ANALISA HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI GOLD PADA GAME ONLINE JENIS WORLD OF WARCRAFT (WOW)
Oleh : Yasinta Devi NIM: 105043101314
PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
ANALISA HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI GOLD PADA GAME ONLINE JENIS WORLD OF WARCRAFT (WOW) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S. Sy)
Oleh :
Yasinta Devi NIM: 105043101314
Pembimbing
H. Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag, M. H NIP. 197407252001121001
PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul ANALISA HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI GOLD PADA GAME ONLINE JENIS WORLD OF WARCRAFT (WOW), telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Mei 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Perbandingan Madzab Hukum (PMH). Jakarta, 8 Juni 2010 Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 195505051982031012
PANITIA UJIAN MUNAQASYAH Ketua Majlis : Prof. Dr. H. Muh. Amin Suma, SH, MA, MM (…............…......…...) NIP : 195505051982031012 Sekretaris
: Dr. H. Muhammad Taufiki, M. Ag
(…............…......…...)
NIP : 196511191998031002 Pembimbing : H. Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag, M
(…............…......…...)
NIP : 197407252001121001 Penguji I
: Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA
(…............…......…...)
NIP : 1956090061982031004 Penguji II
: Dr. H. Umar Al-Haddad, MA NIP : 196809041994011001
(…............…......…...)
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 23 Mei 2010
Yasinta Devi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah rahmat, hidayat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat waktunya. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya dan juga seluruh umatnya di penjuru dunia hingga akhir zaman. Penulis merasa bahwa karya tulis dalam bentuk skripsi ini bukan merupakan karya penulis semata, tetapi juga merupakan hasil dari bimbingan dan bantuan para pihak. Dan tidak lupa penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis hingga selesainya skripsi ini, semoga amal baik tersebut mendapat balasan pahala dari yang maha kuasa. Sebagai rasa hormat, dan syukur penulis, ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada : 1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM. 2. Ketua Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum, Dr. H. Ahmad Mukri Aji, MA dan Sekretaris Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum, Dr. H. Muhammad Taufiki, M. Ag. 3. H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH atas bimbingannya hingga skripsi ini terselesaikan tepat pada waktunya.
v
4. Kepala Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum, dan Kepala Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan dalam bentuk pinjaman buku hingga dapat terselesaikannya skripsi ini. 5. Game Online Sinsa WOW, terutama kepada Aldion Prabowo Alam
selaku
pendiri Sinsa WOW yang telah menyediakan tempat dan memberi informasi untuk penelitian ini, serta kerjasamanya. 6. Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Bandung, terutama kepada Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Bandung yaitu Prof. Dr. H. Salim Umar, yang telah menyediakan tempat dan memberi informasi untuk penelitian ini. 7. Kedua orang tua tercinta, H. A. Mustofa dan Hj. E. Aisyah, yang telah memberikan kasih sayang tiada tara, do’a, semangat, mengajarkan sifat jujur dan mandiri serta menjadi perpustakaan pertama bagi penulis. Kakak dan adik serta keluarga besar H. Aminuddin, atas dukungan dan pengorbanan seluruh jiwa raganya bagi penulis. Semoga selalu dirahmati-Nya. 8. Drs. KH. Syaiful Azhar (buya), selaku pimpinan Ponpes Modern al-Basyariah Bandung sekaligus orang tua kedua, atas ilmu, tausiah serta didikannya akan kehidupan kepada penulis. Semoga Allah merahmatimu. 9. Ifa Hanifia Senjiati, atas waktu dan masukan-masukannya semoga Allah membalasnya dengan yang lebih baik.
vi
10. Kawan-kawan IKAPA Jakarta (alumni al-Basyariyah, Bandung) serta MB. Bulldozer PU yang telah memberikan supportnya hingga terselesaikannya skripsi ini. 11. Teman-teman dan kerabat seperjuangan PMF 2005 Regular, Kelompok KKS Garut 2008 serta kawan-kawan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu tapi tidak mengurangi rasa hormat penulis kepada kawan-kawan, yang telah membantu penulis baik moral maupun material. Akhirnya, dengan penuh harap dan do’a yang dapat penulis persembahkan, semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan bagi penulis. Harapan penulis semoga skripsi ini akan memberikan manfaat bagi penulis pribadi dan masyarakat luas pada umumnya.
Jakarta, 20 Mei 2010
penulis
vii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
V
DAFTAR ISI
Viii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
7
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
8
D. Objek Penelitian
9
E. Metode Penelitian dan Teknik Pengambilan Data
10
F. Sistematika Penulisan
13
BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG JUAL BELI
15
A. Definisi Jual Beli.
15
B. Dasar Hukum Jual Beli
16
C. Syarat dan Rukun Jual Beli
20
D. Jual Beli as-Salam
30
E. Pandangan Hukum Islam Tentang Jual Beli Online (E-
34
commerce)
41
F. Persamaan dan Perbedaan Transaksi as-Salam dan E-commerce BAB III
GAMBARAN UMUM GAME ONLINE
A. Prosedur Permainan Game Online Jenis World Of Warcraft (WOW) dan Penjualan Gold
viii
45 45
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Game Online Di Dunia dan Di
50
Indonesia BAB IV
ANALISA HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI GOLD
57
PADA GAME ONLINE JENIS WORLD OF WARCRAFT A. Pandangan Hukum Islam Tentang Jual Beli Online (E-
57
commerce) B. Proses Jual Beli Gold Pada Game Online Jenis World Of
64
Warcraft (WOW) C. Analisa Hukum Islam Tentang Jual Beli Gold Pada Game Online
67
Jenis World Of Warcraft (WOW) BAB V
PENUTUP
75
A. Kesimpulan
75
B. Saran
76
DAFTAR PUSTAKA
78
ix
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Islam adalah sebuah sistem yang menyeluruh dan mencakup semua sendi kehidupan manusia. Ia memberikan bimbingan dalam sendi kehidupan. Hal ini tidak hanya disimpulkan dari hukum-hukum Islam saja, tetapi sumber-sumber Islam itu sendiri menekankannya. 1 Islam merumuskan suatu sistem yang sama sekali berbeda dengan sistemsistem lainnya. Hal ini diantaranya nampak pada sistem ekonomi Islam yang memiliki akar dari syariah yang menjadi sumber dan panduan bagi setiap muslim dalam melaksanakan kegiatan ekonomi. Islam juga memiliki tujuan-tujuan syariah (Maqasyidu Syari’ah) serta petunjuk operasional untuk mencapai tujuan tersebut. Syari’ah itu sendiri mengacu pada kepentingan manusia untuk mencapai kesejahteraan dan kehidupan yang lebih baik, juga memiliki nilai yang sangat penting bagi persaudaraan dan keadilan sosio-ekonomi, serta menuntut kepuasan yang seimbang antara kepuasan materi dan kepuasan rohani. 2 Allah telah menjadikan harta sebagai salah satu sebab tegaknya kemaslahatan manusia di dunia. Allah SWT juga
1
Syahid Muhammad Baqir Ash-Shadr, Keunggulan Ekonomi Islam, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2002), h.163 2 Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah Institut Bankir Indonesia, Konsep, Praktek dan Implementasi Operasional Bank Syari’ah, (Jakarta: Djembatan, 2001), h. 10
2
telah menyebutkan bahwa perdagangan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan kemaslahatan tersebut. 3 Menurut hukum Islam, transaksi jual beli terjadi karena adanya kehendak antara dua pihak atau lebih untuk memindahkan suatu harta atau benda dengan cara tukar menukar, yaitu menyerahkan barang yang diperjualbelikan dan menerima harga sebagai imbalan dari penyerahan barang tersebut dengan syarat dan rukun yang ditentukan oleh hukum Islam. 4 Jumhur ulama menyatakan bahwa rukun jual beli itu ada empat, yaitu: penjual dan pembeli, shighat (lafal ijab dan qabul), ada barang yang dibeli, dan ada nilai tukar pengganti barang. Sedangkan yang masuk ke dalam syarat jual beli adalah orang yang bertransaksi harus berakal, barang yang diperjualbelikan dapat dimanfaatkan oleh manusia, diserahkan pada saat akad berlangsung atau pada waktu yang telah disepakati bersama, dan harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas jumlahnya. serta yang lebih utama adalah adanya unsur kerelaan antara kedua belah pihak. Dalam perdagangan secara Islam, dijelaskan bahwa transaksi ada yang bersifat fisik, dengan menghadirkan benda yang menjadi objek ketika terjadi transaksi atau tanpa menghadirkan benda tersebut dengan cara memesan dan harus dinyatakan sifat benda tersebut secara konkret, baik diserahkan secara langsung atau dikemudian
3
Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Islam,(Yogyakarta: Magistra Insania Press,2004), hal. 4 4 Husein Shaharah Siddiq dan Muhamad adh-Dharir, Transaksi dan Etika Bisnis Islam, (Jakarta: Visi Insani Publishing, 2005), h. 14.
3
hari sampai batas tertentu. 5 Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, saat ini sangat memungkinkan manusia bertransaksi secara langsung dengan cepat karena telah didukung oleh teknologi yang canggih. Perkembangan teknologi elektronik yang berlangsung sangat pesat akhirakhir ini telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dan kegiatan masyarakat. Canggihnya teknologi modern saat ini dan terbukanya jaringan informasi global yang serba transparan yang menurut Toffler adalah gejala masyarakat gelombang ketiga, telah ditandai dengan munculnya internet, yakni sebuah teknologi yang memungkinkan adanya transformasi secara cepat ke seluruh jaringan dunia melalui dunia maya. Dengan teknologi internet, human action (perilaku manusia), human relation (interaksi antar manusia), human relation (hubungan kemanusiaan) mengalami perubahan yang cukup signifikan. Jaringan komunikasi global telah menciptakan tantangan-tantangan terhadap cara pengaturan transaksi-transaksi sosial dan ekonomi. 6 Teknologi internet ini tidak hanya untuk lalu lintas informasi tapi lebih dari itu dipakai untuk berbisnis. Revolusi bisnis informasi merupakan aktivitas yang memang tengah berjalan. Seperti juga ketika dahulu mobil 'merevolusi' kereta kuda, dan juga kamera digital yang mulai menggantikan kamera manual dan kini internet telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam berbisnis. Selain itu pula, salah satu
5
Ibid, h. 14. Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Islam,(Yogyakarta: Magistra Insania Press,2004), hal. 5 6
4
manfaatnya adalah sebagai sarana hiburan, misalnya untuk bermain. Permainan video game dengan menggunakan koneksi internet tersebut dikenal sebagai game online. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, game online juga mengalami perkembangan yang pesat. Jika dilihat dari segi “genre” permainannya, ada beberapa jenis game online seperti aksi-shooting, fighting, aksi petualangan, role playing, strategi, dan lain sebagainya. Game yang berjenis strategi lebih memerlukan keahlian berpikir dan memutuskan setiap gerakan secara hati-hati dan terencana. Seperti halnya game-game yang lain, game online jenis World Of Warcraft, yang merupakan bagian dari game strategi pun mengalami pembaruan-pembaruan. Game ini
merupakan kategori
massive multiplayer game, artinya semua orang didunia ini dapat bermain dalam waktu yang bersamaan. Jadi, antar gammer dapat berinteraksi dalam satu permainan seperti chating atau membunuh naga secara bersama-sama dengan pemain yang berdomisili entah di mana. Game yang berlevel sampai 80 ini membuat para gammer semakin tertantang. Tidak hanya sekedar bermain, para gammer pun bisa menjual gold hasil pendapatannya dalam game online dengan mata uang USD yang kemudian ditukar dengan rupiah melalui jual beli online. 7 Untuk memulai game ini para gammer tentunya harus mempunyai jaringan internet dan membeli karakter game, yang kemudian log in ke website www.worldofwarcraft.com. Dalam game ini terdapat poin-poin berupa bronze, silver 7
Bandung.
Hasil Wawancara Pribadi Dengan Aldion Prabowo Alam Selaku Pendiri “Sinsa WOW”
5
dan gold, dengan ketentuan 100 bronze = 1 silver, 100 silver = 1 gold. Apabila para gammer telah memiliki banyak gold maka mereka bisa menjualnya dengan harga USD 2,5 per 1000 gold. Gold juga merupakan mata uang atau alat tukar dalam game online jenis tersebut. Berbagai macam bentuk jual beli dalam game ini menggunakan gold. Mereka biasanya menjual gold yang mereka punya kepada bandar-bandar yang ada di luar negeri dengan cara online seperti pada website www.thgoods.com dengan cara jual beli online via Liberty Reserve atau yang lainnya. Dalam penjulan gold, gammer cukup membuat janji pertemuan dengan pembeli dalam game dan melakukan transaksi jual beli dalam game itu sendiri. Setelah menyerahkan gold kepada pembeli maka pembeli akan langsung mengirim uang kepada pihak penjual. Maka gold yang bersifat maya pun akan berubah menjadi mata uang yang biasa digunakan di dunia nyata. Dengan adanya ini, para gammer merasa sangat senang karena menurut mereka inilah pekerjaan yang menyenangkan, selain bisa bermain mereka juga bisa mendapatkan uang mengingat susahnya mencari pekerjaan di era saat ini. 8 Game yang sedang trend di Indonesia bahkan dunia, menjadi salah satu titik balik mengapa dunia game dan internet di Indonesia dapat berkembang. Kemampuan memainkan game lebih dari dua orang secara bersamaan membawa tren baru. Sekitar beberapa tahun lalu booming game center yang mengkhususkan diri kepada game jaringan membuat fenomena tersendiri. Game khusus jaringan paling populer saat itu, 8
Bandung.
Hasil Wawancara Pribadi Dengan Aldion Prabowo Alam Selaku Pendiri “Sinsa WOW”
6
Counter Strike, membuat hype tersendiri. Begitu banyak orang yang rela bergadang sampai pagi di sebuah game center demi memperoleh banyak uang. Dalam masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam, kegiatan jual beli gold pada game online jenis World Of Warcraft (WOW) menimbulkan beberapa persoalan, diantaranya tidak ada kepastian hukum Islam tentang jual beli gold pada game online tersebut sehingga menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat untuk memulai bisnis seperti ini. Tidak ada kepastian akan halal atau tidaknya jual beli gold ini membuat masyarakat Indonesia berlarut-larut dalam keraguan pada keabsahannya. Dalam pelaksanaanya, game ini menjual barang yang tidak nyata atau wujudnya tidak ada, hanya berbentuk virtual saja, sedangkan dalam Islam barang yang diperjualbelikan harus jelas, baik itu bentuknya, jenisnya, kuantitas dan kualitasnya. Telah menjadi kesadaran bersama bahwa membiarkan persoalan tanpa ada jawaban dan membiarkan umat dalam kebingungan tidak dapat dibenarkan , baik secara i’tiqodi maupun secara syar’i. Oleh kerena itu, para alim ulama mempunyai tugas untuk segera memberikan jawaban dan berupaya menghilangkan kehausan umat akan kepastian ajaran Islam berkenaan dengan persoalan yang mereka hadapi. Atas dasar penelaahan tersebut di atas, penulis bermaksud mengkaji lebih dalam mengenai pandangan hukum Islam terhadap transaksi jual beli gold pada game online jenis WOW yang di jalankan oleh sinsa WOW Bandung yang telah berperan aktif dalam mempraktekan bisnis tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk menulis suatu
7
karya tulis yang berjudul “ANALISA HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI GOLD PADA GAME ONLINE JENIS “WORLD OF WARCRAFT (WOW)”. B. Identifikasi Dan Rumusan Masalah Pembahasan permasalahan ini memiliki cakupan yang sangat luas, sehingga penulis mengidentifikasi masalah yang berkembang dalam pembahasan ini antara lain: 1. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap jual beli online? 2. Bagaimana dampak yang timbul dari bermain game online bagi pemain? 3. Apakah bermain game online merupakan hal yang sia-sia dan tidak mengandung manfaaat? 4. Apakah bermain game online dapat menyita waktu untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT? 5. Bagaimana proses jual beli gold pada game online jenis World Of Warcraft(WOW)? 6. Apakah ada pihak yang terdzolimi karena ketidakjelasan pihak penjual dan pembeli dalam jual beli barang di game online ini? 7. Apakah gold merupakan komoditi yang halal untuk diperjualbelikan? 8. Apakah dalam jual beli gold pada permainan jenis World Of Warcraft (WOW) terdapat unsur spekulasi atau untung-untungan? 9. Apakah jual beli gold pada permainan jenis World Of Warcraft (WOW) termasuk ke dalam kategori judi?
8
10. Bagaiman pandangan hukum Islam tentang jual beli gold pada permainan jenis World Of Warcraft (WOW)? Dari identifikasi masalah ini maka penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap jual beli online? 2. Bagaimana proses jual beli gold pada game online jenis World Of Warcraft” (WOW)? 3. Apakah jual beli gold pada permainan game online jenis World Of Warcraft (WOW) sesuai dengan hukum islam? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pandangan para ulama terhadap jual beli online. b. Untuk mengetahui proses jual beli gold pada game online jenis World Of Warcraft (WOW). c. Untuk mengetahui kasesuaian jual beli gold pada permainan game online jenis World Of Warcraft (WOW) dengan hukum Islam. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum pada umumnya dan khususnya ilmu pengetahuan hukum Islam serta sebagai bahan pertimbangan bagi instansi-instansi terkaiat terutama:
9
a. Bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan standar jual beli dalam hukum Islam yang tidak mengandung unsur perjudian. b. Bagi program studi Perbandingan Madzhab Fiqih, hasil penelitian ini dapat menambah khazanah pengetahuan, melengkapi dan memberikan informasi yang berharga mengenai hukum jual beli gold pada Game Online jenis World Of Warcraft (WOW). c. Bagi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam yang akan ikut berpartisipasi dalam transaksi jual beli gold pada Game Online jenis World Of Warcraft (WOW), agar mengetahui kedudukan hukum transaksi jual beli gold pada Game Online jenis World Of Warcraft (WOW). D. Objek Penelitian Setelah penulis memaparkan latar balakang, perumusan masalah juga tujuan penulisan karya tulis ini, maka pada sub-sub ini penulis akan memaparkan objek penelitian yang ada kaitannya dengan pembahasan skripsi ini. Untuk itu, yang menjadi objek penelitian dalam pembahasan ini adalah jual beli gold dalam permainan game online jenis World Of Warcraft, dalam hal ini penulis mencoba mengkaji bagaimana hukum Islam memandang transaksi jual beli tersebut. Adakah kesesuain dalam hukum Islam terhadap pelaksanaan transaksi jual beli yang sedang marak dilakukan para penggemar game online jenis World Of Warcraft ini.
10
Penelitian ini mengambil lokasi di salah satu tempat tersedianya data tentang jual beli gold dalam permainan game online jenis World Of Warcraft yaitu Sinsa WOW, Bandung. Sebuah tempat bisnis yang bergerak di bidang game online ini didirikan oleh seorang mahasiswa salah satu Universitas Negeri di Bandung yang bernama Aldion Prabowo Alam. Diambilnya lokasi tersebut karena selain dekat dengan tempat tinggal penulis, juga dapat memperkecil biaya, waktu dan energi dikarenakan keterbatasan kemampuan dari peneliti. E. Metode Penelitian Dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 9 2. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu dengan melakukan analisa isi, menguraikan dengan cara mendeskripsikan isi dari datadata yang penulis dapatkan, kemudian menghubungkan dengan masalah yang diajukan sehingga ditemukan kesimpulan objektif, logis, konsisten dan sistematis sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dalam penulisan skripsi ini. 3. Jenis Data
9
Suharsimi Arikunto, Management Penelitian (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2005), h. 234.
11
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Data primer, yang didapat dari wawancara langsung dengan pemilik Sinsa WOW, gammer, dan Komisi Fatwa MUI. b. Data sekunder, data yang diperoleh dari bahan pustaka atau yang biasa disebut book research, yang sifatnya relevan dengan skripsi ini. Buku atau bacaan dapat berupa literatur, majalah, buletin, ataupun artikel-artikel yang berkaitan dengan jual beli gold pada game onlie jenis World Of Warcraft (WOW). Diantaranya adalah Kitab “al-Halal wa al-Haram Fi Al-Islam” Dr. Syaikh Yusuf al-Qardawi, Kitab al-Fatawa karangan Mahmud Syaltut, Kitab “al-Islam wa Adilatuhu” karangan Dr. Wahbah Zuhaili. 4. Teknik Pengambilan Data Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung terhadap objek penelitian. Observasi juga merupakan pengamatan dari pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. 10 Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap praktek jual beli gold pada game online jenis World Of Warcraft pada Sinsa WOW, Bandung. Pengamatan ini dilakukan dengan cara mengamati/mengikuti jalannya permainan dari awal permainan sampai akhir pendapatan gold, serta mengamati proses penjualan 10
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet. Ke-4, h. 54
12
gold yang dilakukan Aldion dengan pihak penjual dari luar negeri, kemudian mencatat hal-hal yang dianggap penting dan diperlukan dalam penelitian. Pengamatan yang dilakukan penulis dimulai pada tanggal 05 Desember 2009 25 Januari 2010, dalam waktu tersebut penulis beberapa kali mendatangi Sinsa WOW sebagai tempat Obyek Penelitian. Sehingga dapat memperoleh kelengkapan data akurat yang sesuai dengan tujuan penelitian. 2. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu dengan tanya jawab secara langsung yang bebas dan terbuka. 11 Wawancara dilakukan penulis tehadap pihak-pihak yang berperan aktif dalam permainan online yaitu Aldion Prabowo Alam selaku pemilik Sinsa WOW sekaligus pemain yang memainkan World of Warcraft selain itu pula penulis melakukan wawancara dengan komisi fatwa MUI kota Bandung. 3. Studi Dokumentasi, data-data yang diperlukan dicari, dikumpulkan, dibaca dan dipelajari dari sumber-sumber berupa arsip, buku, artikel, diktat dan lain-lain yang berhubungan dengan game online jenis World of Warcraft (WOW). 5. Teknik Analisa Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai pandangan hukum Islam terhadap jual beli gold pada game online jenis World Of Warcraft (WOW). Maka dari hasil kajian kepustakaan akan 11
h. 78
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), cet. Ke-1,
13
dianalisis secara deskriptif analitis yaitu pengumpulan data dan beberapa pendapat ulama dan pakar untuk diteliti dan dianalisa sehingga menjadi sebuah kesimpulan. Secara detail langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan analisis tersebut adalah; Pertama, semua data yang diperoleh disistematisir dan diklasifikasikan menurut masing-masing objek bahasannya. Kedua, setelah disistematisir dan diklasifikasikan kemudian dilakukan eksplikasi, yaitu diuraikan dan dijelaskan sesuai objek yang diteliti berdasarkan teori. Ketiga, bahan yang telah dieksplikasi dilakukan evaluasi, yakni dinilai dengan menggunakan ukuran ketentuan hukum Islam yang berlaku, terutama ketentuan hukum mengenai jual beli. 6. Teknik Pembuatan Laporan Dalam teknik penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007 yang merupakan pedoman penulisan karya ilmiah mahasiswa UIN Jakarta, khususnya Fakultas Syari’ah dan Hukum. F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah skripsi ini penulis membagi menjadi lima bab yaitu: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang penulisan, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat
14
penelitian, objek penelitian, metode penelitian dan pengambilan data, dan sistematika penuisan. BAB II
PEMBAHASAN UMUM TENTANG JUAL BELI Bab ini menjelaskan tentang definisi jual beli, dasar hukum jual beli, syarat dan rukun jual beli, pandangan hukum Islam tentang jual beli online (e-commerce).
BAB III
GAMBARAN UMUM GAME ONLINE Pada bab ini penulis menjelaskan tentang prosedur permainan game online jenis World Of Warcraft (WOW) dan penjualan gold serta perkembangan game online di dunia dan di Indonesia.
BAB IV
JUAL BELI GOLD DALAM GAME ONLINE JENIS “WORLD OF WARCRAFT (WOW)” MENURUT HUKUM ISLAM pada bab ini penulis akan mencoba menjelaskan dan membahas pandangan hukum Islam tentang jual beli online (e-commerce), proses penjualan gold pada game online jenis World Of Warcraft (WOW), analisa hukum Islam tentang jual beli gold dalam game online jenis World Of Warcraft (WOW).
BAB V
PENUTUP Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan hal-hal yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, serta saran-saran dari penulis dalam membahas masalah yang terdapat dalam skripsi ini.
15
BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG JUAL BELI
A. Definisi Jual Beli Jual beli secara bahasa ialah penerimaan sesuatu dengan sesuatu yang lain (muqabalatu syai’in bi syai’in). 1 Jual beli dalam istilah fiqih disebut dengan al-bai’ yang berarti menjual, mengganti atau menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Lafadz al-ba’i dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yakni kata asy-syira (beli). Dengan demikian, kata al- bai’ berarti jual tetapi sekaligus juga berarti beli. 2 Sedangkan jual beli menurut terminology, terdapat beberapa definisi yang di kemukakan oleh ulama fiqih, sekalipun substansi dan tujuan masing-masing definisi sama. Ulama Hanafiyah mendefinisikannya dengan:
ﻣﺒﺎدﻟﺔ ﻣﺎل ﺑﻤﺎل ﻋﻠﻲ وﺟﻪ ﻣﺨﺼﻮص Artinya: “Pertukaran harta (benda) dengan harta berdasarkan cara khusus (yang diperlukan).” Definisi lain dikemukakan oleh ulama Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabillah menurut mereka jual beli adalah :
1
Wahbah Zuhaili, Fiqih Mu’amalah Perbankan Syai’ah, (Jakarta: PT. Bank, Mua’malah, Tbk, 1999), Cet. 1, hal.2 2 Nasrun Haroen, Fiqih Mu’amalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), Cet. II, hal. 18
15
ﻣﺒﺎدﻟﺔ اﻟﻤﺎل ﺑﻤﺎل ﺗﻤﻠﻴﻜﺎ و ﺗﻤﻠﻜﺎ Artiya : “Pertukaran harta dengan harta, dalam bentuk pemindahan hak milik dan pemilikan”. Sedangkan menurut Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqih Sunnah menjelaskan arti jual beli sebagai berikut :
وﻳﺮاد ﺑﺎﻟﺒﻴﻊ ﺷﺮﻋﺎ ﻣﺒﺎدﻟﺔ ﻣﺎل ﺑﻤﺎل ﻋﻠﻲ ﺳﺒﻴﻞ اﻟﺘﺮاﺿﻲ او ﻧﻘﻞ ﻣﻠﻚ ﻟﻌﻮض ﻋﻠﻲ اﻟﻮﺟﻪ اﻟﻤﺎذون ﻓﻴﻪ Artinya: “Dan menurut pengertian syara’, jual beli adalah pertukaran harta atas dasar saling rela, atau memindahkan hak milik dengan ganti (imbalan) menurut cara yang dibenarkan”. Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa inti jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar barang atau benda yang mempunyai nilai secara sukarela di antara kedua belah pihak, dimana pihak yang satu menerima benda sedang pihak yang lainnya menerima alat gantinya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan oleh syara’ dan disepakati, baik dilakukan dengan cara pemindahan milik dengan alat ganti yang dibenarkan. B. Dasar Hukum Jual Beli Orang yang terjun ke dunia usaha, berkewajiban mengetahui hal-hal yang dapat mengakibatkan jual beli itu sah atau tidak (fasid). Ini dimaksudkan agar mu’amalah berjalan sah dan segala sikap dan tindakannya jauh dari kerusakan yang
16
tidak dibenarkan. 3 Jual beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama manusia mempunyai landasan yang amat kuat dalam Islam. 4 Islam mendorong seseorang untuk melakukan jual beli sebagai jalan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan merumuskan tata cara untuk memperoleh harta. Sehingga dengan adanya perintah untuk melakukan jual beli, maka antara sesama manusia akan tercipta rasa kebersamaan, rasa tolong menolong dan rasa saling membutuhkan satu sama lain. Jual beli sebagai sarana tolong menolong antar sesama umat manusia mempunyai landasan yang kuat dalam al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW. Terdapat sejumlah ayat al-Qur’an yang membicarakan tentang halalnya jual beli, diantaranya: Dalam al-Qur’an Allah berfirman:
... (275 :2/ )اﻟﺒﻘﺮة... Artinya: “… Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…”(al-Baqarah/2: 275) Firman Allah SWT:
3
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, (Bandung: PT. al-Ma’arif), Cet. II hal. 46 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam,(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), Cet. 2, hal. 115 4
17
⌧ (198 :2/)اﻟﺒﻘﺮة Artinya: “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu…(al-Baqarah/2: 198) Firman Allah SWT:
(29 :4/)اﻟﻨﺴﺎء... Artinya: “…Kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu…” (an-Nisa/4: 29) Firman Allah SWT:
(282 :2/ )اﻟﺒﻘﺮة... Artinya: “Dan persaksikanlah, apabila kamu berjual-beli…” (al-Baqarah/2: 282) Pada ayat-ayat di atas dijelaskan bahwa Allah SWT dengan jelas menghalalkan praktek jual beli dengan segala aturan-aturannya dan secara tegas mengharamkan riba. Karena riba akan mendidik manusia untuk mendapatkan harta dengan cara mudah tanpa kerja keras, sedangkan jual beli mendidik manusia agar selalu berkarya untuk menghasilkan sesuatu. Dalam Sabda Rasulullah SAW disebutkan:
18
ﺛﻨﺎ اﻟﻌﺒﺎس ﺑﻦ، ﺛﻨﺎ أﺑﻮ اﻟﻌﺒﺎس ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻳﻌﻘﻮب،أﺧﺒﺮﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪاﷲ اﻟﺤﺎﻓﻆ ﻋﻦ ﺟﻤﻴﻊ ﺑﻦ، ﻋﻦ واﺋﻞ ﺑﻦ داود، ﺛﻨﺎ ﺷﺮﻳﻚ، ﺛﻨﺎ اﻻﺳﻮد ﺑﻦ ﻋﺎﻣﺮ،ﻣﺤﻤﺪ اﻟﺪورى ﺳﺌﻞ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ أى اﻟﻜﺴﺐ: ﻗﺎل، ﻋﻦ ﺧﺎﻟﻪ أﺑﻰ ﺑﺮدة،ﻋﻤﻴﺮ .(( )) ﻋﻤﻞ اﻟﺮﺟﻞ ﺑﻴﺪﻩ و آﻞ ﺑﻴﻊ ﻣﺒﺮور:أﻃﻴﺐ أو أﻓﻀﻞ؟ ﻗﺎل وﻏﻠﻆ ﻓﻴﻪ ﻓﻰ ﻣﻮﺿﻌﻴﻦ أﺣﺪهﻤﺎ ﻓﻰ ﻗﻮﻟﻪ ﺟﻤﻴﻊ،هﻜﺬا رواﻩ ﺷﺮﻳﻚ ﺑﻦ ﻋﺒﺪاﷲ اﻟﻘﺎﺿﻰ واﻵﺧﺮ ﻓﻰ وﺻﻠﻪ وإﻧﻤﺎ رواﻩ ﻏﻴﺮﻩ ﻋﻦ واﺋﻞ،ﺑﻦ ﻋﻤﻴﺮ وإﻧﻤﺎ هﻮ ﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ ﻋﻤﻴﺮ 5
.ﻣﺮﺳﻼ
Artinya: “Nabi Muhammad SAW. Pernah ditanya: apakah profesi yang paling baik? Rasulullah menjawab: “Usaha tangan manusia sendiri dan setiap jual-beli yang diberkati”. Hadits Nabi di atas menyatakan usaha terbaik manusia adalah yang dilakukan oleh tangannya sendiri. Hal ini karena usaha yang dilakukan dengan tangan kita menunjukan bahwa manusia hidup wajib melakukan sesuatu baik untuk urusan dirinya ataupun keluarganya serta masyarakat pada umumnya. Jadi, jika dalam mencari uang tidak dibarengi dengan kerja keras serta resiko seperti hanya duduk di depan komputer sambil bermain game untuk mendapatkan tingkatan-tingkatan tertentu yang nanti hasilnya dapat di jual dan mendapatkan penghasilan adalah kegiatan sia-sia yang membuang waktu dan kesempatan.
5
Abu Bakar Ahmad bin Husein bin Ali Al Baihaqi, Al Sunan Al Kubro, ditahkik oleh Muhammad Abdul Qodir Atho, (Beirut-Libanon: Dâr Al Kutub Al ‘Ilmiyah,Cet.3,2003), Juz 5, hal.432
19
Jual beli yang mendapat berkah dari Allah adalah jual beli yang jujur, yang tidak curang, tidak mengandung unsur penipuan dan pengkhianatan. 6 Sabda Rasulullah SAW:
(اﻧﻤﺎ اﻟﺒﻴﻊ ﻋﻦ ﺗﺮاض )رواﻩ اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ Artinya: “Jual beli itu atas dasar suka sama suka.” (HR. Baihaqi) Sabda Rasulullah SAW:
ﺣﺪﺛﻨﺎ أﺑﻮ اﻟﻌﺒﺎس ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻳﻌﻘﻮب ﺛﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ إﺳﺤﺎق اﻟﺼﻐﺎﻧﻲ ﺛﻨﺎ آﺜﻴﺮ اﺑﻦ هﺸﺎم ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ:ﺛﻨﺎ آﻠﺜﻮم ﺑﻦ ﺟﻮﺷﻦ اﻟﻘﺸﻴﺮي ﻋﻦ أﻳﻮب ﻋﻦ ﻧﺎﻓﻊ ﻋﻦ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻗﺎل ))اﻟﺘﺎﺟﺮ اﻟﺼﺪوق اﻷﻣﻴﻦ اﻟﻤﺴﻠﻢ ﻣﻊ اﻟﺸﻬﺪاء ﻳﻮم: ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ و ﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ وﺳﻠﻢ . آﻠﺜﻮم هﺬا ﺑﺼﺮي ﻗﻠﻴﻞ اﻟﺤﺪﻳﺚ وﻟﻢ ﻳﺨﺮﺟﺎﻩ،((اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ 7
.وﻟﻪ ﺷﺎهﺪ ﻓﻰ ﻣﺮاﺣﻞ اﻟﺤﺴﻦ
Artinya: “Pedagang yang jujur dan terpercaya sejajar (tempatnya di surga) dengan para Nabi, Siddiqin, dan Syuhada”. (HR. Tirmizdi) C. Syarat dan Rukun jual beli Jual beli mempunyai rukun dan syarat yang harus dipenuhi, sehingga jual beli itu dapat dikatakan sah oleh syara’. Dalam menentukan rukun jual beli, terdapat
6
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, hal. 116 Imam Al Hâfidz Abi Abdillah Al Hâkim Al Nîsâbûri, Al Mustadrok ‘Ala Al Shohîhaini, (Kairo: Dâr Al Haromain,Cet.1,1997), Juz 2, hal.8 7
20
perbedaan pendapat ulama Hanafiyah dengan Jumhur ulama. Rukun jual beli menurut ulama Hanafiyah hanya satu, yaitu ijab (ungkapan membeli dari pembeli) dan qabul (ungkapan menjual dari penjual). Menurut mereka yang menjadi rukun dalam jual beli itu hanyalah kerelaan (ridha/tara’dhin) kedua belah pihak untuk melakukan transaksi jual beli. Akan tetapi karena unsur kerelaan itu merupakan unsur hati yang sulit untuk diindera sehingga tidak kelihatan, maka diperlukan indikasi yang menunjukan kerelaan itu dari kedua belah pihak. Indikasi yang menunjukan kerelaan kedua belah pihak yang melakukan transaksi jual beli menurut mereka boleh tergambar dalam ijab dan qabul, atau melalui cara saling memberikan barang dan harga barang (ta’athi). 8 Akan tetapi jumhur ulama menyatakan bahwa rukun jual beli itu ada empat, yaitu: 1. Ada orang yang berakad atau almuta’aqidain (penjual dan pembeli). 2. Ada shighat (lafal ijab dan qabul) 3. Ada barang yang dibeli. 4. Ada nilai tukar pengganti barang. 9 Menurut ulama Hanafiyah, orang yang berakad, barang yang dibeli dan nilai tukar barang termasuk ke dalam syarat-syarat jual beli, bukan rukun jual beli. Adapun syarat-syarat jual beli sesuai dengan rukun jual beli yang dikemukakan Jumhur ulama di atas adalah sebagai berikut: 10
8 9
Nasrun Haroen, Fiqih Mu’amalah, hal. 115 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, hal. 118
21
1. Syarat orang yang berakad Ulama fikih sepakat, bahwa orang yang melakukan akad jual beli harus memenuhi syarat: a. Berakal. Dengan demikian, jual beli yang dilakukan anak kecil yang belum berakal hukumnya tidak sah. Adapun anak kecil yang sudah mumayiz, menurut ulama Hanafiyah, apabila akad yang dilakukannya membawa keuntungan bagi dirinya, seperti menerima hibah, wasiat dan sedekah, maka akadnya sah. b. Orang yang melakukan akad itu, adalah orang yang berbeda. Maksudnya, seseorang tidak dapat bertindak sebagai pembeli dan penjual dalam waktu yang bersamaan. 2. Syarat yang terkait dengan ijab qabul Apabila ijab dan Kabul telah diucapkan dalam akad jual beli, maka pemilikan barang dan uang telah berpindah tangan. Ulama fikih menyatakan bahwa syarat ijab dan kabul itu adalah sebagai berikut: a. Orang yang melakukannya telah akil baligh dan berakal (Jumhur ulama) atau telah berakal (ulama madzhab Hanafiyah). b. Kabul sesuai dengan ijab. Contohnya: “Saya jual sepeda ini dengan harga sepuluh ribu”, lalu pembeli menjawab: ”Saya beli dengan harga sepuluh ribu”.
10
Ibid,
22
c. Ijab dan kabul dilakukan dalam satu majelis. Maksudnya kedua belah pihak yang melakukan akad jual beli hadir dan membicarakan masalah yang sama. 11 3. Syarat barang yang diperjualbelikan, adalah sebagai berikut: Menurut mazhab Hanafiyah syarat barang yang diperjualbelikan ada lima: a. Ada barangnya, maka tidak terjadi jual beli bila barangnya tidak ada. b. Berupa barang milik. c. Barang itu milik penjual sendiri atau milik orang yang mewakilkan kepadanya. d. Ada nilainya secara syara’. e. Brang itu dapat diterima secara langsung atau dalam waktu dekat. Menurut mazhab Syafi’iyah syarat barang yang diakadkan itu antara lain: a. Barang itu suci, maka tidak sah menjual barang najis. b. Dapat dimanfaatkan secara syara’, maka tidak sah menjual serangga, karena secara syara’ tidak dapat dimanfaatkan. c. Dapat diserah terimakan, maka tidak sah menjual barang yang terbang di udara, ikan yang masih di air (belum ditangkap), atau harta rampasan (jarahan). d. Barang itu diakad oleh orang yang memiliki wewenang penuh. Maka tidak sah menjual barang yang masih tersangkut dengan hak orang lain. e. Barang itu diketahui oleh kedua belah pihak, baik zat, ukuran maupun sifatnya. 12
11
Ibid, hal 120. Abdurrahman Ibnu Iwadh al-Juzburi, Fiqh Ala Mazahibul Arba’ah,(Qahirah: Dar Ibnu Haitsam, 1360), Jilid 5, hal. 35. 12
23
Jual beli menurut mazhab Syafi’iyah artinya menukarkan barang dengan barang atau barang dengan uang, dengan jalan melepaskan hak milik dari seseorang terhadap orang lainnya atas dasar kerelaan kedua belah pihak. Sebagaiman firman Allah SWT:
☺ ⌧ (
: /)اﻟﺒﻘﺮة
Artinya: “Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk”. (QS. al-Baqarah/2: 16) Dalam melakukan jual beli, hal yang terpenting adalah mencari barang yang halal dan dengan jalan yang halal pula. Artinya yaitu mencari barang yang halal untuk diperjualbelikan atau diperdagangkan dengan cara yang sejujur-jujurnya. Bersih dari sifat yang dapat merusak jual beli, seperti penipuan, perampasan, riba dan lain-lain. Jika barang yang diperjualbelikan tidak sesuai dengan yang tersebut di atas, artinya tidak mengindahkan peraturan-peraturan jual beli, perbuatan dan barang hasil jual beli yang dilakukannya haram hukumnya. Haram dipakai dan haram dimakan sebab tergolong perbuatan bathil (tidak sah). Yang termasuk perbuatan bathil menurut mazhab Syafi’iyah adalah:
24
1. Penipuan (khid’ah) 2. Perampasan (ghasab) 3. Makan riba (aklur riba) 4. Pengkhianatan (khianat penggelapan) 5. Perjudian (maisir) 6. Suapan (risywah) 7. Berdusta (kidzib) 8. Pencurian (syirqah) 13 Semua hasil yang diperoleh dengan jalan tersebut hukumnya haram dipakai, haram dimakan dan dipergunakan. Sebagimana hadits Rasulullah Saw. menyatakan :
ان اﷲ: ﻧﻬﻰ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ:ﻋﻦ اﺑﻰ هﺮﻳﺮة رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل ﻃﻴﺐ ﻻ ﻳﻘﺒﻞ اﻻ ﻃﻴﺐ ﻻ ﻳﻘﺒﻞ اﻻ ﻃﻴﺒﻮان اﷲ اﻣﺮ اﻟﻤﺆﻣﻨﻮن ﺑﻤﺎ اﻣﺮ ﺑﻪ اﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦ : وﻗﺎل ﺗﻌﺎﻟﻰ. ﻳﺎاﻳﻬﺎاﻟﺮﺳﻮل آﻠﻮاﻣﻦ اﻟﻄﻴﺒﺎت واﻣﻠﻮا ﺻﺎﻟﺤﺎ: ﻓﻘﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﻟﻰ .ﻳﺎاﻳﻬﺎﻟﺬﻳﻦ اﻣﻨﻮاآﻠﻮا ﻣﻦ اﻟﻄﻴﺒﺎت ﻣﺎ رزﻗﻨﺎآﻢ Artinya: “Sesungguhnya Allah itu baik tidak menerima amal kecuali amal kebaikan dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada para rasul. Allah berfirman: wahai para rasul makanlah dari makanan yang baik dan kerjakan amal saleh. Dan Allah berfirman : wahai orang-orang yang beriman makanlah dari yang baik yang telah Kami anugerahkan kepada kalian.”
13
Ibid,
25
Sedangkan menurut Nasrun Haroen dalam bukunya Fikih Muamalah, jenisjenis jual beli yang bathil adalah: 1. Jual beli sesuatu yang tidak ada, para ulama sepakat menyatakan bahwa jual beli seperti ini tidak sah/bathil. 2. Menjual barang yang tidak boleh diserahkan pada pembeli, seperti menjual barang yang hilang atau burung piaraan yang lepas dan terbang di udara. Hukum ini disepakati oleh seluruh ulama fikih dan termasuk ke dalam kategori bai’ algarar (jual beli tipuan). Alasannya adalah hadits yang diriwayatkan Ahmad bin Hanbal, Muslim, Abu daud, dan at-Tirmizi sebagai berikut: Janganlah kamu membeli ikan di dalam air, karena jual beli seperti ini adalah jual beli tipuan. 3. Jual beli yang mengandung unsur penipuan, yang pada lahirnya baik, tetapi ternyata dibalik itu terdapat unsur penipuan, sebagaiman terdapat dalam sabda Rasulullah saw tentang memperjualbelikan ikan di dalam air di atas. Contoh lainnya adalah memperjualbelikan kurma yang ditumpuk. 4. Jual beli benda-benda najis, seperti babi, khamar, bangkai dan darah, karena semuanya itu dalam pandangan Islam adalah najis dan tidak mengandung makna harta. Hal ini dijumpai dalam sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
ﻋﻦ ﻋﻄﺎء ﺑﻦ أﺑﻰ رﺑﺎح ﻋﻦ،ﻋﻦ ﻳﺰﻳﺪ اﺑﻦ أﺑﻰ ﺣﺒﻴﺐ، ﺣﺪﺛﻨﺎ اﻟﻠﻴﺚ،ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻗﺘﻴﺒﺔ ﺟﺎﺑﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪاﷲ – رﺿﻰ اﷲ ﻋﻨﻬﻤﺎ – أﻧﻪ ﺳﻤﻊ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ، واﻟﻤﻴﺘﺔ،)) إن اﷲ و رﺳﻮﻟﻪ ﺣﺮم ﺑﻴﻊ اﻟﺨﻤﺮ: ﻳﻘﻮل ﻋﺎم اﻟﻔﺘﺢ و هﻮ ﺑﻤﻜﺔ 26
Artinya: Sesungguhnya Allah dan Rasulnya telah mengharamkan jual beli khamar, bangkai, babi, dan berhala. Lalu dikatakan orang: Ya Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang lemak bangkai, kerena boleh dijadikan sebagai pendompol perahu, boleh dijadikan penyamak kulit, dan boleh dijadikan alat penerangan bagi manusia. Rasul menjawab: Tidak, itu adalah haram. Lalu rasulullah saw. melanjutkan dengan sabdanya: Allah telah memerangi umat Yahudi, karena tatkala Allah mengharamkan bagi mereka lemaknya, mereka rekayasa (lemak itu) lalu mereka jual dan mereka makan hasil penjualannya. (HR. al-Bukhari dan Muslim dari Jabir ibn ‘Abdillah). Menurut jumhur Ulama termasuk dalam jual beli najis ini adalah memperjualbelikan anjing, baik anjing yang dipersiapkan untuk menjaga rumah maupun untuk berburu, karena Rasulullah SAW juga bersabda :
ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺑﻜﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ، ﻋﻦ اﺑﻦ ﺷﻬﺎب، أﺧﺒﺮﻧﺎ ﻣﺎﻟﻚ،ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺒﺪاﷲ ﺑﻦ ﻳﻮﺳﻒ أن رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ: ﻋﻦ أﺑﻰ ﻣﺴﻌﻮد اﻻﻧﺼﺎرى رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ،اﻟﺮﺣﻤﻦ 15
ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻧﻬﻰ ﻋﻦ ﺛﻤﻦ اﻟﻜﻠﺐ وﻣﻬﺮ اﻟﺒﻐﻲ وﺣﻠﻮان اﻟﻜﺎهﻦ
Artinya: “Rasulullah saw melarang memanfaatkan hasil jualan anjing, hasil praktek prostitusi, dan upah tenung.” (HR. al-Bukhari dan Muslim dari Abi Mas’ud al-Anshari).
14
Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin Al Mughiroh bin Bardazbah Al Bukhori Al Ju’fi, Shohîh Al Bukhôri, (Kairo: Dâr Al Hadîts, 2004), Jilid 2, hal.114 15 Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin Al Mughiroh bin Bardazbah Al Bukhori Al Ju’fi, Shohîh Al Bukhôri, (Kairo: Dâr Al Hadîts, 2004), Jilid 2, hal.114-115
27
Mazhab Syafi’iyah berpendapat tidak membolehkan kita menjual atau membeli anjing. Dalam masalah ini ulama Hanabilah pun sepaham dengan mazhab Syafi’iyah. Bahkan mereka tidak membenarkan kita memelihara anjing selain dari anjing buruan dan anjing hitam walaupu untuk berburu. Akan tetapi ulama Malikiyah membolehkan memperjual belikan anjing untuk menjaga rumah dan berburu bukanlah najis, begitu pula dengan mazhab Hanafiyah berpendapat demikian. 16 Dengan sabda Rasulullah SAW yang menyatakan:
ﻋﻦ، أﻧﺒﺄﻧﺎ ﺣﺠﺎج ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﻋﻦ ﺣﻤﺎد ﺑﻦ ﺳﻠﻤﺔ: أﺧﺒﺮﻧﺎ إﺑﺮاهﻴﻢ ﺑﻦ اﻟﺤﺴﻦ ﻗﺎل ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ )) أن رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻧﻬﻰ ﻋﻦ،أﺑﻲ اﻟﺰﺑﻴﺮ 17
. هﺬا ﻣﻨﻜﺮ: ﻗﺎل أﺑﻮ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ.(( إﻻ آﻠﺐ ﺻﻴﺪ،ﺛﻤﻦ اﻟﻜﻠﺐ و اﻟﺴﻨﻮر
Artinya: Rasulullah saw melarang memakan hasil penjualan anjing, kecuali anjing untuk berburu. (HR. an-Nasai dari Jabir ibn ‘Abdillah). Sayyid Sabiq mengemukakan bahwa mazhab Hanafiyah dan mazhab Zahiriyah mengecualikan barang-barang bermanfaat, dapat dijadikan sebagai objek jual beli. Untuk itu mereka mengatakan “Diperbolehkan seseorang menjual kotoran. Kotoran/tinja dan sampah yang mengandung najis. Karena sangat dibutuhkan untuk keperluan perkebunan, barang-barang tersebut dapat
16
Teungku Muhammad Hasbi Ash-shiddiqy, Hukum-Hukum Fikih Islam, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2001), Cet. 2 Hal. 356. 17 Al Hâfidz Jalâluddin Al Suyûti, Syarh Sunan Al Nasa’i (Beirut-Libanon: Dâr Al Ma’refat),Jilid 4,juz 7 ,hal.355
28
dimanfaatkan sebagai bahan bakar perapian dan pupuk tanaman.” 18 Namun demikian, perlu diingatkan bahwa barang itu (barang-barang yang mengandung najis, arak, dan bangkai) boleh diperjualbelikan sebatas bukan untuk dikonsumsi atau dijadikan sebagai bahan makanan. Landasan hukum tentang hal ini dapat dipedomani ketentuan hukum yang terdapat dalam hadits Nabi Muhammad saw. pada suatu hari Nabi Muhammad lewat dan menemukan bangkai kambing milik Maimunah dalam keadaan terbuang begitu saja. Kemudian Rasululllah bersabda, “mengapa kalian tidak mengambil kulitnya?” para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, kambing itu telah mati menjadi bangkai.” Rasulullah menjawab: “Sesungguhnya yang diharamkan adalah hanya memakannya.” 19 5. Jual beli al-arbun (jual beli yang bentuknya dilakukan melalui perjanjian, pembeli membeli sebuah barang dan uangnya seharga barang diserahkan kepada penjual dengan syarat apabila pembeli tertarik dan setuju, maka jual beli sah. Tetapi jika pembeli tidak setuju dan barang dikembalikan, maka uang yang telah diberikan pada penjual, menjadi hibah bagi penjual). 6. Memperjualbelikan air sungai, air danau, air laut dan air yang tidak boleh dimiliki seseorang; karena air yang tidak dimiliki seseorang merupakan hak
18
19
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, hal. 54 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, hal. 54-55
29
bersama umat manusia, dan tidak boleh diperjual belikan. Hukum ini disepakati jumhur ulama dari kalangan Malikiyah, Hanafiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah. 20 4. Syarat-syarat nilai tukar (harga barang). Harga dapat dipermainkan para pedagang adalah as-tsaman, bukan harga assi’r. Ulama fikih mengemukakan syarat ats-tsam sebagai berikut: a. Harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas jumlahnya. b. Dapat diserahkan pada waktu akad (transaksi), sekalipun secara hukum seperti pembayaran dengan cek atau kartu kredit. c. Apabila jual beli itu dilakukan secara barter, maka barang yang dijadikan nilai tukar bukan barang yang diharamkan syara’. D. Jual Beli as-Salam as-Salam disebut juga as-salaf merupakan istilah dalam bahasa Arab yang mengandung makna penyerahan. Secara sederhana transaksi as-salam merupakan pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Para ahli fiqih berbeda pendapat dalam mendefinisikan transaksi as-salam. Perbedaan ini didasari oleh perbedaan persyaratan yang dikemukakan oleh masing-masing mereka. 21
20
Nasrun Haroen, Fiqih Mu’amalah, hal. 124 Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Magistra Insania Press,2004), hal. 92 21
30
Islam,(Yogyakarta:
as-Salam adalah menjual sesuatu yang tidak dilihat zatnya, hanya ditentukan dengan sifat; barang itu ada di dalam pengakuan (tanggungan) si penjual. Misalnya si penjual berkata, “ saya jual kepadamu satu meja tulis dari jati, ukurannya 140x100 cm, tingginya 76 cm, sepuluh laci, dengan harga Rp. 100.000,00.” Pembeli pun berkata “saya beli meja dengan sifat tersebut dengan harga Rp. 100.000,00.” Dia membayar uangnya sewaktu akad itu juga, tetapi mejanya belum ada. Jadi, as-salam ini merupakan jual beli utang dari pihak penjual, dan kontan dari pihak pembeli karena uangnya telah dibayarkan sewaktu akad. 22 Sayyid Sabiq mengatakan dalam kitabnya Fiqh Sunnah, bahwa as-salam adalah penjualan sesuatu dengan kriteria tertentu (yang masih berada) dalam tanggungan dengan pembayaran segara/disegerakan 23 Dari berbagai perbedaan definisi nampak ada beberapa poin yang disepakati. Pertama, disebutkan bahwa as-salam merupakan suatu transaksi dan sebagian menyebutnya transaksi jual beli. Kedua, adanya keharusan menyebutkan kriteriakriteria untuk sesuatu yang dijadikan obyek transaksi/al-muslam fih. Ketiga, obyek transaksi /al-muslam fih harus berada dalam tanggungan. 24 Jual beli seperti ini disyari’atkan dalam Islam berdasarkan firman Allah surat al-Baqarah, 2: 282 yang berbunyi: 25
22
Nawawi Rambe, fiqh Islam,(Jakarta: Duta Pahala, 1994), hal. 294 Sayyid Sabiq, fikih Sunnah , hal. 110 24 Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Islam, hal. 93 25 Nasrun Haroen, fiqh Muamalah, hal. 147 23
31
…. ( 282 : 2/) رقبلا ة Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya…”(QS. AlBaqarah/2: 282) Ibnu Abbas, sahabat Rasulullah saw, menyatakan bahwa ayat ini mengandung hukum jual beli pesanan yang ketentuan waktunya harus jelas. Alasan lainnya adalah sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
ﻋﻦ، ﻋﻦ ﻋﺒﺪاﷲ اﺑﻦ آﺜﻴﺮ، أﺧﺒﺮﻧﺎ اﺑﻦ أﺑﻲ ﻧﺠﻴﺢ، أﺧﺒﺮﻧﺎ اﺑﻦ ﻋﻴﻴﻨﺔ،ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺻﺪاﻗﺔ ﻗﺪم اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ: رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻬﻤﺎ – ﻗﺎل- ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس،أﺑﻲ اﻟﻤﻨﻬﺎل ﻓﻔﻲ آﻴﻞ، )) ﻣﻦ أﺳﻠﻒ ﻓﻲ ﺷﻲء: ﻓﻘﺎل،اﻟﻤﺪﻳﻨﺔ و هﻢ ﻳﺴﻠﻔﻮن ﺑﺎﻟﺘﻤﺮ اﻟﺴﻨﺘﻴﻦ واﻟﺜﻼث .((ﻣﻌﻠﻮم و وزن ﻣﻌﻠﻮم إﻟﻰ أﺟﻞ ﻣﻌﻠﻮم ))ﻓﻠﻴﺴﻠﻒ ﻓﻰ آﻴﻞ ﻣﻌﻠﻮم: وﻗﺎل، ﺣﺪﺛﻨﻲ اﺑﻦ أﺑﻰ ﻧﺠﻴﺢ: ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺳﻔﻴﺎن ﻗﺎل،وﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﻠﻲ 26
.((إﻟﻰ أﺟﻞ ﻣﻌﻠﻮم
Artinya: “Jika kamu melakukan jual beli salam, maka lakukanlah dalam ukuran tertentu, timbangan tertentu, dan waktu tertentu.(HR. al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, an-Nasa’i, at-tirmizi, dan Ibn Majah dari Ibnu ‘Abbas).
26
Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin Al Mughiroh bin Bardazbah Al Bukhori Al Ju’fi, Shohîh Al Bukhôri, (Kairo: Dâr Al Hadîts, 2004), Jilid 2, hal.116
32
Transaksi as-salam boleh sesuai dengan Al-Qur’an dan as-Sunah dan berlandaskan atas dasar, bahwa: a. Di dalam transaksi as-salam terdapat unsur yang sejalan dengan upaya merealisasikan kemaslahatan perekonomian (maslahah al-iqtishadiyyah). b. as-Salam merupakan rukhsyah (suatu dispensasi atau sesuatu yang meringankan) bagi manusia. c. Transaksi as-salam memberikan kemudahan kepada manusia. Transaksi as-salam merupakan bagian dari transaksi jual beli biasa. Hanya saja dalam transaksi as-salam terdapat persyaratan tambahan yang menentukan validitas transaksi tidak ada atau tidak dapat dihadirkan pada saat transaksi terjadi. Penjual, dalam hal ini, hanya menyebutkan kriteria-kriteria tertentu pada produk yang akan dijual. 27 Rukun jual beli as-salam (as-salaf) menurut Jumhur ulama, selain Hanafiyah, terdiri atas: 1. Orang yang berakad, baligh dan berakal. 2. Barang yang dipesan harus jelas ciri-cirinya, waktunya, harganya. 3. Ijab dan Kabul. 28 Adapun syarat-syarat as-salam adalah:
27 28
Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Islam, hal. 95 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, hal. 145
33
1. Transaksi Yang terkait dengan harga/modal, disyaratkan harus jelas dan terukur, serta dilakukan timbang terima dengan jelas, dan diserahkan seluruhnya ketika akad telah disetujui. 2. Yang terkait dengan obyek yang dipesan, harus jelas jenis, ciri-ciri dan ukurannya, serta dijelaskan kapan penyerahan barang itu kepada pemesan. Jika barang yang dipesan diserahkan pada waktu akad, tidaklah dinamakan dengan jual beli assalam karena unsur penyerahan dalam waktu tertentu tidak ada lagi. Akan tetapi, ulama Syafi’iyah menyatakan bahwa dalam jual beli pesanan boleh saja barang diserahkan waktu akad, sebagaimana dibolehkan penyerahannya pada waktu yang disepakati bersama. 29 Berhubungan dengan ketentuan di atas maka al-muslam fih dapat berupa apa saja yang boleh diperjualbelikan dan diketahui kriteria-kriterianya. Adapun sesuatu yang tidak dapat diidentifikasi kriteria-kriterianya tidak boleh dijadikan al-muslam fih karena hal tersebut, menurut al-Bahuti, dapat membawa kepada perselisihan di antara pihak-pihak yang bertransaksi. 30 Pada era modern seperti sekarang untuk menambah kejelasan spesifikasi pengetahuan tentang macam komoditi yang akan dijadikan al-muslam fih dapat ditambahkan dengan menghadirkan bentuk visual dari al-muslam fih. Hal ini akan dapat lebih memberikan kejelasan tantang al-muslam fih. Yang terpenting, bagaimanapun cara yang digunakan untuk memenuhi ketentuan ini, jangan sampai
29 30
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, hal. 149 Ibid,
34
mengabaikan prinsip keadilan dalam bermuamalah. 31 Apabila rukun dan syarat semuanya telah terpenuhi, maka jual beli as-salam itu dinyatakan sah dan masingmasing pihak terikat dengan ketentuan yang mereka sepakati. 32 E. Pandangan Hukum Islam Tentang Jual Beli Online (e-commerce) Pada umumnya transaksi secara online merupakan transakasi pesanan dalam model bisnis era global yang non face, dengan hanya melakukan transfer data lewat maya (data intercange) via internet, yang mana kedua belah pihak, antara originator dan adresse (penjual dan pembeli), atau menembus batas sistem pemasaran dan bisnis online dengan menggunakan sentral shop, sentral shop merupakan sebuah rancangan web e-commerce smart dan sekaligus sebagai Business Intelligent yang sangat stabil untuk digunakan dalam memulai, menjalankan, mengembangkan, dan mengontrol bisnis. Perkembangan teknologi inilah yang bisa memudahkan transaksi jarak jauh, dimana manusia bisa dapat berinteraksi secara singkat walaupun tanpa face to face, akan tetapi di dalam bisnis adalah yang terpenting memberikan informasi dan mencari keuntungan. 33 Ada dua hal utama yang biasa dilakukan oleh customers di dunia maya. Pertama adalah melihat produk-produk atau jasa-jasa yang diiklankan oleh perusahaan terkait melalui website-nya (online ads). Kedua adalah mencari data atau informasi tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi jual beli
31
Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Islam, hal. 109 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, hal. 146 33 http://rumahmakalah.wordpress.com/2008/11/08/transaksi-jual-beli-secara-online-akadsalam-secara-e-commerce/, diakses pada tanggal 16 Februari 2010 pukul 12:13 WIB. 32
35
yang akan dilakukan. Jika tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan, konsumen dapat melakukan transaksi perdagangan dengan cara melakukan pemesanan secara elektronik (online orders), yaitu dengan menggunakan perangkat komputer dan jaringan internet. Berdasarkan pesanan tersebut, merchant akan mendistribusikan barangnya kepada customer melalui dua jalur. Bagi perusahaan yang melibatkan barang secara fisik, perusahaan akan mengirimkannya melalui kurir ke tempat pemesan berada. Jalur kedua adalah jalur yang menarik karena disediakan bagi produk atau jasa yang dapat digitalisasi (diubah menjadi sinyal digital). Produkproduk yang semacam teks, gambar, video dan audio secara fisik tidak perlu lagi dikirimkan, namun dapat disampaikan melalui jalur internet, contohnya electronic newspapers, digital library, virtual school dan sebagainya. 34 Dalam Islam dituntut untuk lebih jelas dalam memberikan suatu landasan hukum, maka dari itu Islam melampirkan sebuah dasar hukum yang terlampir dalam al-Qur’an, Hadis ataupun Ijma’. Perlu diketahui sebelumnya mengenai jual beli online ini secara khusus dalam al-Qur’an tidak ada ayat yang menjelaskan, yang selama ini dijadikan landasan hukum adalah transaksi jual beli secara global. 35 Pelaksanaan transaksi bisnis e-commerce, secara sekilas hampir serupa dengan transaksi as-salam dalam hal pembayaran dan penyerahan komoditi yang dijadikan sebagai obyek transaksi. Oleh karena itu, untuk menganalisis dengan jelas
34
http://www.msiuii.net/baca.asp?katagori=rubrik&menu=ekonomi&baca=artikel&id=383, diakses pada tanggal 02 November 2009, pukul 13:55 WIB. 35 http://rumahmakalah.wordpress.com/2008/11/08/transaksi-jual-beli-secara-online-akadsalam-secara-e-commerce/, diakses pada tanggal 16 Februari 2010, pukul 12:13 WIB.
36
apakah transaksi dalam e-commerce melalui internet tersebut dapat disejajarkan dengan prinsip-prinsip transaksi yang ada dalam transaksi as-salam maka masingmasing dapat dicermati melalui pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi, proses pernyataan kesepakatan transaksi dan melalui obyek transaksi. 36 Dalam transaksi e-commerce melalui internet perintah pembayaran (payment instruction) melibatkan beberapa pihak selain dari pembeli (cardholder) dan penjual (merchant). Para pihak itu adalah payment gateway, acquirer dan issuer. Dalam hal ini payment gateway dapat dianggap seperti saksi dalam transaksi yang melakukan otorisasi terhadap instruksi pembayaran dan memonitor proses transaksi online. Payment gateway ini diperlukan oleh acquirer untuk mendukung berlangsungnya proses otorisasi dan memonitor proses transaksi yang berlangsung. Payment gateway biasanya dioperasikan oleh acquirer atau bisa juga oleh pihak ketiga lain yang berfungsi untuk memproses instruksi pembayaran. Selain payment gateway, adanya acquirer dan issuer juga merupakan suatu keharusan. Acquirer adalah sebuah institusi finansial dalam hal ini bank yang dipercaya oleh merchant untuk memproses dan menerima pembayaran secara online dari pihak consumer. Dan issuer merupakan suatu institusi finansial atau bank yang mengeluarkan kartu bank (kartu kredit maupun kartu debit) yang dipercaya oleh consumer untuk melakukan pembayaran
36
http://www.msiuii.net/baca.asp?katagori=rubrik&menu=ekonomi&baca=artikel&id=383, diakses pada tanggal 02 November 2009, pukul 13:55 WIB.
37
dalam transaksi online. Masing-masing dari acquirer dan issuer merupakan wakil dari merchant dan consumer dalam melakukan pembayaran secara online. 37 Dari karakteristik di atas, bisa dilihat bahwa yang membedakan bisnis online dengan bisnis offline yaitu proses transaksi (akad) dan media utama dalam proses tersebut. Akad merupakan unsur penting dalam suatu bisnis. Secara umum, bisnis dalam Islam menjelaskan adanya transaksi yang bersifat fisik, dengan menghadirkan benda tersebut ketika transaksi, atau tanpa menghadirkan benda yang dipesan, tetapi dengan ketentuan harus dinyatakan sifat benda secara konkret, baik diserahkan langsung atau diserahkan kemudian sampai batas waktu tertentu, seperti dalam transaksi as-salam dan transaksi al-istishna. Transaksi as-salam merupakan bentuk transaksi dengan sistem pembayaran secara tunai/disegerakan tetapi penyerahan barang ditangguhkan. Sedang transaksi al-istishna
merupakan bentuk transaksi
dengan sistem pembayaran secara disegerakan atau secara ditangguhkan sesuai kesepakatan dan penyerahan barang yang ditangguhkan. 38 Dalam melakukan transaksi, consumer diminta untuk mengisi informasi pembayaran (yang biasanya disertai dengan memasukkan kode rahasia) pada form slip pembelian yang telah disediakan website merchant yang kemudian dilakukan otorisasi melalui payment gateway. Dari otorisasi tersebut dapat diketahui bahwa ia benar-benar pemilik yang sah dan berwenang menggunakannya. Pada pihak penjual,
37
Ibid, http://www.tomdonyet.co.cc/2009/04/bisnis-online-dalam-hukum-islam.html, diakses pada tanggal 22 Mei 2009 pukul 20:17 WIB. 38
38
merchant memiliki sertifikat digital dari CA yang menjamin identitas pihak tersebut bahwa ia benar-benar ada dan memiliki wewenang untuk melakukan transaksi online. Consumer dan merchant bertemu dalam dunia maya yaitu internet melalui server yang disewa dari ISP. Biasanya akan didahului oleh penawaran dari pihak merchant. Kemudian, melalui sebuah website yang dimiliki merchant, consumer dapat melihat daftar atau katalog barang yang dijual yang disertai dengan deskripsi produk yang dijual. Pernyataan kesepakatan dapat dilakukan melalui chatting, video conference, email atau langsung melalui website merchant. 39 Ada dua jenis komoditi yang dijadikan objek transaksi online, yaitu barang/jasa non digital dan digital. Transaksi online untuk komoditi non digital, pada dasarnya tidak memiliki perbedaan dengan transaksi as-salam dan barangnya harus sesuai dengan apa yang telah disifati ketika bertransaksi. Sedangkan komoditi digital seperti ebook, software, script, data, dll yang masih dalam bentuk file (bukan CD) diserahkan secara langsung kepada konsumen pada saat transaksi berlangsung, baik melalui email ataupun download. Hal ini tidak sama dengan transaksi as-salam tapi seperti transaksi jual beli biasa hanya saja semua kegiatan transaksi dilakukan melalui media internet. 40 Bisnis online sama seperti bisnis offline. Ada yang halal ada yang haram, ada yang legal ada yang ilegal. Hukum dasar bisnis online sama seperti akad jual beli dan
39
http://www.msiuii.net/baca.asp?katagori=rubrik&menu=ekonomi&baca=artikel&id=383, diakses pada tanggal 02 November 2009, pukul 13:55 WIB. 40 http://www.tomdonyet.co.cc/2009/04/bisnis-online-dalam-hukum-islam.html, diakses pada tanggal 22 Mei 2009 pukul 20:17 WIB
39
akad as-salam, ini diperbolehkan dalam Islam. Adapun keharaman bisnis online karena beberapa sebab : 1. Sistemnya haram, seperti money gambling. Judi itu haram baik di darat maupun di udara (online) 2. Barang/jasa yang menjadi objek transaksi adalah barang yang diharamkan, seperti narkoba, video porno, online sex, pelanggaran hak cipta, situs-situs yang bisa membawa pengunjung ke dalam perzinaan. 3. Karena melanggar perjanjian (TOS) atau mengandung unsur penipuan.Dan lainnya yang tidak membawa kemanfaatan tapi justru mengakibatkan kemudharatan. 41 Sebagaimana keterangan dan penjelasan mengenai dasar hukum hingga persyaratan transaksi as-salam dalam hukum Islam, jika dilihat secara sepintas mungkin mengarah pada ketidak dibolehkannya transaksi secara online (Ecommerce), disebabkan ketidakjelasan tempat dan tidak hadirnya kedua pihak yang terlibat dalam tempat. Tapi kalo kita coba lebih telaah lagi dengan mencoba mengkolaborasikan antara ungkapan al-Qur’an, hadits dan ijmma’, dengan sebuah landasan : 42
اﻻﺻﻞ ﻓﻰ اﻟﻤﻌﺎﻣﻠﺔ اﻻﺑﺎﺣﺔ اﻻ ان ﻳﺪل دﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺗﺤﺮﻳﻤﻬﺎ
Artinya:
41
http://www.tomdonyet.co.cc/2009/04/bisnis-online-dalam-hukum-islam.html, diakses pada tanggal 22 Mei 2009 pukul 20:17 WIB. 42 A. Dzazuli, kaidah-kaidah fikih, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. 2 hal. 130.
40
“Hukum asal muamalah adalah boleh, hingga ada dalil yang menunjukan akan keharamannya”. Dengan melihat keterangan di atas dijadikan sebagai pemula dan pembuka chanel keterlibatan hukum Islam terhadap permasalahan kontemporer. Karena dalam al-Qur’an permasalahn trasnsaksi online masih bersifat global, selamjutnya hanya mengarahkan pada peluncuran teks hadits yang dikolaborasikan dalam peramasalahan sekarang dengan menarik sebuah pengkiyasan. 43 Dalam permasalahan e-commerce, fiqh memandang bahwa transaksi bisnis di dunia maya diperbolehkan karena mashlahah. Mashlahah adalah mengambil manfaat dan menolak kemadaratan dalam rangka memelihara tujuan syara’. Bila e-commerce dipandang seperti layaknya perdagangan dalam Islam, maka dapat dianalogikan bahwa pertama penjualnya adalah merchant (Internet Service Provider atau ISP), sedangkan pembelinya akrab dipanggil customer. Kedua, obyek adalah barang dan jasa yang ditawarkan (adanya pemesanan seperti as-salam) dengan berbagai informasi, profile, mencantumkan harga, terlihat gambar barang, serta resminya perusahaan. Dan ketiga, Sighat (ijab-qabul) dilakukan dengan payment gateway yaitu system/software pendukung (otoritas dan monitor) bagi acquirer, serta berguna untuk service online. 44 F. Persamaan dan Perbedaan Transaksi as-Salam dan E-commerce 43
http://rumahmakalah.wordpress.com/2008/11/08/transaksi-jual-beli-secara-online-akadsalam-secara-e-commerce/, diakses pada tanggal 16 Februari 2010 pukul 12:13 WIB. 44
http://ananganggarjito.blogspot.com/2008/07/e-commerce-dalam-perspektif-islam.html, di akses pada tanggal 24 Mei 2010 pukul 10:09 WIB.
41
Dalam transaksi e-commerce malalui internet dengan transaksi
as-salam
terdapat persamaan dan perbedaan, yaitu: 45 a. Subjek transaksi antara kedua transaksi adalah sama yaitu penjual dan pembeli yang
di
dalam
transaksi
e-commerce
melalui
internet
sering
disebut
merchant/seller dan buyer/consumer/customer, dan dalam transaksi as-salam diistilahkan dengan rab as-salam ( ) رب اﻟﺴﻠﻢatau al-muslim ( )اﻟﻤﺴﻠﻢdan al-muslam ilaih ()اﻟﻤﺴﻠﻢ اﻟﻴﻪ b. Dalam
transaksi
e-commerce
melalui
internet
dan
transaksi
as-salam
mengharuskan adanya pernyataan kesepakatan. Kesepakatan dilakukan dengan pernyataan yang dapat dipahami maksudnya oleh kedua belah pihak yang melakukan transaksi, seperti dalam bentuk perkataan, isyarat maupun dalam bentuk tulisan. c. Pembayaran/harga dalam transaksi e-commerce melalui internet dan transaksi assalam dibayarkan segera/didahulukan. d. Dalam transaksi e-commerce melalui internet adanya pihak lain yang terlibat dalam transaksi sebagai pendukung selain penjual dan pembeli yang dapat dianggap sebagai saksi dan wakil dalam melakukan pembayaran merupakan suatu keharusan dan penting karena dalam melakukan transaksi mereka tidak saling bertemu face to face. Para pihak itu adalah payment gateway, acquirer dan issuer. Sedang dalam transaksi as-salam keberadaan saksi dan wakil bukan suatu
45
Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Islam, hal. 157-159
42
keharusan tapi apabila diperlukan hal tersebut tidak akan merusak atau membatalkan transaksi, bahkan untuk keberadaan saksi sangat dianjurkan dalam transaksi as-salam. e. Pernyataan kesepakatan dalam transaksi online dinyatakan melalui media elektronik dan internet. Dalam transaksi as-salam pernyataan kesepakatan dapat dilakukan dengan berbagai cara yang dapat dipahami maksudnya oleh kedua pihak yang melakukan transaksi. f. Komoditi yang dijadikan sebagai salah satu objek transaksi dalam transaksi ecommerce melakui internet dapat berupa apa saja (baik itu komoditi yang legal maupun illegal untuk diperdagangkan menurut Islam), sedang dalam transaksi assalam komoditi yang dijadikan sebagai salah satu objek transaksi harus komoditi yang legal untuk diperdagangkan menurut Islam. g. Dalam transaksi as-salam, penyerahan komoditi yang dijadikan sebagai salah satu objek transaksi harus ditangguhkan sampai batas waktu kemudian. Sedangkan dalam transaksi e-commerce melalui internet, untuk komoditi digital diserahkan langsung, setelah transaksi, melalui internet oleh penjual kepada pembeli dan untuk komoditi non-digital tidak dapat diserahkan langsung, setelah transaksi, melalui media internet namun dikirimkan melalui jasa kurir sesuai dengan kesepakatan spesifikasi komoditi, waktu dan tempat penyerahan. Transaksi e-commerce melalui internet –kecuali pada komoditi digital dan komoditi yang tidak dibenarkan untuk diperdagangkan menurut Islam pada dasarnya sama dengan ketentuan yang ada dalam transaksi as-salam, yaitu pembayaran 43
dilakukan dimuka dan komoditi diserahkan kemudian sampai batas waktu tertentu. Walaupun terdapat perbedaan dalam mekanisme transaksi karena dalam transaksi ecommerce melalui internet menuntut adanya pihak-pihak lain yang terlibat dalam transaksi, tapi hal tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang ada dalam Islam dan transaksi as-salam itu sendiri. Untuk komoditi digital tidak bisa dikategorikan ke dalam transaksi as-salam, karena komoditi digital diserahkan langsung melalui internet kepada pembeli pada waktu transaksi. Namun pada prinsipnya hal tersebut tidak bertentangan dengan prinsip yang ada dalam perdagangan secara Islam. Transaksi ini dapat dikategorikan seperti jual beli biasa hanya saja semua kegiatan transaksi dilakukan melalui media internet.46
46
Ibid,
44
BAB III GAMBARAN UMUM GAME ONLINE
A. Prosedur Permainan Game Online jenis World Of Warcraft (WOW)
dan
Penjualan Gold Game merupakan hal yang banyak menarik perhatian orang. Dengan bermain game orang dapat menghabiskan waktu berjam-jam dan dapat melupakan aktivitas hariannya. Bahkan ada pula orang bermain game ini dianggap sebagai profesi, seperti halnya yang dilakukan oleh pendiri Sinsa WOW ini. Anggota Sinsa WOW menjadikan kegiatan bermain game secara online ini sebagai profesi yang dapat menghasilkan keuntungan. 31 Dilihat dari segi “genre” permainannya, ada beberapa jenis game online seperti aksi-shooting, fighting, aksi-petualangan, role playing, strategi, dan lain sebagainya. Game yang dimainkan di Sinsa WOW sendiri adalah World Of Warcraft (WOW) yang merupakan bagian dari jenis Strategi. 32 Adapun perlengkapan yang dibutuhkan dalam memainkan game online ini adalah koneksi internet yang dapat menghubungkan para pemain dari manapun dia berasal, account pada game tersebut dan game card. 33
31
Hasil Pengamatan Penulis Terhadap “Sinsa WOW” Bandung, Pada Tanggal 23 Januari
32
Hasil Pengamatan Penulis Terhadap “Sinsa WOW”, Bandung, Pada Tanggal 23 Januari
2010 2010. 33
Hasil Wawancara Pribadi Dengan Aldion Prabowo Alam selaku Pendiri “Sinsa WOW” Bandung. Pada tanggal 23 januari 2010.
45
Cara membuat account pada game tersebut adalah dengan mendaftar di web www.worldofwarcraft.com. dan membeli sebuah cd key dengan harga Rp.750.000,-. Setelah mempunyai id dan password yang kita inginkan pada saat kita membuat account di web barulah kita bisa log in ke game tersebut. Selanjutnya membuat karakter yang akan dimainkan dalam game online jenis wow ini. Dalam pembuatan karakter gammer dihadapkan pada dua pilihan ras/golongan human yaitu Alliansi dan Horde. Alliansi adalah golongan yang berkarakter baik sedangkan Horde berkarakter jahat. 34 Setelah menentukan golongan, gammer dihadapkan pula pada pilihan classes, gammer mempunyai kebebasan dalam memilih sesuai yang dia inginkan seperti hunter, druid, mage, warrior, warlock, shaman dan lain-lain. Selanjutnya barulah menentukan profesi yang akan dilakoni dalam permainan ini. Ada beberapa profesi yang harus dipilih salah satunya, yaitu alchemy, skinning, tailoring, mining, leather working, jewel crafting, inscription, herbalism, engineering, enchanting dan blacksmithing. Semua permainan dalam game ini dimainkan sesuai dengan profesi masing-masing, misalnya apabila gammer memilih profesi tukang batu, maka yang harus dia mainkan atau lakukan selain membunuh monster adalah mengambil bebatuan dan membuat kreasi dari bebatuan tersebut seperti pahatan yang nantinya bisa dijual kepada gammer yang lain, atau misalnya seorang herbalism, maka ia harus
34
Hasil Pengamatan Penulis Terhadap “Sinsa WOW”, Bandung, Pada Tanggal 23 Januari
2010.
46
membuat obat-obatan dari herbal yang kemudian dijual ke gammer yang membutuhkan. Selain profesi utama (yang disebutkan di atas), gammer berhak mendapatkan profesi tambahan dan hanya ada tiga pilihan profesi tambahan yaitu cooking, first aid dan fishing. Dengan adanya profesi tambahan ini gammer dapat menghasilkan uang (gold) lebih banyak. Gold merupakan mata uang yang digunakan untuk transaksi jual beli dalam game ini. Setelah semua itu kita pilih barulah kita mulai bermain dan memulai proses leveling. Proses leveling dilakukan untuk menaikan level karakter yang kita miliki dengan cara mengerjakan quest-quest yang diberikan dan juga membunuh monster-monster dengan itu kita akan mendapatkan experience dan setelah experience kita cukup karakter kita akan bertambah levelnya. Semakin tinggi level karakter kita maka semakin banyak lah experience yang di butuhkan. 35 Kehidupan di dunia WOW tidak jauh berbeda dengan kehidupan nyata, hanya saja dunia WOW berbentuk visual. Di dunia nyata kita dapat berinteraksi dengan orang lain, tetangga misalnya atau dengan orang yang baru dikenal, begitu pun di game ini kita dapat berinteraksi dengan jutaan orang yang sedang bermain game memalui chat dalam game. Di dunia nyata kita biasa melakukan transaksi jual beli atau menjual barang-barang yang kita produksi, begitu pun dalam game ini, hanya saja segala transaksi jual beli dalam game ini dilakukan di satu tempat yaitu
35
Hasil Pengamatan Penulis Terhadap “Sinsa WOW”, Bandung, Pada Tanggal 23 Januari
2010.
47
auction house yang bertempat di kota besar. Setiap gammer yang mempunyai barang yang hendak dijual, cukup datang ke auction house dan memajang barang tersebut sampai ada yang membelinya. Begitu pun sebaliknya, setiap gammer yang membutuhkan sesuatu untuk kelangsungan hidupnya dalam game, maka ia akan mencari barang tersebut di auction house. Apabila barang yang dipajang di auction house telah terjual, maka secara otomatis auction house mengirimkan uang dalam hal ini gold kepada gammer tergantung berapa harga barang gammer yang terjual di auction house. 36 Setelah permainan mencapai level 60, maka gammer harus membeli BCK (Burning Crusade Key) dengan harga Rp. 175. 000,- untuk meneruskan ke level 6070 dan membeli LK (Lich King) dengan harga Rp. 200.000,- untuk menempuh level 70-80. Permainan berakhir pada level 80, dan gold yang dihasilkan sesuai dengan kerja keras gammer dalam permainan. Untuk saat ini gold mengalami penurunan harga yang asalnya berharga 6,8 USD/1000 gold menjadi 2,5 USD/1000 gold. Gold adalah mata uang yang berbentuk maya dan hanya berlaku di dunia maya saja, dalam hal ini pada game online jenis World Of Warcraft (WOW). Segala bentuk jual beli dalam game ini menggunakan gold, misalnya seorang gammer membeli pedang dari gammer yang lain, maka alat tukarnya adalah gold. 37
36
Hasil Pengamatan Penulis Terhadap “Sinsa WOW”, Bandung, Pada Tanggal 23 Januari
37
Hasil Pengamatan Penulis Terhadap “Sinsa WOW”, Bandung, Pada Tanggal 23 Januari
2010.
2010.
48
Transaksi jual beli gold terjadi
karena banyaknya gammer yang
memerlukan gold tanpa harus kerja keras sendiri mengumpulkan gold dalam permainan. Untuk itu, para gemmer yang hendak membeli barang di dunia maya sedangkan ia tidak mempunyai gold, cukup membeli gold kepada gammer yang lain yang mempunyai banyak gold dengan menggunakan mata uang yang berlaku di dunia nyata. Maka mata uang yang bersifat maya (gold) dapat dijual dengan mata uang nyata. Transaksi jual beli gold dilakukan dengan cara jual beli online. Gammer yang hendak menjual goldnya harus membuat janji pertemuan terlebih dahulu dengan pembeli di kota besar dalam game melalui chat atau e-mail. Pembeli gold ini biasanya para bandar gold dari luar Negeri. 38 Setelah terjadi pertemuan dan semuanya sesuai dengan kesepakatan, maka gammer sebagai penjual menyerahkan gold yang akan dijual dengan cara meng-klik pada human (pembeli) tersebut dalam game kemudian klik pada tulisan “trade” dan serahkan gold yang akan dijual, secara otomatis gold pun berpindah tangan dari penjual kepada pembeli dan pembeli pun langsung mentransfer uang pembayaran ke account gammer di Liberty Reserve ( sebuah Bank Online yang digunakan Sinsa WOW untuk bertransaksi jual beli gold). Karena uang didapat masih berupa dollar, maka proses selanjutnya adalah penukaran uang ke dalam rupiah oleh gammer. 39
38
Hasil Wawancara Pribadi Dengan Aldion Prabowo Alam Selaku Pendiri “Sinsa WOW” Bandung. Pada tanggal 23 januari 2010. 39 Hasil Wawancara Pribadi Dengan Aldion Prabowo Alam Selaku Pendiri “Sinsa WOW” Bandung. Pada tanggal 23 januari 2010.
49
Dalam penukaran uang, biasanya gammer menggunakan jasa Money Changer
Online
seperti
di www.fastchanger.com,
www.tukarduit.com atau
www.sentragold.com. Gammer cukup mengisi form dengan mencantumkan account Liberty Reserve, jumlah dollar yang akan ditukar dan nomor rekening gammer, maka secara langsung jumlah uang rupiah di dalam rekening gammer bertambah. 40 B. Pertumbuhan dan Perkembangan Game Online di dunia dan di Indonesia Game saat ini menjadi sebuah fenomena baru dalam masyarakat dunia. Untuk sebagian besar orang game bahkan sudah menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan. Banyak sekali dari mereka, para pecandu game tentunya, sangat maniak dan menggilai game. Perkembangan game dimulai ketika tahun 1952, A.S. Douglas membuat OXO, game grafis noughts and crosses (nol dan silang), di University of Cambridge untuk mendemonstrasikan tesisnya tentang interaksi komputer dan manusia. Permainan ini bekerja pada komputer besar yang menggunakan CRT display. Bahkan, perangkat game portable genggam yang pertama dibuat adalah Tic Tac Toe di tahun 1972 oleh Waco Company. Sampai sekarang game ‘jadul’ ini masih populer di internet. Kalau kita menoleh ke belakang, tahun 1947 dipercaya sebagai tahun pertama di mana game didesain untuk dimainkan dengan layar CRT (cathode ray tube). Game sederhana dirancang oleh Thomas T. Goldsmith Jr. dan Estle Ray Mann. Aplikasi ini mendapatkan paten tanggal 14 Desember 1948. Tahun 1972 dirilis perangkat video game pertama untuk pasar rumahan, Magnavox Odyssey,
40
Hasil Wawancara Pribadi Dengan Aldion Prabowo Alam Selaku Pendiri “Sinsa WOW” Bandung. Pada Tanggal 23 Januari 2010.
50
dihubungkan dengan televisi. Meski tidak sukses besar, perusahaan lain dengan produk yang sama harus membayar lisensi. Tapi, kesuksesan menjemput sejak Atari meluncurkan Pong sebuah video game ping-pong pada 29 November 1972. Berangkat dari sini, video dan komputer game menjadi populer dan hobi baru di saat PC baru saja mulai dikenal dan dipakai secara luas. 41 Meski baru di pertengahan sampai akhir 1980-an game yang muncul di pasaran hadir dengan fungsi scrolling atau virtual paging, hadirnya produk monitor warna di awal tahun 1980-an membuat para penggila game makin antusias, sehingga perpindahan suasana game dari halaman ke halaman lain menjadi lebih hidup. Suara dan musik pengiring ikut juga menyemarakkan game di era ini melengkapi fungsi multimedia dan interaktif. Tentu banyak yang tahu dengan game watch. Perangkat berukuran mini dan terasa pas di genggaman tangan ini mulai tahun 1980 oleh Nintendo. Kesuksesan LCD genggam ini menciptakan banyak pengikut untuk membuat yang sama dengan mengadopsi game-game populer. Awal tahun 1980-an juga ditandai dengan hadirnya media penyimpan CD-ROM yang dalam waktu singkat menjadi populer. Era game 3 dimensi (3D) dengan perspektif orang pertama dan multiplayer game mulai muncul di era ini. Suara dan musik semakin berkembang di pertengahan 1980-an seiring dengan hadirnya produk sound card. Jadi, memang terasa bahwa pasar game komputer semakin berkembang sejalan dengan
41
http://www.kotakgame.com/gamebox/detail.php?g=565&dt=565, Diakses pada tanggal 10 Maret 2010, Pukul 14:12 WIB.
51
perkembangan teknologi pendukungnya. 42 Game ketika pertama kali dibuat diperuntukkan untuk keegoisan para penikmatnya semata. Bahkan saat ini masih dipertahankan sistem seperti itu (game yang egoistis), lihat saja pada nitendo dengan game boy ataupun produk keluaran sony yaitu Play Station Portable (PSP) yang seolah-olah mempertahankan asumsi bahwa game lebih nikmat dimainkan individual. Lalu muncullah produk Nokia NGage yang menjadi pelopor hand-held. Perkembangan hand held gaming sempat redup dengan kehadiran game konsol. Kualitas game konsol yang lebih oke membuat banyak gamer mulai beralih kepada game konsol. Dengan hasil gambar yang makin riel, plus banyaknya pilihan game, membuat game konsol maju menjadi raja baru, penguasa peranti keras game. Belum lagi menggunakan game konsol jumlah pemain yang tadinya hanya satu orang bisa bertambah dua sampai delapan orang, tergantung kemampuan mesin konsolnya. 43 Kemampuan memainkan game lebih dari dua orang secara bersamaan membawa tren baru. Sekitar lima tahun lalu booming game center yang mengkhususkan diri kepada game jaringan bikin fenomena sendiri. Game khusus jaringan paling populer saat itu, Counter Strike, membuat hype tersendiri. Begitu banyak orang yang rela begadang sampai pagi di sebuah game center. Selain itu masih ada War Craft, Empire Earth, dan beberapa judul game yang populer
42
http://www.kotakgame.com/gamebox/detail.php?g=565&dt=565, Diakses pada tanggal 10 Maret 2010, Pukul 14:12 WIB. 43 http://www.kotakgame.com/gamebox/detail.php?g=565&dt=565, Diakses pada tanggal 10 Maret 2010, Pukul 14:12 WIB.
52
dimainkan di game center. Begitu populernya beberapa judul game jaringan, sampai-sampai diadakan olimpiade khusus game jaringan. Misalnya yang terjadi di Mall Taman Anggrek tanggal 4-9 Oktober 2007. Di sana diadakan babak penyisihan untuk World Cyber Game. Pemenang dari kegiatan ini rencananya akan dikirim ke Singapura untuk mengikuti putaran final World Cyber Game. 44 Kemampuan game jaringan yang memungkinkan puluhan orang bermain sekaligus mulai mendapatkan pesaing ketika game online merebak. Hal ini tidak berbeda jauh dengan game jaringan, game online memungkinkan kita bermain bersama puluhan orang sekaligus dari berbagai lokasi. Tentu saja pada game online diperlukan sambungan internet, untuk melakukan koneksi pada game yang dimainkan. Ada beberapa macam game baru bermunculan. Sebut saja Ragnarok yang bergenre massive multiplayer online role playing game (MMORPG), Pangya yang bergenre fantasy sport, atau malah Gunbound yang masuk kategori turn based. Jenis genre macam itu yang kemudian mengotak-ngotakkan beberapa game sehingga punya penggemarnya sendiri. Hal ini yang membedakan dengan game online standar yang jamak dijumpai di situs-situs macam Yahoo atau MSN. Belum lagi game-game online jenis baru itu tentu saja tidak gratis. Kadang kita harus mengeluarkan uang untuk membeli voucher yang berguna sebagai penambah waktu bermain. Atau malah untuk membeli berbagai macam kebutuhan yang diperlukan karakter yang kita miliki.
44
http://www.kotakgame.com/gamebox/detail.php?g=565&dt=565, Diakses pada tanggal 10 Maret 2010, Pukul 14:12 WIB.
53
Seperti pada game online jenis World Of Warcraft (WOW). 45 World of Warcraft adalah game online RPG terbaik di jagat Warcraft. Di sini pemain bermain sebagai jagoan Warcraft dan menjelajahi, berpetualang, ke penjuru dunia. Kelebihan dari MMORPG, pemain bisa membentuk kelompok, berteman dan bertarung melawan musuh untuk memperebutkan kekuasaan dan kekuatan. 46 World of Warcraft adalah game paling popular di dunia dengan hampir 11 juta subscriber setiap bulannya. Game milik Blizzard Internainment ini pertama kali rilis pada tanggal 23 November 2004. Meski pencapaian game berbasis MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game) ini merupakan peningkatan 10 persen dalam waktu 10 bulan terakhir, angka tersebut menunjukkan tanda-tanda penurunan. Game online ini membutuhkan waktu 32 bulan untuk mencapai angka 9 juta pelanggan. Enam bulan kemudian, pelanggan WOW mencapai 10 juta orang. Sembilan bulan kemudian, penambahan 1 juta pelanggan baru didapat.47 Serta sebuah game yang sangat berhasil pada masa komersialnya, dengan menjual 7,5 juta sample CD mereka dihari peluncuran hanya dalam waktu 24 jam. 48 Tanggal 13 November 2008, ekspansi kedua dari WOW yakni Wrath of the Lich King hadir di berapa kawasan di seluruh dunia. Blizzard mengharapkan rilis dari
45
http://www.kotakgame.com/gamebox/detail.php?g=565&dt=565, Diakses pada tanggal 10 Maret 2010, Pukul 14:12 WIB. 46 http://www.kotakgame.com/gamebox/detail.php?g=565&dt=565, Diakses pada tanggal 10 Maret 2010, Pukul 14:12 WIB. 47 http://teknologi.vivanews.com/news/read/6420world_of_warcraft_raih_11_juta_pelangga n, Diakses pada tanggal 09 Maret 2010, Pukul 18:50 WIB. 48 http://www.acehforum.or.id/worldwarcraftblizzardt6954.html?s=a1f6b6b625fe4f8597f577 117bec4c61& Diakses pada tanggal 09 Maret 2010, Pukul 18:41 WIB
54
ekspansi ini akan menggenjot kembali penjualan World of Warcraft. Menurut perhitungan Mmogchart.com, lembaga riset khusus perkembangan pasar game online, sampai April 2008 lalu World of Warcraft menguasai 62,2 persen pangsa pasar game online. 49 Sejumlah retail game di Amerika dan Eropa mendapat kiriman e-mail berisi pernyataan yang mengklaim bahwa minggu pertama sejak peluncuran Wrath of the Lich King tidak hanya mencetak rekor penjualan terbesar dalam satu minggu selama tahun 2008, tapi juga yang terbesar dari yang pernah ada, di luar angka penjualan pada Natal tahun lalu, termasuk peluncuran ekspansi paling sukses dari yang pernah di buat Blizzard sebelumnya. Di salah satu retail di AS, EB Games, juga mencatat WotLK sebagai game dengan pre-sale terbanyak, penjualan minggu pertama (hanya dalam dua hari) terbanyak untuk game single-format (khusus PC atau Mac), dan penjualan game tertinggi di hari pertama dari penjualan game manapun juga sampai saat ini. 50 Secara keseluruhan, tampaknya MMOG yang menggunakan sistem langganan masih tetap positif untuk 5 tahun ke depan. Pada tahun 2013, kami hanya dalam pengeluaran konsumen dan agar sistem langganan ini bisa tetap terjaga perannya sebagai model bisnis kunci dengan transaksi mikro. 51
49
http://www.acehforum.or.id/worldwarcraftblizzardt6954.html?s=a1f6b6b625fe4f8597f577 117bec4c61& Diakses pada tanggal 09 Maret 2010, Pukul 18:41 WIB 50 http://www.kotakgame.com/berita/detail.php?id=762, Diakses pada tanggal 10 Maret 2010, Pukul 14:22 WIB 51 http://www.kotakgame.com/berita/detail.php?id=1639, Diakses pada tanggal 10 Maret 2010, pukul 14:10 WIB
55
Ternyata peminat game World of Warcraft di Indonesia juga cukup banyak, melihat antusias pengunjung yang banyak mendatangi stan World of Warcraft Trading Card Game (WOW TCG) di Indonesia Game Show, pada tanggal 12 November 2009 lalu. Stan ini tidak hanya menjual beberapa merchandise terbaru dari game MMORPG paling populer saat ini di dunia, World of Warcraft, termasuk tentunya versi ekspansi Wrath of the Lich King, tapi pihak penyelenggara stan juga memberikan kesempatan pengunjung untuk beradu strategi dan kemahiran bermain kartu (TCG) ataupun Minis WOW. 52 Pemain game Indonesia juga lebih menyukai game online yang bersifat grinding, Grinding artinya ialah menaikkan level dengan cara membunuh musuh yang sama secara terus menerus, sampai naik level. Menurut saya ini tidak menambah kualitas dari pemain game itu sendiri. Pemain game Indonesia kurang suka dengan game online yang bersifat questing, yaitu menaikkan level dengan mengerjakan tugas-tugas tertentu. Questing lebih bermanfaat, karena pemain akan dipaksa untuk membaca (yang kebanyakan dalam bahasa Inggris) sehingga melatih kemampuan bahasa Inggris orang Indonesia.53
52
http://www.kotakgame.com/berita/detail.php?id=627, Diakses pada tangggal 10 Maret 2010, Pukul 15:09 WIB 53 http://ictfiles.com/column/2009/12/29/fenomena_game_online_di_indonesia, Diakses pada tanggal 09 Maret 2010, Pukul 20:06 WIB
56
BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI GOLD PADA GAME ONLINE JENIS “WORLD OF WARCRAFT (WOW)”
A. Pandangan Hukum Islam Tentang Jual Beli Online Jual beli merupakan suatu kegiatan yang dihalalkan dalam syariat Islam sebagaimana dijelaskan dalam beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan tentang jual beli yang telah dikemukakan penulis pada bab sebelumnya. Kehalalan transaksi ini dilandaskan pada rukun dan syarat yang telah ditentukan seperti harus adanya ijab dan qabul, ada barang yang diperjualbelikan, ada pihak yang melakukan jual beli dan ada alat tukar dalam transaksi jual beli. Jumhur ulama semuanya mengacu pada rukun dan syarat di atas walaupun ada beberapa ulama yang tidak sependapat. Dengan berkembangnya kemajuan zaman, yang ditandai dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, membawa manusia pada perubahan secara signifikan. Contoh kecil, perkembangan teknologi elektronik yang berlangsung sangat pesat akhir-akhir ini, telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, bagaimana tidak, jika adanya digunakan sebagai alat transaksi bisnis jarak jauh (E-Commerce / non face), yang hanya melakukan pertukaran data. 1 Hal ini diakibatkan dengan adanya kemajuan teknologi yang mempermudah kegiatan transaksi jual beli. 1
http://rumahmakalah.wordpress.com/2008/11/08/transaksi-jual-beli-secara-online-akadsalam-secara-e-commerce/, diakses pada tanggal 16 Februari 2010 pukul 12:13 WIB.
57
Pelaksanaan transaksi bisnis e-commerce, secara sekilas hampir serupa dengan transaksi as-salam dalam hal pembayaran dan penyerahan komoditi yang dijadikan sebagai objek transaksi. Oleh karena itu, untuk menganalisis dengan jelas apakah transaksi dalam e-commerce melalui internet tersebut dapat disejajarkan dengan prinsip-prinsip transaksi yang ada dalam transaksi as-salam maka masingmasing dapat dicermati melalui pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi, proses pernyataan kesepakatan transaksi dan melalui objek transaksi. 2 Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi ini jelas dirasakan manfaatnya oleh kalangan pelaku bisnis. Manfaat diartikan sebagai akumulasis dari kemudahan yang didapat dari internet, khususnya dalam berbisnis. Keuntungan bisnis di internet antara lain memudahkan komunikasi intern dan ekstern, globalisasi bisnis dan keunggulan kompetitif, mengurangi biaya komunikasi dan mendapat feedback, memperluas jaringan kerja sama, marketing, dan sales, memudahkan pencarian informasi yang cepat dan murah, dapat mempelajari perilaku visitor, menambah image atau performance perusahaan, dan website adalah showroom termurah dan paling praktis. Secara sederhana, proses e-commerce dapat dilakukan dengan cara konsumen berkunjung ke website merchant untuk melihat memilih produk yang diinginkan. Lalu, konsumen setuju untuk membeli di merchant dan memberi instruksi pembelian online ke merchant. Setelah itu, prinsip pembayarannya tidak jauh berbeda dengan dunia nyata, hanya saja semua metode yang ditawarkan menggunakan
2
http://www.msiuii.net/baca.asp?katagori=rubrik&menu=ekonomi&baca=artikel&id=383, diakses pada tanggal 02 November 2009, pukul 13:55 WIB.
58
teknologi canggih. Cara pembayaran yang digunakan antara lain melalui transfer ATM (Automatic Teller Macine), pembayaran tanpa perantara, pembayaran dengan pihak ketiga (kartu kredit/cek), micropayment (uang receh), electronic money (emoney) atau Anonymous digital cash. 3 Yang membedakan bisnis online dengan bisnis offline yaitu proses transaksi (akad) dan media utama dalam proses tersebut. Akad merupakan unsur penting dalam suatu bisnis. Secara umum, bisnis dalam Islam menjelaskan adanya transaksi yang bersifat fisik, dengan menghadirkan benda tersebut ketika transaksi, atau tanpa menghadirkan benda yang dipesan, tetapi dengan ketentuan harus dinyatakan sifat benda secara konkret, baik diserahkan langsung atau diserahkan kemudian sampai batas waktu tertentu, seperti dalam transaksi as-salam dan transaksi al-istishna. Transaksi as-salam merupakan bentuk transaksi dengan sistem pembayaran secara tunai/disegerakan tetapi penyerahan barang ditangguhkan. Sedang transaksi al-istisna merupakan bentuk transaksi dengan sistem pembayaran secara disegerakan atau secara ditangguhkan sesuai kesepakatan dan penyerahan barang yang ditangguhkan. 4 Ada dua jenis komoditi yang dijadikan objek transaksi online, yaitu barang/jasa non digital dan digital. Transaksi online untuk komoditi non digital, pada dasarnya tidak memiliki perbedaan dengan transaksi as-salam dan barangnya harus sesuai dengan apa yang telah disifati ketika bertransaksi. Sedangkan komoditi digital
3
http://ananganggarjito.blogspot.com/2008/07/e-commerce-dalam-perspektif-islam.html, diakses pada tanggal 24 Mei 2010, pukul 10:09 WIB. 4 http://www.tomdonyet.co.cc/2009/04/bisnis-online-dalam-hukum-islam.html, diakses pada tanggal 22 Mei 2009 pukul 20:17 WIB.
59
seperti ebook, software, script, data, dll yang masih dalam bentuk file (bukan CD) diserahkan secara langsung kepada konsumen, baik melalui email ataupun download. Hal ini tidak sama dengan transaksi as-salam tapi seperti transaksi jual beli biasa. 5 Mengenai komoditi yang dijadikan sebagai salah satu objek transaksi dalam transaksi e-commerce dapat berupa apa saja (baik itu komoditi yang legal maupun illegal untuk diperdagangkan menurut Islam), tergantung pada penawaran pihak merchant. Hal ini disebabkan selama ini internet diasosiasikan sebagai media tanpa batas. Dimensi ruang, birokrasi, waktu, kemapanan dan tembok struktural yang selama ini ada di dunia nyata dengan mudah ditembus oleh teknologi informasi. Oleh karena itu, disamping komoditi yang memang legal juga terdapat komoditi yang illegal menurut Islam untuk diperdagangkan, seperti minuman keras. Hal ini tergantung kepada consumer sendiri dalam mencermati jenis komoditi apa dan bagaimana yang akan dibeli. 6 Mengacu pada pemaparan dalam bab sebelumnya mengenai jual beli online, maka menurut analisa penulis transaksi online dibolehkan menurut hukum Islam dengan ketentuan rukun dan syarat harus dipenuhi serta sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada dalam perdagangan menurut Islam, khususnya dianalogikan dengan prinsip transaksi as-salam, kecuali pada barang/jasa yang tidak boleh untuk diperdagangkan sesuai syariat Islam. Walaupun pembolehan transaksi jual beli online ini tidak
5
Ibid, http://www.msiuii.net/baca.asp?katagori=rubrik&menu=ekonomi&baca=artikel&id=383, diakses pada tanggal 02 November 2009, pukul 13:55 WIB. 6
60
dibakukan dengan adanya undang-undang atau fatwa MUI yang menghalalkan jual beli online. Hukum dasar bisnis online sama seperti akad jual beli dalam akad as-salam (bagi komoditi non digital), ini diperbolehkan dalam Islam. Yang membedakan hanyalah media yang digunakan. Jika dalam transaksi jual beli biasa pembeli dan penjual bertemu langsung dalam satu majelis dan bertatap muka sedangkan dalam transaksi jual beli online pembeli dan penjual dipertemukan dalam satu majelis namun tidak bertatap muka yaitu internet. Dalam kaidah Fiqh disebutkan bahwa: 7
اﻻﺻﻞ ﻓﻰ اﻟﻤﻌﺎﻣﻠﺔ اﻻﺑﺎﺣﺔ اﻻ ان ﻳﺪل دﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺗﺤﺮﻳﻤﻬﺎ
Artinya: "Hukum asal dalam muamalah adalah boleh, hingga ada dalil yang menunjukkan akan keharamannya." Para ulama telah menyepakati bahwa perniagaan adalah pekerjaan yang dibolehkan, dan kesepakatan ini telah menjadi suatu bagian dari syari'at Islam yang telah diketahui oleh setiap orang. 8 Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa hukum asal mu’amalah adalah al-ibaahah (boleh) selama tidak ada dalil yang melarangnya. Namun demikian, bukan berarti tidak ada rambu-rambu yang mengaturnya. Sebagai pijakan dalam berbisnis online, kita juga harus mengetahui dan memperhatikan hal-hal yang menjadi larangan dalam bertransaksi jual beli online, yaitu: 7
130.
A. Dzazuli, kaidah-kaidah fikih, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. 2 hal.
8
http://www.pengusahamuslim.com/fatwa-perdagangan/hukum-hukum-perdagangan/552prinsip-jual-beli-dalam-ajaran-islam.html, diakses pada tanggal 23 Mei 2010 pukul 10:22 WIB.
61
1. Sistemnya haram, seperti money gambling. Judi itu haram baik di darat maupun di udara (online) 2. Barang/jasa yang menjadi objek transaksi adalah barang yang diharamkan, seperti narkoba, video porno, online sex, pelanggaran hak cipta, situs-situs yang bisa membawa pengunjung ke dalam perzinaan. 3. Karena melanggar perjanjian (TOS) atau mengandung unsur penipuan.Dan lainnya yang tidak membawa kemanfaatan tapi justru mengakibatkan kemudharatan. 9 Transaksi online diperbolehkan menurut Islam selama tidak mengandung unsur-unsur yang dapat merusaknya seperti riba, kezhaliman, penipuan, kecurangan dan yang sejenisnya serta memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat didalam jual belinya. 10 Dalam hadis Nabi dikatakan:
ﻋﻦ، ﻋﻦ ﻋﺒﺪاﷲ اﺑﻦ آﺜﻴﺮ، أﺧﺒﺮﻧﺎ اﺑﻦ أﺑﻲ ﻧﺠﻴﺢ، أﺧﺒﺮﻧﺎ اﺑﻦ ﻋﻴﻴﻨﺔ،ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺻﺪاﻗﺔ ﻗﺪم اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ: رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻬﻤﺎ – ﻗﺎل- ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس،أﺑﻲ اﻟﻤﻨﻬﺎل ﻓﻔﻲ آﻴﻞ، )) ﻣﻦ أﺳﻠﻒ ﻓﻲ ﺷﻲء: ﻓﻘﺎل،اﻟﻤﺪﻳﻨﺔ و هﻢ ﻳﺴﻠﻔﻮن ﺑﺎﻟﺘﻤﺮ اﻟﺴﻨﺘﻴﻦ واﻟﺜﻼث .((ﻣﻌﻠﻮم و وزن ﻣﻌﻠﻮم إﻟﻰ أﺟﻞ ﻣﻌﻠﻮم ))ﻓﻠﻴﺴﻠﻒ ﻓﻰ آﻴﻞ: وﻗﺎل، ﺣﺪﺛﻨﻲ اﺑﻦ أﺑﻰ ﻧﺠﻴﺢ: ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺳﻔﻴﺎن ﻗﺎل،وﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﻠﻲ 11
9
.((ﻣﻌﻠﻮم إﻟﻰ أﺟﻞ ﻣﻌﻠﻮم
http://www.tomdonyet.co.cc/2009/04/bisnis-online-dalam-hukum-islam.html, diakses pada tanggal 22 Mei 2009 pukul 20:17 WIB. 10 Ibid, 11 Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin Al Mughiroh bin Bardazbah Al Bukhori Al Ju’fi, Shohîh Al Bukhôri, (Kairo: Dâr Al Hadîts, 2004), Jilid 2, hal.116
62
“jika kamu melakukan jual beli salam, maka lakukanlah dalam ukuran tertentu, timbangan tertentu, dan waktu tertentu”. Adapun proses jual beli yang dilakukan Sinsa WOW dalam menjual gold pada permainan game online jenis World Of Warcraft (WOW) adalah dengan cara jual beli online dengan komoditi digital (gold), artinya objek/komoditi diserahkan langsung melalui internet kepada pembeli pada waktu transaksi berlangsung. Transaksi ini dapat dikategorikan seperti jual beli biasa karena gold diserahkan langsung oleh pihak Sinsa WOW kepada pembeli pada saat transaksi berlangsung, hanya saja semua kegiatan transaksi dilakukan melalui media internet. Pihak Sinsa WOW akan mengirim gold kepada pembeli setelah mereka berinteraksi via email atau chating sehingga menghasilkan sebuah kesepakatan untuk melanjutkan jual beli, jika kesepakatan sudah tercapai maka gold diserahkan lagsung pada saat itu juga dan dalam hitungan menit gold pun sudah berpindah tangan. Secara sederhana jual beli online dipandang seperti layaknya perdagangan dalam Islam, maka dapat dianalogikan bahwa pertama penjualnya (Sinsa WOW) adalah merchant (Internet Service Provider atau ISP), sedangkan pembelinya akrab dipanggil customer. Kedua, obyek (dalam hal ini gold) adalah barang dan jasa yang ditawarkan dengan berbagai informasi, profile, mencantumkan harga, dan terlihat gambar barangnya. Dan ketiga, Sighat (ijab-qabul) dilakukan dengan payment gateway yaitu system/software pendukung (otoritas dan monitor) bagi acquirer, serta berguna untuk service online. 12
12
http://ananganggarjito.blogspot.com/2008/07/e-commerce-dalam-perspektif-islam.html, di akses pada tanggal 24 Mei 2010 pukul 10:09 WIB.
63
B. Proses Jual Beli Gold pada Game Online Jenis WOW (World Of Warcraft) Game merupakan permainan yang sering dilakukan oleh beberapa orang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai sarana hiburan. Seperti halnya permainan lainnya, game online merupakan permainan yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas internet dan komputer. Salah satu game online terpopuler yang banyak menyita perhatian gammer adalah game online jenis World Of Warcraft (WOW). Gold merupakan mata uang yang diakui dalam permainan game online jenis ini, gold didapat sesuai kerja keras pemain dalam bermain menyusun strategi. Secara sistematis proses game online jenis WOW adalah sebagaimana berikut : 1.
Membuat
account
pribadi
yang
kemudian
log
in
ke
website.
www.worldofwarcraft.com. 2.
Membuat karakter, yang mana terdapat dua pilihan ras/golongan human yaitu Alliansi dan Horde. Alliansi adalah golongan yang berkarakter baik sedangkan Horde berkarakter jahat. Pilihan classes, seperti hunter, druid, mage, warrior, warlock, shaman dan lain-lain. Dan pilihan profesi seperti alchemy, skinning, tailoring, mining, leather working, jewel crafting, inscription, herbalism, engineering, enchanting dan blacksmithing.
3.
Gammer harus melakukan sesuai dengan profesi yang dipilihnya seperti seorang herbalism, maka ia harus membuat obat-obatan dari herbal yang kemudian dijual ke gammer yang membutuhkan.
4.
Selain profesi utama (yang disebutkan di atas), gammer berhak mendapatkan profesi tambahan dan hanya ada tiga pilihan profesi tambahan yaitu cooking, first 64
aid dan fishing. Dengan adanya profesi tambahan ini gammer dapat menghasilkan uang (gold) lebih banyak. 5.
Kehidupan di dunia wow tidak jauh berbeda dengan kehidupan nyata, dalam dunia ini kita dapat berinteraksi dengan orang lain, tetangga, orang baru dikenal, dapat pula melakukan transaksi jual beli atau menjual barang-barang yang kita produksi yang dilakukan di satu tempat yaitu auction house yang bertempat di kota besar.
6.
Auction house merupakan tempat transaksi jual beli dilakukan. Jika barang yang dijual telah ada yang membeli maka gammer akan mendapat surat keterangan dari pihak auction house yang memberitahukan bahwa barang barang yang dipajang telah terjual dan jumlah gold yang dimiliki pun bertambah.
7.
Setelah permainan mencapai level 59, maka gammer harus membeli BCK (Burning Crusade Key) untuk meneruskan ke level 60-69 dan membeli LK (Lich King) untuk menempuh level 70-80. Permainan berakhir pada level 80, dan gold yang dihasilkan sesuai dengan kerja keras gammer dalam bermain.
8.
Untuk saat ini gold mengalami penurunan harga yang asalnya berharga 6,8 USD/1000 gold menjadi 2,5 USD/1000 gold.
9.
Transaksi jual beli gold dilakukan dengan cara jual beli online. Gammer yang hendak menjual goldnya harus membuat janji pertemuan terlebih dahulu dengan pembeli di kota besar dalam game melalui chat atau e-mail. Pembeli gold ini biasanya para Bandar gold dari luar Negeri.
65
10. Setelah terjadi pertemuan dan semuanya sesuai dengan kesepakatan, maka gammer sebagai penjual menyerahkan gold yang akan dijual dengan cara mengklik pada human (pembeli) tersebut dalam game kemudian klik pada tulisan “trade” dan serahkan gold yang akan dijual, secara otomatis gold pun berpindah tangan dari penjual kepada pembeli dan pembeli pun langsung mentransfer uang pembayaran ke account gammer di Liberty Reserve ( sebuah Bank Online yang digunakan Sinsa WOW untuk bertransaksi jual beli gold). Karena uang didapat masih berupa dollar, maka proses selanjutnya adalah penukaran uang ke dalam rupiah oleh gammer. Proses jual beli semacam ini dinamakan jual beli online dengan komoditi digital yang diserahkan langsung pada waktu transaksi berlangsung, hal demikian sama dengan jual beli biasa. 11. Dalam penukaran uang, biasanya gammer menggunakan jasa Money Changer Online
seperti
di
www.fastchanger.com.
www.tukarduit.com.
atau
www.sentragold.com. Gammer cukup mengisi form dengan mencantumkan account Liberty Reserve, jumlah dollar yang akan ditukar dan nomor rekening gammer, maka secara langsung jumlah uang rupiah di dalam rekening gammer bertambah. 13 Secara sederhana proses pendapatan gold ini dapat disimpulkan bahwa seorang gammer tidak akan mendapatkan gold jika dia tidak membeli karakter
13
Hasil Wawancara dan Pengamatan Penulis Terhadap Sinsa WOW bandung, Pada Tanggal 05 Desember 2009 – 25 Januari 2010.
66
terlebih dahhulu, dan jumlah gold yang didapatpun bersifat tak tentu artinya sesuai dengan kemampuan gammer dalam memainkan game jenis ini. Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Komisi Fatwa MUI Kota Bandung, menyimpulkan bahwa pendapatan gold dengan cara seperti itu dapat dikegorikan sebagai judi, karena pada dasarnya game adalah sebagai sarana hiburan bukan untuk mencari penghasilan atau bahkan menjadikannya sebagai profesi untuk menghasilkankan uang. Hal ini dapat dikatakan judi karena dalam proses tersebut sebelum bermain gammer harus mengeluarkan uang untuk membeli karakter, dan gold yang dihasilkan bersifat spekulasi. C. Analisa Hukum Islam Tentang Jual Beli Gold Pada Game Online Jenis “World Of Warcraft (Wow)”. Islam merupakan agama yang sangat sempurna dan sangat rinci. Semua aturan manusia dalam kehidupan ini diatur dalam kitab al-Quran yang dijadikan sebagai pedoman dan peta jalan hidup manusia. Selain al-Quran, Islam menjadikan sunnah nabi Muhammad SAW sebagai dasar dalam mengambil keputusan memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia. Kehidupan manusia terus berjalan seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi yang digunakan. Dengan demikian maka akan banyak hal yang terjadi diluar dari perilaku pada zaman nabi terdahulu. Oleh karena itu, Islam mengatur hal ini dalam ketentuan syariat Islam yang akan menghasilkan hukum dalam mengatur kehidupan manusia. Jika secara eksplisit kegiatan yang bersangkutan tidak dijelaskan dalam al-Quran dan as-sunnah maka Islam memperbolehkan dengan jalan penetapan 67
hukum yang lain yaitu ijma’. Sehingga dengan adanya ijma’ para ulama ini, bisa dijadikan sebagai dasar hukum Islam dan bukan berarti meniadakan al-Quran dan asSunnah karena hasil hukum ijma’ ini harus berlandasakan pada al-Quran dan asSunnah. Begitu pula dengan kegiatan muamalah yang diatur oleh hukum Islam dalam bentuk fiqih muamalah. Salah satu kegiatan muamalah adalah jual beli. Secara ekspilist dan jelas kegiatan jual beli telah dihalalkan oleh Allah yang dijelaskan dalam Q.S al-Baqarah ayat 275, al-Baqarah ayat 198, an-Nisa ayat 29 dan lainnya. Ayat-ayat ini hanya menjelaskan secara global, sedangkan as-sunnah akan memperinci proses apa saja yang diperbolehkan dan dilarang dalam jual beli. Dengan kemajuan zaman, proses jual beli yang belum dilakukan oleh Nabi akan diputuskan menurut hukum Islam secara Ijtihad. Berdasarkan uraian sebelumnya, bahwa objek penelitian penulis adalah berupa jual beli gold pada game online jenis World OF Warcraft (WOW) yang dilakukan studi kasus pada Game Online Sinsa WOW. Dan hasil analisa penulis adalah sebagaimana berikut : Pertama, dalam rukun jual beli ditetapkan bahwa rukun jual beli yang disepakati oleh jumhur ulama adalah ada orang yang berakad atau almuta’aqidain (penjual dan pembeli), ada shighat (lafal ijab dan qabul), ada barang yang dibeli, dan ada nilai tukar pengganti barang. 14 Dan dalam jual beli gold yang dilakukan oleh Sinsa WOW sudah terlihat jelas bahwa gammer penjual dan bandar sebagai pembeli. 14
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, hal. 118
68
Sighat (ijab-kabul) dilakukan dengan payment gateway yaitu sistem/software pendukung (otoritas dan monitor) bagi acquirer, serta berguna untuk service online. Selanjutnya adanya barang telah dipenuhi dengan adanya gold sebagai objek yang diperjualbelikan dan mata uang dollar yang digunakan dalam transaksi ini adalah nilai tukar pengganti barang (gold). Kedua, dalam pemenuhan syarat jual beli dapat dijelaskan bahwa: pertama, orang yang melakukan akad jual beli haruslah orang yang berakal baligh dan dilakukan oleh orang yang berbeda artinya seseorang tidak dapat bertindak sebagai pembeli dan penjual dalam waktu yang bersamaan. 15 Adapun penjualan gold dilakukan oleh seorang gammer dan bandar gold yang berakal dan sudah dewasa. Kedua, syarat yang terkait dengan ijab qabul adalah orang yang melakukannya telah akil baligh dan berakal (Jumhur ulama) atau telah berakal (ulama madzhab Hanafiyah), kabul sesuai dengan ijab. Contohnya: “Saya jual sepeda ini dengan harga sepuluh ribu”, lalu pembeli menjawab: ”Saya beli dengan harga sepuluh ribu”, ijab dan kabul dilakukan dalam satu majelis. Maksudnya kedua belah pihak yang melakukan akad jual beli hadir dan membicarakan masalah yang sama. 16 Ijab kabul yang dilakukan Sinsa WOW dan pembeli dilakukan tidak dengan cara lisan, akan tetapi dengan cara tulisan yaitu chating yang didukung oleh sistem/software di internet dan berada dalam satu majelis, yaitu internet meskipun tidak saling bertatap muka.
15 16
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, hal. 118 Ibid, hal 120.
69
Selanjutnya adalah mengenai syarat yang terkait dengan barang/objek yang diperjualbelikan, pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa syarat barang yang diperjualbelikan menurut imam Syafi’i adalah barang itu suci, maka tidak sah menjual barang najis, dapat dimanfaatkan secara syara’, dapat diserah terimakan, maka tidak sah menjual barang yang terbang di udara, ikan yang masih di air (belum ditangkap), atau harta rampasan (jarahan), barang itu diakad oleh orang yang memiliki wewenang penuh. Maka tidak sah menjual barang yang masih tersangkut dengan hak orang lain, barang itu diketahui oleh kedua belah pihak, baik zat, ukuran maupun sifatnya. 17 Adapun gold menurut analisa penulis adalah barang yang berwujud digital dan didapat dari hasil permainan yang bisa dikategorikan sebagai judi dan barang yang didapat dari hasil perjudian hukumnya tidak halal. Dalam Islam untuk melakukan jual beli, hal yang terpenting adalah mencari barang yang halal dan dengan jalan yang halal pula. Artinya mencari barang yang halal untuk diperjualbelikan atau diperdagangkan dengan cara yang sejujur-jujurnya. Jika barang yang diperjualbelikan tidak sesuai dengan yang tersebut di atas, artinya tidak mengindahkan peraturanperaturan jual beli, perbuatan dan barang hasil jual beli yang dilakukannya haram hukumnya. Haram dipakai dan haram dimakan sebab tergolong perbuatan bathil (tidak sah). Yang termasuk perbuatan bathil menurut mazhab Syafi’iyah adalah: 1. Penipuan (khid’ah)
17
Abdurrahman Ibnu Iwadh al-Juzburi, Fiqh Ala Mazahibul Arba’ah,(Qahirah: Dar Ibnu Haitsam, 1360), Jilid 5, hal. 35.
70
2. Perampasan (ghasab) 3. Makan riba (aklur riba) 4. Pengkhianatan (khianat penggelapan) 5. Perjudian (maisir) 6. Suapan (risywah) 7. Berdusta (kidzib) 8. Pencurian (syirqah) 18 Semua hasil yang diperoleh dengan jalan tersebut hukumnya haram dipakai, haram dimakan dan dipergunakan. Dan menurut Nasrun Haroen dalam bukunya Fikih Muamalah, jual beli benda-benda haram dan najis, seperti babi, khamar, bangkai dan darah merupakan jual beli yang bathil (tidak sah), karena semuanya itu dalam pandangan Islam adalah najis dan tidak mengandung makna harta. Hal ini dijumpai dalam sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
ﻋﻦ ﻋﻄﺎء ﺑﻦ أﺑﻰ رﺑﺎح ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ،ﻋﻦ ﻳﺰﻳﺪ اﺑﻦ أﺑﻰ ﺣﺒﻴﺐ، ﺣﺪﺛﻨﺎ اﻟﻠﻴﺚ،ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻗﺘﻴﺒﺔ ﺑﻦ ﻋﺒﺪاﷲ – رﺿﻰ اﷲ ﻋﻨﻬﻤﺎ – أﻧﻪ ﺳﻤﻊ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮل ﻋﺎم واﻟﺨﻨﺰﻳﺮ و، واﻟﻤﻴﺘﺔ،)) إن اﷲ و رﺳﻮﻟﻪ ﺣﺮم ﺑﻴﻊ اﻟﺨﻤﺮ: اﻟﻔﺘﺢ و هﻮ ﺑﻤﻜﺔ أرأﻳﺖ ﺷﺤﻮم اﻟﻤﻴﺘﺔ؛ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﻳﻄﻠﻰ ﺑﻬﺎ اﻟﺴﻔﻦ و ﻳﺪهﻦ ﺑﻬﺎ، ﻓﻘﻴﻞ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ.((اﻷﺻﻨﺎم ﺛﻢ ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ.(( هﻮ ﺣﺮام،)) ﻻ: ﻓﻘﺎل،اﻟﺠﻠﻮد و ﻳﺴﺘﺼﺒﺢ ﺑﻬﺎ اﻟﻨﺎس
18
Abdurrahman Ibnu Iwadh al-Juzburi, Fiqh Ala Mazahibul Arba’ah,(Qahirah: Dar Ibnu Haitsam, 1360), Jilid 5, hal. 35.
71
Artinya: Sesungguhnya Allah dan Rasulnya telah mengharamkan jual beli khamar, bangkai, babi, dan berhala. Lalu dikatakan orang: Ya Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang lemak bangkai, kerena boleh dijadikan sebagai pendompol perahu, boleh dijadikan penyamak kulit, dan boleh dijadikan alat penerangan bagi manusia. Rasul menjawab: Tidak, itu adalah haram. Lalu rasulullah saw. melanjutkan dengan sabdanya: Allah telah memerangi umat Yahudi, karena tatkala Allah mengharamkan bagi mereka lemaknya, mereka rekayasa (lemak itu) lalu mereka jual dan mereka makan hasil penjualannya. Rasulullah SAW juga bersabda :
، ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺑﻜﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ، ﻋﻦ اﺑﻦ ﺷﻬﺎب، أﺧﺒﺮﻧﺎ ﻣﺎﻟﻚ،ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺒﺪاﷲ ﺑﻦ ﻳﻮﺳﻒ أن رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻧﻬﻰ: ﻋﻦ أﺑﻰ ﻣﺴﻌﻮد اﻻﻧﺼﺎرى رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ 20
ﻋﻦ ﺛﻤﻦ اﻟﻜﻠﺐ وﻣﻬﺮ اﻟﺒﻐﻲ وﺣﻠﻮان اﻟﻜﺎهﻦ
Artinya: “Rasulullah saw melarang memanfaatkan hasil jualan anjing, hasil praktek prostitusi, dan upah tenung. Jual beli dalam Islam mempunyai tiga prinsip utama yaitu melarang pemilikan atau pengelolaan harta yang terlarang haram (dzatiyyah-nya); terlarang dalam cara dan proses memperoleh atau mengelola dan mengembangkannya; dan terlarang pada dampak pengelolaan dan pengembangannya jika merugikan pihak lain (ada pihak
19
Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin Al Mughiroh bin Bardazbah Al Bukhori Al Ju’fi, Shohîh Al Bukhôri, (Kairo: Dâr Al Hadîts, 2004), Jilid 2, hal.114 20 Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin Al Mughiroh bin Bardazbah Al Bukhori Al Ju’fi, Shohîh Al Bukhôri, (Kairo: Dâr Al Hadîts, 2004), Jilid 2, hal.114-115
72
yang menganiaya dan teranianya). Dan jual beli gold pada game online jenis WOW ini mengandung prinsip kedua yaitu terlarang cara dan proses memperolehnya melalui permainan dan mengembangkannya melalui dunia maya yang mengandung unsur ketidakjelasan, maka hukum jual beli tersebut menjadi tidak sah. Mengenai syarat yang terakhir yaitu terkait dengan syarat nilai tukar (harga barang). Ulama fikih mengemukakan syarat ats-tsam (harga) sebagai berikut: a. Harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas jumlahnya. b. Dapat diserahkan pada waktu akad (transaksi), sekalipun secara hukum seperti pembayaran dengan cek atau kartu kredit. c. Apabila jual beli itu dilakukan secara barter, maka barang yang dijadikan nilai tukar bukan barang yang diharamkan syara’. 21 Dan harga gold telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dan uang (nilai tukar barang) diserahkan langsung oleh pembeli kepada pihak Sinsa WOW selaku penjual dengan cara mentransfer ke rekening penjual. Dalam transaksi jual beli gold yang dilakukan Sinsa WOW terdapat kebutuhan transaksi pada masing-masing pelaku, penjual membutuhkan uang rupiah untuk kelangsungan hidupnya di dunia nyata, begitu pun pembeli membutuhkan gold untuk menempuh level selanjutnya dalam permainan. Secara umum berdasar pada uraian sebelumnya bahwa analisa hukum Islam tentang jual beli gold pada game online jenis WOW ini dinyatakan tidak sah menurut hukum Islam, karena barang yang diperjualbelikan merupakan barang haram yang 21
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, hal. 119.
73
didapat dari hasil perjudian. Meskipun rukun dan syarat dalam jual beli terpenuhi akan tetapi keabsahan itu rusak akibat barang yang diperjualbelikan bukan barang yang diperbolehkan menurut hukum Islam.
74
75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari permasalahan ini, maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Transaksi e-commerce melalui internet (kecuali pada komoditi digital dan komoditi yang tidak dibenarkan untuk diperdagangkan menurut Islam) pada dasarnya sama dengan ketentuan yang ada dalam transaksi as-salam, yaitu pembayaran dilakukan dimuka dan komoditi diserahkan kemudian sampai batas waktu tertentu. Walaupun terdapat perbedaan dalam mekanisme transaksi karena dalam transaksi e-commerce melalui internet menuntut adanya pilihan pihak-pihak lain yang terlibat dalam transaksi, tapi hal tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang ada dalam Islam dan transaksi as-salam itu sendiri. Untuk komoditi digital tidak bisa dikategorikan ke dalam transaksi as-salam, karena komoditi digital diserahkan langsung melalui internet kepada pembeli pada waktu transaksi. Namun pada prinsipnya hal tersebut tidak bertentangan dengan prinsip yang ada dalam perdagangan secara Islam. Transaksi ini dapat dikategorikan seperti jual beli biasa hanya saja semua kegiatan transaksi dilakukan melalui media internet.
76
2. Proses transaksi jual beli gold dalam game online dilakukan dengan cara jual beli online, melalui lembaga keuangan bank yang seperti Liberty Reserve ( sebuah Bank Online yang digunakan untuk bertransaksi jual beli gold) pembeli dan penjual dipertemukan dalam dunia maya dan komoditi (gold) diserahkan langsung pada waktu transaksi karena komoditi yang diperjual belikan berupa digital/maya. Transaksi ini tidak jauh berbeda dengan proses jual beli yang dilakukan di dunia nyata. 3. Analisa hukum Islam tentang jual beli gold pada game online jenis WOW ini dinyatakan tidak sah menurut hukum Islam, karena barang yang diperjualbelikan merupakan barang haram yang didapat dari hasil perjudian. Meskipun rukun dan syarat dalam jual beli terpenuhi akan tetapi keabsahan itu rusak akibat barang yang diperjualbelikan bukan barang yang diperbolehkan menurut hukum Islam. B. Saran 1. Dalam transaksi e-commerce melalui internet peranan infrastruktur pendukung sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan di anatara pihak-pihak yang bertransaksi. Karena itu bagi para pelaku bisnis e-commerce hendaknya memperhatikan keamanan dalam transaksi, teknologi yang digunakan dan harus selalu diperbarui dengan mengikuti perkembangan teknologi, memberikan pelayanan sebaik mungkin pada konsumen dan memperhatikan aspek hukum dan aspek moral dalam masalah transaksi. Bagi para consumer sebelum melakukan transaksi e-commerce melalui internet hendaknya berhati-hati dalam melakukan transaksi, seperti dengan mengecek sistem keamanan yang dimiliki oleh merchant,
77
memiliki wawasan dan pengetahuan tentang komoditi yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada, dan juga mengecek dengan jelas mengenai tanggal pengiriman dan tempat penyerahan komoditi agar perselisihan dapat dihindari. 2. Seiring dengan pesatnya teknologi internet dewasa ini, salah satu manfaatnya adalah sebagai sarana hiburan. Karena itu bagi individu yang memanfaatkan fasilitas internet, hendaknya memperhatikan baik dan buruknya jenis hiburan yang digunakan. Individu hendaknya memiliki pengetahuan dan wawasan tentang hiburan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada khususnya dalam agama Islam, terlebih lagi untuk hiburan yang dijadikan ajang berbisnis mencari keuntungan. 3. Keberadan internet dan kegiatan bisnis yang dilakukan di dalamnya harus dicermati oleh para pihak yang berwenang. Dengan adanya suatu peraturan perundangan yang mengatur kegiatan bisnis melalui internet diharapkan dapat memacu pertumbuhan bisnis internet di Indonesia. Adanya suatu peraturan perundangan khususnya fatwa MUI mengenai hal ini akan memberikan kepastian hukum dan ketenangan bagi para pelaku bisnis. 4. Pemerintah khususnya MUI harus ikut andil dalam mewujudkan pelaksanaan bisnis yang baik dan benar. Sangat diperlukan partisipasi MUI untuk memodifikasi tatanan hukum bisnis yang mengatur kehalalan bisnis tersebut.
78 DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an al-Karim Abdurrahman Algharyani, Dr. Asshadiq. fatwa-fatwa muamalah kontemporer. Surabaya: pustaka progressif, 2004, cet. 1. Al Baihaqi, Abu Bakar Ahmad bin Husein bin Ali , Al Sunan Al Kubro, ditahkik oleh Muhammad Abdul Qodir Atho, (Beirut-Libanon: Dâr Al Kutub Al ‘Ilmiyah,Cet.3,2003), Juz 5. Aziz bin Abdullah bin Baz, Abdul. Fatwa-Fatwa Terkini. Jakarta :Darul Haq, 2003, jil. 2. Faulidi Asnawi, Haris. Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Islam, Yogyakarta: Magistra Insania Pers, 2004, cet.1. Fauroni, R. Lukmandan Drs. Muhammad, M. Ag. Visi Alqur’an Tentang Etika dan Bisnis. Jakarta: Salemba Diniyah, 2002, cet. 1. Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalah ,(Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), Cet.2. Hasan, M. Ali. Masai lFiqhiyah,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), Cet. 4. Hasan, M. Ali.Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004, Cet. 2. Huseein Shaharah Siddiq dan Muhamad adh-Dharir, Transaksi dan Etika Bisnis Islam, Jakarta: Visi Insani Publishing, 2005. Al Ju’fi, Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin Al Mughiroh bin Bardazbah Al Bukhori , Shohîh Al Bukhôri, (Kairo: Dâr Al Hadîts, 2004), Jilid 2. Al-Juzburi, Abdurrahman Ibnu Iwadh , Fiqh Ala Mazahibul Arba’ah,(Qahirah: Dar Ibnu Haitsam, 1360), Jilid 5. Mannan, Abdul. Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Primayasa, 1997. Masadi, Ghufron A. Fiqih Mu’amalah Kontekstual. Jakarta : PT. Raja Grafindo persada, 2002, cet.1.
79 Muhammad Baqir Ash-Shadr, Syahid, Keunggulan Ekonomi Islam, Jakarta: Pustaka Zahra, 2002. Nazir, Moh, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005. Cet. 6 Al Nîsâbûri, Imam Al Hâfidz Abi Abdillah Al Hâkim, Al Mustadrok ‘Ala Al Shohîhaini, (Kairo: Dâr Al Haromain,Cet.1,1997), Juz 2. Al_Qardhawi, DR. yusuf. Halal Dan Haram Dalam Islam. Jakarta : Akbar Media Ekasarana, 2005, cet. 2. Rambe, Nawawi. fiqh Islam, (Jakarta: Duta Pahala, 1994). Sabiq, Sayyid. Fikih sunnah. Bandung: PT. alma’arif, 1996, jil.12, cet ke-6. Shihab, M. Quraish. Etika Bisnis dalam Wawasan al-Qur’an, Dalam Ulumul Qu’an, No.3,VII/1997. Ash-Shiddiqy, Teungku Muhammad Hasbi , Hukum-Hukum Fikih Islam, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2001), Cet. 2. Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep, Praktek Dan Implementasi Oprasional Bank Syariah, Jakarta: Djembatan, 2001 Umar, H.M. Hasbi. Nalar Fiqih Kontemporer, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007, cet. 1. Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet. Ke-4 Zuhaili, Wahbah. Fiqih Mu’amalah Perbankan Syai’ah, Jakarta: PT. Bank Mua’malah, Tbk, 1999, Cet. 1. http://ananganggarjito.blogspot.com/2008/07/e-commerce-dalam-perspektifislam.html http://ictfiles.com/column/2009/12/29/fenomena_game_online_di_indonesia. http://www.msiuii.net/baca.asp?katagori=rubrik&menu=ekonomi&baca=artikel&id= 383. http://rumahmakalah.wordpress.com/2008/11/08/transaksi-jual-beli-secara-onlineakad-salam-secara-e-commerce/,
80 http://www. wow –essentials. Com/ http://www. worldofwarcraft. Com/ http://www. Eu. blizzard. Com/en/press/081223. Html. http://www.tomdonyet.Co.cc/2009/04/bisnis-online-dalam-hukum-islam.html. http://www.kotakgame.com/gamebox/detail.php?g=565&dt=565. http://teknologi.vivanews.com/news/read/6420world_of_warcraft_raih_11_juta_pela nggan. http://www.acehforum.or.id/worldwarcraftblizzardt6954.html?s=a1f6b6b625fe4f859 7f577117bec4c61&. http://www.kotakgame.com/berita/detail.php?id=762. http://www.kotakgame.com/berita/detail.php?id=1639. http://www.kotakgame.com/berita/detail.php?id=627.