UPAYA KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI KEGIATAN OPERASI BERSIH DI DESA CIKOLE KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
ALIF MUHLIS NIM. 08030249
ABSTRAK Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang tingginya upaya yang dilakukan oleh Kepala desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat terhadap lingkungan melalui kegiatan operasi bersih. Tujuan penelitian adalah : 1. Untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat pemahaman masyarakat pada program operasi bersih. 2. Untuk mengetahui gambaran tentang upaya-upaya yang dilakukan Kepala desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat beserta faktor pendorong dan penghambatnya. Landasan teori dan konsep antara lain : motivasi konsep motivasi, konsep kesehatan lingkungan dan upaya meningkatkan motivasi masyarakat dalam program kesehatan lingkungan merupakan salah satu bentuk PLS. Hasil penelitian dan temuan, hasil pengolahan data menunjukkan bahwa hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat pada program operasi bersih cukup tinggi. Hal ini terjadi sebagai dampak dari upaya-upaya yang dilakukan Kepala desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat di dalam program operasi bersih. Disamping upaya Kepala desa, faktor lain dari tingginya motivasi masyarakat adalah adanya faktor-faktor yang mendorong pelaksanaan pembinaan yang dilakukan Kepala desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat pada pelaksaan program operasi bersih di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya pemahaman yang tinggi tentang arti penting kesehatan lingkungan melalui operasi bersih oleh masyarakat khususnya anggota kesehatan lingkungan ; adanya usaha yang dilakukan oleh Kepala desa untuk memberikan motivasi/ dorongan/ajakan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam program operasi bersih, ada pendorong dan penghambat yang dirasakan oleh Kepala desa dalam meningkatkan pemahaman masyarakat kesehatan. Kata Kunci : Kepala Desa, Motivasi, Masyarakat, Operasi Bersih PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masalah kesehatan merupakan masalah manusia karena akar permasalahannya terletak pada perilaku manusia didalam lingkungan hidupnya perilaku dan pola kehidupan manusia itu sendiri mempunyai pengaruh penting terhadap munculnya masalah kesehatan. Motivasi dari seluruh masyarakat yang dinamis perlu ditumbuhkan, dipupuk, ditampung dan dikembangkan untuk mengimbangi tumbuhnya perubahan-perubahan akibat pembangunan ini. Dengan demikian diharapkan akan selalu terdapatnya keserasian dan penyesuaian gerak antara masyarakat di satu pihak dan pemerintah di lain pihak. Masyarakat perlu diikutsertakan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan setiap kegiatan pembangunan di masyarakat, yang tentunya akan menentukan keberhasilan
dan kelangsungan daripada pembangunan itu sendiri. Kegiatan Operasi Bersih bertujuan untuk menciptakan suatu tatanan kehidupan masyarakat yang tertib, aman dan sejahtera dalam suatu ekosistem yang saling bergantung antara yang satu dengan lainnya. Seperti halnya di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, nampaknya peranan Kepala Desa yang memungkinkan cukup kuat dalam mempengaruhi warga masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap kesehatan lingkungan pada pelaksanaan kegiatan operasi bersih. Hal ini mungkin karena Kepala Desa selain berfungsi sebagai pelaksana kegiatan pemerintahan, mereka juga mempunyai posisi yang penting dalam setiap program pembangunan dan kemasyarakatan. B. Identifikasi Masalah
1
1. Adanya berbagai upaya yang dilakukan Kepala Desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat pada kegiatan operasi bersih. 2. Sebagian besar masyarakat memahami bahwa pelaksanaan operasi bersih merupakan perwujudan kesehatan lingkungan.. C. Perumusan Masalah Pemahaman masyarakat pada program kesehatan lingkungan, upaya yang dilakukan oleh Kepala Desa untuk meningkatkan motivasi masyarakat pada pelaksanaan operasi bersih, dan faktor-faktor pendorong dan penghambat yang dirasakan Kepala Desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat pada pelaksanaan kegiatan operasi bersih. D. Tujuan Penelitian Untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat pemahaman masyarakat pada program operasi bersih dan gambaran tentang upayaupaya yang dilakukan Kepala Desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat akan lingkungan di dalam program operasi bersih beserta faktor penghambatnya di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Fungsi motivasi adalah bahwa motivasi ini akan selalu ada pada diri individu selama kebutuhan-kebutuhannya belum terpuaskan atau terpenuhi, maka individu tersebut akan berusaha dengan segala usaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Adapun motivasi seseorang itu bergantung pada kekuatan dari motivasi itu sendiri. Dorongan ini yang menyebabkan mengapa seseorang berusaha untuk mencapai tujuantujuan, baik sadar maupun tidak sadar. Dorongan ini yang menyebabkan seseorang itu berprilaku, yang dapat mengendalikan dan memelihara kegiatan-kegiatan dan yang menetapkan arah umum yang harus ditempuh olehseseorang tersebut B. Konsep Kesehatan Lingkungan Pembangunan kesehatan lingkungan dilaksanakan dalam upaya untuk menumbuhkan dan membina sikap mental serta sikap hidup masyarakat supaya mereka memelihara dan menjaga keadaan sehat lingkungannya menuju terciptanya keadaan serasi sempurna dari semua faktor yang ada di lingkungan fisik manusia, sehingga perkembangan fisik manusia dapat diuntungkan kesehatannya serta kelangsungan hidupnya dapat dipelihara dan ditingkatkan. Kesehatan lingkungan adalah ilmu atau seni dalam mencegah penyakit, memperpanjang hidupa manusia dan mempertinggi derajat kesehatan serta efesiensi melalui usaha-usaha masyarakat yang terorganisir untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat, memberantas penyakit menular, pendidikan dalam usaha untuk memperoleh pengenalan kelainan (diagnosa) sedini mungkin serta mengembangkan organisasi-organisasi kesejahteraan masyarakat agar dapat menjamin setiap orang untuk memperoleh tingkat kehidupan yang layak dan cukup untuk memelihara kesehatannya. Tujuan yang diutamakan oleh kesehatan lingkungan tentu saja adalah tujuan yang pertama, yakni kesehatan manusia sedangkan tujuan lainnya yakni dalam rangka mengatasi pengaruh negatif terhadap estetika, kenikmatan, efisiensi, keseimbangan ekologi serta sumber daya alam. Kepedulian terhadap lingkungan pada hakekatnya bukan merupakan tanggungjawab pemerintah semata, tetapi juga perlu dukungan konkrit pihak swasta dan segenap komponen masyarakat. Program Opsih merupakan hal penting karena bagian partisipasi aktif untuk meningkatkan kesadaran
TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Motivasi Menurut Harsey dan Blachard seperti dikutip Djudju Sujdana (1992:115) mengemukakan bahwa “Motivasi adalah kegiatan untuk menumbuhkan situasi yang secara langsung dapat mengarahkan dorongandorongan yang ada dalam diri seseorang kepada kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.” Moekidjat (1983:14) menyatakan bahwa motivasi secara garis besar dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu: Motivasi internal, yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri individu untuk melakuukan sesuatu tanpa paksaan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, dan motivasi eksternal yaitu motivasi yang muncul apabila ada rangsangan dari luar. Jenis-jenis motivasi yang disebutkan di atas, kiranya dapat memberikan gambaran bahwa motivasi mempengaruhi tingkah laku manusia baik itu datang dari dalam dirinya maupun datang dari luar dirinya. Karena itu motivasi diantaranya dapat dikatakan sebagai suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong, merangsang serta mengarahkan kegiatan individu.
2
masyarakat dalam melestarikan lingkungan dan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu kegiatan Opsih juga untuk menambah keindahan dan kesejukan. Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu kesehatan dan pencegahan. Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber dan lainnya. Ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih indah dan nyaman. Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat. Diharapkan dengan adanya penerapan program Opsih dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas lingkungan disekitarnya, meningkatkan kualitas udara, menambah areal resapan air baku dan mencegah terkontaminasinya air baku akibat pencemaran yang semakin tinggi serta meningkatkan kualitas tanah yang menurun akibat mengabaikan kepentingan ekologis. C. Progam Pembangunan Sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah Seperti kita ketahui, dalam melaksanakan pembangunan, harus adanya keterlibatan dari seluruh komponen yang ada di bangsa ini, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Oleh karena itu keberhasilan pembangunan akan sangat tergantung kepada ketiga komponen di tersebut. Dalam kaitan dengan hal tersebut penulis memandang bahwa diperlukan upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di dalam setiap program pembangunan, termasuk operasi bersih yang dilaksanakan di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Upaya yang berupa peningkatan motivasi tersebut penulis merupakan salah satu bentuk pendidikan lua sekolah, di mana hal ini didasarkan pada ciriciri yang melekat pada pendidikan luar sekolah. Ciri-ciri yang dimaksud tersebut adalah: Adanya tujuan yang hendak dicapai dari upaya yang dilakukan oleh Kepala Desa. Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah timbulnya kesadaran berupa adanya
pengetahuan, sikap dan ketrampilan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan, baik yang menyangkut menusianya maupun yang menyangkut lingkungannya. Memiliki ciri-ciri khusus, yang dalam hal ini berupa; kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam masyarakat, terorganisir, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Memiliki sasaran, yaitu seluruh masyarakat tanpa membeda-bedakan kelas sosial. Artinya seluruh masyarakat mempunyai kedudukan dan kewajiban yang sama dalam kegiatan kesehatan lingkungan. Memiliki Komponenkomponen, yaitu masukan mentah berupa warga masyarakat dengan segala karakteristiknya, masukan lingkungan berupa lingkungan tempat di mana masyarakat itu berada, masukan sarana berupa instruktur dalam hal ini staf Desa, adanya proses kegiatan dan adanya keluaran yang diharapkan dan pengaruh lain yang mungkin akan timbul. Dari beberapa ciri yang melekat terhadap upaya yang dilakukan oleh Kepala Desa, penulis meyakini bahwa hal tersebut merupakan salah satu kegiatan pendidikan luar sekolah. Dalam upaya meningkatkan motivasi masyarakat dalam program operasi bersih yang dilakukan oleh Kepala Desa akan meliputi langkah-langkah; pemberian informasi dan pemberian bantuan. Pemberian informasi bertujuan untuk menjelaskan kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat mempunyai keinginan untuk memelihara kesehatan lingkungannya. Informasi ini diharapkan dapat sampai kepada masyarakat melalui Kepala Desa. METODOLOGI PENELITIAN Teknik pengumpulan data yang dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut : A. Angket Angket ini ditujukan bagi aparat Desa dan para kepala rumah tangga di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang merupakan alat pengumpul data utama dalam penelitian ini. Adapun dipilihnya angket sebagai alat pengumpul data utama adalah: Angket mempermudah dalam memperoleh jawaban responden dan terarah serta seragam sehingga memudahkan dalam mengolah data. Dengan memperhatikan hal tersebut,
3
diharapkan angket dapat memberikan jawaban yang selengkap-lengkapnya guna memenuhi data penelitian yang diperlukan. Dalam penelitian ini sampel yang dipilih untuk kepentingan penelitian ini adalah 10 orang aparat Desa ditambah dengan sampel yang diambil dari setiap RW. Sampel ini diambil secara proporsional dari 10 RW, yang setiap RW diwakili oleh 5 orang, sehingga sampel dari masyarakat sejumlah 50 orang. Total sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang. B. Wawancara Dalam teknik ini menghendaki adanya komunikasi langsung antara peneliti dengan subjek penelitan atau sampel. Kartini Kartono (1990:187) mengemukakan bahwa "wawancara adalah suatu percakapan, tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu". Wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan yang dapat menunjang terhadap permasalahan yang diteliti, terutama untuk memperoleh data observasi langsung. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada Kepala Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang mendorong dan menghambat upaya Kepala Desa dalam memotivasi masyarakat pada pelaksanaan program kesehatan lingkungan melalui kegiatan operasi bersih. C. Observasi Observasi adalah "studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan mengamati dan pencatatan" (Kartini Kartono, 1990:157). Tujuan dipergunakannya teknik observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengamati secara langsung kondisi kesehatan lingkungan di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. D. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah "suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis guna memperoleh pendapat para ahli dan teorinya melalui sumber bacaan" (Bohar Soeharto, 1987:244). Teknik studi kepustakaan dalam penelitian ini dilakukan dengan jalan mempelajari/membaca berbagai sumber literatur yang ada hubungannya dengan maksud dan masalah yang diteliti. Dari teknik
ini diharapkan diperoleh konsep-konsep dan teori-teori yang berhubungan dan dapat dijadikan landasan pemikiran dalam penulisan ini, sehingga diperoleh keterkaitan antara teori dan tujuan penelitian. E. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dalam penelitian ini dipilih sebagai alat untuk mendapatkan data tertulis yang diperlukan untuk melengkapi data penelitian, yaitu dengan jalan membaca, menelaah, mengkaji dan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti seperti gambaran umum wilayah yang diteliti, komposisi penduduk, tingkat pendidikan dan sebagainya. PEMBAHASAN Desa Cikole merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, jarak dari desa ke ibukota kecamatan 3,5 km, ke ibukota kabupaten 20 km dan ke ibukota provinsi 35 km. wilayah Desa Cikole merupakan daratan dengan ketinggian 11.280 km di atas permukaan laut, curah hujan 2.207 mm/tahun, dan suhu rata-rata berkisar 20 ˚C. Luas areal Desa Cikole Kecamatan Lembang adalah 1.456,56 Ha. Yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini yaitu kesadaran masyarakat terhadap lingkungan melalui kegiatan operasi bersih di Desa Cikole Kecamatan Lembang. Adapun yang digunakan untuk mengumpulkan data dari para kepala keluarga dan aparat desa yaitu dengan penyebaran angket. Angket ini ditujukan untuk mengetahui kesadaran masyarakat akan motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Analisa data untuk tiap-tiap item dan menggunakan interpretasi data yang telah diketahui disusun dengan sistem tabel. Diperoleh data bahwa menurut seluruh responden (100%) menyatakan bahwa kegiatan operasi bersih dipandang sangat penting (Angket A Bagian III No. 1). Hal ini memberikan arti bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya operasi bersih sudah tertanam di dalam diri masyarakat. Namun demikian, meskipun seluruh responden menyatakan pentingnya operasi bersih, namun dari mereka masih ada yang kadang-kadang saja memperhatikan lingkungannya sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari, meskipun dengan frekuensi yang sedikit (20%). Selanjutnya diperoleh data bahwa sebagian
4
besar responden (80%) menyatakan bahwa setelah mendapatkan informasi tentang program operasi bersih, maka mereka mempergunakannya dalam kehidupan seharihari dan menyebarluaskannya kepada orang lain, dan hanya sebagian kecil saja (10%) yang menyatakan untuk dipergunakan sendiri saja atau hanya untuk dipahami saja (10%). Dari beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan sementara, bahwa Kesehatan Lingkungan melalui program operasi bersih sudah dipahami dan dipandang penting oleh masyarakat Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, yang dicirikan dengan beberapa pernyataan yang disampaikan oleh responden pada setiap pertanyaan yang diajukan. Di bawah ini disajikan data berkenaan dengan upaya-upaya yang dilakukan Kepala Desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat dalam Kesehatan Lingkungan melalui operai bersih kepada masyarakat di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan data yang diperoleh baik dari Aparat Desa maupun dari masyarakat, terungkap bahwa seluruh responden (100%) menyatakan bahwa Kepala Desa selalu menyampaikan informasi yang berkenaan dengan Kesehatan Lingkungan (Angket A Bagian III No. 9). Namun demikian terungkap data bahwa penyampaian informasi tersebut menurut hampir seluruh responden (70%) dilaksanakan secara rutin setiap pertemuan di kegiatan operasi bersih, dan hanya sebagian kecil saja (20%) yang menyatakan setiap pertemuan sebulan sekali, dan sebagian kecil lainnya menyatakan tidak tentu (10%). Berikutnya diperoleh data bahwa tempat yang dipergunakan oleh Kepala Desa dalam menyampaikan informasi program operasi bersih kepada masyarakat menurut sebagian besar responden (70%) menyatakan bahwa tempat yang biasa dilakukan oleh Kepala Desa dalam mengajak (memotivasi) masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam operasi bersih adalah kegiatan rutin Kesehatan Lingkungan di lokasi yang telah ditentukan, sedangkan sebagian kecil menyatakan dilakukan disaat rapat desa dilaksanakan (15%), pengajian rutin (10%), di salah satu rumah anggota (0%), dan sebagian kecil lainnya (5%) menyatakan tidak tentu. Selanjutnya diperoleh data bahwa alat bantu yang dipergunakan oleh Kepala Desa untuk mengajak (memotivasi) masyarakat
untuk berparitisipasi dalam operasi bersih menurut hampir seluruh responden (90%) adalah contoh orang yang telah mengikuti program tersebut, dan hanya sebagian kecil saja (6%) yang mempergunakan alat berupa selebaran/ brosur, dan sebagian kecil lainnya (4%) menyatakan bahwa Kepala Desa tidak mempergunakan alat bantu. Selanjutnya diperoleh data bahwa menurut seluruh responden (100%) menyatakan bahwa selain menyampaikan informasi dan mengajak (memotivasi) berprilaku hidup sehat, Kepala Desa juga selalu membimbing/membantu masyarakat untuk mempermudah mengikuti program tersebut (Angket A Bagian III No. 19). Dari beberapa pertanyaan yang diajukan oleh penulis berkenaan dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh Kepala Desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat dalam program operasi bersih, sementara dapat disimpulkan bahwa terdapat upaya yang dilakukan oleh Kepala Desa, yang meliputi; upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya memperhatikan Kesehatan Lingkungan melalui program operasi bersih; upaya untuk memotivasi/mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan operasi bersih; dan upaya memberikan bimbingan atau bantuan kepada masyarakat yang berkenaan dengan operasi bersih. Dilihat dari tanggung jawab yang dimiliki oleh responden dalam meningkatkan motivasi masyarakat terhadap program operasi bersih kepada masyarakat, terungkap data bahwa menurut sebagian besar responden (80%), mereka mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap peningkatan motivasi masyarakat dalam program operasi bersih, dan kurang dari setengah responden (20%) yang menyatakan mereka merasa kurang bertanggung jawab terhadap peningkatan motivasi masyarakat di dalam program operasi bersih. Selanjutnya diperoleh data bahwa kemampuan Kepala Desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat dalam program operasi bersih, berdasarkan tabel menurut lebih dari setengah responden (60%) kemampuan mereka dirasa kurang memadai, hampir setengahnya (30%) merasakan tidak memadai dan mereka yang merasakan kemampuannya memadai dalam meningkatkan partisipasi masyarakat hanya sebagian kecil saja (10%). Menurut sebagian besar responden (80%) menyatakan bahwa motivasi yang
5
dimiliki masyarakat untuk mengikuti program operasi bersih cukup tinggi, dan hanya sebagian kecil saja (20%) yang menyatakan bahwa motivasi yang dimiliki oleh masyarakat tersebut biasa-biasa saja. Berdasar kepada beberapa hasil jawaban yang diperoleh dari responden, maka kesimpulan sementara diperoleh bahwa terdapat dua faktor yang dirasakan Kepala Desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat dalam program operasi bersih. Faktor tersebut adalah faktor pendorong dan faktor penghambat. Kedua faktor tersebut ada yang berasal dari dalam diri responden sendiri, maupun yang berasal dari luar responden. Lebih jelasnya akan diuraikan pada pembahasan hasil penelitian di bawah ini. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat pada program operasi bersih cukup tinggi. Hal ini terjadi sebagai dampak dari upaya-upaya yang dilakukan Kepala Desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat di dalam program operasi bersih. Disamping upaya Kepala desa, faktor lain dari tingginya motivasi masyarakat adalah adanya faktor-faktor yang mendorong pelaksanaan pembinaan yang dilakukan Kepala desa dalam meningkatkan motivasi masyarakat pada pelaksaan program Operasi Bersih di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
kegiatan-kegiatan lain di masyarakat. (tabel 8). Kesadaran akan pentingnya mengikuti program operasi bersih sudah melekat pada sebagian besar warga masyarakat Desa Cikole . Hal ini dicirikan dengan dorongan yang kuat untuk mengikuti kegiatan operasi bersih yang berasal dari dalam dirinya, dan tidak ada satu orangpun yang menyatakan atas paksaan dari orang lain atau pihak keluarganya (Tabel 9). Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil analisis data terhadap hasil kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Desa dalam meningkatkan pemahaman operasi bersih kepada masyarakat khususnya. Kegiatankegiatan tersebut adalah: Adanya usaha untuk memberikan informasi tentang pentingnya program operasi bersih di dalam kehidupan sehari-hari. Penyampaian informasi ini lebih banyak dilakukan pada kegiatan resmi di desa, rapat-rapat dan pengajian rutin, meskipun pernah pula dilakukan pada kegaiatan-kegiatan lainnya. Penyampaian informasi ini juga menggunakan media berupa brosur dan gambar dengan tujuan untuk memudahkan pemahaman masyarakat terhadap materi informasi yang diberikan (tabel 11,12,14,15). Adanya usaha yang dilakukan oleh Kepala Desa untuk memberikan motivasi/ dorongan/ajakan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam program operasi bersih. Motivasi ini diberikan lebih banyak pada kegiatan berlangsung, meskipun pernah pula dilakukan pada kegiatan lainnya. Untuk memudahkan pemberian motivasi ini, Kepala Desa selalu mengajak warga masyarakat dengan penuh perhatian dan kesabaran (Tabel 16,17). Di samping memberikan informasi dan motivasi/ajakan/dorongan, Kepala Desa juga memberikan bimbingan dan bantuan kepada warga masyarakat dalam hal pemahaman operasi bersih. Bantuan dan bimbingan yang dimaksud adalah kesedian Kepala Desa untuk senantiasa memberikan pelayanan kepada warga masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai operasi bersih. Pelaksanaan pemberian bimbingan dan bantuan tersebut dilakukan setiap ada kesempatan, di mana masyarakat membutuhkan informasi tentang operasi bersih tersebut (tabel 20,21). Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil analisis data terhadap faktor pendorong dan penghambat yang dirasakan oleh anggota Kepala Desa dalam
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan Kesimpulan akhir yang penulis kemukakan didasarkan pada pertanyaan penelitian terdahuku sebagai berikut : Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan berkenaan dengan operasi bersih oleh masyarakat, di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, sebagai berikut: Adanya pemahaman yang tinggi tentang arti pentingnya operasi bersih oleh masyarakat khususnya anggota kesehatan lingkungan di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat (Angket A Bagian III No.1). Seluruh masyarakat khususnya pada umumnya telah pernah mendapatkan informasi tentang program operasi bersih. Umumnya informasi yang mereka peroleh berasal dari Kepala desa yang menyampaikannya pada kegiatan-kegiatan resmi di desa dan rapat-rapat, sedangkan sumber lainnya diperoleh dari warga masyarakat lainnya, media massa atau
6
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai operasi bersih di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, yaitu: Faktor pendorong lainnya adalah kondisi motivasi dari masyarakat sendiri untuk merubah perilakunya ke arah yang lebih baik, dalam hal ini meningkatkan kesehatan lingkungan melalui operasi bersih (tabel 27). Faktor penghambat lain adalah keterbatasan dana dimiliki oleh Kepala Desa, sehingga adanya keterbatasan jangkauan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat akan operasi bersih (tabel 25) . B.Saran Berangkat dari kesimpulan di atas, terdapat beberapa masalah dalam meningkat pemahaman operasi bersih bagi masyarakat yaitu keterbatasan waktu dan dana untuk pembinaan, serta Kepala desa masih dinilai
kurang memadai dalam pemahaman masyarakat terhadap operasi bersih. Sedangkan potensi masyarakat cukup besar terhadap pembinaan operasi bersih, maka disampaikan saran-saran sebagai berikut: (1) Bagi masyarakat yang telah mengetahui dan memahami arti penting program kesehatan lingkungan melalui operasi bersih, diharapkan menjadi suri tauladan bagi masyarakat lainnya dalam memperhatikan kesehatan lingkungan nya; (2) Bagi Kepala Desa beserta Aparatnya, upaya ini bukan merupakan titik akhir dari perjuangan, oleh karena itu upaya-upaya tersebut harus terus dilakukan agar masyarakat lebih banyak yang mengetahui dan memahami tentang arti penting kesehatan lingkungan melalui operasi bersih bagi peningkatan sumber daya manusia.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, http://www.unicef.org/indonesia/id/wes.html, diakses 8 Oktober 2012 Arikunto, Suharsimi (1995). Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta. Artasasmita, Roni (1985). Pedoman Merancang Sistem Kursus dan Latihan, Bandung : FIP IKIP Hamijoyo, S.S. (1978). Aplikasi Model Komunikasi daripada Perubahan Sikap dalam Reseach Pembangunan Masyarakat Pedesaan. Jakarta. Hilman, A. (2001). Kesiapan daerah Menjalankan Otonomi Daerah (Makalah Seminar), Bandung : IAIN. Kartono, K. (1990). Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung : Alumni. Sudjana, D. (1996). Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Nusantara Press. Sudjana, N. (1995). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. (makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi). Bandung : Sinar Baru Alesindo. Surya, M. (2001). Mengembangkan Pendidikan Alternatif Memauki Milenium Ketiga (Makalah Seminar). Bandung : IAIN. Soeharto, Bohar (1989). Menyiapkan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi-Thesis), Bandung: Tarsito.Sudjana, Nana (1987). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah (Makalah – Skripsi – Tesis – Desertasi), Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sudjana (1992). Metoda Statistika, Bandung : Tarsito Surakhmad, Winarno (1986), Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar, Metode, Teknik), Bandung : Tarsito.
7