ANALISA MANFAAT BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) BUNDER DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Nama : Dwitanti Wahyu Utami NRP : 3110106053 Dosen Pembimbing : Retno Indryanti Ir, MS.
PENDAHULUAN Latar Belakang Tahura di Daerah Istimewa Yogyakarta berasal dari alih fungsi Hutan Produksi menjadi Hutan Konservasi berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 353/Menhut-II/2004 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Bunder petak 11, 15, 20, 21 dan Banaran petak 19, 22, 23, 24 seluas ± 617 Ha yang terletak di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi Taman Hutan Raya. Proyek pembangunannya pertama kali dimulai pada tahun 2010 dan direncanakan selesai pada tahun 2015 Evaluasi proyek-proyek pemerintah dengan tujuan memaksimumkan kesejahteraan umum harus mempertimbangkan manfaat yang diharapkan bisa diperoleh dan juga biaya-biaya yang diperkirakan dibutuhkan untuk pembangunan proyek tersebut. Analisa manfaat dan biaya ini dilakukan untuk menghitung besarnya manfaat serta biaya yang ditimbulkan dari adanya proyek pembangunan Taman Hutan Raya dari tahun 2010. Metode yang digunakan adalah metode perbandingan manfaat dengan biaya ( Benefit Cost Ratio). Metode ini membandingkan manfaatmanfaat yang ada dengan biaya-biaya yang dibutuhkan selama masa investasi, yang ditinjau dari sisi pemerintah.
PENDAHULUAN Perumusan Masalah Bagaimana menganalisa manfaat dan biaya yang didapat dari proyek pembangunan Taman Hutan Raya? Bagaimana kelayakan proyek pembangunan Taman Hutan Raya berdasarkan analisa manfaat dan biaya?
Tujuan Menganalisa manfaat dan biaya yang didapat dari proyek pembangunan Taman Hutan Raya pada tahun 2009. Menganalisa kelayakan proyek pembangunan Taman Hutan Raya pada tahun 2009 berdasarkan analisa manfaat dan biaya
PENDAHULUAN Batasan Masalah Penelitian dilakukan di Taman Hutan Raya Bunder Wonosari Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Biaya yang dianalisa adalah biaya proyek pembangunan Taman Hutan Raya dari tahun 2010 sampai 2015 serta biaya pengelolaan dan pemeliharaan Taman Hutan Raya Bunder. Manfaat yang dianalisa adalah manfaat tidak berwujud, manfaat berwujud serta pendapatan yang diterima pihak pengelola Tahura Bunder. Kerugian yang dianalisa adalah berkurangnya pendapatan hasil hutan akibat beralih fungsinya Tahura Bunder sebagai Hutan Konservasi. Analisa manfaat dan biaya menggunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR).
TINJAUAN PUSTAKA Analisa Manfaat Biaya Analisa manfaat dan biaya merupakan analisa yang digunakan untuk mengetahui manfaat dan biaya serta kelayakan suatu proyek, sehingga keuntungan ataupun kerugian dapat diketahui dengan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan serta manfaat yang akan didapat
MANFAAT
BIAYA
Manfaat Berwujud (Tangible Benefit)
Biaya Investasi Awal
Manfaat Tak Berwujud (Intangible Benefit)
Biaya Operasional dan Perawatan
TINJAUAN PUSTAKA Konsep Nilai Uang Nilai uang sekarang (present worth) → dapat dihitung dengan menggunakan konsep nilai uang sekarang seperti P = F / (1 + i)N F : nilai uang di masa datang P : nilai uang sekarang i : tingkat suku bunga N : umur rencana
Benefit Cost Ratio (BCR) B/C
=
(manfaat bagi umum) – (ongkos operasional dan perawatan) ongkos investasi proyek
METODOLOGI PENELITIAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Tinjauan Pustaka Pengumpulan Data : 1. Data primer 2. Data sekunder Identifikasi biaya: 1. Biaya pembangunan kawasan Tahura Bunder Tahun 2010 -2015 2. Biaya operasional dan pemeliharaan Tahura Bunder Identifikasi manfaat: 1. Manfaat yang tidak berwujud 2. Manfaat yang berwujud 3. Pendapatan bagi pihak pengelola Identifikasi Kerugian Analisa Manfaat dan Biaya: BCR =
(manfaat bagi umum) – (ongkos operasional dan perawatan)
Ongkos investasi proyek BCR > 1 : layak karena manfaat > biaya BCR < 1 : tidak layak karena manfaat < biaya
Kesimpulan dan saran
ANALISA DATA Taman Hutan Raya Bunder Luas : ± 617 ha Lokasi : Desa Bunder Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Topografi datar hingga berbukit Curah hujan 1.900 mm/th Suhu Udara rata rata 27,7 C Kelembaban udara rata rata 80 – 90 % Tekanan udara rata rata 1.094,06 mbs Ketinggian 110 – 200 dpa Pembangunan Tahura Bunder ini dibagi menjadi beberapa kawasan sesuai dengan blok-blok yang sudah direncanakan yaitu empat blok yang masing-masing blok terdiri dari dua petak.
ANALISA DATA
ANALISA DATA Analisa Biaya 1. Biaya Investasi Awal Tahun
Petak yang dibangun
Biaya Investasi (Rp)
Luas (Ha)
2010
19 & 22
1.858.291.300
194,23
2011
19 & 22
1.433.126.113,-
194,23
2012
19 & 22
1.208.302.450,-
194,23
2013
11 & 15
5.132.595.000,-
136,658
9.632.314.863,-
330,888
Jumlah
ANALISA DATA
Biaya pembangunan per Ha =
Biaya pembangunan per Ha =
Biaya investasi tahun 2010 – 2013 Luas wilayah yang sudah dibangun Rp. 9.632.314.863,-
Biaya pembangunan per Ha = Rp. 29.110.499,21
330,888
ANALISA DATA Tahun 2014 Pada tahun 2014 pembangunan dilakukan pada petak 23 dan petak 24. Luas total = 126,82 Ha Biaya pembangunan = Luas total x Biaya per Ha = 126,82 x Rp. 29.110.499,21 = Rp. 3.691.793.509,97 Tahun 2015 Pada tahun 2015 pembangunan dilakukan pada petak 20 dan petak 21. Luas total = 145,43 Ha Biaya pembangunan = Luas total x Biaya per Ha = 145,43 x Rp. 29.110.499,21 = Rp. 4.233.539.900,29
ANALISA DATA Tahun
Biaya Investasi (Rp)
Faktor Diskonto (i=10%)
Nilai Present (Rp)
2010
1.858.291.300
0,9091
1.689.355.727,27
2011
1.433.126.113,-
0,8264
1.184.401.746,28
2012
1.208.302.450,-
0,7513
907.815.514,65
2013
5.132.595.000,-
0,6830
3.505.631.445,93
2014
3.691.793.509,-
0,6209
2.292.313.310,66
2015
4.233.539.900,-
0,5645
2.389.722.905,55
Jumlah
11.969.240.650,36
ANALISA DATA 2. Biaya Operasional dan Perawatan Biaya operasional dan pemeliharaan Tahura Bunder diprediksi dengan menggunakan anggaran operasional dan pemeliharaan minimum Taman Nasional Alas Purwo. Kebutuhan anggaran operasional minimum Taman Nasional Alas Purwo (tahun 2008) per tahun adalah Rp. 1.500.000.000,00. Asumsi peningkatan biaya operasional dan pemeliharaan sebesar 5% setiap 5 tahun dengan tingkat suku bunga 10% per tahunnya maka biaya operasional dan pemeliharaan dapat dilihat pada tabel
ANALISA DATA
2016
3,890,613,690
Faktor Diskonto (i=10%) 0.5132
2017
3,890,613,690
0.4665
1,815,000,000.00
2018
3,890,613,690
0.4241
1,650,000,000.00
2019
3,890,613,690
0.3855
1,500,000,000.00
2020
3,890,613,690
0.3505
1,431,818,181.82
2021
4,085,144,375
0.3186
1,301,652,892.56
2022
4,085,144,375
0.2897
1,183,320,811.42
2023
4,085,144,375
0.2633
1,075,746,192.20
2024
4,085,144,375
0.2394
977,951,083.82
2025
4,085,144,375
0.2176
931,381,984.59
2026
4,279,675,059
0.1978
846,710,895.08
2027
4,279,675,059
0.1799
769,737,177.35
2028
4,279,675,059
0.1635
699,761,070.31
2029
4,279,675,059
0.1486
636,146,427.55
Tahun
Biaya O/M (Rp)
Jumlah
Nilai Present (Rp) 1,996,500,000.00
16,705,209,353.77
ANALISA DATA Analisa Manfaat
SURVEI
ANALISA DATA HASIL Wisatawan yang tertarik berkunjung ke Tahura
Wisatawan yang tidak tertarik berkunjung ke Tahura
72%
28%
Kendaraan yang digunakan Motor
38%
Mobil
41%
Bus Rombongan
18%
Angkutan Umum
3%
ANALISA DATA Tahun
Jumlah wisatawan Gunungkidul
Prediksi jumlah wisatawan Tahura Bunder
2016
929134
668976
600000
2017
992312
714464
500000
2018
1055490
759952
2019
1118667
805440
2020
1181845
850928
2021
1245023
896416
2022
1308201
941904
2023
1371378
987392
2024
1434556
1032881
2025
1497734
1078369
2026
1560912
1123857
2027
1624090
1169345
2028
1687267
1214833
2029
1750445
1260321
Prediksi jumlah wisatawan tahun 2016 – 2029 Grafik Pertumbuhan Pengunjung wisata Gunungkidul 700000
Jumlah Pengunjung
y = 63,177.79x - 126,437,290.71
400000 300000 200000 100000 0 2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Tahun
Dari grafik di dapat y = 63,177.79 x – 126,437,290.71
ANALISA DATA
1. Manfaat Tak Berwujud (Intangible Benefit) Ketersediaan Objek Pariwisata Potensi wisata Aksesbilitas Pasar wisata
: Potensi wisata utama meliputi potensi lanskap, flora dan fauna : Terletak di tepi jalan raya Yogyakarta – Wonosari pada Km 30 dan merupakan pertengahan antara Yogyakarta – obyek-obyek wisata pantai selatan, dan 10 Km dari Ibu Kota Kabupaten Gunungkidul : wisatawan nusantara dengan berbagai tujuan seperti rekreasi, berkemah, santai, belajar/pendidikan
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat sekitar Dalam pengembangan wisata, masyarakat juga akan dibina dan dilibatkan sebagai pedagang, petugas parkir, petugas pengamanan dan pemandu wisata
Konservasi Lahan Bertujuan untuk menjaga hutan, kawasan hutan dan lingkungannya, agar fungsi lindung, fungsi konservasi dan fungsi produksi dapat tercapai secara optimal dan lestari
ANALISA DATA 2. Manfaat Berwujud (Tangible Benefit) Peningkatan pendapatan angkutan umum yang melayani rute dari dan menuju Tahura Bunder Dari hasil survei diketahui bahwa sebanyak 3% dari pengunjung memanfaatkan angkutan umum sebagai sarana transportasi menuju objek wisata tersebut Jumlah pengunjung Tahura yang menggunakan angkutan umum
= 3 % x jumlah pengunjung Tahura Bunder
Tarif sekali perjalanan Tarif PP Peningkatan tarif Suku bunga
: : : :
Rp. 5.000,Rp. 10.000,Rp. 1.000,- / 5 tahun 10 %
ANALISA DATA Tahun
Pengunjung menggunakan angkutan umum
Tarif (Rp)
2016
20070
10000
200,700,000
0.5132
102,990,834.33
2017
21434
12000
257,208,000
0.4665
119,989,430.25
2018
22799
12000
273,588,000
0.4241
116,028,019.22
2019
24164
12000
289,968,000
0.3855
111,795,216.55
2020
25528
12000
306,336,000
0.3505
107,368,899.19
2021
26893
12000
322,716,000
0.3186
102,827,262.97
2022
28258
14000
395,612,000
0.2897
114,594,704.60
2023
29622
14000
414,708,000
0.2633
109,205,577.81
2024
30987
14000
433,818,000
0.2394
103,852,580.07
2025
32352
14000
452,928,000
0.2176
98,570,329.22
2026
33716
14000
472,024,000
0.1978
93,387,431.99
2027
35081
16000
561,296,000
0.1799
100,954,019.34
2028
36445
16000
583,120,000
0.1635
95,344,779.61
2029
37810
16000
604,960,000
0.1486
89,923,449.21
Jumlah
Pendapatan (Rp)
Faktor Diskonto
Nilai Present (Rp)
1,466,832,534.35
ANALISA DATA 3. Analisa Pendapatan RETRIBUSI MASUK KAWASAN TAHURA Tarif retribusi masuk Tahura : Rp. 10.000,Peningkatan tarif : Rp. 5.000,- / 5 tahun Suku bunga : 10 % RETRIBUSI PARKIR KAWASAN TAHURA Tarif retribusi parkir : Jenis Kendaraan Sepeda Motor
Tarif sekali parkir (Rp) 500 2000
Minibus, Pick up, Sedan, Jeep
3000
Bus Kecil dan Truk roda 4
3500
Bus Sedang dan Truk roda 6
5000
Bus Besar dan Truk roda > 6
7500
Peningkatan tarif Suku bunga
: 50% / 5 tahun : 10 %
ANALISA DATA RETRIBUSI MASUK KAWASAN TAHURA Nilai Present (Rp) 3,432,906,857.54
2016
Pendapatan Faktor Diskonto (Rp) 6,689,764,296.00 0.51316
2017
7,144,644,384.00
0.46651
3,333,029,334.11
2018
7,599,524,472.00
0.42410
3,222,940,229.34
2019
8,054,404,560.00
0.38554
3,105,321,628.46
2020
8,509,284,648.00
0.35049
2,982,452,358.07
2021
13,446,247,104.00
0.31863
4,284,388,709.88
2022
14,128,567,236.00
0.28966
4,092,542,664.98
2023
14,810,887,368.00
0.26333
3,900,169,548.00
2024
15,493,207,500.00
0.23939
3,708,950,694.73
2025
16,175,527,632.00
0.21763
3,520,266,099.50
2026
22,477,130,352.00
0.19784
4,446,980,412.32
2027
23,386,890,528.00
0.17986
4,206,337,830.11
2028
24,296,650,704.00
0.16351
3,972,696,540.43
2029
25,206,410,880.00
0.14864
3,746,772,362.67
Tahun
Jumlah
51,955,755,270.14
ANALISA DATA RETRIBUSI PARKIR KAWASAN TAHURA
Jenis Kendaraan
Pendapatan (Rp)
Motor
3,500,911,239
Mobil
1,888,649,484
Bus
207,290,797
Jumlah
5,596,851,521
ANALISA DATA Analisa Kerugian Kerugian akibat dibangunnya kawasan Tahura Bunder adalah berkurangnya pendapatan dari hasil hutan yang mana sebelum pembangunan Tahura Bunder, kawasan ini adalah merupakan Hutan Produksi. Jenis Kayu Jati
Kerugian (Rp) 3,787,203,966.55
Mahoni
38,213,957.50
Sonokeling
181,046,466.52
Akasai
5,563,464,089.35
Rimba Campuran (RC)
1,106,418,628.85
Arang Jumlah
21,522,324.77 10,697,869,433.54
ANALISA DATA Analisa Manfaat Biaya Analisa
Uraian Biaya Investasi Awal Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Biaya Total Biaya
Manfaat
BCR
= = 2,64
Rp. 16,705,209,353.77
Pendapatan Pengelola 1. Retribusi masuk 2. Parkir
Rp. 51.955.755.270,13 Rp. 5.596.851.521,03
Manfaat bagi Masyarakat
Rp. 1.466.832.534,35
Berkurangnya Hasil Produksi Hutan Total Kerugian
BCR
Rp. 11.969.240.650,36
Rp. 28,674,450,004.13
Total Manfaat Kerugian
Biaya
Rp. 59.019.439.325,53 Rp. 10.697.869.433,53 Rp. 10.697.869.433,53
(Rp. 59.019.439.325,53 - Rp. 10.697.869.433,53) – (Rp. 16,705,209,353.77) Rp. 11.969.240.650,36
ANALISA DATA Analisa Sensitivitas Parameter yang diubah adalah suku bunga yaitu dengan menaikan tingkat suku bunga untuk mengetahui dampaknya terhadap perubahan nilai BCR yang sudah dianalisa. Nilai BCR
10 %
2,64
12 %
2,11
14 %
1,69
16 %
1,35
18 %
1,08
20 %
0,86
Analisa Sensitivitas 3 2.5 Nilai BCR
Suku Bunga
2 1.5 1 0.5 0 0%
5%
10%
15%
Tingkat Suku Bunga
20%
25%
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari identifikasi dan analisa manfaat dan biaya diperoleh beberapa kesimpulan yaitu •Manfaat bagi masyarakat serta pendapatan bagi pihak pengelola, dengan nilai sekarang total sebesar Rp. 59.019.439.325,53. •Kerugian berupa berkurangnya hasil produksi hutan dengan nilai sekarang sebesar Rp. 10.697.869.433,53. •Total biaya yang diperlukan untuk pembangunan kawasan Taman Hutan Raya Bunder serta pengelolaan dan pemeliharaannya pada nilai sekarang sebesar Rp. 28,674,450,004.13. Nilai Benefit Cost Ratio (BCR) yang dihasilkan adalah 2,64 yang berarti proyek pembangunan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder memenuhi kelayakan jika dilihat dari biaya yang dibutuhkan dengan manfaat yang didapat
Saran 1. Dalam melakukan Analisa Benefit Cost Ratio sebaiknya menggunakan harga-harga yang ada, sehingga prediksi yang dilakukan untuk waktu yang akan datang lebih mendekati keadaan sebenarnya. 2. Menggunakan data historis dalam jangka waktu yang panjang untuk melakukan prediksi dan memperhitungkan resiko. 3. Mengamati dengan jelas parameter Benefit Cost Ratio yang digunakan dalam perhitungan
TERIMAKASIH