ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS
PERBEDAAN KADAR PROLAKTIN, OKSITOSIN DAN WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU YANG MENERAPKAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) SELAMA LEBIH DAN KURANG DARI SATU JAM (Studi Kasus Pada Persalinan Sectio Caesarea)
UKE MAHARANI DEWI 011314653012
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN REPRODUKSI JENJANG MAGISTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016
TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS
PERBEDAAN KADAR PROLAKTIN, OKSITOSIN DAN WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU YANG MENERAPKAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) SELAMA LEBIH DAN KURANG DARI SATU JAM (Studi Kasus Pada Persalinan Sectio Caesarea)
UKE MAHARANI DEWI 011314653012
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN REPRODUKSI JENJANG MAGISTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2016
ii TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERBEDAAN KADAR PROLAKTIN, OKSITOSIN DAN WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU YANG MENERAPKAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) SELAMA LEBIH DAN KURANG DARI SATU JAM (Studi Kasus Pada Persalinan Sectio Caesarea)
TESIS Untuk memperoleh Gelar Magister Dalam Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Pada Jenjang Magister Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Oleh: UKE MAHARANI DEWI 011314653012
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN REPRODUKSI JENJANG MAGISTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2016
iii TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iv TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS
Tesis ini telah diuji dan dinilai oleh panitia penguji Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Jenjang Magister Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Pada tanggal: 11 Februari 2016
Panitia penguji, Ketua penguji
: Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K)
Anggota penguji
: Dr. Hermanto Tri Joewono, dr., Sp.OG(K) Indra Yuliati, dr., Sp.OG(K) Risa Etika, dr., Sp.A(K) Dr. Budi Utomo, dr., M. Kes.
v TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya akhirnya saya dapat menyelesaikan tesis, yang merupakan persyaratan dalam menyelesaikan program pascasarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya yang berjudul ” Perbedaan Kadar Prolaktin, Oksitosin dan Waktu Pengeluaran Asi pada Ibu yang Menerapkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Selama Lebih dan Kurang dari Satu Jam (Studi Kasus Pada Persalinan Sectio Caesarea)” Penyusunan tesis ini terealisasi berkat motivasi, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Fasich, Apt., selaku Rektor Universitas Airlangga Surabaya yang telah
memberikan
kesempatan
dan
fasilitas
untuk
menempuh
dan
menyelesaikan Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 2. Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., M.Sc., Sp. PD-KEMD FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk menempuh dan menyelesaikan Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3. Dr. Hermanto Tri Joewono, dr., Sp.OG(K) selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh dan menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi.
vi TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4. Sugeng Ristanto, dr., MARS selaku Direktur RSIA Kendangsari Surabaya yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di wilayah kerjanya. 5. Dr. Hermanto Tri Joewono, dr., Sp.OG(K) selaku pembimbing ketua yang telah menyediakan waktu untuk mengarahkan, membimbing, memberikan saran dan dukungan selama proses penyusunan tesis ini. 6. Indra Yuliati, dr., Sp.OG(K) selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu untuk mengarahkan, membimbing, memberikan saran dan dukungan selama proses penyusunan tesis ini 7. Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran untuk perbaikan tesis ini. 8. Risa Etika, dr., Sp.A(K) selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran untuk perbaikan tesis ini. 9. Dr. Budi Utomo, dr., M. Kes., selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran untuk perbaikan tesis ini. 10. Prof. Dr. M. Jasidie, M. Eng., selaku Rektor Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya yang telah memberikan kesempatan belajar untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 11. Seluruh civitas akademika Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya yang telah membantu dalam menempuh pendidikan di Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 12. Suami dan anak tercinta Bambang Wiranto, SH dan Beryl Faza Khayata yang telah memberikan ijin, bantuan, dukungan dan do‟a hingga semua proses ini dapat terlewati.
vii TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13. Ibu tersayang Sukartiningsih, ayah Gaguk Kastoko, SH (alm) dan saudarasaudara tercinta yang telah memberikan dukungan dan do‟a untuk kesuksesan penulis. 14. Kawan-kawan yang telah memberikan dukungan selama penyusunan tesis ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Saya menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, dan dengan segala kerendahan hati saya menerima kritik maupun saran demi perbaikan. Akhirnya saya berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukan.
Surabaya, 19 Januari 2016 Penyusun
viii TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RINGKASAN
PERBEDAAN KADAR PROLAKTIN, OKSITOSIN DAN WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU YANG MENERAPKAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) SELAMA LEBIH DAN KURANG DARI SATU JAM (Studi Kasus Pada Persalinan Sectio Caesarea)
Uke Maharani Dewi; Hermanto Tri Joewono; Indra Yuliati
ASI eksklusif masih belum memenuhi target yang diharapkan. Rendahnya pemberian ASI segera setelah bayi lahir (inisiasi ASI) dan pemberian ASI ekslusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi merupakan salah satu penyebab tingginya AKB di Indonesia. Penelitian membuktikan bahwa Inisiasi Menyusu Dini (IMD) mengurangi risiko kematian bayi baru lahir sebanyak 16% jika dilakukan pada hari pertama dan 22% bila dilakukan pada satu jam pertama pasca kelahiran. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sectio caesarea (SC) merupakan salah satu kendala untuk melakukan IMD. Pemberian ASI oleh ibu yang telah menjalani SC sebenarnya dapat langsung dilakukan karena operasi dilakukan dengan anestesi spinal atau epidural sehingga ibu tetap sadar. Posisi menyusui dapat disesuaikan dengan kondisi ibu, misalnya dengan posisi berbaring (lying down), posisi duduk, dan football hold sehingga hal ini sebenarnya tidak menjadi penghalang bagi praktik pemberian ASI. Respon pengeluaran prolaktin dan oksitosin akan sangat menurun jika ibu tidak mulai memberikan ASI lebih dari dua hari setelah post partum. Pelaksanaan IMD pada persalinan dengan SC perlu digalakkan mengingat bahwa manfaatnya yang lebih besar untuk menunjang keberhasilan ASI eksklusif. Hal tersebut perlu ditunjang dengan adanya bukti penelitian tentang dampak positif pelaksanaan IMD pada SC, diantaranya melalui pengukuran kadar prolaktin, oksitosin dan waktu pengeluaran ASI pada ibu dengan persalinan SC yang menerapkan IMD. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kadar prolaktin dan oksitosin lebih tinggi serta waktu pengeluaran ASI lebih cepat pada ibu yang menerapkan IMD selama lebih dari satu jam daripada ibu yang menerapkan IMD kurang dari satu jam. Penerapan IMD belum sepenuhnya sesuai dengan tatalaksana, yang ditetapkan sehingga dalam penelitian ini penilaian terhadap penerapan IMD dibedakan menjadi dua, yaitu IMD yang dilaksanakan selama lebih dan kurang dari satu jam. Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen dengan pendekatan kasus kontrol. Parameter yang digunakan adalah kadar prolaktin, oksitosin dan waktu pengeluaran ASI pada kedua kelompok, yaitu ibu yang menerapkan IMD selama lebih dari satu jam sebagai kelompok kontrol dan ibu yang menerapkan IMD kurang dari satu jam sebagai kelompok kasus, dengan besar sampel 18 orang
ix TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
untuk kelompok kontrol dan 18 orang untuk kelompok kasus. Semua kelompok akan diukur kadar prolaktin dan oksitosinnya melalui serum setelah dilakukan IMD dan diobservasi waktu pengeluaran ASInya setelah dilakukan IMD. Semua data dianalisis dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui normalitas distribusi data dan uji t 2 sampel bebas untuk mengetahui beda variabel. Hasil analisis menunjukkan semua data berdistribusi normal dan tidak ada beda kadar prolaktin, oksitosin dan waktu pengeluaran ASI antara kelompok kontrol maupun kelompok kasus. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada beda kadar prolaktin antara ibu yang menerapkan IMD selama lebih dan kurang dari satu jam, tidak ada beda kadar oksitosin antara ibu yang menerapkan IMD selama lebih dan kurang dari satu jam, tidak ada beda waktu pengeluaran ASI antara ibu yang menerapkan IMD selama lebih dan kurang dari satu jam.
x TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SUMMARY
The Difference of Prolactin, Oxytocin Level and Time of Spending Breast Milk in Women who Apply More than An Hour of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) and Less than An Hour of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) (A Case Study of Caesarean Section Labor)
Uke Maharani Dewi; Hermanto Tri Joewono; Indra Yuliati An exclusive breastfeeding does not fill the target expected. The low level of an immediate breastfeeding after birth (initiation of breastfeeding) and an exclusive breastfeeding for the first six months of a baby's life is one of the causes of high level of IMR in Indonesia. The research showed that an Early Initiation of Breastfeeding (EIB) reduced the risk of newborn baby immortality as 16% if it was done on the first day and 22% if it was done in the first hour after birth. It was mentioned in some researches that caesarean section is one of the problems to perform an Early Initiation of Breastfeeding (EIB). Actually, breastfeeding by women who had undergone a caesarean section could be directly done because the operation was performed with spinal or epidural anesthesia so that the woman remained conscious. Breastfeeding position can be adjusted to the condition of the woman, for example, lyingdown, sitting, and footballhold position so it is actually not a barrier for the breastfeeding practice. Prolactin and Oxytocin spending response would be reduced if the mother did not begin to breastfeed more than two days after postpartum. The implementation of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) on delivery women with the caesarean section should be encouraged as the benefit is more likely to support the success of an exclusive breastfeeding. It needs to be supported by the research evidence on the positive impact of the implementation of the EIB in the caesarean section, including through the measurement of prolactin and oxytocin levels and time of spending breast milk on women that apply an Early Initiation of Breastfeeding (EIB). This research aimed to prove that prolactin and oxytocin levels and the time of spending breast milk on women who applied EIB for more than an hour were higher and faster than on women who applied EIB for less than an hour. The application of EIB had not been fully done in accordance with the procedure so that in this research, the assessment of the implementation of EIB was divided into two, the EIB carried out for more and less than one hour. This research was an experimental quasy study with a control case approach. The parameters used are the levels of prolactin and oxytocin and the time of spending breast milk in two groups, women who applied the EIB for more than an hour as a control group and women who applied EIB for less than an hour as the case group, with the large sample on each group is 18 people. The levels of prolactin and oxytocin of both groups would be measured through serum and the time of spending breastfeeding would be observed after EIB was done.
xi TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
All data were analysed by using a Kolmogorov Smirnov test to recognize the normality of data distribution and t 2 test on free sample was done to recognize different variable. The analysis result showed that all data distributed normally and there were no difference of prolactin and oxytocin levels and the time of spending breast milk between control and case group. The conclusion of this research is no difference of prolactin, oxytocin levels and the time spending of breast milk between control and case group.
xii TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRAK
PERBEDAAN KADAR PROLAKTIN, OKSITOSIN DAN WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU YANG MENERAPKAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) SELAMA LEBIH DAN KURANG DARI SATU JAM (Studi Kasus Pada Persalinan Sectio Caesarea)
Uke Maharani Dewi; Hermanto Tri Joewono; Indra Yuliati
Cakupan pemberian ASI ekslusif masih belum mencapai target yang diharapkan, sehingga berdampak pada peningkatan AKB. Upaya yang dapat dilakukan dalam penurunan AKB salah satunya adalah dengan melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). IMD yang dilaksanakan sesuai dengan tatalaksana dapat meningkatkan kadar prolaktin, oksitosin dan mempercepat waktu pengeluaran ASI, sehingga dapat mendorong keberhasilan pemberian ASI eksklusif. IMD pada persalinan dengan SC masih belum banyak diterapkan karena berbagai alasan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kadar prolaktin dan oksitosin lebih tinggi serta waktu pengeluaran ASI lebih cepat pada ibu yang menerapkan IMD selama lebih dari satu jam daripada ibu yang menerapkan IMD kurang dari satu jam pada persalinan dengan SC. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 18 orang pada tiap kelompok yang terdiri dari 18 orang sebagai kelompok kontrol yaitu ibu yang menerapkan IMD selama lebih dari satu jam dan 18 orang sebagai kelompok kasus yaitu ibu yang menerapkan IMD selama kurang dari satu jam. Penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui normalitas ditribusi data dan uji t 2 sampel bebas untuk mengetahui beda variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p pada kadar prolaktin adalah 0,8639 yang berarti tidak ada beda kadar prolaktin antara kelompok kontrol dan kelompok kasus, nilai p pada kadar oksitosin adalah 0,5188 yang berarti tidak ada beda kadar oksitosin antara kelompok kontrol dan kelompok kasus, sedangkan pada waktu pengeluaran ASI nilai p = 0,05678 yang berarti tidak ada beda waktu pengeluaran ASI antara kelompok kontrol dan kelompok kasus. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tidak ada beda kadar prolaktin, oksitosin dan waktu pengeluaran ASI antara ibu yang menerapkan IMD selama lebih dan kurang dari satu jam pada persalinan dengan SC. Kata kunci: Inisiasi Menyusu Dini (IMD), kadar prolaktin, oksitosin, waktu pengeluaran air susu ibu (ASI), sectio caesarea.
xiii TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRACT
The Difference of Prolactin, Oxytocin Level and Time of Spending Breast Milk in Women who Apply More than An Hour of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) and Less than An Hour of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) (A Case Study of Caesarean Section Labor)
Uke Maharani Dewi; Hermanto Tri Joewono; Indra Yuliati The coverage of exclusive breastfeeding is still not reach the expected target, so the impact on the increase in IMR. The efforts should be made in reducing IMR is to implementation of the EIB. An EIB that carried out in accordance with the procedure of EIB can increase prolactin and oxytocin levels and accelerate the time of spending breast milk, so it can support the success of exclusive breastfeeding. An EIB in caesarean section labor still not widely implemented due to various reasons. This research aimed to prove that prolactin and oxytocin levels were higher and the time of spending breast milk on women who applied EIB for an hour or more was faster than on women who applied EIB for less than an hour of caesarean section labor. The sample was taken by a purposive sampling technique. The large of the sample in this research was 18 people for both groups. 18 people as a control group which was women who apply EIB for an hour or more and another 18 people as a case group which was women who apply EIB for less than one hour. This research used a Kolmogorov Smirnov test to recognize the normality of data distribution and t 2 test on free sample was done to recognize different variable. The results of this study indicate that the value of p in prolactin levels was 0,8639 which mean no difference of prolactin levels between control and case group, p value in oxytocin levels was 0,5188 which mean no difference of oxytocin levels between control and case group, and the time spending of breatfeeding value of p = 0,05678 which mean no difference on the time of spending breast milk between control and case group. The conclusion that could be drawn from this research was no difference of prolactin and oxytocin levels and the time of spending breast milk between control and case group. Keywords: Early Initiation of Breastfeeding (EIB), Prolactin and Oxytocin Levels, The Time of Spending Breast milk, sectio caesarea.
xiv TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
Halaman SAMPUL DEPAN ............................................................................................. i SAMPUL DALAM …………………………………………………………… ii PERSYARATAN GELAR …………………………………………………... iii LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iv LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS………………………. v UCAPAN TERIMAKASIH............................................................................... vi RINGKASAN. .……………………………………………………………… ix SUMMARY……………………………………………………………………. xi ABSTRAK ………………………………………………………………….... xiii ABSTRACT …………………………………………………………………… xiv DAFTAR ISI …………………………………………………………………. xv DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xviii DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. xix DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. xx DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………………... xxi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................4 1.3 Tujuan .................................................................................................5 1.3.1 Tujuan umum ............................................................................5 1.3.2 Tujuan khusus............................................................................5 1.4 Manfaat ..............................................................................................5 1.4.1 Teoritis.......................................................................................5 1.4.2 Praktis .......................................................................................5 1.5 Risiko Penelitian …………………………………………………… 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Inisiasi Menyusu Dini (IMD) ................................................7 2.1.1 Pengertian .................................................................................7 2.1.2 Tahap dalam IMD .....................................................................7 2.1.3 Tahap naluriah bayi ………………………………………….. 8 2.1.4 Manfaat IMD ...........................................................................10 2.1.5 IMD menurunkan angka kematian bayi ................................. 13 2.1.6 Tatalaksana IMD pada operasi caesarea …………………… 13 2.1.7 Kontra indikasi IMD ………………………………………...16 2.1.8 Penghambat IMD ……………………………………………19 2.2 Konsep Persalinan.............................................................................21 2.2.1 Pengertian ...............................................................................21 2.2.2 Jenis persalinan........................................................................21 2.2.3 Fase persalinan …………………………………………….. .21 2.3 Konsep Sectio Caesarea (SC)...........................................................26 2.3.1 Pengertian ...............................................................................26 2.3.2 Perawatan praoperasi sectio caesarea ……………………… 27
xv TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.3.3 Perawatan pasca operasi sectio caesarea ............................... 28 2.4 Konsep Masa Nifas ...........................................................................29 2.4.1 Pengertian …………………………………………………… 29 2.4.2 Nifas dan laktasi …………………………………………… ..30 2.4.3 Periode nifas ………………………………………………… 31 2.5 Konsep Menyusui ............................................................................32 2.5.1 Pengertian ...............................................................................32 2.5.2 Anatomi payudara ………………………………………… ..32 2.5.3 Fisiologi laktasi …………………………………………… ..36 2.5.4 Refleks dalam proses laktasi ……………………………… ..37 2.5.5 Refleks dalam mekanisme isapan …………………………...40 2.5.6 Pembentukan ASI .................................................................. .42 2.5.7 Faktor yang mempengaruhi onset laktasi …………………... 44 2.6 Peran Prolaktin dan Oksitosin dalam Pembentukan ASI ………….46 2.6.1 Prolaktin ………………………………………………..........46 2.6.2 Oksitosin …………………………………………………….50 2.6.3 Tanda dan sensasi refleks oksitosin aktif …………………....53 2.6.4 Faktor yang meningkatkan hormon oksitosin ……………….53 2.6.5 Faktor yang menghambat produksi oksitosin ……………….54 2.7 Waktu Pengeluaran ASI …………………………………………….54 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................57 3.2 Hipotesis Penelitian ..........................................................................58 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................60 4.2 Populasi, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ……….61 4.3 Variabel Penelitian ...........................................................................62 4.3.1 Variabel independen ………………………………………… 62 4.3.2 Variabel dependen ………………………………………… ...62 4.3.3 Variabel perancu ……………………………………………. 62 4.4 Definisi Operasional .........................................................................63 4.5 Bahan Penelitian .............................................................................. 65 4.6 Instrumen Penelitian .........................................................................65 4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………...........65 4.7.1 Lokasi penelitian …………………………………………….65 4.7.2 Waktu penelitian ……………………………………………. 66 4.8 Prosedur Pengumpulan Data .............................................................66 4.9 Pengolahan dan Analisis Data .........................................................68 4.9.1 Pengolahan data …………………………………………….. 68 4.9.2 Analisis data ………………………………………………… 69 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Responden ……………………………………….… 71 5.1.1 Usia ibu ……………………………………………………. 71
xvi TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5.1.2 Usia kehamilan ……………………………………………. 72 5.1.3 Paritas ……………………………………………………... 72 5.1.4 Jenis persalinan ……………………………………………. 73 5.2 Data Variabel Penelitian ……………………………………….…. 74 5.2.1 Kadar prolaktin ……………………………………………. 74 5.2.2 Kadar oksitosin ……………………………………………. 74 5.2.3 Waktu pengeluaran ASI …………………………………… 75 BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Perbedaan Kadar Prolaktin pada Ibu yang Menerapkan IMD Selama Lebih dan Kurang dari Satu Jam ………………………… 77 6.2 Perbedaan Kadar Oksitosin pada Ibu yang Menerapkan IMD Selama Lebih dan Kurang dari Satu Jam ………………… .... .…. 80 6.3 Perbedaan Waktu Pengeluaran ASI pada Ibu yang Menerapkan IMD Selama Lebih dan Kurang dari Satu Jam ……………….. …. 83 6.4 Keterbatasan Penelitian ………………………………….... .……. 85 6.5 Kebaruan Penelitian ……………………………………………… 85 BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan ………………………………………………………. .86 7.2 Saran ……………………………………………………………….86 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................88
xvii TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tabel 5.4
Tabel 5.5
Tabel 5.6
Tabel 5.7
Kadar normal serum prolaktin pada ibu menyusui ......................... Definisi operasional penelitian ....................................................... Jadwal penelitian ............................................................................ Kode data penelitian ....................................................................... Distribusi frekuensi usia ibu yang menerapkan IMD selama lebih dan kurang dari satu jam di RSIA Kendangsari Surabaya periode 18 November 2015 sampai dengan 8 Januari 2016 ........................ Distribusi frekuensi usia kehamilan ibu yang menerapkan IMD selama lebih dan kurang dari satu jam di RSIA Kendangsari Surabaya periode 18 November 2015 sampai dengan 8 Januari 2016 ..................................................................... Distribusi frekuensi paritas ibu yang menerapkan IMD selama lebih dan kurang dari satu jam di RSIA Kendangsari Surabaya periode 18 November 2015 sampai dengan 8 Januari 2016 …… ... Distribusi frekuensi jenis persalinan ibu yang menerapkan IMD selama lebih dan kurang dari satu jam di RSIA Kendangsari Surabaya periode 18 November 2015 sampai dengan 8 Januari 2016 ................................................................................. Distribusi frekuensi kadar prolaktin pada ibu yang menerapkan IMD selama lebih dan kurang dari satu jam di RSIA Kendangsari Surabaya periode 18 November 2015 sampai dengan 8 Januari 2016 ................................................................................. Distribusi frekuensi kadar oksitosin pada ibu yang menerapkan IMD selama lebih dan kurang dari satu jam di RSIA Kendangsari Surabaya periode 18 November 2015 sampai dengan 8 Januari 2016 ................................................................................. Distribusi frekuensi waktu pengeluaran ASI pada ibu yang menerapkan IMD selama lebih dan kurang dari satu jam di RSIA Kendangsari Surabaya periode 18 November 2015 sampai dengan 8 Januari 2016 ....................................................................
50 63 66 69
71
72
72
73
74
75
75
xviii TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 3.1
Bentuk puting susu ..................................................................... .....34 Struktur mikroskopis payudara ................................................... .....36 Refleks prolaktin ......................................................................... .....38 Rrefleks aliran ............................................................................ .....40 Perlekatan puting susu ke mulut bayi ......................................... .....41 Kerangka konseptual perbedaan kadar prolaktin, oksitosin dan waktu pengeluaran ASI pada ibu yang menerapkan inisiasi menyusu dini (IMD) selama lebih dan kurang dari satu jam (studi kasus pada persalina sectio caesarea) ........................................ .....57 Gambar 4.1 Rancangan penelitian perbedaan kadar prolaktin, oksitosin dan waktu pengeluaran ASI pada ibu yang menerapkan inisiasi menyusu dini (IMD) selama lebih dan kurang dari satu jam (studi kasus pada persalinan sectio caesarea) ..................................... .....60 Gambar 4.2 Kerangka operasional penelitian perbedaan kadar prolaktin, oksitosin dan waktu pengeluaran ASI pada ibu yang menerapkan inisiasi menyusu dini (IMD) selama lebih dan kurang dari satu jam (studi kasus pada persalinan sectio caesarea) ................................................................................... .....67
xix TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Sertifikat kelayakan etik ............................................................. .....96 Lampiran 2 Surat ijin penelitian dari RSIA Kendangsari Surabaya .............. .....97 Lampiran 3 Surat keterangan telah selesai melakukan penelitian .................. .....98 Lampiran 4 Permohonan dan penjelasan menjadi responden ........................ .....97 Lampiran 5 Lembar informed concent ........................................................... ...101 Lampiran 6 Lembar perbedaan standar IMD dan penerapan IMD ................ ...102 Lampiran 7 Lembar observasi pelaksanaan IMD .......................................... ...107 Lampiran 8 Rekapitulasi data hasil penelitian ............................................... ...108 Lampiran 9 Hasil uji normalitas ..................................................................... ...109 Lampiran 10 Hasil analisis uji t 2 sampel bebas .............................................. ...112 Lampiran 11 Hasil uji statistik pengaruh variabel perancu .............................. ...113
xx TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR SINGKATAN
%
: Persen ± : Kurang lebih °C : Derajad celcius AAP : American Academy of Pediatrics AIDS : Acquired immune deficiency syndrome APGAR : Appearance, pulse, grimace, activity, respiration ASI : Air susu ibu CAP : Contraction associated protein cm : Centimeter Depkes : Departemen kesehatan DNA : Deoxyribose nucleic acid E2 : Estradiol ELIZA : Enzym – Linked Immunosorbent Assay ET-1 : Endothelin-1 g : Gram HPL : Human placental lactogen IDAI : Ikatan dokter anak Indonesia IgA : Immunoglobulin A IL-1 : Interleukin-1 IL-2 : Interleukin-1 L : Liter MDG‟s : Millenium development goals mg : miligram ml : Mililiter ml/jam : Mililiter per jam n1 : Besar sampel minimum 1 n2 : Besar sampel minimum 2 ng/mL : Nanogram per milimeter P : Proporsi total PGF2 : Prostaglandin F2 PGF2α : Prostaglandin F2α PIF : Prolactin inhibiting factor PRF : Prolactin realizing factor RNA : Ribonucleic acid RSIA : Rumah sakit ibu dan anak RSSIB : Rumah sakit saying ibu dan bayi SC : Sectio Caesarea SDKI : Survei demografi dan kesehatan Indonesia UNAIR : Universitas airlangga UNICEF : United nations international children’s emergency fund Zα : Deviasi baku alpha Zβ : Deviasi baku beta β : Beta : Alpha
xxi TESIS
PERBEDAAAN KADAR PROLAKTIN ...
UKE MAHARANI DEWI