ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM POINT OF SALE BAGI RUMAH MAKAN WAROENG SS YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Candra Saputra 12.11.6506
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM POINT OF SALE BAGI RUMAH MAKAN WAROENG SS YOGYAKARTA Candra Saputra1), M. Rudyanto Arief2) 1), 2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
Waroeng SS has been using a cash register for this long as a selling transaction management tool. Utilizing the cash register as selling transaction management in Waroeng SS, it surely has some drawback such as: it’s unable do make the highest selling report, the lowest selling report, payment record bay using voucher and so on. Therefore, the management is facing the diffuculity in making report and managing the transaction data that could be used as references for business competition in future. Thereor needed a system point of sale in accordance with business processes at Warong SS. First phase to do is collecting data by means of interviews and observations of the object of the problems encountered. Then, identification of the problem using analysis PIECES, information system development using prototyping, design models using UML, database design, interface design and system testing. Point of sale system that produced a web-base, which is intended to manage sales transactions that occurred in the branch Warong SS thus making the report more quickly and mistakes can be minimized. Keywords - : cash register, point of sale, design, salling transaction. 1.
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Waroeng SS (spesial sambal) merupakan rumah makan yang pertama kali didirikan pada tahun 2002 dan sampai sekarang telah memiliki lebih dari 36 cabang di seluruh Indonesia. Saat ini sistem kasir yang di miliki Waroeng SS menggunakan cash register. Cash register merupakan alat mekanik yang digunakan untuk menghitung dan mencatat transaksi penjualan yang biasanya terintegrasi dengan modul laci (cash drawer) sebagai wadah penyimpanan uang. Memanfaatkan cash register sebagai pengolah transaksi penjualan di Waroeng SS memiliki beberapa kekurangan diantaranya tidak dapat membuat laporan penjualan tertinggi, laporan penjualan terendah, pencatatan pembayaran menggunakan voucher dan sebagainya, sehingga manajemen mengalami kesulitan dalam membuat laporan dan mengelola data transaksi menjadi informasi yang bermanfaat bagi persaingan bisnis kedepannya.
1.2. Rumusan Masalah Bagaimana membangun sistem point of sale bagi rumah makan Waroeng SS?
[email protected])
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Membuat sistem point of sale yang sesuai dengan proses bisnis rumah makan Waroeng SS. 2. Mempercepat pengolahan laporan transaksi unit usaha yang dimiliki. 3. Dapat digunakan di banyak cabang Waroeng SS. 4. Sebagai syarat lulus S1 Teknik Informatika. 1.4. Landasan Teori Wahyu Kemalajati (2014), melakukan penelitian tugas akhirnya dengan judul Sistem Informasi Penjualan dan Inventory Restoran Suki Joss Berbasis Web dengan POS (Point of Sale). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempermudah proses transaksi penjualan atau pembelian oleh kasir maupun petugas, serta agar pemilik restoran dapat mengecek laporan maupun proses transaksi dimanapun ia berada. Dengan demikian dapat mempermudah pemilik untuk memantau dan mengambil keputusan menyangkut proses bisnis restoran.[1] Gusti Syarifudin dan Sandy Kosai (2015), dalam penelitiannya yang berjudul Perancangan Aplikasi Point of Sale dalam Pemesanan Menu Restoran, Menghasilkan aplikasi yang dapat membuat laporan per bulan, per kasir dan per menu, di mana laporan-laporan tersebut dapat digunakan pihak manajemen restoran dalam mengambil keputusan yang tepat dalam meningkatkan kualitas dan pendapatan restoran.[2] Aris Rakhmadi dan Arindra Nugraha (2010), dalam penelitiannya yang berjudul Sistem Informasi Restoran di Acasia Resto & Gallery Menggunakan PHP dan MYSQL. Dengan adanya sistem informasi restoran kegiatan-kegiatan restoran yang sebelumnya dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit serta membutuhkan ruang penyimpanan yang besar dapat diatasi sehingga waktu yang digunakan lebih sedikit dan membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih kecil. [3] Dodi Aquari T (2014), dalam penelitiannya yang berjudul Sistem Informasi Penjualan di Rumah Makan Bu Weni. Dengan menggunakan sistem manual mempunyai banyak kelemahan seperti kerusakan data dan hilangnya data, serta pembuatan laporan yang lama dan tidak terkini. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem informasi yang dapat membantu dalam melaksanakan proses penjualan agar dapat berjalan secara fungsional, efektif, efisien dan tepat waktu.[4] Andri Afrian Wicaksono (2014), dalam penelitiannya yang berjudul Sistem Informasi Penjualan pada Restoran
1
Bakso Titoti. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat mempermudah Restoran Bakso Titoti dalam melakukan transaksi penjualan dan juga proses rekap laporan penjualan. [5]
Tabel 1. Tingkat Pengguna Aplikasi Tipe Pengguna
2. Pembahasan
Admin
Memiliki hak akses ke identity, manajemen pengguna, manajemen produk, manajemen kategori, mencari transaksi, mencari pengeluaran, mencari void, laporan-laporan penjualan, history kasir dan pajak.
Kasir
Memiliki hak akses transaksi penjualan, menambah void, menambah pengeluaran, laporan penjualan saat ini.
Pusat
Memiliki hak akses manajemen karyawan
2.1 Sistem Yang Berjalan Proses penjualan yang dilakukan di rumah makan Waroeng SS selama ini, menggunakan mesin cash register, jadi setiap pembelian yang dilakukan oleh konsumen diinputkan kedalam mesin cash register oleh kasir, kemudian cash register akan melakukan perhitungan dan membuat struk pembelian. Pembayaran yang dilakukan pembeli hanya dapat dicatat sebagai transaksi tunai sedangkan dalam kenyataannya selain tunai pembayaran dapat dilakukan menggunakan kartu kredit, debit dan kupon. Setelah shift kasir selesai, kasir akan membuat laporan penjualan dan menyerahkannya kepada bagian yang berwenang. Hasil laporan kasir tadi masih harus dicatat ulang secara manual kedalam komputer agar pihak manajemen mendapatkan hasil yang diinginkan seperti mengetahui penjualan tertinggi, penjualan terendah, menu tidak laku, menu sering dikembalikan (void) penjualan persift perkasir dan sebagainya. Selain itu pencatatan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan kasir saat ini juga masih menggunakan cara manual dengan cara menulis di form yang disediakan.
Hak Akses
2.5 Gambaran Umum Sistem Aplikasi Use Case Diagram gambaran umum sistem ini menggambarkan proses yang terjadi pada sistem secara umum. Berikut adalah use case diagram.
2.2. Analisis Kelemahan Sistem Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap sistema yang berjalan saat ini memiliki kelemahan sebagai berikut: 1. Berpotensi timbulnya kesalahan dalam menyampaikan keuangan yang ada dikasir, 2. Catatan pengeluaran yang dilakukan kasir dapat sewaktu-waktu hilang, 3. Berpotensi timbulnya kesalahan saat pencatatan ulang hasil transaksi yang dilakukan kasir sehingga data menjadi tidak valid. 2.3 Solusi Terhadap Masalah Solusi terhadap sistem penjualan rumah makan Waroeng SS yaitu dengan menerapkan sistem point of sale yang telah terkomputerisasi guna melakukan transaksi penjualan dan sekaligus dapat melakukan pemrosesan data raw yang telah tersimpan pada basis data rumah makan Waroeng SS. Dengan menerapkan sistem ini selain memperpendek alur prosesnya juga lebih efisien waktu dan mengurangi beban kerja pegawai yang bertugas mengelola data transaksi penjualan Warong SS. 2.4 Tingkat Pengguna Aplikasi Dalam penggunaan aplikasi ini ada 3 tingkatan pengguna dengan karakteristik seperti pada Tabel 1. Gambar 1. Use Case Diagram: Admin.
2
Gambar 2. Use Case Diagram: Kasir.
Gambar 4. Relasi Antar Tabel.
2.7 Implementasi 2.7.1. Implementasi Halaman Antarmuka Tampilan antarmuka pada sistem point of sale waroeng ss seperti pada Gambar 5 sampai Gambar 9.
Gambar 3. Use Case Diagram: Pusat. 2.6 Perancangan Basis Data Berikut merupakan relasi antar tabel :
3
Gambar 8. Halaman History Kasir
Gambar 5. Halaman Login user
Gambar 6. Halaman Transaksi Penjualan Gambar 9. Halaman Laporan Penjualan per sift per kasir. 2.8. Pengujian Sistem Berikut adalah hasil pengujian pada sistem point of sale ini : Tabel 2. Uji Kegunaan
Gambar 7. Halaman Utama Admin
4
Prameter Interaksi
Pertanyaan Apakah mekanisme interaksi (misalnya, menu pull-down, tombol, pointer) mudah dimengerti dan digunakan?
Jawaban Ya
Tataletak
Apakah mekanisme navigasi, konten, dan fungsi ditempatkan ditempat yang mudah di temukan dengan cepat?
Ya
Mudah dibaca
Apakah teks ditulis dengan baik dan dapat dimengerti?
Ya
Estetika
Apakah pengguna “merasa nyaman” dengan tampilan aplikasi?
Ya
Karakteristik tampilan
Apakah ukuran layar dan resolusi dari aplikasi telah optimal?
Ya
Sensitivitas
Bisalah fitur penting, fungsi dan
Ya
waktu
Daftar Pustaka
kontent digunakan atau diperoleh pada saat yang tepat?
Personalisasi
Apakah aplikasi telah tepat digunakan untuk masing-masing kategori penggu berbeda?
Ya
Aksesibilitas
Apakah aplikasi web dapat diggunakan oleh user tidak terdaftar?
Tidak
[1] Kemelajati, Wahyu.2014. Sistem Informasi Penjualan dan Inventory Restoran Suki Joss Berbasis Web dengan POS (Point of Sale).Skripsi Diploma III Universitas Gajah Mada. [2] Syarifudin, Gusti dan Sandi Kosai.2015. Perancangan Aplikasi Point of Sale dalam Pemesanan Menu Restoran. Melalui seminar teknologi dan multimedia. 2015. [3] Rakhmadi, Aris dan Arindra Nugraha.2010. Sistem Informasi Restoran di Acasia Resto & Gallery Menggunakan PHP dan MYSQL. Jurnal komuniti,2(1). Tersedia https:// publikasiilmiah .ums.ac.id/handle/11617/1186, [1 Juni 2010]. [4] Aquari T, Dodi.2014. Sistem Informasi Penjualan di Rumah Makan Bu Weni. Skripsi Diploma III Universitas Gajah Mada [5] Wicaksono.2014. Sistem Informasi Penjualan pada Restoran Bakso Titoti. Skripsi Diploma III Universitas Gajah Mada.
Tabel 3. Uji Kesesuaian Metode Pengujia n Mengakses
Hasil Mozila
Chrome
Opera
Keterangan
Berhasil
Berhasil
Berhasil
halaman dashboard Mengakses
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Semua browser yang diuji dapat mengakses halaman penjualan
Berhasil
Gagal
Gagal
Chrome dan opera gagal mengakses atau menampilkan struk penjualan dikarenakan tidak adanya plugin untuk menampilkan PDF
halaman penjualan
Mengakses struk
Semua browser yang diuji dapat mengakseshala man dashboard
penjualan
Biodata Penulis Candra Saputra, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016. M. Rudyanto Arief, MT, memperoleh gelar Sarjana Komputer (ST), Jurusan Teknik Informatika UII Yogyakarta, lulus tahun 2001. Memperoleh gelar MTI Teknik Elektro (MT) UGM, lulus tahun 2005. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
3. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Sistem telah berhasil dibuat. 2. Delay saat ingin mengetahui hasil laporan penjualan berhasil diatasi karena sistem dapat langsung mencatat dan mengelola data penjualan 3. Terjadinya kesalahan perhitungan antara modal, pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan kasir dapat diminimalisir karena telah disediakannya fitur pembayaran menggunakan tunai, kupon, kredit maupun debit, pencatatan modal kasir dan juga pencatatan pengeluaran kasir.
5