Volume : III, Nomor : 2 , Juni 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X
ANALISA HUBUNGAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA JUAL MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG PKS PADANG BRAHRANG Lina Arliana Nur Kadim, SE., MM Program Studi D3- Komputerisasi Akuntansi STMIK Kaputama Binjai Jl. Veteran No. 4A-9A, Binjai, 20714, Indonesia www. Kaputama.ac.id // Email :
[email protected] ABSTRACT This study discusses the relationship analysis of factors affecting the selling price of palm oil in the PT. Langkat Nusantara Kepong Padang Brahrang as one of the companies engaged in trade is by way of purchase and sale of the goods of the earth such as palm oil and crude oil is processed into CPO (Crude Palm Oil). Goals to be achieved in this research is to gain a clear picture of how to determine the selling price used by the firm. The method used was the literature review, observation, and interviews with relevant parties. In determining the selling price, the company must consider the goal of obtaining a profit that is appropriate and expected, so that the company can survive in difficult conditions and be able to compete. In this thesis, the author tries to recalculate the costs incurred by the company which the author count is composed of raw material prices, labor costs, overhead costs and selling prices. The cost factor is the main factor in determining the selling price, because it is the minimum that must be met perusahann in the sale price. Keywords: Factors Affecting The Selling Prices. 1. Pendahuluan Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).PT. Langkat Nusantara Kepong merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan.Salah satunya minyak kelapa sawit dan inti sawit (karnel). Dalam pemasaran hasil pengolahan minyak dari bahan mentah berupa TBS (Tandan Buah Segar), harus melalui beberapa proses tahapan seperti penyortiran dan perebusan terlebih dahulu. Namun, dalam pengelolahan ini ada beberapa faktor–faktor yang mempengaruhi harga jual minyak dan permasalahan–permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan tersebut salah satunya ialah biaya produksi yang mendukung proses pengolahan bahan mentah. Mengingat penjualan dari produk yang dihasilkan merupakan sumber pendapatan utama bagi perusahaan, perusahaan dituntut untuk antisifatif terhadap segala kemungkinan yang terjadi dalam persaingan salah satunya dalam penentuan harga jual. Berawal dari sinilah peneliti tertarik untuk mempelajari dan mengkaji serta melakukan analisa kelemahan beberapa faktor yang terkait dalam memproduksi minyak kelapa sawit di perusahaan PT. Langkat Nusantara Kepong PKS Padang Brahrang. Karena penentuan harga jual pada umumnya merupakan pengambilan keputusan yang menyangkut masa depan perusahaan, maka penanganan atas penetapan harga jual yang terjadi dipasar harus dapat menutupi biaya yang
bersangkutan dengan hasil produk. Sehingga perusahaan mampu meminimalkan harga produksi dan mampu menghasilkan laba yang dikehendaki oleh perusahaan. 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Harga Jual Penetapan harga jual yang tepat adalah salah satu faktor penting bagi perusahaan.Kurang berarti jika sebuah perusahaan dapat memproduksi barang sangat baik namun tidak dapat menetapan harga jual dengan tepat untuk barang produksinya.Harga jual adalah nilai tukar suatu barang jasa, yaitu jumlah uang yang pembeli sanggup membayar kepada penjual untuk suatu barang tertentu.Selain itu harga jual adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya, Swastha dan Irwan (2009; h.241). Sedangkan harga jual dalam pengertian lain adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa yang akan berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan, Fandi Tjiptono (2008; h.152). Adapun defenisi harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan, Supriono (2008; h.332). Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa harga jual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai akhir barang yang merupakan penjumlahan dari biaya–biaya produksi dan biaya lain untuk memproduksi suatu barang
Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Langkat Nusantara Kepong Pks Padang Brahrang. Oleh : Lina Arliana Nur Kadim
49
Volume : III, Nomor : 2 , Juni 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X
ditambah dengan diinginkan.
sejumlah
keuntungan
yang
Gambar 1 Penentuan Harga Jual 2.2. Faktor-Faktor yang perlu dipertimbangkan Dalam Penentuan Harga Jual: Menurut Kotler dan Amstrong dalam buku strategi pemasaran Fandi Tjiptono (2010; h.152).Secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga jual, yaitu faktor internal perusahaan dan lingkungan eksternal.
Gambar 2. Faktor-Faktor Penentu Harga Jual 2.3. Faktor Internal Perusahaan 1. Tujuan pemasaran Perusahaan faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga jual adalah tujuan pemasaran. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar, menciptakan kepemimpinan dalam kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial dan lain–lain. 2. Strategi bauran pemasaran (marketing mix) Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi dan promosi. 3. Biaya Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian pada aspek struktur biaya (tetap dan variabel), serta jenis–jenis biaya lainnya. 4. Organisasi Manajemen perlu memutuskan siapa didalam organisasi yang harus menetapkan harga.
1. Sifat pasar dan permintaan Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar memperhatikan sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, obligasi, atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan. 2. Persaingan Kekuatan pokok yang mempengaruhi persaingan dalam suatu industri ada lima, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk subtitusi, pemasok, pelanggan dan ancaman pendatang baru. Informasi–informasi yang dibutuhkan untuk menganalisa karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain: a. Jumlah perusahaan dalam industri b. Ukuran relatif setiap anggota dalam industri c. Diferensiasi produk d. Kemudahan untuk memasuki industri tersebut. 3. Unsur-unsur eksternal lainnya Selain faktor-faktor tersebut, perusahaan juga perlu memperhatikan faktor kondisi ekonomi (inflasi, boom atau resensi, tingkat bunga).Kebijakan dan peraturan pemerintah dan aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan). 2.5. Hipotesis dan Hasil Korelasi Sederhana Analisa korelasi sederhana atau korelasi bivariate digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Dalam perhitungan korelasi akan didapat koefesien korelasi yang menunjukan keeratan hubungan antar dua variabel tersebut. Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai 0 atau 0 sampai 1. Jika nilai koefisien korelasinya semakin mendekati 1 atau -1, maka hubungan antara dua variabelnya akan semakin erat. Tetapi jika mendekati 0, maka hubungannya lemah. Kriteria pengujian hipotesis korelasi bivariate adalah: 1. Terima Ho dan tolak Ha, jika nilai signifikan (sig) ≥ α 2. Terima Ha dan tolak Ho, jika nilai signifikan (sig) < α Dimana: Ho = Hipotesis awal Ha = Hipotesis akhir sig = signifikan α = alpha Jika nilai signifikan (sig) < α maka hasilnya adalah Ho ditolak.Tidak ada hubungan sebelum atau sesudah adanya perlakuan yang diberikan terhadap sampel.Namun sebaliknya, jika nilai signifikan (sig) ≥ α maka hasilnya adalah Ha diterima.Ada hubungan sebelum atau sesudah adanya perlakuan yang diberikan terhadap sampel.
2.4. Faktor Lingkungan Eksternal Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Langkat Nusantara Kepong Pks Padang Brahrang. Oleh : Lina Arliana Nur Kadim
50
Volume : III, Nomor : 2 , Juni 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X
2.6. Prosedur Sistem Berjalan PT. Langkat Nusantara Kepong selama ini belum pernah melakukan perhitungan harga pokok produksi.Dalam menentukan harga jual, perusahaan hanya berdasarkan harga yang ada dipasaran, tidak pernah mengetahui berapa biaya yang telah dikorbankan untuk suatu produk. Perusahaan dapat mengetaui apakah memperoleh keuntungan atau kerugian setelah akhir bulan, yaitu dengan cara sebagai berikut:
Gambar 5 Tanda Terima Penyerahan Gambar 3 Biaya Produksi CPO Bulan April 2013 3. Spesifikasi Sistem Berjalan 3.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen yang Digunakan 1. Dokumen Masukan a. Surat Pengantar TBS (Tandan Buah Segar) Bukti yang digunakan dan dibuat untuk melaporkan pembelian TBS yang diterima perusahaan, setelah dilakukan pengecekan dari faktur:
Gambar 4 Surat Pengantar TBS (Tandan Buah Segar) 2. Dokumen Pengeluaran a. Order (Penjualan) Dokumen ini digunakan oleh bagian penjualan untuk melakukan transaksi atas penjualan CPO kepada coustemer yang telah memesan.
4. Permasalahan PT. Langkat Nusantara Kepong melakukan perhitungan harga pokok produksi hanya berdasarkan harga yang ada di pasaran, perusahaan tidak membuat rincian dari proses perhitungan biaya produksi seperti perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Sehingga penjualan minyak kelapa sawit tidak sesuai dengan biaya yang dibebankan oleh perusahaan. Dimana hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead berhubungan signifikan terhadap harga jual. Ha : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead tidak berhubungan signifikan terhadap harga jual. Kriteria keputusan: Jika nilai signifikasi < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jika nilai signifikasi < 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. 4.1. Alternatif Pemecahan Masalah Sebaiknya perusahaan membuat rincian atas biaya produksi mulai dari perhitungan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Agar perhitungan biaya produksi yang telah dibebankan oleh perusahaan, sesuai dengan hasil laporan biaya produksinya. Serta dapat membuat perencanaan dan pengendalian terhadap biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk masa yang akan datang. 4.2. Prosedur Sistem Usulan Data yang digunakan untuk menganalisis hubungan yang mempengaruhi harga jual minyak kelapa sawit pada PT. Langkat Nusantara Kepong menggunakan program SPSS 18 dengan analisis korelasi, analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan setiap variabel dengan menggunakan uji korelasi bivariate/product
Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Langkat Nusantara Kepong Pks Padang Brahrang. Oleh : Lina Arliana Nur Kadim
51
Volume : III, Nomor : 2 , Juni 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X
moment pearson. Berikut ini adalah daftar harga beli bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead
dan harga jual produk periode oktober 2010 sampai april 2013:
1
Tabel 1 : Harga Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead dan Harga Jual Periode Bulan Oktober 2010 sampai April 2013 Biaya Overhead Harga Jual Bulan Harga Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Pabrik Oct-10 7,467,522,335 73,580,593,181 14,074,594,695 706,182,426,069
2
Nov-10
7,944,760,824
141,137,459,342
26,585,345,535
715,644,183,800
3
Dec-10
12,195,407,385
262,267,482,680
40,749,302,736
831,152,213,200
4
Jan-11
7,437,771,250
482,940,070,751
47,630,215,698
942,540,368,770
5
Feb-11
8,890,338,600
868,468,494,393
65,234,629,380
956,485,976,425
6
Mar-11
12,932,304,750
1,424,406,249,819
119,432,989,269
1,056,230,878,750
7
Apr-11
11,847,036,250
1,441,895,369,711
126,984,121,026
1,183,159,594,800
8
May-11
16,990,305,150
2,004,497,201,520
187,839,987,612
1,369,552,647,377
9
Jun-11
15,262,336,557
2,121,313,489,127
205,288,016,909
1,416,882,569,993
10
Jul-11
14,205,043,800
2,188,016,462,036
222,959,452,470
1,661,866,804,994
11
Aug-11
11,158,930,396
2,370,076,493,481
148,048,382,724
1,370,656,070,940
12
Sep-11
13,667,511,159
2,657,881,200,771
105,026,175,072
1,358,807,214,024
13
Oct-11
19,305,317,400
3,244,744,777,441
72,102,791,931
1,335,580,360,370
14
Nov-11
11,343,201,010
228,781,024,484
19,968,316,020
923,379,595,203
15
Dec-11
10,435,194,000
375,183,978,277
32,282,110,899
1,097,722,951,304
16
Jan-12
7,036,291,500
416,492,544,395
32,540,959,440
668,634,384,600
17
Feb-12
7,541,493,750
424,004,211,693
35,314,336,665
860,443,757,316
18
Mar-12
7,554,329,000
529,602,947,959
43,856,338,518
1,166,905,770,156
19
Apr-12
10,065,547,260
762,390,490,931
62,209,932,687
1,258,365,595,088
20
May-12
13,416,743,160
995,403,938,217
80,563,526,856
1,789,489,886,925
21
Jun-12
13,229,631,030
1,165,750,173,272
90,241,517,574
1,541,202,084,151
22
Jul-12
12,843,157,250
1,386,396,604,341
94,920,437,880
1,550,992,817,848
23
Aug-12
14,437,415,700
1,521,021,107,126
96,127,122,137
1,533,536,845,083
24
Sep-12
11,547,663,750
1,606,872,369,520
97,463,370,000
1,552,632,609,386
25
Oct-12
10,449,889,059
88,151,528,142
6,906,539,603
1,449,970,810,943
26
Nov-12
8,442,195,953
154,478,139,504
12,157,015,214
1,217,021,708,970
27
Dec-12
10,295,369,636
273,171,344,212
21,227,729,352
1,336,774,190,928
28
Jan-13
10,305,209,491
462,217,176,657
36,772,148,186
1,129,254,031,850
29
Feb-13
11,616,220,044
487,527,956,160
36,414,588,915
1,341,315,882,270
30
Mar-13
11,442,434,635
669,375,263,286
45,560,578,689
1,266,693,267,495
31
Apr-13
11,170,252,170
691,007,661,254
48,477,509,584
1,338,484,521,600
No
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa harga beli bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead dan harga jual produk berfluktuasi dari bulan Oktober 2010 sampai bulan April 2013. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap bulannya aktivitas produksi perusahaan selalu berubah-ubah. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik
dengan menggunakan model korelasi. Analisis data dimulai dengan mengolah data menggunakan microsoft excel, selanjutnya dengan menggunakan software SPSS. Berikut ini ditampilkan data statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan pada tabel 2 berikut:
Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Langkat Nusantara Kepong Pks Padang Brahrang. Oleh : Lina Arliana Nur Kadim
52
Volume : III, Nomor : 2 , Juni 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X
Tabel 2 : STATISTIK DESKRIPTIF Descriptive Statistics N Harga Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Harga Jual Valid N (listwise)
Minimum
31 31
7036291500.00
Maximum
Mean
19305317400.00
11370220137.2258
Std. Deviation 2924810905.56661
73580593181.00 3244740000000.00 1016743874881.3873 850819049598.86130
31 6906539603.00 222959000000.00 73385772844.9678 57005348034.71464 31 668634000000.00 1789490000000.00 1223469419354.8389 291417378877.87616 31
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa: Rata-rata harga bahan baku adalah 11370220137.2258 dengan standar deviasi 2924810905.56661. Nilai maksimum adalah 19305317400.00 dan nilai minimum 7036291500.00. Dapat disimpulkan bahwa data cukup berfariatif dan menyebar antara nilai minimum dan maksimumnya serta penyebaran data berdistribusi normal karena nilai mean lebih besar dari standar deviasinya. Rata-rata biaya tenaga kerja adalah 1016743874881.3873 dengan standar deviasi 850819049598.86130. Nilai maksimum adalah 3244740000000.00 dan nilai minimum 73580593181.00. Dapat disimpulkan bahwa data cukup homogen dan menyebar antara nilai minimum dan maksimum serta penyebaran data berdistribusi normal karena nilai mean lebih besar dari standar deviasinya.
Rata-rata biaya overhead adalah 73385772844.9678 dengan standar deviasi 57005348034.71464. Nilai maksimum adalah 222959000000.00 dan nilai minimum 6906539603.00. Dapat disimpulkan bahwa data cukup homogen dan menyebar antara nilai minimum dan maksimum serta penyebaran data berdistribusi normal karena nilai mean lebih besar dari standar deviasinya. Rata-rata harga jual adalah 1223469419354.8389 dengan standar deviasi 291417378877.87616. Nilai maksimum adalah 1789490000000.00dan nilai minimum 668634000000.00. Dapat disimpulkan bahwa data cukup berfariatif dan menyebar antara nilai minimum dan maksimumnya serta penyebaran data berdistribusi normal karena nilai mean lebih besar dari standar deviasinya.Jumlah sampel adalah sebanyak 31 buah diperoleh dari bulan Oktober 2010 sampai dengan April 2013.
4.3. Spesifikasi Sistem Usulan 4.3.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukkan Berikut ini data yang ada pada PT. Langkat Nusantara Kepong Padang Brahrang
berupa data harga bahan baku,biaya tenaga kerja, biaya overhead dan harga jual produk adalah sebagai berikut:
Tabel 3 : Harga Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead dan Harga Jual Periode Bulan Oktober 2010 sampai April 2013 Harga Bahan Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Baku 7,467,522,335 73,580,593,181 14,074,594,695
No
Bulan
1
Oct-10
2
Nov-10
7,944,760,824
141,137,459,342
26,585,345,535
715,644,183,800
3
Dec-10
12,195,407,385
262,267,482,680
40,749,302,736
831,152,213,200
4
Jan-11
7,437,771,250
482,940,070,751
47,630,215,698
942,540,368,770
Harga Jual 706,182,426,069
5
Feb-11
8,890,338,600
868,468,494,393
65,234,629,380
956,485,976,425
6
Mar-11
12,932,304,750
1,424,406,249,819
119,432,989,269
1,056,230,878,750
7
Apr-11
11,847,036,250
1,441,895,369,711
126,984,121,026
1,183,159,594,800
8
May-11
16,990,305,150
2,004,497,201,520
187,839,987,612
1,369,552,647,377
9
Jun-11
15,262,336,557
2,121,313,489,127
205,288,016,909
1,416,882,569,993
10
Jul-11
14,205,043,800
2,188,016,462,036
222,959,452,470
1,661,866,804,994
11
Aug-11
11,158,930,396
2,370,076,493,481
148,048,382,724
1,370,656,070,940
12
Sep-11
13,667,511,159
2,657,881,200,771
105,026,175,072
1,358,807,214,024
13
Oct-11
19,305,317,400
3,244,744,777,441
72,102,791,931
1,335,580,360,370
Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Langkat Nusantara Kepong Pks Padang Brahrang. Oleh : Lina Arliana Nur Kadim
53
Volume : III, Nomor : 2 , Juni 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X
14
Nov-11
11,343,201,010
228,781,024,484
19,968,316,020
923,379,595,203
15
Dec-11
10,435,194,000
375,183,978,277
32,282,110,899
1,097,722,951,304
16
Jan-12
7,036,291,500
416,492,544,395
32,540,959,440
668,634,384,600
17
Feb-12
7,541,493,750
424,004,211,693
35,314,336,665
860,443,757,316
18
Mar-12
7,554,329,000
529,602,947,959
43,856,338,518
1,166,905,770,156
19
Apr-12
10,065,547,260
762,390,490,931
62,209,932,687
1,258,365,595,088
20
May-12
13,416,743,160
995,403,938,217
80,563,526,856
1,789,489,886,925
21
Jun-12
13,229,631,030
1,165,750,173,272
90,241,517,574
1,541,202,084,151
22
Jul-12
12,843,157,250
1,386,396,604,341
94,920,437,880
1,550,992,817,848
23
Aug-12
14,437,415,700
1,521,021,107,126
96,127,122,137
1,533,536,845,083
24
Sep-12
11,547,663,750
1,606,872,369,520
97,463,370,000
1,552,632,609,386
25
Oct-12
10,449,889,059
88,151,528,142
6,906,539,603
1,449,970,810,943
26
Nov-12
8,442,195,953
154,478,139,504
12,157,015,214
1,217,021,708,970
27
Dec-12
10,295,369,636
273,171,344,212
21,227,729,352
1,336,774,190,928
28
Jan-13
10,305,209,491
462,217,176,657
36,772,148,186
1,129,254,031,850
29
Feb-13
11,616,220,044
487,527,956,160
36,414,588,915
1,341,315,882,270
30
Mar-13
11,442,434,635
669,375,263,286
45,560,578,689
1,266,693,267,495
31
Apr-13
11,170,252,170
691,007,661,254
48,477,509,584
1,338,484,521,600
Gambar 7 : Tampilan Langkah Corelate Biaya Tenaga Kerja dengan Harga Jual
Gambar 6 : Tampilan Langkah Corelate Harga Bahan Baku dengan Harga Jual
Gambar 8 : Tampilan Langkah Corelate Biaya Overhead dengan Harga Jual
Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Langkat Nusantara Kepong Pks Padang Brahrang. Oleh : Lina Arliana Nur Kadim
54
Volume : III, Nomor : 2 , Juni 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X
Gambar 9 : Tampilan Bivariate Corelations Options Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran Untuk mengetahui tinggi rendahnya korelasi antar variabel tersebut digunakan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi dalam Sugiyono (2008; 183) sebagai berikut: Tabel 4: Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 5 : Hubungan Harga Bahan Baku dengan Harga Jual Correlations
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed). 1. Menentukan Hipotesis a. Ho : Hubungan antara variabel harga bahan baku dengan harga jual tidak signifikan b. Ha : Hubungan antara variabel harga bahan baku dengan harga jual signifikan 2. Kriteria Pengambilan Keputusan a. Jika signifikansi < 0,05 hubungan semua variabel signifikan b. Jika signifikansi > 0,05 hubungan semua variabel tidak signifikan 3. Kesimpulan Berdasarkan tabel 5 dapat di lihat dari hasil perhitungan, maka diketahui korelasi antara variabel harga bahan baku dengan harga jual menunjukan angka sebesar 0.627; angka ini menunjukan adanya korelasi yang kuat dan searah karena berada pada interval 0.60 – 0.799, dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. Angka signifikansi juga menunjukan bahwa sig 0,000 < 0,05 yang artinya harga bahan baku berhubungan signifikan dengan harga jual. Tabel 6 : Hubungan Biaya Tenaga Kerja dengan
Harga Jual Correlations
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed). 1. Menentukan Hipotesis a. Ho : Hubungan antara biaya tenaga kerja dengan harga jual tidak signifikan b. Ha : Hubungan antara variabel biaya tenaga kerja dengan harga jual signifikan 2. Kriteria Pengambilan Keputusan a. Jika signifikansi < 0,05 hubungan semua variabel signifikan b. Jika signifikansi > 0,05 hubungan semua variabel tidak signifikan. 3. Kesimpulan Berdasarkan tabel 6 dapat di lihat dari hasil perhitungan, maka diketahui korelasi antara variabel biaya tenaga kerja dengan harga jual menunjukan angka sebesar 0.526; angka ini menunjukan adanya korelasi yang sedang dan searah karena berada pada interval 0.40 – 0.499, dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. Angka signifikansi juga menunjukan bahwa sig 0,002< 0,05 yang artinya biaya tenaga kerja berhubungan signifikan dengan harga jual Tabel 7 . Hubungan Biaya Overhead dengan Harga Jual Correlations
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed). 1. Menentukan Hipotesis a. Ho : Hubungan antara biaya overhead dengan harga jual tidak signifikan b. Ha : Hubungan antara variabel biaya overhead dengan harga jual signifikan 2. Kriteria Pengambilan Keputusan a. Jika signifikansi < 0,05 hubungan semua variabel signifikan b. Jika signifikansi > 0,05 hubungan semua variabel tidak signifikan
Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Langkat Nusantara Kepong Pks Padang Brahrang. Oleh : Lina Arliana Nur Kadim
55
Volume : III, Nomor : 2 , Juni 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X
3. Kesimpulan Berdasarkan tabel 7 dapat di lihat dari hasil perhitungan, maka diketahui korelasi antara variabel biaya overhead dengan harga jual menunjukan angka sebesar 0.511; angka ini menunjukan adanya korelasi yang sedang dan searah karena berada pada interval 0.40 – 0.599, dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. Angka signifikansi juga menunjukan bahwa sig 0,003< 0,05 yang artinya biaya overhead berhubungan signifikan dengan harga jual. Tabel 8 : Hubungan Harga Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead dengan Harga Jual Correlations
memiliki hubungan yang signifikan dengan harga jual. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam babbab sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji korelasi, maka diketahui korelasi antara variabel harga bahan baku dengan harga jual menunjukan adanya korelasi yang kuat dan signifikan, dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. 2. Hasil uji korelasi, maka diketahui korelasi antara variabel biaya tenaga kerja dengan harga jual menunjukan adanya korelasi yang kuat dan signifikan, dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. 3. Hasil uji korelasi, maka diketahui korelasi antara variabel biaya overhead dengan harga jual menunjukan adanya korelasi yang kuat dan dan signifikan, dimana mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. 4. Variabel independen yang memiliki hubungan paling kuat dengan harga jual adalah harga bahan baku. 6. Daftar Pustaka [1]
**.Correlation is significant at the 0.01 level(2tailed).
[2]
Sumiati, Murti dan Jhon Soeptihanto, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, Edisi II,Penerbit Liberty, Yogyakarta 2008; h.60. Dwi dan Rika,Analisis Lapaoran Keuangan, Edisi IV, Liberty, Yogyakarta, 2007; h.52. Assauri, Sofyan, Manajemen Produksi, Penerbit FE-UI, Jakarta, 2007; h.7. Partadidireja, Ace, Pengantar Ekonomi, BPFE-UGM, Yogyakarta, 2008; h.21. Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi 5, FE UGM, Yogyakarta, 2005. Raiborn, A. Cecily, Akuntansi Biaya: Dasar & Perkembangannya, SalembaEmpat, Jakarta, 2011
1. Menentukan Hipotesis a. Ho : Hubungan antara harga bahan [3] baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead dengan harga jual [4] tidak signifikan b. Ha : Hubungan antara variabel antara [5] harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead dengan [6] harga jual signifikan 2. Kriteria Pengambilan Keputusan a. Jika signifikansi < 0,05 hubungan semua variabel signifikan b. Jika signifikansi > 0,05 hubungan semua variabel tidak signifikan 3. Kesimpulan Tabel di atas merupakan hasil korelasi yang digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat secara bersamaan. Hasil pengujian menunjukan bahwa harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead memiliki hubungan yang kuat dengan harga jual. Angka signifikansi juga menunjukan < dari 0,05 yang artinya harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Langkat Nusantara Kepong Pks Padang Brahrang. Oleh : Lina Arliana Nur Kadim
56