Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
ANALISIS DAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN KAROSERI XYZ 1
Rini Iswandari1, Irya Wisnubadhra2 Program Studi Magister Teknik Informatika, Program Pascasarjana, Universitas Atmajaya Yogyakarta Jl. Babarsari 43 Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 48758 2 Fakultas Teknik Informatika, Universitas Atmajaya Yogyakarta Jl. Babarsari 43 Yogyakarta 55281 E-mail:
[email protected],
[email protected],ac,id
ABSTRAK Perusahaan Karoseri XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perakitan mobil. Permintaan perakitan kendaraan yang beragam, menyebabkan perusahaan karoseri harus selalu dapat mengetahui kelancaran pasokan bahan baku, pengiriman, dan hubungan pemasok pada perusahaan karoseri. Mayoritas permasalahan yang dihadapi perusahaan karoseri diakibatkan oleh keterlambatan bahan baku maupun faktor-faktor-faktor internal di dalam sistem produksi dan perubahan jadwal produksi secara tiba-tiba karena adanya perubahan order dari pelanggan. Selama ini pasokan bahan baku untuk usaha karoseri di Indonesia berasal dari industri lokal dan impor. Oleh karena itu diperlukan persediaan yang terkomputerisasi. Manajemen supply chain akan menjadi sebuah organisasi virtual dengan munculnya implementasi yang cepat dari teknologi internet, terintegrasi melalui sharing data yang efektif . Metode perancangan dalam membangun sistem informasi ini penulis menggunakan alat bantu pengembangan sistem yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML dan MySQL sebagai databasenya. Hasil yang dicapai ialah pengembangan suatu aplikasi sistem informasi supply chain terintegrasi yang mengakomodasi kebutuhan dari perusahaan sehingga dapat membantu meningkatkan kinerja dan efektifitas kerja dan waktu pelaku kerja, dan untuk pihak internal atau eksternal dapat lebih mudah dan lebih cepat dalam mengakses sistem informasi perusahaan serta pelayanan publik lebih berkualitas dan lengkap sesuai batasan informasi. Kata Kunci: sistem informasi, supply chain management, teknologi informasi, virtual organization, komputerisasi persediaan dengan perkembangan perusahaan dan tingkat permintaaan produk yang fluktuatif, sistem pengelolaan informasi yang ada di perusahaan menjadi salah satu penghambat kelancaran kegiatan produksi internal. Pencatatan data yang masih rawan kesalahan serta proses bisnis perusahaan yang belum terintegrasi dapat menimbulkan kesalahan dalam perkiraan bahan baku yang diperlukan dalam produksi. Penimbunan barang, biaya produksi tinggi serta mungkin bahan baku kurang pada saat dibutuhkan. Keseluruhan tersebut mengakibatkan kegiatan produksi yang tidak efektif dan tidak efisiensi. Mayoritas permasalahan yang dihadapi perusahaan karoseri diakibatkan oleh keterlambatan bahan baku maupun faktor-faktor internal di dalam sistem produksi dan perubahan jadwal produksi secara tiba-tiba karena adanya perubahan order dari pelanggan. Selama ini pasokan bahan baku untuk usaha karoseri di Indonesia berasal dari industri lokal dan impor. Sebagian bahan baku industri karoseri di tanah air pun didatangkan dari Cina, sedangkan bahan baku karoseri produsen baja nasional dari PT Krakatau Steel. Perusahaan karoseri menggunakan Plat baja sebagai bahan baku pembuatan bodypart kendaraan. Masalah yang dihadapi biasanya ketersediaan bahan baku yang kurang saat proses produksi dan keterlambatan
1.
PENDAHULUAN Kemajuan sebuah perusahaan tidak terlepas dari kemampuan perusahaan tersebut untuk mengumpulkan informasi terkini. Salah satu kriteria perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang mampu menghubungkan lingkup internal dan eksternal dalam satu rantai pasok yang disebut dengan Supply Chain. (Frohlich dan Westbrook, 2001). Dalam supply chain, kunci dari peningkatan performa rangkaian proses bisnis terletak pada kemampuan perusahaan dalam bekerjasama dengan mitra bisnisnya, dalam hal ini adalah pemasok / supplier. (Matson, 2003) Pengintegrasian secara optimal antara proses bisnis internal dalam perusahaan dengan proses bisnis mitra bisnis tidak sekedar meningkatkan efisiensi, efektifitas dan kualitas internal saja, namun lebih jauh lagi yaitu dapat meningkatkan keungulan kompetitif bagi perusahaan. (Barrat, 2004) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi di perusahaan karoseri merupakan suatu kebutuhan dalam rangka pertukaran data dan informasi serta penyaluran informasi/data secara cepat, akurat, dan aman. Teknologi informasi berperan sebagai alat bantu untuk memudahkan pengelolaan suatu sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan karoseri adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perakitan mobil. Seiring 372
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
pengiriman menyebabkan perusahaan tidak bisa bekerja secara optimal. Hal ini muncul karena adanya ketidakpastian dalam pembeli, ketidakpastian dari supplier yaitu terkait dengan pengiriman, kualitas maupun kuantitas, dan ketidakpastian internal yang bisa disebabkan kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, tenaga kerja serta waktu maupun kualitas produksi. Inti masalah pada aktivitas antar anggota supply chain di perusahaan karoseri adalah masalah komunikasi dengan supplier dan konsumen. Masalah komunikasi ini signifikan mempengaruhi kinerja proses supply chain, karena informasi yang tidak terdistribusi dengan baik akan menghambat dalam mengambil keputusan. Berdasarkan kondisi di atas menuntut pengusaha untuk dapat melakukan perubahan-perubahan dalam sistem informasi terintegrasi yang mendukung kinerja perusahaan dan dapat diakses dengan cepat, akurat kapanpun dan dimana saja oleh pengguna. Sebagai bentuk aplikasi dari solusi yang diajukan, maka perlu adanya perancangan sebuah sistem informasi yang dapat menghubungkan perusahaan dengan semua rantai pasoknya sehingga dapat memperlancar kegiatan operasional kerja perusahaan. Oleh karena itu perusahaan karoseri memerlukan sistem yang mampu mengkoordinir proses perpindahan material, informasi, dan keuangan, proses perpindahan ini bermula dari penyalur material ke pabrik, sampai ke konsumen akhir.
ISSN: 2089-9813
mengintegrasikan pemasok, produsen, pengiriman, gudang, pengecer & pelanggan sehingga produk yang tepat atau jasa didistribusikan pada jumlah yang tepat, ke lokasi yang tepat & pada waktu yang tepat, untuk meminimalkan biaya sistem yang luas dengan persyaratan tingkat layanan pelanggan yang memuaskan. Dalam penelitiannya, Vikas mengulas implementasi sistem manajemen rantai pasok dan menyajikan persyaratan untuk generasi berikutnya dari sistem manajemen rantai pasokan. Gunasekaran et el (2004) melakukan penelitian yang didasarkan dari tujuan utama dari SCM adalah untuk mengintegrasikan proses dengan maksud untuk mengurangi limbah (cacat produksi, persediaan, kapasitas menganggur karena kegagalan, dan sebagainya), mengurangi siklus pengiriman order, dan membangun respon yang fleksibel di seluruh rantai pasokan dan pengurangan limbah dalam rantai pasokan. Penelitian menfokuskan Virtual Supply Chain (VSC) dari metode, strategi, teknologi supply-chain dan membahas faktor penentu keberhasilan dalam VSC, manajemen. Suppy Chain bertujuan untuk kepuasan pelanggan dan karena daya saing secara keseluruhan di pasar global. Sedangkan Dirk Pieter van Donk et el (2008) dalam penelitiannya menyelidiki keterbatasan dan hambatan untuk rantai pasokan terintegrasi mengenai pengalaman produsen makanan dan menyorot masalah perencanaan dan penjadwalan. Pengintegrasian secara optimal antara proses bisnis internal dalam perusahaan dengan proses bisnis mitra bisnis dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan kualitas internal perusahaan. Seperti yang dikemukakan Xiaoli Wang (2011) dalam penelitiannya bahwa kolaborasi informasi dapat membawa banyak manfaat bagi para mitra dan meningkatkan seluruh kinerja dalam rantai pasokan, tetapi ada banyak faktor yang mempengaruhi kerjasama informasi, sehingga hanya beberapa mitra yang mau berbagi informasi. Penelitian Xiaoli ini menekankan pada empat strategi kolaborasi Informasi: membangun sistem informasi standardisasi, menerapkan teknologi informasi yang cukup, mengadopsi metode insentif, dan menciptakan sistem keamanan informasi kolaborasi. Berbagai analisis SCM dilakukan seperti penelitian mengenai informasi yang terorganisasi dengan baik dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan dan memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki strategi supply chain untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Penelitian sebelumnya menunjukkan efek positif dari berbagi informasi pada efisiensi rantai pasokan. Penelitian Phani Kumar dan Muthu Kumar (2003) mengenai manajemen rantai pasokan yang efisien membutuhkan mentransfer informasi yang cepat dan akurat di seluruh sistem pasokan dengan VMI. Persediaan Vendor Managed Inventory (VMI) dirancang untuk memfasilitasi transfer data dan
2.
TINJAUAN PUSTAKA Penelitian di bidang Supply Chain Management telah banyak dilakukan dan tidak lepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan kajian. Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian yaitu tentang pengembangan sistem informasi Supply Chain Management terintegrasi pada perusahaan karoseri. Proses bisnis Supply Chain adalah terintegrasi dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Banyak komponen yang terlibat dalam SC, dan ditentukan oleh bagaimana mereka distrukturisasi dan dikelola dengan baik. Aliran material memainkan peran penting dalam disain dan pengelolaan SC. Setiap langkah dalam aliran tersebut mempengaruhi seluruh proses bisnis SC (Manzini, et al, 2005). Berdasarkan penelitian Tim S. McLaren et el (2004) di beberapa perusahaan manufaktur elektronik yang menerapkan SCM, Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok (SCM IS) memainkan peran yang sangat penting dalam kemampuan perusahaan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan respon dari rantai suplai mereka. Menurut Vikas Misra et el (2010), Supply Chain Manajemen adalah serangkaian keputusan & kegiatan disinkronkan, digunakan untuk 373
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
memberikan manfaat penghematan biaya untuk kedua pemasok dan pelanggan.
ISSN: 2089-9813
tambang, besi, kaca, cat, dll). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan. b. Manajemen Internal Rantai Pasok (Internal Supply Chain Management) Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan. c. Rantai Pasok Hilir (Downstream Supply Chain) Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
3. PEMBAHASAN 3.1 Sistem Informasi Kanopka Robert dan Karrapati Raghu (2006) menyebutkan bahwa sistem informasi terintegrasi seperti proses siklus hidup diawali dari lahir, berkembang dan akhirnya pension atau di daur ulang. Semua informasi dan akses data yang tersedia dapat dilihat sebagai bahan pertimbangan. Sistem Informasi terintegrasi adalah sebuah kerangka kerja yang membantu manajer dan tenaga ahli dalam mengolah data (Lee Lien Ying, 2006). 3.2
Supply Chain Management Supply Chain terdiri dari sekumpulan proses yang berhubungan dengan aliran barang, informasi, dan uang diantara perusahaan-perusahaan, dari tingkat raw material sampai produksi tingkat pemakaian, dan akhirnya pada tingkat daur ulang. Suatu alat untuk mengoptimasi supply chain akan melalui manajemen terintegrsi yang disebt Supply Chin Managment (SCM) Supply Chain Manajemen adalah serangkaian kegiatan & keputusan disinkronkan, digunakan untuk mengintegrasikan pemasok, produsen, pengiriman, gudang, pengecer & pelanggan sehingga produk yang tepat atau jasa didistribusikan pada jumlah yang tepat, ke lokasi yang tepat & pada waktu yang tepat, untuk meminimalkan sistem yang luas biaya sambil persyaratan tingkat layanan pelanggan yang memuaskan.(Vikas, 2010) Manajemen Rantai Suplai (Supply Chain Management/SCM) adalah sebuah proses payung di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2001) Adapun definsi SCM adalah “suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan sumberdaya organisasi atas kebutuhan barang dan jasa dan juga meliputi manajemen para mitra dengan memanfaatkan basis data yang terintegrasi dan bertujuan untuk menjamin terpenuhinya tingkat kebutuhan material suatu organisasi”. Menurut Turban, Rainer, Porter (2004), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu: a. Rantai Suplai Hulu (Upstream Supply Chain) Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih
3.3
Konsep Supply Chain Management Supply chain merupakan logistic network yang menghubungkan suatu mata rantai antara lain suppliers, manufacturer, distribution, retail outlets, customers. Supply chain memandang konsep manajemen logistik yang dipandang lebih luas yang mulai dari barang dasar sampai barang jadi yang dipakai oleh konsumen akhir, yang merupakan mata rantai penyediaan barang. Adapun aktivitas yang terlibat dalam manajemen supply chain yaitu aliran barang, aliran informasi, aliran transaksi dan aliran uang. Adapun manfaatnya jika kita mengoptimalkan Supply chain yaitu : 1. Mengurangi inventory barang. Inventory merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan yang berkisar antara 30%-40%. Oleh karena itu usaha dan cara harus dikembangkan untuk menekan penimbunan barang di gudang agar biaya dapat diminimalkan. 2. Menjamin kelancaran penyediaan barang. Kelancaran barang yang perlu dijamin adalah mulai dari barang asal (pabrik pembuat), supplier, perusahaan sendiri, whosaler, retailer, sampai kepada konsumen akhir. 3. Menjamin mutu. Mutu barang jadi ditentukan tidak hanya oleh proses produksinya, tetapi ditentukan oleh mutu bahan mentahnya dan mutu dalam kualitas pengirimannya. 4. Mengurangi jumlah supplier. Bertujuan untuk mengurangi ketidakseragaman, biaya-biaya negosiasi, dan pelacakan (tracking). 5. Mengembangkan supplier partnership atau strategic alliance. Dengan mengadakan kerjasama dengan supplier (supplier partnership) dan juga mengembangkan strategic alliance dapat menjamin lancarnya 374
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
pergerakan barang dalam supply chain. (Sumber: http://id.shvoong.com/businessmanagement/management/2299570-konsepsupply-chain-manajemen/#ixzz2C9fcy1So)
ISSN: 2089-9813
karakteristik kinerja. Misalnya, menyediakan jaringan simulasi dinamis dapat digunakan untuk menggambarkan trade-off antara strategi alokasi persediaan dan kinerja rantai pasokan. (Dusan Stefanovic dan Nenad Stefanovic, 2008) Gambar 2. Klasifikasi stuktur model SCM
3.4
Proses Supply Chain Management Supply Chain pada sebuah perusahaan meliputi pengelolaan bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi melalui proses perolehan, penyimpanan, pendistribusian, dan penjualan. Pada dasarnya Supply Chain Management merupakan koordinasi arus material, informasi, dan keuangan sepanjang dan di antara seluruh perusahaan anggota melalui transaksi bisnis. 1) Arus material, meliputi produk fisik mengalir dari pemasok ke konsumen melalui rantai, juga arus balik material, seperti retur produk, daur ulang, dan sebagainya. 2) Arus informasi, meliputi peramalan permintaan, transmisi pemesanan, dan laporan status pengiriman. 3) Arus keuangan, meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran, dan penetapan kepemilikan dan pengiriman.
Sumber. Xiaozhou (David) Zhu, 2008
Kegiatan produksi Perusahaan Karoseri XYZ saling berhubungan dengan berbagai supplier untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya. Pemasok berpengaruh amat besar dalam bisnis karoseri, karena jika pemasok tersebut tidak memberikan bahan baku berupa kerangka body dan mesin maka dapat dipastikan perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan produksi. Kebutuhan bahan baku pada perusahaan karoseri antara lain : 1. Plat besi Baja dan plat almunium. Pipa besi baja untuk kerangka jok 2. Cat. Handel 3. Karet busa 4. Kaca, dipergunakan pada komponen lampu, panel dan jendela tembus pandang dan beberapa accessories dalam kendaraan. 5. Karet, dipergunakan untuk seal atau filler sebagai peredam jika terjadi getaran (fibrasi) yang tidak diinginkan 6. Textile dan kulit dipergunakan untuk bahan interior, seperti jok dan beberapa accessories dalam kendaraan 7. Plastik, dipergunakan pada komponen interior seperti pada panel dan accessories dalam kendaraan. 8. Chemical, dipergunakan sebagai bahan baku proses produksi misalnya pada proses surface.
Gambar 1. Proses bisnis Proses bisnis supply chain management dimulai saat user melakukan login sesuai spesifikasinya. Saat distributor / konsumen melakukan pemesanan produk (sales order), kemudian distributor membayar sesuai total harga produk yang di pesan. Pembayaran dilakukan dengan cara transfer, kemudian pelanggan melakukan proses konfirmasi pembayaran.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
3.5
Model Supply Chain Management Sebuah model jaringan rantai pasokan bekerja aliran material dan informasi, tingkat aktivitas dan 375
Bahan pembantu Stik las, gas oksigen, acetylene Dempul, oli solar Thiner,compon Lem benang, karton, isolasi Spon, vinil Triplek
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
Model supply chain lebih bersifat sirkuler yaitu dari pemasok asal, ke pabrik pembuat barang, ke distributor, melalui pengecer ke pelanggan akhir, baik dalam aliran informasi, aliran arus barang dan juga arus keuangan yang berkesinambungan antara semua anggota supply chain. Model manajemen rantai pasokan pada perusahaan Karoseri XYZ
distributor melakukan pemesanan produk (sales order), kemudian distributor membayar sesuai total harga produk yang di pesan. Pembayaran dilakukan dengan cara transfer. Kemudian petugas akan melakukan proses pengecekan terhadap data pembayaran distributor, setelah dinyatakan valid, maka akan dilakukan pengiriman produk yang dipesan distributor. Nantinya perangkat lunak ini dijalankan oleh sistem operasi server yang telah dimiliki. Sekilas jalannya system ini adalah ketika User mengetikkan karakter yang sesuai dengan aturan yang ada pada database sistem maka system akan mengakses data dan mencari sesuai dengan format yang ada. Setelah system menemukan database yang diinginkan maka system akan menyimpan sementara data yang ditemukan dalam memori system. Setelah itu data sementara yang tersimpan di dalam memori akan dikirim kembali. Sehingga user bisa mengetahui data dan respon dari system. Diagram konteks adalah diagram tingkat atas yang hanya menggambarkan sistem secara garis besar. Merupakan diagram yang paling detail dari sebuah sistem yang menggambarkan kesatuankesatuan luar sistem.
Model SCM Perusahaan Karoseri XYZ
Plat Besi Baja (Shanghai Baosteel Group Corporation. dan PT Krakatau Steel) PT Astra Dhaihatsu Motor(ADM)
Cat (BASF Jerman,Kanzai Jepang)
PT.Indomobil Suzuki International (IS I)
Kaca PT Diamond Daichi) PT.Mitshubishi Krama Yudha Manufacturing (MKM)
ISSN: 2089-9813
Konsumen
Perusahaan Virtual karoseri
Plastik (PT. Trias Sentosa Tbk)
PT.Toyota Motor Manufacturing Indonesia(TMMI)
User ID Data Supplier Data Penawaran bahan baku Data Penawaran Produksi
Karet (PT Samudera Luas Paramacitra)
PT.Gema Kempa Daya (GKD)
SUPPLIER
Kulit (PT Rajawali Tanjungsari)
PETUGAS Bg.GUDANG
Aliran material
PETUGAS Bg. PENJUALAN
Aliran informasi
Nota Retur Lap. Produk / Seluruh Lap. Produk / Stok Lap. Produk Masuk Lap. Produk Keluar Lap.Stok Bahan Baku
Nota Retur Lap. Produksi / Seluruh Lap. Pemesanan/permintaan Bahan Baku Lap. Pengiriman Nota Pemesanan
Gambar
Gambar 3. Model Supply Chain Management Perusahaan Karoseri XYZ
User_ID
Tanda Terima Order Pembelian/ penjualan
0
4.
ANALIS DAN RANCANGAN SISTEM Aplikasi sistem informasi terintegrasi berbasis web ini dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dengan basis data MySQL server untuk membangun sistem baru yang sesuai dengan kebutuhan user. Dalam suatu aplikasi, sangat penting untuk memperhatikan suatu sistem yang berjalan agar dapat dimengerti oleh user. SCM ini digunakan untuk mengintegrasikan pemasok, produsen, pengiriman, gudang, pengecer & pelanggan sehingga produk yang tepat atau jasa didistribusikan pada jumlah yang tepat, ke lokasi yang tepat & pada waktu yang tepat secara on-line untuk meningkatkan layanan pelanggan yang memuaskan. System ini secara otomatis akan memperbarui data yang tersimpan di basis data berdasarkan transaksi yang digunakan oleh user / pengguna. User berinteraksi dengan perangkat lunak dengan memasukkan data-data yang dibutuhkan oleh perangkat lunak. Proses bisnis supply chain management dimulai saat user melakukan login sesuai spesifikasinya. Saat
User_ID Data Pengguna Data Hak Akses
Data Pemesanan DISTRIBUTOR Tanda Terima Pemesanan
Aplikasi SCM pada perusahaan virtual karoseri
Data Pemesanan Lap. Produksi PETUGAS Bg. PEMBELIAN BB
User_ID Data Penjualan
Permintaan Bahan Baku Jadwal Produksi Data Bahan Baku
Tanda Terima Pemesanan PETUGAS Bg.PRODUKSI
ADMINISTRATOR
Lap. Transaksi Pengadaan bahan baku Lap. Transaksi Supplier Lap.Jadwal Produksi Lap.Stok Bahan Baku Lap. Produk / Seluruh Lap. Produk / Stok Lap. Produk Masuk Lap. Produk Keluar Lap. Transaksi Pesanan Konsumen Lap. Kontrol Produk Pesanan Kons Lap. Transaksi Pembelian Bahan Baku Lap. Kontrol Pembelian
Gambar 4. Diagram contexs Pada diagram konteks diatas aliran data dijabarkan secara global yang menggambarkan aliran data yang bersumber pada transaksi pengadaan sampai konsumen akhir yang selanjutnya data diolah dalam proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi. Diagram konteks ini mengambarkan bagaimana sistem akan berhubungan dengan entitas luar. Pada sistem ini terdapat 7 buah entitas yang terlibat di dalamnya, yaitu distributor, supplier, petugas bagian 376
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
pembelian, petugas bagian produksi, petugas bagian penjualan, petugas bagian gudang dan admin. Setiap entitas memiliki kewenangan sesuai haknya masingmasing. User dapat mengakses sistem yang nantinya akan memberikan keluaran bagi sistem. Sedangkan admin mempunyai kewenangan untuk mengelolaan situs, serta pengelolaan data user.
ISSN: 2089-9813
Informasi supplier Data Supplier 1
Data Distributor Informasi Distributor 2 Login Distributor
Data Distributor Informasi Distributor
InformasiData UserPetugas Data User
Pengelolaan data User
1 Login Admin
2.4.1
1
Akses Pemesanan
Daftar Produk
Pengelolaan Data Web
Pilih Produk
Konfirmasi
Produk
4.1
Perancangan Antarmuka Desain user interface Sistem Informasi SCM Berbasis Web ini berusaha memperhatikan aspek interaksi manusia sebagai pengguna dengan sistemnya. Aspek yang harus diperhatikan dalam mendesain user interface adalah : 1. Style, pengguna perlu diberi kesan sesuai dengan tipe dan karakteristik sistem yang dibangun 2. Function, interface yang digunakan harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengguna. 3. Navigation, interface yang dibangun harus memberikan petunjuk yang jelas bagi pengguna dalam menggunakan sistem ini. 4. Interactivity, interface yang dibangun harus bersifat interaktif dan mampu membantu pengguna dalam memanfaatkan sistem. Untuk mencapai 4 aspek di atas, user interface sistem informasi terintegrasi SCM dikembangkan dalam satu template yang standar. Template ini merupakan inti dari user interface sistem yang telah dikembangkan dengan melihat fungsionalitas sistem, proses navigasi dan interaktivitas sistem. Sehingga secara tidak langsung user yang menggunakan sistem dapat merasakan gaya dari sistem dan akhirnya menciptakan suatu kesan yang berhubungan dengan sistem yang dibangun.
Data Produk Pesanan
DISTRIBUTOR
Informasi Petugas Data web Informasi web
2.4.2 Pengisian Data Pesanan Form Pemesanan Pemesanan
Informasi Pemesanan
Admin
Informasi Pemesanan
Detai Pemesanan Data Pemesanan
3 Login Petugas
2.4.3 Konfirmasi Pemesanan
4
2.4.4
Login Supplier
Tampilan Data Pemesanan
Data Pemesanan Informasi Supplier
Data PetugasPetugas Informasi
Data Pemesanan
1 Pengelolaan Pesanan Produk
Data Pesanan Informasi Pesanan
PETUGAS
Data Order Masuk
Data Supplier Produk Karoseri
SUPPLIER
Informasi Produk
Informasi Produk Data Produk
Pengelolaan Data Produk
Data Produk Bahan Baku
Informasi Bahan Baku Data Bahan Baku
Info Bahan Baku Data Bahan Baku
Informasi Bahan Baku Pengelolaan Data Bahan Baku Bahan Baku
Data Jadwal Produksi
Pengelolaan Jadwal Produksi
Data Jadwal Produksi
Informasi Data Produksi
Gambar 5 Diagram arus 4.3
ER diagram Distributor Hak Akses User_id Username Password Validasi
4.2
Diagram Arus Diagram Arus data merupakan salah satu langkah awal dalam pengembangan suatu system. Diagram arus data berfungsi untuk menggambarkan sistem secara fisik ke dalam sistem secara logika. Diagram arus ini dengan entitas data yang terlibat adalah admin, petugas, supplier dan distributor.
Petugas id_Petugas Nama_Petugas Divis i Tgl_Lahir Alamat Email NoTlp Photo Username Password
Berikut ini rancangan diagram arus data tersebut:
Produk
id_Distributor Nama_Distributor Alamat Kota Email NoTlp Username Password
id_Produk id_BahanBaku Nama_Prroduk Jenis Harga Jumlah Produk_Keluar Gambar
Sales Order (SO) id_SO id_Distributor id_Produk Jumlah_Produk Harga
Detail Sales Order id_SO id_Produk Jumlah Jadwal Produksi id_JadwalProduksi id_Produk id_BahanBaku Tgl_Mulai Tgl_Selesai Petugas_Pengawas Jumlah
Pembayaran id_Pembayaran id_SO id_PO User_id Jumlah Total_Pembayaran Status_Pembayaran
BahanBaku id_BahanBaku Nama_BahanBaku Jumlah Terpakai Kekurangan
Suppli er id_Supplier Nama_Perusahaan Alamat Contact_Person NoCP NoTlp Email Fax Status Username Password
Purchase Order (PO) id_PO id_Supplier Total_Harga
Gambar 6. ERD 377
Detail Pembelian id_PO id_BahanBaku Nama_BahanBaku Jumlah Jumlah_Kirim Tgl_Kirim Status
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
4.4
Halaman Antarmuka Web Merupakan halaman utama dari web ini, disini terdapat link-link menuju halaman selanjutnya. Diantaranya link Produk, yang menghubungkan ke halaman Produk. Menu produk di samping kanan halaman web, yang akan terhubung ke halaman list produk berdasarkan kategori produk yang dipilih. Tetapi untuk melakukan transaksi pemesanan/sales order, user harus mendaftar terlebih dahulu ke admin. Setelah mendapatkan username dan password maka user dapat melakukan proses login dengan mengisi form username, password serta levelnya sebagai distributor/ konsumen, kemudian user dapat melakukan proses transaksi. Di halaman ini juga terdapat link untuk menuju halaman Profil yaitu halaman yang menjelaskan sejarah, visi dan misi Perusahaan Karoseri XYZ, Kontak/ hubungi kami yaitu halaman yang berisi data kontak Perusahaan Karoseri XYZ yang bisa dihubungi.
ISSN: 2089-9813
4.4.2 Halaman detail produk Sistem akan menampilkan data produk secara detail antara lain kategori produk, Nama Produk, harga dan keterangannya. Pada halaman ini distributor dapat melakukan proses pemesanan/sales order dengan mengklik tombol pesan.
Gambar 9. Halaman detail produk 4.4.3 Halaman Admin Halaman utama Admin menampilkan link-link navigasi yang terhubung ke halaman-halaman yang berhubungan dengan link-link perintah pengelolaan web, antara lain adalah : Admin yang terhubung dengan pengelolaan Admin dimana admin dapat menghapus data user dan melakukan perubahan isi database yang diinginkan.
Gambar 7. Halaman utama 4.4.1 Halaman Produk Di halaman ini sudah terdapat data-data produk yang disediakan oleh Perusahaan Karoseri XYZ. Jika ingin membeli salah satu produk yang ditawarkan, user sudah harus login sebagai distributor. Untuk memilih produk berdasarkan kategori yang diinginkan, maka distributor memilih menu produk di halaman web. Dengan mengklik kategori kendaraan yang diinginkan, maka dialihkan ke halaman detail produk untuk melihat produk yang diinginkan.
Gambar 10. Halaman admin 4.4.4 Halaman Petugas Halaman utama bagi petugas yang telah akses login, disini akan ditampilkan link-link navigasi yang terhubung ke halaman petugas yang terhubung dengan pengelolaan data petugas dimana petugas dapat melakukan perubahan isi database yang diinginkan sesuai spesifikasinya.
Gambar 8. Halaman produk
Gambar 11. Halaman petugas 378
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
4.4.5 Halaman Login Pada saat website diakses pertamakali user akan ditujukan ke halaman home kemudian menuju halaman login. Untuk dapat mengakses website ini setiap user harus mempunyai username dan password. Jika belum memiliki username dan password, user dapat mendaftarkan diri mereka dengan menggirim pesan pendaftaran ke Admin. Setelah user mendaftar ke Admin, barulah user dapat masuk ke dalam website menggunakan username dan password serta level yang telah didaftarkan. Jika username dan password serta level yang dimasukkan salah, akan keluar tulisan kesalahan login atau error. Jika username dan password yang dimasukkan benar maka user akan dialihkan ke halaman awal sesuai level spesifikasinya. Halaman login adalah halaman yang diperuntukkan bagi admin dan user yang sudah terdaftar, user diminta untuk memasukkan username, password, dan levelnya. Dan kemudian menekan tombol login, jika benar maka user mendapatkan hak sebagai pengguna sesuai levelnya untuk melakukan pengelolaan terhadap SCM Perusahaan Karoseri XYZ dan akan dialihkan ke halaman index.
ISSN: 2089-9813
4.5.2 Pembahasan Kode Script Program PHP Kode Script Proses Login & Session Halaman index merupakan halaman muka dari sistem ketika di akses di server. Admin dan user harus melakukan suatu proses login terlebih dahulu untuk menentukan ke-valid-an user. Setelah pembagian tampilan diatas akan muncul halaman login, Login dibedakan menjadi 4, yaitu Admin, Supplier, Petugas dan Distributor. Hal ini dibuat untuk membedakan tingkat akses setiap tipe user yang akan login ke dalam program sesuai spesifikasinya. Tipe user dibagi menjadi Source code login dapat dilihat pada gambar dibawah ini
=
Gambar 13. Algoritma Login Metode yang digunakan adalah POST, yaitu data akan di kirimkan ke server. Data yang dikirimkan adalah username dan password. Dan data akan di kirmkan ke file login submit.php untuk mengecek valid tidaknya user. Pada file loginsubmit.php akan di lakukan langkah-langkah untuk melakukan proses authentifikasi yaitu : 1) Melakukan koneksi ke database MySQL Untuk mengghubungkan setiap operasi yang dilakukan di dalam website, maka diperlukan sebuah segmen untuk menghubungkan operasi-operasi tersebut dengan database yang telah disediakan. File koneksi.php digunakan untuk menyimpan fungsifungsi untuk melakukan koneksi ke database server dan pesan kegagalan koneksi.
Gambar 12. Halaman Login Gambar diatas merupakan rancangan form login untuk masuk ke dalam sistem. Pada halamanini user harus memasukkan username dan password serta level sesuai dengan pengaturan hak akses. Tombol login adalah tombol yang digunakan untuk masuk ke sistem setelah user mengisi username, password dan levelnya.
4.5
Pengujian Inputan Pada Web Pengujian ini bertujuan untuk mencoba website yang telah dibuat, apakah telah mampu untuk menerima input yang dilakukan user dan dapat diolah sehingga menjadi informasi yang dibutuhkan.
Gambar 14. Algoritma Koneksi 2) Pengecekan User Setelah berhasil melakukan koneksi ke database, maka langkah berikutnya yaitu melakukan pengecekan kevalidan user. Bila username/password sesuai dengan data yang ada dalam tabel maka proses session akan dimulai. Untuk mengawal session digunakan sintak session_start() dan session_register(). Kemudian bila
4.5.1 Konfigurasi Database Server Konfigurasi database server menggunakan PHP MyAdmin. Proses pembuatan database dimulai dengan memasukkan nama database baru pada MySQL dengan menggunakan nama e-Scm database. Database SCM terdiri dari table-tabel yang telah didesain sebelumnya. 379
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
username/password sesuai dengan data yang ada dalam tabel hak_akses maka akan dialihkan ke sesi sesuai spesifikasinya.
ISSN: 2089-9813
menjamin lancarnya pergerakan barang dan informasi dalam supply chain. 5.
KESIMPULAN Perancangan sistem informasi e_Scm Perusahaan Karoseri XYZ menggunakan Session Handling dan authentifikasi user pada pemrograman PHP memberikan dukungan keamanan kepada sisi user. Selain itu penggunaan RDBMS (Relational Data Base Management System) membuat proses pengaksesan data menjadi lebih cepat dan mudah. Aplikasi sistem informasi terintegrasi SCM berbasis web ini sekiranya dapat memberikan gambaran tentang pengembangan sistem dan metode mutakhir masa depan dalam dunia bisnis dan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dan keunggulan bersaing Perusahaan Karoseri XYZ. Sistem aplikasi E-scm perusahaan Karoseri XYZ ini mempunyai 4 pengguna yaitu admin, petugas, supplier dan distributor. Proses konfigurasi MySQL dan PHP dimulai dengan install program XAMPP di computer sebagai dasar dari database yang akan dipakai. XAMPP merupakan suatu paket yang berisi PHP, Apache dan MySQL sekaligus. Dalam website yang dibuat, penulis menggunakan XAMPP dengan versi 1.7.4 yang berisikan phpMyAdmin 3.3.9.
Gambar 15. Algoritma Logout Bila terjadi ketidak cocokan antara username/password dengan data yang ada dalam tabel hak_akses, maka session akan di tutup menggunakan session_destroy(). Kemudian akan ditampilkan pesan kesalahan, dan kembali ke halaman index. 3) Proses Keluar Sistem Logout Bila ingin mengakiri session maka kita dapat mengakiri dengan perintah session_unset () dan session_destroy(). Script ini berada pada file logout.php.
PUSTAKA A.Gunasekaran , E. W. T. Ngai, (2004), “Virtual Supply-Chain Management”, Production Planning & Control,Vol. 15, No. 6, p. 584–595 Anastasia Stratigea, Maria Giaoutzi , (2000), Teleworking dan Virtual Organisasi Teleworking dan Virtual Organisasi, NETCOM, vol. 14, n 34, p. 331-357. Apache Web Server Documentation, Apache 1.3 User’s Guide, Apache Software Foundation, 2002 Budhi, 2009,”Implementasi Teknologi Informasi Untuk Keunggulan Kompetititf dalam Operasional Perusahaan di Era Kompetitif”, http://budhivensius.blogspot.com/2009/10/imple mentasi-teknologi-informasi-untuk.html(www http:( www.budhivensius.blogspot.com diakses 12 juni 2012) Butner, K., 2009. Blueprint for supply chain visibility. NY: White paper. IBM Somers. Craig Hilton, Jeff Wills, Building Database Apllications on the Web Using, Addison-Wesley, 2000 Damien Power, 2005, Supply chain management integration and implementation: a literature review, Supply Chain Management: An International Journal, Volume 10 · Number 4 · 2005 · 252–263 David Axmark, Michael Widenius, Paul DuBuois, MySQL Reference Manual for version 3.23.39, MySQl AB Monty Program, 2001
session_start(); session_destroy(); echo "
Anda sudah sukses keluar sistem
"; echo "
Kembali ke Halaman Web
"; ?>
Gambar 16. Algoritma Logout 4.6
Manfaat Sistem Informasi Terintegrasi Supply Chain Management Adapun manfaat sistem informasi terintegrasi Supply chain jika kita mengoptimalkan Supply chain yaitu : 1. Mengurangi inventory barang. Penimbunan barang di gudang dapat diminimalkan dengan adanya informasi yang terintegrasi antara perusahaan dengan supplier. 2. Mengurangi jumlah supplier. Bertujuan untuk mengurangi ketidakseragaman, biaya-biaya negosiasi, dan pelacakan (tracking) dengan adanya supplier tetap perushaan dan kualitas bahan baku tetap terjaga. 3. Mengembangkan supplier partnership atau strategic alliance. Dengan mengadakan kerjasama dengan supplier (supplier partnership) dan juga mengembangkan strategic alliance dapat 380
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
David Axmark, Michael Widenius, Paul DuBuois, MySQL Reference Manual for version 3.23.39, MySQl AB Monty Program, 2001 Dirk Pieter van Donk, Renzo Akkerman, Taco van der Vaart, 2008, “Opportunities and realities of supply chain integration: the case of food manufacturers”, British Food Journal Vol. 110 No. 2, pp. 218-235 Dusan Stefanovic, Nenad Stefanovic, 2008, Methodology for modeling and analysis of supply networks , J Intell Manuf (2008) 19:485– 503 Frohlich, Markam Tand Westbrook, Roy (2001),”Arch of integration:an International Study of Supply chain Strategies”, Journal of Operation Management, Vol.19:185-200. Gary Graham, Glenn Hardaker, 2000, “Supply-chain management across the Internet”, International Journal of Physical Distribution & Logistics Management, Vol. 30 No. 3/4, p.286-295. Guillaume Marques, Jacques Lamothe, Caroline Thierry, Didier Gourc, 2008, Vendor Managed Inventory, From Concept To Processes, For An Unified View, International Conference On Information Systems, Logistics And Supply Chain, Madison, United-States. Handfield, RB and Nichols, EL (1999), “Introduction to Supply Chain Management”, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, NJ. Kalakota, Ravi, Marcia Robinson, 2001, E-Business 2.0 Roadmap for Success, Second Edition, Addison Welsey, Messachussets, USA. Kaufman, A., Wood, CH and Theyel, G. (2000), “Collaboration and technology linkages: a strategic supplier typology”, Strategic Management Journal, Vol. 21 No. 6, pp. 649-63. Lars Gunnar Mattson (2003),”Reorganization of Distribution In Globalization of Market: The Dynamic Context of Supply Chain Management”,International Journal,Vol 8(5):p.416-426 Lee Lien Ying, Hwang Ling Sheue, Wang Yang Min Eric, 2006, An Integrated Framework for Continuous Improvement on User Satisfaction of Information Systems, Industrial Management & Data Systems, Vol. 106 No. 4, pp. 581-595. Li Da Xu, (2011), “Information architecture for supply chain quality management”, International Journal of Production Research, Vol. 49, No. 1, p. 183–198 Mark Barratt (2004)”Understanding The Meaning of Collaboration In The Supply Chain Management”, Supply Chain Management: An Internation Journal,Vol 9(1):p.30-42 Mu-Chen Chen, Taho Yang, Chi-Tsung Yen, 2007,” Investigating the value of information sharing in multi-echelon supply chains”, Springer, Vol 41:497–511 O’Brien, J. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12.
ISSN: 2089-9813
Terjemahan: Introduction to Information Systems, 12th Ed. Palupi W. (editor), Dewi F. dan Deny A. K. (penerjemah). Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Phani Kumar, Muthu Kumar, 2003, “Vendor Managed Inventory in Retail Industry”, Tata Consultancy Service Pressman, Roger S., Software Engineering, McGraw-Hill, 1997 R Kelly Rainer, Efrain Turban, Richard E Potter, 2007, Introduction to information systems: supporting and transforming business Riccardo Manzini, Emilio Ferrari, Mauro Gamberi, Alessandro Persona, Alberto Regattieri,2005, Simulation Performance in The Optimisation of The Supply Chain, Journal of Manufacturing Technology Management, 16, 2. P 127. Roger S. Pressman, 2010, Software engineering: a practitioner's approach, McGraw-Hill Higher Education, New York. Tim S. McLaren, Milena M. Head, Yufei Yuan, (2004),” Supply chain management information systems capabilities. An exploratory study of electronics manufacturers”, Information Systems and e-Business Management _ SpringerVerlag,Vol. 2: p.207–222 Turban, Efraim, R. Kelly Rainer, Jr., dan Richard E. Potter, 2004, Manajemen Rantai Suplai,http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_r antai_suplai Vikas Misra, M.I.Khan, U.K.Singh (2010),” Supply Chain Management Systems: Architecture, Design and Vision”, Journal of Strategic Innovation and Sustainability vol. 6(4) :p.102108 Vojko Potocan, 2005,”Holistic Information Support For Virtual Business Organization”, Journal of Business Economics Research, Volume 3, Number 11 Xiaoli Wang, (2011),” The Strategies of Supply Chain Collaboration in the Informatization Environment”, International Conference on Information Management, Innovation Management and Industrial Engineering(IEEE), 978-0-7695-4523-3/11 Xiaozhou (David) Zhu, 2008, Agent Based Modeling For Supply Chain Management: Examining The Impact Of Information Sharing, ProQuest, UMI Microform 3368214 Yan Dong, Martin Dresner, Yuliang Yao, (2010), Beyond Information Sharing: The Value of Vendor Managed Inventory to Downstream Firms, RIRL 2010 - The 8th International Conference on Logistics and SCM Research Bordeaux September 30th & October 1st. Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi, www.mdp.ac.id/ materi/ 2011-20122/.../MJ210-111063-505-4.ppt (www.mdp.ac.id/ materi/ 2011-2012-2, diakses 12 juni 2012).
381