Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
ANALISIS DAN DESAIN TIRE MANAGEMENT SYSTEM PADA PT. BP CABANG SURABAYA Anung Pramudhita Aris Pinarno, Febriliyan Samopa
Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Email:
[email protected] ABSTRAK Saat ini makin banyak perusahaan jasa transportasi yang ada di Indonesia. Dengan semakin banyaknya perusahaan, persaingan antar perusahaan untuk dapat bertahan dalam bisnis jasa transportasi semakin ketat. PT. BP Cabang Surabaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi, dimana bidang jasa yang dijalankan adalah pengiriman barang dari suatu tempat ke tempat lainnya menggunakan kendaraan dan menyewakan kendaraan kepada perusahaan lain yang membutuhkan layanan sarana transportasi. Perusahaan ini juga bersaing dalam kompetisi usaha guna mempertahankan eksistensinya dalam dunia jasa transportasi khususnya di daerah Surabaya yang persaingan bisnis transportasinya begitu kompetitif. Lebih dari 500 perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi yang ada di daerah Surabaya. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka muncul permasalahan yang dapat dijabarkan dalam beberapa pertanyaan berikut Bagaimana mendesain spesifikasi kebutuhan sistem yang dapat menerjemahkan kebutuhan pengguna untuk mengatur dan memonitor penggunaan ban. Bagaimana mendesain sistem yang dapat memberikan informasi penggunaan ban untuk kontrol biaya operasional pada PT. BP cabang Surabaya. Apakah sistem yang didesain tersebut dapat memberikan nilai manfaat yang lebih dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan saat implementasi? Ruang lingkup penelitian ini adalah Analisis data untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dalam pembuatan Tire management system pada PT. BP Cabang Surabaya, untuk tahapan implementasi, testing dan deployment tidak dilaksanakan. Membuat Desain Tire management system yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan pada tahap analisis. Sumber data yang dipakai terbatas pada PT. BP Cabang Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis dan desain Tire Management System dalam memonitor pengelolaan ban yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan serta melakukan CostBenefit Analysis pada desain tersebut. Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan sistem dalam proses pembuatan desain Tire Management System untuk mencatat dan menganalisis data mengenai pengelolaan ban. Hasil Cost-Benefit Analysis yang dibuat dijadikan acuan bagi perusahaan dalam pengembangan desain sistem. Kata kunci: Analisis dan desain, Management, Tire Management System, Cost-Benefit Analysis
PENDAHULUAN Pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi, informasi mengenai jarak antar kota, harga pesaing, informasi kendala, informasi harga suku cadang dan gangguan pada pengiriman serta harga jasa pengiriman ke suatu tempat merupakan
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
informasi yang sangat penting. Dengan adanya informasi tersebut, akan membuat perusahaan dapat menganalisis usahanya agar bisa bersaing dengan pesaing yang ada saat ini. Informasi yang ada tersebut harus dikelola dengan baik dan benar agar perusahaan dapat dengan mudah mencari solusi dari beberapa permasalahan yang ada di perusahaan. PT. BP Cabang Surabaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi, dimana bidang jasa yang dijalankan adalah pengiriman barang dari suatu tempat ke tempat lainnya menggunakan kendaraan dan menyewakan kendaraan kepada perusahaan lain yang membutuhkan layanan sarana transportasi. Biaya yang diperkirakan terbesar dalam usaha jasa transportasi adalah bahan bakar kemudian ban, kedua biaya tersebut sering dikeluhkan oleh para pengusaha jasa transportasi saat ini. Saat ini informasi yang diterima oleh perusahaan belum dikelola dengan baik, karena hanya dicatat secara manual sehingga tidak dapat dianalisis dengan baik. Hal tersebut menyebabkan perusahaan kesulitan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi, misalnya dalam hal pengeluaran biaya pembelian ban, perusahaan mengalami kesulitan dalam memilih pemasok ban dengan harga yang kompetitif dengan banyaknya ban yang harus dikelola. Masalah lain yang muncul akibat pengelolaan data secara manual adalah sulitnya menentukan ban yang sesuai dengan kondisi jalan yang dilewati, ban yang digunakan menjadi lebih cepat rusak. Pencatatan manual tersebut juga membuat perusahaan untuk mencari karyawan yang menjadi beban biaya operasional. Pencatatan secara manual dapat digantikan dengan suatu sistem yang dapat membantu perusahaan dalam mencatat dan menganalisis data mengenai pengelolaan ban, yaitu tire management system. Cost-Benefit Analysis dapat dijadikan acuan perusahaan, apabila akan membuat sistem itu sendiri atau membeli dengan mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dalam pengadaan sistem itu. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan akan dibagi dalam beberapa tahap, yang menjelaskan pendekatan dan langkah untuk melakukan penelitan sehingga diperoleh jawaban dari masalah yang telah dijabarkan, meliputi: 1. Tahap perencanaan yaitu studi literatur mengenai Tire Management System, pengumpulan data awal (data existing) yang berkaitan dengan dokumentasi histori penggantian, perawatan dan pembelian ban. 2. Tahap analisis dan identifikasi meliputi identifikasi dan menganalisis pembuatan aplikasi Tire Management System. Hasil kegiatan ini berupa daftar efisiensi dan efektifitas dari pembuatan catatan pengelolaan ban. Mempelajari dan menganalisis data yang terlibat dalam sistem. 3. Tahap desain kegiatan yang dilakukan meliputi desain Tire management system 4. Verifikasi dan validasi. Setelah menentukan desain Tire management system, selanjutnya dilakukan verifikasi dan validasi terhadap kualitas desain Tire management system. Verifikasi tersebut berisi perbandingan desain sistem yang tersusun dengan spesifikasi kebutuhan. 5. Cost-Benefit Analysis. Desain yang telah dibuat akan dianalisis komponen biaya dan komponen manfaatnya. Dicari seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh dari desain yang dibuat apabila desain tersebut dibuat dibandingkan dengan perusahaan apabila tidak menggunakan desain sistem yang telah dianalisa dengan kondisi yang sekarang ada yaitu pengelolaan ban yang dilakukan secara manual.
ISBN : 978-602-97491-3-7 C-25-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
ANALISIS KEBUTUHAN TIRE MANAGEMENT SYSTEM Merumuskan Kebutuhan Pengguna Pengguna Tire Management System adalah admin, bagian operation dan kepala bagian operation hanya menerima laporan harian maupun bulanan. Sistem yang nantinya didesain dalam pengelolan ban yang akan mencatat transaksi keseharian mengenai pengaturan ban, mulai dari pembelian ban, penggunaan ban, penggantian ban dan memonitor kebutuhan persediaan ban yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Aktor dan Use Case ditentukan atas dasar kebutuhan fungsi-fungsi. Kebutuhan fungsi ini diakomodir di Use Case. Atas dasar spesifikasi/kebutuhan dasar hasil analisis kebutuhan dalam pembuatan system pengelolaan ban, didapatkan requirement dalam desain Tire Management System: Kebutuhan Fungsional Pengguna Beberapa kebutuhan yang dapat dideskripsikan tentang pengguna dalam menggunakan sistem ini dapat digolongkan ke dalam beberapa golongan sesuai dengan kegiatan dari pengelolaan ban yang ada. a. Login sistem dan otentifikasi pengguna b. Pembelian Ban c. Penggantian Ban d. Stok Ban e. Retread (Pemeliharaan dan perawatan ban) f. Pelaporan Kebutuhan Non Fungsional Pengguna Beberapa batasan-batasan pada pelayanan atau fungsi yang disediakan oleh sistem yang dibagi menjadi dua aspek. a. Kebutuhan Produk, Kebutuhan non fungsional yang dimaksud berkaitan dengan kehandalan, kecepatan, kemudahan digunakan, kapasitas memori yang dibutuhkan dan efisiensi sistem diantaranya, - Sistem dapat dioperasikan pada semua sistem operasi dalam lingkungan perusahaan. - Sistem dapat dioperasikan pada semua perangkat keras yang ada dalam lingkungan perusahaan. - Database yang digunakan mempunyai space yang cukup dan mempunyai fitur untuk optimize dan tuning. b. Kebutuhan Organisasi yang dimaksud berkaitan dengan efektifitas sistem yang akan diterapkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam mengelola ban. Daftar aktor untuk desain Tire Management System - Administrasi: pengguna yang bertugas untuk input transaksi sehari-hari dalam pembelian ban, penggantian dan proses retread ban. - Operation: pengguna yang bertugas untuk input transaksi kebutuhan penggunaan ban dan menerima laporan pengelolaan ban. - Manager Operation: user yang hanya menerima laporan harian dan laporan bulanan. Use Case Diagram Berdasarkan analisis kebutuhan yang didefinisikan dalam kebutuhan fungsional dan non fungsional, maka digambarkan dalam use case sebagai berikut:
ISBN : 978-602-97491-3-7 C-25-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
Pembelian <
> <> Retread <>
ADMIN
<> Stok Ban (Allert Pembelian) <>
Login
Pemakaian Operat
Report Manager
Gambar 1. Use Case Diagram Tire Management System
Desain Tire Management System Desain sistem yang akan dilakukan meliputi 3 tahap, yaitu desain proses, desain basis data dan desain antar-muka. - Desain Proses Objek-objek yang berurutan secara dinamis dalam urutan tertentu berinteraksi untuk mewujudkan fungsi seperti yang telah digambarkan dalam Use case diagram. Interaksi ini akan di representasikan dalam Sequence Diagram. Sequence Diagram menggambarkan hubungan antar objek dengan memberikan penjelasan tentang urutan waktu : : User tampilkan main F_Main form
: User tampilkan main form
: F_Main
: F_Beli
: input_proc
: det_beli
: pembelian
: login_pro c
input data retread
reload_recor d
: T_pegawa i
: Stok_Ban
reload_recor d
show F_beli
: F_Login
: det_retread
show F_Retread
close F_main
View_F_Lo gin
: input_proc
close F_main
select form beli
: ADMIN
: F_Retread
select f_main
: Stok_Ban
pass_data scrav
input data pembelian
Input_usname_ pwd
detail data retread
pass_data pembelian
usname_p wd
commit_change s
detail data pembelian commit_change s
conn_ db
pembelia n
query_valid asi
commit_chang e
ret_valid asi
stok ban
stok ban
Login_succ es
commit_change s
commit_change s
close_for m
reload_record s
reload_record s
welcome_s ys
show F_beli
Show F_Beli
Gbr 2. Sequence Diagram Login Gbr 3. Sequence Diagram Pembelian Gbr 4. Sequence Diagram Retread
: : F_Main Usertampilkan_f_mai n
: F_Stock
: input_proc
: Stok_Ban
: Jenis Ban
select_f_stoc k
: : Usertampilkan mainF_Main form
close_for m
: F_pakai
: input_proc
: det_pakai
: Stok_Ban : tampilkan User F_main
select f_main
show_f_stoc k
close F_main
reload_recor d
show F_pakai input data stock ban pass data ban
: F_report
: det_beli
: Stok_Ban
reload record
pass_data pakai detail data pakai
input menu report
commit_chang es
ba n
membentuk query
stok ban
commit change
Show F_stock
: pembelian
show F_report
commit change
reload_recor ds
reload_recor d
: Print Proc
close F_main
reload_reco rd
input data pakai jenis ban
: F_Main
select F_report
commit_chang es
query database query database query database
print report
show F_pakai
Gbr 5. Sequence Diagram Stok Ban Gbr 6. Penggunaan Ban
Gbr 7. View Report
Desain Basis Data Desain data disajikan dalam bentuk Class Diagram, dengan pemodelan secara UML, pada tahap desain data ini, Use case diagram yang didapatkan pada tahap desain proses akan diterjemahkan menjadi Class Diagram.
ISBN : 978-602-97491-3-7 C-25-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
login User : Data user cek user()
F_main formBeli formPakai formRetread formV_Report formBanMaster formTruckMaster formVendorMaster formUserMaster klikF_beli() klikF_Pakai() klikF_retread() klikBan() klikVendor() klikTruk() KlikUser() KlikV_report()
Ban Tire No : Intg Tire Type : String Tire Merk : String Prod Year : date Quantity : Intg klikSimpan() klikEdit() klikBack()
Vendor Vendor Name : String Vendor No : Intg Address : String Phone No : Intg Contact : String
Truk Truck No : Intg Truck Type : String Truck Merk : String Truck Cap : Intg Prod Year : date
klikSimpan() klikEdit() klikBack()
klikSimpan() klikEdit() klikBack()
user_ User ID : String Password : String Fullname : String Editor : String Approver : String Disable : String Reader : String klikSimpan() klikEdit() klikBack()
F_beli formTanggal formJenBan formMerBan formVendor formHarga formDocNo formInvNo
F_Pakai formTireType formTireNo formTireMerk formTireProdYear formTruckNo formTanggalGanti formDocNo
f_retread formTireType formTireNo formTireMerk formTireProdYear formTrucNo formTanggalRetread formDocNo
klikSimpan() klikEdit() klikBack()
klikSimpan() klikEdit() klikBack()
klikSimpan() klikEdit() klikBack()
f_v_report formRptBeli formRptPakai formRptRetread formRptStock klikLihat() klikEdit() klikBack()
Gambar 8. Class Diagram Tire Management System
Verifikasi Pada kegiatan verifikasi akan dilakukan pemeriksaan, apakah desain yang telah dibuat sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pada tahap analisis, serta apakah desain yang dibuat telah memenuhi kebutuhan fungsional yang dihasilkan dari tahap sebelumnya. Validasi Akan dijelaskan proses validasi terhadap rancangan sistem dengan tujuan: - Melihat efektifitas rancangan sistem - Memastikan kebutuhan bisnis dapat terpenuhi. - Memastikan sesuai dengan harapan kebutuhan pengguna. Proses validasi kebutuhan pengguna dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan dengan pengguna. Pertemuan dilakukan untuk menyajikan kembali kebutuhan pengguna yang telah disepakati. Beberapa pertemuan dilakukan untuk melakukan validasi terhadap setiap kebutuhan, baik yang bersifat fungsional maupun non-fungsional. Cost-Benefit Analysis Setelah desain sistem selesai dikerjakan, tahap adalah melakukan Cost-Benefit Analysis pada desain sistem yang ada terhadap proses pengelolaan ban yang masih dilakukan secara manual, serta membandingkan biaya dan manfaat dari adanya desain sistem yang telah dirumuskan. Identifikasi Komponen Biaya Pada tahap ini dilakukan identifikasi kebutuhan dan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pernancangan, pengembangan dan implementasi aplikasi, sesuai kebutuhan pelanggan yang telah dijabarkan sebelumnya. Tabel 1. Rincian Biaya Biaya I. BIAYA-BIAYA 1. Biaya Pengadaan (Procurement Cost) a. Biaya ruangan untuk perangkat keras: - Perbaikan ruangan 2. Biaya persiapan operasi (Start-up Cost) a. Biaya pembelian perangkat lunak pendukung b. Biaya instalasi peralatan komunikasi c. Biaya reorganisasi d. Biaya manajemen dan staff 3. Biaya Proyek (project-related cost) a. Biaya Konsultan - 1 orang analis - 2 orang pemogram
ISBN : 978-602-97491-3-7 C-25-5
Tahun 0
Rp1,000,000.00 Rp2,000,000.00 Rp800,000.00 Rp1,000,000.00 Rp1,000,000.00
Rp12,000,000.00 Rp9,000,000.00
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 Tabel 1. Rincian Biaya (Lanjutan) Biaya b. Tahap analisis sistem - Biaya untuk mengumpulkan data - Biaya dokumentasi (kertas, fotocopy) - Biaya rapat c. Tahap desain sistem - Biaya dokumentasi (kertas, fotocopy) - Biaya rapat d. Tahap penerapan sistem - Biaya konfersi data - Biaya latihan personel Total biaya pengembangan sistem
Tahun 0 Rp1,000,000.00 Rp1,000,000.00 Rp1,000,000.00 Rp1,000,000.00 Rp1,000,000.00 Rp2,000,000.00 Rp3,000,000.00 Rp36,800,000.00
Identifikasi Manfaat Manfaat dari penerepan aplikasi yang dikembangkan ditinjau dari sisi keuangan adalah sebagai berikut: a. Pengurangan Loss Revenue Berdasarkan analisis dan wawancara kepada pengguna untuk sistem lama dengan manual dibutuhkan waktu yang lama, dengan adanya sistem yang baru akan mengurangi waktu untuk pekerjaan dalam pengelolaan ban. b. Efisiensi Sumber Daya Manusia dan Kebutuhan ATK Pencatatan tidak lagi menggunakan kertas tapi sudah menggunakan sistem. c. Pelaporan pengelolaan ban yang akurat pada manajemen sehingga manajeman dapat menganalisis kebutuhan ban tiap bulannya. Tabel 2. Manfaat Rincian Manfaat
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Rp3,200,000.00
Rp3,840,000.00
Rp4,608,000.00
Rp500,000.00
Rp600,000.00
Rp720,000.00
Rp864,000.00
Rp1,500,000.00
Rp1,800,000.00
Rp2,160,000.00
Rp2,592,000.00
Rp562,500.00
Rp675,000.00
Rp810,000.00
Rp972,000.00
Rp750,000.00
Rp900,000.00
Rp1,080,000.00
Rp1,296,000.00
Rp3,000,000.00
Rp3,600,000.00
Rp4,320,000.00
Rp5,184,000.00
II. Manfaat-manfaat (per bulan) 1. Keuntungan berwujud a. Pengurangan biaya operasi b. Pengurangan biaya telekomunikasi c. Pengurangan kesalahan proses d. Efisiensi kinerja
Rp5,529,600.00
2. Keuntungan tak berwujud a. Peningkatan kerja personel b. Peningkatan keputusan manajemen lebih baik
Analisis Menggunakan Metode Payback Period Payback Period adalah waktu break event atau pengembalian investasi awal biasanya dalam satuan tahun dan bulan. Normalnya proyek dengan payback period terpendek yang akan dipilih. Tabel 3. Perhitungan Payback Period Perhitungan kelayakan menggunakan 'Payback Period Method' Investasi awal
Rp36,800,000.00
Cash inflow tahun 1
Rp25,350,000.00
Cash inflow tahun 2
Rp30,420,000.00
Cash inflow tahun 3
Rp36,504,000.00
Cash inflow tahun 4
Rp43,804,800.00
PayBack Period
1Tahun4.517Bulan
Maksimum PayBack Period Kesimpulan
3 Tahun Proyek Diterima Kelayakannya
ISBN : 978-602-97491-3-7 C-25-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
Berdasarkan perhitungan di atas, nilai Proyek bernilai Rp 36.800.000,- dengan cash inflow tiap tahunnya seperti terlampir. Dapat disimpulkan bahwa payback period investasi ini adalah 1 tahun 4,517 bulan. Kelayakan dari investasi ini dapat dibandingkan dengan payback period yang ada dengan maximum payback period yang dianggap layak, dalam investasi ini adalah 3 tahun. Dari perhitungan yang ada berarti investasi ini diterima. Analisis Menggunakan Metode Return on Investment (ROI) Metode pengembalian investasi digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Dapat dihitung dengan rumus:
Tabel 4. Perhitungan Return on Investment (ROI) Perhitungan Kelayakan Menggunakan "Return On Investment Method" Nilai Manfaat Manfaat Tahun 1
Rp114,150,000.00
Manfaat Tahun 2
Rp136,980,000.00
Manfaat Tahun 3
Rp164,376,000.00
Manfaat Tahun 4
Rp197,251,200.00
Total Manfaat
Rp612,757,200.00
Nilai Biaya Biaya Tahun 0
Rp36,800,000.00
Biaya Tahun 1
Rp88,800,000.00
Biaya Tahun 2
Rp106,560,000.00
Biaya Tahun 3
Rp127,872,000.00
Biaya Tahun 4
Rp153,446,400.00
Total Biaya
Rp513,478,400.00
Return On Investment Kesimpulan Proyek
0.1933 Proyek Diterima Kelayakannya
Pada proyek ini mempunyai ROI sebesar 0,1933 atau 19,33%, lebih besar dari 0, maka poyek ini dapat diterima. Dari proyek ini akan memberikan keuntungan sebesar 19,33% dari total biaya investasi. Analisis Menggunakan Metode Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) adalah teknik evaluasi proyek yang memperhitungkan profitabilitas sebuah proyek dan waktu cash flow yang dihasilkan. Present value of benefit = Dimana i = rate of interest
n = numbers of years
NPV = =
ISBN : 978-602-97491-3-7 C-25-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 Tabel 5. Perhitungan Net Present Value (NPV) Perhitungan kelayakan menggunakan 'Net Present Value Method' Investasi awal
Rp36,800,000.00
Cash inflow tahun 1
Rp25,350,000.00
Cash inflow tahun 2
Rp30,420,000.00
Cash inflow tahun 3
Rp36,504,000.00
Cash inflow tahun 4
Rp43,804,800.00 6.75%
Tingkat Suku Bunga Net Present Value Kesimpulan
Rp77,382,284.31 Proyek Diterima Kelayakannya
Dari hasil perhitungan diketahui nilai NPV untuk investasi proyek Tire Management System adalah sebesar Rp. 77.382.284,31, ini berarti nilai NPV proyek tersebut > 0 sehingga proyek tersebut dapat diterima. Analisis Menggunakan Metode Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) adalah pengukuran profitabilitas dalam bentuk persen yamg akan dibandingkan dengan interest rate. Tabel 6. Perhitungan Net Present Value (NPV) Perhitungan kelayakan menggunakan ‘Internal Rate of Return Method' -Rp36,800,000.00
Investasi awal Cash inflow tahun 1
Rp25,350,000.00
Cash inflow tahun 2
Rp30,420,000.00
Cash inflow tahun 3
Rp36,504,000.00
Cash inflow tahun 4
Rp43,804,800.00
IRR Disyaratkan
25%
IRR Sesungguhnya
0.73
Kesimpulan
Proyek Diterima Kelayakannya
Dalam perhitungan di atas, IRR yang disyaratkan oleh perusahaan adalah sebesar 25% dan IRR sesungguhnya adalah 73% maka investasi untuk proyek ini dapat diterima kelayakannya. SIMPULAN Penelitian dilakukan untuk mencari solusi desain sistem untuk pengelolaan ban yang saat ini ada dalam organsisasi bisnis. Simpulan berkaitan dengan tujuan dan manfaat penulisan, sedangkan saran lebih bersifat rekomendasi bagi pembaca tesis ini apabila akan melakukan implementasi topik bahasan atau melakukan studi lanjut terkait topik bahasan. - Simpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut: - Sistem yang didesain dapat memenuhi kebutuhan dalam mendukung proses bisnis untuk mendukung pengelolan ban yang ada dalam organisasi. - Hasil Cost-benefit analysis tersebut menunjukkan desain sistem yang ada layak diimplementasikan.
ISBN : 978-602-97491-3-7 C-25-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
DAFTAR PUSTAKA James A.F. Stoner, R. Edward Freeman, Daniel R. Gilbert, Jr, “Management”, Prentice Hall, , 2000, Sixth edition. Liping Liu, Boris Roussev, "Management Of The Object-Oriented Development Process" Idea Group Publishing, Sep 2005 Mary P. Follett : Creating Democracy, Transforming Management, Tonn, Joan C., New Haven: Yale University Press, 2003. p. 34 Mulyadi, Akuntansi Biaya, PenerbitBPFE-Yogyakarta, 1990 Prest, A.R. and Turvey, R. (1965), ‘Cost–Benefit Analysis: A Survey’, Economic Journal, 75, 683–735. S. Biffl, A. Aurum, B. Boehm, H. Erdogmus, Gruenbacher (eds.) “Value-Based Software Engineering“. Springer, 2005. Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian serta Pembuatan Keputusan. EdisiKedua. Yogyakarta: STIE YKPN Terry Quatrani. “Analysis and Design with UML” Rational Software Corporation. 2002
ISBN : 978-602-97491-3-7 C-25-9