AIR CONDITIONING SYSTEM Dampak Lingkungan Penelitian lingkungan mengindikasikan hilangnya lapisan ozone pelindung bumi (O3) di bagian luar stratosphere. Chloro-flouro-carbon (CFC), termasuk juga R-12 refrigerant (Freon), biasanya digunakan pada peralatan sistem air conditioning, hal ini memungkinkan adanya faktor pendukung terjadinya kerusakan lapisan ozone. Konsekuensinya, di lebih dari 130 negara menekankan agar menghentikan produksi dan distribusi dari refrigerant R-12 sejak tahun 1995. Setelah itu dianjurkan untuk menggunakan hydro-flouro-carbon yang ramah lingkungan.
1. Blower Switch 2. Thermostatic Switch 3. Battery Supply 4. Circuit Breaker 5. Blower
GAMBAR 9-1. DASAR SISTEM AC 6. Temperature Sensor 10. Test Gauges & Manifold 7. Evaporator 11. Compressor 8. Expansion Valve 12. Refrigerant Container 9. Suction Line 13. Magnetic Clutch
1
14. Compressor Drive Pulley 15. Receiver / Dryer 16. Discharge Line 17. Condenser
Refrigerant HFC, yang sudah umum dikenal adalah HFC-134a atau R-134a, saat ini banyak digunakan pada sistem air conditioning. Ulasan berikut ini akan menerangkan penggunaan peralatan dan prosedur dimana ada perbedaan yang sangat significant dibanding cara tradisional mengenai teknik service air conditioning. Penggunaan peralatan dan teknik yang baru ini akan menjamin keamanan pengisian refrigerant, dimana tidak hanya melindungi lingkungan tetapi juga membantu mengurangi cost untuk refrigerantnya.
AIR CONDITIONING CABIN OPERATOR
PRINSIP KERJA REFRIGERAN
Kendaraan tambang dan konstruksi mempunyai karakteristik yang unik, vibration, shock-loading, operator changes dan kondisi yang lain yang akan mempengaruhi perbedaan design dan masalah instalasi dari sistem AC-nya.
Prinsip kerja dari air conditioning sangat berhubungan dengan fungsi dari komponen-komponen, teknik troubleshooting dan cara perbaikan yang diperlukan untuk mendapatkan operasi peralatan AC secara efisien.
Kabin yang kuat, insulation dan isolasi terhadap sumber panas sangat penting untuk effisiensi dari sistim AC. Disarankan agar menutup semua ventilasi yang ada agar tidak terjadi kebocoran.
Seringkali operator & mekanik menemukan beberapa fakta bahwa sistem AC tidak berfungsi secara baik tanpa didukung cabin yang standard. Sirkulasi udara seharusnya menggunakan sistem directed flow. Kabin seharusnya mempunyai sekat yang baik terhadap udara luar. Interior kabin harus bebas dari debu dan kotoran, jika kotoran tersebut tersedot ke sistem AC maka akan terjadi kebuntuan pada sisi intake coil evaporator.
Kebersihan dari sistem dan komponen sangat diper lukan. Debu dan kotoran yang terkumpul pada kondenser, evaporator atau filter udara akan mengu rangi kapasitas sistem pendinginan.
AIR CONDITIONING
Compressor, condenser, evaporator unit, hose dan fitting harus bersih dan kuat sehingga mampu menahan gangguan yang terjadi terutama untuk kendaraan off-highway.
Air conditioning merupakan sistem control ruangan yang diaplikasikan untuk kabin, sebagai pengontrol temperatur, humidity, kebersihan dan sirkulasi udara. Apabila terdapat perkataan "Air Conditioner" pada alat atau kendaraan berarti bisa dipastikan bahalat atau kendaraan itu menggunakan sistim air cooling.
Cost kerusakan peralatan AC cukup tinggi sehingga dianjurkan untuk melakukan preventative maintenance secara regular pada sistem air conditioning kendaraan. (kebersihan, pengecekan kekencangan belt dan operasi komponen elektrik).
2
REFRIGERATION - COOLING PROSES
LANGKAH REFRIGERATION Dalam sistim AC, refrigeran bertekanan disirkulasikan melalui 5 komponen AC dalam sirkuit tertutup. Point penting dalam sistim ini bahwa refrigerant sangat terpengaruh terhadap perubahan tekanan dan temperatur.
• Tidak ada proses untuk menghasilkan dingin tetapi hanya melepaskan panas. • Panas selalu bergerak ke temperatur yang lebih dingin. Prinsip ini merupakan dasar dari sistim pendinginan. Selama ada perbedaan temperatur, perpindahan panas akan terjadi.
Pompa kompresor membawa panas tekanan rendah dari gas refrigeran melalui suction valve (low side) dan menjadi refrigeran panas yang bertekanan, menekan keluar melalui discharge valve (high side) menuju ke kondenser.
• Temperatur adalah hasil pengukuran dari intensitas panas dalam derajad. Pengukuran dilalakukan dengan alat thermometer. • Semua object mempunyai point dimana object tersebut akan menguap. Air yang mendidih merupakan contoh pemanasan sampai mejadi uap. Mendidih merupakan penguapan yang cepat. Uap lebih panas dari pada air mendidih. Air sesaat tidak akan naik temperaturnya pada saat mendidih. Energi panas digunakan dalam proses penguapan tersebut. Titik didih zat cair secara langsung dipengaruhi oleh tekanan. Dengan perubahan tekanan, kita dapat mengontrol titik didih dan temperatur dimana uap akan terkondensasi. Ketika zat cair dipanaskan dan diuapkan, Gas akan menyerap panas tanpa mengubah tekan an.
Udara luar melalui kondenser melepaskan panas, dari sirkulasi refrigeran ini menghasilkan perubahan dari gas menjadi cair.
• Kebalikan proses ini, panas yang berubah jadi uap air akan kembali ke zat cair lagi. Panas karena pergerakan udara akan menjadi dingin. Biasanya uap air di dalam udara dingin akan terjadi peristiwa kondensasi. • Refrigerant - Hanya R-134a yang seharusnya digunakan pada sistem pendingin.
Cairan bertekanan rendah itu kemudian segera berubah menjadi gas pada evaporator sehingga menambah proses pendinginan. Udara yang ada di kabin akan dilewatkan evaporator dengan menggunakan blower. Selama refrigeran lebih dingin dari udara sekitar maka penyerapan panas terjadi dan proses pendinginan terjadi di dalam kabin. Uap air yang terjadi dari kondensasi udara di evaporator akan jatuh ke tampungan air dan diteruskan keluar dari kabin bagian bawah menggunakan hose.
Cairan refrigeran menuju ke receiver drier untuk difilter dan uap air dibersihkan. Komponen ini juga digunakan untuk penyimpanan sementara cairan refrigeran. Cairan refrigeran, masih bertekanan tinggi kemudian mengalir ke expansion valve. Valve ini mengukur banyaknya refrigeran masuk ke evaporator. Refrigeran kemudian melewati valve, Refrigeran akan berubah menjadi bertemperatur rendah, cairan bertekanan rendah dan gas. Akibatnya refrigeran dingin.
Proses selesai ditandai dengan gas bertekanan rendah kembali ke pompa kompresor melewati sisi suction pompa kompresor. Penjelasan singkat dari prinsip refrigeration tidak dijadikan point perhatian yang khusus dalam teknorefrigerasi. Beberapa perhatian khusus dilakukan dengan mengikuti diskusi tentang komponen, kontrol dan teknik yang meliputi persiapan unit untuk pengoperasian yang efisien.
3
KOMPONEN-KOMPONEN SISTIM AC POMPA KOMPRESOR
Pendingin kondenser tergantung pada jalannya unit untuk mendapatkan udara yang banyak melalui fin dan tube kondensor. Kondenser selalu diletakkan di depan radiator truck.
Pompa kompresor mengubah sisi tekanan rendah berubah menjadi tekanan tinggi, yaitu refrigeran yang kembali dari evaporator diubah menjadi tekanan tinggi dan temperatur yang lebih tinggi dari udara luar. Perbedaan temperatur antara refrigeran dan udara luar ini akan sangat diperlukan untuk aliran panas dalam kondenser dari refrigerant gas panas ke pendingin udara dari luar dengan bantuan misalnya fan.
Proses kondensasi dari refrigeran adalah perubahan refrigeran dari gas ke cairan. Proses ini efektif dengan adanya tekanan pada refrigeran di dalam coil dan aliran udara yang melalui kondenser. Tekanan kondensasi dalam AC sistem merupakan tekanan terkontrol dari refrigeran dimana cairan yang terjadi akan menghasilkan banyak panas. Titik kondensasi cukup tinggi membuat perbedaan temperatur yang besar antara gas panas refrigeran dan udara yang mengalir melalui fin dan tube kondenser. Perbedaan temperatur ini akan membantu proses pelepasan panas refrigeran yang ada di kondenser menuju udara luar.
Pompa kompresor menekan refrigeran dari evaporator melewati suction valve dan selama langkah kompresi kemudian didorong keluar melalui discharge valve untuk menghasilkan tekanan tinggi. Refrigeran bertekanan ini dialirkan menuju kondenser, receiver drier dan disambungkan dengan expansion valve melalui hose.
RECEIVER-DRIER
Pompa Kompresor digerakkan oleh engine melalui v-belt yang dioperasikan secara elektikal menggunakan clucth yang ada pada shaft kompresor.
Receiver drier adalah bagian sangat penting dari sistem AC. Receiver drier menerima cairan refrigeran dan membersihkan uap air dan kotoran yang ada di dalam sistem AC. Bagian dari receiver drier yang berbentuk tank didesign untuk penyimpanan kele bihan refrigeran sampai refrigeran dibutuhkan kembali oleh evaporator. Penyimpanan ini bersifat sementara dan merupakan penyedia refrigeran apabila ada permintaan dari expansion valve.
VALVE SERVICE Fitting dari hose quick-connect dilengkapi dengan service valve untuk perbaikan sistem. Gauge set manifold disambungkan ke sistem pada port service valve untuk proses discharging, vakum dan charging sistem.
Pengering yang ada di dalam receiver drier diguna kan untuk membersihkan uap air pada gas, cairan atau solid. Uap air akan ditahan diantara 2 screen, yang juga berfungsi sebagai strainer.
KONDENSER Kondenser menerima tekanan tinggi dan temperatur tinggi refrigeran dari kompresor dan melalui proses kondensasi berubah menjadi temperatur tinggi dan cairan panas. Kondenser didesign untuk perpindahan panas dari gas refrigeran ke pendingin udara luar. Pendinginan dari refrigeran akan mengubah gas menjadi cairan. Perpindahan panas dilakukan dengan menggunakan aliran pendingin udara melalui kondenser. Pendinginan kondenser melalui aliran udara dari fan radiator pada saat engine dihidupkan. Fan radiator supply lebih dari 50% dari aliran udara kondenser kalau unit berjalan kurang dari 25 mph.
Receiver drier juga dilengkapi dengan sight glass dan indicator uap air. Sight glass memberikan indikasi yang baik terhadap charging sistem. Apabila sight glass tidak bersih, menandakan bahwa refrigerannya kurang. Indicator uap air adalah alat untuk menunjukkan kepada mekanik bahwa receiver drier sudah penuh dengan uap air dan perlu diganti. Indicator berwarna biru berarti bersih dari uap air. Apabila indicator berubah abu-abu atau coklat berarti drier harus diganti.
4
EXPANSION BLOCK VALVE
EVAPORATOR
Expansion block valve mengontrol jumlah dari refrigeran yang masuk ke coil evaporator. Sistem ini menggunakan in dan externally equalized valve.
Evaporator mendinginkan dan mengatur kelembaban udara sebelum masuk ke kabin. Untuk pendinginan dengan area yang luas dibutuhkan banyak volume udara yang melewati coil evaporator untuk mele paskan panas. Sehingga fungsi blower sangat penting sebagai pelengkap evaporator assembly. Bukan hanya menghembus udara panas ke evaporator, tetapi juga memberikan tekanan udara ke fin dan coil evaporator untuk pelepasan panas refrigeran. Blower juga menekan udara dingin dari evaporator ke kabin.
Lokasi dari expansion valve ada di inlet evaporator dan berfungsi untuk throttling, modulating dan controlling cairan refrigeran menuju ke coil evaporator. Refrigeran mengalir melalui restriksion membuat turunnya tekanan yang melintasi valve. Ekspansion valve juga memisahkan sisi tekanan tinggi dan tekanan rendah, Pada saat refrigeran memasuki valve yaitu dari hangat ke cairan bertekanan tinggi, kemudian keluar menjadi cairan dan gas tekanan rendah. Perubahan menjadi tekanan rendah ini kemudian berubah lagi menjadi gas saat melalui evaporator. Proses ini memberikan efek pendinginan.
Perpindahan panas pada kondenser tergantung pada perbedaan temperatur antara udara dan refrigeran. Perbedaan temperatur terbesar akan memungkinkan terjadinya perpindahan panas dari refrigeran ke udara luar. Pada saat Air Conditioner dihidupkan perpindahan panas dari refrigeran ke udara luar akan secara otomatis terjadi di kondenser. Perpindahan panas tersebut terjadi sangat cepat seiring dehembusan udara luar.
Jumlah refrigeran yang diukur di dalam evaporator sangat bervariasi dengan perbedaan beban panas. Pengaturan valve dengan cara membuka sampai hampir menutup valve untuk menjaga kebutuhan refrigeran.
Langkah perpindahan refrigeran melalui evaporator coil akan sangat penting karena pada coil itulah akan dilalui udara luar untuk pelepasan panas.
Sesuai kenaikan beban, maka valve akan membuka lebih lebar untuk memenuhi kebutuhan refrigeran yang melalui evaporator. Begitu juga sebaliknya, kalau ada pengurangan beban berarti valve mengecilkan salurannya. Hal ini untuk mengontrol ketersediaan tekanan dan temperatur di evaporator.
Semua atau sebagian besar cairan tidak berubah menjadi gas di dalam expansion valve atau sambungan pipa, tetapi dengan cepat akan berubah menjadi gas di dalam evaporator dan sangat dingin. Udara panas yang melalui evaporator akan melepaskan panas sehingga akan timbul uap air karena proses kondensasi kemudian timbul air yang pada akhirnya akan dikeluarkan melalui drain hose.
Sistem berikut menggunakan internally equalized, dengan tipe block expantion valve. Dengan tipe ini refrigeran berada di dalam coil evaporator juga secara langsung memonitor temperatur dari refrigeran dibanding dengan menggunakan sensing temperatur. Expansion valve berikut dikontrol dengan dua parameter yaitu sensor temperatur dan tekanan dari cairan refrigeran pada evaporator
Pada tekanan atmosfer, refrigeran boil lebih rendah dari air yang membeku. Untuk itu temperatur di dalam evaporator harus diatur agar air yang ada di permukaan coil tidak membeku dan aliran udara dari blower bisa melaluinya. Temperatur evaporator di kontrol melalui tekanan di evaporator dan temperatur juga tekanan saluran keluar evaporator.
CATATAN: Sangat penting untuk selalu merawat temperatur sensor, apabila terlihat isolasi terkelupas maka seharusnya diberi isolasi lagi agar tidak terpengaruh udara luar.
5
RANGKAIAN ELEKTRIK
CLUTCH KOMPRESOR
Rangkaian elektrik air conditioner diambil dari rangkaian asesoris dan menggunakan pengaman 30 amp circuit breaker.
Clutch elektromagnetik digunakan sebagai perantara thermostat untuk memutus kerja kompresor pada saat tidak dibutuhkan, termasuk juga apabila terjadi proses defrosting terjadi pada evaporator atau pada saat blower dimatikan.
Pengontrolan blower dilakukan dengan switch dimana terdapat pengantur kecepatan blower dari cepat ke lambat. Ketika switch blower dihidupkan, arus akan menyuplai clutch kompresor. Kecepatan fan bisa diubah tanpa tergantung thermostat sensing level. Thermostat bekerja sesuai dengan perubahan temperatur dimana akan menyebabkan elektrik kontak sambung dan tidak. Thermostat mempunyai pipa kapiler sebagai sensor temperatur evaporator. Pada saat kontak sambung, arus mengalir menuju field clutch dan clutch bekerja, menyebabkan swash plate di dalam kompresor berputar dan refrigerator mulai bekerja. Ketika temperatur evaporator coil turun dari standard, kontak akan terputus sehingga clutch tidak bekerja lagi. Pada saat clutch tidak bekerja, blower tetap pada kecepatannya maka setelah temperatur evaporator naik sekitar 12 derajad diatas titik cutout, kontak di dalam thermostat terhubung dan proses refrigeration bekerja kembali. THERMOSTAT Clutch elektromagnetik digunakan pada kompresor untuk mengontrol kabin agar temperaturnya selalu konstan. Clutch dikontrol dengan thermostat pada evaporator dimana seting dari thermostat sudah disesuaikan dengan standard. Temperatur evaporator dipertahankan oleh kerja clutch.
Clutch dengan field tetap banyak diminati karena setelah terbukti sedikit part yang aus. Field dipasang pada kompresor secara mekanikal tergantung tipe field dan kompresor. Rotor dipasang pada armatur dengan bearing dan snap ring. Armatur dipasang pada bodi kompresor. Ketika tidak ada arus ke field maka tidak ada gaya magnetik pada clutch dan rotor berputar bebas pada armatur sesuai dengan putaran yang terjadi pada crankshaft engine. Ketika thermostat atau switch terhubung, arus menuju field maka gaya magnetik di antara field dan matur dapat menghubungkan ke rotor. Pada saat armatur berhubungan dengan rotor maka kompresor bekerja selama field tetap bekerja. Pada saat itulah proses refrigeration berjalan untuk memompa refrigeran di dalam sistem. Ketika switch atau thermostat terputus, arus akan terputus. Armatur akan diam kembali dan rotor terus berputar. Pemompaan pada kompresor akan berhenti sampai arus mengalir ke field lagi. Sebagai tambahan, switch pengaman rangkaian elektrik clutch kompresor mengontrol kerjanya clutch, jika tekanan dalam sistem tidak normal maka clutch tidak bekerja lagi.
Thermostat adalah alat yang bekerja berdasar panas yang mengontrol switch elektrik. Pada saat hangat tertutup, ketika dingin akan terbuka. Sebagian besar thermostat mempunyai positive OFF position, artinya untuk mematikan clutch tidak tergantung temperatur. Tipe thermostat di bawah ini mempunyai sambungan pipa kapiler yang diisi dengan refrigeran. Pipa kapiler dipasang di bagian bawah thermostat. Gas masuk melalui pipa kapiler di bagian bawah yang akan menghubungkan kontak sesuai dengan temperature yang sudah ditentukan.
6
SWITCH TRINARY™
• Clutch Fan - Fungsi mid-range adalah menggerakkan clutch fan engine, jika dipasang. • Tekanan Tinggi - Switch putus dan clutch kompresor tidak bekerja jika tekanan sistem naik di antara 300-350psi. Setelah tekanan antara 210-250psi, switch kontak akan terhubung dan clutch kompresor akan bekerja kembali.
Switch ini dipasang pada receiver drier dan mempunyai 3 fungsi, sesuai dengan namanya: 1. Mematikan clutch kompresor pada saat tekanan pada sistem terlalu tinggi. 2. Mematikan clutch kompresor pada saat tekanan pada sistem terlalu rendah. 3. Mengaktifkan dan menonaktifkan clutch fan drive radiator selama tekanan sistem bervariasi.
Fungsi switch akan ter-reset secara otomatis pada saat tekanan sistem kembali normal. TERPUTUS
Switch trinary menjalankan 3 fungsi untuk memonitor dan mengontrol tekanan refrigeran di dadalam sistem. Switch ini dipasang pada receiver drier. Fungsi switch ini adalah sebagai berikut:
Tekanan Rendah
Terminal 1 dan 2 di bagian dalam disambung melalui normally closed pressure switch, low pressure switch dan high pressure switch.
Fan Clutch
Tekanan Tinggi
TERSAMBUNG
15-30 psi 40 psi penurunan tekanan kenaikan tekanan 300-350 psi
210-250 psi
35-60 psi di bawah closing pressure
200-230 psi kenaikan tekanan
Tekanan yang ada di atas adalah tekanan pada receiver drier. Selama kehilangan flow sistem dan jarak antara service port dan reciever drier normal, diharapkan aktual pembacaan tekanan sistem di gauge akan normal sekitar 20 psi lebih tinggi. Faktor ini harus diperhatikan pada saat pengecekan operasi dari switch agar bekerja dengan baik. CATATAN: Alat pengontrol tekanan dipasang pada kompresor. Relief valve mekanikal terletak di bagian bawah kompresor. Relief valve akan membuka pada tekanan di antara 500-550 psi. Tujuan penggunaan valve ini adalah untuk melindungi kompresor dari kenaikan tekanan yang berlebih di dalam sistem. Kerusakan pada kompresor akan terjadi jika tekanan melebihi 550 psi.
Terminal 3 dan 4 di bagian dalam disambung melalui normally opened switch yang digunakan untuk mengontrol clutch penggerak fan radiator. Switch terhubung yang menyebabkan cooling fan bekerja pada saat tekanan sistem naik antara 200-230 psi. Ketika tekanan turun antara 140-195 psi, kontak switch putus dan fan clutch tidak bekerja lagi. • Tekanan rendah - Switch putus dan clutch kompresor tidak bekerja jika tekanan sistem turun diantara 15-30 psi. Pada saat tekanan naik di atas 40 psi, kontak switch terhubung dan clutch kompresor bekerja lagi. Temperatur berhubungan langsung dengan tekanan, jika udara luar terlalu dingin, tekanan sistem akan turun dibawah standard dan pressure switch akan menonaktifkan kerja clutch kompresor.
7
SERVICE SISTEM
.
Perbaikan dari sistem air conditioning berarti harus benar-benar mengerti aliran dari refrigerannya. Oleh karena itu prosedur harus diikuti dengan baik termasuk bagaimana menggunakan dengan benar, penanganan, perawatan dan faktor safety dari R-134a refrigeran (kualitas dan jumlahnya). Refrigeran harus disimpan dalam konteiner agar terhindar dari gangguan dari luar misalnya tempat refrigeran terkena benturan atau kejatuhan. Mekanik yang melakukan perbaikan AC harus ditraining dan punya sertifikat.
Safety sangat penting karena refrigeran di dalam air conditioning harus bertekanan dan seal harus berfusi dengan baik, apabila jelek harus segera diperbaiki. Adalah sangat penting bagi mekanik yang akan memperbaiki sistem air conditioner ini karena ada beberapa pekerjaan yang berbahaya. Sebelum malakukan pekerjaan diharuskan mempelajari prosedur yang benar. Membaca, mengingat dan mengamati sebelum melakukan perbaikan.
Dalam mengeluarkan refrigeran dari sistem pada saat perbaikan bisa saja terjadi kecelakaan, beberapa bahaya harus dimengerti pada saat melakukan perbaikan AC: Menyediakan pelindung untuk mata (kaca mata atau v-shield) pada saat bekerja yang berhubungan dengan refrigeran.
CATATAN: Jika pada operasi tambang terdapat truck yang menggunakan refrigeran R-12 dan R-134a, sangat sulit untuk membedakan satu dengan yang lain sehingga harus diputuskan satu refrigeran saja yang digunakan, untuk menjaga agar tidak saling terkontaminasi.
Cairan yang mengenai kulit dapat menyebabkan kulit membeku. Gunakan sarung tangan dan mengerti menangani bahaya dari refrigeran. Jika ada refrigeran yang masuk ke mata, sebaiknya segera dibilas dengan air dingin dan secepatnya dibawa ke tenaga medik yang berkompeten. Pastikan ventilasinya bagus pada saat membuang refrigeran dari sistem, harus diingat juga bahwa refrigeran lebih berat dari udara sehingga refrigeran akan mencari daerah yang rendah. Apabila ada api atau percikan api mengenai refrigeran maka komponen dari refrigeran akan berubah menjadi gas yang mematikan. Gas beracun tersebut akan merusakkan sistem pernafasan. Jangan merokok saat memperbaiki AC. Jangan membersihkan hose dengan steam cleaner atau pemanasan secara langsung pada komponen refrigeran. Pemanasan tersebut akan menaikkan tekanan yang dapat membahayakan. Jangan memanaskan atau menyimpan tempat refrigeran diatas 120° F (49° C). Jangan membilas atau mengetes tekanan dengan menggunakan udara biasa. Karena bercampurnya udara dengan refrigeran R-134a akan mudah terbakar saat bertekanan. Udara biasa juga mengandung uap air dan lainnya yang dapat merusakkan komponen sistem air conditioner.
8
SISTEM PELUMASAN PENGGANTIAN OLI
Air Conditioner R-134a sistem menggunakan polyalkylene glycol (PAG) sebagai pelumasnya. Hanya ini yang direkomendasikan untuk sistem AC. Pada saat ini, oli dari General Motor dengan part number 12345923 digunakan pada sistem AC truck Komatsu. Oli ini bisa didapatkan di dealer AC Delco. Pada beberapa daerah bisa didapatkan dari penyalur yang lain seperti U-Can488. Oli yang lain yang bisa digunakan adalah keluaran dari General Motor dengan part number 12356151 yang sekarang populer dan menjadi bagian dari oli AC Komatsu. Oli ini berwarna biru kehijauan dan kemungkinan bisa dicampur dengan oli lain yang direkomendasikan.
Komponen
Penanganan dan Penggunaan kembali Oli PAG •Hindarkan kontak dengan kulit dan menghirup bau dari oli, hal ini sebagai tindakan pencegahan. •Jangan menyimpan atau menggunakan kembali oli PAG setelah dikeluarkan dari komponen AC baru atau lama. Oli harus disimpan pada tempat yang rapat dan diberi tanda. Oli PAG adalah polutan dan harus dibuang di tempat yang benar. •Oli PAG jangan disimpan atau dibiarkan terkena udara luar dalam waktu yang lama. Oli PAG dapat menyerap uap air dengan cepat, apabila hal ini diabaikan maka akan mnyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan pada sistem air conditioner.
Jumlah Pengisian Oli
Kondenser
2-3 ounce
Evaporator
1 ounce
Receiver-Drier
2 ounces
Kompresor
Kompresor baru berisi 10.5 once Sesuai dengan seting kompresor baru
Block Valve (Expansion)
Tambah oli jika diperlukan
Hose
Keluarkan oli dan ukur jumlah yang terbuang.
Seting kompresor baru Kompresor baru berisi 10.5 once oli di dalamnya. Kompresor akan bekerja dengan baik apabila di dalam kompresor terdapat 6 once oli, sehingga harus dipastikan dalam kompresor terdapat oli dengan jumlah seperti di atas. Misalnya: Jika kompresor diganti, receiver drier nya juga harus diganti (receiver drier harus diganti setiap sistem air conditioner terbuka). Kompresor baru telah terisi 10.5 once oli, 2.5 once oli harus dibuang dari kompresor sehingga tinggal 8 once saja. 8 once terdiri dari 6 once untuk kebutuhan kompresor dan 2 once untuk receiver drier yang baru.
KUALITAS PELUMAS Jumlah oli pelumas yang benar pada sistem air conditioning dari waktu ke waktu adalah menjadi kritikal dalam perawatan AC karena kompresor akan rusak.
Jangan menjalankan sistem apabila di dalam kompresor terdapat lebih dari 10.5 once oil. Kerusakkan akan terjadi pada kompresor dan juga pada komponen lainnya. Hal ini sangat penting agar di dalam sistem terdapat keseimbangan pelumasan.
Kerusakan kompresor bukan hanya disebabkan oleh kurangnya oli pelumas tetapi bisa dari kelebihan oli. Kekurangan oli akan menyebabkan gesekan dan keausan dari part yang bergerak. Kelebihan oli akan menyebabkan kerja kompresor sangat berat karena kompresor akan menekan cairan oli yang tidak bisa dikompres, sehingga kerusakan dari bagian dalam kompresor akan terjadi. Penggantian Oli Setelah Perbaikan Sistem Penggantian oli harus dilakukan apabila ada penggan tian komponen air conditioner. Perhatikan tabel berikut untuk penggantian oli.
9
REFRIGERAN Penggunaan Kembali Refrigeran Daur ulang refrigeran pada sistem air conditioning dilakukan dengan menggunakan unit recovery. Refrigeran dilewatkan melalui filter didalam alat ini, yang sudah sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan Society of Automotive Engineers, SAE J2099. Refrigeran melewati filter hanya untuk membersihkan kontaminan yang dapat mengganggu sistem air conditioning. Jadi daur ulang refrigeran dari sistem ini hanya boleh digunakan kembali untuk unit ini lagi.
Sight glass yang belum bersih pada sistem R134a menandakan di dalam sistem mungkin refri gerannya masih kurang. Walaupun demikian jang an menggunakan sight glass sebagai ukuran pengisian sistem. Gunakan alat ukur untuk menentukan jumlah refrigeran dalam pengisian sistem.
Pemurnian Refrigeran Tempat Penyimpanan Refrigeran R-134a
Mendapatkan kembali refrigeran dilakukan dengan mengalirkan refrigeran ke filter kemudian difilter lagi dan dengan proses yang sudah standard untuk memurnikan refrigeran. Sehingga hasil dari pengolahan ini bisa digunakan untuk semua sistem pendingin tidak hanya di mobil saja. Proses untuk memurnikan kembali refrigeran ini memerlukan biaya yang mahal jadi tidak bisa diterapkan pada saat perawatan normal di shop.
Ada 2 macam tempat penyiapkan untuk refrigeran R-134a yaitu 30 dan 60 pound canister (seperti pada gambar 9-2). Selalu memperhatikan label dari tempat penyimpanan untuk mengetahui berapa banyak yang dibutuhkan. Biasanya R-134a ditandai dengan warna biru muda.
Selalu menggunakan refrigeran yang baru, daur ulang atau dimurnikan untuk mengisi sistem. Kerusakan yang bisa terjadi apabila tidak mengindahkan hal di atas adalah keausan dini atau kerusakan komponen AC sistem dan jelek kemampuan pendinginannya. JUMLAH REFRIGERAN GAMBAR 9-2. TEMPAT PENYIMPANAN R-134a
Jika refrigeran yang diisikan ke dalam sistem kurang, maka kemampuan pendinginan akan berkurang. Jika refrigeran yang diisikan ke dalam sistem terlalu bannyak, maka sistem akan bekerja pada tekanan tinggi. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan komponen. Kelebihan refrigeran akan jelek pendinginannya.
1. Silinder 30 lb.
Jika ditemukan pengisian refrigeran tidak sesuai, maka harus dilakukan perbaikan dengan mengisi kembali refrigeran dengan jumlah yang benar (6.9lb atau 3.13kg). Ini bukan hanya prosedure yang benar tetapi juga jalan terbaik untuk meyakinkan sistem diisi dengan jumlah refrigeran yang benar dan kemampuan pendinginan yang optimum. Penggunaan sight glass evaporator untuk memastikan pengisian benar bukanlah metode yang akurat. 10
2. Silinder 60 lb.
EQUIPMENT DAN TOOL SERVICE EQUIPMENT PERBAIKAN/DAUR ULANG Ketika refrigeran harus dikeluarkan dari sistem, equipment yang digunakan seperti pada gambar 9-3, Lakukan prosedur perbaikan dan daur ulang sesuai dengan petunjuk untuk penanganan refrigeran. Penanganan refrigeran dilakukan dengan daur ulang untuk mengurangi kontaminan dan bisa digunakan lagi untuk unit yang sama. Pada proses daur ulang di dalam equipment ini adalah memisahkan oli dari refrigran dan melerefrigeran pada filter berulang kali untuk mengurangi uap air, kadar asam dan partikel dalam refrigeran. CATATAN: Untuk penggunaan kembali refrigeran yang sudah jelek bisa dilakukan dengan propemurnian. Tetapi untuk pengadaan alat tersebut membutuhkan biaya yang besar. Equipment ini juga dilengkapi hanya untuk mengeluarkan atau mengekstrak refrigeran. Equipment extraction ini tidak membersihkan refrigeran tetapi hanya memperbaiki refrigeran dari AC selama service.
Pencampuran refrigeran yang berbeda akan merusakkan equipment. Penggunaan satu equipment untuk satu jenis refrigeran dapat menghindarkan kerusakan. Pembuangan gas hasil proses ini menggunakan fasilitas laboratorium atau pabriknya agar tidak mencemari lingkungan. Pengetesan equipment untuk memastikan refrigeran di dalam sistem benar-benar yang dibutuhkan oleh sistem dan tidak terkontaminasi oleh tipe refrigeran yang lain. Equipmen daur ulang refrigeran harus sesuai standard dari Society of Automotive Engineers dan terdapat label persetujuan UL. Prinsip dasar operasi dari equipmemt ini sama untuk semuanya tetapi untuk memngoperasikannya berbeda. DETEKTOR KEBOCORAN Detektor elektronik (gambar 9-4) sangat akurat dan aman. Dengan dilengkapi alat deteksi yang fleksibel dapat menemukan kebocoran refrigeran. Buzzer, alarm atau lampu berfungsi yang menyatakan adanya kebocoran kecil sekalipun. Beberapa detektor kebocoran hanya bisa mendeteksi satu jenis refrigeran saja. Pastikan detektor kebo coran bisa digunakan pada refrigeran yang terpakai.
GAMBAR 9-3. EQUIPMENT DAUR ULANG GAMBAR 9-4. DETEKTOR KEBOCORAN
11
GAMBAR 9-5. SERVICE VALVE R-134a GAMBAR 9-6. POMPA VACUUM 1. System Service Port Fitting 2. Quick Connect
3. Service Hose Connection POMPA VACUUM Pompa vacuum (gambar 9-6) digunakan untuk mengeluarkan refrigeran, udara dan uap air dari sistem sehingga di dalam sistem diharapkan terbebas dari sisa refrigeran, udara maupun uap air.
SERVICE VALVE Karena sistem air conditioning merupakan sistem ter tutup, maka ada 2 service valve yang disediakan untuk diagnosa, pengisian atau pengeluaran. Servis valve ini dihubungkan dengan hose ke gauge set dengan perantaraan connector yang spesial.
Fitting yang baru dan unik ini (gambar 9-5) sudah digunakan untuk sistem R-134a. Hal ini untuk membedakan dengan refrigeran sistem R-12 agar tidak bercampur. Service port pada sistem ini menggunakan tipe quick disconnect tanpa menggunakan ulir. Pada bagian tekanan rendah fittingnya lebih kecil dibanding dengan bagian tekanan tinggi Tutup pelindung ada pada setiap service valve. Pada saat service valve tidak digunakan sebaiknya tutup harus terpasang untuk menjaga kontaminasi atau kerusakan dari service valve.
12
GAUGE SET MANIFOLD Tipe dari gauge set manifold ini (gambar 9-7) mem punyai 2 hand valve tipe screw untuk mengontrol masukan ke sistem, 2 gauge dan 3 hose. Gauge digunakan untuk mengetahui tekanan sistem atau vacuum. Manifold dan hose adalah jalan masuk AC sistem untuk mengeluarkan udara dan uap air, untuk memasukkan atau membuang refrigeran dari sistem. Shut valve terhubung dengan 12 inch hose untuk mengurangi kehilangan refrigeran. Gauge set untuk R-134a dihubungkan dengan hose biru dengan strip hitam untuk bagian tekanan rendah, hose merah dengan strip hitam untuk tekanan ting gi dan hose kuning dengan strip hitam posisi di tengah manifold. Hose yang digunakan adalah 1/2 in. Nut female ACME ada pada gauge. Kopling qu ick disconnect spesial noramalnya dikombinasi deng an shutoff valve pada hose tekanan tinggi dan rendah. Hose di tengah terdiri dari 1/2 in nut female ACME dan shutoff dilengkapi dengan hose 12 in Spesial hose dan fitting didesign untuk mengurangi kehilangan refrigeran dan untuk membedakan dengan refrigeran tipe lain.
GAMBAR 9-7. GAUGE SET MANIFOLD
Gauge Tekanan Rendah Gauge tekanan rendah, menunjukkan tekanan vacuum dan bertekanan. Skala tekanan vacuum di set dari 0 to 30 inch air raksa (in. Hg). Skala sisi yang bertekanan diset sampai 150 psi.
CATATAN: Pada saat penggantian hose, gunakanlah hose yang bertanda SAE J2916 R-134a.
Fungsi dari gauge set manifold disertakan pada semua jenis equipment perbaikan/daur ulang refrigeran.
Jangan membuka hand valve pada sisi tekanan tinggi pada saat sisi AC dioperasikan. Pada sisi tekanan tinggi akan masuk ke tempat penyimpanan refrigeran dan dapat menyebabkan kecelakaan. Gauge Tekanan Tinggi Gauge tekanan tinggi digunakan hanya untuk mengukur tekanan keluaran dari kompresor. Skalanya diset antara 0 - 500 psi.
13
PEMASANGAN GAUGE SET MANIFOLD Sebelum melakukan perbaikan sistem AC diperlukan pengecekan visual terhadap engine dan komponen AC. Perhatian khusus diberikan pada belt, hose, piping dan semua peralatan tambahan termasuk tutup radiator, clutch fan dan thermostat. Periksa kondenser dan radiator terhadap kemungkinan kontaminasi. Hal ini untuk menghindarkan kemungkinan kerusakan atau tidak berfungsinya komponen pada sistem AC.
Matikan engine. Jangan memasang equipment perbaikan pada saat engine hidup.
1. Pastikan semua valve manifold tertutup rapat (putar valve searah jarum jam). 2. Cek kekencangan sambungan hose pada manifold. 3. Siapkan fitting tekanan rendah dan tekanan tinggi dan lepas penutupnya. 4. Pasang dua hose dari manifold itu ke service valve kompresor yang sesuai gambar 9-8. (Si si tekanan tinggi dihubungkan valve keluaran kompresor dan sisi tekanan rendah ke valve masukan kompresor). Jangan membuka service valvenya.
GAMBAR 9-8. RANGKAIAN SERVICE HOSE
Proses pemasangan gauge di atas sama baik itu untuk equipment daur ulang atau gauge tersendiri, karena keduanya mempunyai sambungan yang sama. Proses selanjutnya tergantung dari tipe equipment yang digunakan. Apabila equipment daur ulang yang dipakai maka perbaikan secara menyeluruh bisa dilakukan. Untuk penggunaan gauge tersendiri hanya bisa digunakan untuk penambahan refrigeran atau mengetahui tekanan refrigeran.
14
Membuang Udara Service Hose Tujuan dari proses ini adalah untuk membuang udara yang terperangkap dalam hose terutama pada saat melakukan pengetesan. Peraturan lingkungan hidup menganjurkan semua service hose memakai shutoff valve 12 inch pada ujung hose. Valve ini diperlukan untuk memastikan hanya sedi kit refrigeran yang terbuang ke udara. Gauge set R134a mempunyai kombinasi quick disconnect dan shutoff valve pada sisi tekanan rendah dan tekanan tinggi.
Proses pembuangan udara di dalam hose service sangat baik dilakukan sebelum dilakukan proses penyambungan ke equipment daur ulang. Hose dibagian tengah disambungkan ke equipment, servis hose disambungkan ke sisi tekanan rendah dan tekanan tinggi sistem. Setelah itu bisa dimulai proses pembuangan udaranya. Valve manifold dan service valve harus ditutup. Bekerjanya pompa vacuum akan mengeluarkan udara dan uap air dari hose bagian tengah. Hal ini dilakukan hanya sebentar saja. Penutupan valve bisa dilakukan karena hosenya sudah vacuum. Sekarang sudah aman untuk membuka manifold valvenya.
GAMBAR 9-9. SISTEM PEMBUANGAN UDARA
15
PENGETESAN SISTEM AC
Stabilisasi Sistem AC
Pengetesan ini digunakan untuk mengetahui kondisi dari semua komponen dalam sistem. Perhatikan kondisinya selama pengetesan. 1. Hidupkan engine pada 1200 sampai 1500 RPM. Selama periode stabilisasi, jangan membuka hand valve manifold dengan alasan apapun. Equipment rusak dan menyebabkan kecelakaan.
2. Pasang fan di depan kondenser untuk mensimulasikan aliran udara dan sistem yang stabil. 3. Tempatkan thermometer pada AC ventilasi sedekat mungkin dengan evaporator.
1. Hidupkan engine pada kecepatan idle 1200 sampai 1500 RPM. Hidupkan AC sistem.
4. Bandingkan pembacaan aktual dari gauge untuk mengetahui apakah sesaui dengan pembacaan temperatur udara luar
2. setelah pengecekan fungsi control, kecepatan blower dan aliran udara. Posisikan AC control sistem pendinginan dan kecepatan blower pada posisi maksimal. Buka kabin untuk meya kinkan sistem AC bekerja.
Sebagai langkah awal untuk memulai pengecekan sistem lakukan hal-hal berikut:
3. Biarkan engine dan AC sistem bekerja selama 5 menit untuk menstabilkan sistem.
1. Tutup semua jendela dan pintu kabin. 2. Atur AC sistem pendinginan dan kecepatan blower pada operasi maksimal.
4. Jika kelembaban udara tinggi pasang fan di depan AC kondenser untuk mendinginkan kondensor. Hal ini untuk membantu menstabilkan sistem dengan mensimulasikan kondisi operanormal.
3. Pembacaan kedua gauge manifold harus dalam batas yang normal. Atur temperatur di dalam kabin. 4. Bandingkan pembacaan temperature udara keluaran evaporator untuk memastikan temperatur antara udara luar dengan pembacaan gau ge di atas sesuai standard.
5. Proses di atas bisa diketahui dari pembacaan gauge dan temperatur udara yang keluar dari AC sistem dengan thermometer.
5. Sentuh hose dan komponen pada sisi tekanan tinggi, pastikan semuanya panas. Periksa inlet dan outlet receiver drier temperatur, jika outlet lebih dingin dari inlet maka hal ini menandakan adanya kebuntuan.
CATATAN: Tekanan refrigeran rendah ditandai dengan rendahnya tekanan dibanding tekanan normal, perbaiki dan isi kembali refrigeran sesaui standard untuk melakukan pengetesan sistem.
Berikan perhatian khusus pada saat tangan menyentuh komponen dan hose pada sisi tekanan tinggi terhadap kemungkinan panas berlebih. 6. Sentuh hose dan komponen pada sisi tekan an rendah keduanya harus terasa dingin. Cek sambungan di dekat expansion valve, sisi inlet harus panas dan sisi outlet harus dingin. 7. Jika kondisinya demikian, sistem berjalan normal. Matikan engine. Lepas gauge dan pasang tu tup pada service valve.
16
TES KEBOCORAN SISTEM Kebocoran refrigeran merupakan penyebab umum timbulnya problem pada AC, yaitu tidak bagus atau tidak dingin, menyebabkan komponen AC rusak. Kebocoran umumnya terjadi pada 2 atau 3 tempat. Tempat pertama adalah disekitar seal shaft kompresor, ditandai dengan keluarnya oli refrigeran. Jika sistem tidak dioperasikan untuk beberapa lama, shaft bisa menjadi kering dan terjadi kebocor an kecil.Gaya sentrifugal dari putaran clutch puli juga merupakan penyebab timbulnya problem. Pada saat sistem dioperasikan dan seal terlumasi, keboco ran bisa berhenti. Kebanyakan kebocoran yang terjadi bisa dilihat atau dengan sentuhan jari disekitar shaft yang terdapat bekas oli. (R-134a sendiri tidak bisa dlihat, tidak berbau dan tidak membekas pada saat terjadi kebocoran)
Detektor Elektrik Kebocoran (Sesuai dengan gambar 9-4). Pada saat tes probe di gunakan pada daerah bekas refrigeran, secara visual atau bunyi yang bisa didengar menandakan ada kebocoran. Perubahan intensitas nada dan tempo pada umumnya bisa didengarkan Traces Dyes Traces Dyes bisa ditambahkan pada saat pengisian refrigeran ke sistem. Dye pada saat sistem dioperasi kan akan ikut bersirkulasi. Jika terjadi kebocoran refrigeran, dye akan meninggalkan bekas pada tempat yang bocor dimana akan dideteksi menggunakan sinar ultraviolet yang bisa menghasilkan cahaya fluoroscent.
Tempat kedua yang umumnya bocor terjadi pada hose nilon atau karet di sekitar crimping atau clamp fiting, pada hose yang tergores, pada sambungan yang menggunakan ulir atau sambungan yang me nggunakan gasket. Cek dengan tangan bagian bawah kondenser dan evaporator, pada lubang drain biasanya terdapat bekas oli. Bekas oli tersebut menandakan sudah terjadi kebocoran.
Sabun dan air Sabun dan air dapat dicampur dan digunakan untuk pengetesan komponen sistem. Gelembung akan ter jadi pada tempat yang bocor. Setelah mengetahui lokasi kebocorannya, segera dilakukan perbaikan/mengganti komponen tersebut. CATATAN: Panjang dari hose akan mempenga ruhi kapasitas refrigeran. Selalu menggunakan pan jang hose yang sama untuk penggantiannya.
Pada umumnya pengisian 50% dari sistem sudah cukup untuk mengetahui terjadinya kebocoran. Jika sistem kosong, hubungkan gauge set manifold ke sis tem dan isi sedikitnya 3.5 lb refrigeran ke sistem.
Sebelum dilakukan pemasangan, cek level oli kompresor dan isi sesuai spesifikasi.
Hati-hati melakukan pengecekan kebocoran saat engine dihidupkan. Secara alami, refrigeran tidak panas, gas tidak berwarna tetapi pada saat terkena nyala api, akan menimbulkan gas yang beracun yang dapat menyebabkan kecelakaan dan kematian. CATATAN: Refrigeran lebih berat dari udara dan bergerak turun ketika terjadi kebocoran. Gunakan tes probe di bagian bawah komponen untuk mengetahui lokasi kebocoran.
17
PERBAIKAN DAN PENGGUNAAN KEMBALI REFRIGERAN
9. Periksa tekanan sistem setelah equipment di hentikan. Setelah 5 menit, tekanan sistem seharusnya tidak naik di atas 0 pada gaugenya. Jika tekanan terus naik, jalankan lagi equipmennya. Proses ini harus dilakukan sampai sistem diisi refrigeran.
Keluarkan oli sebelum perbaikan dilakukan 1. Posisikan switch dan kontroler pada equipment pada posisi OFF. 2. Sambungkan power equipment pada sumber po wer supply yang benar.
10. Periksa level dari oli sesuai dengan jumlah oli yang dibutuhkan. (Jumlah oli yang hilang dalam proses ini harus ditambahkan lagi pada sis tem)
3. Keluarkan oli dari sistem melalui valve bertanda OIL DRAIN (di bagian depan equipmen) 4. Posisikan knob kontroler pada posisi ON. Gauge tekanan rendah akan terlihat naik.
11. Tandai wadah refrigeran dengan BEKAS untuk menghindarkan penggunaan refrigeran yang terkontaminan.
5. Segera matikan switch pada posisi OFF dan biarkan tekanan stabil. Apabila tekanan tidak naik antara 5 psi dan 10 psi, posisikan switch kontroler ON dan OFF kembali. 6. Pada saat tekanan naik 5 sampai 10 psi, buka valve OIL DRAIN, tampung pada tempat yang ditentukan dan dibuang ditempat yang aman. OLI INI TIDAK DIGUNAKAN LAGI, KARENA SUDAH TERDAPAT KONTAMINAN SE LAMA OLI DIGUNAKAN.
Prosedure Daur Ulang Hasil perbaikan refrigeran di atas harus dilakukan proses daur ulang agar bisa digunakan kembali. Cara atau proses daur ulang atau pembersihan ini didesign untuk proses yang cepat. Ikuti instruksi dari pabrik pembuatnya untuk melakukan proses di atas.
Proses Perbaikan 1. Pastikan yang dipakai, didesign untuk refrigeran yang sesuai dengan unitnya. 2. Perhatikan pada level oli sight glass, Keluarkan oli semuanya kalai masih ada. 3. Cek jumlah refrigeran yang ada dalam wadahnya untuk memastikan kapasitasnya cukup, sebelum melakukan proses perbaikan.
Pemvacuuman dan Pengisian Sistem AC Pemvacuuman sistem dilakukan setiap kali komponen AC diperbaiki atau ada penggantian part. Pemvacuum an dilakukan untuk menghilangkan udara dan uap air dari dalam sistem. Kemudian AC sistem siap untuk diisi dengan refrigeran yang baru.
4. Pastikan semua shutoff valve ditutup sebelum disambungkan ke sistem AC. 5. Gunakan hose yang sesuai pada lakukan proses ini
saat di-
6. Jalankan equipment ini dengan memperhatikan instruksi penggunaan dari pabrik pembuatnya. 7. Teruskan proses ini sampai tekanan vacuum sistem AC tercapai. 8. Jika tekanan sistem vacuum masih 0 psi dalam waktu yang lama dan tidak bisa turun ke standard tekanan vacuum, tutup segera valvenya dan cek tekanan sistemnya. Jika tekanan kembali ke 0 dan berhenti, pasti sistem bocor.
18
Pemvacuuman Sistem Pemvacuuman secara menyeluruh dari AC sistem harus dilakukan pada semua instalasi sistem yang baru dan ketika perbaikan pada sistem misalnya penggantian komponen AC atau kebocoran refrigeran yang terjadi. Pada kondisi di atas pemvacuuman diperlukan untuk menghilangkan uap air dari sistem dengan menggunakan pompa vacuum. Setelah di lakukan pemvacuuman dengan benar, sistem siap untuk diisi kembali. Penggunaan pompa ini membuat kevacuuman pada sistem AC sehingga uap air akan hilang dari sistem. Pompa vacuum akan menarik keluar uap air deng an mudah. Pompa ini akan menurunkan titik didih air. (212°F pada permukaan laut dengan tekanan 14.7 psi) Pada tekanan vacuum, air akan mendidih pada suhu yang lebih rendah tergantung vacuumnya. Sebagai contoh, jika temperatur udara di luar truck 75°F pada permukaan air laut, maka dengan pemva cuuman sistem, tekanan akan lebih rendah dibanding dengan udara luar (pada kasus ini dibutuh kan penurunan tekanan paling sedikit 29.5 inch), titik didih air akan turun menjadi 72°F. Uap air di dalam sistem akan terhisap ke luar jika pompa dijalankan kira-kira 1 jam. Proses di atas merupakan prosedur yang benar mengeluarkan semua uap air dari sistem AC.
FIGURE 9-20. VACUUM PUMP HOOKUP 1. Low Pressure Hand Valve
Jangan menggunakan kompresor sebagai pompa vacuum atau kompresor akan rusak. CATATAN: Penurunan tekanan vacuum sebesar 1 inch untuk setiap 1000 ft di atas permukaan laut.
2. High Pressure Hand Valve 3. Vacuum Pump
4. Perhatikan pembacaan gauge dan tunggu 10 menit. Pembacaan seharusnya tidak berubah lebih dari 1-2 in Hg. Setelah itu, jika tekanan va cuumnya berkurang dari standard diatas maka sistem mengalami kebocoran dan sistem ha rus diperbaiki lebih dulu.
1. Dengan gauge set manifold masih terpasang (setelah sistem divacuum), pasang hose bagian tengah ke inlet fiting pompa vacuum seperti terlihat pada gambar 9-10. Kemudian bu ka hand valve tekanan rendah maksimum.
5. Hidupkan pompa, buka hand valve dan teruskan pemvacuuman paling sedikit 1 jam.
2. Buka valve discharge pada pompa vacuum dan buka dush cap pada discharge outlet. Hidupkan pompa dan perhatikan gauge tekanan rendah. Pompa seharusnya menghisap sistem menjadi vacuum (jika tidak, sistemnya bocor).
CATATAN: Jika di dalam sistem terdapat jumlah uap air yang berlebihan, 60 menit pemvacuuman belum cukup untuk menghilangkan uap air tersebut walau pun pada sistem tidak terjadi kebocoran dan pembacaan gauge naik setelah 1 jam. Teruskan lagi waktu pemvacuuman untuk meyakinkan uap air sudah terbuang semua.
3. Hidupkan pompa selama 5 menit dan tutup hand valve kemudian pompa dimatikan.
6. Tutup hand valve manifold dan matikan pompa vacuum, perhatikan pembacaan gauge tekanan rendah. Jika tekanan vacuum masih bertahan beberapa menit, sistem siap untuk diisi ulang.
19
Uap air harus berubah menjadi gas sebelum pompa menghisapnya. Uap air memerlukan waktu untuk me nguap, sehingga bisa dikeluarkan dari sistem. Pompa vacuum dapat mengeluarkan sebagian besar udara de ngan cepat, tetapi untuk sempurnanya pemvacuuman membutuhkan waktu yang lama.
Factor yang paling penting adalah kemampuan dari sistem untuk menahan tekanan vacuum dan menahan kondisi ini selama 15 menit setelah pompa dimatikan. Hal ini sesuai dengan beberapa percobaan pada berapa lama sistem dapat bertahan dalam keadaan vacuum.
Pengisian Sistem AC Ketika melakukan pengisian pada sistem. Pengisian bisa menggunakan gas atau cairan. Penambahan de ngan cairan refrigeran akan lebih cepat tetapi dapat merusak kompresor jika tidak dilakukan dengan benar. Ada perbedaan prosedur pengisian antara refrigeran cair atau gas. Saat menggunakan refrigeran cair jangan pernah menambah lebih dari 2 atau 3 kali. Akhiri pengisian dengan refrigeran gas. Metode yang sesuai untuk pengisian refrigeran R134a pada sistem, pertama kali harus dilakukan perbaikan sistem. Pengisian refrigeran harus memperhitungkan jumlah refrigeran yang akan diisikan ke dalam sistem.Sebagian besar alat perbaikan dilengkapi dengan pengukur, yang memudahkan setiap pengisian dengan jumlah yang benar. Jika alat pengukur ini tidak tersedia, alat pengukur biasa dapat dipakai untuk menentukan berat refrigeran yang diisikan. Cara yang mudah adalah mengurangkan berat refrigean dalam tangki dengan jumlah refrigeran yang dipakai kemudian isi sistem sampai hasil pengurangan ta terbaca. Pada equipment tertentu oli pelumas bisa di isikan bersamaan pada saat pengisian refrigeran. Jika alat pengukur tidak dipakai ketika pengisian R134a ke dalam sistem, akan susah untuk menentukan pengisian sudah benar. Sight glass dapat menjadi tan da tetapi sight glass ini tidak bisa menjadi patokan untuk menentukan pengisian yang sesuai.
20
TROUBLESHOOTING PENGECEKAN DIAGNOSIS AWAL Jika sistem ditemukan kurang dingin atau tidak di ngin, beberapa hal berikut ini harus diperiksa sebelum dilakukan diagnosa.
• Fan dan Shroud - Periksa clutch fan beroperasi dengan benar. Periksa pemasangan fan dan shroud. • Heater/Water Valve - Periksa berfungsinya alat atau kebocoran. • Pintu dan Saluran Sistem - Periksa semua sa luran dan pintu sesuai fungsinya.
CATATAN: Jika truck yang diperbaiki adalah model 930E. Pastikan REST SWITCH pada posisi ON. Po sisikan GF Cutout Switch pada posisi CUTOUT.
• Pengisian Refrigeran - Pastikan sistem diisi dengan benar dan jumlah refrigerannya tetepat. LANGKAH PENDAHULUAN
PERSIAPAN UNTUK DIAGNOSIS
Perlu mengikuti prosedure benar pada saat metruck dan sistem untuk dilakukan pengetesan dan pemeriksaan:
Keberhasilan perbaikan pada sistem AC, selain mengetahui dasar prosedurnya, diperlukan tambahan pengetahuan sistem testing dan diagnosa. Pengalaman menggunakan gauge set manifold yang baik diperlukan untuk pengetesan dan diagnosa yang benar pada sistem AC. Rangkaian pengetesan yang akurat akan mempercepat diagnosa masalah. Diagnosa yang benar menjadi prosedur yang akurat daripada hanya mereka-reka. • Belt Kompresor - Harus kencang dan lurus. • Clutch Kompresor - Clutch harus bekerja. Jika tidak bekerja, cek fuse, kabel dan switch. • Kebocoran Oli - Periksa semua sambungan atau komponen dari kebocoran oli (khususnya pada daerah shaft kompresor). Kebocoran ditandai dengan bocornya refrigeran. • Pemeriksaan Elektrik - Periksa semua kabel dan sambungan yang mungkin putus atau short. Pe riksa semua fuse AC. Catatan: Beberapa sistem menggunakan alat pengaman yang berbeda dalam rangkaian kompresor untuk melindungi kompresor. Periksa fuse, cutout switch tekanan rendah dan tinggi atau trinary pressure switch, jika dilengkapi. • Sistem Pendinginan - Periksa bekerjanya sistem pendingin. Periksa hose radiator, hose heater, clamp, belt, water pump thermostat dan kondisi atau pengoperasian radiator yang tepat. • Radiator Shutter - Periksa pengoperasian dan kon trol yang benar, jika dilengkapi.
21
1. Pasang gauge set manifold ke sistem dengan benar. Sesuai dengan prosedur penyambungan dan pembersihan dari sistem. 2. Hidupkan engine dengan AC pada posisi ON selama 5 sampai 10 menit untuk menstabilkan sistem. 3. Setelah engine dan sistem mencapai tempera tur operasi normal, Lakukan Performance Test seperti penjelasan berikut. PERFORMANCE TEST Test ini dilakukan untuk menjaga kondisi semua kom ponen di dalam sistem. Perhatikan kondisi komponen selama pengetesan: 1. Hidupkan engine pada 1200 sampai 1500 RPM. 2. Pasang fan di depan kondenser untuk mensismulasikan aliran udara dan sistem yang stabil. 3. Letakkan thermometer pada ventilasi AC sedekat mungkin ke evaporator. 4. Bandingkan pembacaan aktual dari gauge untuk mengetahui apakah sesuai dengan pembacaan temperatur udara luar Sebagai langkah awal untuk memulai pengecekan sistem lakukan hal-hal berikut: 1. Tutup semua jendela dan pintu kabin. 2. Atur AC sistem pendinginan dan kecepatan blower pada operasi maksimal. 3. Pembacaan kedua gauge manifold harus dalam batas yang normal. Atur temperatur di dalam kabin.
4. Bandingkan pembacaan temperature udara keluaran evaporator untuk memastikan temperatur antara udara luar dengan pembacaan gau ge di atas sesuai standard.
DIAGNOSIS DARI PEMBACAAN GAUGE DAN SISTEM PERFORMANCE Mengikuti List Troubleshooting berikut untuk kerusakan yang ditemukan di dalam sistem AC. Tanda-tanda atau masalah yang timbul kemungkinan berbeda antara satu dengan lainya. Harus dimengerti situasinya, prosedur servicenya dan penjelasannya untuk mendapatkan pemahaman penuh terhadap tidak berfungsinya sistem. (Sesuai dengan Prosedur berikut).
5. Sentuh hose dan komponen pada sisi tekanan tinggi, pastikan semuanya panas. Periksa inlet dan outlet receiver drier temperatur, jika outlet lebih dingin dari inlet maka hal ini menandakan adanya kebuntuan.
Berikan perhatian khusus pada saat tangan menyentuh komponen dan hose pada sisi tekanan tinggi terhadap kemungkinan panas berlebih. 6. Sentuh hose dan komponen pada sisi tekan an rendah keduanya harus terasa dingin. Cek sambungan di dekat expansion valve, sisi inlet harus panas dan sisi outlet harus dingin. 7. Jika kondisinya demikian, sistem berjalan normal. Matikan engine. Lepas gauge dan pasang tu tup pada service valve.
22
TROUBLESHOOTING DENGAN PEMBACAAN GAUGE SET PROBLEM: Kurang Dingin Indikasi: Tekanan sisi rendah - RENDAH Tekanan sisi tinggi - RENDAH Udara yang dihasilkan kurang dingin Langkah Perbaikan
Kemungkinan Penyebab - Pengisian refrigeran kurang, menyebabkan lebih rendah dari pada normal
Periksa kebocoran dengan tes kebocoran Jika tidak ditemukan kebocoran: Tambahkan refrigeran dan gunakan alat ukur untuk mengisi refrigeran dengan jumlah yang sesaui ke dalam sistem. Cek performancenya. Jika ditemukan kebocoran: Setelah lokasi kebocoran ditemukan. Perbaiki kebocoran. Vacuum sistem dan isi kembali refrigeran dengan menggunakan alat ukur. Tambahkan oli apabila diperlukan. Periksa bekerjanya AC dan lakukan pengetesan performance.
PROBLEM: Sedikit atau tidak dingin Indikasi: Tekanan sisi rendah - SANGAT RENDAH Tekanan sisi tinggi - SANGAT RENDAH Udara yang dihasilkan hangat Tidak ada gelembung pada sight glass, kemung kinan yang nampak adalah oli Kemungkinan Penyebab
Langkah Perbaikan Tambahkan refrigeran (yakinkan sistem berisi ku rang dari 50% dari normal) dan tes kebocoran. Diperlukan kabel jamper untuk mengaktifkan kompresor, jika kompresor tidak berfungsi karena kerrusakan pressure sensing switch. Perbaiki keboco ran dan vacuum kembali jika diperlukan, Ganti re ceiver drier jika sistem telah terbuka. Isi kembali refrigeran dengan menggunakan alat pengukur dan tambah kembali jika diperlukan. Periksa kerja AC dan lakukan tes performance sistem
- Pressure sensing switch menyebabkan clutch kompresor tidak bekerja - Refrigeran sangat kurang; bocor di dalam sistem
23
PROBLEM: Pengisian refrigeran di dalam sistem sangat rendah Indikasi: Tekanan sisi rendah - RENDAH. Tekanan sisi tinggi - RENDAH. Udara yang dihasilkan hangat Low pressure switch kemungkinan sudah me matikan clutch kompresor.
Kemungkinan Penyebab - Sangat rendah atau tidak ada refrigeran dida lam sistem. Mungkin terjadi kebocoran.
Langkah Perbaikan Periksa kebocoran dengan tes kebocoran. Jika tidak ditemukan kebocoran: Isi kembali refrigeran dengan menggunakan alat ukur untuk memastikan pengisian yang benar. Periksa kerja dan performance AC. Jika ditemukan kebocoran: Tambahkan refrigeran (yakinkan sistem berisi ku rang dari 50% dari normal) dan tes kebocoran. Diperlukan kabel jamper untuk mengaktifkan kompresor, jika kompresor tidak berfungsi karena kerrusakan pressure sensing switch. Perbaiki keboco ceiver drier jika sistem telah terbuka. Isi kembali refrigeran dengan menggunakan alat pengukur dan tambah kembali jika diperlukan. Periksa kerja AC dan lakukan tes performance sistem
PROBLEM: Udara dan atau uap air di dalam sistem Indikasi: Tekanan sisi rendah - NORMAL Tekanan sisi tinggi - NORMAL Udara yang dihasilkan kurang dingin (Pada sis tem yang dilengkapi dengan thermostatic switch. Switch kemungkinan tidak dapat meng "ON" dan "OFF" kan clutch, jadi low pressure gauge pembacaannya konstan. Kemungkinan Penyebab Kebocoran di dalam sistem.
Langkah Perbaikan Tes kebocoran terutama di sekitar seal shaft kompresor. Pada saat kebocoran ditemukan, perbaiki keboco ran itu. Ganti receiver drier karena pengering di dalam receiver drier telah tercampur dengan uap air. Periksa kompresor dan ganti pelumas refrigeran yang hilang selama kebocoran terjadi. Vacuum dan isi kembali refrigeran dalam sistem dengan menggunakan alat peng ukur. Periksa kerja AC dan performancenya.
24
PROBLEM: Udara dan atau uap air di dalam sistem Indikasi: Tekanan sisi rendah - TINGGI Tekanan sisi tinggi - TINGGI Udara yang dihasilkan kurang dingin. Kemungkinan Penyebab
Langkah Perbaikan
- Kebocoran di dalam sistem.
Tes kebocoran terutama di sekitar seal shaft kompresor. Pada saat kebocoran ditemukan, perbaiki keboco ran itu. Ganti receiverdrier karena pengering di dalam receiver drier telah tercampur dengan uap air. Periksa kompresor dan ganti pelumas refrigeran yang hilang selama kebocoran terjadi. Vacuum dan isi kembali refrigeran dalam sistem dengan menggunakan alat pengukur. Periksa kerja AC dan performancenya.
PROBLEM: Expansion Valve Stuck atau Buntu Indikasi: Tekanan sisi rendah - SANGAT RENDAH atau VACUUM Tekanan sisi tinggi - TINGGI Udara yang dihasilkan kurang dingin Bodi expansion valve body terdapat lapisan es dan lelehan air Kemungkinan Penyebab
Langkah Perbaikan
Kerusakan pada expansion valve berarti valvenya stuck tertutup, screen filter buntu, uap air di dalam sistem membeku pada orifice expansion valve atau temperatur sensor tidak bekerja.
Pengetesan: Hangatkan diafragma dan bodi valve dengan tangan atau gunakan heat gun dengan sang at hati-hati. Hidupkan sistem dan perhatikan low pressure gauge naik. Kemudian, semprotkan sedikit nitrogen dengan hati-hati atau menggunakan zat kimia lain yang bertemperatur dibawah 32°F pada coil kapiler (bulb) atau valve diafragme. Low pressure gauge seharusnya turun dan perhatikan tekanan terendah yang ditunjukkan. Hal ini menandakan valve mulai membuka dan tutup kembali. Ulangi test, tapi se belumnya hangatkan valve diafragma dengan tangan. jika tekanan pada sisi low drop lagi, valve tidak stuck. Pengetesan: Periksa screen expansion valve (kecuali valve yang bertipe blok). Keluarkan semua refrigeran dari sistem. Lepas fitting inlet hose dari expansion valve. Lepas, bersihkan dan ganti screen. Pasang kembali hose dan ganti receiver drier. Vacuum dan isi kembali refrigeran dengan menggunakan alat ukur. Periksa kerja AC dan performacenya. Jika pada pengetesan expansion valve tidak menyebabkan jarum pressure gauge naik dan turun dan jika de ngan prosedur lain tidak menunjukkan masalah yang sebenarnya maka ekspansion valve rusak. Ganti val ve dengan yang baru.
25
PROBLEM: Expansion Valve Stuck Terbuka Indikasi: Tekanan sisi rendah - TINGGI Tekanan sisi tinggi - NORMAL Udara yang dihasilkan di dalam kabin terasa panas atau kurang dingin. Kemungkinan Penyebab Expansion valve stuck terbuka dan atau kapiler tube (bulb) tidak menyentuh pipa outlet evaporator dengan baik. Cairan refrigeran mungkin memenu hi evaporator sehingga membuat refrigeran tidak bisa menguap dan menyerap panas secara normal. Pada unit yang expansion valve sensingnya bisa dilihat, periksa mounting pipa kapiler dan hu bungan pipa outlet evaporator. Kemudian laku kan pengetesan jika bisa dilakukan. Bila hal itu tidak bisa dilakukan, lakukan prosedur perbaikan.
Langkah Perbaikan Pengetesan: Operasikan AC pada posisi terdingin untuk beberapa menit. Semprotkan nitrogen atau zat kimia dingin yang lain pada pipa kapiler atau pada sisi head valve secara hati-hati. Jarum gauge pada sisi tekanan rendah harus turun. Hal ini menandakan valve telah tertutup dan tidak stuck terbuka. Ulangi tes tersebut, terlebih dahulu diafragma dihangatkan dengan tangan. Jika jarum low side gauge turun lagi maka valve tidak stuck. Bersihkan permukaan sisi luar evaporator dan coil kapiler (bulb). Pastikan coil atau bulb benarbenar menempel dengan kuat pada outlet evaporator dan lindungi dengan material insulasi. Opera sikan sistem dan cek performancenya. Prosedur Perbaikan: Jika pengetesan expansion pada operasi yang ditentukan tidak ada hasil maka valve dinyatakan rusak dan harus diganti. Ganti expansion valve dan receiver drier. Vacuum dan isi kembali refrigeran menggunakan alat ukur. Periksa kerja AC dan performancenya.
PROBLEM: Penyempitan pada sisi tekanan tinggi Indikasi: Tekanan sisi rendah - RENDAH Tekanan sisi tinggi - NORMAL sampai TINGGI Udara yang dihasilkan kurang dingin. Perhatikan lelehan air dan lapisan es pada hose dan pipa tekanan tinggi. Saluran yang dekat dengan daerah penyempitan akan terasa dingin.
Kemungkinan Penyebab
Langkah Perbaikan Prosedur Perbaikan: Setelah ditemukan komponen yang buntu, ganti komponen dan receiver drier. Vacuum dan isi kembali sistem dengan refrigeran kemudian periksa kerja AC dan performancenya.
Penyempitan saluran, hose terjepit, receiver drier atau kondenser buntu dan lain-lain
26
PROBLEM: Kerusakan Kompresor Indikasi: Tekanan sisi rendah - TINGGI Tekanan sisi tinggi - RENDAH Kompresor berisik Kemungkinan Penyebab
Langkah Perbaikan Prosedur Perbaikan: Jika belt aus atau kendor, ganti atau kencangkan belt dan periksa kembali performancenya dan perhatikan tekanan di gauge. Jika pemeriksaan kompresor diperlukan, semua re frigeran dikeluarkan dan kompresor dilepas dan di bongkar. Ganti komponen yang rusak atau ganti kompresor. Jika ditemukan geram di dalam kompresor, diperlukan flushing pada sistem. Receiver drier harus diganti juga. Selalu memeriksa level oli di dalam kompresor setiap kali unit baru dipasang. Kompresor rotary memiliki reservoir oli yang terbatas. Oli tambahan harus ditambahkan pada instalasi baru. Kencangkan semua sambungan dan vacuum sistem. Isi kembali sistem dengan re frigeran menggunakan alat ukur. Periksa kerja dan per formance sistem.
- Reed Valve rusak atau komponen di dalam kompresor rusak.
PROBLEM: Thermostatic Switch Tidak Berfungsi Indikasi: Tekanan sisi rendah - NORMAL Tekanan sisi Tinggi - NORMAL Tekanan sisi rendah bekerja pada interval yang lebih kecil dibanding kerja clutch kompresor lebih sering terjadi dari biasanya. Hal ini menandakan thermostat diseting terlalu tinggi
Kemungkinan Penyebab
Langkah Perbaikan
- Tidak berfungsinya thermostat dikarenakan pemasangan yang tidak benar.
Ganti switch thermostat. Ketika melepas thermostat yang lama, ganti dengan tipe yang sesuai. Hati-hati dalam melepas dan memasang thermostat serta pipa kapiler karena dapat merusaknya. Usahakan tube tidak rusak atau bengkok. Posisikan pipa kapiler thermostat yang baru sedekat mungkin dengan lokasi yang sama dan tempatkan diantara sela-sela fin coil evaporator seperti yang lama. Sambung kabel elektriknya.
27
PROBLEM: Condenser Tidak Berfungsi atau Sistem Overcharge Indikasi: Tekanan sisi rendah - TINGGI Tekanan sisi tinggi - TINGGI Udara yang dihasilkan hangat. Hose tekanan tinggi dan saluran yang lain sangat panas.
Kemungkinan Penyebab - Kurangnya aliran udara yang melewati fin konden ser.
Langkah Perbaikan Prosedur Perbaikan: Periksa komponen sistem pendingin engine, fan dan belt, kerja clutch fan dan radiator shutter. Periksa kondenser dari kotoran, serangga atau kotoran yang lain dan bersih kan jika perlu. Pastikan kondensor terpasang dengan kuat dan terdapat celah yang cukup (kira38 mm) antara kondensor dan radiator. Periksa tu tup radiator dan sistem pendingin termasuk fan, clutch fan, belt dan radiator shutter. Ganti setiap part yang rusak dan kemudian periksa kembali kerja sistem AC, pembacaan gauge dan performance. Jika problem berlanjut, sistem mungkin overcharge. Keluarkan refrigeran dari sistem dan Isi kembali dengan equipment yang dilengkapi alat ukur untuk menentukan banyaknya refrigeran yang dimasukkan. Periksa kembali kerja AC, pembacaan gauge dan performancenya. Jika pembacaan gauge tidak berubah, semua refrigeran harus dikeluarkan dan flushing sistem. Kondenser mung kin sebagian sudah buntu, ganti kondensor. Receiver drier juga harus diganti. Vacuum sistem dan isi kembali refrigeran. Periksa kerja dan perforformance AC.
28
Schedule Preventive Maintenance untuk Sistem AC Truck Serial Number:_________________ Site Unit Number :_________________ Tanggal Hour Meter
:_________________ :_________________
Last Maintenance Check
:_________________
Nama Mekanik
:__________________
CATATAN: Kompresor harus dijalankan selama 5 menit (Temperatur sekitar min 40°F) tiap bulan, supaya oli bersirkulasi dan komponen terlumasi. Maintenance Interval
Maintenance Interval 3
6
12
(bulan)
KOMPONEN
(bulan)
KOMPONEN
3
Done
1. Kompresor
4. Expansion Valve
Periksa abnormal noise Periksa clutch puli
Periksa pipa kapiler jika digunakan (bocor, rusak dan kendor)
Periksa level oli
5. Evaporator
Jalankan sistem 5 menit
Bersihkan kotoran, serangga dll pada fin (dengan udara bertekanan)
Periksa kekencangan belt (80-100) pound; V-belt
Periksa sambungan solder pada inlet/outlet (bocor)
Periksa kebocoran seal shaft Periksa mounting braket
Periksa saluran buang air
(kekencangan baut)
6. Komponen Lainya
Periksa kelurusan clutch dengan crankshaft puli
Periksa saluran discharge (panas jika disentuh)
(kurang lebih 0.06 in.) Lakukan pemeriksaan tekanan dengan gauge set manifold Pastikan clutch bekerja
Periksa saluran suction (dingin jika disentuh)
2. Kondenser
Periksa thermostat switch bekerja dengan baik
Periksa fiting, clamp dan hose
Bersihkan kotoran, serangga, kotoran lainnya (dengan udara bertekanan).
Outlet di kabin: 40°F s/d 50°F Periksa semua sambungan kabel
Pastikan engine clutch fan bekerja.
Operasikan semua kontrol manual bekerja dengan baik
Periksa inlet/outlet terhalang atau rusak 3. Receiver Drier Periksa inlet dari kondensor (harus terasa panas saat di sen tuh) Ganti jika sistem terbuka
29
6
12 X
Done