNS. Hal ini karena sifat kerja PNS Administrasi yang mengharuskan senantiasa
unit-unit di dalam setiap sub populasi secara proporsional” (Slamet, Y., 2001). Dengan perhitungan sebagai berikut : Subpopulasi xJumlahsampel Populasi
Sedangkan
pengambilan
sampel
dari
hadir pada setiap jam dan hari kerja, sehingga
masing-masing
lebih sering berinteraksi dengan Toko KPRI
secara systematic, yaitu “bilamana unit-unit
UNS.
populasi terdaftar secara acak”. (Slamet, Y,
unit/sub
populasi
dilakukan
orang, yang tersebar dalam Unit Kerja Kantor
2001). Kemudian dari daftar tersebut diambil
Pusat dan sembilan Fakultas di lingkungan UNS.
dengan interval yang sama, dimana Interval=
Jumlah PNS Administrasi UNS adalah 797
Meskipun seluruh PNS Administrasi UNS dapat di
ketahui
jumlahnya,
tetapi
belum
tentu
semuanya merupakan konsumen Toko KPRI UNS. Sehingga pada hakekatnya konsumen Toko KPRI UNS tidak diketahui jumlahnya secara pasti. Karena jumlah populasi tidak diketahui secara pasti, maka besarnya sampel yang diambil didasarkan pada rumus sebagai berikut : p.q n (Z )2 ( SE ) 2 (Arkin dan Colton dalam Slamet, Y., 2001)
Populasi 797 = =7,5 dibulatkan = 8 Sampel 106
Jadi setiap 8 populasi diambil 1 sampel, diambil dari daftar secara urut dengan interval 8. 3. Data dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden. Data ini berupa tanggapan atau penilaian
konsumen/PNS Administrasi UNS
tentang strategi pemasaran di Toko KPRI UNS,
Dalam penelitian ini besarnya confidence
Sedangkan data sekunder, yaitu data yang
interval ditentukan sebesar 95%. Maka besarnya
diperoleh tidak langsung, tetapi berupa dokumentasi dari lembaga yang terkait.
Spirit Publik Vol. 2, No. 1, April 2006 Hal. 1 - 6
4. Teknik Pengumpulan Data
Penambahan pembagian SHU.
X6 : Lokasi Toko, dengan indikator :
Di dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
- Kestrategisan tempat/lokasi. Sedangkan
Variabel
tergantung
dalam
a. Kuesioner/Angket, ialah: “Daftar pertanyaan
penelitian ini adalah Y: Perilaku PNS Adminis-
yang diberikan kepada orang lain yang
trasi UNS. Untuk dapat dianalisis dengan anlisis
bersedia memberikan respon (responden)
diskriminan maka dikelompokkan menjadi dua :
sesuai
1. Perilaku PNS Administrasi UNS yang sering
dengan
permintaan
pengguna”.
(Riduwan , 2004).
berbelanja di toko KPRI UNS. Dengan
b. Dokumentasi, ialah: “Pengumpulan data dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
kriteria pembelian rata-rata minimal dua kali per bulan.
relevan. peraturan-peraturan. laporan kegi-
2. Perilaku PNS Administrasi UNS yang jarang
atan, foto-foto, film dokumenter, data yang
berbelanja di Toko KPRI UNS. Dengan
relevan bagi penelitian”. (Riduwan, 2004)
kriteria pembelian rata-rata kurang dari dua kali per bulan.
5. Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
6. Uji Instrumen
Strategi Pemasaran. Adapun elemen-elemen yang
Dalam penelitian ini digunakan uji instru-
dapat menggambarkan strategi pemasaran ter-
men berupa uji validitas dan uji reliabilitas.
sebut, di kategorikan ke dalam enam variabel
“Validitas menunjukkan kinerja kuesioner dalam
(Buchari Alma, 2005), sebagai berikut:
mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas
X1 : Target market, dengan indikator:
menunjukkan bahwa kuesioner tersebut konsisten
-
Kesesuaian barang yang tersedia
apabila digunakan untuk mengukur gejala yang
dengan
sama” (Purbayu Budi Santoso dan Ashari, 2005).
kebutuhan
anggota/konsumen.
Uji validitas dilakukan dengan mengukur
X2 : Persediaan barang di toko, dengan indi-
korelasi antara skor dari masing-masing variabel
kator :
dengan skor total variabel strategi pemasaran.
-
Kelengkapan barang yang tersedia.
X3 : Atmosphere Toko, dengan indikator:
-
Bivariat dari Pearson.
Lay out/Penataan barang di Toko.
-
Uji validitas dan reliabilitas dalam pene-
Sirkulasi udara di dalam Toko.
litian ini dilakukan terhadap jawaban dari 20
Tata-Cahaya/penerangan di dalam
responden. Analisis dilakukan dengan komputer,
toko
software SPSS Versi 11.
Pelayanan karyawan Toko.
X4 : Harga
Yaitu dengan menggunakan Rumus Korelasi
barang
yang
dijual,
Dari hasil analisis diketahui korelasi antara dengan
indikator:
skor masing-masing variabel dengan skor total variabel, adalah antara 0,470 (terrendah) dan
-
Penetapan harga barang yang dijual
0,878 (tertinggi), sehingga lebih besar dari skor
-
Cara/syarat pembayaran
dalam Tabel Nilai-Nilai r Product Moment.
X5 : Promosi , dengan indikator:
Dimana dengan N= 20 dan taraf signifikansi 5%,
4
-
Penyampaian informasi.
r tabel adalah 0,444. Dengan demikian kuesioner
-
Pemberian hadiah/voucher.
dalam penelitian ini memiliki instrumen valid.
SURYATMOJO – Analisis Diskriminan Prilaku PNS Administrasi Berbelanja
“Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dilain kesempatan”. Analisis dilakukan dengan Metode Cronbach Alpha, dimana suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Purbayu Budi Santosa dan Ashari, 2005). Dari hasil analisis, diketahui bahwa nilai alpha adalah 0,7712 sehinga lebih basar dari 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa masingmasing kuesioner dalam penelitian ini adalah reliabel. 7. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan Analisis Diskriminan, yaitu: “Analisis yang bertujuan untuk mengelompokkan setiap obyek ke dalam dua atau lebih kelompok, berdasarkan pada kriteria sejumlah variabel bebas. Analisis kemudian dapat dikembangkan, pada variabel mana saja yang membuat kelompok 1 berbeda dengan kelompok 2, berapa persen yang masuk ke kelompok 1, berapa persen yang masuk ke kelompok 2, dan seterusnya” (Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono, 2004). Dalam penelitian ini dipergunakan analisis diskriminan untuk dua kelompok. Analisis data dilakukan dengan Komputer, Software SPSS, Versi 11. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Variabel Strategi Pemasaran Penilaian responden terhadap masingmasing indikator variabel Strategi Pemasaran dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa setiap indikator variabel dinilai baik oleh responden. Dengan nilai antara 6,1 sampai dengan 8,0, oleh responden berkisar antara 49 orang (46,2%) sampai dengan 79 (74,5%) yang menilai baik. Sedangkan penilaian responden tentang Variabel Strategi Pemasaran secara menyeluruh dapat dilihat pada tebel berikut. Dimana untuk
penilaian setiap indikator adalah antara 0,0-10,0, maka untuk penilaian secara menyeluruh (12 indikator) dikalikan 12 menjadi 0,0-120,0. Tabel 1. Penilaian Responden Tentang Strategi Pemasaran Toko KPRI UNS. No.
Nilai
Kategori
1
0 - 24,0
Sangat tidak baik.
0
0
2
24,1 - 48,0
Tidak baik
2
1,9
3
48,1 - 72,0
Cukupbaik
3
2,8
4
72,1 - 96,0
Baik
68
64,2
5
96,1 - 120,0
Sangat baik
33
31,1
106
100,0
Jumlah :
Jml
%
Sumber : Data primer.
2. Deskripsi Variabel Perilaku Konsumen/ Frekuensi Belanja. Dalam penelitian ini, perilaku konsumen difokuskan pada frekuensi belanja konsumen, dimana untuk frekuensi belanja rata-rata kurang dari 2 kali per bulan dikategorikan menjadi kelompok jarang belanja, sedangkan frekuensi belanja rata-rata 2 kali atau lebih dikategorikan menjadi kelompok sering belanja.
Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi belanja responden (PNS Administrasi UNS), di Toko KPRI UNS tampak dalam tabel berikut : Tabel 2. Frekuensi Belanja Responden Di Toko KPRI UNS. Frekuensi No Rata-rata / Kategori Jml. % . Bulan 1
< 1 kali
Jarang Belanja
8
7,5
2
1 kali
Jarang Belanja
44
41,5
3
2 kali
Sering Belanja
37
34,9
4
3 kali
Sering Belanja
9
8,5
5
4 kali
Sering Belanja
4
3,8
6
5 kali
Sering Belanja
4
3,8
106
100, 0
Jumlah : Sumber : Data primer.
3. Analisis Diskriminan
Spirit Publik Vol. 2, No. 1, April 2006 Hal. 1 - 6
a) Analysis Cases Processing Summary.
-
Dari Tabel Analysis Cases Processing
Kesesuaian barang yang dijual dengan kebutuhan konsumen.
Summary (Rangkuman Proses Analisis) terlampir, diketahui bahwa. sejumlah 106 responden
3. Variabel
(jumlah kasus) dalam penelitian ini, kesemuanya
indikator:
adalah valid (sah), sehingga tidak ditemukan data
-
yang hilang (missing).
Kelengkapan
Barang,
dengan
Kelengkapan barang yang dijual. Sedangkan kelompok Jarang Beli menilai
lebih pada variabel Strategi Pemasaran yang b) Group Statitics.
tidak berkaitan langsung dengan faktor barang
Dari tabel Group Statistik (Statistik Tiap Kelompok) terlampir, diketahui bahwa terdapat
yang dijual, yaitu:
1. Variabel Promosi, dengan indikator:
54 orang responden yang mempunyai perilaku
-
Penyampaian Informasi.
sering belanja dan 52 orang responden yang
-
Pemberian Voucher.
mempunyai perilaku jarang belanja di Toko KPRI
-
Penambahan pembagian SHU.
UNS,
dari
106
orang
responden
secara
keseluruhan.
2. Variabel Lokasi Toko, dengan indikator: -
Mean nilai jawaban responden menun-
Kestrategisan lokasi toko.
3. Variabel
Atmosphere Toko, dengan
jukkan bahwa semakin besar mean, semakin
indi-kator:
positip
terhadap
-
Pelayanan karyawan toko.
variabel Strategi Pemasaran Toko KPRI UNS.
Lay-out/Penataan barang di dalam toko.
Berdasarkan mean dari nilai jawaban responden,
-
dapat diketahui urutan penilaian dari yang
-
Sirkulasi udara di dalam toko.
(baik)
penilaian
reponden
Penerangan/Tata-cahaya di dalam toko.
tertinggi sampai yang terrendah atas faktor-faktor Strategi Pemasaran (indikator variabel bebas), oleh masing-masing kelompok.
Test Of Equality Of Group Means (Uji
Disamping itu, dari tabel Group Statistik (terlampir)
juga
dapat
c) Test Of Equality Of Group Means.
diketahui
indikator
Kesamaan/Perbedaan
Kelompok
Rata-Rata).
dipergunakan untuk menguji perbedaan dan
variabel Strategi Pemasaran yang dinilai lebih
kesamaan
tinggi
atas
kelompok perilaku konsumen PNS Administrasi
kelompok yang lain (Sering Belanja dan Jarang
UNS yang sering berbelanja , dengan yang jarang
Belanja).
berbelanja di Toko KPRI UNS, terhadap pe-
oleh
masing-masing
Apabila kelompok
kelompok
diperbandingkan
tersebut,
maka
antara
nampak
rata-rata
yang
signifikan,
antara
dua
ngaruh setiap indikator dari variabel Strategi
bahwa
Pemasaran Toko KPRI UNS, Surakarta. Test ini
kelompok Sering Beli menilai lebih pada variabel
dengan berpedoman pada:
Strategi Pemasaran yang berkaitan langsumg
1. Angka Wilk’s Lambda.
dengan faktor barang yang dijual, yaitu :
Angka ini berkisar antara 0 sampai 1.
1. Variabel Harga Barang , dengan indikator:
Semakin mendekati angka 0 berarti data
-
Harga barang yang dijual.
tiap kelompok makin berbeda., sedangkan
-
Cara Pembayaran.
semakin mendekati. Angka 1 berarti data tiap
2. Variabel Target Market, dengan indikator: 6
kelompok cenderung sama. Berdasarkan
SURYATMOJO – Analisis Diskriminan Prilaku PNS Administrasi Berbelanja
Tabel Test Of Equality Of Group Means.
Jika signifikan > 0,05 berarti tidak ada
(Tabel Uji Persamaan Kelompok Rata-rata).
perbedaan antar kelompok. Jika signifikan < 0,05 berarti ada perbedaan antar kelompok.
2. F Test, dengan batas signifikan 0,05. Tabel 3. Uji Perbedaan Antar Kelompok No.
Faktor
Wilks’ Lambda
Uji F
Signifikansi
Perbedaan
1
Kesesuaian Barang
.998
.201
.655
Tidak Ada
2
Kelengkapan Barang
.999
.114
.736
Tidak Ada
3
Penataan Barang
1.000
.002
.962
Tidak Ada
4
Sirkulasi Udara
1.000
.016
.900
Tidak Ada
5
Penerangan
.993
.692
.407
Tidak Ada
6
Pelayanan Karyawan
1.000
.030
.862
Tidak Ada
7
Harga Barang
.999
.061
.806
Tidak Ada
8
Cara Pembayaran
.996
.376
.541
Tidak Ada
9
Penyampaian Info.
.959
4.439
.038
Ada
10
Pemberian Voucher
.996
.405
.526
Tidak Ada
11
Penambahan SHU
.997
.358
.551
Tidak Ada
12
Lokasi Toko
.999
.104
.748
Tidak Ada
Sumber : Data primer
Dari tabel tersebut, diketahui bahwa yang
sikap mereka terhadap penyampaian informasi
signifikannya < 0,05 adalah indikator variabel
dari Toko KPRI UNS.
Penyampaian Informasi, yaitu 0,038. Hal ini
d) Variables Entered / Removed.
berarti ada perbedaan antar kelompok responden
Dari
tabel Variables
Entered/Removed
yang sering beli dan yang jarang beli di Toko
(Variabel Yang Dimaskkan/Dikeluarkan) ter-
KPRI UNS, dipengaruhi oleh sikap mereka
lampir, terlihat bahwa dari 12 indikator variabel
terhadap penyampaian informasi yang dilakukan
Strategi Pemasaran, hanya faktor Penyampaian
Toko KPRI UNS. Mungkin saja apabila penyam-
Informasi yang dapat dimasukkan (entered)
paian informasi dari Toko KPRI UNS lebih
dalam persamaan diskriminan. Dengan demikian
baik/informatif, kelompok yang jarang membeli
berarti perilaku sering atau jarang belanja
akan menjadi sering membeli,
sebaliknya
dipengaruhi oleh sikap responden terhadap
apabila
jelek/tidak
indikator penyampaian informasi dari Toko KPRI
penyampaian
informatif
kelompok
informasi yang
sering
membeli
UNS Surakarta.
menjadi tidak tertarik dan jarang membeli. Dari 12 indikator variabel Strategi
e) Variables In The Analysis.
Pemasaran Toko KPRI UNS. hanya satu yang
Dari tabel Variable In The Analysis
berbeda secara signifikan, yaitu penyampaian
(Variabel Yang Dianalisis) terlampir, diketahui
informasi. Hal ini berarti perilaku sering atau
bahwa hanya ada satu indikator variabel Strategi
jarang beli di Toko KPRI UNS dipengaruhi oleh
Pemasaran, yaitu Penyampaian Informasi, yang
Spirit Publik Vol. 2, No. 1, April 2006 Hal. 1 - 6
masuk dalam model/persamaan diskriminan,
Strategi Pemasaran Toko KPRI UNS, hanya
hanya satu tahap dan dengan F hitung 4,439.
terdapat satu indikator variabel yang memenuhi syarat masuk model diskriminan, yaitu indikator Penyampaian Informasi, dengan nilai 1. Sehingga
f) Variables Not In The Analysis.
pihak Pengelola Toko harus benar-benar mem-
Dari tabel Variables Not In The Analysis
perhatikan faktor penyampaian informasi yang
(Variabel Yang Tidak Dianalisis) terlampir,
dilakukan,
karena
perilaku
belanja
kedua
diketahui variabel yang dikeluarkan satu persatu
kelompok (PNS Administrasi UNS yang sering
dari model. Dengan melihat angka Mahalanobis
berbelanja dan yang jarang berbelanja), sensitif
Distance (Min D Squared) atau Uji Beda Rata-
terhadap faktor tersebut.
rata yang terbesar, lalu mengevaluasi, apakah variabel tersebut mempunyai angka Sig. dibawah
j) Interpretasi Model Diskriminan.
0,05. Jika di bawah 0,05 maka variabel tersebut
Berdasarkan tabel Group Statistic (terlam-
dimasukkan dalam model Diskriminan. Jika tidak
pir), diketahui bahwa indikator variabel Penyam-
(di atas 0,05), maka proses otomatis dihentikan.
paian Informasi dengan mean skor 7.8500, masuk ke kelompok Jarang Beli. Apabila dinyatakan
g. Eigenvalues. Dari
tabel
Eigenvalues
(terlampir),
diketahui angka canonical correlation adalah 0,202, 0,0408.
yang
apabila
dikuadratkan
Hal ini berarti
menjadi
4,08% varian dari
variabel belanja dapat dijelaskan oleh model diskriminan yang terbentuk hanya oleh satu
dalam tabel, tampak sebagai berikut : Tabel 4. Interpretasi Model Diskriminan Indikator Variabel
Penyampaian 7.3426 Informasi Sumber : Data primer diolah.
indikator variabel Strategi Pemasaran, yaitu Penyampaian Informasi. h) Wilks’ Lambda. Dari tabel Wilks’ Lambda (terlampir), terlihat angka Chi-Square adalah 4,326 dengan angka signifikan adalah 0,038. Hal ini mengindikasikan perbedaan yang signifikan antara dua kelompok Sering Belanja dan Jarang Belanja pada model diskriminan. Jadi perilaku PNS
Sering Belanja (Mean Skor)
Jarang Belanja (Mean Skor)
Structu r Matrix (Angka)
7.8500
1.000
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa PNS Administrasi UNS yang jarang berbelanja di Toko KPRI UNS, lebih menilai positif terhadap Penyampaian Informasi yang dilakukan Toko KPRI UNS, bila dibandingkan dengan PNS Administrasi UNS yang sering berbelanja di Toko KPRI UNS Surakarta. Jika pengelola Toko KPRI UNS akan berfokus melayani PNS Administrasi UNS yang
Administrasi UNS yang sering berbelanja di
jarang
berbelanja,
agar
menjadi
Toko KPRI UNS memang berbeda secara nyata
berbelanja, maka pengelola dapat mencari lebih
dengan perilaku PNS Administrasi UNS yang
lanjut tentang cara penyampaian informasi yang
jarang berbelanja di Toko KPRI UNS .
diinginkan oleh PNS Administrasi UNS, untuk diterapkan pada Toko KPRI UNS.
i) Structure Matrix. Dari tabel Structure Matrix (terlampir) diketahui bahwa dari 12 indikator variabel
8
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan
sering
SURYATMOJO – Analisis Diskriminan Prilaku PNS Administrasi Berbelanja
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang
Misalnya dengan memberikan informasi
telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
secara berkala dan dikemas dengan menarik,
berikut :
tentsng Toko KPRI UNS, serta dikirim
1.
Secara
umum
tanggapan/penilaian
PNS
kepada para pegawai di lingkungan UNS
Administrasi UNS, sebagai konsumen Toko
sebagai anggota KPRI UNS, melalui unit-
KPRI UNS, terhadap Strategi Pemasaran
unit kerja UNS. Sehingga dapat menarik
Toko KPRI UNS adalah baik, (Nilai antara
anggota KPRI UNS, khususnya bagi yang
6,1 sampai dengan 8,0 oleh 68 orang
masih jarang berbelanja di Toko KPRI UNS
2. Diketahui pula bahwa faktor-faktor Lay-out/
responden atau 64,2%). 2. Ada
perbedaan
perilaku
belanja
yang
Penataan Barang, Penerangan/Tata Cahaya
signifikan, antara perilaku PNS Administrasi
dan
Sirkulasi
Udara
(indikator-indikator
UNS yang sering berbelanja, dengan yang
variabel Atmosphere Toko), pada umumnya
jarang berbelanja di Toko KPRI UNS
dinilai rendah oleh responden/PNS Admi-
Surakarta. (Berdasarkan tabel Wilks’ Lam-
nistrasi UNS, baik kelompok yang sering
bda, dengan angka Chi Square 4,326 dan
maupun yang jarang berbelanja di Toko
angka Significan 0,038).
KPRI UNS. Maka hendaknya pengelola Toko
3. Ada faktor Strategi Pemasaran yang mem-
KPRI UNS membenahi faktor-faktor tersebut
pengaruhi/membedakan perilaku PNS Admi-
agar dapat menarik konsumen khususnya
nistrasi yang sering berbelanja dengan yang
anggota
jarang berbelanja di Toko KPRI UNS.
berbelanja di Toko KPRI UNS Surakarta.
KPRI
UNS,
berkunjung
dan
Faktor tersebut adalah Penyampaian Informasi dari Toko KPRI UNS (Indikator Vari-
DAFTAR PUSTAKA
abel Promosi), dimana kelompok PNS Administrasi UNS yang jarang belanja menilai lebih tinggi secara signifikan, sehingga lebih sensitif terhadap faktor tersebut.(Berdasarkan tabel Test Of Equality Of Group Mean, dengan angka F test 4,439 dan Significan 0,038).
Husein Umar, 1999, Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, (terj. Benyamin Molan), Jakarta: Indeks. Mowen, John C. dan Michael Minor, 2002, Perilaku Konsumen, (terj. Lina Salim), Jakarta: Erlangga.
2. Saran. Berdasarkan pada hasil penelitian, disampaikan saran sebagai berikut:
1. Sebagaimana
Buchari Alma, 2005, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta.
diketahui
bahwa
faktor
Penyampaian Informasi merupakan faktor yang mengakibatkan perbedaan perilaku antara konsumen yang jarang berbelanja dengan yang sering berbelanja di Toko KPRI UNS. Maka pengelola Toko KPRI UNS hendaknya memperbaiki cara penyampaian informasi agar lebih menarik dan informatif.
Ninik Widiyanti dan YW. Sunindhia, 2003, Koperasi Dan Perekonomian Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta dan Bina Adiaksara. Purbayu Budi Santosa dan Ashari, 2005, Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel & SPSS, Yogyakarta: Andi. Rhenald Kasali, 2001, Membidik Pasar Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Riduwan, 2004, Metode & Teknik Menyusun Tesis, Bandung: Alfabeta. Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono, 2004, Riset Pemasaran Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Spirit Publik Vol. 2, No. 1, April 2006 Hal. 1 - 6
Slamet, Y., 1993, Analisis Kuantitatif Untuk Data Sosial, Surakarta: Dabara Publisher. Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2001, Teknik Pengambilan Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Surakarta: FISIP UNS. 2002, Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama dan JBRC. Sumber lain:
10
Laporan Tahunan Pengurus Dan Pengawas KPRI UNS Tutup Buku Tahun 2005.