42
Discovery Vol.1 No.2 September 2016
PENGEMBANGAN KURIKULUM PONDOK PESANTREN ALTERNATIF PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN IPA UNHASY Oleh: Lina Arifah Fitriyah1 , Widha Nur Agastya2, Noer Af’idah3 Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA Universitas Hasyim Asy’ari
Abstract Hasyim Asy’ari University (Unhasy) is the college that is based on Pesantren. Great goal that is carried on by this college under Pesantren Tebuireng is producing religious people who is as a scientist and a scientist who is religious. It is written in Unhasy vision, “The centre of promoting sciences which is based on Pesantren and entrepreneurship to produce insan kamil generation.” The existence of obligate institutional lectures that based on Pesantren to be accomplished in teaching and learning activities that can make it difference with other colleges. This excellent distinction is done to internalize the spirit of independence, struggle, and entrepreneurship.The finding of this research show that in developing the curriculum of Science Education Depatment of The Faculty of Education in Hasyim Asy’ari University needs: (1) to examine the vision and mission of Pesantren Tebuireng, (2) to analyze the need of Hasyim Asy’ari University, (3) to formulate the minimum content standard of Science Education Department curriculum based on KKNI, (4) to organize academic document of Science Education Department curriculum, (5) to analyze the result of expert reviewer of The Faculty of Education of Hasyim Asy’ari University, (6) to revise the equipment of curriculum, (7) to validate the academic document in standardized curriculum of Science Education Department of The Faculty of Education Unhasy that had been revised by the expertised, (8) the result of validation is analyzed based on the assessment, suggestion, and criticism from the validator, (9) finally, it is obtained the product of academic curriculum document of Science Education Department of The faculty of Education Unhasy. Key words: Pesantren Tebuireng, Hasyim Asy’ari University, Science Education, Curriculum
Pendahuluan Dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangan pendidikan di Indonesia, agaknya tidak dapat dipungkiri bahwa pesantren telah menjadi eksis perannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di kalangan lembaga pendidikan Islam lainnya yaitu pendidikan madrasah dan pendidikan formal / umum lainnya. Pendidikan akhlak (moral) dan agama merupakan fokus utama pesantren dalam mencetak kader-kader bangsa yang berkarakter. Banyak juga pesantren telah mencoba andil dalam pembangunan bangsa dengan mengintegrasikan pendidika agama dengan pendidikan umum. Universitas Hasyim Asy’ari misalnya, terkait kampus yang berbasis pondok pesantren dibawah naungan Pesantren Tebuireng. Adanya integrasi kurikulum yang diemban oleh Unhasy yaitu integrasi kurikulum agama dengan kurikulum non-agama (pengetahuan umum) di program studi (prodi) agama, serta melakukan integrasi kurikulum non-agama dengan kurikulum agama di prodi nonagama (pengetahuan umum) untuk peningkatan kualitas mahasiswa sehingga nantinya tidak canggung saat terjun di masyarakat. Cita-cita besar yang diusung Perguruan Tinggi dibawah naungan pesantren tebuireng ini adalah mencetak agamawan yang ilmuwan, dan ilmuwan yang
Lina Arifah Fitriyah dkk : Pengembangan Kurikulum Pondok Pesantren .....
43
agamawan. Penelitian ini terkait dengan pengembangan kurikulum prodi pendidikan IPA FIP Unhasy yang berbasis pondok pesantren. Standar kurikulum yang disusun didasarkan pada pemenuhan target capaian pembelajaran atau learning outcomes terdiri dari sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus bagi jenjang pendidikan sarjana pendidika IPA yang mengacu pada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) serta teori / konsep IPA dan aplikasinya. Model pengembangan kurikulum program studi pendidikan IPA dalam penelitian ini didasarkan pada model pengembangan Thiagarajan (1974), yakni 4D-Model (Define, Design, Develop, and Disseminate). Penelitian ini diadopsi hanya sampai pada D yang ketiga, yakni tahap develop (pengembangan). Tiga D yang dimaksud adalah: Define, Design, dan Develop. Penelitian pengembangan kurikulum ini menggunakan disain validasi formatif yaitu validotor yang kompeten terhadap pesantren tebuireng, kurikulum dan pendidikan IPA. Validator pengembangan kurikulum ini adalah pimpinan Unhasy, Lembaga Penjaminan Mutu, dan dosen pendidikan IPA. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa saran, kritik, tanggapan, dan masukan yang berupa komentar dalam instrumen pengumpulan data atau melalui diskusi dan wawancara langsung antara validator dengan peneliti serta angket terhadap komponen produk pengembangan. . Teknik analisis data angket untuk penilaian dengan menggunakan skala Likert 4 tingkatan serta untuk lembar komentar dan saran secara umum terhadap kurikulum prodi pendidikan IPA yang dikembangkan menggunakan teknik analisis data persentase yang diperoleh dari validator. Skala penilaian angket yang digunakan untuk menilai hasil produk yang dikembangkan dapat dilihat dalam Tabel 1 Tabel 1 Skala Penilaian Angket
4 sangat baik sangat layak sangat jelas sangat mudah sangat tepat sangat sesuai
SKALA PENILAIAN 3 2 cukup baik kurang baik cukup layak kurang layak cukup jelas kurang jelas cukup mudah kurang mudah cukup tepat kurang tepat cukup sesuai kurang sesuai
1 tidak baik tidak layak tidak jelas tidak mudah tidak tepat tidak sesuai
(Firmansyah, 2006:22)
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari validator, digunakan teknik analisis data persentase (kriteria validasi dapat dilihat pada Tabel 2) dengan rumus sebagai berikut: ∑x X 100% (1) P= ∑x Keterangan: P = persentase kevalidan X = jumlah jawaban seluruh responden dalam 1 item Xi = jumlah jawaban ideal dalam 1 item
44
Discovery Vol.1 No.2 September 2016
Kriteria validasi yang digunakan dalam menilai persentase produk yang dikembangkan yaitu: Tabel 2. Kriteria Validasi Analisis Persentase % Jawaban
Kriteria
80–100 60–79 40–59 0–39
Valid Cukup valid Kurang valid (revisi) Tidak valid (revisi)
(Diadaptasi dari Sudjana 1990)
Pembahasan Prosedur pengembangan yang digunakan mengikuti model pengembangn yang dikemukakan oleh Thiagarajan (1974) adalah sebagai berikut: 1. Mengkaji visi dan misi Pesantren Tebuireng 2. Mengkaji kebutuhan Universitas Hasyim Asy’ari 3. Merumuskan standar isi minimum kurikulum prodi pendidikan IPA berdasarkan KKNI 4. Menyusun Naskah Akademik Kurikulum Prodi Pendidikan IPA 5. Menelaah oleh ahli reviewer Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unhasy 6. Merevisi perangkat kurikulum prodi pendidikan IPA yang telah ditelaah oleh reviewer Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unhasy. 7. Memvalidasi naskah akademik standar kurikulum prodi pendidikan IPA FIP Unhasy yang telah direvisi ahli bidang. 8. Hasil validasi dianalisis sesuai dengan penilaian, saran dan kritik dari validator. 9. Memperoleh produk naskah akademik kurikulum prodi pendidikan IPA FIP Unhasy Hasil pengembangan berupa naskah akademik standar nasional kurikulum prodi pendidikan IPA FIP Unhasy. Naskah akademik kurikulum terdiri dari beberapa bagian, yaitu pendahuluan, pendidikan tinggi berbasis pondok pesantren dan standar kurikulum sarjana pendidikan IPA Unhasy. Validasi secara kuantitatif berupa uji coba produk pengembangan berupa naskah akademik kurikulum. Data yang diperoleh dari hasil uji coba adalah data hasil uji kelayakan ahli. Ringkasan data dari uji ahli dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Kelayakan Naskah Akademik Kurikulum Aspek yang Dinilai
Rata-rata Kelayakan
Kelayakan Isi Teknik Penyajian Kelengkapan Penyajian
8 8,4 6
Rata-rata Persentase Kelayakan 67% 70% 50%
Kriteria Cukup Valid Cukup Valid Kurang Valid
Universitas Hasyim Asy’ari dalam melaksanakan program dan memberikan layanan akademik, telah menyusun sejumlah peraturan akademik untuk dijadikan pegangan mahasiswa, dosen, pejabat struktural, dan pelaksana program yang lain. Esensi dari peraturan-peraturan
Lina Arifah Fitriyah dkk : Pengembangan Kurikulum Pondok Pesantren .....
45
tersebut termaktub dalam tri dharma pendidikan tinggi. Secara keseluruhan Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) terdiri dari 15 program studi pada 7 Fakultas mulai tahun akademik 2013-2014. Unhasy menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi, baik di bidang kependidikan maupun nonkependidikan. Pendidikan akademik terdiri atas program sarjana, magister dan doktor. Pendidikan vokasi meliputi program diploma. Pendidikan Profesi meliputi pendidikan profesi guru dan profesi yang lain sesuai dengan disiplin ilmu yang ada di Unhasy. Penyelenggaran dan pelaksanaan program pendidikan berdasarkan kurikulum mengacu pada standar pendidikan nasional dan/ atau internasional. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) pada khususnya terdiri dari 5 program studi kependidikan yang meliputi: 1. S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 2. S1 Pendidikan Bahasa Inggris 3. S1 Pendidikan Bahasa Indonesia 4. S1 Pendidikan IPA 5. S1 Pendidikan Matematika Pengembangan kurikulum prodi pendidikan IPA FIP Unhasy yang dibuat oleh penulis sudah memuat capaian pembelajaran tersebut mencakup empat aspek yaitu sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus bagi jenjang pendidikan sarjana pendidikan IPA (S-1, Level 6 KKNI). Temuan dalam penelitian ini adalah matakuliah yang terlalu sempit karena prodi pendidikan IPA sebaiknya merupakan matakuliah terintegrasi antara fisika, biologi, dan kimia; tidak terpisah antara fisika dan biologi. Matakuliah yang kecil-kecil dapat digabung menjadi satu matakuliah tertentu. Hal ini dapat dipaparkan berikut ini: Bidang Fisika 1) Matakuliah Fluida 2) Matakuliah Gerak dan Perubahan Kedua matakuliah di atas dapat digabung dengan matakuliah Fisika Dasar karena bahan kajian yang dipelajari dalam Fisika Dasar meliputi besaran dan satuan; kinematika dan dinamika partikel: hukum gerak Newton, gerak linear, gerak parabola; usaha-energi: tumbukan, impuls dan momentum, hukum kekekalan energi. Kinematika dan dinamika rotasi: hukum kekekalan momentum sudut, momen gaya dan momentum sudut, keseimbangan benda tegar, hukum gravitasi Newton, osilasi. Selain itu matakuliah Kelistrikan dan Kemagnetan juga memuat materi tentang prinsip dasar fluida dan aplikasinya dalam makhluk hidup (fluida statis, fluida dinamis, aplikasi fluida yang terdiri dadri difusi, osmosis, kapilaritas, imbibisi, peredaran darah dan pernafasan). Jadi matakuliah Fisika Dasar sudah memuat materi pokok fluida serta gerak dan perubahan.
46
Discovery Vol.1 No.2 September 2016
3. Matakuliah Elektronika Matakuliah elektronika dapat digabung menjadi satu dengan matakuliah Kelistrikan dan Kemagnetan karena dalam matakuliah ini memuat materi yang sama yaitu sama-sama mempelajari elektronika. Kelistrikan dan kemagnetan lebih luas ruang lingkup tidak hanya elektronika tetapi juga memuat materi kelistrikan, kemagnetan, elektrokimia, kinematika, termodinamika, fluida, energi dan aliran energi serta dinamika gerak lurus. Bidang Biologi Matakuliah Metabolisme dan Pengendalian, bahan kajian ini dipelajari dalam matakuliah Biokimia. Dalam matakuliah biokimia kompetensinya diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang struktur dan fungsi biomolekul serta metabolismenya dalam makhluk hidup sebagai penunjang dalam mengembangan IPA terpadu. Bidang Kimia 1) Matakuliah AMDAL Bahan kajian ini dipelajari lebih detail di matakuliah Kimia Lingkungan sehingga matakuliah AMDAL digabung menjadi satu dengan matakuliah Kimia Lingkungan. Matakuliah Kimia Lingkungan diharapkan mahasiswanya memiliki pengetahuan tentang pengaruh bahan kimia terhadap lingkungan dan upaya penanggulangannya sebagai penunjang dalam mengembangkan IPA terpadu. 2) Matakuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan Matakuliah ini dapat digabung menjadi satu dengan matakuliah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) karena juga mempelajari hakekat, konsep dasar, ruang lingkup, sasaran, dan kebijakan kependudukan dan lingkungan hidup. Ilmu tentang pengetahuan lingkungan sudah dapat dipahami di matakuliah PKLH. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana untuk setiap program pendidikan dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana dimaksud bersifat kumulatif dan/atau integratif ((Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Pasal 8 dan Pasal 9). Sebaran matakuliah prodi pendidikan IPA FIP Unhasy terdiri dari: 1. Matakuliah Wajib sejumlah 134 sks meliputi: a. MPK Inti (Matakuliah Pengembangan Kepribadian) sejumlah 6 sks b. MPK Institusional (Matakuliah Pengembangan Kepribadian sejumlah 18 sks c. MKK (Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan) sejumlah 83 sks d. MKB (Matakuliah Keahlian Berkarya) sejumlah 14 sks e. MPB (Matakuliah Perilaku Berkarya) sejumlah 5 sks f. MBB (Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat) sejumlah 8 sks 2. Matakuliah Pilihan sejumlah 10 sks (minimum) a. MKK (Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan) sejumlah 20 sks Simpulan Adapun yang simpulan dalam penelitian ini adalah pengembangan kurikulum prodi pendidikan IPA FIP Unhasy meliputi:
Lina Arifah Fitriyah dkk : Pengembangan Kurikulum Pondok Pesantren .....
47
1. Mengkaji visi dan misi Pesantren Tebuireng 2. Mengkaji kebutuhan Universitas Hasyim Asy’ari 3. Merumuskan standar isi minimum kurikulum prodi pendidikan IPA berdasarkan KKNI 4. Menyusun Naskah Akademik Kurikulum Prodi Pendidikan IPA 5. Menelaah oleh ahli reviewer Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unhasy 6. Merevisi perangkat kurikulum prodi pendidikan IPA yang telah ditelaah oleh reviewer Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unhasy. 7. Memvalidasi naskah akademik standar kurikulum prodi pendidikan IPA FIP Unhasy yang telah direvisi ahli bidang. 8. Hasil validasi dianalisis sesuai dengan penilaian, saran dan kritik dari validator. 9. Memperoleh produk naskah akademik kurikulum prodi pendidikan IPA FIP Unhasy Tingkat kelayakan kurikulum prodi pendidikan IPA FIP Unhasy dinilai dari tingkat kelayakan isi, teknik penyajian, dan kelengkapan penyajian. Kelayakan isi kurikulum dengan rata-rata kelayakan 67% dan kriteria cukup valid. Teknik penyajian kurikulum dengan rata-rata kelayakan 70% dan kriteria cukup valid. Kelengkapan penyajian kurikulum dengan rata-rata kelayakan 50% dan kriteria kurang valid. Daftar Pustaka Anonim. Tanpa Tahun. Profil Sejarah Tebuireng. (Online), (http://tebuireng.org/sejarah/ diakses Jumat 24 April 2015 Jam 18.45). Firmansyah, R. A. 2006. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Larutan Penyangga Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mujib, A dkk. 2007. Intelektualisme Pesantren Potret Tokoh dan Cakrawala: Pemikiran di Era Perkembangan Pesantren. Cetakan ke-3. Jakarta: Diva Pustaka. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah diubah dengan PP no 32 tahun 2013. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaa No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI Bidang Pendidikan Tinggi Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Thiagarajan, S, Semmel, D.S & Semmel, M. I. 1974. Instructional Devepolment for Training Teachers of Exceptional Children. A Sourcebook Blomington: Indianan: Center for Inovation in Teaching the Handicapped, Indiana University. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasiona
,