Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 584~589
584
ANALISA PENERIMAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PRESTASI ANAK MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL 1
Priatno , Dani Marantika
2
1
AKOM BSI Jakarta e-mail :
[email protected] 2
STMIK Nusa Mandiri Jakarta
e-mail :
[email protected] Abstrak Kemajuan teknologi sudah dirasakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, bahkan pada anak yang merupakan masa keemasan dimana anak-anak berada dalam masa bermain serta belajar terhadap apa yang belum diketahuinya. Perkembangan teknologi saat ini sering diberikan kepada anak untuk melakukan aktifitasnya, dan memiliki pengaruh baik maupun buruk bagi anak.pada penelitian ini adalah meneliti tentang dampak teknologi terhadap tingkat kecerdasan anak. Apakah teknologi memberikan pengaruh yang positif atau negatif dan bagaimana peran orang tua maupun orang dewasa disekitar anak dalam hal pengawasan penggunaan teknologi terhadap anak. Untuk itu penulis mencoba meneliti dampak yang ditimbulkan dari penerimaan teknologi informasi terhadap anak dan bagaimana pengaruhnya terhadap prestasi anak. Penelitian ini penulis menggunakan metode Technology Acceptance Model untuk mengukur seberapa besar pengaruh teknologi informasi terhadap prestasi anak. Setelah mengukur pengaruhnya peneliti mendapatkan bahwa teknologi informasi memberikan dampak yang positif terhadap prestasi pendidikan anak. Pengaruh yang positif ini tidak lepas dari pengawasan orang tua ataupun orang yang ada disekitar anak dalam penggunaan teknologi informasi. Kata kunci: Teknologi Informasi, Prestasi Anak, Technology Acceptance Model (TAM) 1. Pendahuluan Widiawati, dkk (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Diantaranya smartphone seperti iphone dan blackberry, serta netbook (perpaduan antara komputer portabel seperti notebook dan internet). Tak hanya remaja, orang dewasa bahkan anak-anak sudah mengenal gadget. Namun penggunaan gadget seringkali disalahgunakan oleh sebagian pihak, seperti orang tua secara instan memberikan fasilitas gadget untuk media dalam mendidik anaknya yang masih berusia dini. Memberikan anak fasilitas gadget sebgai sebuah apresiasi prestasi atau hanya sekedar kado ulang tahun dan menjadikan alasan agar anak betah dirumah dapat menghambat proses perkembangan psikologisnya. Penelitian ini adalah meneliti tentang dampak teknologi terhadap tingkat kecerdasan anak. Apakah teknologi memberikan pengaruh yang positif atau negatif dan bagaimana peran orang tua
maupun orang dewasa disekitar anak dalam hal pengawasan penggunaan teknologi terhadap anak. 2. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini terdapat beberapa tahapan-tahapan yang dapat penulis gambarkan pada beberapa poin dibawah ini, yaitu: a. Peneliti melakukan studi pendahuluan terhadap tingkah laku anak di sekolahdan di rumah. b. Peneliti melakukan studi penelitian terhadap perkembangan gadget yang menjadi dampak baik dan buruknya prestasi anak. c. Peneliti melakukan pengamatan baik terhadap perilaku dan persepsi masyarakat khususnya orang tua danyang berinteraksi langsungdengan anak. d. Peneliti melakukan pengumpulan data baik berupa teori maupun jurnal-jurnal yang relevan terhadap topik yang penulis angkat tentang aplikasi dampak perkembangan teknologi baik yang
Diterima 22 Februari 2017; Revisi 07 Maret 2017; Disetujui 15 Maret, 2017
ISBN: 978-602-61242-0-3 berbasis web maupun berbasis mobile. Melakukan wawancara terhadap orang tua dan guru-guru serta menyebarkan kuesioner dan melakukan dokumentasi dari data-data yang telah terkumpul. e. Peneliti melakukan analisa terhadap data-data yang sudah diperoleh sebagai dasar penentuan metode yang digunakan dan bagaimana menetapkan pengambilan langkah-langkah berikutnya dalam penelitian masalah yang telah diidentifikasi. Instrument penelitian yang digunakan adalah: 1. Kuesioner Peneliti mengggunakan kuesioner untuk membuat kompilasi data dan informasi dari dampak teknologi informasi berbasis mobile maupun web. Dari kuesioner tersebut peneliti mendapat data dan informasi berupa jawaban dari responden secara objektif. 2. Skala Likert Skala Likert digunakan oleh peneliti untuk menilai sikap responden dalam menanggapi pernyataan yang terdapat dalam kuesioner sehingga responden dapat menentukan tingkat persetujuan terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu pilihan yang tersedia pada lembar kuesioner. 3. Piranti Lunak SPSS Peneliti menggunakan piranti lunak SPSS untuk melakukan perhitungan data dan informasi secara statistik yang diperoleh peneliti pada penelitian terhadap dampak teknologi informasi yang akan dilakukan dengan menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2010:117). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:118). Teknik pengambilan sampel dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama
KNiST, 30 Maret 2017
bagi setiap unsur populasi untuk menjadi sampel (Sugiyono, 2010:118). Penelitian ini menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan cara Sampling Purposive. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Responden berinteraksi langsung terhadap anak. b. Responden memiliki pengetahuan tentang perkembangan teknologi informasi. c. Responden memahami teknologi informasi baik secara web maupun elektronik. d. Responden memiliki pengaruh terhadap perkembangan anak. Dalam penilitian ini peneliti menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Rao Purba dalam Amri dkk(2010), yaitu: dimana: n Z
: jumlah sampel : tingkat keyakinan dalam penentuan sampel yang telah ditentukan sebesar 95% dengan α sebesar 5% (Z = 1,96) moe : margin of error (tingkat kesalahan) sebesar 10% Atas dasar rumus maka dapat dihitung:
Dari perhitungan diatas, maka sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 96 orang. Untuk mendapatkan jumlah responden tersebut maka peneliti menyebarkan kuesioner kepada 100 orang responden. A. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode one shot yaitu dengan pengukuran instrument sekali saja dan diolah melalui program SPSS dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60. Nilai reliabilitas dapat dibuktikan dengan persamaan sebagai berikut:
585
ISBN: 978-602-61242-0-3
B. Uji Validitas Uji validitasi dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung dengan nilai rtabel untuk degree of freedom d(f) = n-k dengan alpha 0,05. Hasil analisis dapat dilihat pada output uji reliabilitas pada bagian corrected item total correlation. Untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan valid atau tidak, maka digunakan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika r-hitung positif serta r-hitung > r-tabel maka butir atau variabel tersebut valid. 2. Jika r-hitung negatif serta r-hitung < rtabel maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Nilai reliabilitas dapat dibuktikan dengan persamaan sebagai berikut:
C. Skala Likert Pertimbangan memakai skala likert adalah memberi pilihan kepada peneliti untuk mempertimbangkan jawaban terhadap setiap pertanyaan secara terpisah atau menggabungkan semua jawaban untuk menghasilkan angka keseluruhan yang dijumlahkan. Dibawah ini merupakan tabel penentuan skor dari jawaban yang diberikan responden pada skala likert. TABEL 1. SKALA LIKERT Kriteria Singkatan Skor Sangat Setuju STS 1 Tidak Setuju TS 2 Netral N 3 Setuju S 4 Sangat Setuju SS 5 Sumber: Riduwan, 2012 Skala likert memiliki skor ideal yang merupakan skor yang digunakan untuk menghitung skor untuk menentukan rating scale dan jumlah seluruh jawaban. Untuk menghitung jumlah skor ideal (kriterium) dari seluruh item, digunakan rumus berikut, yaitu:
KNiST, 30 Maret 2017
Selanjutnya semua jawaban responden dijumlahkan dan dimasukkan kedalam rating scale dan ditentukan daerah jawabannya. D. Metode SPSS (Statistical Package and Service Solution) SPSS Merupakan sebuah program yang digunakan oleh peneliti untuk mengolah data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti yang bersumber dari hasil jawaban responden pada kuesioner yang disebarkan oleh peneliti. Adapun data yang diolah oleh menggunakan SPSS dengan metode regresi linier adalah: 1. Uji Nilai F 2. Koefisien Regresi 3. Standarized Coefficients 4. Uji Nilai t E. Metode Technology Acceptance Model (TAM) Dalam TAM terdapat lima (5) konstruk utama yang menjadi dasar peneliti untuk melakukan penelitian, yaitu: 1. Kegunaan Persepsian (Perceived Usefullness)didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya (“as the extent to which a person believes that using a technology will enhance her or his performance.”) dengan demikian jika seseorang percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya. 2. Kemudahan Penggunaan Persepsian (Preceived Ease Of Use)didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha (“is the extent to which a person believes that using a technology will be free of effort.”) disimpulkan bahwa jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya. 3. Sikap Terhadap Perilaku (Attitude Towards Behavior) Atau Sikap Menggunakan Teknologi (Attitude Towards Using Technology) merupakan perasaan-perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan (“an individual’s positive or negative feelings about performing the target behavior.”). 4. Niat perilaku (behavioral intention) adalah suatu keinginan (niat) seseorang untuk melakukan suatu perilaku yang tertentu. Seseorang
586
ISBN: 978-602-61242-0-3 akan melakukan suatu perilaku (behavior) jika mempunyai keinginan atau niat (behavioral intention) untuk melakukannya. 5. Perilaku (behavior) adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Dalam konteks penggunaan sistem teknologi informasi, perilaku (behavior) adalah penggunaan sesungguhnya (actual use) dari teknologi. Karena penggunaan sesungguhnya tidak dapat diobservasi oleh peneliti yang menggunakan daftar pertanyaan, maka penggunaan sesungguhnya ini banyak diganti dengan nama pemakaian persepsian (perceived usage). 3. Pembahasan Peneliti melakukan penelitian kepada responden yang berinteraksi langsung dengan anak maupun anggota keluarga yang berinteraksi dengan anak di lingkungan nya. Penyebaran kuesioner ini dilakukan peneliti di wilayah Jakarta, Bogor, Cibinong dan sekitarnya. Jumlah kuesioner yang berisi10 pernyataan disebarkan kepada responden sebanyak 100 eksemplar guna menutupi jumlah responden minimal 96 responden. Jumlah kuesioner yang diterima kembali sebanyak 100 eksemplar atau 100% dari jumlah kuesioner yang disebarkan. Namun untuk memenuhi jumliah responden sesuai dengan perhitungan yang didapat sebesar 96 eksemplar, maka peneliti melakukan eliminasi data sebanyak 4 eksemplar. Hasil dari distribusi data yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini. Tabel 2.Distribusi Data Kuesioner No Keterangan Jumlah 1 Penyebaran Kuisioner 100 2 Jumlah Pengembalian 100 Kuisioner 3 Jumah Kuisioner yang 4 dieliminasi 4 Jumlah Kuisioner yang 96 digunakan Sumber: Data yang diolah peneliti, 2017 Dalam melakukan penelitian ini melibatkan responden sebagai kunci dari data yang akan diolah dengan melakukan penyebaran kuesioner. Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka didapat data gambaran dari profil responden yang akan diuraikan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status pekerjaan, seperti yang dijelaskan pada tabel distribusi frekuensi.
KNiST, 30 Maret 2017
Tabel 3.Distribusi Frekuensi Profil Responden No
Jenis Kelamin
1
LakiI-Laki
2
Perempuan
Usia Tahun Dibawah 18 18-21 22-29 >30 Dibawah 18 18-21 22-29 >30
Jumlah
Prosentase
0
0
0 10 34 0
0 10,42 35,42 0
0 20 34
0 20,83 33,33
Total
Sumber: Data olahan peneliti, 2017 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang didapat oleh peneliti memiliki usia 22 tahun hingga diatas 30 tahun.Dari hasil kuesioner yang didapat oleh peneliti terdapat beragam jawaban yang diisi oleh responden. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Kuesioner Item Pertanyaaan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10
Hasil Jawaban Responden STS TS N S SS 0 1 6 51 38 3 3 21 52 17 1 5 19 57 14 0 5 21 59 11 0 13 41 34 8 2 14 24 44 24 3 16 36 37 4 2 5 22 51 16 1 20 45 28 2 2 15 41 38 0
Jumlah 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Sumber: Data olahan peneliti, 2017 Penelitian ini diawali dengan melakukan pretest untuk melihat validitas dan reabilitas dari pernyataan pada kuesioner yang telah disebarkan kepada 96 orang responden. A. Uji Reliabilitas Dilakukan reliability test terhadap variabel yang tersusun dalam tiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner penelitian sesuai dengan konstruk operasional penelitian. Metode uji reliabilitas yang digunakan adalah metode Cronbach’s Alpha, skala atau rentang dari variabel yang telah ditentukan dan nilai yang reliabel adalah > 0.6. B. Uji Validitas Uji validitas adalah korelasi tiap skor variabel jawaban responden dengan total skor masing-masing variabel dengan acuan adalah sebagai berikut. a. Bila ada yang negatif maka butir pertanyaan menjadi tidak valid b. Bila posistif dan r-hitung < r-tabel maka butir pertanyaan tidak valid c. Bila posistif dan r-hitung > r-tabel maka butir pertanyaan adalah valid
587
ISBN: 978-602-61242-0-3 Hasil korelasi akan dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0.05 dan 0.01 dengan menggunakan pearson correlationdari perhitungan r-hitung dengan r-tabel. Untuk r-tabel dengan responden 96 dengan taraf signifikan 0.05 (95%) di dapat nilai r-tabel adalah df=n-2 maka didapat df=94 adalah 0,2006 seperti yang dilihat pada tabel 5 distribusi nilai r. Hal ini dapat diartikan bahwa item variabel dikatakan valid bila hasil uji validitas lebih besar dari 0,2006. Tabel 1. Hasil Perhitungan Nilai F Variabel Perilaku Konstruk Variabel (Operasional Penelitian)
Pertanyaan
Item Variabel
Pearseon Correlation
r-tabel
Validitas
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
0,368 0,614 0,707 0,632 0,533 0,782 0,748 0,753 0,541 0,690
0,2006 0,2006 0,2006 0,2006 0,2006 0,2006 0,2006 0,2006 0,2006 0,2006
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data olahan peneliti, 2017 Peneliti mengolah data dengan melakukan uji regresi yang menggunakan SPSS sebagai pendukung pengujian hipotesis yang dirumuskan. Peneliti membagi hasil data kuesioner menjadi 2 variabel yang akan diukur yaitu variabel persepsi kegunaan dan variabel perilaku. 1. Uji Nilai F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar dari nilai F tabel maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Nilai pengujian dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1. Hasil Perhitungan Nilai F Variabel Kegunaan
Hasil perhitungan nilai F diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 174,734 untuk variabel kegunaan, dan 44,788 untuk variabel perilaku. Dari kedua variabel diatas nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel untuk sampel 96, jumlah variabel 3 dan nilai probabilita 0,05 adalah 3,09 seperti yang dapat dilihat pada gambar 2 distribusi nilai F dapat dikatakan variabel independen kegunaan dan perilaku secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen penerimaan. 2. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung seberapa besar kemampuan variabel bebas (independen) dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya (dependen). Nilai koefisien determinasi variabel kemudahan, kegunaan dan kepercayaan dapat dilihat pada gambar 3 berikut.
Gambar 3. Koefisien Determinasi Variabel Kegunaan
Gambar 4. Koefisien Determinasi Variabel Perilaku Berdasarkan gambar 4 diatas, koefisien determinasi dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square yang berjumlah 0,928 untuk variabel kegunaan, dan 0,580 untuk variabel perilaku. Dapat dikatakan bahwa pengaruh persepsi kegunaan terhadap penerimaan teknologi informasi terhadap anak sebesar 92,8%, dan pengaruh perilaku terhadap penerimaan teknologi informasi terhadap anak sebesar 58,0%. Dapat disimpulkan bahwa penggabungan persepsi kegunaan dan perilaku terhadap teknologi informasi terhadap anak sebesar 75,4%, sedangkan 24,6% dipengaruhi variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian.
Gambar 2. Hasil Perhitungan Nilai F Variabel Perilaku
KNiST, 30 Maret 2017
588
ISBN: 978-602-61242-0-3 dependen sebesar 75,4%, dapat dikatakan bahwa teknologi informasi dapat mempengaruhi tingkat prestasi anak.
Gambar 5. Uji Nilai t dan Standart Koefisien Variabel Kegunaan Coefficientsa
Referensi Amri, Syaeful dan Yoestini, M.Si. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kebersihan Dan Kenyamanan Di Pasar Tradisional Terhadap Perpindahan Berbelanja Dari Pasar Tradisional Ke Pasar Modern Di Kota Semarang. Diambil dari: http://eprints.undip.ac.id/35640/1/JU RNAL_SKRIPSI.PDF. 03 September 2016 Riduwan, DR. 2012. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Gambar 6. Uji Nilai t dan Standart Koefisien Variabel Perilaku Hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat dinyatakan hasil dari pengujian hipotesis, sebagai berikut: H0 : Teknologi memberikan dampak yang positif bagi tingkat prestasi anak. H1 : Teknologi memberikan dampak yang negatif bagi tingkat prestasi anak. Seperti yang dapat terlihat pada Gambar 5 dan Gambar 6 bahwa nilai unstandardized coefficient B berniai positif dan nilai standardized coefficient juga bernilai positif. Nilai uji t pada setiap variabel juga menunjukkan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dapat dilihat pada perbandingan nilai uji t setiap variabel lebih besar dari nilai t pada tabel distribusi untuk jumlah sampel 96 dan probabilitas 0,05 sebesar 1,664 (dapat dilihat pada lampiran tabel nilai distribusi t). Jadi dapat dikatakan bahwa hipotesis H0 dapat diterima, yang berarti teknologi memberikan dampak yang positif bagi tingkat prestasi anak.
Sugiyono, Prof. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta. Widiawati, dkk. 2014. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Daya Kembang Anak. ISSN: 2087-0930. Jakarta: Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Budi Luhur. Mei 2014.
4. Simpulan Hasil proses tahapan penelitian dan perhitungan yang sudah dijalani bahwa data dan variabel yang digunakan layak diuji,hasil penelitian dari uji regresi linier menunjukan bahwa variabel independen yang diuji memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan teknologi informasi terhadap anak, hasil penelitian menyatakan bahwa variabel independen persepsi kegunaan dan perilaku dapat menjelaskan variabel
KNiST, 30 Maret 2017
589