.,. r"· ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
MB I. ' PEN'DAHULUAN
I.1. LATAH BELAKANG Jum1ah penduduk Indonesia menurut hasi1 sementara sensus 1980 ada1ah 147 juta jiwa, dengan angka per-t ambah-c. an penduduk sebesar 2,3% per- ttahuno JUln1ah pertambahan ;., penduduk tersebut dipengaruhi oleh dua f'aktor, yaitu fi1.k tor ke1ahiran (ferti1itas) dan faktor kematian (mortali... tas). Atau 1azim dikatakan bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia 1ebih dipengaruhi oleh pertambahan a1amiah. Mengenai faktor kematian dapat disebutkan bahwa angka kematian bayi, tidak hanya jum1ahnya yang masih tinggi, tetapi juga bervariasio Angka yang terrendah ter dapat di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 62 kematian per 1000 ke1ahiran hidupo Sedangkan angka yang tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Barat,yaitu 187 ke mstian per 1000 ke1ahiran hidup~
,', "
Dari sebuah hasi1 penelitian Lembaga Kependudukan Universitas Gadjah Mada (Sunaryo, 1979); dinystakan bah wa tingkat kematian di Indonesia masih bervariasi dari yang tertinggi dan yang terrendaho Propinsi Daerah lab,,· mewa Yogyakarta merupakan daerah yang mempunyai t:l:hi":':e.,'r kematian yang terrendah dengan harapan hi.dup 59,32 tahun; sedangkan angka
~emstian
wakt.l1~allir
yang tertin€ g i
tel'
dapat di Nusa Tenggsra Barst yang mempunyai har2pnn hidup waktu 1ahir rata-rata 36,37 tahuno 1
LAPORAN PENELITIAN
POLA MORTALITAS DI ...
MIL 1 K PEk~L:>' Ah.A,'l.N "Ul'lVi.t>.~' I ..., i,ll~LANGGA·
SL~~HAY'" ,----
..
SUBAGYO ADAM
!
2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Masih tingginya angka kematian dan penurunannya yang masih tersendat-sendat seringkali dianggap sebagai akibat dari gagalnya kebijaksanaan kesehatan dalam me manfaatkan secara benar pengetahuan, teknologi dan sum ber daya kesehatan yang ada. Namun demikian, menyadari bahwa kematian bukan hanya masalah biologis, maka ting ginya angka kematian tidaklah sepenuhnya' dianggap seba gai kegagalan di bidang kesehatan saja. Kematian yang merupakan peristiwa yang menimpa manusia adalah merupakan peristiwa sosial. Hal ini jelas terbukti dari perbedaan sosial dari tingkat kematian da lam masyarakat, seperti ditunjukkan oleh perbedaan kon disi hidup (makanan, lingkungan kerja, perawatan kese hatan seseorang, kondisi perumahan dan sebagainya). Di samping itu juga faktor perbedaan dalam mendapatkan pe layanan kesehatan. lni berarti bahwa kemajuan kesehatan dan penurunan kemayian tidak nkan tercapai dalam suatu masyarakat dengan kondisi sosial yang tetap tidak mendu kung upaya kesehatan. Dilihat dari sudut fenomena sosial, maka infor masi tentang ke,atian (mortalitas) adalah juga pentirrs -- di samping dua komponen demografi lainnya (yai t'",
,I •.
tilitas dan migrasi) -- tidak saja bagi pemerints" Geta pi juga bagi swaata yang berkecimpung dalam
biri",,~'t';
eko
nomi, dan ke,sehatan. Data atau Ln t ormas i. ini s8".!,d; d.ipc.r . lukan untuk perencanaan pembangunan. Misalnya,
~)Ecl'enCana
an fasili tas perumahan, fasili tas pendidikan dar. jasa
LAPORAN PENELITIAN
. f.
-MIL
1 K
PEIlPL;;\Il.};M'N SUBAGYO ADAM "UNiV.ERSn AS AIRLA;"Gr;\" i <-;',R>,HAY, .
POLA MORTALITAS DI ...
-'-
..---.--~_.-
.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3 jgsa lainnya untuk k~pentingen masyarakat. Data kemati~ an juga diperlukan untuk evaluasi terhadap program-pro gram kependudukan. Mengingat pentingnya informasi tentang kematian maka diperlukan berbagai studi yang berkaitan dengan ke matian. terutama yang berkaitan dengan segi sosialnya. dengan desar pemikiran bahwa kematian bukanlah hanya masslah kesehatan biologis saja, akan tetapi termasuk juga dalam peristiwa sosial. Dengan latar belakang pemikiran tersebut. kemu dian dengan maksud agar upaya-upaya peningkatan kesehat
an
dan penurunan mortalitas dapat dilakukan lebih efi
sien dan efektif. maka perlu dilakukan penelitian-pene litian dalam bidang sosial khususnya untuk mencari di mensi-dimensi sosial yang terlibat dalam masslah terse but. Duri usaha tersebut diharapkan hasilnya dapat digu nakan kembali dalam formulasi kebijaksanaan sosial yang reI evan.
1. 2, PERUMUSAN MA8ALAH fiengan desar uraian pada
~atar
belakang, perma
salahan yang dikemukakan adalah: a, Bagaimanakah pola mortalitas yang terdapat di wilayah Kotamadya Surabaya, yang terdiri dari beberapa wilayah kecamatan.
r . M i 1:"1 K ·-iII "lJN1VEll~n "~Snl..'t:.A"'lJCA" I,------.
P£llfL,SJ"K"'''N
S z,
LAPORAN PENELITIAN
;.>
, It"
POLA MORTALITAS DI ...
Y
.'1
---
r
SUBAGYO ADAM
~",.,
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
b. Bagaimanakah latar belakang kondisi Bosial dan bUdaya yang berhubungan dengan pola mortalitas di Kotamadya Surabaya.
1.3. TUJUAN PENELI'l'IAN
Secara umum, penelitian ini mengambil bentuk pe nelitian eksploratif, yang bertujuan untuk mempelajari kematian dan dihubungkan dengan informasi tentang umur, seks dan tempat tinggal. Kemudian dikumpulkan pula ciri ciri yang bersangkutan dengan; 1. Status pekerjaan 2. Kegiatan dan pekerjaan
3. Pendidikan 4. Jumlah anak yang dilahirkan hidup
5. Umur suami/isteri Di samping itu juga menjelaskan secara diskripsi sebab sebab kematian, mengadakan analisis hubungan antara va riabel yang reI evan dan mengetahui mengenai konsep sehat, sikap dan tingkah laku masyarakat dalam hal pembinaan pertumbuhan dan sikap serta perilaku dalam menghadapi peristiwa kematian.
..
•
LAPORAN PENELITIAN
POLA MORTALITAS DI ...
SUBAGYO ADAM
'",""'~--"",-_" ..« ."'. '.< '-'~'-'F,-'''' J.~;
,;:;~'1:-:?<
~/'i'
,
-o,"~
,,,••, •• ,,_.,=;,,,,..>".,..,,,,,,4<-~:;:'''4'+"",'c~
'~"".
-_.•-,..-'-"-__ ~_;.,._,,,.,.,..;,-.
-"_p;S:::.~,,,
-",- ..""";>.,...,~." ..,.".",.,:-",,,,,,,,,,•.,,,,,!
5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
~. ,t~~~~:,,~~STAKAAN DAN PENELITIAN
Peristiwa kematian idealnya direkam melalui sis tem registrasi vital, karena sistem ini dapat mencatat kejadian dimaksud dari saat ke saat. Sistem rigestrasi vital di Indonesia yang bersifat nasional sampai saat ini belum berjalan dengan semestinya atau dapat dikata kan belum ada. Sistem registrasi vital yang ada baru bersifat lokal dan terbatas pada beberapa tempat terten tu saja. Dan yang terakhir ini pun masih belum mampu mencatat semua kejadian kelahiran dan kematian ditem pat tersebut. Masalah yang dihadapi dewasa ini dalam penyelenggaraan sistem registrasi vital (Sudaryono, 1971) antara lain: 1) Belum/kurang adanya koordinasi yang baik an tara instansi-instansi pemerintah dan lembaga-lembaga negara yang bergerak dalam bidang pendaftaran dan
sta~
tistik kejadian-kejadian vital. Hal ini menimbulkan tidak seragamnya mOdel-model register dan daftar-daftar laporan yang dipergunakan, sehingga mengakibatkan volu me pekprjaan yang berlebihan, terutama kelurahan. 2) Kurangnya dan tidak jelasnya biaya untuk penyelenggaraan sistem registrasi dan statistik vital. 3) Kurangnya tenaga-tenaga yang terlatih, teru
tama di daerah-derah yang diperlukan untuk pelaksanaan dan supervisi pekerjaan pendaftaran, pengurnpulan data dan pengolahan statj.stik tentang kejadian-kejadian vital terseput.
LAPORAN PENELITIAN
•
POLA MORTALITAS DI ...
SUBAGYO ADAM
_._--S.:.
>,'
" ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
1) Pengertian tentang kontribusi penurunan mor
talitas terhadap penurunan fertilitas, yang selanjutnya
akan memperlambat pertumbuhan penduduk. Dalam rangka
menurunkan angka pertumbuhan penduduk, di samping dila kukan pengendalian fertilitas, penurunan mortalitas te rutama mortalitas bayi dan anak akan sangat efektif da lam mengenslkan norma keluarga kecil di kalangan masya rakat, walaupun untuk sementara waktu penurunan mortali tas akan meningkatkan jumlah penduduk, 2) Persepsi tentang perlunya untuk mengkaji kem bali masalah mortalitas dan ffiorbiditas dari sisi kuali tas penduduk, kapasitas manusia danproduktivitas seca ra ekonomiso 3) Memudarnys pendapat bahwa mortalitas akan me-,'
ngalami penurunan dengan s~ndirinya dengan meningkatnya pembangunan ekonomi. Kerena pendapat ini pads dekade tahun 1960-an dan 1970-an, masalah mortalitas dikesam pingkan dan perhatian jauh lebih banyak ditujukan-pada masalah fertilitas untuk pengendalian pertumbuhan pendu duk. Perhatian terhadap masalah mortalitas mortalitas segera meningkat setelah adanya berbagai kenyataan yang menunjukkan bahwa mortali tas di berbagai negara bez-kem- , bang tidak mengalami penurunan seperti yang dihararkan, malahan untuk beberapa negara tertentu mengalami pening katan mortalitas. Dalam perkembangan ilmu (Soetandyo )
Wignjosoeb~oto,
_---), disebutkan bahwa tidak akan terlepas sepenuhnya ':':
LAPORAN PENELITIAN
POLA MORTALITAS DI ...
SUBAGYO ADAM
;r~
·
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8 -:+-:
dari karya-karya lama atau karya aebelumnya. di mana teori-teari lama itu sebenarnya bukanlah aksioma-aksio ma, melainkan hasil indukai-induksi jualah adanya. Oleh karena itu, penelitian-penelitian yang baru secara de-" duksi memerlukan teori-teori teraebut sebagai pangkal tolak penalaran untuk menemukan jawaban penjelas. ·Oleh karena sifatnya ·yang eksploratif. peneliti an ini menggunakan beberapa teori sebagai titik tolak penalaran. Yaitu mencoba mengkaji pola martalitas yang ada dalam masyarakat, dan dimensi-dimensi so sial yang saling terkait. Faktor-faktor yang terlibat dalam pemhahasan ten tang kematian, secara analitis dapat dibedakan menjadi tiga bagian (Charles B. Naro, 1976): Pertama, pengaruh faktor-faktor societal; kedua, faktor pengaruh dari ke lompok;" dan ketiga, adalah pentingnya keputusan-keputu! an dan praktek-praktek individual. Namun demikian, walaupun secara global diakui ada banyak faktor yang mempengaruhi kematian tetapi secara khusus yang paling relevan untuk memahami kecenderungan kematian adalah: 1. Faktor lingkungan alamiah
2. Faktor perubahan teknologi dan perkembang:J. ekonomi
:5. Fa.ltt:or
t~"majl1an
b'5lehatan m
pengetahuan kedokteran (medis) 4. Perubahan sebab-sebab kematian. MIL!K.
LAPORAN PENELITIAN
PlI
"Ul\IVERSI I.'\S A,RLA :'-.GG.... • SUBAGYO ADAM
POLA MORTALITAS DI ...
SU
ll"A
B >\ Y
A
-i< ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9 Faktor lingkungnn alamiah
ber~~itDndengan fnk
tor-faktor iklim. Dimana orang-orang yang tinggal di daerah yang rata-rGta temperaturnya tinggi, kelembs£ annya rendah, dan tingkat curah hujannya rendah mung kin akan lebih tinggi resikonya menghadapi penyakit tertentu, seperti 'malaria" Demikian sebaliknya, untuk daernh-d~erah
yang rata-rata temperaturnya rendah,
kelembabannya tinggi dan tingkat curah hujannya ren dah aksn banyak menghadapi resiko kematian dari penya kit: pneumonia dan influensa. Di samping iklim, daerah tempat tinggal juga me~lpakan
faktor alamiah yang penting. Daerah pegu
nungan , akan banyak menghambat kekurangan pangan, dan
pelayanan kesehatan. Di samping itu faktor-faktor ke suburan tanah, sumber-sumber mineral yang terkandung juga merupakan faktor alamish yang menentukan. Faktor perkembangan ekonomi dan p8rubahan tek nologi, adalah faktor yang paling banyak diperhitung ken oleh para ahli. Salah satu ahli yang ikut mamba has dalam kerangka ekonomi adalah Priston BoH., yang disamping membuat observasi tentang masa lalu, juga dikemukakan bahwa sekarang ini bahwa mortalitas seD kin peka terhadap variasi tingkat pendapatan, ma
o.i negara-negara yang tingkat pendapatannya
t~r",.,", ICC
dah. Deugan asumsi yang dikemukakan Preston,
d~0
im··
puLkan bahva pengurangan kemiskinan mar-upakan inti LAPORAN PENELITIAN f
POLA MORTALITAS DI ...
SUBAGYO ADAM
"";<
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
pokok setinp penurunan kematian eli negara-negara ber pendapatan rendah. Maka dalam rencana kependudukan dum.a tercantum suatu plernY
ekono~i
car~
pcrkembangan sosial
secara besar-besarano
Paul Eo Zopf, Jr (1 ';X31~), juga meng emukeken bah wa sudah cukup lama sekali keadaan depresi ekonomi me~~akibatkan
telah
tetap tingginya sngka kematian
secara relatif, khususnya untuk bayio Lebih lanjut dikatakan bahwa pada saat terjacli peningkatan kondi'" si ekonomi maka segers penurunan angka kemstian
tam~
pak aebagai hesil yang utamao "'aktor
k e
t
L g a
yang melatar
o e
L a l c a n g
i,
tinggi..·
nya angka kematian adalah kemajuan kesehatan masyara kat dan ilmu kedokt ez-an, Alasan pentingnya f'aktor ini aoalah tingginya tingkat kematian, baik di negara maju maupun s edang berkembang; yanf" d.isebabkan karena wabah penyalci r (epidemic dishes) maupun karena kondi·
si kesehatan masy",rakat yang jeleko Namun demikian perlu diakui jue-i'l bahwa l3ejarah telah menunjukkan bahwa banyak penyaki t ,$eperti demam berdarah (ac ar
let fever), diptheri dan penyak.i t c ampak , ada Lah
!::.: ~:.;
bali normal tanpa kontrol dar i, manus i,a , Akan tet:.':!'! knrena immunisasi a Lamd.ab yang berkembang da Lam raleat
rr."'Y·'
0
Pengaruh lain terhadap kematian menurut les B. Nam sdalah pengaruh LAPORAN PENELITIAN
norm~tif
POLA MORTALITAS DI ...
Ct:'~r···
dan pengaruh SUBAGYO ADAM
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
" ~.
'
anggota kelompok. Anggota kelompok yang dimaksud adalah kategori sosial dalam masyarakat dim ana orang-orang itu terasosiasi; misalnya tipe keluarga, klas sosial, domi nasi agama dan sebagainya. Keanggotasn Lrri , menurut
I'"
Charles perlu dibahas karena kesempatan untuk menjaga kehidupan Rdalah bergantung pads bentuk setiap kelompok nye. Dan karena itu setiap individu telah terpola oleh norma dan nilai kelompok sehingga perilakunya aksn mem pengaruhi harapan hidupnya sendiri., Dalam pengertian lebih lanjut, maka kelompok kelompok yang b3rperan, misalnya: L
Keluarga dan jemis kelamin
2. Kelompok sosioekonomi
3. Kelompok etnis 4. Agama
5. Pemerintah Dari kelima faktor di stas yang terpenting ada lah keluarga. Alasannya, dalsm sebagian besar dari kehi dupan manusia adalah berlangsung,dalam keluarga. Terma suk juga saat awal kehidupan (bayi/usia anak-anak) yang sangat menentukan kelangsungan hidup .manus i a adalah te;;:' letak di dalam tanggung jawab keluarga. Dari insti tusi keluarga ~ anggo'ta-eanggo t any-
;i3!!l",
pengaruh i , baik secara Langaung atau tidak langsur.,,,:, a i.lrap dan perilaku yang akhirnya akan nenentukan ;'c",,,, pan kehidupan ki t a , Haup i r- di semua keluarga, bay; dan anak-anak disosialisasi' dengan standart-·standart
LAPORAN PENELITIAN
POLA MORTALITAS DI ...
SUBAGYO ADAM
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
kesehatan dan pencegahan penyakit. Anggota keluarga (orang tua atau anggota keluarga yang lain) akan menun... tun kita bagaimana untuk berperilaku yang berkaitan d£ ngan pengaruhunya terhadap mortalitas. Seperti: toilet training, kebersihan, diet, pakaian, pengetahuan-penge tahuan tentang pengaruh-pengaruh jelek, misalnya yang, dst ang dar-i, air, janE: ada di jalan, dari racun dan 0ari rokok (asap), Faktor keluarga, menurut Buatu hasil survei di Amerika Serikat ternyata juga menentukan luasnya pera watan yang diterima oleh individu. Faktor kelompok sosioekonomi; dijelaskan bahwa semakin rendah kelas sosialnya semaki.n tinggi tingkat kematiannya. Tingkatan ekonomi tersebut ternyata
diik~
ti pula oleh jenis sex maupun status pekerjaalLnya. Ha nya saja khusus bagi wanita yang bekerja ternyata mem punyai
p~rbandinc:an
(tingkat karnatian) yang sedikit
lebih kecil dibnndingkan yang menikah, dan tidak beke!: ja. Faktor lain yen,s cukup besar peranannya adalah pemer-i.ntah , Fungsi pembuatan kebijaksanaan dan korrt r c L van-; dimiliki oleh pemerintah merupakan kekuatan
j.e:1"
paling efektif untuk menanggulangi'kematian.
LAPORAN PENELITIAN
POLA MORTALITAS DI ...
SUBAGYO ADAM
't_
.
13
.v"
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.5. METODE
P~~h~ITIAN
Penelitian ini lebih bersifat penelitian ekspla ratif, yaitu menggali sebanyak mungkin berbagai faktor yang berhubungan dengan mortalitas. Namun perlu juga dijelaskan bahwa analisisnya juga banyak dibantu oleh data sekundero Beberapa penelaahan kepustakaan dan pe , nelitian (studi pustaka) tidak dipakai sebagai pangkal tolak untuk mencari permasalahan, tetapi hanya sebagai penjelas mengenai pola kematian di Kotamadya Surabaya. Sedangkan wawancara dengan responden adalah sebagai " pelengkap terhadap data sekunder, dimana data-data yag diperoleh dari r'3sponden adalah di seputar sikap dan p8rilaku masyarakat terhadap kematiano Konsep dasar yang perlu dijelaskan dalam peneli tian ini, adalah: Hati: adalah keadaan menghilangnya semua tanda tanda kehidupan secara permanen, yang bi sa terjadi setiap saat setelah kelahiran h i dup , (Definisi: Melihat
defi~si
,mo
dan PBE).
d.i atas maka 'mati' hanya bisa terja
di kalau terjadi ·kelahiran hidup. ~r
HijuQ: yaitu peristiwB keluarnya
has~l
konsepsi dari rahim seorang
il)U
secara lengkap tanpa memandang
la~
manya kehamilan, dimana si-bB;;C' nunjukkan tanda-tanda kehidupan, misalnya: bernafas, ada denyut
LAPORAN PENELITIAN
POLA MORTALITAS DI ...
SUBAGYO ADAM
...
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan otot. Sengaja merujuk pada konsep 'mati' yang te1ah di sebutkan terdahulu, maka penelitian ini tidak memperhi tungkan adanya lahir mati. Lahir mati: Peristiwa menghilangnya tanda-tenda kehidupan dari
has~l
konsepsi sebe
lum hasil konsepsi terse but dike1uar kan dari rahim (Definisi WHO dan PBB) Studi ini dilaksanakan di Kotamadya Surabaya, dengan alasan; Pertama. karena masih sedikitnya studi tentang mortalitas di wilayah tersebut. Kedua, karena Surabaya merupakan ibu kota propinsi Jawa Timur dan kota ke dua terbesar-di Indonesia dengan jumlah pendu duk pada sensus 1980 sebesar 2.017,527 jiwa. Telah diuraikan di muka bahwa penelitian ini ber sifat eksploratif, maka keluasan adalh tujuan yang diu tamakan daripada kedolamannya. 3ejalan dengan penjelao an, maka sampel yang berupa responden tidaklah menjadi fokus utama. Interpretasi
te~hadap
data statistik Sura
baya adalah yang lebih dominan. 3edangkan penggunaan Ln rormas i, dari rc)sponcten hanya akan di.gunakan sebagai
pendudkung terhadap interpretasi yang dilakukan. Analisa data dalsm penelitian ini, dapat dibagi menjadi dua, yaitu; 1. Analisa data tentang hasil sensus akan menggu nukan gra,'.'ik-graJik atau diaGram untuk mcnun jukkan pola dan trend yang terjadi. Dimana
LAPORAN PENELITIAN
POLA MORTALITAS DI ...
SUBAGYO ADAM
, ... ;,,~'., ,
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
kemudian diadakan interpretasi-interpretasi sesuai
de~~an
teori yang telah dikemukakan.
2. Analisa data dari
~esponden
akan lebih con
dong ke model konten analisis. Yaitu dengan menghubungkan antara informasi yang dipero leh dengan berbagai pola
~ang
didapat dan
teori yang relevan.
LAPORAN PENELITIAN
POLA MORTALITAS DI ...
SUBAGYO ADAM