SKRIPSI PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA PADA PT. HADJI KALLA CABANG URIP DI MAKASSAR
AGRIANI GOBEL
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012
SKRIPSI PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA PADA PT. HADJI KALLA CABANG URIP DI MAKASSAR
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
disusun dan diajukan oleh AGRIANI GOBEL A21108102
kepada
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANAUDDIN MAKASSAR 2012
ii
SKRIPSI
PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA PADA PT. HADJI KALLA CABANG URIP DI MAKASSAR
disusun dan diajukan oleh
AGRIANI GOBEL A21108102
telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan
Makassar,14 November 2012
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. H. Muhammad Ali, SE., MS
Abd. Razak Munir, SE., M.Si., M.MKTG
NIP. 19610324 198702 1 001
NIP. 19740731 200012 1 001
Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Dr. Muhammad Yunus Amar, SE., M.T NIP. 19620430 198810 1 001
iii
SKRIPSI
PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA PADA PT. HADJI KALLA CABANG URIP DI MAKASSAR
disusun dan diajukan oleh
AGRIANI GOBEL A211 08 102 telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal 28 November 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan menyetujui, Panitia Penguji
No. Nama Penguji
Jabatan
Tanda Tangan
1.
Ketua
1. ...................
Prof. Dr. H. Muhammad Ali, SE., MS
2.
Abd. Razak Munir, SE., M.Si., M. Mktg
Sekertaris
2. ...................
3.
Prof. Dr. H. Muhammad Asdar, SE., M.Si
Anggota
3. ...................
4.
Dr. Muhammad Ismail Pabo, SE., M.Si
Anggota
4. ...................
5.
Hj. Andi Ratna Sari Dewi, SE, M.Si
Anggota
5. ...................
Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanudin
Dr. Muhammad Yunus Amar, SE., M.T NIP. 19620430 198810 1 00 1
iv
PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
:
AGRIANI GOBEL
NIM
:
A211 08 102
Jurusan/Program Studi
:
Manajemen/Strata Satu
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA PADA PT. HADJI KALLA CABANG URIP DI MAKASSAR
Adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Makassar, 14 November 2012 Yang membuat pernyataan,
Agriani gobel
v
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan atas
kehadirat Allah SWT atas segala
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip di Makassar”, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin. Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Kepada orang tua dan keluarga saya, terutama Ibu dan Papa tercinta yang telah memberikan motivasi, semangat, doa yang tanpa henti serta dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Ali, SE., MS selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin dan juga selaku Pembimbing I dan Bapak Abd. Razak Munir, SE., M.Si., M.Mktg selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan, arahan dan saran serta perhatian dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
3.
Bapak/Ibu dosen penguji skripsi penelitian Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Asdar, SE., M.Si, Bapak Dr. Muh. Ismail Pabo, SE., M.Si dan Ibu Hj. Andi Ratna Sari Dewi, SE., M.Si yang telah memberikan nasehat dan bimbingan yang membantu penulis untuk lebih baik ke depannya.
4.
Staf bagian akademik dan jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, terima kasih atas bantuan dan kerja samanya.
vi
vii
5.
Pihak Manajemen PT. Hadji Kalla Cabang Urip di Makassar khususnya Bapak Feri Irawan selaku pimpinan cabang PT. Hadji Kalla cabang Urip, Ibu Dalawaru selaku supervisor yang telah memberikan kemudahan dan informasi yang mendukung skripsi ini.
6.
Teman-teman yang sedia jadi Pembimbing III penulis, Annisa Kartika Pertiwi, Hasruni Satya Taruma dan Kak Dyah Ayu Anisha Pradipta terima kasih banyak untuk kesabaran menghadapi pertanyaan-pertanyaan penulis yang tanpa henti.
7.
Teman-teman seperjuanganku selama empat tahun ini Novi, Danti, Sukma, Tika, Iyfha dan Sasha. Teman-teman Ekonomi Kak Tita, Ila, Meland, Yaya, Diiva, Tanti, Itit, Veena, Ihsan, Rini, Irene, Eni, Lilis, Ai, Udha, Sani, Lana, Anti, Abe, Imam, Kinir, Kijas, Chyla, Tenri, Mbak widya, Tuti, Rara, Sella dan Wiita yang sudah bersedia mendengar keluhan penulis. Teman-teman KKN Wa ode Friza dan Agustina.
8.
Alumni SMP 03 Makassar A. Sitti Rahmadiani, Alda, Achil, Ian, Juliova, Ayu, Uchu, Nova, Citra, Tukiman, Kiki terima kasih atas persahabatannya.
9.
Muhammad Dirham WiraBhakti yang selama empat tahun ini sudah banyak sekali meluangkan waktu, menghadapi keluhan, sasaran kemarahan tapi tetap sabar dan setia bersama penulis. Terima kasih. Skripsi ini masih jauh dari sempurna walaupun telah menerima bantuan
dari berbagai pihak. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab peneliti dan bukan para pemberi bantuan. Kritik dan saran yang membangun akan lebih menyempurnakan skripsi ini. Makassar, 14 November 2012
AGRIANI GOBEL
ABSTRAK
Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip Di Makassar Effect Of Brand Equity On Consumer’s Decision Making At PT. Hadji Kalla Branch Urip In Makassar Agriani Gobel Muhammad Ali Abd. Razak Munir Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian mobil toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar. Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner (primer) dan beberapa observasi serta wawancara langsung dengan pihak terkait mengenai produk mobil toyota. Temuan penelitian menunjukkan bahwa variabel brand equity yang terdiri atas brand awareness,brand association, perceived quality, dan brand loyalty secara serentak (simultan) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil toyota. Uji Parsial (Uji t) diperoleh bahwa variabel brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, variabel brand association tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, variabel perceived quality berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dan variabel brand loyalty tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sebesar 48,7% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel independennya sedangkan sisanya 51,3% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini. Kata kunci: Brand Equity, Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, Brand Loyalty, Keputusan Pembelian This research aims to analyze the effect of brand equity on consumer’s decision making at PT. Hadji Kalla Branch Urip in Makassar. Data used in this research were obtained from questionnaires (primary) and a few observations and interviews with parties related to the product,Toyota cars. Research findings show that the variables of brand equity which are brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty simultaneously significantly affect the consumer’s decisions making of Toyota cars; Partial Test (t Test) found that brand awareness variables no significant affect on consumer’s decisions making, brand association variables did not significantly affect the consumer’s decisions making, perceived quality variables significantly affect consumer’s decisions making and brand loyalty variables did not significantly affect the consumer’s decisions making. 48.7% of the consumer’s decisions making variables can be explained by the indipendent variables while the remaining 51.3% is explained by other variables outside of this research. Keyword: Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, Brand Loyalty, Consumer’s Decision Making viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... HALAMAN JUDUL ........................................................................................ HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... PRAKATA ..................................................................................................... ABSTRAK .................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. DAFTAR TABEL ........................................................................................... DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
i ii iii iv v vi viii ix xi xii xiii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................ 1.5 Ruang Lingkup Penelitian......................................................... 1.6 Sistematika Penulisan ..............................................................
1 1 4 5 5 5 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 2.1 Tinjauan Teori dan konsep ...................................................... 2.1.1 Pengertian Pemasaran.................................................... 2.1.2 Pengertian Merek ............................................................ 2.1.3 Pengertian Brand Equity ................................................. 2.1.3.1 Brand Awareness ................................................ 2.1.3.2 Brand Association ............................................... 2.1.3.3 Perceived Quality ................................................ 2.1.3.4 Brand Loyalty ...................................................... 2.1.4 Keputusan Pembelian Konsumen ................................... 2.1.5 Hubungan Ekuitas Merek dengan Keputusan Pembelian ....................................................................... 2.2 Tinjauan Empirik ...................................................................... 2.3 Kerangka Pikir Penelitian ......................................................... 2.8 Hipotesis ..................................................................................
8 8 8 9 10 12 14 15 16 18 21 21 22 23
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 3.1 Rancangan Penelitian .............................................................. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 3.4 Jenis dan Sumber Data ............................................................ 3.4.1 Jenis Data ....................................................................... 3.4.2 Sumber Data ...................................................................
24 24 24 25 27 27 27
ix
x
3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................ 3.6.1 Klasifikasi Variabel .......................................................... 3.6.2 Definisi Operasional Variabel .......................................... 3.7 Instrumen Penelitian................................................................. 3.7.1 Uji Validitas ..................................................................... 3.7.2 Uji Realibilitas ................................................................. 3.8 Analisis Data ............................................................................ 3.8.1 Metode Analisis ............................................................... 3.8.2 Uji F ................................................................................ 3.8.3 Uji t..................................................................................
28 29 29 30 31 31 32 33 33 35 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 4.1 Deskripsi Data ........................................................................... 4.1.1 Karakteristik Responden. ................................................ 4.1.2 Penentuan Range ........................................................... 4.1.3 Deskripsi Variabel Brand Equity dan Perhitungan Skor Variabel Independen (X) ..................... 4.1.3.1 Pernyataan Mengenai Kategori Brand Awareness ........................................................... 4.1.3.2 Pernyataan Mengenai Kategori Brand Association .......................................................... 4.1.3.3 Pernyataan Mengenai Kategori Perceived Quality ................................................................. 4.1.3.4 Pernyataan Mengenai Kategori Brand Loyalty ................................................................. 4.1.4 Deskripsi Variabel Brand Equity dan Perhitungan Skor Variabel Dependen (Y)........................ 4.2 Pengujian Hipotesis .................................................................. 4.2.1 Pengujian Validitas .......................................................... 4.2.2 Pengujian Realibilitas ...................................................... 4.2.3 Analisis dan Pembahasan Regresi Linear Berganda.............................................................. 4.2.4 Uji Hipotesis .................................................................... 4.2.4.1 Uji t (Uji Parsial)................................................... 4.2.4.2 Uji F (Uji Serempak) ............................................ 4.2.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ..................................
36 36 36 37
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 5.1 Kesimpulan ............................................................................... 5.2 Saran ....................................................................................... 5.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................
54 54 55 56
39 39 40 41 42 43 44 44 46 46 47 48 52 53
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 57 LAMPIRAN ................................................................................................... 59
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1.1
Volume Penjualan Mobil Toyota Tahun 2007-2012 ............................. 3
2.1
Fungsi Merek Bagi Konsumen ............................................................. 10
2.2
Daftar Penelitian Terdahulu ................................................................. 21
3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................................... 30
4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................................... 36
4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 37
4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 37
4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan ............. 38
4.5
Tanggapan Responden Terhadap Brand Awareness .......................... 39
4.6
Tanggapan Responden Terhadap Brand Association .......................... 40
4.7
Tanggapan Responden Terhadap Perceived Quality........................... 42
4.8
Tanggapan Responden Terhadap Brand Loyalty................................. 43
4.9
Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian .................... 44
4.10 Hasil Uji Validitas ................................................................................. 45 4.11 Hasil Uji Realibilitas ............................................................................. 46 4.12 Hasil Perhitungan Regresi ................................................................... 47 4.13 Hasil Perhitungan Uji t ......................................................................... 48 4.14 Hasil Perhitungan Uji F ........................................................................ 52 4.15 Koefisien Determinasi (R2) ................................................................... 53
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Konsep Brand Equity ........................................................................... 12
2.2
Tingkatan Kesadaran Merek ................................................................ 13
2.3
Model Pemrosesan Kognitif Pengambilan Keputusan Konsumen ........ 18
2.4
Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap ............................... 19
2.5
Kerangka Pikir Penelitian ..................................................................... 23
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
Biodata .............................................................................................. 60
2
Peta Teori.......................................................................................... 61
3
Kuesioner ......................................................................................... 63
4
Data Responden ............................................................................... 66
5
Statistik Deskriptif .............................................................................. 69
6
Uji Validitas ....................................................................................... 71
7
Uji Realibilitas .................................................................................... 74
8
Regression ........................................................................................ 77
9
Produk-Produk Toyota PT. Hadji Kalla Cabang Urip ......................... 79
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Di dalam era globalisasi, persaingan antar industri, baik itu industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya beberapa perusahaan baru yang memberikan pelayanan jasa yang serupa dengan berbagai keunikan tersendiri. Kondisi ini menuntut perusahaan harus lebih kreatif dan inovatif dengan menawarkan sesuatu yang bernilai lebih , dibandingkan yang dilakukan pesaing. Oleh karena itu perusahaan mulai melancarkan berbagai cara untuk mendapatkan perhatian dari konsumen. Pemasaran di sini dipandang penting oleh perusahaan sebagai salah satu usaha terintegrasi dalam membuat produk yang dibutuhkan oleh konsumen, di mana pemasaran bertugas memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen pada waktu dan tempat yang sesuai. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi, akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share (pangsa pasar). Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah brand (merek). Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Identifikasi tersebut juga berfungsi untuk membedakannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Lebih jauh, sebenarnya merek merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah trademark (merek dagang) yang mampu menciptakan nilai dan pengaruh
1
2
tersendiri di pasar bila diatur dengan tepat. Saat ini merek sudah menjadi konsep yang kompleks dengan sejumlah ratifikasi teknis dan psikologis. Merek memegang peranan sangat penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama. Mobil berbagai merek, model, type, warna, spesifikasi lainnya, dapat memiliki kinerja yang berbeda-beda di pasar karena perbedaan persepsi dari produk tersebut dibenak konsumen. Membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur merek. Kekuatan suatu merek dapat diukur berdasarkan kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga. Merek yang prestisius dapat disebut memiliki brand equity (ekuitas merek) yang kuat. Suatu produk dengan brand equity yang kuat dapat membentuk brand platform (landasan merek) yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan apapun dalam jangka waktu yang lama. Dengan semakin banyaknya jumlah pemain di pasar, meningkat pula ketajaman persaingan di antara merek-merek yang beroperasi di pasar dan hanya produk yang memiliki brand equity kuat yang akan tetap mampu bersaing, merebut, dan menguasai pasar. Sedemikian pentingnya peran brand equity sebagai landasan dalam menentukan langkah dan strategi pemasaran dari suatu produk sehingga sering kali brand equity memperoleh pengkajian yang mendalam. Semakin kuat brand equity suatu produk,semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut yang
3
selanjutnya dapat menggiring konsumen untuk melakukan pembelian serta mengantarkan perusahaan untuk meraup keuntungan dari waktu ke waktu. Sebuah perusahaan harus memiliki ekuitas merek yang kuat, yang dapat dibangun melalui adanya empat elemen-elemen yang kuat di dalamnya, yang terdiri dari brand awareness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi kualitas), brand association (asosiasi merek), dan brand loyalty (loyalitas merek). Karena
itu,
pengetahuan
tentang
elemen-elemen
brand
equity
dan
pengukurannya sangat diperlukan untuk menyusun langkah strategi dalam meningkatkan eksistensi merek yang akhirnya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. PT. Hadji Kalla adalah perusahaan yang bergerak di bidang dealer mobil Toyota, seperti Toyota Kijang Innova, Avanza, dan Yaris, yang dalam perkembangan penjualan mobil Toyota, menunjukkan bahwa dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan penjualan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penjualan mobil Toyota yaitu sebagai berikut :
Tahun
Tabel 1.1 Volume Penjualan Mobil Toyota Tahun 2007 – 2011 Volume Penjualan Perkembangan Penjualan (Unit)
(%)
2007
1.500
-
2008
1.550
3,33
2009
2.000
29,03
2010
2.010
0,50
2011
1.915
-4.72
Rata-rata Kenaikan (%)
7,04
Sumber : PT. Hadji Kalla (Toyota) Cabang Urip di Makassar
Tabel 1.1 yakni perkembangan penjualan mobil Toyota dalam 5 tahun terakhir (tahun 2007 – 2011) yang menunjukkan bahwa dalam tahun 2007 –
4
2010 mengalami kenaikan namun tahun 2011 penjualan mengalami penurunan. Faktor yang menyebabkan turunnya penjualan karena ketatnya persaingan di mana banyaknya perusahaan otomotif yang menawarkan berbagai jenis merek yang dijual oleh perusahaan pesaing. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi PT. Hadji Kalla untuk melakukan analisis terhadap brand equity mobil Toyota. Dengan diketahuinya brand equity mobil Toyota, perusahaan dapat mengetahui dan memahami sikap konsumennya terhadap elemen-elemen ekuitas merek mobil Toyota. Pemahaman
yang
kuat
terhadap
brand
equity
mobil
Toyota
merupakan landasan yang penting dalam menentukan strategi bauran promosi pemasaran. Karena strategi bauran promosi pemasaran yang efektif dan konsisten mampu mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian mobil Toyota. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik dalam memilih judul : ”Pengaruh Brand Equity terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip di Makassar.”
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalahnya adalah : 1.
Apakah brand equity (brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty) berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar.
2.
Variabel brand equity manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan membeli mobil toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar.
5
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Untuk mengetahui pengaruh brand equity terhadap keputusan membeli mobil toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar.
2.
Untuk mengetahui variabel brand equity yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli mobil toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar.
1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1.
Kegunaan teoritis, untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan serta memperkaya khazanah ilmu pemasaran pada khususnya dan manajemen pada umumnya.
2.
Kegunaan praktis, untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi pimpinan perusahaan PT. Hadji Kalla cabang Urip Makassar tentang pengaruh brand equity terhadap keputusan membeli mobil Toyota.
3.
Sebagai bahan referensi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama mengenai brand equity.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis elemen-elemen brand equity mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip Makassar berdasarkan pada uraian Aaker, D.A (1991) dalam Darmadi Durianto dkk. (2004) dan implikasinya terhadap keputusan pembelian konsumen. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen PT. Hadji Kalla cabang Urip yang berjumlah 60 orang dan berada di wilayah Makassar.
6
1.6 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penyusunan skripsi selanjutnya maka penulis menguraikan ke dalam beberapa bab yang di dalamnya terdiri dari beberapa sub bab yang dapat diperincikan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini merupakan pendahuluan yang di dalamnya mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini mencakup pengertian pemasaran, pengertian merek, pengertian brand equity, elemen-elemen brand equity, keputusan pembelian konsumen, hubungan brand equity dengan keputusan pembelian konsumen, penelitian terdahulu, kerangka pikir penelitian dan hipotesis.
BAB III
METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, yang terdiri dari lokasi dan objek penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, variabel penelitian, uji validitas dan realibilitas, dan metode analisis.
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan analisis data yang telah diperoleh dalam penelitian meliputi analisis deskripsi karakteristik responden, deskripsi variabel penelitian, serta analisis regresi berganda.
7
BAB V
PENUTUP Dalam bab ini merupakan bagian penutup dari skripsi ini, disajikan kesimpulan dan saran-saran yang relevan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Kotler dan Keller (2009:6). Setiap hubungan antar individu atau antar organisasi yang melibatkan suatu tukar-menukar (transaksi) adalah pemasaran. Jadi, intisari pemasaran adalah transaksi – tukar-menukar – yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Stanton (1993:12) Kotler dan Keller (2009:6) memberikan pengertian manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan pelanggan yang unggul.” Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran adalah sebuah filsafat bisnis yang mengatakan bahwa kepuasan keinginan dari konsumen adalah dasar kebenaran sosial dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan.
8
9
2.1.2 Pengertian Merek Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler & Keller (2009:332) mendefinisikan merek (brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendeferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing. Kata merek merupakan istilah yang luas. Merk adalah nama, istilah, simbol, atau desain khusus, atau beberapa kombinasi unsur-unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan penjual. Stanton (1993:32). Stanton
(1993:34)
menjelaskan
bahwa
merek
mempermudah
konsumen mengidentifikasi produk atau jasa. Merek juga bisa membuat pembeli yakin akan memperoleh kualitas barang yang sama jika membeli ulang. Kesetiaan merek memberikan kemampuan untuk diramal dan keamanan permintaan bagi perusahaan sekaligus menciptakan hambatan perusahaan lain memasuki pasar. Walaupun pesaing bisa dengan mudah meniru proses pembuatan dan rancangan produk, mereka tidak dapat menandingi kesan terakhir dalam pikiran individu dan organisasi dari tahun-tahun aktivitas pemasaran dan pengalaman produk. Merek yang prestisius dapat disebut memiliki brand equity (ekuitas merek) yang tinggi. Bagi konsumen, merek bisa memberikan beraneka macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Menurut Kapferer (1997) dalam Fandy Tjiptono (2005:21), fungsi potensial sebuah merek meliputi identifikasi, praktikalitas, garansi, optimisasi, karakterisasi, kontinuitas, hedonistik, dan fungsi etis (Lihat tabel 2.1.)
10
No.
Tabel 2.1 Fungsi Merek Bagi Konsumen FUNGSI MANFAAT BAGI PELANGGAN Bisa dilihat dengan jelas; memberikan makna
1.
Identifikasi
bagi produk; gampang mengidentifikasi produk yang dibutuhkan atau dicari Memfasilitasi penghematan waktu dan energi
2.
Praktikalitas
melalui pembelian ulang yng identik dan loyalitas Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa
3.
Jaminan
mereka bisa mendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembelian dilakukan pada waktu dan di tempat berbeda Memberikan
4.
Optimisasi
dapat
kepastian
membeli
bahwa
alternatif
konsumen
terbaik
dalam
kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifik Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri
5.
Karakterisasi
konsumen atau citra yang ditampilkannya kepada orang lain Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan
6.
Kontinuitas
intimasi dengan mereka yang telah digunakan atau dikonsumsi pelanggan selama bertahuntahun
7.
Hedonistik
Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo, dan komunikasinya Kepuasan
8.
Etis
bertanggung
berkaitan jawab
dengan merek
perilaku
bersangkutan
dalam hubungannya dengan masyarakat Sumber: Kapferer. 1997. Dalam Fandy Tjiptono (Ed), Brand Management & Strategy (Hlm: 21).
2.1.3 Pengertian Brand Equity Brand Equity (ekuitas merek) adalah serangkaian aset dan kewajiban (liabilities) merek yang terkait dengan sebuah merek, nama, dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa
11
kepada perusahaan dan/atau pelanggan perusahaan tersebut (Aaker (1991) dalam Fandy Tjiptono, 2005). Agar aset dan liabilitas mendasari ekuitas merek, maka aset dan liabilitas merek harus berhubungan dengan nama atau sebuah simbol, sehingga bila dilakukan perubahan pada nama dan simbol atau semua aset dan liabilitas yang menjadi dasar ekuitas merek akan berubah pula. Menurut Aaker (1991) dalam Darmadi Durianto dkk. (2004), brand equity (gambar 2.1) dapat dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu : 1.
Brand Awareness (kesadaran merek) – menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari kategori produk tertentu.
2.
Brand Association (asosiasi merek) – mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga pesaing, selebritis, dan lainlain.
3.
Perceived Quality (persepsi kualitas) – mencerminkan persepsi pelanggan terhadap
keseluruhan/keunggulan
suatu
produk
atau
jasa
layanan
berkenaan dengan maksud yang diharapkan. 4.
Brand Loyalty (loyalitas merek) – mencerminkan tingkat ketertarikan konsumen dengan suatu merek tertentu.
5.
Other proprietary brand asset (aset-aset merek lainnya) Empat elemen brand equity di luar aset-aset merek lainnya dikenal
dengan elemen-elemen utama dari brand equity. Elemen brand equity yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen utama tersebut. Konsep brand equity ini dapat ditampilkan pada gambar 2.1, yang memperlihatkan kemampuan brand equity dalam menciptakan nilai bagi perusahaan atas dasar lima kategori aset yang telah disebutkan.
12
Gambar 2.1 Konsep Brand Equity Perceived Quality Brand Association
Brand Awareness
Brand Loyalty
Other Proprietary Brand Asset
Brand Equity (nama, simbol)
Memberikan nilai kepada pelanggan dengan memperkuat
Memberikan nilai kepada perusahaan dengan memperkuat
• Interpretasi/proses informasi • Rasa percaya diri dalam pembelian • Pencapaian kepuasan dari pelanggan
• Efisiensi dan efektifitas program pemasaran • Brand Loyalty • Harga/laba • Perluasan merek • Peningkatan perdagangan • Keuntungan kompetitif
Sumber: Aaker, D.A. 1991. Managing Brand Equity: Capitalizing on the value of a brand name. Dalam Darmadi Durianto dkk.(Eds), Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek (hlm: 5).
2.1.3.1 Brand Awareness (kesadaran merek) Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek yang merupakan bagian dari produk tertentu. Aaker (1991) dalam Darmadi Durianto dkk., (2004). Peran brand awareness dalam keseluruhan brand equity tergantung pada pencapaian kesadaran di benak konsumen. Tingkatan kesadaran merek digambarkan oleh Darmadi Durianto dkk. (2004) seperti pada gambar 2.2. a.
Unaware Brand (Tidak Menyadari Merek) Tingkat ini merupakan tingkat terendah dalam piramida kesadaran merek, di mana konsumen tidak menyadari akan suatu merek.
13
b.
Brand Recognation (Pengenalan Merek) Merupakan tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian. Tahap ini juga disebut sebagai pengingatan kembali dengan bantuan (aided recall).
c.
Brand Recall (Pengingatan Kembali Merek) Tingkatan ini disebut juga sebagai tingkatan pengingatan kembali merek tanpa bantuan (unaided recall) karena konsumen tidak perlu dibantu untuk mengingat sebuah merek. Brand recall didasarkan pada permintaan kepada seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk.
d.
Top of Mind (Puncak Pikiran) Top of Mind adalah brand awareness tertinggi yang merupakan pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran konsumen. Top of Mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat responden atau pertama kali disebut ketika seseorang ditanya tentang suatu kategori produk. Gambar 2.2 Tingkatan Kesadaran Merek
Top of Mind Brand Recall
Brand Recognition
Unware Brand Sumber: Darmadi Durianto dkk. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. (Hlm: 55)
14
2.1.3.2 Brand Association (Asosiasi Merek) Brand Association (asosiasi merek) adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek. Aaker (1991) dalam Darmadi Durianto dkk.(2004). Sedangkan menurut Darmadi Durianto dkk. (2004) Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkomunikasikan suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam bauran promosinya. Darmadi Durianto dkk. (2004) menyatakan fungsi asosiasi merek adalah sebagai berikutnya : a.
Help process/retrive information (membantu proses penyusunan informasi) Asosiasi-asosiasi dapat membantu mengikhtisarkan sekumpulan fakta dan spesifikasi yang mungkin sulit diproses dan diakses para pelanggan. Sebuah asosiasi
dapat
menciptakan
informasi
padat
bagi
pelanggan
yang
memberikan suatu cara menghadapinya. b.
Differentiate (membedakan) Suatu asosiasi dapat memberikan landasan yang penting bagi upaya pembedaan suatu merek dari merek lain.
c.
Reason to buy (alasan pembelian) Brand association membangkitkan berbagai atribut produk atau manfaat bagi konsumen untuk membeli dan menggunakan merek tersebut.
d.
Create positive attitude/feelings (menciptakan sikap atau perasaan positif) Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang pada gilirannya merembet ke merek yang bersangkutan. Asosiasi-asosiasi tersebut menciptakan perasaan positif atas dasar pengalaman mereka serta pengubahan pengalaman tersebut menjadi sesuatu yang lain.
15
e.
Basis for extensions (landasan untuk perluasan) Suatu asosiasi dapat menghasilkan landasan bagi suatu perluasan dengan menciptakan rasa kesesuaian antara merek dan sebuah produk baru atau dengan menghadirkan alasan untuk membeli perluasan tersebut.
2.1.3.3 Perceived Quality (persepsi kualitas merek) Pengertian perceived quality (kesan kualitas) menurut Aaker (1991) dalam Darmadi Durianto dkk., (2004) adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan. Perceived quality akan membentuk persepsi kualitas dari suatu produk di mata pelanggan. Hal ini dikarenakan perceived quality merupakan persepsi dari pelanggan maka perceived quality tidak dapat ditentukan secara objektif. Persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan yang berbeda-beda terhadap suatu produk atau jasa. Mengacu pada pendapat David A. Garvin dalam Darmadi Durianto dkk. (2004) dimensi perceived quality dibagi menjadi tujuh : 1.
Kinerja Melibatkan berbagai karakteristik operasional utama, misalnya karakteristik operasional mobil dengan kecepatan, akselerasi, sistem kemudi serta kenyamanan.
2.
Pelayanan Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut.
3.
Ketahanan Mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut.
16
4.
Keandalan Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.
5.
Karakteristik Produk Bagian-bagian tambahan dari produk, seperti remote control sebuah video. Bagian-bagian tambahan ini memberi penekanan bahwa perusahaan memahami kebutuhan pelanggannya yang dinamis sesuai perkembangan.
6.
Kesesuaian dengan harga Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji.
7.
Hasil Mengarah kepada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas lain yang penting.
2.1.3.4 Brand Loyalty (loyalitas merek) Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek (Darmadi Durianto, 2004:126). Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran karena hal ini merupakan suatu ukuran keterikatan pelanggan terhadap suatu merek. Menurut Aaker dalam Darmadi Durianto dkk. (2004) tingkatan brand loyalty terdiri dari : 1.
Berpindah-pindah (switcher) Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai pelanggan yang berada pada tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi
17
pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek ke merekmerek yang lain, mengindikasikan mereka sebagai pembeli yang sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik pada merek tersebut. Ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah. 2.
Pembeli yang bersifat kebiasaan (habitual buyer) Pembeli yang berada pada tingkat loyalitas ini dapat dikategorikan sebagai pembeli yang melakukan pembelian karena alasan kebiasaan.
3.
Pembeli yang puas dengan biaya peralihan/switching cost (Satisfied buyer) Pada tingkatan ini, pembeli merek masuk dalam kategori puas bila dapat mengkonsumsi merek tersebut, meski demikian mungkin saja mereka memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu, uang, atau resiko kinerja yang melekat dengan tindakan mereka beralih merek.
4.
Menyukai merek (liking the brand) Pembeli yang masuk dalam kategori loyalitas ini merupakan pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Rasa suka pembeli bisa saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam penggunaan sebelumnya baik yang dialami pribadi maupun oleh kerabatnya ataupun disebabkan oleh perceived quality yang tinggi.
5.
Pembeli yang komit (commited buyer) Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia, yaitu pelanggan yang memiliki kebanggaan sebagai pengguna suatu merek. Merek tersebut menjadi sangat penting, dipandang dari segi fungsi maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya pembeli. Pada tingkatan ini, salah satu
18
aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain.
2.1.4 Keputusan Pembelian Konsumen Proses
pengambilan
keputusan
yang
rumit
sering
melibatkan
beberapa keputusan. Suatu keputusan (desicion) melibatkan pilihan di antara dua atau lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Keputusan mensyaratkan pilihan di antara beberapa perilaku yang berbeda (Nugroho J. Setiadi, 2008:413). Seperti yang ditunjukkan dalam model pengambilan keputusan (gambar 2.3), semua aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen, termasuk pengetahuan, arti, kepercayaan yang diaktifkan dari ingatan serta proses perhatian dan pemahaman yang terlibat dalam penerjemahan informasi baru di lingkungan. Akan tetapi, inti dari pengambilan keputusan
konsumen
(consumer
decision
making)
adalah
proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu di antaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku (Nugroho J. Setiadi, 2008:415) Gambar 2.3 Model Pemrosesan Kognitif Pengambilan Keputusan Konsumen Eksposur Pada Informasi Lingkungan Proses Interpretasi Perhatian Pemahaman Ingatan
Pengetahuan, Arti Dan Kepercayaan
Pengetahuan, Arti dan kepercayaan
Proses Pengintegrasian Sikap Dan Keinginan Pengambilan Keputusan Perilaku
Sumber: Nugroho J. Setiadi. 2008. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasinya untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, hlm 414.
19
Para sarjana pemasaran telah menyusun “model urutan tahap” proses keputusan pembelian (lihat gambar 2.4). Para konsumen melewati lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Jelaslah bahwa proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang sama setelah itu. Gambar 2.4 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca-pembelian Sumber: Kotler & Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 edisi kedua belas (Hlm: 235)
1.
Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Mereka kemudian dapat menyusun strategi pemasaran yang mampu memicu minat konsumen. Ini sangat penting pada pembelian dengan kebebasan memilih (discretionary). Motivasi konsumen perlu ditingkatkan sehingga pembeli potensial memberikan pertimbangan yang serius.
20
2.
Pencarian Informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekadar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari informasi: mencari bahan bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.
3.
Evaluasi Alternatif Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan
yang
berbeda-beda
dalam
memberikan
manfaat
yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. 4.
Keputusan Pembelian Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub-keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. Dalam pembelian produk sehari-hari, keputusannnya lebih kecil dan kebebasannya juga lebih kecil.
5.
Perilaku Pasca-pembelian Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memerhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu dia merasa nyaman dengan merek.
21
2.1.5 Hubungan Ekuitas Merek dengan Keputusan Pembelian Konsumen Hubungan
ekuitas
merek
dengan
keputusan
pembelian
dikemukakan oleh Holy Icun Y & Martinus Getty (2008 : 2) bahwa dalam sehariharinya ekuitas dan citra merek sangat penting dan berpengaruh sehingga konsumen mau membeli barang. Menurut Wertime (2003) dalam bukunya “Building Brands & Believers” pada titik manapun hubungan antara konsumen dengan merek, kuncinya adalah menaikkan hubungan tersebut ke arah kesetiaan.
Tujuannya
adalah
mengurangi
perputaran
konsumen
dan
memaksimumkan pembelian berulang dari konsumen-konsumen yang sudah ada. Konsumen tidak semua serupa; sebagian di antara mereka hanya menggunakan merek sesekali, sementara yang lain adalah loyalis merek yang telah bersumpah untuk menggunakannya setiap saat. Keakraban mereka dengan suatu merek tertentu akan mempengaruhi pembelian, paling tidak sebagai uji-coba. Pembangunan good-will jangka panjang dengan konsumen merupakan bagian yang relevan dari proses pembangunan ekuitas merek. 2.2 Tinjauan Empirik Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terdahulu No.
1.
Tahun
2011
Peneliti
Ema Fitria
Judul Analisis Pengaruh Elemen-Elemen Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Surat Kabar Harian Suara Merdeka (Studi Pada Pembeli Surat Kabar Harian Suara Merdeka Di Semarang)
Variabel Dependen: Keputusan pembelian. Independen: Kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek.
Hasil
Keputusan pembelian konsumen mempunyai hubungan positif dengan keempat variabel ekuitas merek. Dimana variabel loyalitas merek memiliki pengaruh yang paling dominan.
22
Lanjutan tabel 2.2 No.
2.
3.
Tahun
2012
2010
Peneliti
Judul
Eva Nurtaqwa
Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Handphone Blackberry
Bagus Wicaksono
Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer di Acer Point Malang
Variabel Dependen: Keputusan Pembelian. Independen: kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand association), dan loyalitas merek (brand loyalty) Dependen: Keputusan Pembelian Independen: kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, loyalitas, dan persepsi nilai
Hasil Variabel kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand association) dan loyalitas merek (brand loyalty) memiliki kemampuan yang tinggi dalam menjelaskan variabel keputusan pembelian handphone BlackBerry. Dari variabel kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, loyalitas merek dan persepsi nilai yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian notebook acer adalah variabel persepsi nilai.
2.3 Kerangka Pikir Penelitian Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar berikut : Gambar 2.5 Kerangka Pikir Penelitian PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar
Brand Equity mobil Toyota
Brand Awareness (X1)
Brand association (X2)
Perceived quality (X3)
Keputusan Pembelian Konsumen (Y)
Brand loyalty (X4)
23
Dari kerangka pemikiran teoritis di atas menjelaskan bahwa keputusan pembelian konsumen dalam membeli mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar dipengaruhi oleh elemen-elemen ekuitas merek yang terdiri dari brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty.
2.4 Hipotesis Atas dasar kerangka pemikiran di atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : 1.
Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel brand equity yang terdiri atas brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty terhadap keputusan membeli mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar.
2.
Variabel Brand loyalty adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan membeli mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip Makassar.
di
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Hadji Kalla cabang Urip, Makassar. Penulis juga menyebarkan kuesioner pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di mana terdapat konsumen yang membeli mobil Toyota. Adapun jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif, sedangkan untuk sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah data primer dan sekunder. Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan, metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 60 orang. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas terdiri atas empat elemen, yaitu brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty. Sedangkan variabel terikat adalah keputusan pembelian. Instrumen penelitian terdiri atas uji validitas dan uji realibilitas. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif dengan regresi berganda. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi obyek penelitian ini adalah konsumen mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar yang terletak di jalan Jl. Urip Sumiharjo No.227 dengan waktu penelitian selama dua bulan yaitu tanggal 1 Oktober 2012 sampai dengan 1 Desember 2012. PT. Hadji Kalla, berdiri pada tahun 1952 dan bergerak di Sektor otomotif serta perdagangan. Tahun 1969, PT. Hadji Kalla menjadi agen tunggal
24
25
pemasaran mobil Toyota untuk daerah Sulawesi Selatan, Tengah dan Tenggara. Berkat prestasi yang dicapainya dalam penjualan kendaraan penumpang dan komersial, perusahaan ini sering memperoleh Triple Crown Award, dari Toyota Corporation, Jepang. Market Share-nya pun tertinggi melampaui wilayah lain di Indonesia. Melalui 18 cabang yang tersebar di seluruh Sulawesi, PT Hadji Kalla menerapkan Standar Toyota dalam beroperasi meliputi penjualan, servis dan penyediaan suku cadang atau yang lazim disebut 3S – Sales, Service, Spare Parts. Bidang usaha lainnya adalah penyewaan mobil di beberapa wilayah Indonesia serta perdagangan umum impor maupun ekspor. PT.Hadji Kalla Cabang Urip Sumoharjo sendiri di resmikan pada tanggal 13 Februari 1976 dan saat ini dipimpin oleh Bapak Fery Irawan. Dengan dilengkapi pelayanan Showroom Penjualan, After Sales (Service, General Repair dan Body Paint) dan Penjualan Suku cadang menjadikan Urip Sumoharjo salah satu cabang terlengkap di Wilayah Sulawesi Selatan. Dengan pertimbangan bahwa PT. Hadji Kalla cabang Urip merupakan salah satu tempat yang memberikan layanan prima dan professional kepada pelanggan mobil Toyota, sehingga dalam setiap harinya PT. Hadji Kalla cabang Urip tidak pernah sepi dari pelanggan.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: Obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan keputusan pembelian mobil Toyota di PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar.
26
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:116). Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Jumlah responden dalam penelitian ini digunakan dengan rumus Slovin (Umar, 2005):
= 1+
2
....................................................... (1)
Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran Populasi e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel, biasanya 10%. Diketahui jumlah pembelian mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar pada bulan September 2012 berjumlah 148 unit, sehingga diperoleh sampel sejumlah: =
148 148 = = 59,67 1 + 148(0,1) 2,48
Jadi, besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 59,67 dengan nilai error maksimal 10 persen. Hal tersebut didasarkan atas asumsi bahwa populasi berdistribusi normal sehingga sampel yang akan dijadikan sebagai responden sebanyak 60 responden. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah dengan menggunakan sampling insidental. Menurut Sugiyono (2010:122) sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan kuesioner kepada responden yang kebetulan bertemu di PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar.
27
3.4 Jenis dan Sumber Data 3.4.1 Jenis Data Data yang akan dikumpulkan penulis dalam penelitian ini dibedakan atas 2 jenis yaitu : 1. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Yaitu pengambilan sampel sebanyak 60 responden. Hal ini didasarkan pada jumlah pembelian mobil Toyota pada bulan September 2012 sebanyak 148 unit. 2. Data kualitatif, yaitu data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau tidak dapat dihitung, dan diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan dan karyawan dalam perusahaan serta informasi-informasi yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hal ini dapat dilihat pada lampiran yang memuat produk-produk yang ditawarkan oleh PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar.
3.4.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi atau pengamatan langsung yang berupa hasil jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan
kepada
pelanggan
bersangkutan,
yang
berisi
tanggapan
responden mengenai hubungan antara brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty terhadap keputusan pembelian konsumen mobil Toyota di PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar. Data yang terkumpul berupa skala ordinal, skala yang berfungsi untuk mengurutkan obyek menurut karakteristik tertentu atau menunjukkan bahwa sesuatu
28
mempunyai sifat lebih dari pada lainnya. Untuk melengkapi data penelitian melalui kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung, yaitu data tersebut diperoleh dan diolah dari sumber internal PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur terhadap berbagai sumber yang relevan dengan topik yang akan diteliti, temasuk data-data yang diperoleh dari perusahaan dan media internet. Seperti yang terlihat pada tabel 1.1. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan, metode yang digunakan adalah: 1.
Studi kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu yang dilakukan dengan membaca buku-buku dan majalah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, skripsi maupun thesis sebagai acuan penelitian terdahulu, dan dengan cara browsing di internet untuk mencari artikel-artikel serta jurnaljurnal atau data-data yang dapat membantu hasil dari penelitian.
2.
Studi lapangan (Field Research) Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara langsung ke perusahaan, untuk mendapatkan data primer melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat mengenai pengaruh brand equity (ekuitas merek) terhadap keputusan pembelian konsumen. Responden diminta menanggapi pertanyaan yang diberikan dengan cara menjawab daftar pertanyaan tentang seberapa besar penilaian mereka atas pengaruh brand equity (ekuitas merek) terhadap keputusan
29
pembelian konsumen. Jenis kuesioner yang akan digunakan adalah kuesioner tertutup dimana responden diminta untuk menjawab pertanyaan dengan memilih jawaban yang telah disediakan dengan Skala Likert yang berisi lima tingkatan pilihan jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap pernyataan yang dikemukakan. 3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.6.1 Klasifikasi Variabel Menurut Sugiyono (2010:59), variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Terdapat dua variabel di dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Variabel Bebas (independent) Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel terikat. Variabel independent dalam penelitian ini adalah brand equity (ekuitas merek) yang didefinisikan Aaker (1991) dalam Fandy Tjiptono (2005) sebagai serangkaian aset dan kewajiban (liabilities) merek yang terkait dengan sebuah merek, nama, dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan/atau pelanggan perusahaan tersebut. Elemenelemen brand equity terdiri atas empat elemen yaitu, brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty.
2.
Variabel Terikat (dependent) Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Tujuan dari metode dependent ini adalah untuk menentukan apakah variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara individual dan atau
30
bersamaan. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian.
3.6.2 Definisi Operasional Variabel Agar
penelitian
ini
dapat
dilaksanakan
sesuai
dengan
yang
diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian. Secara lebih rinci, operasionalisasi variabel penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel (1)
X1
X2
Konsep (2) Brand Awareness (kesadaran merek) – menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari kategori produk tertentu. Aaker (1991) dalam Darmadi Durianto dkk., (2004) Brand Association (asosiasi merek) – mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga pesaing, selebritis, dan lain-lain. Aaker (1991) dalam Darmadi Durianto dkk., (2004)
X3
Perceived Quality (persepsi kualitas) – mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan/keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan. Aaker (1991) dalam Darmadi Durianto dkk., (2004)
X4
Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Aaker (1991) dalam Darmadi Durianto dkk., (2004)
Y
Keputusan pembelian diartikan sebagai proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah
a. b. c. d.
Indikator (3) Kemampuan mengenali merek. Kemampuan mengingat posisi merek dalam level top of mind. Kemampuan memahami ciri khas merek. Kemampuan pengenalan slogan atau iklan merek.
a. Produk merupakan pemimpin merek. b. Produk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya. c. Produk memiliki keunggulan diferensiasi merek yang tidak ditemukan dalam merek lain. a. Persepsi pelanggan terhadap kelengkapan informasi produk. b. Persepsi pelanggan terhadap kualitas produk dibandingkan merek lain. c. Persepsi pelanggan terhadap popularitas merek. d. Persepsi pelanggan terhadap kemudahan pencarian informasi melalui produk. a. Komitmen pelanggan terhadap merek. b. Kemungkinan pelanggan merekomendasikan merek kepada orang lain. c. Harga optimum yang ditawarkan produk. a. Kemantapan melakukan pembelian terhadap produk b. Keyakinan memutuskan pembelian dilihat dari kesesuaian manfaat dan harga.
31
Lanjutan Tabel 3.1 Variabel (1)
Konsep (2) satu di antaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku (Nugroho J. Setiadi, 2008)
Indikator (3) c. Kecepatan memutuskan pemilihan merek.
3.7 Instrumen Penelitian Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner perlu dilakukan pengujian atas kuisioner dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Karena validitas dan reliabilitas ini bertujuan untuk menguji apakah kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan data penelitian adalah valid dan reliabel, maka untuk itu, penulis juga akan melakukan kedua uji ini terhadap instrumen penelitian (kuesioner). 3.7.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Imam Ghozali dalam Ema Fitria, 2011:62). Dalam uji validitas dapat digunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi Product Moment sebagai berikut :
=
∑ [ ∑
(∑ )(∑ )
–(∑ ) ][ ∑
(∑ ) ]
..................................... (2)
Dimana: rxy = Keeratan hubungan (korelasi) n = jumlah sampel yang akan diuji x = jumlah skor pertanyaan y = jumlah skor total pertanyaan
32
Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur, yaitu dengan menggunakan Coefficient Correlation Pearson dalam SPSS. Jika nilai signifikansi (P Value) > 0,05, maka tidak terjadi hubungan yang signifikan. Sedangkan, apabila nilai signifikansi (P Value) < 0,05, maka terjadi hubungan yang signifikan. 3.7.2 Uji Realibilitas Uji reliabilitas sebenarnya merupakan alat untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Imam Ghozali dalam Ema Fitria, 2011:62). Selain menggunakan bantuan SPSS, uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha (α) dari Cronbach:
=!
"
"
# $1 −
∑& ' &'
( dan , =
∑-
(∑ .) ) /
............................. (3)
Dimana : = realibilitas konsumen 0 = banyaknya butir pertanyaan ∑,
1
= jumlah varian butir
, 1 = varian total = jumlah responden 2 = nilai skor yang dipilih Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha. Koefisien Cronbach Alpha yang > 0,60 menunjukkan kehandalan (reliabilitas) instrumen (bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan dimensi
33
yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama) dan jika koefisien Cronbach Alpha yang < 0,60 menunjukkan kurang handalnya instrumen (bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda). Selain itu, Cronbach Alpha yang semakin mendekati 1 menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya. Dalam pengukuran aspek pengaruh brand equity (ekuitas merek) dan keputusan pembelian konsumen digunakan Skala Tingkat (Likert) dengan keterangan sebagai berikut: 1) Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS) 2) Skor 4 untuk jawaban Setuju (S) 3) Skor 3 untuk jawaban Biasa Saja (BS) 4) Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS) 5) Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
3.8 Analisis Data 3.8.1 Metode Analisis Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan pada penelitian ini digunakan metode analisis, yaitu: 1.
Analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang ringkas, dimana hasil penelitian beserta analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang mana dari analisis tersebut akan dibentuk suatu kesimpulan.
2.
Analisis deskriptif kuantitatif dengan regresi berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Dalam penelitian ini,
34
analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian konsumen. Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2010:277), yaitu: 3 = 4 + 56 76 + 58 78 + 59 79 + 5: 7: + ; ......................... (4) Dimana : Y=
Keputusan pembelian konsumen dalam membeli mobil Toyota (Variabel dependen/terikat)
X1 = brand awareness (variabel independen/bebas) X2 = perceived quality (Variabel Independen/bebas) X3 = brand association (Variabel Independen/bebas) X4 = brand loyalty (Variabel Independen/bebas) a=
nilai konstan atau tetap, yang merupakan rata-rata nilai Y pada saat nilai X1, X2, X3, dan X4 sama dengan nol
b1 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan X1 dengan menganggap X2 , X3, dan X4 konstan b2 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan X2 dengan menganggap X1 , X3, dan X4 konstan b3 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan X3 dengan menganggap X1 , X2, dan X4 konstan b4 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan X4 dengan menganggap X1 , X2, dan X3 konstan e=
standard error Data yang diperoleh melalui survei, wawancara dan studi pustaka,
selanjutnya diolah dengan menggunakan Microsoft office 2007 dan software SPSS for windows.
35
3.8.2 Uji F (Uji Serempak) Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung > Ftabel, maka H1 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α = 0,05). Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak. Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima 3.8.3 Uji t (Uji Parsial) Digunakan untuk mengetahui masing-masing sumbangan variable bebas secara parsial terhadap variable terikat, mengunakan uji masing–masing koefisien regresi variable bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap variable terikat. Uji t juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinya: Jika tingkat signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Karakteristik Responden Penelitian ini menguraikan mengenai pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand equity, yaitu brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty terhadap keputusan pembelian mobil Toyota. Dalam penelitian ini, diambil sebanyak 60 orang pembeli mobil Toyota sebagai sampel penelitian. Karakteristik
responden
yaitu
menguraikan
deskripsi
identitas
responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan dengan deskripsi karaktersitik responden adalah memberikan gambaran yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian sampel, karakteristik responden dikelompokkan menurut usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan penghasilan perbulan. Oleh karena itulah uraian mengenai karakteristik responden dapat diuraikan sebagai berikut : 1)
Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan usia Jumlah Responden
Persentase
17 - 29 tahun
9
15
30 - 39 tahun
30
50
40 – 49 tahun
11
18.33
> 49 tahun
10
16.67
Sumber: data diolah (2012)
36
37
Dari tabel di atas yang berdasarkan usia, responden yang berumur antara 30-39 tahun merupakan yang paling banyak, yaitu terdiri dari 30 orang atau 50% dan yang paling sedikit berumur antara 17-29 tahun, yaitu terdiri dari 9 orang atau 15%. 2)
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase Laki-Laki
35
58.33
Perempuan
25
41.67
Sumber: data diolah (2012)
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 35 responden (58.33%), dan sebanyak 25 responden (41.67%) berjenis kelamin perempuan. Dapat disimpulkan dari data di atas bahwa responden berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada responden berjenis kelamin perempuan. 3)
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Responden Persentase PNS/TNI/POLRI
12
20
Pegawai Swasta
31
51.67
Wiraswasta
11
18.33
Pelajar/Mahasiswa
-
-
Lainnya
6
10
Sumber: data diolah (2012)
Dari tabel di atas yang berdasarkan pekerjaan, responden yang paling dominan adalah pegawai swasta yang terdiri dari 31 orang atau 51.67%, diikuti PNS/TNI/POLRI sebanyak 12 orang atau 20%, selanjutnya wiraswasta sebanyak 11 orang atau 18.33%, dan lain-lain sebanyak 6 orang atau 10%.
38
4)
Karakteristik responden berdasarkan penghasilan perbulan Tabel 4.4 Karakterisik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan Penghasilan Jumlah Responden Persentase < Rp4.000.000,-
23
38.33
Rp4.000.001,- -- Rp5.000.000,-
15
25
Rp5.000.001,- -- Rp6.000.000,-
16
26.66
Rp6.000.001,- -- Rp7.000.000,-
4
6.67
Rp7.000.001,- -- Rp8.000.000,-
1
1.67
1
1.67
> Rp8.000.001,Sumber: data diolah (2012)
Tabel di atas menunjukkan, responden dengan penghasilan perbulan kurang dari Rp4.000.000 adalah yang paling dominan yang terdiri dari 23 orang atau 38.33%, diikuti oleh responden berpenghasilan Rp5.000.001-Rp6.000.000 sebanyak 16 orang atau 26.66%, kemudian responden berpenghasilan Rp4.000.001-Rp5.000.000 sebanyak 15 orang atau 25%, selanjutnya responden berpenghasilan Rp6.000.001-Rp7.000.000 sebanyak 4 orang atau 6.67% dan responden berpenghasilan Rp7.000.001-Rp8.000.000 dan > Rp8.000.0001 masing-masing 1 orang atau 1.67%. 4.1.2 Penentuan Range Survei ini menggunakan skala Likert dengan bobot tertinggi di tiap pernyataan adalah 5 dan bobot terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 60 orang, maka:
=
skor tertinggi − skor terendah skor
Skor tertinggi : 60 x 5 = 300 Skor terendah : 60 x 1 = 60 Sehingga range untuk hasil survei, yaitu :
=
= 48
39
Range skor : 60 – 108
= Sangat Rendah
109 – 157 = Rendah 158 – 206 = Cukup 207 – 255 = Tinggi 256 – 304 = Sangat Tinggi
4.1.3 Deskripsi Variabel Brand Equity Dan Perhitungan Skor Variabel Independen (X) Untuk melihat tanggapan responden terhdap indikator dan juga perhitungan skor untuk variabel brand equity yang terdiri dari beberapa kategori, yaitu brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty dapat dilihat sebagai berikut: 4.1.3.1 Pernyataan Mengenai Kategori Brand Awareness Indikator-indikator dari kategori ini terdiri atas empat, yaitu kemampuan mengenali merek, kemampuan mengingat posisi merek dalam level top of mind, kemampuan memahami ciri khas merek, dan kemampuan pengenalan slogan atau iklan merek di mana indikator tersebut direpresentasikan dalam tiga pernyataan yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Tanggapan responden terhadap Brand Awareness (Kesadaran merek) Tanggapan
Pernyataan 1.
Sangat setuju
Setuju
Biasa
Tidak
saja
setuju
Sangat tidak setuju
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
21
35
32
53.3
6
10
1
1.7
-
-
Skor
Mobil Toyota merupakan alternatif pertama ketika hendak membeli produk Mobil.
253
40
Lanjutan Tabel 4.5 Tanggapan
2.
Sangat setuju
Setuju
Biasa
Tidak
saja
setuju
Sangat tidak
Skor
setuju
Ketika mendengar Slogan “Moving Forward” mengingatkan
15
25
37
61.7
5
8.3
3
5.0
-
-
244
11
18.3
43
71.7
6
10
-
-
-
-
245
saudara/i terhadap produk Toyota. 3.
Mobil Toyota mengingatkan saya pada PT. Hadji Kalla sebagai agen pemasaran mobil Toyota di Sulawesi Selatan.
Rata-rata
247.33
Sumber: data diolah (2012)
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap kategori Brand Awareness berada pada range keempat (di antara range skor 207-255), yaitu tinggi.
4.1.3.2 Pernyataan Mengenai Kategori Brand Association Indikator-indikator dari kategori ini terdiri atas tiga, yaitu produk merupakan pemimpin merek, produk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya, dan produk memiliki keunggulan diferensiasi merek yang tidak ditemukan dalam merek lain di mana setiap indikator direpresentasikan oleh satu pernyataan yang dapat dilihat pada tabel berikut:
41
Tabel 4.6 Tanggapan responden terhadap Brand Association (Asosiasi Merek) Tanggapan
Pernyataan 1.
Sangat setuju
Setuju
Biasa
Tidak
saja
setuju
Sangat tidak setuju
Skor
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
5
28
30
50
2
3.3
-
-
-
-
151
29
48.3
28
46.7
2
3.3
1
1.7
-
-
265
23
38.3
36
60
1
1.7
-
-
-
-
262
Saya menilai mobil Toyota memberikan teknologi dalam hal kenyamanan, keselamatan, dan suku cadang yang lebih baik dibanding merek lain.
2.
Saya menilai mobil Toyota sebagai produk yang mudah dijual kembali.
3.
Saya menilai mobil Toyota merupakan produk yang canggih.
Rata-rata
226
Sumber: data diolah (2012)
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap kategori brand association berada pada range keempat (di antara range skor 207-255), yaitu tinggi. 4.1.3.3 Pernyataan Mengenai Kategori Perceived Quality Indikator-indikator ini terdiri atas empat yaitu, persepsi pelanggan terhadap kelengkapan informasi produk, persepsi pelanggan terhadap kualitas produk dibandingkan merek lain, persepsi pelanggan terhadap popularitas merek, dan persepsi pelanggan terhadap kemudahan pencarian informasi melalui produk dimana setiap indikator direpresentasikan oleh satu pernyataan yang dapat dilihat pada tabel berikut:
42
Tabel 4.7 Tanggapan responden tentang Perceived Quality (Persepsi Kualitas) Sangat
Tanggapan
setuju
Pernyataan 1.
Setuju
Biasa
Tidak
saja
setuju
Sangat tidak setuju
Skor
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
34
56.7
24
40
2
3.3
-
-
-
-
272
33
55
25
41.7
2
3.3
-
-
-
-
271
22
36.7
38
63.3
-
-
-
-
-
-
262
19
31.7
38
63.3
3
5
-
-
-
-
256
Saya merasa lebih percaya diri menggunakan Mobil Toyota.
2.
Dealer mobil toyota dapat dengan mudah ditemukan.
3.
Saya menilai kualitas mobil Toyota lebih baik dibanding merek lain.
4.
Saya
dapat
mudah
dengan
mendapatkan
informasi tentang mobil Toyota,
baik
melalui
media
cetak,
elektronik,
juga
dari
teman.
Rata-rata
265.25
Sumber: data diolah (2012)
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap kategori Perceived Quality berada pada range kelima (di antara range skor 256-304), yaitu sangat tinggi.
4.1.3.4 Pernyataan Mengenai Kategori Brand Loyalty Indikator-indikator dari kategori ini terdiri atas tiga, yaitu komitmen pelanggan terhadap merek, kemungkinan pelanggan merekomendasikan merek kepada orang lain, dan harga optimum yang ditawarkan produk dimana indikator direpresentasikan oleh satu pernyataan yang dapat dilihat pada tabel berikut:
43
Tabel 4.8 Tanggapan Responden tentang Brand Loyalty (Loyalitas Merek) Sangat
Tanggapan
setuju
Pernyataan 1.
Saya
tidak
terpengaruh
Setuju
Biasa
Tidak
saja
setuju
Sangat tidak setuju
Skor
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
25
41.7
34
56.7
1
1.7
-
-
-
-
264
19
31.7
40
66.7
1
1.7
-
-
-
-
258
21
35
34
56.7
5
8.3
-
-
-
-
256
akan dengan
iklan mobil lain. 2.
Saya merasa puas dalam menggunakan mobil Toyota.
3.
Saya akan menyarankan dan mempromosikan ke orang lain untuk membeli produk yang sama.
Rata-rata
259.33
Sumber: data diolah (2012)
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap kategori Brand Loyalty berada pada range kelima (di antara range skor 256-304), yaitu sangat tinggi.
4.1.4 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian Konsumen dan Perhitungan Skor Variabel Dependen (Y) Indikator-indikator
dari variabel ini terdiri atas
tiga,
yaitu
kemantapan melakukan pembelian terhadap produk, keyakinan memutuskan pembelian dilihat dari kesesuaian manfaat dan harga, dan kecepatan memutuskan pemilihan merek dimana setiap indikator direpresentasikan oleh satu pernyataan yang dapat dilihat pada tabel berikut:
44
Tabel 4.9 Tanggapan Responden tentang Keputusan Pembelian Sangat
Tanggapan
setuju
Pernyataan 1.
Setuju
Biasa
Tidak
saja
setuju
Sangat tidak setuju
skor
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
14
23.3
43
71.7
3
5
-
-
-
-
251
27
45
28
46.7
5
8.3
-
-
-
-
262
35
58.3
19
31.7
6
10
-
-
-
-
269
Saya membeli mobil Toyota
karena
mereknya unggul dan baik di pasaran. 2.
Saya membeli mobil Toyota
karena
produknya berkualitas. 3.
Jika
saya
membeli saya
ingin
mobil
akan
lagi,
membeli
mobil merek Toyota.
Rata-rata
260.67
Sumber: data diolah (2012)
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel Keputusan Pembelian berada pada range kelima (di antara range skor 256-304), yaitu sangat tinggi. 4.2 Pengujian Hipotesis 4.2.1 Pengujian Validitas Setelah mengumpulkan kuesioner dari responden, kemudian dilakukan uji validitas kembali terhadap data yang diperoleh. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment. rhitung
diperoleh dari hasil output, nilai tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan nilai rtabel dari buku statistik.
45
Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur, yaitu menggunakan Coefficient Correlation Pearson dalam SPSS. Jika nilai signifikasi (P. Value) > 0.05 maka tidak terjadi hubungan yang signifikan. Sedangkan apabila nilai signifikasi (P. Value) < 0.05 maka terjadi hubungan yang signifikan. Penelitian ini menggunakan alat analisis berupa SPSS 16 (Statistical Package for Social Science 16). Hasil uji validitas data dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas No 1.
Indikator Brand Awareness X1.1 X1.2 X1.3 2. Brand Association X2.1 X2.2 X2.3 3. Perceived Quality X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 4. Brand Loyalty X4.1 X4.2 X4.3 5. Keputusan Pembelian Yno.1 Yno.2 Yno.3 Sumber: data diolah (2012)
rhitung
rtabel
Keterangan
0.873 0.883 0.726
0.250 0.250 0.250
Valid Valid Valid
0.837 0.864 0.743
0.250 0.250 0.250
Valid Valid Valid
0.763 0.827 0.679 0.842
0.250 0.250 0.250 0.250
Valid Valid Valid Valid
0.803 0.796 0.878
0.250 0.250 0.250
Valid Valid Valid
0.735 0.886 0.896
0.250 0.250 0.250
Valid Valid Valid
Tabel di atas menunjukkan bahwa semua item pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari rtabel. Untuk sampel sebanyak 60 orang, yaitu 0.250. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua item pernyataan (indikator) adalah valid.
46
4.2.2 Pengujian Realibilitas Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur dapat diandalkan untuk digunakan lebih lanjut. Hasil uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien cronbach alpha, di mana instrumen dikatakan reliable jika memiliki koefisien cronbach alpha sama dengan 0.60 atau lebih. Hasil uji realibilitas data dapat dilihat pada tabel berikut.
Variabel
Tabel 4.11 Hasil Uji realibilitas Cronbach Alpha
Keterangan
Brand Awareness
0.773
reliable
Brand Association
0.748
reliable
Perceived Quality
0.784
reliable
Brand Loyalty
0.767
reliable
Keputusan Pembelian Konsumen
0.794
reliable
Sumber: data diolah (2012)
Hasil uji realibilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien cronbach alpha yang besar, yaitu diatas 0.60 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item pengukur variabel dari kuesioner adalah reliable yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal. 4.2.3 Analisis dan Pembahasan Regresi Linear Berganda Uji regresi linier berganda ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian mobil Toyota untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode Analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif dengan regresi berganda, sedangkan analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menelaah pembuktian analisis kuantitatif.
47
Dengan memanfaatkan aplikasi SPSS 16 for windows pengujian hipotesis di atas dengan analisis regresi linear berganda dapat dilakukan. Sedangkan tingkat kepercayaan yang digunakan dalam perhitungan regresi linear berganda adalah 95% atau dengan tingkat signifikasi 0.05 (α = 0.05). pada analisis regresi linear berganda dilakukan uji F (serempak) dan Uji t (parsial). Tabel 4.12 Hasil perhitungan Regresi Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.033
2.113
Brand awareness
-.092
.093
Brand Association
.094
Perceived Quality Brand Loyalty
Beta
t
Sig. .489
.627
-.097
-.986
.328
.109
.086
.858
.395
.604
.102
.664
5.925
.000
.093
.141
.082
.665
.509
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: output SPSS 16 (Statistical Package for Social Science 16), 2012
Dari tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 1.033 - 0.092X1 + 0.094X2 + 0.604X3 + 0.093X4 Berdasarkan persamaan di atas dapat diketahui bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh adalah variabel perceived quality dengan signifikasi 0.000 dan yang berpengaruh paling rendah adalah variabel brand loyalty dengan koefisien 0.509.
4.2.4 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
48
4.2.4.1 Uji t (Uji Parsial) Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau secara parsial variabel independen (brand awareness, brand association, erceived quality dan brand loyalty) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Sementara itu secara parsial pengaruh dari ketiga variabel independen tersebut terhadap keputusan pembelian ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 4.13 Hasil perhitungan uji t Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.033
2.113
Brand awareness
-.092
.093
Brand Association
.094
Perceived Quality Brand Loyalty
Coefficients Beta
T
Sig. .489
.627
-.097
-.986
.328
.109
.086
.858
.395
.604
.102
.664
5.925
.000
.093
.141
.082
.665
.509
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: output SPSS 16 (Statistical Package for Social Science 16), 2012
Pengaruh dari masing-masing variabel brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty terhadap keputusan pembelian dapat dilihat dari tingkat signifikasi (probabilitas). Variabel perceived quality berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian karena nilai signifikan < 0.05, sedangkan brand awareness, brand association, dan brand loyalty berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian karena nilai signifikan > 0.05.
49
1.
Pengaruh Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian. Hasil pengujian parsial (Uji t) antara variabel brand awareness terhadap keputusan konsumen menunjukkan nilai thitung sebesar -0.986 < ttabel sebesar 2.303 koefisien regresi sebesar -0.092 dan nilai probabilitas sebesar 0.328 > 0.05. Sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara brand awareness terhadap keputusan pembelian mobil Toyota ditolak. Sedangkan H0 yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara brand awareness terhadap keputusan pembelian mobil toyota diterima. Berarti variabel brand awareness (X1) tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Seperti yang dikatakan Darmadi Durianto dkk. (2004: 56) konsumen cenderung membeli suatu merek yang sudah dikenal, karena dengan membeli merek yang sudah dikenal, mereka merasa aman, terhindar dari berbagai risiko pemakaian dengan asumsi bahwa merek yang sudah dikenal dapat lebih diandalkan.
2.
Pengaruh Brand Association terhadap Keputusan Pembelian. Hasil pengujian parsial (Uji t) antara variabel brand awareness terhadap keputusan konsumen menunjukkan nilai thitung sebesar 0.858 < ttabel sebesar 2.303 koefisien regresi sebesar 0.094 dan nilai probabilitas sebesar 0.395 > 0.05. Sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara brand association terhadap keputusan pembelian mobil Toyota ditolak. Sedangkan H0 yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara brand awareness terhadap keputusan pembelian mobil toyota diterima. Berarti variabel brand association (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
50
Asosiasi merek mobil toyota kurang menunjukkan adanya suatu perbedaan dengan merek lain. Dengan memperhatikan perolehan hasil analisis, nampaknya manajemen PT. Hadji Kalla cabang Urip perlu mengupayakan agar asosiasi yang terbentuk berbeda dari yang lain atau meningkatkan kemampuan mereka pada asosiasi-asosiasi yang terbentuk. Sesuai dengan yang dikatakan Darmadi Durianto dkk. (2004: 67) kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merek dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh suatu jaringan dengan kaitan-kaitan lain. 3.
Pengaruh Perceived Quality terhadap Keputusan Pembelian. Hasil pengujian parsial (Uji t) antara variabel perceived quality terhadap keputusan konsumen menunjukkan nilai thitung sebesar 5.925 > ttabel sebesar 2.303 koefisien regresi sebesar 0.604 dan nilai probabilitas sebesar 0.000 < 0.05. sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara perceived quality dengan keputusan pembelian mobil toyota diterima. Sedangkan H0 yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara perceived quality dengan keputusan pembelian mobil toyota ditolak, berarti variabel perceived quality (X3) berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Jika dilihat dari koefisien regresi Beta 0,604 atau 60.4% berarti telah terjadi perubahan keputusan pembelian sebesar 60.4% yang disebabkan oleh perceived quality. Seperti yang dikatakan Darmadi Durianto (2004:96) perceived quality yang positif akan mendorong keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut.
51
4.
Pengaruh Brand Loyalty terhadap Keputusan Pembelian. Hasil pengujian parsial (Uji T) antara variabel brand loyalty terhadap keputusan konsumen menunjukkan nilai thitung sebesar 0.665 < ttabel sebesar 2.303 koefisien regresi sebesar 0.093 dan nilai probabilitas sebesar 0.509 > 0.05. Sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara brand loyalty terhadap keputusan pembelian mobil Toyota ditolak. Sedangkan H0 yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara brand loyalty terhadap keputusan pembelian mobil toyota diterima. Berarti variabel brand loyalty (X4) tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Seperti yang dikatakan Darmadi Durianto (2004: 144) permasalahan yang dihadapi adalah upaya-upaya pemasaran yang diterapkan sering kali tidak tepat dalam mengantisipasi adanya perubahan perilaku loyalitas konsumennya, bahkan banyak pemasaran yang cenderung melupakan konsumen yang ada dan menekankan kepada langkah-langkah untuk mendapatkan konsumen baru. Hal inilah yang terjadi pada PT. Hadji Kalla cabang Urip sehingga nilai signifikasi dari brand loyalty mobil Toyota sangat tinggi. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel Brand
association (X2), perceived quality (X3), dan brand loyalty (X4) memiliki pengaruh yang positif dengan tingkat signifikasi masing-masing terhadap keputusan pembelian (Y) dan brand awareness (X1) memiliki pengaruh yang negatif terhadap keputusan pembelian (Y). Sehingga hipotesis kedua pada penelitian ini yang menyatakan bahwa variabel brand equity, yaitu brand loyalty berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian tidak terbukti dan tidak dapat diterima.
52
4.2.4.2 Uji F (Uji Serempak) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serempak terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan Uji F ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14 Hasil perhitungan Uji F b
ANOVA Sum of Model 1
Squares
df
Mean Square
F
Regression
72.967
4
18.242
Residual
66.967
55
1.218
139.933
59
Total
14.982
Sig. .000
a. Predictors: (Constant), Brand Loyalty, Brand awareness, Brand Association, Perceived Quality b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: output SPSS 16 (Statistical Package for Social Science 16), 2012
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara serempak variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai Fhitung sebesar 14.892 > Ftabel sebesar 2.54 dengan nilai signifikasi (sig) sebesar 0.000a. Karena nilai signifikasi (sig) jauh lebih kecil dari 0.05 (α = 5%) maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian atau dapat dikatakan bahwa brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty secara serempak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sehingga hipotesis yang menyatakan variabel brand equity yang terdiri dari brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty secara serentak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima.
a
53
4.2.4.3 Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi untuk variabel bebas lebih dari dua digunakan Adjusted R Square, sebagai berikut: Tabel 4.15 Koefisien Determinasi b
Model Summary
Std. Error of the Model 1
R
R Square .722
a
.521
Adjusted R Square
Estimate
.487
1.10344
a. Predictors: (Constant), Brand Loyalty, Brand awareness, Brand Association, Perceived Quality b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: output SPSS 16 (Statistical Package for Social Science 16), 2012
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (Adjusted R Square) yang diperoleh sebesar 0.487. Hal ini berarti 48.7% keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty, sedangkan 51.3% keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand equity dengan variabel brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty terhadap keputusan pembelian mobil toyota pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip di makassar dan untuk mengetahui variabel brand equity yang paling berpengaruh. Dari rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: 1.
Berdasarkan analisis secara parsial (Uji t), ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa tidak semua variabel independen brand equity, yaitu brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty mempunyai pengaruh positif dan signifikan tehadap variabel dependen, yaitu keputusan pembelian mobil toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar, sebagai berikut: a.
Variabel brand awareness berpengaruh negatif (-0.986) dan tidak signifikan (0.328) terhadap keputusan pembelian atau dapat dikatakan brand awareness tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
b.
Variabel brand association berpengaruh positif (0.858) dan tidak signifikan (0.395) terhadap keputusan pembelian atau dapat dikatakan brand association tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
54
55
c.
Variabel perceived quality berpengaruh positif (5.925) dan signifikan (0.000) terhadap keputusan pembelian atau dapat dikatakan perceived quality berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
d.
Variabel brand loyalty berpengaruh positif (0.665) dan tidak signifikan (0.509) terhadap keputusan pembelian atau dapat dikatakan brand loyalty tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
2.
Berdasarkan pengujian secara serempak (Uji F), ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa semua variabel (brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty) dari variabel brand equity secara stimultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, yaitu keputusan pembelian.
5.2 Saran Saran-saran yang di ajukan sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan sebagai pemegang hak otoritas pengambil kebijakan, yakni PT. Hadji Kalla cabang urip dalam upaya peningkatan konsumen adalah sebagai berikut: 1.
Karena kepemilikan Brand equity mobil Toyota yang selama ini dimilikinya, terdapat beberapa hal yang harus menjadi perhatian, yakni variabel brand awareness, brand association dan brand loyalty mempunyai pengaruh yang tidak signifikan, maka perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produknya dan memberikan pelayanan yang profesional agar konsumen tetap loyal pada mobil Toyota.
2.
Karena brand equity adalah aset yang tidak kelihatan yang keberadaanya cukup berpengaruh pada penghasilan perusahaan, maka penelitian seperti ini harus menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan perusahan.
56
3.
Brand equity secara keseluruhan adalah kuat, tetapi mengingat persaingan dengan produk lain yang begitu ketat seperti pemain lama dan baru yang terus inovatif dan dinamis maka mobil Toyota sebagai pemegang pasar harus hati-hati dan terus meningkatkan kualitas produk-produknya.
5.3 Keterbatasan Penelitian Berikut ini adalah keterbatasan dalam penelitian ini : 1.
Dalam pengisian kuesioner oleh responden terjadi bias dalam artian jawaban responden tidak sesuai dengan harapan karena ada pengaruh dari lingkungan responden seperti teman, atau tidak jujur dalam menjawab pertanyaan.
2.
Pembuatan kuesioner didasarkan pada studi literatur yang peneliti lakukan, sehingga terdapat faktor lain yang mungkin berhubungan tetapi tidak dibahas dalam penelitian ini.
3.
Instrumen kuesioner memiliki potensi bias yang cukup besar karena pertanyaan yang tertuang di dalamnya tidak selalu menampung persoalan penelitian. Selain itu, ada kemungkinan kuesioner dipahami secara berbeda oleh responden.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name. New York: The Free Pass, (Online), (http://books.google.co.id/books?id=r_TSY5sxnO8C, Diakses tanggal 18 September 2012 pukul 20.00).
Bagus Wicaksono. 2010. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer di Acer Point Malang. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Darmadi Durianto, Sugiarto, dan Tony S. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Ema Fitria. 2011. Analisis Pengaruh Elemen-Elemen Brand Equity terhadap Keputusan Pembelian Surat Kabar Harian Merdeka (Studi pada Pembeli Surat Kabar Harian Suara Merdeka di Semarang). UNDIP Semarang.
Fandy Tjiptono. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta: PT. ANDI Offset.
Holy Icun Y & Martinus Getty. 2006. Business Concepts Implementation Series in Sales and Distribution Management. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, (Online), (http://books.google.co.id/books?id=uQTyV4Rq1WgC&dq=holy+icun&sou rce=gbs_navlinks_s, diakses tanggal 20 september 2012 pukul 08.17).
Kalla
Toyota Urip Sumoharjo. Profil Cabang (online). (http://toyotaurip.com/index.php?option=com_content&view=article&id=30 &Itemid=72 , diakses tanggal 1 November 2012 pukul 08.16)
Kotler, Phillip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, Edisi kedua belas, Alih Bahasa oleh Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit PT. Indeks.
M. Fajri Ghozali. 2009. Analisis Brand Equity Produk Camilan Kacang Mr.P dan Implikasinya terhadap Bauran Promosi Pemasaran. IPB Bogor.
57
58
Nugroho J. Setiadi. 2008. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasinya Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Penerbit Prenada Media.
Rakeyan Kalang Sunda. 2011. Analisis Brand Equity Radio Megaswara dalam Persaingan Industri Penyiaran Radio. IPB Bogor.
Stanton, William J. 1993. Prinsip Pemasaran Jilid 1, edisi ketujuh, Alih Bahasa oleh Yohanes Lamarto. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.
Suliyanto. 2005. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi OFFSET
Wertime, Kent. 2003. Building Brands & Believers: Membangun Merek dan Pengikutnya. Jakarta: Penerbit Erlangga, (Online), (http://books.google.co.id/books?id=uqKUqJuZ32wC&dq=membangun+m erek+%26+pengikutnya&source=gbs_navlinks_s, diakses tanggal 19 September 2012 pukul 10.15).
59
BIODATA Identitas Diri Nama Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat Rumah Telepon Rumah/HP Alamat E-Mail
: Agriani Gobel : Ujung Pandang, 23 September 1990 : Perempuan : Jl. Mapala A.5 no. 18, Makassar : (0411) 861-829 / 08971589118 :
[email protected]
Riwayat Pendidikan - Pendidikan formal • SD Negeri Kompleks Ikip, Makassar • SMP Negeri 3, Makassar • SMA Negeri 9, Makassar - Pendidikan Nonformal • Lembaga Kursus Primagama • Lembaga Kursus JILC • Lembaga Kursus Aliah
1996 – 2002 2002 – 2005 2005 – 2008 2004 – 2005 2007 – 2008 2009
Riwayat Prestasi - Prestasi Akademik - Prestasi Non-akademik Pengalaman - Organisasi • Anggota Paduan Suara SMP Negeri 3, Makassar • Anggota MPK SMA Negeri 9, Makassar • Anggota OSIS SMA Negeri 9, Makassar
2004 - 2005 2005 – 2006 2006 – 2007
- Kerja Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.
Makassar, 14 November 2012
AGRIANI GOBEL
60
61
2.
1.
No.
Bagus Wicaksono, 2010. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian Notebook acer di Acer Point Malang
Penulis/topik/judul buku/artikel Muhammad Fajri Ghozali, 2009. Analisis brand equity produk camilan kacang merek Mr.P dan implikasinya terhadap bauran promosi pemasaran. (studi kasus di PT. Mitrasatrya Perkasa Utama, Jakarta)
1. Menganalisis pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, loyalitas merek, dan persepsi nilai terhadap keputusan pembelian notebook acer. 2. Menganalisis pengaruh yang signifikan secara parsial dari
Tujuan penelitian/penulisan buku/artikel 1. Mengidentifikasi elemenelemen yang membentuk brand equity (ekuitas merek) 2. Menganalisis elemen-elemen ekuitas merek yang terdiri dari brand awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek), perceived quality (persepsi kualitas), dan brand loyalty (loyalitas merek) terhadap camilan kacang merek Mr. P 3. Merumuskan bauran promosi pemasaran camilan kacang merek Mr. P 1. Teori bauran pemasaran 2. Pengertian merek 3. Definisi ekuitas merek 4. Hubungan merek dengan bauran promosi pemasaran
4.
3.
2.
1.
Variabel penelitian dan teknik analisis Variabel: 1. Brand awareness (kesadaran merek) 2. Brand association (asosiasi merek) 3. Perceived quality (persepsi kualitas) 4. Brand loyalty (loyalitas merek)
Hasil penelitian/isi buku
1. Camilan Merek Mr.P memiliki brand awareness yang baik dilihat dari tingginya nilai brand recall (61%) dan top of mind (22%). Brand awareness Mr.P lebih baik bila dibandingkan dengan merek Dua Kelinci dan Kayaking. Namun, brand awareness merek Mr.P tidak lebih baik bila dibandingkan dengan merek Garuda. 2. Tingkat loyalitas konsumen Mr.P cukup baik ditandai dengan tingginya nilai Teknik analisis: satisfied buyer (81,82%) dan liking the Analisis deskriptif, uji cochran, uji biplot, skala brand (78,79%). semantic deferential, 3. Berdasarkan brand equity yang dimiliki oleh Mr.P strategi bauran promosi skala likert, rata-rata dan pemasaran yang dapat dilakukan simpangan baku tersebut adalah memperbanyak outlet Mr.P terutama di pusat keramaian agar brand awarenessnya semakin meningkat, konsisten pada image yang terbentuk agar konsumen tidak bingung, promosi yang menonjolkan kualitas sehingga kelemahan yang dimiliki Mr.P menjadi bisa diterima konsumen, Menjaga kedekatan dengan pelanggan (kartu ucapan selamat), menciptakan biaya peralihan yang tinggi (kualitas yang tinggi) agar pelanggan tidak berpindah ke merek lain. memberi imbalan atas loyalitas pelanggan (hadiah). Pengertian ekuitas Variabel: 1. Hasil dari analisis regresi menunjukkan merek variabel kesadaran merek, sosiasi merek, 1. Kesadaran merek kesan kualitas, loyalitas merek, dan Pengelolaan ekuitas 2. Asosiasi merek persepsi nilai berpengaruh signifikan merek 3. Kesan kualitas Proses keputusan 4. Loyalitas merek terhadap keputusan pembelian. pembelian 5. Persepsi nilai 2. Secara parsial kesadaran merek, Merek dalam perspektif asosiasi merek dan persepsi nilai islam Teknik analisis: berpengaruh secara signifikan terhadap Analisis regresi linear keputusan pembelian notebook acer berganda sedangkan untuk variabel kesan kualitas
Konsep/teori/hipotesis
PETA TEORI
3.
No.
Tujuan penelitian/penulisan Konsep/teori/hipotesis buku/artikel variabel ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, loyalitas merek, dan persepsi nilai terhadap keputusan pembelian notebook acer. 1. Mengetahui posisi brand 1. Pengertian brand Rakeyan Kalang Sunda, 2011. Analisis Brand awareness di benak masyarakat equity. Equity Radio Megaswara kota Bogor tentang radio 2. Pengertian Merek Dalam Persaingan Industri megaswara. 3. Pengertian penyiaran 2. Menganalisis brand association Penyiaran Radio di benak masyarakat kota Bogor tentang radio Megaswara. 3. Menganalisis perceived quality di benak masyarakat kota Bogor tentang radio megaswara. 4. Menganalisis brand loyalty di benak masyarakat kota Bogor tentang radio megaswara.
Penulis/topik/judul buku/artikel
Lanjutan Tabel
dan loyalitas merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian notebook acer.
Hasil penelitian/isi buku
1. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil brand awareness bahwa merek Megaswara mendapatkan posisi top of mind, dari hasil brand association maka terbentuk brand image yaitu radio anak muda, radio yang membantu band-band indie, lagu-lagu yang di sajikan selalu Teknik analisis: up to date, acara on air dikemas secara Uji validitas, realibilitas, menarik, radio multi segmen, dan radio skala likert, rata-rata dan simpangan baku, yang memberikan informasi yang up semantic differential, dan date ( lokal dan nasional), dari analisis uji cochran. perceived quality di dapat bahwa atributatribut yang ada pada Megaswara berada pada rentang baik dan sangat baik 2. Analisis brand loyalty menunjukan tingkat loyalitas committed buyer yang buruk, tapi, hanya sampai dengan kelompok switcher yang menunjukan rentang skala buruk. Sedangkan pada kelompok liking the brand, satisfied buyer dan habitual buyer memiliki rentang skala cukup hingga baik. 3. Pada analisis perceived quality dapat diketahui atribut-atribut PT. Radio Megaswara Bogor berada pada rentan baik dan sangat baik. Nilai rataan tertinggi berada pada atribut Memberikan sugesti yang positif terhadap pendengar dengan nilai 4,42 dengan rentang skala (4,20-5,00)
Variabel: 1. Brand awareness 2. Brand association 3. Perceived quality 4. Brand loyalty
Variabel penelitian dan teknik analisis
62
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar 90245, Sul-Sel Telp. Sentral (0411) 586-200 Psw. 2607, 2608, 2212, 2207 Telp/Fax. Dekan (0411) 587-218
KUESIONER PENELITIAN Saya Agriani Gobel adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, sedang melaksanakan penelitian dalam rangka pengerjaan skripsi saya dengan judul: “Pengaruh Brand Equity terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar”. Bersama ini saya memohon kesediaan saudara/i untuk mengisi daftar kuesioner. Informasi yang saudara/i berikan hanya semata-mata untuk data penelitian dalam rangka penyusunan Skripsi. Untuk itu istilah angket ini dengan jawaban yang sebenar-benarnya. Atas kesediaan dan kerjasama saudara/i, saya ucapkan terima kasih. Isilah data pribadi berikut secara lengkap, berilah tanda checklist (√) pada kotak kecil yang tersedia pada pilihan jawaban yang sesuai kriteria. I. Data Pribadi 1. Usia
:
17-29 tahun
40-49 tahun
30-39 tahun
> 49 tahun
2. Jenis Kelamin
:
Laki-laki /
Perempuan
3. Pekerjaan
:
PNS/TNI/POLRI
Wiraswasta
Pegawai Swasta
Pelajar/Mahasiswa
Lainnya : ...................... 4. Pendidikan Terakhir
:
SLTA
S1
S3
Diploma
S2
Lainnya : ...................
5. Tipe Mobil Toyota yang Dibeli :
Avanza
Innova
Lainnya ......
Yaris Fortuner VNT 6. Berapakah kira-kira penghasilan Anda perbulan : < Rp4.000.000,00
Rp6.000.001,00-Rp7.000.000,00
Rp4.000.001,00–Rp5.000.000,00
Rp7.000.001,00-Rp8.000.000,00
Rp5.000.001,00-Rp6.000.00,00
> Rp8.000.001,00
63
Fakultas Ekonomi dan Bisnis U n i v e r s i t a s H a s a n u d d i n | 64 II. Petunjuk Pengisian Kuesioner Berilah tanda checklist (√) pada salah satu opsi yang tersedia untuk masing-masing pertanyaan yang ada. A. Brand Awareness (Kesadaran Merek) 1. Mobil Toyota merupakan alternatif pertama ketika hendak membeli produk Mobil. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
2. Ketika mendengar Slogan “Moving Forward” mengingatkan saudara/i terhadap produk Toyota. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Mobil Toyota mengingatkan saya pada PT. Hadji Kalla sebagai agen pemasaran mobil Toyota di Sulawesi Selatan. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
B. Brand Association (Asosiasi Merek) 1. Saya menilai mobil Toyota memberikan teknologi dalam hal kenyamanan, keselamatan, dan suku cadang yang lebih baik dibanding merek lain. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
2. Saya menilai mobil Toyota sebagai produk yang mudah dijual kembali. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
3. Saya menilai mobil Toyota merupakan produk yang canggih. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
C. Perceived Quality (Persepsi Kualitas) 1. Saya merasa lebih percaya diri menggunakan Mobil Toyota. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
2. Dealer mobil toyota dapat dengan mudah ditemukan. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
3. Saya menilai kualitas mobil Toyota lebih baik dibanding merek lain. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Fakultas Ekonomi dan Bisnis U n i v e r s i t a s H a s a n u d d i n | 65 4. Saya dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang mobil Toyota, baik melalui media cetak, elektronik, juga dari teman. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
D. Brand Loyalty (Kesetiaan Merek) 1. Saya tidak akan terpengaruh dengan iklan mobil lain. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
2. Saya merasa puas dalam menggunakan mobil Toyota. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
3. Saya akan menyarakan dan mempromosikan ke orang lain untuk membeli produk yang sama. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
E. Keputusan Pembelian 1. Saya membeli mobil Toyota karena mereknya unggul dan baik di pasaran. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
2. Saya membeli mobil Toyota karena produknya berkualitas. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
3. Jika saya ingin membeli mobil lagi, saya akan membeli mobil merek Toyota. Sangat Setuju
Setuju
Biasa Saja
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
66
4
4
3
4
4
4
5
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
5
9.
4
4
8.
13.
4
7.
4
4
6.
12.
4
5.
4
5
4.
11.
5
3.
5
5
2.
10.
5
1
1.
NO
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
2
X1
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
13
11
12
12
10
12
12
12
12
12
14
14
12
12
12
12
13
14
13
14
SKOR
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
4
5
4
5
3
4
4
5
5
4
1
4
2
4
4
4
4
4
4
3
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
2
X2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
3
12
10
12
12
12
12
12
12
9
15
12
15
12
15
12
12
12
15
15
12
SKOR
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
X3
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
DATA RESPONDEN
17
16
16
16
18
16
18
15
16
17
20
20
20
20
19
20
19
20
19
20
SKOR
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
2
X4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
3
14
12
12
12
13
12
12
11
12
14
15
15
14
14
14
14
14
15
14
15
SKOR
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
Y
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
12
12
12
12
15
12
13
12
12
13
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
SKOR
4
5
5
4
4
3
5
4
5
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
1
21.
NO
Lanjutan tabel
3
4
2
4
4
4
4
4
4
3
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
2
X1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
3
11
12
10
12
12
12
12
12
12
9
15
12
15
12
15
12
12
12
15
15
12
SKOR
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
2
X2
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
3
14
12
14
12
12
13
15
15
15
15
14
15
15
14
14
14
14
14
15
14
15
SKOR
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
1
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
2
X3
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
3
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
19
20
20
20
16
16
20
20
18
16
16
16
18
18
20
18
16
17
18
18
18
SKOR
5
4
4
5
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
3
4
5
5
4
2
X4
4
4
4
3
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
3
13
12
12
12
12
12
15
15
15
12
15
12
14
15
15
15
11
12
14
14
12
SKOR
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
1
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
2
Y
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
3
14
14
15
15
12
12
15
15
14
12
12
12
15
13
15
13
12
13
13
13
15
SKOR
67
4
2
3
3
3
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
253
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
jumlah
1
42.
NO
244
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
3
2
3
3
2
4
2
X1
Lanjutan tabel
245
4
5
4
3
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
3
4
3
4
4
3
742
14
15
13
12
14
13
13
14
14
14
14
13
12
11
8
10
9
8
12
SKOR
266
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
1
265
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
X2
262
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
3
793
12
12
12
12
13
13
11
12
12
14
14
14
14
13
14
14
14
14
14
SKOR
272
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
4
4
3
4
4
5
5
1
271
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
3
4
5
4
3
5
4
5
5
2
X3
262
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
3
256
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
3
4
4
5
4
4
1061
17
17
17
17
17
17
18
17
18
17
14
16
17
18
13
17
16
20
18
SKOR
264
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
1
258
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
2
X4
256
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
3
778
13
11
12
12
10
12
12
12
12
12
12
13
14
14
12
12
11
12
13
SKOR
251
5
5
5
4
4
4
3
3
5
4
3
4
5
4
4
4
4
4
5
1
262
5
4
4
5
3
3
4
3
5
4
3
4
4
4
3
4
4
5
5
2
Y
269
4
5
5
5
3
3
3
3
4
5
3
4
5
4
3
5
4
5
5
3
782
14
14
14
14
10
10
10
9
14
13
9
12
14
12
10
13
12
14
15
SKOR
68
STATISTIK DESKRIPTIF
DESCRIPTIVE STATISTICS BRAND AWARENESS Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X1.1
60
2.00
5.00
4.2167
.69115
X1.2
60
2.00
5.00
4.0667
.73338
X1.3
60
3.00
5.00
4.0833
.53016
Valid N (Listwise)
60
DESCRIPTIVE STATISTICS BRAND ASSOCIATION Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X2.1
60
3.00
5.00
4.4333
.56348
X2.2
60
2.00
5.00
4.4167
.64550
X2.3
60
3.00
5.00
4.3667
.51967
Valid N (Listwise)
60
DESCRIPTIVE STATISTICS PERCEIVED QUALITY Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X3.1
60
3.00
5.00
4.5333
.56648
X3.2
60
3.00
5.00
4.5167
.56723
X3.3
60
4.00
5.00
4.3667
.48596
X3.4
60
3.00
5.00
4.2667
.54824
Valid N (Listwise)
60
69
70
DESCRIPTIVE STATISTICS PERCEIVED QUALITY Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X4.1
60
3.00
5.00
4.4000
.52722
X4.2
60
3.00
5.00
4.3000
.49745
X4.3
60
3.00
5.00
4.2667
.60693
Valid N (listwise)
60
DESCRIPTIVE STATISTIC KEPUTUSAN PEMBELIAN Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Yno.1
60
3.00
5.00
4.1833
.50394
Yno.2
60
3.00
5.00
4.3667
.63691
Yno.3
60
3.00
5.00
4.4833
.67627
Valid N (listwise)
60
UJI VALIDITAS
CORRELATIONS VARIABEL BRAND AWARENESS Correlations X1.1 X1.1
Pearson Correlation
X1.2 1
Sig. (2-tailed) N X1.2
Pearson Correlation
.459
N Pearson Correlation
N
**
60
60
60
60
**
1
.465
**
.883
**
.000
60
60
60
**
1
.465
.000
60
60
**
**
.000
.000
.873
Sig. (2-tailed)
.873
.000
.459
Sig. (2-tailed)
**
.000
60
Pearson Correlation
Brand awareness
**
.000
N X1.3
.673
Brand awareness
.000
.673
Sig. (2-tailed)
X1.3
.883
.726
**
.000
**
60
60
**
1
.726
.000
.000
.000
60
60
60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS VARIABEL BRAND ASSOCIATION Correlations Brand X2.1 X2.1
Pearson Correlation
X2.2 1
Sig. (2-tailed) N X2.2
Pearson Correlation
**
N
71
.837
**
60
60
60
60
**
1
.432
Sig. (2-tailed)
**
.000
60
Pearson Correlation
.432
.001
.000
N X2.3
.614
Association
.000
.614
Sig. (2-tailed)
X2.3
**
.446
**
.864
**
.000
.000
60
60
60
**
1
.446
.001
.000
60
60
.743
**
.000 60
60
72
Brand X2.1 Brand Association
Pearson Correlation
X2.2
.837
Sig. (2-tailed) N
**
X2.3
.864
**
Association
.743
**
.000
.000
.000
60
60
60
1
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS VARIABEL PERCEIVED QUALITY Correlations Perceived X3.1 X3.1
Pearson Correlation
X3.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000
.123
.000
.000
60
60
60
60
60
**
1
.552
X3.3
60
Perceived Quality
60
**
1
60
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.469
.530
**
60
**
1
.517
60
60 .679
**
**
60
60
**
1
.842
.000
.000
.000
60
60
60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.842
.000
.000
N
**
60
60
**
.679
60
.000
.827
**
.000
.000
**
.517
.000
.000
.763
**
60
60
N
.827
60
.000
Sig. (2-tailed)
**
**
60
.123
**
.530
.763
.000
Sig. (2-tailed)
.571
**
**
.000
.201
Pearson Correlation
.469
.571
.000
Pearson Correlation
N X3.4
.552
.000
N
Quality
.201
Sig. (2-tailed)
X3.2
X3.4
**
1
N
X3.3
60
73
CORRELATIONS VARIABEL BRAND LOYALTY Correlations X4.1 X4.1
Pearson Correlation
X4.2 1
.439
Sig. (2-tailed) N X4.2
Pearson Correlation
N Pearson Correlation
N
**
60
60
60
60
**
1
.573
**
.796
**
.000
60
60
60
**
1
.573
.000
60
60
**
**
.000
.000
.803
Sig. (2-tailed)
.803
.000
.561
Sig. (2-tailed)
**
.000
60
Pearson Correlation
Brand Loyalty
.561
.000
N X4.3
**
Brand Loyalty
.000
.439
Sig. (2-tailed)
X4.3
.796
.878
**
.000
**
60
60
**
1
.878
.000
.000
.000
60
60
60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN Correlations Keputusan Yno.1 Yno.1
Pearson Correlation
Yno.2 1
Sig. (2-tailed) N Yno.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Yno.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Keputusan Pembelian
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Yno.3
.474
**
Pembelian
.482
**
.735
**
.000
.000
.000
60
60
60
60
**
1
.474
.000 60 .482
**
.886
**
.000
60
60
60
**
1
.723
.000
60
60
**
**
.000
.000
.735
.723
.886
**
.896
**
.000 60
60
**
1
.896
.000
.000
.000
60
60
60
60
UJI REALIBILITAS
REALIBILITY VARIABEL BRAND AWARENESS Reliability Statistics
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
Cronbach's
% 60
100.0
0
.0
60
100.0
Alpha
N of Items .773
3
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Alpha if Item
Total Correlation
Deleted
X1.1
8.1500
1.181
.678
.613
X1.2
8.3000
1.095
.680
.614
X1.3
8.2833
1.698
.505
.804
REALIBILITY VARIABEL BRAND ASSOCIATION Reliability Statistics
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
Cronbach's
% 60
100.0
0
.0
60
100.0
Alpha
N of Items .748
3
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
X2.1
8.7833
.986
.625
.607
X2.2
8.8000
.841
.630
.602
X2.3
8.8500
1.181
.489
.756
74
75
REALIBILITY VARIABEL PERCEIVED QUALITY Reliability Statistics
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
Cronbach's
% 60
100.0
0
.0
60
100.0
Alpha
N of Items .784
4
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Alpha if Item
Total Correlation
Deleted
X3.1
13.1500
1.723
.552
.753
X3.2
13.1667
1.599
.658
.695
X3.3
13.3167
1.983
.471
.786
X3.4
13.4167
1.603
.692
.678
RELIABILITY VARIABEL BRAND LOYALTY Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
Reliability Statistics %
Cronbach's
60
100.0
0
.0
60
100.0
Alpha
N of Items .767
3
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
X4.1
8.5667
.962
.570
.719
X4.2
8.6667
1.006
.578
.715
X4.3
8.7000
.756
.668
.610
76
REALIABILITY VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN Case Processing Summary N Cases
Valid
%
Cronbach's
60
100.0
0
.0
60
100.0
a
Excluded Total
Reliability Statistics
Alpha
N of Items .794
3
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Yno.1
8.8500
1.486
.515
.838
Yno.2
8.6667
1.040
.713
.632
Yno.3
8.5500
.964
.716
.631
REGRESSION
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
b
Method
Brand Loyalty, Brand awareness, Brand
. Enter
Association, Perceived a
Quality
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian b
Model Summary
Model 1
R .722
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.521
.487
1.10344
a. Predictors: (Constant), Brand Loyalty, Brand awareness, Brand Association, Perceived Quality b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
72.967
4
18.242
Residual
66.967
55
1.218
139.933
59
Total
F 14.982
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Brand Loyalty, Brand awareness, Brand Association, Perceived Quality b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
77
78
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.033
2.113
Brand awareness
-.092
.093
Brand Association
.094
Perceived Quality Brand Loyalty
Coefficients Beta
t
Sig. .489
.627
-.097
-.986
.328
.109
.086
.858
.395
.604
.102
.664
5.925
.000
.093
.141
.082
.665
.509
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
PRODUKPRODUK-PRODUK TOYOTA PT. HADJI KALLA CABANG URIP
ALL NEW AVANZA
NEW RUSH
GRAND NEW ALTIS
GRAND NEW INNOVA
NEW HILUX DC
ALL NEW CAMRY
ALPHARD
NEW YARIS
NEW VIOS
FT - 86
GRAND NEW FORTUNER VNT
79