ANALISIS COST OF CAPITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA PT HADJI KALLA GROUP DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar
ABSTRAK Tujuan penulisan ini adalah: untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh PT. Hadji Kalla Group dalam kaitannya dengan modal pinjaman mempengaruhi perolehan laba perusahaan, dan untuk mengetahui sampai sejauh mana perhitungan biaya modal terhadap peningkatan laba dalam kaitannya dengan modal pinjaman yang diperoleh perusahaan dalam membiayai operasi perusahaan. Untuk membuktikan hipotesis yang merupakan jawaban atas dugaan sementara atas masalah pokok maka penulis menggunakan alat-alat analisis sebagai berikut : Analisis biaya modal dan Analisis pengaruh biaya modal terhadap laba serta Evaluasi terhadap perhitungan biaya modal. Pengaruh biaya modal terhadap rentabilitas pada PT. Hadji Kalla Group tidak nampak bahkan bernilai negatif (biaya modal sebesar 10% > rentabilitas sebesar 9,91% dan 8,17% untuk tahun 2007 dan 2008. Kata Kunci: Cost of capital, Laba, Modal PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dengan melihat perkembangan dan kondisi secara nyata diberbagai perekonomian dewasa ini ternyata bahwa dunia usaha telah mengalami peningkatan secara pesat dan oleh karenanya persaingan yang akan terjadi pun semakin ketat pula adanya. Dengan demikian, maka bila suatu perusahaan ingin mencapai tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya maka diperlukan suatu ikhtisar atau upaya secara tepat dan sistematis untuk dapat dipertanggungjawabkan agar tujuan yang hendak dicapai dapat terwujud. Tujuan dari suatu perusahaan dapat dicapai melalui pendayagunaan faktor-faktor dalam perusahaan secara efektif dan efisien serta menerapkan kebijaksanaan yang tepat, karena dunia usaha selalu menginginkan agar tujuan dapat tercapai atau sekurang-kurangnya kontinuitas perusahaan dapat dipertahankan. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak dijumpai perusahaanperusahaan terpaksa harus mundur yang disebabkan karena gagal mencapai tujuan yang sudah diterapkan sebelumya. Oleh karena itu perusahaan–perusahaan sebagai suatu organisasi perusahaan mengadakan pengelolaan dan koordinasi secara baik terhadap semua kegiatan dan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan tersebut guna mencapai tujuan yang diterapkan. Dalam hubungan dalam uraian tersebut di atas agar aktivitas perusahaan dapat terlaksana dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan maka perusahaan membutuhkan modal sehingga permodalan merupakan masalah yang tidak dapat
dilepaskan dari mati hidupnya suatu perusahaan, oleh karena itu perlu diperhatikan untuk lebih mengenal masalah yang timbul dalam permodalan itu sendiri serta cara mengatasinya, khususnya dalam pelaksanaan dalam perusahaan. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapatlah disajikan masalah pokok yang dihadapi oleh perusahaan yaitu: “Apakah cost of capital yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam kaitannya dengan modal pinjaman mempunyai pengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan?”. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh PT. Hadji Kalla Group dalam kaitannya dengan modal pinjaman mempengaruhi perolehan laba perusahaan. 2. Untuk mengetahui sampai sejauh mana perhitungan biaya modal terhadap peningkatan laba dalam kaitannya dengan modal pinjaman yang diperoleh perusahaan dalam membiayai operasi perusahaan. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Permodalan merupakan masalah yang tidak dapat dilepaskan dari mati hidupnya suatu perusahaan. Oleh karena itu permodalan ini perlu diperhatikan untuk lebih mengetahui masalah yang timbul dari permodalan itu sendiri serta cara-cara mengatasinya khususnya dalam pelaksanaannya dalam suatu perusahaan. Terdapat berbagai macam pendapat mengenai arti modal. Seorang pengusaha memberi arti modal adalah sebagai harta yang dimiliki atau dikuasainya untuk menyelenggarakan kegiatannya dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan. Menurut Kamaruddin (2005 : 36), mengemukakan bahwa “Modal adalah biaya yang diharapkan akan memberikan manfaat di masa kemudian“. Dari definisi tersebut di atas, maka modal merupakan investasi yang diharapkan akan menghasilkan laba, dengan membandingkan antara penghasilan dengan kewajiban serta biaya yang terjadi dalam perusahaan selama periode tertentu. Selanjutnya menurut Bastian (2006 : 138), mengatkan bahwa modal adalah :“Modal adalah hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada dan dengan demikian tidak merupakan nilai jual perusahaan tersebut”. Dari definisi tersebut, menunjukkan bahwa dalam praktek, kadang-kadang nampak adanya suatu pemahaman yang keliru mengenai nilai jual perusahaan dengan memfokuskan pada besarnya modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Jenis-Jenis Modal Menurut Nafarin (2004 : 447), bahwa jenis-jenis modal dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a) Modal sendiri Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang bersal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri di tinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tentu waktunya. b) Modal pinjaman atau modal asing Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang yang pada saatnya dibayar kembali. Mengenai penggolongan hutang, ada yang hanya membaginya dalam 2 golongan yaitu hutang jangka pendek (yaitu kurang dari satu tahun) dan hutang jangka panjang (lebih dari satu tahun). Pengertian Biaya Menurut Muliyadi (2005 : 8) yang memberikan pengertian biaya yaitu : “Biaya merupakan suatu bagian daripada harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan, sedangkan harga pokok dapat pula disebut sebagai bagian daripada harga perolehan aktiva yang di tunda pembebannya dengan realisasi penghasilan”. Selanjutnya menurut Hosen dan Mowen (2004 : 40), memberikan pengertian biaya adalah: “Arus kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapakkan barang dan jasa yang diharapkan memberi mamfaat saat ini atau masa yang akan dating bagi organisasi”. Dari definisi tersebut di atas maka dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa biaya adalah jumlah yang dikeluarkan atau hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang diperoleh oleh suatu perusahaan. Berdasarkan definisi yang sebagaimana dikemukakan oleh para ahli, maka dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa biaya adalah merupakan suatu sumber ekonomis yang dinyatakan dalam satuan uang dimana dikeluarkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik berupa barang atau jasa. Pengertian Biaya Modal (Cost Of Capital) Biaya penggunaan modal atau cost of capital adalah suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari pengertian capital investmen, karena biaya modal mempengaruhi atau mengurangi keuntungan yang diperoleh dari kegiatan investasi yang dilakukan. Menurut Keown (2000 : 444), pengertian biaya modal adalah: “Merupakan biaya peluang dari pengguanaan dana untuk d investasikan dalam proyek baru dimana biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang diisyaratkan dari semua sumber keuangan”. Selanjutnya menurut Mock (2000 : 194) memberikan pengertian biaya modal sebagai berikut: “Biaya modal merupakan biaya kesempatan dari penggunaan dana untuk berinvestasi dalam proyek tertentu”. Dari definisi di atas menunjukkan bahwa
biaya modal merupakan tingkat hasil seluruh total investasi perusahaan yang memperoleh tingkat hasil yang diharapkan dari seluruh dana yang diperoleh. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka menurut Bambang Riyanto bahwa biaya modal dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut: 1. Biaya penggunaan dari berbagai sumber dana secara individual yang meliputi: 2. Biaya Penggunaan Modal secara keseluruhan Dengan mengalihkan masing-masing komponen modal dengan biaya masingmasing komponennya maka dapat dihitung besarnya biaya modal tertimbang (weighted cost of capital). Adapun istilah-istilah lain yang juga digunakan untuk maksud yang sama adalah average cost of capital. Sehingga dalam menentukan ratarata tertimbang adalah : Jumlah biaya modal Jumlah modal Pengertian Rentabilitas Menurut Bambang Riyanto (2001 : 27) memberikan pengertian mengenai rentabilitas adalah sebagai berikut: “Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Atau dengan kata lain rehabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tersebut”. Dari definisi tersebut di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Dari uraian tersebut di atas maka untuk dapat menentukan rentabilitas dapat dirumuskan sebagai berikut : L Rentabilitas = x 100 % M Dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode dan M adalah modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Hipotesis Dalam hubungannya dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapatlah disajikan hipotesis: “Diduga bahwa biaya modal yang dikeluarkan perusahaan mempunyai pengaruh kuat terhadap laba yang diperoleh perusahaan dan dapat mengakibatkan munculnya hutang atau kewajiban bagi perusahaan”. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
Perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis adalah PT. Hadji Kalla Group di Makassar. Metode Analisis Data Untuk membuktikan hipotesis yang merupakan jawaban atas dugaan sementara atas masalah pokok maka penulis menggunakan alat-alat analisis sebagai berikut : 1. Analisis biaya modal adalah suatu analisis untuk melihat seberapa besarnya biaya modal pinjaman guna menunjang kegiatan proyek dalam periode tertentu. 2. Analisis pengaruh biaya modal terhadap laba adalah suatu analisis yang berfungsi untuk melihat sampai sejauh mana keterikatan antara penggunaan modal pinjaman dengan biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan serta laba yang diperoleh dari kegiatan usaha. 3. Evaluasi terhadap perhitungan biaya modal adalah suatu evaluasi yang menguraikan sampai sejauh mana penggunaan modal pinjaman dengan biaya modal serta laba perusahaan. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Biaya Modal Kebijaksanaan penarikan dana hendaknya dapat dilakukan dengan pertimbangan dan perhitungan yang sebaik-baiknya. Karena kesalahan dalam keputusan penarikan dana tersebut maka dapat menghambat kegiatan aktivitas perusahaan, sehingga tujuan atau harapan perusahaan tidak terwujud. Keputusan penarikan dana hendaknya didasarkan pada standar tertentu dimana hasil yang diperoleh jauh lebih besar jika dibanding dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan pemasaran. Perlu disadari bahwa setiap penarikan dana melalui pinjaman dalam berbagai bentuk, cenderung mengurangi daya tahan perusahaan, khususnya terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar modal kerja pinjaman, sebaliknya penarikan dana dalam perusahaan cenderung menambah daya tahan perusahaan karena merupakan sumber dana yang sifatnya permanen. Kecenderungan tersebut tidaklah berarti bahwa sumber pembelanjaan intern akan selalu lebih baik jika dibandingkan dengan sumber pembelanjaan ekstern (dan pinjaman), sehingga dalam hal ini perlu adanya perhatian khusus terhadap kedua hal tersebut di atas. Kedua cara pemenuhan kebutuhan tersebut di atas baik melalui dana pinjamam maupun modal sendiri dapat dianalisis melalui analisis anggaran yang merupakan alat finansial yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan analisis ini maka perusahaan dapat mengambil keputusan mengenai keuangan, baik berupa pinjaman yang diperoleh dari bank maupun sumber dana yang diperoleh dari operasi perusahaan di dalam menggunakan modal kerjanya dengan memperoleh laba semaksimal mungkin. Dalam hubungannya dengan uraian di atas, maka akan dilakukan perhitungan biaya modal atas modal pinjaman, maka berikut ini akan disajikan neraca perusahaan tahun 2007 dan tahun 2008 sebagai berikut:
TABEL 1 PT. HADJI KALLA GROUP NERACA PER 31 DESEMBER 2007 AKTIVA LANCAR Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Persediaan Pajak & Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Tetap Hak Atas Tanah Uang Jaminan Jumlah Aktiva Tidak Lancar TOTAL AKTIVA KEWAJIBAN JANGKJA PENDEK Hutang Usaha Hutang Pajak Hutang bank Biaya yang akan dibayar Jumlah kewajiban jangka pendek
Rp. 5.280.902.000 2.455.485.000 145.017.000 4.389.443.000 107.474.000 Rp. 12.378.321.000 Rp. 1.291.130.000 83.722.000 54.360.000 Rp. 1.429.212.000 Rp. 13.807.533.000 Rp. 1.394.074.000 197.153.000 100.000.000 53.850.000 Rp. 1.745.077.000
EKUITAS Modal Saham Rp. 215.682.000 Selisih revaluasi aktiva tetap 162.961.000 Laba ditahan 10.290.494.000 Laba bersih setelah pajak 1.393.319.000 Jumlah ekuitas TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS Sumber : PT. Hadji Kalla Group
Rp. 12.062.456.000 Rp. 13,807,533.000
TABEL 2
PT. HADJI KALLA GROUP NERACA PER 31 DESEMBER 2008 AKTIVA LANCAR Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Persediaan Pajak & Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aktiva Lancar
Rp 4.747.881.000 3.511.863.000 75.878.000 3.987.870.000 4.759.000
AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Tetap Hak Atas Tanah Uang Jaminan Jumlah Aktiva Tidak Lancar
Rp. 1.180.816.000 77.133.000 264.415.000
Rp. 12.328.287.000
Rp. 1.577.244.000
TOTAL AKTIVA KEWAJIBAN JANGKJA PENDEK Hutang Usaha Hutang Pajak Hutang bank Biaya yang akan dibayar Jumlah kewajiban jangka pendek
Rp. 13.905.511.000 Rp.
767.057.000 132.686.000 100.000.000 6.597.000 Rp. 1.006.340.000
EKUITAS Modal Saham Rp. 215.682.000 Selisih revaluasi aktiva tetap 162.961.000 Laba ditahan 11.360.289.000 Laba bersih setelah pajak 1.160.239.000 Jumlah ekuitas TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Rp. 12.899.171.000 Rp. 13,905.511.000
Sumber : PT. Hadji Kalla Group
TABEL 3 PT. HADJI KALLA GROUP LAPORAN LABA-RUGI PERIODE 31 DESEMBER 2007 PENJUALAN BERSIH HPP Laba Kotor
Rp. 19.470.644.000 (Rp.16.374.134.000) Rp. 3.096.510.000
Biaya-biaya usaha Pemasaran Adimistrasi & Umum Total Biaya Usaha Laba Usaha
171.094.000 1.220.309.000 (Rp. 1.391.403.000) Rp. 1.705.107.000
Pendapatan/Biaya Lain-lain Pendapatan Bunga Keuntungan (Kerugian) selisih kurs Laba Penjualan Aktiva Tetap Pendapatan/ (biaya) lain-lain bersih Total pendapatan/Biaya lain-lain Laba sebelum PPh Tasiran PPh Biaya bunga
Rp. 246.242.000 (Rp. 10.865.000) Rp. 6.857.000 (Rp. 36.662.000) Rp. 278.896.000 Rp. 1.984.003.000 Rp. 590.684.000 Rp 24.000.000 (Rp. 614.684.000) Rp. 1.369.319.000
Laba Bersih Sumber : PT. Hadji Kalla Group TABEL 4 PT. HADJI KALLA GROUP LAPORAN LABA-RUGI
PERIODE 31 DESEMBER 2008 PENJUALAN BERSIH HPP Laba Kotor
Rp. 21.592.440.000 (Rp.19.257.751.000) Rp. 2.334.689.000
Biaya-biaya usaha Pemasaran Adimistrasi & Umum Total Biaya Usaha Laba Usaha
117.778.000 1.085.251.000 (Rp. 1.203.029.000) Rp. 1.131.660.000
Pendapatan/Biaya Lain-lain Pendapatan Bunga Keuntungan (Kerugian) selisih kurs Laba Penjualan Aktiva Tetap Pendapatan/ (biaya) lain-lain bersih Total pendapatan/Biaya lain-lain Laba sebelum PPh Tasiran PPh Biaya bunga
Rp. 407.231.000 Rp. 537.000 Rp. 1.500.000 (Rp. 4.511.000) Rp. 404.757.000 Rp. 1.536.417.000 Rp. 376.178.000 Rp 24.000.000 (Rp. 400.178.000) Rp. 1.136.239.000
Laba Bersih Sumber : PT. Hadji Kalla Group
Berdasarkan data mengenai neraca perusahaan yang diperoleh dari PT. Hadji Kalla Group dari tahun 2007 dan tahun 2008 maka dapatlah dilakukan perhitungan biaya modal atas pinjaman yang dapat dibagi menjadi dua yakni : 1) Biaya modal pinjaman bank, 2) Biaya modal sendiri (modal saham dan laba ditahan). Ad. 1. Biaya Modal Pinjaman Bank Untuk dapat menentukan biaya modal pinjaman (utang) untuk tahun 2007 dan 2008 maka terlebih dahulu akan disajikan besanya jumlah pinjaman malalui bank dalam tabel berikut : TABEL 5 PT. Hadji Kalla Group Jumlah Modal Pinjaman Melalui Bank Tahun 2007 dan Tahun 2008 Tahun
Jumlah Modal Pinjaman
2007
100.000.000
2008
100.000.000
Total
200.000.000
Sumber : PT. Hadji Kalla Group Dalam Memperoleh modal pinjaman melalui bank maka PT. Hadji Kalla Group sebagai perusahaan yang bergerak dibidang sorum mobil menyediakan biaya modal seperti dalam tabel berikut:
TABEL
: 6 PT. Hadji Kalla Group Besarnya biaya Modal Pinjaman Melalui Bank Tahun 2007 dan Tahun 2008 Jenis biaya modal
Bunga bank 24%/ tahun
Tahun 2007 24.000.000
24.000.000
766.000
13.483.000
24.766.000
37.483.000
Premi Asuaransi Total
Tahun 2008
Sumber : PT. Hadji Kalla Group
Berdasarkan data mengenai jumlah modal pinjaman dan biaya modal, mala dapatlah dilakukan perhitungan biaya modal atas penggunaan modal pinajaman dari bank selama tahun 2007 dan 2008, yaitu sebagai berikut: 1. Tahun 2007 Besarnya jumlah yang dibayarkan oleh bank kepada PT. Hadji Kalla Group adalah jumlah pinjaman – (Bunga / tahun + Premi asuransi), maka Rp. 100.000.000 – (Rp. 24.000.000 + 766.000) = Rp. 75.234.000,-. bebannya sebenarnya ditanggung oleh PT. Hadji Kalla Group sebagai penerima kredit selama satu tahun sebesar Rp 24.766.000,- yaitu ; Bunga bank + Premi Asuransi dengan demikian biaya kredit sebelum pajak selama satu tahun adalah : Rp. 24.766.000 x 100% = 32,918% 75.234.000 32,918% Biaya kredit sebelum pajak sebulan
= 2,743% 12
Biaya kredit sesudah pajak sebulan = 2,734 (1,0 – 0,15) = 2,33% 2. Tahun 2008 Besarnya jumlah yang dibayarkan oleh bank kepada PT. Hadji Kalla Group adalah jumlah pinjaman – (Bunga / tahun + Premi asuransi), maka Rp. 100.000.000 – (Rp. 24.000.000 + 13.483.000) = Rp. 62.517.000,-. Bebannya sebenarnya ditanggung oleh PT. Hadji Kalla Group sebagai penerima kredit selama satu tahun sebesar Rp 37.483.000,- yaitu ; Bunga bank + Premi Asuransi dengan demikian biaya kredit sebelum pajak selama satu tahun adalah : Rp. 37.483.000 x 100% = 59,95% 62.517.000 59,95% Biaya kredit sebelum pajak sebulan
= 4,99% 12
Biaya kredit sesudah pajak sebulan = 4,99 (1,0 – 0,15) = 4,24%
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas, maka untuk lebih jelasnya perhitungan biaya modal atas penggunaan modal pinjaman adalah sebagai berikut: TABEL 7 : PT. Hadji Kalla Group Perhitungan Biaya Modal atas Modal Pinjaman Melalui Bank tahun 2007 dan 2008 Biaya Modal Tahun Sebelum Pajak Sesudah Pajak 2007 32,918 % 27,96 % : 12 = 2,33 % 2008 59,95 % 50,88 % : 12 = 4,24 % Sumber : PT. Hadji Kalla Group
Ad. 2. Biaya Modal Sendiri Dalam hubungannya dengan biaya modal sendiri maka berikut disajikan jumlah modal pada PT. Hadji Kalla Group: TABEL : 8 PT. Hadji Kalla Group Struktur Modal Tahun 2007 dan 2008. Jenis Modal Modal Sendiri Total Sumber : PT. Hadji Kalla Group
Tahun 2007 215.682.000 215.682.000
Tahun 2008 215.682.000 215.682.000
Selanjutnya perkiraan biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar 10% untuk tiap tahunya (dari dividen). Berdasarkan data tersebut diatas, maka dapatlah dilakukan perhitungan sendiri selama tahun 2007 dan tahun 2008 sebagai berikut: TABEL : 9. PT. Hadji Kalla Group Besarnya Biaya Modal Sendiri Tahun 2007 dan 2008. Persentase Jumlan Biaya Modal Jumlah Modal Biaya (Rp) Modal Jenis Modal Thn Thn Tahun Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2008 2007 2008 2007 Modal Saham 215.682.000 215.682.000 Sumber : PT. Hadji Kalla Group
10%
10%
21.568.000
21.568.000
Analisis Pengaruh Modal Pinjaman Terhadap Biaya Modal dalam Hubungannya dengan Rentabilitas Dalam situasi dunia sekarang ini dimana persaingan sangat ketat, maka tiap-tiap perusahaan harus secara maksimal untuk memajukan usahanya supaya tetap bertahan dan berkembang sesuai dengan arus dan kemajuan dunia usaha. Jika perusahaan itu gagal dalam memperoleh laba, hal ini dapat memaksa perusahaan terlempar dari arena persaingan. Oleh karenanya tanggung jawab manajer diperlukan. Kesulitan yang timbul harus diatasi dengan penuh tanggung jawab agar perusahaan berjalan dengan lancar. Selanjutnya diperlukan suatu sistem analisis pinansial dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan, dimana dengan mengadakan analisis atau inprestasi terhadap laporan keuangan akan dapat bermanfaat terhadap penganalisisan sehingga dapat mengetahui keadaan dan perkembangan pinansial suatu perusahaan.
Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas, maka akan disajikan analisis pengaruh biaya modal terhadap laba, maka terlebih dahulu akan diberikan perhitungan atas kegiatan perusahaan untuk tahun 2007 dan 2008. 1. Analisis Rentabilitas Modal Pinjaman dan Modal Sendiri Tahun 2007 Besarnya rentabilitas modal pinjaman untuk melaksanakan kegiatan usaha dapat dihitung dengan rumus: L R= x 100% M Ket : R = Rentabilitas L = Laba M = Aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba Hutang bank Modal saham
Rp. 100.000.000 Rp. 215.682.000 Rp. 315.680.000,-
Keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan sebelum PPh Rp. 1.984.003.000 Bunga Bank (24%) (Rp. 24.000.000,-) EBIT Rp. 1.960.003.000 Taksiran PPh (Rp. 590.684.000) EAT Rp. 1.369.319.000 Maka rentabilitas modal pinjaman Rp. 1.369.319.000 = x 100% = 9,91% Rp. 13.807.533.000 Rentabilitas modal (Modal saham + Laba ditahan) Rp. 1.369.319.000 = x 100% = 13,02% Rp. 215.682.000 + 10.290.494.000 2. Analisis Rentabilitas Modal Pinjaman dan Modal Sendiri Tahun 2008 Hutang bank Rp. 100.000.000 Modal saham Rp. 215.682.000 Rp. 315.680.000,Keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan sebelum PPh Rp. 1.536.417.000 Bunga Bank (24%) (Rp. 24.000.000) EBIT Rp. 1.512.417.000 Taksiran PPh (Rp. 376.178.000) EAT Rp. 1.136.239.000 Maka rentabilitas modal pinjaman Rp. 1.136.239.000 = x 100% = 8,17% Rp. 13.807.533.000 Rentabilitas modal (Modal saham + Laba ditahan)
Rp. 1.136.239.000 =
x 100% = 9,81% Rp. 215.682.000 + 1.360.289.000
Berdasarkan uraian di atas maka dapatlah disajikan perbadingan antara biaya modal dengan rentabilitas modal tahun 2007 dan 2008 dengan biaya modal sendiri sebesar 10%, yaitu : TABEL
: 10. PT. Hadji Kalla Group Perbandingan Biaya Modal dengan Rentabilitas Tahun 2007 dan 2008 Tahun
Biaya Modal
Rentabilitas
2007
10%
9,91%
10%
8,17%
2008 Sumber : PT. Hadji Kalla Group
Berdasarkan perbandingan antara biaya modal yang dikeluarkan oleh PT. Hadji Kalla Group dengan laba yang diperoleh perusahaan menunjukkan bahwa alokasi biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun 2007 sebesar 10% sehingga mempengaruhi rentabilitas modal sebesar 9,91%, dan tahun 2007 menunjukkan bahwa biaya modal sebesar 10% sehingga mempengaruhi rentabilitas sebesar 8,17%. Dengan uraian tersebut di atas maka pengguanaan biaya modal terhadap laba perusahaan mempunyai pengaruh, dimana semakin tinggi biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap pencapaian laba. Evaluasi biaya modal dan pengaruhnya terhadap laba Berikut ini akan disajikan evaluasi mengenai biaya modal serta pengaruhnya terhadap laba yaitu: 1) perhitungan biaya modal pinjaman melalui bank menunjukkan bahwa tahun 2007 biaya modal sebelum pajak sebesar 32,918% dan sesudah pajak 27,96%, serta tahun 2008 biaya modal sebelum pajak adalah 59,95 % dan sesudah pajak sebesar 50,88 %. 2) Berdasarkan atas perbandingan antara biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan laba yang diperolehnya menunjukkan bahwa alokasi biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun 2007 dan 2008 sebesar 10 % sehingga mempengaruhi laba untuk tahun 2007 sebesar 9,91% dan 2008 sebesar 8,17%. Dengan gambaran di atas, maka dapatlah dibuktikan tentang prinsip ekonomi medern yaitu bahwa biaya yang besar dengan penggunaan yang efektif dan efisien akan memberikan laba yang maksimal atau dengan kata lain jika perusahaan hanya mengandalkan modal yang ada dalam perusahaan tanpa melakukan pendanaan dari luar maka akan kehilangan laba yang semestinya bisa dicapai. KESIMPULAN KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan pembahasan atas masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan atas masalah tersebut yaitu: 1. Dari perhitungan biaya modal pinjaman melalui bank menunjukkan bahwa tahun 2007 biaya modal sebelum pajak adalah 32,918 % dan sesudah pajak sebesar 27,96%, tahun 2008 biaya modal sebelum pajak sebesar 59,95% dan sesudah pajak sebesar 50,88%.
2.
3.
4.
Berdasarkan perbandingan antara biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun 2007 sebesar 10% mempengaruhi perolehan laba sebesar 9,91% dan tahun 2008 dengan biaya modal yang sama. Terjadi penurunan tingkat rentabilitas dari tahun 2007 ke 2008 yang disebabkan oleh perbedaan aktiva yang dipergunakan untuk menghasilkan laba serta penggunaan modal pinjaman yang tidak berubah, yaitu Rp. 100.000.000 dengan tingkat suku bunga yang sama yaitu 24% per tahun. Pengaruh biaya modal terhadap rentabilitas pada PT. Hadji Kalla Group tidak nampak bahkan bernilai negatif (biaya modal sebesar 10% > rentabilitas sebesar 9,91% dan 8,17% untuk tahun 2007 dan 2008. DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2005. Akuntansi Manajemen. Edisi Revisi. Radja Grafindo. Jakarta. Bastian, Indra. Suharjo. 2006. Akuntansi Perbankan. Buku Dua. Salemba Empat. Jakarta. Baridwan, Zaki. 2001. Intermediate Accounting. Edisi Ketiga, Cetakan Kelima. BPFE, Gadja Madha. Yogyakarta. Eugene F, Brigham. Huston. 2001. Manajerial Finance Saduran. Edisi Ketujuh. Erlangga. Jakarta. Hasen dan M.Mowen Mangenne. 2004. Management Accountimg, edisi tujuh. Salemba Empat. Jakarta. Ikatan Akuntansi indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta. Jusuf, Haryono. 2003. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi Keenam. YPKN. Jakarta. Keown J.Arthur dkk. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta Komaruddin. 2002. Analisis Manajemen Permodalan Modern. Cetakan Kelima. Alumni. Bandung. Moch, dkk. 2000. Studi Kelayakan Proyek Bisnis. UNIMBARAW. Malang. Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi kelima, Cetakan kedua. BPFE, Gadja Madha. Yogyakarta. Nafarin. M. 2004. Akuntansi Siklus dan Pajak Untuk Perusahaan Industri dan Dagang. Ghalia Indonesia. Jakarta. Rianto, Bambang. 2003. Pembelanjaan Perusahaan.. BPFE, Gadja Madha Yogyakarta. S.R. Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku Satu, Edisi Revisi, Salemba Empat. Jakarta. Try Santoso, Ruddy. 2000. Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan. Andi Offser. Yogyakarta.