11/28/2012
Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gadjah Mada University
AIRPORT MARKING AND LIGHTING Nursyamsu Hidayat, Ph.D.
Tujuan Marking ¾ Alat bantu navigasi g ketika
melakukan approach ke suatu bandar udara ¾ Memberikan tanda-tanda visual landasan dan berbagai sistem perlampuan untuk memudahkan pilot mengenali ciri-ciri fisik landas pacu yang dituju 11/28/2012
2
1
11/28/2012
Pentingnya Marking ¾ Pilot memerlukan alat bantu visual
untuk memandu pendaratan, baik siang atau malam, maupun cuaca bagus atau buruk ¾ Marking:
untuk siang ¾ Perlampuan: P l untuk t k malam l hari/cuaca buruk 11/28/2012
3
Pentingnya Marking ¾ Elemen y yang g dirasa p penting g terlihat
oleh pilot saat landing ¾ Horizon ¾ Tepi
runway ¾ As runway ¾ Threshold ¾ Garis-garis sejajar untuk mempertegas permukaan runway 11/28/2012
4
2
11/28/2012
Pentingnya Marking
11/28/2012
5
Manuver pendaratan pesawat ¾ Ada tiga g manuver inti ¾ Maju:
searah as landasan (yaw: memutar pada sumbu as runway) ¾ Vertikal: searah sumbu vertikal (roll: memutar pada sumbu vertikal) ¾ Lateral: a e a sea searah a su sumbu bu horisontal o so a (p (pitch: c memutar pada sumbu horisontal)
11/28/2012
6
3
11/28/2012
Manuver pendaratan pesawat
11/28/2012
7
Pedoman Arah ¾ Pilot harus mengetahui g posisi p
pesawat terutama pergeseran lateralnya dari as runway ¾ Runway dari jarak ribuan meter nampak seperti jalur pita ¾ Perpanjangan jalur pita tadi semakin dekat akan terlihat tiga garis, yaitu as dan dua tepi runway 11/28/2012
8
4
11/28/2012
Informasi ketinggian ¾ Informasi ketinggian gg diperoleh p dari
instrumen kokpit ¾ Instrumen ILS dapat membantu ketelitian informasi ketinggian
11/28/2012
9
Pandangan pilot ke daratan
11/28/2012
10
5
11/28/2012
Marking ¾ Yaitu tanda-tanda g garis dan nomor
pada runway dan taxiway ¾ Warna putih untuk runway dengan perkerasan aspal, dan kuning untuk taxiway dan apron ¾ Pilihan warna harus kontras dari sekitarnya 11/28/2012
11
Marking ¾ Menurut ICAO Annex 14, ada 4 tipe p
marking Marking runway ¾ Marking taxiway ¾ Marking untuk menandai halangan-halangan ¾ Marking untuk area yang dilarang (bagian2 dari runway/taxiway dll yang tidak boleh diakses pesawat ¾
11/28/2012
12
6
11/28/2012
Marking ¾ Macam-macam marking: g Nomor landasan (runway designation marking) ¾ Marking sumbu landasan (runway centre line marking) ¾ Threshold marking ¾ Marking jarak-jarak tetap (fixed distance marking) ¾ Touchdown zone marking ¾ Marking tepi landasan (runway side stripe marking) ¾
11/28/2012
13
Marking ¾ Macam-macam marking: g Taxiway marking ¾ Marking untuk area yang dibatasi (restricted use areas marking) ¾ Marking untuk obyek tetap (obstacles marking) ¾
11/28/2012
14
7
11/28/2012
Runway Designation Marking ¾ Terletak p pada ujung j g landasan
sebagai nomor pengenal runway ¾ Terdiri dua angka Angka persepuluhan terdekat dari utara magnetis Misal: runway dengan azimut 82, 82 maka no runway 08; azimut 86 Æ 09 Nomor landasan diletakkan berlawanan dengan azimutnya,. Runway Barat-Timur: diujung timur (27), ujung barat (09)
11/28/2012
15
Runway Designation Marking ¾ Pada runway y sejajar, j j dilengkapi g p
huruf L (left) atau R (right) atau C (central)
11/28/2012
16
8
11/28/2012
Runway Centre Line Marking ¾ Garis p putus-putus p ((dengan g interval
panjang sama) sepanjang as runway, berawal dan berakhir pada nomor landasan ¾ Pada instersecting runway, marking pada runway dominan menerus, menerus sedang satunya terputus 17
11/28/2012
Threshold Marking ¾ Diletakkan p pada 6 m dari ujung j g
runway, ¾ Ukuran strip: panjang kl 30 m, lebar 1.8 m
11/28/2012
Lebar runway y ((m))
Jumlah Strip p
18
4
23
6
30
8
45
12
60
16
18
9
11/28/2012
Runway Designation Marking
11/28/2012
19
Displaced Threshold Marking ¾ Dengan g beberapa p alasan, misalnya y
perbaikan/rehab, posisi threshold dipindahkan dari ujung landasan ke suatu jarak tertentu ¾ Marking untuk permanent displaced threshold: anak panah sebelum posisi threshold baru 11/28/2012
20
10
11/28/2012
Displaced Threshold Marking
11/28/2012
21
Fixed Distance Marking ¾ Berbentuk empat persegi panjang, warna
oranye ¾ Panjang 45 – 60 m, lebar 6 – 10 m ¾ Simetris di kiri-kanan as runway
11/28/2012
22
11
11/28/2012
Touchdown Zone Marking ¾ Terdiri dari persegi panjang-persegi panjang di
kanan kiri k ki i as runway ¾ Lebar 3 m, panjang 22.5 m untuk strip-strip tunggal ¾ 22.5 x 1.8 m dengan jarak 1.8 m untuk strip ganda ¾ Jarak antar marking yang berurutan adalah 150 m dimulai dari threshold
23
11/28/2012
Touchdown Zone Marking ¾ Banyaknya pasangan tergantung pada
panjang j runway
11/28/2012
Panjang runway (m)
Jumlah pasangan
< 900
1
900 – 1200
2
1200 – 1500
3
1500 – 2100
4
>2100
6
24
12
11/28/2012
11/28/2012
25
Runway Side Stripe Marking ¾ Garis lurus disepanjang tepi runway ¾ Berfungsi sebagai penanda batas runway
11/28/2012
26
13
11/28/2012
Restricted Use Area Marking ¾ Closed runway marking
11/28/2012
27
Yellow Chevrons ¾ Area pada runway yang tidak dapat diakses
oleh l h pesawat: t Blastpad ¾ stopway ¾
11/28/2012
28
14
11/28/2012
Taxiway Markings ¾ Sebagai garis pedoman dari as runway masuk
ke taxiway k t i ¾ Sebagai penanda posisi taxi holding (posisi batas taxiway dengan runwah)
11/28/2012
29
Runway Holding Position Markings
11/28/2012
30
15
11/28/2012
ILS Critical Area Holding Position Markings
11/28/2012
31
Approach Lightings System ¾ Sistem perlampuan ini mampu memberi
iinformasi f i kemiringan k ii yang diinginkan, dii i k k karena pilot yang akan mendarat mempunyai rentang kemiringan tertentu
11/28/2012
32
16
11/28/2012
Threshold Lighting ¾ Saat approach final, pilot
harus memutuskan h t k melakukan pendaratan atau membatalkan karena missed approach ¾ Maka tanda threshold harus segera g dapat p dideteksi oleh pilot ¾Perlampuan threshold berupa garis berwarna hijau melintang runway dari tepi ke tepi ¾Lampu warna merah terlihat di ujung lain runway menandakan ujung landasan 11/28/2012
33
Side Runway Lighting ¾ Lampu dipasang dengan ketinggian 30 cm,
sejauh j h 3 m dari d i tepi t i landasan l d ¾ Jarak antar lampu maksimum 60 m ¾ Lampu berwarna putih, kecuali 600 m menjelang akhir runway berwarna kuning ¾ Pada threshold yang digeser (displaced threshold) tapi daerah yang digeser tadi masih digunakan utk take off dan taxiing, lampu tepi runway pada displaced area tadi berwarna merah 11/28/2012
34
17
11/28/2012
Runway Centre Line Lighting ¾ Saat mendekati runway, pilot dituntun oleh
llampu-lampu l pada d perpanjangan j sumbu b landasan ¾ Selanjutnya melintasi threshold, tampak strip yang ditandai dua garis lampu tepi landasan ¾ Lampu-lampu sumbu landasan diletakkan pada as runway
11/28/2012
35
Touchdown Zone Lighting
11/28/2012
36
18
11/28/2012
Instrument Landing System (ILS) ¾ Alat bantu radio untuk memandu pendaratan
pada d kondisi k di i cuaca buruk b k ¾ ILS memberi informasi jalur approach dan sudut pendaratan yang tepat
11/28/2012
37
Instrument Landing System (ILS) ¾ ILS: ¾ Localizer: 300 m dari threshold, 60 m di kirikanan pada perpanjangan runway ¾ Glide path: 300 m dari threshold, 120-180 m disamping sumbu landasan ¾ Inner marker: 75 m dari threshold, 60 m disamping p gp perpanjangan p j g as runwayy ¾ Midle marker: 1 km dari threshold pada perpanjangan as runway ¾ Outer marker: 7 km dari threshold pada perpanjangan as runway 11/28/2012
38
19
11/28/2012
Instrument Landing System (ILS)
11/28/2012
39
20