TESLA Vol. 9 No. 1, 23 – 32 (Maret 2007) Jurnal Teknik Elektro
ALAT PEMESANAN NOMOR BANGKU BIS TERINTEGRASI SECARA WIRELESS Tjandra Susila1), Tony Winata1) dan Trimamangsyah R.2)
Abstract Ticket order officer send information about seat number ordering from bus station to bus agency or the other hand. In one unit, the officer push a keypad and then the LED in the unit will “ON”. Beside that, he also transmitt the message to the other unit. When the other unit receive the message, the LED in the unit will ”ON”. So, with this seat number order instrument the passenger can get their seat number faster and efficiently. Keywords : wireless, modulation ASK, transmitter and receiver, keypad, LED
harga yang bersaing, hingga pelayanan terhadap para penumpang. Agen bis yang baik harus memiliki pelayanan yang bagus pada saat pemesanan tiket maupun pelayanan pada saat di dalam bis, serta dapat mengantar para penumpang dengan cepat namun tetap memberikan rasa aman dan kenyamanan sesuai dengan yang diinginkan oleh para penumpang.
PENDAHULUAN Teknologi elektronika pada saat ini semakin berkembang pesat pada berbagai bidang, salah satunya adalah pada bidang telekomunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi tersebut memudahkan manusia untuk dapat berhubungan dengan manusia lainnya. Salah satu perkembangan teknologi tersebut adalah teknologi telekomunikasi wireless (tanpa kabel). Teknologi telekomunikasi wireless tersebut dapat mengirim informasi dari pengirim menuju ke penerima tanpa melalui media kabel, namun melalui media udara bebas tanpa dipengaruhi jarak yang ada. Perangkat dari teknologi telekomunikasi wireless lebih efisien, efektif, dan mudah dipergunakan, sehingga aplikasinya dapat diterapkan pada lingkungan masyarakat luas. Aplikasi teknologi komunikasi wireless yang dapat diterapkan adalah untuk pemesanan nomor bangku bis baik pada terminal bis maupun melalui agen – agen bis.
Calon penumpang yang ingin melakukan pemesanan tiket dapat melakukannya dengan langsung membeli di terminal bis. Namun, bagi para calon penumpang yang rumahnya berjauhan dengan terminal bis tetapi cukup dekat dengan agen bis yang akan ditumpanginya, mereka dapat membeli tiket bis di agen bis tersebut. Dituntut agar bekerja dengan baik dan benar, agen bis tersebut harus menyesuaikan nomor tempat duduk calon penumpang dengan terminal bis dan agen-agen bis lainnya. Untuk menyesuaikannya, agen bis tersebut menghubungi terminal bis untuk menanyakan nomor bangku yang masih kosong dengan menggunakan radio kontak. Untuk mendapat kepastian nomor tempat duduk, terkadang petugas di agen bis harus menunggu beberapa saat karena jalur komunikasi yang dipakai mungkin sedang digunakan oleh agen-agen
Saat ini sudah banyak terdapat berbagai merek bis antarkota antarpropinsi yang dapat kita temui. Persaingan antar agen bis pun terjadi. Demi menjaga reputasi, para pemilik agen bis berlomba-lomba meningkatkan mutu mulai dari segi armada bis yang tersedia, 1) 2)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Alumni Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara
23
24
Tjandra Susila, Tony Winata dan Trimamangsyah R.
bis lain.
Spesifikasi Rancangan
Atas dasar pemikiran di atas, maka dibuat perangkat pemesanan nomor bangku bis pada terminal bis maupun di agen bis secara wireless dengan menggunakan gelombang Radio Frequency (RF). Sistem perangkat ini secara garis besar terdiri dari unit pemancar (transmitter) dan penerima (receiver) yang berada pada terminal bis dan agen bis. Perangkat yang terdapat pada terminal bis dan agen bis menggunakan modul keypad yang digabungkan dengan Light Emitting Diode (LED) yang menggambarkan nomor bangku dalam bis, sehingga petugas pemesanan tiket dapat menentukan nomor bangku calon penumpang melalui daftar nomor bangku yang telah disediakan. Perangkat pada terminal bis dan agen bis, selain dapat mengirim juga dapat menerima data. Oleh karena itu, pada saat salah satu perangkat baik yang ada pada terminal bis ataupun agen bis memesan nomor bangku, maka datanya akan terkirim ke semua perangkat yang saling berhubungan.
Spesifikasi rancangan alat pemesanan nomor bangku bis terintegrasi secara wireless ini memiliki beberapa spesifikasi antara lain : • Komunikasi yang dilakukan antara agen bis dan terminal bis secara dua arah. • Menggunakan mikrokontroler sebagai pemroses utama. • Menggunakan pemancar dan penerima ASK Ultra High Frequency (UHF) dengan frekuensi 300 MHz – 3000 MHz. • Menggunakan keypad sebagai control. • Menggunakan LED sebagai tampilan nomor bangku pada perangkat yang terdapat di agen bis dan terminal bis. Tabel berikut adalah perbandingan hasil survei dengan alat yang dirancang. Tabel 1. Perbedaan hasil survei dengan alat yang dirancang Alat yang akan No Hasil Survei dirancang 1.
Tujuan Rancangan Perancangan dan pembuatan alat pemesanan nomor bangku bis terintegrasi secara wireless ini bertujuan untuk menghasilkan sistem pemesanan nomor bangku yang dapat mempersingkat waktu pemberian nomor bangku bis kepada calon penumpang. Modul-modul yang akan dirancang pada perancangan ini adalah sebagai berikut: ● Modul power supply (catu daya) ● Modul mikrokontroler ● Modul demultiplexer ● Modul relay ● Modul keypad ● Modul LED Modul-modul yang tidak dirancang dalam perancangan ini adalah: ● Modul pemancar ASK ● Modul penerima ASK
2.
3.
Petugas di agen menunggu sampai jalur komunikasi yang digunakan sepi agar dapat menghubungi terminal Dapat terjadi kesalahan komunikasi yang menyebabkan adanya nomor bangku untuk lebih dari satu calon penumpang Tidak ada tampilan nomor bangku
Petugas tidak perlu menunggu hingga jalur komunikasi sepi, nomor bangku dikirim secara wireless Komunikasi lebih jelas karena menggunakan perangkat yang sudah terprogram
Ada tampilan nomor bangku yang menggambarkan keadaan nomor bangku di dalam bis
Deskripsi Konsep Perancangan perangkat pemesanan nomor bangku bis pada agen dan terminal bis berguna untuk mempermudah proses
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
25
Alat pemesanan nomor bangku bis terintegrasi secara wireless
pemesanan nomor bangku bis oleh petugas pemesanan tiket. Selain itu, petugas pemesanan tiket tidak perlu menunggu giliran dengan agen-agen bis lainnya untuk menggunakan jalur komunikasi agar dapat melakukan penyesuaian nomor bangku dengan terminal bis. Dengan kata lain, pemasangan dan penerapan alat ini akan meningkatkan kualitas pelayanan pemesanan nomor bangku bis dan menguntungkan semua pihak yang bersangkutan. Alat ini terdiri dari dua bagian, di mana kedua bagian tersebut berkomunikasi secara wireless. Bagian pertama merupakan unit pemancar yang terdiri dari modul keypad yang digabung dengan Light Emitting Diode (LED), modul mikrokontroler, pemancar Amplitude Shift Keying (ASK). Unit pemancar ini menggunakan modul keypad yang digunakan oleh petugas pada pemesanan tiket untuk memasukkan kode nomor bangku bis yang ingin dipesan. Kode nomor bangku yang dimasukkan kemudian diolah oleh mikrokontroler lalu ditampilkan dengan menggunakan LED sesuai dengan nomor bangku yang dipesan. Mikrokontroler pada bagian pemancar juga berfungsi sebagai pengendali, dimana mikrokontroler tersebut akan selalu menerima input data dari keypad yang terdapat pada modul kontrol, kemudian mikrokontroler tersebut akan mengatur pengiriman data tersebut ke transmitter (pemancar). Selain itu mikrokontroler yang ada di bagian pemancar juga mempunyai tugas untuk melakukan pengalamatan data. Mikrokontroler yang ada
Keypad
Demultiplexer
dibagian receiver (penerima) mempunyai tugas untuk menerjemahkan data yang masuk. Selain itu mikrokontroler tersebut juga bertugas untuk melakukan pengecekan setiap alamat yang dikirim dari pemancar. Bagian kedua merupakan unit penerima yang terdiri dari modul penerima, modul mikrokontroler, serta modul keypad dan LED. Sinyal modulasi yang diterima oleh unit penerima didemodulasi sehingga didapatkan sinyal informasinya. Sinyal informasi yang berupa data biner tersebut dikirim ke mikrokontroler. Data biner tersebut diolah dan ditampilkan pada modul LED yang menunjukkan nomor bangku yang ingin dipesan oleh calon penumpang. • Diagram blok Diagram blok perancangan dan implementasi alat pemesanan nomor bangku bis secara wireless terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian pengirim dan penerima yang terdapat pada agen bis dan terminal bis. Gambar 1 dan 2 adalah diagram blok dari alat yang dirancang. •
Modul LED Bagian pada terminal bis dan agen bis menggunakan 43 buah LED indikator, di mana 41 LED di antaranya mewakili lampu untuk tiap nomor bangku di dalam bis. Dipilihnya LED ini sebagai indikator pada bagian pemancar maupun penerima adalah karena LED ini memiliki karakteristik arus yang kecil yaitu 10 mA, sehingga tidak memboroskan pemakaian daya pada rancangan alat ini.
RELAY
Pemancar ASK
Mikrokontroler
LED
Demultiplexer
Penerima ASK
Gambar 1. Diagram blok pada agen bis. TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
26
Tjandra Susila, Tony Winata dan Trimamangsyah R.
Keypad
Demultiplexer
RELAY
Pemancar ASK
Mikrokontroler
LED
Penerima ASK
Demultiplexer
Gambar 2. Diagram blok pada terminal bis. •
Modul keypad Keypad sebagai alat untuk memilih mode tampilan yang akan ditampilkan pada layar. Keypad yang digunakan tersusun atas 12 baris dan 4 kolom yang terdiri dari tombol 1, tombol 2,…,tombol 41 yang menggambarkan keadaan nomor bangku yang terdapat di dalam bis.
•
Modul mikrokontroler Mikrokontroler pada alat ini merupakan keluaran ATMEL, yakni AT89S51. Pemilihan AT89S51 karena dapat ditemukan dengan mudah dipasaran serta memiliki kemampuan dan kemudahan dalam menulis dan menghapus. Walaupun mikrokontroler ini memiliki RAM yang tidak terlalu besar namun masih cukup untuk menyimpan program. AT89S51 memiliki keistimewaan yaitu ketika waktu men-download program, dimana program dapat di-download secara langsung di dalam modul project-nya sehingga AT89S51 tidak perlu dipindahkan ke modul downloader, disebabkan adanya Insystem Serial Programming (ISP) pada AT89S51. Ukuran kristal yang digunakan untuk clock berupa kristal dengan ukuran 11,059MHz.
•
Modul demultiplexer Demultiplexer menerapkan rangkaian TTL untuk mengenali 4 kode biner input ke dalam salah satu dari 16 output yang tidak saling berkaitan, ketika kedua strobe input G1 dan G2 dalam keadaan low. Fungsi demultipleksing ini dilakukan dengan
menggunakan 4 saluran input untuk mengalamatkan saluran output, melewatkan data dari salah satu strobe input, sementara strobe input yang lain low. Ketika salah satu di antara strobe input dalam keadaan high, maka semua output adalah high. Inti dari demultiplexer ini adalah untuk menambah atau memperbanyak output dari input yang masuk, yaitu dari 4 input menjadi 16 output.
•
Modul pemancar ASK Modul pemancar ASK yang digunakan adalah TLP434A. Dipilihnya pemancar ini adalah karena telah tersedia dipasaran dan mudah diperoleh serta praktis dalam
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
27
Alat pemesanan nomor bangku bis terintegrasi secara wireless
penerapannya. Frekuensi yang digunakan oleh pemancar ini sudah dikunci, sehingga kita tidak perlu menyetel frekuensi lagi. Keuntungan dari dikuncinya frekuensi ini adalah tuning frekuensinya tidak akan bergeser yang dapat menyebabkan berubahnya frekuensi. Pemancar ini bekerja pada frekuensi 433,92 MHz dengan jangkauan tegangan operasi dari 212 Volt.
•
•
Modul penerima ASK Modul penerima ASK yang digunakan adalah RLP434A. Dipilihnya penerima ini adalah karena telah tersedia dipasaran dan mudah diperoleh serta praktis dalam penerapannya. Kelebihan dari penerima ASK ini adalah tuning frekuensinya sudah dikunci pada frekuensi yang sama dengan yang digunakan oleh pemancar, sehingga kita tidak perlu lagi mencocokkan frekuensinya dengan frekuensi pemancar. Penerima ASK ini bekerja pada frekuensi 433,92 MHz dengan jangkauan tegangan operasi dari 4,5-5,5 Volt.
Modul relay Relay yang digunakan pada perancangan sistem alat ini yaitu relay dengan tegangan +12VDC yang memiliki 5 kaki yang terdiri dari 2 kaki untuk catu daya, satu kaki common, satu kaki normally close dan satu kaki normally open. Rangkaian relay digunakan untuk mengaktifkan pemancar sehingga bila mendapatkan
trigger yang dikendalikan oleh mikrokrontroler maka relay tersebut baru akan aktif. Realisasi Rancangan Perancangan alat pemesanan nomor bangku bis terintegrasi secara wireless ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian hardware dan bagian software. Perancangan hardware terdiri dari beberapa bagian antara lain yaitu : Perancangan modul power supply (catu daya), Perancangan modul mikrokontroler, Perancangan modul demultiplexer, Perancangan modul keypad dan LED, Perancangan modul relay, dan Perancangan modul pemancar dan penerima ASK. Perancangan software dilakukan dengan menggunakan program Assembler ASM51 yang kemudian program tersebut akan didownload ke dalam mikrokontroler. •
Perancangan modul catu daya Perancangan modul catu daya ini menggunakan transformator, dioda bridge, kapasitor, transistor, dan IC regulator. Transformator ini digunakan untuk menurunkan tegangan input AC 220V menjadi tegangan AC 12V, kemudian tegangan akan disearahkan dengan satu buah dioda bridge untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Kapasitor sebesar 4700uF/50V berfungsi untuk membantu menghilangkan ripple yang dihasilkan oleh dioda, kemudian transistor tipe TIP2955 berfungsi untuk menguatkan arus sehingga pada akhirnya akan menghasilkan arus yang lebih kuat. Agar mencapai keluaran tegangan yang dibutuhkan dan stabil dengan baik maka digunakan IC Regulator LM7805 (+5 Vdc) dan LM7812 (+12 Vdc).
•
Perancangan modul mikrokontroler Rangkaian mikrokontroler terhubung dengan modul keypad dan LED, pemancar ASK, dan penerima ASK. Modul mikrokontroler ini melakukan
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
28
Tjandra Susila, Tony Winata dan Trimamangsyah R.
pengendalian semua modul tersebut. Pada port 2 (2.0...2.7) mikrokontroler terdapat modul keypad sebagai input masukan nomor bangku bis yang dipesan. Modul LED yang fungsinya menanpilkan nomor bangku, terhubung pada port 0 (0.0...0.7) serta register pengaturan RS, E, R/W (P1.2, P1.3, P1.4). Input data yang berupa nomor bangku oleh mikrokontroler akan diproses, selanjutnya outputnya berupa deretan data biner yang isinya ID nomor bangku yang dipesan. Deretan biner tersebut dikirim ke pemancar ASK melalui port serial TXD P3.1 yang akan menghidupkan (”ON”) pemancar. Namun sebelum deretan biner tersebut dikirim, modul mikrokontroler terlebih dahulu mengaktifkan modul relay pada port P3.4. Modul relay yang aktif tersebut akan menghidupkan (”ON”) pemancar ASK untuk ditransmisikan ke udara melalui pemancar FM. Rangkaian mikrokontroler pada alat ini juga digunakan sebagai pengolahan data yang masuk melalui port serial RXD P3.0. Pada port P3.0 terhubung oleh modul penerima ASK, yang fungsinya untuk mendemodulasi sinyal ASK yang diterima. Deretan data biner hasil demodulasi akan diproses oleh mikrokontroler dan menampilkan data tersebut pada LED yang isinya ID nomor bangku bis. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 VCC
P1.0 P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7 RST P3.0(RXD) P3.1(TXD) P3.2(INT0) P3.3(INT1) P3.4(TD) P3.5(T1) P3.6(WR) P3.7(RD) XTAL2 XTAL1
C1 5V Penerima ASK
Pemancar ASK
P0.0 P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7 EA/VPP ALE/PROG PSEN P2.0 P2.1 P2.2 P2.3 P2.4 P2.5 P2.6 P2.7
•
Perancangan modul keypad dan LED Rangkaian keypad dan LED ini menggunakan push button dan LED yang sama banyaknya yaitu 43 buah. 41 buah untuk jumlah banku di dalam bis, 1 buah sebagai tombol start, dan 1 buah untuk tombol reset. Rangkaian ini digunakan untuk memberitahukan pemesanan nomor bangku bis dari terminal bis ke agen-agen bis dan sebaliknya. Saat keypad tidak ditekan, maka kaki pada keypad tersebut tidak terhubung, yang berarti tidak memberikan tegangan. Dalam keadaan demikian berarti keypad dalam keadaan low. Ketika kita menekan keypad, maka kaki pada keypad akan terhubung yang berarti keypad tersebut memberikan tegangan. Dalam keadaan demikian keypad dalam keadaan high dan diumpankan ke mikrokontroler untuk diproses lebih lanjut. Rangkaian LED pada modul ini digabungkan dengan rangkaian keypad. Saat Keypad dalam kondisi low, maka LED juga dalam kondisi low.Ketika keypad pada nomor tertentu ditekan, maka LED yang terhubung dengan keypad tersebut dalam keadaan high yang akan menyebabkan LED akan menyala. Begitu juga ketika mikrokontroler menerima data yang berasal dari transmitter. Data yang telah diproses oleh mikrokontroler kemudian dialirkan ke modul LED untuk ditampilkan sesuai dengan data yang telah diterima. Gambar rangkaian keypad dan LED dapat dilihat pada gambar berikut.
LED
KEYPAD
C2
C2
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
29
Alat pemesanan nomor bangku bis terintegrasi secara wireless
•
emiter short ke ground, sehingga relay mendapat tegangan. Kutub common yang awalnya terhubung kutub NC berpindah ke kutub NO, sehingga pemancar “ON” mendapat tegangan.
Perancangan modul demultiplexer Modul keypad dan LED yang digunakan pada alat ini memiliki output sebanyak 32. Jumlah ini tidak dapat ditampung oleh mikrokontroler karena terlalu banyak. Untuk mengatasinya, maka digunakan modul demultiplexer yang berfungsi untuk menambah atau output dari input yang masuk, yaitu dari 4 input menjadi 16 output.
VCC
CO
IN 4002 DIODE
Relay NO
Modul demultiplexer ini juga menggunakan IC 74ALS573 yang dihubungkan dengan kolom rangkaian LED. IC ini berfungsi sebagai buffer arus dari mikrokontroler ke tampilan LED. Hal ini dilakukan agar tingkat arus untuk tampilan LED lebih baik.
•
Perancangan Modul Relay Modul relay digunakan untuk “ON-OFF” pemancar dan penerima. Modul relay terdiri dari transistor BD 139, dioda IN 4002, resistor 10 K, dan Relay. Rangkaian relay ini digunakan untuk mengaktifkan pemancar sehingga bila mendapatkan trigger yang dikendalikan oleh mikrokrontroler, maka relay tersebut baru akan aktif. Logika bernilai high dari output port pin mikrokontroller yang terhubung dengan basis transistor NPN BD 139 mengakibatkan kolektor dan
NC
Pemancar ASK 10 K
Port
•
BD 139
Perancangan modul pemancar ASK Modul pemancar ASK ini digunakan untuk mengirim data digital yang keluar dari rangkaian mikrokontroler agar dapat ditransmisikan melalui gelombang elektromagnetik ke bagian penerima. Modul pemancar ASK ini adalah sebuah modulator Amplitudo Shift Keying (modulator ASK) yang bekerja pada frekuensi 433,92 MHz. Modul ini dapat bekerja pada tegangan catu daya 2 Volt hingga 12 Volt. Modul ini memiliki penguat RF untuk memancarkan sinyal termodulasi ASK dalam bentuk gelombang elektromagnetik ke udara. Penguat RF yang terdapat dalam modul ini berkekuatan 8 mW. Pemancar ini sangat praktis dan mudah dalam penggunaannya, karena pemancar ini hanya menyerap arus sekitar 5 mA saja. Kecepatan pemancar ASK ini dalam mengirimkan data adalah sebesar 2,4 kbps.
•
Perancangan modul penerima ASK Modul penerima ASK ini berfungsi untuk mendeteksi dan mendemodulasikan kembali sinyal informasi yang diterima dari bagian pemancar ASK, agar dapat diolah dan informasi tersebut dapat ditampilkan pada modul LED. Penerima ASK ini merupakan sebuah demodulator Amplitodo Shift Keying (Demodulator
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
30
Tjandra Susila, Tony Winata dan Trimamangsyah R.
ASK) yang juga bekerja pada frekuensi 433,92 MHz. Penerima ASK ini dapat bekerja pada tegangan catu 4,5 Volt hingga 5,5 Volt. •
START
Inisialisasi Port dan memori
Realisasi rancangan perangkat lunak Rancangan perangkat lunak dimulai dari inisialisasi tiap port mikrokontroler dan memori yang kemudian diteruskan pada proses pembacaan input data yang masuk. Jika ada input data yang masuk, maka program akan mengaktifkan pemancar dan mikrokontroler akan mengirimkan data secara serial ke pemancar ASK.
Ada Input data?
TIDAK
YA
Data Valid
TIDAK
YA Analisa Data
START
Tampilkan Data Inisialisasi Port dan Memori
END
Ada Input Data?
TIDAK
•
YA
Aktifkan Relay Pemancar
Tampilkan data
Kirim Data
END
Rancangan perangkat lunak pada saat menerima data dimulai dari inisialisasi memori dan tiap portnya. Kemudian dilanjutkan pada proses penerimaan data, apabila ada data yang diterima dan data valid, maka program akan menganalisa data yang masuk untuk ditampilkan pada LED.
Realisasi rancangan sistem alat pemesanan nomor bangku bis secara wireless Langkah selanjutnya setelah merealisasikan rancangan subsistem menjadi satu-kesatuan sistem. Realisasi sistem tersebut merupakan penggabungan dari seluruh modul yang sudah dibuat. Modul-modul tersebut dihubungkan menjadi satu sistem yang utuh dan sistem ini akan diatur oleh program yang telah dimasukkan ke dalam memori mikrokontroler.
Berikut ini adalah gambar skematik rangkaian keseluruhan
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
31
Alat pemesanan nomor bangku bis terintegrasi secara wireless
1 2 3 4 5 6
VCC
1 2 3 4 5 6 7 8
P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17
P15 P16 P17 RST
P1. 0 P1. 1 P1. 2 P1. 3 P1. 4 P1. 5 P1. 6 P1. 7
ISP
P0. 0 P0. 1 P0. 2 P0. 3 P0. 4 P0. 5 P0. 6 P0. 7
P00 P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07
39 38 37 36 35 34 33 32
1 2 3 4 5 6 7 8 9
P00 P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07
1
2
ANT1 VCC RP1 IC1 P4
RLP1 1 2 3 4
P30 VCC
GND DIGITAL OUT LINEAR OUT VCC
8 7 6 5
ANT GND NC VCC
VCC
RLP43 4A P36
1K
19 18
RST
P2. 0 P2. 1 P2. 2 P2. 3 P2. 4 P2. 5 P2. 6 P2. 7
X1 X2
9
EA/VP
21 22 23 24 25 26 27 28
VCC
P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27
D0 1N4007
VCC 31 Q1 BC547
R?
P37 ALE/P PSEN
RESET
RL1
30 29
ANT2
10K
AT8 9S51
1
X1 X2
P3. 0 /RXD P3. 1 /TXD P3. 2 /INT0 P3. 3 /INT1 P3. 4 /T0 P3. 5 /T1 P3. 6 /WR P3. 7 /RD
2
10 11 12 13 14 15 16 17
P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37
TLP1 1 VCC P31
C1
2
C3 +
R1 1 00
X1
GND
ANT
CODE INPUT
VCC
4 3
VCC
TLP434A
1 0u F Y1 1 1. 0 59 2 X2
3 0p F C2
SW1 RST RST
+12
U0 1
R2
LM78 05 CT
Vin
+5V
+
+ C4 1000uF D0 BRIDGE
3
VCC + C5 470uF
+ C6 47uF
C7 100nF
C8 100nF
J2 1 2 +5V
2
PWR 5V
-
1 2
AC2 AC1
J0
8K2
GN D
3 0p F
IC1
23 22 21 20 P00 P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07
A B C D
18 19
G1 G2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17
BL1 BL2 BL3 BL4 BL5 BL6 BL7 BL8 BL9 BL1 0 BL1 1 BL1 2 KL1 KL2 KL3 KL4
7 4LS15 4 IC2 1 11
OC C
2 3 4 5 6 7 8 9
1D 2D 3D 4D 5D 6D 7D 8D
19 18 17 16 15 14 13 12
1Q 2Q 3Q 4Q 5Q 6Q 7Q 8Q
S1
S13
S25
S37
SW-PB
SW-PB
SW-PB
SW-PB
S2
S14
S26
S38
SW-PB
SW-PB
SW-PB
SW-PB
S3
S15
S27
S39
SW-PB
SW-PB
SW-PB
SW-PB
S4
S16
S28
S40
SW-PB
SW-PB
SW-PB
SW-PB
S5
S17
S29
S41
SW-PB
SW-PB
SW-PB
SW-PB
S6
S18
S30
S42
SW-PB
SW-PB
SW-PB
SW-PB
S7
S19
S31
S43
SW-PB
SW-PB
SW-PB
SW-PB
S8
S20
S32
S44
SW-PB
SW-PB
SW-PB
SW-PB
S9
S21
S33
S45
SW-PB
SW-PB
SW-PB
SW-PB
S10
S22
S34
S46
SW-PB
SW-PB
SW-PB
SW-PB
S11
S23
S35
S47
SW-PB
SW-PB
SW-PB
SW-PB
S12
S24
SW-PB
SW-PB
D1
D13
D2 5
D3 7
BS1
LED D2
LED D14
LED D2 6
LED D3 8
BL1
BS2
LED D3
LED D15
LED D2 7
LED D3 9
BL2
BS3
LED D4
LED D16
LED D2 8
LED D4 0
BL3
BS4
LED D5
LED D17
LED D2 9
LED D4 1
BL4
BS5
LED D6
LED D18
LED D3 0
LED D4 2
BL5
BS6
LED D7
LED D19
LED D3 1
LED D4 3
BL6
BS7
LED D8
LED D20
LED D3 2
LED D4 4
BL7
BS8
LED D9
LED D21
LED D3 3
LED D4 5
BL8
BS9
LED D10
LED D22
LED D3 4
LED D4 6
BL9
BS10
LED D11
LED D23
LED D3 5
LED D4 7
BL1 0
BS11
LED D12
LED D24
LED
LED
BL1 1
BS12
LED
LED
74ALS573 IC3
23 22 21 20 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27
18 19
A B C D G1 G2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17
BS1 BS2 BS3 BS4 BS5 BS6 BS7 BS8 BS9 BS10 BS11 BS12 KS1 KS2 KS3 KS4
KS1
KS2
KS3
KS4
KL1
KL2
BL1 2 KL3
KL4
7 4LS15 4
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan realisasi dan hasil pengujian yang dilakukan terhadap rancangan ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perancangan alat sistem pemesanan nomor bangku bis terintegrasi secara wireless ini dapat bekerja dengan baik seperti yang direncanakan, dimana transmitter dapat mengirimkan data dan receiver dapat menerima data yang dikirimkan dan ditampilkan pada LED. 2. Pemancar harus diatur agar hanya aktif ketika diberikan data untuk ditransmisikan, sedangkan penerima tetap selalu aktif. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi interferensi yang disebabkan oleh pemancar lain. 3. Rangkaian demultiplexer dapat mengatasi terbatasnya port pada mikrokontroler agar dapat menampung banyaknya jumlah pin pada modul keypad dan LED.
4. Waktu yang diperlukan untuk pengiriman data nomor bangku dari transmitter menuju receiver adalah kurang lebih 4 detik. Hal ini disebabkan karena proses sinkronisasi atau pencocokan data nomor bangku yang diterima untuk ditampilkan pada LED. Saran Bagi yang ingin melakukan pengembangan rancangan alat ini, saran yang dapat diberikan untuk mendukung pengembangan tersebut adalah : 1. Transceiver pengiriman data pada rancangan ini dapat diganti dengan transceiver yang lain yang memiliki daya pancar lebih baik agar dapat meningkatkan jarak dan kecepatan pengiriman data antara unit pada terminal bis dan agen. 2. Unit yang ada pada terminal bis dan agen dihubungkan dengan komputer, sehingga dapat diterapkan sistem database dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak yang lebih handal.
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
32
Tjandra Susila, Tony Winata dan Trimamangsyah R.
3. Pada pengembangan selanjutnya agar dibuat pemesanan nomor bangku tidak dapat dilakukan secara bersamaan antara terminal bis dan agen bis yaitu dengan menambah waktu pengiriman data dari transmiter ke receiver.
Referensi A. P. Malvino and D.P. Leach, Digital Principles and Applications, 4th edition. Mc Graw-Hill, lnc.,1986, chap: 3, pp : 85, chap : 11, pp : 338. P. A. Nalwan, Teknik Antarmuka dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51, Jakarta : PT Elex Media Komputindo,2003, chap: 1, pp: 1-29.
R. Boylestad and L. Nashelsky, Electronic Devices & Circuit Theory, sixth edition, Prentice Hall, 1996, chap :1, pp: 38-42, chap : 19, pp : 805-821. R. J. Tocci, Digital Systems Principal and Applications, Prentice Hall International, Inc.1980, chap:9, pp:324329. T.
L. Floyd, Electronic Fundamentals: Circuits, Devices, and Applications, New York: Macmillan Publishing Company, 2nd ed, 1991, chap : 3, pp : 110 - 115, Chap : 11, pp : 530 - 531.
Http://alds.stts.edu/datasheet/ index.htm
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)