TUGAS AKHIR
ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN JALAN ARTERI RAYA SIRING-PORONG Oleh : Giscal Dwi Sagita 3108.100.641
Dosen Pembimbing : I Putu Artama Wiguna, Ir.MT.PhD Christiono Utomo, ST.MT.PhD
LATAR BELAKANG
Kemajuan yang pesat di bidang transportasi merupakan tuntutan dari kebutuhan akan sarana dan prasana transportasi untuk mengangkut atau untuk memindahkan barang dan orang. Kondisi jalan penghubung Surabaya dan Malang saat ini tidak begitu baik, akibat dari bencana lumpur LAPINDO membuat jalan penghubung ini tidak berfungsi optimal. Seperti kondisi saat ini tentu dibutuhkan alternatif jalan lainnya yaitu Pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong. Jalan ini akan memperlancar kegiatan pengangkutan/perpindahan barang dan orang. Biaya pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong ini cukup besar, sehingga perlu studi kelayakan agar tidak terjadi keterlanjutan pembangunan dengan menganalisa manfaat proyek tersebut. Metode rasio manfaat biaya digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek publik sehingga banyak badan-badan pemerintah lebih mensyaratkan penggunaan metode Benefit Cost Ratio (BCR)
PERUMUSAN MASALAH Dalam tugas akhir ini permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apa saja yang menjadi cakupan manfaat (benefit), dan biaya (cost) dari pembangunan Jalan Arteri Raya siringPorong? Bagaimana kelayakan proyek tersebut bila dihitung dengan metode Benefit Cost Ratio?
TUJUAN Adapun yang menjadi maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah
Mengetahui cakupan manfaat (benefit), pengurangan manfaat (disbenefit) dan biaya (cost) dari pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong Dapat mengetahui kelayakan dari proyek tersebut dengan metode Benefit Cost Ratio.
BATASAN MASALAH Untuk studi kasus dipilih proyek jalan arteri raya Siring-Porong Biaya (total cost) yang dianalisa adalah biaya fisik serta operasional dan perawatan proyek pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong. Mengevaluasi proyek dengan langkah awal memprediksikan volume lalu lintas yang akan terdistribusi pasca dioperasikannya Jalan Arteri Raya Siring-Porong. Manfaat dan pengurangan manfaat pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong hanya ditinjau pada aspek ekonomi dan biaya operasional kendaraan. Metode evaluasi yang dipilih dalam perhitungan adalah metode Benefit Cost Ratio (BCR).
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Analisa Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio):
Analisa manfaat biaya adalah suatu analisa proyek yang sangat umum digunakan untuk mengenal proyek-proyek yang bersifat umum dan dibiayai oleh pemerintah atau biasa disebut sebagai proyek pemerintah. Metode Benefit Cost Ratio adalah suatu metode pengambilan keputusan terhadap suatu proyek dengan cara membandingkan manfaat (benefit) dengan total biaya (total Cost) yang telah dikeluarkan . Untuk melaksanakan analisa manfaat biaya, perlu terlebih dahulu mengidentifikasikan terhadap dampak positif atau keuntungan bagi masyarakat umum dan dampak negatif yang akan menjadi konsekuensi bagi masyarakat umum sebagai akibat dari pelaksanaan proyek serta initial cost pengeluaran untuk biaya awal, biaya operasional dan biaya pemeliharaan proyek tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA Penerapan perhitungan BCR ke dalam nilai sekarang (present value) adalah sebagai berikut : − Disbenefit ............................(2.13) Cost ) B/C= Benefit− Disbenefit− (Operating+ Ma int anance ..(2.14) InitialCost Benefit(manfaat) B/C= >1............................................(2.15) Cost(biaya) Dengan : Benefit = Δ B.O.K = B.O.Kexisting – B.O.Kkondisi baru B/C=
Benefit
Nilai B/C yang mungkin : B/C > 1 Berarti manfaat yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya yang diperlukan secara ekonomi, proyek layak dilaksanakan. B/C = 1 Berarti manfaat yang ditimbulkan proyek sama dengan biaya yang diperlukan secara ekonomi, proyek layak untuk dilaksanakan. B/C < 1 Berarti manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya yang diperlukan secara ekonomi, proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
TINJAUAN PUSTAKA Benefit : keuntungan/manfaat yang diterima oleh masyarakat yang dapat diwujudkan dalam bentuk uang. Keuntungan ini meliputi : Manfaat lansung (road user benefit) yaitu penghematan biaya operasional kendaraan (BOK) dengan perhitungan metode Jasa Marga, penghematan waktu perjalanan (time value) dengan nilai waktu (Rp/jam) dan peningkatan dalam aspek ekonomi Disbenefit : kerugian yang ditanggung oleh masyarakat akibat adanya suatu proyek yang dapat diwujudkan dalam bentuk uang. Kerugian ini meliputi: Hilangnya Produksi Pertanian Milik Warga Hilangnya Permukiman Didaerah sekitar Jalan Arteri Lama Cost (initial cost) : pengeluaran yang harus diadakan untuk pelaksanaan proyek, meliputi biaya konstruksi, perencanaan, pengawasan pembangunan jalan dan biaya operasional pemeliharaan jalan
METODOLOGI
Deskripsi Proyek : Jalan Raya Porong merupakan penghubung antara kota Surabaya-Malang. Dengan adanya bencana lumpur Lapindo Sidoarjo, jalan Raya Porong mengalami penurunan tanah sehingga jalan Raya Porong selalu dilakukan peninggian jalan pada keadaan semula untuk menghindari tergenangnya jalan yang mengakibatkan kerusakan jalan Raya Porong. Dengan kondisi jalan Raya Porong tersebut maka dibangun jalan Arteri Raya Siring-Porong guna memperlancar aktifitas dijalan tersebut . Berikut ini data jalan Raya Porong, yaitu : Panjang : 52500 meter Lebar : 30 meter
Jalan Arteri Porong (Jalan Arteri Lama)
Deskripsi Proyek : Nilai Proyek : Rp 170.378.738.000,00 Pelaksana Proyek : PT Jasa Marga Panjang total jalan arteri raya Siring-Porong : 7,124 km Paket 1 panjang jalan : 5,091 km Penyedia jasa : PT.Waskita Karya, PT.Jaya Konstruksi, PT.Nusantara Makmur Sadhana. Paket 2 panjang jalan : 2,033 km Penyedia jasa : PT.Adhi Karya, PT Istaka Karya, PT.Ridlatama Bangun Usaha. Jalan Arteri Raya Siring-Porong
Analisa dan Pembahasan TAHAPAN PENERAPAN ANALISA MANFAAT BIAYA
Tahapan Analisa Lalu Lintas
Tahapan Perhitungan Kecepatan Rata-rata
Tahapan Perhitungan Penghematan Nilai Waktu
Tahapan Perhitungan Penghematan BOK
Tahapan Perhitungan Peningkatan Ekonomi
Tahapan Perhitungan Hilangnya Produksi Pertanian
Tahapan Perhitungan Hilangnya Permukiman Warga
Tahapan Perhitungan Biaya Operational Maintenance
Tahapan Analisa Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio)
Tahapan Analisa Sensitivitas
Tahapan Analisa Lalu Lintas Untuk mengetahui volume lalu lintas yang akan melewati ruas jalan Arteri Raya Siring Porong di masa yang akan datang, maka dilakukan perhitungan pertumbuhan lalu lintas dengan mencari jam puncak dari Lalu Lintas Harian Ratarata per golongan, setelah didapat jam puncak dilakukan regresi setiap golongan kendaraan. Berikut contoh perhitungannya: Tabel 4.4 Jumlah LHR Ruas Jalan Porong-Siring (Malang-Surabaya) tiap golongan kendaraan tahun 2009 Pukul
06.00 06.30 07.00 07.30 08.00 08.30 09.00 09.30 10.00 10.30 11.00 11.30 12.00 12.30 13.00 13.30 14.00 14.30 15.00 15.30 16.00 16.30 17.00 17.30 18.00 18.30 19.00 19.30 20.00 20.30 21.00 21.30 22.00 22.30 23.00 23.30 24.00 00.30 01.00 01.30 02.00 02.30 03.00 03.30 04.00 04.30 05.00
-
07.00 07.30 08.00 08.30 09.00 09.30 10.00 10.30 11.00 11.30 12.00 12.30 13.00 13.30 14.00 14.30 15.00 15.30 16.00 16.30 17.00 17.30 18.00 18.30 19.00 19.30 20.00 20.30 21.00 21.30 22.00 22.30 23.00 23.30 24.00 00.30 01.00 01.30 02.00 02.30 03.00 03.20 04.00 04.30 05.00 05.30 06.00
Gol I
Gol IIA
Gol IIB
145 546 734 733 915 962 986 1151 1172 928 760 739 880 902 895 907 752 949 1112 1069 1448 1727 1462 892 502 534 593 615 565 549 597 600 521 401 340 344 338 311 276 195 129 157 198 254 305 416 518
122 270 293 313 311 442 435 306 310 297 306 266 394 485 364 307 335 390 447 421 537 443 178 170 122 107 108 107 119 107 78 65 68 45 34 42 39 35 36 34 35 30 31 63 88 103 115
67 105 62 66 82 119 155 132 116 132 107 79 104 168 156 106 125 126 135 140 135 141 143 147 131 121 154 201 228 216 203 164 114 120 131 122 116 140 157 128 114 132 140 182 254 313 359
Gambar 4.2 :Kurva regresi pertumbuhan kendaraan golongan I
Jam Puncak
Gambar 4.3 :Kurva regresi pertumbuhan kendaraan golongan II
Gambar 4.4 :Kurva regresi pertumbuhan kendaraan golongan III
Tahapan Analisa Lalu Lintas Setelah dari data Lalu Lintas Harian Rata-rata jam puncak di regresi didapat pertumbuhan lalu lintas di tahun berikutnya sesuai dengan tahun rencana. Berikut ini contoh perhitungan: Tabel 4.5 Perhitungan LHR Ruas Porong-Siring (Malang- Surabaya) Tahun 2010
Golongan Kendaraan
Tabel 4.6 Perkiraan LHR Ruas nilai LHR ruas Porong-Siring (MalangSurabaya) golongan Kendaraan Tahun 2010-2030
Persamaan Regresi LHR
Nilai LHR tahun 2010 (kend/hari)
Dibulatkan
y = 110x + 1404
1844
1844
Golongan IIA
y = 24.99x + 460.1
560.06
560
Golongan IIB
y = 12.6x + 322.6
373
373
Golongan I
Tahun
Gol I (Kend/hari)
Gol IIA (Kend/hari)
Gol IIB (Kend/hari)
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
1844 1954 2064 2174 2284 2394 2504 2614 2724 2834 2944 3054 3164 3274 3384 3494 3604 3714 3824 3934 4044
560 585 610 635 660 685 710 735 760 785 810 835 860 885 910 935 960 985 1010 1035 1060
373 386 398 411 423 436 449 461 474 486 499 512 524 537 549 562 575 587 600 612 625
Tahapan Perhitungan Kecepatan Rata-rata Perhitungan kecepatan lalu lintas: (1) perhitungan arus lalu lintas dan hambatan samping; (2) Perhitungan kecepatan arus bebas dan kapasitas dasar; (3) Kecepatan kendaraan berat dan kendaraan ringan Tabel 4.20 Kapasitas Jalan Ruas Porong-Siring (Malang-Surabaya
(1) perhitungan arus lalu lintas dan hambatan samping;
Arah
Tabel 4.18 Ruas Lalulintas Ruas Porong-Siring (Malang-Surabaya)
Tipe Kend emp arah1 Arah Prng-Srg Total
Kendaraan Ringan LV 1 kend/ jam smp/ jam 1727 1727
Kendaraan Berat HV 1.4 kend/ jam smp/ jam 672 940.8
Sepeda Motor MC 0.5 kend/ jam smp/ jam 2180 1090
Prng-Srg
Arus Total Q kend/ jam 4579.00 4579
smp/ jam 3757.80 3758
(2) Perhitungan kecepatan arus bebas dan kapasitas dasar; Kelas hambatan samping = H (tinggi) Kecepatan arus bebas kendaraan ringan (LV) FV = (FVO + FVW) x FFVSF x FFVrc Tabel 4.19 Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan (LV) Porong-Siring (Malang-Surabaya)
Arah
Prng-Srg
Kec. arus bebas Faktor dasar penyesuaian FVw FVo (km/jam) (km/jam) 78 0
Fvo + FVw (km/jam) 78
Faktor Penyesuaian Hamb.Samping Uk. Kota FFVsf 0.91
FFVrc 0.99
Kecepatan arus bebas FV (km/jam) 67.431
Kapasitas Dasar Co (smp/jam) 3800
Faktor Penyesuaian Untuk Kapasitas Lebar Jalur FCw 1
Kapasitas Pemisahan arah Hamb. Samping C FCsp FCsf (smp/jam) 0.97 0.9 2985.66
(3) Kecepatan kendaraan berat dan kendaraan ringan Kecepatan arus bebas kendaraan berat (HV) FFV = FVO – FV = 78 – 67,43 = 10,57 km/jam FVHV = (FVHV,O – FFV) x (FVHV,O/FVO) = (65 – 10,57) x (65/78) = 41,14 km/jam Tabel 4.21 Kecepatan Kendaraan Ringan dan Berat Ruas Porong-Siring (Malang-Surabaya)
Arah Prng-Srg
Derajat Q Total (smp/jam) Kejenuhan (DS) 3758 1.259
Kecepatan (km/jam) VLV VHV 34 41.14
Tahapan Perhitungan Penghematan Nilai Waktu Lampiran 6 : Perhitungan Penghematan Nilai Waktu
LHRT Golongan Kendaraan (kend/thn) Penghematan Nilai Waktu (Rp/kend) Jumlah LHR dari I IIA IIB I IIA IIB
Nilai waktu dari berbagai studi diregresi untuk mengetahui nilai waktu tahun saat ini
Nilai waktu hasil regresi menjadi nilai waktu dasar
Nilai Waktu Dasar x koefisien
Nilai waktu dasar yang telah dikalikan dengan koefisien dibandingkan dengan nilai waktu minimum, diambil nilai max
Nilai max hasil perbandingan= nilai waktu tahun sekarang
(1)
(2)
(3)
(4)
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
857,460.00 908,610.00 959,760.00 1,010,910.00 1,062,060.00 1,113,210.00 1,164,360.00 1,215,510.00 1,266,660.00 1,317,810.00 1,368,960.00 1,420,110.00 1,471,260.00 1,522,410.00 1,573,560.00 1,624,710.00 1,675,860.00 1,727,010.00 1,778,160.00 1,829,310.00 1,880,460.00
260,427.90 272,048.25 283,668.60 295,288.95 306,909.30 318,529.65 330,150.00 341,770.35 353,390.70 365,011.05 376,631.40 388,251.75 399,872.10 411,492.45 423,112.80 434,733.15 446,353.50 457,973.85 469,594.20 481,214.55 492,834.90
173,445.00 179,304.00 185,163.00 191,022.00 196,881.00 202,740.00 208,599.00 214,458.00 220,317.00 226,176.00 232,035.00 237,894.00 243,753.00 249,612.00 255,471.00 261,330.00 267,189.00 273,048.00 278,907.00 284,766.00 290,625.00
Bus+Truk (7) PC (5) Kecil (6) 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764
285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764 285.1764
210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772 210.2772
Penghematan Nilai Waktu(Rp) I IIA IIB
Total Penghematan (Rp) (P/F,6%,n)
(8) 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136 133.2136
(9) = (2x5) + (2x6) (10) = (3) x (7) (11) = (4) x (8) (12) = (8)+(9)+(10) 978,109,386.02 1,036,456,475.21 1,094,803,564.39 1,153,150,653.58 1,211,497,742.77 1,269,844,831.96 1,328,191,921.15 1,386,539,010.33 1,444,886,099.52 1,503,233,188.71 1,561,580,277.90 1,619,927,367.08 1,678,274,456.27 1,736,621,545.46 1,794,968,634.65 1,853,315,723.83 1,911,662,813.02 1,970,009,902.21 2,028,356,991.40 2,086,704,080.58 2,145,051,169.77
109,524,102.95 114,411,092.44 119,298,081.93 124,185,071.42 129,072,060.90 133,959,050.39 138,846,039.88 143,733,029.37 148,620,018.86 153,507,008.34 158,393,997.83 163,280,987.32 168,167,976.81 173,054,966.30 177,941,955.79 182,828,945.27 187,715,934.76 192,602,924.25 197,489,913.74 202,376,903.23 207,263,892.71
46,210,456.87 47,771,453.54 49,332,450.21 50,893,446.87 52,454,443.54 54,015,440.20 55,576,436.87 57,137,433.54 58,698,430.20 60,259,426.87 61,820,423.54 63,381,420.20 64,942,416.87 66,503,413.54 68,064,410.20 69,625,406.87 71,186,403.54 72,747,400.20 74,308,396.87 75,869,393.54 77,430,390.20
1,133,843,945.84 1,198,639,021.18 1,263,434,096.53 1,328,229,171.87 1,393,024,247.21 1,457,819,322.55 1,522,614,397.90 1,587,409,473.24 1,652,204,548.58 1,716,999,623.92 1,781,794,699.27 1,846,589,774.61 1,911,384,849.95 1,976,179,925.29 2,040,975,000.64 2,105,770,075.98 2,170,565,151.32 2,235,360,226.66 2,300,155,302.00 2,364,950,377.35 2,429,745,452.69 Total Penghematan (Rp)
1,069,664,099.85 1,066,784,461.72 1,060,803,630.28 1,052,081,910.37 1,040,948,753.73 1,027,705,097.49 1,012,625,536.62 995,960,341.90 977,937,333.74 958,763,621.96 938,627,220.38 917,698,545.07 896,131,804.18 874,066,286.74 851,627,557.60 828,928,564.76 806,070,665.45 783,144,576.35 760,231,253.48 737,402,706.51 714,722,752.15 19,371,926,720.34
Tahapan Perhitungan Penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
Tahapan Perhitungan Penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Tabel 4.38 Total Penghematan BOK Tahun 2010 LHRT Golongan Kendaraan (kend/thn) Penghematan BOK (Rp/kend) Jumlah LHR dari I IIA IIB I IIA IIB
(1)
(2)
(3)
(4)
2010
857,460.00 908,610.00 959,760.00 1,010,910.00 1,062,060.00 1,113,210.00 1,164,360.00 1,215,510.00 1,266,660.00 1,317,810.00 1,368,960.00 1,420,110.00 1,471,260.00 1,522,410.00 1,573,560.00 1,624,710.00 1,675,860.00 1,727,010.00 1,778,160.00 1,829,310.00 1,880,460.00
260,427.90 272,048.25 283,668.60 295,288.95 306,909.30 318,529.65 330,150.00 341,770.35 353,390.70 365,011.05 376,631.40 388,251.75 399,872.10 411,492.45 423,112.80 434,733.15 446,353.50 457,973.85 469,594.20 481,214.55 492,834.90
173,445.00 179,304.00 185,163.00 191,022.00 196,881.00 202,740.00 208,599.00 214,458.00 220,317.00 226,176.00 232,035.00 237,894.00 243,753.00 249,612.00 255,471.00 261,330.00 267,189.00 273,048.00 278,907.00 284,766.00 290,625.00
2011
2012 2013
2014 2015
2016 2017
2018 2019
2020 2021
2022 2023
2024 2025
2026 2027 2028
2029 2030
Bus+Truk PC (5) Kecil (6) 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39 3,357.39
4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69 4,536.69
I
Penghematan BOK (Rp) IIA
IIB
Total Penghematan (Rp) (P/F,6%,n)
(7)
(8)
(9) = (2x5) + (2x6)
(10) = (3) x (7)
(11) = (4) x (8)
3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96 3,595.96
5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25 5,765.25
6,768,856,838.30 7,172,638,970.74 7,576,421,103.18 7,980,203,235.62 8,383,985,368.05 8,787,767,500.49 9,191,549,632.93 9,595,331,765.36 9,999,113,897.80 10,402,896,030.24 10,806,678,162.67 11,210,460,295.11 11,614,242,427.55 12,018,024,559.98 12,421,806,692.42 12,825,588,824.86 13,229,370,957.29 13,633,153,089.73 14,036,935,222.17 14,440,717,354.60 14,844,499,487.04
1,404,731,719.53 1,467,411,156.86 1,530,090,594.19 1,592,770,031.52 1,655,449,468.85 1,718,128,906.18 1,780,808,343.51 1,843,487,780.84 1,906,167,218.17 1,968,846,655.50 2,031,526,092.83 2,094,205,530.16 2,156,884,967.50 2,219,564,404.83 2,282,243,842.16 2,344,923,279.49 2,407,602,716.82 2,470,282,154.15 2,532,961,591.48 2,595,641,028.81 2,658,320,466.14
1,499,930,447.01 1,550,598,338.78 1,601,266,230.56 1,651,934,122.33 1,702,602,014.11 1,753,269,905.88 1,803,937,797.66 1,854,605,689.43 1,905,273,581.21 1,955,941,472.98 2,006,609,364.76 2,057,277,256.54 2,107,945,148.31 2,158,613,040.09 2,209,280,931.86 2,259,948,823.64 2,310,616,715.41 2,361,284,607.19 2,411,952,498.96 2,462,620,390.74 2,513,288,282.52
(12) = (8)+(9)+(10) 9,673,519,004.84 10,190,648,466.39 10,707,777,927.93 11,224,907,389.47 11,742,036,851.01 12,259,166,312.56 12,776,295,774.10 13,293,425,235.64 13,810,554,697.18 14,327,684,158.73 14,844,813,620.27 15,361,943,081.81 15,879,072,543.35 16,396,202,004.90 16,913,331,466.44 17,430,460,927.98 17,947,590,389.52 18,464,719,851.07 18,981,849,312.61 19,498,978,774.15 20,016,108,235.69 Total Penghematan (Rp)
9,125,961,325.32 9,069,640,856.52 8,990,456,826.72 8,891,178,013.63 8,774,333,003.01 8,642,228,509.04 8,496,966,390.31 8,340,459,450.35 8,174,446,105.76 8,000,503,999.52 7,820,062,631.92 7,634,415,076.67 7,444,728,845.34 7,252,055,958.93 7,057,342,281.58 6,861,436,167.70 6,665,096,470.22 6,468,999,954.76 6,273,748,161.15 6,079,873,751.23 5,887,846,379.01 161,951,780,158.71
Perhitungan Peningkatan Ekonomi Dengan dibangunnya jalan Arteri Raya Siring-Porong diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya disektor akibat transportasi yang terpengaruh dampak Lumpur Lapindo Sidoarjo. Pertumbuhan ekonomi di Sidoarjo sebesar 5,17%, sehingga dengan dibangunnya jalan Arteri Raya Siring-Porong dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar : Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur akibat adanya jalan Arteri sebesar Rp11.000.000.000.000,00 Pertumbuhan Ekonomi daerah Sidoarjo 5,17 % Sehingga Peningkatan Ekonomi Sebesar : 5,17% x Rp 11.000.000.000.000,00 = Rp 568.700.000.000.00
Sehingga benefit yang dihasilkan dengan adanya pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong adalah : Penghematan Nilai Waktu Rp 19.371.926.720,34 Penghematan BOK Rp 161.951.780.158,71 Peningkatan Ekonomi Rp 568.700.000.000,00
Perhitungan Hilangnya Produksi Pertanian Pembangunan jalan Arteri Raya Siring-Porong juga memerlukan area lahan untuk dibebaskan, sehingga biaya produksi hasil panen dari pertanian menjadi hilang, berikut perhitungan dari hilangnya produksi pertanian akibat lahan yang digunakan sebagai pembangunan jalan tersebut. Luas Lahan = 25m x 7,124km
= 178100 m2 = 17,81 ha
Produksi sawah per ha
= Rp 26.082.000,00
Sehingga hilangnya produksi pertanian akibat pembangunan jalan Arteri Raya Siring-Porong = 17,81 ha x Rp 26.082.000,00
= Rp 464.520.420,00
Perhitungan Hilangnya Permukiman Warga Dengan adanya jalan Arteri Raya Siring-Porong mengakibatkan turunya kelas jalan arteri lama, sehingga berdampak pada hilangnya permukiman disekitar jalan arteri lama tersebut. Permukiman yang terdampak akibat adanya jalan Arteri Raya Siring-Porong yaitu desa Besuki, Kedungcangkring dan Penjarakan dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.41 Data Permukiman
Sumber : BPLS
Sehingga disbenefit yang dihasilkan dengan adanya pembangunan Jalan Arteri Raya SiringPorong adalah Hilangnya produksi dari sawah milik warga Rp 464.520.420,00 Hilangnya Permukiman Rp 245.299.691.520,
Tahapan Perhitungan Biaya Operational Maintenance Tabel 4.41 Data penurunan tanah per-tahun Tahun 2008 2009 2010
Penurunan Tanah 0.6 0.9 1.7
Satuan cm cm cm
Gambar 4.6 : Kurva regresi Penurunan tanah
Tabel 4.43 Perhitungan Biaya Pemeliharaan Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Kedalaman Penurunan Tanah (cm) 2.2 2.7 3.3 3.8 4.4 4.9 5.5 6.0 6.6 7.1 7.7 8.2 8.8 9.3 9.9 10.4 11.0 11.5 12.1 12.6
Keterangan
Biaya Pemeliharaan
(P/F,6%,n)
(Rp)
Overlay
8,149,261,418.20
5,112,947,431.08
Overlay
8,149,261,418.20
4,292,929,256.26
Overlay
8,149,261,418.20
8,149,261,418.20
Overlay
8,149,261,418.20
3,400,402,060.62
Overlay
8,149,261,418.20
3,026,345,728.56
Overlay 8,149,261,418.20 Overlay 8,149,261,418.20 Overlay 8,149,261,418.20 Overlay 8,149,261,418.20 Overlay 8,149,261,418.20 Overlay 8,149,261,418.20 Total Biaya Pemeliharaan Rp
2,855,043,140.16 2,693,436,924.67 2,540,978,230.83 2,397,149,274.36 2,261,461,579.59 2,133,454,320.37 38,863,409,364.69
Tahapan Analisa Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio) Setelah dilakukan perhitungan data-data pada langkah sebelumnya maka langkah terakhir dari analisa data ini adalah menentukan nilai benefit cost ratio (BCR), dimana dari perhitungan sebelumnya seluruh analisa diekivalenikan ke dalam nilai sekarang tahun 2010 dengan tingkat suku bunga sebesar 6%, dan 20 tahun umur rencana jalan, dengan rekapitulasi hasil sebagai berikut : - Cost present worth sebesar Rp 170.378.738.000,00 - Benefit present worth sebesar Rp 750.023.706.879,056 - Disbenefit present worth sebesar Rp 245.299.691.520,00 - Operational Maintenance present worth sebesar Rp 38.863.409.364,69
Nilai BCR > 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proyek pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong dikatakan layak.
Analisa Sensitivitas Untuk melakukan analisa sensitivitas, perlu terlebih dahulu menentukan dan memilih variabel apa yang sangat signifikan terpengaruh oleh suatu perubahan yang akan mengakibatkan berkurangnya benefit (nilai B/C) yang diharapkan dan mempengaruhi kelayakan proyek. Disini dipilihlah variable yang langsung dapat mempengaruhi suatu jalan dan variable yang dapat mempengaruhi perjalanan masa depan perekonomian bangsa Indonesia yang lebih baik. 1. Analisa Sensitivitas dengan Variable LHR Berdasarkan hasil perhitungan denganmengurangi 50% jumlah LHR yang akan melintas di jalan arteri raya siringporong pada tiap tahunnya dari hasil prediksi yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : - Cost present worth sebesar Rp 170.378.738.000,00 - Benefit present worth sebesar Rp 659.361.853.439,53 -Dibenefit present worth sebesar Rp 245.299.691.520,00 - Operational Maintenance present worth sebesar Rp38.863.409.364,69
Dari perhitungan analisa sensitivitas dengan perubahan variable jumlah LHR yang akan melintas pasca dioperasikannya jalan arteri raya siring-porong lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 10 dan ternyata nilai B/C yang semula 2,73 aman dari pengaruh kenaikan dan penurunan jumlah LHR hingga batas maksimum + 50% dan minimum -50%yang dapat dilihat pada grafik 4.7.
Analisa Sensitivitas 2. Analisa Sensitivitas dengan Variable Suku Bunga Berdasarkan hasil perhitungan pengurangan suku bunga menjadi 12% diperoleh hasil sebagai berikut : - Cost present worth sebesar Rp 170.378.738.000,00 - Benefit present worth sebesar Rp 673.555.218.585,68 - Disbenefit present worth sebesar Rp 264.682.890.576,09 - Operational Maintenance present worth sebesar Rp58.278.213.555,67
Dari perhitungan analisa sensitivitas dengan perubahan variable tingkat suku bunga pasca pembangunan jalan arteri raya siring-porong lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 12 dan ternyata nilai B/C yang semula 2,73 sangat aman dari pengaruh kenaikan suku bunga menjadi 10% dan 12% yang dapat dilihat pada grafik 4.9.
Kesimpulan Hasil akhir dari penelitian ini adalah merupakan jawaban dari permasalahan yang ada pada bab awal Tugas Akhir ini, yaitu: 1. Manfaat (benefit) yang diterima dengan adanya jalan Arteri Raya Siring – Porong • Penghematan biaya operasional kendaraan (BOK) yang dapat dirasakan langsung oleh pihak pengguna jalan (road user) sebesar Rp161.951.780.158,71 • Penghematan waktu perjalanan (time value akibat travel time) sebesar Rp 19.371.926.720,34 2. Pengurangan manfaat (disbenefit) yang diterima dengan adanya jalan Arteri Raya Siring – Porong • Hilangnya produksi panen dari hasil sawah milik warga sebesar Rp 464.520.420,00 • Hilangnya permukiman didaerah sekitar jalan arteri lama sebesar Rp 245.299.691.520,00 3. Biaya total pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong biaya konstruksi, yang dikeluarkankan pada pelaksanaan proyek sebesar Rp 170.378.738.000,00. Biaya operasional dan pemeliharaan rutin pasca pembangunan (dioperasikannya) Jalan Arteri Raya Siring-Porong sebesar Rp 38.863.409.364,69. 4.Dengan metode BCR didapatkan rasio perbandingan B/C sebesar 2.73 sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proyek pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong dikatakan layak. 5. Hasil analisa sensitivitas dengan mengurangi variable jumlah LHR sebesar 50% diperoleh nilai BCR sebesar 2,20 dan dengan adanya kenaikan tingkat suku bunga menjadi 12% diperoleh nilai BCR sebesar 2,40. hal ini menunjukkan bahwa proyek pembangunan jalan Arteri Raya Siring-Porong cukup aman terhadap perubahan variable jumlah LHR dan tingkat suku bunga
SEKIAN DAN TERIMA KASIH