Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK TERINTEGRASI DENGAN MEDIA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK Mukhlis1, Adi Muhajirin2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik,Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Jl. Darmawangsa I No. 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170 Telp. (021) 7267655, (021) 7231948 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik,Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Jl.Darmawangsa I No. 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170 E-Mail :
[email protected],
[email protected]
ABSTRAKS Pengolahan nilai adalah aktivitas yang menuntut kemudahan, kecepatan, dan keakuratan. Namun, faktanya masih banyak yang melakukan aktivitas tersebut dalam waktu yang lama, pengarsipan menggunakan kertas dan menumpuk, sehingga membutuhkan perhatian agar menjadi lebih baik. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah sistem pengolahan nilai terkomputerisasi agar menjadi lebih cepat dan menghemat penggunaan kertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan dibuat sebuah aplikasi pengolahan nilai menggunakan jaringan WLAN, database SQL Server, ASP.NET, dengan metode RAD. Aplikasi pengolahan nilai dibuat dengan mengidentifikasi kebutuhan baik itu pengguna, alur pengolahan nilai, data, dan berita acara. Pemodelan UML menggambarkan aktivitas pengguna aplikasi yaitu dosen dan akademik, interaksi pengiriman pesan dari menu-menu pengolahan nilai, dan relasi dari setiap data pengolahan seperti data dosen, mahasiswa, mata kuliah, kelas, pengguna, dan pengolahan input nilai. Akademik memiliki hak akses untuk mengolah data awal, data dosen, mahasiswa, kelas, mata kuliah, dan data pengguna. Dosen memiliki hak akses mengolah nilai dari data yang telah disediakan oleh akademik. Pengujian aplikasi menggunkan metode Black Box Testing. Hasil Black Box Testing, aplikasi ini berjalan dengan lancar dan tidak ada error. Aplikasi pengolahan nilai ini, dapat mengefisiensikan waktu pengolahan nilai, dan meminimalisir pengunaan kertas, karena pengarsipan menggunakan database. Kata Kunci: Pengolahan Nilai, WLAN, Database SQL Server, ASP.NET, RAD dalam hal pengolahan data nilai mahasiswa oleh dosen. Proses yang terjadi saat ini adalah bagian akademik memberikan lembar berita acara dan form penilaian, pengolahan nilai dilakukan oleh dosen dan diisikan ke form yang telah di berikan, kemudian lembar berita acara dan form nilai berikan lagi ke bagian akademik untuk di lakukan upload nilai ke SIMAK Fakultas. Hal ini mengakibatkan penggunaan kertas berlebih sehingga waktu pengolahan data nilai tidak efisien. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan sebuah sarana atau sistem yang dapat menghubungkan antara bagian akademik dan dosen dalam hal pengolahan nilai agar lebih ramah lingkungan dan lebih mengefisiensi waktu. Dari penjelasan diatas, artinya sangatlah perlu memaksimalkan pemanfaatan teknologi WLAN ini khususnya dalam hal pengolahan data nilai mahasiswa oleh dosen. Maka dari itu, penulis tertarik melakukan penelitian dengan memanfaatkan teknologi WLAN untuk pegolahan data nilai berbasi online.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang WLAN (Wirreless Local Area Network) adalah pengembangan dari LAN namun tanpa menggunakan kabel. Perangkat WLAN ini memungkinkan adanya hubungan para pengguna informasi walaupun pada saat kondisi bergerak, sehingga memberikan kemudahan pada para pengguna informasi dalam melakukan aktivitasnya. WLAN adalah teknologi jaringan yang tidak menggunakan perangkat kabel sebagai media pengantar data, melainkan memanfaatkan gelombang radio untuk melakukan interaksi atau komunikasi antar unit komputer. Dengan adanya teknologi WLAN seseorang dapat bergerak atau beraktifitas kemana dan dimanapun untuk melakukan komunikasi data maupun suara. Hal ini banyak di manfaatkan dalam bidang pendidikan, yang senantiasa memanfaatkan jaringan WLAN dilingkungan kampusnya. Kenapa fakultas ini senantiasa memanfaatkan jaringan WLAN, karena memang secara fungsional, sangatlah bermanfaat, baik itu dalam pengolahan data, sharing data, penggunaan akses internet, dan lain sebagainya. Namun dari pemanfaatan yang di lakukan oleh fakultas teknik ini belum maksimal. Salah satu contohnya adalah penggunaan WLAN
204
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
yang dipisahkan oleh satuan jarak dan semakin tinggi kebutuhan akan efisiensi penggunaan alat-alat kantor (seperti printer dan plotter) dan waktu perolehan data base, maka semakin tinggi pula kebutuhan akan suatu jaringan yang menghubungkan terminal-terminal yang ingin berkomunikasi dengan efisien. Jaringan tersebut dikenal dengan Local Area Network (LAN) yang biasa memakai kabel atau fiber optik sebagai media transmisinya. Sesuai perkembangan karakteristik masyarakat seperti yang telah disebutkan di atas maka LAN menawarkan suatu alternatif untuk komputer portabel yaitu wireless LAN (WLAN). WLAN menggunakan frekuensi radio atau infrared sebagai media transmisi. Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu: 1. Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio. 2. Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus). 3. Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus). 4. Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng. Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya perangkat ini bisa menampung banyak namun akan terjadi kinerja yang menurun karena faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point. Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set Identification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point dengan ESSID tertentu supaya transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi
1.2 Rumusan masalah 1) Bagaimana melakukan efisiensi waktu pengolahan data nilai. 2) Bagaimana meminimalisir penggunaan kertas dalam pengolahan data nilai. 3) Bagaimana menghubungkan atau menjembatani antara pengolahan data oleh dosen dengan pengolahan data pada Bagian Akademik Fakultas Teknik Universitas. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1) Diharapkan dapat membantu pengolahan data nilai yang dilakukan oleh dosen menjadi lebih cepat. 2) Menghemat penggunaan kertas, karena menggunakan sistem komputer. 3) Menjadi sarana pendukung yang menjembatani antara dosen dan bagian akademik Fakultas Teknik dalam hal pengolahan nilai. 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang penulis ajukan ini yaitu 1) Membantu dosen untuk melakukan aktifitas pengolahan nilai tanpa harus menyerahkan file ke bagian tata usaha. 2) Menghemat penggunaan kertas sehingga tidak terjadi penumpukan. 3) Membantu dosen mendapatkan Berita Acara sebagai bukti telah melakukan penginputan nilai. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Wireless Local Area Network (WLAN) Wireless Local Area Network (WLAN) dalam buku CISCO CCNP Dan Jaringan Komputer dijelaskan bahwa WLAN berfungsi untuk menjangkau wilayah LAN yang sulit dicapai dengan kabel dan juga untuk menjangkau pengguna bergerak (mobile user). Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap mode pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan. mode pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access pointpada WLAN atau LAN. Komunikasi AdHoc adalah komunikasi secara LANgsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless.Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel. Dengan semakin bertambahnya pemakaian komputer, semakin besar kebutuhan akan pentransferan data dari satu terminal ke terminal lain
205
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi tertentu untuk proses autentifikasi dari klien ke Access Point. Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless Encryption Protocol(WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio Frequency (RF), dan men-decrypt kembali data dari sinyal radio frequency. 2.2 RAD (Rapid Application Development) Rapid Application Development (RAD) adalah strategi siklus hidup yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang dicapai melalui siklus tradisional (McLeod, 2002). RAD merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan sistem/aplikasi (Bentley, 2004). Dari definisi-definisi konsep RAD ini, dapat dilihat bahwa pengembangan aplikasi dengan menggunakan metode RAD ini dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat. Sedangkan menurut Kendall (2010), RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. RAD bertujuan mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam siklus hidup pengembangan sistem tradisional antara perancangan dan penerapan suatu sistem informasi. Pada akhirnya, RAD sama-sama berusaha memenuhi syarat-syarat bisnis yang berubah secara cepat.
ISSN: 2089-9815
tujuan aplikasi atau sistem serta untuk megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall, 2010). 2) RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD) Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila sorang pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi . 3) Implementation (Implementasi) Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspekaspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi. 2.3 ASP.NET ASP.Net merupakan salah satu bahasa pemrograman yang sering digunakan oleh programmer dalam membuat sebuah website. ASP.Net adalah sebuah web application framework yang dikembangkan oleh Microsoft supaya programmer dapa membuat web site, web aplikasi, atau web service yang dinamis. Setelah merilis Internet Information Services 4,0 pada tahun 1997, Microsoft mulai mencari kemungkinan baru untuk aplikasi web model yang akan memecahkan masalah ASP, terutama dalam hal pemisahan dan konten presentasi. Mark Anders, seorang manajer tim di IIS, dan Scott Guthrie yang telah bergabung dengan Microsoft pada tahun 1997. Desain awal prototype yang telah dikembangkan oleh mereka berdua selama dua buLAN disebut
Gambar 1. Siklus RAD Fase dan Tahapan Pengembangan Aplikasi Menurut Kendall (2010), terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. Adapun ketiga fase tersebut adalah requirements planning (perencanaan syarat-syarat), RAD design workshop (workshop desain RAD), dan implementation (implementasi). Sesuai dengan metodologi RAD menurut Kendall (2010), berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi: 1) Requirements Planning (Perencanaan SyaratSyarat) Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-
206
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
dengan XSP. Awalnya XSP dikerjakan dengan menggunakan Java, akan tetapi mereka memutuskan untuk membangun suatu platform baru di atas Common Language Runtime(CLR). Dengan berpindah ke CLR, XSP dapat kembali diterapkan di C# dan diubah namanya menjadi LEU+, oleh karena itu platform yang baru dilihat sebagai penerus aktif ke Server Page, dan bertujuan untuk menyediakan jalur migrasi yang mudah bagi pengembang ASP. Kemudian Microsoft mengeluarkan ASP. ASP.Net sendiri merupakan pengembangan dari ASP 3.0, kemudian pada ASP.Net muncul pertama kali pada tahun 2000 yaitu ASP.Net 1.0 yang di Release pada 5 Januari 2002 dengan .Net Framework versi 1.0 pada saat itu. Perbedaan ASP dengan ASP.Net untuk mengakses library dan mendukung bahasa pemrograman yang ada pada Visual Studio seperti VB.Net. C#, dan ASP.Net, dengan adanya framework ini diharapkan dapat membuat menjadi lebih ringkas dan cepat dikarenakan penggunaan framework dapat mengurangi jumlah script yang dibuat.
ISSN: 2089-9815
Dimulai dengan melakukan observasi terhadap objek yang di tuju. Kemudian menganalisis sistem dengan teknik pengumpulan data yang akan menghasilkan sebuah dokumen sistem yang sedang berjalan. Setelah itu dilakukan perumusan masalah dan menentukan tujuan. Selanjutnya perancangan sistem yang terbagi dalam 2 bagian, yaitu perancangan kebutuhan dan perancangan komponen interface, yang nantinya akan menghasilkan dokumen Sistem yang diusulkan dari perancangan tersebut. Setelah ada rancangan, maka dilakukanlah pembuatan aplikasi dengan Metode Pengembangan Sistem RAD sesuai dengan tahapan-tahapan RAD itu sendiri. Setelah aplikasi selsai dibuat, dilakukan implemantasi kemudian menyimpulkan secara keleluruhan dari metode penelitian ini. 2.4.1 Sistem yang Berjalan Berikut ini adalah sistem yang sedang berjalan, proses pengolahan nilai yang di lakukana oleh dosen dan bagian akademik : 1) Dimulai dengan pembuatan berita acara oleh Bagian Akademik yang diberikan kepada setiap dosen berupa pernyataan dan form nilai yang telah di sediakan oleh bagian akademik. 2) Dosen mendapatkan dokumen berita acara dan form penilaian kemudian mengisi secara manual berita acara tersebut. 3) Selanjutnya dosen mengisi form penilaian yang telah di sediakan oleh bagian akademik, yang nantinya akan menjadi dokumen nilai mahasiswa. 4) Dokumen tersebut di serahkan kembali kepada bagian akademik oleh dosen kemudian akan divalidasi oleh bagian akademik. 5) Apabila dokumen tersebut belum lengkap, maka bagian akademik memberikan lagi dokumen tersebut kepada dosen yang bersangkutan untuk segera di lengkapi. Namun apabila dokumen sudah lengkap maka akan diterima oleh bagian akademik dan dilakukan proses selanjutnya. 6) Bagian akademik menginputkan nilai yang di dapat dari dosen pada sistem yang ada dan menyimpannya sebagai database. Berikut ini adalah gambar flowmap sistem yang sdang berjalan :
2.4 METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Berikut ini adalah kerangka atau alur metode penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini.
Gambar 2. Alur Metode Penelitian
207
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
Berikut ini adalah sistem yang diusulkan penulis yang dilakukan oleh bagian akademik, sistem aplikasi I-GOL, dan dosen tenang pengolahan nilai: 1) Dimulai dengan bagian akademik melakukan input data mahasiswa dan dosen pada sistem IGOL. 2) Bagian akademik melakukan login pada sistem dan melakukan penginputan kemudian data di simpan pada database I-GOL. 3) Bagian akademik membuat berita acara untuk dosen tentang waktu penggunaan sistem I-GOL serta username dan password masing-masing dosen. 4) Dosen mendapatkan berita acara penggunaan IGOL dari bagian akademik. 5) Dosen melakukan pengolahan data nilai pada komputernya tanpa harus masuk pada sistem IGOL. 6) Setelah data terolah, maka di lakukan penginputan pada I-GOL dengan melakukan Login Dosen terlebih dahulu. 7) Data yang di inputkan oleh dosen kemudian di simpan pada database I-GOL. 8) Sistem I-GOL akan melakukan validasi dari setiap langkah pengisian yang dilakukan dosen. 9) Setelah validasi sesai, maka dosen mendapatkan berita acara telah melakukan penginputan nilai pada I-GOL.
Gambar 3. Flowmap Sistem Berjalan 2.4.2 Sistem yang Diusulkan Dari rumusan masalah yang telah di kemukakan tadi, harus ada upaya perbaikan demi kemajuan fakultas teknik. Maka dengan ini penulis mengusulkan upaya penyelesaian masalah pengolahan data nilai yang berlangsung di lingkungan fakultas teknik menggunakan sebuah sistem yang Teknik menggunakan sebuah sistem yang terkomputerisais dengan menggunakan Aplikasi IGOL (Integrated Grade Of Learning). Aplikasi IGOL meruakan aplikasi berbsis web dan transmisi datanya memanfaatkan teknologi WLAN. Artinya aplikasi web ini bisa di akses dimana saja asalkan masih ada di radius lokal dari WLAN itu sendiri. Dengan menggunakan sistem yang terkomputerisais diharapkan akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap penggunaan waktu dalam pengolahan data nilai yang dilakukan oleh dosen. Seluruh transaksi data dilakukan dengan sistem komputer, maka akan mengurangi tingkat kebutuhan kertas. Semua data dan arsip di simpan pada database sistem. Dengan adanya Aplikasi I-GOL, ini di harapkan dapat menjadi sebuah alat yang mampu menjembatani antara dosen dan bagian akademik dalam hal pengolahan data nilai mahasiswa khususya di lingkungan fakultas. Apabila sistem ini sesuai dengan apa yang penulsi harapkan, maka Aplikasi I-GOL akan menjadi sebuah komponen baru yang akan menunjang proses pengolahan data dan menjadikan fakultas teknik ini lebih baik lagi.
Gambar 4. Flowmap Sistem Usulan 2.4.3 Tahapan RAD Menurut Kendall (2010), terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. (implementasi). Berikut ini adalah tahaptahap pengembangan pada aplikasi I-GOL :
208
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
Gambar 5. RAD Model 1) Requirements Planning (Perencanaan Kebutuhan) Tahap pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan dan informasi yang dibutuhkan. Mulai dari pengguna aplikasi adalah dosen dan bagian akademik, data dosen, data mahasiswa, data mata kuliah, alur pengolahan nilai, dan berita acara setelah melakukan pengolahan nilai. 2) RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD) Pada tahap ini dilakukan penggambaran desain aplikasi I-GOL. Dua hal yang dilakukan yaitu merancang sistem dan membangun sistem. Dilakukan perancangan interface, relasi antar tabel, membuat menu dan fasilitas yang dibutuhkan seperti upload dan download. Kemudian, dari apa yang telah di rancang, dilakukan pembuatan aplikasi dengan tool pemrograming Visual Studio 2010 dengan bahasa pemrograman ASP.NET dan databse SQL server. Apabila setelah dilakukan pembuatan sistem masih ada tambahan atau ada kekurangan, maka dilakukan kembali perancangan sistem, kemudian dilakukan pembangunan sistem lagi. Apabila sudah dirasa cukup memenuhi, maka dapat melakukan tahap selanjutnya. 3) Implementation (Penerapan) Tahap terakhir adalah penerapan, namun sebelum itu dilakukan pengujian dahulu terhadap apliaksi I-GOL. Pengujian dilakukan dengan metode black box testing, untuk mengetahui kesesuaian fungsi dan berjalannya aplikasi. Setelah selesai diuji coba maka aplikasi dapat segera diperkenalkan dan digunakan 2.5 PERANCANGAN 2.5.1 Use Class Diagram Use case diagram menggambarkan secara umum dari sistem I-GOL. Mulai dari pengguna / aktor, proses yang dapat dilakukan oleh pengguna / aktor, dan alur dari sistem I-GOL.
Gambar 6. Use Case Diagram 1) Definisi Aktor Deskripsi pendefinisian aktor pada Sistem Aplikasi I-GOL khususnya pada pengelolaan data nilai dapat dilihat pada tabel dibawah ini: No
1.
2.
Tabel 1. Definisi Aktor Aktor Deskripsi Orang yang bertugas dan memiliki hak akses melakukan pengelolaan Akademik data Mahasiswa, kelas, mata kuliah, dosen, dan pengguna. Orang yang memiliki hak akses untuk melakukan Dosen pengolahan dan penginputan data nilai.
2) Definisi Use Case Deskripsi pendefinisian use case pada Sistem Apliaksi I-GOL khususnya pada pengelolaan data nilai dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2. Definisi Use Case Use Deskripsi o Case Merupakan proses pengecekan hak akses siapa 1 Login saja yang berhak mengakses proses pengelolaan data, seperti akademik dan dosen. Merupakan proses keluar sebagai pengguna dari sistem, 2 Logout dengan meberikan konfirmasi keluar. Menu Utama Merupakan proses awal 3 Akademik setelah masuk sebagai N
209
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
4
Olah Data Dosen
5
Olah Data Mahasiswa
6
Olah Data Mata Kuliah
7
Olah Data Kelas
8
Olah Data User
9
Menu Utama Dosen
10
Masukan Formula Nilai
11
Masukan Standar Indeks
12
Masukan Nilai Perkomponen
13
Cetak Berita Acara
akademik. Tersedia fungsi yang dapat di pilih, karena menu utama sebagai portal dari semua aktifitas sistem/aplikasi. Merupakan proses menginput, mengubah, menghapus, mencari, dan menampilkan data kelesuruhan dari Dosen. Merupakan proses menginput, mengubah, menghapus, mencari, dan menampilkan data kelesuruhan dari Mahasiswa Merupakan proses menginput, mengubah, menghapus, mencari, dan menampilkan data kelesuruhan dari Mata Kuliah. Merupakan proses menginput, mengubah, menghapus, mencari, dan menampilkan data kelesuruhan dari Kelas Merupakan proses menginput, mengubah, menghapus, mencari, dan menampilkan data kelesuruhan dari User/pengguna. Merupakan proses awal yang dilakukan oleh dosen dalam pengolahan nilai. Dosen dapat memilih kelas mana yang akan diisikan nilainya. Proses penentuan Formula dimana komponen formula sudah ditetapkan, dan dosen tinggal memasukan berapa persen formulanya. Proses penentuan batas atas dan batas bawah dari nilai yang akan dijadikan acuan. Sudah terseting secara defaut, namun dosen dapat mengubah sesuai kehendak. Proses penginputan nilai yang telah disesuaikan dri tahap isi formula dan indeks, dosen melakukan penginputan nilai mahasiswa. Proses pencetakan berita acara dilakuakn setelah penginputan nilai telah selsai seluruhnya. Pencetakan dapat dilakukan dnegan melakukan print page.
ISSN: 2089-9815
Activity Diagram Bag. Akademik Apliaksi IGOL pada proses pengolahan data kelas, dosen, mahaiswa, mata kuliah, dan pengguna/user.
Gambar 7. Activity Diagram User Akademik Tabel 3. Deskripsi Activity Diagram User Akademik Rincian Nama Activity User Akademik Diagram Deskripsi Aktivitas Login sebagai Bag. Akademik Aktor Bagian Akademik Activity Diagram Dosen Apliaksi I-GOL pada proses pengolahan data nilai, formula nilai, standar indeks, nilai perkomponen, dan berita acara.
Gambar 8. Activity Diagram User Dosen
2.5.2 Activity Diagram
210
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
Tabel 4. Deskripsi Activity Diagram User Dosen
2.6 IMPLEMENTASI 2.6.1 Pengujian Pengujian yang digunakan dalam pengujian perangkat lunak di sini adalah metode Black Box Testing. Pengujian black box merupakan pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, desain dan pengkodean. Data uji dijalankan, dieksekusi pada perangkat lunak, dan kemudian hasil dari perangkat lunak akan dicek, sesuai tidaknya dengan apa yang diharapkan. Pengujian Black Box ini berfokus kepada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat. Berikut rencana pengujian Black Box di bawah ini : Tabel 5. Rencana Pengujian
Rincian Nama Activity Diagram Deskripsi Aktor
ISSN: 2089-9815
User Dosen Aktivitas Login sebagai Dosen Dosen
4.1 Class Diagram
No 1
Komponen Sistem yang Diuji Login User
Gambar 9. Class Diagram 2
2.5.3 Rancangan Interface Pembuatan Sistem dilakukan dengan melakukan perancnagan interface untuk aplikasi.
Pengisian Data
Butir Uji Memasukkan username dan password Hak Akses Login Data Kelas Data Dosen Data Mata Kuliah Data Mahasiswa Data User Formula Nilai Standar Indeks
Gambar 10. Rancangan Form Login Pembuatan Interface Bagian Akademik 3
Pengujian Laporan
Nilai Perkomponen Cetak Berita Acara
Jenis Pengujian Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box
2.6.2 Hasil Pengujian Dari pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak yang dibangun bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. 2.6.3 Produk Akhir Tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap dimana terdapat release akhir dari pembangunan sistem. Bentuk release akhir yang dimaksudkan
Gambar 11. Rancangan Menu Utama Bagian Akademik
211
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
O’ Brien, J.A. dan Marakas, G.M. (2006), “ Management Information System ”.The McGraw-Hill Companies, Inc. New York. Pressman, Roger : ― Software Engineering: A Practit ioner's Approach ‖, Edisi ke 6, New York : McGraw-Hill, 2005. Rainer and Cegielski. (2011). Introduction to Information Systems. (3rd Edition) USA: Wiley. Rahmawati, R. (2012). Analisis Penerapan Sistem Informasi Akademik (Siakad) Online Di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Jap, 3 (1). Salisbury , Frank B dan Cleon W Ross. (2002). Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Institut Teknik Bandung. Bandung. Sarwono, Jonathan dan K Prihartono, A.H. (2012). Perdagangan Online : Cara Bisnis di Internet. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sofana, Iwan. (2012). CISCO CCNP dan Jaringan Komputer. Bandung: Informatika Bandung. Tanenbaum, Andrew S (2000), Jaringan Kompute / Computer Network. Jakarta : Prenhallindo. Whitten L,Jeffery, Bentley D, Lonnie, Dittman C, Kevin, (2004). Metode Desain dan Analisis Sistem. Terjemahan oleh Tim Penerjemah ANDI 2004. ANDI:Yogyakarta. Yuswanto., Subari. (2010). Boom..! Visual Studio .Net 2010 Meledak. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher. .
adalah pihak pengembang menunjukkan keseluruhan sistem yang telah dibuat kepada pihak klien. Pada tahap ini juga terjadi pembaharuan sistem berdasarkan hasil yang didapat pada tahap pengujian akhir. Semua saran yang ada pada tahap pengujian diharapkan telah direalisasikan dalam bentuk perubahan sistem. 3. KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Dari hasil uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan adanya aplikasi I-GOL yang dioprasikan menggunakan komputer, diharapkan dapat membantu mengefisiensikan waktu pengolahan nilai. 2. Dapat menghemat penggunaan kertas untuk proses pengolahan nilai sehingga diharapkan dapat lebih ramah lingkungan. 3. Aplikasi ini diharapkan menjadi sebuah alat atau sistem yang menjembatani antara dosen dan akademik dalam hal pengolahan nilai. PUSTAKA Abdul Kadir. (2001). Pemrograman Database Menggunakan Delphi. Edisi I. Yogyakarta: Salemba Infotek. Alim,Yadanur, dkk. (2012). Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930. Andri, Kristanto, 2004, Jaringan Syaraf Tiruan ( Konsep Dasar, Algoritma, dan Aplikasinya ), Gava Media, Yogyakarta. Cushing, Barry E. diterjemahkan oleh La Midjan dan Susanto. (2003). Sistem Informasi Akuntansi Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur. Bandung : Lembaga Informasi Akuntansi. Dharwiyanti, Sri dan Romi Satria Wahono. 2003. Pengantar Unified Modeling Language(UML).
IlmuKomputer.Com Fatmariani, A. (2014). Web Portal Jurnal Ilmiah Online Kopertis Wilayah II Palembang. Jurnal Teknologi Dan Informatika (TEKNOMATIKA) Web Portal Jurnal Ilmiah Online Kopertis Wilayah II Palembang, 2 p. 165. Henderi, (2008). “UML : Konsep dan Penerapannya Menggunakan Visual Paradigm” Isnia Andriyati, A. (2012). Sistem Informasi Data Akademik Di Smp Negeri I Minggir Sleman Kendall, Kenneth E. dan Julie E. Kendall, (2010), Analisis dan Perancangan Sistem, Edisi 5 Jilid 1, PT. Indeks, Jakarta. Mcleod, Raymond, 2001, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, PT. Prenhallindo
212