117
Analisis Determinan Tenaga Kerja Wanita (TKW) Melakukan Migrasi Internasional ( Studi Kasus di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara) Baiq Salkiah1, Rohmiati Amini1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
[email protected]
Abstrak Penelitian ini membahas mengenai determinan Tenaga Kerja Wanita (TKW) melakukan migrasi internasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang melakukan migrasi internasional di Kecamatan Kayangan. Alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Logistik. Jumlah sampelnya yang diambil sebanyak 40 orang, terdiri atas 30 wanita yang pernah melakukan migrasi internasional dan 10 wanita yang tidak pernah melakukan migrasi internasional.Teknik pengambilan sampling menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini adalah, 1). Faktor-faktor yang mempengaruhi TKW melakukan migrasi internasional adalah umur, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, jumlah tanggungan keluarga, kepemilikan lahan, pendapatan. Faktor yang paling besar mempengaruhi TKW melakukan migrasi internasioanl adalah faktor status perkawinan. Secara simultan faktor umur, status perkawinan, pekerjaan, kepemilikan lahan, pendidikan, tanggungan keluarga, pendapatan mempengaruhi TKW melakukan migrasi internasional sebesar sebesar 76,2% sedangkan sebesar 23,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar faktor yang diteliti. Kata Kunci : TKW, Migrasi Internasional, Regresi Logistik
Abstract This study discusses the determinants of Labor Women (TKW) international migration. The purpose of this study was to determine the factors that affect Labor Women (TKW) doing international migration in Sub Kayangan. The analysis tool will be used in this research is logistic regression. The number of samples taken as many as 40 people, consisting of 30 women who had international migration and 10 women who had never migrated internasional.Teknik sampling using purposive sampling technique. The results of this study are, 1). Factors affecting international migration of migrant workers are age, marital status, education, occupation, number of dependents, land ownership, income. The biggest factor affecting migrant workers on international migration is a factor of marital status. Simultaneously age, marital status, employment, land ownership, education, dependents, income affects maids international migration of 76.2%, while 23.8% is explained by other factors outside factors studied. Keywords: TKW, International Migration, Logistic Regressio
117
PENDAHULUAN Salah satu dampak globalisasi adalah meningkatnya arus lalu lintas tenaga kerja melintasi batas-batas kenegaraan. Dewasa ini, ada fenomena penduduk dunia bergerak meninggalkan tanah airnya menuju negara lain yang menawarkan pekerjaan dengan upah lebih tinggi. Migrasi merupakan perpindahan orang dari daerah asal ke daerah tujuan. Tujuan utama migrasi adalah meningkatkan taraf hidup migran dan keluarganya, sehingga umumnya mereka mencari pekerjaan yang dapat memberikan pendapatan dan status sosial yang lebih tinggi di daerah tujuan (Tjiptoherijanto, 2000). Migrasi dapat dikategorikan menjadi dua jenis yakni migrasi internal dan migrasi internasional. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah kedaerah lain yang terjadi karena perbedaan kondisi ekonomi dan nonekonomi. Faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan migrasi dibedakan dalam tiga kategori, yaitu faktor; 1) Demand pull, yaituada permintaan tenaga kerja dari daerah tujuan, 2) Supply push, yaitu jika tenaga kerja sudah tidak mengkin lagi memperolah pekerjaan didaerahnya sendiri, sehingga mendorong mereka untuk melakukan migrasi kedaerah lain, 3) Network,yaitu lembaga yang dapat memberikan informasi bagi migran dalam mengambil keputusan untuk melakukan migrasi (Martin, 2003) Banyak faktor yang memotivasi para pekerja Indonesia untuk melakukan migrasi internasional, diantaranya peluang kerja yang terbatas, upah yang rendah dan kemiskinan mendorong seseorang meninggalkan negaranya untuk mencari penghidupan yang lebih baik dinegara lain. Para migran pergi ke negara tujuan yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi atau bagus dibanding negara asalnya (Syahriani, 2007). Negara Indonesia, merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia, menjadi penyumbang terbesar buruh migran bersama-sama dengan Srilanka dan Filipina. Sekitar 3.998.592 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mencari kerja di luar negeri, dimana 76 %adalah perempuan (BNP2TKI, 2013). Faktor yang mendorong pemerintah mendukung program migrasi internasional, yaitu: 1) Semakin kompleksnya masalah kependudukan yang terjadi di dalam negeri dengan berbagai implikasi sosial ekonominya seperti masalah pengangguran yang menyebabakan harus ditempuh langkah-langkah inovatif untuk berusaha mengurangi tekanan dari masalah tersebut. 2) Terbukanya kesempatan kerjayang cukup luas di negara negara yang relative lebih kaya dan akan menyerap tenaga kerja Indonesia dalam jumlah yang cukup besar.(Adi: 1998) Adanya migrasi internasional akan berdampak pada devisa yang berasal dari pengiriman uang yang dikirim para TKI untuk keluarganya (remitansi) di Indonesia, maka TKI disebut sebagai pahlawan devisa. (BNP2TKI 2014).Pada tahun 2012 perolehan devisa dari remitansi sebesar 100 trilyun, Sedangkan pada tahun 2013 sebesar 130 trilyun (8% dari penerimaan negara). Diharapkan dengan adanya migrasi para pencari kerja ke luar negeri, dapat membantu pemerintah dalam upaya untuk menuntaskan kemiskinan.
117
Nusa Tenggara Barat menduduki peringkat ke-empat pengiriman Tenaga Kerja Indonesia keluar negeri setelah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fenomena ini disebabkan oleh faktor kemiskinan. Salah satu Kabupaten yang banyak mengirim Tenaga Kerja keluar negeri adalah adalah Kabupaten Lombok Utara. Dengan menggunakan garis kemiskinan Rp 387.307 pada tahun 2012, tingkat kemiskinan sebesar 43,14 %, pada tahun 2013 menurun menjadi 34,63% (Kab Lombok Utara Dalam Angka 2013-2014). Penurunan kemiskinan ini sebagai dampak kenaikan masyarakat yang melakukan migrasi internasional, sehingga bisa mengirimkan uang (remitansi) untuk keluarganya. Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu kecamatan yang paling banyak tenaga Tenaga Kerja Wanita (TKW) melakukan migrasi internasional. Fenomena wanita baik yang sudah berumah tangga maupun yang belum berrumah tangga menjadi TKW bukan merupakan fenomena baru di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, karena dalam masyarakat Kecamatan Kayangan istri menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) bukan merupakan perbuatan yang dianggap tabu, tetapi dianggap sebagai bentuk pekerjaan yang mulia, merupakan salah satu bentuk kerjasama antara suami denga istri dalam hal memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Tabel 1. Data Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara TAHUN 2012 N0
KECAMATAN
L
TANJUNG
1
TAHUN 2013
P
JUML
L
63
38
P
JUML
L
38
32
P
JUML
MALAYSIA
63
SAUDI
0
5
5
TAIWAN
1
2
3
2
2
ABU DABHI
9
9
1
1
HONGKONG
1
1
OMAN
9
9
5
5
77
77
QATAR
5
5
15
15
5
5
1
1
44
44
2
2
BAHRAIN
6
6
BRUNAI
3
3
SINGAPURA UEA
MALAYSIA
2
TAHUN 2014
TUJUAN
3
82
3
1
83
113
113
TAIWAN
6
6
5
5
ABU DABHI
2
2
4
4
32
91
91 5
5
6
6
GANGGA BAHRAIN OMAN
2
2
10
10
49
49
QATAR
4
4
10
10
1
1
117
TAHUN 2012 N0
KECAMATAN
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TUJUAN L
P
JUML
HONGKONG
3
UEA
13
MALAYSIA
P
39
JUML
39
L
105
P
JUML
3
6
6
13
2
2
1
168
105
TAIWAN
3
3
1
1
ABU DABHI
2
2
1
1
L
167
0
SIRIA 3
BAHRAIN
2
2
QATAR
6
6
3
3
OMAN
2
2
4
4
17
17
SINGAPURA
1
1
-
-
2
2
2
2
2
2
9
9
1
36
SAUDI
5
5
TAIWAN
3
3
ABU DABHI
9
9
BAHRAIN
2
2
QATAR
9
9
8
OMAN
3
3
SINGAPURA
3
HONGKONG UEA
-
UEA MALAYSIA
35
-
47
47
51
7
7
2
2
2
51
16
18
24
24
8
7
7
5
5
79
79
3
3
3
9
9
1
1
5
5
22
22
4
4
51
51
1
1
KAYANGAN
MALAYSIA
39
39
4
4
4
TAIWAN ABU DABHI
1
PEMENANG
TOTAL
QATAR
4
4
OMAN
2
2
SINGAPURA
1
1
HONGKONG
1
1
UEA
3
3
225
532
259
( Sumber: Disnakertrans KLU 2015)
108
4 8
8
1
1
9
9
359
706
1
BAHRAIN 5
1
BAYAN
HONGKONG
4
1
367
307
347
117
Dari tabel 1.Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Kecamatan Kayangan sebagian besar bekerja di Malaysia dan Timur Tengah. Alasannya memilih Malaysia adalah dengan pertimbangan adanya kultur budaya yang sama, memilih bekerja di Timur Tengah dengan pertimbangan persamaan agama, bisa melakukan ibadah umroh atau haji. Landasan Teori 1. Tenaga Kerja Wanita (TKW) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Kep. 104A/MEN/2002, yang dimaksud dengan TKI adalah warga negara Indonesia baik itu laki-laki mapun perempuan yang bekerja diluar negeri dalam jangka waktu tertentu, berdasar pembagian kerja melalui prosedur penempatan TKI. 2. Faktor-Faktor Yang Mendorong Perempuan Menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) Warsito (2010) dalam Irawaty (2011), ada beberapa pendorong Tenaga Kerja Wanita (TKW) ingin bekerja keluar negeri antara lain: 1). Dorongan ekonomi, karena kebutuhan hidup yang semakin tinggi, 2). Semakin sempitnya lahan pertanian sebagai matapencaharian mereka sebagai petani, 3). Lapangan kerja dalam negeri sempit serta upah yang rendah, sedangkan di luar negeri upahnya tinggi hingga tujuh kali lipat, 4). Pendidikan yang rendah, 5). Demonstration effect, dimana melihat tetangganya yang pernah bekerja di luar negari, kehidupan sosial ekonominya lebih baik. (Nurjannah, 2008), berpendapat bahwa wanita tertarik bekerja ke luar negeri adalah berikut:1). Memberikan harapan untuk mendapatkanpekerjaan dengan upah yang tinngi, 2). Negara tujuan adalah negara kaya (Arab), sehingga tidak sulit memperoleh uang, 3). Merupakan jalan yang terbaik untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, 4). Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman, 5) Dapat melakukan ibadah umroh atau haji. 3. Migrasi PBB merumuskan : Migrasi penduduk sebagai suatu perpindahan tempat tinggal dari satu unit administrasi ke unit administrasi lain. (united nations 1970,1). Konsep migrasi menurut PBB ini sejalan dengan pendapat Lee E (1984) yang memberikan rumusan tentang migrasi adalah perubahan tempat tinggal secara permanen. Sedang menurut Gould dan Prothero (2005), migrasi adalah perpindahan seseorang melewatai batas provinsi menuju provinsi lain dalam jangka waktu 6 bulan. 5. Faktor-Faktor Penyebab Migrasi Internasional (Mulyadi, 2003), ada dua motif yang mendasari perpindahan tenagakerja antar negara atau migrasi internasional yaitu: - Seseorang bekerja ke luar negeri dengan tujuan untuk menjual tenaga, keterampilan atau kepandaian mereka. Biasanya arus utama aliran tenaga kerja
117
-
motif ini berasal dari negara-negara berkembang ke negara-negara maju, atau dari negara-negara miskin ke negara negara kaya, atau dari negara-negara surplus tenaga kerja ke negara-negara yang mengalami kekurangan tenaga kerja. Seseorang bekerja ke luar negeri sehubungan dengan penjualan teknologi ataupun penanaman modal. Arus utama dari motif kedua ini umumnya adalah dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang.
6. Kerangka Pemikiran UMUR
STATUS PERKAWINAN PEKERJAAN
KEPEMILIKAN LAHAN
PENDIDIKAN JUMLAH TANGGUNGAN PENDAPATAN
MIGRASI INTERNASIONAL
117
7. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah; diduga faktor Umur, status perkawinan, pekerjaaan, kepemilikan lahan, pendidikan, jumlah tanggungan, dan pendapatan berpengaruh terhadap terhadap keputusan Tenaga Kerja Wanita (TKW) melakukan migrasi internasional. Metodologi Penelitian 1. Jenis, Populasi dan Sampel Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat diskriptif analisis, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau hal-hal khusus dalam masyarakat (Rianse Usman, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan yang pernah menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) melakukan migrasi international di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Teknik pengambilan sampel berdasar “Purposive Sampling”, sampel dari penelitian ini berjumlah 40 orang, yang terdiri atas 30 orang yang pernah menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) dan 10 orang yang tidak pernah menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) 3 Variabel Penelitian 3.1 Klasifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri atas: a. Variabel bebas (Independent), yaitu faktor yang mempengaruhi variabel terikat (dependent). Faktor bebas dakam penelitian ini adalah; umur, status perkawinan, pekerjaan, kepemilikan lahan, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan. b. Variabel terikat (dependent), yaitu faktor yang dipengaruhi oleh faktor bebas. Faktor bebas dakam penelitian ini adalah;Tenaga Kerja wanita (TKW) asal Kecamatan Kayangan melakukan migrasi internasional
117
3.2 Definisi Operasional variabel 1. Umur (Age) Umur responden yang diukur berdasarkan satuan tahun 2. S t atusPerkawinan (Marry) a. Status perkawinan responden, diukur dengan skala dummy ( 1= menikah, 0 = janda ) 3. Pekerjaan (Job) Pekerjaan responden di daerah asal, diukur dengan skala dummy (1 = bekerja; 0 = tidak bekerja) 4. Kepemilikan Lahan (Land) Lahan pertanian yang dimiliki responden, diukur dalam satuan are (100 m2) 5. Pendidikan (Edu) Pendidikan formal yang pernah dicapai oleh responden, diukur berdasarkan satuan tahun 6. JumlahTanggungan Keluarga (JTK) Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan keluarga responden. 7. Pendapatan (Income) Pendapatan keluarga yang diperoleh keluarga responden tiap bulan, diukur dalam satuan rupiah 5 Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tekhnik observasi, dokumentasi, wawancara, dan penyebaran angket yang dilakukan pada responden yang melakukan migrasi untuk mendapatkan data sesuai dengan masalah yang diteliti. 6. Alat Analisis Analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dengan model logisti atau logistic regresion. (Wing Wahyu Winarno, 2007), model logistik merupakan model regresi yang digunakan untuk menganalisis faktor dependen dengan kemungkinan diantara 0 dan 1. Model logistik dapat diterapkan pada dua kondisi yang berbeda, tergantung pada datanya. Dua jenis analisis logistic tersebut adalah: (1) data individual (atau level mikro) dan (2) data kelompok atau replikasi. Jenis data yang akan dianalisis dengan analisis logistik pada penelitian ini adalah logistic dengan data individu. Model analisis logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ln =
=
+
Age + +є
Mar +
Job+
117
Dimana: - Ln =
-
= Minat responden melakukan migrasi: 1 untuk responden yang melakukan migrasi internasional, 0 untuk responden yang tidak melakukan migrasi internasional.
β1,2,3,4,5,6 = koefisien rergresi X1 = umur responden X2Edu = pendidikan responden Mar = status perkawinan Income = pendapatan responden perbulan JART = Jumlah Anggota Rumah Tangga yang menjadi tanggungan Job = pekerjaan responden Land = tanah yang dimiliki responden Є = kesalahan atau error
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 40 orang, dengan perincian 30 orang perempun yang menjadi pernah menjadi TKW migrasi internasional dan 10 orang masyarakat yang tidak menjadi TKW internasional. Karateristik responden yang diamati pada penelitian ini adalah Umur, status perkawinan, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pekerjaan, penghasilan keluarga dan luas lahan pertanian. A. Karakteristik Responden Menurut Umur Tabel 2. Karakteristik Responden Menurut Umur Umur (Th) 20 – 29 30 – 39 40 – 49 >50
TKW Orang 13 16 1
% 44 53 3
Non TKW Orang % 4 40 5 50 1 10
30 100 10 (Sumber: Data 2016 yang sudah diolah)
100
Total Orang 17 21 2
% 43 52 5
40
100
Pada tabel 2. dapat dilihat bahwa umur TKW yang melakukan migrasi internasional di Kecamatan Kayangan paling banyak ada pada interval umur 20-39 tahun, yaitu sebanyak 29 orang (97 %) . Hal ini berasalan karena jenis pekerjaan
117
TKW dibidang informal, yaitu menjadi asisten rumah tangga atau buruh perkebunan atau pabrik yang mengandalkan kekuatan fisik. Tingkat produktivitas untuk jenis pekerjaan yang mengandalkan kekuatan fisik ada pada puncaknya ada pada umur di bawah 40 tahun, setelah umur 40 tahun kekuatan fisik seseorang mulai menurun. B. Karakteristik Responden Menurut Status Perkawinan C. Tabel 3. Karakteristik Responden Menurut Status Perkawinan TKW Non TKW Orang % Orang % 8 27 3 30 22 73 7 70 30 100 10 100 (Sumber: Data 2016 yang sudah diolah) Status Perkawinan Menikah Janda
Total Orang % 11 27 29 73 40 100
Berdasarkan tabel 3. status perkawinan TKW yang melakukan migrasi internasioanl sebanyak 8 orang (27 %) bersatus menikah, sedangkan yang bersatus janda sebanyak 22 orang (73 %).
C. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Tabel 4. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Pendidikan (Th) 1–6 7–9 10 – 12
TKW Non TKW Orang % Orang % 24 80 4 40 5 17 5 50 1 3 1 10 30 100 10 100 (Sumber: Data 2016 yang sudah diolah)
Total Orang 28 10 2 40
% 70 25 5 100
Berdasarkan tabel 4. dapat dilihat tingkat pendidikan perempuan di Kecamatan Kayangan sangat rendah. TKW yang melakukan migrasi internasional sebanyak 80% berpendidikan SD. Kondisi ini menyebabkan perempuan di Kecamatan Kayangan tingkat sumber daya menusia nya rendah sehingga sulit mendapatkan pekerjaan di sektor informal, hanya mampu bekerja di sektor informal yaitu menjadi buruh tani.
117
D. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Tabel 5. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan TKW Non TKW Orang % Orang % Bekerja 14 47 7 70 Tdk Bekerja 16 53 3 30 30 100 10 100 (Sumber: Data 2016 yang sudah diolah) Pekerjaan
Total Orang 21 19 40
% 53 47 100
Berdasar tabel 5. dapat dilihat bahwa sebanyak 14 orang (47%) TKW yang melakukan migrasi internasional sebelumnya mempunyai pekerjaan, sedangkan sebesar 16 orang (53%) tidak bekerja ( menjadi ibu rumah tangga). Alasan perempuan yang sudah mempunyai pekerjaan menjadi TKW, karena bekerja sebagai buruh tani penghasilan yang diperoleh kecil dan tidak menentu jumlahnya. Sedangkan bagi perempuan yang tidak bekerja di daerah asal menjadi TKW sebagai solusi untuk menambah penghasilan keluarga.
E. Karakteristik Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga Tabel 6. Karakteristik Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga TKW Non TKW Total JTK (Orang) Orang % Orang % Orang % 1–3 23 77 9 90 32 80 4–6 7 23 1 10 8 20 30 100 10 100 40 100 (Sumber: Data 2016 yang sudah diolah) Berdasar tabel 6. jumlah tanggungan keluarga TKW yang melakukan migrasi internasioanal sebanyak 23 orang (77%) berkisar antara 1 -3 orang, sedangkan 7 orang (23%) berkisar 4 – 5 orang. Semakin besar jumlah tanggungan keluarga akan mendorong perempuan di Kecamatan Kayangan memilih melakukan migrasi keluar negeri agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.
117
F. Karakteristik Responden Menurut Kepimilikan Lahan Pertanian Tabel 7. Karakteristik Responden Menurut Kepilikan Lahan Pertanian Lahan (Are) 0 1 - 19 20 – 39 40 – 60
TKW NON TKW Orang % Orang % 11 37 4 40 7 23 2 20 8 27 4 13 4 40 30 100 10 100 (Sumber: Data 2016 yang sudah diolah)
TOTAL Orang % 15 38 9 22 8 20 8 20 40 100
Berdasar tabel 7. sebagaian besar TKW yang melakukan migrasi internasional yang tidak mempunyai lahan sebesar 11 orang (37 %), sedangkan 19 orang (63 %) mempunyai lahan pertanian yang besarnya bervariatif antara 5 are sampai 60 are. Tidak semua lahan ditanami tanaman pangan, hal ini disebabkan lahannya tandus. Sempitnya lahan pertanian yang dimiliki responden menyebabkan penghasilan yang diperoleh kecil sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Kondisi ini menyebabkan minat perempuan menjadi TKW dan melakukan migrasi internasional.
G. Karakteristik Responden Menurut Pendapatan Keluarga Tabel 8. Karakteristik Responden Menurut Pendapatan Keluarga Pendapatan (Rp 000) 400 – 749 750 – 124 125 – 199 2.000 – 2.999 3.000 – 3.999 4.000 – 4.999
TKW NON TKW Orang % Orang % 15 50 1 10 11 37 1 10 4 13 2 20 3 30 3 30 30 100 10 100 (Sumber: Data 2016 yang sudah diolah)
TOTAL Orang % 16 40 12 30 4 10 2 5 3 7,5 3 7,5 40 100
117
Sebagaian besar masyarakat di Kecamatan Kayangan berprofesi sebagai petani. Bagi yang lahannya sempit atau yang tidak punya lahan pertanian berprofesi sebagai buruh tani. Berdasar tabel 5.7 keluarga TKW yang melakukan migrasi internasional 50% penghasilannya berkisar antara Rp. 400.000,- - Rp. 749.000,-. 2. Hasil Regresi Logistik Tabel Hasil Estimasi Persamaan Model Logistik TKW Yang Melakukan Migrasi Internasional di Kecamatan Kayangan B a
Step 1
S.E.
Wald
Df
Sig.
Exp(B)
Age
-,332
,186
1,265
1
,015
3,495
Marry
1,801
,783
,832
1
,002
1,001
Job
-,997
,688
3,001
1
,004
7,862
Land
-,290
,312
2,562
1
,006
4,256
Edu
-,110
,359
10,171
1
,003
,756
JTK
,435
,391
5,292
1
,005
2,567
Income
,090
,497
3,123
1
,00
1,223
Constant 2,997 1,104 4,272 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016
1
,003
20,292
Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka dapat diperoleh persamaan model regresi logistik untuk rumah tangga pekerja anak sebagai berikut : Y = 2,997 - 0,332 Age + 1,801 Marry - 0,997 Job – 0,290 Land - 0,110 Edu + 0,435 JTK + 0,090 Income +
ε
Interprestasi Hasil Regresi 1. Interprestasi Variabel Penelitian A. Faktor Umur Faktor umur bernilai negative 0,332. Artinya setiap kenaikan umur 1 tahun akan menurunkan minat TKW melakukan migrasi internasioanl. Berhubung TKW dari Kecamatan Kayangan tingkat pendidikannya rendah sehingga jenis pekerjaannya di sektor informal, maka puncak umur produktif adalah umur 40 tahun. Lebih dari itu produktivitasnya berkurang. B. Faktor Status Perkawinan Status perkawinan dalam penelitian ini bersifat dummy. Status janda diberi nilai 0, sedangkan sebagai istri diberi nilai 1. Dari data yang diperoleh TKW yang melakukan migrasi internasional dari Kecamatan Kayangan sebesar 22 orang (73%) berstatus janda, yang berstatus menikah sebesar 8 orang ( 27 %). Status perkawinan bernilai positif 1,801. Artinya kenaikan satu satuan janda atau pernikahan akan menaikan keinginan TKW untuk melakukan migrasi sebesar 1,801
117
%. Hal ini disebabkan kebutuhan kalau sudah berkeluarga semakin besar dan bagi janda sebagai orang tua tunggal (single parent) para perempuan dituntut untuk bisa memenuhi kebutuhan kelurganya. C. Faktor Pendidikan Faktor pendidikan mempunyai arah negatif -,110, artinya setiap kenaikan satu tahun pendidikan akan mengurangi minat TKW melakukan migrasi internasional. Selain faktor budaya, kemiskinan membuat masyarakat di Kecamatan Kayangan tingkat pendidikan rendah. TKW yang melakukan migrasi 80 % berpendidikan SD. Kondisi ini menyebabkan sulit mencari pekerjaan yang bisa menghasilkan pendapatan yang besar. Disisi lain kebutuhan ekonomi keluarga besar sedangkan pendapatan keluarga tidak mencukupi sehingga mendorong para perempuan mengambil keputusan untuk menjadi TKW untuk melakukan migrasi internasional. D. Faktor Pekerjaan Faktor pekerjaan bernilai negatif 0,997. Artinya setiap kenaikan satu satuan pekerjaan akan menurunkan keinginan TKW melakukan migrasi internasional sebesar 0,997 %. E. Faktor JumlahTanggungan Keluarga Semakin besar tanggungan keluarga akan mengakibatkan semakin besar pula pengeluaran suatu keluarga. Faktor tanggungan keluarga memiliki arah positif 0,435. In berarti apabila kenaikan tanggungan keluarga 1 orang, akan berdampak pada naiknya keinginan TKWdan melakukan migrasi internasional sebesar 0,435 %. F. Faktor Kepemilikan Lahan Kepemilikan lahan menjadi salah satu variabel TKW melakukan migrasi ke luar negeri. Kepemilikan lahan juga sebagai indikator status sosial ekonomi, semakin luas lahan yang dimiliki maka akan semakin tinggi status ekonominya sehingga minat terhadap migrasi akan berkurang. Faktor kepemilikan lahan bernilai negative 0,290. Artinya setiap kenaikan kepemilikan 1 are lahan akan mengurangi keinginan TKW melakukan migrasi internasional sebesar 0,290 %. G.Faktor Pendapatan Fakor pendapatan memberikan gambaran seberapa signifikan pengaruh jumlah pendapatan keluarga terhadap keinginan TKW melakukan migrasi. Himpitan ekonomi yang dapati di dalam negeri telah membuat mereka mengambil keputusan menjadi TKW dan melakukan migrasi internasional. faktor pendapatan bernilai posisif 0,90, artinya setiap kenaikan pendapatan sebesar Rp. 1,- akan meningkatkan keinginan TKW unuk melakukan migrasi internasional sebesar 0,90 % untuk menjadi TKW. 2. Analisis Kelayakan Model Regresi Logistik (Hosmer and Lemeshow Test). Jika probabilitas > 0,05 Ho diterima artinya tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Sebaliknya jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak artinya ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi
117
yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Data yang diperoleh dari output hasil regresi logistik dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Hosmer and Lemeshow Test Step 1
Chi-square 3.794
Df
Sig. 3
.875
(Sumber : Hasil Olah Data Tahun 2016) Tabel diatas menunjukan bahwa angka probabilitas sebesar 0,875 > 0,05, maka Ho di terima. Hal ini menunjukan bahwa model regresi logistik layak digunakan untuk analisis selanjutnya. Karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. 3. Menguji Keseluruhan Model ( Overall Model Fit Test ) Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah di hipotasiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal (block number = 0) dengan nilai -2 log likelihood pada akhir (block number = 1). Adanya pengurangan nilai antara -2 log likelihood awal dengan dengan nilai -2 log likelihood berikutnya menunjukan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Wing Wahyu Winarno, 2007). Penemuan -2 log likelihood menunjukan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit artinya penambahan-penambahan faktor jenis pekerjaan, pendapatan orang tua, mobilitas, pendidikan, jumkah anggota rumah tangga dan aktivitas sosial ke dalam model penelitian akan memperbaiki model regresi.
Tabel Iteration Historya,b,c Coefficients Iteration Step 0 1 2 3 4
-2 Log likelihood 44,465 44,403 44,403 44,403
Constant ,974 1,063 1,065 1,065
a Constant is included in the model. b Initial -2 Log Likelihood: 44,403 c Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than ,001.
117
Tabel Iteration History(a,b,c,d) Iteration
Constant Step 1
Coefficients
-2 Log likelihood
1
25,547
2 3
Age
Marry
Job
Land
Edu
JTK
Income
-5,102
,039
-,281
-1,313
-,013
,389
-,418
18,898
-7,809
,090
-,559
-2,714
-,023
,601
-,736
14,805
-11,611
,139
-,849
-4,785
-,039
,806
-1,082
4
11,219
-19,748
,197
-1,136
-8,693
-,065
1,188
-1,694
5
8,975
-31,108
,319
-1,429
-14,134
-,099
1,803
-2,765
6
7,563
-46,747
,523
-1,858
-21,736
-,143
2,722
-4,418
7
6,686
-67,736
,827
-2,817
-32,174
-,207
4,001
-6,741
(Sumber : Hasil Olah Data Tahun 2016) Tabel diatas menunjukan perbandingan antara nilai -2 Log Likelihood blok pertama dengan -2 Log Likelihood blok kedua. Dari hasil perhitungan nilai -2 Log Likelihood terlihat bahwa nilai blok pertama (block number = 0) adalah 44,403 dan nilai -2 Log Likelihood pada blok kedua (block number = 1) adalah 6,686. Dengan hasil tersebut terjadi penurunan maka dapat di simpulkan bahwa penambahan faktor independen ke dalam penelitian dapat memperbaiki penelitian selanjutnya. 4. Model Summary Tabel Model Summary Step 1
-2 Log likelihood ,000(a)
Cox & Snell R Square .680
Nagelkerke R Square .762
Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than ,001.
(Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2016)
Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,762 atau 76,2% yang artinya faktor independen umur, status perkawinan, pekerjaan , lahan pertanian, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan dapat mempengaruhi variabel dependen TKW yang melakukan migrasi sebesar 76,2% sedangkan sebesar 23,8% di jelaskan oleh variabel-variabel lain di luar variabel yang diteliti.
117
5. Omnibus Test of Model Coefficients Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah faktor-faktor independen yang terdiri dari umur, status perkawinan, pekerjaan , lahan pertanian, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan sacara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap faktor dependen yaitu TKW yang melakukan migrasi. Tabel Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Df Sig. Step 1
Step Block Model
44,403 44,403 44,403
7 7 7
,000 ,000 ,000
(Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2016)
Berdasarkan table diatas menunjukan secara simultan umur, status perkawinan, pekerjaan , lahan pertanian, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan berpengaruh signifikan terhadap TKW yang melakukan migrasi. Hal ini didapat dari hasil Chi-Square X2 hitung sebesar 44,403. Untuk tingkat signifikan sebesar 5% atau 0,05 dan derajat bebas = 7 diperoleh Chi-Square x2 0,95 = 14,067, karena Chi-Square x2 hitung lebih besar dari nilai Chi-Square x2 0,95 yang menunjukan hasil 12,592, maka dapat di simpulkan bahwa faktor umur, status perkawinan, pekerjaan , lahan pertanian, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan berpengaruh secara simultan terhadap faktor TKW yang melakukan migrasi. 6.
Uji Model Logistik Secara Parsial (Uji Wald). Tabel Hasil Uji Model Logistik Secara Parsial
B Step 1(a)
Age Marry Job Land Edu JTK Wage Constant
-,332 1,801 -,997 -,290 -,110 ,435 ,090 2,997
Sig. ,015 ,002 ,001 ,004 ,025 ,005 ,004 ,009
(Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2016)
Berdasarkan table-tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pengujian hipotesis dari faktor umur terhadap keinginan perempuan untuk melakukan migrasi di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara menghasilkan nilai Wald sebesar 1,627 dengan nilai signifikansi 0,015 < 0,05, dari koefisiensi regresi logistik sebesar -0,332 , artinya faktor umur memiliki mengurangi minat TKW melakukan migrasi internasional.
117
2. Pengujian hipotesis dari faktor status perkawinan terhadap keputusan perempuan untuk melakukan migrasi di Kecamatan Kayangan menghasilkan nilai Wald sebesar 0,832 dengan nilai signifikansi 0,02 < 0,05, dari nilai koefisiensi regresi logistik sebesar 1,801 , artinya faktor status perkawinan memiliki arah pengaruh yang positif, sehingga kenaikan status perkawinan akan menaikkan minat TKW melakukan migrasi internasional. 3. Pengujian hipotesis dari faktor pekerjaan terhadap keputusan perempuan untuk melakukan migrasi menghasilkan nilai Wald sebesar 3,001 dengan nilai signifikansi 0,01 < 0,05, dari nilai koefisiensi regresi logistik sebesar -0,997 , artinya faktor pekerjaan memiliki arah pengaruh yang negatif artinya peningkatan faktor pekerjaan akan menurunkan minat TKW untuk melakukan migrasi internasional. 4. Pengujian hipotesis dari faktor kepemilikan lahan terhadap keputusan perempuan untuk melakukan migrasi menghasilkan nilai Wald sebesar 2,562 dengan nilai signifikansi 0,04< 0,05, dari nilai koefisiensi regresi logistik sebesar -,110 , artinya faktor kepemilikan lahan memiliki pengaruh yang negatif artinya peningkatan kepemilikan lahan akan berpengaruh pada turunnya minat TKW melakukan migrasi internasional. 5. Pengujian hipotesis dari faktor pendidikan terhadap minat TKW melakukan migrasi ke luar negeri menghasilkan nilai Wald sebesar 15,171 dengan nilai signifikansi 0,025 < 0,05, dari nilai koefisiensi regresi logistik sebesar -,110 , faktor pendidikan memiliki pengaruh yang negatif artinya peningkatan pendidikan akan menurunkan minat TKW melakukan migrasi internasional. 6. Pengujian hipotesis dari jumlah tanggungan keluarga terhadap keputusan perempuan untuk melakukan migrasi menghasilkan nilai Wald sebesar 5,292 dengan nilai signifikansi 0,005 < 0,05, dari nilai koefisiensi regresi logistik sebesar 0,435, faktor jumlah tanggungan keluarga memiliki arah pengaruh yang positif artinya peningkatan tanggungan keluarga meningkatkan minat TKW melakukan migrasi internasional. 7. Pengujian hipotesis dari faktor pendapatan terhadap keputusan TKW melakukan migrasi menghasilkan nilai Wald sebesar 3,123 dengan nilai signifikansi 0,004 < 0,05, dari nilai koefisiensi regresi logistik sebesar -0,090 faktor pendapatan memiliki arah pengaruh yang negative artinya kenaikan pendapatan akan mengurangi minat TKW melakukan migrasi internasional.
SIMPULAN 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi TKW melakukan migrasi secara signifikan adalah faktor umur, status perkawinan, pekerjaan, kepemilikan lahan, pendidikan, tanggungan keluarga, pendapatan 2. Berdasarkan hasil regresi logistik bahwa faktor yang paling besar mempengaruhi TKW melakukan migrasi adalah faktor status perkawinan sebesar 1,801, artinya
117
setiap kenikan 1 status perkawinan dan perceraian akan meningkatkan keinginan TKW melakukan migrasi. 3. Secara simultan faktor umur, status perkawinan, pekerjaan , lahan pertanian, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan dapat meenjelaskan variasi faktor dependen TKW yang melakukan migrasi sebesar 76,2% sedangkan sebesar 23,8% di jelaskan oleh faktor-faktor lain di luar faktor yang diteliti. DAFTAR PUSTAKA Anonim, BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) Tahun 2014 Anonim, Disnakertrans Kabupaten Lombok Utara 2015 Anonim, Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka Tahun 2013-2014 Irawaty.2012. Migrasi Internasional Perempuan Desa dan Pemanfaatan Remitan di Desa Pusaka Jaya Kabupaten Subang Jawa Barat, Sains dan Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, No 4 Vol 1 Irma Ariani. 2013, skripsi, Peran dan Faktor Pendorong Menjadi Tenaga Kerja Wanita (Studi Kasus di Kabupaten Demak), Lee E. 1984. Suatu Teori Migrasi (Alih bahasa oleh Hans Daeng),Yogyakarta, Pusat Penelitian dan Kependudukan UGM) Mantra IB. 1994, Mobilitas Sirkuler dan Pembangunan daerah Asal, Warta Demografi No 3 Mantra,I.B., Kasto, Keban,Y.T.1999, Mobilitas Tenaga Kerja Indonesia ke Malaysia: Studi Kasus Flores Timur, Lombok Tengah, Pulau Bawean. Yogyakarta. Pusat Penelitian Kependudukan, Universitas Gadjah Mada Nawawi, Hadari.2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press, Yogyakarta Rianse Usman, 2009, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Alfabeta, Bandung Siti Nurjannah. 2008. jurnal, Persepsi Migrasi Wanita keluar Negeri Dan Dampaknya Terhadap Perubahan Sosial di Pedesaan (Studi Kasus Pada Dua Desa d Kabupaten Lombok Timur). Tjiptoherijanto, Prijono. 1997, Migrasi, Urbanisasi dan Pasar Kerja di Indonesia. Jakarta: UI Press Uyanto, Stanislaus. S. 2009, Pedoman Anlisis Data dengan SPSS, Jogyakarta, Graha Ilmu