Akuntansi Biaya Modul ke:
Labor: Controlling and Accounting for Cost Fakultas
FEB
Program Studi
Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id
Wahyu Anggraini, SE., M.Si.
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Produktivitas tenaga kerja (labor productivity) adalah • suatu ukuran kinerja produksi yang menggunakan pengeluaran (output) atas usaha manusia sebagai tolok ukurnya. • Jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh seorang pekerja. Produktivitas (secara luas): efisiensi dengan mana sumber daya dikonversi menjadi komoditi dan/atau jasa.
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Perencanaan produktivitas
manajer
Konsisten dengan rencana-rencana lain yang ada Seperti anggaran operasi dan rencana untuk investasi modal, riset, teknologi dan pengembangan karyawan.
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Tujuan pengukuran produktivitas adalah memberikan indeks yang padat dan akurat guna membandingkan hasil aktual dengan suatu target atau standar kinerja. Pengukuran yang paling luas digunakan adalah output fisik per jam tenaga kerja
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Rating kinerja (performance rating) adalah kecepatan dengan mana seseorang yang sedang diamati bekerja, dicatat dan dianggap. Waktu normal (normal time) adalah waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan tersebut ketika bekerja dengan kecepatan normal.
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Waktu standar (standard time) adalah waktu normal ditambah waktu pribadi, jam istirahat, kelelahan, serta penundaan karena kerusakan mesin dan kekurangan bahan baku yang dinyatakan dalam jumlah menit per unit atau total unit yang dapat dihasilkan per jam. Rasio efisiensi produktivitas (productivityefficiency ratio) adalah mengukur output dari seorang individu relatif terhadap standar kinerja.
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja DAMPAK EKONOMI DARI PRODUKTIVITAS Produktivitas laba bisnis dan pendapatan riil pekerja masyarakat memperoleh output lebih banyak dan lebih baik. Produktivitas riil pekerja harga jual
laba bisnis dan pendapatan biaya biaya per unit dan
Rencana Pemberian Insentif
N A
I
K
Rencana pemberian insentif (incentive wage plan): memberikan imbalan bagi pekerja sesuai dengan peningkatan outputnya yang berkualitas tinggi.
STANDAR KERJA
INSENTIF
KOMPENSASI
Rencana Pemberian Insentif Agar dapat berhasil, pemberian insentif harus: 1. Dapat diterapkan dalam situasi di mana pekerja dapat meningkatkan output. 2. Menyediakan lebih banyak upah yang besarnya proporsional terhadap output yang melebihi standar. 3. Menetapkan standar yang adil sehingga usaha tambahan akan menghasilkan pembayaran bonus. 4. Sederhana dan mudah dimengerti.
Rencana Pemberian Insentif Tujuan utama pemberian insentif: mendorong pekerja agar memproduksi lebih banyak guna memperoleh upah yang lebih tinggi, dan pada saat yang bersamaan mengurangi biaya per unit.
Rencana Pemberian Insentif Contoh: Suatu operasi pabrik dilakukan di suatu bangunan yang disewa dengan biaya $ 2.400 per bulan ($ 80 per hari atau $ 10 per jam) dan bahwa penyusutan, asuransi, dan pajak properti berjumlah $ 64 per hari, atau $ 8 per Jam. Ada 10 pekerja yang bekerja selama 8 jam per hari dengan upah $ 6 per jam dan setiap pekerja memproduksi 40 unit produk per hari (5 unit per jam per pekerja). Pekerja dan manajemen setuju bahwa tarif $ 6,6 per jam akan dibayarkan jika seorang pekerja memproduksi 48 unit per hari, sehingga meningkatkan jumlah output per jam dari 5 menjadi 6 unit.
Rencana Pemberian Insentif Dampak dari Rencana Pemberian Insentif terhadap Biaya per unit
FAKTOR BIAYA Tenaga kerja Sewa Penyusutan, asuransi dan pajak properti Total
SISTEM SEBELUMNYA, $6 PER JAM (10 PEKERJA)
SISTEM SEBELUMNYA, $6,6 PER JAM (10 PEKERJA)
JUMLAH BIAYA UNIT PER JAM PER JAM PER JAM ($) ($) 60 50 1.20 10 50 0.20
BIAYA JUMLAH UNIT PER PER JAM PER JAM JAM ($) ($) 66 60 1.1000 10 60 0.1667
8 78
50 50
0.16 1.56
8 84
60 60
0.1333 1.4000
Penurunan biaya per unit disebabkan oleh dua faktor: 1. 2.
Jumlah unit output dari setiap pekerja meningkat sebesar 20% dengan 10% peningkatan dalam upah. Jumlah overhead tetap yang sama dibebankan ke 60 unit dan bukannya 50 unit per jamnya.
Rencana Pemberian Insentif Bahaya pemberian insentif dalam jangka panjang: Gaji pokok dan insentif akan kehilangan identitas karena karyawan mulai memandang insentif sebagai bagian dari gaji pokok mereka.
Standar harus ditetapkan dan dikomunikasikan ke pekerja dengan jelas.
Rencana Pemberian Insentif JENIS RENCANA PEMBERIAN INSENTIF 1. Rencana unit kerja langsung (straight piecework plan): • •
•
Bila memproduksi di atas standar akan dibayar di atas tarif dasar. Bila gagal mencapai jumlah output yang diperlukan untuk memperoleh upah dasar tersebut, tetap mendapat jaminan atas tarif upah dasar. Bila seorang pekerja melebihi tarif standar, upah yang dibayarkan adalah tetap.
Rencana Pemberian Insentif Asumsi: tarif standar 24 unit, upah dasar $ 7,44 jadi tarif per unit adalah $ 7,44 : 24 = $ 0,31 RENCANA UNIT KERJA LANGSUNG Unit Per Jam
Tarif per Jam yang Dijamin
a
b
Tarif per Unit*
Diterima per Jam**
c $0 $0 $ 0,31 $ 0,31 $ 0,31 $ 0,31 $ 0,31
d
20 $ 7,44 $ 7,44 22 $ 7,44 $ 7,44 24 $ 7,44 $ 7,44 26 $ 7,44 $8.06 28 $ 7,44 $8.68 30 $ 7,44 $9.30 32 $ 7,44 $9.92 * ˂ 24 = 0, ≥ 24 = b/a ** c=0 maka d = b ; c ˃ 0 maka d = a x c
Biaya Tenaga Kerja per Unit e=d:a
$0.3720 $0.3382 $0.3100 $0.3100 $0.3100 $0.3100 $0.3100
Overhead Overhead per Jam per Unit
Biaya Konversi per Unit
f
g=f:a
h=e+g
$4.80 $4.80 $4.80 $4.80 $4.80 $4.80 $4.80
$0.240 $0.218 $0.200 $0.185 $0.171 $0.160 $0.150
$0.612 $0.556 $0.510 $0.495 $0.481 $0.470 $0.460
Rencana Pemberian Insentif JENIS RENCANA PEMBERIAN INSENTIF 2. Rencana bonus seratus persen (One-hundredpercent bonus plan): • •
•
Standar tidak dinyatakan dalam uang tetapi dalam waktu per unit output. Dalam setiap periode penggajian, rasio efisiensi harus dihitung untuk setiap pekerja sebelum pendapatan dapat dihitung. Menuai popularitas karena frekuensi upahnya maka standar tersebut tidak perlu diubah bila tarif upah berubah.
Rencana Pemberian Insentif Asumsi: standar produksi adalah 15 unit RENCANA BONUS SERATUS PERSEN
Pekerja
Jumlah Jam Kerja
a
Unit Output
Pendapata n per Jam Biaya = Tarif Total yang Biaya TK Overhead Overhead Konversi Dasar x Diperoleh per Unit per Jam per Unit per Unit Rasio Efisiensi
Unit Standar
Rasio Efisiensi
Tarif Dasar
c = 15 x a
d=b:c
e (sesuai kontrak)
f=dx e
g = a x f*
h=g:b
i
0,90 1,10 1,33 1,14 1,25 1,35
$7,50 $7,50 $7,50 $7,60 $8,00 $7,72
$0,000 $8,250 $10,000 $8,667 $10,000 $10,422
$300,00 $330,00 $400,00 $329,33 $400,00 $416,88
$0,5556 $0,5000 $0,5000 $0,5067 $0,5333 $0,5147
$5,40 $5,40 $5,40 $5,40 $5,40 $5,40
b Abram 40 540 600 Gordon 40 660 600 Hanson 40 800 600 Jonson 38 650 570 Stowell 40 750 600 Wiebold 40 810 600 * kecuali yang o dikalikan Tarif Dasar
j = (a x i) / k=h+j b
$0,4000 $0,3273 $0,2700 $0,3157 $0,2880 $0,2667
$0,9556 $0,8273 $0,7700 $0,8224 $0,8213 $0,7813
Rencana Pemberian Insentif JENIS RENCANA PEMBERIAN INSENTIF 3. Rencana bonus kelompok (Group Bonus Plan) •
•
Bonus yang diperoleh suatu kelompok dibagi ke anggotaanggota kelompok sesuai dengan tarif dasar mereka masing-masing. Rencana bonus kelompok bermanfaat: 1. 2. 3.
4.
•
mendorong produksi pada tarif di atas standar. mengurangi pekerjaan menghitung biaya tenaga kerja dan melaksanakan sistem insentif. Memberi kontribusi bagi kerjasama yang lebih baik di antara pekerja, dimana pekerja yang baik menekan pekerja yang buruk yang dapat membahayakan bonus kelompok. Menurunkan tingkat kecelakaan, jumlah produk cacat, pemborosan, serta mangkirnya karyawan.
Rencana Pemberian Insentif JENIS RENCANA PEMBERIAN INSENTIF 4. Rencana Insentif Organisasi (Pembagian Keuntungan Organisasi) •
• • •
Mengharuskan manajemen mendorong partisipasi pekerja dan berkomitmen untuk menyukseskan rencana pemberian insentif tersebut. Saran karyawan adalah inti dari rencana pembagian keuntungan organisasi. Keuntungan yang dihasilkan oleh saran karyawan dibagi di antara pemilik dan karyawan di seluruh organisasi. Kunci dari penerapan yang sukses mencakup biaya TK normal yang terukur, rasio yang relatif stabil dari nilai output terhadap biaya TK, dan insentif serta kebijakan yang adil bagi semua pihak yang berpartisipasi.
Standar Waktu dan Teori Kurva Belajar Teori Kurva Belajar (Learning Curve Theory): setiap kali kuantitas output kumulatif menjadi dua kali lipat, maka rata-rata waktu kumulatif per unit berkurang sebesar persentase tertentu. Rencana pemberian insentif berdasarkan standar waktu yang tetap tidak selalu memotivasi pekerja secara efektif.
Standar Waktu dan Teori Kurva Belajar Ilustrasi: TEORI KURVA BELAJAR Unit 1
2 4 8 16 32 64
x
Jumlah Jam Tenaga Kerja Rata-rata Kumulatif yang Diperlukan per Unit
10,0 Jam 8,0 Jam 6,4 Jam 5,1 Jam 4,1 Jam 3,3 Jam 2,6 Jam
=
Estimasi Total Jam yang Diperlukan untuk Melakukan Tugas Tersebut 10,0 Jam
10,0 x 80%) (8,0 x 80%) (6,4 x 80%) (5,1 x 80%) (4,1 x 80%) (3,3 x 80%)
16,0 Jam 25,6 Jam 41,0 Jam 65,5 Jam 104,9 Jam 167,8 Jam
Standar Waktu dan Teori Kurva Belajar Berdasarkan kurva belajar yang telah diobservasi, standar waktu tetap menjadi standar waktu variabel
Setelah pekerja melalui tahap belajar dan mulai memproduksi jumlah unit yang diharapkan dalam kondisi tetap, mereka akan mulai memperoleh bonus untuk operasi yang lebih cepat dari waktu standar
Pengaturan Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja dan Pengendalian Akuntansi biaya tenaga kerja mencakup: 1. Sejarah kerja dari setiap pekerja seperti tanggal dipekerjakan, tingkat upah, penugasan awal, promosi, kenaikan gaji, dan waktu cuti untuk liburan atau karena sakit. 2. Informasi yang diperlukan untuk memenuhi kontrak serikat kerja, hukum jaminan sosial, peraturan upah dan jam kerja, pajak penghasilan yang dipungut, dan persyaratan pemerintah. 3. Waktu kerja dan biaya standar. 4. Jam kerja setiap karyawan, tingkat upah, dan total penghasilan untuk setiap periode penggajian. 5. Perhitungan potongan dari upah kotor untuk setiap karyawan.
Pengaturan Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja dan Pengendalian Akuntansi Keuangan
Akuntansi Biaya
Catatan total waktu kerja dan total jumlah yang diperoleh oleh setiap pekerja disimpan.
Catatan waktu kerja untuk setiap pesanan, proses, atau departemen dari setiap pekerja serta biaya yang terkait disimpan
jumlah pendapatan harian atau mingguan yang diperoleh setiap pekerja dimasukkan dalam catatan gaji
Jumlah jam dan biaya ternaga kerja langsung dimasukkan dalam kartu biaya pesanan atau laporan biaya produksi; biaya tenaga kerja tidak langsung dimasukkan dalam kertas kerja analisis beban departemental.
Setiap periode penggajian, total jumlah upah yang terutang ke pekerja menghasilkan ayat jurnal berikut
Jurnal mingguan atau bulanan untuk distribusi biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut:
Debet Kredit Buku Pembantu Debet Kredit Beban gaji xxx Barang dalam proses xxx Utang PPh karyawan xxx Pengendali overhead pabrik xxx Gaji yang masih harus dibayar xxx Beban gaji xxx Tenaga kerja tidak langsung xxx
Pengaturan Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja dan Pengendalian DEPARTEMEN PERSONALIA: Hubungan karyawan Pelayanan karyawan Pendidikan dan pelatihan Keselamatan Rekreasi Hubungan kerja, Rekrutmen, wawancara, dan induksi karyawan
DEPARTEMEN MEDIS: Pemeriksaan karyawan Pertolongan pertama Perawatan medis Kesehatan dan sanitasi
DEPARTEMEN PRODUKSI: Pekerja ditugaskan ke departemen dan pesanan Pekerja bertanggung jawab untuk menggunakan mesin absensi Kartu jam kerja diisi oleh pekerja atau penyelia/supervisor
DEPARTEMEN STUDI WAKTU DAN GERAKAN Studi metode kerja Menetapkan standar produksi Menetapkan tarif upah dan tarif output
DEPARTEMEN PENCATATAN WAKTU: Pengawasan kartu absen dan kartu jam kerja Melakukan patroli di lantai produksi Mengecek jam pada mesin absensi dengan jam pada kartu jam kerja. Melaporkan absensi dan keterlambatan karyawan
DEPARTEMEN PERENCANAAN PRODUKSI: Jadwal kerja Perintah Pelaksanaan Produksi Pengeluaran Bahan Baku Pengeluaran kartu jam kerja Pengecekan atas penundaan
KARTU ABSEN & KARTU JAM KERJA
DEPARTEMEN PENGGAJIAN: Menghitung pembayaran gaji Menyiapkan penggajian (termasuk ayat jurnal) dan cek pembayaran gaji Menyiapkan catatan pendapatan karyawan. Menyiapkan distribusi biaya tenaga kerja.
DEPARTEMEN BIAYA Memasukkan jam kerja dan biaya ke kartu biaya pesanan dan laporan produksi. Memasukkan biaya tenaga kerja tidak langsung ke kertas kerja analisis overhead departemental. Menyiapkan ayat jurnal ikhtisar biaya Menyiapkan laporan dan analisis biaya
Terima Kasih Wahyu Anggraini, SE., M.Si