ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA LEMBAGA KEUANGAN DESA MUNTUK LESTARI BANTUL MENGGUNAKAN JAVA
Naskah Publikasi
diajukan oleh Sarjoko 07.12.2653
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 i
ii
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Lembaga Keuangan Desa Muntuk Lestari Bantul Menggunakan Java
Analysis dan Act of planning for Laon Saving Information System at Lembaga Keuangan Desa Muntuk Lestari Bantul Using Java
Sarjoko Sistem Informasi 07.12.2653
ABSTRACT Service and data security becomes something very important in the banking world today, as well as the Financial Institutions Muntuk Sustainable Village of Bantul. The design of information systems savings and loans in financial institutions VILLAGE Muntuk Lester Bantul miningkatkan service aims to savings and loans in financial institutions and Facilitating Sustainable Village Muntuk in the search for customer data at any time if needed again. From observation and information obtained on Financial Institutions Muntuk Sustainable Village of Bantul, recording and data processing is still done manually where the output in the form of information or reports are still in the form of archives - archives are huge numbers. So often happened delay in preparing the reports and services to customers. Main problems faced is how the application of computer information system can produce relevant information in a timely, accurate and reliable and can meet the needs needs information in order to optimize the work and service to customers. Information system application program savings and loans in financial institutions Muntuk Sustainable Village of Bantul was made by using the NetBeans IDE 6.7 and Mysql
Keyword : information system, loan saving
iii
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang LKD Muntuk Lestari bergerak dibidang jasa simpan pinjam uang untuk masyarakat desa Muntuk dan sekitarnya. Sistem informasi simpan pinjam yang dikerjakan secara manual perlu adanya pendataan dan pengolahan data yang terkomputerisasi sebagai alat bantu dalam mengolah data. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas kerja para karyawan dan hasil laporan yang diperoleh dapat lebih akurat, tepat waktu dan relevan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah yang ada pada sistem yang akan dibuat, yaitu: bagaimana membangun sebuah aplikasi simpan pinjam pada Lembaga Keuangan Desa “Muntuk Lestari” untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik ? 1.3. Batasan Masalah Karena luas dan kompleksnya ruang lingkup permasalahan dalam LKD Muntuk Lestasi maka permasalahan dibatasi sebagai berikut : 1. Aplikasi yang akan dibangun hanya mecatat transaksi simpan pinjam di LKD Muntuk Lestari. 2. Aplikasi yang dibangun tidak ada fasilitas untuk mencetak data kedalam buku tabungan.
2.
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Informasi 2.1.1
Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya. Menurut Davis (1995), data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah
1
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
2.1.2
Kualitas Informasi Kualitas Informasi ditentukan oleh 3 (tiga) hal, yaitu : 1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat Waktu Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan.
3. Relevan Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi
pemakainya.
Disamping
karakteristik,
nilai
informasi
juga
ikut
menentukan kualitas. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibandingkan untuk mendapatkannya.
2.1.3
Kalitas Informasi Nilai dari informasi ditentutukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Pengukuran nilai informasi 1 biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness dan cost benefit .
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1
Sistem Informasi Simpan Pinjam Simpan pinjam
merupakan kegiatan atau jasa yang menyediakan
jasa
penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya. Sistem informasi simpan pinjam dapat
1
Jogiyanto, analisis dan desain, (Yogyakarta-andi publisher,2005), hal.11
2
diartikan yaitu mempersiapkan data – data simpan pinjam supaya dapat digunakan untuk tujuan penerapan dan pengambilan keputusan baik untuk manajemen maupun pihak luar yang membutuhkan. Sistem informasi simpan pinjam berfungsi untuk memecahkan masalah pengolahan data simpan pinjam terutama dalam penyediaan informasi laporan data anggota sebagai pendukung dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Lembaga Keuangan Desa Muntuk Lestari adalah lembaga keuangan desa yang bergerak dalam pemupukan simpanan dari anggotanya untuk kemudian dipinjamkan kepada anggota yang memerlukan bantuan modal. Selain untuk mendidik anggotanya agar bisa biasa bersikap hemat serta gemar menabung, LKD Muntuk Lestari bertujuan untuk membebaskan para anggotanya dari jeratan rentenir.
3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut : penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasikannya
dan
mengevaluasi
permasalahan
–
permasalahan,
kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya. 2 3.1.1
Analisis PIECES Analisis yang digunakan dalam perancangan sistem yang akan dibangun
adalah metode PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services). Dari analisis ini, maka akan diperoleh beberapa masalah yang akhirnya dapat diketahui masalah utamanya dengan jelas dan lebih spesifik, sehingga dapat disimpulkan
beberapa usulan yang akan membantu dalam perancangan sistem
baru yang lebih baik
3.1.1.1 Analisis Kinerja (Performance) Analisis kinerja merupakan analisis terhadap kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Kinerja sangat penting karena berkaitan dengan
2
Prof.Dr.Jogianto HM,MBA,Akt,Analisis & Desain: Pendekatan Terstruktur teori dan praktik Aplikasi bisnis, Andi, Yogyakarta 2005, hal 129
3
produktifitas dari hasil kerja yang dilakukan. Ukuran hasil kerja dapat dilihat dari jumlah pekerjaan yang akan dilakukan pada waktu tertentu dan adanya waktu yang tertunda dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Masalah kinerja dapat terjadi ketika tugas-tugas operasional diselesaikan terlalu lambat untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Performance dapat diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari sistem. 3 Tabel 3.1 Hasil Analisis Kinerja Parameter Kinerja
Hasil Analisis 1) Pencarian dan pencatatan data transaksi simpan pinjam membutuhkan waktu 4-5 menit setiap transaksi dan apabila terjadi kesalahan pencatatan, petugas akan membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk melakukan koreksi data sehingga akan
terjadi
penundaan
pelayanan
terhadap
nasabah
berikutnya.
3.1.1.2 Analisis Informasi (Information) Informasi merupakan sesuatu yang tidak kalah
penting bagi perkembangan
sebuah organisasi atau perusahaan. Karena informasi tersebut yang akan dijadikan landasan
bagi
manajemen
perusahaan
dalam
pengambilan
keputusan
untuk
menentukan rencana berikutnya. Tabel 3.2 Hasil Analisis Informasi Parameter 1. Akurat
Hasil Analisis 1) Informasi yang dihasilkan belum akurat karena masih sering terjadi kesalahan dalam penginputan jumlah uang, keamanan data juga belum terjamin, karena belum ada keamanan hak akses antara teller
dengan manajer sehingga apabila ada
orang yang tidak bertanggung jawab menyalah gunakan laporan keuangan maka bisa berakibat fatal bagi LKD Muntuk Lestari.
3
Hanif Al Fatta, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Andi, 2007, Hal 55.
4
2. Tepat Waktu
2) Informasi yang dihasilkan belum bisa tepat pada waktunya, teller atau admin tidak dapat melakukan laporan transaksi pinjaman, tabungan dan angsuran secara cepat apabila sewaktu – waktu manajer membutuhkan laporan, informasi yang sudah usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik bagi pengguna tertentu, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal.
3 Relevan
3) Informasi yang dihasilkan belum mempunyai manfaat yang berbeda, antara pengguna satu dengan yang lain misalnya seorang teller bisa mengetahui semua transaksi dan informasi yang dihasilkan oleh sistem dalam arti tidak ada batasan. Sehingga informasi yang dihasilkan menjadi tidak relevan atau sesuai dengan yang dibutuhkan.
3.1.1.3 Analisis Ekonomi (Economy) Persoalan ekonomi berkaitan dengan masalah biaya dan keuntungan, dengan adanya kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem lama maka mungkin terjadi penambahan biaya yang tidak dapat diramal. Tabel 3.3 Hasil Analisis Ekonomi Parameter Ekonomi
Hasil Analisis 1) Pencatatan masih menggunakan kertas, tinta dan alat tulis lainnya sehingga apabila terjadi perubahan data atau terdapat arsip yang rusak dan perlu diganti akan menambah biaya operasional.
3.1.1.4 Analisis Pengendalian (Control) Pengendalian diterapkan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.
5
Tabel 3.4 Hasil Analisis Pengendalian Parameter Keakuratan
Hasil Analisis 1) Sistem simpan pinjam secara manual akan sulit melakukan kontrol karena pemrosesan data dilakukan oleh manusia sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan sangat besar. Misalnya kesalahan dalam memasukan jumlah uang, besar angsuran, denda, dll.
3.1.1.5 Analisis Efisiensi (Efficiency) Menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Efisiensi dari sistem yang dibangun adalah pemakaian secara maksimal atas sumber daya yang tersedia meliputi manusia, informasi, waktu, uang, peralatan, ruang dan keterlambatan pengolahan data. Parameter Efisien
Hasil Analisis 1) Sistem simpan pinjam secara manual tidak efisien karena perlu melakukan dokumentasi secara manual yang memerlukan ketelitian sehingga belum bisa menekan pemborosan sumber daya, waktu, dan penggunaan kertas.
3.1.1.6 Analisis Pelayanan (Service) Analisis pelayanan merupakan analisis yang bertujuan mengoreksi atau memperbaiki pelayanan kepada nasabah, rekan kerja maupun atasan. Dengan adanya analisis ini diharapkan bisa meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh sistem. Parameter Pelayanan
Hasil Analisis 1) Pelayanan kepada nasabah akan membutuhkan banyak waktu karena harus menunggu pemrosesan data ketika nasabah melakukan transaksi penyetoran maupun penarikan uang.
6
3.2 Perancangan Proses Tujuan dari perancangan proses adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Pada tahap perancangan proses, komponen – komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram. Adapun rancangan model sistem yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 3.2.1
Diagram Use Case (use case diagram) Use Case mendefinisikan fitur dari sistem atau apa yang bisa dilakukan oleh
sistem. Diagram ini menyajikan interaksi antara use case dan actor. Dimana actor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun.
Gambar 3. 1 Use Case Diagram
7
3.2.2
Perancangan database Perancangan database harus dilakukan secara cermat agar dihasilkan database
yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data 4 . Adapun rancangan database yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2 Relasi Antar Tabel
4
Kusrini dan Andri Koniyo, Tuntunan Membangun Sistem Informasi Akuntasi Dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server, Andi Offset Yogyakarta, 2007 Hal : 101
8
3.2.3
Perancangan tampilan
Perancangan tampilan adalah rancangan yang menggambarkan tampilan aplikasi pada saat digunakan oleh user. Perancangan tampilan untuk aplikasi sistem informasi simpan pinjam ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.3 Rancangan Tampilan Utama
4.
HASIL DAN IMPLEMENTASI
4.1 Pembuatan program Pada tahap ini dilakukan pembuatan program aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam LKD Muntuk Lestari berdasarkan hasil dari análisis dan perancangan sistem yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Tahap pembuatan program pada aplikasi ini adalah sebagai berikut :
4.2 Source Code Adapun source code untuk mengkoneksikan antara database dengan form pinjaman kelompok adalah sebagai berikut :
9
a.
Koneksi database
4.3 Implementasi 4.3.1
Menu Utama Setelah petugas sudah login, maka petugas akan diarahkan ke menu utama, Di
menu utama petugas langsung bisa menggunakan semua fitur yang diberikan oleh sistem sesuai dengan hak akses atau jabatanya. Diantaranya bisa melakukan input data anggota,
data
kelompok,
simpanan,
pinjaman
kelompok,
pinjaman
sebrakan,
pengembalian pinjaman kelompok, pengembalian pinjaman sebrakan, tabungan kelompok, tabungan umum dan mencetak laporan.
10
Gambar 4.1 Tampilan menu utama
4.3.2
Laporan Data Anggota Laporan ini menampilkan semua data anggota yang sudah menjadi anggota Lembaga Keuangan Desa Muntuk Lestari.
Gambar 4.2 Laporan data anggota 4.4 Menjalankan Aplikasi Setelah xampp dan JDK terinstal langkah selanjutnya adalah menjalankan aplikasi simpan pinjam LKD Muntuk Lestari, adapun proses menjalankannya adalah sebagai berikut : 1. Pilih folder koperasi, Klik ganda pada icon koperasi.Jar tersebut. 2. Masukkan Username dan Password 3. Aplikasi siap dijalankan.
11
5.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari uraian penjelasan pembahasan keseluruhan materi pada bab-bab sebelumnya, sistem informasi simpan pinjam pada Lembaga Keuangan Desa Muntuk Lestari mempermudah pencatatan data petugas, anggota dan kelompok serta data transaksi simpan pinjam baik simpanan, tabungan maupun pinjaman dengan penyimpanan data berbasis komputerisasi. Dengan adanya database yang ada pada sistem, keamanan data menjadi lebih terjamin keamanannya dan memudahkan dalam proses pengolahan data laporan dari yang sebelumnya menggunakan sistem secara manual yang dalam prakteknya di lapangan menemui banyak kendala, baik itu hilang, rusak maupun kesulitan dalam pembuatan laporan. Secara lebih rinci maka penyusun dapa mengambil kesimpulan-kesimpulan pokok sebagai berikut : 1. Penyimpanan data anggota menjadi lebih rapi dan memudahkan dalam pencarian. 2. Proses pelayanan kepada anggota menjadi lebih cepat karena semua data sudah tersimpan dengan rapi dalam database. 3. Proses penyusunan laporan menjadi lebih cepat, akuran dan relevan.
5.2 Saran Demi kelancaran pelayanan kepada anggota Lembaga Keungan Muntuk Leastari maka perlu diterapkannya suatu aplikasi komputer secara terarah, terpadu dan menyeluruh. Penulis berusaha untuk mengajukan beberapa pemikiran berupa saran sebagai pertimbangan, antara lain : 1.
Dengan sistem informasi yang baru, pengguna disarankan untuk memperhatikan kekurangan dan kelemahan sistem agar dapat segera dicari pemecahan masalahnya dan segera dapat diperbaiki.
2.
Agar kegiatan yang dilakukan hasilnya maksimum perlu ditingkatkan ketelitian personil dalam menginputkan data untuk menghindari kesalahan-kesalahan dan perlu adanya tenaga ahli yang menguasai bidang komputer untuk mengolah data simpan pinjam melalui sistem informasi yang telah dibuat.
3.
Sistem yang telah dibuat masih sebatas mencatat data anggota, kelompok, pegawai, simpanan, pinjaman, dan tabungan serta mencetak laporan.
12
4.
Belum terintegrasinya pencetakkan transaksi simpan pinjam ke buku tabungan, pembuatan laporan laba rugi serta pembagian sisa hasil usaha maka diharapkan nantinya dapat dikembangkan lagi sehingga menghasilkan informasi yang lebih lengkap.
13
Daftar pustaka
Fatta, A. H. 2007.Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
Untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. Kusrini M. Kom dan Koniyo, Andri.2007. Tuntunan Praktirs Membangun Sistem Informasi Akuntasi Dengan Visual Basic dan Microsoft SQL server. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset Jogiyanto, H.M.1990. Analisi dan Desain Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. Huda, Miftahul dan Bunafit Komputer. 2011. Aplikasi Inventory Multi Store plus Management dengan Java. Jakarta : Penerbit PT. Elex Media Komputindo Riyanto dkk. 2008. Tuntunan Praktis Pengembangan Aplikasi Manajemen Database dengan Java 2. Yogyakarta : Penerbit Gava Media. Sholiq. 2006. Permodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. http://java2s.com/Tutorial/Java/CatalogJava.htm Mulai 20 Januari 2011 http://eecchhoo.wordpress.com/ pada 20 januari 2011 http://tanahdjawa.wordpress.com/ pada 25 April 2011
14