ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PREDIKAT AKREDITASI LEMBAGA TK & SD DI KEC. KOTAANYAR, KAB. PROBOLINGGO
Naskah Publikasi
diajukan oleh : Ayu Candra Dewi 10.12.4941
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PREDIKAT AKREDITASI LEMBAGA TK & SD DI KEC. KOTAANYAR, KAB. PROBOLINGGO
disusun oleh
Ayu Candra Dewi 10.12.4941
Dosen Pembimbing
Kusrini, Dr., M.Kom NIK. 190302106
Tanggal, 7 Maret 2013 Ketua Jurusan Sistem Informasi
Drs. Bambang Sudaryatno, M.M NIK 190302029
ANALYSIS AND DESIGN OF DECISION SUPPORT SYSTEMS PREDICATE ACCREDITATION AGENCY TO DETERMINE KINDEGARTEN AND ELEMENTARY SCHOOL IN THE KOTAANYAR DISTRICT, PROBOLINGGO REGENCY ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PREDIKAT AKREDITASI LEMBAGA TK & SD DI KEC. KOTAANYAR, KAB. PROBOLINGGO
Ayu Candra Dewi Kusrini Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT In the development of technology, humans have been able to make the application of decision support system called the Decision Support System. Decision support system is a computer program that contains the knowledge of one or more on a specific field. In other words, a system that provides a solution for solving a problem, but does not replace the judgment of the user. The purpose of this application is made to carry out the determination of accreditation based solutions and get feedback directly from the assessor. This application provides solutions in accordance with the objects of observation and calculation of the value specified. In order to reach the ranking that makes the determination of accreditation. Devoted to the branch of the Education Goverment district. Kotaanyar which is one of the institutions for handling determining more on Accreditation predicate specified for kindergarten and elementary institutions. Handled directly by the assessor. This thesis tries to analyze, design and develop applications. Applications developed will be used to help determine the predicate Accrediting agencies kindergarten and elementary school. Software that will be used to develop applications are: Microsoft Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000. Keywords: Accreditation predicate, Decision Support Systems, Visual Basic 6.0
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, pemanfaatan teknologi dengan media komputerisasi sudah memasyarakat di setiap aspek kehidupan manusia. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, sarana dan prasarana pendidikan pun dituntut untuk mengikutinya. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dilakukan secara manual oleh manusia, akan semakin cepat dan efisien apabila dilakukan dengan sistem komputerisasi. Oleh karena itu sudah selayaknya setiap instansi memiliki sebuah sistem komputerisasi yang baik untuk mengefektifkan dan mengefisienkan kinerja mereka. Sebagai lembaga yang menangani penentuan predikat akreditasi yang lebih di spesifikasikan untuk lembaga TK dan SD. Dalam penanganannya tentu sudah ada nila – nilai atau syarat – syarat yang baku yang telah menjadi acuan dalam pengambilan keputusan. Hal ini masih terlaksana secara manual yang dapat menyebabkan kesamaan data dan waktu yang diperlukan akan lebih banyak. Oleh karena itu, perlu adanya suatu media yang dapat membantu para asessor untuk menentukan predikat akreditasi yang sesuai secara komputerisasi agar tercipta sistem kerja yang lebih baik.
2. Landasan Teori 2.1
Konsep Dasar Sistem Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling bergantung sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainya untuk suatu tujuan bersama. Dalam kamus Webster’s Unbriged, sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi. (Fatta, 2007 )
2.2
Konsep Dasar Informasi Informasi adalah sekumpulan data yang diproses sebagai tambahan
pengetahuan untuk membantu pengambilan keputusan. Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah
kenyataan
yang menggambarkan
suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda
dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. (Burch, 1986) 2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian
yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur
komunikasi yang penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan external yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. (Jogiyanto, 2005).
2.4
Konsep Penentuan Akreditasi Penentuan akreditasi dilakukan sebagai upaya untuk lebih mengarahkan
lembaga TK dan SD berdasarkan standarisasi yang ada sesuai kemampuan lembaga tersebut. Lembaga yang memenuhi standarisasi sesuai penilain akan mendapatkan point dalam setiap butir per standarisasi. Hal ini
dimaksudkan
untuk
memudahkan
penilaian terhadap Lembaga tersebut yang mengarah pada hasil akhir akreditasi. Dalam pelaksanaan penentuan akreditasi, nilai berdasarkan delapan (8) bagian penilain standarisasi yang dikonversikan untuk penilaian hasil akhir. Terdapat Standar Isi, Standar Proses, Standar Lulusan, Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan,
Standar
Sarana
dan
Prasarana,
Standar
Pengelolaan,
Standar
Pembiayaan, serta Standar Penilaian dan Pendidikan. Dalam penentuan akreditasi Asesor perlu mengisi jawaban beberapa form dengan membandingkan kondisi yang sesungguhnya. Pengisian Form A (form laporan Asesor secara Individu) untuk laporan Individu. Form A adalah form untuk rekap hasil penilaian Asesor secara Individual berdasarkan instrumen dibandingkan kondisi real. Pengisian Form B adalah form yang digunakanmuntuk menyusun laporan kelompok (laporan Asesor I dan II secara bersama – sama). Pada Form B terdapat 5 kolom yaitu No. Butir, Jawaban, Skor Butir Perolehan, Bobot Butir, dan Skor Tertimbang. Menuliskan hasil penilaian menurut kesepakatan Asesor I dan II kedalam kolom jawaban dalam bentuk huruf (A, B, C, D, atau E). Bobot nilai A = 4; B = 3; C = 2; D = 1; dan E = 0. Mengkalikan Skor Butir Perkalian dengan Bobot Butir, sehingga hasil diletakkan di Skor Tertimbang Perolehan. Pengisian Form C memasukkan seluruh jumlah Skor Tertimbang tiap – tiap standar. Sehingga
Skor Komponen = Jumlah Skor Tertimbang
X
Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
Dan untuk Nilai Akreditasi Komponen =
Skor Komponen
X
100
Bobot Komponen
Sehingga Nilai Akhir Akreditasi dihitung dengan menjumlahkan Skor Komponen dari setiap komponen akreditasi. Nilai Akhir Akreditasi = Jumlah Skor Komponen Peringkat Akreditasi : 1. Peringkat Akreditasi A (Amat Baik), jika Nilai Akhir (NA) lebih besar atau sama dengan 86 (86 ≤ NA ≤ 100). 2. Peringkat Akreditasi B (Baik), jika Nilai Akhir lebih besar atau sama dengan 71 sampai dengan 85 (71 ≤ NA ≤ 85). 3. Peringkat Akreditasi C (Cukup Baik), jika Nilai Akhir lebih besar dari atau sama dengan 56 sampai dengan 70 (56 ≤ NA ≤ 70). 3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1
Analisis Sistem Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki empat subsistem
yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain : (Turban dkk, 2005) 1. Subsistem Manajemen Data ( DBMS ) 2. Subsistem Manajemen Model ( MBMS ) 3. Subsistem Antarmuka Pengguna 4. Subsistem Manajemen Berbasis-pengetahuan
3.2
Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah adalah : 1.
Masalah yang timbul dalam Cabang Dinas Pendidikan Kotaanyar selama ini belum menemukan formulasi program yang memang sangat tepat untuk para
pengawas
melakukan
tindakan
penentuan
akreditasi
secara
komputerisasi. Dengan ketidak tahuan atas hal tersebut, hal ini bisa
menimbulkan terjadinya penurunan keakuratan data. 2.
Sebagai media pendidikan yang mempunyai salah satu misinya adalah “Mewujudkan tata kelola pendidikan yang Akuntabel dan Pencitraan Publik”, yang mana dapat dipertanggungjawabkan kepada publik atas setiap penilaiannya.
3.
Selama ini media yang digunakan untuk memberikan penilaian ke sekolah – sekolah TK/SD melalui standarisasi yang sudah ada dan sistem yang digunakan merupakan sistem manual. Padahal dari sekian banyak kegiatan yang diadakan sangat penting untuk ketepatan dan kecepatan dalam penilaian. Informasi yang cepat, tepat, dan efisien menjadi sangat penting untuk kelancaran penentuan akreditasi.
Dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin canggih, penulis mempunyai ide untuk memanfaatkan media teknologi sebagai solusi yang dapat memecahkan masalah diatas yaitu dengan menggunakan kecerdasan buatan melalui sistem penunjang keputusan.
Alasan yang penulis gunakan untuk memilih Sistem Penunjang Keputusan sebagai solusi adalah di dalam instansi tersebut yang memberikan nilai – nilai atau syarat – syarat baku yang menjadi acuan dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan interaksi dan penyebaran informasi menjadi lebih cepat, tepat dan efisien.
3.2.1 Analisis Peluang Sistem Analisis terhadap kelemahan sistem yang lama bertujuan untuk menunjukkan apa saja yang tidak optimal dlam sistem tersebut. Untuk mengidentifikasi masalah, dilakukan analisis terhadap strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan threats (ancaman). Panduan ini dikenal dengan analisis SWOT. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. (Rangkuti, Analisi SWOT Membedah Kasus Bisnis, 2006). Dengan mengusulkan sebuah sistem yaitu sistem penunjang keputusan untuk membantu user dalam mengambil keputusan hasil akreditasi. Berikut ini adalah uraian dalam tabel 3.1 berdasarkan analisis SWOT :
Tabel 3. 1 Tabel SWOT
Strenght
Weakness
1.Memberikan dukungan atas 1.Sistem hanya pertimbangan Asessor dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi Asessor. 2.Sistem ini bekerja dengan perhitungan dari metode Gap sehingga ditentukan nilai terbesar untuk menentukan akreditasi. 3.Kinerja sistem berjalan sesuai waktu tanggap yang menghasilkan penilaian akurat.
sebagai penunjang keputusan bukan sebagai hasil akhir keputusan penilaian akreditasi. 2.Jumlah produksi dalam menganalisis penilaian hanya terbatas. 3.Belum adanya sistem login sehingga dari segi keamanan kurang aman, karena database bisa dilihat oleh siapa saja.
Memberikan dukungan atas
Hasil akhir penilaian akhir
Opportunity 1.Sistem penilaian yang diambil dalam sistem ini merupakan hasil murni yang diinputkan Asesssor berdasarkan pengamatan langsung pada objek, sehingga hasil yang ter- outputkan pun merupakan hasil akhir berdasarkan kemampuan objek. 2.Sistem informasi ini mencari nilai beda antar profil sekolah dengan profil asessor.
pertimbangan hasil
yang
berdasarkan
Asessor
dan
akreditasi yang mengambil
teroutputkan
dari nilai beda profil Sekolah
pengamatan
dan profil Asessor.
objek secara langsung.
Threats 1.Ketika penilaian sekolah makin banyak dan pencarian arsip yang telah tersimpan jika akan dicocokkan dengan informasi/pedoman yang baru diperoleh sehingga database harus terkomputerisasi. 2.Ada kemungkinan pengubahan atau pemanipulasian data hasil akreditasi yang dilakukan oleh pihak yang tidak berwenang.
Perhitungan metode adanya
Gap
menggunakan dan
Jumlah
hanya
belum terbatas dan dapat di ubah
penyimpanan oleh
database yang besar.
analisis
pihak
berwenang.
yang
tidak
3.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar – benarnya kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan. (Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, 2007). Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan keselururhan kebutuhan seacara lengkap, maka analisis membagi kebutuhan sistem ke dalam dua jenis. Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional (functional requirement) dan jenis kedua adalah kebutuhan non fungsional (nonfunctional requirement). 3.2.2.1 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement) Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berisi proses – proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi – informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. (Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, 2007). Tabel 3. 2 Tabel Kebutuhan Fungsional No.
Pengguna Sistem
Deskripsi
1.
Admin
Untuk mengakses halaman utama maka admin harus melakukan login terlebih dahulu. Sistem harus dapat menampilkan data, entri data baru, mengubah, menghapus, dan mencari data sekolah. Sistem harus dapat menampilkan data, entri data baru, mengubah, dan menghapus data aspek. Sistem harus dapat menampilkan data, entri data baru, mengubah, dan menghapus data sub aspek. Sistem harus dapat menampilkan data, entri data baru, mengubah, dan menghapus data pengguna. Sistem harus dapat melakukan penilaian sekolah secara obyektif. Sistem harus dapat menghasilkan laporan hasil penentuan akreditasi sekolah.
2.
User
Untuk mengakses halaman pertama maka user harus melakukan login terlebih dahulu. Sistem
harus dapat melakukan penilaian secara
No.
Pengguna Sistem
Deskripsi obyektif.
3.2.2.2 Kebutuhan Non Fungsional (Nonfinctional Reqirement) Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki oleh sistem. 1.
Pembuatan a. Hardware 1. Intel Core 2 Duo or higher prosesor 2. Kapasitas memoi 2GB or higher of RAM b. Software 1. Sistem Operasi Windows 7 2.
Microsoft Visual Basic 6.0
3.
Microsoft SQL Server 2000
c. Brainware
2.
1.
Menguasai VB
2.
Menguasai Query SQL Server
Operasional a. Brainware 1.
Dapat mengoperasikan komputer
b. Hardware 1.
Intel Core 2 Duo or higher prosesor
2.
Kapasitas memoi 512MB or higher of RAM
c. Software
3.
1.
Sistem Operasi Windows XP Profesional
2.
Microsoft SQL Server 2000
Security Sistem dilengkapi dengan password sehingga orang yang menggunakan sistem hanya bisa mengakses sesuai dengan hak aksesnya.
3.3
Analisis Data Sistem pendukung keputusan ini membutuhkan beberapa data sebagai
komponen dalam perhitungan penentuan akreditasi di Cabang Dinas Pendidikan Kotaanyar. Terdapat 3 jenis data yang dibutuhkan, yaitu sebagai berikut : 1. Data Privat, yaitu data yang ditentukan oleh pengguna khusus dalam
sistem. Dalam sistem ini yang termasuk data privat adalah data pengaturan nilai bobot dan core factor serta secondary factor. 2. Data Eksternal yaitu data yang ditentukan oleh pihak sekolah atau instansi TK/SD. Yang termasuk data eksternal adalah pengisian skor perolehan menurut instansi. 3. Data Internal yaitu data yang ditentukan oleh Asesor. Yang termasuk data internal adalah penskoran menurut Asesor dan hasil pertimbangan akreditasi. Dalam penentuan akreditas terdapat kriteria pendukung yang digunakan untuk menentukan hasil akreditasi. Kriteria pendukung tersebut adalah kriteria nilai Asessor dan kriteria penilaian Instansi/Sekolah. Namun kriteria ini dapat berubah sesuai kebijakan Lembaga. Hasil akhir dari penilaian kedua kriteria tersebut akan dipengaruhi oleh kemampuan sekolah terhadap penilaian akreditasi nantinya. Berikut 2 kriteria yang dibutuhkan :
2.
Kriteria Nilai Asessor Nilai dari Asessor merupakan pertimbangan untuk menentukan akreditasi di sekolah tersebut. Karena Asessor akan menilai sesuai tinjauan objek secara langsung dengan cara mengisi nilai – nilai sesuai dengan instrumen yang telah ada dan diberikan oleh Lembaga Cabang Dinas Pendidikan Kotaanyar. Ini merupakan penilaian akhir sehingga dapat diketahui secara pasti akreditasi apa yang sesuai dengan sekolah tersebut.
3.
Kriteria Nilai Kemampuan Sekolah Nilai
Kemampuan
Sekolah
merupakan
penilaian
secara
objektif,
berdasarkan kesesuaian sekolah tersebut terhadap butir – butir dalam instrumen Lembaga. Berdasarkan kemampuan sekolah nanti, akan dinilai secara lanjut oleh Asessor. 3.3.1
Analisis Pengolahan Model Model
GAP
Kompetensi
yaitu
model
yang
akan
digunakan
dalam
perancangan sistem pendukung keputusan ini. GAP yang dimaksud disini adalah dengan mencari nilai beda antara profil sekolah dengan profil asessor. Model ini merupakan proses perbandingan antara kompetensi sekolah dengan penilaian dari Asessor sehingga dapat diketahui perbedaannya. Contoh perhitungan penentuan jurusan menentukan GAP Kompetensi:
1.
Menentukan data yang dibutuhkan Data Sekolah : NS
Nama Sekolah
Alamat
Kemampuan Sekolah
2.
001
MI. Darun Najah
Tiris
B
002
MI. Nurul Hikmah
Tiris
B
003
SDN. Tanjung Sari
Krejengan
A
004
SDN. Petunjungan 1
Petunjungan
A
Menentukan Kriteria Penilaian Dalam proses pengakreditasian sekolah ini dibutuhkan beberapa kriteria penilaian, seperti penilaian dari Asessor dan Kemampuan Sekolah. Kriteria tersebut memiliki beberapa sub kriteria. Sub kriteria tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Kriteria Nilai Asessor terdiri dari, Standar Isi, Standar Proses, Standar Lulusan, Standar Tenaga Pendidik, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, serta Standar Penilaian.
2.
Kemampuan, mampu mencapai nilai A, B, atau C. Untuk
mempermudah
proses
perhitungan,
nilai
tersebut
dikelompokkan menjadi 5 bagian. Nilai tertinggi adalah 5.
3.
Nilai 0 – 50
=1
Nilai 51 – 62
=2
Nilai 63 – 74
=3
Nilai 75 – 86
=4
Nilai 87 – 100
=5
Pemetaan Gap Kompetensi.
Yang dimaksud gap disini adalah beda antara profil asessor dengan profil sekolah atau ditunjukkan dalam rumus berikut : GAP = Profil Sekolah – Profil Asesor Sedangkan untuk pengumpulan gap – gap yang terjadi itu sendiri pada tiap kriteria nya mempunyai perhitungan yang berbeda – beda. 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi
Implementasi adalah proses realisasi dari model sistem yang telah dirancang sebelumnya. Tujuan implementasi adalah menerapkan hasil rancangan agar tujuan pembuatan sistem pendukung keputusan penentuan akreditasi ini bisa tercapai. Setelah implementasi, akan dilakukan tahap pengujian guna mengetahui apakah maksud dan tujuan pembuatan sistem ini telah terpenuhi. Sehingga dapat ditarik menjadi kesimpulan. 4.1.1 Impelementasi Antarmuka Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap tampilan program yang dibangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut tampilan implementasi antarmuka sistem pendukung keputusan. 1. Halaman Login Sistem pendukung keputusan ini hanya bisa diakses oleh satu user yaitu pihak yang berwenang mengambil keputusan. Halaman login merupakan halaman yang pertama kali diakses oleh user sebelum dapat menggunakan sistem pengambil keputusan. Dalam hal ini, pengguna selaku admin harus memasukkan username dan password yang sesuai agar dapat menggunakan sistem. Gambar dibawah ini adalah halaman login :
Gambar 4. 1 Halaman Login 2. Menu Utama Menu utama merupakan halaman awal yang pertama kali setelah user melakukan proses login. Pada halaman ini terdapat beberapa menu yang berguna dalam sistem pengambil keputusan. Berikut gambar menu utama pada sistem :
Gambar 4. 2 Halaman Menu Utama 3. Menu Sistem Terdapat menu-menu pada menu utama. Setiap menu tersebut memiliki sub-sub menu yang berguna untuk membantu proses pengambilan keputusan penentuan jurusan. Berikut menu-menu sistem beserta sub-menunya : 3.1 Master Data Master Data adalah menu pertama pada menu utama. Master Data memiliki sub-menu yaitu Data Sekolah.
Gambar 4. 3 Halaman Master Data 3.2 Proses Ada beberapa proses untuk mencapai penentuan akreditasi, diantaranya Input Nilai, Penilaian dan Hasil Nilai.
1. Input Nilai Penginputan nilai berdasarkan kemampuan sekolah (Profil Sekolah) dan hasil penilaian dari Asessor (Kriteria A, B, dan C).
Gambar 4. 4 Halaman Input Nilai 2. Penilaian Menu ini berisi tentang rincian hasil penilaian setelah input nilai.
Gambar 4. 5 Halaman Penilaian 3. Hasil Nilai Menu ini berisi tentang hasil penilaian dari penilaian diatas.
Gambar 4. 6 Halaman Hasil Penilaian 3.3 Laporan 1.
Laporan Data Sekolah Merupakan menu untuk mencetak hasil data sekolah.
Gambar 4. 7 Halaman Laporan Data Sekolah 2.
Laporan Hasil Penilaian Per Sekolah Merupakan menu untuk mencetak hasil data persekolah.
Gambar 4. 8 Halaman Laporan Data Persekolah
3.
Laporan Hasil Keseluruhan Sekolah Merupakan menu untuk mencetak hasil laporan dari keseluruhan sekolah.
Gambar 4. 9 Halaman Laporan Keseluruhan Sekolah 3.4 Pengaturan 1. Pengaturan Bobot Menu ini untuk mengatur pengaturan bobot penghitungan.
Gambar 4. 10 Halaman Pengaturan Bobot
2. Pengaturan Core Factor dan Secondary Factor Menu ini untuk mengatur standarisasi mana sajakah yang menjadi Core Factor dan Secondary Factor dalam perhitungan.
Gambar 4. 11 Halaman Pengaturan Core dan Secondary Factor 3. Pengaturan Ranking Menu ini untuk mengatur berapakah prosentase untuk pencapaian ranking.
Gambar 4. 12 Halaman Pengaturan Nilai Ranking
5. Kesimpulan dan Saran 5.1
Kesimpulan Berdasarkan pada proses pembuatan sistem informasi untuk menentukan
akreditasi bagi TK dan SD di Cabang Dinas Pendidikan Kotaanyar dengan menggunakan metode GAP Kompetensi ini, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Tahap – tahap proses pembuatan sistem dalam penelitian ialah identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan, implementasi, dan pemeliharaan sistem. 2.
Dari hasil perancangan dibangun basis data yang terdiri dari atas pembuatan basis data, pembuatan tabel, pembuatan function dengan
menggunakan Microsoft SQL Server 2000 dan interface/ antarmuka pada sistem dibuat menggunakan Visual Basic 6.0. 3.
Sistem ini bertujuan untuk membantu user dalam mengolah data hingga menampilkan hasil rekomendasi penentuan akreditasi dalam bentuk laporan.
4. Perhitungan pada sistem penunjang keputusan penentuan akreditasi pada Cabang Dinas Pendidikan Kec. Kotaanyar ini menggunakan metode GAP. 5. Hasil rekomendasi sistem merupakan perangkingan nilai tertinggi sampai dengan yang terendah dan nilai tertinggi merupakan parameter sebagai bahan pertimbangan oleh user untuk menentukan akreditasi. 6. Sistem yang dibangun hanya untuk penentuan akreditasi TK dan SD pada Cabang Dinas Pendidikan Kec. Kotaanyar / alat bantu untuk memberikan informasi kepada user atau asessor sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. 5.2
Saran Sebagai penutup, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi Cabang
Dinas Pendidikan Kotaanyar untuk membantu menentukan akreditasi bagi sekolah. Penulis berusaha menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah selama ini. Keterbatasan waktu dan pengetahuan yang dimiliki penulis membuat karya ini masih banyak kekurangan, sehingga kami berharap kepada pembaca atau peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan program ini dengan menambahkan fitur – fitur yang lebih kompleks, penambahan laporan – laporan lainnya yg belum terdapat di aplikasi ini, dan aplikasi ini belum menjadikan input nilai sebagai sistem yang dinamis untuk dapat mengurangi maupun menambahkan kriteria.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. Burch, John dan Grudnitski, Gary. 1986. Information Systems Theory and Practice. Terjemahan Jogiyanto. Edisi Keempat. New York : John Wiley & Son. Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi. Komponen, 2012. Tanggal Akses: si.comuf.com/komponen.php.
31
Oktober
2013,
dari
http://apr1l-
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset. Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi Offset. Mengenal SQL2000, 2011. Tanggal Akses: 31 Oktober 2013, dari http://bajangdese.files.wordpress.com/2011/01/mengenal_sql2000.pdf. Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka. Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta : Andi Offset. Turban dkk. 2005. Decision Support System and Intelligent System (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas). Jilid 1. Edisi 7. Visual
Basic 6.0, 2012. Tanggal Akses: 31 Oktober 2013, dari http://jaketitem.wordpress.com/2012/05/15/penjelasan-umum-vb6-visual-basic-60/