KPBK (Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi)
AHLI PEMERIKSA KELAIKAN FUNGSI MEKANIKAL BANGUNAN GEDUNG
JABATAN KERJA:
AHLI PEMERIKSA KELAIKAN FUNGSI MEKANIKAL BANGUNAN GEDUNG
KATA PENGANTAR Landasan hukum pengembangan pelatihan berbasis kompetensi adalah Peraturan Pemerintah (PP) nomor: 31 tahun 2006, tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional. Dalam penjelasan PP tyersebut ditegaskan bahwa: peningkatan kualitas tenaga kerja bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu: (1) Standar Kompetensi Kerja, (2) Pelatihan Berbasis Kompetensi serta (3) Sertifikasi Kompetensi oleh lembaga yang independen. Standar kompetensi kerja perlu disusun dan dikembangkan di berbagai sector atau bidang profesi dengan mengacu pada kebutuhan industri konstruksi. Hal ini penting, agar standar kompetensi kerja dapat diterima di dunia kerja atau pasar kerja, baik secara nasional maupun internasional. Standar
kompetensi
sebagaimana
dimaksud
di
atas
akan
menjadi
acuan
dalam
mengembangkan program pelatihan. Untuk keperluan pengembangan pelatihan berbasis kompetensi seperti ini, perlu ditata dan dikembangkan keseluruhan unsurnya dalam satu kesatuan system dam pemetaan proses pelatihan berbasis kompetensi, yang didalamnya ada unsur Sub Sistem Pengembangan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi. Transformasi standar kompetensi kerja menjadi Kurikulum pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK) dilakukan dengan rumusan: Unit kompetensi direpresentasikan menjadi judul Materi Diklat Elemen Kompetensi atau istilah lain misalnya Elemen Kompetensi atau Sub Unit Kompetensi direpresentasi menjadi judul Silabus Materi Pelatihan. Kriteria Kinerja atau istilah lain misalnya Kriteria Unjuk Kerja (KUK) direpresentasikan menjadi Sub Silabus Materi Pelatihan Apabila diperlukan lebih rinci lagi, masing-masing Kriteria Unjuk Kerja dianalisis Indikator Unjuk Kerja/Keberhasilan (IUK) kemudian direpresentasikan sebagai Bagian Sub Silabus Materi Pelatihan atau sebagai tolok ukur uraian detail materi diklat. Diharapkan dengan tersusunya Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK) ini dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas tenaga kerja konstruksi. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Kurikulum Diklat Berbasis Kompetensi ini, kamu ucapkan terima kasih.
Jakarta, Desember 2011
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii A. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1 a. Latar Belakang .......................................................................................................... 1 b. Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum Pelatihan ........................................................ 2 c. Penyusunanan Kurikulum mengacu SKK .................................................................. 2 B. TUJUAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI ..... 4 a. Tujuan Umum Pelatihan ............................................................................................ 5 b. Tujuan Inti Pelatihan ................................................................................................... 5 b. Tujuan Khusus Pelatihan ........................................................................................... 5 C. PERSYARATAN PESERTA PELATIHAN ..................................................................... 6 D. LAMA PELATIHAN ....................................................................................................... 6 E. MATA PELATIHAN ....................................................................................................... 7 F.
HASIL BELAJAR .......................................................................................................... 13 a. Mata Pelatihan Kompetensi Umum ............................................................................ 13 b. Mata Pelatihan Kompetensi Inti ................................................................................. 14 c. Mata Pelatihan Kompetensi Khusus .......................................................................... .. 27
G. STRATEGI PEMBELAJARAN ....................................................................................... 31 a. Metodologi Pencapaian Tujuan Pelatihan ................................................................. 31 b. Metodologi Pencapaian Tujuan Pembelajaran .......................................................... 31 c. Widyaiswara/ Instruktur/ Fasilitator ............................................................................ 32 d. Penyelenggaraan ...................................................................................................... 32 e. Referensi .................................................................................................................. 32 H. PENILAIAN HASIL ....................................................................................................... 32 a. Evaluasi Peserta ........................................................................................................ 32 b. Evaluasi Terhadap Materi Pelatihan........................................................................... 35 c. Evaluasi Widyaiswara ................................................................................................ 36 d. Evaluasi Kinerja Penyelenggara ................................................................................ 36 e. Sertifikat ..................................................................................................................... 37 I.
LEMBAGA PELATIHAN ............................................................................................... 37
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
ii
KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA AHLI PEMERIKSA KELAIKAN FUNGSI MEKANIKAL BANGUNAN GEDUNG
A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pelatihan berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan karena adanya ”Kesenjangan Kompetensi”
(Competency
Gap).
Apabila
tidak
ada
kesenjangan
kompetensi
sebenarnya tidak perlu pelatihan, kecuali apabila terjadi perubahan penerapan metode pelaksanaan tugas baru sesuai tuntutan perkembangan pengalaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau untuk penyegaran kembali. Pada dasarnya tugas Manajemen Mutu Diklat Berdasarkan Kompetensi adalah untuk memenuhi tuntutan ”Kompetensi Yang Diinginkan” atau upaya memperkecil, bila perlu menghilangkan ”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap) yaitu perbedaan kompetensi yang ada dengan kompetensi yang diinginkan dalam hal ini tuntutan yang harus dicapai dinyatakan ”Kompetensi Minimal” seperti digambarkan dalam matrik di bawah ini:
Permasalahan atau persoalannya adalah sudah adakah rincian kompetensi suatu tugas pekerjaan/ jabatan sebagai alat tolok ukur untuk mengukur kesenjangan kompetensi dan perangkat lainnya untuk melakukan Diklat Berdasarkan Kompetensi.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
iii
Untuk mendapatkan tolok ukur yang akan dipergunakan mengukur kesenjangan kompetensi maupun penyusunan Standar Kompetensi Jabatan dapat dilakukan analisis kompetensi jabatan dengan metodologi tertentu. Dalam hal tertentu memang diperlukan pencapaian nilai kompetensi 100% yaitu apabila tugas/ pekerjaannya mengandung risiko sangat tinggi, misalnya pilot pesawat terbang atau ahli bedah, perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang sangat panjang dan sebagainya. Namun karena masih banyaknya hambatan, perbedaan persepsi, kendala dan hal-hal lain serta mengingat masih dalam tahap transisi, maka pada kondisi tertentu tingkat pencapaian yang dianggap berhasil sementara dapat ditentukan dibawah 100%, misalnya minimal 75% yang makin lama makin dinaikkan. Dengan uraian diatas perlu kiranya segera ada perubahan persepsi bahwa pelatihan tidak sekedar melaksanakan kursus, target sekian, realisasi sekian, tetapi diperlukan suatu pengelolaan melalui suatu proses sebagai ”Benang Merah” yang merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan maupun dilompati. b. Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum Pelatihan Salah satu unsur proses yang sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan Pelatihan adalah tersedianya Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi yang disusun mengacu pada Standar Kompetensi Kerja. Pengertian Kurikulum menurut Permen PU Nomor: 14/PRT/M/2009, Tentang Pedoman Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi pasal 1, butir 3 sebagai berikut: Kurikulum Pelatihan adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelatihan tertentu. Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK) untuk pemangku jabatan kerja adalah: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/ PRT/M/2009, tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi, lampiran II Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi. c. Penyusunan Kurikulum Mengacu SKK Dalam rangka menerapkan ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tersebut diatas, Standar Kompetensi Kerja harus mengandung kepada 3 (tiga) komponen, yaitu: Aspek Kompetensi, Dimensi Kompetensi, dan Tingkat Kinerja/ Gradasi Kompetensi Kunci.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
2
a.
Aspek Kompetensi terdiri dari Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan (Skill), dan Sikap Kerja (Attitude)
b.
Dimensi Kompetensi ada 5 (lima), terdiri atas: a)
Kemampuan dalam tugas (task skill).
b)
Kemampuan mengelola tugas (task management skill).
c)
Kemampuan mengatasi suatu masalah tak terduga (contingency management skill).
d)
Kemampuan menyesuaikan dengan ketentuan lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja (job/ role environment safety/ health skill).
e)
Kemampuan mentransfer/ beradaptasi dengan situasi yang berbeda/ tempat kerja baru (transferable management skill).
c.
Tingkat Kinerja Kompetensi Kunci a)
Tingkat kinerja 1: melaksanakan proses sesuai teori atau prosedur yang telah ditentukan dan menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
b)
Tingkat kinerja 2: mengelola proses termasuk menganalisis dan menentukan kriteria untuk sintesa dan mengevaluasi proses.
c)
Tingkat kinerja 3: menentukan prinsip-prinsip proses, mengevaluasi dan mengubah bentuk proses secara kreatif dan inovatif berwawasan masa depan dan menentukan kriteria untuk pengembangan proses.
Penyusunan Kurikulum dan Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi dilakukan dengan mentransformasi unsur-unsur Standar Kompetensi Kerja
menjadi unsur-unsur Mata
Pelatihan, dengan uraian sebagai berikut: a.
Judul Unit Kompetensi merepresentasi Judul Mata Latih.
b.
Judul Elemen Kompetensi merepresentasi Judul Silabus Pelatihan dirumuskan menjadi Bab Materi/ Modul Pelatihan.
c.
Judul Kriteria Unjuk Kerja (KUK) merepresentasi Judul Sub Silabus Materi Pelatihan dirumuskan menjadi Sub Bab Materi/ Modul Pelatihan.
Adapun tahapan utama proses penyusunan kurikulum adalah: a.
Strategi Pencapaian Tujuan Kompetensi Strategi pencapaian tujuan kompetensi dalam pembuatan kerangka silabus dikembangkan berdasarkan identifikasi dan analisis masing-masing Kriteria Unjuk Kerja (KUK) terhadap Tingkat Kompetensi dan Dimensi Kompetensi.
b.
Identifikasi dan Analisis Standar Kompetensi Identifikasi dan analisis standar kompetensi mengacu pada judul Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi, Kriteria Unjuk Kerja. Setiap Kriteria Unjuk Kerja dianalisis persyaratan kompetensinya untuk mengungkapkan kebutuhan pengetahuan,
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
3
keterampilan dan sikap kerja, kemudian dirangkum dan dirumuskan silabusnya. c.
Strategi tujuan pembelajaran dikembangkan berdasarkan rumusan silabus, kemudian dikaji dan ditetapkan: a)
Kegiatan pembelajaran Teori (T) dan/ atau Praktek (P)
b)
Metodologi dan media pembelajaran
c)
Waktu Pembelajaran
Waktu pembelajaran dihitung dari masing-masing Kriteria Unjuk Kerja, melalui cara mengukur waktu pembelajaran yang dibutuhkan berdasarkan kajian Indikator Unjuk Kerja/ Keberhasilan (IUK) dan fakta peserta pelatihan, dengan mempertimbangkan beberapa variabel seperti pengalaman kerja, latar belakang, tingkat dan mutu pendidikan formal yang disesuaikan dengan sosial budaya tenaga kerja. Secara matriks dapat digambarkan sebagai berikut:
NO. KODE/ JUDUL UNIT KOMPETENSI: .......................................................................... ELEMEN KOMPETENSI No. Unsur Kompetensi/ Kriteria Unjuk Kerja
: ............................................................................. Pembelajaran Silabus T
P
Metoda/ Media Pembelajaran
Waktu Pembelajaran T
P
JML
Dari hasil identifikasi silabus, strategi pencapaian tujuan pelatihan dan pembelajaran dapat dituangkan dalam format Kurikulum Pelatihan Berdasarkan Kompetensi.
B. TUJUAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI Perumusan tujuan pelatihan mengacu kepada pencapaian minimal kompetensi yang ditentukan dengan indikator kompetensi yaitu: Mampu melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume, dimensi dan estetika yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar mutu/ spesifikasi, dan selesai dalam tempo yang ditentukan. Penetapan waktu dan metodologi Pelatihan dapat disesuaikan dengan variabel-variabel kondisi peserta pelatihan dan tersedianya prasarana dan sarana pelaksanaan Pelatihan, namun yang pasti dan paling penting tetap berpegang teguh kepada tercapainya tujuan pelatihan yang sudah ditentukan.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
4
Tujuan Pelatihan dirumuskan sebagai berikut: a.
Tujuan Umum Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu: Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L) Bidang Konstruksi
b.
Tujuan Inti Pelatihan 1)
Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Pembangkit Listrik Cadangan (GENSET)
2)
Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Tata Udara Air Condition (AC)
3)
Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Sirkulasi Udara (Air Ventilation)
4)
Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Plambing
5)
Melaksanakan Kelaikan Fungsi Sistem Pengolahan Air Limbah (Sewage Treatment Plant /STP)
6)
Melaksanakan
Pemeriksaan
Kelaikan
Fungsi
Sistem
Transportasi
dalam
Bangunan (Lift, Eskalator, Travelator, dan Conveyor) 7)
Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Proteksi Kebakaran dengan Air (Fire Fighting)
8)
Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Gondola
9)
Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Boiler
10) Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Dapur 11) Membuat Laporan Akhir
c.
Tujuan Khusus Pelatihan Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta mampu: 1) Menggunakan Aplikasi Program Mekanikal Terapan 2) Melaksanakan Pemeriksaan Fungsi Sistem Instalasi Gas Medik 3) Melaksanakan Pemeriksaan Fungsi Sistem Tempat Pembakaran Sampah (Incinerator)
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
5
C. PERSYARATAN PESERTA PELATIHAN 1. Persyaratan Peserta a.
Pendidikan minimal
:
S1 Teknik Mesin/Listrik Memiliki sertifikat ahli pemeriksa kelaikan fungsi mekanikal bangunan gedung bertingkat, minimal setara dengan jenjang kualifikasi ke tujuh
b.
Pengalaman kerja
:
-
c.
Kesehatan
:
-
d.
Persyaratan khusus
-
15 tahun dan pernah menjadi ahli pemeriksa kelaikan fungsi mekanikal bangunan gedung bertingkat tinggi Berbadan sehat dan tidak buta warna Mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar Mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris secara aktif Memiliki sertifikat keahlian plambing, STP dan fire fighting
2. Seleksi Peserta Seleksi dilakukan untuk menjamin peserta Pelatihan akan ditempatkan pada posisi atau peran sesuai kompetensi yang didapat dari pelatihan. D. LAMA PELATIHAN Lama pelatihan 158 jam pelajaran (@ = 45 menit) terdiri dari materi Pelatihan: 1. Mata Pelatihan Kompetensi Umum
= 6 jam pelajaran.
2. Mata Pelatihan Kompetensi Inti
= 98 jam pelajaran
3. Mata Pelatihan Kompetensi Pilihan/ Khusus
= 22
4. Studi Kasus /Peninjauan Lapangan
= 8 jam pelajaran
5. Evaluasi/ Ujian
= 8 jam pelajaran
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
jam pelajaran.
6
E. MATA PELATIHAN: Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi MekanikalBangunan Gedung
Teori
WAKTU Praktek
Jumlah
135
135
270
45
45
90
45
45
90
45
45
90
Jumlah Waktu Pelajaran Umum (Menit)
135
135
270
Jumlah Jam Pelajaran Umum
3
3
6
135
135
270
45
45
90
45
45
90
45
45
90
270
270
540
45
45
90
45
45
90
No
UNIT / ELEMEN KOMPETENSI
E1
KOMPETENSI UMUM
1.
Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L) Bidang Konstruksi 1.1 Melakukan pekerjaan
persiapan penerapan SMK3-L 1.2 Mengidentifikasi potensi bahaya 1.3 Menerapkan K3
EII
1.
2.
KURIKULUM/SILABUS
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L) Bidang Konstruksi Pekerjaan persiapan penerapan SMK3-L Identifikasi potensi bahaya Penerapan K3
KOMPETENSI INTI
Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Pembangkit Listrik Cadangan (GENSET) 1.1 Memeriksa kondisi unit pembangkit listrik cadangan (genset) terpasang 1.2 Mengetes unit saat pemanasan pembangkit listrik cadangan (genset)
Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Pembangkit Listrik Cadangan (GENSET) Pemeriksaan kondisi unit genset terpasang
Pengetesan unit saat pemanasan pembangkit listrik cadangan (genset) 1.3 Mengevaluasi hasil Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan pemeriksaan kelaikan fungsi sistem pembangkit fungsi sistem genset listrik cadangan (genset) Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Tata Pemeriksaan Kelaikan Udara Air Condition Fungsi Sistem Tata Udara (AC) Air Condition (AC) 2.1 Memeriksa kelaikan unit Pemeriksaan kelaikan unit sistem tata udara sistem tata udara (AC) (AC) 2.2 Memeriksa sistem Pemeriksaan sistem instalasi tata udara (AC) instalasi tata udara (AC)
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
7
No
45
45
90
45
45
90
45
45
90
45
45
90
225
225
450
45
45
90
45
45
90
Melakukan identifikasi unit terpasang
45
45
90
Menguji kapasitas masing-masing unit terpasang
45
45
90
Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem sirkulasi udara
45
45
90
Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Plambing
180
180
360
45
45
90
45
45
90
45
45
90
45
45
90
225
225
450
Pemeriksaan sistem fresh air fan pada ruang unit HVAC
sirkulasi udara 2.6 Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem tata udara (AC) Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Sirkulasi Udara (Air Ventilation) 3.1 Memeriksa kelaikan unit sistem sirkulasi udara 3.2 Memeriksa sistem
instalasi ducting 3.3 Mengidentifikasi unit terpasang 3.4 Menguji kapasitas masing-masing unit terpasang 3.5 Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem sirkulasi udara Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Plambing 4.1 Memeriksa kelaikan sistem plambing 4.2 Memeriksa spesifikasi
sistem plambing 4.3 Menguji unit terpasang 4.4 Mengevaluasi hasil
5.
Jumlah
2.3 Memeriksa sistem fresh
2.5 Mengukur tekanan
4.
WAKTU Praktek
KURIKULUM/SILABUS
air fan pada ruang unit HVAC 2.4 Menguji kapasitas masing- masing unit AC
3.
Teori
UNIT / ELEMEN KOMPETENSI
pemeriksaan kelaikan fungsi sistem plambing Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Pengolahan Air Limbah STP (Sewage Treatment Plant)
Melakukan pengujian kapasitas masingmasing unit AC Melakukan pengukuran tekanan sirkulasi udara Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem tata udara (AC) Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Sirkulasi Udara (Air Ventilation) Melakukan pemeriksaan unit sistem sirkulasi udara Melakukan pemeriksaan sistem instalasi ducting
Melakukan pemeriksaan kelaikan sistem plambing Melakukan pemeriksaan spesifikasi sistem plambing Melakukan pengujian unit terpasang Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem plambing Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Pengolahan Air Limbah STP (Sewage Treatment Plant)
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
8
No
UNIT / ELEMEN KOMPETENSI 5.1 Memeriksa kelaikan
6.
STP 5.2 Memeriksa spesifikasi sistem STP 5.3 Menguji unit STP terpasang 5.4 Memeriksa input dan output pada sistem pengolahan 5.5 Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem pengolahan air limbah STP (sewage treatment plant) Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Sistem Transportasi dalam Bangunan (Lift, Eskalator, Travelator dan Conveyor) 6.1 Memeriksa kelaikan unit lift, eskalator, travolator dan conveyor 6.2 Memeriksa dokumen
perijinan 6.3 Menguji unit terpasang 6.4 Mengevaluasi hasil
7.
pemeriksaan kelaikan sistem transportasi dalam bangunan (lift, eskalator, travelator dan conveyor) Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Proteksi Kebakaran (Fire Fighting) 7.1 Memeriksa kelaikan sistem proteksi kebakaran (fire fighting) 7.2 Mememeriksa dokumen perijinan 7.3 Menguji sistem proteksi kebakaran
Teori
WAKTU Praktek
Jumlah
Melakukan pemeriksaan kelaikan STP
45
45
90
Melakukan pemeriksaan spesifikasi sistem STP
45
45
90
Melakukan pengujian unit STP terpasang
45
45
90
Melakukan pemeriksaan input dan output pada sistem pengolahan
45
45
90
45
45
90
180
180
360
45
45
90
45
45
90
45
45
90
45
45
90
Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Proteksi Kebakaran (Fire Fighting)
180
180
360
Melakukan pemeriksaan kelaikan sistem proteksi kebakaran (fire fighting)
45
45
90
Melakukan pemeriksaan dokumen perijinan
45
45
90
Melakukan pengujian sistem proteksi kebakaran
45
45
90
KURIKULUM/SILABUS
Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem pengolahan air limbah STP
Pemeriksaan Kelaikan Sistem Transportasi dalam Bangunan (Lift, Eskalator, Travelator dan Conveyor) Melakukan pemeriksaan Memeriksa kelaikan unit lift, eskalator, travolator dan conveyor Melakukan pemeriksaan dokumen perijinan Melakukan pengujian unit terpasang Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan sistem transportasi dalam bangunan
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
9
No
UNIT / ELEMEN KOMPETENSI 7.4 Mengevaluasi hasil
8.
pemeriksaan kelaikan fungsi sistem proteksi kebakaran (fire fighting) Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Gondola 8.1 Memeriksa kelaikan sistem gondola 8.2 Memeriksa dokumen perijinan 8.3 Menguji unit terpasang 8.4 Mengevaluasi hasil
9.
pemeriksaan kelaikan fungsi sistem gondola Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Boiler 9.1 Memeriksa kelaikan unit boiler terpasang 9.2 Memeriksa dokumen perijinan 9.3 Memeriksa sistem instalasi terpasang 9.4 Memeriksa alat ukur dan
10.
safety 9.5 Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem boiler Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Dapur 10.1 Memeriksa kelaikan unit dapur terpasang 10.2 Memeriksa sistem
instalasi terpasang 10.3 Memeriksa sistem
tungku pada dapur 10.4 Memeriksa sistem
pendingin makanan (freezer) 10.5 Memeriksa sistem sirkulasi udara di dapur
Teori
WAKTU Praktek
Jumlah
Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem proteksi kebakaran
45
45
90
Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Gondola
180
180
360
Melakukan pemeriksaan kelaikan sistem gondola
45
45
90
Melakukan pemeriksaan dokumen perijinan
45
45
90
45
45
90
45
45
90
225
225
450
45
45
90
45
45
90
45
45
90
45
45
90
45
45
90
270
270
540
45
45
90
45
45
90
45
45
90
45
45
90
45
45
90
KURIKULUM/SILABUS
Melakukan pengujian unit terpasang Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem gondola Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Boiler Melakukan pemeriksaan kelaikan unit boiler terpasang Melakukan pemeriksaan dokumen perijinan Melakukan pemeriksaan sistem instalasi terpasang Melakukan pemeriksaan alat ukur dan safety Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem boiler Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Dapur Melakukan pemeriksaan kelaikan unit dapur terpasang Melakukan pemeriksaan sistem instalasi terpasang Melakukan pemeriksaan sistem tungku pada dapur Melakukan pemeriksaan sistem pendingin makanan (freezer) Pemeriksaan sistem sirkulasi udara di dapur
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
10
No
Teori
WAKTU Praktek
Jumlah
45
45
90
135
135
270
45
45
90
Membuat konsep laporan
45
45
90
Menyusun hasil laporan akhir
45
45
90
Jumlah Waktu Pelajaran Inti (Menit)
2205
2205
4410
Jumlah Jam Pelajaran Inti
49
49
98
180
180
360
Melakukan persiapan penggunaan software aplikasi mekanikal terapan
45
45
90
Melakukan unjuk kerja program mekanikal terapan
45
45
90
45
45
90
45
45
90
180
180
360
45
45
90
45
45
90
45
45
90
45
45
90
UNIT / ELEMEN KOMPETENSI 10.6 Mengevaluasi hasil
11.
E.III 1.
pemeriksaan kelaikan fungsi sistem dapur Membuat Laporan Akhir 11.1 Melakukan persiapan pembuatan laporan 11.2 Membuat konsep laporan 11.3 Menyusun hasil laporan akhir
Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem dapur Laporan Akhir Persiapan pembuatan laporan
KOMPETENSI PILIHAN / KHUSUS
Menggunakan Aplikasi Program Mekanikal Terapan 1.1 Mempersiapkan penggunaan software aplikasi mekanikal terapan 1.2 Melakukan unjuk kerja program mekanikal terapan
Aplikasi Program Mekanikal Terapan
1.3 Melakukan evaluasi hasil
Melakukan evaluasi hasil unjuk kerja program Menyusun laporan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Instalasi Gas Medik
unjuk kerja program 1.4 Menyusun laporan
2.
KURIKULUM/SILABUS
Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Instalasi Gas Medik 2.1 Memeriksa kelaikan sistem instalasi gas medik 2.2 Memeriksa gambar terpasang (as built drawing) sistem instalasi gas medik 2.3 Menguji unit terpasang 2.4 Mengevaluasi hasil
pemeriksaan kelaikan fungsi sistem instalasi gas medik
Melakukan pemeriksaan kelaikan sistem instalasi gas medik Melakukan pemeriksaan gambar terpasang
Melakukan pengujian unit terpasang Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem instalasi gas medik
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
11
No
3.
E.IV
Teori
WAKTU Praktek
Jumlah
135
135
270
Mempersiapkan pemeriksaan kondisi unit tempat pembakaran sampah (incinerator)
45
45
90
Melakukan pemeriksaan unit tempat pembakaran sampah
45
45
90
45
45
90
Jumlah Waktu Pelajaran Pilihan/Khusus (Menit)
495
495
990
Jumlah Waktu Pelajaran Pilihan/Khusus
11
11
22
8/360
8
16
8
8
16
8/360
8
16
TOTAL JAM PELAJARAN (MENIT)
3555
3555
7110
TOTAL JAM PELAJARAN (JAM)
79
79
158
UNIT / ELEMEN KOMPETENSI
KURIKULUM/SILABUS
Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Tempat Pembakaran Sampah (Incinerator) 3.1 Mempersiapkan pemeriksaan kondisi unit tempat pembakaran sampah (incinerator) 3.2 Memeriksa unit tempat pembakaran sampah (incinerator) 3.3 Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem tempat pembakaran sampah (incinerator)
Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Tempat Pembakaran Sampah (Incinerator)
Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem tempat pembakaran sampah (incinerator)
STUDI KASUS/PENINJAUAN
LAPANGAN ---
Peninjauan Lapangan ---
Jumlah Jam Studi Kasus/Peninjauan Lapangan E.V
Evaluasi/Ujian
Evaluasi/Ujian
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
12
F.
HASIL BELAJAR Struktur uraian materi mata pelatihan mengacu analisis dan kajian posisi IUK, dikembang kan sebagai berikut:
Unit Kompetensi direpresentasikan sebagai: judul materi mata Pelatihan dan dirumuskan sebagai Tujuan Pembelajaran Umum
Elemen Kompetensi sebagai judul: Silabus dirumuskan menjadi: Tujuan Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian, direpresentasikan sebagai Silabus Materi Pelatihan
Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dirumuskan sebagai: Indikator hasil pelatihan, dapat direpresentasikan sebagai Sub Silabus Materi Pelatihan.
Uraian detail materi pelatihan berupa modul atau audio visual selalu mengacu kepada hasil analisia dan kajian posisi Indikator Unjuk Kerja/ Keberhasilan yang relevan.
a. Mata Pelatihan Kompetensi Umum Judul Mata Pelatihan: Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.
dan
Lingkungan
(SMK3-L)
Bidang
Konstruksi
merepresentasikan
Unit
Kompetensi
Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L) Bidang Konstruksi
Tujuan Pembelajaran Umum:
1)
Mampu: Menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L) Bidang Konstruksi
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Melakukan pekerjaan persiapan penerapan SMK3-L sebagai sub Silabus Pekerjaan persiapan penerapan SMK3-L
Dengan indikator mampu:
2)
1.1
Memilih peralatan APD dan APK dipilih sesuai dengan kebutuhan
1.2
Memeriksa kelaikan peralatan APD dan APK
1.3
Menyiapkan perlengkapan P3K disiapkan
Mampu
Mengidentifikasi
potensi
bahaya
sebagai
Sub
Silabus
Pengidentifikasian potensi bahaya Dengan indikator mampu: 1.1
Melakukan identifikasi sumber-sumber bahaya di lapangan secara cermat
1.2
Melakukan identifikasi kebutuhan rambu-rambu
1.3
Merumuskan tindakan pencegahan kecelakaan
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
13
3)
Mampu:
Mengidentifikasi
potensi
bahaya
sebagai
Sub
Silabus
Pengidentifikasian potensi bahaya Dengan indikator mampu: 2.1. Menggunakan APD sesuai dengan kebutuhan 2.2. Melakukan penempatan rambu-rambu sesuai dengan hasil identifikasi sumber-sumber bahaya 2.3. Membuat laporan penerapan K3
b. Mata Pelatihan Kompetensi Inti 1. Judul Mata Pelatihan: Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Pembangkit Listrik Cadangan
(GENSET)
merepresentasikan
Unit
Kompetensi
Melaksanakan
Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Pembangkit Listrik Cadangan (GENSET)
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Pembangkit Listrik Cadangan (GENSET)
Tujuan Pembelajaran Khusus 1) Mampu: Memeriksa kondisi unit pembangkit listrik cadangan (genset) terpasang sebagai sub Silabus Pemeriksaan kondisi unit genset terpasang.
Dengan Indikator mampu: 1.1
Melaksanakan koordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait
1.2
Menyiapkan data spesifikasi teknis dan buku panduan (manual book).
1.3
Memeriksa kondisi unit pembangkit listrik cadangan berdasarkan single line diagram.
2)
1.4
Memeriksa semua komponen unit genset.
1.5
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Mengetes unit saat pemanasan pembangkit listrik cadangan (genset) sebagai sub Silabus Pengetesan unit saat pemanasan pembangkit listrik cadangan Dengan Indikator mampu: 2.1. Menghidupkan Genset untuk pemanasan. 2.2. Memeriksa Kondisi fungsi unit dengan cermat. 2.3. Melakukan pengetesan genset tanpa beban selama 15 menit. 2.4. Melakukan pengetesan genset dengan beban selama 3 jam (sesuai prosedur). 2.5. Mencatat hasil pemeriksaan dalam formulir.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
14
3) Mampu: Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem pembangkit listrik cadangan (genset) sebagai sub Silabus Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem genset Dengan Indikator mampu: 3.1
Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknis, kontrak, dan peraturan yang berlaku.
3.2
Menganalisis hasil pemeriksaan berdasarkan standar laik fungsi.
3.3
Menyimpulkan hasil pengujian kelaikan genset.
3.4
Membuat laporan hasil pengujian.
2. Judul Mata Pelatihan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Tata Udara (Air Condition/AC)mempresentasikan Unit Kompetensi
Melaksanakan Pemeriksaan
Kelaikan Fungsi Sistem Tata Udara (Air Condition/AC)
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Tata Udara (Air Condition/AC)
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Memeriksa kelaikan unit sistem tata udara ( AC ) sebagai sub Silabus Pemeriksaan kelaikan unit sistem tata udara (AC) Dengan Indikator mampu:
2)
1.1
Berkoordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait.
1.2
Menyiapkan data spesifikasi teknis dan buku panduan (manual book).
1.3
Memeriksa sistem tata udara berdasarkan single line diagram.
1.4
Memeriska semua komponen unit AC dengan cermat.
1.5
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Memeriksa sistem instalasi tata udara (AC) sebagai sub Silabus Pemeriksaan sistem instalasi tata udara (AC) Dengan Indikator mampu: 2.1 Mengidentifikasi sistem instalasi tata udara (AC) sesuai gambar terpasang (as built drawing) 2.2 Memeriksa ducting utama dan sambungan ke unit AC. 2.3 Memeriksa isolasi ducting dengan cermat. 2.4 Memeriksa udara masuk dan keluar (defuser and return air) 2.5 Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
15
3)
Mampu: Memeriksa sistem fresh air fan pada ruang unit HVAC sebagai sub Silabus Pemeriksaan sistem fresh air fan pada ruang unit HVAC Dengan Indikator mampu: 3.1
Memeriksa sistem fresh air fan sesuai gambar terpasang (as built drawing).
3.2
Memeriksa ducting utama dan sambungan serta blower ke unit fresh air fan.
4)
3.3
Memeriksa filter/saringan udara masuk dengan teliti.
3.4
Mengatur kebutuhan udara
3.5
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Menguji kapasitas masing- masing unit AC sub Silabus Melakukan pengujian kapasitas masing- masing unit AC Dengan Indikator mampu:
5)
4.1
Menyiapkan alat kerja dan instrument.
4.2
Menguji kinerja masing-masing unit AC dan kelengkapannya.
4.3
Mencatat hasil pengujian ke dalam formulir.
Mampu: Mengukur tekanan sirkulasi udara sub Silabus Melakukan pengukuran tekanan sirkulasi udara Dengan Indikator mampu: 5.1
Mengukur tekanan blower sesuai dengan standar yg ditentukan di dalam Standar Operasional Prosedur (SOP).
5.2
Mengukur tekanan udara masuk dan keluar sesuai standar yg ditentukan dalam buku petunjuk operasional.
5.3
Mengukur kualitas udara blower sesuai dengan manual standar yang ditetapkan.
5.4
Memeriksa kinerja motor penggerak blower sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
5.5
6)
Mencatat hasil pengukuran ke dalam formulir.
Mampu: Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem tata udara (AC) sub Silabus Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem tata udara (AC) Dengan Indikator mampu: 6.1
Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknis, manual book, kontrak dan peraturan yang berlaku.
6.2
Memverifikasi hasil pengamatan pemeriksaan AC berdasarkan standar laik fungsi.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
16
6.3
Menyimpulkan hasil pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran tekanan udara unit AC .
6.4
Laporan hasil pemeriksaan, pengujian ,dan pengukuran dibuat dalam formulir.
3. Judul Mata Pelatihan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Sirkulasi Udara (Air Ventilation) merepresentasikan Unit Kompetensi
Melaksanakan Pemeriksaan
Kelaikan Fungsi Sistem Sirkulasi Udara (Air Ventilation)
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Sirkulasi Udara (Air Ventilation)
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Memeriksa kelaikan unit sistem sirkulasi udara sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan unit sistem sirkulasi udara Dengan Indikator mampu: 1.1 Berkoordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait. 1.2 Menyiapkan data spesifikasi teknis dan manual book sesuai unit terpasang. 1.3 Memeriksa sistem sirkulasi udara berdasarkan single line diagram. 1.4 Memeriksa semua komponen unit sirkulasi udara. 1.5 Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
2)
Mampu: Memeriksa sistem instalasi ducting Sub Silabus Melakukan pemeriksaan sistem instalasi ducting Dengan Indikator mampu: 2.1. Memeriksa gambar terpasang (as built drawing). 2.2. Memeriksa ducting utama pada sistem instalasi secara cermat. 2.3. Memeriksa sambungan ducting pada sistem instalasi dengan cermat. 2.4. Mencatat hasil pemeriksaan dalam formulir.
3)
Mampu:
Mengidentifikasi
unit
terpasang
sebagai
sub
Silabus
Mengidentifikasi unit terpasang Dengan Indikator mampu: 4.1 Mendata lokasi unit terpasang dengan teliti. 4.2 Memeriksa unit terpasang. 4.3 Mencatat hasil identifikasi ke dalam formulir.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
17
4)
Mampu: Menguji kapasitas masing-masing unit terpasang sebagai sub Silabus Menguji kapasitas masing-masing unit terpasang Dengan Indikator mampu: 4.1 Menyiapkan alat kerja dan instrument. 4.2 Menguji kinerja masing-masing unit fan sesuai kapasitas masing-masing. 4.3 Mencatat hasil pengujian ke dalam formulir.
5)
Mampu: Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem sirkulasi udara sebagai sub Silabus Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem sirkulasi udara Dengan Indikator mampu: 5.1 Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknik, manual, kontrak, dan peraturan yang berlaku. 5.2 Memverifiksi hasil pengamatan berdasarkan standar laik fungsi. 5.3 Menyimpulkan hasil pemeriksaan, identifikasi, dan pengujian unit sirkulasi udara. 5.4 Membuat laporan hasil pemeriksaan, identifikasi, dan pengujian.
4. Judul
Mata
Pelatihan
Pemeriksaan
Kelaikan
Fungsi
Sistem
Plambing
merepresentasikan unit kompetensi Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Plambing Tujuan Pembelajaran Umum Mampu: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Plambing Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Memeriksa kelaikan sistem plambing sub silabus Melakukan pemeriksaan kelaikan sistem plambing Dengan Indikator mampu: 1.1
Berkoordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait.
1.2
Menyiapkan data spesifikasi teknis dan manual book sesuai masingmasing unit terpasang.
2)
1.3
Memeriksa sistem plambing berdasarkan single line diagram.
1.4
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Memeriksa spesifikasi sistem plambing sub Silabus Melakukan pemeriksaan spesifikasi sistem plambing Dengan Indikator mampu: 2.1. Memeriksa spesifikasi teknis komponen unit plambing terpasang. 2.2. Memeriksa unjuk kerja komponen unit plambing terpasang.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
18
2.3. Mencatat hasil pemeriksaan sistem plambing ke dalam formulir.
3) Mampu: Menguji unit terpasang sub Silabus Melakkan pengujian unit terpasang Dengan Indikator mampu: 3.1 Menguji alat plumbing terpasang sesuai fungsinya. 3.2 Memeriksa fungsi instalasi aliran air kotor. 3.3 Memeriksa fungsi tekanan air bersih. 3.4 Menguji sistem plambing sesuai fungsinya. 3.5 Mencatat hasil pengujian sistem plambing dalam formulir.
4)
Mampu Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem plambing sub Silabus Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem plambing Dengan Indikator mampu 4.1 Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknis, manual book, kontrak, dan peraturan yang berlaku. 4.2 Memverifikasi hasil pengamatan berdasarkan standar laik fungsi. 4.3 Menyimpulkan hasil pemeriksaan dan pengujian kelaikan plambing. 4.4 Membuat laporan hasil pemeriksaan dan pengujian.
5. Judul Mata Pelatihan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Pengolahan Air Limbah (Sewage Treatment Plant /STP) merepresentasikan unit kompetensi Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Pengolahan Air Limbah (Sewage Treatment Plant /STP) Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Pengolahan Air Limbah (Sewage Treatment Plant /STP) Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Memeriksa kelaikan
STP sebagai sub Silabus Melakukan
pemeriksaan kelaikan STP Dengan Indikator mampu: 1.1 Berkoordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait. 1.2 Menyiapkan data spesifikasi teknis dan manual book sesuai unit terpasang. 1.3 Menyiapkan alat kerja dan instrumen. 1.4 Memeriksa kondisi eksisting instalasi STP berdasarkan single line diagram. 1.5 Mencatat hasil pemeriksaan dalam formulir.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
19
2)
Mampu: Memeriksa spesifikasi sistem STP sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan spesifikasi sistem STP Dengan Indikator mampu: 2.1. Memeriksa spesifikasi teknis komponen unit STP terpasang. 2.2. Memeriksa unjuk kerja komponen unit STP terpasang. 2.3. Mencatat hasil pemeriksaan sistem STP dalam formulir.
3)
Mampu: Menguji unit STP terpasang sebagai sub Silabus Melakukan pengujian unit STP terpasang Dengan Indikator mampu:
4)
4.1
Menguji peralatan terpasang sesuai fungsinya.
4.2
Menguji komponen pengolahan air limbah STP sesuai fungsinya.
4.3
Mencatat hasil pengujian sistem STP ke dalam formulir.
Mampu: Memeriksa input dan output pada sistem pengolahan sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan input dan output pada sistem pengolahan Dengan Indikator mampu: 4.1
Memeriksa sistem pembuangan air limbah dan recycling
4.2
Memeriksa kesesuaiannya dengan baku mutu hasil pemeriksaan input dan output dari laboratorium.
4.3
5)
Mencatat hasil pemeriksaan sistem STP ke dalam formulir.
Mampu:
Mengevaluasi
hasil
pemeriksaan
kelaikan
fungsi
sistem
pengolahan air limbah (Sewage Treatment Plant/ STP) sebagai sub Silabus Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem pengolahan air limbah STP Dengan Indikator mampu: 5.1
Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknik, manual, kontrak, dan peraturan yang berlaku.
5.2
Menganalisis hasil pengamatan berdasarkan standar laik fungsi.
5.3
Menyimpulkan
hasil
pemeriksaan
dan
pengujian
kelaikan
sistem
pembuangan air limbah. 5.4
Membuat laporan hasil pemeriksaan dan pengujian.
6. Judul Mata Pelatihan Pemeriksaan Kelaikan Sistem Transportasi dalam Bangunan (Lift, Eskalator, Travelator,
dan Conveyor) mempresentasikan Unit Kompetensi
Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Sistem Transportasi dalam Bangunan (Lift, Eskalator, Travelator, dan Conveyor) KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
20
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Sistem Transportasi dalam Bangunan (Lift, Eskalator, Travelator, dan Conveyor) Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Memeriksa kelaikan unit lift, eskalator, travolator, dan conveyor sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan Memeriksa kelaikan unit lift, eskalator, travolator, dan conveyor Dengan Indikator mampu: 2.1
Berkoordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait.
2.2
Data spesifikasi teknis dan manual book masing-masing unit terpasang disiapkan.
2.3
Menyiapkan alat kerja dan alat bantu.
2.4
Memeriksa kondisi eksisting instalasi (lift, eskalator, travelator dan conveyor) berdasarkan single line diagram.
2.5 2)
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Memeriksa dokumen perijinan sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan dokumen perijinan Dengan Indikator mampu:
3)
2.1
Memeriksa dokumen masing-masing unit terpasang.
2.2
Memeriksa dokumen perijinan dari instansi terkait.
2.3
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Menguji unit terpasang sebagai sub Silabus Melakukan pengujian unit terpasang Dengan Indikator mampu: 3.1
Menyiapkan alat kerja dan instrumen.
3.2
Menguji unjuk kerja masing-masing unit lift, eskalator, travelator, dan conveyor sesuai fungsinya.
3.3
Menguji alat penyelamat pada lift, eskalator, travelator, dan conveyor sesuai fungsinya.
3.4 4)
Mencatat hasil pengujan dalam formulir.
Mampu: Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan sistem transportasi dalam bangunan (lift, eskalator, travelator dan conveyor) sebagai sub Silabus Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan sistem transportasi dalam bangunan Dengan Indikator mampu:
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
21
4.1
Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknik, manual book, kontrak, dan peraturan yang berlaku.
4.2
Memverifikasi hasil pengamatan berdasarkan standar laik fungsi.
4.3
Menyimpulkan hasil pemeriksaan dan pengujian kelaikan unit lift, eskalator, travelator dan conveyor.
4.4
Membuat laporan hasil pemeriksaan dan pengujian.
7. Judul Mata Pelatihan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Proteksi Kebakaran (Fire Fighting) mempresentasikan unit kompetensi
Melaksanakan Pemeriksaan
Kelaikan Fungsi Sistem Proteksi Kebakaran (Fire Fighting) Tujuan Pembelajaran Umum Mampu:
Melaksanakan
Pemeriksaan
Kelaikan
Fungsi
Sistem
Proteksi
Kebakaran (Fire Fighting) Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Memeriksa kelaikan sistem proteksi kebakaran (fire fighting) sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan kelaikan sistem proteksi kebakaran (fire fighting) Dengan Indikator mampu:
2)
1.1
Berkoordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait.
1.2
Menyiapkan data spesifikasi teknik dan manual sesuai unit terpasang.
1.3
Memeriksa sistem proteksi kebakaran berdasarkan single line diagram.
1.4
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Mememeriksa dokumen perijinan sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan dokumen perijinan Dengan Indikator mampu:
3)
2.1
Memeriksa dokumen masing-masing unit terpasang.
2.2
Memeriksa dokumen perijinan dari instansi terkait.
2.3
Mencatat hasil pemeriksaan perijinan ke dalam formulir.
Mampu: Menguji sistem proteksi kebakaran sebagai sub Silabus Melakukan pengujian sistem proteksi kebakaran Dengan Indikator mampu: 3.1
Memeriksa instalasi sistem proteksi kebakaran dengan air (fire fighting).
3.2
Memeriksa peralatan proteksi kebakaran terpasang sesuai fungsinya.
3.3
Menguji sistem proteksi kebakaran terpasang sesuai spesifikasi teknis.
3.4
Mencatat hasil pengujian ke dalam formulir.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
22
4)
Mampu: Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem proteksi kebakaran
(fire
fighting)
sebagai
sub
Silabus
Mengevaluasi
hasil
pemeriksaan kelaikan fungsi sistem proteksi kebakaran Dengan Indikator mampu: 4.1
Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknik, manual, kontrak, dan peraturan yang berlaku.
4.2
Memverifikas hasil pengamatan berdasarkan standar laik fungsi.
4.3
Menyimpulkan hasil pemeriksaan dan pengujian kelaikan sistem proteksi kebakaran (fire fighting).
4.4
Membuat laporan hasil pemeriksaan dan pengujian.
8. Judul Mata Pelatihan Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Gondola mempresentasikan unit kompetensi Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Gondola Tujuan Pembelajaran Umum Mampu: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Gondola 1)
Mampu: Memeriksa kelaikan sistem gondola sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan kelaikan sistem gondola Dengan Indikator mampu: 1.1
Berkoordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait.
1.2
Menyiapkan data spesifikasi teknis sesuai unit terpasang.
1.3
Menyiapknan alat kerja dan instrumen.
1.4
Memeriksa kondisi eksisting instalasi gondola berdasarkan single line diagram.
1.5
2)
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Memeriksa dokumen perijinan sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan dokumen perijinan Dengan Indikator mampu:
3)
2.1
Memeriksa dokumen masing-masing unit gondola terpasang.
2.2
Memeriksa dokumen perijinan dari instansi terkait.
2.3
Mencatat hasil pemeriksaan dalam formulir.
Mampu: Menguji unit terpasang sebagai sub Silabus Melakukan pengujian unit terpasang Dengan Indikator mampu: 3.1
Menguji unjuk kerja masing-masing unit gondola sesuai fungsinya.
3.2
Menguji alat penyelamat pada gondola sesuai fungsinya.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
23
3.3
4)
Mencatat hasil pengujian ke dalam formulir.
Mampu: Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem gondola sebagai sub Silabus Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem gondola Dengan Indikator mampu: 4.1
Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknik, manual, kontrak, dan peraturan yang berlaku.
4.2
Memverifikasi hasil pengamatan berdasarkan standar laik fungsi.
4.3
Menyimpulkan hasil pemeriksaan dan pengujian kelaikan sistem gondola.
4.4
Membuat laporan hasil pemeriksaan dan pengujian.
9. Judul Mata Pelatihan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Boiler mempresentasikan unit kompetensi Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Boiler Tujuan Pembelajaran Umum Mampu: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Boiler Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Memeriksa kelaikan unit boiler terpasang sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan kelaikan unit boiler terpasang Dengan Indikator mampu: 1.1
Berkoordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait.
1.2
Menyiapkan data spesifikasi teknis dan manual book masing-masing unit terpasang.
1.3
Menyiapkan alat kerja dan instrumen.
1.4
Memeriksa kondisi eksisting instalasi boiler berdasarkan single line diagram.
1.5 2)
Mencatat hasil pemeriksaan dalam formulir.
Mampu: Memeriksa dokumen perijinan sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan dokumen perijinan Dengan Indikator mampu:
3)
2.1
Memeriksa dokumen masing-masing unit boiler terpasang.
2.2
Memeriksa dokumen perijinan dari instansi terkait.
2.3
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Memeriksa sistem instalasi terpasang sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan sistem instalasi terpasang Dengan Indikator mampu:
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
24
3.1
Memeriksa kesesuaian gambar (as built drawing) dengan sistem instalasi terpasang.
4)
3.2
Memeriksa fungsi sistem instalasi boiler.
3.3
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Memeriksa alat ukur dan safety sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan alat ukur dan safety Dengan Indikator mampu:
5)
4.1
Mendata alat ukur terpasang.
4.2
Memeriksa alat ukur tekanan, suhu pada unit sesuai fungsinya.
4.3
Memeriksa pengaman (safety) pada sistem boiler sesuai fungsinya.
4.4
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem boiler sebagai sub Silabus Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem boiler Dengan Indikator mampu: 5.1
Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknis, manual, kontrak, dan peraturan yang berlaku.
5.2
Memverifikasi hasil pengamatan berdasarkan standar laik fungsi.
5.3
Menyimpulkan hasil pemeriksaan dan pengujian kelaikan sistem boiler.
5.4
Membuat laporan hasil pemeriksaan dan pengujian.
10. Judul Mata Pelatihan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Dapur mempresentasikan unit kompetensi Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Dapur Tujuan Pembelajaran Umum Mampu: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Dapur Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Memeriksa kelaikan unit dapur terpasang sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan kelaikan unit dapur terpasang Dengan Indikator mampu: 1.1
Berkoordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait.
1.2
Menyiapkan data spesifikasi teknik dan manual sesuai unit terpasang.
1.3
Menyiapkan alat kerja dan instrumen.
1.4
Memeriksa kondisi eksisting instalasi dapur berdasarkan single line diagram.
1.5
Mencatat hasil pemeriksaan dalam formulir.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
25
2)
Mampu: Memeriksa sistem instalasi terpasang sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan sistem instalasi terpasang Dengan Indikator mampu: 2.1
Memeriksa kesesuaian gambar (as built drawing) dengan sistem instalasi terpasang.
3)
2.2
Memeriksa fungsi sistem instalasi dapur.
2.3
Mencatat hasil pemeriksaan dalam formulir
Mampu: Memeriksa sistem tungku pada dapur sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan sistem tungku pada dapur Dengan Indikator mampu:
4)
3.1
Mendata sistem instalasi dapur.
3.2
Mengidentifikasi unit dapur terpasang.
3.3
Memeriksa unjuk kerja dapur sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan.
3.4
Mencatat hasil pemeriksaan dalam formulir.
Mampu: Memeriksa sistem pendingin makanan (freezer) sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan sistem pendingin makanan (freezer) Dengan Indikator mampu:
5)
4.1
Mendata unit pendingin makanan terpasang.
4.2
Memeriksa kapasitas Freezer.
4.3
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Memeriksa sistem sirkulasi udara di dapur sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan sistem sirkulasi udara di dapur Dengan Indikator mampu:
6)
5.1
Memeriksa tekanan udara pada fan.
5.2
Memeriksa instalasi ducting udara keluar.
5.3
Memeriksa unit motor fan pada sistem sirkulasi udara sesuai fungsinya.
5.4
Mencatat hasil pemeriksaan dalam formulir.
Mampu: Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem dapur sebagai sub Silabus Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem dapur Dengan Indikator mampu: 6.1
Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknik, manual, kontrak dan peraturan yang berlaku.
6.2
Memverifikasi hasil pengamatan berdasarkan standar laik fungsi.
6.3
Menyimpulkan hasil pemeriksaan dan pengujian kelaikan sistem dapur.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
26
6.4
Membuat laporan hasil pemeriksaan dan pengujian.
11. Judul Mata Pelatihan pembuatan laporan akhir mempresentasikan unit kompetensi Membuat Laporan Akhir Tujuan Pembelajaran Umum Mampu: Membuat Laporan Akhir Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Melakukan persiapan pembuatan laporan sebagai sub Silabus Persiapan pembuatan laporan Dengan Indikator mampu:
2)
1.1
Mengumpulkan bahan laporan sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan.
1.2
Memilah bahan laporan sesuai jenis pekerjaan.
1.3
Memilih bahan laporan sesuai kebutuhan.
Mampu: Membuat konsep laporan sebagai sub Silabus Membuat konsep laporan Dengan Indikator mampu:
3)
2.1
Membuat rancangan formulir laporan
2.2
Menyusun konsep laporan berdasarkan formulir
2.3
Malakukan tabulasi data yang telah terkumpul
Mampu: Menyusun hasil laporan akhir sebagai sub Silabus Penyusunan hasil laporan akhir Dengan Indikator mampu: 3.1
Melakukan pembahasan konsep laporan dengan pengelola gedung dan pihak terkait
3.2
Menyusun laporan berdasarkan konsep yang sudah disetujui
3.3
Menyusun ringkasan eksekutif (abstrak)
c. Mata Pelatihan Kompetensi Khusus
1. Judul Mata Pelatihan: Penggunaan Aplikasi Program Mekanikal Terapan merepresentasikan Unit Kompetensi Menggunakan Aplikasi Program Mekanikal Terapan
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Menggunakan Aplikasi Program Mekanikal Terapan
Tujuan Pembelajaran Khusus
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
27
1) Mampu: Mempersiapkan penggunaan software aplikasi mekanikal terapan sebagai sub Silabus Melakukan persiapan penggunaan software aplikasi mekanikal terapan
Dengan Indikator mampu:
2)
1.1
Menyiapkan perangkat keras pengolah data (hardware)
1.2
Menyiapkan program aplikasi (software) mekanikal terapan
1.3
Menyiapkan klasifikasi data mekanikal
Mampu: Melakukan unjuk kerja program mekanikal terapan sebagai sub Silabus Melakukan unjuk kerja program mekanikal terapan Dengan Indikator mampu: 2.1. Menginstall Program aplikasi. 2.2. Melakukan proses pemasukan data dan gambar mekanikal ke dalam aplikasi. 2.3. Melakukan unjuk kerja aplikasi program.
3) Mampu: Melakukan evaluasi hasil unjuk kerja program sebagai sub Silabus Melakukan evaluasi hasil unjuk kerja program Dengan Indikator mampu: 4.1
Menganalisis hasil unjuk kerja aplikasi program.
4.2
Memeriksa kembali hasil unjuk kerja aplikasi program
untuk
menyesuaikan dengan kondisi eksisting. 4.3
Menggunakan aplikasi program sesuai kebutuhan.
4) Mampu: Menyusun laporan sebagai sub Silabus Menyusun laporan Dengan Indikator mampu: 4.1
Mengumpulkan bahan untuk pembuatan laporan
4.2
Membuat konsep
laporan berdasarkan bahan-bahan yang telah
dikumpulkan 4.3
Menyusun laporan berdasarkan konsep laporan yang telah dibahas dengan pengelola gedung dan pihak terkait
2. Judul Mata Pelatihan: Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Instalasi Gas Medik merepresentasikan Unit Kompetensi Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Instalasi Gas Medik
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Instalasi Gas Medik
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
28
Tujuan Pembelajaran Khusus 1) Mampu: Memeriksa kelaikan sistem instalasi gas medik sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan kelaikan sistem instalasi gas medik
Dengan Indikator mampu: 1.1
Berkoordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait.
1.2
Menyiapkan data spesifikasi teknis dan manual book masing-masing unit terpasang.
1.3
Menyiapkan alat kerja dan instrumen.
1.4
Memeriksa kondisi eksisting instalasi gas medik berdasarkan single line diagram.
1.5 2)
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
Mampu: Memeriksa gambar terpasang
(as built drawing) sistem
instalasi gas medik sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan gambar terpasang Dengan Indikator mampu: 2.1. Memeriksa kesesuaian gambar (as built drawing) dengan sistem instalasi terpasang. 2.2. Memeriksa fungsi sistem instalasi gas medik. 2.3. Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir 3) Mampu: Menguji unit terpasang sebagai sub Silabus Melakukan pengujian unit terpasang Dengan Indikator mampu: 3.1
Memeriksa peralatan gas medik terpasang.
3.2
Menguji sistem instalasi gas medik sesuai fungsinya.
3.3
Menguji tabung penampung terpasang sesuai fungsinya.
3.4
Mencatat hasil pengujian ke dalam formulir
4) Mampu: Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem instalasi gas medik sebagai sub Silabus Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem instalasi gas medik Dengan Indikator mampu: 4.1
Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknik, manual, kontrak dan peraturan yang berlaku.
4.2
Memverifikasi hasil pengamatan berdasarkan standar laik fungsi.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
29
4.3
Menyimpulkan hasil pemeriksaan dan pengujian kelaikan instalasi gas medik.
4.4
Membuat laporan hasil pemeriksaan dan pengujian.
3. Judul Mata Pelatihan: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Tempat Pembakaran Sampah (Incinerator) merepresentasikan Unit Kompetensi Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Tempat Pembakaran Sampah (Incinerator)
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Sistem Tempat Pembakaran Sampah (Incinerator)
Tujuan Pembelajaran Khusus 1) Mampu:
Memeriksa
kondisi
unit
tempat
pembakaran
sampah
(incinerator) sebagai sub Silabus Pemeriksaan kondisi unit tempat pembakaran sampah (incinerator)
Dengan Indikator mampu:
2)
1.1
Berkoordinasi dengan pengelola gedung atau instansi terkait.
1.2
Mendata spesifikasi teknis dan manual book sesuai unit terpasang.
1.3
Memeriksa kondisi tempat pembakaran sampah.
1.4
Mencatat hasil pemeriksaan dalam formulir.
Mampu: Memeriksa unit tempat pembakaran sampah (incinerator) sebagai sub Silabus Melakukan pemeriksaan unit tempat pembakaran sampah Dengan Indikator mampu: 2.1. Memeriksa komponen tempat pembakaran sampah. 2.2. Melakukan uji coba pembakaran sampah pada incinerator. 2.3. Memeriksa kondisi fungsi unit pada saat pembakaran sampah. 2.4. Memeriksa kadar asap pembakaran sampah sesuai dengan standar yang berlaku. 2.5. Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam formulir.
3) Mampu: Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem tempat pembakaran sampah (incinerator) sebagai sub Silabus Mengevaluasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi sistem tempat pembakaran sampah (incinerator) Dengan Indikator mampu:
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
30
3.1
Menyiapkan standar laik fungsi berdasarkan spesifikasi teknik dan peraturan yang berlaku.
3.2
Menganalisis hasil pengamatan berdasarkan standar laik fungsi.
3.3
Menyimpulkan hasil pengujian.
3.4
Membuat laporan hasil pemeriksaan dan pengujian.
G. STRATEGI PEMBELAJARAN a. Metodologi Pencapaian Tujuan Pelatihan Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka metodologi pencapaian tujuan pelatihan perlu disesuaikan sehingga lebih efektif, antara lain: Participatory Training, E Training, Multimedia Based Training, Distance Training atau metodologi lainnya yang tepat. Untuk mengembangkan metodologi pelatihan tersebut diatas perlu didukung dengan materi pelatihan berupa modul atau media audio visual dengan pola pembelajaran mandiri (self instructional). b. Metodologi Pencapaian Tujuan Pembelajaran Metodologi pembelajaran untuk mencapai tujuan Diklat disesuaikan dengan teknik pembelajaran teori maupun praktek. 1.
Strategi Pembelajaran teori: Proses pembelajaran teori disesuaikan dengan urutan materi Diklat: 1)
Metodologi (a) Ceramah/Diskusi (b) Loka Karya Terstruktur/Terencana atau seminar. (c) Peragaan/ Demontrasi/ Visualisasi (d) Widya karya dan lain-lain
2)
Media/bahan (a) OHT + OHP atau LCD + Lap top. (b) Papan tulis lengkap flipchart dan alat tulis. (c) Materi pembelajaran. (d) Ruang kelas lengkap dengan perlengkapannya
2.
Strategi Pelaksanaan Praktek Strategi pelaksanaan praktek terdiri dari: 1)
Strategi pelaksanaan praktek dilakukan dengan memberikan gambaran nyata apa yang dijelaskan dalam pembelajaran teori dengan menunjukan secara visual antara lain:
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
31
(a) Wall diagram. (b) Gambar-gambar visualisasi. (c) Alat peraga. (d) Alat demonstrasi. 2)
Strategi pelaksanaan prektek dilakukan dengan praktek langsung di lapangan atau tempat kerja (OJT/OJE = On The Job Training/ On The Job Experience), baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan, mengacu pedoman OJE, termasuk melakukan penilaian hasilnya. Pelaksanaan praktek ini didukung prasarana dan sarana yang disediakan oleh Lembaga Pelatihan antara lain: (a) Peralatan dan perlengkapan (b) Bahan/ material praktek (c) Areal praktek: Pada lokasi proyek atau Lembaga Diklat (d) Waktu: Sesuai kebutuhan/ dalam hari/ minggu/ bulan
c. Widyaiswara/ Instruktur/ Fasilitator 1.
Harus mengacu SKJF dan KDBK yang relevan.
2.
Harus menguasai teknis substansi yang diajarkan.
3.
Harus mempunyai sertifikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.
4.
Dalam memberikan materi Diklat, Widyaiswara/ instruktur/ fasilitator
dapat
berinovasi dan berimprovisasi dengan metodologi yang tepat. d. Penyelenggaraan Penyelenggara harus konsisten dan disiplin dalam mencapai tujuan Diklat yang telah ditentukan. e. Referensi
H.
1.
SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia),.
2.
Kurikulum Pelatihan Berdasarkan Kompetensi (KPBK).
3.
Standard Operating Procedure (SOP) terkait dan sesuai.
4.
Materi pelatihan.
PENILAIAN HASIL Evaluasi terhadap program Pelatihan jasa konstruksi dilakukan melalui penilaian terhadap peserta, kinerja penyelenggara, widyaiswara, dan pasca diklat. a. Evaluasi Peserta Penilaian terhadap peserta meliputi 2 (dua) aspek yaitu: 1.
Aspek sikap dan perilaku dengan bobot 30%;
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
32
2.
Aspek akademis/penguasaan materi dengan bobot 70%.
Nilai terendah adalah 0 (nol) sedangkan nilai tetinggi adalah 100 (seratus) . 1.
Aspek Sikap dan Perilaku a.
Unsur yang dinilai mengenai aspek dan perilaku serta bobotnya adalah sebagai berikut; 1)
Disiplin ………………………………………10%
2)
Kerjasama …………………………………..10%
3)
Prakarsa ……………………………………..10%
Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur aspek sikap dan perilaku kepemimpinan adalah sebagai berikut: 1)
Disiplin Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara. Indikator disiplin adalah:
2)
a)
Kerapihan ;
b)
Ketepatan hadir dalam setiap kegiatan diklat;
c)
Kesungguhan mengikuti setiap kegiatan;
d)
Kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas.
Kerjasama Kerjasama adalah kemampuan untuk berkoordinasi dalam menyelesaikan tugas secara tim, serta mampu meyakinkan dan mempertemukan gagasan. Indikator kerjasama adalah:
3)
a)
Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama;
b)
Membina keutuhan dan kekompakan kelompok;
c)
Tidak mendikte atau mendominasi kelompok;
d)
Mau menerima pendapat orang lain.
Prakarsa. Prakarsa
adalah
kemampuan
untuk
mengajukan
gagasan
yang
bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan yang lebih luas.
b.
a)
Membantu membuat iklim diklat yang mengarahkan;
b)
Mampu membuat saran demi kelancaran diklat;
c)
Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan;
d)
Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan lingkungan.
Penilaian Penilaian terhadap sikap dan perilaku peserta dilakukan berdasarkan
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
33
pengamatan yang cermat oleh widyaiswara, penyelenggara, pembimbing, pendamping,
pengamat
dan
lain-lain
pihak
yang
secara
fungsional
bertanggungjawab dalam proses belajar mengajar selama diklat berlangsung baik kegiatan di dalam maupun di luar kelas, meliputi:
2.
1)
Kegiatan belajar di kelas;
2)
Kegiatan harian di asrama;
3)
Diskusi, penyusunan kertas kerja/ tugas-tugas, dan seminar;
Aspek Akademis/ Penguasaan Materi. a.
Unsur yang dinilai mengenai aspek penguasaan materi dan bobotnya adalah sebagai berikut: 1)
Hasil ujian akhir
= 40%;
2)
Kertas Kerja Kelompok (KKK)
= 20%;
3)
Seminar
= 10% Jumlah
= 70%.
Nilai aspek akademis/ penguasaan materi merupakan penjumlahan nilai bobot hasil ujian akhir, kertas kerja perorangan (KKK), dan nilai seminar (presentasi) dengan ketentuan:
1)
Ujian akhir Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek kemampuan kognitif dan bersifat komprehensif, dilakukan setelah seluruh mata pelatihan dalam kurikulum Pelatihan diberikan. Penyiapan soal ujian akhir, penyelenggaraan ujian, koreksi, dan penilaiannya dilakukan oleh Tim Penilai.
2)
Penilaian terhadap kualitas dan penguasaan materi KKK. KKK adalah karya tulis yang ditulis oleh setiap kelompok berupa kertas ilmiah dari bidang Teknik Pengairan sesuai tugas yang akan diembannya sebagai pejabat fungsional Teknik Pengairan Terampil. Nilai KKK diberikan oleh widyaiswara dan atau pembimbing pada saat pendalaman dan penyajian dalam seminar yang meliputi indikator sebagai berikut: (1) Identifikasi masalah; (2) Analisis masalah; (3) Sistimatika penulisan.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
34
3)
Penilaian terhadap seminar (presentasi) yang meliputi indikator sebagai berikut: (1) Efektifitas teknik presentasi; (2) Penguasaan materi
3.
Evaluasi Akhir a.
Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi kelulusan peserta, oleh suatu Tim Evaluasi terdiri dari: 1)
Kepala Lembaga Pelatihan
2)
Penanggung jawab harian program diklat yang berjalan;
3)
Seorang penjabat fungsional instansi penyelenggara;
4)
Penanggung jawab evaluasi program diklat.
Kepala lembaga pelatihan bertindak selaku ketua tim evaluasi akhir. b.
Evaluasi akhir dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi terhadap aspek sikap dan perilaku serta aspek akademis/ penguasaan materi.
c.
Nilai sikap dan perilaku serta nilai akademis/ penguasaan materi direkapitulasi dengan pembobotan masing-masing sehingga menghasilkan nilai akhir.
4.
Kualifikasi kelulusan Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut: a.
Sangat memuaskan
(skor: 92,5 – 100);
b.
Memuaskan
(skor: 85,0 – 92,4);
c.
Baik sekali
(skor: 77,5 – 84,9);
d.
Baik
(skor: 70,0 – 77,4);
e.
Tidak lulus
(skor: di bawah 70,0).
Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70 dinyatakan tidak lulus. Ketidakhadiran peserta melebihi 5% dari keseluruhan jumlah jampel (dari sejak pembukaan sampai dengan penutupan) dinyatakan gugur. b. Evaluasi Terhadap Materi Pelatihan Penilaian terhadap materi pelatihan meliputi unsur-unsur sebagai berikut: 1. Keterkaitan materi dengan tugas 2. Tingkat manfaat materi 3. Kualitas materi 4. Tingkat kesulitan materi 5. Media pendukung (ilustrasi, transparansi, gambar dsb) 6. Waktu/durasi penyajian materi Penilaian terhadap materi pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan, terhadap materi KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
35
diklat/modul pelatihan. Hasil penilaian diolah oleh penyelenggara dan disampaikan ke PUSBIN-KPK sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas Kurikulum Pelatihan yang akan datang. c. Evaluasi Widyaiswara/ Instruktur/ Fasilitator Aspek yang dinilai dari widyaiswara adalah sebagai berikut 1.
Pencapaian tujuan instruksional;
2.
Sistematika penyajian;
3.
Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program diklat;
4.
Ketepatan waktu dan kehadiran;
5.
Penguasaan metode dan sarana diklat;
6.
Sikap dan perilaku;
7.
Cara menjawab pertanyaan dari peserta;
8.
Penguasaan bahasa;
9.
Pemberian motivasi kepada peserta;
10. Penguasaan materi; 11. Kerapihan berpakaian; 12. Kerjasama antar widyaiswara (dalam tim). Penilaian terhadap widyaiswara/ instruktur/ fasilitator dilakukan oleh peserta dan penyelenggaran pelatihan. Hasil diolah dan disampaikan oleh penyelenggaran kepada setiap widyaiswara sebagai masukan bagi yang bersangkutan untuk peningkatan kualitas masing-masing widyaiswara pada masa yang akan datang. d. Evaluasi Kinerja Penyelenggara Aspek yang dinilai terhadap kinerja penyelenggara antara lain sebagai berikut: 1.
Efektivitas penyelenggara;
2.
Kesiapan dan ketersediaan sarana diklat;
3.
Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;
4.
Kebersihan kelas, asrama, kafetaria, toilet;
5.
Ketersediaan dan kelengkapan bahan diklat;
6.
Ketersediaan fasilitas olah raga, kesehatan dan ibadah;
7.
Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara;
8.
Administrasi diklat yang meliputi: a.
Sejauhmana penatausahaan diklat telah dilaksanakan dengan baik
b.
Tersusunnya seluruh dokumen dan bahan-bahan diklat dalam satu file.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
36
Penilaian terhadap kinerja penyelenggara dilakukan oleh widyaiswara dan peserta. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan program pelatihan yang akan datang dan bahan akreditasi lembaga pelatihan. e. Sertifikat 1.
Kepada peserta Pelatihan yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik sesuai dengan kriteria penilaian pada Bab Evaluasi, diberikan Sertifikat Pelatihan.
2.
Kepada Pengajar yang telah menyelesaikan tugasnya dengan meraih prestasi tinggi berdasarkan hasil penilaian peserta pelatihan, diberikan Piagam.
3.
Kepada Unit Pelaksana Diklat (UPD) yang menunjukkan prestasi tinggi berdasarkan penilaian peserta dan Tim dari PUSBIN-KPK, diberikan Piagam.
I. LEMBAGA PELATIHAN Diklat Berdasarkan Kompetensi dilaksanakan oleh Lembaga Diklat yang terakreditasi.
KPBK Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
37