An-Nuur www.masjidannuur.com
Ayo Makmurkan Masjid
Buletin
Masjid An-Nuur Perumahan Permata Timur Kalimalang Jakarta Timur
Majalah Masjid
Qur’an & Hadits
Membangun
Bangsa Berkarakter
Al-Qur’an “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syari’atkan penyembelihan Qurban supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizkikan Allah kepada mereka, maka Rabb-MU adalah Allah yang satu karena itu berserah dirilah kamu kepadaNYA. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh.” (QS. Al-Hajj [22]: 34) Hadits Dari Abu Hurairah Ra Bersabda Rasulullah Saw: “Bahwa siapa saja yang mempunyai kemampuan lalu tidak berkurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami” (HR Ahmad dan Ibnu Majah dan di shohihkan oleh Hakim)
B
erduyun-duyun jamaah menuju Masjid An-Nuur untuk menunaikan ibadah shalat Idul Adhha 10 Dzulhijjah 1433H yang jatuh pada hari Jumat 26 Oktober 2006. Kapasitas ruangan masjid yang tidak mencukupi, memaksa panitia menggelar shaf di teras bahkan di jalanan di sekitar masjid.
Dari Aisyah ra sesungguhnya Nabi Saw bersabda: “Bahwa tidak ada amalan manusia pada hari raya adha yang lebih dicintai Allah SWT, selain mengalirkan darah hewan (maksudnya : menyembelih hewan qurban)” (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi) “Di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ada seorang berqurban dengan seekor kambing untuknya dan keluarga-nya”. (HR Ibnu Majah dan AtTirmidzi)
... bersambung hal. 3
Dewan Penasehat: H Muhammad Bhakty Kasry | Pemimpin Redaksi: Emil Azman Sulthani | Redaktur: Fathurroji NK | Tim Redaksi: Syaiful Atmar, Alex Muharam | Photografer: Fathur & Thaif | Desain & Layout: Langit Putera Cahya | Ditribusi : Muhammad Thaif | Alamat Redaksi: Masjid An-Nuur Perum. Permata Timur Curug Kalimalang Pondok Kelapa Jakarta Timur 13450 | Telp. 021-86900849 | Faks. 021-86900877 | Email:
[email protected] | Website: www.masjidannuur.com
- Info Kegiatan - 2 - Pengajian - 3 - Nurani | Suara Jamaah - 6 - Jejak Rasul | Sahabat - 7 - Galeri- 8
1 | Buletin An-Nuur | Vol.32 /Tahun 03/ Dzul Hijjah 1433 - November 2012
Idul Qurban
QURBAN
Peristiwa
Info Kegiatan
2 | Buletin An-Nuur | Vol.32 /Tahun 03/ Dzul Hijjah 1433 - November 2012
Kegiatan Setahun 2012 1. Sholat Qiyamullail seminggu dua kali setiap Jumat dan Ahad dini hari. Imamnya; ustadz. H Hasanudin Sinaga SQ. ( imam tetap Masjid Istiqlal), Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky SQ ( Al Hafiz, Qori Nasional), Ustadz H. Ali Imron, Ustadz Biron, dan Ustadz Tafsirudin. 2. Pengajian Dhuha setiap sebulan sekali. 3. Dzikir bersama ustadz HM Arifin Ilham setiap Sabtu awal bulan. 4. Pengajian al-Qur’an setiap hari Kamis setelah Isya’ (Pengajar Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky) 5. Pengajian ibu-ibu Khoirunnisa setiap Jumat sore, Jumat pertama dan ketiga (Pengajar Ustadz H Ali Imron) 6. Santunan sembako setiap sebulan sekali. 7. Program santunan anak yatim. 8. Sunatan masal setahun sekali pada bulan Muharam. 9. Klinik sehat An-Nuur di buka setiap; Senin, Rabu dan Jumat pukul 16.30-20.00 wib 10. Yayasan Roudlatul Jannah (pelayanan kematian) 11. Setiap Ramadhan mengadakan buka bersama bersama kaum dhuafa & anak yatim sebulan penuh. 12. Setiap Ramadhan di hari ke 21 mengadakan sahur bersama (700-1000 nasi kotak) di sediakan oleh PT. Pandu Siwi Sentosa/donatur tetap ) 13. Setiap Ramadhan di 10 hari terakhir mengadakan shalat Qiyamullail plus sahur bersama. 14. Pengurus DKM An-Nuur (Sie peribadatan) menerima pengislaman para mualaf yang akan masuk Islam.
Bulan Dzul Hij jah Sejarah mencatat, terdapat banyak peristiwa-peristiwa penting terjadi pada bulan Dzul Hijjah ini.
1.
2.
3.
4. 5.
6. 7.
Laporan Keuangan Per SEPTEMBER 2012: Saldo awal Rp 98.997.585 Total Penerimaan Rp 15.357.500 Total Pengeluaran Rp 21.184.000 Saldo Akhir Rp 93.171.085
AGENDA NOVEMBER 2012 Khotib Jumat Tanggal
Nama Khotib
Hamzah, paman Rasulullah SAW masuk Islam, pada tahun 5 kenabian. Hamzah bergelar Asadullâh artinya, singa Allah, karena keberaniannya dalam berjihad. Umar bin Khatab masuk Islam. Beliau wafat pada hari Rabu, 26 Dzulhijjah tahun 23 H, dibunuh oleh Abu Lu’luah ketika mengimami shalat. Beliau dikuburkan disamping Rasulullah SAW dan Abu Bakar. Utsman bin Affan wafat pada hari Jum’at, 13 Dzulhijjah 35 H. Beliau bergelar Dzun Nûrain yang artinya yang mempunyai dua cahaya, karena beliau menikahi dua putri Rasulullah SAW, Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Haji Wada’, yaitu Haji perpisahan, karena tidak lama setelah peristiwa haji ini, Rasulullah SAW meninggal dunia. Terjadi pada tahun 10 H. Ibrahim, putra Rasulullah SAW dari Mariyyah alQibthiyyah dilahirkan, pada tahun 8 H. Hanya, Ibrahim wafat ketika masih kecil, ketika berusia 16 bulan. Wafatnya Utsman bin Mazh’ûn, sahabat Rasulullah SAW yang pertama kali dikuburkan di Baqi’, pada tahun 2 H. Dua Bai’at Aqabah. Rasul membai’at orang-orang Madinah yang baru selesai melakukan ibadah haji, pada tahun 12 Kenabian.
Struktur Organisasi Masjid An-Nuur Dewan Pembina dan Penasehat Ketua : H Muhammad Bhakty Kasry Anggota : Ichtiadi, Nuratim, Herman Agus, Suwitno Adi, Sri Widodo, Dimas, Iqbal, Bambang Bintarno, Yan Kuryana dan Maryono Dewan Kemakmuran Masjid Ketua: Alex BA Muharam Wakil: Sjaiful Atmar, Sekretaris I : Muhammad To’if, Sekretaris II : Nurman dan Bendahara : Dadang S Munir
02
H. Taufiq
09
H. M. Nurman
Sie Sarana & Prasarana. Penanggung jawab: Bambang Widjanarko. Anggota : Wisnu
16 23
H. Abdullah Hafidzi H. Afif Muhadi Ahmad
Sie Peribadatan. Penanggung jawab : Emil Azman. Anggota: Syamsudin, Nurman, Syahrul Romdhon dan Syuhada
30
H. Masdar Choiri
Sie Sosial & Kemasyarakatan. Penanggung jawab : Yanti Bambang. Anggota : Lehan, Ning Kuryana, dan Yati
Penceramah Pengajian Shubuh Tanggal
Nama Penceramah
04
H. Asrori Adnan
11
H. Sofwa Jauhari
18
H. Mas’adi Shulthani
25
TAHAJUD
Penceramah Pengajian Dhuha Tanggal 18
Nama Penceramah H. ASEP SUPENA
Sie Pendidikan & Dakwah: Penanggung jawab: Liliek Ichtiadi Anggota : Nunuk Wisnu Sie Pendanaan. Penanggung jawab : Ajie K. Anggota : Hj Elin Susemsiati Remaja Masjid : Herdiani Dwi Putri Baitul Mal wa Tamwil (BMT). Penanggung jawab : Yan Kuryana UPZIS. Penanggung jawab: Maryono Saliyam Marbot: Rojak, Dian Santosa, Joko Santoso dan Adi Setiawan
Pengajian
Sambungan Halaman Cover
Khutbah shalat Idul Adhha tahun ini disampaikan oleh Ustadz KH DR Ali Ahmadi Lc. Dalam khutbahnya, Ustadz Ahmadi menyampaikan
“Semoga kita mampu membangun pribadi-pribadi yang berkarakter dimulai dari keluarga sendiri, sehingga terbentuk masyarakat yang berkarakter pula, amin,” katanya. Sementara itu, Ustadz H Emil Azman Sulthani dalam sambutannya sebagai Sie Peribadatan mengatakan,
tema membangun bangsa yang berkarakter. Sebab dekadensi moral yang melanda bangsa ini menjadi keprihatinan umat Islam untuk bisa segera dibenahi menuju bangsa yang berakhlak mulia. Ada lima hal yang disampaikan Ustadz Ahmadi dalam membangun bangsa yang berkarakter. Pertama,
bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang memiliki visi yang jelas, dan visioner. Bangsa ini harus dibangun di atas landasan tauhid dan akidah yang kuat. Untuk menguatkan visi ini, Allah telah mengutus Rasulrasulnya untuk membangun tauhid dan akidah. Bangsa visioner tidak hanya berhenti di dunia saja, tapi juga memiliki visi akhirat. Kedua, bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang memiliki misi yang jelas, dan misioner. Yaitu bangsa yang memiliki agenda yang jelas.
pinan. Mulai dari pemimpin rumah tangga terus meningkat ke tingkat lebih tinggi yaitu pemimpin bangsa. Keempat, bangsa yang berkarakter memiliki dedikasi yang baik. Tulus dalam menjalankan amanah, tidak konsumeristik. Lima ribu tahun lalu Ibrahim berdoa agar tempat ia meninggalkan isterinya di tempat yang tandus, menjadi tempat yang dikunjungi manusia dari segala penjuru. Kini, tempat itu benar-benar menjadi tempat tujuan umat Islam dari segala penjuru dunia. Dedikasi yang tinggi dari Ibrahim telah menjadi catatan sejarah, bahwa orang besar yang bisa mewariskan pemikiran besar. Kelima, bangsa yang berkarakter adalah bila ada pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan ini tidak hanya pembangunan secara fisik tapi juga pembangunan karakter untuk menunjang keberlangsungan generasi yang akan datang.
bahwa tahun ini Panitia Qurban Masjid An-Nuur menerima hewan qurban dari para pequrban sebanyak, 11 ekor sapi dan 18 ekor kambing. Daging qurban ini akan dibagikan kepada masyarakat yang ada di 17 Rukun Tetangga yang ada di sekitar perumahan Permata Timur. Sedangkan seekor sapi diberikan secara khusus di RT 02 RW 08 Curug Pondok Kelapa yang terletak di dekat masjid An-Nuur. Sedangkan sebagai imam shalat Idul Adhha adalah Ustadz H Nur Syarifudin Zaki.v
3 | Buletin An-Nuur | Vol.32 /Tahun 03/ Dzul Hijjah 1433 - November 2012
Misi-misi ini di antaranya adalah membangun pribadi yang bertaqwa, memiliki pendidikan yang outputnya memiliki pribadi yang berakhlak. Ketiga, bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang memiliki pemimpin yang kuat. Nabi Ibrahim AS dalam tiga besar do’anya, salah satunya adalah do’a tentang kepemim-
Pengajian
Belajar Ikhlas dari Nabi Ibrahim
4 | Buletin An-Nuur | Vol.32 /Tahun 03/ Dzul Hijjah 1433 - November 2012
H
ari Raya Qurban sebagai simbol dari keikhlasan Nabi Ibrahim kepada Allah dalam menjalankan kehidupan di dunia. Bahkan dia disebut sebagai bapaknya para Nabi dan bapak tauhid. Pengajian pekanan pada Ahad 21 Oktober 2012 disampaikan oleh Ustadz H Ahmad Buchari Muslim. Menjadi seorang Muslim adalah sebuah keberkahan. Bahkan Allah sendiri yang memberikan sebutan Muslim kepada hamba yang beragama Islam. Karena itu sebagai bentuk kesyukuran kita atas nikmat menjadi
Muslim adalah beribadah sebaik-baiknya. Salah satunya dengan menunaikan ibadah haji. Selain kenikmatan sebagai Muslim, masih banyak nikmat yang Allah berikan kepada hambaNya. Namun seringkali kita tak sadar bahkan lalai akan semua nikmat ini. Padahal jika kita hitung nikmat itu, tak akan ada bilangan yang bisa menghitungnya. Bentuk syukur lain kepada Allah adalah dengan cara meninggalkan seluruh larangan Allah dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah. ”Seringkali orang meremehkan
bentuk amalan karena belum dibiasakan,” katanya. Wujud syukur bisa kita lihat dari kisah Nabi Ibrahim terhadap keluarganya, ketika Ibrahim mendapatkan wahyu untuk menyembelih anak satu-satunya, baik isterinya Siti Hajar dan Ismail anaknya sama-sama ikhlas melaksanakan perintah Allah tersebut. Lalu Allah pun mengganti domba pada diri Ismail. Keluarga Ibrahim benar-benar telah merasakan nikmatnya dekat dengan Allah, sehingga apa yang menjadi perintah-Nya mereka kerjakan. ”Semoga keluarga Ibrahim ini bisa menjadi teladan bagi kita,” katanya.v
Mengenal 3 Rumah Suci
S
uasana pengajian pekanan masih diliputi syi’arnya hari raya Idul Adhha, Ahad 28 Oktober 2012 (hari tasyrik yang kedua) dari Idul Qurban. Pengajian yang disampaikan oleh Ustadz H Waliyul Amri ini mengangkat tema tiga tempat atau rumah suci. Ada tiga tempat atau rumah suci yang dijadikan ibadah, yaitu Baitul Ma’mur, Baitul Atiq dan Baitul Maqdis. Ketiganya adalah tempat yang bersejarah dalam Islam. Sebab ketiganya pula telah menjadi tonggak sejarah keberagamaan umat Islam. Pertama, Baitul Ma’mur, adalah sebuah tempat yang selalu ramai oleh malaikat dalam beribadah thawaf. Baitul Ma’mur merupakan tempat thawaf pertama oleh para malaikat di ‘Arsy. Karena banyaknya malaikat yang berthawaf, mereka hanya bisa melakukan satu putaran saja.
Kondisi yang demikian inilah kemudian sebagian malaikat memohon do’a kepada Allah untuk bisa membuatkan duplikat Ka’bah di bumi agar para malaikat bisa berthawaf. Maka Allah membuatkan para malaikat Ka’bah yang terbuat dari bebatuan gunung-gunung yang bersejarah. Jadi Ka’bah sudah diduplikat ketika Nabi Adam belum diturunkan ke bumi. Kedua, Baitul Atiq atau rumah antik, rumah tua atau rumah kemerdekaan. Antik atau tua karena rumah ini dibangun sebelum Nabi Adam ada di bumi. Kemerdekaan karena Nabi Adam terbebas dari hukuman di dunia. Dalam perjalanannya, Baitul Atiq ini kemudian direnovasi oleh Nabi Ibrahim, dan menyeru kepada manusia untuk beribadah di rumah ini. Doa nabi Ibrahim ini pun sekarang menjadi kenyataan, bahwa Ka’bah yang ada di Makkah selalu dikunjungi umat Islam
dari berbagai negara untuk beribadah. Ketiga, Baitul Maqdis yaitu rumah yang suci. Rumah ini tidak seperti Ka’bah yang dulunya banyak ditempati berhala, sedangkan Baitul Maqdis benar-benar suci karena tidak ada berhala satu pun di sekitarnya. Baitul Maqdis yang ada di Palestina ini pernah menjadi kiblat Rasulullah selama 16 bulan, setelah itu Allah memerintahkan menghadap kiblat ke Ka’bah, hingga sekarang yang dilakukan umat Islam dalam shalatnya.v
Pengajian
Hakikat Qurban
M
asjid An-Nuur kembali menjadi tempat pengajian yang diselenggarakan oleh stasiun televisi negeri yaitu TVRI. Pengajian yang diadakan pada Sabtu 06 Oktober 2012 lalu menampilkan tiga narasumber, yaitu Ustadz HM Arifin Ilham, Ustadz KH Tengku Zulkarnaen dan Ustadz H Ilyas. Jamaah Masjid An-Nuur yang biasanya menghadiri pengajian bulanan Ustadz Arifin selesai maghrib sampai ‘isya’, jadwalnya digeser lebih maju, karena rekaman pengajian yang diadakan TVRI dimulai setelah ‘Ashar.
Kendati demikian, antusiasme jama’ah tetap semangat untuk mendengarkan tausiyah Ustadz Arifin. Pengajian yang digelar sore itu, dibagi menjadi dua sesi, karena pengajian ini akan ditayangkan secara off air di dua edisi pada waktu yang berbeda. Di antara pembahasan dalam pengajian itu adalah tentang berqurban. Menurut Ustadz Tengku Zulkarnaen, ibadah qurban sudah ada sejak Nabi Adam AS. Ketika itu Qabil dan Habil melakukan qurban terbaik. Namun sayang dalam perjalanannya, keduanya saling membunuh, maka saat
Perbanyak Amal Sunah
A
llah menciptakan isi dunia ini, diantaranya adalah untuk kebutuhan manusia. Bumi seisinya ini sangatlah lengkap untuk kebutuhan manusia. Dari bumi ini juga banyak dihasilkan sesuatu yang dibutuhkan manusia. Pengajian pekanan yang diselenggarakan pada Ahad, 14 Oktober 2012 kali ini disampaikan oleh Ustadz H ‘Umairah Bakhir. Dalam kesempatan itu, Ustadz mengupas pentingnya memperbanyak amal sunnah selain yang diwajibkan oleh Allah. Salah satunya adalah memakmurkan bumi ini. Ustadz Bakhir mengatakan, saatnya kita melakukan instrospeksi atas ciptaan Allah ini. Begitu besar nikmat yang telah diberikan kepada umat manusia di dunia ini. Dengan begitu, sebenarnya tidak ada apa-apanya di sisi Ilahi Rabbi. Dalam tausiyahnya, Ustadz Bakhir
menjelaskan bahwa manusia itu sebenarnya dalam keadaan fakir. Apa yang menjadi kebutuhan manusia telah disiapkan oleh Allah dengan adanya dunia seisinya ini. Di bumi ini sangat lengkap untuk kebutuhan manusia, kecuali memerlukan yang fardhu dan menyunahkan yang sunah. Mulai syahadat, shalat, dan lain-lain wajib kita kerjakan. Untuk menambah amalan, Allah telah memberikan yang sunnah, karena itu memperbanyak sunnah adalah
itulah pertama kali adanya peristiwa pembunuhan di dunia antar manusia. Kemudian qurban ketika Nabi Ibrahim AS mendapat kan wahyu untuk mengur bankan anaknya, Nabi Ismail AS. Karena keikhlasan dari Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan isterinya Siti Hajar. Maka Allah pun mengganti sang anak dengan seekor domba terbaik menjadi qurban. Sementara itu, Ustadz Arifin mengatakan bahwa esensi dari qurban itu adalah cinta. Demi cintanya Ibrahim kepada Allah ia ikhlas mengurbankan anak yang semata wayang, begitu juga keikhlasan Siti Hajar yang mengikhlaskan mengorbankan anaknya, dan Nabi Ismail yang ikhlas karena cinta kepada Allah rela untuk disembelih sang ayah. Karena kejadian inilah, peristiwa itu diabadikan dalam Al-Qur’an.v
kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya untuk berbuat terbaik di dunia. Allah senang melihat hambanya yang suka mengerjakan yang sunnah-sunnah. Karena itu, selain mengerjakan yang wajib, sudah selayaknya mengerjakan yang sunnah. Banyak kerjaan kecil yang nilai intinya sangat tinggi walaupun kategori pekerjaannya tergolong sunnah. ”Kita dianjurkan menyiarkan yang sunnah,” jelasnya. v
5 | Buletin An-Nuur | Vol.32 /Tahun 03/ Dzul Hijjah 1433 - November 2012
adalah Cinta
Nurani
6 | Buletin An-Nuur | Vol.32 /Tahun 03/ Dzul Hijjah 1433 - November 2012
D
i bulan Dzulhijjah, sekurang-kurangnya ada dua ibadah yang dikerjakan umat Islam seantero dunia. Ibadah haji di Makkah dan penyelenggaraan shalat Idul Adhha (bagi yang tidak berhaji) dan ibadah Qurban, baik sebagai pembayaran dam/denda karena menyelenggarakan haji tamatu’ maupun umat Islam yang tidak berhaji seperti di tanah air kita. Haji merupakan ibadah paripurna dari seluruh rukun Islam, karenanya ia berada diurutan terakhir. Oleh karena itu, haji merupakan kelengkapan rukun Islam tersebut yang memerlukan pengorbanan jasmani, rohani, spiritual dan finansial untuk melaksanakannya. Jadi, sia-sia bila para calon jama’ah haji dan para hujaj yang melaksanakan haji hanya niat memenuhi kewajiban atau niat selain karena Allah. Apalagi untuk menggondol titel haji yang mabrur yang didambakan oleh setiap kaum muslimin. “......Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah …… “. (QS Al Baqarah [2]: 196). Peranan niat sangat menentukan ibadah haji. Jelas sekali bahwa mengerjakan ibadah haji itu niatnya hanya semata-mata karena Allah. Bila niat bukan karena
HAJI MABRUR
Diasuh Oleh: H Emil Azman Sulthani (Penanggung Jawab Sie Peribadatan)
Allah, maka akan rugi karena tidak akan mendapatkan apa-apa selain capek lahir bathin serta telah mengeluarkan ongkos yang besar dan mubazir. Sangatlah disayangkan kalau para hujaj kita ini tidak mendapat haji mabrur, yang menurut hadits nabi, “tidak ada ganjarannya kecuali syurga”. Bila jama’ah haji Indonesia yang jumlahnya dua ratus ribuan ini hajinya mabrur maka akan membawa cadangan akhlaq yang lebih baik dan diharapkan menjadi pelopor dan pemimpin bagi pembangunan mental di negara kita yang semakin anjlok ini. Sebagian ulama berpendapat, predikat mabrur dapat dilihat dari pasca mereka melaksanakan haji, bahkan setelah mereka pulang ke tempat mukim mereka. Kalaulah mabrur tadi dinilai dari sewaktu mereka
berada di tanah suci, sangatlah jauh panggang dari api. Di Makah dan Madinah mereka ta’at dan istiqamah beribadah. Tetapi apakah ada jaminan setelah pulang ke Indonesia, masing-masing bisa istiqomah? Suatu pertanyaan yang menarik untuk dipikirkan dan didiskusikan. Masih menurut para ulama, di antara tanda-tanda mabrur adalah adanya perubahan sikap mental, perubahan baik dalam dirinya sekembali menunaikan ibadah haji, dan ia dapat menjadi contoh yang baik sebagai ikutan dalam masyarakatnya. Haji mabrur menjadi tujuan hakiki bagi para jamaah haji, secara hablum minallaah dan hablum minannaas. Bagaimana para haji tadi dapat melakukan perubahan (change) ke arah yang lebih baik pada dirinya, meninggalkan sifat-sifat tercela seperti hasad, takabur, tamak dan panjang angan-angan, kepada sifat-sifat yang fithrah ilahiyah, seperti legowo, rendah hati, dermawan dan apa adanya. Semogalah kita dapat mengambil ’iktibar dan pelajaran yang sebanyakbanyak dalam pelaksanaan ibadah haji ini, dan semakin bisa memahami arti dan esensi haji ini dalam rangka meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, amin.v
Suara Jamaah
Aspirasi Jamaah
Tak Rela Meninggalkan
K
K
egiatan-kegiatan yang ada itu bagus karena kita juga sebagai jamaah Masjid An-Nuur ini semenjak berdirinya masjid yang indah ini menjadi bergairah. Tapi Pengurus DKM hendaknya juga menerima dan menanggapi saran atau masukan dari jamaah sehingga masjid mempunyai fungsi, yakni tempat untuk memberikan solusi dan bantuan bagi jamaah ketika ada masalah. Oleh karena itu tugas dari pengurus agar untuk bisa menerapkan manajemen yang bagus dan pelayanan kepada jamaah yang baik serta mendistribusikan dan menggunakan dana infaq dan shodaqoh dari para jamaah dengan baik dan sesuai dengan aturan agama. Bagi Pengurus DKM harus memberikan tugas kepada petugas yang berwenang, untuk memberikan peringatan atau larangan kepada jamaah yang merokok di lingkungan Masjid An-Nuur, karena saya pribadi sering melihat ada beberapa kelompok orang yang merokok di lingkungan masjid, karena masjid kita sudah mendapatkan penghargaan sebagai Masjid Bebas Rokok, keamanannya untuk lebih di tingkatkan lagi.v H Maryono Saliyam Pertim II Blok PP – 20
ami ingin memberikan penyemangat untuk para jamaah yang lain untuk selalu menyempatkan diri, menyempatkan waktu dan memerangi hawa nafsu dalam diri kita untuk ikut program kegiatan di Masjid AnNuur ini, seperti pengajian dan dzikir bersama Ustadz HM. Arifin Ilham dan shalat tahajud berjamaah. Saya merasa lega dan bahagia ketika bisa mengikuti kegiatan tersebut dan apabila ada halangan saya merasa tidak rela dan seperti ada sesuatu yang tertinggal dan hilang, karena saya mengerjakan ibadah seperti ini hanya semata-mata karena mencari keberkahan dan ridho Allah semata. Mudah-mudahan para jamaah apabila belum terketuk hatinya, Allah membukakan hatinya. Bagi para jamaah yang sudah bisa melaksanakan kegiatan yang sunnah jangan sampai sesuatu yang wajib ditinggalkannya, mudah-mudahan kita bisa melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Amin.v
Hj. Susilawati Duta Kranji
Penengah Peletakan Hajar Aswad menjaga kehormatan dan kesucian situs peninggalan leluhur mereka, Ibrahim AS. Menurut riwayat, Nabi berusia 35 tahun. Aktif terlibat dalam pembangunan dari awal hingga akhir. Pada awalnya, mereka bersatu padu, saling bahu membahu di antara mereka. Namun ketika pembangunan memasuki tahap-tahap akhir, yakni prosesi peletakan Hajar Aswad. Mereka mulai berselisih pendapat tentang siapa tokoh yang layak meletakkan Hajar Aswad. Masing-masing ingin mengedepankan pemimpin kelompoknya sendiri.
Uqbah bin Amir: Penggembala
S
ambutan masyarakat Madinah saat Nabi tiba, meriah. Namun sayang, Uqbah bin Amir Al-Juhani tak bisa bersuka cita karena sedang menggembala domba-dombanya. Namun ia tak tahan untuk melihat sang Nabi. Uqbah pun berangkat menemui Rasulullah untuk dibai’at. Uqbah pun banyak belajar dari Nabi, meski sesekali ia harus menggembala dombanya. Ia pun juga tinggal dan menetap di masjid disamping rumah Rasulullah SAW. Hingga akhirnya ia menjadi ulama besar di antara para sahabat. Dia juga menjadi ahli baca Al Quran di antara para
Hingga akhirnya Muhammad usul, yang berhak meletakkan batu adalah yang datang paling pagi. Masyarakat pun menyetujuinya. Keesokan harinya, ternyata yang datang paling pagi adalah Muhammad, maka Beliaulah yang berhak meletakkan hajar aswad sebagai tanda peresmian Ka’bah. Namun Muhammad tidak egois. Ia kemudian membentangkan sorbannya menaruh hajar aswad di atasnya dan mengajak beberapa tokoh lain untuk turut serta meletakkan hajar aswad bersama-sama. Maka mereka puas atas keputusan Nabi Muhammad SAW.v
jadi Panglima
qari terkemuka. Uqbah selalu mendampingi Rasulullah SAW. Dia pemegang tali kendali baghal Rasulullah dan menuntunnya ke mana beliau pergi. Dia berjalan di hadapan beliau setiap bepergian. Bahkan terkadang Rasulullah memboncengnya di belakang, sehingga Uqbah digelari para sahabat ”Radif Rasulullah” (Pembonceng Rasulullah). Uqbah memusatkan perhatiannya kepada dua bidang yang sangat penting; ilmu dan jihad. Bahkan, ia tak segan-segan mengorbankan segalagalanya dan tanpa mengenal lelah untuk memperoleh keduanya.
Dalam berperang, ia menjadi sosok pembebas Damaskus. Dia juga menjadi panglima, penakluk permata dunia yang indah subur, yaitu Mesir; dan menjadi penguasa negeri itu. Ketika menjelang wafatnya, ia berada di Mesir. Ia kumpulkan anak-anaknya dan berwasiat kepada mereka, “Wahai anak-anakku, aku melarang kalian untuk melakukan tiga hal. Pertama, jangan menerima hadits Rasulullah kecuali dari orang yang tsiqah (dipercaya). Kedua, jangan berutang, sekalipun pakaian kalian compangcamping. Ketiga, jangan menulis sya’ir sehingga menyebabkan hati kalian lalai dengan Al Quran!”.v
Al-Jazari Penemu Mesin Robot
A
l-Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. Ia merupakan tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari begitulah nama lengkapnya. Ia lahir di Al Jazira, yang terletak diantara sisi Utara Irak dan Timur Laut Syiria, tepatnya antara Sungai Tigris dan Efrat. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas. Al-Jazari mendapat julukan sebagai Bapak Modern Engineering berkat temuantemuannya yang banyak mempenga-
ruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, dan banyak lagi. Tahun 1206, ia merampungkan sebuah karya dalam bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik. Ia juga mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku, “Al-Jami Bain Al-Ilm Wal ‘Aml Al-Nafi Fi Sinat ‘At Al-Hiyal” (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Pada tahun yang sama, Al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja
Sahabat
Ilmuwan
dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini berhasil membawa masyarakat Islam pada kejayaan di abad ke-12. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir Al-Din Mahmoud..v
7 | Buletin An-Nuur | Vol.32 /Tahun 03/ Dzul Hijjah 1433 - November 2012
S
ebelum Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul, beliau terkenal sebagai sosok yang jujur, berlatarbelakang keluarga terhormat dan piawai meredam pertikaian antar suku. Karenanya kerap kali Muhammad muda dipercayai memutuskan persoalan krusial menyangkut kepentingan bersama. Salah satunya peletakkan Hajar Aswad saat renovasi Ka’bah. Kala itu, setelah musibah banjir yang menenggelamkan kota, termasuk bangunan Ka’bah. Orang-orang Quraisy membangun Ka’bah kembali demi
Teladan
Galeri
1
8 | Buletin An-Nuur | Vol.32 /Tahun 03/ Dzul Hijjah 1433 - November 2012
3
2
4 6
86
7 7
8 9
KETERANGAN FOTO: 1) Pengurus dan jamaah Masjid An-Nuur usai shalat Idul Adha. 2) Panitia Qurban Masjid An-Nuur. 3) Pengurus masjid saat rapat pelaksanaan shalat Idul Adha dan penyembelihan qurban. 4) & 5) Jamaah pengajian dari Pabatu Medan usai pengajian Ustadz Arifin Ilham di Masjid An-Nuur. 6) Pengurus masjid dari ibu-ibu usai shalat Idul Adha. 7) Pengurus Remaja Masjid KURMA usai shalat Idul Adha. 8) Para Muadzin Masjid An-Nuur, Thoif, Romdon dan Suhada. 9) Jamaah haji reguler Yayasan Pandu Mardhika (Pandu As-Shofwa) saat dilepas di Masjid An-Nuur.
5