TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR 2 Politeknik Manufaktur Astra
DESEMBER 2014
ANALISA KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK JAKARTA DAN BANTEN PERIODE TAHUN 2011-2013 Erwin Dermawan1 , Agus Ponco2 , Syaiful Elmi3
Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jakarta Pusat – Indonesia Teknik Produksi Dan Proses Manufaktur – Mekatronika , Politeknik Manufaktur Astra Jakarta Utara - Indonesia Email :
[email protected] 1 ,
[email protected] 2
[email protected] 3
Abstrak – Unit-unit pembangkit bertugas menyediakan daya dalam sistem tenaga listrik agar beban dapat terlayani. Unit pembangkit dapat mengalami gangguan setiap waktu. Gangguan tersebut meng akibatkan pembangkit tidak dapat beroperasi. Jika gangguan ini terjadi pada saat yang bersamaan atas beberapa unit pembangkit yang besar, maka ada kemungkinan daya tersedia dalam sistem berkurang sedemikian besarnya sehingga sistem tidak cukup dapat melaya ni beban. Keandalan sistem kelistrikan harus selalu dijaga dan ditingkatkan, agar kebutuhan beban dapat terlayani. Dengan demikian maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui baik atau tidaknya keandalan suatu sistem setiap tahun. Keandalan sistem kelistrikan dapat diketahui dengan menghitung nilai LOLP dengan satuan hari/tahun. Semakin kecil nilai LOLP maka semakin baik tingkat kendalan suatu sistem kelistrikan. Pada tahun 2011-2013 sistem kelistrikan Jakarta dan Banten telah memenuhi standar. Nilai LOLP tahun 2011 adalah 0,291541 hari, LOLP tahun 2012 adalah 0,592571 hari, LOLP tahun 2013 adalah 0,010352 hari Kata kunci : Keandalan, Loss of Load Probability (LOLP), Force Outage Rate(FOR). PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Unit-unit pembangkit yang bertugas menyediakan daya agar beban terlayani, sewaktu-waktu dapat mengalami gangguan sehingga tidak dapat beroperasi. Ketika beberapa unit pembaangkit yang besar mengalami gangguan dan terjadi secara bersamaan, maka ada kemungkinan daya tersedia dalam sistem berkurang sedemikian besarnya sehingga sistem tidak mampu melayani beban. Dalam hal yang demikian terpaksa dilakukan pelepasan beban atau terpaksa sistem kehilangan beban, terjadi pemadaman dalam sistem. Beban berubah-ubah sepanjang waktu, maka forced outage yang berlangsung pada saat-saat beban puncak akan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap cadangan daya yang tersedia dibandingkan dengan forced outage yang berlangsung pada saat-saat beban rendah. Forced outage selain bisa dihitung kemungkinan terjadinya juga memberikan kemungkinan timbulnya pemadaman dalam sistem atau sering disebut kehilangan beban. Kemungkinan kehilangan beban dapat diketahui dari nilai indeks Loss of load probability (LOLP). Aplikasi teknik probability untuk evaluasi keandalan sistem tenaga listrik dikemukakan pertama kali pada tahun 1933. Konsep dari loss of load probability (LOLP) diperkenalkan pada tahun 1947 (J. Nanda dan M.L. Khothari, 1994). LOLP didefinisikan sebagai kemungkinan dimana kapasitas daya yang mengalami force outage melebihi dari cadangan daya pada sistem. LOLP ini dievaluasi untuk beberapa beban puncak sebagai representasi dari keandalan suatu sistem.
Banyak penelitian telah dilakukan mengenai keandalan sistem tenaga listrik. Perkiraan beban mendapat perhatian yang cukup besar terutama guna perencanaan penambahan unit pembangkit. (Zein dkk, 2008), (Subekti dkk, 2008) meneliti keandalan berdasarkan perkiraan beban dan rencana operasi oleh PLN. ( Yawantoro dkk, 2012) meneliti keandalan sistem tenaga listrik Jawa Tengah dan DIY periode 2009-2011. (Cheng dkk, 2009) meneliti model sistem keandalan dengan metode graph dimana model terdiri dari 3 level hirarki seperti pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Model Level Hirarki Keandalan Sistem (Cheng dkk, 2009). Pada tugas akhir ini akan diteliti keandalan sistem pada level I disebut sebagai bulk power level, sebagaimana penelitian yang dilakukan Zein, dkk dan Subekti, dkk. Perbedaannya pada penelitian terdahulu menganalisa perkiraan ketersediaan daya sistem secara global sedangkan pada penelitian ini dianalisa
25
TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR 2
DESEMBER 2014
Politeknik Manufaktur Astra keandalan sistem dengan memasukkan faktor operasi unit pembangkit dalam setahun. Daya tersedia dalam sistem tenaga listrik haruslah cukup untuk melayani kebutuhan teanga listrik dari pelanggan. Daya bergantung kepada daya terpasang unit-unit pembangkit dalam sistem dan juga bergantung pada kesiapan operasi unit-unit tersebut. Berbagai faktor seperti gangguan kerusakan dan pemeliharaan rutin, menyebabkan unit pembangkit menjadi tidak siap operasi. Keandalan operasi sistem tidak hanya bergantung pada cadangan daya tersedia dalam sistem tetapi juga pada besar kecilnya nilai FOR per tahun dari unit-unit pembangkit yang beroperasi. Keandalan operasi sistem akan makin tinggi apabila daya tersedia dalam sistem makin terjamin. Tingkat jaminan tersedianya (availability) dalam sistem bergantung pada : a. Besarnya cadangan daya tersedia b. Besarnya Forced Outage Hours unit pembangkit dalam satu tahun Resiko indeks LOLP dihitung dengan cara mencari perkiraan jumlah hari dimana beban puncak harian akan melebihi kapasitas tersedia. LOLP = P x t Keterangan : LOLP : nilai LOLP (probabilitas kehilangan beban). P = nilai mutlak/absolute dari perkalian (nilai kombinasi1 - FOR1).(nilai kombinasi2 FOR2).(nilai kombinasi ke-n – FOR ke-n) t : waktu kehilangan beban. Kurva durasi beban digunakan untuk menghitung indeks LOLP dinyatakan dalam jumlah hari dalam periode yang ditentukan ketika beban diperkirakan melebihi kapasitas pembangkit yang tersedia. Indeks ini mengukur kecukupan keseluruhan unit pembangkit untuk memenuhi total beban sistem, tidak mempertimbangkan kendala transmisi atau sumber energi yang tersedia dalam sistem. Nilai LOLP dapat diperkecil dengan menambah daya terpasang atau menurunkan nilai Forced Outage Rate (FOR) unit pembangkit, karena dua langkah ini dapat memperkecil probabilitas daya tersedia b pada gambar 1 menjadi terlalu rendah sehingga memotong kurva lama beban dengan nilai t yang lebih lama. Standar PLN mengenai LOLP adalah 3 hari per tahun untuk sistem interkoneksi Jawa (JAMALI) hari dan 5 hari per tahun untuk sistem di luar Jawa.
Gambar 3.1. Perhitungan nilai kemungkinan. Keterangan : Daya beroperasi perunit = daya dikali kombinasi kemungkinannya. Daya beroperasi total = jumlah daya dari semua unit. Daya trip = total daya dikurangi daya beroperasi. Kemungkinan setiap unit = nilai kombinasi dikurangi nilai FOR, hasil dibuat absolut agar tidak ada nilai negatif. Total kemungkinan = perkalian dari semua kemungkinan unit dalam satu baris kombinasi. Microsoft excel juga digunakan untuk membuat kurva durasi beban dari data beban selama setahun yang sudah disortir dari beban tertinggi sampai beban terendah. Kurva ini akan dipotongkan dengan daya beroperasi dari setiap kemungkinan. Dari pemotongan kurva dan daya beroperasi akan diperoleh waktu kehilangan (t) beban dari setiap kemungkinan. Nilai t akan digunakan untuk mencari LOLP. 3,000.00 2,500.00 2,000.00 1,500.00
1,000.00
t
Kurva durasi beban Kapasitas daya
500.00
1 1096 2191 3286 4381 5476 6571 7666
0.00
Gambar 3.2. Perpotongan Kapasitas Daya dengan Kurva Durasi Beban.
METODOLOGI PENELITIAN Alat yang digunakan dalam penelitian adalah microsoft excel. Microsoft excel berfungsi sebagai media untuk menghitung nilai kemungkinan yang muncul. Dengan memasukkan semua daya dan nilai FOR dari semua unit pembangkit di Jakarta dan Banten serta membuat kombinasi kemungkinan. Maka dapat dihitung nilai kemungkinan terjadinya.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data realisasi indeks kinerja pembangkit sistem tenaga listrik Jakarta dan Banten. Dari data ini akan diambil Daya Mampu Netto (DMN) dan nilai FOR dari setiap pembangkit, yang digunakan untuk menghitung nilai kemungkinan. b. Data beban.
26
TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR 2 Politeknik Manufaktur Astra 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Data beban ini akan digunakan untuk membuat kurva durasi beban selama setahun. Penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a. Studi pustaka yaitu mencari dan merujuk berbagai literatur yang berhubungan dengan keandalan sistem tenaga listrik. b. Pengumpulan data yaitu mencari data beban dan indeks kinerja pembangkit se Jakarta dan Bnaten. c. Membuat kurva durasi beban dari data beban. Kurva menunjukkan beban selama 1 tahun, dibuat untuk 3 tahun dari tahun 2011 sampai tahun 2013. d. Menghitung nilai probabilitas kehilangan beban menggunakan aplikasi pada microsoft excel. e. Menganalisa keandalan sistem tenaga listrik dengan memotongkan daya beroperasi kedalam kurva beban. Dengan perpotongan ini akan didapat nilai t yang akan digunakan untuk menghitung LOLP. Jalan penelitian ini flowchart berikut :
dapat
digambarkan
dangan
DESEMBER 2014
PLTA KRACAK #2 PLTA KRACAK #3 PLT U SURALAYA #1 PLT U SURALAYA #2 PLT U SURALAYA #3 PLT U SURALAYA #4 PLT U SURALAYA #5 PLT U SURALAYA #6 PLT U SURALAYA #7 PLT U SURALAYA #8 PLT U LABUAN #1 PLT U LABUAN #2 PLT U LONTAR #1 PLT U LONTAR #2 PLT U LONTAR #3 PLT GU PRIOK #1.0 PLT GU PRIOK #1.1 PLT GU PRIOK #1.2 PLT GU PRIOK #1.3 PLT GU PRIOK #2.0 PLT GU PRIOK #2.1 PLT GU PRIOK #2.2 PLT GU PRIOK #2.3 PLT GU MKRNG #1 .0 PLT GU MKRNG #1 .1 PLT GU MKRNG #1 .2 PLT GU MKRNG #1 .3 PLT GU MKRNG #2 .1 PLT GU MKRNG #2 .2 PLT GU CILEGON #1.0 PLT GU CILEGON #1.1 PLT GU CILEGON #1.2 PLT GU MKRNG #2.01 PLT GU MKRNG #2.02 PLT GU MKRNG #2.03 PLT GU PRIOK #3.0 PLT GU PRIOK #3.1 PLT GU PRIOK #3.2 PLT P SALAK #1 PLT P SALAK #2 PLT P SALAK #3 T OTAL
6,30 6,30 371,5 371,5 371,5 371,5 575,2 575,2 575,2 590,0 280,0 280,0 290,0 290,0 290,0 172,5 125,0 125,0 125,0 148,1 110,3 110,5 100,0 124,0 90,0 90,0 90,0 235,0 235,0 236,0 212,0 212,0 70,0 70,0 70,0 250,0 235,0 235,0 56,5 56,5 57,0 8909,2
0,00 0,00 7,09 2,22 3,22 1,38 0,30 1,11 0,49 6,34 14,56 5,22 32,50 38,53 20,25 1,46 0,80 1,22 1,96 0,73 0,71 0,85 0,95 1,70 8,32 2,59 10,02 1,04 13,84 27,84 0,21 7,13 4,42 10,61 7,88 0,00 0,00 0,00 0,29 0,54 3,94 242,26
0,00 0,00 0,07 0,02 0,03 0,01 0,00 0,01 0,00 0,06 0,14 0,05 0,32 0,38 0,20 0,01 0,00 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,08 0,02 0,10 0,01 0,13 0,27 0,00 0,07 0,04 0,10 0,07 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,03 2,25
Untuk menghitung nilai LOLP dibutuhkan nilai P dan t. Di bawah ini ditunjukkan cara menghitung nilai P dengan menggunakan aplikasi microsoft excel.
Gambar 3.3. Flowchart kendalan sistem tenaga listrik. ANALISA DAN HASIL 4.1 LOLP tahun 2011 Jumlah unit pembangkit pada sistem tenaga listrik se-Jakarta dan Banten tahun 2011 adalah 45 unit pembangkit. Tabel 4.1 Daya mampu netto (DMN) dan force outage rated (FOR) pembangkit tahun 2011. NO 1 2 3 4
PEMBANGKIT PLTA UBRUG #1 PLTA UBRUG #2 PLTA UBRUG #3 PLTA KRACAK #1
DMN [MW] 5,90 5,90 6,50 6,30
FO R [%] 0,00 0,00 0,00 0,00
Gambar 4.1 Perhitungan Probabilitas tahun 2011. Dengan nilai P yang didapat dari perhitungan probabilitas, maka dapat ditentukan nilai t dengan memotongkan kapasitas daya tiap kemungkinan dengan kurva durasi beban.
FO R 0,00 0,00 0,00 0,00
27
TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR 2
DESEMBER 2014
Politeknik Manufaktur Astra
PERPO TO NGAN KURVA DENGAN KAPASITAS DAYA DAYA (MW)
9000 8000
6000
kurva durasi beban P1
5000
P2
7000
4000 3000
t1
2000
t3 t4
P3
t5
P4
t2
1000
1 627 1253 1879 2505 3131 3757 4383 5009 5635 6261 6887 7513 8139
0
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
PLT GU MKRNG #1.2 PLT GU MKRNG #1.3 PLT GU MKRNG #2.1 PLT GU MKRNG #2.2 PLT GU CILEGON #1.0 PLT GU CILEGON #1.1 PLT GU CILEGON #1.2 PLT GU MKRNG #2.01 PLT GU MKRNG #2.02 PLT GU MKRNG #2.03 PLT GU PRIOK #3.0 PLT GU PRIOK #3.1 PLT GU PRIOK #3.2 PLT P SALAK #1 PLT P SALAK #2 PLT P SALAK #3 T OTAL
90,0 90,0 235,0 235,0 236,0 212,0 212,0 70,0 70,0 70,0 250,0 235,0 235,0 56,5 56,5 57,0 8909,2
2,59 10,02 1,04 13,84 27,84 0,21 7,13 4,42 10,61 7,88 0,00 0,00 0,00 0,29 0,54 3,94 250,26
0,02 0,10 0,01 0,13 0,27 0,00 0,07 0,04 0,10 0,07 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,03 2,33
WAKTU (JAM)
Gambar 4.2 Perpotongan Kapasitas Daya dengan Kurva Durasi Beban tahun 2011. Di bawah ini ditunjukkan perhitungan nilai P tahun 2012.
LOLP Total tahun 2011 6,9969894 24
=
0,291541
hari
LOLP tahun 2011 adalah 0,291541 hari. 4.2 Data unit pembangkit tahun 2012 Jumlah unit pembangkit pada sis tem tenaga listrik se-Jakarta dan Banten tahun 2012 adalah 45 unit pembangkit. Tabel 4.2 Daya mampu netto (DMN) dan force outage rated (FOR) pembangkit tahun 2012. PEMBANGKIT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
PLTA UBRUG #1 PLTA UBRUG #2 PLTA UBRUG #3 PLTA KRACAK #1 PLTA KRACAK #2 PLTA KRACAK #3 PLT U SURALAYA #1 PLT U SURALAYA #2 PLT U SURALAYA #3 PLT U SURALAYA #4 PLT U SURALAYA #5 PLT U SURALAYA #6 PLT U SURALAYA #7 PLT U SURALAYA #8 PLT U LABUAN #1 PLT U LABUAN #2 PLT U LONTAR #1 PLT U LONTAR #2 PLT U LONTAR #3 PLT GU PRIOK #1.0 PLT GU PRIOK #1.1 PLT GU PRIOK #1.2 PLT GU PRIOK #1.3 PLT GU PRIOK #2.0 PLT GU PRIOK #2.1 PLT GU PRIOK #2.2 PLT GU PRIOK #2.3 PLT GU MKRNG #1.0 PLT GU MKRNG #1.1
DMN [MW] 5,90 5,90 6,50 6,30 6,30 6,30 371,5 371,5 371,5 371,5 575,2 575,2 575,2 590,0 280,0 280,0 290,0 290,0 290,0 172,5 125,0 125,0 125,0 148,1 110,3 110,5 100,00 124,0 90,0
FO R [%] 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8,09 3,22 4,22 2,38 1,30 2,11 1,49 7,34 14,56 5,22 32,50 38,53 20,25 1,46 0,80 1,22 1,96 0,73 0,71 0,85 0,95 1,70 8,32
FO R
PERPOTONG AN KURVA DENG AN KAPASITAS DAYA
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,08 0,03 0,04 0,02 0,01 0,02 0,01 0,07 0,14 0,05 0,32 0,38 0,20 0,01 0,00 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,08
DAYA (MW) 9000 8000 kurv a durasi beban P1
7000
6000 5000
P2
4000 3000
t1
2000 1000
t3 t4
P3
t5
P4
t2
0 1 627 1253 1879 2505 3131 3757 4383 5009 5635 6261 6887 7513 8139
NO
Gambar 4.3 Perhitungan Probabilitas tahun 2012. Untuk nilai t dapat dilihat pada gambar berikut,
WAKTU (JAM)
Gambar 4.4 Perpotongan Kapasitas Daya dengan Kurva Durasi Beban tahun 2012. LOLP Total dalam satuan jam, jika dibuat dalam hari menjadi 14,22171 = 0,592571 hari 24 LOLP tahun 2012 adalah 0,592571 hari. 4.3 Data unit pembangkit tahun 2013
28
TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR 2
DESEMBER 2014
Politeknik Manufaktur Astra Jumlah unit pembangkit pada sistem tenaga listrik se-Jakarta dan Banten tahun 2013 adalah 50 unit pembangkit. Tabel 4.3 Daya mampu netto (DMN) dan force outage rated (FOR) pembangkit tahun 2013. PEMBANGKIT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
PLTA UBRUG #1 PLTA UBRUG #2 PLTA UBRUG #3 PLTA KRACAK #1 PLTA KRACAK #2 PLTA KRACAK #3 PLT U SURALAYA #1 PLT U SURALAYA #2 PLT U SURALAYA #3 PLT U SURALAYA #4 PLT U SURALAYA #5 PLT U SURALAYA #6 PLT U SURALAYA #7 PLT U SURALAYA #8 PLT U LABUAN #1 PLT U LABUAN #2 PLT U LONTAR #1 PLT U LONTAR #2 PLT U LONTAR #3 PLT GU PRIOK #1.0 PLT GU PRIOK #1.1 PLT GU PRIOK #1.2 PLT GU PRIOK #1.3 PLT GU PRIOK #2.0 PLT GU PRIOK #2.1 PLT GU PRIOK #2.2 PLT GU PRIOK #2.3 PLT GU MKRNG #1.0 PLT GU MKRNG #1.1 PLT GU MKRNG #1.2 PLT GU MKRNG #1.3 PLT GU MKRNG #2.1 PLT GU MKRNG #2.2 PLT GU CILEGON #1.0 PLT GU CILEGON #1.1 PLT GU CILEGON #1.2 PLT GU MKRNG #2.01 PLT GU MKRNG #2.02 PLT GU MKRNG #2.03 PLT GU PRIOK #3.0 PLT GU PRIOK #3.1 PLT GU PRIOK #3.2 PLT P SALAK #1 PLT P SALAK #2 PLT P SALAK #3 PLT U MKRNG #4 PLT U MKRNG #5 PLT P SALAK #4 PLT P SALAK #5 PLT P SALAK #6 T OTAL
DMN [MW] 5,90 5,90 6,50 6,30 6,30 6,30 371,5 371,5 371,5 371,5 575,2 575,2 575,2 590,0 280,0 280,0 290,0 290,0 290,0 172,5 125,0 125,0 125,0 148,1 110,3 110,5 100,00 124,0 90,0 90,0 90,0 235,0 235,0 236,0 212,0 212,0 70,0 70,0 70,0 250,0 235,0 235,0 56,5 56,5 57,0 162,0 162,0 61,0 61,0 61,0 9416,2
FO R [%] 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,13 0,58 1,63 10,20 2,00 0,28 0,59 6,34 22,36 25,22 4,42 57,01 1,77 0,62 0,93 1,90 0,79 2,17 1,57 17,26 17,19 1,89 2,71 0,71 4,84 1,75 1,06 99,45 48,07 7,61 4,42 10,61 7,88 3,63 3,57 20,87 2,19 5,75 0,53 12,01 11,27 0,46 0,43 0,39 426,06
FO R 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,10 0,02 0,00 0,00 0,06 0,22 0,25 0,04 0,57 0,01 0,00 0,00 0,01 0,00 0,02 0,01 0,17 0,17 0,01 0,02 0,00 0,04 0,01 0,01 0,27 0,00 0,07 0,04 0,10 0,07 0,03 0,03 0,20 0,02 0,05 0,00 0,12 0,11 0,00 0,00 0,00 2,85
Gambar 4.5 Perhitungan Probabilitas tahun 2013. Untuk perpotongan kurva durasi beban dan kapasitas daya dapat dilihat pada gambar berikut, PERPOTONG AN KURVA DENG AN KAPASITAS DAYA DAYA (MW)
9000 8000 kurva durasi beban P1
7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000
t1
t3
t4
t5
P2
t2
0 1 975 1949 2923 3897 4871 5845 6819 7793
NO
Perhitungan nilai P tahun 2013 akan ditunjukkan pada gambar berikut,
WAKTU (JAM)
Gambar 4.6 Perpotongan Kapasitas Daya dengan Kurva Durasi Beban tahun 2013. LOLP Total dalam satuan jam, jika dibuat dalam hari menjadi 0,2484417 = 0,010352 hari 24
Pada tahun 2013 PLTP Salak menambah 3 unit pembangkit dengan kapasitas masing-masing unit pembangkit 61,0 MW. Disamping itu karena beban terus meningkat, maka dilakukan penambahan unit pembangkit yaitu PLTU MKRNG #4 dan PLTU MKRNG #5 dengan kapasitas 162,0 MW. Penambahan ini dimaksudkan untuk memenuhi beban yang setiap waktu selalu meningkat.
LOLP tahun 2013 adalah 0,010352 hari. 4.4 Analisa Hasil Perbandingan hasil LOLP dengan standar LOLP yang yang berlaku di PLN Jawa Madura Bali. Dari
29
TECHNOLOGIC, VOLUME 5, NOMOR 2 Politeknik Manufaktur Astra perhitungan pada sub-bab 4.3 diperoleh nilai LOLP tahun 2011-2013, yaitu : Nilai LOLP tahun 2011 adalah 0,291541 hari Nilai LOLP tahun 2012 adalah 0,592571 hari Nilai LOLP tahun 2013 adalah 0,010352 hari Untuk standar LOLP di PLN Jawa Madura Bali adalah 3 hari/tahun. Maka untuk tahun 2011-2013 keandalan sistem telah memenuhi standar. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan keandalan sistem tenaga listrik dari tahun 2011-2013 adalah : a. Pada tahun 2011-2012 ada 40 unit pembangkit yang beroperasi. Tetapi tingkat keandalan masih lebih baik untuk tahun 2011, ini disebabkan oleh nilai FOR yang lebih kecil pada tahun 2011. Bisa kita lihat pada tabel 4.1 total Daya Mampu Netto mencapai 8909,2 MW dengan total FOR 242,26% dan pada tabel 4.2 total Daya Mampu Netto adalah 8909,2 MW dengan total FOR 250,26%. Maka nilai FORnya menentukan baiknya keandalan sistem. b. Untuk memenuhi kebutuhan beban pada tahun 2013 maka dilakukan penambahan 3 unit pembangkit pada PLTP Salak dengan masing-masing unit pembangkit 61,0 MW dan 2 unit pembangkit pada PLTU Muarakarang masing-masing unit pembangkit 162,0 MW. Penambahan pembangkit ini sangat mempengaruhi peningkatan keandalan sistem tenaga listrik pada tahun 2013, karena pada tahun 2013 kenaikan beban cukup tinggi yaitu dari 8908,2 MW menjadi 9416,2 MW pada tahun 2013.
DESEMBER 2014
1. Agar selalu dilakukan pengecekan pada unit-unit pembangkit agar kondisi pembangkit selalu dalam keadaan prima dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Lakukan penambahan unit pembangkit jika kapasitas beban mulai mendekati kapasitas daya yang dihasilkan oleh pembangkit. 3. Usahakan nilai FOR selalu kecil, khususnya pada pembangkit-pembangkit besar. DAFTAR PUSTAKA [1]. Billinton, Roy & Allan, Ronald N., 1996. Reliability Evaluation Of Power Systems, 2nd Edition, Plenum Press,New York and London. [2]. Cheng, Danling, 2009, September. Integrated System Model Reliability Evaluation and Prediction for Electrical Power Systems: Graph Trace Analysis Based Solutions, Virginia. [3]. J. Nanda dan M.L. Khothari, 1994. Emerging Trends in Power Systems, Proceedings of the Eight National Power Systems Conference. [4]. Marsudi, Djiteng, 2006. Operasi Sistem Tenaga Listrik , Graha Ilmu. [5]. Meliopoulos, Sakis; Taylor,David dan Singh,Chanan, 2005, April. Comprehensive Power System Reliability Assessment, PSERC Publication 05-13. [6]. Prada, José Fernando, 1999, July. The Value Of Reliability In Power Systems - Pricing Operating Reserves -, Massachusetts Institute of Technology. [7]. Ridwan, 2010. Analisis Keandalan Sistem 150 Kv Di Wilayah Jawa Timur. [8]. Subekti, Massus; Sudibyo, Uno Bintang dan Ardit, I Made; Analisis Keandalan Sistem Perencanaan Pembangkit Listrik Pln Region 3 Tahun 20082017, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia. [9]. Yawantoro,Bambang,Achmad, 2012. Analisis Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jawa Tengah dan DIY Periode Tahun 2009-2011 [10]. Zein, Hermagasantos, 2006. Perkiraan Pasokan Daya Sistem Jawa-Madura-Bali Sampai Tahun 2016 Berdasarkan Indeks Lolp Satu Hari Per Tahun, POLBAN, Bandung.
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang didapatkan dari simulasi dalam penulisan tugas akhir ini, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Perhitungan LOLP dengan aplikasi microsoft excel pada sistem kelistrikan Jakarta dan Banten ini bernilai 0,291541 hari/tahun pada tahun 2011, 0,592571 hari/tahun pada tahun 2012, dan 0,010352 hari/tahun pada tahun 2013,sehingga LOLP tahun 2011-2013 telah memenuhi standar PLN yaitu 3 hari/tahun. 2. Faktor yang mempengaruhi tingginya nilai LOLP adalah karena nilai FOR yang tinggi, sebagai contoh pada tahun 2011 dan 2012 dengan total Daya Mampu Netto (DMN) yang sama namun dengan nilai FOR yang berbeda yakni 242,26% pada 2011 dan 250,26% pada 2012 3. Setiap tahun kebutuhan listrik selalu meningkat, untuk itu maka perlu dilakukan penambahan unit pembangkit dan perawatan unit pembangkit agar kebutuhan listrik dapat dipenuhi. 5.2 Saran Berdasarkan hasil data analisa maka penulis merekomendasikan beberapa saran, yaitu:
30