ESTE ETIKA RELIGI R IUS DAL LAM MU USIK HADHRA HA AH PP. AL-MUN A NAWWIIR KRA APYAK YOGYA Y AKARTA A
SKR RIPSI Diajukan kepada Fakultas Usshuluddin n dan Pemiikiran Islaam Univerrsitas Islam m Negeri Sunan Kaalijaga Yoggyakarta Untuk memenuhi m Sebagai S syyarat-syarrat Mempeeroleh gelaar Sarjan na Strata S Satu Filsaffat Islam Disusu un Oleh: Dia Inttan Timur NIM: 10510032 1
Pembimbing : Fah hruddin Faaiz, S. Ag., M. M Ag NIIP. 197508116 200003 1 003
JURU USAN FIL LSAFAT AGAMA A FAKUL LTAS USH HULUDDIN N DAN PE EMIKIRA AN ISLAM M UNIVE ERSITAS ISLAM I NEGERI SU UNAN KA ALIJAGA A YOGYA AKARTA A 2 2014
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Dia Intan Timur
NIM
: 10510032
Jurusan
: Filsafat Agama
Fakultas
Iudul
Skripsi
:Ushuluddin dan Pemikiran Islam Kalijaga Yogyakarta
UIN
Sunan
:ESTETIKA RELIGIUS DALAM MUSIK HADHRAH PP. AL-MT}NAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain.
Yogyakart4 28 Fabruari 2014
10510032
\lfJuniveniras
Islam Negeri Sunan
Katijaga
FM-UINSK-BM-05 04/R0
SIJRAT PERSETUJUAI\ SKRIPSI
Hal
Lam
: Surat Persetujuan Skripsi :
Kepeda Yth Dekan Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kaltaga Yog)'akarta Di Yogyakata ,4sselamu dloikum
ttlr.
Wb.
Selelah membaca, meneliti" $emberikirn perunjuli dan mcngoreksi serta nengadaka$ perbaikan seperlunya, maka kami selaku pemhimtring berpendapat bahwa
skipsi
Saudara:
Nanra
i Dia Intnft 'fimur
NIM
:
Jurusan
: Filsalht Agama
10510032
:Estetika Religius Dalam Mu$ik Hadhrah pp. AlMunawpir Ka.apyak yogyakarta Slrdah- dapat diajukan kepada Ju.usan Filsafar Agama UIN Sunan lGlijaga Yog/akarta sebagai salah satu syarat untuk nrmproleh gelar Sarjana Straa 3atu Filsafat Aganra.
Judll Sk.ip6i
Detga! ini kamj mcngharap agar shipsi Saudara te.sebd di atas dapat segera dimutraqasyahkan A&s p€rltatiannya kami ucapkan terima
kasih
llossala mu' alaikun Wr. W b Yogyakartra,
28 Februari 2014
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan untuk :
Papa dan Mama yang senantiasa selalu berdo’a, memberikan kasih sayang serta semangat yang luar biasa tiada tandingannya. Mbak Indah, Adek hasyim , dan Mas Sigit Yang selalu memberikan semangat serta Motivasi Mbah Fatach ku yang senantiasa menemaniku, memberi motivasi, impian, dan tujuan atas cita dan cintaku, I will Always be Beside You Tak lupa Tempat penulis menimba ilmu almamater tercinta Fakultas Ushuluddin Jurusan Filsafat Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vi
MOTTO Tidak perlu menjadi orang lain untuk menjadi hebat, kalau menjadi diri sendiri saja kita bisa melakukan lebih dari hebat.
Perlunya keyakinan dalam diri sebagai penguat, dan kepercayaan diri
vii
KATA PENGANTAR Assalamualaikum. Wr. Wb. Alhamdulillahi robbil’alamin, puji syukur senantiasa selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini mampu terselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW. yang selalu kita nantikan syafaat-NYA di Yaumul Qiyamah nanti. Amin Ya Robbal Alamin. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana (S. Fil. I) di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Jurusan Filsafat Agama, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan harapan agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Namun demikian, penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak baik secara moril maupun materiil. Untuk itu, dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. H. Syaifan Nur, MA selaku dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, serta Pembimbing Akademik penulis. 2. Bapak Dr. H. Zuhri, S. Ag ., M. Ag selaku kepala Jurusan Filsafat Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
viii
3. Bapak Dr. Fahruddin Faiz, S. Ag., M. Ag dengan segala kesabaran, dan bersedia meluangkan waktunyan untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini. 4. Bapak Moh Fathan, M. Hum, dan Bapak Sudin M. Hum selaku penguji terima kasih atas segala masukan yang telah dihberikan kepada penulis. 5. Bapak Ibu dosen serta seluruh staf pegawai Tata Usaha Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. 6. Saudara-saudara penulis khususnya om Lesmono dan tante Evi yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis selama kuliah di Yogya. 7. Mbak Indah dan Adek Hasyim, dan Mas Sigit terima kasih atas segala doa dan Motivasi yang diberikan kepada penulis. 8. Kepada Alm. Bapak KH. Ahmad Warson Munawwir beserta ibu Nyai Hj. Khusnul Khotimah Warson selaku pengasuh PP. Al Munawwir Komplek Q Krapyak yang telah memberikan ilmunya serta pengalaman hidup yang tak terhingga kepada penulis. 9.
Teman-teman KKN
angkatan 80 Mgl 01: (mbah) Fatach, Taufik, Teti
(Teteh), Ipeh, Niar, Miftah, adlan (kakak), mas Farid, Aesoh, Arifin (Pak Tua), Yohan (Mas joo). Yang selalu memberika semangat, dorongan dan do’a kepada penulis. 10. Buat teman-teman PP. Al-Munawwir Komplek Q khusunya kamarku tercinta 4F, untuk Yayay, dan Uus (ndut) terimakasih banyak yang selama ini kalian senantiasa mendengarkan keluh dan kesah penulis, dan tak pernah lupa untuk memberikan motivasi untuk terus maju dan bangkit. ix
11. Sahabatku (Itha, Mbak Umy, Nuffy. Nurry, Prapti, Dadar, Dyan, Huda, Bagas, Sabil, Mas Mukti, Mas Nazi, Bunda) dan semua Teman-teman Jurusan Filsafat Agama angkatan 2010 tanpa terkecuali. terimakasih telah memberikan motivasi dan semangat bagi penulis selama ini. 12. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu namanya, terima kasih banyak atas semuanya.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangannya karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan dari penulis. Untuk itu segala bentuk kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat dibutuhkan sehingga dijadikan koreksi untuk perbaikan skripsi selanjutnya.
Yogyakarta, 28 Februari 2014 Penulis
(Dia Intan Timur)
x
ABSTRAK Skripsi ini mengambil Judul Estetika Religius Dalam Musik Hadhrah PP. AL-Munawwir Krapyak Yogyakarta, dengan alasan umum ialah dimana seni khususnya musik mampu membuat hati tentram, dengan musik mampu membuat hati yang suram, menjadi terang. maka dari itu penulis tertarik melakukan musik Hadhrah ksususnya yang ada d PP.Al-munawwir krapyak Yogyakarta dengan landasan dimana Hadhrah sendiri merupakan salah satu musik yang sering digunakan dalam acara-besar yang diselenggaran di Pondok Pesantren tersebut. selain itu Hadhrah sendiri mempunyai arti sendiri yaitu dari segi bahasa, Hadhrah diambil dari derivasi kata hadhara – yuhdhiru – hadhran – hadhratan yang berarti kehadiran, namun di dalam istilah kebanyakan orang, hadhrah diartikan sebagai irama yang dihasilkan oleh bunyi rebana.dan hadhrah menurut tasawwuf adalah suatu metode yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke “hati”, karena orang yang melakukan hadhrah dengan benar terangkat kesadarannya akan kehadiran Allah yang senantiasa hadir. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan beberapa sumber wawancara melalui pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh penulis, selain itu penulis menggunakan literatur buku yang memperkuat penulisan, salah satunya ialah, Filsafat Keindahan dan “Garis Besar Estetik” dengan karangannya Gie The Liang dan“ Heurmeneutik, Estetika, dan Religiulitas” karangannya Hadi Abdul W.M. adapun metode pengumpulan data yang digunakan ialah observasi dan dokumentasi, metode penelitian penelitian yang dipakai dalam penulisan skripsi ini ialah deskripsi analisis yang bersifat kualitatif yang mengggambarkan dan menganalisis secara cermat mengenai pandangan santri-satri PP. Al-Munawwir tentang Estetika Religius dalam musik hadhrah. Permasalahan yang menjadi titik fokus penelitian ini ialah : Bagaimana Karakteristik Estetika seni Hadhrah di PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, dan Bagaimana Nilai-nilai religius dalam seni Hadhroh di PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat ditemukan bahwasanya Hadhrah merupakan bagian dari setiap sholawat yang dilantunkan, baginya adanya Hadroh dalam setiap lantunan sholawat mampu menghadirkan sosok Nabi agung Muhammad SAW, dimana dengan itu mampu merasakan sesuatu yang memang hadir dalam hati, dan dalam setiap lantunan dapat merasakan kekhusyukan tersendiri, seolah mengetahui makna yang dibacakan oleh setiap sholawat-sholawat itu, Lantunan dengan iringan suara hadhrah membuat sholawat semakin semangat, ruh dari sholawat menghentak hingga ke hati, dan dapat membawa saya terbuai dan menikmati tiap-tiap bait sholawat.
xi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ................................... ........ ii SURAT PERNYATAAN BERJILBAB .......................................... iii NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................... .... iv HALAMAN PENGESAHAN ............................................................v HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................... vi MOTTO ............................................................................................vii KATA PENGANTAR .................................................................... viii ABSTRAK ........................................................................................ xi DAFTAR ISI ....................................................................................... xii BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................. .................. ........ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 D. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 6 E. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 7 F. Metode Penelitian.......................................................................... 8 G. Sistematika Pembahasan ............................................................... 11
BAB II: YINJAUAN UMUM TENTANG ESTETIKA RELIGIUS A. Sejarah Perkembangan Estetika .................................................. 13 1. Sejarah perkembangan Estetika di Barat ............................... 16 xii
2. Sejarah Perkembangan Estetika Di Dunia Timur (Islam)....... 18 A. Estetika Umum ............................................................................ 21 1. Nilai-nilai Estetik .................................................................. 23 2. Pengalaman estetik ................................................................ 26 3. Seniman ................................................................................. 27 B. Estetika Religius ........................................................................... 28 BAB III : SELAYANG PANDANG TENTANG PP. ALMUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA DAN SEKILAS TENTANG HADHRAH
A. Tinjauan Umum PP.Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta……... 34 1. Sejah Berdirinya PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta ... 39 2. Letak Geografis PP. Al-Munawwir ....................................... 41 3. Aktivitas Santri ..................................................................... 42 4. Lembaga Pendidikan ............................................................. 43 5. Kegiatan Ekstrakurikuler ....................................................... 48 B. Tinjauan Tentang Seni Hadrah.................................................... 50 1. Sejarah Hadhrah .................................................................... 50 2. Hadhrah Secara Umum .......................................................... 51 3. Upaya-upaya pengembangan seni hadhrah..................... 55 4. Hadhrah PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta .............. .. 57
BAB IV: RELIGIULITAS DALAM SENI HADHRAH PP. ALMUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA
xiii
A. Kualitas Estetik seni Hadhrah PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta .............................................................................. 61 B. Fungsi Spritual Seni Hadhrah PP. Al-Munawwir krapyak Yogyakarta ............................................................................... 64
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 71 B. Saran ......................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... DAFTAR INFORMAN...................................................................... SURAT PERMOHONAN IZIN RISET ..........................................
LAMPIRAN ....................................................................................... CURICULUM VITAE ......................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Estetika atau filsafat seni secara sadar telah membentuk akumulasi
pengetahuan filosofis yang luas dan beragam. Ruang lingkup bahasan estetika filosofis mencakup berbagai segi seperti definisi seni, fungsi seni, dasar landasan keunggulan artistik, proses kreasi, apresiasi, dan prinsip-prinsip penilaian estetik. Mendiskusikan seni memang sangat menarik dan everlasting, euforia seni tidak pernah mengalami titik nadir, bergerak dinamis dan berkembang sesuai perkembangan zaman. Tidak sedikit orang lebih tertarik pada dunia seni, sebab dalam dunia seni itu sendiri mampu menghadirkan kebebasan yang benar-benar bebas untuk dirasakan dan masuk ke alam bawah sadar selain itu seni merupakan sesuatu yang berangkat dari hati. Artinya suatu seni jika tidak didasari dengan hati maka itu bukan dinamakan seni.
Setiap orang mempunyai sisi seni sendiri-sendiri dan dalam ekspresi yang berbeda-beda, akan tetapi banyak orang tidak menyadari hal itu. Padahal, dimana seni akan banyak bisa membantu mereka dalam segala hal, sebagaimana seni itu adalah hal yang bebas dalam dunia yang bebas itu mereka para penganut akan merasakan kesenangan yang hakiki. Adapun hakikat seni dan keindahan yang diungkapkan oleh
1
Melvin Rader, dalam bukunya A Modern Book of Esthetics menunjuk berbagai pengertian seni : Seni sebagai bentuk, ekspresi, ilusi, jarak estetik, main, kesenangan, simbol, keindahan, emosi, fungsi, penyadaran dan lain sebagainya.
Dalam pengertian tersebut, estetika membicarakan objek-objek estetik, kualitas karya seni serta pengaruhnya terhadap jiwa manusia. Misalnya perasaan, imajinasi, alam pikiran intuisi. Akan tetapi dalam skripsi ini penulis berbicara tentang sebuah seni sebagai bentuk ekspresi keindahan yang berhubungan dengan spiritualitas dan pengalaman religius.
Pembahasan ini, yang menjadi stressing pembahasan ialah karya seni yang sifatnya religius, sebab dalam dalam agama khususnya islam itu sendiri, estetika merupakan perjalanan dari bentuk-bentuk menuju hakikat segala bentuk dari mana manusia berasal. Karya seni yang dipahami ialah karya seni sebagai manifestasi estetika yang paling tinggi yang diharapkan dapat membawa penikmatnya pada tingkat kearifan yang paling tinggi. Atau dapat mendorong manusia melakukan pendakian dari Yang Zahir menuju Yang Batin, dari yang Tasybih, yaitu alam bentuk-bentuk dan gejala-gejala yang dapat dicerna indra, menuju alam tanzih yaitu alam transendental yang menuntut tajamnya penglihatan kalbu.1
1
Abdul Hadi W.M, Heurmeneutik, Estetikdan Religiulitas, (Yogyakarta, Matahari : 2004), hlm. 227-228
2
Para filsuf memberikan beberapa pembagian fungsi dari karya seni, yaitu :
1. Fungsi seni ialah untuk Tawajjud, yaitu membawa menikmat mencapai keadaan jiwa yang damai (mutmainnah) dan menyatu dengan keabadian Yang Abadi. Hal tersebut dikemukakan oleh Imam Al-Ghazali. 2. Fungsi seni yang lain, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ruzbihan alBaqli (abad ke 13 M) ialah Tajarrud, yaitu pembebasan jiwa dari alam benda melalui sesuatu yang berasal dari alam benda itu sendiri. Misalnya suara, bunyi-bunyian, gambar lukisan dan kata-kata. 3. Fungsi seni yang lain, ialah Tazkiya al-Nafs, yaitu penyucian diri dari pemberhalaan terhadap bentuk-bentuk melalui bentuk itu sendiri. Hal ini dinyatakan oleh Jalaluddin Rumi. 4. Selanjutnya untuk menyampaikan Hikmah, yaitu kearifan yang dapat membantu kita bersikap adil dan benar terhadap Tuhan, sesama manusia, lingkungan sosial, alam tempat kita hidup dan diri kita sendiri. Banyak dikemukakan oleh filsuf seperti Ibn Sina, Abu ‘Ala dll. 5. Seni juga berfungsi sebagai sarana efektif menyebarkan gagasan, pengetahuan, informasi yang berguna bagi kehidupan seperti pengetahuan dan informasi yang berkenaan dengan sejarah, geografi, hukum, undangundang, adab, pemerintahan, politik, ekonomi, dan gagasan keagamaan.
3
6. Serta, karya seni juga tercipta untuk menyampaikan puji-pujian kepada Yang Esa.2
Dalam pembahasan ini, alasan penulis memilih PP. Al-Munawwir sebagai salah satu objek penelitian dalam penyusunan skripsi ini ialah, dimana pada zaman dulu islam pernah melarang musik dikarenakan dapat menyebabkan kelalaian terhadap Tuhan dan melarang umatnya untuk mendengarkan musik yang akan mengalihkan pikiran mereka dari dunia spiritual serta menyebabkan cinta keduniawian yang berlebihan. dan sebaliknya, islam mempertahankan keagunagan musik dan seluruh aspeknya yang dapat menenangkan pikiran seluruh masyarakat.3
Selain itu, dari sepintas pengamatan penulis Hadhrah PP. Al- Munawwir Krapyak Yogyakarta mempunyai daya tarik tersendiri terlihat dari setiap kejuaraankejuaraan yang terdapat dalam setiap festival Hadhrah, Pondok Pesantren ALMunawwir ini akan memainkan alat musik Hadhrah dengan demangatnya, dengan ketukan-ketukan, dengan irama-irama yang memastikan, maksudnya dari setiap irama yang keluar mampu membuat pendengar semakin khusyuk untuk melantunkan sholawatyag dilantunkan, sedangkan untuk pemain sendiri, mereka merasakan adanya magnet yang terus membuat tangan-tangan lentiknya menabuh dan memberi arti dalam setiap tabuhan tersebut kepada pendengar.
2
Abdul Hadi W.M Heurmeneutik, Estetika, dan Religiulitas, hlm. 236-237
3
Seyyed Hussein Nasr, Spiritualitas dan Seni Islam, (Bandung: Mizan, 1987), hlm. 175
4
Dari alasan diatas penulis sedikit berargumen bahwasannya hadhrah lah salah satu musik yang mana islam mampu mempertahankan musik sebagai tangga menuju hadirat tuhan tersebut, dan PP.Al-Munawwir adalah salah satu pondok pesantren yang menganut atau mengkonsumsi hadhrah sebagai musik pengiring acara-acara besar didalamnya seperti Haul, Isra’Mi’raj, berzanji, dan dziba’an.
B . Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana karakteristik estetika seni hadhrah di PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta ? b. Bagaimana nilai-nilai religius dalam seni hadhrah di PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta ?
C.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dan kegunaan penelitian ini yaitu, 1. Untuk mengetahui karakteristik estetika seni Hadhrah yang terdapat di PP. Al- Munawwir Krapyak Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui nilai–nilai religius dalam karya seni Hadhrah serta manifestasinya di dalam PP. Al- Munawwir Krapyak Yogyakarta.
5
D.
Kegunaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka hasil
penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat yang penulis kelompokkan menjadi dua: 1. Secara teoritis a. Sebagai usaha pengembangan ilmu pengetahuan filsafat khususnya yang berhubungan dengan estetika seni musik. b. Jika dianggap layak dan diperlukan dapat dijadikan salah satu referensi bagi peneliti berikutnya yang mengkaji permasalahan yang sama. 2. Secara praktis a. Memberikan suatu sumbangan kepada PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta dimana musik Hadhrah itu merupakan salah satu musik yang mempunyai nilai yang bukan hanya sekedar bunyi-bunyi saja melainkan ada nilai estetik dalam setiap bunyi dari setiap alat musik yang dimainkan. b. Menambah wawasan ilmu dan pengetahuan terkait tentang adanya nilai estetis yang terdapat di dalam musik Hadhrah tersebut, dan menjadikan suatu acuan bahwa sesungguhnya musik Hadhrah bukanlah musik yang kuno melainkan musik yang mana ia mempunyai nilai yang sangat mahal dalam setiap bunyi yang dihasilkan.
6
E.
Tinjauan Pustaka Untuk Membuktikan keaslian penelitian ini dan bebas dari plagiatisme serta
duplikasi dalam bentuk apapun. Penulis akan menunjukkan beberapa karya tulis yang menjadi rujuakan dalam penelitian ini. Buku Estetika Islam : Menafsirkan Seni dan Keindahan yang diterjemahkan dari Islamic Aesthetics karya Oliver Leaman.4 Dalam buku ini menjelaskan banyak hal tentang estetika islam dari berbagai tokoh dan beberapa karya seni khususnya musik, yang mana dalam buku ini juga membahas masalah musik religius, musik arab, musik arab modern, dan sebagainya mengenai musik itu sendiri. Buku Heurmeneutik, Estetika, dan Religiulitas yang ditulis oleh Abdul Hadi W.M.5 Buku Psikologi Musik, yang ditulis oleh Djohan,6 dalam buku tersebut tertulis bahwa: “Musik memiliki kekuatan untuk mengikis kekebalan nurani dari cengkraman emosi yang liar. Disadari atau tidak, ekspresi suara hati ada dalam lagu, tarian, dan irama gerakan tubuh. Maka sejak dahulu, energi suara yang tak terwujud ini diyakini mampu menggerakkan suara hati dan menghantar pada kebijakan yang misterius”.7
4
Oliver Leaman, Estetika Islam ; Menafsirkan Seni dan keindahan, terjemahan Islamic Aesthetics (Bandung ; Mizan Pustaka, 2004) 5 Abdul Hadi W.M, Heurmeneutika, Estetika, dan Religiulitas (Yogyakarta ; PT Matahari, 2004) 6 Djohan, Psikologi Musik (Yogyakarta : Galang Press, 2009) 7
Djohan, Psikologi Musik, hlm. 237
7
Satu lagi dalam skripsi yang disusun oleh Nasrullah, Estetika dalam Pandangan Seyyed Hussein Nasr,8 saat mendengarkan musik seseorang harus menyerahkan jiwa sepenuhnya kepada Tuhan agar terbebas dari hawa nafsu, hal tersebut membutuhkan tingkatan paling kuat untuk menuju hal yang maha tercinta. Musik spiritual adalah musik maha besar, musik spiritual berasal dari Tuhan, berada dihadapan Tuhan, didalam Tuhan dan bersama Tuhan.9 Dari beberapa uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa dalam skripsi yang berjudul Estetika Religius Dalam Musik Hadhrah (PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta) original dan bukan plagiat. Terbukti dari objek material dalam penelitian ini yang belum pernah ada yang menulis sebelumnya, yaitu nilai estetik religius yang terkandung dalam musik hadrah di PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tersebut. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini ialah penelitian lapangan atau field research. Akan tetapi, untuk mendapatkan data yang akurat dan valid maka penelitian ini juga didukung dengan pengumpulan data dari pustaka.10 8
Nasrullah, Estetika Dalam Pandangan Seyyed Hussein Nasr, (Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. 2011) 9
Nasrullah, Estetika Dalam Pandangan Seyyed Hussein Nasr, hlm. 65
10
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Sosial, (Bandung : Alumni,1986), hlm. 27
8
2. Sifat Data Penelitian Sifat penelitian dalam penyusunan skripsi ini ialah deksriptif analisis yang bersifat kualitatif, yaitu menggambarkan dan menganalisis secara cermat tentang pandangan dan tanggapan para santri tentang musik hadhrah di PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan data primer yang didapat langsung oleh penulis dari hasil penelitian lapangan dengan instrumen yang sesuai.11 Sedangkan data sekunder yang digunakan ialah buku-buku yang berkaitan dengan Estetika Religius dan Musik Hadhrah itu sendiri. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik ini merupakan teknik yang paling penting dalam penelitian. Dimana teknik ini yang menentukan baik dan buruknya suatu penelitian. Adapun teknik pengambilan dan pengumpulan data yang penulis gunakan, a. Interview Yang merupakan tanya jawab yang dilakukan secara langsung dan terbuka. Dengan metode ini, akan diperoleh informasi yang diharapkan. Selain itu, penulis juga menggunakan angket dalam mengumpulkan data tersebut. Informasi itu diperoleh melalui tanya jawab langsung dengan para santri PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta yang didalamnya menyangkut, pengurus dari setiap komplek dan personil Hadhrah itu sendiri sebagai pelaku. 11
Saifudin Azar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 36
9
b. Observasi Observasi (pengamatan) berguna untuk menambah ketajaman terhadap objek penelitian serta mencatat secara sistematis terhadap apa yang diteliti. Dengan demikian, maka akan dihasilkan fakta yang nyata. Teknik pengamatan ini berguna untuk mengamati pandangan dan tindakan santri PP. Al-Munawwir Krapyak Yoyakarta tentang Estetika religius yang ada di dalam musik Hadhrah. c. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yang penulis gunakan berfungsi untuk melengkapi data yang sudah ada. Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data yang bersumber dari bahan-bahan tertulis yaitu : arsip-arsip, berkas-berkas, artikel, dan buku-buku yang terkait dengan judul yang penulis teliti. 4. Pendekatan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan pengalaman estetik yang mana di dalam pengamatan yang merupakan tanggapan nilai estetik yang timbul dalam mengamati suatu karya tertentu yang memiliki nilai keindahan dan itu terletak pada penulis sebagai pengamat. Ada sebuah teori yang menggambarkan pengalaman estetik yaitu pengalaman Emfiti, yang menyatakan bahwa kesenangan estetik ialah kenikmatan dari dari
10
kegiatan diri sendiri di dalam karya estetik.12 Artinya seseorang dapat mengamati suatu karya sejauh dia hidup di dalamnya. 5. Analisis Data Analisis data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dalam mengananlisis data, penulis menggunakan analisis kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam analisis ini penulis menggunakan pola pikir deduksi, artinya mendeskripsikan data dari yang bersifat umum kepada pengertian yang bersifat khusus, dan pola pikir induktif yaitu mendeskripsikan data dari pengertian khusus kepada pengertian yang bersifat umum. G. Sistematika Pembahasan Adapun sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah: Bab pertama terdapat bab pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang yang terdiri dari pandangan umum mengenai beberapa alasan mengapa penelitian ini dilakukan. Selanjutnya tujuan dan kegunaan penelitian. Tujuan pustaka. Dan konsepkonsep terakhir pada bab pendahuluan adalah sistematika pembahasan, agar penyusunan skripsi tersusun dengan rapi. Bab kedua yaitu yang berisi tentang tinjuaun umum mengenai estetika, religius, dan estetika religius itu sendiri. 12
Sidi Gasalba, Sistematika Filsafat, (Kuala Lumpur: Utusan Melayu, 1974), hlm.78.
11
Bab ketiga berisi tentang selayang pandang tentang PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta yang didalamnya meliputi sejarah, letak geografis, pendidikan dan pengajaran, kurikulum, skruktur organisasi dan yang terakhir yaitu aktivitas santri, yang mana semua itu diperlukan untuk mengetahui keadaan pondok tersebut. Serta gambaran umum mengenai Musik Hadhrah di PP.-Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Bab keempat dalam bab ini penulis melakukan analisa deskriptif, dan yang didalamnya berisikan hasil dari beberapa penelitian penulis, yang mana merupakan jawan dari rumusan masalah. Bab terakhir yaitu kesimpulan, saran-saran, dan penutup sebagai kata akhir dari penelitian ini.
12
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari pemaparan yang telah diuraikan dalam skripsi ini penulis mencoba isi yang terdapat didalamnya : Estetika merupakan perjalanan dari bentuk-bentuk menuju hakikat segala bentuk dari mana manusia berasal. Dalam estetika terdapat pembagian, yaitu : Nilai estetik, pengalaman estetik, seniman, dan seni. Dalam estetika religius yang mana mempunyai arti patuh pada ajaran agama, bisa juga diartikan sebagai kehidupan yang akan membuat orang tentram. Maksudnya adalah keindahan yang dirasakan melalui hati dan terus merasuk kejiwa hingga akhirnya menyatu dengan alam. Dalam estetika pula terdapat kualitas estetik yang mana dengan ini penikmat mampu meyimpulkan atau berkata tentang keindahan. Hadhrah pertama kali diperkenalkan oleh seorang tokoh tasawuf yang sampai sekarang karya – karyanya masih di perbincangkan oleh pakar – pakar serta sarjana – sarjana di dunia timur maupun barat, beliau adalah Jalaluddin Rumi Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi. Dari segi istilah/definisi, hadhrah menurut tasawwuf adalah suatu metode yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke
71
“hati”, karena orang yang melakukan hadhrah dengan benar terangkat kesadarannya akan kehadiran Allah yang senantiasa hadir dan senantiasa meliputi, pada asalnya hadhrah ini merupakan kegiatan para sufi yang biasanya melibatkan seruan atas sifatsifat Allah yang maha hidup (Al-Hayyu), dapat dilakukan sambil berdiri, berirama dan bergoyang dalam kelompok-kelompok. PP. Al-Munawwir merupakan salah satu pondok pesantren modern yang terdapat Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di Krapyak, Bantul. Pondok pesantren ini termasuk pondok pesantren modern yang yang membantu para santri yang untuk mengembangkan setiap keterampilan-keterampilan yang terdapat di dalam diri santri itu sendiri. Sebagaimana pengembangan keterampilan santri yang terdapat di PP. Al-Munawwir ini, mempunyai kegiatan ekstrakurikuler yang tentunya wajib di ikuti oleh setiap santri. Misalnya Hadhrah, menurut para santri, Hadhrah merupakan suatu musik yang cukup menghibur, sebab Hadhrah sering mengiringi dari setiap acara yang sering diadakan. Contohnya, dziba’an, barzanji, dan sering juga diundang untuk mengisi acara walimah. Hadhrah di PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta cukup banyak, sebab dimana PP. Al-Munawwir sendiri merupakan pondok pesantren yang mempunyai beberapa komplek, dan hamper setiap komplek tersebut mempunyai kelompok Hadhrah. Implikasi yang ditimbulkan oleh musik hadhrah ialah menambah kecintaan para santri terhadap Nabi Muhammad melalui shalawat-shalawat yang dilantunkan. Selain itu, dengan adanya Hadhrah, eksistensi kesenian Hadhrah tetap tertahan. Begitu banyak hal positif yang bias kita peroleh dari
72
seni musik Hadhrah, terutama hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam. Akan tetapi, sebelumnya musik Hadhrah merupakan salah satu alat dimana membawa kita kepada kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, dan itu merupakan sarana dimana para santri khususnya mampu menerapkan minat dan bakat mereka terhadap alat musik. Tidak salah mengapa sampai sejauh ini seni musik Hadhrah masih memegang peranan penting terhadap media penyiaran Islam dan media dakwah di Indonesia. Selain itu dalam seni terdapat karakter dan fungsi, seperti halnya dalam seni musik Hadhrah. Antara lain : 1.
Karakteristik itu mencangkup pada unity (keutuhan) tersusun secara baik dan sempurna bentuknya. keutuhan rangkaian musik hadhrah disini ialah sebagaimana musik, yang dinamakan musik adalah kumpulan bunyi dari berbagai alat musik yang dimainkan dengan berbagai macam bunyi yang berbeda, dengan perbedaan tersebut bunyi yang ditimbulkan oleh masingmasing alat musik mempunyai nilai yang berbeda yang akan menimbulkan keutuhannya sendiri. Balance (keseimbangan) kesamaan dari unsur-unsur yang berlawanan atau bertentangan. keseimbangan ini terdapat dalam bunyi dan irama yang dimainkan, sebelumnya perlu diketahui bahwasanya irama dan bunyi saja berbeda. Bunyi ialah alat musik yang dimainkan (dipukul, ditabuh, dipetik dan sebagainya), Sedangkan
irama merupakan suatu
perpaduan antara beberapa rumus dari setiap alat musik yang dimainkan dan menimbulkan bunyi yang berbeda yang menjadikan bunyi itu berirama.
73
Harmony (keselarasan) Mengungkapkan keselerasan antara bentuk dengan isi. perpaduan antara alat musik yang dimainkan, irama, lantunan-lantunan shalawat yang dilafadzkan, serta pendengar dari musik Hadhrah tersebut. Dan Symmetry (keterpaduan) digunakan dimana ada dua pembahasan yaitu Varian dan Ivarian, varian merupakan ketepatan nada. Sedangkan ivarian ialah skala waktu. 2. Adapun fungsi spiritual yang dicapai dalam seni yaitu Tawajjud, yaitu membawa penikmat mencapai keadaan jiwa yang damai (mutmainnah) dan menyatu dengan keabadian yang abadi. Tajarrud yaitu pembebasan jiwa dari alam benda melalui sesuatu yang berasal dari alam benda itu sendiri. Misalnya suara, bunyi-bunyian, gambar, lukisan, dan kata-kata. menyampaikan Hikmah, yaitu kearifan yang dapat membantu kita bersikap adil terhadap Tuhan, sesama manusia, lingkungan sosial, alam tempat kita hidup dan diri kita sendiri. sarana efektif menyebarkan gagasan, pengetahuan, informasi yang berguna bagi kehidupan seperti pengetahuan dan informasi berkenaan sejarah, geografi, hukum, undang-undang, adab, pemerintahan, politik, ekonomi, gagasan pemerintahan, para ilmuan, ahli adab, ulama fiqh dan ushuluddin. Dan puji-pujian kepada yang satu. Hadhrah itu adalah musik yang mampu membawa mereka untuk merasakan kehadiran NabiAgung Muhammad SAW.
74
B. SARAN-SARAN
Estetika religius dalam musik Hadhrah di PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, merupakan kajian yang menarik untuk diteliti, maka dari itu penulis tertarik ingin mengemukakan saran dan rekomendasi. Bagi penulis, penelitian musik Hadhrah di PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta sungguh menarik, sebab dimana musik Hadhrah sendiri merupakan musik yang sering para santri mainkan, alasan umumnya ialah dimana musik ini merupakan salah satunya jalan bagi mereka untuk menyalurkan hobby bermusik secara islami. Dan dikarenakan musik sebagai pengiring lantunan dari shalawat, maka dari itu penulis menyarankan bahwa, perlu adanya penelitian secara detail masalah Hadhrah di PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, mungkin bisa dijelaskan sejarah Hadhrah masuk dalam pondok pesantren ini, dan bagaimana bentuk kecintaan para santri terhadap musik islam, khususnya Hadhrah itu sendiri.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Panglima http://panglima-ali.com/index.php/seni-islam/item/317-hadraheskpresi-cinta-nabi, di aksespadatanggal 18 Juni 2013. Allatif, Laila http://lailaallatief.wordpress.com/2012/10/28/nilai-estetik-keindahan/, diakses pada tanggal 08 Februari 2014. Azar Saifudin , Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998) Djohan, Psikologi Musik (Yogyakarta : Galang Press, 2009) dkk Nugroho, Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta : Cipta Adi Pustaka, 1990) al- Fatah, Ragilhttp://ragil-al-fatah.blogspot.com/p/sejarah-umum-pondo-kpesantren-ponpes.htmldiaksespadatanggal 02 Februari 2014. Gie The Liang, Filsafat Keindahan, (Yogyakarta : Pusat Belajar Ilmu Berguna PUBIB, 1997), ____________, Garis Besar Estetik (Yogyakarta, Karya Yogyakarta, 1976) Hadi Abdul W.MHeurmeneutik, Estetika, danReligiulitas (Yogyakarta, Matahari : 2004) Hamid Zahri, Pembinaan Rohani, (Yogyakarta: Lembaga Hukum IAIN Sunan Kalijaga, 1974) Isror,Sejarah Kesenian Islam I, (Jakarta:. Bulan Bintang, Cet II, 1978) Kartono Kartini, Pengantar Metodologi Sosial, (Bandung : Alumni,1986) Muhammad Muzayin, Spiritualitas Musik dalam Pandangan Seyyed hussein Nasr, Skripsi Fakultas Ushuludin UIN sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2008. M. Abdul J. Beg (ed) seni dalam peradaban Islam, terjemahan Yustiono dan Sutriyono (Bandung; Pustaka, 1988) Mudji Sutrisno dan Christ Verhaak, Estetika Filsafat Keindahan, (Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 1993)
76
Nasr Sayyed Hossein, Spiritualitas dan Seni Islam. ( Bandung: Golgonooza Press, Ipswich, 1987) Nasrullah,Estetika Dalam Pandangan Seyyed Hoeseein Nasr, (skripsi Fak. Ushuluddin, 2011) Nata Abuddin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Persada. 2004) Leaman, Oliver, Estetika Islam Menafsirkan Seni dan Keindahan, Penj. Irfan Abubakar, (Bandung, Mizan Pustaka : 2005) Pattiroy Ahmad, Estetika Islam (Sisi Filsafat Muhammad Iqbal), (Yogyakarta : Cakrawala Media, 2010 Putro Suryo, Estetika Musik Dalam Al-Qur’an (Yogyakarta, Skripsi Fak Ushuluddin, 2004) al-Qardhawi Yusuf, Seni dan Hiburan dalam Islam, Alih Bahasa, Hadi Mulyo (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001) Jalasutra, Rapar Hendrik, Pengantar Filsafat, (Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 1996) Rasjoyo, Pendidikan Seni Rupa, (Surabaya: Erlangga, 1990) 2005) Suseno Dhamo Budi, Lantunan Sholawat+ Nasyid, (Yogyakarta: Media Islami, 2005) Warson Munawwir Ahmad “K.H.M. Moenawwir” Pondok pesantren Krapyak Yogyakarta (Yogyakarta, 2011) Tholhah Imam dan Barizi Ahmad, Membuka Jendela Pendidikan Mengurai Akar Tradisi dan Integrasi Keilmuan Pendidikan Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada),
Virda, Fidahttp://phiidavirda.blogspot.com/, diaksespadatanggal 30 Januari 2013. http://infomajelis.blogspot.com/2008/10/hadroh-dan-pemahamannya.htmldiakses pada tanggal 30 Januari 2014
77
DAFTAR INFORMAN
Dyah Ayu Fatmawati, Santri PP. Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta. Fikry Niyatin Hanifiyah, Santri Komplek Q di PP. Al-munawwir Krapyak Yogyakarya. Firda, Santri PP. Al-Munawwir Komplek R Krapyak Yogyakarta. Mirna Wati, Santri PP. Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta Nurdin, Santri PP. Al-Munawwir Komplek L Krapyak Yogyakarta. Nur Ubaidah Rahmawati, Santri PP. Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta. Siti Nur Halimah, Santri Komplek Q PP. Al-munawwir Krapyak Yogyakarta. Taufiqurrahman, Santri PP. Al-Munawwir Komplek Huffadz I Krapyak Yogyakarta. Uswatun Khasanah, Santri PP. Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta.
78
':'j.:\
1,
.
i'
..a; . a
H\rB\g:A
:rr.J.."-f\ip*$, W$)o5:fr:,.11
i*\ri^
s' 'E -4'\s
)'a\\ts
\,
-d\
\,r$, \a s-l 4
}Bi,$' s f,BW*$ H*5r $$$. i,J, Yl*$ I
9N
\11
i x
ffi
-\
.v !,iK
1
\,r :il i\
'.\.
:
v a
\6, :
\
.
o.,J
€( \Ql
il
I
I
jl.l\ "'.8JS. \A-iA
l':'h),'$$
I (ot-, I
1:.:
'
*{,'oE, iS">? X .-
_ 4\* ,,4?tg; {*)
.i$
."
l: 1l
O'l' r
-,1-'.
r.
.
*1")[*ll:i )#,1 -i:
i:I
Gi
,5t-'
,J*. s*t'
,
t
: .rll
:3\Il.ra
a
,
q_
,4.-.
l:, \
I
i._ -g
\.
a
\
-
--" \, 4':
ffi
l
-r...
-l
r. Ci, rllJ, :A
$ )g
.l l
I
.
\
f
$
G-
$', Y
$ $ ro
il
e,*s,&ye$l
qg{qW$
$5$u{$q$ o
it ]B $q*g \or
i'{ \,
l.
5 l${
t
B,
\o\
^5I?-iU$S
!5' )
)x
$$u$uh 1'*\ t$$$\ l\\ l+. ,\.\
I
"'J
\r 1l
l.$
B$$q$$ 1 q
IEB*E$$
\$ lBi
YJ Y1l
q$A*;\
ig i$ $ \':', -11 i$ \ n
g
sLrilsl
q.a
o
$v,BH
\tr S )1, H $ '11
rql
s'"a,rl
XJ V\l
'13) Yf
H'oA"S oi\
sl v gu$$gf $$ T v \51' *.'[
oil
i$l
51'
Y lu
o
i
,t-
Hqqq
II
r-A
l$t$ l+l q,
$E -l'l o
1..,:.
tii,,
.;
. I :-..i1
..
-.,.: .i,,.
.
\
1
HS$'
$q$ q.slq
B$ $u_,"\i
${$ s-"$T
,
Y
{$.8t.$*. \1q,.+gi ={}t
t\
n
)t-
. ^: U'"*{r\5
1
q)) \9
r*)
t$rl
yrtl \;|:J) ,y' l' 9 s'g'.,\e.'lsr9 vo I
I
t\\
\1h\\ 't s{ I \,J $
,t)
\x
1
q
\e
ii a iC9 g-, r-l r&r o|
.91
Y
$
*.1
)0'
\9
.l
\d)
ru SJ'
Lampiran 1 RUMUS DASAR HADROH Rumus A 1. DT DDD / {TDT DDD / ( diketukber xx mengikutilagu )} 2. TD TTTT TTTD DDDD DDDD TTT. D. TTTT TTT. D. TTTD 3. T.T.T. TTTT TTT. D. TTTD TTT. D. TTTD TTT. D. TTTD (be xx mengikutilagu) 4. ~D. TTT. DD TTT. D (Penutup) Rumus B 1. D.T DDDT / {TDTT DDDT / ( diketukber xx mengikutilagu )} 2. TDTT TTTT TDDD DDDD DDTT TTDT TTTT TTDT TD 3. T. TTTT TTTT TTDT TDTT TTDT TDTT TTDT TD (ber xx mengikutilagu) 4. ~DT TDDT TD (Penutup) Keterangan : Rumus di atas adalah rumus dasar (belum diterapkan pada lagu), apabila akan diterapkan pada lagu maka rumus tersebut diketuk dengan mengikuti panjang pendeknya lagu, dengan cara dikurangi atau ditambah. Ketentuannya, untukrumusA (yang ditambahataudikurangi) adalahpadaketukan TTT. D. TTT D danuntukrumus B padaketukan TTDT TDTT. CONTOH VARIASI KETUKAN AWALAN LAGU D / D DDD / T DDD... D / TD TDD / T DDD... D / D. D. D TT D / T DDD... D / DD D / T DDD... D / D D DD / T DDDT... D / TD T. DD / T DDDT... D / D. D. D TT TD / T DDDT... D / DD D / T DDDT... n CONTOH KETUKAN BASS D / D DD D D / DD DD D D / D DD D D / D DD DD D D D/DDD Ket : Untuk ketukan awalan Bas, mengikuti ketukan awalan pada rumus A.
RUMUS DASAR HADRHOH ( pelan ) ASSALAMU’ALAIK A. 1. T. D. TT TD ( diketuk ber xx mengikuti lagu ) 2. T. D. TT TDD TT TT T TT TD D DD DD D DD DD T. TT D TT TT T TT TT D TT TD B. 1. T. DT. TD ( diketuk ber xx mengikuti lagu ) 2. T. DT. T. DDT T. TT T T. DD D D DD D DDT TT D TT T TT TT TT D TT TD MAULAYA A. 1. D/ DD. T. TT. TD / ( diketuk ber xx mengikuti lagu ) 2. DD. T. TT. TDD TT TT T TT TD D DD DD D DD DD T. TT D TT TT T TT TT D TT TD 3. T. TT D TT TT T TT TT D TT TD T TT TT D TT TD T TT TT D TT TDD TT TT D TT TD B. 1. D/ DD. T. TD / ( diketuk ber xx mengikuti lagu ) 2. DD. T. T. DD T T. TT T T. DD D D DD D DDT TT D TT T TT TT TT D TT TD 3. T.T.T. DT T TT TT TT D TT TD TT TT D TT TD TT TT D TT T DD TT TT D TT TD EKSTRA VARIASI 1. A. D/ TD TDD / ( Huwannur, Ala Ya Rosulalloh ) B. D/ TD T. DD / 2. A. DD/ TT TT T. DD / ( Ya Madihan ) B. DD/ TT T TT TDD / 3. A. D/ TD T DDD / TT TT TD ( Ya Robbana’tarofna ) B. D/ TD T. DD DD / TT T TT TD 4. A. D/ T DT DT DD / ( Saaltulloh Barina ) B. D/ TD TD T. D DD / 5. A. DT / T DDX ( Ya Badrotim ) B. DT / T. DD DX 6. A. DTT. DTTD TT XX ( Lagu bebas ) B. D. TT. D. TT. TD. TT. XX.1
11
POSTED BY M. KHOIRU NASRUDIN Rumus Dasar Hadrohhttp://akuwongkatro.blogspot.com/2011/02/rumus-dasar-hadroh.html ON 2.08.2011.
Lampiran II INTERVIEW GUIDE A. Pelaku/ pemain Hadhroh 1. Menurut anda sendiri hadroh itu yang bagaimana? 2. Apa yang anda rasakan jika sedang memainkan alat musik hadroh ? 3. Menurutandaapa keunggulan dari musik hadhrah itu sendiri? 4. menurut anda Sholawat dengan adanya iringan musik hadhrah itu bagaimana? 5. Apa yang anda rasakan jika sedang memainkan alat musik hadhrah ? 6. Nikmat sholawat yang seperti apa yang dirasakan anda selaku pemain musik hadhrah? 7. Menurut anda yang dimaksud dengan kualitas dalam sebuah estetika itu sendiri apa? 8. Selama anda memainkan musik hadhrah tentu banyak argumen yang dilontarkan, salah satunya “musiknya enak” dari argumen tersebut, tentunya hadhrah mempunyai karakter tersendiri supaya musiknya dikatan “enak” Apa karakteristik dari musik hadhrah tersebut? Adakah dampak yang ditimbulkan jdalam musik hadhrah selama yang anda tau selaku pelaku? 9. Nilai-nilai spiritual apa yang anda dapatkan selama memainkan musik hadhrah tersebut? 10. Apa yang membuat anda tertarik menggeluti duni musik khususnya hadhrah sendiri?
B. Penikmat/ Pendengar 1. Menururt anda musik hadhrah itu yang seperti apa? 2. Petama kali yang membuat anda tertarik untuk mendengarkan musik hadhrah itu apa? 3. Karakter yang seperti apa yang terdapat dalam musik hadhrah itu sendiri? 4. Apa yang anda rasakan saat mendengarkan irama musik hadhrah? 5. Yang saya tahu hadhrah merupakan salah satu musik yang sering digunakan dalam acara-acara besar, dan itu sebagai pengiring dari lantunan sholawat, menurut anda jika sholawat tanpa iringan musik Hadhrah bagaimana? Apa yang anda rasakan?
Lampiran III
CURICULUM VITAE
NamaLengkap
: Dia Intan Timur
Tempat/Tgl Lahir
: Lahat, 02 April 1993
Ayah
: H. Mujahidin S. Ip
Ibu
: Suci Sulis Setiowati
JenisKelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
AlamatAsal
: Jl. Kirab Remaja No. 112 A RD. PJKA Lahat Sumatera Selatan
AlamatJogja
: PP. Al- Munawwir Komplek Q krapyak Yogyakarta
E-mail
:
[email protected]
No. Telepon
: 085643387640
RiwayatPendidikan
:
TK YWKA Lahat
: Lulus tahun 1998
SD Negeri12 Pagaralam
: Lulus tahun 2004
MTsN Lahat
: Lulus tahun 2007
MAN Lahat
: Lulus tahun 2010
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
: Masuk tahun 2010