/;>
.......•......•....•........•...•.•••...
;: ..•.••••......••.•.•.•...•.•.••.....•.•.....•... ~
·~T.BUMI TEI040l
::----::" .. - -
. - ----:::_-::<-.-:_~-:\, :.~:------~.:--_ ... - ::-::-.
.....·LAPOAANKEUANGANI
-~:.:~:
. - :--'.
." ::.:..:::-:>- _.:';-':).-:-,:
FlNANCtAlSTATi.:MiHf·
..
~~_~1,
~~~AlJOfTOrtIND~E"~~>
<.IN()~D~TA(JDITOR'SREPORT
.
.: ..
. ..•.. ...
··UNTUI(TAHON YANG.SE~I.~~AD~T~G~.31.e.SEJlBE~~2.·.· . FOBrHEYE~"j=Nl!tk 2q12···.. .
•
..
Amachi Arifin Mardani & Muliadi ~gisterecf
(Pu6fic/lccountants
PT BUMI TEKNOKULTURA
UNGGUL, Tbk.
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Page SURAT PERNVATAAN DIREKSI
DIRECTORS STATEMENT LETTER
LAPORAN INDEPENDEN AUDITOR
INDEPENDENT AUDITOR REPORT
LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
FINANCIAL STATEMENT AS OF DECEMBER 31, 2012 AND 2011
LAPORAN POSISI KEUANGAN
1-2
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
3
STATEMENTS OF INCOME COMPREHENSIVE
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
4
STATEMENTS OF CHANGES EQUITY
LAPORAN ARUS KAS
5
STATEMENTS OF CASH FLOW
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
6 - 52
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG
DIREKSI TENTANG
DIRECTORS'
JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN
RESPONSIBILITY
AUDITAN PERIODE YANG BERAKHIR
ON THE
FOR PRESENT A TION OF
THE A UDITED FINANCIAL
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
STA TEMENT FOR THE
PERIOD ENDED DECEMBER 31,2012 AND 2011
PT. BUMI TEKNOKUL TURA UNGGUL, Tbk Kami yang bertanda-tangan
STATEMENT
PT. BUMI TEKNOKULTURA
UNGGUL, Tbk
di bawah ini :
1. Nama
Art Sutanto
Alamat kantor
1. Name
Rukan Permata Senayan. Blk E 38
Office address
JI. Tentara Pel ajar , Kebayoran Lama
Rukan Perm ala Senayan. Blk E 38 JI. Tentara Pelajar , Kebayoran Lama
Jakarta Selatan Alamat rumah
Ari Sutanto
Jakarta Selatan
JI Pedurenan Buntu Kav 2. Cilandak
Residential address
JI Pedurenan Buntu Kav 2. Cilandak
Pasar Minggu, jakarta Selatan
Pasar Minggu, jakarta Selatan
Telepon
021-57940929
Telephone
021-57940929
Jsbaten
Direktur Utama
Tille
President Director
Name
Kim 8yeong Su
2. Nama
Kim 8yeong Su
Alama! kantor
Rukan Permata Senayan. Blk E 38
2. Office address
JI. Tentara Pelajar , Kebayoran Lama
Jakarta Selatan
Jakarta Selatan Alamat rumah
Condominium
Rukan Permata Senayan. Blk E 38 JI. Tentara Pelajar , Kebayoran Lama
Lembah Hijau C 1
Resedential addres
Condominium Lembah Hijau C 1 JI. Margasatwa Raya 88. Cilandak
JI. Margasatwa Raya 88. Cilandak Telepon
021-57940929
Telephone
021-57940929
Jabman
Direklur
Tille
Director
menyatakan bahwa :
state that:
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan
1. We are responsible for the preparation and presentation of the Financial Statement;
2. Laporan Keuangan
2. The Financial Statements have been prepared and accordance with
telah disusun akuntansi yang berlaku umum,
dan disajikan
sesuai
dengan
prinsip
generally accepted accounting principles;
3.. a. Semua inlormasi dalam Laporan Keuangan telah dimuat secara lengkap
4.
3. a. All the information contained in the Financial Statements is complete
dan benar;
and correct;
b. Laporan Keuangan tidak mengandung inlormasi atau lakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
b. The Financial Statements do not contain misleading material information or facts, and do not omit material information and facts;
Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian
intern dalarn perusahaan
4. We are responsible for the Company internal control system.
This statements letter is made truthfully.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 20 Maret 2013 I March 20. 2013
PT. Buml Teknokultura unggul. Tbk
Nama! Name Jabatan !Tille
: Ari Sutanto : Direktur Utama IPresident director
Kim 8yeong Su Direktur / Director
PT. Bumi Teknokultura Unggul, Tbk . • Rukan Komplek Permata 5enayan Blok E No. 37-38 - JI.Tentara Pelajar - Jakarta 5elatan 12210 - Indonesia - P: (62- 21) 5794 0929 - F :(62-21) 57940930 • JI. Permata Hijau Blok AA No.1 Website:
btekforestestate.com
- Grogol Utara - Kebayoran Lama - Jakarta Selatan 12210 - Indonesia - P: (62-21) 5300 700 - F: (62-21) 5365 3136
Kantor Akuntan Publik
Amachi Arifin Mardani & Muliadi Registered Public Accountants Business License No. KEP - 1492/KM.1/2012
Nomor: L12-04/BITEKlAAMMlIi1/13
Nomor.' L 12-04/BITEKlAAMMllII113
Laporan Auditor Independen
Independent
Kepadayth.
To. The Shareholders, Commissioners and Directors of PT. BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT. BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT. Bumi Teknokultura Unggul, Tbk ("Perusahaan") tanggal 31 Desember 2012, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasar audit kami. Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut serta laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010, telah diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya nomor : 107/ARHJ-RD/CRNBTU/GA/03.12 tertanggal 29 Maret 2012 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlahjumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
Auditor's
Report
We have audited the statements of financial position of PT. Bumi Teknokultura Unggul, Tbk ("Company") as of December
31, 2012 and the related statements
of
comprehensive income, changes in equity and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility
of the Company's management.
Our
responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits. The financial Statements as of December 31, 2011 and for the year then ended and the financial statements as of January 1, 2011IDecember 31, 2010, were audited by other independent auditors whose report number: 107IARHJ-RDICRN-BTUIGA/03.12 dated March 29,2012 expressed an unqualified opinion with an explanatory paragraph.
We conducted our audit in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those Standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on
a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audit provide a reasonable basis for our opinion.
menyatakan pendapat.
Office:
worksnco :
Ruko Mega Grosir, Cempaka Mas 810k 8/3 JI. Letjend. Suprapto - Jakarta Pusat 10640 Phone: 021 42888662 - Fax. 021 42882648
JI Taman Cakra 2 Blok G NO.8 Wisma Cakra - Limo Oepok 16515 Phone: 021 754 1781- Fax. 021 7540650
Kantor Akuntan Publik
Amachi Arifin Mardani & Muliadi Registered Public Accountants Business License No. KEP - 1492/KM.1/2012
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Bumi Teknokultura Unggul, Tbk tanggal 31 Desember 2012, serta hasil usaha dan serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya seperti yang diungkapkan pada Catatan 33. Walaupun Perusahaan di tahun be~alan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 1.024.991.541,-, namun perusahaan masih mengalami deficit sebesar Rp. 44.399.511.641,-, pada tanggal 31 Desember 2012. Kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya akan sang at bergantung pada beberapa faktor, antara lain, kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modal ke~a operasionalnya. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT. Bumi Teknokultura Unggu/, Tbk as of December 31, 2012 and results of their operations and their cash flows for the year then ended, in conformity with Indonesian
Financial Accounting Standards.
The accompanying
financial
statements
have been
prepared assuming that the Company will continue to operate as going concern entity as disclosed in Notes 33. Although The Company in the current year has profit of Rp. 1.024.991.541,-,
but The Company still resulted in
deficits of Rp. 44.399.511.641,-, as of December 31,2012. The Company ability to continue to operate as going concem entity will largely depend on several factors, among others, the ability of the Company to sustain its working capital requirements. The accompanying financial statements do not include any adjustments that might result from the outcome these abovemention conditions.
penyesuaian yang berasal dari kondisi tersebut. Seperti yang diungkapkan pada Catatan 2 atas laporan keuangan, Perusahaan telah menerapkan beberapa Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tertentu yang berlaku efektif sejak tan9gal 1 Januari 2012, baik secara prospektif atau retrospektif. Lebih lanjut, laporan posisi keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 telah disajikan kembali sehubunqan dengan adanya reklasifikasi akun sebagaimana dijelaskan dalam catatan 31 atas laporan keuangan.
2 to the financial statements, the
As disclosed in Note Company
adopted
certain
Statements
of
Financial
Accounting Standards (PSAK) which effective on January 1, 2012, applied on prospective or retrospective basis. Furthermore, the Company's statements of financial position as of December 31, 2011 and January 2011/December
31,
2010
has
been
restated
1, in
connections of certain reclassification as disclosed in Notes 31 to the financial statements. ~ tAI\RL14· ,
& ~, ..'''~rl'
::..'tf'
'
~_"';b
~
, "'--"'"'.' 'AZ
I~ I' "
~
.:-".ft. (o~ •.•
~
)£
....••.. -!.-:=....,.,...:~
/:s~
"',..·£l·A Hen'M a~d am,. M . ~w~ rc'o Akuntan Publik (AP. 0375) 1Public A"CfBllnJanllfAF. 0375) Partner Jakarta, 20 Maret 2013/ March 20,2013
Office:
Workshop:
Ruko Mega Grosir, Cempaka Mas Blok B/3 JI. Letjend. Suprapto - Jakarta Pusat 10640 Phone: 021 42888662 - Fax. 021 42882648
JI Taman Cakra 2 Blok G No.8 Wisma Cakra - Limo Oepok 16515 Phone: 021 7541781- Fax. 021 7540650
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011 / 31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan Notes
31 Desember 2012
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES OF DECEMBER 31, 2011 AND JANUARY 1, 2011 / DECEMBER 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2011 *⁾
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 *
⁾
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak ketiga Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Total Aset Lancar
472.972.990
786.678.771
59.228.761
2n,5,29
1.454.350.000
3.489.135.360
-
2n,6,29 2d,7
20.747.000 31.007.471.028
367.120.000 17.664.236.653
17.803.083.520
2e,8 2m,12a
24.313.609.911 57.269.150.929
5.887.971.195 108.379.722 28.303.521.701
32.906.771 17.895.219.052
CURRENT ASSETS Cash on hand and cash equivalents Trade receivable Third parties Other receivable Third parties Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes Total Current Assets
2b,2n,4,29
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 38.978.062.428 pada tahun 2012 ; Rp. 37.467.309.142 pada tahun 2011 ; dan Rp. 34.010.936.196 pada tahun 2010 2f,2g,2h,9 Aset pajak tangguhan 2m,12d TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET ⁾
50.162.428.198 1.313.296.072 51.475.724.270
56.218.846.251 1.185.540.460 57.404.386.711
56.846.752.397 5.058.972.773 61.905.725.170
NON CURRENT ASSETS Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp. 38,978,062,428 in 2012 ; Rp. 37,467,309,142 in 2011 ; and Rp. 34,010,936,196 in 2010 Deferred tax assets TOTAL NON CURRENT ASSETS
108.744.875.199
85.707.908.412
79.800.944.222
TOTAL ASSETS
* Direklasifikasi, lihat catatan 31 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements
1
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011 / 31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan Notes LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha - Pihak Berelasi Biaya yang masih harus dibayar Utang pajak Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang utang sewa pembiayaan Total Liabilitas Jangka Pendek
31 Desember 2012
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES OF DECEMBER 31, 2011 AND JANUARY 1, 2011 / DECEMBER 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2011 *⁾
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 *
2c,2n,10,26,29 2n,11,29 2m,12b
205.249.953 20.801.199
3.037.805.095 112.008.862 8.107.713
346.941.470 34.594.755
2g,2n,13,29
622.790.533 848.841.685
583.459.275 3.741.380.945
381.536.225
⁾
LIABILITIES Current Liabilities Trade payable - Related party Accrued expenses Tax payable Current maturities of long term liabilities finance lease payable Total Current Assets
Liabilitas Jangka Panjang
Non Current Liabilities
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi jatuh tempo 1 (satu) tahun utang sewa pembiayaan Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Uang muka penjualan Liabilitas imbalan kerja Total Liabilitas Jangka Penjang
2g, 2n,13,29 2n,14,29 2c,2n,14,26,29 2c,15,26,28,29 2l,16
TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham : - Modal dasar - 3.200.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 (dalam satuan Rupiah) per saham - Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.102.977.500 saham Agio saham
412.334.865
891.499.892
-
34.748.263.665 533.648.958 35.694.247.488
3.964.400.000 27.000.000 5.565.000.000 341.833.090 10.789.732.982
1.524.170.000 2.725.000.000 250.342.737 4.499.512.737
Long term liabilities net of current maturities with 1 (one) year finance lease payable Other payable Third parties Related Parties Advanced received Employees's benefit liabilitas Total Non Current Liabilities
36.543.089.173
14.531.113.927
4.881.048.962
TOTAL LIABILITIES
110.297.750.000 6.303.547.667
110.297.750.000 6.303.547.667
EQUITY Share capital : - Authorised - 3,200,000,000 shares with par value of Rp. 100 (full Rupiah) per share - Issued and fully paid - 1,102,977,500 110.297.750.000 ordinary shares 6.303.547.667 Excess in Additional Paid in Capital
Defisit
(44.399.511.641)
(45.424.503.182)
(41.681.402.407)
Deficit
TOTAL EKUITAS
72.201.786.026
71.176.794.485
74.919.895.260
TOTAL EQUITY
108.744.875.199
85.707.908.412
79.800.944.222
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS ⁾
17 2i,18
* Direklasifikasi, lihat catatan 31 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements
2
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal saham/ Shares capital
Saldo per 1 Januari 2011 Rugi komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2011 Laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2012
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF CHANGES EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tambahan Modal/ Additional capital
Defisit/ Deficits
Jumlah/ Total
110.297.750.000
6.303.547.667
(41.681.402.407)
74.919.895.260
Balance as of January 1, 2011
-
-
(3.743.100.775)
(3.743.100.775)
Comprehensive loss for the year
110.297.750.000
6.303.547.667
(45.424.503.182)
71.176.794.485
Balance as of December 31, 2011
-
-
1.024.991.541
1.024.991.541
Comprehensive income for the year
110.297.750.000
6.303.547.667
(44.399.511.641)
72.201.786.026
Balance as of December 31, 2012
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements
4
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENT OF CASH FLOW FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penerimaan dari (pembayaran untuk) aktivitas operasi lainnya
2011
93.379.786.813 (92.923.555.646)
26.049.210.303 (23.599.148.901)
(39.804.180)
(111.333.758)
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customer Payments to supplies and employees Receipts from (paid for) other operating activities
416.426.987
2.338.727.644
Net cash provided by operating activities
(29.099.000) -
(541.627.336) 2.440.230.000
(29.099.000)
1.898.602.664
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Purchase of fixed assets Proceed from sale of fexed assets Net cash provided by (used in) in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang lain-lain pihak berelasi Penerimaan utang lain-lain pihak ketiga Penerimaan sewa pembiayaan
(27.000.000) (674.033.769)
(2.698.000.000) (811.880.297)
CASH FLOW FINANCING ACTIVITIES Deccreased other payables-third parties Decreased other payables-third parties Proceed from leases payables
Kas bersih (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
(701.033.769)
(3.509.880.297)
Net cash (used in) in financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(313.705.781)
727.450.011
NET INCREASED (DECREASE) IN CASH ON HAND AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
786.678.771
59.228.761
CASH ON HAND AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
472.972.990
786.678.771
CASH ON HAND AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEARS
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Perolehan atas penjualan aset tetap Kas bersih dari (digunakan untuk) aktivitas investasi'
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan See accompnying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements
5
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 GENERAL a. The Company's Establishment
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. ("Perusahaan") didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Rusman., S.H. Notaris pengganti Elliza Asmawel, S.H., No. 12 tanggal 6 Juni 2001 dan diubah dengan Akta Notaris Elliza Asmawel, S.H., No. 10 tanggal 5 Maret 2002. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C06880.HT.01.01.TH.2002 tanggal 23 April 2002 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Madya Jakarta Selatan No. 880/BH.09.03/V/2002 tanggal 7 Mei 2002, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tambahan No. 9565 tanggal 7 Oktober 2003.
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (“the Company”) was established in Indonesia based on Notarial Deed No. 12 dated June 6, 2011 of Rusman., S.H. the substitute notary of Elliza Asmawel, S.H., and amended with Notarial Deed No. 10 dated March 5, 2002 of Elliza Asmawel, S.H. The deed of establishment has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C06880.HT.01.01.TH.2002 dated April 23, 2002 and was registered in the Companies Registration Office Municipality of South Jakarta No. 880/BH.09.03/V/2002 dated May 7, 2002, and also has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 80 dated October 7, 2003, supplement No. 9565.
Anggaran dasar Perusahan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 36 tanggal 8 Agustus 2008 sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar dalam rangka memenuhi ketentuan UndangUndang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU81067.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 November 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 36 dated August 8, 2008 of Adi Warsito, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn., concerning the change in the Company’s Articles of Association in order to meet the provisions of Limited Liability Company Act No. 40 year 2007. The Deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-81067.AH.01.02.year 2008 dated November 3, 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang bioteknologi pertanian. Hak Pengelolaan Hutan (HPH), Hutan Tanam Industri (HTI) dan Perdagangan, kantor pusat Perusahaan beralamat di Rukan Komplek Permata Senayan, Blok E No. 37-38 Jl. Tentara Pelajar, Jakarta Selatan 12210, sedangkan lokasi kegiatan usaha di Jl. Raya Otonom, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang. Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersialnya pada bulan Juni 2001.
In accordance with Articles 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activity is engaged in agricultural biotechnology. Forest Concession Rights, Plantingl Forest Industry, Trading, etc. The Company's head office is located at Rukan Komplek Permata Senayan, Blok E No. 37-38 Jl. Tentara Pelajar, Jakarta Selatan 12210, while the location of its activities in Jl. Raya Otonom, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang. The Company started its commercial activities in June 2001.
6
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 GENERAL - (CONTINUED)
1 UMUM - (LANJUTAN) b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham Perusahaan di Bursa Efek
b. The Company's Shares Public Offering and Listing on the Stock Exchange
Pada tahun 2004, Perusahaan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 120.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dengan harga penawaran Rp 125 setiap saham disertai dengan penerbitan Waran Seri I sebanyak 276.000.000 yang diberikan secara cuma-cuma dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp 125 setiap saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 14 Nopember 2004 sampai dengan 13 Mei 2007. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham perusahaan. Bila waran tidak dilaksanakan sampai masa berlakunya habis maka, waran tersebut menjadi kadaluarsa. Penawaran umum saham ini telah didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 19 Februari 2004 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Mei 2004. Penawaran umum saham ini telah memperoleh izin dari Ketua BAPEPAM dengan Surat Keputusan No. S-1 102/PM/2004 tanggal 29 April 2004.
In 2004, the Company made a public offering of its shares to the public of 120.000.000 shares with a nominal value of Rp 100 per share with offering price of Rp 125 per share and accompanied by the issuance of Warrant Series I of 276.000.000 as an incentive with a nominal value of Rp 100 per share with an exercise price of Rp 125 per share. Purchases can be made during the offering period which began on November 14, 2004 until May 13, 2007. Each warrant entitled the holder to purchase one share of the Company. If the warrants are not executed until the validity period expires, then, these warrants were obsolete. The Company’s shares public offering has been registered to the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) on February 19, 2004 and has been listed on the Indonesia Stock Exchange on May 13, 2004. The Public offering of shares has obtained permission from the Chairman of BAPEPAM in its Decision Letter No. S-1 102/PM/2004 dated April 29, 2004.
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
c. Board of Commissioners, Directors and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan Akta Notaris Desman, S.H., M.Hum., MM. No. 138 tanggal 27 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
The Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2012 based on Notarial Deed of Desman, S.H., M.Hum., M.M. No. 138 dated June 27, 2012 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris (Komisaris Independen)
: : :
Ny. Anne Patricia Sutanto Ny. Yenny Sutanto Tn. Ir. Gunawan Angkawibawa, M.M.
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioners (Independent Commissioner)
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : :
Tn. Ari Sutanto Tn. Kim Byeong Su Tn. Doddy Sutanto Ny. Naning Wahyuningsih
: : : :
Board of Directors President Director Director Director Director
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan Akta Notaris Desman, S.H., M.Hum., MM. No. 206 tanggal 25 Maret 2011 adalah sebagai berikut:
The Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2011 based on Notarial Deed of Desman, S.H., M.Hum., M.M. No. 206 dated March 25, 2011 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris (Komisaris Independen)
: : :
Ny. Agustin Budiningsih, S.H. Tn. Wiyana, S.E Tn. Ir. Gunawan Angkawibawa, M.M.
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Tn. Kim Byeong Su Ny. Naning Wahyuningsih
7
: : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioners (Indepent Commissioner) Board of Directors President Director Director
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL - (CONTINUED)
1. UMUM - (LANJUTAN) c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan - (Lanjutan)
c. Board of Commissioners, Directors and Employees (Continued)
Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp 247.548.000 dan Rp 156.000.000.
Remunation for Board of Commissioners and Board of Directors for years ended December 31, 2012 and 2011, as amount of Rp 247,548,000 and Rp 156,000,000.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi dengan Surat No. 089/DIRBTEK/X/2011 tanggal 5 Oktober 2011 Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Based on Directors' Statements Letter No. 089/DIR-BTEK/X/2011 dated October 5, 2011, the composition of the Company's audit committee are as follows:
Ketua Anggota Anggota
: : :
2012 Tn. Gunawan Angkawibawa Tn. Benny Jayawardana Tn. Roy Linanda
2011 Tn. Gunawan Angkawibawa : Tn. Benny Jayawardana : Tn. Roy Linanda :
Chairman Member Member
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki karyawan masing-masing sebanyak 40 orang dan 34 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2012 and December 31, 2011, the Company have 40 employees and 34 employees (unaudited), respectively.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi yang baru dan telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012, baik secara prospektif maupun retrospektif.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). As disclosed further in the relevant succeeding notes, several new and amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012, prospectively and retrospectively.
a. Dasar Penyusunan laporan keuangan
a. Basis of preparation of the financial statements
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”. PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long term liabilities, comparative information and consistency, and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
8
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN) a. Dasar Penyusunan laporan keuangan - (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) a. Basis of preparation of the financial statements - (Continued)
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang baru dan telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company’s financial statements for the year ended December 31, 2012, except for the adoption of several new and amended SAK effective January 1, 2012 as disclosed in this Note.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
Laporan arus kas yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah.
b. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan kas di bank yang penggunaannya tidak dibatasi dan tidak digunakan sebagai jaminan.
b. Cash on hand and cash equivalents Cash on hand and cash equivalents consists of unrestricted cash on hand and cash in banks and not pledged as collateral.
Seluruh penempatan pada bank kepada pihak ketiga.
Across the board at the banks to a third party.
c. Transaksi dengan pihak berelasi
c. Transaction with related parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) "Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi". Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The Company enters into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010) "Related Party Disclosures". All signnificant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statement.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction are mate based on terms agreed by the parties, such term may not be the same as those of the transaction between unrelated perties.
d. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
d. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories is measured using the weighted-average method.
Penyisihan persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada akhir tahun.
hasil
Allowance for decline in value of inventories is provided based on a review of the physical condition of the inventories at the end of year.
9
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED)
e. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
e. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
f. Aset tetap
f. Fixed assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), "Aset Tetap" dan ISAK 25, "Hak atas Tanah". Revisi terhadap PSAK No. 16 menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi juga properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan di masa depan sebagai properti investasi tetapi belum memenuhi kriteria sebagai properti investasi dalam PSAK No. 13 (Revisi 2011), "Properti Investasi".
Effective January 1, 2012, 2012, the Company applies PSAK No. 16 (Revised 2011), "Fixed Assets" and ISAK 25, "Land Rights". The adoption of the said revised PSAK No. 16 prescribes that its scope includes property that is being constructed or developed for future use as investment property but not yet fulfill the criteria set forth in the PSAK No. 13 (Revised 2011), "Investment property".
Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Perusahaan.
Adoption of the revised PSAK No. 16 has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Company.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of comprehensive income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan laboratorium Peralatan dan perabot kantor Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan
Tahun/Year 3 - 20 5 4 4 3 4
Buildings and infrastructure Vehicles Laboratory equipments Office furniture and equipments Acclimatization equipments Maturation equipments
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included the statements of comprehensive income in the period the asset is derecognized.
10
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN)
f. Aset tetap - (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) f. Fixed assets - (Continued)
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Jumlah tercatat aset tetap dikaji ulang untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of fixed assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the statements of comprehensive income.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Asset in-progress is presented under “Fixed Assets” and stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25 tersebut, biaya Perolehan pertama kali hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP yang diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan sebelum tanggal 1 Januari 2012 direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah” dan amortisasinya dihentikan pada tanggal 1 Januari 2012.
ISAK 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Charges - Net” account in the statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life. In accordance with the transitional provision of ISAK 25, the initial costs in the form of HGU, HGB and HP which were recognized as part of “Deferred Charges - Net” account in the statements of financial position prior to January 1, 2012 were reclassified to “Fixed Assets - Land” account and ceased to be amortized on January 1, 2012.
g. Akuntansi sewa
g. Accounting for leases
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Revisi terhadap PSAK No. 30 ini menetapkan bahwa klasifikasi dari setiap elemen sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah bagi suatu perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan.
Effective January 1, 2012, the Company applies PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”. The amendment to PSAK No. 30 prescribes that classification of each element as finance lease or operating lease separately, if leases comprises land and buildings.
Adopsi PSAK No. 30 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha.
Adoption of the revised PSAK No. 30 has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Company.
11
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN)
g. Akuntansi sewa - (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) g. Accounting for leases - (Continued)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2011), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset.
Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2011), under a finance lease, the Company recognize assets and liabilities in their statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability.
Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability.
Rental kontinjen, jika ada, dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Contingent rents, if any, are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in statments of comprehensive income. Capitalized leased assets (presented under the account of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term. Under an operating lease, the Company recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
12
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN)
h. Penurunan nilai aset non-keuangan
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) h. Impairment of non-financial assets
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan secara Prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2010), "Penurunan Nilai Aset"
Effective January 1, 2012, the Company prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2010), "Impairment of Assets".
PSAK No. 48 (Revisi 2010) menetapkan prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2010) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than the recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2010) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2010) has no significant impact on the financial statements.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
i. Biaya penerbitan emisi efek ekuitas Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai pengurang “Tambahan Modal Disetor” sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan.
i. Stock issuance costs Stock issuance costs are presented as deduction from “Additional Paid-in Capital” in the equity section in the statements of financial position.
j. Pengakuan pendapatan dan beban Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
j. Revenue and expense recognition Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Pendapatan diakui pada saat semua risiko signifikan dan kepemilikan atas barang telah beralih kepada pelanggan, umumnya pada saat pengiriman barang sesuai dengan persyaratan penjualan. Jika persyaratan penjualan tidak terpenuhi, penerimaan pembayaran dari pelanggan dicatat sebagai uang muka pelanggan sampai seluruh syarat untuk pengakuan pendapatan terpenuhi.
Revenues are recognized when all significant risks and ownership of the goods have been transferred to the customer, generally upon shipment of goods in accordance with the requirements of the sale. If requirements are not met, payments received from customers are recorded as advances from customer until all conditions for revenue recognition are met.
Beban diakui pada saat terjadinya
Expenses are recognized when incurred
13
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED)
k. Provisi Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2011), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
k. Provisions Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 57 (Revised 2011), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised PSAK is to be applied propectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes of the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal and constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. l. Imbalan kerja Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
l. Employees' benefits Effective January 1, 2012, the Company applies PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
PSAK No. 24 (Revisi 2010) memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/kerugian aktuarial. Karena Perusahaan tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian sebelumnya seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan atas laporan keuangan kecuali pengungkapan terkait.
PSAK No. 24 (Revised 2010) permits entities to adopt certain systematic methods of faster recognition, which include, among others, immediate recognition of all actuarial gains and losses. Since the Company opted not to apply this method but to continuously use the previous actuarial gain/loss recognition method as further disclosed below, the initial adoption of PSAK No. 24 (Revised 2010) did not have significant impact on the Company’s financial statements except for the related disclosures.
Beban imbalan kerja karyawan ditentukan dengan metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The cost of providing employee benefits is determined using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.
14
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED)
m. Pajak Penghasilan Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan laba kena pajak periode berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
m. Income tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using the prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statements of financial position.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
n. Aset dan liabilitas keuangan
n. Financial assets and liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur penyajian instrumen keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan instrument keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60.
PSAK No. 50 was revised to only cover the principles for presentation of financial instruments, while the principles for disclosures of financial instruments are transferred to PSAK No. 60. The revised PSAK No. 55 has no impact on the financial statements upon initial adoption, while the adoption of the revised PSAK No. 50 and PSAK No. 60 have impact on the disclosures made in the financial statements.
Revisi PSAK No. 55 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh bagi pengungkapan dalam laporan keuangan.
15
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN) n. Aset dan liabilitas keuangan - (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) n. Financial assets and liabilities - (Continued)
Aset keuangan Pengakuan awal
Financial assets Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-forsale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan adalah kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain.
The Company’s financial assets are cash on hand and cash equivalents, trade receivables and other receivables.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
• Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
• Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the statements of comprehensive income.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
16
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN) n. Aset dan liabilitas keuangan - (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) n. Financial assets and liabilities - (Continued)
• Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
• Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan memiliki kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain dalam kategori ini.
The Company has cash on hand and cash equivalents, trade receivables and other receivables in this category.
• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
• Held-to-maturity ("HTM") Investment
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan investasi direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Company’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and the investments are reclassified as AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into accountany discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
17
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN)
n. Aset dan liabilitas keuangan - (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) n. Financial assets and liabilities - (Continued) • Available-For-Sale (“AFS”) financial assets
• Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-For-Sale (“AFS”)] Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Aset keuangan, atau bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, dihentikan pengakuan pada saat:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i. the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or
ii. Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii. the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Apabila Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company continuing involvement in the asset.
18
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN) n. Aset dan liabilitas keuangan - (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) n. Financial assets and liabilities - (Continued)
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the equity, should be recognized in the statements of comprehensive income.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each statement of financial position date, the Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan Diamortisasi
• Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant
19
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN) n. Aset dan liabilitas keuangan - (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) n. Financial assets and liabilities - (Continued)
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang dipakai untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan and receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif atas aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivable, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeds its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized in the statements of comprehensive income. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statements of comprehensive income.
20
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN)
n. Aset dan liabilitas keuangan - (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) n. Financial assets and liabilities - (Continued)
• Aset keuangan yang dicatat pada biaya Perolehan
• Financial assets carried at cost
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have the quotation and is not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses were not recoverable in the next period.
Liabilitas keuangan Pengakuan awal
Financial liabilitas Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan, uang muka penjualan dan utang lain-lain jangka panjang.
The Company’s financial liabilities include trade payables, accrued expenses, obligation under finance leases, advances received and long-term other payables.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut :
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
• Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
• Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
21
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN)
n. Aset dan liabilitas keuangan - (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) n. Financial assets and liabilities - (Continued)
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statements of comprehensive income.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial liabilities in this category.
• Pinjaman dan utang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
• loans and borrowings After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At statement of financial position date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Perusahaan memiliki utang usaha, biaya masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan, uang muka penjualan dan utang lain-lain jangka panjang dalam kategori ini.
The Company has trade payables, accrued expenses, obligation under financial leases, advances receivede and longterm other payables in this category.
Penghentian pengakuan
Derecognition of financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen Keuangan
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
22
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN) n. Aset dan liabilitas keuangan - (Lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) n. Financial assets and liabilities - (Continued)
Saling hapus dari instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada akhir tanggal pelaporan keuangan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diijinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transactions); mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan; atau model penilaian lain.
Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques permitted by PSAK No. 55 (Revised 2011), such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
o. Laba per saham dasar Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. Penerapan PSAK No. 56 (Revisi 2011) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
o. Basic earnings per share Effective January 1, 2012, the Company {Group} adopted PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. The adoption of PSAK No. 56 (Revised 2011) did not have significant impact on the Company’s financial statements.
p. Informasi segmen Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
p. Segment information Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing certain products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risk and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk itemitem yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segmen.
23
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - (LANJUTAN) q. Penerapan Standar Akuntansi Revisi lain
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (CONTINUED) q. Adoption of Other Revised Accounting Standards
Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, yang relevan dengan operasi perusahaan, namun tidak menimbulkan efek signifikan terhadap laporan keuangan adalah :
The adoption of the following new/revised standards and interpretations, which are relevant to the company operations, but did not result in a significants, are as follows :
- PSAK No. 10
:
Pengaruh Perubahan Nilai Tukar valuta Asing / The Effects of Changes in Foreign Exchange Reates
- PSAK No. 13
:
Properti Investasi / Investment Property
- PSAK No. 16
:
Aset Tetap / Fixed Assets
- PSAK No. 26
:
Biaya Pinjaman / Borrowing Cost
- PSAK No. 28
:
Akuntansi Asuransi Kerugian / Accounting for Loss Insurance
- PSAK No. 30
:
Sewa / Leasing
- PSAK No. 33
:
Aktivitas Pengelupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambahan Umum / Stripping Activities and Environmental Management on General Mining.
- PSAK No. 34
:
Akuntansi Kontrak Konstruksi / Construction Contracts
- PSAK No. 46
:
Akuntansi Pajak Penghasilan / Income Taxes
- PSAK No. 50
:
Instrumen Keuangan : Penyajian / Financial Instruments : Presentation
- PSAK No. 55
:
Intrumens Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran / Financial Instruments : Recognition and Measurements
- PSAK No. 56
:
Laba per saham / Earnings per share
- PSAK No. 60
:
Instrumen Keuangan : Pengungkapan / Earnings Per Share
- ISAK No. 25
:
Hak atas Tanah / Land Rights
PSAK dan ISAK yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan untuk Perusahaan tetapi belum afektif pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :
PSAK and ISAK published by the Financial Accounting Stadards Board (DSAK) and relevant to the Company but not yet effective in 2013 are as follows :
- PSAK No. 38
:
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali / Business Combination of Entities Under Common Control
- ISAK No. 21
:
Perjanjian Konstruksi Real Estat / Real Estate Construction Contracts
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies thathave the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
24
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN - (LANJUTAN)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY - (CONTINUED)
Pertimbangan - (Lanjutan)
Judgments - (Continued)
Mata Uang Fungsional
Functional Currency
Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
The functional currency of the Company is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan pada Catatan 2n.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2n.
Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Imbalan Kerja Karyawan
Employees’ Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Company’s employees’ benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
25
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN - (LANJUTAN)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY - (CONTINUED)
Pertimbangan - (Lanjutan)
Judgments - (Continued)
Imbalan Kerja Karyawan - (Lanjutan)
Employees’ Benefits - (Continued)
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan dan beban imbalan kerja karyawan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16.
Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately as income or loss when they occurred. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employees’ benefits and employees’ benefits expense. Further details are disclosed in Note 16.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 9.
Instrumen Keuangan Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.
Financial Instruments The Company carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company’s income or loss.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
26
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN - (LANJUTAN)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY - (CONTINUED)
Pertimbangan - (Lanjutan)
Judgments - (Continued)
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable income together with future tax planning strategies.
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih jauh diungkapan dalam Catatan 7.
Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are shown in Note 7.
4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari :
4. CASH ON HAND AND CASH EQUIVALENTS This account consists of : 2012
2011
Kas - dalam Rupiah
234.801.807
164.317.384
Bank - dalam Rupiah PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Total
233.954.862 4.216.321 472.972.990
617.718.066 4.643.321 786.678.771
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada masing-masing bank. (Lihat catatan 2b)
5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari:
Accounts in banks earn interest at floating rates based on the offered from each bank. (See note 2b)
5. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES This account consists of: 2012
UD Wijaya Loka Lain-lain (dibawah Rp. 150 juta) Total
Cash on hand - in Rupiah Banks - in Rupiah PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Total
1.454.350.000 1.454.350.000
2011 3.489.135.360 3.489.135.360
UD Wijaya Loka Others (Under Rp. 150 juta) Total
Piutang kepada UD Wijaya Loka merupakan piutang atas uang muka penjualan kayu log.
Payable to UD Wijaya Loka represents payable from advance sales of timber logs.
Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, semua piutang usaha Perusahaan dalam mata uang rupiah dan dilakukan dengan pihak ketiga.
As of December 31, 2012 and 2011, all of the Company's trade receivables are denominated in rupiah and were made with third parties.
27
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA - (LANJUTAN)
5. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES - (CONTINUED)
Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut :
The aging analysis of trade receivables is presented below : 2012
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo : 1 sampai 30 hari 31 sampai 60 hari Total
2011
684.100.000
-
561.750.000 208.500.000
3.489.135.360
Current Overdue : 1 to 30 days 31 to 60 days
1.454.350.000
3.489.135.360
Total
Pada tahun 2012 dan 2011, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai. 6. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari :
In 2012 and 2011, management convince that all receivables are collectible thus no allowance for declinin in value of receivables has been provided. 6. OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES This account consists of :
2012 PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian Karyawan Total
2011
20.747.000 20.747.000
195.259.500 130.000.000 41.860.500 367.120.000
PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian Employees Total
Piutang pada PT Mitra Pembangunan Global dan PT Bangun Kayu Irian merupakan penggantian biaya dokumen pengiriman kayu bulat.
Receivables from PT Mitra Pembangunan Global and PT Bangun Kayu Irian represents reimbursement of shipping log documents expenses.
Piutang pada pembayarannya bersangkutan.
karyawan merupakan pinjaman dana yang melalui pemotongan gaji bulanan karyawan
Receivables from employees represents loans which the repayments is through monthly salaries deductions of the related employees.
Pada tahun 2012 dan 2011, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai.
In 2012 and 2011, management convince that all receivables are collectible thus no allowance for declinin in value of receivables has been provided.
7. PERSEDIAAN Akun ini merupakan persediaan tanaman yang berlokasi di divisi Bioplant dan Bioflora, baik yang berada di area tertutup maupun area terbuka dilokasi Cikupa, Tangerang dan di Papua.
7. INVENTORIES This account represent inventory of plants which located in Bioplant and Bioflora divisions, both are in enclosed or open areas at Cikupa, Tangerang and Papua.
2012 Jati Sansivera Tanaman kehutanan Aglaonema Kayu bulat Bahan pendukung tanaman Tanaman lainnya Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang Bersih
449.930.000 383.501.595 339.890.000 223.570.000 30.253.441.852 46.876.657 223.448.000 31.920.658.104
2011 6.887.435.858 4.770.280.000 3.457.485.343 1.228.675.000 804.622.907 720.670.040 389.048.000 18.258.217.148
(913.187.076)
(593.980.495)
Teak Sansivera Forestry crops Aglaonema Logs Plants supporting material Other crops Total Less allowance for decline in value of inventory and inventory obsolescence
31.007.471.028
17.664.236.653
Net
28
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PERSEDIAAN - (LANJUTAN)
7. INVENTORIES - (CONTINUED)
Perubahan penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah sebagai berikut :
The changes un the allowance for decline in value of inventory and inventory obsolescence are as follows :
2012 Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Saldo akhir
2011
593.980.495 319.206.581 913.187.076
581.980.495 12.000.000 593.980.495
Beginning balance Additions for the year Ending balance
Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan atas persediaan jati dan kayu bulat untuk tahun 2012 sebesar Rp 319.206.581 dan atas persediaan jati untuk tahun 2011 sebesar Rp 12.000.000 yang disebabkan karena nilai tercatat persediaan tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai realisasi bersih.
In 2012 and 2011, the Company provided allowance for decline in value of inventory for teak and logs in 2012 amounted Rp 319,206,581 and for logs in 2011 amounted Rp 12,000,000 reppectively since the carrying value of such inventories were, higher than net realizable value.
Berdasarkan hasil penelahaan atas nilai realisasi bersih persediaan dan keadaan fisik persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
Based on the review of the net realizable value of inventories and physical condition of inventories at the end of the year, the management of the Company believes that the allowances for decline in value of inventory and inventory obsolecence are adequote to cover posibble losses arising.
Persediaan tanaman dan kayu bulat Perusahaan tidak diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya karena belum ada perusahaan asuransi yang dapat memberikan nilai pertanggungan yang wajar.
The Company's inventory of plants and logs are not covered by insurance against losses from fire and other risk, as there is no insurance company that is able to provide sufficient coverage.
8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA Akun ini terdiri dari : 2012 Uang muka pembelian Asuransi dibayar dimuka Lain-lain Total
24.223.879.832 76.596.746 13.133.333 24.313.609.911
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Uang muka pembelian merupakan uang muka pembelian kayu bulat.
8. ADVANCES AND PRAPAID EXPENSES This account consists of : 2011 5.775.000.000 112.971.195 5.887.971.195
Advances for purchase Prepaid insurance Others Total
As of December 31, 2012 and 2011 advance for purchase represent advances for purchase of logs.
29
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. ASET TETAP
9. FIXED ASSETS
Rincian dan mutasi aset tetap selama tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : Saldo Awal/ Beginning Balance Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan
Details and changes of fixed assets during 2012 and 2011 are as follows :
2012 Pengurangan Deductions
Penambahan Additions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance Cost Direct ownership Land Buildings and
49.309.820.000
-
4.808.963.766
-
44.500.856.234
prasarana Kendaraan Peralatan dan
10.612.906.284 21.600.000
-
-
-
10.612.906.284 21.600.000
perabotan kantor Peralatan laboratorium
821.329.022 30.532.836.193
29.099.000 -
-
-
850.428.022 30.532.836.193
60.627.800 40.196.630
-
-
-
60.627.800 40.196.630
91.399.315.929
29.099.000
4.808.963.766
2.286.839.464
234.200.000
-
-
2.521.039.464
Vehicles
93.686.155.393
263.299.000
4.808.963.766
-
89.140.490.627
Total Cost
Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Jumlah pemilikan langsung Sewa pembiayaan Kendaraan Jumlah harga perolehan
Office furniture and
86.619.451.163
Beginning Balance
Penambahan Additions
2012 Pengurangan Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
kendaraan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku bersih
Maturation equipments Total direct ownnership
Saldo Akhir/ Ending Balance Accumulated depreciation
Akumulasi penyusutan
Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Jumlah pemilikan langsung Aset sewa pembiayaan
equipment Laboratory equipment Acclimazation equipments
Assets under capital leases
Saldo Awal/
Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Peralatan laboratorium
infrastructure Vehicles
6.036.468.457 21.599.997
434.219.340 -
-
-
599.661.101 30.336.973.405
53.130.137 195.862.666
-
-
60.627.761 40.196.620 37.095.527.341
683.212.143
-
-
371.781.801
827.541.143
-
-
37.467.309.142 56.218.846.251
1.510.753.286
-
30
-
6.470.687.797 Buildings and infrastructure Vehicles 21.599.997 Office furniture and 652.791.238 Equipment Loboratory equpments 30.532.836.071 60.627.761 Acclimatization equipments 40.196.620 Maturation equipments Total direct ownwership 37.778.739.484 Assets under capital leases 1.199.322.944
Vehicles Leases
38.978.062.428 50.162.428.198
Total accumulated depreciation Net book value
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. ASET TETAP - (LANJUTAN)
9. FIXED ASSETS - (CONTINUED)
Saldo Awal/ Beginning Balance Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan dan Perabotan kantor
2011 Pengurangan Deductions
Penambahan Additions
Reklasifikasi/ Reclassifications
49.309.820.000
-
-
9.863.406.284 21.600.000
299.500.000 -
-
579.201.686
242.127.336
Peralatan laboratorium Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Renovasi bangunan Jumlah pemilikan langsung Sewa pembiayaan Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasaranan
30.532.836.193 60.627.800 40.196.630 300.000.000 90.707.688.593
Jumlah harga perolehan
49.309.820.000
Infrastructure Vehicles
-
821.329.022
Office furniture and Equipment
541.627.336
-
(300.000.000) 150.000.000
30.532.836.193 60.627.800 40.196.630 91.399.315.929
-
2.286.839.464
-
-
150.000.000
-
-
(150.000.000)
90.857.688.593
2.828.466.800
-
-
Beginning Balance
Penambahan Additions
2011 Pengurangan Deductions
450.000.000
Reklasifikasi/ Reclassifications
Akumulasi penyusutan
Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Renovasi bangunan Jumlah pemilikan langsung Aset sewa pembiayaan kendaraan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku bersih
93.686.155.393
Total Cost
Saldo Akhir/ Ending Balance Accumulated depreciation 6.036.468.457 Buildings and infrastructure Vehicles 21.599.997 Equipments and
685.728.552 -
-
10.000.000 -
551.912.482 27.986.621.413
47.748.619 2.350.351.992
-
-
60.627.761 39.434.638 10.000.000 34.010.936.196
761.982 3.084.591.145
-
(10.000.000) -
-
371.781.801
-
-
371.781.801
Assets under capital leases Vehicles Leases
34.010.936.196 56.846.752.397
3.456.372.946
-
-
37.467.309.142 56.218.846.251
Total accumulated depreciation Net book value
599.661.101 30.336.973.405
Office furniture Loboratory equpments 60.627.761 Acclimatization equipments Maturation equipments 40.196.620 Builings renovation Total direct ownwership 37.095.527.341
The allocation of depreciation expense is as follows: 2012
2011
Beban umum dan administrasi
Total
Laboratory equipment Acclimazation equipments Maturation equipments Buildings renovation Total direct ownnership Assets under capital leases Vehicles 2.286.839.464 Assets in - progress - Buildings and infrastructure
5.340.739.905 21.599.997
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
(lihat Catatan 22)
Cost Direct ownership Land Buildings and
10.612.906.284 21.600.000
Saldo Awal/
Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan dan Perabotan kantor Peralatan laboratorium
Saldo Akhir/ Ending Balance
General and administrative expenses
1.510.753.286 1.510.753.286
Pengurangan aset tetap penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
3.456.372.946 3.456.372.946
(see Note 22)
Total
Deductions on fixed assets represent sales of fixed assets with details as follows:
31
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. ASET TETAP - (LANJUTAN)
9. FIXED ASSETS - (CONTINUED) 2012
Harga Perolehan
2011
4.808.963.766
-
Cost
-
Accumulated depreciation Net book value of fixed assets
Akumulasi penyusutan Nilai buku aset tetap
4.808.963.766
-
Hasil Penjualan aset tetap
3.964.400.000
-
Proceed from sale of fixed assets
(844.563.766)
-
Gain (loss) on sale of fixed assets
Laba (rugi) penjualan aset tetap
Tanah dengan luas 107.898,5 m2 senilai Rp. 44.500.856.234 berlokasi di Jl. Otonom, Desa Pasir Gadung, Tangerang. Status kepemilikan tanah berupa Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah/Girik yang masih dalam proses pengurusan menjadi Hak Guna Bangunan (sesuai dengan tanda terima berkas permohonan Hak atas Tanah yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tangerang tanggal 23 April 2004).
Land with an area of 107.898,5 m2 amounted to Rp 44,500,856,234 which located Jl. Otonom, Pasir Gadung Village, Tangerang. The status of land ownership in from of statement of waiver of land/ Girik are still in the process to obtain a Building Use Rights (in accordance with the application file receipt of Landrights issued by the National Land Agency Tangerang Regency dated April 23, 2004).
Aset tetap, tidak diasuransikan terhadap risiko bencana alam, baik resiko kebakaran maupun risiko lainnya.
Fixed assets, are not insured against the risks of natural disaster, fire and others.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Based on the review on the recoverable value of the fixed assets, the Company's management believe that there is no event or change idicating assets impairment as of December 31, 2012 and 2011.
10. UTANG USAHA - PIHAK BERELASI Akun ini terdiri dari :
10. TRADE PAYABLE - RELATED PARTY This account consists of :
PT Indo Venner Utama
2012 -
2011 3.037.805.095
PT Indo Venner Utama
Total
-
3.037.805.095
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, semua usaha Perusahaan dalam mata uang rupiah dan dilakukan dengan pihak ketiga.
As of December 31, 2012 and 2011 all of the Company's trade payables are denominated in rupiah and were with a third party.
Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut :
The aging analysis of trade payables is presented below : 2012
2011
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo : 1 sampai 30 hari 31 sampai 60 hari
-
3.037.805.095
Current Overdue : 1 to 30 days 31 to 60 days
Total
-
3.037.805.095
Total
32
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari:
11. ACCURUED EXPENSES This account consists of: 2012
Gaji, upah dan tunjangan Jasa profesional Lain-lain Total
2011
111.542.000 75.811.225 17.896.728 205.249.953
12. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka Akun ini terdiri dari :
81.268.231 22.500.000 8.240.631 112.008.862
Salaries, wages and benefit in kinds Professional fees Others
Total
12. TAXATION a. Prepaid tax This account consists of : 2012
2011
Pajak Pertambahan Nilai
-
108.379.722
Value Added Tax
Total
-
108.379.722
Total
b. Utang pajak Akun ini terdiri dari:
b. Taxes payables This account consists of: 2012
2011
Pajak penghasilan
Pasal 21 Total
Income taxes
20.801.199 20.801.199
c. Taksiran manfaat (beban) pajak
8.107.713 8.107.713
Total
c. Provision for benefits (expenses)
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before provision for income tax benefits (expenses) as show in the statements of comprehensive income and the estimated fiscal losses for the year ended December 31, 2012 and 2011 is as follows:
2012 Laba (rugi) sebelum taksiran manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Koreksi fiskal: Penyusutan Rugi penjualan aset tetap Imbalan kerja karyawan Jamuan dan sumbangan Pajak Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang
Article 21
2011
897.235.929
130.331.540
844.563.766 191.815.868 2.010.000 66.989.689
(107.168.754) 91.490.353 7.605.789 5.730.400
(124.456.719)
(213.735)
319.206.581
12.000.000
33
Income (loss) before provision for tax Benefits (expenses) per statements of comprehensive income Fiscal corrections: Depreciation Loss from sale of fixed assets Provision for employees' benefits Entertainment and donation taxes Interest income already subject to final income tax Provision for decline in value of inventory and inventory obsolescense
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN - (LANJUTAN)
12. TAXATION - (CONTINUED)
c. Taksiran manfaat (beban) pajak - (Lanjutan)
c. Provision for benefits (expenses) - (Continued) 2012
Taksiran laba (rugi) fiskal sebelum kompensasi rugi fiskal tahun sebelumnya Kompensasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya
2011
2.197.365.114
139.775.593
(3.886.808.372)
(13.058.098.602)
Estimated fiscal income (loss) before fiscal loss compensation of the previous years Tax loss carry forward of the previous years
Koreksi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya
(25.367.659.491)
9.031.514.637
Tax loss carry forward of the previous years
Akumulasi rugi fiskal akhir tahun
(27.057.102.749)
(3.886.808.372)
Accumulated fiscal loss at the end of the year
Dalam laporan keuangan ini, jumlah taksiran rugi fiskal berdasarkan perhitungan sementara. Oleh karena itu, jumlah tersebut mungkin berbeda dari jumlah fiskal yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT).
In these financial statements, the amount of estimated fiscal loss is based on a preliminary calculation. Therefore, this amount may differ from the estimated fiscal loss to be reported in the tax return (SPT).
d. Pajak tangguhan
d. Deferred tax
Mutasi aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Changes of defered assets are as follows: 2012
Saldo awal aset pajak tangguhan - bersih Manfaat (beban) pajak tangguhan-bersih Saldo akhir aset pajak tangguhan - bersih
1.185.540.460 127.755.612 1.313.296.072
e. Administrasi dan perubahan peraturan perpajakan
2011 5.058.972.773 (3.873.432.313) 1.185.540.460
Deferred tax assets - net at beginning of the year Deferred tax benefit (expenses) - net Deferred tax assets - net
e. Administration and changes in tax regulation
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jendral Pajak ('DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak tahun 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax ("DGT") may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Pada bulan September 2008, Undang-Undang no. 7 Tahun 1983 mengenai "Pajak Penghasilan" diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Low No. 7 Year 1983 regarding "Income Tax" has been revised for the fourth time with low No.36 Year 2008. The revised low stipulates changes in corporate tax rate from progressive tax rates to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
34
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
13. FINANCE LEASE PAYABLE
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan rincian sebagai berikut :
The Company entered into financial leases agreement to purchase vehicles with detail as follows :
2012 PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Federal internasional Finance Total
2011
1.032.039.950 3.085.448 1.035.125.398
1.465.699.733 9.259.434 1.474.959.167
PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Federal internasional Finance Total
(622.790.533)
(583.459.275)
412.334.865
891.499.892
Less current maturities Total
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Total
Pembayaran sewa minimum masa adalah sebagai berikut:
Future minimum lease payments areas follows: 2012
Kurang dari satu tahun Satu tahun sampai dengan dua tahun Total pembayaran sewa pembiayaan di masa mendatang Dikurangi beban bunga di masa mendatang mendatang Nilai sekarang kewajiban sewa pembiayaan pembiayaan Dikurangi utang sewa pembiayaan jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
2011
796.435.281 332.533.994
724.308.000 966.663.302
Less than 1 year One to two years
1.128.969.275
1.690.971.302
Total future lease payment
(93.843.877)
(216.012.135)
Less future interest payment
1.035.125.398
1.474.959.167
Present value of obligation under finance lease
(622.790.533)
(583.459.275)
Less current portion
412.334.865
891.499.892
Long-term portion
14. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari :
14. LONG-TERM OTHERS PAYABLES This account consists of : 2012
2011
Pihak ketiga: Dadi Hardadi
-
3.964.400.000
Third parties: Dadi hardadi
Jumlah pihak ketiga
-
3.964.400.000
Total third parties
Pihak berelasi (Lihat catatan 26) : Benny Tjokrosaputro
-
27.000.000
A related party (See note 26) : Benny Tjokrosaputro
Total
-
3.991.400.000
Total
35
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. UANG MUKA PENJUALAN
15.
Akun ini terdiri dari :
ADVANCED RECEIVED This account consists of :
2012
2011
Pihak ketiga :
Third parties :
PT Kayan Jaya Tanjung UD Wijaya Loka
22.500.000.000 6.038.263.665
5.565.000.000 -
6.210.000.000 34.748.263.665
5.565.000.000
Pihak berelasi (lihat Catatan 26) :
Related party (lihat Note 26) :
PT Indo Venner Utama Total
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Uang muka penjualan merupakan uang muka penjualan kayu bulat (log). 16. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Total
As of December 31, 2012 and 2011 advance for received represent advances for received of logs.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company recognize retrement benefit cost based on the actuary's calculation of PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera dan PT Jasa Aktuaria Pensiun, an independent actuary, whose report dated March 1, 2013 and 1 February, 2012, respectively, using "Projected Unit Credit" method with assumption as follows:
2012
Tingkat pengunduran diri
PT Indo Venner Utama
16. EMPLOYEES' BENEFITS LIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan mencatat penyisihan imbalan pasca-kerja berdasarkan perhitungan aktuaria independen yang dilakukan oleh PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera dan PT Jasa Aktuaria Pensiun, aktuaris independen, yang dalam laporannya masing-masing tertanggal 1 March 2013 dan 1 Februari 2012, menggunakan metode "Projected Unit Credit" dengan asumsiasumsi sebagai berikut:
Tingkat bunga aktuaria per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Umur pensiun normal Tingkat cacat
PT Kayan Jaya Tanjung UD Wijaya Loka
6% ⁾ 5% TMI II - 1999* 55 tahun 5% dari tingkat mortalitas 5% Sampai dengan usia 40 tahun, kemudian menurun secara linear sampai dengan 0,05% sampai dengan usia 50 tahun, dan asumsi tidak ada pengunduran diri peserta berusia diatas 51 tahun.
2011 10% 6% TMI II - 1999* ⁾ 55 tahun 5% dari tingkat mortalitas 3% Sampai dengan usia 40 tahun, kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% sampai dengan usia 55 tahun.
*Tabel Mortalitas Indonesia/ Indonesia Mortality Table.
36
Actuarial discount rate per annum Salary increased rate per annum Mortality rate Normal retirement age Disability rate Participants' resignation rate
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA - (LANJUTAN)
16. EMPLOYEES' BENEFITS LIABILITIES - (CONTINUED)
a. Beban imbalan kerja karyawan Akun ini terdiri dari :
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui - unvested Amortisasi keuntungan (kerugian) Aktuarial Total
a. Employees' benefits expenses This account consist of : 2012
2011
159.456.547 22.472.789
56.968.500 22.690.349
9.886.532
9.886.532
191.815.868
1.944.972 91.490.353
b. Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan
b. Changes in Employees' benefits liabilities 2012
Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan Pembayaran pesangon pemutusan hubungan kerja
Total
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service cost - unvested Amortization of actuarial gail (loss) Total
2011
341.833.090 191.815.868 533.648.958
250.342.737 91.490.353 341.833.090
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah tersebut cukup untuk memenuhi persyaratan Undang-Undang Ketenagakerjaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 17. MODAL SAHAM
Beginning balance Employees' benefits expenses severance payment of termination of employment Total
The Company's management believe that employee's benefits liabilities as of December 31, 2012 dan 2011 are adequate to cover the requirements of Labor low. 17. CAPITAL STOCK
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT FICOMINDO BUANA REGISTER, Biro Administrasi Efek masing-masing No. 007/BTEK-FBR / l /2013 tanggal 4 Januari 2013 dan No. 59/BTEKFBR/12 tanggal 5 Januari 2012 adalah sebagai berikut:
The details of the Company's shareholders as of December 31, 2012 and 2011, based on the report of PT FICOMINDO BUANA REGISTER, the Securities Administration Agency No.007/BTEKFBR/I/2013 dated January 4, 2013 and No. 59/BTEK-FBR/12 dated January 5, 2012 are as follows:
2012
Pemegang Saham Anjas Ilyas Benny Wirawansa Edi Suwarno Al Jab L sing Masyarakat (masing-masing kurang dari 5 %) Total
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Share Persentase Pemilikan/ Percentage of Jumlah/ Amounts Issued and Fully Ownership (%) (Rp) Paid 239.246.500
21,69
23.924.650.000
220.208.000
19,96
22.020.800.000
221.024.500
20,04
22.102.450.000
422.498.500
38,31
42.249.850.000
1.102.977.500
100,00
110.297.750.000
37
Shareholders Anjas Ilyas Benny Wirawansa Edi Suwarno Al Jab L sing Public (eachs below less than 5%) Total
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM - (LANJUTAN)
17. CAPITAL STOCK - (CONTINUED) 2011
Pemegang Saham Anjas Ilyas Benny Wirawansa Edi Suwarno Al Jab L sing Coutts and CO.LTD.Singapore Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) Total
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Share Persentase Pemilikan/ Issued and Fully Percentage of Jumlah/ Amounts Paid Ownership (%) (Rp) 239.246.500
21,69
23.924.650.000
220.208.000
19,96
22.020.800.000
221.024.500
20,04
22.102.450.000
87.906.500
7,97
8.790.650.000
334.592.000
30,34
33.459.200.000
1.102.977.500
100,00
110.297.750.000
18. AGIO SAHAM Akun ini terdiri dari:
Shareholders Anjas Ilyas Benny Wirawansa Edi Suwarno Al Jab L sing Coutts and CO.LTD.Singapore Public (eachs below less than 5%) Total
18. EXCESS IN ADDITIONAL PAID IN CAPITAL This account consists of: 2012
2011
Agio saham Biaya emisi saham
7.574.437.500 (1.270.889.833)
7.574.437.500 (1.270.889.833)
additional paid-in capital Stock issuance costs
Total
6.303.547.667
6.303.547.667
Total
Rincian biaya emisi saham adalah sebagai berikut:
Details of stock issuance costs are as follows: 2012
Biaya komisi penjamin emisi Biaya lembaga dan profesi penunjang pasar modal Biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaraan Biaya pencetakan efek Lain-lain Total
2011
161.250.000
161.250.000
480.052.750
480.052.750
165.000.000 310.887.083 153.700.000
165.000.000 310.887.083 153.700.000
Cost of underwriting commissions Cost of supporting capital isntitutions and professionals Cost of printing of registration statement Cost of shares registration Others
1.270.889.833
1.270.889.833
Total
19. PENGHASILAN BERSIH Akun ini terdiri dari:
19. NET REVENUE This account consists of: 2012
Kayu bulat Jati Sansivera Tanaman kehutanan lainnya Aglaonema Tanaman lainnya Total
2011
44.775.112.788
20.177.884.000
6.895.300.000
3.201.034.943
5.520.250.000
277.000.000
3.387.975.000
253.565.720
1.316.000.000
63.000.000
267.100.000
861.000
62.161.737.788
23.973.345.663
38
Logs Teak Sansivera Forestry crops Aglaonema Others crops Total
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENGHASILAN BERSIH - (LANJUTAN)
19. NET REVENUE - (CONTINUED)
Rincian penjualan kepada pihak yang lebih besar dari 10% jumlah penjualan adalah sebagai berikut:
Details of sales tp parties over 10% of total sales are as follows:
2012 UD Wijaya Loka Putri PT Kayan Jaya Tanjung Sutrisno Total
2011
19.080.096.975
9.414.135.360
13.050.947.315
-
8.271.020.898
-
4.373.045.600
10.763.748.640
44.775.110.788
20.177.884.000
20. BEBAN POKOK PENGHASILAN Akun ini terdiri dari:
20. COST OF REVENUES This account consists of: 2012
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban perbaikan dan pemeliharaan Beban penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang Jumlah biaya produksi Persediaan awal tahun Persediaan akhir tahun Beban pokok penghasilan
UD Wijaya Loka Putri PT Kayan Jaya Tanjung Sutrisno Total
2011
67.297.613.242
17.225.683.600
215.985.600
252.200.376
1.573.000
-
319.206.581
-
67.834.378.423
17.477.883.976
17.664.236.653
18.385.064.015
(31.007.471.028)
(17.664.236.653)
54.491.144.048
18.198.711.338
Rincian pembelian kepada pihak yang lebih besar dari 10% jumlah beban pokok penghasilan adalah sebagai berikut:
Raw material used Direct labour Indrect expenses Provision for decline in value of inventory and inventory obsolescense Total manufacturing costs Inventories at beginning of year Inventories at end of year Cost of revenues
Details of purchases to parties over 10% of total cost of revenues are as follows:
2012
2011
PT Bangun Kayu Irian
37.319.415.771
-
PT Bangun Kayu Irian
PT Indo Veneer Utama Total
-
15.449.429.688
37.319.415.771
15.449.429.688
PT Indo Veneer Utama Total
21. BEBAN PENJUALAN Akun ini terdiri dari:
21. SELLING EXPENSES This account consists of: 2012
Perjalanan dinas Jamuan Bensin, tol, parkir Pengemasan dan pengiriman Total
2011
896.436.903 2.476.192 286.262.500 1.185.175.595
209.862.306 5.805.789 215.668.095
39
Traveling Entertainment Fuel, oil, parking Packing and shipping Total
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari:
22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES This account consists of: 2012
Penyusutan (lihat Catatan 9) Gaji dan tunjangan Jasa profesional Pajak dan Administrasi Imbalan manfaat karyawan (lihat Catatan 16) Keanggotaan Telepon, listrik, dan air Perbaikan dan pemeliharaan Rumah tangga kantor Jamsostek Periklanan dan promosi Alat tulis kantor dan percetakan Asuransi Perijinan Bensin, tol dan parkir Sumbangan Jamuan Lain-lain Total
2011
1.510.753.286 1.114.239.367 535.820.490 66.989.689 191.815.868 84.816.667 172.391.185 288.401.115 48.823.670 24.706.129 147.838.020 62.588.850 54.297.888 65.908.500 6.909.664 2.010.000 181.137.585 144.366.297 4.703.814.270
23. BEBAN LAINNYA
3.456.372.946 879.735.099 461.600.000 5.730.400 91.490.353 86.100.000 83.226.622 41.878.793 40.140.020 37.263.243 31.078.400 30.033.810 26.431.805 15.470.600 9.292.843 1.800.000 19.656.000 5.317.300.934 23. OTHER EXPENSES
2012 Beban bunga sewa pembiayaan Beban administrasi bank Lain-lain - bersih Total
2011
(155.033.747) (2.565.000) (6.662.152) (164.260.899)
24. PENDAPATAN LAINNYA
(109.280.703) (2.147.413) (119.378) (111.547.494)
2011
831.019 123.625.700 124.456.719
25. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR Berikut ini adalah rekonsiliasi faktor-faktor pembilang dan pembagi yang digunakan dalam perhitungan laba per saham dasar:
213.736 213.736
2011
1.024.991.541
(3.743.100.775)
1.102.977.500
1.102.977.500
0,93
(3,39)
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar Laba (rugi) per saham dasar
Interest income Others - net Total
25. BASIC EARNING (LOSS) PER SHARE The following presents the reconciliation of the numerators and deniminators used in the computation of basic earnings per share:
2012 Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Finance lease interest expenses Bank charges Others - net Total
24. OTHER INCOME 2012
Pendapatan Bunga Lain-lain - bersih Total
Depreciations (see Note 9) Salaries and benefit in kinds Professional fees taxes Employees' benefits (see Note 16) Membership Telephone, electricity, and water Repair and maintenance office householders Jamsostek Advertising and promotion Office supplies and printing Insurance Permits Fuel, oil and Parking Donation Entertainment others Total
Total comprehensive income (loss) for the year Weighted overage number of ordinary
40
share outstanding Basic earnings per sahre
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Rincian akun dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut :
In the normal course of business the Company entered into certain transaction with related parties. The details of the accounts and the significant transactions entered into with related parties are as follows :
Persentase terhadap total liabilitas / Percentage to total liabilities
2012
Persentase terhadap jumlah liabilitas / Persentage to total liabilities
2011
Trade payables
Utang usaha PT Indo Venner Utama
-
-
3.037.805.095
21,00%
Advanced received
Uang muka penjualan PT Indo Venner Utama
6.210.000.000
17,00%
- PT Indo Venner Utama
-
Utang lain-lain jangka panjang
Benny Tjokrosaputro Total
PT Indo Venner Utama
Long term others payables 6.210.000.000
17,00%
27.000.000
0,19%
Benny Tjokrosaputro
3.064.805.095
21,19%
Total
Utang kepada Benny Tjokrosaputro merupakan pinjaman modal kerja dan uang muka untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Utang ini tanpa jaminan, tidak dikenakan bunga dan tidak mempunyai jadwal pembayaran yang pasti. Benny Tjokrosaputro adalah Anggota keluarga dekat Direktur Perusahaan.
Payables to Benny Tjokrosaptro represents working capital loans and advances to finance the Company's operations. This payable is unsecured, non-interest bearing and have no fixed repayment terms. Benny Tjokrosaputro is a closely family member of the Company's Director.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi.
Transactions with related parties were conducted under terms and conditions agreed between the parties, which may not be same as those of the transactions with unrelated parties.
Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of the related party relationships and transactions is as follows : Sifat Saldo akun/ Transaksi / Nature of accounts / transactions
Pihak-pihak berelasi / Related parties
Hubungan / Relationship
Benny Tjokrosaputro
Anggota keluarga dekat Direktur perusahaan / a Close family member of the Company's Director
Pinjaman modal kerja dan uang muka / working capital loans and advances
PT Indo Venner Utama
Kesamaan manajemen / Management in common
Dagang / jual beli kayu log Trading / timber sale for logs
Sehubungan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dibuat dengan Akta Notaris Desman, SH,.M.Hum,.MM. No. 138 tanggal 27 Juni 2012, mulai bulan Juni 2012 PT Indo Venner Utama menjadi pihak yang berelasi dengan Perusahaan. (lihat Catatan 34).
In connection with Annual General Shareholders Meeting which notarized by Notarial Deed of Desman, SH.,M.Hum.,MM. No. 138 dated June 27, 2012, since June 2012 PT Indo Venner Utama become a related party to be Company. (see Note 34).
41
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. INFORMASI SEGMEN Jenis Produk
27. SEGMENT INFORMATION Product type
Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi dua segmen produk yaitu tanaman (kehutanan, hias dan lain-lain) dan kayu log. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:
The Company classifies its business into two segments of products which is crops (foresty, ornamental and other) and logs. Information regarding the Company's business segments by product type are as follows:
2012
2011
Penghasilan bersih Kayu bulat Tanaman
44.775.112.788 17.386.625.000
20.177.884.000 3.795.461.663
Net revenues Logs crops
Total
62.161.737.788
23.973.345.663
Total
Beban pokok penghasilan Kayu bulat Tanaman
37.319.415.771 17.171.728.277
15.449.429.688 2.749.281.650
Cost of revenues Logs crops
Total
54.491.144.048
18.198.711.338
Total
Laba kotor Kayu bulat Tanaman
7.455.697.017 214.896.723
Total
7.670.593.740
4.728.454.312 1.046.180.013 5.774.634.325
Gross profit Logs Crops Total
Daerah Geografis Informasi segmen perusahaan berdasarkan daerah geografis disajikan berdasarkan satu lokasi utama, yaitu di domestik.
Geographic Areas Segment information of the Company based on geographic areas served by one main location, which is domestic.
Seluruh kegiatan operasional segmen usaha Perusahaan dijalankan di dalam negara (domestik).
The entire operations of the Company's business segments conducted in donestic.
28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko likuiditas dan risiko harga. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
28. FINANCIAL MANAGENET OBJECTIVE AND POLICIES The main risks arising from the Company's financial instruments are liquidity risk and price risk. The inportance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company's Directors review and approve the policies for managing these risks which are summarized below.
42
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (LANJUTAN)
28. FINANCIAL MANAGENET (CONTINUED)
OBJECTIVE AND POLICIES -
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan. Manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
Liquidity risk is the risk that Company is unable to meet its obligations when they fall due. The management evaluates and monitors cash-in flows and cash-out flows to ensure the availability of fund to sttle the due obligation. In general, fund needed to settle the current and longterm liabilities is obtained from sales activities to customers.
a. Menjaga agar posisi kas dan bank Perusahaan selalu dalam posisi likuid.
a. Keeping position of the Company's cash on hand and in banks in liquid position.
b. Memonitor posisi kas dan bank Persahaan secara periodik, baik tahunan, bulanan, mingguan maupun harian, guna memastikan agar selalu terdapat surplus kas yang memadai.
b. Monitoring psition of the Company's cash on hand and in banks balance periodically, either yearly, monthly, weekly and daily to certain that there will always be adequate cash surplus.
Tabel dibawah merupakan profil liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012:
The table below summarizes the maturity profile of the Company's finacial liabilities at December 31, 2012:
Dibawah 1 tahun/ Below 1 year Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang sewa pembiayaan Total
205.249.953 622.790.533 828.040.486
The risks management applied by the Company are as follows:
Lebih dari 1 tahun/ Over 1 year 34.748.263.665 412.334.865 35.160.598.530
Accrued expenses Advanced received Finance lease Total
Risiko harga komoditas
Commodity price risks
Perusahaan dipengaruhi oleh harga komoditas dari waktu ke waktu. Manajemen memonitor pergerakan (tren) dan analisis pasar atas harga komoditas secara ketat dan terus menerus untuk meninimalisasi efek signifikan dan negatif terhadap kinerja keuangannya. Manajemen juga mengurangi risiko ini dengan memelihara tingkat persediaan secara tepat untuk mengambil efek terbaik dari lindung nilai alami.
The Company is affected by the volatility of commodity prices from time to time. The management monitors the market trend and analysis of commodity price strictly and continuosly to minimize sgnificant and negative impact to its financial performance. It also reduces the risk by maintaining a proper inventory level to get the optimum effect from natural hedging.
43
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (LANJUTAN)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. FINANCIAL MANAGENET (CONTINUED)
OBJECTIVE AND POLICIES -
Pengolahan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company's capital management is to ensure that the healty capital ration are maintained in order to support its business and maximize shareholders value.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian. Kebijakan perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, polices or processes during the periods presented.
29. INSTRUMEN KEUANGAN
The Company's policy is to maintain a healty capitals' structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
29. FINANCIAL INSTRUMENTS
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Company's policy is to maintain a healthy capitals' structure in order to secure access to finance at reasonable cost.
Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments presented in the statements of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
a. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain:
a. Cash on hand and cash equivalents, trade receivables and other receivables
Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya. b. Utang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan uang muka penjualan.
All of the above financial assets are due within 12 months, thus the carrying values of financial assets approximate their fair values.
b. Trade payables, accrued expenses and advanced received.
Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
All of the above financial liabilities are due within 12 months, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.
c. Liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang, termasuk bagian jatuh tempo dalam satu tahun.
c. Long-term obligation under finance lease, including their current maturities.
Nilai wajar liabilitas sewa pembiayaan diestimasi dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat bunga yang tepat.
The fair value obligation under finance lease is estimated by discounting future cash flows using appropriate interest rate.
44
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. INSTRUMEN KEUANGAN - (LANJUTAN) d. Utang lain-lain jangka panjang
29. FINANCIAL INSTRUMENTS - (CONTINUED) d. Long-term other payables
Nilai wajar dari utang lain-lain jangka panjang dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan.
Long-term other payables are carried at historical cost bacause their fair values cannot be reliably mensured. It is not practical to estimate the fair values of such assets bacause there are no fixed repayment termss although these are not expected to be settled within 12 mounths after statements of financial position.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan perusahaan yang dicatat di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the financial instruments of the Company that are carried in the statements of financial position as of December 31, 2012 and 2011: 2012
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain - pihak ketiga
472.972.990 1.454.350.000 20.747.000
472.972.990 1.454.350.000 20.747.000
Financial assets Cash on hand and cash equivalents Trade receivables Other receivables - third parties
Total
1.948.069.990
1.948.069.990
Total
Liabilitas keuangan Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Uang muka penjualan
205.249.953 1.035.125.398 34.748.263.665
205.249.953 1.035.125.398 34.748.263.665
Financial liabilities Trade payable Accrued expenses Finance lease payables Advanced received
Total
35.988.639.016
35.988.639.016
Total
2011 Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
786.678.771 3.489.135.360 367.120.000
786.678.771 3.489.135.360 367.120.000
Financial assets Cash on hand and cash equivalents Trade receivables Other receivables
Total
4.642.934.131
4.642.934.131
Total
2011 Nilai tercatat/ Carrying value Liabilitas keuangan Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Uang muka penjualan Total
Nilai wajar/ Fair value
3.037.805.095 112.008.862 1.474.959.167
3.037.805.095 112.008.862 1.474.959.167
3.964.400.000 27.000.000 5.565.000.000 14.181.173.124
3.964.400.000 27.000.000 5.565.000.000 8.616.173.124
45
Financial liabilities Trade payable Accrued expenses Finance lease payables Other payables Third parties A related party Advanced received Total
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. INFORMASI AKTIVITAS NON KAS
30. INFORMATION ON NON CASH ACTIVITIES
Aktivitas Perusahaan yang bukan kas terdiri dari :
Non - cash activities of the Company consist of : 2012
2011
Perolehan aset sewa pembiayaan Perolehan penjualan aset tetap melalui penurunan utang lain-lain jangka Perolehan uang muka penjualan melalui penurunan utang lain-lain jangka
234.200.000
2.286.839.464
3.964.400.000
-
-
5.565.000.000
Acquisition of leased Asset Proceed from sale of fixed Asset from decrease in long-term other payables Proceed of advances received from decrease in long -term other payables
Total
4.198.600.000
7.851.839.464
Total
31. REKLASSIFIKASI AKUN
31.
Berikut ini adalah akun-akun pada laporan posisi keuangan dan laporan arus kas mengalami perubahan terkait dengan reklasifikasi :
2011 Liabilitas Jangka Panjang Utang lain-lain pihak ketiga Uang muka penjualan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penerimaan dari (pembayaran untuk) kegiatan usaha lainnya Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
Sebelum penyajian kembali / Reklasifikasi 9.529.400.000 -
RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS The following are the accounts in the statements of financial position and statements of cash flows which experiencing changes associated with the reclassification :
Penyajian kembali / Reklasifikasi
Sesudah penyajian kembali / Reklasifikasi
(5.565.000.000) 5.565.000.000
3.964.400.000 5.565.000.000
2.075.864.640
26.049.210.303
(27.088.284.261)
3.489.135.360
(23.599.148.901)
(111.333.758)
-
(111.333.758)
(3.226.272.356)
5.565.000.000
2.338.727.644
23.973.345.663
Cash receipt from customer Payments to supplier and employees Receipt from (paid for) other operating activities Net Cash flows provided by (used in) operating activities Cash Flows From Investing Activities
(2.828.466.800)
2.286.839.464
(541.627.336)
(2.828.466.800)
2.286.839.464
(541.627.336)
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan (penurunan) utang lain-lain - pihak ketiga Penerimaan (penurunan) utang lain-lain Penerimaan (pembayaran) sewa pembiayaan Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
Non Current Liabilities Other payables - Third parties Advance Received Cash Flows From Operating Activities
Arus Kas Dari aktivitas Investasi Perolehan aset tetap Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
2011
Acquisition of fixed asset Net Cash Flows provided by (used in) investing activities Cash Flows From Financing Activities
-
(2.698.000.000)
8.005.230.000
(5.565.000.000)
2.440.230.000
1.474.959.167
(2.286.839.464)
(811.880.297)
6.782.189.167
(7.851.839.464)
(1.069.650.297)
(2.698.000.000)
46
Received (decreased) in other payables - third parties Received (decreased) in other payables Proceed (payment of) leases payable Net Cash Flows provided by (used In) financing activities
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a. Berdasarkan Surat Pengikatan Jual Beli tanggal 15 Januari 2010, Perusahaan melakukan penjualan sebidang tanah dengan luas 11.660 m2 yang berlokasi di Desa Pasir Gadung, Cikupa, Tangerang kepada Dadi Hardadi dengan harga sebesar Rp 340.000 per m2 atau seluruhnya sebesar Rp 3.964.400.000 dengan syarat area tanah tersebut merupakan area industri. Apabila pemerintah setempat menyatakan bahwa area tersebut bukan merupakan area industri maka, kedua belah pihak sepakat untuk membatalkan jual beli tanah tersebut. Sampai dengan tanggal laporan ini, keputusan dari pemerintah setempat tentang area tanah masih dalam proses.
a. Based on Sale and Purchase Agreement dated January 15, 2010, the Company sold an area of land of 11,660 m2 located in sand Gadung Village, Cikupa, Tangerang to Dadi Hardadi amounted to Rp 340,000 per m2 or a total of Rp 3,964,400,000 with condition that the are is an industrial area then, both parties agreed to cancel the sale and purchase of those land. As of the date of this report, the decision from the local Government regarding the status of the land area is still in process.
Dari jumlah keseluruhan jumlah penjualan tanah diatas, Perusahaan telah menerima uang muka penjualan tanah dari Dadi Hardadi sebesar Rp. 3.964.400.000 pada tanggal 31 Desember 2011 (lihat Catatan 9).
From the total sales of land above, the Company has received advances for sell of land to Dadi Hardadi amounted to Rp. 3,964,400,000 as of December 31, 2011 (see Note 9).
Pada tahun 2012, Perusahaan telah mendapat surat pernyataan dari Dadi Hardadi bahwa dia telah melihat surat dari Pemerintah setempat tentang area tanah yang telah di jual tersebut adalah area industri sehingga jual beli tanah dapat di realisasi.
In 2012, the company has received a letter from Dadi Hardadi statement that he had seen a letter from the local government area of land that has been selling industrial area that is buying and selling land land can be realized.
b. Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Bersyarat Jual Beli Saham dengan pemegang saham PT Bentara Agra Timber (BAT), dimana Perusahaan akan membeli 990 saham atau 90% kepemilikan pada BAT. Harga kesepakatan pembelian saham tersebut sebesar Rp 35.000.000.000.
b. On September 30, 2010, the Company entered into a Conditional Shares Sale and Purchase Agreement with shareholders of PT Bentara Agra Timber (BAT), where by the Company will purchase 990 shares or 90% ownership in BAT. The agreed price of the share purchase amounted to Rp 35,000,000,000.
c. Berdasarkan perjanjian tersebut, pembelian saham BAT akan dilakukan dengan transfer atau cara lain yang disepakati bersama dengan ketentuan sebagai berikut:
c. Under the agreement, the purchase of BAT shares will be made by transfer or other methods which agreed by both parties with the following conditions:
- Pembayaran pertama sebesar Rp 11.000.000.000 dilakukan setelah Perusahaan menyetujui hasil Due Diligence yang telah dilaksanakan; - Sisanya sebesar Rp 24.000.000.000 akan dilakukan pada tanggal diperolehnya persetujuan dari Menteri Kehutanan atas transaksi BAT.
- The first payment amounted Rp 11,000,000,000 will be paid after the Company agreed with the Due Diligence results which have been implemented; - The remaining outstanding amounted to Rp 24,000,000,000 will be paid on the date of obtaining approval from the Minister of Forestry on BAT transactions.
Tanggal penutupan dari perjanjian ini adalah tanggal 20 Mei 2011 atau tanggal lain yang disepakati oleh kedua belah pihak.
The closing date of this agreement is dated May 20, 2011 or such other date agreed by both parties
BAT didirikan pada tanggal 3 September 2001 dengan bidang usaha meliputi bidang pertanian, perdagangan, perindustrian, jasa dan pengangkutan darat.
BAT was established on September 3, 2001 with the scope of its activities mainly comprises of agriculture, commerce, industry, services and ground transportation.
47
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SIGNIFICANT (CONTINUED)
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING - (LANJUTAN)
AGREEMENTS
AND
COMMITMENTS
-
Pada tanggal 11 Oktober 2010, Perusahaan dan pemegang saham BAT menandatangani addendum Perjanjian Bersyarat Jual Beli Saham, dimana kedua belah pihak setuju bahwa pembayaran harga pembelian dilakukan dengan menerbitkan Surat Sanggup oleh Perusahaan sebagai pembeli dengan nilai sebesar harga pembelian dan berdasarkan ketentuan dan persyaratan dari Surat Sanggup. Dengan tunduk kepada pemenuhan syarat-syarat penutupan, Perusahaan dan pemegang saham BAT selanjutnya menyetujui bahwa setelah diterimanya Surat Sanggup yang telah ditandatangani pada tanggal penutupan, pemegang saham BAT akan menyatakan bahwa harga pembayaran telah dibayar secara penuh oleh pembeli.
On October 11, 2010, the Company and the shareholders of BAT signed an amendment Conditional Share Sale and Purchase Agreement, in which both parties agree that payment of the purchase price is made by issuing promissory notes by the Company as purchaser in the amount of the purchase price and based on terms and conditions of the promissory notes. Subject to compliance with the terms of closing, the Company and the shareholders of BAT further agreed that upon receipt of a signed promissory notes on the closing date, the shareholders of BAT will made a statements that the payments have been paid in full by the purchaser.
Sampai saat ini proses Pengesahan inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) telah di setujui dan yang tersisa Rencana Kerja Umum (RKU) di Departemen Kehutanan, dan diperkirakan pada Semester kedua 2012 akan diperoleh seluruh pengesahan dimaksud, setelah itu Perseroan akan mempertegas pola pembayaran atas hasil akuisisi atau investasi pada BAT.
Until now the process of Forest Certification Comprehensive Periodic inventory (IHMB) has been approved and the remaining General Plan (RKU) in the Department of Forestry, and the second half of 2012 is expected to be obtained throughout endorsement intended, after which the Company will reinforce the pattern of payments for acquisitions or investment in BAT.
Sampai dengan tanggal laporan ini, syarat dan ketentuan mengenai Surat Sanggup belum ditentukan oleh Perusahaan dan pemegang saham BAT.
As of the date of this report, the terms and conditions of the promissory note has not been determined by the Company and the shareholders of BAT.
33. KELANGSUNGAN MANAJEMEN
HIDUP
PERUSAHAAN
DAN
RENCANA
33. THE COMPANY'S GOING CONCERN AND MANAGEMENT PLANS
Selama tahun 2012, 2011, dan 2010 Perusahaan terus terfokus pada upaya melakukan diversifikasi strategi dalam mencari peluang bisnis potensial, meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasi untuk mengurangi difisit. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo defisiensi perusahaan masing-masing sebesar Rp 44.399.511.641, Rp 45.424.503.182, dan Rp 41.681.402.407.
During 2012, 2011, and 2010 the Company cotinues to focus on efforts to diversify its strategy searching for potential business opportunities, increasing its revenue and operating efficiencies to reduce its deficit. On December 31, 2012 and 2011, the Company's deficit amounted to Rp 44,399,511,641 Rp 45,424,503,182 and Rp 41,681,402,407 respectively.
Selanjutnya, Perusahaan telah melakukan dan merencanakan untuk meneruskan tindakan-tindakan berikut:
Furthermore, the Company have implemented and will continue to implement the following:
• melakukan akuisisi dan/atau investasi perusahaan yang memiliki bidang usaha yang sama dengan perusahaan, khususnya Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanam Industri (HTI), Perusahaan Plywood, dan lain-lain;
• undertake acquisitions and/or investment in companies which have similar business with the Company, Forest Conncession Rights, Planting Forest Industry, Plywood Industry, etc;
• mendapatkan investor strategis; • melakukan right issue untuk penambahan permodalan • melakukan program efisiensi biaya melalui program pengembangan karyawan untuk meningkatkan kemampuan staf dan karyawan dalam mengendalikan operasi Perusahaan; dan
• obtain strategic investor; • rights issue for additional capital; • undertake cost efficiency program through employee development program to enhance staff's or eployees capability in controlling the operations of the Company; and
48
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KELANGSUNGAN HIDUP MANAJEMEN - (LANJUTAN)
PERUSAHAAN
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
RENCANA
33. THE COMPANY'S GOING CONCERN AND MANAGEMENT PLANS - (CONTINUED)
• strategi diversifikasi dalam mencari peluang bisnis potensial (seperti: pembuatan dan/atau perdagangan plywood, hutan tanam industri, pengangkutan dan lain-lain).
• diversification strategy in the search for potential bisuness opportunities (such as: producing and/or trading of plywood, palnting forest industry, shipping, transportation, etc).
Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa rencana yang disebabkan diatas akan dapat secara efektif mengatasi dan memperbaiki kondisi perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya masih bergantung pada dukungan yang terus menerus dari pemegang saham dan kreditur.
Management of the Company believes that the above mentioned plan will effectively manage and improve the condition of the Company. The Company's ability to continue it going concrn is dependent on the continuation support from the shareholders and creditors.
Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan ini yang mengindikasikan timbulnya ketidak pastian terhadap kemampuan kelangsungan usaha perusahaan.
There is no events subsequent to statements of financial position date until the date of this report accur that give rise to the uncertainties of the Company going concern.
34. PERISTIWA PENTING
34. IMPORTANT EVENTS
Menunjuk hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Desman, S.H., M.Hum,. M.M. No. 88 tanggal 25 Juli 2012 perihal penyampaian hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT. Bumi Teknokultura Unggul, Tbk. (''Perseroan''). Akta tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database oleh Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-0083978.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 dan telah di selenggarakan RUPST & LB Hari Rabu, 27 Juni 2012 Pukul 14:32 Wib adalah sebagai berikut. A. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Pointed to the Shareholders Annual General and Extraordinary Meeting of the Company as stated in the letter from Notary Deed Desman,. S.H,. M.Hum,. M.M. No. 88 dated July 25, 2012 decision regarding result the submission of the shareholders Annual General and Extraordinary Meeting of PT. Bumi Teknokultura Unggul, Tbk. ("Company'). This Deed Notarial have been received and recorded in the database Administration System Legal Entity Ministry Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-0083978.AH.01.09. Tahun 2012 dated September 21, 2012 and has been conducted Wednesday, June 27, 2011 At 14:32 Wib, is as follows: A.
Annual Shareholders General Meeting
1.
Menyetujui menerima baik Laporan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris
1. Agree to accept either an Accountability from Board of Commissioners
2.
Menyetujui menerima baik Laporan Tahunan Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011 serta menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011 sekaligus memberikan pembebasan dan pelunasan tanggungjawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011, sejauh tindakan-tindakan mereka tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan.
2. Agree to accept the Board of Directors of the Company's Annual Report for the year ended December 31, 2011, and has been approved and authorized the Financial Statements for the year ended December 31, 2011 as well as providing fully release and discharge responsibilities (acquit et de charge) to all members of the Board of Directors and Board of Commissioners for theirs management and supervision carried out during the year ended on December 31, 2011, as far as their actions are reflected in the Annual Report and Financial Statements of the Company.
49
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERISTIWA PENTING - (LANJUTAN)
34. IMPORTANT EVENTS - (CONTINUED) A.
A. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan - (Lanjutan)
Annual Shareholders General Meeting - (Continued)
3.
Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan Akuntan Publik untuk tahun buku 2012 dan menetapkan honorarium Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya.
3. Approved the provision of power and authority to the Board of Directors to establish a Public Accountant for the fiscal year 2012 and set a Public Accountant honorarium and other requirements.
4.
Menyetujui perubahan susunan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Perseroan , menjadi sebagai berikut :
4. Members agreed to change the composition of the Board of Commissioners and Members of Board of Directors, as follows :
2012
2012
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Komisaris Utama
:
Ny. Anne Patricia Sutanto
:
President Commissioner
Komisaris
:
Ny. Yenny Sutanto
:
Commissioner
Komisaris (Komisaris Independen)
:
Tn. Ir. Gunawan Angkawibawa, M.M.
:
Commissioners (Independent Commissioner)
: : : :
Tn. Ari Sutanto Tn. Kim Byeong Su Tn. Doddy Sutanto Ny. Naning Wahyuningsih
: : : :
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
Board of Directors President Director Director Director Director
2011
2011
Dewan Komisaris Ny. Agustin Budiningsih, S.H. Tn. Wiyana, S.E
: :
: :
Komisaris (Komisaris Independen)
:
Tn. Ir. Gunawan Angkawibawa, M.M.
Direktur Utama
:
Tn. Kim Byeong Su
:
President Director
Direktur
:
Ny. Naning Wahyuningsih
:
Director
:
Direksi
5.
Board of Commissioners President Commissioner
Komisaris Utama Komisaris
Commissioner Commissioners (Indepent Commissioner) Board of Directors
Menyetujui penetapan besarnya remunerasi dan tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2012 dan 2011.
5. Approved the amount of remuneration and allowances for the Board of Directors and Board of Commissioners for the yeras 2012 and 2011
B. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
B.
1.
1. Approved the cancellation of the acquisition transaction patten PT Bentara Arga Timber (BAT) and approved to authorize and / or authorize the Board of Directors to perform all actions necessary and / or required in connection with the cancellation of the acquisition transaction pattern, without no exceptions.
Menyetujui pembatalan pola transaksi akuisisi PT Bentara Arga Timber (BAT) dan menyetujui memberikan wewenang dan/ atau kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dan/atau disyaratkan sehubungan dengan pembatalan pola transaksi akuisisi tersebut, tanpa ada pengecualian.
Shareholders of Extraordinary General Meeting
50
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. PERISTIWA PENTING - (LANJUTAN)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. IMPORTANT EVENTS - (CONTINUED)
B. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa - (Lanjutan)
B.
Shareholders of Extraordinary General Meeting - (Continued)
2.
Menyetujui akuisisi 90% kepemilikan pada PT. Mitra Pembangunan Global ("MPG") dengan nilai sebesar Rp 59.040.000.000 peningkatan penyertaan saham pada MPG sebesar Rp 10.980.000.000 sehingga total investasi menjadi sebesar Rp 70.020.000.000 atau sebesar 90% kepemilikan saham dan merupakan pihak yang tidak terafiliasi, baik dengan Pemegang Saham Pengendalian maupun Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan yang bernilai material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepem & LK Nomor IX.E.2.
2. Approved the acquisition of 90% stake in PT. Mitra Pembangunan Global ("MPG") with a value of Rp 59,040,000,000 increased investment as of Rp 10,980,000,000 so the total of investment as amounted to Rp 70,020,000,000 or by 90% of shares holding and unaffiliated party, both to the controlling shareholders and Board of Directors and / or Board of Commissioners who valued material referred to the Bapepam & LK regulation Number of IX.E.2.
3.
Menyetujui penyertaan 80% kepemilikan saham pada PT Bangun Kayu Irian ("BKI") sebesar Rp 45.000.000.000 dan merupakan pihak yang tidak terafiliasi, baik dengan Pemegang Saham Pengendalian maupun Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan yang bernilai material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.E.2.
3. Approved the investment of 80% sharesholding in PT Bangun Kayu Irian ("BKI") amount of Rp 45,000,000,000 and as an unaffiliated party, both to the Controlling Sharesholders and Board of Directors and /or Board of Commissioners who valued material referred to the Bapepam & LK Rule No. IX.E.2.
4.
Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk pembelian alat-alat berat (capital expenditure) kurang lebih sebesar Rp 100.000.000.000 dan merupakan pihak yang tidak terafiliasi, baik dengan Pemegang saham Pengendali maupun Direksi dan /atau Dewan Komisaris Perseroan yang bernilai material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.E.1 atau IX.E.2 dan rencana akuisisi dan penyertaan Perusahaan pada BAT di masa depan sebesar Rp 35.100.000.000 akan mendasarkan Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.E.1. tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu atau Nomor IX.E.2. tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
4. Approved and authorized the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for the purchase of heavy equipments (Capital expenditure) of a postage Rp 100,000,000,000 and as an unaffiliated party, both to the Controlling shareholders and Directors and / or the Board of Commissioners who valued material referred to Rule of Bapepam & LK No. IX.E.1. or IX. E.2. and the proposed acquisition and the Company's investment in BAT in the future for Rp 35,100,000,000 will based to the Bapepam & LK No. IX.E.1. on Affiliate Transactions and Conflicts of Interest in Certain Transactions or Transaction Number IX.E.2. of Material and changes in the Main Business Activities.
5.
Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mendapatkan dana pinjaman sebanyak-banyaknya sebesar Rp 400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah) baik yang berasal dari Perbankan Lokal/Luar Negeri/Kreditur Lokal/Kreditur Luar Negeri guna menunjang kegiatan operasional Perseroan dengan menjaminkan aset Perseroan, penerbitan Surat Utang (Promissory Notes), Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee ) dan lain-lain dan rencana transaksi ini merupakan pihak yang tidak terafiliasi, baik dengan Pemegang Saham Pengendali maupun Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan yang bernilai material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.E.1 atau IX.E.2.
5. Approved and authorized the Board of Directors and the Board of Commissioners to obtain a loan for as much as Rp 400,000,000,000 (four hundred billion Rupiah,) both derived from the Banking Local / State / Local Lenders / Creditors of Foreign Affairs to support the operational activities Company to pledge the assets of the Company, issuance of bonds (Promissory Notes), Corporate Guarantee and others and plan a party to this transaction that is not affiliated with the Controlling Shareholders and Board of Directors and / or Board of Commissioners who valued material referred to Bapepam & LK rule No. IX.E.1 or IX.E.2.
51
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. PERISTIWA PENTING - (LANJUTAN)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. IMPORTANT EVENTS - (CONTINUED)
B. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa - (Lanjutan)
B.
Shareholders of Extraordinary General Meeting - (Continued)
6.
Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali keputusan RUPSLB sekaligus memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subsitusi kepada Direksi Perseroan, untuk menuangkan keputusan-keputusan yang telah diambil secara sah dan mengikat dalam Rapat dalam suatu akta yang dibuat di hadapan Notaris, dan melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan keputusan Rapat tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
6. Approved and authorized the Board of Directors of the Company to restate the RUPSLB decisions as well as providing the authority and power to the right of substitution to the Directors of the Company, to pour the decisions have been taken legally and binding in the Meeting in a deed made before the Notary, and do all necessary action in connection with the implementation of the Meeting in accordance with applicable laws and regulations.
35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen perusahaan bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan dan disetujui pada tanggal 20 Maret 2013.
35. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS The management of the Company is responsible for the preparation of the accompanying financial statements that were completed and aproved on March 20, 2013.
52