CMYK
PANTON Sikula Lon Sayang Nasruddin (Ketua Komite Trienggadeng) Assalamualaikum keu mandum kawom Yang na di barak atawa di tenda Meu’ah lon lake yoeh dilee phon- phon Kadang sit dilon na salah haba Jinoe tsunami katroh dua thon Pakon nasib lon mantong bak tenda Di jak aneuk miet ditanyong bak lon Pakeun bubong oen tan soe peutaba Lon seu ot dilon wahe e adoe Keun han lon pokoe nasib gata Menyo bit meunan wahe adoe e Rugoe na Cupo ngen Ibu Laila Rumoh sikula yoeh phon diyue lheh Lheuh nyan meuteu oh ka dibi tenda Jinoe tenda pih ka brat that reuloh Soe yang na meuteu oh jak gantoe teuma Wahe aduen lon han ek le lon theun ‘Oh uroe su um manoe ie ru oh Kamoe ngen guru meupeuthen-peuthen Wate uroe su um lagee geuruboh Walau pih meunan beurayek saba Kadang Ibu Laila buet geuputroh Kamoe Komite ngen Mitra Paska Kaleuh jak bak gata jak kaloen beudeuh Wahe adoe lon kamoe peuduli Peu lom Di Sigli na Cupo Reda Dua ngen Ida Lhee ngen Pak Yusri Agus TI-I ideh di Banda Di Banda Aceh sabe geu ungki Geujak lobi le Pak Winoto Dari lua Nanggroe pih na waki Yang nan jih dibri Mister Flo Jinoe Tsunami di jalan lhee thoen Bek le nasib sabe bak tenda Semoga bagah lheuh rumoh ngen geudong Tempat meulindong dari cuaca Meumada ‘oh noe haba lon rika Kadang sit campli jeut keu peunawa Lon lakee meu’ah meugilhe aki Semoga tsunami bek le troh teuka Desa Meue Trienggadeng, Pidie Januari 2006
salam redaksi Pentingnya Mediasi
ALAU Anda membaca tabloid ini, baik yang edisi sebelumnya maupun yang sekarang, disebutkan adanya mediasi dalam sejumlah kasus yang diberitakan. Mediasi ini bernama Pertemuan Konsultasi Publik, atau biasa disebut Public Consultation Meeting (PCM). Sebuah upaya untuk mencari solusi atas berbagai masalah yang muncul dalam proses rehab rekons Aceh, khususnya yang terjadi di Kota Banda Aceh, Pidie, Bireuen, Nagan Raya, Aceh Barat dan Aceh Jaya. Upaya mediasi memang tidak selalu berjalan mulus seperti yang diharapkan masyarakat. Bisa saja butuh beberapa kali mediasi baru bisa ditemukan bentuk penyelesaiannya. Kadang hambatannya justru pada kengganan pihakpihak yang dipersoalkan oleh warga untuk duduk bersama mencari penyelesaian atas masalah yang muncul dalam pembangunan kembali Aceh. Kalau sudah begini, biasanya masalah itu akan terkatung-katung. Warga merasa dirugikan, image pemberi dana atau pelaksana proyek pun tidak baik dimata mereka. Untuk itulah dalam edisi kali ini, Jroh mencoba menurunkan laporan utama tentang kasus pengutipan liar dalam pemasangan sambungan listrik yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Panteraja, Pidie. Setelah melewati proses mediasi beberapa kali, masalah yang cukup pelik ini akhirnya bisa diselesaikan. Minimal ada upaya yang akan ditempuh, baik oleh warga maupun PLN dan rekanannya—AKLI untuk memastikan supaya bantuan sambungan listrik gratis itu benar-benar tepat sasaran, sehingga korban tsunami tidak merasa dirugikan.
K
Saluem Jroh sebenar Jroh
JR H
Email:
[email protected] website: www.ti.or.id
GRATIS
MEDIA MONITORING REKONSTRUKSI ACEH
>TERBIT
16 HALAMAN >
EDISI. 09 >15 - 28 FEBRUARI 2007
KUTIPAN MEMBAWA TERANG
Program listrik gratis bagi para korban bencana tsunami di Pidie ternyata dimanfaatkan oleh oknum AKLI untuk melakukan kutipan. Setelah dimediasi, kasus pungli ini akan diselesaikan PLN FOTO/IST
Yusrizal/Paska Pidie
B
AGI para korban tsunami, bisa mendapatkan rumah bantuan dari BRR atau NGO adalah suatu anugrah. Begitu juga yang dirasakan oleh warga di Kecamatan Panteraja, Pidie khususnya di Desa Keude, Tu, Mesjid, Peurade, dan Reudeup. Tapi kebahagiaan itu terasa berat karena harus mengeluarkan biaya untuk penyambungan listrik di rumah barunya itu. Lebih tragis lagi belakangan mereka mengetahui bahwa pemasangan listrik itu sebenarnya gratis. Dalam surat edaran PLN NAD tertanggal 23 Juni 2006 disebutkan, “Bahwa permintaan penyambungan baru tenaga listrik untuk rumah yang digunakan bagi masyarakat korban tsunami baik yang dibangun oleh BRR maupun LSM akan dibebaskan dari Biaya Penyambungan (BP) dan Uang Jaminan Langganan(UJL)”. Warga hanya dibebani biaya sebesar Rp.6.000,oleh PLN, yang akan digunakan untuk menandatangani surat pernyataan. Hasil investigasi Paska Pidie terhadap kasus yang masuk melalui FPM (Form Pengaduan Masyarakat) bulan Nopember 2006, menunjukkan bahwa program sambungan listrik oleh PLN Cabang Sigli kepada masyarakat korban tsunami di wilayah Kecamatan Panteraja benarbenar jauh dari harapan. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa masih terjadi pungutanpungutan terhadap pemasangan meteran ke rumah-rumah korban tsunami. Pungutan yang dilakukan oleh instalator untuk biaya pemasangan sangat beragam, berkisar antara Rp.250.000,sampai Rp.400.000,-, bahkan ada yang terpaksa membayar Rp.900.000,-. “Saya pertama sekali disuruh bayar satu juta rupiah namun saya menolak, akhirnya melalui proses tawar menawar saya dikenai biaya Rp. 900.000”, ngaku seorang penerima bantuan. “Kalau memang biaya ini ketetapan, kenapa besarannya bisa minta kurang” ungkap salah seorang warga Keude Panteraja dengan heran. “Pengutipan tersebut sudah di luar batas kewajaran, kalau jumlahnya kecil untuk sekedar uang kopi, kami ikhlas”, ungkap warga dengan nada jengkel. Yang sangat menyakitkan lagi bagi yang tidak mau membayar, maka listrik tidak akan masuk ke rumahnya. Istilahnya; ada uang listrik nyala, tidak ada uang listrik tidak nyala. “Kalau bapak tidak sanggup bayar berarti listrik tidak akan dipasang, begitu katanya”, ujar salah seorang warga. ■
HALAMAN
2
SURAT PEMBACA Masih Tetap Tinggal di Shelter
SUDAH hampir dua tahun kami tinggal di shelter, rumah semi permanen. Rumah itu dibangun oleh Canadian Red Cross. Entah sampai kapan kami tinggal shelter. Kami pernah mendapatkan informasi bahwa pihak Canadian Red
saya prihatinkan adalah, jalan raya yang ada di Calang menuju Banda Aceh. Hingga saat ini masih rusak parah. Setiap saya mau ke Banda Aceh harus melewati jalan yang rusak. Jalannya masih tanah dan berbatuan. Sampai kapan jalan ini dibangun? Saya sempat mendengar bahwa jalan ini akan dibangun oleh NGO internasional. Tetapi hingga kini belum juga dibangun.
Cross akan membangun rumah per -
Maulana
manen untuk kami. Tetapi kami juga tidak tahu kapan realisasinya. Soal pendataan, sudah setahun lebih mereka melakukannya. Tetapi hingga saat ini, belum ada tanda-tanda untuk dibangun. Kami juga tidak mengerti mengapa demikian. Kami minta kepastiam kapan rumah kami dibangun.
Persyaratan CRC Macam-Macam
BERMACAM
syarat diminta pihak
Sriwati
Canadian Red Cross untuk membuat ru-
Sampoinet, Aceh Jaya
mah. Seperti sekarang mereka meminta
surat nikah warga di Lhok Buya, untuk
Jalan Calang-Banda Aceh Rusak Parah
SAYA
Calang, Aceh Jaya
warga Calang, Aceh Jaya.
Wilayah Calang, khususnya, Aceh Jaya umumnya, merupakan wilayah yang paling parah dilanda tsunami. Hingga saat ini proses rehab-rekon masih ber jalan lambat. Saya sempat ke beberapa wilayah yang terkena tsunami. Tetapi kondisinya sudah agak membaik. Yang
syarat membuat rumah. Kita pikir, pihak Canada Red Cross seperti WH yang meminta surat nikah segala. Padahal, surat keterangan keucik dan data jumlah penduduk, sudah diberikan. Tapi kalau kami membuat surat nikah, diperlukan waktu sekarang. Sepertinya pihak Canada sengaja memperlambat waktu pembuatan rumah. Dengan indikasi meminta persyaratan yang bermacam-macam.
Dulah
Anak-anak di desa Reudeup, Kecamatan Panteraja, Pidie sedang serius memperhatikan isi berita tabloid Jroh edisi 08, terkait dengan berita foto tentang kondisi sekolah SD Negeri Keub, Arongan Lambalek, Aceh Barat.
Lhok Buya, Aceh Jaya
SUSUNAN TIM MEDIA: Penanggung Jawab/Pimpinan Umum: Rizal Malik Pimpinan Redaksi: Mochamad B Winoto Redaktur Pelaksana: Tony Alexander, Wakil Redaktur: Fadjar Pratikto Reporter: M Istijar, Aceh Jaya: Muhammad, Banda Aceh: Muhammad Purna. Nagan Raya/Meulaboh: Jaka Rasyid. Distribusi: Vera Deniza; Amir Yunus Sirkulasi: Masyarakat Partisipatif (Aceh Jaya) Paska Pidie (Pidie) Paska Bireuen (Bireuen) GeRAK (Banda Aceh) GeRAK (Aceh Barat), Papan - Meulaboh. REDAKSI: Menerima Artikel Opini dari luar yang berkaitan dengan proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh atau tentang upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di Aceh. Panjang tulisan maksimal 8.500 karakter. Tulisan yang dimuat akan mendapat honor yang memadai. Artikel bisa dikiram ke Alamat Redaksi Jroh: Transparency International (TI) Indonesia Jln T Iskandar Jl. T Iskandar Km.5 (M Nuri) Lam Ujong, Meunasah Baet, Aceh Besar Phone/Fax: +62(0) 651-22 780, atau email:
[email protected]
HALAMAN
3
Kasus Listrik Di Panteraja:
Sejuknya sebuah Mediasi Yusrizal/ Paska Pidie YA,
saya senang sekali, PLN
Ranting Meureudu akan siap hadir, dan tolong juga konfir -
Masalah pengutipan pemasangan listrik di Desa Reudeup, Panteraja, Pidie yang sempat mencuat beberapa bulan ini, akhirnya bisa diselesaikan melalui forum mediasi dengan semua pihak.
masi tentang waktu dan tempat pelaksanaannya kepada kami,
faatkan oleh segelintir oknum
jawab Safrizal, Kepala Ranting
(calo) untuk mengibuli para ca-
PLN Meureudu, Senin (5/2).
lon pelanggan PLN.
Jawaban itu muncul saat Pas-
Mencari Solusi
ka Pidie via telpon menawarkan
Inisiatif pelaksanaan media-
daiadakannya mediasi untuk
si kasus ini mulanya muncul
menyelesaikan masalah biaya
dari masyarakat sendiri yang di-
pemasangan meteran listrik bagi
suarakan melalui komite pe-
para korban bencana tsunami
mantau yang ada di Desa Reu-
di Desa Reudeup, Panteraja, Pi-
deup. Menindaklanjuti keingi-
die.
nan warga, dilakukanlah tawa-
Sebuah awalan yang sejuk
ran ke PLN sebagai pemilik pro-
ketika pihak yang selama ini di-
gram bantuan dan AKLI (Asos-
tuding oleh masyarakat sebagai
iasi Kontraktor Listrik Indone-
instansi yang paling bertang-
sia) sebagai pelaksana di lapan-
gungjawab dalam kasus pung-
gan. Mereka
gutan liar pemasangan listrik
untuk dilaksanakan mediasi
yang muncul dalam beberapa
pada Rabu (7/2) di Balai Save
bulan ini, mau menerima aja-
The Children, Desa Reudeup.
kan untuk menyelesaikannya secara terbuka.
akhirnya setuju
Kenapa hanya Reudeup? Hasil rapat Komite Panteraja den-
Seperti diketahui, sebagian
gan Paska Pidie dan TI Indone-
besar warga Desa Keude, Tu,
sia serta masukan dari Abdul-
Mesjid, Peurade, dan Reudeup,
lah (Koordinator AKLI Ranting
Panteraja mengeluhkan adanya
Meureudu), memang
pengutipan dalam pemasangan
mendasikan acara mediasi han-
sambungan listrik baru bagi
ya khusus untuk warga Reude-
korban tsunami. Besarnya ber -
up. Kesepakatan ini diambil
variasi dari mulai Rp. 250.000-
dengan alasan, lingkup yang
900.000. Padahal pemasangan
kecil akan lebih mudah dalam
listrik merupakan program PLN
memfasilitasinya. Setelah Reu-
yang dilakukan secara cuma-
deup baru nanti akan disepakati
mereko-
cuma untuk membantu korban
apakah akan diselesaikan per
tsunami.
desa atau sekaligus untuk desa-
Kami sangat menyesalkan
desa lain yang juga mengalami
tindakan yang dilakukan oleh
masalah serupa seperti Desa
oknum tidak bertanggungjawab
Mesjid, Peurade, Keude Panter -
di lapangan, inikan sangat
aja, dan Tu.
merugikan masyarakat, ujar
Dengan jumlah penerima
Bapak Lukman, Manager SDM
bantuan listrik yang lebih sedi-
PLN Sigli, saat menerima tim
kit dibandingkan desa lain, Re-
dari Paska Pidie di ruang ker -
udeup sangat cocok sebagai con-
janya Belem lama ini. Namun
toh dalam mencari solusi penye-
PLN juga akan mengecek kebe-
lesaian kasus ini, kata anggo-
narannya, apakah yang dikena-
ta Komite Panteraja. Disamping
kan kutipan itu korban tsuna-
itu, dengan peserta yang tidak
mi atau bukan, apakah sudah
terlalu banyak juga mudah
termasuk kriteria yang dimak-
dalam prosesnya.
sud dalam surat edaran PLN atau tidak?
Acara mediasi tersebut diawali dengan pemaparan Sek-
Pengratisan biaya pemasangan meteran listrik sesuai den-
des Desa Reudeup, M. Yasin AR, yang mewakili warga. Menurut-
gan surat edaran PLN Wilayah
nya, pada intinya penerima ban-
NAD memang hanya berlaku
tuan di Desa Reudeup meng-
bagi yang memeohon pemasan-
inginkan penjelasan dari pihak
gan di atas
tanggal 23 Juni
PLN maupun AKLI Ranting
2006, sedangkan pemasangan di
Meureudu menyangkut kutipan
bawah tanggal tersebut akan
biaya pemasangan meteran lis-
berlaku ketentuan seperti bi-
trik kepada rumah-rumah ban-
asa.
tuan untuk korban tsunami.
Asisten Manager Komersil PLN Sigli, Bapak Idrus
juga
Pihak AKLI Ranting Meureudu pada acara ini memang
mengaku prihatin terhadap apa
menjadi sasaran pertanyaan
yang dialami oleh masyarakat
masyarakat. Bisa dimaklumi,
Panteraja, karena pada dasarn-
karena selama ini yang men-
ya PLN sudah mengeluarkan
gutip biaya pemasangan meter -
aturan yang jelas tentang prose-
an adalah para instalator yang
dur yang harus ditempuh oleh
bernaung di bawah AKLI Rant-
calon pelanggan PLN. Apa yang
ing Meureudu. Apalagi pada saat
dialami oleh masyarakat saat
pelaksanaan Konsultasi Publik
ini harus diakui adalah akibat kurang gencarnya kegiatan so-
Nopember 2006 lalu, pihak PLN telah menyatakan bahwa tang-
sialisasi yang dilakukan oleh
gung jawab pemasangan di
PLN sendiri. Sehingga ketidak-
lapangan menjadi tugas AKLI
tahuan masyarakat ini diman-
bukan lagi PLN.
Mediasi kasus Listrik di Desa Reudeup, Pante Raja Pidie.
DOK: PASKA PIDIE
Kami ingin tahu kenapa saat
bukti-bukti masa pemasangan
bantuan. Menurutnya, kalau
masuk ke desa, para instalator
meteran di seluruh rumah ban-
insatalasi listrik yang dipasang
ini menawarkan meteran murah
tuan untuk warga Reudeup.
tidak memenuhi standarisasi
kepada kami, padahal ken-
Kuncinya pada waktu pemasan-
PLN, maka yang rugi juga ma-
yataannya untuk rumah bantu-
gan itu diajukan. PLN bersedia
syarakat sendiri. Penerima ru-
an, gratis, tanya seorang war -
untuk memberikan rekap pe-
mah harus mengeluarkan biaya
ga Reudeup. Persoalan ini sebe-
masangan untuk rumah bantu-
lagi untuk
narnya berpangkal pada keku-
an di Desa Reudeup. Syaratnya
berikut biaya pemasangannya.
rangtahuan masyarakat ter -
warga cukup hanya dengan
Pelaksanaan mediasi yang
hadap program listrik gratis.
memberikan nomor NK nya
berlangsung hampir dua jam
Padahal dalam Surat Edaran
saja, kata Zulkifli, yang hadir
tersebut akhirnya menghasilkan
yang dikeluarkan PLN NAD
mewakili Kepala
kesepakatan: PLN akan merekap
sudah jelas disebutkan.
Meureudu.
PLN Ranting
kabel instalasi
semua nomor langganan untuk
Setelah hal itu dijelaskan pi-
Saya juga berani memper -
rumah bantuan, sehingga dike-
hak PLN, titik terang mulai ke-
tanggungjawabkan, bahwa se-
tahui milik siapa saja yang
lihatan, dan ternyata tidak se-
mua meteran yang saya tangani
gratis sesuai dengan Surat Eda-
mua pemasangan instalasi lis-
saat itu bukan termasuk dalam
ran PLN. Untuk mempercepat
trik gratis. Tidak semua rumah
program gratis, jawab Ramli,
prosesnya, masyarakat akan
bantuan dapat biaya penyam-
salah seorang instalator yang
membantu memberikan Nomor
bungan gratis, ini dikarenakan
menangani di Desa Reudeup.
NK-nya masing-masing.
instruksi PLN
baru ada sejak
Menurutnya, selama ini memang
Forum mediasi ini juga men-
tanggal 28 Juni 2006, jelas
ada pungutan tetapi itu tak leb-
geluarkan beberapa rekomenda-
Zulkifli, Supervisor Pelayanan
ih untuk jerih dan keringat yang
si kepada PLN dan AKLI Rant-
PLN Ranting Meureudu.
Jadi
dikeluarkannya. Bahkan ada
ing Meureudu. Untuk PLN, seg-
pemasangan listrik yang dilaku-
yang ikhlas memberikan karena
ala bentuk biaya, instruksi,
kan sebelum tanggal itu tidak
dia telah membantu sejak dari
ataupun program yang menyen-
gratis. Kalau pun ada yang
awal pengurusan hingga listrik
tuh kepentingan rakyat agar
meterannya dipasang pada bu-
menyala di rumah warga.
sesegera mungkin disosialisasi-
lan Agustus 2006, masih belum
Banyak warga yang memin-
kan ke masyarakat. Sedangkan
bisa digratiskan biaya pemasan-
ta jasa saya untuk mengurusn-
kepada AKLI diharapkan segala
gannya kalau pengurusan untuk
ya. Saat saya suruh untuk men-
bentuk penanganan berikut bi-
pemasangannya sudah diajukan
gurus sendiri ke PLN, mereka
aya yang harus dikeluarkan oleh
sejak sebelum surat edaran itu
ada yang ngotot agar saya saja
pelanggan kepada instalator,
berlaku. Karena segala pengu-
yang menyelesaikannya, jelas
harus diberitahukan kepada
rusannya masih dengan aturan
Ramli. Wajar dong, kalau saya
publik. Sehingga tidak ada ke-
lama, maka meskipun meteran-
dapat uang lebih untuk kerja
curigaan di saat pelanggan
nya dipasang pada masa gratis,
yang juga lebih.
harus mengeluarkan lebih ban-
Ramli juga menyarankan, se-
yak biaya dibandingkan pelang-
baiknya TI Indonesia dan Paska
gan lain. Sebelumnya PLN juga
Penyelesaian masalah kesim-
Pidie sebagai mediator, juga tu-
mengharapkan agar AKLI lebih
pangsiuran pengutipan biaya
rut mengawasi jalannya pe-
proaktif dalam mengawasi kin-
pemasangan listrik ini akhirn-
masangan instalator yang di-
erja anggotanya, sehingga tidak
ya menemukan solusi. Semua
lakukan oleh BRR maupun
muncul kutipan liar seperti se-
setuju untuk mengumpulkan
NGO-NGO pada rumah-rumah
belumnya. ■
biayanya tetap mengacu aturan lama, tambah Zulkifli.
HALAMAN
4
Misteri Rumah Ganda Di Lampoh Daya Sejumlah warga desa Lampoh Daya, Jayabaru diduga mendaptkan bantuan rumah ganda dari BRR dan Turki. Tapi, mereka menyalahkan verifikasi yang telah dilakukan oleh BRR. Muhammad Purna/ Gerak Aceh ENTARI
M
mah ganda di daerah ini. Mereka adalah warga Desa Lampoh Daya, Kecamatan
baru saja menampa-
Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Yang pal-
kkan wajahnya di ufuk Timur.
ing aneh adalah, seorang kepala desa da-
Angin bertiup perlahan. Pagi
pat rumah, tapi istrinya juga dapat dan
itu cuaca sangat cerah. Di-
yang lebih parah lagi anaknya yang masih
antara kepulan asap kenderan dan debu
terdaftar dalam KK juga mendapatkan
jalanan, terlihat beberapa deret rumah
satu unit rumah, sebenarnya ada apa ini,
yang sedang dibangun. Beberapa pekerja
seorang wanita yang bernama Wati mem-
tampak sedang mengaduk semen den-
pertanyakan.
gan menggunakan cangkul dan skop, be-
Penuturan yang sama juga disampai-
berapa pekerja lain sibuk memasang
kan oleh seorang
kusen jendela pada bahagian rumah
gakui bernama Jon (40). Kebanyakan
laki-laki
yang men-
yang menghadap kejalan.
warga dari desa lain yang mendapatkan
Kebanyakan dari rumah yang sedang
rumah disini, karena mereka ada
dibangun itu, bertempelkan kertas putih
hubungan famili dengan perangkat Desa
ukuran volio yang bertuliskan nama
Lampoh Daya, disamping itu mereka
orang. Kertas-kertas itu tertempel pada
juga punya tanah disini, sehingga den-
didinding depan masing-masing rumah,
gan mudah mereka mendapatkan ban-
ada juga yang tertempel pada selembar
tuan rumah.
papan yang dipajang khusus menyeru-
Dari data yang berhasil dikumpulkan,
pai pamflet. Dibeberapa tempat, selain
diketahui ada sekitar 5 warga setempat
rumah yang sedang dibangun, juga ter -
yang diduga mendapat
lihat sejumlah rumah yang sudah sele-
dari
sai dikerjakan.
ah). Tidak kalah serunya, 4 istri juga
Rumah Bantuan BRR di desa Lampoh Daya.
FOTO/MUHAMMADA PURNA
rumah double
BRR dan Turki (Bulan Sabit Mer -
Entah apa yang membuatnya kesal,
mendaptkan rumah meskipun suamin-
tiba-tiba seorang pemuda menyandung
ya masing-masing sudah menerima ban-
sebuah batu kecil yang ada didekat kak-
tuan rumah. Ada juga tiga anak yang
inya, matanya melotot kearah tiga unit
kartu keluarga (KK)-nya masih menyatu
rumah yang berdekatan. Mentang-men-
dengan orang tuanya dan belum berke-
tang punya jabatan, dapat seenaknya
luarga juga mendapatkan bantuan ru-
mengatur jatah rumah, katanya den-
mah. Sedangkan warga dari luar desa
gan nada marah. Setelah dibujuk dan
yang mendapatkan rumah bantuan ber -
diajak bicara baik-baik oleh wartawan
jumlah sekitar 4 orang. Semuanya ban-
jroh terungkap bahwa, pemuda itu ke-
tuan dari BRR.
sal gara-gara di desa itu sangat banyak
Anehnya, sekretaris Desa Lampoh
masyarakat yang mendapatkan lebih
Daya, Agus yang dikonfirmasi Jroh men-
dari satu rumah.
FOTO/MUHAMMADA PURNA
gakui tidak tahu menahu tentang
sudah melakukan verifikasi terhadap
ng oleh salah seorang warga yang diduga
Menurut keterangan dia, ada ma-
masalah bantuan double itu, bahkan
warga yang berhak mendapatkan ru-
mendapat rumah ganda tersebut. Itu
syarakat yang sudah mendapat rumah
dia membantahnya, dan malah men-
mah. Untuk tahap awal BRR memban-
hanya tuduhan, saya hanya mendapat-
bantuan yang dibangun oleh pemerin-
yalahkan BRR. Setahu saya tidak ada
gun 208 unit rumah untuk tahun 2005,
kan satu rumah, memang disamping ru-
tah Turki, juga mendapat rumah ban-
warga yang mendapatkan rumah lebih
kemudian tahun 2006 ditambah lagi 48
mah saya ada satu rumah satu lagi, tapi
tuan Badan Rehabilitasi dan Rekon-
dari satu, kalaupun ada berarti kesala-
unit, sehingga keseluruhan rumah yang
itu punya orang lain. Kalau juga nantin-
struksi (BRR NAD-Nias). Pengakuan
han BRR, karena ini hasil verivikasi dari
dibangun oleh BRR di Desa Lampoh
ya ada yang memperoleh rumah melibihi
yang serupa juga diungkapkan oleh Hadi
mereka. Mengenai adanya warga lain
Daya berjumlah 256 unit. Yang berhak
dari satu, itu karena BRR tidak pernah
(39). Yang dapat rumah lebih dari satu
yang mendapatkan rumah di Lampoh
mendapatkan rumah sudah melewati uji
memberikan kriteria penerimaan rumah,
rata-rata keluarga orang yang punya
Daya, itu hanya pengalihan dari tem-
kelayakan oleh BRR, tandasnya. Tapi
dalam hal ini warga tidak boleh disalah-
jabatan di desa, kepala lorong, tuha
patnya, karena ditempatnya tidak pun-
Agus tidak merinci lebih lanjut bentuk
kan, ungkapnya. Dia juga membantah
peut, pokoknya perangkat-perangkat
ya tanah, sehingga dialihkan kesini,
uji kelayakan yang dimaksudnya.
dirinya punya jabatan dalam struktur pe-
desalah, tukasnya.
disini mereka punya tanah. Kalau dou-
Dari beberapa sumber lain yang dite-
ble saya rasa tidak mungkin, tuturnya.
mui Jroh mengakui adanya penerima ru-
Menurut Sekdes, dalam hal ini BRR
Pernyataan Sekdes itu, juga diduku-
merintahan desa. ■
Lempar Batu Sembunyi Tangan DATA SEMENTARA PENERIMA BANTUAN RUMAH BERMASALAH NO
NAMA
STATUS
BENTUK BANTUAN
1 2 3 4
MA AK M.A M.N
Kepala Keluarga Anak (masih terdaftar dalam KK) Penduduk desa lain Penduduk Desa Lain (bukan Korban tsunami) Kepala Keluarga Istri Kepala Keluarga Istri Kepala Keluarga Anak (masih terdaftar dalam KK) Anak (masih terdaftar dalam KK) Kepala Keluarga Penduduk Desa Lain Kepala Keluarga Istri Penduduk Desa Lain Kepala Keluarga Istri
Rumah Turki & BRR Rumah BRR Rumah BRR
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
SD HL MD DR AU SY SF WS ZK UA HN NM MY FH
Rumah BRR Rumah Turki & BRR Rumah BRR Rumah Turki & BRR Rumah BRR Rumah Turki & BRR Rumah BRR Rumah BRR Rumah Turki & BRR Rumah BRR Rumah BRR Rumah BRR Rumah BRR Rumah BRR Rumah BRR
SEORANG
pengamat rekonstruk-
empat. Kelemahan ditingkat desa yang
si Aceh Ir, Tarmizi Adnan, MM ber -
selama ini terjadi adalah, pejabat di
pendapat. Sebenarnya kalau kita
desa kurang melakukan berkordinasi
lebih jeli dan teliti, ada dua kesala-
dengan warga dalam setiap kebijakan
han disini. Yang pertama kesalahan
diambil, sehingga wajar saja, kalau ada
sistem, dan ini penekanannya lebih
warga yang komplain. Kalau sudah be-
kepada BRR. Seharusnya sebelum
gini, kan susah, mereka mudah saja
verifakasi dilakukan, BRR juga
menjawab, ini kesalahan BRR. Akhirn-
harus menginvestigasi data yang di-
ya yang terjadi apa, lanjutnya, lempar
ajukan oleh kepala desa atau peja-
batu sembunyi tangan.
bat yang berwewenang, bila perlu
Juru Bicara BRR Tuanku Mirza
juga disertai dengan Kartu Keluar -
Keumala yang dikonfirmasi melalui
ga (KK) agar tidak terjadi tumpang
telepon selularnya tidak menampik
tindih, disamping itu harus ada kri-
ada indikasi tersebut. Lagi-lagi saya
teria yang baku, dan ini pula yang
tegaskan, BRR tidak pernah mentol-
sangat jarang dilakukan oleh BRR,
erir hal-hal yang demikian, men-
katanya.
genai penerimaan rumah ganda,
Menurutnya, yang kedua adalah
sedang dalam pengusutan, kalau
kesalahan sector dimana penekanan-
terbukti kami akan mengambil tin-
nya lebih kepada perangkat desa set-
dakan, tegasnya.
■
HALAMAN 5
Rumah Ideal Versi Up-Link Model pembangunan rumah partisipatif yang dijalankan oleh Up-Link di Meuraxa, Banda Aceh, ternyata masih mengalami beberapa kendala sehingga tidak bisa diselesaikan sesuai target. Lemahnya pengawasan dari warga dianggap sebagai salah satu faktornya.
juga akan memakan waktu yang sedikit lebih lama. Mengenai keterlambatan pasokan bahan utama material. Hal ini dibenarkan oleh Doddy Sudrajat, Projeck Manager Up-Link Indonesia. Karena faktor transportasi dan ketersedian bahan material yang dibutuhkan. Namun hal bukanlah faktor utama, berkaitan dengan masih adanya sisa rumah bantuan
Oleh : Firman Hadi/Gerak Aceh
A
DA
yang belum selesai dibangun tersebut. masih ada yang belum selesai 100%. Padahal
Doddy menyebutkan, bahwa konflik Intern
Up Link sudah mulai bekerja di desa ini ham-
sesama warga mengenai pembangunan ru-
pemandangan yang menarik di
pir dua tahun. Tepatnya sejak Juni 2005, dan
mah tersebut, sangat berpengaruh terhadap
sejumlah wilayah yang terkena dam-
akan berakhir kontrakya pada 31 Februari
laju proses pembangunan rumah bantuan di
pak bencana tsunami. Di bekas re-
2007 ini.
Asoe Naggroe khususnya dan Meuraxa pada
runtuhan bangunan yang rata dis-
Dri total 132 rumah bantuan Up-Link di
umumnya, di dalam wilayah kerja Up-Link.
apu oleh gelombang tsunami, muncul deret-
desa itu, 20 rumah masih dalam proses
Tim pembangunan rumah yang berasal dari
an rumah-rumah baru yang dibangun oleh
pengerjaan, dan batas kontraknya akan be-
masyarakat setempat dianggap tidak bekerja
BRR serta lembaga donor dan NGO. Ibarat
rakhir 31 Februari ini. Menurut Zulfahmi,
dengan baik.
cendawan di musim hujan, mereka memban-
Proses selanjutnya akan diserahkan kepada
Jika pemiliknya aktif mengawasi maka
gun rumah-rumah bantuan secara bertahap.
masyarakat setempat. Namun pihak Up-Link
rata-rata bangunan rumah akan selesai
Pemandangan semacam itu juga bisa dili-
tetap akan memberikan material dan ongkos
dalam jangka waktu sebulan jelas Doddy.
di Desa Asoe Nanggroe, Meuraxa, kota
tukang untuk pembangunan rumah tersebut.
Up-Link menurutnya, hanya melakukan pen-
Banda Aceh. Diantara bangunan-bangunan
Menurut warga desa setempat, Taufik(47),
dampinggan saja dalam melakukan penga-
baru itu terdapat rumah-rumah berbentuk
penyebab keterlambatan pembangunan rumah
wasan. Karena itu, masyarakat dianggap
panggung, dengan tinggi hampir mencapai 4
di Asoe Nanggroe karena molornya jadwal
kurang berpartisipasi dalam proses pemban-
meter. Kontruksi rumah tersebut adalah ru-
penyuplaian bahan material dari Up-link.
gunan rumah bantuan tersebut. Rata-rata
mah permanen.
Keadaan itu membuat para tukang terpaksa
masyarakat hanya menginginkan terima kun-
Sebagian rumah panggung yang sudah se-
mengundurkan jadwal kerja mereka sampai
ci saja, atau langsung jadi. Namun dia juga
lesai dibangun mulai dihuni oleh warga. Se-
diterimanya bahan material tersebut. Sehing-
mengakui bahwa ada factor keterlambatan
bagian sudah ditempati oleh masyarakat ujar
ga otomatis jadwal rencana pembangunan ru-
dari Up-Link dalam penyaluran bahan mate-
Zulfahmi, Keuchik Asoe Nanggroe. Dan Se-
mah menjadi bertambah panjang. Namun
rial.
cara resmi acara serah terima tersebut akan
Taufik mengakui bahwa kualitas bangunan
Sedangkan upaya penanganan bagi rumah
dilakukan Up-Link pada tanggal 25 Februari
rumah bantuan dari Up-Link tersebut sangat
bantuan yang belum selesai dikerjakan, Up-
nanti.
bagus dan kuat.
Link berjanji akan menyerahkan budget pem-
hat
Ada juga rumah yang sudah selesai diban-
Hal senada juga disampaikan oleh salah
bangunan rumah yang tersisa tersebut ke
gun, namun belum ditempati. Dan sebagian
seorang warga lainnya, Nasrullah, bahwa ke-
masyarakat. Sudah pasti setelah habis masa
lagi, terlihat masih dalam tahap pengerjaan,
terlambatan pembangunan rumah tersebut
kontraknya pada 31 Februari 2007 nanti.
belum beratap dan masih belum diplester.
karena faktor tukang yang terlambat bekerja.
Meski dari segi waktu, pembangunan ban-
Tampak disisi bangunan yang belum selesai
Karena tersendatnya pasokan bahan materi-
tuan rumah dari Up-Link terlambat, tapi dari
itu, tempat adukan semen, bahan material
al utama, seperti kayu, semen dan lain-lain.
segi kualitas, bantuan itu dianggap cukup
Faktor lainnya yang menyebabakan pem-
bermutu. Mengenai kualitas rumah, menu-
Rumah panggung tersebut adalah salah
bangunan rumah di Asoe Naggroe agak ter -
rut cerita Doddy berdasarkan hasil peneli-
satu bantuan dari UP Link Indonesia yang ter -
lambat adalah dari bentuk rumah. Berupa
tian tim dari Usyiah, UN Habitat dan Dinas
tunda. Sampai batas serah terima pada 25
panggung, yang
Pekerjaan Umum, mutu rumah yang diban-
Februari nanti, sebagian bantuan rumah itu
berbeda dengan rumah biasa, dan tentu saja
dan lain-lain.
pengerjaannya tentu saja
gun oleh Up-Link dianggap nomer satu. Diantara sekian banyak NGO yang beker ja dalam kegiatan rekonstruksi Aceh, Up-Link adalah salah satu lembaga yang mencoba menerapkan model bantuan yang partisipatif. Warga didorong untuk terlibat aktif dalam proses pengawasan dalam pelaksanaan bantuan, khususnya bantuan rumah untuk para korban tsunami di sejumlah desa. Doddy menjelaskan bahwa, dalam proyek pembangunan rumah di Asoe Naggroe oleh Up-Link tidak melalui jasa Kontraktor. Kontrak langsung dilakukan dengan masyarakat pemilik rumah. Masyarakat yang mencari para tukang untuk membanguan rumah mereka masing-masing. Lamanya kontrak untuk pembangunan rumah
tersebut ad-
alah 45 hari. Dengan model dan tipe yang sudah disiapkan oleh team teknis dari UpLink. Doddy menjelaskan, Up-Link hanya memfasilitasi jalannya proses pembangunan rumah bantuan itu. Namun kebutuhan dasar material utama bangunan, seperti besi dan semen, disediakan oleh lembaga itu. Dan Standard bangunan juga disusun oleh tim teknis Up-Link. Sedangkan budget rumah panggung tersebut per unitnya sebesar Rp52 Juta. Syarat untuk mendapatkan bantuan rumah di wilayah kerja Up-Link, lanjut Doddy bahwa orangnya ada dan harus berada di kampong atau desa itu. Untuk kecamatan Meuraxa sisa rumah yang belum selesai sebanyak 40 rumah, dari total 113 unit rumah bantuan yang belum selesai dibangun dari
Bangunan rumah bantuan Up-link yang belum selesai di Desa Asoe Nanggroe.
FOTO/FIRMAN HADI
seluruh wilayah kerja Up-Link ujar Doddy.■
HALAMAN
6
Bantuan Jenggala Yang Jauh Dari Harapan kan hal yang sama. Meskipun semi-permanen, menurutnya, jika rumah itu dibangun dengan bagus mungkin warga dengan iklas akan menerimanya. Namun karena rumah tersebut makin hari makin parah terutama pada musim hujan ini, warga jadi menderita. Rumah saya kemasukan air dari celah dinding dan bagian dapur sehingga menyebabkan semua pakaian dan alat perabot basah kuyup, ujarnya sambil terisak. Selama ini pemilik rumah bantuan dari Jenggala hanya bisa memamfaatkan beberapa kardus dan seng bekas untuk menutupi beberapa lobang air
Rumah bantuan Semi-Permanen jenggala di desa Blang Oi.
yang masuk di beberapa sudut rumah. Bagi mereka yang penting, sewaktu hujan turun, air tidak memasuki ke dalam rumah. Kondisi itu diperparah dengan keadaan permukaan tanah di desa itu yang sagat rendah, dan belum adanya saluran air yang memadai. Jika dilihat dari temuan lapangan, rumah bantuan yang dibangun sejak Mei 2005 lalu, FOTO/IJAR
Dani-Jaka Tingkir/ GeRAk Aceh
memang kurang layak. Sebagi-
pertama yang diterima warga
menerima
bantuan
tidak kena tsunami saja bisa
an kayu yang digunakan berk-
Blang Oi setelah terjadinya tsu-
tersebut. Kenyataannya rumah
mendapat rumah yang layak,
walitas rendah dan jika hujan
nami yang menghancurkan ru-
itu memang dibangun bukan
ujar Wakdin, warga setempat.
semua dinding kayu basah
mah mereka. Sayangnya, ban-
untuk jangka panjang. Apa-
Ia menggambarkan dengan pe-
kuyup. Hal ini disebabkan ru-
sangat gelisah. Tak hen-
tuan tersebut kurang memuas-
kah kami tidak boleh menun-
patah aceh
ti-hentinya, matanya
kan warga. Apalagi kalau di-
tut yang sama seperti yang lain
tertuju pada beberapa
bandingkan dengan bantuan
sebab jika dilihat kami-kami
Buya krueng tahe teudong dong, buya tamong meuraseuki (Buaya Asli tercen-
tamu asing yang datang ke ka-
rumah dari lembaga lain di desa
yang 30 orang ini adalah pen-
gang-cengang, buaya masuk
mpungnya. Apalagi orang asing
itu, seperti rumah yang diban-
duduk asli yang terkena damp-
dapat banyak rezeki).
itu memperhatikan beberapa
gun oleh P2KP, YKPI dan Pras-
ak tsunami. Masa buat ahli
Salah seorang anggota ko-
lum bantuan rumah tersebut
rumah bantuan dari sebuah
wil.
waris anggota keluarga korban
mite pemantau di Meuraxa,
dibangun memang pihak Jeng-
yang bukan penduduk asli dan
Rasyidah (25) juga mengeluh-
gala pernah mengatakan bah-
S
yarifuddin (45) terlihat
lembaga yang dianggap warga
Bukanya warga tidak mau
rumah
mah bantuan tersebut dibangun dengan tidak mengikuti prosedur dan standar rumah yang baik. Menurut Syarifuddin, sebe-
wa rumah yang dibangunnya
kurang layak. Pria setengah baya tersebut
hanya bersifat sementara, ma-
adalah salah satu pemilik ru-
kanya dibuat semi-permanen.
mah bantuan dari NGO Jeng-
Karena itu jika ada NGO/LSM
gala. Kabarnya NGO ini meru-
yang akan merehap rumah itu
pakan sebuah lembaga bentu-
dipersilakan. Hal yang sama
kan dari mantan presiden RI
disampaikan
yaitu Megawati Sukarno Putri,
Sekdes desa Blang Oi.
oleh
Afrizal,
Menurut Afrizal, pihak desa
untuk membantu para korban
telah berupaya untuk segera
Tsunami di Aceh. Oi,
melakukan perbaikan terhadap
Meuraxa, Banda Aceh ini men-
30 unit rumah bantuan terse-
geluhkan rumah bantuan yang
but.
diterimanya dari Jenggala.
ini belum ada kepastian kare-
Bantuan yang diberikan terse-
na belum ada donor yang ber -
but
sudah
sedia memperbaiki rumah itu.
sangat tidak cocok lagi untuk
Mereka juga sudah meminta
digunakan, karena semua ban-
bantuan BRR untuk perbaikan
tuan yang berjumlah 30 unit
rumah itu, namun belum ada
jika hujan turun rumah-rumah
tanggapan hingga sekarang.
Wa r g a
desa
untuk
Blang
saat
ini
Masalahnya, hingga saat
tersebut merembes air hujan
Kami berharap BRR segera
dan masuk kedalam rumah dan
memperbaikinya atau mengan-
kami sekeluarga terpaksa me-
tikan dengan rumah permanen
mindahkan semua barang agar
tandas Rasyidah yang juga
tidak basah, ungkap Syarifud-
menjadi ketua kelompok ad-
Jroh
dengan nada
vokasi rumah Jenggala di Desa
jengkel. Warga yang lain juga
Blang Oi. Sampai sekarang,
mengeluh.
warga masih terus menanti ul-
din kepada
Dari pantuan Jroh, terdap-
uran tangan dari BRR atau
at 30 unit bantuan rumah
NGO yang sudi membantu atau merehap kembali rumah mere-
semi-permanen dari Jenggala, dimana itu merupakan rumah
FOTO/IJAR
ka supaya layak. ■
HALAMAN
7
Teka-Teki Jalan Desa Bitai:
Hotmix Dijanji Beton Diberi Bantuan jalan dari BRR di Desa Bitai, ternyata tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Jalan yang seharusnya diaspal hotmik, malah jalan itu dilapisi dengan beton. Wargapun kecewa berat.
syarakat di Desa Bitai merasa sinis menerima bantuan jalan tersebut, dan cukup beralasan juga. Menurut pengakuan kepala Desa,
Pada 9 Februari 2007 lalu, mereka mendapatkan satu keputusan bersama
bangun jalan ini dengan aspal hotmix.
yaitu, akan memberikan limit waktu ke-
Bukan hanya jalan, BRR juga berjanji
pada BRR ntuk mengevaluasi jalan
akan membangun saluran jalan dan
tersebut. Jika tidak dipenuhi kami akan
flat beton di depan rumah warga yang
menempuh jalur hokum,ancam Darwis.
ada disepanjang jalan. Setelah perjan-
Bukan hanya jalan yang mereka tun-
jian itu disepakati, BRR mengutuskan
tut, dalam surat yang ditandatangani
PT. Derap Laju untuk membangun
oleh Kepala Desa dan Tuha Peut Gam-
jalan. Anehnya, ketika jalan itu mulai
pong Bitai tertanggal 9 Pebruari 2007,
dibangun, masyarakat tidak melihat
mereka juga menolak saluran jalan yang
jalan itu diaspal sesuai dengan perjan-
dibangun asal jadi. Menurut warga,
jian.
pengecoran saluran air tidak diperhati-
Tidak puas dengan pekerjaan itu,
kan sudut kemiringan, sehingga kerap
masyarakat bersama perangkat desa
sekali terjadi genangan air, jika musim
melakukan protes kepada PT Derap Laju
hujan tiba.
selaku pelaksana proyek. Pada saat dite-
Dalam surat itu pula mereka mem-
gur, kontraktor itu mengatakan bahwa
berikan limit waktu 3 hari kepada BRR
jalan itu tidak bisa diaspal, karena
untuk menjelaskan persoalan tersebut
tidak cukup standar pengaspalan.
kepada masyarakat. T idak dijelaskan
Standarnya adalah, jalan yang diaspal
dalam surat itu ancaman apa yang
harus mempunyai lebar 3,5 meter, se-
akan diberikan masyarakat jika dalam
dangkan jalan ini hanya seluas 3 meter,
waktu
jadi tidak mungkin diaspal, kata ke-
memenuhinya.
PT.DerapLaju.
Oleh: Muhammad Purna/Gerak Aceh
S
iang
FOTO/MUHAMMAD PURNA
gan beton, BRR menjanjikan akan membuat jalan aspal, tapi kok bergan-
itu
cuaca sangat cerah,
beberapa warga tampak hilir
ti jadi semen, tanya Safrial salah satu warga Bitai.
mudik di ruas jalan seluas 3,5
Pernyataan senada juga dilontarkan
meter. Badan jalan tersebut
oleh Yoeswardi M, warga setempat.
terbuat dari beton yang dicor setebal
Jalan ini dasarnya aspal, tapi sudah
kira-kira 10 centimeter. Beberapa pe-
diganti dengan semen, padahal BRR
kerja terlihat sibuk dengan peralatan-
pernah berjanji kepada masyarakat bah-
nya masing-masing. Beberapa pekerja
wa, jalan ini dibangun
lainnya tampak sedang membuat sa-
yataanya dicor. Sampai sekarang kami
luran air di kiri-kanan jalan. Disepan-
belum tahu, kenapa BRR melanggar
jang jalan itu, terlihat beberapa pagar
perjanjian, katanya dengan nada ke-
rumah warga, sudah dirobohkan aki-
sal.
bat terkena badan jalan yang sedang dibangun.
hotmix, tapi ken-
tersebut
pihak
BRR
tidak
Yang membuat masyarakat semakin kesal, kata Darwis, pengerjaan jalan ini
Mendengar pernyataan itu, kepala
terkesan tidak transparan. Sampai saat
Desa dan seluruh perangkat desa, ber -
ini mereka tidak pernah tahu spek
sama seluruh warga, segera melakukan
pengerjaan jalan tersebut. Jangankan
rapat untuk mencari solusi. Dalam per -
spek bangunan, fanplet pengerjaan saja
temuan itu ditemukan satu jalan kelu-
tidak pernah dipasang, siapa yang tidak
ar yang cukup menggembirakan, war -
kesal coba, kata Darwis geram.
ga yang ada disepanjang jalan, berse-
Juru bicara BRR Tuanku Mirza Keu-
dia menyerahkan tanah miliknya un-
mala yang dikonfirmasi melalui tele-
tuk pelebaran jalan, malah ada diant-
pon
ara warga yang bersedia membongkar
terkejut mendengar masalah tersebut.
pagar depan rumahnya demi untuk
Mungkin speknya seperti itu, saya
pelebaran jalan, kata Darwis.
baru mendengar nya, kalau ini benar -
selularnya,
terdengar
sangat
Ironisnya. Setelah pemilik tanah
benar terbukti, BRR tidak segan-seg-
merelakan tanahnya, dan beberapa
an menindak tegas terhadap penger -
warga sudah membongkar pagarnya,
jaan itu, siapapun dia, apapun
jalan aspal yang dijanjikan tidak per -
sahaannya, tetap akan ditindak,tegas
nah terwujud. Kontraktor tetap saja
Mirza. ■
peru-
Bila diamati dengan teliti, ada benarnya juga pernyataan warga tersebut.
Keceriaan anak-anak bermain sepe-
Di ujung jalan yang belum siap dicor,
da, membuat suasana jalan tampak
memang terlihat bekas jalan lama yang
semakin hidup. Sepertinya mereka sa-
terbuat dari aspal. Tapi jalan itu sudah
ngat menikmati jalan yang sedang
tertimpa dengan jalan baru yang ter -
dibangun itu. Tetapi keceriaan itu
buat dari beton. Sehingga bila dilihat
tidak terlihat pada kebanyakan warga
sekilas, jalan lama itu nyaris tak keli-
disana. Malah ada diantara warga
hatan.
yang mencibirkan bibirnya ketika ber -
Sehingga warga bersama perangkat desa melakukan pertemuan kembali.
dalam perjanjiannya BRR akan mem-
pala desa mengutip pernyataan pihak
Jalan di Desa Bitai yang dipersoalkan warga setempat.
melanjutkan pembangunan jalan beton.
Kepala desa Bitai Darwis A. Madjid
Jroh membenarkan pern-
jalan di atas jalan yang baru diban-
yang ditemuai
gun itu, entah mengapa mereka begi-
yataan beberapa warganya.Semua yang
tu sinis. Padahal jalan itu adalah
dikatakan warga benar, hal ini sudah
jalan desa mereka sendiri, yang dila-
kami sampaikan kepada pihak-pihak
luinya setiap hari.
yang terkait, kami sudah mengirimkan
Jalan itu terletak di desa Bitai, Jaya
surat kepada BRR dan beberapa pihak
Baru, Banda Aceh. Desa ini merupa-
lain seperti Walikota, Camat, Polsek
kan salah satu kawasan yang sangat
termasuk PT. Derap Laju yang menger -
parah disapu gelombang tsunami dua
jakan pekerjaan ini, jelas Darwis.
tahun silam. Siapa pernah menyang-
Menurut kepala desa, sampai saat
ka, jalan yang tampak bagus dan rapi
ini dirinya bersama warga, masih bin-
itu, ternyata dipermasalahkan oleh
gung dan bertanya-tanya. Mengapa
warga setempat. Pasalnya, warga masih
BRR
mempertanyakan status jalan tersebut.
kami, tanya Darwis dengan nada
Sebelumnya jalan ini terbuat dari
keras. Berdasarkan kronologis yang dis-
aspal, tapi sekarang sudah diganti den-
ampaikan Darwis, wajar saja kalau ma-
begitu
tega
mempermainkan
FOTO/MUHAMMAD PURNA
CMYK HALAMAN 8
Qanun Transparansi Diusulkan Menjadi Prioritas Sejumlah kalangan mendukung dirancangnya sebuah qanun tentang transparansi pemerintah Aceh. Bahkan diharapkan rancangan ini menjadi qanun prioritas dalam pembahasandi DPRD.
da, pemerintahan baru ini juga akan mendapat dana otonomi khusus sebesar hampir Rp 4 triliun, mulai tahun depan. Bahkan kalau ditambah dengan dana lain-lain besarnya bisa mencapai Rp 13 triliun. Mestinya Aceh baru bisa diwujudkan kalau potensi itu dikelola oleh pemerintah Aceh secara benar, yakni sesuai dengan Good Governance, dimana salah satu poin pentingnya adalah transparansi,
jelas akademisi dari
Unsyiah ini. Namun menurut Mawardi, transpar ansi tidak tergantung pada adanya qanun transparansi, karena ada beberapa peraturan yang mengatur hal itu, seperti dalam Undang-Undang Pemer intahan Aceh (UUPA) No. 11 tahun 2006. Tapi ternyata pengaturan secara tersebar tidak efefktif, karena itu perlu dikumpulkan dalam satu qanun tentang transparansi, jelasnya. Senada dengan itu, Rasidah dari Jaringan Perempuan untuk Kebijakan (JPUK) mengatakan selama ini dengan tidak adanya qanun transparansi telah membuat nyaman banyak pihak. Jika qanun tansparansi ini diterapkan akan membuat mereka tidak bisa menikmati itu lagi. Sekarang, menurutnya, momentum untuk membuat qanun ini sangat tepat mengingat Aceh pasca tsunami telah dicapai kesepakatan damai dan hasil Pilkada sudah ada.
Kegiatan Seminar di Anjungan Monmata, Banda Aceh pada 31 Januari 2007.
FOTO/AGUS SASWONO
Lebih jauh, Rasidah mengingatkan kalau komitmen diadakannya qanun tranparansi ini hanya dimiliki oleh kel-
Oleh: Fadjar Pratikto
G
ansi dan akuntabilitas dalam kebijakan
komitmen transparansi itu tidak hanya
ompok masyarakat, akan sulit diwujud-
pembangunan. Dewan mendukung qa-
datang dari tingkat propinsi, tapi juga
kan. Lain halnya kalau itu merupakan
AGASAN perlunya transparan-
nun itu (transparansi) harus dimiliki, dan
sampai ke bawah.
komitmen bersama dengan pemerintah
si dalam penyelengaraan pe-
perlu didukung oleh pemerintah, LSM-
merintahan di Aceh mengemu-
LSM dan masyarakat, tandasnya.
Senada dengan itu, Mawardi Ismail
dan dewan. Qanun Tranparansi ini jan-
SH. M. Hum yang juga menjadi nara
gan hanya sebagai wacana, tapi harus
ka dalam seminar Transpar -
Sayed Fuad berharap rancangan qa-
sumber dalam seminar itu juga sepakat
diwujudkan demi terselenggaranya pe-
ansi Pemerintahan Baru Aceh:
nun transparansi ini dalam waktu de-
perlunya mewujudkan Aceh baru. Menu-
merintahan daerah Aceh yang bersih,
Urgensi, Peluang dan Tantan-
kat bisa masuk menjadi bahan pem-
rutnya, kata kunci perdamaian di Aceh
dengan belajar dari apa yang sudah di-
gan. Acara ini diselenggarakan oleh
bahasan di DPRA. Ia juga meminta LSM
itu adalah kesejahteraan dan keadilan.
capai (Pemda) Solok, tandasnya.
Transparency International (TI) Indonesia
untuk menyusun draf qanun ini, seh-
Semua itu bisa diwujudkan karena Aceh
Diawal seminar ini, para narasum-
bekerjasama dengan GeRAK dan Sorak di
ingga bisa diperjuangkan menjadi qanun
memiliki potensi. Apalagi selain memil-
ber dan peserta seminar memang dibuat
Anjungan Mon Mata, Banda Aceh, Rabu,
prioritas. Namun ia mengingatkan agar
iki kewenangan yang besar pasca Pilka-
terkesima atas apa yang sudah dicapai
31 Januari 2007 kemarin.
oleh Pemda Solok dalam mewujudkan
Dalam sambutan tertulis pembukaan
pemerintahan daerah yang transpar -
seminar yang dihadiri sekitar 100 peser -
ans. Di seminar itu, Bustamar, Asis-
ta ini, Pejabat Gubernur NAD Dr. Ir.
ten I Sekdakab Solok menceritakan pen-
Mustafa Abubakar, M.Si menyambut
galaman daerahnya dalam mewujudkan
baik gagasan untuk diadakannya qanun
tata kelola pemerintahan yang baik
tentang transparansi. Untuk meletakan
melalui penerapan Pakta Integritas dan
dasar -dasar transparansi penyelengga-
Perda No. 5/ 2004 tentang Transparan-
raan pemerintahan daerah ke depan,
si Penyelenggaraan Pemerintahan dan
kami sependapat perlu dipersiapkan pa-
Partisipasi Masyarakat. Kedua kebija-
yung hukum di daerah, jelasnya. Pem-
kan daerah ini saling mendukung satu
da juga saat ini sudah merancang Draf
sama lain.
Qanun tentang Pembinaan dan Penga-
Dampak penerapan transparansi ini
wasan Penyelenggaraan Pemerintahan
yang sudah dirasakan antara lain: dis-
daerah. Seminar yang diikuti berbagai
iplin PNS meningkat; memperketat ru-
kalangan ini dianggapnya, sebagai salah
ang gerak bagi aparat, dunia usaha dan
satu sisi pengawasan untuk setiap saat
masyarakat untuk KKN; serta men-
mencermati gejala yang berkembang,
ingkatnya harkat, martabat, citra,
sekaligus memberi masukan kepada
wibawa dan kepercayaan terhadap pe-
Pemda.
merintah. Sekarang sudah tidak ada
Ada beberapa alasan yang membuat
lagi orang yang berani ketemu langsung
para narasumber dalam seminar ini menganggap penting qanun transparansi. Ketua DPR Aceh, Drs. Sayed Fuad Zakaria mengatakan selama ini Aceh dikenal sebagai salah satu daerah terkorup di Indonesia, khususnya yang ter kait dengan pengadaan barang dan jasa. Karena itu, dibutuhkan adanya transpar-
CMYK
dengan pelaksana proyek atau pejabat
FOTO/AGUS SASWONO
SEBUAH TALKSHOW dengan tema “Urgensi Transparansi dalam Pemerintahan Baru Aceh” digelar di Aceh TV Kota Banda Aceh pada malam 7 Februari 2007. Acara yang difasilitasi oleh Transparency International (TI) Indonesia ini menghadirkan dua narasumber yakni Dr. Todung Mulya Lubis selaku Ketua Dewan Pengurus TI Indonesia dan Mawardi Ismail SH, M. Hum, Dekan Fakultas Hukum Universitas Syah Kuala. Dalam dialog interaktif yang dipandu oleh seorang presenter ini, digagas pentingnya transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai upaya pencegahan korupsi.
dalam urusan proyek, sebab kalau ketahuan akan malu sekali, ujarnya. Meski belum sepenuhnya berhasil dalam mewujudkan Good Governance, barangkali Aceh dan daerah lain di Tanah Air, perlu belajar dari pengalaman Solok. ■
CMYK HALAMAN
9
Komitmen Pemerintahan Baru Aceh:
Pejabat Korupsi, Saya Sikat Habis pertama yang akan saya lakukan adalah memanggil semua kepala dinas, kepala badan dan kepala kantor dalam lingkungan Pemerintahan Aceh. Ini saya lakukan untuk mengetahui apa yang sudah mereka kerjakan, apa rencana ke depan dan apa kendala yang mereka hadapi, ujar Gubernur NAD terpilih drh.Irwandi Yusuf, M.Sc dalam wawancara khusus dengan Waspada Rabu (7/2) malam. Setelah itu, Irwandi baru akan melakukan evaluasi ter hadap pekerjaan mereka. Dalam waktu beberapa bulan, akan diketahui mana yang kreatif, mana yang punya keberhasilan dan mana yang tidak. Saya berharap semua jago dan semua kreatif, sehingga saya tidak per lu mengganti pejabat, tambahnya di Swiss-bel-hotel Ban-
sejumlah qanun berlandaskan UUPA. Saya mentargetkan, dalam tiga bulan akan ada qanun yang selesai, terutama menyangkut masalah ekonomi dan investasi. Menurut Irwandi, tahun 2007 adalah tahun untuk membuat landasan yang kuat dari Tahun 2006, baik landasan hukum dan sebagainya. Selain itu, dia juga akan melakukan landreform atau memberikan tanah kepada orang miskin yang tidak mempunyai tanah. Tapi tentunya ini akan kita lakukan setelah dilakukan pendataan tanah mana yang akan kita berikan, jangan sampai tanah yang akan kita berikan itu termasuk dalam kawasan hutan lindung. Saya kira, kita butuh waktu satu tahun untuk hal ini, cetusnya. Dalam kesempatan terpisah,
MENTERI DALAM NEGERI, M Ma'ruf menyematkan tandapangkat kepada Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh yang baru FOTO/IST dilantik di Gedung DPRD Aceh, Kamis (8/2)lalu.
P
EMERINTAHAN
baru
Aceh terpuruk dalam konflik
an Aceh (UUPA) yang memba-
Aceh pasca bencana tsu-
bersenjata, dan bencana alam.
wa semangat perubahan pada
nami
dan
penyelenggaraan daerah
ke
perjanjian
Potensi pemerintahan baru
damai di Helsinki sudah
Aceh untuk melakukan peruba-
arah yang lebih baik. Sedikit
terbentuk. Gubernur NAD ter -
han sebenarnya sudah ada. Se-
banyak prinsip-prinsip tata kel-
pilih hasil Pilkada Langsung
cara sosial-politik, pemerintah-
ola pemerintahan yang baik
telah dilantik secara resmi pada
an Irwandi-Nassar didukung
atau Good Governance juga
8 Februari 2007 lalu. Banyak
penuh oleh rakyat Aceh, terbuk-
sudah digariskan dalam un-
kalangan yang berharap adan-
ti mereka berhasil memenang-
dang-undang itu.
ya perubahan dalam pemerin-
kan Pilkada langsung secara
Lantas apa saja yang akan
tahan baru di bawah kepimpi-
mutlak pada Desember lalu.
dilakukan oleh duet Irwandi-
nanan Irwandi Yusuf-Mocham-
Secara legal, sudah ada UU No.
Nassar untuk mewujudkan
mad Nassar setelah sekian lama
11/ 2006 tentang Pemerintah-
Good Governance? Langkah
FOTO/AGUS
Transparency International (TI) Indonesia
da Aceh. Irwandi menyebutkan, bong-
Mengucapkan Selamat Atas Pelantikan
kar pasang kepala dinas atau
Drh. Irwandi Yusuf, M. Sc
buatan yang menyenangkan,
Sebagai Gubernur Prov NAD Periode 2007-2012
Muhammad Nazar, S. Ag Sebagai Wakil Gubernur Prov NAD Periode 2007-2012
Oleh Menteri Dalam Negeri RI
Mohammad Ma’ruf Tanggal 8 Februari 2007 di Banda Aceh
pejabat bukanlah sesuatu per -
terutama bagi mereka yang diganti. Bagi saya tidak ada hal yang menyenangkan dengan penggantian pejabat, dan tidak ada istilah ini orang saya dan itu orang mereka. Yang ada semua orang kita, tegasnya. Meskipun masalah upaya pencegahan korupsi juga akan menjadi perhatian utama dalam pemerintahannya, Gubernur NAD terpilih ini berjanji tidak akan mengambil tindakan tegas
Semoga Pemerintahan Baru Aceh yang transparans, akuntabel dan bebas korupsi bisa diwujudkan demi kesejahteraan rakyat dan kejayaan Aceh.
(pemecatan) terhadap para pejabat atau siapapun yang melakukannya. Tapi, kalau ada pejabat yang melakukan korupsi, tidak ada ampun, saya sikat habis, tandasnya. Ditegaskan juga bahwa dalam tahun masa tugasnya sebagai Kepala Pemerintahan NAD, akan ada sesuatu yang sangat urgent yang akan dilakukan, di antaranya penyusunan
CMYK
Irwandi juga mengungkapkan gagasannya tentang upaya pembangunan untuk mensejahter akan rakyatnya. Pembangunan yang dimulai dari elite kerap tidak membawa pengaruh dan manfaat yang berarti bagi rakyat kecil, yang umumnya tinggal di wilayah-wilayah pedesaan. Karena itu, pembangunan Aceh ke depan harus dimulai dari pedesaan. Upaya ini dimaksudkan agar pembangunan yang kita laksanakan itu, bisa menyentuh akar rumput, lapisan masyarakat paling bawah yang sebagian besar berdomisili di wilayah-wilayah pedesaan itu. Gagasan tersebut disampaikannya dalam acara haul per ingatan ke-108 Tahun Wafatnya Teuku Umur Johan Pahlawan di kompleks makan pahlawan nasional asal Aceh itu di desa Meugo, Kaway 16, Aceh Barat, 12 Februari 2007 lalu. Teuku Umar adalah salah satu pejuang yang sangat dihormati karena keberaniannya menentang kolonialisme. ■
fadjar
HALAMAN
10
Rumah ‘Habitat’ Dibiarkan Terbengkalai Sejumlah bangunan rumah bantuan tahap pertama Habitat for Humanity di Desa Gampong Baru, Setia Bakti, Aceh Jaya, dibiarkan terbengkalai tidak selesai. Padahal, proses tahap kedua telah selesai. Alhasil, warga masih terus tinggal di barak dan shelter.
Bangunan rumah bantuan For Humanity yang belum selesai.
Oleh: M Istijar/Masyarakat Partisipatif
A
FRIZAL
(25) hanya bisa duduk
termenung di depan bakal rumah permanennya. Dia membayangkan hingga kapan ru-
mah bantuan dari Habitat for Humanity (HFF) yang akan ditempatinya selesai dibangun. Pasalnya sudah cukup lama bangunan yang belum selesai itu terbengkalai. Atapnya, jangan ditanya. Meski sudah terdapat seng penutup, tetapi masih terdapat bolong di sana-sini. Air hujan atau sinar matahari dengan mudah masuk ke dalam ruangan. Kondisi diper parah dengan balok penyanggah atap yang sudah berlubang dan kropos serta menjadi sarang tawon. Tipe bangunan juga tidak jelas. T idak ada pembatas antara ruang tamu, kamar tidur dan dapur. Semuanya los, bak kotakan ber dinding batako. Afrizal termasuk satu dari sekitar 60 warga yang terdaftar sebagai penerima bantuan dari HFH tahap pertama. Waktunya sekitar awal tahun 2005 lalu. Bukan tanpa usaha untuk menanyakan kejelasan rumah bantuan kepada si pemberi bantuan. Beberapa kali Afrizal meminta kejelasan kepada pihak HFH. Namun tanggapan dingin yang selalu diperoleh.
Saya sudah hampir bosan
menanyakan kejelasan ini, ujarnya. Padahal, sifat bantuan ini adalah terima jadi, dimana si penerima bantuan hanya tinggal menempati saja. Karena kondisi belum layak ini, maka hingga
FOTO/ISTIJAR
saat ini Afrizal masih menumpang di rumah temannya. Di desa Gampong Baru, Setia Bakti, Aceh Jaya ini, HFH memberikan bantuan sekitar 225 rumah. Proses pemberian ini dibagi beberapa tahap. Tahap pertama sebanyak 60 rumah, tahap kedua 100 rumah. Sehingga totalnya 160 rumah. Sisanya, 65 rumah tahap ketiga. Tahap awal dikerjakan sekitar awal tahun 2005 lalu. Tiga bulan kemudian dikerjakan tahap kedua. Rencana awal, tahap ini HFH hanya membangun sebanyak 60 rumah. Tetapi entah mengapa, beberapa bulan, HFH kembali menambah rumah yang dibangun, yakni 40 rumah. Sedangkan sisanya dikerjakan dalam tahap ketiga. Anehnya, menurut pengakuan warga setempat, tidak ada sosialisasi sebelumnya dalam proses pemberian rumah bantuan. Yang diketahui warga, mereka langsung diberitahukan Keucik (kepala desa) setempat, bahwa terdapat 225 KK ter daftar sebagai si penerima bantuan dari HFH. Kami hanya dikasih tahu bahwa akan ada bantuan rumah dari Habitat, ungkap Afrizal, yang kini hidup sebatang kara. Anehnya, sejumlah warga mengungkapkan, HFH mempercayakan keucik setempat sebagai pelaksana
lapangan. Sehingga keucik merupakan kepanjangan tangan HFH di desa itu. Tidak heran jika semua perlengkapan untuk membangun rumah diadakan oleh keucik setempat. Karena tidak adanya akses informasi dari pemberi bantuan, masyarakat menuding keucik turut bermain dalam
penentuan pemberian bantuan. Ma-
tahap pertama dan kedua. Karena itu
syarakat juga menuding, orang-orang
menurutnya, cukup mustahil, jika pada
yang memiliki hubungan dekat dengan
tahap pertama masih terdapat rumah
keuciklah yang berpeluang besar menda-
yang belum rampung dibangun. Sedan-
pat rumah bantuan. Sedangkan yang
gkan sisanya akan dan sedang dalam
tidak, jangan harap dapat rumah. Aki-
proses pembangunan, ujarnya.
batnya, terjadi kecemburuan sosial ses-
Sebelum proses pembangunan tahap
ama warga. Namun jika mempersoalkan,
pertama dimulai, memang telah terjadi
sebagian besar warga merasa takut.
pertemuan antara warga desa dengan
Pasalnya, jika menuntut, maka bantu-
pemberi bantuan. Namun itu hanya
an yang telah diterima mereka akan di-
sekedar pemberitahuan semata bahwa
tarik kembali. Ini yang membuat sebagi-
mereka akan mendapatkan rumah ban-
an warga penerima bantuan menerima
tuan. Selebihnya, pertemuan dilakukan
apa adanya. Tanpa mengetahui jenis,
secara tertutup, dimana keucik dan
tipe, dan spesifikasi rumah bantuan
aparat desa dengan pihak HFH saja.
yang bakal mereka terima.
Warga, tidak diikutsertakan. Tetapi hal
Saat dikonfirmasikan kepada keucik
itu dibantah oleh Hadini. Dia men-
setempat, Hadini A. Menurutnya, sejak
gungkapkan, setiap pertemuan selalu di-
proses pembangunan rumah bantuan
sosialisasikan warga. Aparat desa itu
dimulai hingga saat ini berjalan lancar,
sudah perwakilan masyarakat, imbuh-
tanpa ada permasalahan. Lancar -lan-
nya.
car aja, jelas Keucik Gampong Baru ini
Sayangnya, beberapa kali pihak HFH
kepada JROH. Ia mengatakan hingga
kantor Aceh Jaya tidak bisa dikonfir -
awal Januari ini, bangunan rumah ban-
masi. Telepon selularnya ketika di-
tuan HFH telah mencapai 160 unit.
hubungi JROH selalu bernada mailbox.
Dimana jumlah tersebut dibangun pada
***
FOTO/ISTIJAR
HALAMAN
11
Menghambur Uang di Laut Aceh Jaya Proyek BRR bidang kelautan di Aceh Jaya dinilai mubazir. Bantuan bernilai milyaran rupiah itu tidak dapat dimanfaatkan karena ketiadaan koordinasi dengan nelayan dan pengerjaannya yang asal jadi. Oleh: M. Istijar-Ikhwan N/ Masyarakat Partisipatif ARA
P
Jaya. Bagian lain ialah tidak adanya winci atau katrol yang berfungsi sebagai pemutar jaring. Tanpa katrol, jaring
nelayan dari Desa Calang,
yang membentang pada kerangka kayu
Patek, dan Lhok Kruet, Aceh
tidak akan bisa bergerak turun naik di
Jaya merasa gembira mendengar
dalam laut.
kabar akan dibagikannya bantuan berupa 12
palong
Selain
itu,
jenis
kayu
yang
di-
dari BRR.
gunakan juga berkualitas rendah.
Kegembiraan itu wajar mengingat sejak
Padahal, kayu-kayu itu menjadi peng-
tsunami menghancurkan infrastruktur
hubung antara palong dengan boat pen-
dan sebagian besar peralatan perikan-
yangganya. Yang lebih parah, penyera-
an, praktis nelayan di wilayah ini tidak
han palong tidak disertai dengan boat
memiliki pekerjaan. Sebagai nelayan
penarik. Palong yang diletakkan di ant-
bahkan sudah tak lagi melaut dan me-
ara dua buah boat tak bermesin hanya
milih bekerja serabutan untuk memenu-
dapat dibawa ke tengah laut dengan
hi kebutuhan hidup.
cara ditarik oleh boat berkekuatan
Itulah sebabnya, kabar tentang ban-
minimal 20 GT. Tanpa boat penarik,
tuan palong sungguh diharapkan mere-
palong-palong itu tidak akan bergeser
ka. Palong merupakan jaring yang ber -
dari lokasi semula.
bentuk persegi panjang yang digerakan
Setelah ditelusuri, proses pembuatan
dengan katrol dan ditopang oleh kerang-
palong tersebut ternyata dilakukan di
ka yang terbuat dari kayu. Dua buah
kemukiman nelayan Lam Besau, Jaya,
perahu menjadi penyangga ketika pal-
Aceh Jaya. Lantaran dibuat asal-asalan,
ong dioperasikan di tengah laut. Menu-
maka para nelayan di Desa Calang,
rut Abdullah (35), nelayan Desa Lhok
Patek, dan Lhok Kruet, Aceh Jaya me-
Kruet, jika sedang musim, palong bisa
nolak palong tersebut. Karena itu, se-
menghasilkan tangkapan ikan hingga
banyak 12 palong itu hingga kini masih
500 kg. Ikan teri dan gembung merupa-
teronggok di bantaran sungai Desa Kua-
kan jenis ikan yang sering terperangkap
la, Kemukiman Lam Besau, Jaya. Alat
palong nelayan ini di perairan Aceh
tangkap bernilai ratusan juta rupiah itu
Jaya.
mulai rusak dan tenggelam. Lokasi Ke-
Namun, harapan nelayan untuk
camatan ini terpencil, dimana dihapit
memperoleh bantuan palong tersebut
dua perbukitan. Jarak dari pusat Kabu-
tinggal kenangan. Pada saat serah teri-
paten Aceh Jaya, Calang, ke lokasi ini
ma, palong yang harga per unitnya men-
hampir mencapai 50 KM arah Banda
capai Rp 180 juta itu ternyata tidak lay-
Aceh.
ak dipergunakan. Panglima laut dan
Ternyata bukan hanya palong yang
nelayan yang berasal dari tiga desa sep-
mengisi cerita muram bantuan BRR di
akat menolaknya. Bantuan itu mu-
sektor kelautan. Sebanyak 23 boat je-
badzir karena tidak dapat dipergunakan
nis 3,5 GT kondisinya juga sama; tidak
sama sekali sejak serah terima kata
dapat digunakan nelayan untuk melaut.
Usman Umar, Panglima Laot Lhok Kru-
Kurang dari 2 bulan setelah serah teri-
et, Sampoinet, Aceh Jaya. Jika ditotal
ma, boat ini juga telah tenggelam di bi-
nilai bantuan yang dianggap sia-sia
bir pantai desa Lhok Kruet. Kami
karena tidak bisa didayagunakan itu
menyebutnya bukan boat tetapi keran-
mencapai Rp 4.140 miliar.
jang air kata Abdullah menunjukan
Menurut lelaki berbadan kekar dan
kekecewannya.
berkumis tebal ini, palong bantuan itu
Menurut nelayan Lhok Kruet yang
dibuat asal-asalan. Ia dan nelayan lain-
menyaksikan langsung proses pembua-
nya juga merasa tidak pernah diajak
tannya, boat-boat itu dikerjakan asal
bicara tentang rencana pembuatan pal-
jadi. Bahan baku kayu yang baru di-
ong ini. Akibatnya, begitu palong ban-
angkut dari hutan langsung dibelah dan
tuan itu tiba di lokasi serah terima tam-
digunakan menyusun body boat meski
pak dengan jelas berbagai kekurangan-
kayu-kayu itu masih dalam keadaan
nya. Bagian yang segera terlihat adalah
basah. Padahal, mestinya kayu diker -
konstruksi palong yang terlalu rendah
ingkan terlebih dahulu sebelum di-
untuk menghadapi gelombang laut Aceh
gunakan untuk membuat boat. Akibat-
Sarana perikanan BRR yang dianggap warga kurang memadai.
FOTO/ISTIJAR
nya, boat yang dibuat tersebut kualitas-
sektor kelautan yang terbuang sia-sia.
nya sangat buruk dan tidak bisa di-
Ya tinggal di kalkulasikan saja;
gunakan.
total palong mencapai Rp 4.140 miliar,
nilai
Kalau dihitung, harga setiap unit boat
boat jenis 3,5 GT mencapai Rp 1.725
jenis 3,5 GT ini sekitar Rp 75 juta. Ka-
miliar, boat berjenis 8 GT Rp 1,75 mil-
lau dikali 23 boat, maka nilai boat je-
iar. Jadi totalnya Rp 7,615 miliar. Wow!
nis 3,5 GT yang belum sempat di-
Angka yang cukup fantastis. Nilai yang
gunakan nelayan ke laut mencapai Rp
besar ini tidak akan terbuang mubazir
1.725 miliar. Uang sebesar ini terbuang
jika si pemberi bantuan, terlebih dahu-
sia-sia. Kini boat tersebut kondisinya
lu berkonsultasi dengan para calon si
seperti barang rongsokan. Sebagian boat
penerima bantuan, nelayan dan pangli-
jenis ini masih mangkrak setengah
ma laot.
tenggelam di sungai Lhok Kruet.
Penolakan lembaga adat panglima
Anehnya, bantuan alat pruduksi ne-
laot terhadap bantuan palong ini mem-
layan tidak hanya dua jenis itu. Seban-
peroleh dukungan dari Dinas KP3 (Ke-
yak 10 unit boat berjenis 8 GT juga
lautan, Perikanan, Peternakan dan Per -
mengalami nasib serupa: ditolak nelay-
tanian) Aceh Jaya. Kami hanya tim
an dan lembaga adat panglima laot se-
yang membantu BRR mendistribusikan
Aceh Jaya. Boat ini senilai Rp 175 juta,
bantuan boat dan alat tangkapnya den-
atau total nilainya mencapai Rp 1,75
gan syarat sesuai dengan spek yang te-
miliar. Alasannya pun serupa: boat
lah disepakati. Jika tidak memenuhi
tidak layak digunakan. Dimana tidak
syarat, maka itu menjadi tanggung
ada alat tangkap ikan, dan kayunya
jawab BRR, kata Ismail Sp, Kepala Di-
mudah rapuh.
nas KP3 Aceh Jaya.
Jika dibawa ke laut akan tenggelam.
Sayangnya, dalam Pertemuan Kon-
Kami tidak ingin mengambil resiko, ujar
sultasi Publik yang digelar Transparen-
Hassan, salah satu nelayan Lhok Kruet.
cy International (TI) Indonesia kantor
Tidak jauh berbeda dengan dua bantuan
Meulaboh, beberapa waktu lalu, pihak
lainnya. Kini boat tersebut kondisinya
BRR tidak bisa memberikan penjelasan
telah menjadi tempat plesiran nelayan
mengenai masalah ini. Namun demiki-
diwaktu sore hari. Letaknya di bibir pan-
an pertemuan itu merekomendasikan
tai Lhok Kruet. Jika sore dijadikan tem-
agar seluruh bantuan selanjutnya di-
pat duduk sambil menunggu matahari
lakukan secara transparan, dan meli-
tenggelam, ujar Abdullah.
batkan komunitas nelayan sebagai pen-
Lantas berapa nilai total bantuan
erima bantuan. ■
Perlengkapannya pun tak Layak Pakai Entah disengaja atau tidak, tetapi sepertinya lengkap sudah nasib bantuan dari BRR Aceh-Nias di Sektor Kelautan untuk wilayah Aceh Jaya. Pukat (purse) mini, alat jaring ikan yang diberikan kepada nelayan dan lembaga adat panglima laot di Aceh Jaya pun ditolak. Di Aceh Jaya, BRR memberikan bantuan pukat sebanyak 10 buah. Rinciannya Kecamatan Lamno 2, Lhok Kruet 1, Patek 1, Rigaih 1, Pangah 1, Calang 2, dan Teunom 2. Para nelayan dan lembaga panglima laot sepakat menolak bantuan pukat. Ya alasannya sama: tidak layak pakai. “Bagaimana tidak kami tolak, kami tidak bisa gunakan untuk menangkap ikan,” ujar Abdullah, salah seorang nelayan Lhok Kruet. Cukup beralasan yang diungkapkan Abdullah. Pasalnya, alat pukat tidak dilengkapi alat penangkap ikan. Jadi untuk apa jika fungsinya menangkap ikan, tetapi tidak ada alat FOTO/ISTIJAR
penangkap ikan. Padahal harga pembuatan pukat ini mencapai Rp 120 juta/ unit. Jika ditotal, nilai bantuan yang ditolak mencapai Rp 1.2 miliar. Bagaimana kondisi bantuan pukat itu. JROH sempat melihat kondisi bantuan pukat. Kondisinya cukup memprihatinkan: hampir menjadi barang rongsokan. Di Lhok Kruet sendiri, sejak dua bulan lalu, bantuan pukat itu dibiarkan terbengkalai di sisi bangunan lokasi pembuatan boat. Seperti bangkai; terbungkus kain terpal berwarna biru. Entah sampai kapan bantuan pukat itu tidak bisa digunakan. Sudah beberapa kali nelayan dan lembaga panglima laot meminta perbaikan kepada Satker Kelautan BRR. Tetapi tanggapannya: dingin. “Kami berharap agar pukat ini diperbaiki kembali sesuai dengan standar pukat yang biasa kami pakai mencari ikan,” pinta Abdullah. Jika tidak, bantuan pukat itu tentu akan menjadi rongsokan tak berguna.***
HALAMAN
12
Sulitnya Kalau MCK Terbatas Oleh: M Istijar/ Gerak Aceh Barat.
S
EBAGIAN
besar warga Gampong
Paya Peunaga, Meurebo, Aceh Barat terlihat gembira setelah mendengar bahwa di desa mere-
ka akan dibangun fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus). Apalagi setelah setahun
Pembangunan fasilitas MCK untuk warga Gampong Paya Peunaga baru sebagian dikerjakan. Dari 12 MCK yang dijanjikan, Oxfam hanya baru merampungkan empat MCK saja. Akibatnya penghuni barak harus antri untuk urusan membersihkan badan dan buang air.
lebih, mereka tinggal dibarak pengungsian tanpa dilengkapi fasilitas MCK yang memadai. Rencananya pembangunan fasilitas MCK sebanyak 12 unit itu akan dibantu oleh Oxfam, sebuah NGO yang sudah lama bekerja di Aceh. Proses pembangunannya dimulai sejak awal tahun lalu. Namun, hampir satu tahun, pembangunan fasilitas umum itu baru rampung sebanyak empat MCK, dari 12 yang dijanjikan. Tentu, jumlah tersebut tidak mencukupi jika melihat kebutuhan warga di Gampong Paya Peunaga. Tak heran jika setiap menggunakan MCK, mereka harus antre, bergantian satu sama lain. Kadang sesama warga sering adu mulut karena berebutan menggunakan MCK, ujar Hassan (30), salah satu war ga setempat. Karena merasa prihatin, beberapa warga mendatangi kantor Oxfam di Meulaboh untuk meminta kejelasan. Hasil pengamatan tim
Jroh
menun-
jukan, memang empat MCK telah selesai dibangun di Gampong Paya. Fasilitas itu telah digunakan oleh warga setempat. Selain empat MCK itu, juga ter dapat empat MCK yang masih dalam proses pembangunan, dimana belum
MCK yang dibangun Oxfam di Gampong Peunaga.
FOTO/ISTIJAR
tersedia kloset dan spiteng. Sedangkan empat MCK lagi, belum terlihat tanda-
bangunan fasilitas MCK di Gampong
untuk merespon secara cepat keluhan
partisipatif, proses pengerjaannya di-
tanda dikerjakan.
Paya Peunaga diakui oleh pihak Oxfam.
masyarakat di Kecamatan Meurebo.
lakukan bersama, dan masyarakat Gam-
Bagaimana kita mau gunakan, ka-
Team Leader Engineering, Mulyadi men-
Menurut Mulyadi, sistem pengerjaan
pong memiliki kewajiban untuk mera-
lau belum ada spiteng-nya, tambah
gungkapkan, pihaknya meminta maaf
fasilitas MCK yang selama ini di-
wat fasilitas tersebut, ujarnya. Namun
Hassan. Yang menyedihkan, sanitasi di
karena terjadinya kelambanan proses
kembangkan lembaganya menggunakan
dalam pengerjaan dilapangan, lanjut
sekitar MCK tersebut kurang bagus. Air
pengerjaan fasilitas MCK itu. Dia menye-
prinsip-prinsip partisipasi masyarakat.
Mulyadi, tetap pihak Oxfam yang ber -
yang mengalir dari dalam MCK terlihat
butkan, lambannya pengerjaan fasiltas
Oxfam menyebutnya
mengembang dan air terlihat hitam dan
MCK dikarenakan sebelumnya di inter -
patory atau Gotong Royong. Karena itu,
Karena sifatnya gotong royong, Oxfam
mengeluarkan udara tak sedap.
nal organisasi terjadi pergantian team
sebelum program pemberian fasilitas
menyediakan uang air. Nilianya Rp 500
Community Partisi-
tanggungjawab penuh.
Pemberian fasilitas MCK memang
leader. Karena itu terdapat beberapa
MCK dijalankan, Oxfam terlebih dahu-
ribu setiap unit. Jadi total uang air
salah satu penunjang bagi kesehatan
rencana yang perlu dibuat perencanaan
lu mengadakan pertemuan dengan war -
tersebut Rp 6 juta, untuk 12 MCK. Un-
lingkungan para penghuni barak. Tan-
ulang, ujarnya ketika acara Pertemuan
ga setempat. Kami ingin agar kesada-
tuk tindaklanjut hal itu, lembaga itu ber-
pa adanya fasilitas ini, akan mudah tim-
Konsultasi Publik yang digelar Trans-
ran masyarakat ada. Sehingga masya-
sama masyarakat setempat menandatan-
bul masalah kesehatan. Terlebih anak-
parency International (TI) Indonesia ber -
rakat yang sebelumnya merasa trauma
gani nota kesepahaman (MoU). Setelah
anak, dimana mereka sangat rentan
sama Gerak Aceh Barat beberapa waktu
dalam menghadapi hidup bisa bangkit
itu, maka baru proses pengerjaan pem-
terserang berbagai penyakit. Karena itu,
lalu. Di samping itu, menurutnya, Ox-
dalam menjalankan hidup, ujarnya.
bangunan dilakukan, ujarnya. Agar fa-
fasilitas MCK merupakan sarana yang
fam juga sedang memenuhi kebutuhan
Pertemuan digelar sekitar awal tahun
silitas MCK bisa digunakan oleh ma-
sangat penting dalam meningkatkan
air bersih di beberapa titik daerah ter -
ini. Saat itu dihasilkan satu kesepaka-
syarakat, maka pihak Oxfam berjanji un-
kesehatan masyarakat.
pencil di Aceh Barat. Sehingga pihak
tan bersama dengan masyarakat tentang
tuk segera merampungkan fasilitas MCK
Oxfam mengalami kekurangan tenaga
rencana kegiatan rehab rekons di Gam-
yang sebelumnya sempat tertunda. Mak-
pong Paya Peunaga. Karena sifatnya
lum, namanya juga manusia. ***
Permasalahan belum selesainya pem-
RALAT BERITA RUMAH BRR DI DESA LANCANG DALAM berita di tabloid JROH edisi 8, hal 6 disebutkan tentang bantuan rumah BRR di Desa Lancang, Simpang Mamplam, Bireuen. Berita ini didasarkan atas hasil laporan investigasi Paska Bireuen dan konfirmasi langsung dengan Ir. Armansyah, Direktur CV. Infra Madya Consulindo. Namun terdapat beberapa kekeliruan dalam kerterangan tentang permasalahan rumah tersebut. Kesalahan terjadi pada beberapa hal sebagai berikut: ● Didesa tersebut bantuan rumah dari BRR diberikan kepada sekitar 100 KK (alinea ke-3), yang benar seharusnya 24 KK. Salah satu Barak di pesisir barat Aceh.
●
Pelaksana pembangunan rumah tersebut dikerjakan oleh 20 kontraktor ( alinea ke- 3 ) Yang benar 2 kontraktor ( CV. Krung Surieng 19 unit, 11 unit yang bermasalah dan CV. Real Trading sebanyak 5 unit ) ● Rusli menolak menanda tangani surat serah terima bantuan (pernyataan akhir di alinea ke- 2 ) Yang benar belum serah terima bantuan ● Penyerahan bantuan Rumah tahab I antara BRR dan 20 Kontraktor di desa tersebut (alinea ke 7 ), yang benar 2 kontraktor Demikian yang perlu diralat, atas kerja sama yang baik kami ucapkan terima kasih. Paska Bireuen
HALAMAN 13
KK Gendong Menagih Janji Bantuan Puluhan kepala keluarga gendong Desa Pribu, Arongan Lambalek, mempertanyakan janji rumah bantuan dari HFH. Proses pembatalan rumah bantuan secara sepihak membuat mereka kecewa. Oleh: M Istijar/ Gerak Aceh Barat
tidak layak mendapatkan ru-
pemberian rumah bantuan te-
mah.
pat sasaran. Jika itu yang di-
Menurut Koordinator Pani-
maksudkan HFH, maka bisa
tia Pembangunan Rumah HFH,
dipahami kebijakan yang dike-
M Idris, pembatalan itu dilaku-
luarkan lembaga pemberi bantu-
kan karena pihak donor dari
an ini. Karena lebih menguta-
Singapura memperketat krite-
makan KK utama korban tsuna-
ria pemberian bantuan. Penge-
mi dari pada KK gendong. Han-
tatan ini mulai dilakukan pada
ya saja proses pemberian bantu-
tahap ketiga. Dalam pengeta-
an rumahnya pun harus tra-
kitar awal tahun lalu. Dana
Beberapa bulan Habitat mem-
tan itu, pihak donor kembali
nsparans supaya
untuk membangun rumah-ru-
ulai proses pembangunan tahap
melakukan verifikasi ulang KK
tudingan negatif dari si peneri-
tidak terjadi
mah bantuan itu merupakan
ketiga. Jumlahnya hanya 35
yang sebelumnya dianggap lay-
ma bantuan. Hal itu penting
orang ber -
kumpulan dana hibah dari lem-
rumah. Jadi total rumah yang
ak mendapatkan rumah bantu-
agar si penerima bantuan dapat
bondong-bondong ke
baga-lembaga donor yang me-
dibangun bukan 211 rumah
an. Namun setelah proses veri-
menerima kebijakan itu.
balai desa Pribu, Aro-
netap di Singapura. Hasil pen-
tetapi hanya 175 rumah. Ten-
fikasi itu, sebanyak 29 KK diang-
Terkait dengan tudingan war -
ngan Lambalek, Aceh
dataan itu, terdapat 211 KK
tu saja, 26 KK yang tidak ke-
gap tidak lolos dan tidak layak
ga mengenai 26 KK berdomisili
Barat, pada acara Public Con-
yang dianggap layak mendapat-
bagian rumah itu mempertan-
mendapatkan bantuan. Pada
di luar Arongan Lambalek yang
sultation Meeting (PCM) beber -
kan bantuan rumah. Usai pen-
yakan sikap HFH. Karena ber -
tahap awal dan kedua tidak ber -
turut serta mendapatkan rumah
apa waktu lalu. Kepentingan
dataan dan verifikasi, sekitar
niat ingin mencari tahu infor -
masalah. Tetapi ketika tahap
bantuan. Idris mengungkapkan,
mereka hanya satu: mempert-
bulan Juni 2006 lalu, proses
masi mengenai nasib rumah
ketiga, mereka (pihak donor)
bahwa itu tidak benar. Dia
anyakan kejelasan rumah ban-
pembangunan dimulai.
bantuan yang dijanjikan HFH.
memperketat pemberian bantu-
menyebutkan data verifikasi
P
ULUHAN
tuan dari Habitat for Humani-
Prosesnya dilakukan dalam
Sejumlah warga mendatangi
an itu. Karena itu terdapat be-
yang digunakan HFH berasal dari
ty (HFH). Pasalnya, beberapa
tiga tahap. Tahap pertama
keucik dan pihak HFH. Di luar
berapa KK yang dibatalkan
kantor Kepala Desa setempat.
warga telah dijanjikan akan
dibangun sebanyak 40 rumah.
dugaan, mereka malah menda-
mendapatkan rumah bantuan,
Lantas bagaimana nasib 26 KK
mendapatkan rumah bantuan
Setelah dianggap tidak ber -
patkan surat pemberitahuan
ujar Idris saat PCM yang digelar
yang telah dijanjikan mendapat-
permanen dari LSM ini.
masalah, tahap kedua dimulai.
pembatalan pemberian bantu-
TI Indonesia dan Gerak Aceh
kan rumah bantuan itu?
Belakangan entah kenapa,
Jumlah tahap kedua ini dua
an. Setelah cross cek disana-
Barat beberapa waktu lalu.
HFH membatalkan pemberian
kali lipat, yakni 100 rumah.
sini, ternyata mereka dianggap
Proses itu dimaksudkan agar
Menurut keucik setempat, untuk menyelesaikan perkara
rumah bantuan kepada 29 KK
ini, pernah digelar pertemuan
warga Pribu, Arongan Lam-
bersama petugas BRR ditingkat
balek. Yang membuat kecewa,
kecamatan dan tenaga lapan-
beberapa KK menilai sikap yang
gan HFH. Dalam pertemuan itu
dikeluarkan HFH ini tanpa di-
diputuskan bahwa KK yang be-
alog terlebih dahulu dengan
lum mendapatkan rumah ban-
mereka. Saya kecewa terhadap
tuan akan mendapatkan uang
sikap Habitat, ujar Mukhlis,
tunai dari BRR senilai Rp 25
30, salah seorang warga Pribu,
juta. Uang itu akan diberikan
Arongan Lambalek.
setelah proses pembangunan
Mukhlis mengungkapkan,
tahap akhir selesai, ujar M.
alasan pihak HFH menolak
Amir, Keucik setempat. Namun
memberi bantuan rumah kare-
hingga kini, belum jelas mekan-
na warga dianggap tidak memi-
isme pemberian bantuan itu.
liki tapak dasar termasuk KK
Untuk mempertanyakan itu, TI
gendong atau KK pecahan. Set-
Indonesia dan Gerak mengge-
elah menolak memberi bantu-
lar pertemuan konsultasi pub-
an, pihak HFH langsung mem-
lik. Namun sayang, dalam ac-
berikan surat pembatalan ru-
ara itu, pihak BRR tak hadir.
mah bantuan. Yang membuat
Sehingga konsultasi itu hanya
warga kecewa, mereka menden-
merekomendasikan untuk me-
gar Habitat sudah memberi
nggelar kembali mediasi.
bantuan rumah kepada 26 KK
Sementara itu, Center Man-
di luar Aceh Barat. Padahal
ager HFH Kantor Meulaboh
mereka sama sekali tidak me-
Gunawan Sudiyono mengakui
miliki tapak dasar rumah. Ini
bahwa terdapat permasala-
kan tidak adil. Mengapa rumah
han dalam bantuan rumah
bantuan untuk warga Pribu,
di Desa Pribu, Arongan Lam-
kok yang mendapatkannya malah warga yang berasal dari
balek. Tetapi menurutnya, kini
Rumah Bnatuan MFH yang dibangun di Desa Pribu.
FOTO/IJAR
mengatakan pembatalan pem-
Berdasarkan surat pemberitahuan Habitat kepada warga Pribu, ke-29 KK tersebut dianggap tidak lolos dalam proses
permasalahan tersebut sudah diselesaikan. Lebih lanjut dia
luar Pribu, tutur Mukhlis.
Karyawan Lembaga Donor Dicurigai LAIN
berian rumah bantuan kepada 29 KK tersebut dikarenakan, mereka tidak masuk dalam kri-
halnya yang terjadi di Desa Chot
muncul ancaman warga yang hendak mem-
teria yang ditetapkan HFH.
anggap tidak sesuai dengan kri-
Darat, Samatiga, Aceh Barat. Warga merasa
bakar rumah bantuan. Menurut Keucik set-
Kita ingin memberikan bantu-
teria sasaran dari HFH dalam
kecewa terhadap kebijakan Habitat for Hu-
empat, Zainal Abidin, dirinya sudah menge-
manity (HFH). Warga curiga bahwa NGO itu
tahui kecewaan warganya. Dia menilai
an yang tepat sasaran, ujar -
telah memberi bantuan rumah yang tidak
kecewaan itu sangat wajar.
verifikasi. Sehingga mereka di-
memberikan bantuan perumahan kepada warga korban tsu-
nya. Karena itu, kebijakan untuk membatalkan pemberian
tepat sasaran yakni karyawan HFH sendiri.
Dari informasi Keucik setempat, karyawan
nami. Alasannya karena rumah
Kecewaan ini berawal ketika Habitat diang-
HFH yang menerima bantuan rumah tersebut
rumah kepada mereka dianggap
mereka tidak hancur total aki-
gap tidak adil dalam memberi
bantuan ru-
ternyata telah membeli sebidang tanah dari
tepat. Namun, lanjutnya, bu-
bat tsunami, dan lapak dasar
mah. Warga mengancam akan membakar 2
warga setempat. Alasannya untuk memban-
rumah
gun rumah. Mereka kan sudah membantu.
kan berarti, proses pembatalan
rumah yang hancur akibat tsunami tidak ada. Jika alasannya
itu jika lembaga itu tidak menjelas-
kan kebijakannya itu. Bukan korban tsunami yang mendapat-
Apa salahnya jika mereka juga mendapat rumah. Itu kan langsung kepada bos kantornya.
itu, maka kemungkinan HFH
kan (rumah), tetapi malah karyawannya.
menghindari tidak tepatnya
Malah ditempat lain terdapat 26 KK gendong
Terkait dugaan penyimpangan bantuan
sasaran dalam pemberian ru-
yang belum , ujar salah seorang warga set-
untuk warga di luar Desa Pribu, Arongan
e m p a t . Ya n g m e m b u a t k e c e w a w a r g a ,
Lambalek, Gunawan memastikan kasus
karyawan Habitat tersebut bukan merupa-
tersebut tidak ada. Menurut data dari petu-
kan penduduk setempat.
gas lapangan HFH, semua daftar penerima
mah bantuan tersebut. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan JROH, proses
Kabar tersebut telah menyulut kekece-
pendataan HFH ke desa Pribu,
waan warga. Salah satu bentuknya, adalah
Arongan Lambalek dimulai se-
Mengapa dipermasalahkan, ujarnya.
tersebut membuat ke-29 KK korban tsunami tersebut tidak mendapatkan bantuan. Pihak HFH
sendiri
telah
menye-
rahkan sepenuhnya kepada BRR, Itu sudah ditangani BRR. Menurutnya, BRR sang-
rumah bantuan adalah merupakan penduduk
gup memberikan bantuan kepa-
dan warga setempat. ■
da mereka yang merupakan KK gendong.
***
HALAMAN 14
Ir. Azhar Abdurrahman, Bupati Aceh Jaya:
Tumbuhnya Masyarakat Kritis, Kunci Pencegahan Korupsi MELALUI sebuah pemilihan yang berlangsung aman, damai, dan demokratis, masyarakat Aceh Jaya telah memilih pasangan independen Ir.Azhar Abdurrahman dan Zamzami sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Jaya periode 2007-2012. Banyak hal yang akan dilakukan oleh mereka dalam memulai menjalankan roda pemerintahan daerah. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah upaya pencegahan korupsi.
Berikut petikan wawancara
minta laporan pertanggung-
Ikhwan Nursyujoko dan Rony
jawaban penggunaan APBD
Iskandar dengan Bupati Izhar
tahun 2005-2006 yang kita ke-
Abdurahman pada Senin 12
tahui banyak mengalami pe-
Februari 2007.
nundaan. Setelah saya terima
Bagaimana pendapat Anda terhadap Korupsi?
laporan penggunaan APBD
Azhar Abdurrahman, Bupati Aceh Jaya.
maka saya akan melakukan
Korupsi merupakan ham-
evaluasi internal terhadap pro-
lik rakyat jadi sudah sewajarn-
yek-proyek investasi yang ke-
perlu diminta komitmenya, se-
batan kinerja pemerintahan.
gram-program yang telah ber -
ya mendengar dan melayani
mungkinan besar akan menga-
jauhmana dapat melakukan pe-
Mesin pemerintahan menjadi
jalan.
rakyat yang memilih.
lir ke Aceh Jaya.
kerjaannya dengan baik dan
tidak berfungsi disebabkan oleh
Strategi kedua yang perlu
meruyaknya korupsi. Yang leb-
dijalankan adalah pelibatan
ih mempihatinkan, korupsi te-
masyarakat dalam mewujud-
lah nyata-nyata menjadi peng-
kan transparansi. Ini perlu di-
hambat paling signifikan dalam
lakukan agar proses penga-
proses mensejahterakan rak-
wasan bisa berjalan dengan
yat. Namun kini korupsi telah
Untuk itu diperlukan masyarakat kritis. Bagaimana menurut Anda?
Hal penting dalam proses ini
tanpa korupsi.
adalah memberdayakan kalan-
Perekrutan pegawai pemerin-
gan kontraktor kecil. Selama ini
tahan yang tidak jujur juga
Selain berupaya membangun
mereka tidak dapat melakukan
penyebab utama tumbuh sub-
masyarakat kritis, di internal
pekerjaan-pekerjaan besar dis-
urnya praktik korupsi di lem-
pemerintahan juga perlu di-
ebabkan kapasitas mereka yang
baga pemerintahan. Apa yang
baik. Ini dilaksanakan dengan
lakukan pembenahan. Per -
masih menjadi kontraktor kecil.
anda lakukan hal ini?
masuk ke semua lini pemerin-
cara membangun masyarakat
soalan sumber daya manusia
Untuk bisa menjadi pengusaha
Untuk mewujudkan wibawa
tahan dan menjadi pekerjaan
kritis melalui keberdaan LSM
menjadi penting diperhatikan.
besar mereka harus belajar
pemerintahan di mata rakyat
rumah cukup berat bagi pemer-
lokal yang berfungsi memberi-
Tupoksinya harus jelas dan di-
memulainya dari yang berska-
maka proses perekrutannya
intahan sekarang.
kan pendidikan kritis kepada
arahkan dengan baik. Jangan
la kecil terlebih dulu.
juga harus berjalan dengan
Masalah korupsi telah dike-
masyarakat. LSM lokal harus
sampai ada kepala sekolah
Apabila semua lini atau ele-
cukup ketat. Misalnya seorang
tahui oleh masyarakat secara
memiliki kepedulian yang ting-
harus membantu kantor camat
men pemerintahan nanti ber -
yang akan menduduki posisi
luas. Sebagian disebabkan ke-
gi agar tumbuh jaringan masya-
disebabkan kurangnya tenaga.
jalan dengan baik maka tentu
kepala dinas, maka ia harus
tiadaan transparansi dari pen-
rakat kritis yang sama-sama
Ini tidak boleh terjadi.
upaya pencegahan korupsi da-
menyerahkan visi misinya ser -
gelola pemerintahan sehingga
mengontrol jalannya pemerin-
Kerjasama dengan pilar -pilar
pat dilakukan, pelan namun
ta rancangan program yang
menimbulkan kesimpulan di
tahan.
lainnya seperti kalangan intele-
pasti. Menurut saya, saat ini
akan dijalankan terlebih dahu-
ktual, ulama, dan kalangan du-
tidak bisa secara langsung
lu.
nia usaha juga perlu ditegakkan.
melakukan gebrakan member -
sudah ada aturannya namun
Mereka semua adalah aset-aset
antas korupsi karena jika itu
dalam konteks lokal banyak hal
yang harus bergandeng tangan
dilakukan maka pengelola pe-
yang perlu diadaptasi.
memajukan Aceh Jaya.
merintahan akan habis. Jika
Saya juga tidak mentolerir jika
semua terjerat hukum maka
ada pejabat yang menerima uca-
tentunya tidak ada yang dapat
pan terimakasih atau hadiah
menjalankan pemerintahan.
dari pihak lain. Apalagi jika had-
Tapi upaya menghukum mere-
iah itu bertujuan untuk melobi
ka yang melakukan penyim-
dalam rangka proyek. Pemberi-
pangan perlu tetap segera di-
an atau penerimaan hadiah ter -
tidak bisa secara langsung me-
Apa permasalah mendasar dalam pemerintahan baru yang Anda pimpin ini?
nerima pandangan masyarakat
Saat ini ada beberapa per -
tanpa ada pembuktian yang
masalahan mendasar yang perlu
jelas terlebih dahulu. Pembuk-
selesai terlabih dahulu sebelum
tian atau analisis yang lebih
kita memperbincangkan Aceh
ilmiah tetap perlu dilakukan.
Jaya ke depan. Paling tidak, 3
masyarakat bahwa telah terjadi korupsi. Hanya saja, kita
Memang
dalam
hal
ini
tiga bulan pertama pemerintah-
Praktik korupsi tidak hanya pada pengambilan uang negara oleh para koruptor. Praktik korupsi juga bermula dari pertumbuhan usaha yang tidak sehat?
Strategi yang saya lakukan
an baru. Masalah-masalah
Saya akan memberikan per -
jalankan untuk memberikan
kait dengan jabatan sangat tabu
pada tahap awal ialah melaku-
tersebut antara lain masalah
hatian cukup serius bagi per -
efek jera bagi yang coba-coba
bagi saya. Sikap ini juga akan
kan pertemuan dengan instansi
pelabuhan, jalan, perumahan,
tumbuhan dunia usaha yang
mengikutinya.
saya internalisasikan ke masing-
atau seluruh dinas terkait.
dan masalah tanah. Sebelum
sehat. Mereka akan menjadi
Namun kita tetap melaku-
Dalam pertemuan itu, saya
ini dapat kita targetkan kapan
rekanan Pemda dalam men-
kan sebuah analisis yang men-
akan meminta laporan
pelak-
akan berjalan maka saya belum
jalankan APBD. Dunia usaha
dalam sebelum memberikan
Jika dalam pelaksanaan
sanaan kegiatan yang telah di-
berpikir untuk mengerjakan
ini harus didorong menjadi leb-
sanksi kepada pelaku penyim-
pembangunan yang dibiayai
lakukan. Laporan paling pent-
yang lainnya. Ini karena masa-
ih profesional dan mampu men-
pangan tersebut. Kita tetap
oleh APBD nanti ternyata ter -
ing ialah mengenai realisasi
lah-masalah tersebut sangat
gatur perusahaannya dengan
akan pilah apakah hal yang di-
dapat penyimpangan maka
anggaran. Berapa besar angga-
sensitif.
baik. Jika di kalangan dunia
lakukannya termasuk pelangga-
masyarakat yang menyaksikan-
Bagaimana cara untuk memperkecil tindak praktik korupsi?
persoalan ini perlu dicarikan jalan keluarnya dalam masa
maing dinas atau aparat pemer intahan lainnya.
ran yang dicanangkan dan bera-
Pada saat menjalankan roda
usaha tercipta tatanan yang
ran ringan atau berat. Jika pe-
nya perlu melaporkan kepada
pa banyak yang telah dihabis-
pemerintahan nanti saya telah
sehat maka Pemda tidak kesu-
langgarannya ringan maka
saya. Saya telah menggagas
kan. Selanjutnya realisasi ang-
berkomitmen untuk siap dikri-
litan mengajak mereka untuk
sanksinya pun tidak perlu be-
bagaimana cara menangani
garan tersebut akan diaudit
tik oleh siapapun termasuk
menjadi rekanan Pemda. Profe-
rat dan jika pelanggarannya
pengaduan dari masyarakat se-
secara transparan sehingga
oleh masyarakat. Hal ini ter -
sionalisme kalangan dunia us-
berat maka sanksi berat pula
hingga kontrol terhadap pemer -
bisa dipertanggungjawabkan
kait dengan upaya melibatkan
aha perlu ditingkatkan karena
yang perlu dijatuhkan. Untuk
intahan bisa berjalan. APBD
secara baik.
masyarakat dalam proses pem-
mereka tidak hanya akan men-
upaya pencegahan, saya akan
adalah anggaran rakyat dan
Ini adalah prioritas begitu
bangunan. Bagaimanapun pe-
jadi rekanan Pemda dalam
melakukan pendekatan yang
rakyat jugalah yang berhak
selesai pelantikan. Dalam 3
merintahan sekarang ini adalah
proyek APBD tetapi boleh jadi
lebih persuasif.
mengkontrol atau megawasi-
bulan pertama saya akan me-
pilihan rakyat dan menjadi mi-
akan menjadi pelaksana pro-
Sebelum menjabat, mereka
nya.***
HALAMAN 15
Transparansi Dalam Kebijakan Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat
P
Mawardi Ismail
ERTANYAAN
mendasar
Oleh : Mawardi Ismail, SH., M.Hum
yang sering menggoda sekarang adalah apa kata kun-
internal maupun eksternal). Pengawasan itu harus dilakukan oleh di luar jajaran pengawas tersebut,
ci untuk menjamin ke-
besar tambahan dana yang menja-
sudah waktunya dibuat Qanun
tidak cukup hanya oleh atasan
langgengan perdamaian di Nanggroe
di penerimaan Aceh yang akan dikel-
yang menjamin transparansi dan
langsungnya. Bukanlah hal baru
Aceh Darussalam. Tentunya tidak
ola melalui APBD Provinsi NAD.
peluang partisipasi masyarakat
bahwa atasan langsung pengawas
mudah untuk menjawabnya. Na-
Sebagai ilustrasi, sesuai dengan ke-
dalam penyusunan dan pelaksan-
juga terlibat dalam penyelesaian
mun setelah dipikir -pikir, secara
tentuan pasal 183 ayat (2) UUPA,
aan anggaran daerah (APBD).
temuan secara saling pengertian
sederhana dapat dikatakan bahwa
Aceh akan mendapat dana otonomi
Dalam UUPA sendiri terdapat pal-
antara pemeriksa dan terperiksa.
kata kuncinya adalah KESE-
khusus sebesar 2% dari plafon DAU
ing kurang 10 pasal yang menjamin
Transparansi dalam penyelidikan
JAHTERAAN dan KEADILAN.
Nasional, sejak tahun anggaran
dan mengharuskan transparansi
setiap kasus juga sangat mendesak.
Setelah kata kunci didapat, per -
2008. Kalau DAU Nasional pada
dan partisipasi masyarakat dalam
Memang dalam keadaan tertentu
tanyaan berikut adalah adakah po-
tahun 2008 diprediksi sebesar
pengelolaan anggaran, mulai dari
proses penyelidikan itu harus di-
tensi untuk mewujudkannya. Tidak
Rp.175 triliun, maka besarnya dana
perencanaan sampai dengan pelak-
lakukan tertutup untuk kepentin-
ada jawaban yang pasti untuk ini,
otonomi khusus yang akan masuk
sanaannya, yaitu pasal 141 ayat
gan pemeriksa itu sendiri, tetapi
tetapi paling kurang kita bisa ka-
dalam APBD Propinsi NAD adalah
(3), pasal 142 ayat (5), pasal 182
bagaimanapun public juga berhak
takan bahwa Aceh sekarang memi-
Rp. 3,5 triliun. Ini belum termasuk
ayat (6), pasal 183 ayat (5), pasal
tahu apa hasil dari setiap penye-
liki potensi itu. Salah satunya ad-
tambahan dana bagi hasil sebagaim-
186 ayat (3), pasal 189 ayat (3) dan
lidikan itu. Banyak sekali kasus di-
alah Aceh memiliki pemimpin yang
ana diatur dalam pasal 181 UUPA.
ayat (4), pasal 190 ayat (2), pasal
mana ada awalnya (karena dipub-
legimate. Pemimpin dengan legimate
Bandingkan dengan APBD Provin-
191 ayat (2), pasal 193 ayat (3), pasal
likasikan melalui media) namun
formal itu diperoleh secara de-
si NAD sebelumnya yang hanya Rp.
197, pasal 236 dan pasal 238 ayat
tidak diketahui akhirnya karena
mokratis melalui Pilkasung, sedan-
2 triliun.
(1) dan ayat (2).
memang tidak dipublikasikan, dan
gkan untuk mendapat pemimpin
Pertambahan dana yang cukup
Penguatan Sipil
yang mempunyai legitimasi subtan-
signifikan ini apabila tidak diiringi
Berlandaskan pada kebutuhan
cial, masih perlu diuji melalui kin-
dengan kecermatan, kehati-hatian
dan ketentuan-ketentuan tersebut
Hal ini sebenarnya sangat tidak
erjanya.
dan pengawasan yang ketat dalam
perlu segera dibentuk Qanun Aceh
baik, karena dapat menimbulkan
sering karena terlalu lama publikpun telah melupakannya.
Hal itu diperkuat dengan adanya
pengelolaannya, berpotensi sangat
tentang transparansi dan jaminan
tuduhan macam-macam terhadap
Undang-undang Nomor 11 Tahun
besar untuk terjadinya korupsi.
partisipasi masyarakat dalam pem-
penyelidik/penyidik disamping juga
2006 tentang Pemerintahan Aceh.
Untuk hal ini tentu masih segar
buatan dan pelaksanaan kebija-
sangat merugikan pihak yang di-
Undang-undang ini memberi untuk
dalam ingatan kita ketika Aceh
kan/anggaran daerah. Untuk ber -
periksa karena masyarakat tetap
Aceh antara lain kewenangan yang
ditempatkan sebagai Provinsi den-
jalannya partisipasi masyarakat,
menganggapnya bersalah. Seharus-
luas jika dibandingkan
gan tingkat korupsi nomor satu
tentu saja penguatan masyarakat
nya setiap kasus yang awalnya diek-
dengan daerah lain di In-
oleh hasil penelitian BI (Bank In-
melalui
civil society organization
spose atau disiarkan oleh media,
donesia. Selain itu, juga
donesia) dan FE (Fakultas Eknomi)
sangat diperlukan. Ada beberapa
maka proses dan hasilnya juga
adanya tambahan dana
Unpad beberapa waktu yang lalu.
hal yang bisa dilakukan.
harus dipublikasikan karena itu
yang besar. Yakni tambah-
Untuk mengantisipasi hal terse-
Perlunya pengawasan terhadap
adalah hak public. Dalam konteks
an dana bagi hasil migas
but diatas, diperlukan suatu mod-
aparat pengawas/pemeriksa. Dewasa
ini pengawasan eksternal terhadap
dan dana otonomi khusus,
el dan mekanisme pengawasan,
ini korupsi yang cukup dikenal ad-
aparat penyelidik/penyidik serta
yaitu 2 % setara dengan
baik preventif maupun refressif,
alah korupsi oleh aparatur ekseku-
penuntut dan hakim dalam suatu
DAU Nasional selama 15
yang harus dilakukan sejak awal
tif/legislative dan korupsi peradilan.
kasus sangat penting. Memang te-
tahun dan 1 % setara DAU
(sejak tahap perencanaan angga-
Padahal ada lagi bentuk korupsi yang
lah ada beberapa komisi, seperti
Nasional selama 5 tahun,
ran). Disamping pengawasan pre-
sangat sering terjadi yaitu korupsi
komisi kepolisian, komisi yudisial
yang dimulai pada tahun
ventif dan repressif tersebut, untuk
pengawasan yang dilakukan oleh
dan komisi kejaksaan, tetapi jan-
anggaran 2008. Di luar
NAD juga diperlukan adanya upaya
aparat pengawas/pengawas.
gkauannya belum sampai pada
itu, masih ada dukungan
yang intensif dalam pemberantasan
Pemerasan baik secara halus mau-
dari negara dan publik in-
korupsi yang telah terjadi, karena
pun secara kasar oleh aparat penga-
Hal lain yang perlu kita perhati-
pemberantasan/ penindakan meru-
was/pemeriksa terhadap terperiksa
kan, pengaturan transparansi
ternasional.
tingkat bawah.
Potensi yang demikian besar
pakan cara yang sangat efektif un-
(objek pengawas/pengawas), bukan-
dalam kebijakan dan anggaran, se-
tersebut tidak memberi jaminan
tuk pencegahan korupsi. Peninda-
lah hal yang baru. Memang sangat
benarnya sudah diatur, tetapi terse-
bahwa kesejahteraan masyarakat,
kan akan menimbulkan efek jera/
sukar membuktikan hal ini karena
bar dalam berbagai peraturan pe-
yang saat ini lebih dari 40 % hidup
takut untuk setiap orang ketika dia
berlangsung secara tertutup, semen-
rundang-undangan. Pengaturan
dibawah garis kemiskinan, akan
berhadapan dengan peluang untuk
tara pihak yang diperas juga mem-
secara tersebar ini ternyata belum
terwujud dengan mudah. Diperlu-
melakukan korupsi.
punyai kesalahan. Jadi hasil temuan
efektif. Untuk mempercepat terwu-
kan kerja keras, kerja cerdas, dan
Berdasarkan hal tersebut diatas,
pengawas/ pemeriksa itu dijadikan
judnya transparansi dalam kebija-
kerja jujur dalam pengelolaan pe-
untuk mencegah dam memberan-
objek tawar menawar antara penga-
kan dan anggaran (baik pada pem-
merintahan daerah. Pengelolaan
tas korupsi di Aceh, perlu dilaku-
was/ pengawas dengan terperiksa.
buatan maupun pelaksanaannya),
pemerintahan daerah dengan ciri
kan berbagai upaya-upaya, antara
Akibatnya yang pasti negara dirugi-
menghadapi pelaksanaan kewenan-
tersebut, akan dapat diwujudkan
lain perlunya transparansi dan par -
kan oleh penyimpangan yang ditut-
gan dan realisasi anggaran yang
dengan penerapan prinsip Good
tisipasi masyarakat dalam pembua-
upi berdasarkan adanya saling
cukup besar pasca UUPA diperlu-
Governance, yang salah satunya
tan dan pelaksanaan anggaran.
pengertian antara pemeriksa/ pen-
kan Qanun tentang Transparansi.
adalah adanya transparansi,
Dengan adanya transparansi ma-
gawas dengan si terperiksa.
khususnya dalam kebijakan Publik
syarakat dapat dengan mudah ber -
Keadaan tersebut diperparah
pat mendukung upaya pencegahan
dan Anggaran.
patisipasi karena dapat memper -
karena adanya ketakutan dari ter -
hukum, khususnya dalam penang-
oleh informasi yang cukup. Sebe-
periksa untuk melaporkan karena
gulangan korupsi. Sebenarnya ma-
Dengan transparansi dapat meng-
narnya sudah cukup banyak atu-
tidak mau bermasalah dan memang
teri hukum yang mengaturnya
hasilkan kemudahan untuk partisi-
ran yang megharuskan transparansi
juga bersalah, menyebabkan jarang
sudah cukup bagus, yang kurang
pasi publik dan mencegah terjadin-
dan membukakan peluang partisi-
sekali kasus ini terungkap. Kita
selama ini adalah penegakan huk-
ya korupsi. Ini juga membuka pelu-
pasi masyarakat dalam penyusu-
tentunya berharap dengan telah
umnya, karena dengan adanya qa-
ang pada pengawasan public terhadap
nan dan pelaksanaan anggaran
disahkannya undang-undang ten-
nun transparansi, hukum itu akan
penyelenggaraan pemerintahan pada
negara/ daerah, akan tetapi kare-
tang perlindungan saksi, yaitu un-
lebih efektif. Mudah-mudahan den-
umumnya dan pelaksanaan angga-
na ketentuan tersebut tersebar
dang nomor tahun 2006, akan
gan adanya penambahan kewenan-
ran pada khususnya.
dalam berbagai aturan yang ada,
memberikan keberanian terhadap
gan dan dana yang begitu besar
maka pelaksanaannya menjadi
korban untuk melapor.
untuk Aceh akan dapat mewujud-
Mengapa Transparansi?
Dengan disahkannya Undangundang Tentang Pemerintahan
tidak efektif.
Untuk itu,, diperlukan juga pen-
Aceh menjadi Undang-undang No-
Untuk Aceh, terutama meghada-
gawasan terhadap aparat penga-
mor 11 tahun 2006 akan sangat
pi booming anggaran pasca UUPA,
was/ pemeriksa (baik pemeriksa
Qanun ini diharapkan akan da-
kan kesejahteraan rakyat dan tidak menjadi objek korupsi. ■
Dekan Fakultas Hukum Unsyiah
CMYK HALAMAN 16
TENDAKU, SEKOLAHKU
Mungkin sebahagian orang masih bersyukur karena hampir semua anak Indonesia telah memperoleh akses pendidikan dasar yang baik dengan fasilitas belajar-mengajar
yang baik pula. Tapi bagaimana dengan nasib siswa SD Ceut Lheue Reng, Kecamatan Trienggadeng, Pidie. Sejumlah siswa harus belajar dibawah teriknya matahari, sejak bulan Maret
2006 hingga sekarang ini. Siswa-siswa di SD tersebut terpaksa belajar di bawah tenda-tenda darurat yang sudah mulai banyak yang robek. Dengan keadaan seperti ini, banyak murid yang konsentrasinya terpecah selama dikelas, teriknya matahari dan hawa panas yang muncul dari dalam tenda, membuat mereka kewalahan salama proses belajar-mengajar. Belum lagi kalau musim penghujan seperti sekarang ini. Pakaian mereka bisa basah kuyup tersiram air hujan yang turun dari langit. Mungkin mereka tidak akan terlalu lama mengalami hal seperti itu kalau komitmen Save the Children untuk meneruskan pembangunan gedung sekolah itu segera diwujudkan. Untuk sementara ini, terpal baru akan dipasang ditenda tersebut untuk menggantikan kain tenda yang sudah compang-camping. Tapi sifat terpal itu yang panas akan membuat suasana “kelas” menjadi tak nyaman. ■ TEKS/FOTO: AGUS SARWONO