ANALISA BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK KELAS EKONOMI MENENGAH KE BAWAH DI KELURAHAN AUR Sri Irianti Ulina Pinem1 dan Yusandy Aswad2 1
Mahasiswa Bidang Studi Transportasi Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan Email:
[email protected] 2 Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan Email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisa faktor penentu bangkitan perjalanan dan memodelkan bangkitan perjalanan yang dilakukan oleh penduduk kelas ekonomi menengah ke bawah yang tinggal di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengestimasi besarnya pergerakan yang keluar dari kelurahan tersebut sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memprediksi jumlah perjalanan penduduk yang terjadi pada daerah studi pada masa yang akan datang. Survei primer dilakukan melalui pengisian kuesioner pada 120 keluarga di daerah studi yang terdiri dari penduduk kelas bawah dengan pendapatan rumah tangga per bulan dibawah Rp.600.000 sedangkan penduduk kelas menengah dengan pendapatan Rp.600.000-Rp 4.000.000 pendapatan keluarga per bulan. Hasil dari kuesioner ditabulasikan menjadi 12 variabel bebas dan 3 variabel terikat, kemudian dianalisis melalui program microsoft excel. Persamaan regresi digunakan untuk memodelkan bangkitan pergerakan pada daerah studi. Dari hasil uji model, diperoleh model bangkitan perjalanan terbaik di daerah studi yaitu Y1 = 4,815 + 8,804 X8 + 8,942 X9, dengan Y1 (model terbaik berdasarkan kepemilikan sepeda motor per minggu), X8 (jumlah anggota keluarga yang bekerja (orang), X9 (jumlah anggota keluarga dengan status pelajar/mahasiswa). Kata kunci: model, bangkitan, ekonomi. ABSTRACT This study aims to analyze the determinant and model of trip production made by residents of middle and lower economic classes living in the Aur village, subdistrict of Medan Maimun. This study was conducted to determine and estimate the magnitude of the movement that came out of the village so it can be used as consideration to predict the number of trips that occurred in the area of population studies in the future. Primary surveys conducted through questionnaires in 120 families in the study area consist of lower-class resident with household incomes below the Rp. 600.000 per month while the middle-class population with income Rp. 600.000 – Rp. 4.000.000 per month. Results from the questionnaires were tabulated into 12 independent variables and 3 dependent variables then analyzed with Microsoft Excel program. Regression equation used to model trip production in the study area. From the results of the model test, obtained the best trip production models in the study area, namely Y 1 = 4,815 + 8,804 X8 + 8,942 X9, with Y1 (best model based motorcycle ownership per week), X 8 (number of family mambers working), X9 (number of family mambers with a status student). Keywords: model, production, economy.
1. PENDAHULUAN Kota Medan memiliki luas 265,10 Km² terletak 37,5 m di atas permukaan laut dengan jumlah penduduk 2.097.610 jiwa ( BPS Propinsi Sumatera Utara, 2010). Kota Medan merupakan sebuah kota metropolitan dimana didalamnya terdapat beragam aktivitas kehidupan masyarakat. Perkembangan kota Medan sebagai kota metropolitan selain memberikan dampak positif, juga memberikan berbagai macam persoalan seperti penurunan kondisi sosial ekonomi, penurunan kondisi lingkungan fisik kota, dan penurunan kualitas pelayanan umum yang didalammya mencakup sistem pelayanan transportasi bagi masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan jumlah penduduk akibat migrasi dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Sedangkan dalam daerah perkotaan itu sendiri telah terjadi migrasi dari pusat kota yang padat ke daerah pinggiran (Morlok, 1995). Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan luas lahan pada pusat kota untuk menampung segala aktivitas sosial, ekonomi, politik dan berbagai aktivitas kehidupan masyarakat perkotaan
lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah kota Medan pun berusaha mengembangkan kawasan pinggiran kota Medan sebagai daerah pemukiman. Namun, selain adanya pemukiman di pinggiran kota (suburb) tersebut, terdapat juga pemukiman yang letaknya di tengah kota atau pusat kota. Pemukiman yang terdapat di dalam kota terdiri dari beberapa jenis yaitu pemukiman mewah, pemukiman sederhana dan pemukiman kumuh. Para penduduk yang menempati pemukiman sederhana biasanya merupakan penduduk dengan tingkat perekonomian menengah ke bawah. BPS telah menetapkan 14 (empat belas) kriteria keluarga miskin, seperti yang telah disosialisasikan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika (2005), rumah tangga yang memiliki ciri rumah tangga miskin, yaitu: 1. Luas bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang. 2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah 3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia 4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar 5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik. 6. Sumber air minum berasal dari sungai 7. Bahan bakar untuk memasak adalah kayu bakar 8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu. 9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun. 10. Hanya sanggup makan hanya satu/dua kali dalam sehari. 11. Tidak sanggup membayar pengobatan di puskesmas 12. Penghasilan kepala rumah tangga dengan pendapatan di bawah Rp. 600.000 per bulan. 13. Pendidikan tertinggi kepala keluarga : tidak bersekolah/tidak tamat SD/hanya SD. 14. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp. 500.000 Sedangkan pendapatan keluarga dengan tingkat perekonomian kelas menengah berada pada nilai Rp.600.000 hingga Rp.4.000.000.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Menganalisa faktor penentu dan menentukan model bangkitan perjalanan berdasarkan total trip (orang), kepemilikan kendaraan, tujuan pergerakan dan moda yang digunakan per minggu, per 5 hari kerja (Senin-Jumat) dan per 2 hari libur (Sabtu dan Minggu). Hasil analisa studi kasus ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk memprediksi jumlah perjalanan penduduk yang terjadi pada daerah studi pada masa yang akan datang.
Tinjauan Pustaka Bangkitan lalulintas adalah fase (tingkat pertama) pada proses prakiraan perjalanan, ini termasuk prakiraan jumlah total perjalanan yang memasuki atau meninggalkan tempat (daerah) tersebut sebagai fungsi dari sosio-ekonomi, lokasi dan karakteristik tata guna lahannya (Stopher, 1980). Bangkitan lalulintas adalah proses analisis yang menetapkan atau menghasilkan hubungan antara aktivitas kota dan perjalanannya (Wright, 1989). Bangkitan pergerakan bertujuan mendapatkan jumlah pergerakan yang dibangkitkan oleh setiap zona asal dan jumlah pergerakan yang tertarik ke setiap zona tujuan yang ada dalam daerah kajian. Dan memprediksikan tingkat pertumbuhan orang atau kendaraan pada masa yang mendatang. Metoda pengembangan yang digunakan dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik perjalanan dan pertumbuhan lingkungan yang merupakan fungsi dari faktor tata guna lahan dan parameter sosio-ekonomi. (Bruton, 1975) Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap besarnya bangkitan perjalanan untuk manusia adalah tingkat pendapatan, tingkat pemilikan kendaraan, ukuran dan struktur rumah tangga, nilai lahan, kepadatan area pemukiman, dan aksesbilitas. Empat faktor pertama, yaitu pendapatan, kepemilikan kendaraan, struktur rumah tangga dan ukuran rumah tangga, telah menjadi bahan pertimbangan dalam beberapa studi bangkitan pergerakan, sedangkan nilai lahan dan kepadatan area pemukiman biasanya dipakai untuk studi ke zonaan. Yang terakhir, yaitu aksesbilitas, biasanya jarang digunakan walaupun beberapa studi telah menggunakannya .
2. METODE Lokasi studi merupakan salah satu pemukiman padat penduduk yang dekat dengan pusat kota dan tingkat pendapatan masyarakat menengah ke bawah. Berdasarkan kriteria tersebut maka dalam studi ini ditetapkan kelurahan Aur, kecamatan Medan Maimun, kota Medan sebagai daerah studi.
Pengambilan sampel adalah mendapatkan sampel dengan jumlah relatif kecil dibandingkan dengan jumlah populasi tetapi mampu mempresentasikan seluruh populasi tersebut. Dalam penelitian ini populasi penduduk kelas ekonomi menengah ke bawah di kelurahan Aur itu sendiri belum ditentukan, belum adanya sensus penduduk yang dilakukan BPS (Badan Pusat Statistik) mengenai hal tersebut. Untuk itu metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penarikan sampel berdasarkan populasi yang tidak diketahui jumlahnya . (1) dengan CV= koefisien variansi, E= tingkat akurasi, Zα= nilai variansi untuk tingkat kepercayaan α yang diinginkan. Berdasarkan perhitungan persamaan (1) dibutuhkan jumlah sampel minimum sebesar 120 sampel.
Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya maka data harus dapat dikumpulkan dengan cara atau proses yang benar (Budiono, 2001). Baik melalui sensus maupun sampling, data dapat dikumpulkan dengan cara: wawancara, kuesioner (angket), observasi (pengamatan), tes dan skala obyektif, dan metode proyektif. 1. Data primer Data primer yang dimaksud adalah data yang sumbernya diperoleh langsung dari responden/penduduk kelas ekonomi menengah ke bawah di kelurahan Aur. Data tersebut berisikan variabel bebas (karakteristik rumah tangga) dan variabel terikat (total bangkitan). Data primer didapat dengan melakukan observasi kuesioner. Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan memberikan daftar kuesioner yang meliputi seluruh pertanyaan yang terdapat pada lampiran kepada responden dengan rentang pendapatan rumah tangga per bulan Rp. 4.000.000 ke bawah. 2. Data sekunder: peta kelurahan Aur, profil kelurahan Aur dan studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini
Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear dan non linear. Analisis tersebut untuk menguji hubungan antara total bangkitan (total trips) sebagai variabel terikat (y) dengan variabel bebas (x) yang dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.
Variabel bebas X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12
Variabel tidak bebas Y1
Tabel 1. Variabel Bebas yang Digunakan Penjelasan Jumlah anggota keluarga (orang) Jumlah anggota keluarga usia 5-12,99 thn (orang) Jumlah anggota keluarga usia 13-18,99 thn (orang) Jumlah anggota keluarga usia 19-23,99 thn (orang) Jumlah anggota keluarga usia 24-55 thn (orang) Jumlah anggota keluarga usia >55 thn (orang) Jumlah anggota keluarga yang tidak bekerja (orang) Jumlah anggota keluarga yang bekerja (orang) Jumlah anggota keluarga dengan status pelajar/mahasiswa (orang) Pendapatan rumah tangga/bulan (Rp/bulan) Jumlah kepemilikan motor (unit) Jumlah kepemilikan sepeda (unit) Tabel 2. Variabel Tidak Bebas yang Digunakan Penjelasan total bangkitan (orang) per minggu
Y2
total bangkitan (orang) per 5 hari kerja (5 hari: senin sampai jumat)
Y3
total bangkitan (orang) per 2 hari libur (2 hari : sabtu dan minggu)
Analisis regresi linear dalam penelitian ini menggunakan microsoft excel sedangkan analisis regresi non-linear menggunakan program SPSS Versi 20. Analisis regresi non-linear digunakan setelah uji linearitas dilakukan. Apabila hasil uji linearitas menunjukkan ketidaklinearan maka proses analisis regresi non linear dilakukan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum data hasil survei utama terdiri dari karakteristik rumah tangga dan karakteristik perjalanan yang dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4. Tabel 3. Gambaran Umum Karakteristik Rumah Tangga Karakteristik Rumah Tangga Jumlah Satuan % Jumlah Rumah Tangga 120 rumah tangga Jumlah Anggota Keluarga Total 585 orang Anggota keluarga total berdasarkan kelompok usia < 5 thn 56 orang 9,57 5-12,99 thn 85 orang 14,5 13-18,99 thn 60 orang 10,3 19-23,99 thn 65 orang 11,1 24-55 thn 260 orang 44,4 > 55 thn 59 orang 10,1 Anggota keluarga total berdasarkan status pekerjaan Tdk kerja 217 orang 37,1 Kerja 210 orang 35,9 Pelajar/Mahasiswa 158 orang 27 Rumah Tangga berdasarkan luas bangunan < 9 m² 0 rumah tangga 0 9 -36 m² 54 rumah tangga 45 37-50 m² 37 rumah tangga 30,8 51-100 m² 21 rumah tangga 17,5 101-150 m² 5 rumah tangga 4,17 > 150 m² 3 rumah tangga 2,5 Rumah tangga berdasarkan pendapatan (Rp) < 500.000 18 rumah tangga 15 500.000 - 1.000.000 37 rumah tangga 30,8 1.000.001 - 1.500.000 41 rumah tangga 34,2 1.500.001 - 2.000.000 13 rumah tangga 10,8 2.000.001 - 2.500.000 4 rumah tangga 3,33 2.500.001 - 3.000.000 3 rumah tangga 2,5 3.000.001 - 3.500.000 1 rumah tangga 0,83 3.500.001 - 4.000.000 2 rumah tangga 1,67 4.000.000 1 rumah tangga 0,83 Rumah tangga berdasarkan kepemilikan kendaraan Mobil 0 rumah tangga 0 Motor 66 rumah tangga 75,86 Sepeda 21 rumah tangga 24,14
Tabel 4. Gambaran Umum Karakteristik Perjalanan per satuan waktu Karakteristik Perjalanan Jumlah Satuan Jumlah total bangkitan (orang) per minggu 3689 orang Maksud Perjalanan Bekerja 1354 orang Bersekolah/kuliah 1126 orang Berbelanja 560 orang Berekreasi 203 orang Kegiatan Lainnya 446 orang Moda yang digunakan Mobil 0 orang Motor 963 orang Sepeda 108 orang Angkutan Umum 1604 orang Jalan Kaki 1014 orang Jumlah total bangkitan (orang) per 5 hari kerja 2795 orang Maksud Perjalanan Bekerja 1125 orang Bersekolah/kuliah 960 orang Berbelanja 400 orang Berekreasi 58 orang Kegiatan Lainnya 252 orang Moda yang digunakan Mobil 0 orang Motor 733 orang Sepeda 78 orang Angkutan Umum 1188 orang Jalan Kaki 796 orang Jumlah total bangkitan (orang) per 2 hari libur Maksud Perjalanan Bekerja Bersekolah/kuliah Berbelanja Berekreasi Kegiatan Lainnya Moda yang digunakan Mobil Motor Sepeda Angkutan Umum Jalan Kaki
% 100 37 31 15 5,5 12 0 26 2,9 43 27 76 40 34 14 2,1 9 0 26 2,8 43 28
894
orang
24
229 166 160 145 194
orang orang orang orang orang
26 19 18 16 22
0 230 30 416 218
orang orang orang orang orang
0 26 3,4 47 24
Proses Pengolahan Data Proses pengolahan data dimulai dari tahap analisa korelasi, analisis regresi linear sederhana, analisis regresi linear berganda, penentuan model terbaik berdasarkan R2 terbesar, uji validitas, uji linearitas (jika yang dihasilkan tidak linear maka perhitungan model non-linear dilakukan) dan terakhir uji f dan uji t. Hasil seluruh model terbaik dari proses pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Rekapitulasi Model-model Terbaik No.
Berdasarkan
per Minggu
R²
Model Terbaik per 5 Hari Kerja (Senin-Jumat)
R²
1
Total Trip (orang)
Y1 = 8,298 + 6,840 X8 +7,953 X9
0,41
Y2 = 5,184 + 5,582 X8 + 6,334 X9
2
Kepemilikan Sepeda Motor : -Memiliki Sepeda Motor -Tidak Memiliki Sepeda Motor Maksud Perjalanan: -Bekerja
Y1 = 21,69 + 7,388 X9
0,190
Y1 = 4,815 + 8,804 X8 + 8,942 X9
3
4
R²
0,385
per 2 Hari Libur (Sabtu dan Minggu) Y3 = 2,186 + 1,08 X1
Y2 = 16,042 + 5,811 X9
0,167
Y3 = 5,648 + 1,577 X9
0,206
0,678
Y2 = 2,678 + 7,018 X8 + 7,152 X9
0,657
Y3 = 0,719 + 1,935 X5 + 1,775 X9
0,525
Ybekerja = 4,627 + 3,804 X8
0,309
Ybekerja = 3,964 + 3,092 X8
0,270
Ybekerja = -0,038 + 1,857 X8 – 0,447 X8² + 0,043 X83
0,394
-Sekolah/Kuliah
Ysekolah = 1,141 + 6,260 X9
0,397
Ysekolah = 1,037 + 5,289 X9
0,366
Ysekolah = 0,255 + 1,035 X9 – 0,315 X9² + 0,086 X9³
0,515
-Berbelanja
Ybelanja = 2,550 + 1,930E-006 X10 9,517E-014 X10²
0,177
Ybelanja = 0,845 + 0,510 X1
0,172
*Model Tidak Ditemukan
-Berekreasi
Yrekreasi = 1,202 + 0,903 X4
0,172
*Model Tidak Ditemukan
Yrekreasi = 0,772 + 0,888 X6
-Kegiatan Lainnya Moda Yang Digunakan -Sepeda Motor
*Model Tidak Ditemukan
*Model Tidak Ditemukan
*Model Tidak Ditemukan
Ymotor = 0,111 + 25,388 X11 – 14,139 X11² + 2,740 X11³
0,434
Ymotor = 0,093 + 20,572 X11 – 12,491 X11² + 2,560 X11³
0,385
Ymotor = 0,025 + 4,269 X11 – 0,946 X11²
0,497
-Sepeda
Ysepeda = 0,159 + 3,706 X12
0,367
Ysepeda = 0,075 + 2,873 X12
0,383
Ysepeda = 0,083 + 0,833 X12
0,241
-Angkutan Umum
Y ang.umum = -0,345 + 2,813 X1
0,188
Y ang.umum = -0,293 + 2,091 X1
0,164
Yang.umum = -0,053 + 0,722 X1
0,327
-Jalan Kaki
*Model Tidak Ditemukan
*Model Tidak Ditemukan
Cat: * tidak ditemukannya korelasi sedang sampai sangat kuat (0,4-1,00) antara variabel tidak bebas dengan variabel bebasnya
*Model Tidak Ditemukan
0,252
0,177
4. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil analisis data disimpulkan bahwa faktor penentu bangkitan perjalanan penduduk kelas ekonomi menengah ke bawah di kelurahan Aur adalah jumlah anggota keluarga yang bekerja (X 8) dan jumlah anggota keluarga dengan status pelajar/mahasiswa (X 9). Untuk model terbaik per minggu: Y1 = 4,815 + 8,804 X8 + 8,942 X9, dengan nilai R² = 0,678, model terbaik per 5 hari kerja (Senin-Jumat): Y2 = 2,678 + 7,018 X8 + 7,152 X9, dengan nilai R² = 0,657, model terbaik per 2 hari libur (Sabtu dan Minggu): Y 3 = 0,719 + 1,935 X5 + 1,775 X9, dengan nilai R² = 0,525. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Aur, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya jumlah responden dan variabel untuk prediksi model dapat diperbanyak agar variasi model yang terjadi lebih mencerminkan bangkitan pergerakan lalu lintas pada daerah studi.
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yusandy Aswad, ST, MT. yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran selama pelaksanaan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, (2010), Statistik Daerah Kota Medan 2010, Badan Pusat Statistik Kota Medan. Miro, F., (2005), Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana dan Praktisi, Penerbit Erlangga, Jakarta. Primeswari, R., (2007), Studi Bangkitan Lalu Lintas Di Kawasan Permukiman Ekonomi Menengah Ke Bawah, Tesis Program Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, Bandung. Pujianto, Bambang dkk., (2011), Analisis Bangkitan Perjalanan Penduduk Kawasan Perumahan Bukit Banaran Semarang, Makalah Disampaikan pada Simposium XIV FSTPT, Universitas Diponegoro, Semarang Sugiyono, (2006), Statistika Untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung. Tamin, O. Z., (2008), Perencanaan, Pemodelan, dan Rekayasa Transportasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung