AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS PT. BUMI SERPONG DAMAI (BSD) DALAM LINGKUNGAN BSD
SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh : Melissa Audria Sari 04201-065 Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI
Judul Skripsi
: AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS PT. BUMI SERPONG DAMAI DALAM LINGKUNGAN BSD
Nama
: Melissa Audria Sari
NIM
: 04201-065
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Hubungan Masyarakat
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
(Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos. M.Si)
i
(Drs. Yuwono Tri Atmojo, M.Si)
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT
LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Judul Skripsi
AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS PT. BUMI SERPONG DAMAI LINGKUNGAN BSD
Nama
: Melissa Audria Sari
NIM
: 04201-065
Jurusan
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Hubungan Masyarakat
DALAM
Jakarta, Agustus 2008 Ketua Sidang Nama : Feni Fasta, SE, MSi
(.................................)
Penguji Ahli Nama : Nurprapti –S.sos.M-si
(...............................)
Pembimbing I Nama : Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos. M.Si
(..................................)
Pembimbing II Nama : Drs. Yuwono Tri Atmojo, M.Si
(..................................)
ii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT
LEMBAR PENGESAHAN REVISI SKRIPSI
Judul Skripsi
: AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS PT. BUMI SERPONG DAMAI DALAM LINGKUNGAN BSD
Nama
: Melissa Audria Sari
NIM
: 04201-065
Fakultas
: Ilmu Komunikasi Jakarta, Agustus 2008
Pembimbing I
Pembimbing II
(Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos. M.Si)
(Drs. Yuwono Tri Atmojo, M.Si)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
(Dra. Diah Wardhani, M.Si)
Ketua Bidang Studi
(Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos. M.Si)
iii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNUKASI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT
Melissa Audria Sari (04201-065) Aktivitas Community Relations PT. Bumi Serpong Damai dalam Lingkungan BSD VII + 76 halaman + 7 lampiran Bibliografi 26 acuan (1982 – 2004)
ABSTRAKSI Sebagai Lembaga yang mewakili instansi, Humas berkewajiban menumbuhkan kembangkan hubungan harmonis dengan publik eksternal, karena ini merupakan kunci dalam kegiatan Humas melalui keserasian hubungan. Aktivitas Humas adalah sebuah kegiatan yang di lakukan oleh petugas Humas yang berkaitan dengan penciptaan dan menumbuhkan citra positif di mata publik luas dari organisasi yang di wakilinya. Oleh karena itu, kegiatan yang di lakukan oleh Humas antara lain di tujukan ke dalam dan keluar, terutama aktivitas yang di lakukan di dalam yang di sebut internal Humas, yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan hubungan, menumbuhkan sikap yang positif serta membangkitkan minat dan semangat kerja karyawan. Tujuan penelitian yang hendak di capai oleh peneliti adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan aktivitas Humas dan Community Relations PT. Bumi Serpong Damai (BSD) apakah sudah dapat memenuhi prinsip-prinsip dalam membina hubungan baik dengan masyarakat serta warga BSD itu sendiri, dan untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi dalam aktivitas dan hubungan baik Humas dan Community Relations. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian studi kasus, sifat penelitiannya deskriptif dan tipe penelitiannya melalui pendekatan kualitatif. Metode Penilitian yang digunakan adalah studi kasus, Tenik Pengumpulan Datanya mengunakan Purposif dan Tipe penelitian adalah Kualintatif atau wawancara langsung dengan yang bersangkutan dalam permasalahan yang ada. Tinjauan pustaka yang di gunakan oleh peneliti yaitu tentang pengertian Humas, fungsi dan tugas Humas, Eksternal public relations, publikasi, aktivitas Community Relations, Sasaran kegiatan community relations dan manfaat community relations. Semua unsur di atas di satukan agar dapat menjawab tujuan penelitian dan hasil penelitian yang di harapkan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan penelitian, maka dapat di ketahui bahwa aktivitas Humas dalam lingkungan BSD dengan masyarakat sudah cukup harmonis. Humas dan masyarakat sudah dapat menemui titik terang dalam menghadapi kendala atau hambatan membina hubungan baik yang terjalin antara Humas PT. BSD dengan masyarakat (Community Relations).
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puja dan puji hanya teruntuk Allah SWT yang telah menganugerahkan begitu banyak kenikmatan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat beriring salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi yang paling sayang kepada umatnya hingga detik – detik terakhirnya, Nabi Muhammad shollallahu’alaihi wassalam. Pada kesempatan ini Peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan baik moril maupun materil hingga terselesainya skripsi ini, khususnya kepada: 1. Ibu Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos. M.Si selaku pembimbing I yang masih sempat meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti ditengah padatnya jadwal beliau. 2. Bapak Drs. Yuwono Tri Atmojo, M.Si selaku pembimbing II yang masih sempat membimbing disela – sela kesibukan pekerjaan beliau. 3. Papa dan Mama terima kasih atas doa, biaya kuliah, dukungan, perhatiannya yang tak putus kepadaku dan rasa syukurku tidak akan pernah berhenti kepada kalian. Love You... 4. Ibu Diah Wardhani M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi. 5. Ibu Irmulan Sati T, SH. M.S.i selaku pembimbing akademik, terimakasih untuk doa dan dukungannya. 6. My Lovely Faizal Reza “Makasih banget untuk cinta, kasih sayang, perhatian, kesabaran, pengertian, support, bawelan, dan doa nya”. 7. My lovely family Tante Ria, Echi, Elie, Sarah dan Mimi Terima Kasih atas support nya selama ini.
v
8. Adik-adik ku tersayang, Tika, Ryan, Puspa, Fariz dan Rafli yang selalu menghibur dikejenuhanku. 9. Cute Girlz : Nia (Botie), Litha (Neng), Yati (Bgenk) dan Susi (Ncus) 10. Teman-teman Seperjuangan Aza, Kake, Yogi, Radius, Nday dan Yoga serta semua teman-temanku di UMB yang masih banyak lagi yang nggak bisa aku sebutin satu-persatu “Thanx ya” atas doa dan dukungannya. 11. My Truely Friends, Reni, Wandha dan Dhina...(thanxs...thanxs...thanxs...) 12. Masyarakat BSD terutama Bapak Yulius dan bapak Rahman yang telah membantu dalam penyelesian skripsi ini.. Thanks a lot untuk waktunya. 13. Bapak Ir. Dhonny Raharjoe selaku General Manager humas Chairman PT. BUMI SERPONG DAMAI (BSD), Bapak Idham selaku Humas BSD, Bapak dedy Rachmadi selaku Residend Afaair PT. BSD dan semua karyawan PT. BSD yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu. 14. Mas Mawi, Mas Erpan, Mas Pempri dan seluruh karyawan TU Fikom UMB lainnya yang tak dapat disebut satu persatu, terima kasih atas keramahan dan kemudahan pelayanannya. 15. Seluruh Staff Perpustakaan Universitas Mercu Buana atas bantuannya yang memberikan referensi bagi peneliti. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan ataupun keterbatasan ilmu yang dimiliki peneliti dalam penyusunan skripsi ini. Terlepas itu semua, kiranya hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya teman-teman Mahasiswa/i Universitas Mercu Buana. Jakarta, Agustus 2008
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI……………………………. …i LEMBAR TANDA LULUS SKRIPSI………………………………………….ii LEMBAR PENGESAHAN REVISI SKRIPSI………………………………..iii ABSTRAKSI………………………………………………………………….…iv KATA PENGANTAR…………………………………………………...…… ...v DAFTAR ISI…………………………………………………………………....vii DAFTAR TABEL…………………………………………………………….….x
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
1
1.2
Perumusan Masalah
7
1.3
Tujuan Penelitian
7
1.4
Manfaat Penelitian
7
1.4.1 Manfaat Akademis
7
1.4.2 Manfaat Praktis
8
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1
Pengertian Komunikasi
2.2
Pengertian Public Relation
11
2.2.1 Fungsi Public Relation
13
2.2.2 Tugas Public Relation
14
Komunikasi Organisasi
15
2.3
9
vii
2.4
Eksternal Public relations
17
2.5
Stakeholder atau khalayak Humas
22
2.6
Aktivitas Community Relations
23
2.7
Sasaran Kegiatan Community Relations
31
2.8
Manfaat Communty Relations
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Tipe Penelitian
33
3.2
Metode Penelitian
34
3.3
Teknik Pengumpulan Data
34
3.3.1 Data Primer
34
3.3.2 Data Sekunder
35
3.4
Nara Sumber
35
3.5
Definisi Konsep dan Fokus Penelitian
36
3.5.1 Definisi Konsep
36
3.5.2 Fokus Penelitian
37
Teknik Analisa Data
38
3.6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1
Gambaran Umum Perusahaan
40
4.1.1 Visi dan Misi BSD City
44
4.1.2 Maksud dan Tujuan BSD City
44
4.1.3 Slogan BSD City
44
4.1.4 Humas BSD City
45
viii
4.2
Hasil Penelitian
46
4.2.1 Masalah yang dihadapi PT. BSD
47
4.2.2 Sasaran yang dihadapi PT. BSD
49
4.2.3 Media yang digunakan
50
4.2.4 Komunitas
51
4.3
Program dan Tujuan Pembangunan BSD City
53
4.4
Kegiatan Community Relations
55
4.5
Pembahasan
57
4.5.1 Aktivitas Komunikasi BSD dalam Masalah yang dihadapi BSD City
58
4.5.1.1 Masalah Lingkungan
58
4.5.1.2 Proyek Pembangunan
60
4.5.2 Aktivitas Community Relations
62
4.5.3 Hasil Wawancara dengan Pihak BSD City dan Masyarakat Sekitar Sektor 1B Nusa Loka BSD City
63
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan
69
5.2
Saran
71
LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Stakeholder Khalayak
Tabel 2
Manfaat keterlibatan Komunikasi Organisasi
Tabel 3
Kegiatan Community Relations PT. BSD
Tabel 4
Pemetaan Aktivitas Komunikasi dalam Community Relations
x
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Era globalisasi membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme
dalam kegiatan apapun dan salah satunya adalah komunikasi. Hal ini dimaksudkan agar apa y ang ingin dicapai dapat terwujud, ini juga dilakukan baik organisasi non profit atau pun profit. PT. BSD (Bumi Serpong Damai) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang property (Profit) yang merupakan wadah untuk melaksanakan publikasi. Suatu perusahaan haruslah secara riil memberikan sesuatu yang secara langsung dapat dirasakan masyarakat atau lingkungan dimana mereka berada sebagai wujud adanya kepedulian organisasi terhadap masyarakat disekitarnya. Pentingnya menjaga hubungan baik dengan community adalah untuk memperat hubungan baik dengan orang-orang atau instansi-instansi diluar dan didalam organisasi atau perusahaan demi terciptanya suatu opini masyarakat yang menguntungkan buat perusahaan atau organisasi. Dengan memperhatikan dan melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan perusahaan atau organisasi merupakan salah satu cara terciptanya hubungan timbal balik antara perusahaan atau organisasi dengan masyarakat sekitar. Hubungan timbal balik dibutuhkan oleh perusahaan agar perusahaaan memperoleh dukungan dari komunitas atau masyarakat sekitar. Dukungan masyarakat sekitar terhadap perusahaan sangat dibutuhkan untuk turut mencegah kejadian yang tidak dingingkan, benutk dukungan tersebut bisa seperti partisipasi dalam menjaga keamanan, mencegah kebakaran atau 2
2
kerawanan lainnya.1 Sebaliknya hubungan timbal balik akan menyenangkan penduduk atau masyarakat sekitar karena mereka mempunyai sumber pendapatan yang baru, lingkungan yang bersih dan sehat, serta dapat memanfaatkan fasilitas yang dibangun oleh perusahaan atau organisasi. Untuk mewujudkan semua itu diperlukan pendekatan-pendekatan sebagai usaha menjalin hubungan baik dan harmonis antara perusahaan dengan masyarakat
sekitar.
Dengan
pendekatan-pendekatan
tersebut
diharapkan
masyarakat sekitar dapat memberikan dampak yang positif kepada perusahaan dan organisasi. Pendekatan tersebut dapat diwujudkan melalui kerjasama atau keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan. Pendekatan-pendekatan dapat diwujudkan melalui terjalinnya kerjasama
dan
keterlibatan
masyarakat
dalam
setiap
kegiatan
yang
diselenggarakan oleh perusahaan dan organisasi. Kegiatan tersebut harus ditunjang dengan komunikasi dua arah dan timbal balik agar masyarakat merasa dianggap karena suaranya didengarkan. Kegiatan ini merupakan kegiatan dengan community bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti pelaksanaan kegiatan humas dari organisasi atau perusahaan kepada community, dan dilakukan sedemikian rupa, sehingga community merasa ikut dilibatkan dalam proses kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan guna mendukung tujuan yang telah ditetapkan sekaligus ikut serta dalam usaha memajukan perusahaan yang bersangkutan. Humas
menurut
Malvin
L.
Defleur
dan
Everette
E.
Dennis,
mendefenisikan public relations dengan “supaya terencana guna mempengaruhi opini publik melalui karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab, yang 1 Rhenald Khasali, Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Grafiti, Jakarta 2000, hal. 127
3
didasarkan kepada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak”2. Oleh karena itu seharusnya humas menyadari bahwa sesungguhnya komunitas atau masyarakat sekitar perusahaan memiliki pengaruh besar dan langsung pada kinerja perusahaan atau organisasi secara keseluruhan. Sejalan dengan perubahan, hubungan antara perusahaan dengan komunitas, kini hubungan tersebut bukan sekedar membangun dan membina hubungan melainkan mengembangkan kemitraan (partnership) antara perusahaan atau organisasi dengan masyarakat sekitar. Begitu pentingnya kegiatan Humas bagi perusahaan
dalam upaya
membina hubungan baik dengan masyarakat yang nantinya diharapkan akan tumbuh suatu pandangan, pemahaman yang positif (good image) dari community terhadap kinerja perusahaan tersebut, sehingga tanpa dimintapun community akan memberikan dukungan sehingga hal tersebut akan memperlancar proses kerja perusahaan tersebut, dan akan tetap terjaga citra perusahaan dimata community. PT. Bumi Serpong Damai berada tidak jauh dari pemukiman masyarakat sekitar. Sehingga untuk menunjang kelancaran kinerjanya harus dapat menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat sekitar atau komunitas. PT BSD juga merupakan perusahaan yang ikut serta dalam pelestarian tanaman hijau seperti taman kota didekat perumahan untuk meningkatkan kelestarian alam serta tempat rekreasi bagi masyarakat sekitar. Dimana taman kota yang ada di BSD terdapat beraneka ragam bentuk tanaman tumbuhan hijau baik dari dalam negeri maupun luar negeri dengan juga disediakan fasilitas yang memadai seperti tempat duduk serta tempat bermain. PT. BSD turut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan taman 2
Yosal Iriantara, Community Relations, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2004, hal 5
4
kota yang ada di BSD merupakan kegiatan community di PT. BSD dalam membina hubungan baik. Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan community relations agar berhasil dan diterima dengan baik oleh community atau masyarakat sekitar membutuhkan sesuatu perencanaan yang baik berdasarkan data dan fakta yang dikumpulkan yang diperoleh langsung melalui community, serta diharapkan community relations tersebut berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Dalam hal ini dibutukan keikutsertaan seseorang yang mempunyai peran penting bagi perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan public eksternal terutama masyarakta sekitar, dimana suatu badan yang terkait bagi perusahaan yaitu humas PT. Bumi Serpong Damai (BSD) Peneliti meneliti BSD, karena BSD merupakan “kota” sektelit termaju dan perkembangannya begitu sangat pesat dimana bagian humas BSD memiliki peranan yang sangat baik dalam bidangnya. Kegiatan humas PT. bSD salah satunya adalah membina hubungan baik dengan masyarakat. Dimana kegiatan ini sangat dituntut seorang atau suatu divisi public relations yang professional, yang bisa menjembatani kepentingan organisasi terhadap masyarakatnya, tentunya dengan melakukan suatu kegiatan yang bisa membangun hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat. Dilihat dari perkembangannya PT. Bumi Serpong Damai (BSD) sangat potensial untuk memberikan suatu kesejahteraan yang dapat diperhitungkan oleh perusahaan-perusahaan lain yang berada diwilayah Banten. PT. BSD memiliki bagian-bagian penting dalam kegiatan perusahaannya. Mengingat begitu pentingnya kegiatan humas disini, maka keberadaan PT BSD melalui divisi humasnya yang bernama community service yang merupakan
pelayanan
5
masyarakat BSD. Berbagai upaya meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat (community) disekitarnya, yang mana tujuannya adalah dengan melakukan usaha membina hubungan baik dengan masyarakat (community) PT. BSD haruslah mempunyai perencanaan terhadap semua kegiatan yang sasarannya adalah masyarakat sekitar dengan melakukan kegiatan yang dapat membantu mengembangkan komunitas sekitar perusahaan melalui kegiatan community relations. Dan ada baiknya kegiatan community tersebut diadakan secara rutin dan berkala, jadi tidak hanya disaat event-event tertentu saja. Selama periode Mei – November 2006 kegiatan Humas di BSD sangat berpengaruh pada kegiatan community yang ada di BSD. Salah satu yang peneliti ambil tentang permasalahan yang ada di BSD diantaranya adalah masalah eksternal yaitu kegiatan community PT. BSD dalam membina hubungan baik dengan warga BSD dimana kegiatan humas BSD terhadap pembangunan ruko dan perumahaan berpengaruh pada komunitas sekitar terutama di sektor I B Griya Loka. Community disini adalah masyarakat, dimana masyarakat yang ada disekitar atau tinggal dilingkungan BSD khususny di sector I B Nusa Loka. Kegiatan community yang terjadi di BSD antara lain kegiatan internal community relations PT. BSD dalam masalah pembangunan dari salah satu proyek terbesar BSD seperti Ruko, dan perumahan. Pembangunan disini sangat meresahkan masyarakat sekitar BSD karena proyek dan kegiatan pembangunan ruko dan perumahan yang ada di BSD menggunakan jalan utama yang mana pembanngunannya membawa dan mengangkut semua kebutuhan bangunan sehingga meresahkan masyarakat sekitar yang sangat terganggu dengan kegiatan PT. BSD lakukan dalam hal pembangunan.
6
Community yang ada di BSD merupakan sebagian dari kegiatan yang ada di BSD, sehingga humas BSD harus dapat membina hubungn baik dengan warga BSD salah satu usaha yang harus dilakukan oleh praktisi hukum PT. BSD adalah membina hubungan baik dengan community. Untuk menjalin hubungan baik dengan community sekitar diperlukan pendekatan-pendekatan khusus dengan masyarakat sekitar. Hubungan yang terjalin tersebut akan mampu mempengaruhi kelancaran kinerja humas dan karyawan PT. BSD. Jika hubungan yang terjalin kurang baik maka akan timbul opini negative dari masyarakat sekitar hal ini dapat menciptakan citra yang buruk bagi PT. BSD. Membina hubungan yang baik dengan community dengan cara memberikan informasi atau pemberitahuan yang jelas, singkat dan mudah dimengerti sehingga tidak merugikan community sekitar. Berdasarkan uraian tersebut atau permasalahan yang ada di BSD penulis ingin membuat suatu penelitian mengenai aktivitas internl community relations yang dilaksanakan oleh public relations (humas) PT. Bumi Serpong Damai (BSD) dalam membina hubungan baik dengan warga BSD selama periode Mei – November 2006 khususnya di sektor I B Nusa Loka, karena lokasi atau letak kawasan BSD dikelilingi oleh masyarakat sehingga bentuk kegiatan yang dilakukan BSD tidak lepas dari peran serta masyarakat. Selain itu, ditunjang pula dengan BSD yang merupakan salah satu perusahaan besar di bidang depeloper property sehingga BSD dianggap memiliki kemampuan untuk menjaga komunikasi yang baik terhadap komunitasnya. Bentuk kegiatan community relations yang dilakukan PT. BSD merupakan salah satu program humas PT. BSD yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian akan kondisi masyarakat sekitar dan sekaligus
7
memperlihatkan bentuk konkret akan kepedulian dan tanggung jawab sosial akan masalah sosial, dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Berdasarkan hal tersebut penulis memilih PT. Bumi Serpong Damai (BSD) sebagai obyek penelitian.
1.1
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana “Aktivitas Community Relations PT. Bumi Serpong Damai (BSD) dalam lingkungan BSD?”.
1.2
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah : Untuk mengetahui “Aktivitas Community Relations PT. Bumi Serpong Damai (BSD) dalam lingkungan BSD”.
1.3
Manfaat Penelitian Penelitian yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Humas PT
Bumi Serpong Damai mampu menjadi masukan bagi Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Mercubuana. Yang lebih rincinya manfaat dari peneliian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Manfaat Akademis Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa jurusan humas mengenai pengembangan ilmu komunukasi, khususnya tentang Aktivitas Community Relations PT. BSD dalam lingkungan BSD.
8
1.3.2 Manfaat Praktis Diharapkan peneliti memberikan masukan saran dan referensi serta dijadikan pedoman bagi perusahaan (khususnya Humas) agar dapat melaksanakan kegiatannya bisa mencapai sasaran yang dikehendaki dan dapat melakukan Aktifitas Kehumasan di BSD serta membina hubungan baik dengan community dalam melakukan kegiatan
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi (Indonesia) atau communication (Inggris) itu berasal
dari bahasa latin, Komunikasi yang berarti pemberitahuan, pemberian bagian (dalam sesuatu), pertukaran, dimana si pembaca mengharapkan pertimbangan atau tanggung jawab dari pendengarnya; ikut mengambil bagian. Kata sifatnya communis yang berarti bersifat umum atau bersama-sama. Sama disini maksudnya sama makna, yaitu terjadinya dua orang terlibat dalam komunikasi berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.3 Komunikasi adalah suatu proses yang membuat adanya kebersamaan bagi dua atau lebih orang yang semula dimonopoli oleh satu atau beberapa orang.4 Komunikasi secara umum adalah “suatu proses penyampaian pesan dari sumber kepada penerima” . Menurut Berto, dalam kehidupan nyata proses komunikasi tidak hanya terbatas sampai pada diterimanya pesan oleh penerima, tetapi juga sampai pada kajian bagaimana tanggapan penerima atas pesan yang disampaikan oleh sumber.5 Ilmu komunikasi pun menyelidiki gejala komunikasi, tidak hanya dengan pendekatan secara ontologis (apa itu komunikasi), tetapi juga secara aksiologis
3
Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi ; Sebuah Pengantar Ringkas, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1995) hal. 19 4 Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi ; Sebuah Pengantar Ringkas, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1995) hal. 26 5 Dra. MC Ninik Sri Rejeki, M.Si & F. Anita Herawati SIP, Dasar-dasar komunikasi untuk penyuluhan, (Yogyakarta : Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1999) hal. 05
9
10
(bagaimana berlangsungnya komunikasi yang efektif) dan secara epistemologis (untuk apa komunikasi itu dilaksanakan). Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan,dan sebagainya yang timbul dalam lubuk hati. Sebuah komunikasi yang efektif dipengaruhi oleh lima hal yaitu :6 1)
Keterbukaan (Openness), yaitu keterbukaan adanya sikap untuk saling terbuka
diantara
pelaku
komunikasi
dalam
melangsungkan
komunikasinya. 2)
Empati (emphaty), yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya dalam peran orang lain.
3)
Kepositifan (Positiveness), yaitu sikap yang positif terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
4)
Dukungan (supportiveness), yaitu sikap pelaku komunikasi yang mendukung terjadinya komunikasi tersebut. Kalau pihak yang diajak berkomunikasi sudah menolak sejak awal, maka komunikasi yang diharapkan tidak akan terjadi.
5)
Kesamaan (equality), yaitu adanya unsur kesamaan yang dimiliki oleh pihak-pihak yang berkomunikasi.
6
Dra. MC Ninik Sri Rejeki, M.Si & F. Anita Herawati SIP, Dasar-dasar komunikasi untuk penyuluhan, (Yogyakarta : Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1999) hal. 08
11
2.2
Pengertian Public Relation Public Relation yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan dengan istilah
hubungan masyarakat atau di singkat “humas” ternyata mempunyai banyak arti seperti Marston mendefinisikan humas adalah seni untuk membuat perusahaan anda di sukai dan dihormati oleh para karyawan, konsumen, dan para penyalurnya. 7 Definisi yang berkaitan dengan msanajemen adalah definisi yang diungkapan oleh Public Relation News :
“Public Relation adalah fungsi
manajemen
terhadap
yang
melakukan
evaluasi
sikap-sikap
publik,
mengidenfikasikan kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publicnya, menyusun rencana serta menjelaskan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik”. 8 Frank Jefkins mendefinisikan humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandasan pada saling pengertian.9 Dalam bukunya public relation Edward L. Bernaya mendefinisikan humas dalam tiga arti, yaitu (1) penerangan kepada masyarakat, (2) persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat, (3) usaha untuk mengintergrasikan sikap dan perbuatan suatu badan dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.10
7
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasi di Indonesia ( Jakarta Pustaka Utama Grafik, 1994) hal. 06 8 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasi di Indonesia ( Jakarta Pustaka Utama Grafik, 1994) hal. 07 9 Frank Jefkins, Publik Relation edisi ke empat ( Jakarta, Penerbit erlangga.1995) hal. 09 10 F. Rachmadi Public Relation dalam teori dan praktek ( Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama, 1996) hal. 19
12
Merangkum definisi para ahli diatas tentang humas, walaupun berbedabeda namun ada beberapa kesamaan pokok pikiran, yakni ; 1).
Public relation merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari public atau masyarakat.
2).
Sasaran public relation adalah menciptakan opini publik yang favourable, menguntungkan semua pihak.
3).
Public relation merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau perusahaan.
4).
Public relation adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu badan atau organisasi dengan masyarakat melalui proses komunikasi timbal balik atau dua arah. Hubungan yang harmonis ini timbul karena adanya mutual understanding, mutual confidence, dan image yang baik. Ini semua merupakan langkah-langkah yang di tempuh oleh public relation untuk mencapai hubungan yang harmonis. Mengacu pada kesimpulan diatas bahwa sifat komunikasi yang dilakukan
oleh perusahaan untuk ‘ disukai” oleh publicnya menyangkut soal hubungan yang harmonis. Menurut Profesor Melvin Sharpe ada lima Prinsip untuk menjalankan hubungan yang harmonis yaitu,11 1. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas. 2. Keterbukaan dan konsisten terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain. 3. Langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timnbal balik dan goodwill. 11 Rhenald kasali, Manajemen Publik Relation Konsep dan Aplikasi di Indonesia ( Jakarta Pustaka Utama Grafiti. 1994) hal.08
13
4. komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah keterasingan dan untuk membangun hubungan. 5. Evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau penyesuaian yang dibutuhkan bagi social harmony.
2.2.1 Fungsi Public Relation Publik relation mempunyai fungsi timbal balik, ke luar dan ke dalam. Ke luar ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran (image) masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi dan lembaganya. Ke dalam, ia berusaha mengenali, mengidentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang negatif (kurang menguntungkan) dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan atau kebijakan itu dijalankan. Irving Smith Kogan dalam artikelnya Public relation mengatakan bahwa fungsi pokok publik relation antara lain adalah fungsi manajemen sebagai peneliti dan penilai selera dan sikap masyarakat, menyelaraskan kebijakan organisasi dengan kepentingan umum, serta merumuskan dan melaksanakan suatu program kerja untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat.12 Dari fungsi humas yang ada seperti di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi utama public relation adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi public dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini public) yang menguntungkan lembaga atau organisasi.
12 F. Rachmadi, Public Relation dalam teori dan praktek (Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1996) hal. 09
14
2.2.2 Tugas Public Relation Tugas humas secara umum Menyampaikan pesan atau informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis atau visual kepada publicnya, sehingga masyarakat (public) memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan, tujuan, dan kegiatannya. Melakukan studi dan analisis atas reaksi serta tanggapan public terhadap kebijakan dan langkah tindakan perusahaan, memberi informasi kepada pejabat (eksekutif) tentang public acceptance atau non acceptance atas cara-cara dan pelayanan perusahaan kepada masyarakat. ”Menyampaikan fakta-fakta dan pendapat kepada para pelaksana tugas guna membantu mereka dalam memberikan pelayanan yang mengesankan dan memuaskan public”. Humas dalam melaksanakan tugasnya membutuhkan media sebagai alat untuk menyampaikan informasi perusahaan atau instansi, begitupula dengan kegiatan humas yang menyangkut publisitas, humas membutuhkan media, baik media cetak, maupun media elektronikuntuk mempublisitaskan perusahaannya, sehingga masyarakat tahu akan keadaan perusahaan. Tugas Humas (PR) sebagaiman di jelaskan oleh Clarence A Schoenfeld adalah :13 1)
Memperoleh dukungan pendapat umum, dengan langkah pertama bahwa informasi yang disebar menarik perhatian dan memperoleh pengertian demi instansi atau organisasi yang bersangkutan.
13 Clarence A Schoenfeld, Publicity Media and Methods, their role in modern public relation, macmillion Co. (New York, London, 1963) hal. 01
15
2)
Memperoleh dukungan khusus, terutama dari badan-badan yang mempunyai hubungan kerjasama dengan suatu instansi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan informasi dan penerangan mengenai halhal yang spesifik menyangkut pekerjaan/bidang kerjasama.
3)
Kegiatan peningkatan koordinasi antara pendapat-pendapat baru dari instansi-instansiyang harus bekerja sama atau pendapat-pendapat baru yang diperoleh secara langsung atau tidak langsung.
4)
Kegiatan membantah pendapat-pendapat terutama yang salah mengenai kegiatan badan/instansi yang bersangkutan. Dalam rangka ini pendapat yang perlu diperhitungkan ialah pendapat yang dapat merugikancitra diluar tentang instansi atau organisasi.
2.3
Komunikasi Organisasi Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris disebut dengan Communication,
berasal dan kata Communication yang berarti sama maknanya atau pengertian yang sama dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku penerima dan melaksanakan apa yang diinginlan oleh komunikator.14 Komunikasi dalam organisasi menurut M.T. Myers dan G E. Mycrs, komunikasi memungkinkan seseorang untuk mengkoordinasikan suatu kegiatan kepada orang lain untuk mencapai ujuan bersama, telapi komunikasi tidak hanya sekedar penyampaian informasi pesan atau
mentransfer makna saja. Artinya
komunikasi mengundang arti suatu proses transaksional, yaitu berkaitan erat dimana orang berkomunikasi dengan pihak lainnya dalam mengernbangkan harapan-harapnya, sehingga mampu menciptakan persepsi atau opini serta 14
A. W. ‘Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta , Bumi Aksara , 1993 ) hal 8
16
menciptakan Citra dan identitas sutu perusahaan (corporate image and identity)15.’ Komunikasi Organisasi adalah proses individu melakukan
kegiatan
percakapan dengan individu lain antara dua orang atau lebih Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan perusahan atau lembaga. Seliap bagian dalam perusahaan/ instansi/lembaga tidak dapat menghindari komunikasi. Bahkan tanpa komunikasi-komunikasi maka aktifitas perusahaan tidak akan berjalan sebagaimana layaknya. Komunikasi berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan alas ide yang di sampaikan. sehingga dengan melalukansegala kepentingan keinginan dan harapan-harapan baik perusahaan / instansi / lembaga dan publik baik internal dapat diketahui. Gerald A. Miller dalam karyanya, berjudul “On defining Communication: Another Stub” yang dimuat dalam Journal Of Communication menyatakan sebagi berikut: ”In the main communication has as its central interest those behavioral with in which a source ironsmiths a message or a receiver (s) with conscious intent to Affect the latte’s behavior”16.
Pada dasarnya, komunikasi mengandung situasi keperilakuan sebagai minta sentral,dimana seseorang sebagai sumber menyampaikan suatu pesan kepada
seseorang
atua sejumlah
penerima yang
secara
sadar bertujuan
mempengaruhi perilakunya.
15
M.T.Myers dan G.E. Myers, Teori-teori komunikasi Manajemen, Bahana Aksara,Jakarta,1987 hal 21 16 Onong Uchjana Effendy Ilubungan Masyarakat ( Suatu Studi komunikologis), PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1992 hal 49
17
2.4
Eksternal Relations External Relations adalah hubungan yang diselenggarakan atau dijalin
antara organisasi/perusahaan dengan pihak luar organisasi. Menjaga hubungan baik dengan publik eksternal adalah untuk mempererat hubungan dengan orangorang atau instansi diluar perusahaan, demi terciptanya opini public yang menguntungkan perusahaan tersebut.17 Hubungan yang dijalin antara organisasi/perusahaan dengan public eksternalnya adalah salah satunya dengan komunitas atau masyarakat sekitar. Hubungan dengan komunitas adalah kegiatan humas yang ditujukan kepada kelompok-kelompok orang didalam suatu masyarakat tertentu, baik yang berada di sekitar lokasi perusahaan maupun dilokasi lain. Semua kegiatan yang berhubungan dengan komunitas tadi dilakukan oleh praktisi hukum yaitu dengan adanya kegiatan community relations. Fungsi utama dari kegiatan community relations adalah tetap menjalin hubungan baik untuk jangka panjang dengan komunitas secara keseluruhan dan dengan pimpinan masyarakat dalam komunitas.18 Community relations merupakan sebuah program yang dilandasi kebijakan (Policy) dari organisasi/perusahaan. Community relations merupakan salah satu bagian dari kegiatan atau aktivitas eksternal Public Relations pada khususnya dan organisasi/perusahaan pada umumnya dengan baik. Hal ini perlu dilakukan karena komunitas atau masyarakat sekitar merupakan salah satu public eksternal yang dapat memberikan pengaruh terhadap keberadaan suatu organisasi/perusahaan.
Community Relations 17 F. Rachmadi, Public Relations Dalam Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996, hal. 60 18 Robert D. Ross. John Wiley and Sons. The Management tof PR. Analysis & Planning External Relations. New York. Hal. 169 dikutip dari skripsi : Ambarsari, Widiasworo : Kegiatan PT. Coca Cola Indonesia. 2003 Univ. Indonesia
18
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/perusahaan dan menciptakan kerjasama yang baik berdasarkan opini public yang positif, maka public relations bertugas untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan berbagai publiknya, kegiatan public relations harus diarahkan kedalam dan keluar. Kegiatan-kegiatan yang ditujukan ke luar disebut External Public Relations19. Jenis hubungan eksternal diantaranya adalah hubungan dengan pelanggan (customer relations), hubungan dengan pemerintah (government relations), hubungan dengan masyarakat sekitar (community relations), serta hubungan dengan media (media relations). Kiat – kiat yang digunakan untuk menjalin hubungan dengan pihak eskternal adalah : 1. Memahami karakter masing-masing pihak dengan baik. 2. Memahami berbagai kesulitan atau kelemahan pihak – pihak tersebut. 3. Melakukan pendekatan yang manusiawi 4. Memahami tujuan, visi, misi dan tugas masing-masing 5. Memberikan peluangh adanya evaluasi atau fed back dari masing-masing pihak Tugas penting External Relations adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya informat dan persuasive yang ditujukan kepada public di luar organisasi / perusahaan itu. Sebuah perusahaan harus memperhatikan komunitas dan lingkungannya agar perusahaan mendapatkn dukungan dari masyarakat sekitar.
19 Oemi Abdurrachmann, Dasar-Dasar Public Relations, PT. Citra Aditya, Bekasi, Bandung (Jakarta 1993) hal. 38
19
Hal ini bukan hanya dilakukan pihak Humas perusahaan itu, tetapi juga dilakukan oleh semua karyawan perusahaan tersebut segala macam kegiatan Community Relations pasti membawa nama perusahaannya. Untuk itu, semua peranan Humas harus menimbulkan dampak yang positif. Dalam jangka panjangnya tidak menutup kemungkinan perusahaan dapat merekrut karyawan dari masyarakat sekitar. Perusahaan harus menjadi tetangga yang baik bagi masyarakat yang berada disekelilingnya. Ada beberapa peranan Humas dalam membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar / community, antara lain 20 1.
Menerima kunjungan ( Open House) Ada baiknya bila organisasi atau perusahaan mengizinkan suatu kelompok
dari komunitas sekitar untuk datang mengunjungi. Kelompok ini bisa saja mewakili sekolah (SD, SMP, SMU) Universitas, Akademik, atau pun customer. Tentu saja mereka dapat meminta izin atau mengajukan proposal kegiatan terlebih dahulu pada perusahaan untuk mengunjungi dan melihat bagaimana perusahaan itu berjalan. Tetapi kunjungan itu harus benar-benar terorganisir dengan rapi, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman antara pihak perusahaan dengan pihak yang melakukan kunjungan. Tentu saja pihak perusahaan harus menyediakan seorang guide yang akan menemani grup berkeliling dan mampu menerangkan tentang perusahaan. Guide ini haruslah orang yang mengerti segala hal yang berkaitan dengan perusahaannya, sehingga bila ada pertanyaan dari pada pengunjung maka dengan mudah akan menjelaskannya. Acara open house ini telah membuktikan sebagai cara yang paling sukses untuk mengikutsertakan komunitas agar lebih peduli pada perusahaan dan 20 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, PT. Pustaka Utama Graffiti, Jakarta 2003, hal. 127.
20
kegiatan ini harus sering dilakukan dengan tujuan memperat hubungan antara perusahaan dan komunitas. 2.
Mengadakan Open House Open day bisa dikategorikan seperti perayaan, misalnya ketika ulang tahun
perusahaan. Pada perayaan ulang tahun perusahaan dapat mengajak atau mengundang karyawan dan keluarganya ataupun masyarakat umum untuk merayakan ulang tahun perusahaan misalnya mengadakan kegiatan olahraga, pagelaran seni dan budaya dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mempererat hubungan diantaranya karyawan dan komunitas. Selain itu, dapat juga dilakukan pada saat menjelang hari raya agama Islam. Perusahaan dapat menyelenggarakan suatu kegiatan seperti pembagian hewan qurban. Juga membagikan sembako pada masyarakat yang kurang mampu, dan lain-lain. Pada hari itu masyarakat sekitar bisa datang menerima pembagian daging tersebut. Dengan kegiatan tadi diharapkan mereka lebih mengakui keberadaan perusahaan dan mendukung semua kegiatannya. 3.
Membuka Fasilitas Perusahaan Untuk Umum Biasanya fasilitas yang ada diperusahaan itu bisa digunakan untuk
kepentingan umum. Misalnya : bila perusahaan itu tersedia gedung serbaguna yang dapat digunakan oleh masyarakat sekitar untuk kegiatan keagamaan seperti sholat Jumat dan pengajian bulanan yang digunakan bersama-sama dengan karyawan dan community atau masyarakat sekitar. Fasilitas – fasilitas dari perusahaan ini bukan hanya gedung atau lapangan parkir, masjid, kantin, telepon umum, dan lain-lain, semua fasilitas dipergunakan untuk keperluan komunitas.
yang terdapat diperusahaan itu dapat
21
4.
Memberikan Sponsor Tidak jarang masyarakat sekitar mengadakan acara tertentu dan
membutuhkan dana yang banyak. Oleh karena itu, perusahaan menyediakan dana untuk mensponsori kegiatan yang diadakan oleh masyarakat sekitar, seperti kegiatan olahraga, perayaan 17-an, dan kegiatan sosial lainnya. Sponsor bisa berupa materi aau pun berupa peralatan administrative atau bisa juga berupa hadiah untuk perlombaan-perlombaan yang diadakan. CoUin J. Coulson Thomas dalam bukunya Marketing Communications mengemukakan bahwa sponsorship dapat memberikan nama dan mempromosikan citra. Kebanyakan sponsorship oleh humas ditujukan untuk memperofeh opini pubiik yang positif terhadap perusahaan dan produknya. Banyak sckali pcrusahaan melakukan sponsorship dan berharap acara tersebut diliput oleh media massa, sehingga diketahui oleh publiknya, Sponsorship merupakan salah satu publisitas yang dilakukan ofeh humas. Dalam melakukan semua kegiatan-kegiatan diatas, Humas perusahaan harus melakukan pengawasan dan terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, mau pun pada saat melakukan evaluasi. Semuanya dilakukan agar seorang Humas tidak melakukan kcsalahan yang dapat menimbulkan citra buruk perusahaan. Sekali saja membuat kesalahan dan membuatt citra buruk di mata masyarakat, maka akan sulit untuk memperbaikinya. Selain itu, ada satu hal yang dapat mempengaruhi masyarakat yaitu faktor kedekatan (proximity). Jarak yang dekat dengan masyarakat akan membuat mereka labih tertarik dan peduli atas keberadaan perusahaan tersebut dibandingkan pada perusahana lain,
22
2.5
Stakeholder atau khalayak Humas Beberapa bentuk stakeholder atau khalayak yang ada di masyarakat dan
berada dilingkungan sebuah perusahaan dapat diidentifikasikan menjadi beberapa bentuk, baik dari bagian dalam perusahaan maupun yang berada di luar perusahaan sebagai elemen yang mempengaruhi jalannya aktifitas sebuah perusahaan. Khalayak humas baik dari dalam ataupun luar perusahaan akan saling berkaitan membentuk struktur dan berfungsi satu sama lain serta mempunyai tujuan masing-masing21 antara lain Tabel 1. Stakeholder khalayak Humas : A. Didalam perusahaan terdiri dari :
E. Community terdiri dari
-
-
-
Pemilik saham / investor Pensiunan karyawan pemegang dana Manager penyandang Dana
-
Penduduk yang tinggal dekat dengan usaha Asosiasi – asosiasi masyarakat (RT/RW, karang taruna, perkumpulan petani, dsb Organisasi amal Sekolah dan Universitas Kelompok kepentingan
B. Customer terdiri dari :
F. Lingkungan terdiri dari
-
-
Individual Pembeli Pasar Tradisional Lembaga Konsumen Aosiasi Konsumen
Lingkungan alam Spesies bukan manusia Generasi mendatang Ilmuwan Kelompok lingkungan (NGO)
C. Karyawan terdiri dari :
G. Media massa terdiri dari
-
-
Karyawan baru Karyawan lama Karyawan minoritas Pensiunan Karyawan dengan keluarganya Perusahaan
Wartawan Kolumnis
21 Bambang Rudito, Arif Budimnta, Adi Prasetijo, Corporate Social Responsibility, Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD), Jakarta, 2004, hal. 25
23
D Korporat terdiri dari :
H. Pemerintah terdiri dari
-
-
2.6
Pemasok (supplier) Competitor Asosiasi korporat Asosiasi keuangan
-
Pengambilan keputusan (DPRD, DPR) Pemerintah daerah
Aktivitas Community Relations Hubungan dengan komunitas (community relations) adalah kegiatan yang
ditunjukan bagi masyarakat sekitar dengan harapan tcrjadinya hubungan timbal balik. Tugas Humas dalam hal ini adalah membina hubungan baik yang harmonis antara perusahaan beserta manajer dan Karyawannya dengan masyarakat sekitar perusahaan dalam jangka panjang22 Pengertian timum community relations adalah upaya membina hubungan yang baik dan harmonis antara perusahaan atau organisasi dengan komunitas masyarakat untuk meningkatkan kepedulian social dan saling pengertian. Lesly dalam Public Relations (1962) memgetengahkan pemikiran dari Wilbur J. B. Peak rnengenai community relations,
Peak mendefinisikan community fetatitms
sebagai berikut: "Hubungan dengan komunitas sebagai fungsi hubungan masyarakat, menipakan partisifasi suatu lembaga yang berencana, aktif dan sinambung dengan dan didalam suatu komunitas untuk memelihara dan membanas lingkungan demi keuntungan kedua pihak, lembaga dan komunitas23 Definisi dari Peak itu menunjukan bahwa hubungan dengan komunitas berorientasi kepada kegiatan, yakni kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau
22
Rherald Kasali, Manajemctt Public Relations, PT. Puslaka Utama Outfit], Jj&aila 2003, hal-UL H. Nina Syam, Mvdia fielailani dan Commanisy Reiasions Hamas dl Perguman Tinggi Swosta dniamSeminar "PerawinHwnasdiPergurutin TinggiSwtutln"diSavoy Hoiiiinan, tl September 1993, Lembaga Pcjigkajian Penelitian dan Pelalihan K-omunikasi (LP3K), Uandung, hal U 23
24
organisasi melalui PR/humas sebagai pelaksana kegiatan yang hersifat partiilpatf. Dengan partisipasi itu maka keuntungan bukan terletak pada perusahaan atau organisasi saja, tetapi juga pada lingkungan masyarakat tertentu. Bentuk partisapasi yang diberikan perusahaan atau organisasi kepada komunitas banyak macamnya, bias diketahui dari apa saja yang menjadi kepentingan komunitas, yang menurut Cutlip dan Center bias berupa : 1.
Kesejahteraan komersial (commercial prosperity), maksudnya perusahaan dapat memberikan peluang bagi individu atau kelompok usaha yang ingin mengembangkan usahanya.
2.
Dukungan agama (Sport of Religion) adanya sarana ibadah bagi masyarakat untuk berkumpul dan melakukan kegiatan rohani mereka.
3.
Lapangan kerja (Work of everyone), maksudnya perusahaan dapat memberi kesempatan kerja bagi masyarakat sesuai dengan kemampuan pendidikannya.
4.
Fasilitas pendidikan yang memadai (eduquate educational facilities) maksudnya perusahaan membangun sekolah bagi masyarakat ataupun jika sudah ada dapat memberikan sumbangan ke sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar seperti : pemberian seperangkat computer, buku-buku dan lain-lain.
5.
Hukum, ketertiban dan keamanan (law, order and safety); maksudnya perusahaan dapat memberikan rasa aman, nyaman bagi masyarakat baik dalam melakukan kegiatannya maupun dalam kehidupan bertetangga.
6.
Pertumbuhan penduduk (Population Growth); maksudnya perusahaan dapat
memberikan
kontribusinya
pertumbuhan penduduk.
sejalan
dengan
bertambahnya
25
7.
Perumahan beserta kebutuhan yang sesuai (properhousing and utilities); maksudnya dapat memberikan tempat tinggal yang sehat, nyaman, dan asri sekaligus fasilitas yang menunjang kehdiupan sehari-hari.
8.
Kesempatan berekasi dan berkebudayaan yang bervariasi (varied recreational and cultural persuits), hal ini dapat dilihat dari perusahaan dalam memberikan fasilitas-fasilitas umum yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
9.
Perhatian terhadap keselamatan umum (attention to public welfare), maksudnya perusahaan peduli dengan keselamatan baik pejalan maupun pengendara.
10.
Penanganan kesehatan yang progresif (progressive measures for food health); maksudnya adanya upaya dari perusahaan dengan membangun unit-unit kesehatan sebagai bagian kebutuhan masyarakat.
11.
Pemerintahan
ketataprajaan
yang
cakap
(competent
municipal
government), maksudnya perusahaan dapat mengklasifikasikan suatu daerah agar terlibat lebih rapid dan tertib. Pentingya partisipasi sebagai kegiatan hubungan community adalah karena merupakan perwujudan dari kebijakan berletangga, Sikap positif terhadap komunitas akan memberi dampak yang positif pula terhadap perusahaan atau organisasinya. Dampak positif tersebut
bisa berupa dukungan baik langsung
maupun tidak langsung. Community Relations adalah hubungan organisasi atau perusahaan dengan community. Hubungan ini perlu dibina karena pada suatu saat dibutuhkan oleh organisasi/perusahaan itu. Selain dari, organisasi/perusahaan perlu memperoleh rasa simpati hubungan baik dengan community. Jika Organisasi/perusahaan tidak
26
menjalin huhungan baik dengan community, suatu saat timbul permasalahan yang merugikan.24 Bentuk-bentuk dari community Relations biasanya merupakan kombinasi dari kegiatan sponsorship, kegiatan amal, penghargaan-penghargaan, penyediaan fasilitas untuk community, seminar, partisipasi di bidang pcndidikan, olahraga, lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja dan lain sebagainya25. Karakteristik commiwiiy Relations yang dilakukan pada suatu organisasi atau perusahaan seperti halnya perusahaan kemasan kaleng yang terbuat dari baja tipis lapis timah yang berdiri di lingkungan, di mana sumber daya manusianya masih relatif kurang dan fasilitas pcndidikan yang kurung memadai. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah dengan memberikan program beasiswa bagi anak sekolah yang berprestasi dan kurang mampu serta memberikan bantuan untuk meningkatkan fasilitas pendidikan. Selain itu bisa juga memberikan bantuan lainnya berupa pembangunan jalan, pembangunana masjid alau mushola juga kegialan sosial dan keagamaan, Dapat dilihat bahwa hubunyan masyarakat "community Relations*' adalah bagian dan hubungan ekternal public Relations yang merupakan para masyarakat dengan cara melayaninya dengan sebaik mungkin, serta membina hubungan dengun masyarakat dan membutuhkan kesan dan perspektif positif. Tujuan dari program community Relations secara umum adalah: 1
Memberikan informasi kepada community mengenai kebijaksanaan, kegiatan dan masalah organisasi atau perusahaan.
24
Astrid S. Susanto, Komunitas Kontemporer, PT. Bina Cipta, Bandung, hal. 10 Amme Gregory, The Art and Science of PR (Set of Weight Volume) PR in Practice Vol 1-4 Crest Publishing House, 2000. hal.52
25
27
2
Memberikan penjelasan atau jawaban terhadap pertanyaan atau tanggapan negatif dari comunity.
3
Memberikan bantuan kepada lingkungan melalui organisasi atau perusahaan setempat.
4
Bekerjasama dengan sekolah dan peguruaan tinggi dengan menyediakan bahan-bahan pendidikan serta sasaran dan fasilifasnya.
5
Mendukung program-program kesehatan.
6
Mendukung kegiatan olah raga, hudaya dan rekreasi. Tujuan dari program community Relations sangat dipengaruhi oleh
besarnya community dan kehutuhannya, seperti sumber penghasilan dan sasaran public Relations, Adapun yang mendukung program hubungan dengan community adalah
organisasi
atau
perusahaan
itu
sendiri
program.
Kemudian
mengkoodinasikan berbagai kegiatan untuk community kepada pihak yang terkait serta melakukan evaluasi hasil kegiatan setelah kegiatan community relation tersebut selesai dilaksanakan Di pihak lain organisasi atau perusahaan perlu mengetahui hal-hal penting tentang community, diantaranya adalah sikap community terhadap organisasi, atau perusahaan, serta masalah-masalah ckonomi, sosial, politik dan kemasyarakatan lainnya. Pentingnya kegiatan community Relations adalah agar keberadaan suatu organasi/perusahaan tersebut dapat diterima dengan baik oleh community, baik mengenai kebijaksanaan, kegiatan atau pun masalah organisasi/perusahaan. Oleh karena itn sangat penting bagi organisasi atau Sedangkan peranan bagian hubungan dengan community (masyarakat sekitar) adalah melakukan perencanaan dan pengembangan perusahaan untuk menjalin hubungan baik dan harmonis
28
dengan community agar mereka dapat menerima dan memberikan dukungan positif bagi kegiatan organisasi atau perusahaan tersebut, Oleh karenanya, organisasi atau perusahaan harus mampu menjalankan tanggung jawabnya kepada cvmmunify, yaitu berperan aktif dalam kehidupan community,
memnbantu
peningkatan
kualitas
pendidikan,
meningkatkan
kesehatan community, memberantas pelanggaran hukum, memberikan sarana rekreasi, ibadah dan sebagainya. Kegialan community Relations dapat dilakukan mclalui serangkaian kegiatan, yang meliputi seminar, lokakarya dan sebagauiya. Kegiatan community Relations murupakan bentuk penyebaran informasi, baik laporan, pendapat atau opini mengenai suatu produk atau jasa yang disebarluaskan secara sistematis oleh organisasi atau perusahaan yang bcrtujuan agar community (masyarakat sekitar) menjadi tahu tentang keberadaan suatu organisasi atau perusahaan. Kegiatan community Relations dilakukan semata-mata demi kepentigan organisasi atau perusahaannya.26 Mengingat community Relations berhadapan langsung dengan persoalanpersaalan sosial yang nyata yang dihadapi komunitas sekitar organisasi, Melalui pendekatan community Relations, organisasi bersama-sama dengan komunilas sekitarnya berusaha untuk mengidentifikasi, mencari solusi dan melaksanakan rencana tindakan atas permasalahan yang, dihadapi di atas. Kegiatan community Relations harus tcrkoordinasi dengan mcnggunakan strategi komunikasi yang tepat sehingga dapat membantu organisasi dalam menghadapi tantangan. Dengan demikian, kegialan community Relations
26
Yosal Iriantara, Community Relations, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2004, hal 64
29
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kebaikan bersama, baik organisasi mini maupun komunitas. Pelaksanaan community Relations dilandasi oleh kedudukan perusahaan sebagai goad corporate citizen, menunjukkan tanggung jawab sosial persuhaan dengan komunitas. Kegiatan community Relations yang dilakukan perusahaan harus memiliki jangka waktu yang lama, bersifat komprehensif dan berkelanjutan, bersifat pemberdayaan dalam arti community Relations yang dilakukan harus memberikan sebuah alat tumbuh kepada komunitas, Hal ini juga dilaksakan oleh Humas PT. BSD dalam aktivitas community Relations-nya. Sehingga dapat memberikan tindakan konkret perusahaan kepada masyarakat sekitar dengan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh komunitas sekitar. Bagi sebuah perusahaan, kegiatan community Relations yang dilakukan diharapkan dapat mewujudkan image atau citra bahwa perusahaan memiliki integritas dan transparansi serta dapat menimbulkan kemitraan yang bersilat terbuka, adil dan saling menguntungkan, community
relation rnenjadi
Serta yang paling penting bahwa,
scmacam "lisensi sosial"
perusahaan
untuk
beroperasi. Adapun langkah-langkah proses Public relations dalam melaksanakan kegiatan community Relations antara lain adalah27 : 1.
Pcngumpulan fakta Merupakan kegiatan mendapatkan data dan fakta dilapangan atau suatu hal yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan atau organisasi bersangkutan. Ada banyak sumber yang biasa digunakan untuk mengumpulkan fakta mengenai persoalan social yang dihadapi kumunitas
27
Yosal Iriantara, Community Relations, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2004, hal 80-84
30
organiasi . Misalnya dari berita media massa dan statistik, obrolan dari warga masyarakat,atau keluhan langsung dari warga masyarakat 2.
Perumusan Masalah Masalah secara sederhana biasa dirumuskan sebagai kesenjangan antara
yang
diharapkan
dengan
yang
dijalani,
yang
untuk
menyelesaikannya diperlukan kemampuan mcngunakan pikiran secara tepat. tentu saja tidak semua permasalahan biasa diselesaikan melalui pendekatan
community
relations
organisasi.
Karena
itu,
dalam
merumuskan masalah yang akan ditangani melalui kegiatan bias program community relations, hasuslah masalah yang dipikirkan dapat diatasi melalui kegiatan tersebut. 3.
Perencanaan dan Pemograman Dalam membuat fenoana berarti kita mengandalkan sesuatu akan tcrwujud atau tcrjadi pada kemudian hari sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan kata lain, rencana merupakan sebuah perkiraan yang didasarkan pada fakta dan informasi, Untuk biasa mewujudkan apa yang diperkirakan itu, dibuatlah suatu program. Program merupakan suatu cara unluk mencapai tujuan tersebut. Setiap program biasanya diisi dengan berbagai kegiatan yang merupakan langkah-langkah yang ditempuh untuk mewujudkan program guna mencapai tujuan yang sudah diterapkan.
4.
Aksi dan Komunikasi Dalam program community relations selalu ada aspek bagaiman menyusun pesan yang ingin disampaikan kepada komunitas, serta melalui media apa dan dengan cara bagaimaiia. Sedangkan aksi merupakan implementasi pelaksanaan program yang sudah direncanakan yang
31
dimananya terdapat komumkasi dua arah, Dengan begitu diharapkan akan berkembang pandangan yang positif dari komunitas terhadap organisasi sehingga rcputasi dan citra organisasi menjadi baik. 5.
Evaluasi Evaluasi merupakan program atau kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi program yang telah dilaksanakan berdasarkan rencana. Namun dalam community relations, evalusi bukan hanya dilakukan terhadap penyelenggarakan program atau kcgiatannya saja melainkan juga dievakuasi bagaimana setiap komunitas terhadap organisasi.
2.7
Sasaran Kegiatan Community Relations Sasaran dari kegiatan Community Relations adalah komunitas local yaitu
komunitas disekkar pcrusahaan, maksudnya adalah masyarakat yang bermukim atau mencari nafkah disekitar pabrik, kantor, gudang, tempat pelatihan, tempat peristirahatan atau sekitar asset tetap perusahaan lainnya.28 Dalam pclaksanaan fimgsi humas, komunitas local dipandang sebagai suatu kesatuan dengan perusahaan yang memberikan manfaal timbal balik, Hubungan timbal balik dengan rasa saling memiliki dibutuhkan oleh perusahaan agar pcrusahaan memperoleh dukungan komunitas. Dengan kata lain, komunitas adalah suatu organisasi social yang saling berinteraksi.
2.8
28
Manfaat Community Relations
Rhenald KasalL Manajemen Public Relations, PT. Pustaka Ulama Grafiti, Jakarta 2003, hal 127
32
Menurut Rogovsky menunjukan manfaat perusahaan menjalankan hubungan dengan komunitas, sebagai berikut :29
TabeL 2 Manfaat keterLibatan komunitas organisasi Komunitas pada Orgalnisnsi Organisasi pada komunitas
a)
b)
c) d) e)
f) g) h)
Reputasi dan citra organisasi yang) Peluang menciptakan kesempatan baik kerja, pengalaman kerja dan pelatihan 'Lisensi’ untuk beroperasi secara Pendanaan investasi komunitas, social pendanaan banyan sinfraktruktur Manfaat pengelahuan dan tenaga Kualitas kormesial kerja lokal Kompetensi teknis dan personal Keamanan yang lebih besar individu pekcrja yang terlibat e) Rcpresentatif bisnis sebagai juru Infrastruktur dan lingkungan social ekonumi yang promosi bagi prakarsa-prakasa komunitas lebih baik. Menarik dan menjaga personel berkaliber tinggi untuk memiliki komitmen yang tinggi Menarik tenaga kerja, pemasok, pemberi jasa dan mungkin pelanggan lokal yang bcrmutu Laboraturium pembelajaran untuk inovasi organisasi
Urain diatas menunjukkan hahwa manfaat community relations yang dibangun berdasarkan visi tanggung jawab sosial perusahaan memang berguna bagi kedua belah pihak, karena itu penting untuk dijadikan bahwa programprogram community relations bukanlah program dari perusahaan untuk komiinilas melainkan untuk perusahaan dan komunitas.
29
Yosal Iriantara, Community Relations, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2004, hal 70-71
33
BAB III METODOLOG1 PENELITIAN
3.1.
Tipe Penelitian Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian yang
bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu secara sisiematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan ccrmat. Penelitian deskriptif ini tanpa pengujian terhadap suatu hipotesa, pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualilatif Pada hakekatnya ada dua macam analisa data yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Menurut Vredenbergt kualitatif Iebih menekankan pada pencarian stuktur hubungan yang ada pada masyarakat, sedangkan kuantitatif Iebih ditakankan pada pengujian hubungan-hubungan tersebut. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan analisis yang sifatnya mendalam.30 Kirk dan Miller yang dikutip oleh lexy J, Moleong mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung kepada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tcrsebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya31
30
Vredenbergt, Metode dan Tebnik Penelitian Masyarakai, PT. Gramedia, Jakarta, 1978, hal 09 Kirk and Miller dalam Drs. Lexy J. Moleong, MA, Metodologi Penelitian Kuantitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990, hal.03
31
33
34
3.2.
Metodc Penelitian Metode Penelitian yang dipakai oleh ponulis adalah metode penelitian
yang bersifat studi kasus yaitu salah satu penelitian ilmu-ilmu sosial. Secara umum studi kasus merupakan strategi yang pertanyaan penelitiannya bcrkenaan dengan "how" atau ‘hwy’ bila peneliti hanya mempunyai sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.32
3.3.
Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposif, yakni
memilik orang-orang tertentu karena dianggap-berdasarkan penelitian tertentu mewakili tingkat signifikansi. Dengan pemilihan nara sumber secara purposif berdasarkan kriteria tertentu diharapkan hasil analisis yang di peroleh dapat memberikan gambaran yang cukup baik. 3.3.1 Data Primer Untuk mencari perolehan data primer yang dilakukan dengan Wawancara mendalam (in depth Interview)
wawancara mendalam
ini dilakukan dengan melakukan Tanya jawab langsung dengan
nara
sumber (key mforman}. Wawancara dengan Humas PT.Bumi serpong Damai (BSD) untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan olehnya dalam membina hubungan dengan masyarakat (community) dan wawancara dengan masyarakat (community) sekitar yang memiliki keseganan di kalangan
32
Robert K. Yin, Studi Kasus (Desain dan Metode), Raja Grafindo Persada, Jakarta 1997, hal.01
35
masyarakat seperli tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan melakukan kegiatan community relations dalam membina hubungan baik dengan perusahaan dan komunitasnya.
3.3.2 Data sekunder a.
Studi Kepustakaan Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara mernpelajari buku-buku yang bersifat ilmiah, buku panduan dalam Bumi serpong damai, dan buku lainnya yang berkaitan dengan materi penelitian.
b.
Data dokumentasi dari kegiatan humas baik yang bersifat internal maupun eksternal, press release dan lain-lain.
3.4.
Nara Sumber Nara sumber atau key informan tersebut adalah sebagai pihak yang
berkompoten dalam pelaksanaan Aktivitas community Reraltion PT. BSD dalam membina hubungan baik dengan masyarakat, sehingga penulis dapat memenuhi data-data yang akurat yang dibutuhkan dalam penelitian, Selain itu penulis juga melakukan wawancara kepada public internal dan publik ekstemal untuk mencari dala-data yang diberikan key informan apakah sesuai fakta yang ada. Penentuan nara sumber ini berdasarkan atas orang-orang yang berkepenlingan dalam penyusunan skripsi, seperti: 1.
Nara sumber primer dan Divisi Public Services PT BSD, yang terdiri dari: a)
Sub Divisi Residential Affair (Hubungan Warga) yaitu Bpk Dedy Rachmady sebagai Ka. Sub. Dept. Alesannya karena beliau yang
36
menagani hubungan antara warga baik itu warga BSD sendiri maupun masyarakat sekitar yang merupakan kornunitas BSD. b)
Sub Divisi Humas yaitu Bpk Idham muchlis sebagai manajer Humas dan Ibu Mila sebagai staff humas. Alasannya karena beliau yang menangani eksternal relations salah satunya kegiatan community relations
2.
Nara sumber sekunder dari pihak komunitas yaitu masyarakat BSD yang tinggal di Sektor 1B Nusa Loka, yang terdiri dari: a)
Ketua RW 07/02 Sektor 1B Nusa Loka yaitu Bapak Yulius Mujur. Alasannya, karena beliau adalah tokoh masyarakat yang di kenal di BSD dan merupakan penyampaian pesan kepada masyarakat tentang kegiatan yang dilakukan.
b)
Kepala keamanan Sektor 1B Nusa Loka yailu Bapak H. Syahidin Muctar. Alasannya, karena beliau sebagai salah satu tokoh agama yang terpandang di BSD dan beliau juga sebagai penghubung antara masyarakat dengan BSD sehubungan dengan kegiatan yang ingin dilaksanakan.
3.5.
Definisi Konsep dan Fokus Penelitian
3.5.1 Definisi konsep 1 Aklivitas Interrnal Community Relations adalah sebagai berikut Hubungan dengan komunitas sebagai fungsi hubungan masyarakat. Merupakan partisifasi suatu lembaga yang berencana, aktif dan sinambung dengan dan didalam suatu komunitas untuk memelihara
37
dan membina lingkungan demi keuntungan kedua pihak, lembaga dan komunitas. 2 PT. BSD (Bumi Serpong Damai) Merupakan salah salu Perusahaan yang bergerak di bidang Properti (Profil) yang merupakan wadah untuk melaksanakan Publikasi. PT. BSD dalam kegiatannya yang berkatan dengan kehumasan, dilakukan oleh Divisi humas bagian Divisi Residential khususnya dalam melakukan community Relations. 3 Warga BSD adalah masyarakat yang bermukim atau bertempat tinggal dan berkomunitas di sekitar perusahaan BSD sektor I B Nusa Loka.
3.5.2 Fokus penelilian Community Relations berdasarkan kerangka pemikiran mengenai aksi dan komunikasi community relations PT BSD dalam Aktivitas Internal Community Relations PT, BSD dalam rnembina hubungan baik dengan warga Aksi dan komunikasi merupakan Dalam program community relations selalu ada aspek bagaimana menyun
pesan yang ingin
disampaikan kepada komunitas, serta melalui media apa dan dengan cara bagaimana. Sedangkan aksi merupakan implementasi pelaksanaan program yang sudah dlrencanakan yang dimananya terdapat komunikasi dua arah, Dengan begitu diharapkan akan berkembang pandangan yang positif dari komunitas terhadap organisasi sehingga reputasi dan citra organisasi menjadi baik Dalam Aktiviias Komunikasi didalam nya tcrdapat:
38
1 Masalah apa saja yang dihadapi oleh PT. BSD dalam menjalin community Relations?. 2 Tema isi komunikasi apa dari problematika yang dihadapi PT. BSD dan untuk di bahas dalam suatu kegiatan? 3 Media apa yang digunakan
untuk
menjalin relasi
bagi
community relations PT.BSD? 4 Siapa sasaran aktivitas community relations PT. BSD? 5 Pelaksanaan yaitu tempat, waktu dan pelaksana aktivitas community relations (komunikasi} dengan masyarakat sekitar dilakukan dan Hasil ?
3.6
Teknik Analisi Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan33. Bcrdasarkan data yang diperoleh dengan wawancara mendalam dengan para para sumber, maka penelitian ini akan dideskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif yang sesuai dengan tujuan penelitan yaitu untuk mengeiahui Aktifiias Internal Community Relations PT. BSD dalam membina hubungan Baik dengan warga BSD. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah kualitatif, hal ini dapat dicapai dengan : 1 Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasuil wawancara 2 Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa ya dikatakannya secara pribadi .
33 Sofian Effendy dan Christ Manning dalam Masrisingarimbun, Metode Pendidikan Survei, Jakarta, 1989, hal. 263
39
3 Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang & situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. 4 Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa. orang ysng berpendidikan
menengah
atau
tinggi,
orang
berbeda.
orang
pemerintahan, 5 Membandingkan basil wawancara dengan Jsu sualu dokumcn yang berkaitan.
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Perusahaan Sejak awal berdirinya “Kota Mandiri Bumi Serpong Damai” (BSD City)
diciptakan untuk menunjung kehidupan berkualitas. Kehidupan kota Mandiri BSD City mencakup kawasan seluas 6000 hektar dan hanya berjarak 13,1 kilometer dari Jakarta (melalui jalan tol Jakarta – Serpong). Sejak awal pembangunannya pada tanggal 16 Januari 1989, BSD City telah berkembang pesat menjadi sebuah kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang baru. BSD City yang memiliki tema kota mandiri abad 21 memiliki fasilitas lengkap dengan lokasi yang prima, penuh dengan kemudahan dan memiliki lingkungan yang nyaman serta produk berkualitas. Didukung oleh komitmen dan pelayanan. Semua itu merupakan bukti kepedulian BSD City untuk selalu memperhatikan kepuasan para pelanggan. BSD City merupakan salah satu maha karya yang mempelopori pembangunan kota mandiri di Indonesia. Kesungguhan dan komitmen BSD City telah terbukti dengan berbagai penghargaan yang diterimanya.34 antara lain : 1.
Anugrah Parama Niwastama” tahun 1995, dari Realestat Indonesia sebagai pengembang skala besar terbaik di Indonesia.
2.
“Rumah Lestari” dari Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Negara Perumahan Rakyat sebagai pengembang skala besar yang berwawasan lingkungan.
34
Dikta “Kota Mandiri BSD”, thn, 1998
40
41
Guna mewujudkan komitmennya pada masyarakat, BSD City memiliki lima (5) komponen utam pembangunan sebuah kota mandiri35 : 1.
Wisma, tepat tinggal/hunian untuk kehidupan yang berkualitas dengan lingkungan yang nyaman. Tanah yang indah di sepanjang boulevard dengan bunga warna-warni menambah keasrian dan kenyamanan dalam bersantai dengan keluarga. Pembangunan BSD City direncanakan akan selesai seluruhnya pada tahun 2014, memiliki 140.000 rumah dengan berbagai tipe dan penduduk mencapai 600.000 orang.
2.
Karya, tempat untuk bisnis prestisius dan industri berteknologi tinggi (perkantoran, perdagangan dan industri). Para invenstor dari segala penjuru dunia menfokuskan perhatiannya ke Indonesia, salah satu Negara Asia Tenggara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi paling pesat. Untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi yang cepat ini, BSD City membangun : a). Kawasan Niaga Terpadu (CBD) dengan berbagai fasilitas dan infrastruktur yang lengkap, dimaksudkan untuk mendorong berkembangnya
bisnis
yang
pada
akhirnya
dapat
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi nasional. b) Kawasan industri Taman Tekno BSD City yang menampung semua jenis industri bebas polusi. Dengan adanya kawasan industri berteknologi tinggi di Taman Tekno BSD yang menampung semua jenis industri bebas polusi. Dengan adanya kawasan industri berteknologi tinggi di Taman Tekno BSD yang didukung Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPITEK) dan Institut Teknologi Indonesia, maka kawasan ini disebut Technopolis.
35
Dikta “Kota Mandiri BSD”, thn, 1998
42
Pada akhirnya, Taman Tekno BSD City dan CBD – BSD diharapkan dapat membuka kesempatan kerja untuk lebih dari 300.000 tenaga kerja.
3.
Suka, fasilitas umum dan sosial dari lahir hingga tua. Fasilitas perawatan kesehatan BSD City yang modern dan lengkap akan memberikan pelayanan pada seluruh lapisan masyarakat. Di BSD City juga tersedia berbagai lembaga Pendidikan Nasional dan internasional yang terbaik, seperti Sekolah Al Azhar, Sekolah Santa Ursula, Swiss German University. Ada juga berbagai fasilitas olahraga, hiburan dan rekreasi yang telah tersedia di BSD City, antara lain taman kota, lapangan tenis, kolam renang, sampai lapangan golf kelas satu. BSD City juga peduli pada kebudayaan yang merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat, hal ini diwujudkan dengan adanya pembangunan pusat seni.
4.
Marga, infrastruktur terpadu untuk abad 21. Perhatian utama BSD City adalah pengembangan infrastruktur, seperti listrik, air bersih, transportasi umum, sarana pejalan kaki, telekomunikasi, penerangan jalan, pengolahan limbah dan sanitas. Jalur masuk ataupun keluar BSD City mudah dicapai karena adanya jalan tol Jakarta – Serpong dan rencana pengoperasian kereta ringan BSD City (Light Rail Transportation) yang diharapkan mampu mengangkut penumpang ke berbagai tujuan.
43
Tujuan utama BSD City adalah membuat segalanya menjadi mudah untuk menghadirkan kehidupan berkualitas dan nyaman bagi penduduk BSD City
5.
Penyempurna, kepedulian terhadap masalah lingkungan dan masalah sosial. Aspek lingkungan dan sosial menjadi perhatian dalam setiap taham pembangunan BSD City. Hal ini tercermin dari Taman Tekno BSD City yang dirancang untuk industri berteknologi tinggi yang bebas polusi, system pengendali banjir serta unit daur ulang dan produksi kompos. BSD City juga mendukung aktifitas-aktifitas sosial yang dilakukan
masyarakat seperti proyek kemitraan, mengajak masyarakat untuk cinta lingkungan, meningkatkan pendapatan sector informal dan mendukung organisasi masyarakat. Kelima komponen utama itu menandai era baru dalam perencanaan kota, dimana kawasan permukiman berdampingan dengan pusat bisnis dan kawasan industri berteknologi tinggi yang bebas polusi. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam, BSD City di rancang sebagai tempat yang cocok untuk tempat tinggal, bekerja, belanja, belajar dan menikmati indahnya kehidupan dengan suasana aman dan nyaman. Perpaduan kelima konsep diatas menjadikan BSD City sebagai pilihan terbaik untuk tempat tinggal dan berinvestasi. Pembangunan BSD City yang pesat dijadikan sebagai kawasan permukiman modern, pusat pertumbuhan baru dan industri, sejalan dengan rencana pengembangan kawasan Jabotabek. Tersedianya sarana transportasi yang lebih baik, seperti adanya jalan tol Jakarta – Serpong, rencana pembangunan dua jalur kereta api dan rencana pembangunan triple deck menjadikan BSD City
44
sebagai lokasi ideal untuk tempat tinggal, bisnis dan industri. Kini, BSD City telah tampil menjadi sebuah Kota Mandiri yang dirancang sebagai pintu gerbang bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara.
4.1.1 Visi dan Misi BSD City Visi Menjadi
perusahaan
yang
berhasil
dalam
mempelopori
pembangunan kota baru di Indonesia yang mandiri, memiliki standar perencanaan yang matang, inovatif, feasible, dilandasi kerjasama yang baik dan menguntungkan dengan unsur Pemerintah, Swasta dan Masyarakat sebagai pelaku pembangunan.
Misi Memberikan kontribusi didalam Pembangunan Nasional melalui pengembangan Kota Baru di Jabotabek yang memiliki standar lingkungan kehidupan lebih tinggi dan lebih baik untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam rangka mempersiapkan manusia Indonesia yang berkualitas.
4.1.2 Maksud dan Tujuan BSD City a. Menjadikan BSD City sebagai pusat pertumbuhan ekonomi b. Menciptakan lapangan kerja. c. Mengembangkan BSD City sebagai pusat jasa dan berbagai sarana dan prasarana yang lengkap dan terpadu. d. Dan diharapkan mengurangi ekonomi biaya tinggi.
45
4.1.3 Slogan BSD City Slogan dari BSD City adalah Big City, Big Opportunity. Maksudnya BSD City adalah Kota Mandiri yang membuka banyak kesempatan harapan hidup berkualitas baik dari segi apapun seperti sosial, ekonomi, pendidikan demi meraih masa depan.
4.1.4 Humas BSD City Humas dalam BSD City disebut dengan Public Service, yang merupakan bagian dari Business Unit Property & Estate Management. Untuk mempermudah atau mempersempit kegiatan humas, maka Public Service BSD City terbagi menjadi empat (4) divisi atau bagian,36 yaitu : 1.
Humas yang bertugas di Publicity media lebih bersifat ke eksternal. Divisi ini yang berhadapan dengan wartawan, melakukan open house (city tour), membuat majalah untuk warga BSD City (Suara BSD City).
2.
Community Service; yang bertugas menerima keluhan/complain dari warga BSD City baik mengenai hunian ataupun lingkungan dimana warga BSD City itu tinggal, seperti lampu mati, air, keamanan, sampah dan lain-lain.
3.
Residential Affair; yang bertugas melakukan hubungan dengan warga BSD City dan masyarakat sekitar BSD City. Divisi ini lebih menekankan bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan warga BSD City itu sendiri maupun dengan masyarakat sekitar melalui komunikasi secara tatap muka, telepon atau surat. Dapat juga dengan
36
Hasil Wawancara dengan Pihak BSD City, tanggal 10 Juni 2008
46
mengadakan pertemuan rutin atau mengadakan kegiatan yang melibatkan warga BSD City dan masyarakat sekitar. 4.
Municiple Affair; yang bertugas melakukan hubungan dengan pemerintah setempat. Divisi ini concern dengan pemerintah yang dapat dilihat dari salah satunya dengan taat bayar pajak, mentaati peraturan yang berlaku.
Adapun struktur organisasi divisi Public Service BSD City, Sebagai berikut : 37
Public Service
Humas
4.2
Community Service
Residential Affair
Munciple Affair
Hasil Penelitian Pada bagian ini berisi uraian penulis mengenai hasil penelitian. Penelitian
di lakukan dengan menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian ini di peroleh berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa nara sumber primer dari Divisi Publik Services BSD City, seperti Bapak Dedi Rachnadi selaku Ka. Sub. Dept. Residential Affair BSD City, Bapak Idham Muchlis selaku Manajer Humas BSD City, ibu Mila selaku staf Humas BSD City. 37
Hasil Wawancara dengan Pihak BSD City, tanggal 10 Juni 2008
47
Selain itu, penulis juga melakukan wawancara dengan beberapa nara sumber sekunder dari salah satu komunitas sekitar BSD City yaitu masyarakat atau tokoh masyarakat diantaranya Ketua RW Nusa Loka, Sektor 1B BSD City, beberapa masyarakat yang tidak mau disebutkan identitasnya.
4.2.1 Masalah yang dihadapi PT. BSD Salah satu masalah atau kendala tersebut dapat dilihat dari kasus yang dilakukan oleh salah satu masyarakat BSD City yaitu masyarakat yang tinggal di sektor 1B Nusa Loka. Seperti yang dikatakan Bapak Dedi Rachnadi kepada penulis, bahwa “sekitar tahun 2005/2006 salah satu masyarakat sektor 1B Nusa Loka memblokir dan menutup jalan utama BSD–Serpong dengan kayu, karena BSD City sedang melakukan pembangunan ruko dan kolam renang Ocean Park, yang merupakan salah satu proyek terbesar BSD. Tetapi masalah ini tidak sampai berkepanjangan karena langsung mengadakan pertemuan antara warga BSD dengan Divisi Humas BSD City. Divisi Residential Affair BSD City memberikan penjelasan kepada warga Nusa Loka dan masyarakat sekitar mengenai kronologis kejadiannya dan menekankan bahwa masalah ini sudah dapat diatasi”38. Suatu hubungan akan berjalan dengan baik jika didalamnya terdapat partisipasi. Dengan partisipasi kedua belah pihak akan bisa lebih menghargai satu sama lain. Partisipasi bisa banyak bentuknya tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Seperti halnya BSD City, mereka juga melakukan suatu kegiatan yang ditujukan ke masyarakat sekitar.
38
Hasil Wawancara dengan Pihak BSD City, tanggal 10 Juni 2008
48
Bapak Dedi Rachnadi mengatakan “partisipasi tersebut bisa berupa pemberian sponsorship, membantu setengah baik materi atau bahan bangunan untuk fasilitas masyarakat sekitar seperti masjid, lapangan olahraga. Atau contoh lain kegiatan yang terakhir ini dilaksanakan, kami melakukan kegiatan sosial sehubungan dengan ulang tahun BSD City.”39 Dalam pemberian sumbangan kepada masyarakat sekitar, BSD City tidak menetapkan sesuatu persyaratan khusus bagi penerimanya. Sesuai dengan tujuan community relations yaitu menciptakan hubungan yang harmonis diantara kedua belah pihak. BSD City yang diwakili oleh Bapak Idham Muchlis menyatakan sebuah harapan dari hubungan dengan masyarakat sekitar, bahwa “kami mengharapkan kerjasama dan dukungan agar berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan.” Mengenai aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh BSD City menurut Bapak Idham Muchlis bahwa “dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat sekitar tidak ada panduan strategi secara konkret, bisa dikatakan tidak harus berdasarkan teori-teori mengenai strategi komunikasi, tapi bukan berarti tidak berpedoman pada segi kehumasan, haya saja terkadang praktek tidak selalu sama dengan teori, jadi kami memberi solusi dari melihat permasalahan apa yang dihadapi di lapangan dan cara penyelesaiannya bisa secara kelembagaan maksudnya hanya terbatas sampai RT/RW, tidak seperti secara interpersonal yang langsung sampai kemasing-masing individu.”40 Walaupun BSD City tidak menggunakan suatu teori kehumasan tertentu dalam melaksanakan aktivitas komunikasi, tetapi ada beberapa pendekatan yang
39 40
Hasil Wawancara dengan Pihak BSD City, tanggal 10 Juni 2008 Ibid.
49
dilakukan BSD City dapat mencerminkan aktivitas humas sebagai wujud nyata dari tanggung jawab sosial BSD City kepada masyarakat sekitar.
4.2.2 Sasaran yang dihadapi PT. BSD Sasaran yang dilaukan BSD City dalam melakukan Komunikasi dengan diterapkan BSD City dalam menertibkan pedagang kaki lima di kawasan sekitar BSD City Sek. VII dan Sek IV dengan memberikan penjelasan dan penerangan serta pendekatan persuasive secara berulang-ulang bahwa BSD City akan memberikan tempat atau lahan yang lebih bersih, aman dan nyaman bagi pedagang kaki lima. Dimana kegiatan ini berlangsung antara bulan Juni – Oktober 2006, yang melalui tahap-tahap sebagai berikut : a.
Jauh sebelumnya, Pihak Residentia Affair BSD City sudah berbaur dan melakukan pendekatan secara personal kepada pedangan kaki lima secara continue.
b.
Dari pendekatan secara berulang – ulang, menimbulkan issue antara pedagang kaki lima, bahwa mereka menginginkan tempat atau lahan yang lebih bersih, nyaman, bebas dari pungutan liar, walaupun mereka harus membayar sejumlah iuran untuk tempat baru tersebut.
c.
Selain pendekatan dengan pedagang kaki lima, pihak Residential Affair BSD City juga melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar Sektor 1B Nusa Loka
d.
Dikarenakan hal ini mendapat pertentangan dari preman-preman yang melakukan pungutan liar, maka Pihak Residential Affair BSD City bersama masyarakat atau tokoh masyarakat melakukan pendekatan dengan memberikan penjelasan kepada mereka.
50
e.
Setelah itu, diadakan pertemuan berkali – kali antara Pihak Residential Affair BSD City, masyarakat atau tokoh masyarakat pihak keamanan BSD City dan pedagang kaki lima. Tetapi yang sifatnya formal masing-masing 2 kali antara pihak Residential Affair BSD City dengan masyarakat sekitar dan pihak Residential Affair BSD City dengan para pedagang kaki lima.
f.
Berdasarkan data pedagang bukan Januari – Februari 2006, maka BSD City dengan SOSRO sebagai penyedia counter menyediakan sekitar 76-78 counter baru. Dimana saat ini counter tersebut telah diisi sekitar 64 pedagang.
g.
Dengan dilakukannya komunikasi ini, baik pihak BSD City maupun pedagang kaki lima sama – sama win – win solution. Pihak BSD City dapat melakukan penertiban sesuai dengan tujuan yang diinginkan sehingga untuk Sektor VII dan IV lebih tertata rapi dan tertib. Sedangkan bagi pedagang kaki lima, selain mereka memiliki tempat yang baru, bersih, nyaman, aman serta bebas dari pungutan liar mereka juga mempunyai income lebih karena lokasi yang baru ini berada di sekitar daerah perkantoran di belakang ITC BSD (Kawasan Golden Road BSD City).
4.2.3 Media yang digunakan PT. BSD BSD City dalam melakukan kegiatan komunikasinya terhadap masyarakat menggunakan media cetak yaitu Tabloid Suara BSD dan Media tatapmuka (Face to face) yang melalui pertemuan atau dengan menginformasikan kepada masyarakat dan tokoh masyarakat setempat.
51
4.2.4 Komuniitas BSD City Memiliki 10 Perumahan besar dan didalam nya terdapat beberapa sektor serta RW dan RT yang dilengkapi dengan Pos keamanan masingmasing RW. Dan BSD City juga dikelilingi oleh 12 Desa yang sudah berkembang. 10 desa merupakan perumahan dan 2 desa merupakan kawasan industri. Salah satu dari perumahan yang ada di BSD itu adalah perumahan Nusa Loka dengan luas wilayah 100 Ha dan jumlah penduduk 1548, (berdasarkan data bulan Agustus 2006). Menurut sekertaris RW 07 Nusa Loka, Bapak Mahatir Rahman mengatakan, bahwa “pihak BSD City tidak selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan apabila yang sifatnya melibatkan masyarakat sekitar”. Pernyataan senada juga diungkapkan oleh ketua RW 07/02 Nusa Loka, Bapak Yulius Mujur yang juga beliau dianggap sebagai opinion leader warga BSD City, bahwa “harus masyarakat yang proaktrf terhadap BSD City. BSD City kurang peka terhadap masyarakat sekitar”. Masih menurut Bapak Mahatir Rahman, bahwa “tidak pedulinya BSD City terhadap masyarakat sekitar terlebih lagi setelah adanya pembagian atau pemindahan saham dari PT. BSD menjadi Sinar Group (BSD City) sekitar tahun 2001-2003. disaat masih PT. BSD mungkin kegiatan untuk masyarakat sekitar masih ada, tetapi setelah menjadi Sinar Group terlihat perbedaan besar, hampir tidak ada sama sekali kegiatan yang ditunjukan bagi masyarakat sekitar, mungkin salah satunya penyebabnya dikarenakan sekarang BSD City sedang giat-giatnya membangun”. Bapak Rahman juga menanbahkan,bahwa “kegiatan yang terakhir dilakukan BSD City sekitar tahun 2004, kalau tidak salah itu dalam rangka ulang
52
tahun BSD City. Dan BSD City memberikan sumbangankepada masyarakat sekitar salah satunyabeasiswabagi mereka yang berprestasi”. BSD City menyatakan mereka tidak selalu menjadi penyelenggara dari suatu kegiatan community relations tetapi bias juga menjadi fasilator antara yayasan atau organisasi warga BSD City dengan masyarakat sekitar yang ingin mengadakan kegiatan community relations. Hal ini ditekankan pula oleh Bapak Yulius Mujur bahwa “setiap kegatan sosial yang ditujukan bagi masyarakat sekitar berasal dari suatu perkumpulan, organisasi dan yayasan yang notabene mereka adalah warga perumahan BSD City itu sendiri bukan dari PT. BSD selaku pengelola. Masih menurut Bapak Mujur, yang dikemukakan pula oleh Bapak Rahman bahwa “Fasilitas umum seperti masjid yang ada di komplek kami adalah hasil gotong royong masyarakat. Tidak ada sedikitpun campur tangan BSD City” Bagi masyarakat RT 02/07 yang tidak mau disebutkan identitasnya mengemukakan hal yang sama, “BSD City kurang kerjasamanya, terlebih lagi jika masyarakat sekitar akan mengadakan kegiatan. Walaupun sudah mengajukan proposal, selalu tidak dapat seperti yang diperlukan”. Dilihat dari keadaan ini, hubungan timbal balik dari masyarakat sekitar kepada BSD City dipastikan tidak ada sama sekali. Seperti yang dinyatakan Bapak Rahman, “karena BSD City tidak terlalu peduli dengan masyarakat, maka masyarakatpun tidak terlalu memikirkan hal tersebut dengan kata lain mereka acuh tak acuh”. Hal ini terekam pada satu kasus yang dilakukan oleh salah satu masyarakat BSD City sendiri seperti yang diutarakan Bapak Rahman “Sekitar setahun 2000/2001 ada salah satu masyarakt yang melakukan pemblokiran jalan dengan
53
kayu dan batu di Nusa Loka BSD terhadap truk-truk yang melewati Nusa Loka dengan membawa bahan bangunan untuk proyek pembangunan kolam renang yang meresahkan masyarakat dengan debu dan kotoran yang dibawa truk tersebut dengan tidak adanya informasi atau pemberitahuan terlebih dahulu oleh PT. BSD. Hal tersebut dapat terjadi karena kurang konfirmasinya PT. BSD terhadap masyarakat atau warga BSD itu sendiri, sehingga BSD City banyak mementingkan proyek pembangunannya tersebut. Bapak Rahman mengemukakan bahwa, “seharusnya PT. BSD, sebelum melakukan kegiatan apapun itu yang membangun perkembangan BSD harus mengadakan pertemuan terlebih dahulu dengan masyarakat yang dianggap penting seperti tokoh masyarakat atau tokoh agama yang sangat dikenal dan dipercayai dapat membawa kebaikan bagi masyarakat. Dan PT. BSD disin sesuka hati melakukan kegiatan pembangunan tanpa dukungan masyarakat serta PT. BSD dapat berpartisipasi terhadap kegiatan yang warga BSD adakan atau PT. BSD mengadakan kegiatan Community Relationship dengan mengajak warga BSD ikut serta dalam kegiatan yang BSD lakukan.
4.3
Program dan Tujuan Pembangunan PT. BSD Hal ini tercermin dari tujuan BSD City itu sendiri yang sesuai dengan
program pembangunan nasional dan diwujudkan melalui suatu bentuk kepedualian atau partisipasi bagi BSD City untuk masyarakat sekitar yaitu : a.
Menjadikan BSD City sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, diantaranya adalah : Kesejahteraan komersial, dimana tidak hanya perumahan beserta fasilitasnya saja tetapi juga terdapat kawasan industri dan niaga (per
54
kantoran). Dimana dalam hal ini, banyak kelompok usaha yang membuka cabang baru di BSD City, seperti ITC, AUTO 2000, Bank Mandiri, Bank BNI 46 dan sebagainya . b.
Menciptakan lapangan kerja. Dengan menjadikan BSD City sebagai kawasan niaga (perkantoran) dan industri maka dengan sendirinya akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sesuai dengan kemampuan pendidikannya.
c.
Mengembangkan BSD City sebagai pusat jasa dengan berbagai sarana dan prasarana yang lengkap dan terpadu 1)
Fasilitas pendidikan yang memadai : dari tingkat TK hingga Universitas tersedia di BSD City seperti : Al – Azhar, Santa Ursula, SD Karya Bakti, SLTPN 5, SMUN 1. Institut Teknologi Indonesia, Swiss German University dan sebagainya.
2)
Perhatian
terhadap
keselamatan
umum;
adanya
jembatan
penyebrangan, zebra cross, halte, rambu – rambu lalu lintas, trotoar dan sebagainya. 3)
Penanganan kesehatan yang progresif, terdapat beberapa klinik kesehatan yang beberapa diantaranya buka 24 jam, adanya Puskesmas / Posyandu bahkan BSD City sedang membangun kembali Rumah Sakit yang sempat tertunda pembangunannya.
4)
Hukum, ketertiban dan keamanan, terdapat beberapa pos keamanan di setiap sector dan satu kantor Polsek BSD Serpong sehingga tindak criminal dapat di tekan seminimal mungkin.
5)
Kesempatan bereaksi dan berkebudayaan yang bervariasi; hal ini dapat dilihat dari BSD City dalam memberikan fasilitas-fasilitas
55
umum yang dapat dinikmati oleh semua masyarakt tidak terkecuali. Seperti fasilitas olahraga; jogging track di taman kota, adanya lapangan tenis, kolam renang lapangan bulu tangkis indoor dan sebagainya. 6)
Dukungan agama, terdapat beberapa tempat ibadah seperti masjid bagi umat muslim di sektor 14, 6, gereja bagi umat Kristen di sektor 1, 2
d.
Dan diharapkan mengurangi ekonomi biaya tinggi, diantaranya adalah Perumahan beserta kebutuhannya yang sesuai; BSD City tidak hanya membangun perumahannnya saja tetapi dilengkapi dengan kebutuhan sehari-hari yang di tunjang dengan berbagai sarana dan prasarana sehingga biaya hidup dapat di tekan seminimal mungkin. Selain itu BSD City juga mewujudkan ketahanan Nasional, salah satunya
di bidang Sosial Budaya yaitu dengan pembangunan pusat seni.
4.4
Kegiatan Community Relations Bentuk-bentuk kegiatan Community Relations yang dilakukan BSD City
sebagai upaya menciptakan hubungan yang timbal balik dan harmonis41 yaitu :
1.
Membuka fasilitas umum Fasilitas – fasilitas yang berada di BSD City cukup banyak dan berguna. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat dinikmati oleh semua masyarakat luas tidak terkecuali masyarakat Desa Lengkong Gudang, seperti fasilitas
41
Hasil Wawancara dengan Pihak BSD City, tanggal 10 Juni 2008
56
olahraga (lapangan tenis, Taman Kota, lapangan basket, kolam renang), telepon umum, Pasar modern, Transportasi Trans BSD City dan lain – lain Hanya saja ada beberapa fasilitas yang tidak bisa di nikmati oleh masyarakat sekitar baik itu bukan lifestyle mereka atau tidak didukung dari segi keuangan, seperti golf. Tetapi semua itu tidak menjadi kendala karena hampir semua fasilitas tersedia di BSD City.
2.
Mengadakan Acara Sosial BSD City mengagendakan kegiatan sosial baik secara berkala atau event-event tertentu. Salah satunya pada bidang kesehatan yaitu pelayanan Pos PIN atau Posyandu dan bidang pendidikan seperti memberikan beasiswa pada pelajar yang berprestasi. Kegiatan Community Relations yang diadakan oleh BSD City dalam Ulang Tahun perusahaan pada akhir tahun 2006. Masyarakt sekitar merupakan salah satu sasaran komunitas sekitar BSD City dari kegiatan tersebut. Dalam kegiatan tersebut, BSD City memberikan sumbangan – sumbangan salah satunya seperti Beasiswa. Dengan kegiatan ini diharapkan kehidupan bertetangga akan terasa lebih lengkap. Pemetaan kegiatan Community Relationship BSD City periode Mei – November 2006 berdasarkan pada SUARA BSD City :
Tabel 3. Kegiatan Community Relations BSD City Bulan Mei Juni
Kegiatan
Penyelenggara
Senam dan BSD City jogging di Taman Kota BSD
Target Komunitas Warga BSD City dan warga sekitarnya
57
Juli
Agustus September
Oktober
November
Pemberian Yayasan UPI komputer dan bekerjasama peralatan sekolah dengan EKONID (Kamar Dagang Jerman) Bakti sosial dan Pengajian Permata khitanan masal BSD
Bakti sosial
Yayasan KKMB (Kerukunan Keluarga Muslim BSD) Siraman rohani Pengajian Sumatra dan pemberian BSD santunan
Siraman rohani Manajemen dan buka puasa BSD bersama
PT.
Siraman rohani, silaturahmi dan buka puasa bersama Shalat Idul Fitri dan Penyerahan Zakat Fitrah
PT.
Manajemen BSD
Warga BSD city Sek 3, 2
Pelaksanaan Warga BSD City Shalat Idul FItri Sek 14, 6 dan penyerahan zakat Fitrah dan Zakat Mal
4.5
SD 01 dan 02 Desa Lengkong Gudang 160 anak yatim dan kaum dhuafa Kaum Dhuafa dan anak yatim Anak yatim dan kaum dhuafa dari Desa Rawa Buntu Muspika kecamatan Serpong dan Ketua RT&RW di Wilayah BSD City Kepala Desa dan tokoh masyarakat kademangan Warga dan yayasan sosial di sekitar BSD City Warga di lingkungan sekitar BSD City
Pembahasan Dari uraian dan penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa Aktivits
Internal PT. BSD City dalam membina hubungan baik dengan warga nya dapat dikatakan tidak berhasil dalam kegiatannya dimata Masayarakat sekitar maupun Warga BSD sendiri. Hal ini berdasarkan dari kecenderungan-kecenderungan
58
jawaban dari wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 10 juni 2008 sampai dengan 14 juni 2008 lebih banyak masyarakat mengarah ke arah negatif dengan mengatakan bahwa BSD City kurang respek terhadap semua kegiatan yang ada di masyarakat dan Aktivitas Internal yang dilakukan BSD City terhadap masyarakat berjalan dengan sendirinya. Banyak nya masalah yang terjadi di BSD membuat masyarakat yang ada di BSD ikut serta dalam masalah tersebut, dan BSD City selalu menggap masalah yang dihadapi dapat diselesaikan, tetapi beda dengan anggapan yang BSD pikiran, mungkin masalahnya bertambah banyak dan sehingga terjadi hubungan yang kurang baik antara warga BSD itu sendiri.
4.5.1 Aktivitas Komunikasi BSD dalam Masalah yang dihadapi PT. BSD Masalah yang dihadapi PT. BSD dalam Aktivitas Community Relations dalam lingkungan BSD diantaranya : 4.5.1.1 Masalah Lingkungan Pihak Residential Affair
BSD City melakukan pertemuan dengan
masyarakat dan tokoh masyarakat bahwa BSD City akan memindahkan Instalasi Komposing dan Inselator dari lokasi sebelumnya ke lokasi yang baru di dekat Desa Kademangan, dengan menjelaskan tahap-tahap dari sampah menjadi kompos, yaitu : 1.
Tema dari Isi Komunikasi Sampah – sampah yang berasal dari warga BSD City didaur ulang menjadi Kompos dan yang sekiranya masih berguna di ambil oleh pemulung. Sampah yang menjadi kompos, ada yang
59
dipergunakan sendiri atau tanaman-tanaman di Kawasan BSD City, ada pula yang di jual kepada pedagang tanaman hias. Dari sisa sampah yang masih ada di cacah dahulu baru di bakar di Inselator. Sisa sampah sifatnya cairan sebelum di buang ke Kali Cisadane, terlebih dahulu di WWTP (Wash Water Treatment Plant) yang berupa limbah-limbah ringan sehingga kadar yang terkandung tidak begitu membahayakan bagi lingkungan.
2.
Media yang digunakan Media yang digunakan dalam komunikasi ini dengan majalah suara BSD yang disediakan untuk warga BSd sendiri atau dengan melakukan pertemuan (face to face) antara warga masyarakat atau tokoh masyarakat dengan PT. BSD city di gedung atau aula
pertemuan organisasi warga BSD City. Dan dengan
mengberikan undagan atau surat menyurat antara Pihak BSD City dengan
Warga
masyarakat
yang perperan
penting dalam
masyarakat yang sering disebut tokoh masyarakat.
3.
Sasaran, Pelaksanaan dan Hasil Komunikasi Sasarannya adalah masyarakat dan warga BSD sendiri. Pelaksanaannya dilakukan pada pertengahan Bulan Juli 2006. Masyarakat dan tokoh masyarakat mempersilahkan dengan setidaknya BSD City memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar di tempat tersebut. BSD City hanya mengambil
60
sekitar 10 – 15 masyarakat sekitar sebagai pemilah sampah dan Hasilnya adalah pembuatan Instalasi
Komposing dan Inselator
BSD City (Pengelolaan sampah terpadu) yang pada akhirnya akan mengambil tenaga kerja dari desa terdekat dengan lokasi tersebut. BSD City tidak hanya peduli dengan masalah lingkungan saja tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan memberikan pekerjaan.
4.5.1.2 Masalah Proyek Pembangunan Adapun Salah satu Masalah yang terjadi di BSD City yaitu masalah Proyek Pembangunan BSD tersebut dimana Pembangunan ini merupakan Aktivitas Komunikasi BSD
terhadap Community Relations BSD dalam
Lingkungan BSD diantaranya : 1.
Tema Dari Isi Komunikasi Sekitar tahun 2005/2006 salah satu masyarakat sektor 1B Nusa Loka memblokir dan menutup jalan utama BSD–Serpong dengan kayu, karena BSD City sedang melakukan Pembangunan Ruko dan Kolam Renang Ocean Park, yang merupakan salah satu proyek terbesar BSD. Dimana masyarakat atau warga BSd kurang setuju dengan sikap BSD yang semata-mata kurang kompromi dengan warga BSD terhadap pembangunan ini. Kurang hubungan yang baiknya PT. BSD terhadap masyarakat diantaranya pengunaan jalan utama yang dilewati truktruk mengangkut bahan bagunan proyek yang dilakukan PT. BSD dalam pembagunan tersebut dimana pihak warga merasa dirugikan.
61
Seharusnya proyek terbesar BSD ini harus melakukan pengumunan atau pertemuan terlebih dahulu dengan Warga BSD dengan Pihak PT. BSD.
Dan tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat
merugikan sebagian pihak warga BSD
2.
Meida yang digunakan Media yang digunakan dalam komunikasi ini dengan melakukan pertemuan (face to face) antara warga masyarakat atau tokoh masyarakat (khusus Sektor 1B Nusa Loka, BSD City) dengan PT. BSD City di gedung sektor !B Nusa Loka BSD City.
3.
Sasaran, Pelaksanaannya dan Hasil Komunikasi Sasarannya adalah masyarakat dan warga BSD sendiri. Pelaksanaannya dilakukan pada pertengahan Bulan Mei 2006, Masyarakat dan tokoh masyarakat mempersilahkan dengan setidaknya BSD City memberikan penjelasan pada warga dan dengan memberikan undagan serta surat kepada tokoh masyarakat yang dianggap penting dan Hasilnya adalah masyarakat menirima dengan adanya pembangunan yang dilakukan BSD tetapi dengan melakukan konfirmasi apa saja yang dilakukan BSD setiap bulannya serta menjaga kebersihan dan ketertiban perumahan BSD agar tidak terganggu dengan semua kegiatan yang BSd lakukan karena pembangunan ini juga untuk kemajuan BSD sendiri.
62
4.5.2 Aktivitas Community Relation Aktivitas community relations bagi perusahaan adalah kewajiban, karena merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility), dimana hal ini berkaitan dengan keberadaan suatu perusahaan disekitar komunitas. Demikian halnya dengan BSD City yang menjadikan kegiatan community relations sebagai bagian dari corporate sosial responsibility. Tabel 4. Pemetaan Aktivitas komunikasi dalam Community Relations
Aktivitas Community Relations 1.
Membuka
fasilitas
umum, 2.
Mengadakan
acara
diantaranya : fasilitas olah raga
sosial, kegiatan ini terliput
(kolam
kota,
di SUARA BSD City oleh
lapangan basket, lapangan tennis
Sub Divisi Humas, dimana
dan lain-lain), transportasi Trans
pada
BSD City, Pasar Modern dan
November 2006, kegiatan
sebagainya.
yang
renang,
Taman
banyak
periode
dilakukan berisikan
Mei-
lebih bakti
sosial seperti : sumbangan untuk anak yatim dan kaum dhuafa, beasiswa, sunatan masal, buka puasa bersama dan sebagainya.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa, kegiatan community relations yang dilakukan BSD City baik itu yang diadakan secara rutin berkala atau hanya pada event-event tertentu saja, merupakan strategi komunikasi BSD City dalam
63
upaya menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Mengenai kegiatan community relations sendiri, BSD City lebih cenderung sebagai pemberi donasi sehingga dalam proses Public Relations hanyalah bagian dari aksi dan komunikasi.42 Kegiatan community relations yang dilakukan BSD City dapat dilihat pada SUARA BSD City yaitu sebuah tabloid mengenai seputar kegiatan BSD dan issue hangat yang sedang terjadi disekitar masyarakat, yang terbit sebulan sekali sehingga memungkinkan setiap kegiatan yang dilakukan dapat didokumentasikan oleh Sub Divisi Humas BSD City.
4.5.3 Hasil Wawancara dengan Pihak BSD City dan Masyarakat Sekitar Sektor 1B Nusa Loka BSD City Ada beberapa kesamaan dan ketidaksamaan pendapat dari hasil wawancara antara BSD City dengan masyarakat sekitar. Adapun kesamaannya terdapat pada satu kasus yang melibatkan pihak kepolisian, masyarakat sekitar sektor 1B Nusaloka dan yang terjadi sekitar tahun 2001. Tetapi masalah tersebut dapat diatasi dengan cepat oleh pihak yang berkepentingan didalamnya, seperti Divisi Keamanan BSD City dan Divisi Residential Affair BSD City sehingga tidak menimbulkan ketegangan yang berkepanjangan. Kesamaan lain terlihat dari adanya kegiatan community relations yang dilakukan BSD City kepada masyarakat sekitar sehubungan dengan ulang tahun BSD City sekitar akhir tahun 2006. BSD City memberikan sumbangansumbangan salah satunya berupa beasiswa.
42
Yosal Iriantara, Community Relations, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2004 hal 79
64
Sebaliknya, ketidaksamaan tersebut terlihat pada perbedaan pendapat antara BSD City dengan masyarakat sekitar mengenai kegiatan-kegiatan community relations. Hal ini terlihat dari kurang antusias masyarakat sekitar dalam
wawancara
sehubungan
dengan
berkurangnya
kegiatan-kegiatan
community relations yang berasal dari BSD City. Masyarakat sekitar berpendapat kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk masyarakat beberapa waktu belakangan ini, lebih banyak berasal dari suatu organisasi atau yayasan, yang pada umumnya mereka adalah warga BSD City itu sendiri. Selain itu, mereka merasa BSD City kurang kooperatif dalam pemberian sponsorship. Mengenai kegiatan community relations yang diselenggarakan oleh yayasan/organisasi warga BSD City atau masyarakat yang memilih AUTO 2000 dan PLN dalam meminta sponsorship untuk kegiatannya, bukan berarti BSD City tidak peduli. BSD City terlibat didalamnya hanya saja bentuk kontribusinya tidak secara langsung. Yayasan atau organisasi warga BSD City sebelumnya suda h mengkonfirmasikan terlebih dahulu kepada BSD City kalau mereka ingin melakukan kegiatan untuk masyarakat sekitar. Itu terekam pada dokumentasi yang terbit sebulan sekali di SUARA BSD City. Begitu pula dengan AUTO 2000 atau PLN, mereka terlebih dahulu mengkonfirmasikan kepada BSD City tentang sponsorship yang akan diberikan. Mengapa hingga menyebabkan timbulnya perbedaan pendapat antara BSD City dengan masyarakat sekitar mengenai kegiatan community relations? Hal ini menurut penulis, disebabkan karena :
65
1)
Kurangnya komunikasi dan sosialisasi secara langsung yang dilakukan oleh BSD City kepada masyarakat sekitar. Maksudnya Resendential Affair BSD City tidak langsung mengkomunikasikan kepada masyarakat mengenai kegiatan Community Relations yang akan diadakan, melainkan memberitahukan melalui perangkat RWnya. Dimana hal tersebut bisa saja menyebabkan adanya oknum yang ingin menyelewengkan amanat atau dana sponsor yang dititipkan.
2)
BSD City dianggap kurang melakukan promosi dalam menyelenggarakan kegiatan community relations. Bisa saja ada beberapa masyarakat yang tidak mengetahui kegiatan tersebut karena tidak adanya pengumuman, selebaran atau semacamnya sehingga pesan yang disampaikan tidak mengenai seluruh lapisan masyarakat.
3)
BSD City tidak menyertakan identitas perusahaan disetiap kegiatan community relations yang dilakukan. Sehingga masyarakat sekitar tidak menyadari kegiatan tersebut sebenarnya ada kontribusi dari BSD City, juga mereka hanya melihat pihak-pihak yang memberi secara langsung. Identitas perusahaan tersebut bisa berupa logo, spanduk, bendera perusahaan atau apapun yang sekiranya bisa mewakili perusahaan. Karena dengan mencantumkan identitas perusahaan dapat mempengaruhi citra perusahaan. Walaupun BSD City terlibat atau tidak secara langsung dalam kegiatan tersebut, tetapi dengan adanya identitas perusahaan dapat menghindari citra negative. BSD City menyadari peran penting humas dalam suatu perusahaan. Hal ini
bisa dilihat dalam struktur organisasi, terdapat Divisi Public Service, yang membawai empat Sub Divisi, salah satunya Sub Divisi Residential Affair yang
66
menangani hubungan dengan warga baik itu warga BSD City sendiri maupun masyarakat sekitar. Walaupun Divisi Public Services belum berdiri sendiri pada struktur pada umumnya setiap sub bagian atau sub divisi mengetahui dengan jelas perannya masing-masing. Pihak Residential Affair BSD City menyadari bahwa kegiatan community relations perlu dilakukan karena keberadaan perusahaan tidak terlepas dari peran serta masyarakat. Oleh karena itu, BSD City menanamkan kehidupan bertetangga untuk menciptakan hubungan harmonis yang secara tidak langsung dengan mengajak warga BSD City baik itu warga perumahannya maupun warga industri dan niaga (perkantoran) BSD City, melakukan suatu kegiatan bagi masyarakat sekitar. Dalam menciptakan hubungan yang harmonis tidak terpaut pada BSD City sebagai pengelolanya saja. Melainkan perlu didukung dari warga-warga BSD City untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar dalam menunjang kehidupan sosial. Tujuan yang ingin dicapai BSD City dari kegiatan Community relations adalah untuk menciptakan hubungan baik, erat, berkesinambungan serta saling menguntungkan bagi kedua belah pihak yang akan berpengaruh terhadap citra perusahaan di mata masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar juga mempunyai tujuan dengan adanya keberadaan BSD City yaitu bisa berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan dan juga tidak menutup kemungkinan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan menciptakan lapangan kerja. Sebagai sebuah Divisi Public Service dari suatu perusahaan, maka Sub Divisi Residential Affair BSD City harus mampu menjalankan dan membangun
67
suatu hubungan yang harmonis, terutama dengan publik eksternal salah satunya masyarakat sekitar. Dapat dilakukan dengan melakukan suatu kegiatan community relations yang beragam bentuknya. Seperti : bakti sosial, sunatan masal, open house, posyandu keliling dan lain-lainnya. Melakukan atau melaksanakan kegiatan community relations merupakan tugas yang penting bagi Sub Divisi Residential Affair BSD City dalam membina hubungan baik dengan publik eksternalnya. Maksudnya bahwa kegiatan community relations merupakan ujung tombak dari berbagai kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menjalin hubungan yang baik dan harmonis terhadap pihak eksternalnya. Disamping sebagai sarana publikasi perusahaan terhadap publiknya. Dilihat dari kegiatan community relationsnya, pada dasarnya BSD City sudah melakukan kegiatan community relation untuk masyarakat sekitar walau pada event-event tertentu. Sedangkan untuk hubungan diantara BSD City dan masyarakat sekitar khususnya sektor 1B Nusa Loka umumnya baik, hanya saja terdapat kesalahpahaman dikarenakan komunikasinya yang kurang lancar. Hal ini terlihat dari tanggapan masyarakat sekitar sektor 1B Nusa Loka yang kurang antusias karena kurangnya partisipasi BSD City dengan masyarakat sekitar dan mengharapkan BSD City mengadakan kembali kegiatan yang dulu pernah dilakukan. Dengan demikian, menyimpulkan bahwa masyarakat Sektor 1B Nusaloka merasa tidak puas dan kurang diperhatikan keberadaannya oleh BSD City. Indikator ketidapuasan masyarakat sekitar Sektor 1B Nusa Loka BSD dikaitkan dengan community relations, antara lain : mereka kurang antusias ketika di wawancarai mengenai kegiatan community relations. Adanya keinginan dari
68
masyarakat sekitar terhadap BSD City untuk lebih mendekatkan diri ke lingkungan mereka sehingga akan timbul dukungan sepenuhnya dari masyarakat sekitar terhadap keberadaan BSD City. Mekanisme informasi yang dilakukan oleh BSD City dalam kegiatan community relations umumnya one way communication. Maksudnya, komunikasi itu berjalan satu arah dari BSD City ke masyarakat sekitar melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan community relations. Media yang digunakanpun hanya surat pemberitahuan dan tatap muka. Tidak ada yang sifatnya masa karena ruang lingkupnya yang kecil. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara secara keseluruhan dengan berbagai narasumber yang dapat dipercaya, jika dilihat dari sisi kehumasannya, BSD City tidak selalu menerapkan teori-teori kehumasan. Karena menurut mereka praktek di lapangan tidak selalu sama dengan teori yang dipelajari. Oleh sebab itu, BSD City tidak selalu mengikuti suatu rancangan atau pola tertentu dari teori strategi komunikasi humas, mereka lebih memilih menilai permasalahan dan mencoba mencari solusi dengan melihat alur yang terjadi dilapangan.
Tetapi,
hal
tersebut
bisa
miscommunication dengan masyarakat sekitar.
menjadi
salah
satu
penyebab
69
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh mengenai Aktivitas
Internal Community Relations PT. BSD dalam membina Hubungan Baik dengan warga nya. Pada Bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan yang sudah didapat dengan hasil penelitian yaitu : 1.
Dari keseluruhan penelitian, maka dapat diketahui bahwa Akrivitas Humas PT. BSD dalam melakukan Community Relations dengan membina hubungan baik dengan warganya dengan Penilaian Masyarakat (Community Relationa) tentang Aktivitas Humas BSD, memiliki penilaian cukup baik, dikatakan cukup baik karena memiliki kekurangan dan kelebihan . kekurangannya tersebut terletak pada informasi yang diberikan terkadang masih kurang lengkap dan tidak pada sasarannya hanya terpaku pada kgiatannya. Sedangkan kelebihannya terletak pada penyediaan fasilitas penunjang kegiatan. Dengan penilaian yang tersebut diharapkan Humas PT. BSD dan Perusahaan PT. BSD nya sendiri dapat memperhatikan hal tersebut, dengan memberikan informasi yang lengkap dan ikut serta dalam semua kegiatan yang masyarakat lakukan bukan hanya menyediakan fasilitas dan brand awareness saja.
2.
Kegiatan Community Relations yang dilakukan BSD City periode Mei – November 2006 bisa dikatakan belum maksimal dikarenakan penyelenggara dari kegiatan-kegiatan tersebut didominasi oleh organisasi atau yayasan warga BSD City. Tetapi bukan berarti BSD City tidak ikut berpartisipasi didalamnya, itu terlihat dari Sub Divisi Humas yang mendokumentasikan kegiatan tersebut dan diterbitkan pada SUARA BSD City, SUARA BSD City adalah sebuah Tabloid mengenai seputar kegiatan BSD City atau issue yang 69
70
sedang hangat di masyarakat. SUARA BSD City terbit setiap sebulan sekali yang dibagikan secara gratis untuk komunitas atau warga BSD City. 3.
Ketidaksamaan pendapat pada hasil wawancara atau BSDCity dengan salah satu komunitasnya yaitu Warga BSD Nusa Loka, sehingga menimbulkan ketidakpuasan masyarakat terhadap BSD City, yang menurut penulis disebabkan oleh BSD City kurang komunikasi dan sosialisasi ke masyarakat sekitar secara langsung dan hanya melalui pengurus saja yang memungkinkan adanya oknum yang memberikan informasi secara kurang tepat. dan BSD City kurang aktif dalam suatu kegiatan, hanya memberikan dana atau identitas BSD tetapi tidak mengikut sertakan dari pihak BSD dan apabila ada kegiatan yang dilakukan BSD itu datang nya dari masyarakat atau Warga BSD itu sendiri.
4.
Berdasarkan hasil dari data yang didapati, mengenai Aktivitas Community Relations PT. BSD dalam Lingkungan BSD dapat disimpulkan bahwa Sebuah hubungan yang harmonis dalam kehidupan bertetangga dalam hal ini antara BSD City dan masyarakat harus didukung dengan komunikasi, sosialisasi dan partisipasi.
71
5.1
Saran Dari hasil penelitian dan berdasarkan kesimpulan yang sudah didapat
maka penulis menyarankan beberapa hal yang mungkin bisa dipertimbangkan sebagai bahan masukan bagi pihak PT. Bumi Serpong Damai maupun pihak-pihak yang berkompoten dalam penelitian ini, antara lain : 1.
BSD City lebih produktif mensosialisasikan kegiatan kepada masyarakat sekitar dan melakukan promosi (publisitas) terhadap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan.
2.
Selain diadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya melibatkan masyarakat sekitar dan ditunjang pula dengan tersedianya berbagai fasilitas yang diberikan oleh BSD City, tetapi komunitas antara kedua belah pihak mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga hubungan lebih baik
3.
PT BSD Sekiranya dalam struktur Organisasi BSD City Divisi Public Services bisa berdiri sendiri dengan alasan agar lebih memaksimalkan tugas kehumasannya karena peran humas sangatlah penting bagi perusahaan dan hal itu bisa didukung dengan posisi yang sesuai.
4.
BSD City dalam melaksanakan kegiatan Community Relations sekiranya bisa terus diagendakan (continue) secara rutin atau berkala sebagai wujud nyata bentuk kepedulian perusahaan terhadap keberadaan masyarakat sekitar sehingga hubungan yang harmonis akan tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,Anwar, Ilmu Komunikasi ; Sebuah Pengantar Ringkas, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1995 Dra. MC Ninik Sri Rejeki, M.Si & F. Anita Herawati SIP, Dasar-dasar komunikasi untuk penyuluhan, Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, yogyakarta. 1999. Drs. Lexy J. Moleong MA, Kirk dan Miller, dalam
Metodologi Penelitian
Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1990. Effendy, Onong Uchjana, Ilubungan Masyarakat ( Suatu Studi komunikologis), PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1992. Effendy, Sofian dan Christ Manning, dalam Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, Jakarta, 1989. Jefkins, Frank, Publik Relation edisi ke empat, Penerbit erlangga, Jakarta. 1995 Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasi di Indonesia, Pustaka Utama Grafik, Jakarta. 1994 Moore, Frazier, Humas Prinsip, Kasus dan Masalah, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung. 2002 M.T.Myers dan G.E. Myers, Teori-teori komunikasi Manajemen, Bahana Aksara, Jakarta. 1987 Rachmadi, F, Public Relation dalam teori dan praktek, PT Gramedia Pustaka, Jakarta. 1998 Schoenfeld, A, Clarence, Publicity Media and Methods, their role in modern public relation, macmillion Co, New York, London.1963.
Simandjutak, P, John, Budi Sutedjo Dharma Ooetemo, Z. bambang Darmadi, Jarot Proyo Utomo, Public Relations, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. 2003. Vredenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, PT. Gramedia, Jakarta, 1978. Widjaja, A. W. ‘, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara , Jakarta. 1993
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
BIODATA PENULIS Nama
: Melissa Audria Sari
Alamat
: Jl. Layar 2B no 19
Kelapa Dua – Tangerang Tempat Tgl Lhr
: Jakarta 9 Desember 1982
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Kewarganegaraan
: Indonesia
Pendidikan Formal : 2007-2001
: Universitas Mercu Buana
2001-1998
: SMU YUPPENTEK 1 Tangerang
1998-1995
: SLTP Negeri 7 Tangerang
1995-1987
: SD Negeri Perumnas Bumi Kelapa Dua
Pendidikan Informal : 2003 : Table Manner at Hotel Indonesia