Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 1
ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC COURSE Oleh: Fitriani Fajar Sahwan Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda dan Efektivitas Pengecoh Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS SMA Negeri 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Validitas, soal valid 23 butir (57,5%) dan soal tidak valid 17 butir (42,5%); (2) Reliabilitas, sebesar 0,74 Soal Seri A dan sebesar 0,78 Soal Seri B, sehingga termasuk soal baik karena koefisien Reliabilitas tinggi; (3) Tingkat Kesukaran dengan kriteria sedang, pada Soal Seri A 20 butir (50%) dan Soal Seri B 17 butir (42,5%); (4) Daya Pembeda dengan kriteria sangat baik dan baik, pada Soal Seri A 24 butir (60%) dan Soal Seri B 19 butir (47,5%); (5) Efektivitas Pengecoh dengan kriteria sangat baik, baik, dan cukup baik, pada Soal Seri A 23 butir (57,5%) dan Soal Seri B 22 butir (55%). Kata kunci: Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, Efektivitas Pengecoh Abstract This research aims to know analyze validity, reliabiliyt, difficulty index, discrimination index, effectiveness distractor of the final examination items of Accounting Economic course at odd semester grade XII of IPS at SMA Negeri 4 Yogyakarta year 2014/2015. The data colledted is documentation method.The data analysis technique used is quantitative descriptiven analsis. The result of this research shows that: (1) Validity, there are 23 valid items (57,5%) and 17are invalid items (42,5%). (2) Reliability, the A series of questions and B series has high-reliabilty level which are 0,74 and 0,78. (3) Difficulty index for category moderate question, on the A series of questions consist of 20 items (50%). Whereas, B series consist of 17 items (42,5%).(4) According to the discrimination index for category excellent and good, on the A series of questions consist of 24 items (60%). Whereas, B series consist of 19 items (47,5%).(5) Effectiveness of distractor for category excellent, good, and adequate, on the A series of questions consist of 23 items (57,5%). Whereas, B series consist of 22 items (55%). Keywords: Validity, Reliability, Difficulty Index, Discrimination Index, and Effectiveness Distractor
kompetensi
PENDAHULUAN
professional.
Kompetensi
Berdasarkan Undang-undang Guru
pedagogik merupakan kemampuan seorang
dan Dosen No. 14 tahun 2005 dan Peraturan
guru dalam mengelola proses pembelajaran
Pemerintah No.19 tahun 2005 dinyatakan
yang berhubungan dengan peserta didik,
bahwa
meliputi
meliputi
kompetensi
landasan
kompetensi
guru
kompetensi
pedagogik,
kepribadian,
kompetensi
sosial,
dan
terhadap
pemahaman kependidikan, peserta
didik,
wawasan
atau
pemahaman pengembangan
2 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016
kurikulum
perencanaan
(instrumen) pengukuran. Tes sebagai alat
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi yang paling sering digunakan oleh
pemanfaatan
guru untuk mengukur hasil belajar peserta
evaluasi
atau
silabus,
teknologi hasil
pembelajaran, dan
didik dengan serangkaian soal-soal yang
untuk
harus dijawab. Oleh karena itu, tes yang
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
digunakan untuk evaluasi harus berkualitas
dimilikinya. Dalam kompetensi pedagogik,
agar mencerminkan kemampuan peserta
salah satu kemampuan dasar yang harus
didik. Menurut Suharsimi Arikunto (2013:
dikuasai setiap guru adalah evaluasi hasil
72), “sebuah tes yang dapat dikatakan baik
belajar.
sebagai alat pengukur harus memenuhi
pengembangan
pembelajaran, peserta
didik
Menurut Zainal Arifin (2013: 2),
persyaratan tes yaitu memiliki validitas,
“evaluasi merupakan salah satu komponen
reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan
penting dan tahap yang harus ditempuh oleh
ekonomis”. Tes yang memiliki persyaratan
guru
tes tersebut bisa digunakan dengan sebaik-
untuk
pembelajaran”. dilakukan
mengetahui Evaluasi
untuk
keefektifan hasil
belajar
baiknya, sebagai alat ukur hasil belajar
mengetahui
tingkat
peserta didik dan alat ukur keberhasilan
pencapaian peserta didik dalam menguasai
program pengajaran.
setiap kompetensi dasar atau indikator
Menurut Suharsimi Arikunto (2013:
materi yang telah dipelajari. Jika ditemukan
177), secara garis besar tes dibedakan dalam
sebagian besar peserta didik gagal, maka
dua bentuk, yaitu tes subjektif dan tes
salah satu hal yang perlu dikaji kembali
objektif. Salah satu bentuk
ialah instumen penilaian hasil belajar,
digunakan SMA Negeri 4 Yogyakarta kelas
apakah instrumen penilaiannya terlalu sulit,
XII IPS pada Soal Ujian Akhir Semester
atau apakah instrumen penilaiannya belum
Gasal mata pelajaran Ekonomi Akuntansi
sesuai dengan indikatornya atau penggunaan
adalah tes objektif (soal pilihan ganda) yang
bahasa soal yang tidak jelas. Instrumen
dibuat oleh guru sendiri. Soal pilihan ganda
penilaian
nontes
merupakan soal yang memiliki beberapa
seharusnya dapat memberikan informasi
alternatif jawaban, dimana terdapat satu
mengenai sejauh mana ketercapaian belajar
jawabab benar dan beberapa jawaban salah
peserta
atau pengecoh (distractor). Soal tes buatan
baik
didik
tes
dan
maupun
seberapa
besar
pada
umumnya
tes
masih
yang
keberhasilan guru dalam melaksanakan
guru
tidak
kegiatan pembelajaran.
diujicobakan sebelum digunakan, sehingga
Tes merupakan bagian tersempit dari
soal yang digunakan pada tes hasil belajar
penilaian dan sebagai salah satu alat
diragukan kualitasnya, oleh karena itu hasil
Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 3
dari
tes
tersebut
juga
kemungkinan
dilakukan dengan menghitung Validitas,
diragukan. Hal ini berakibat banyak butir
Reliabilitas,
soal
Pembeda,
yang
digunakan
tidak
dapat
Tingkat
Kesukaran,
dan
Daya
Efektivitas
mencerminkan pemahaman hasil belajar
Pengecoh/Distractor. Tes dikatakan valid
peserta didik secara nyata, disebabkan
apabila tes tersebut dapat dengan tepat
instrumen
mengukur apa yang hendak diukur. Tes
tidak
disusun
dengan
baik,
sehingga menghasilkan data yang tidak
yang
akurat, akhirnya keputusan yang diambil
memberikan
dapat keliru, dan tentu saja keputusan
diberikan berkali-kali pada subjek yang
demikian tidak bisa dipertanggungjawabkan.
sama dan menunjukkan ketetapan. Tingkat
Diperlukan adanya suatu aktivitas penilaian
Kesukaran soal yang baik adalah soal yang
terhadap soal tes, untuk mendapatkan
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
informasi apakah soal tes tersebut telah
Tes dikatakan mempunyai Daya Pembeda
memenuhi persyaratan tes yang baik, yaitu
yang
dengan kegiatan analisis butir soal.
membedakan antara peserta didik yang
Analisis
butir
soal
reliabel
baik
apabila
hasil
adalah
yang
soal
tes
tersebut
ajeg
apabila
yang
mampu
merupakan
berkemampuan tinggi dengan peserta didik
kegiatan yang diperlukan untuk menilai
yang berkemampuan rendah. Efektivitas
kualitas butir soal yang baik, sehingga dapat
Pengecoh/Distractor
digunakan kembali pada periode selanjutnya
pengecohnya akan dipilih secara merata
atau jika butir soal yang kurang baik, maka
oleh peserta didik yang menjawab salah.
soal
yang
baik,
dapat dilakukan revisi, sementara untuk
Berdasarkan hasil obsevasi dengan
butir soal yang tidak baik, tidak perlu
guru mata pelajaran Ekonomi Akuntansi
digunakan kembali. Untuk itu, butir soal
yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 4
harus
Yogyakarta,
dianalisis
guna
mengetahui
pada
5
Desember
2015
kualitasnya, memperbaiki kualitas butir soal
diketahui bahwa permasalahan evaluasi juga
dan meningkatkan mutu butir soal. Soal
dialami guru Ekonomi Akuntansi di mana
dikatakan
memenuhi
guru jarang melakukan analisis butir soal
karakteristik penilaian butir soal yang
atas soal yang dibuat, dikarenakan masih
meliputi:
Daya
kurangnya pengetahuan guru dalam teknik
Efektivitas
analisis butir soal. Penyebab lain guru tidak
Pengecoh/Distractor (Suharsimi Arikunto,
melakukan analisis butir soal yaitu proses
2013: 222).
kegiatan
baik
Tingkat
Pembeda,
Kesukaran,
dan
Berdasarkan kegiatan
apabila
analisis
paparan butir
soal
di
analisis
dirasa
cukup
sulit,
atas,
membutuhkan waktu lama, dan perlu tingkat
idealnya
ketelitian yang baik dalam mengentri data.
4 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016
Sejauh ini dalam menyusun soal guru
bagi sekolah terkait pembuatan tes yang
cenderung mengambil soal-soal di buku-
lebih berkualitas oleh guru-guru di SMA N
buku dan berdasarkan soal-soal periode
4 Yogyakarta.
sebelumnya,
sementara
soal-soal
yang
disimpan di bank soal belum diketahui
METODE PENELITIAN
kualitas butir soalnya. Oleh karena itu, soal
Desain Penelitian
yang digunakan untuk Ujian Akhir Semester
Penelitian ini merupakan penelitian
Gasal belum dianalisis, sehingga dilihat dari
deskriptif
segi
pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan
Validitas,
Reliabilitas,
Tingkat
kuantitatif.
Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas
secara
Pengecoh/Distractor
diketahui.
mendiskripsikan kualitas butir soal Ujian
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik
Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran
untuk melakukan penelitian terkait analisis
Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS SMA
butir soal dengan judul “Analisis Butir Soal
Negeri
Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran
2015/2016. Pendekatan yang digunakan
Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS SMA
dalam penelitian ini adalah pendekatan
Negeri
kuantitatif, karena data yang diperoleh
4
belum
Yogyakarta
Tahun
Ajaran
2015/2016”. Penelitian
kuantitatif
4
dan
Dalam
Yogyakarta
kemudian
Tahun
Ajaran
dalam bentuk angka-angka dan dianalisis ini
bertujuan
untuk
untuk kemudian ditarik kesimpulan.
mengetahui Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda dan Efektivitas
Waktu dan Tempat Penelitian
Pengecoh Soal Ujian Akhir Semester Gasal
Penelitian ini dilakukan di SMA
Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas
Negeri 4 Yogyakarta pada bulan Januari
XII IPS SMA Negeri 4 Yogyakarta Tahun
sampai dengan Maret 2016.
Ajaran
2015/2016.
Penelitian
ini
memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Subjek dan Objek
Bagi peneliti, dapat menambah wawasan
Subjek dalam penelitian ini adalah
dan bekal apabila kelak menjadi pendidik di
siswa kelas XII IPS SMA Negeri 4
masa mendatang. Bagi guru, sebagai acuan
Yogyakarta dan objek penelitian ini adalah
dan
untuk
Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata
melaksanakan analisis butir soal sehingga
Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS
kualitas butir soal diwaktu mendatang
SMA Negeri 4 Yogyakarta Tahun Ajaran
meningkat. Bagi sekolah, sebagai bahan
2015/2016.
bahan
pertimbangan
evaluasi dan dasar pengambilan keputusan
Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 5
Indeks korelasi point biserial (rpbi)
Data dan Teknik Pengumpulan Data
yang
digunakan
dalam
yang diperoleh
dari
hasil
perhitungan
penelitian ini adalah Soal Ujian Akhir
kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada
Semester Gasal Mata Pelajaran Ekonomi
taraf signifikansi 5% sesuai dengan jumlah
Akuntansi, kunci jawaban, kisi-kisi soal,
subjek yang diteliti. Soal dikatakan
silabus dan lembar jawab siswa. Teknik
valid apabila rpbi lebih besar dari rtabel.
pengumpulan
b.
data
yaitu
menggunakan
Reliabilitas
teknik dokumentasi.
Rumus menghitung
yang
digunakan
untuk
Reliabilitas tes hasil belajar
bentuk objektif yaitu dengan menggunakan
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan
rumus belah dua sebagai berikut:
dalam penelitian ini adalah teknik analisis Rtt =
data deskriptif kuantitatif. Keterangan: a.
Validitas Teknik
rtt analisis
yang digunakan
= koefisien reliabilitas tes
rgg = koefisien korelasi ganjil-genap
untuk mengetahui Validitas dari butir soal
(separoh tes dengan separoh lainnya)
tes adalah teknik korelasi point biserial
(Karno, 2003: 10)
dengan rumus sebagai berikut:
Soal dikatakan reliabel atau memiliki Reliabilitas
tinggi
apabila
koefisien
Reliabilitasnya lebih dari atau sama dengan 0,70.
Keterangan: rpbi = koefisien korelasi point biserial Mp = skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk butir item yang bersangkutan telah dijawab dengan
Soal
yang
Mt = skor rata-rata dari skor total SDt = deviasi standar dari skor total p
= proporsi testee yang menjawab benar
q
= proporsi testee yang menjawab salah (Anas Sudijono, 2015: 185)
koefisien
Reliabilitas kurang dari 0,70 dinyatakan tidak reliabel atau memiliki Reliabilitas rendah. c.
Tingkat Kesukaran Rumus
benar
memiliki
yang
digunakan
untuk
menghitung indeks kesukaran butir soal untuk bentuk soal objektif sebagai berikut: TK = Keterangan: TK = indeks tingkat kesukaran butir soal tertentu (satu butir)
6 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016
nB = jumlah siswa yang menjawab benar pada butir itu N
(Karno To, 2003: 14) e.
Efektivitas Pengecoh
= jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Indeks pengecoh dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Interpretasi
hasil
perhitungan
Tingkat Kesukaran soal sebagai berikut: 0% - 15%
= sangat sukar
Keterangan:
16% - 30%
= sukar
IP = indeks pengecoh
31% - 70%
= sedang
P = jumlah peserta didik yang memilih
71% - 85%
= mudah
86% - 100%
= sangat mudah
pengecoh N = jumlah peserta didik yang mengikuti
(Karno To, 2003: 15) d.
B = jumlah peserta didik yang menjawab
Daya Pembeda Adapun
tes
rumus
yang
digunakan
benar pada setiap soal
untuk menentukan indeks Daya Pembeda
n = jumlah alternatif jawaban (opsi)
soal objektif yaitu:
1 = bilangan tetap (Zainal Arifin, 2013: 279) Kriteria
Efektivitas
Pengecoh
Keterangan:
berdasarkan angka indeks pengecoh sebagai
DP = indeks daya pembeda butir soal
berikut:
tertentu (satu butir) BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
76% - 125%
sangat baik
51% - 75% atau 126% - 150%
baik
26% - 50% atau 151% - 175%
kurang baik
0% - 25% atau 176% - 200%
jelek
Lebih dari 200%
Sangat jelek
NA = jumlah siswa pada salah satu
(Zainal Arifin, 2013: 280)
kelompok A atau B Intepretasi
daya
Untuk pembeda
dapat
menentukan
kategori
Efektivitas Pengecoh setiap butir soal
digunakan kriteria sebagai berikut:
digunakan skala sebagai berikut:
negatif - 9%
= sangat buruk
1) Efektivitas
10% - 19%
= buruk
dikatakan sangat baik apabila keempat
20% -29%
= agak baik
pengecoh berfungsi.
30% - 49%
= baik
50% ke atas
= sangat baik
Pengecoh
butir
soal
Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 7
2) Efektivitas
soal
Semester Gasal Mata Pelajaran Ekonomi
dikatakan baik apabila tiga pengecoh
Akuntansi Kelas XII IPS SMA N 4
berfungsi.
Yogyakarta
3) Efektivitas
Pengecoh
butir
soal
dihitung
dengan
dikatakan cukup baik apabila dua
korelasi
point
pengecoh berfungsi.
perhitungan
4) Efektivitas
Pengecoh
butir
Tahun
Pengecoh
butir
soal
dengan
Ajaran
menggunakan biserial
kemudian
cara
2015/2016
(Ypbi).
rumus Hasil
diinterpretasikan
membandingkan
hasil
dikatakan kurang baik apabila hanya
perhitungan dengan r product moment
satu pengecoh berfungsi.
dengan taraf signifikansi 5%. Jumlah subjek
5) Efektivitas
Pengecoh
butir
soal
pada Soal Seri A sebanyak 38 peserta didik
dikatakan tidak baik apabila semua
dan jumlah subjek pada Soal Seri B
pengecoh tidak berfungsi.
sebanyak 36 peserta didik, maka apabila ditarik pada taraf signifikan 5% ke dua soal
HASIL PENELITIAN DAN
menunjukkan standar nilai rtabel sebesar
PEMBAHASAN
0,304. Hasil penelitian terhadap analisis
Validitas
Validitas butir soal berdasarkan standar ketepatan
apabila Ypbi ≥ 0,304 dapat diartikan butir
dalam mencerminkan sejauh mana suatu
soal tersebut valid, tetapi apabila Ypbi <
instrumen tes berfungsi sebagai alat ukur
0,304 dapat diartikan butir soal tidak valid.
Validitas
merupakan
hasil belajar. Pengujian Validitas dapat
Hasil analisis bedasarkan Validitas
dilakukan melalui dua segi yaitu dari segi
item menunjukkan bahwa Butir Soal Ujian
rasional
Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran
(Validitas
isi)
dan
empirik
(Validitas item).
Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS SMA N
Hasil analisis Validitas isi yang
4 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang
dilihat melalui kisi-kisi soal menunjukkan
dinyatakan valid berjumlah 23 butir (57,5%)
bahwa Soal Ujian Akhir Semester Gasal
dan butir soal yang dinyatakan tidak valid
Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas
berjumlah 17 soal (42,5%).
XII IPS SMA N 4 Yogyakarta Tahun Ajaran
Tindak lanjut terhadap hasil analisis
2015/2016 sudah sesuai dengan indikator
Validitas
pencapaian, hal ini menunjukkan bahwa
dinyatakan valid dapat di dokumentasikan
Validitas isi soal tersebut termasuk dalam
ke dalam bank soal dan dapat digunakan
kategori soal yang memiliki Validitas baik.
lagi pada tes hasil belajar yang akan datang.
Pengujian secara empirik atau aitem soal, Validitas Butir Soal Ujian Akhir
butir
soal,
butir
soal
yang
Butir soal yang tidak valid sebaiknya
8 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016
dibuang, tetapi jika akan digunakan kembali
Tingkat Kesukaran
sebaiknya direvisi.
Tingkat Kesukaran butir soal adalah proporsi banyaknya peserta didik yang menjawab benar suatu soal, terhadap jumlah
Reliabilitas Reliabilitas soal adalah pengukur
seluruh peserta tes. Butir soal dinyatakan
untuk mengetahui tingkat keajegan atau
sebagai butir soal yang baik, apabila tidak
ketetapan
tes.
terlalu sukar dan tidak terlalu mudah atau
Analisis soal secara keseluruhan dapat
dinyatakan sedang. Soal yang terlalu mudah
dilihat berdasarkan indeks Reliabiltas soal.
akan menyebabkan siswa tidak termotivasi
Reliabilitas
untuk mempertinggi usaha memecahkan
dalam
soal
suatu
instrumen
dihitung
dengan
menggunakan rumus belah dua. Berdasarkan
hasil
soal tersebut. Sebaliknya soal yang terlalu analisis
sulit akan menyebabkan siswa menjadi
Reliabilitas Soal Ujian Akhir Semester
putus asa dan tidak mempunyai semangat
Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi
untuk
Kelas XII IPS SMA N 4 Yogyakarta Tahun
jangkauannya.
mencoba
lagi
karena
di
luar
Ajaran 2015/2016, pada Soal Seri A
Hasil analisis Tingkat Kesukaran
menunjukkan Reliabilitas tes (r11) sebesar
Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata
0,74 yang menunjukkan bahwa nilai r11
Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS
lebih besar dari 0,70 sehingga dapat
SMA N 4 Yogyakarta Tahun Ajaran
dikatakan bahwa soal tersebut memiliki
2015/2016, diketahui bahwa Soal Seri A
tingkat Reliabilitas yang tinggi. Demikian
yang berkategori sangat sukar berjumlah 4
pula
butir
pada
reliabilitas
Soal
Seri
B
soal
(10%),
berkategori
sukar
menunjukkan Reliabilitas tes (r11) sebesar
berjumlah 1 butir soal (2,5%), berkategori
0,78 yang menunjukkan bahwa nilai r11
sedang berjumlah 20 butir soal (50%),
lebih besar dari 0,70 sehingga dapat
berkategori mudah berjumlah 8 butir soal
dikatakan bahwa soal tersebut memiliki
(20%), dan berkategori sangat mudah
tingkat Reliabilitas yang tinggi.
berjumlah 7 butir soal (17,5%). Hasil
Berdasarkan uraian tersebut dapat
analisis Tingkat Kesukaran Soal Seri B yang
disimpulkan bahwa Soal Seri A dan Soal
berkategori sangat sukar berjumlah 1 butir
Seri B Ujian Akhir Semester Gasal Mata
soal (2,5%), berkategori sukar berjumlah 2
Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS
butir
SMA N 4 Yogyakarta Tahun Ajaran
berjumlah 17 butir soal (42,5%), berkategori
2015/2016 merupakan soal yang sudah baik
mudah berjumlah 13 butir soal (32,5%), dan
dan perlu dipertahankan.
soal
(5%),
berkategori
sedang
Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 9
berkategori sangat mudah berjumlah 7 butir
semua
soal (17,5%).
perbaikan, item yang bersangkutan coba
Setelah
melakukan
butir-butir
soal
berdasarkan
kategori
testee.
Setelah
dilakukan
indentifikasi
dikeluarkan kembali guna mengetahui
disesuaikan
derajat tingkat kesukaran item menjadi
yang
derajat
Tingkat
lebih baik atau tidak; (3) dimanfaatkan
Kesukaran. Menurut Anas Sudijono (2015:
dalam tes-tes yang sifatnya longgar,
376-378) tindak lanjut yang perlu dilakukan
dalam artian sebagaian besar dari testee
oleh tester adalah sebagai berikut:
dinyatakan lulus dalam tes seleksi.
a. Butir item berdasarkan hasil analisis
Dalam kondisi ini, sangat bijaksana
termasuk dalam kategori baik (tingkat
apabila butir item dalam kategori
kesukaran
mudah dikeluarkan dalam tes seleksi
sedang),
bisa
langsung
dicatat dalam bank soal.
tersebut.
b. Butir item dalam kategori sangat sukar dan sukar, ada tiga kemungkinan tindak
Daya Pembeda
lanjut yang bisa dilakukan yaitu: (1)
Daya
Pembeda
soal
adalah
butir item dibuang atau didrop dan tidak
kemampuan suatu soal untuk membedakan
dikeluarkan lagi dalam tes hasil belajar
antara siswa yang menguasai materi dan
berikutnya; (2) diteliti ulang, dilacak
siswa yang kurang menguasai materi. Hasil
dan ditelusuri penyebab butir item sulit
analisis Daya Pembeda Soal Ujian Akhir
dijawab
itu
Semester Gasal Mata Pelajaran Ekonomi
dilakukan perbaikan agar butir item
Akuntansi Kelas XII IPS SMA N 4
dapat digunakan kembali dalam tes
Yogyakarta
hasil belajar; (3) dimanfaat dalam tes-
diketahui bahwa Soal Seri A menunjukkan
tes yang sifatnya sangat ketat (tes
bahwa yang berkategorikan sangat buruk
seleksi) sehingga dapat disimpan dalam
berjumlah
bank soal tersendiri.
berkategorikan buruk berjumlah 8 butir soal
oleh
testee.
Setelah
Tahun
5
Ajaran
butir
soal
2015/2016,
(12,5%),
c. Butir item dalam ketgori sangat mudah
(20%), berkategorikan agak baik 3 butir soal
dan mudah, juga ada tiga kemungkinan
(7,5%), berkategorikan baik berjumlah 10
tindak lanjut yaitu: (1) butir item
butir soal (25%) dan berkategorikan sangat
dibuang atau didrop dan tidak lagi
baik berjumlah 14 butir soal (35%). Hasil
dikeluarkan dalam tes hasil belajar; (2)
analisis
diteliti ulang, dilacak dan ditelusuri
menunjukkan bahwa yang berkategorikan
guna mengetahui faktor penyebab butir
sangat buruk berjumlah 6 butir soal (15%),
item dapat dijawab betul oleh hampir
berkategorikan buruk berjumlah 5 butir soal
Daya
Pebeda
Soal
Seri
B
10 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016
(12,5%), berkategorikan agak baik 10 butir
ditentukan apakah pengecoh dapat berfungsi
soal (25%), berkategorikan baik berjumlah 6
dengan baik atau tidak. Sebuah pengecoh
butir soal (15%) dan berkategorikan sangat
atau distractor dapat dikatakan berfungsi
baik berjumlah 13 butir soal (32,5%).
dengan baik apabila pengecoh tersebut
Menurut Anas Sudijono (2015: 408-
mempunyai daya tarik yang besar bagi
409) tindak lanjut butir soal sesudah
peserta tes yang kurang memahami konsep
dianalisis
atau kurang mengusai materi.
Daya
Pembedanya
sebagai
berikut:
Hasil analisis Efektivitas Pengecoh
a. Butir item yang memiliki daya pembeda
Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata
baik dan sangat baik disimpan dalam
Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS
bank soal. Butir item tersebut dapat
SMA N 4 Yogyakarta Tahun Ajaran
dikeluarkan kembali saat tes hasil
2015/2016, diketahui bahwa Soal Seri A
belajar yang mendatang.
menunjukkan bahwa terdapat 4 butir soal
b. Butir item dengan daya
pembeda
(10%) yang memiliki pengecoh sangat baik,
rendah, ada dua kemungkinan tidak
9
lanjut
untuk
pengecoh baik, 10 butir soal (25%) yang
kemudian diperbaiki dan selanjutnya
memiliki pengecoh cukup baik, 12 butir soal
digunakan kembali dalam tes hasil
(30%) yang memiliki pengecoh kurang baik,
belajar mendatang guna mengetahui
dan 5 butir soal (12,5%)
daya pembedanya meningkat atau tidak.
pengecoh
(2) Dibuang (didrop).
Efektivitas Pengecoh untuk Soal Seri B
c. Butir
yaitu:
item
(1)
ditelusuri
yang
soal
tidak
(25,5%)
baik.
yang
memiliki
yang memiliki Hasil
analisis
indeks
menunjukkan bahwa terdapat 3 butir soal
negatif,
(7,5%) yang memiliki pengecoh sangat baik,
sebaiknya pada tes hasil belajar yang
6 butir soal (15%) yang memiliki pengecoh
akan datang tidak usah dikeluarkan
baik, 13 butir soal (32,5%) yang memiliki
kembalii, sebab butir soal tersebut
pengecoh cukup baik, 11 butir soal (27,5%)
kualitasnya sangat jelek.
yang memiliki pengecoh kurang baik, dan 7
diskriminasinya
angka
butir
bertanda
butir soal (17,5%) yang memiliki pengecoh tidak baik.
Efektivitas Pengecoh Efektivitas Pengecoh (Distractor)
Tindak lanjut yang dapat dilakukan
diperoleh dengan menghitung banyaknya
setelah di analisis Pengecohnya yakni
siswa yang memilih jawaban a, b, c, d, e,
sebagai berikut (Anas Sudijono. 2015: 417).
atau
tidak
memilih
jawaban
apapun.
Berdasarkan pola sebaran jawaban dapat
Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 11
a. Pengecoh yang telah berfungsi dengan
yang valid berjumlah 23 butir (57,5%)
baik dapat dipakai lagi pada tes hasil
dan soal yang tidak valid berjumlah 17
belajar yang akan datang.
butir (42,5%).
b. Pengecoh yang belum berfungsi dengan
b. Ditinjau dari segi Reliabilitas, pada Soal
baik sebaiknya diperbaiki atau diganti
Seri A termasuk soal yang memiliki
dengan pengecoh yang lain. Cara yang
Reliabilitas tinggi yaitu 0,74. Pada Soal
dapat
Seri B termasuk soal yang memiliki
digunakan
untuk
membuat
pengecoh yang baik yaitu sebagai berikut (Sumarna Surapranata. 2005: 136).
Reliabilitas tinggi yaitu 0,78. c. Ditinjau dari segi Tingkat Kesukaran, pada Soal Seri A yang termasuk soal
1) Gunakan
pilihan
yang
berkategorikan sangat sukar berjumlah
paling umum dimengerti peserta
4 butir (10%), sukar berjumlah 1 butir
didik.
(2,5%), sedang berjumlah 20 butir
2) Gunakan
jawaban
kata-kata
yang
kedengarannya sama. 3) Gunakan
yang
dan sangat mudah berjumlah 7 butir
kira-kira
ada
kaitannya. 4) Gunakan
(50%), mudah berjumlah 8 butir (20%),
(17,5%). Pada Soal Seri B yang termasuk soal sangat sukar berjumlah 1
bahasa
terminologi
buku
buku
atau
yang
tidak
diragukan lagi kebenarannya.
butir (2,5%), sukar berjumlah 2 butir (5%),
sedang
berjumlah
17
butir
(42,5%), mudah berjumlah 13 butir (32,5%), dan sangat mudah berjumlah 7 butir soal (17,5%).
SIMPULAN DAN SARAN
d. Ditinjau dari segi Daya Pembeda, pada
Simpulan Berdasarkan hasil analisis butir soal
Soal Seri A yang termasuk soal
yang terdiri dari Validitas, Reliabilitas,
berkategorikan sangat buruk berjumlah
Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan
5 butir (12,5%), buruk berjumlah 8 butir
Efektivitas Pengecoh/Distractor terhadap
(20%), agak baik berjumlah 3 butir
Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata
(7,5%), baik berjumlah 10 butir (25%)
Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS
dan sangat baik berjumlah 14 butir
SMA N 4 Yogyakarta Tahun Ajaran
(35%). Pada Soal Seri B yang termasuk
2015/2016
soal
maka
dapat
diperoleh
berkategorikan
(15%),
buruk
berjumlah
a. Ditinjau dari segi Validitas Soal Seri A
berjumlah 5 butir (12,5%), agak baik berjumlah
10
butir
buruk
kesimpulan berikut ini:
dan Soal Seri B, menunjukkan soal
6
sangat
butir
(25%),
baik
12 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016
berjumlah 6 butir (15%) dan sangat baik berjumlah 13 butir (32,5%). e. Ditinjau
dari
segi
b. Butir soal yang sudah direvisi diujikan kembali pada tes yang akan datang.
Efektivitas
Apabila
kualitasnya
menjadi
baik
Pengecoh/Distractor, pada Soal Seri A
sebaiknya dimasukkan kedalam bank
yang termasuk soal berkategorikan
soal dan apabila tidak baik sebaiknya
sangat baik berjumlah 4 butir (10%),
dibuang saja dan tidak digunakan lagi
baik berjumlah 9 butir (22,5%), cukup
pada tes yang akan datang.
baik berjumlah 10 butir (25%), kurang
c. Guru dan peneliti yang lain harus
baik berjumlah 12 butir (30%), dan
memperhatikan program aplikasi apa
tidak baik berjumlah 5 butir (12,5%).
yang digunakan dalam menganalisis,
Pada Soal Seri B yang termasuk soal
karena setiap program aplikasi harus
berkategorikan sangat baik berjumlah 3
diperkuat oleh kajian teori dari para
butir (7,5%), baik berjumlah 6 butir
ahli.
(15%), cukup baik berjumlah 13 butir (32,5%), kurang baik berjumlah 11
DAFTAR PUSTAKA
butir (27,5%), dan tidak baik berjumlah
Anas Sudijono. (2015). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
7 butir (17,5%).
Saran Berdasarkan hasil analisis butir soal yang terdiri Dari Validitas, Reliabilitas, Tingkat
Kesukaran,
Daya
Beda,
dan
Efektivitas Pengecoh (Distractor) terhadap
Karno To. (2003). Mengenal Analisis Tes (Pengantar ke Program komputer Anates).Edisi Ke-2. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Adi Mahasaya.
Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS SMA N 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016, saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: a. Butir
soal
yang
berkualitas
baik
Sumarna Surapranata. (2005). Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
dimasukkan ke dalam bank soal. Butir soal
yang
tidak
baik,
sebaiknya
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
dilakukan revisi dengan memperhatikan penyebab soal menjadi tidak baik.
Zainal
Arifin. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.