ANALISA KEBUTUHAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TUGU COKLAT – PARIT MALINTANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Hairul Amri, Yossyafra, Indra Khaidir Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan Universitas Bung Hatta Padang E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Pemakaian Alat berat dalam Pekerjaan Teknik Sipil sangat dibutuhkan diantaranya pembangunan jalan raya. Pada proyek pembangunan jalan Tugu Coklat – Parit Malintang Kabupaten Padang Pariaman dibutuhkan alat berat berupa whell loader, dump truck, motor grader, Excavator, Vibrator roller, Tandem roller, Aspal Sprayer, Aspal finisher, Water tanker, Tyre roller. Untuk melakukan pekerjaan, dengan volume galian 60.000 m3, volume timbunan 30.500 m3, volume penyiapan badan jalan 33.000 m3, volume agregat kelas A 800 m3, volume agregat kelas B 1.000 m3, volume lapisan resap pengikat 4.853 m3 dan volume AC-BC 468,12 ton. Dalam memilih peralatan harus sesuai dengan bidang pekerjaan dan untuk menghitung jumlah kuantitas peralatan harus mengetahui jenis pekerjaan dan kondisi lapangan. Dalam perhitungan jumlah kuantitas peralatan yang dibutuhkan, maka kita harus maka kita harus mengetahui jenis pekerjaan dan kondisi yang ada di lapangan. Dari analisa alat berat yang paling lama dipakai yaitu Excavator dan alat yang dipakai untuk jangka pendek yaitu Aspal sprayer dan Compressor. Kata Kunci : analisa, lapangan, pekerjaan, proyek ABSTRACT The use of heavy equipment in civil engineering work is needed including highway construction . On road construction projects Tugu Coklat - Parit Malintang Padang Pariaman needed heavy equipment such as whell loader, dump trucks, motor graders, excavators, vibrator roller, Tandem rollers, Bitumen Sprayer, Asphalt finisher, Water tankers , Tyre roller. To do the job, with a volume of 60,000 m3 excavation , embankment volume of 30,500 m3 , the volume of 33,000 m3 preparation of the road , the aggregate volume of 800 m3 class A , class B aggregate volume of 1,000 m3, volume of 4,853 m3 binder absorbing layer and the volume of AC - BC 468.12 tons . In selecting the equipment must be in accordance with the field work and to calculate the quantity of equipment must know the type of work and the field conditions . In calculating the amount of the quantity, then we must know the tipe of work and the condition that exist in the field. From the analysis of the longest heavy equipment used is Excavator and tools used for the short-term, namely asphalt sprayer and Compressor. Keywords : analysis , field, jobs, project
Tinjauan Umum
darat didefinisikan sebagai suatu proses yang
Kegiatan manusia yang berbagai macam
tujuannya untuk mengembangkan system
ragam memerlukan hubungan antara satu
transportasi, yang memungkinkan manusia
dengan yang lain, salah satu alat perhubungan
dan barang bergerak dapat berpindah ke
yang tua adalah transportasi peningkatan jalan
tempat lain dengan lancar. 1
Untuk mencegah kesemrawutan yang terjadi
misalnya,
kecelakaan,
meningkatnya
pelanggaran
lalu
alat berat yang digunakan pada proyek
jumlah
Pembangunan Jalan Di Kabupaten Padang
lintas,
Pariaman ini, maka penulis mencoba untuk
menurunnya sopan santun berlalu lintas,
menganalisis
pemborosan
terlalu
menjadikan sebagai Tugas Akhir dengan judul
banyaknya berhenti, juga keausan ban akibat
“Analisa Kebutuhan Pemakaian Alat Berat
terlalu banyak direm, maka pemerintah dalam
Pada Proyek Pembangunan Jalan Tugu
hal ini menuangkan kebijaksanaan dasar
Coklat – Parit Malintang Kabupaten Padang
dalam pembangunan saran dan prasarana
Pariaman”
perhubungan serta pembangunan jalan di
Tujuan Penelitian
bahan
bakar
akibat
Indonesia.
kebutuhan
alat
berat
dan
Adapun tujuan dari pembahasan Tugas akhir ini adalah untuk Analisa Kebutuhan
Latar Belakang
Pemakaian
Pemakaian Alat Berat dalam pekerjaan teknik sipil, seperti untuk pembangunan gedung,
pembangunan
jembatan,
pembangunan bendung, apalagi pembangunan jalan raya yang tidak dapat dielakan lagi. Bahkan
penggunaan
alat-alat
tersebut
Pembangunan
waktu
sesuai
dengan
kualitas
yang
konvensional seperti cangkul, skop, keranjang,
Jalan
Tugu
Pada
Proyek
Coklat–Parit
analisis ini akan terlihat kapasitas dan kebutuhan akan penggunaan alat-alat berat pada proyek tersebut. Pembatasan Masalah Pada tugas akhir ini yang akan dibahas adalah: -
disyaratkan. Bila dibandingkan menggunakan tenaga manusia yang memakai peralatan
Berat
Malintang Kabupaten Padang Pariaman. Dari
menentukan faktor yang sangat menentukan keberhasilan penyelesaian pekerjaan tepat
Alat
Menghitung kapasitas produksi dan pemakaian alat berat.
-
Menghitung hari kerja pemakaian alat berat.
alat penumbuk untuk pemadat dan sebagainya. Pemakaian alat berat mempunyai banyak keunggulan yang menjanjikan keuntungan. Proyek
Pembangunan
Jalan
Tugu
Coklat – Parit Malintang Kabupaten Padang Pariaman ini membutuhkan alat berat berupa whell loader, dump truck, motor grader dan sebagainya untuk untuk digunakan pada pekerjaan tersebut. Agar efektif pemakaian 2
1. Mempertinggi nilai pekerjaan baik dari
Metode Penelitian
segi mutu maupun kualitasnya. Perumusan masalah
2. Mendatangkan hasil bentuk yang lebih baik.
Studi literatur
3. Untuk lebih memudahkan mengontrol / mengawasi jalan dan pekerjaan, sebab semakin sedikit tenaga yang dipakai.
Pengumpulan data Sket trace jalan Rekafitulasi volume Gambar alat berat Daftar kuantitas dan harga
4. Memperkecil
penggunaan
tenaga
manusia 5. Untuk daerah – daerah tertentu dan kondisi tenaga kerja sukar didapat, dapat mengurangi biaya pelaksanaan.
Analisa data
Kerugiannya: 1. Biaya operasi besar. 2. Harus mempunyai tenaga operator
Hasil pembahasan
yang handal dalam pengoperasiannya. 3. Memerlukan biaya perawatan yang tinggi.
Kesimpulan
4. Serta
memerlukan
investasi
yang
besar. Sistematika Penulisan
Sifat-sifat Dasar Material
Analisa penulisan menunjukkan secara
Dalam pekerjaan tanah sifat-sifat tanah
garis besar bahasa pada masing – masing bab
perlu diketahui karena tiap jenis tanah
dalam bahasan.
memiliki sifat yang berbeda yang akan berpengaruh terhadap pemilihan jenis alat
TINJAUAN PUSTAKA
yang
akan
Umum
produktifitasnya,
digunakan
dan
perhitungan
taksiran volume
Pada pekerjaan konstruksi jalan raya,
pekerjaan dan kemampuan kerja alat pada
alat berat sangat berperan penting dalam
kondisi material yang ada. Sifat-sifat tanah
pelaksanaannya. Tujuan serta keuntungan
terdiri dari :
memakai alat berat secara umum adalah
Klasifikasi Tanah
mempermudah/mempercepat lajunya pekerjaan.
Tanah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis menurut ukuran butirannya, sifat fisik yang dimiliki, prilaku tanah tersebut 3
apabila terjadi perubahan kelembabannya.
volume tanah dibedakan atas volume tanah
Dalam pekerjaan tanah jenis tanah dapat
dalam keadaan asli, volume tanah
dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :
keadaan tanah lepas dan volume tanah dalam
1.
2.
3.
Kerikil (gravel) adalah batuan yang
keadaan
butir-butirnya lebih besar dari 0,6 mm.
Kembang susut tanah adalah perubahan tanah
Pasir (sand) adalah batuan yang hancur
baik berupa penambahan atau pengurangan
yang ukuran butirannya bervariasi
volume tanah setelah diolah atau diubah dari
mulai dari sebesar kerikil sampai
bentuk aslinya.
berukuran 0,05 mm yang merupakan
Jenis Tanah
bahan lepas.
Pasir Tanah Permukaan Tanah Biasa Lempung (Clay) Batu
Lumpur (silt) adalah pasir yang sangat halus,
butirannya
sangat
halus,
butirannya lebih kecil dari 0,05 mm dan lebih besar dari 0,005 mm bahannya tidak kohesif dan sukar untuk dipadatkan. 4.
Lempung (clay) adalah bahan yang kohesif yang butir-butirnya berukuran
keadaan kering. 5.
Badan organik adalah bahan tumbuhtumbuhan yang sebagian telah hancur, jika
tanah
ini
digunakan
untuk
kontruksi maka bahan tersebut harus dibuang.
Volume dan kerapatan tanah secara umum mengalami perubahan yang cukup apabila
dipadatkan.
Pengembangan 5 – 10 10 – 25 20 – 45 30 – 60 50 - 60
tersebut adalah : Dimana : Sw = % Pengembangan Sh = % Shrinkage=% Penyusutan B = Berat jenis tanah keadaan asli L = Berat jenis tanah lepas C = Berat jenis tanah padat Berat dan Bentuk Tanah Berat tanah akan berpengaruh terhadap kemampuan alat untuk melakukan pekerjaan seperti
mendorong,
mengangkat
dan
mengangkut, dimana berat tanah sangat
Sifat-sifat Kembang Susut Tanah
besar
sudah
Cara menghitung perubahan volume material
mm. Kohesif antara butir butiranya
besar pada tanah lempung dalam
yang
Tabel 2.1 Faktor Pengembangan tanah ( Rochmahadi, 1989)
mikroskopik yaitu kurang dari 0.005
memberikan kekuatan yang sangat
tanah
dalam
tanah
digali,
diangkut,
berpengaruh terhadap volume yang dapat dikerjakan alat dalam hubungannya dengan tenaga tarik.
diletakkan dan dipadatkan karena adanya perubahan volume pada setiap kondisi, maka 4
Yang dimaksud dengan waktu adalah
Daya Lekat Material Daya lekat atau kohesifitas material
waktu yang diperlukan untuk merampungkan
adalah kemampuan saling mengikat diantara
satu siklus pekerjaan. Inilah yang disebut
butir-butir material itu sendiri. Operasi Alat
Waktu Siklus (Peurifoy, R.L,1988). Darmansyah Nabar (1988) menyatakan
Berat Dalam pengoperasian Alat Berat ada
waktu siklus adalah waktu yang diperlukan
tiga aspek penting yang perlu dipertimbangkan
alat berat untuk melakukan gerakannya dalam
yaitu :
satu siklus kerja.
1. Waktu 2. Material dan 3. Faktor-faktor efisiensi 1.
Waktu
Siklus kerja beberapa jenis alat berat No
Jenis Alat
Bentuk Siklus II III Mengayun Membuang bermuatan muatan
1
Excavator
I Mengisi bucket
2
buldozer
Menggusur
Kembali (mundur)
3
Motor grade
Meratakan
Berputar
4
Wheel loader
5
Dump truck
6 7
IV Mengayun kosong
-
-
Mengangkut
Membuang
Kembali
Memuat
Mengangkut
Membuang
Kembali
Scraper
Mengisi/ memotong
mengangkut
Membuang/ menghampar
Kembali
Compactor /roller
Memadat
Mengisi bucket
Sumber : Caterpillar Performance Handbook edisi 26(tabel 2.1)
1992).Perlawanan ini tidak sama pada setiap
Material Tanah atau material yang diolah akan
jenis material , perlawanan inilah yang
mengalami perubahan yang disebabkan oleh
biasanya menunjukkan tingkat kesulitan
unsur tanah itu sendiri. Perubahan itulah
pengolahannya. Untuk itu harus diketahui
yang akan memberikan perlawanan terhadap
terlebih dahulu jenis material yang akan
alat
pemindahannya
(Rochmanhadi, 5
diolah agar dalam perhitungan produksi kerja
Ada dua faktor yang menyebabkan kita perlu
alat, didapatkan hasil yang akurat.
memperhitungkan
Jenis tanah atau material yang akan diolah ini
perlu diketahui
menentukan
tingkat
agar dapat
kemudahan
dan
kemudahan
penggusuran,
penggalian dan sebagainya. Kemudahan
atau
efisiensi
kerja. Kedua faktor tersebut adalah faktor mesin
dan
faktor
manusia
sebagai
operatornya.
kesulitan pengolahannya seperti kemudahan pemuatan,
faktor-faktor
Efisiensi
kerja
tergantung
pada
banyak faktor seperti : topografi, keahlian, operator, pemilihan standar pemeliharaan
kesulitan
dan sebagainya yang menyangkut operasi
pengolahan material akan mempengaruhi
alat.
Berdasarkan
lamanya waktu yang akan diperlukan. Dalam
peralatan
pekerjaan ini pada umumnya dibedakan tiga
Pekerjaan Umum 1988, serta besaran faktor-
jenis material :
faktor yang mempengaruhi hasil produksi
di
pengalaman
lingkungan
pemakai
Departemen
a)
Material batu
peralatan, ditetapkan sebagai berikut:
b)
Material tanah
1.
c)
Material
batu-
Untuk peralatan yang baik baru= 1,00
batuan
batu
Faktor Peralatan
Untuk peralatan yang baik lama= 0,90
Material tanah terdiri dari pecahan
Untuk peralatan yang rusak ringan
yang sangat halus dan biasanya
operasi= 0,80
digolongkan menurut ukuran partikelnya.
2.
Faktor operator
Misalnya batu kerikil mempunyai partikel
Untuk operator kelas I
besar dan kasar, sedangkan tanah liat
Untuk operator kelas II= 0,80
mempunyai partikel kecil atau halus.
Untuk operator kelas III= 0,70
Material campuran batu dan tanah
3.
Faktor cuaca
adalah jenis material yang hampir selalu kita
Baik = 1,00
temukan diseluruh muka bumi ini. Berbagai
Sedang = 0,80
campuran tersebut tidak jarang diberi nama
4.
= 1,00
Faktor kondisi lapangan
berdasarkan persentase batu dan tanah yang
Berat = 0,70
terkandung didalamnya.
Sedang = 0,80
Faktor efisiensi
Ringan = 1,00
Faktor efisiensi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kerja alat berat pada saat pelaksanaannya di lapangan (Darmasyah Nabar, 1998). 6
Prinsip
Dasar
Perhitungan
Produksi
Produksi kerja aktual ini dari hasil perkalian : Kapasitas aktual X jumlah siklus dan
Kerja Sebagaimana
telah
dinyatakan
dikalikan dengan faktor -faktor efisiensi
sebelumnya bahwa produksi kerja alat berat
sesuai dengan jenis alat yang digunakan.
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu
Produksi kerja satu unit peralatan
waktu siklus, jenis material, dan faktor
Secara umum telah dinyatakan bahwa
efisiensi.
prinsip perhitungan produksi kerja alat berat
Tiga langkah dasar perhitungan produksi kerja:
untuk semua jenis alat seperti : alat angkut,
Menghitung kapasitas aktual
sama. Tetapi dalam prakteknya, ada sedikit
Menghitung material yang terbawa
alat gali, alat pemuat, dan lain-lain adalah
perbedaan
terutama
dalam
menghitung
dalam satu siklus kerja merupakan langkah
waktu siklus. Misalnya antara alat angkut
pertama yang harus dilakukan. Kapasitas
dan alat gali terdapat perbedaan dalam
aktual (muatan persiklus) ini tergantung pada
menentukan waktu siklusnya.
ukuran mangkok pada pembawa material yang ada pada tiap alat (blade bulldozer,
Dalam pembahasan ini, produksi kerja peralatan yang akan dibahas adalah:
bucket excavator), dan jenis material yang
1.
Wheel Loader
diolah. Jadi untuk menentukan kapasitas
2.
Excavator
aktual ini perlu diketahui terlebih dahulu data
3.
Dump Truck
tentang ukuran blade/bucket dari alat berat
4.
Motor Grader
yang
5.
Vibrator Roller
6.
Asphalt Mixing Plant (AMP)
untuk
7.
Pneumatic Tire Roller
mendapatkan jumlah siklus per jam. Waktu
8.
Asphalt Finisher
siklus tersebut terdiri dari waktu tetap dan
9.
Tandem Roller
dioperasikan.
Menghitung waktu siklus Waktu
siklus
dihitung
waktu variable. Waktu ini sering ditetapkan
Wheel Loader
sebagai waktu konstan untuk semua jenis
Fungsi utama dari wheel loader
material dan kondisi. Menghitung Produksi
adalah untuk memuat material ke unit
Kerja Aktual (PKA)
perangkat seperti Dump truck. Di samping
Untuk menentukan produksi kerja sebenarnya dalam teoritis, lakukan langkah
itu
dapat
juga
digunakan
untuk
memindahkan material berjarak pendek.
ketiga ini. Langkah ini menentukan produksi kerja alat berat dengan memperhitungkan semua
faktor
yang
mempengaruhinya. 7
memuat,
mengangkat,
membuang
dan
kembali. Dengan demikian waktu siklus yang akan dihitung untuk menentukan angka produksi kerja adalah waktu yang diperlukan untuk gerakan-gerakan tersebut. Menghitung jumlah siklus per jam Jumlah siklus per jam = 60 menit waktu siklus menghitung produksi kerja aktual Gambar 2.1: Wheel Loader
Produksi kerja aktual dapat dihitung
Menghitung Kapasitas Aktual Bucket Kapasitas
aktual
bucket
dengan mengalikan perkiraan produksi kerja juga
tergantung pada kapasitas bucket dan faktor isi bucket. Kapasitas bucket dapat diketahui dari lembaran – lembaran spesifikasi alat. Dengan mengetahui kapasitas bucket dan faktor isi bucket maka isi aktual bucket dapat
Aktual Bucket = Kapasitas
kerja,
faktor
lapangan, faktor
operator dan lain-lain. Produksi Kerja Aktual = Produksi kerja kasar X Faktor Efisiensi Kerja Excavator Produksi kerja excavator adalah
dipindahkan dalam satu jam kerja. Alat ini sering dioperasikan untuk memotong tebing
Bucket x Faktor Isi Tabel 2.2 Faktor isi bucket Material Material seragam atau campuran Batu kerikil Batuan hasil peledakan (baik) Batuan hasil peledakan (rata-rata) Batuan hasil peledakan (buruk) Batuan berlumpur Lanau basah Mareial beton
efisiensi
meter kubik (m³) material dapat digali atau
diketahui dengan rumus: Isi
kasar dengan faktor-faktor seperti faktor
Faktor isi 0,95 – 1,00
dan mengali material yang lebih tinggi daripada ketinggian alat.
0,85 – 0,90 0,80 – 0,95 0,75 – 0,90 0,60 – 0,75 1,00 – 1,20 1,00 – 1,10 0,85 – 0,95
Gambar 2.1 excavator a. Menghitung Kapasitas Aktual Bucket menghitung isi aktual bucket adalah
Sumber: Contraction Equipment Guide, 1991 (Tabel 2.5)
menghitung volume material yang terangkut Menghitung waktu siklus Wheel loader juga akan melakukan empat gerakan dalam satu siklus kerja yakni
bucket excavator dalam satu siklus kerja. Isi aktual tergantung pada dua hal, pertama kapasitas bucket dan kedua jenis material. 8
1. Memuat bucket
Kapasitas bucket excavator Model alat
Kapasitas bucket (M³)
Model alat
Kapasitas bucket (M³) 0,35 – 1,20
219 0,44 – 1,04 224 B DCL 235C 1,00 – 2,30 E70B 0,14 -034 235C 1,00 – 2,30 E110B 0,22 – 0,63 TA 245B 1,90 – 3,30 E120B 0,22 – 0,71 SII 205B 0,28 – 0,79 E140B 0,29 – 0,75 211LC 0,34 – 0,85 E200B 0,67 – 1,10 213LC 0,45 – 0,98 E240B 0,58 – 1,44 206B 0,28 – 0,79 E300B 0,58 – 1,44 FT 214B 0,95 – 0,98 EL300B 0,76 – 1,82 215D 0,44 – 1,04 E450B 1,15 – 2,35 LC 219D 0,44 – 1,04 E650B 1,80 – 3,00 Sumber : caterpillar performance handbook (tabel 2.2)
Sedangkan „Carry Faktor‟ ditentukan
2. Mengayun bermautan 3. Membuang muatan 4. Mengayun kosong Waktu siklus hidroulik excavator Uraian Memuati bucket (detik) Mengayun bermuatan (detik) Membuang muatan (detik) Mengayun kosong (detik) Total waktu siklus
205 5,50
Model alat 225 235 6,00 6,00
245 7,00
4,50
5,00
6,00
7,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
5,00
6,00
15,00
17,00
17,50
23,00
Sumber : caterpillar performance handbook (tabel 2.4)
berdasarkan jenis material yang diolah.
Bila kondisi kerja berbeda dari yang
Untuk excavator, Carry Factor hanya dibagi
dinyatakan diatas maka angka – angka pada
dalam lima jenis material, seperti terlihat
tabel diatas sebaiknya tidak digunakan dalam
pada tabel 2.3.
perhitungan.
Carry factor hidroulic excavator JENIS MATERIAL Tanah liat basah atau tanah liat pasir Pasir dan kerikil Tanah liat keras Batu hasil ledakan sempurna Batu hasil peledakan tidak sempurna
FAKTOR 1,00 -1,10 0,90 – 1,00 0,75 – 0,85 0,60 – 0,75 0,40 – 0,60
Sumber: caterpillar performance handbook (tabel 2.3)
Bila kapasitas bucket dan carry factor material sudah diketahui maka kapasitas actual dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
c. Menghitung Jumlah Siklus per jam Jumlah siklus per jam = 60 menit / total waktu siklus d .Menghitung produksi kerja actual (PKA) Produksi kerja actual adalah hasil yang
didapatkan
pada
langkah
ketiga
dikalikan dengan factor efisiensi kerja. Factor efisiensi kerja yang dimaksud disini adalah kemampuan operator bekerja dalam satu jam.
Kapasitas Aktual Bucket = Kapasitas Bucket X Carry faktor
Produksi kerja aktual = Kapasitas Aktual X Jumlah Siklus X Faktor Efisiensi
b. Menghitung Waktu Siklus Siklus kerja excavator (hidraulis) terdiri dari empat gerakan:
9
0,90. Artinya tingkat kepenuhan bak Dump
Dump Truck Analisa produksi dump truck adalah
Truck itu hanya 80% - 90%.
menghitung kemampuan alat angkut dalam satu
jam
kerja.
perhitungan dibahas,
Sebagaimana
produksi
untuk
kerja
dump
pola
b. Menghitung Waktu Siklus Waktu siklus dump truck terdir Waktu muat
yang telah
truck
ini
Waktu manuver di tempat pemuatan
juga
Waktu
perhitungannya mengikuti empat langkah perhitungan.
menumpahkan
muatan
termasuk manuver Waktu angkut Waktu kembali Waktu muat sangat ditentukan oleh alat
pemuat
menetukan
yang
digunakan.
Untuk
waktu muat, kemampuan alat
pemuatnya sangat menentukan bagi dump truck. Semakin besar kemampuan alat pemuat Gambar 2.2: Dump Truck
Kapasitas aktual bak tergantung pada ukuran bak dan faktor muatan. Dalam hal ini untuk ukuran bak biasanya didapatkan dari pembuat alat.
Bak X Faktor Muat
tidak ada referensi yang menyatakan angka standar yang dapat digunakan dalam setiap perhitungan. Namun karena penggunaan alat pemuat juga ikut menentukan, maka faktor
Sukoto
dalam
Salah satu data yang perlu diketahui adalah produksi kerja alat pemuat yang digunakan dalam m³ / jam. Dengan mengetahui produksi kerja ini, maka waktu muat dapat
biasanya angka
Waktu muat = Kapasitas
Untuk fakto muatan Dump Truck,
menggunakan
akan
dihitung dengan rumus berikut :
Kapasitas Muat Aktual = Kapasitas
ini
langsung
memperpendek waktu muat dump truck.
a. Menghitung Kapasitas Aktual Bak
rmuatan
secara
lebih
perkiraan.
bukunya
Bak
dump
truck
(m³)/
Produksi Kerja alat pemuat(m³/jam) x 60 menit / jam Sedangkan kecepatan ditentukan oleh kemampuan atau tenaga yang tersedia pada dump truck itu sendiri.
banyak Imam
Waktu
Angkut
=
“Menyiapkan
Landasan Konstruksi”, angka pendekatan yang dapat digunakan adalah sebesar 0,80 –
x
60
menit/jam 10
Waktu
Kembali
=
a.
Menghitung Luas Lintasan Kerja Luas lintasan kerja yang dimaksud
x
60
disini adalah luas areal permukaan tanah
menit/jam
yang dapat dibersihkan atau dibentuk dalam
c. Menghitung Jumlah Siklus per jam
suatu lintasan kerja. Luas ini tergantung pada
Jumlah
siklus/jam
=
dua faktor yaitu : 1. Lebar efektif blade 2. Panjang lintasan
d. Menghitung
Produksi
Kerja
Luas Lintasan Kerja = Lebar Blade
Aktual
X Panjang Lintasan
Produksi kerja aktual = kapasitas aktual x jumlah siklus x faktor efisiensi Motor Grader Sesuai
dengan
fungsi
sebagai
pembentuk permukaan tanah, maka produksi kerja Motor Grader bukan dihitung dalam meter kubik (m³) tanah atau material yang dapat dipindahkan, melainkan seberapa besar
Lebar Blade Motor Grader Model Alat
Lebar Blade (Meter) 2,62 2,76 2,49 2,57 2,57 2,57 2,87 3,10
120B 140B 120G 130G 12G 140G 14G 16G
Perkiraan Lebar Efektif Blade (M) 2,42 – 2,32 2,56 – 2,46 2,29 – 2,19 2,37 – 2,27 2,37 – 2,27 2,37 – 2,27 2,67 – 2,57 2,90 – 2,80
Sumber : Caterpillar Performance Handbook Edisi 6 ; 1995 (Tabel 2.6)
b. Menghitung Waktu Siklus
luas permukaan tanah yang dapat dibentuk
waktu siklus motor grader terdiri dari
atau dibersihkan dalam setiap jam. Dengan
waktu grading dan waktu tetap. Waktu
kata lain produksi kerja Motor Grader
grading adalah waktu yang diperlukan untuk
dihitung dalam M²/jam.
melakukan pekerjaan perataan. Sedangkan waktu tetap adalah waktu yang digunakan untuk berputar, percepatan, perlambatan dan lain-lain. Untuk
satu
lintasan
waktunya
dapat
ditentukan dengan rumus :
Waktu
granding
=
Gambar 2.3: Motor Grader
11
Kecepatan granding dapat dipilih dalam
beberapa
tingkatan
gigi
jumlah
siklus/jam
=
yang
digunakan, seperti terlihat pada tabel 2.6 Waktu Siklus = Waktu Granding +
d. Produksi Kerja Aktual Produksi Kerja Aktual= Produksi
Waktu Tetap
Kerja Kasar x Efisiensi
c. Jumlah Siklus perjam
Kecepatan Motor Grader Tiap Tingkatan Gigi Model alat 1 120 B -Maju -Mundur 140 B -Maju -Mundur 120 G -Maju & -Mundur 130 G -Maju & -Mundur 12 G -Maju & -Mundur 140 G -Maju & -Mundur 14 G -Maju -Mundur 16 G -Maju & -Mundur
2
TINGKATAN GIGI & KECEPATAN 3 4 5 6 7
8
4,20 7,20
6,40 11,40
10,10 11,40
15,60 23,80
22,70
35,40
-
-
4,50 7,70
6,90 12,00
10,70 16,70
16,50 25,60
24,40
37,60
-
-
3,90
6,20
9,80
16,20
25,90
44,90
-
-
3,70
6,00
9,50
15,60
25,00
39,40
-
-
3,70
6,00
9,50
15,60
25,00
39,40
-
-
3,90
6,20
9,80
15,60
26,00
41,00
-
-
3,70 4,40
5,30 6,20
7,10 8,30
10,40 12,00
15,60 18,20
22,00 25,60
29,70 34,60
43,00 50,00
3,90
5,30
7,20
10,80
15,80
22,30
30,10
43,60
Sumber : Caterpillar Performance Handbook, 1995(tabel 2.7
diakibatkan vibrator roller ini adalah gaya
Vibrator Roller Selama ini hanya dibahas roller
dinamis terhadap tanah, butir-butir tanah
yang pemadatannya hanya dengan beban
cendrung mengisi bagian-bagian kosong
statis, berikut ini akan diuraikan mengenai
yang
roller
Sehingga akibat getar ini tanah menjadi
yang
menggetarkan
beroperasi bebannya,
dengan sehingga
pemadatan tanah menjadi lebih kuat. Jenis
terdapat
diantara
butir-butirnya.
padat dengan susunan yang lebih kompak. Mesin
pengerak
berupa
mesin
roller ini mempunyai efisiensi pemadatan
diesel dengan tenaga sekitar 100hp-180hp.
yang lebih baik.
Karena dilengkapi dengan turbo, maka alat
Efek
yang
12
ini dapat beroperasi sampai ketinggian
E= efisiensi
2200 m di atas permukaan laut.
Lebar
efektif
pemadatan
berpedoman pada lebar roda alat pemadat yang digunakan. Biasanya dihitung berdasarkan ukuran lebar roda dikurangi lebar tumpang-tindih yang terjadi pada tiap jalur Gambar 2.4: Vibrator Roller
Asphalt Mixing Plant(AMP) Proses pengolahan asphalt atau
Berdasarkan
Kursus
hot mixed untuk keperluan pembuatan
Pembina Peralatan, Direktorat Peralatan
pekerjaan jalan, dalam produksi secara
Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga,
besar-besaran dilakukan dalam sebuah
Dept PU 1984, untuk perhitungan produksi
plant (pengolah aspal). Yang dimaksud
alat pemadat dapat dihitung dengan dua
dengan alat pengolah aspal tentunya
cara :
bukan
a. Volume
Bahan
material
yang
dipadatkan, m³/jam
proses
aspal
saja,
melainkan untuk mengolah aspal yang dicampur dengan agregat lain, hingga
Untuk perhitungan berdasarkan volume material
hanya
yang dipadatkan,
didapatkan
suatu
campuran
yang
memenuhi syarat untuk perkerasan.
produksi kerja dihitung berdasarkan rumus :
Q = b. Luas material yang dipadatkan, m²/jam Untuk perhitungan berdasarkan luas
material
yang
dipadatkan,
produksi kerja dihitung berdasarkan rumus: Q =
Gambar 2.5: Asphalt Mixing Plan(AMP) Untuk perhitungan produksi alat berat aspal mixing plant :
Dimana :V=Kecepatan pemadatan (m/jam) b= Lebar efektif pemadatan n= jumlah lintasan
Q= 13
Dimana : V=
Kapasitas
produksi
(ton/jam)
terpadatkan diantara lintasan roda depan yang berdampingan dapat dipadatkan oleh
E= Efisiensi
roda belakang.
D1=Volume AC-BC (ton/m³)
Pada
t= Ketebalan AC-WC (m)
pemakaiannya,
roller
ini
mempunyai bobot yang sangat variatif, dari 20 ton-100 ton, dari yang ditarik traktor
Peneumatic Tire Roller Roller ini merupakan satu-satunya yang tidak mempunyai roda besi, semua rodanya
sampai
yang
dapat
bergerak
sendiri. Untuk pekerjaan yang besar biasanya tidak dapat bergerak sendiri.
yang dibikin dari ban yang Q=
dipompa. Tapi ban tersebut licin tidak mempunyai kembang seperti layaknya ban
Dimana : V = Kecepatan rata-rata (m/jam)
mobil.
E = Efisiensi B =Lebar efektif pemadatan (m) t = Ketebalan AC-WC (m) n = Jumlah lintasan Asphalt Finisher Alat tugasnya
berat
ini
menjalankan
untuk
menyelesaikan
penghamparan hotmix secara merata baik Gambar 2.6: Peneumatic Tire Roller ( PTR)
kesamping maupun ke depan. Finisher ada 2 macam, yaitu yang bergerak dengan
Penempatan roda biasanya lima di
track (kelabang). Yang bergerak dengan
belakang dan empat buah di depan. Ada
ban pada umumnya berukuran kecil. Ban
pula yang lima buah di depan dan enam
tersebut
dibedakan. Tetapi model terakhir ini empat
dipompa).
di belakang dan empat di depan dengan
berukuran lebih kecil dari ban depan.
posisi
kiri
Sedangkan yang bergerak dengan track
Maksud
berukuran lebih besar. Alat ini mempunyai
pemasangan roda seperti yang dimaksud di
kelebihan dalam hal produktivitas dan
atas, ialah agar lintasan roda belakang
keseragaman mutu, tetapi mobilitas yang
tidak segaris dengan lintasan roda depan.
kurang baik.
roda
dibanding
Dengan
belakang roda
demikian
agak
depan.
tanah
ke
yang
merupakan Biasanya
ban
mati
ban
(tidak
belakang
tidak 14
tandem. Roller jenis ini biasanya mempunyai roda yang dapat bergerak masing-masing dengan bantuan tenaga hidrolik, jadi kemungkinan untuk slip kecil sekali.
Gambar 2.7: Asphalt Finisher Kita mengetahui bahwa finisher mendapat
hotmix
dari
dump
truck,
sedangkan dump truck mengambil material Gambar 2.8: Tandem Roller
dari Asphalt Mixing Plant (AMP). Perputaran truck dengan membawa
Tandem
hotmix terjadi bilamana gerakan operasi
base jalan, hamparan batu kerikil dan
Cara kerjanya: Finisher menanti kiriman hotmix dari dump truck pada lajur jalan yang akan hampar
biasanya
dioperasikan untuk memadatkan sub
finisher mendekati AMP.
di
roller
finisher
seperti
terlampir
hamparan hotmix. Dengan berputarnya kedua
roda,
muka
maupun
belakang maka kemungkinan slip roda hampir
dibawah ini :
baik
tidak
ada.
Pada
operasi
pemadatan hamparan hotmix tandem roller bergerak dibelakang pneumatic
Q= Dimana
V
: Kapasitas produksi
Untuk perhitungan produksi alat
(ton/jam)
berat pneumatic tire roller :
E
: Efisiensi
D1
: Volume AC-BC (ton/m³)
t
: Ketebalan AC-WC (m)
Mempunyai
berjajar
roda
Q= Dimana : V = Kecepatan rata-rata (m/jam)
Tandem Roller
karena
tire roller.
muka
satu-satu,
nama
demikian
dan
belakang
jadi
posisinya
E = Efisiensi B = Lebar efektif pemadatan (m) t = Ketebalan AC-WC (m) n = Jumlah lintasan
15
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.10
Perincian Jumlah Hari Kerja Tiap Item Pekerjaaan Pembangunan Jalan Tugu Coklat – Parit Malintang
Alat yang di gunakan
Kap. Prod Alat / Jam
Sat
Jml alat
Kemamp uan / hari Alat
Lama Hari Pekerjaan
Pekerjaan Galian Drainase 1
Excavator
2
Dump Truck
67,75 6.96
M3/Jam M3/Jam
1
474,25
2
10
48.72
2
1
474,25
127
10
48.72
123
1
474,25
7
10
48.72
7
Pekerjaan Galian Tanah Biasa 1
Excavator
2
Dump Truck
67,75 6.96
M3/Jam M3/Jam
67,75 6.96
M3/Jam M3/Jam
51.72 66,63 292,3 186,75 47,43
M3/Jam M3/Jam M3/Jam M3/Jam
1
362,04
8
46,61
84 87
1
2061,1
15
1
1307,25
23
M3/Jam
1
332,01
91
51,72 6,63 240,11 47,43
M3/Jam M3/Jam M3/Jam
1
362,04
19
8
46,61
19
1
1680,77
4
M /Jam
1
332,01
21
1328,00 320,00 1328,00
M3/Jam M3/Jam M3/Jam
1
9296,00
1
4
2240,00
1
1
9296,00
1
134,46 186,75
M2/ Jam M2/ Jam
1
941,22
35
1
1307,25
25
18,68 3,29 186,75 450 47,43
M3/Jam M3/Jam M3/Jam M3/Jam M3/Jam
1
170,76
6
23,03
6 6
1
1307,25
1
1
3150
1
1
332,01
2
Pekerjaan Galian Batu 1
Excavator
2
Dump Truck Pekerjaan Timbunan Biasa
1
Wheel Loader
2
Dump Truck
3
Motor Grader
4
Vibratory Roller
5
Water Tanker
Pekerjaan Timbunan Pilihan 1
Wheel Loader
2
Dump Truck
3
Motor Grader
4
Water Tanker
3
Lapis Resap Ikat 1
Asp. Sprayer
2
Compressor
3
Dump Truck
Pekerjaan Penyiapan badan jalan 1
Motor Grader
2
Vibrator Roller Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
1
Wheel Loader
2
Dump Truck
3
Motor Grader
4
Tandem Roller
5
Water Tank
Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B
16
1
Wheel Loader
2
Dump Truck
3
Motor Grader
4
Tandem Roller
5
Water Tank Pekerjaan lapis Pengikat
1
Asp Sprayer
2
Compressor
16,01 3,15 186,75 450 47,43
M3/Jam M3/Jam M3/Jam M3/Jam M3/Jam
1
112,07
6
22,05
9 8
1
1307,25
1
1
3150
1
1
332,01
3
996 240
Ltr/Jam Ltr/Jam
1
6972
1
4
1680
1
1
150,57
1
129,15
3 3
25
5,81
3
1
103,32
5
1
217,84
2
1
153,46
3
Pekerjaan laston Lapis Antara ( AC – BC ) 1
Wheel Loader
2
AMP
3
Dump Truck
4
Asphalt Finisher
5
Tandem Roller
6 Peneu Tyre Roller Sumber : Perhitungan Penulis
Tabel 4.11 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
21,51 18,45 0,83 14,76 31,12 21,78
M3/Jam M3/Jam M3/Jam M3/Jam M3/Jam M3/Jam
Perincian Jumlah Hari Kerja Keseluruhan Alat
Alat Excavator Dump Truck Wheel Loader Motor Grader Vibrator Roller Water Tanker Asp Sprayer Compressor Tandem Roller Ashpalt Finisher AMP Peneumatic Tyre Roller
Waktu ( Hari ) 2 + 127 +7 2+123+7+87+19+1+6+8+3 84+19+6+9+3 15+4+35+1+1 23+25 91+21+2+3 1+1 1+1 1+2 5 3 3
Kesimpulan
peralatan
Total ( Hari ) 136 256 121 56 48 117 2 2 3 5 3 3
untuk
digunakan
Atas dasar analisa perhitungan dan
dilapangan sangat memerlukan biaya
dan uraian pada bab – bab sebelumnya, maka
yang relatif besar dan memperkecil
penulis dapat mengambil kesimpulan yang
kemungkinan
antara lain sebagai berikut ;
peralatan.
1. Dalam memilih peralatan hendaknya sesuai dengan bidang pekerjaannya dan dalam jumlah yang tepat serta harus didukung oleh operator yang terampil, karena dalam pemilihan
menganggurnya
2. Dalam perhitungan jumlah kuantitas peralatan yang dibutuhkan, maka kita harus mengetahui jenis pekerjaan dan kondisi yang ada di lapangan serta efisiensi dan kapasitas alat berat. 3. Dari analisa yang dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut: 17
Alat yang dipakai lama dalam proyek yaitu Excavator Alat yang dipakai dengan waktu yang tidak lama di proyek adalah Asp Sprayer dan Compresor. DAFTAR PUSTAKA Fatena, Susi. 2002. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Jakarta: Rineka Cipta Rochmanhadi, 1985. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Alat – Alat Berat. Jakarta: Pekerjaan Umum. Rochmanhadi, 1982. Alat – Alat Berat dan Penggunaannya. Jakarta : Pekerjaan Umum
18