C-8-1
ALTERNATIF PENDANAAN SARANA PENDIDIKAN BERBASIS PESANTREN Yosi Agustiawan Rianto B. Adihardjo Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Surabaya
ABSTRAK Untuk mendanai pembangunan sarana pendidikan di pesantren perlu dicari alternatif pendanaan. Salah satu alternatif pendanaan pembangunan adalah dengan melihat potensi pendapatan asrama putri mahasiswi di Univesitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) yang terletak di Komplek Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang. Dana yang dibutuhkan untuk investasi Asrama Mahasiswi UNIPDU sebesar Rp 3,628,000,000 yang berasal dari dana sendiri sebesar 30% investasi, dan sisanya dari penyandang dana dengan bunga pinjaman sebesar 12% dengan masa angsuran 10 tahun. Analisa investasi akan menghasilkan pilihan kepada pemilik untuk mengambil keputusan investasi. Dengan pola kehidupan mahasiswi pesantren yang yang khusus maka pengeluaran dari mahasiswi selama tinggal di asrama dapat menjadi sumber pendapatan bagi asrama untuk membiayai operasional dan mememenuhi kewajiban pada pihak ketiga. Analisa investasi dengan menggunakan cash flow analysis dengan ketentuan masa investasi 20 tahun dan discount rate 12% menunjukkan bahwa investasi ini layak dengan menghasilkan net present value (NPV) sebesar Rp 500,000,000 dan internal rate of return sebesar 14.30%. Untuk dapat memberikan alternatif, dilakukan analisis sensitivitas terhadap tiga faktor utama pada aliran kas, yaitu; faktor investasi, unit usaha dan syahriyah. Dari beberapa faktor tersebut, dihasilkan faktor yang sangat sensitif adalah syahriyah, jika terjadi penurunan sebesar 20.80%, maka investasi tersebut tidak layak. Pada urutan ke dua faktor yang paling sensitif adalah unit usaha, apabila terjadi penurunan sebesar 23.70% maka investasi tersebut tidak layak. Dan pada urutan terakhir yang memiliki sensitivitas terendah adalah faktor investasi, apabila terjadi kenaikan investasi sebesar 45.97% maka investasi tersebut tidak layak. Kata kunci : Pesantren, Investasi, Asrama putri
____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-8-2 ABSTRACT It is important to find alternatives of fund to support pesantren development. The example is the fund of a female student dormitory development in Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang. The fund required for the dormitory is Rp 3,628,000,000 consisting of 30%equity and remaining is a 12% interest bearing loan amortized over 10 years. This investment analysis will assist in his decision making process. The dormitory in meeting operational expenses and debt service is the dormitory fee. Discounted cash flow analysis using 12% rate and an investment period of 20 years yield a Net Present Value of Rp 500,000,000 and Internal Rate of Return of 14.30 %. A sensitivity analysis is conducted by alternating three major factors namely investment required, business unit, and syahriyah. It is identified that the most sensitive factor is syahriyah, a decrease of 20.80% rendered the investment unattractive. The second and third ones are decrease of 23.70% and 45.97% respectively for business unit and investment. Keyword: Pesantren, Investment, female student dormitory
Pendahuluan Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang mulanya hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam. Dalam perkembangannya pondok pesantren juga mengajarkan ilmu-ilmu umum. Pondok pesantren yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama saja disebut sebagai Pondok Salaf (klasik) sedangkan pondok pesantren yang selain mengajarkan ilmu agama juga mengajarkan ilmu-ilmu umum disebut dengan Pondok Khalaf (modern). Siswa yang menempuh ilmu di pesantren disebut santri. Sistem pendidikan di pondok pesantren baik khalaf maupun salaf pada intinya mewajibkan setiap santrinya tinggal di dalam pondok pesantren selama 24 jam. Di malam hari mereka mengaji kitabkitab dan di siang hari bagi santri salaf belajar mandiri atau melakukan kegiatan yang dibina pesantren sedangkan bagi santri khalaf diwajibkan bersekolah di lembagalembaga pendidikan yang dikelola oleh pondok. Pondok pesantren modern saat ini mengelola lembaga-lembaga pendidikan formal dari tingkat dasar , menengah sampai dengan tingkat perguruan tinggi tanpa meninggalkan ciri khas pesantren. Pondok pesantren yang mengelola lembaga pendidikan formal sampai tingkat perguruan tinggi tersebut antara lain; Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Peterongan Jombang, Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Pondok Pesantren Al Zaitun Indramayu dan masih banyak lagi.
____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-8-3 Perkembagan pondok pesantren yang pesat menuntut dipenuhinya sarana dan prasana yang menunjang kegiatan pendidikan tanpa menghilangkan ciri khas pondok pesantren. Salah satu sarana yang vital adalah masalah pondokan/asrama bagi para santri. Masalah ini semakin menjadi pokok permasalahan bagi pondok pesantren yang sudah mengelola perguruan tinggi. Untuk membangun asrama mahasiswa dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Pondok pesantren harus berupaya mencari pendanaan pembangunannya. Berbagai alternatif pendanaan harus diupayakan agar dapat terwujudnya pembangunan asrama mahasiswa yang representativ. Salah satu alternatif pembiyaan pembangunan asrama adalah dengan potensi pendapatan asrama. Pendapatan asrama adalah pengeluaran yang dikeluarkan oleh penghuni asrama yang dapat dikelola oleh asrama sehingga menghasilkan income.. Potensi income asrama pada pondok pesantren ini bisa dijadikan andalan untuk pembiyaan pembangunan asrama mengingat ciri-ciri khusus kehidupan di pondok pesantren yang unik. Contoh alternatif pembiayaan pembangunan asrama mahasiswa dapat dilihat dari hasil penelitian terhadap santri putri yang mengambil studi di perguruan tinggi yang dikelola Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Peterongan Jombang. Metoda Penelitian dalam rangka mencari jawaban alternatif pendanaan pembangunan sarana penunjang pendidikan di pondok pesantren yaitu asrama mahasiswa, khususnya asrama putri dilakukakan dengan Analisa Investasi Asrama Mahasiswi UNIPDU. Ada tiga tahap utama dalam melakukan Analisa Investasi Asrama Mahasiswi UNIPDU yaitu : TAHAP I Melakukan identifikasi objek yang didukung oleh data primer dan data sekunder yang bersumber dari data-data hasil survey literature, survey institusional dan survey lapangan . Dari hasil ini didapat data: 1. Perkembangan Pondok Pesantren Darul Ulum dan UNIPDU Pondok pesantren Darul Ulum Jombang didirikan oleh KH Tamim Irsyad seorang ulama dari Madura pada tahun 1885 di Desa Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sebagaimana pondok-pondok lain di Indonesia maka awal berdirinya pondok ini merupakan sebuah pondok salaf. Pondok pesantren Darul ‘Ulum Jombang menjadi pondok modern dimulai pada tahun 1954 dengan didirikannya Madrasah Muallimin untuk putra dan Madrasah Mualimat untuk putri satu bentuk sekolah setingkat SMA. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang berdiri pada tanggal 9 September 2001 untuk melengkapi sarana pendidikan tinggi formal yang khusus berada di lingkungan pesantren yang berciri pesantren. UNIPDU merupakan gabungan dari beberapa institusi yang sebelumnya sudah berdiri yaitu Akademi Keperawatan (AKPER), Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI), Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA).
____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-8-4 2. Jumlah mahasiswa UNIPDU dan sampel Jumlah mahasiwa UNIPDU sebesar 1035 orang yang terdiri dari 355 mahasiswa dan 680 mahasiswi. Dari sejumlah 680 mahasiswi diambil sampel untuk diberikan kuisener secara acak sejumlah 100 orang dengan menggunakan rumus: Za /2.s p = B
sp =
…………………...(1a)
P(1-P) n
N-n N-1
………………......(1b)
Dimana : B : batas kesalahan estimasi diambil 6% (1- a) : koefisien keyakinan diambil 90% a : 0,1 Za /2 = 1.645 P : 0,2 N : 680 Dihitung:
sp =
0.2(1-0.2) n
680 - n 680 - 1
Dimasukan ke dalam rumus (1a): 1.645 n
0.2(0.8) n
680 - n 679
= 6%
= 100 sampel
3. Data keuangan santri Data keuangan hasil kuisener santri mahasiswi yang dijadikan sampel dapat dilihat dibawah ini: a. Penghasilan orang yang membiayai sekolah santri Tabel 1 Penghasilan orang yang membiayai sekolah 6%
4%
11%
13%
< Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 - Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 - Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 -Rp 4,000,000
66%
> Rp 4,000,000
Sumber : Pengolahan Kuisener
Dari data tersebut dihitung rata-rata penghasilan orang yang membiayai sekolah (11%x1,000,000 + 66%x1,500,00 +13%x2,500,000 + 6%x3,500,000 +4% 4,000,000 ) 100
didapat Rp 1,795,000 /bulan
____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-8-5
b. Uang saku yang digunakan untuk makan sehari Tabel 2 Uang saku yang digunakan untuk makan 7
0 23
< Rp 5000 Rp 5000 - 7500 Rp 7500 - Rp 10,000 Rp 10,000 - Rp 12,500 > Rp 12,500
70
Sumber : Pengolahan Kuisener
Rata-rata uang yang digunakan untuk makan sehari sebesar Rp 6,138/hari. c. Uang saku yang digunakan untuk jajan seminggu Tabel 3 Uang saku yang digunakan untuk jajan 8
5 35
17
< Rp 3000 Rp 3000 – Rp 5000 Rp 5000 - Rp 7000 Rp 7000 – Rp 9000 > Rp 9000
35
Sumber : Pengolahan Kuisener
Rata-rata uang yang digunakan untuk jajan seminggu sebesar Rp 4,560/minggu. d. Uang saku yang digunakan untuk rental/internet Tabel 4 Uang saku yang digunakan rental/Internet 6
4 28 < Rp 10.000 Rp 10.000 – Rp 15.000
24
Rp 15.000 – Rp 20.000 Rp 20.000 – Rp 25.000 > Rp 25.000 38
Sumber : Pengolahan Kuisener
Rata-rata uang yang digunakan untuk rental/internet seminggu sebesar Rp 14,100/minggu. e. Uang saku yang digunakan untuk wartel Tabel 5 Uang saku yang digunakan wartel 5
20
< Rp 10.000 33
Rp 10.000 – Rp 20.000 Rp 20.000 – Rp 30.000 Rp 30.000 – Rp 40.000
60 > Rp 40.000
Sumber : Pengolahan Kuisener
____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-8-6 Rata-rata uang yang digunakan untuk rental/internet seminggu sebesar Rp 14,250/minggu.
4. Biaya tinggal di asrama Biaya untuk tinggal di asrama bervariasi salah satunya diambil sampel biaya untuk tinggal di asrama Putri Muzamzamah adalah sebagai berikut : a. Biaya awal, yaitu biaya yang dibayarkan pada awal masuk terdiri dari : Tabel 6 Biaya Awal Santri No
Macam Biaya
Jumlah
1.
Dana pengembangan & fasilitas utk 3 tahun
Rp
550.000
2.
Pengadaan kitab utk 1 semester
Rp
90.000
3.
Shahriyah ( SPP/ Sewa kamar ) utk 1 semester
Rp
180.000
4.
Katering utk 1 bulan 2 kali makan
Rp
110.000
5.
Orientasi kedisiplinan
Rp
20.000
6.
Administrasi bank mini/penitipan Uang utk 1 sms
Rp
15.000
Sumber : Asrama putri Muzamzamah
b. Biaya per semester, yaitu biaya yang dibayarkan persemester terdiri dari : Tabel 7 Biaya per-semester Santri No
Macam Biaya
Jumlah
A.
Administrasi bank mini/penitipan Uang
Rp
15.000
B.
Pengadaan kitab utk 1 semester
Rp
90.000
C.
Shahriyah (SPP/Sewa kamar) utk 1 semester
Rp
180.000
D.
Sumbangan sukarela/jariyah
Rp
………..
Sumber : Asrama putri Muzamzamah TAHAP 2 Pengkajian terhadap perencanaan obyek penelitian dari kreteria investasi, dengan menggunakan asumsi-asumsi rasional. Dari hasil ini didapat data : 1. Data perencanaan asrama a. Data umum Lokasi Pemilik Biaya
: Pondok Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang : Yayasan Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang : Rp 3.064.000.000
____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-8-7 b. Data Teknis Type bangunan Pondasi Bangunan Luas Tanah Luas Bangunan
: Bangunan berlantai tiga, atap genteng : Sumuran : Beton bertulang : 949 m2 : 2409.6 m2
c. Kapasitas Asrama Asrama direncanakan digunakan untuk + 500 orang 2. Asumsi Investasi dan biaya operasional a. Biaya invesatasi sebesar Rp 3,627,500,000 yang terdiri dari biaya-biaya: Biaya Pra- operasional yaitu; Perencanaan dan pengawasan Investasi tetap yaitu; Pembangunan fisik, Utilitas dan Fasilitas asrama. Setup operasional b. Biaya operasional Biaya operasional sebesar Rp 132,277,000 yaitu biaya sehari-hari dari asrama yang terdiri dari; Gaji pegawai, Perawatan, Alat tulis kanator, Listrik, Air. Biaya operasional ini diperkirakan naik 5% setiap 3 tahun. 3. Pendanaan Dana yang digunakan 30 % dana sendiri sebesar Rp 1,088,000,000 dan sisanya sebesar Rp 2,540,000,000 merupakan dana pinjaman dari donatur/investor dengan bunga 12% selama 10 tahun. 4. Estimasi penerimaan dan pendapatan Estimasi penerimaan dan pendapatan adalah besarnya living cost santri putri selama mereka tinggal di asrama yang diolah dari data keuangan hasil kuisener dan data pengeluaran rutin santri di asrama putrid Muzamzamah. Tabel 8 Estimasi Penerimaan dan Pendapatan No 1
2
3
Lokasi Lantai 1
Lantai 2
Lantai 3
Jenis penerimaan Katering ( profit 2.5% dari rata-rata 2 x makan )
Besarnya
Satuan
Jumlah
Total
: Rp
4,100
org/bln
512
org
Rp
1,574,400
Sewa stan
: Rp
10,000
m2/bln
64.8
m2
Rp
648,000
Sewa tempat rombong Rental/internet ( profit 20% dari ratarata per minggu ) Wartel ( profit 20% dari rata-rata per minggu )
: Rp
10,000
bh/bln
8
bh
Rp
80,000
: Rp
14,100
org/mng
512
org
Rp
5,775,360
: Rp
14,250
org/mng
512
org
Rp
5,836,800
Syahriyah
: Rp
30,000
org/bln
256
org
Rp
7,680,000
Dana pengembangan Jariyah ( 2.5% dari pendapatan org yg membiayai )
: Rp
8,500
org/bln
256
org
Rp
2,176,000
: Rp
45,000
org/th
256
org
Rp
11,520,000
Syahriyah
: Rp
30,000
org/bln
256
org
Rp
7,680,000
Dana pengembangan Jariyah ( 2.5% dari pendapatan org yg membiayai )
: Rp
8,500
org/bln
256
org
Rp
2,176,000
: Rp
45,000
org/th
256
org
Rp
11,520,000
____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-8-8 TAHAP 3 Mendapatkan rumusan berkaiatan dengan Analisa Investasi Asrama Mahasiswi UNIPDU, yang kemudian pada tahap berikutnya dilakukan analisa sensitivitas. Dari hasil ini didapat data: 1. Perhitungan pendapatan Perhitungan pendapatan ditentukan sebagai berikut : a. Pendapatan dari Syahriyah, Dana pengembangan, Jariyah, Sewa stan, dan Sewa tempat rombong mengalami kenaikan setiap 3 tahun sebesar 30%. b. Pendapatan dari profit rental/internet dan wartel mengalami kenaikan setiap tahun sebesar 10% 2. Analisa Investasi Analisa investasi dengan metode discounted cash flow dapat dilihat pada flow chart dibawah ini : Flow Chart Analisa Investasi Populasi & Sampel
Biaya Santri Tinggal Di Asrama Lama Tabel 6&7 (Hal 7)
Data Hasil Kuisener Tabel 1 s.d 5 (Hal 5,6) Kapasitas Mahasiswi Luas Tempat Usaha
Estimasi Penerimaan & Pendapatan Asrama Mahasiswi Tabel 8
Penentuan Besarnya: Katering Rental/Internet Wartel, Jariyah
Biaya Investasi
Penentuan Besarnya : Syahriyah Dana Pengembangan
Biaya Operasional
(Hal 9) Asumsi Kenaikan
Asumsi Kenaikan
Masa Pengembalian 10 th
Masa investasi 20 th
Bunga Bank 12%
Discount Rate 12%
Analisa Investasi
Hasil NPV IRR
____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-8-9
Pembahasan Tahun Keterangan + Pendapatan yang naik 30%/3th + Pendapatan yang naik 10%/th + Nilai sisa bangunan + Nilai sisa tanah = Jumlah Pendapatan - Biaya operasional - Modal awal + Pinjaman - Angsuran = Cash flow sebelum pajak / Tingkat pengembalian ( DR ) = Discount Cash flow ( DCF )
Keterangan Lampiran 8 Lampiran 9
Rp Rp Rp Rp Rp Naik 30%/3th Rp Rp Rp 12% (10 th ) Rp Rp 12% Rp Rp PVPV+ NPV IRR
0
1
2
3
4
5
6
7
8
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -3,628 2,540 0 -1,088 1 -1,088 -1,494 1,994 500 14.31%
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
287.213 139.346 0.000 0.000 426.559 132.277 0.000 0.000 449.500 -155.218 0.893 -138.594
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
287.213 153.281 0.000 0.000 440.493 132.277 0.000 0.000 449.500 -141.284 0.797 -112.631
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
287.213 168.609 0.000 0.000 455.821 132.277 0.000 0.000 449.500 -125.956 0.712 -89.655
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
373.377 185.469 0.000 0.000 558.846 171.960 0.000 0.000 449.500 -62.614 0.636 -39.791
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
373.377 204.016 0.000 0.000 577.393 171.960 0.000 0.000 449.500 -44.067 0.567 -25.004
Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
373.377 224.418 0.000 0.000 597.795 171.960 0.000 0.000 449.500 -23.665 0.507 -11.989
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
485.390 246.860 0.000 0.000 732.249 223.548 0.000 0.000 449.500 59.201 0.452 26.777
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
485.390 271.546 0.000 0.000 756.935 223.548 0.000 0.000 449.500 83.887 0.404 33.882
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
Rp
485.390 Rp
631.007 Rp
631.007 Rp
631.007 Rp
820.308 Rp
820.308 Rp
820.308 Rp
Rp
298.700 Rp
328.570 Rp
361.427 Rp
397.570 Rp
437.327 Rp
481.060 Rp
529.166 Rp
582.082 Rp
640.291 Rp
704.320 Rp
774.752 Rp
852.227
Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000
Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000
Rp
784.090 Rp
959.577 Rp
992.434 Rp 1,028.577 Rp 1,257.636 Rp
Rp
223.548 Rp
290.613 Rp
290.613 Rp
290.613 Rp
377.796 Rp
377.796 Rp
377.796 Rp
491.135 Rp
491.135 Rp
491.135 Rp
638.476 Rp
638.476
Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000
Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000
Rp
449.500 Rp
449.500 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000 Rp
0.000
Rp
111.042 Rp
219.464 Rp
701.821 Rp
737.964 Rp
879.839 Rp
923.572 Rp
971.678 Rp
1,301.368 Rp 1,349.474 Rp
1,066.401 Rp 1,066.401 Rp 1,066.401 Rp 1,386.321 Rp 1,386.321
1,648.484 Rp 1,706.692 Rp 1,770.721 Rp 2,161.073 Rp 2,238.548
1,157.348 Rp 1,215.557 Rp 1,279.586 Rp 1,522.597 Rp 1,600.072
Rp
0.361 Rp
0.322 Rp
0.288 Rp
0.257 Rp
0.229 Rp
0.205 Rp
0.183 Rp
0.163 Rp
0.146 Rp
0.130 Rp
0.116 Rp
0.104
Rp
40.042 Rp
70.668 Rp
201.774 Rp
189.435 Rp
201.659 Rp
188.963 Rp
177.526 Rp
188.764 Rp
176.985 Rp
166.346 Rp
176.774 Rp
165.928
____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-8-11
2. Analisa sensitivitas Dalam melakukan analisa terhadap suatu investasi disadari akan adanya ketidakpastian taksiran arus kas yang dibuat. Arus kas masuk bersih dipengaruhi oleh berbagai factor, misalnya; Unit yang dijual,Harga jual per-unit,Biaya tetap,Biaya variable per unit. Jika salah satu faktor tersebut berubah maka arus kas yang diharapkan akan berubah pula. Analisa sensitivitas adalah sebuah langkah untuk menganalisa apa yang terjadi terhadap NPV proyek apabila salah satu faktor berubah. Dalam perhitungan analisa sensitivitas, satu persatu nilai faktor yang merupakan bagian dari manfaat diturunkan sehingga menghasilkan NPV yang negatif, atau sebaliknya satu persatu komponen dinaikan sehingga menghasilkan NPV positif. Dari selisih nilai komponen yang menghasilkan NPV yang positif dan negatif dapat dihitung seberapa jauh simpangan yang dapat diterima dalam komponen tersebut sehingga proyek dapat dikatakan layak. Nilai yang masih dapat diterima tersebut dinamakan switching value (SV) dengan rumus : ( V+ - V- ) NPV ----------------NPV + - NPV SV = ----------------------------------- 100 x ………………..(2) V+ +
dimana: V+ : nilai yang memberikan NPV positif V : nilai yang memberikan NPV negatif NPV+ : nilai NPV positif NPV- : nilai NPV negative Analisa sesitivitas dilakukan dengan tiga skenerio atas analisa cash flow . Analisa ini dilakukan pada faktor sensitif pada perubahan nilai NPV dan IRR. Analisa ini dilakukan dengan melakukan perubahan-perubahan pada faktor tersebut sampai nilai NPV≈ 0 atau IRR ≈12%. Skenario 1 Sensitivitas pada nilai investasi Dengan trial and error dimasukan nilai investasinya sampai ada perubahan atas nilai NPV ≈ 0. Hasil akhir dari sensitivitas ini dapat NPV = 0 dan IRR = 12 % Besarnya investasi Rp 5,295,000,000. Skenario 2 Pendapatan unit usaha Pendapatan unit usaha yang dilakukan trial and error adalah unit rental/internet dan wartel . Dengan trial and error diturunkan besarnya pendapatan dari unit usaha rental/warnet dan wartel sampai ada perubahan atas nilai NPV ≈ 0. Hasil akhir dari sensitivitas ini dapat NPV = 0 dan IRR = 12 %, ____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-8-11
Besarnya penurunan pendapatan sebesar 23.70% . Besarnya pendapatan rental/warnet sebesar = Rp 4,406,600 Besarnya pendapatan Wartel sebesar = Rp 4,453,478. Skenario 3 Pendapatan syahriyah Dengan trial and error diturunkan besarnya syahriyah sampai ada perubahan atas nilai NPV ≈ 0 Hasil akhir dari sensitivitas ini dapat NPV = 0 dan IRR = 12 % dengan besarnya syahriyah Rp 23.760. Kesimpulan 1. Dari perhitungan cash flow analysis menggunakan metode discounted cash flow didapat hasil NPV sebesar Rp 500,000,000 dan IRR sebesar 14.30% . 2. Perhitungan sensitivitas pada faktor nilai investasi didapat hasil sebagai berikut : Tabel 10 Analisis Sensitivitas Investasi Keterangan Investasi Besar investasi Rp 3,627,500,000 Besar investasi yang menghasilkan NPV = 0 Rp 5,295,000,000 Rentang perubahan besarnya investasi Rp 1,667,500,000 Persentase perubahan terhadap besarnya investasi 45.97% 3. Perhitungan analisa sensitivitas pada unit usaha rental/internet dan wartel didapat hasil sebagai berikut : Tabel 11 Analisis Sensitivitas Pada Faktor Pendapatan Unit Usaha Keterangan Investasi Besar pendapatan rental/warnet Rp 5,775,360 Besar pendapatan rental/warnet menghasilkan NPV = 0 Rp 4,406,600 Rentang besarnya perubahan pendapatan Rp 1,368,760 Besar pendapatan wartel Rp 5,836,800 Besar pendapatan wartel menghasilkan NPV = 0 Rp 4,453,478 Rentang besarnya perubahan pendapatan Rp 1,383,322 Persentase perubahan terhadap besarnya pendapatan 23.70% 4. Perhitungan analisa sensitivitas syahriyah didapat hasil sebagai berikut : Tabel 12 Analisa Sensitivitas Syahriyah Keterangan Investasi Besar syahriyah Rp 30,000 Besar syahriyah menghasilkan NPV = 0 Rp 23,760 Rentang besarnya perubahan syahriyah Rp 6,240 Persentase perubahan terhadap besarnya syahriyah 20.80 % Dari tabel 10 sampai 12 maka prosentase perubahan pada analisa sensitivitas dapat disajikan pada gambar berikut ini : Faktor yang paling sensitif adalah faktor yang memiliki prosentase perubahan terkecil, yaitu dimana perubahan tersebut mencapai nilai minimal tersebut, maka investasi akan tidak layak. Dari tabel 10 s.d terlihat bahwa penurunan besarnya syahriyah memiliki prosentase paling kecil sehingga merupakan faktor yang paling sensitif, sedangkan kenaikan nilai investasi memiliki nilai yang paling tinggi sehingga merupakan nilai yang paling aman jika terjadi perubahan untuk kelayakan investasi.
____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-8-11
____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember