ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI IDA
TR1
YULI
RAHMAWATI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH MINIMUM DI KAWASAN DAN DI LUAR KAWASAN INDUSTRI DI WILAYAH KOTAMADYA SURABAYA
Per-. I &
Cr % / g
$
KaU.
FAKULTAS
HUKUM
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
S U R A B A Y A
1992
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH MINIMUM DI KAWASAN DAN DI LUAR KAWASAN INDUSTRI DI WILAYAH KOTAMADYA SURABAYA
SKRIPSI Diajukan untuk m elengkapi tu g a s Dan Memenuhi Syarat - sy a ra t Untuk M encapai Gelar Sarjana Hukum
Oleh : IDA TRI YULI RAHMAWATI 0 3 8 8 12 6 6 3
Doscn Jtedftbimbing R. INDIAk SORO, S.H.
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
1992
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dinji tanggal 22 Desember 1992
P an itia penguji ; Ketua
Sekretaris
Anggota
: Sri W u la n Azis, S.H.
: Dra. H. Soendari K abat
: 1. R. Indiarsoro, S.H.
2. Machsun Ali, S.H., M.S.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kupersembahkan unt uk : Satu diri yan g merupakan jiwa bagi keberhasilan dan kehidupanku, yang selalu kucintai, serta Ibu dan Bapak (aim) dan kakakku, nbak Jndah, mas Nardi, mas Yudi, mas Y u y u n .
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA
Fuji rahmat,
syukur kehadirat Allah SWT
karena
atas
hidayah dan kekuatan yang diberikan
kepada
saya
akhirnya studi
dan
PENGANTAR
saya sampaikan pada sisi ujung dari yang
kehidupan
merupakan
yang
awal
sebenarnya
bagi yang
sesuatu lebih
perjalanan universitas
riil
yang
akan
menuntut lebih banyak lagi perigorbanan dan kesetiaan. Dengan selesainya untuk
selesainya skripsi ini
berarti juga
salah satu persyaratan yang harus saya
memperoleh
gelar sarjana hukum di
telah penuhi
Fakultas
Hukum
Universitas Airlangga S u r a b a y a . Sehubungan menyampaikan
dengan
penghargaan
selesainya yang
skripsi
tinggi
atas
kesabaran serta pengembangan wawasan yang telah
ini
saya
keuletan, diberikan
kepada saya, untuk ; 1. Bapak yang
(aim) telah
dan ibu Suparjo sebagai orang memberikan
dorongan
tua
semangat
saya dan
pengorbanan yang besar untuk keberhasilan saya. 2. Semua
guru
besar, dosen dan asisten
dosen
Fakultas
Hukum Universitas Airlangga yang telah memberikan ilmu pengetahuan khususnya ilmu hukum. 3. Bapak
R.
Jndiarsoro, S.H. sebagai
dosen
pembimbing
yang telah membimbing saya dan megnarahkan saya
dalam
penulisan skripsi ini. i
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4. Bapak Machsun Ali, S.H. Msc., Ibu Dra. Sundari S.H.,
Ibu Sri Wulan Azis,S.H. sebagai
Kabat,
dosen
penguji
yang telah berkenan menguji skripsi ini. 5. Bapak Moenanajab dan Ibu Joeniarti dari Depnaker Kodya Surabaya yang telah banyak memberikan banyak informasi dan data yang saya perlukan. 6. Bapak Djoko Santoso, Bsc. dari Dinas Perburuhan cabang dinas
Surabaya yang telah meluangkan
waktunya
untuk
memberikan i n f o r m a s i - i n f o r m a s i . 7. Bapak
Minannur
Rahman, S.H. dari LBH
Surabaya
yang
telah membimbing saya dalp.m penulisan skripsi ini. 8. Bapak
P r a w o t o ,S .H .
banyak
Ketua P4D Jawa Timur
memberikan saya
yang
pengalaman-penalaman
telah praktek
sehubungan dengan penulisan skripsi ini. 9. Kepada semua rekan-rekan buruh yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu disini yang telah bersusah payah membantu kelancaran survei yang telah saya adakan. 10. Kepada dorongan
Kakak-kakak
saya
yang
telah
memberikan
moril dan materiil untuk selesainya
skripsi
in i . Semoga *t«o
scgala
Allah SWT memberikan balasan yang jasa,
kobaikan
serta
bantuan
setimpal
yang
telah
diberikan kepada saya. Akhirnya
saya
menyadari
sepenuhnya
skripsi
kurang dari sempurna, namun demikian saya berharap
ini
semoga
ii
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
memberikan
manfaat
dan
kebail
almemater, masyarakat, bangsa dan
Surabaya, 22 Des. 1992
038812663 in
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRAK Kebijakan industrialisasi ini tidak membawa pengaruh kenaikan upah bagi tenaga kerjanya dalam artian, tingkat upah yang ditetapkan pemerintah melalui ketetapan upah minimum masih tetap berada dibawah standart kebutuhan fisik minimum, ini bisa dikatakan bahwa keadaan tenaga kerja kita masing jauh dari kata sejahtera atau dengan kata lain jauh dari kata telah memperoleh kehidupan yang layak. Bagi buruh upah merupakan sumber pendapatan yang utama guna memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya dan merupakan salah satu jaminan sosial selama dalam proses produksi. Bagi pengusaha upah merupakan salah satu unsur pokok dalam perhitungan biaya produksi dan merupakan bagian dari harga produk yang dihasilkan yang sangat menentukan kelangsungan kehidupan perusahaan. Pengusaha harus hati-hati dalam menentukan besarnya upah bagi tenaga kerjanya. Dari sini dapat dilihat bahwa antara dua pelaku proses produksi ada perbedaan kepentingan yang sangat mencolok terhadap ketentuan besarnya upah. Pihak buruh menghendaki jumlah upah yang sebesar-besarnya untuk dapat mencukupi kehidupan buruh beserta keluarganya, sedangkan pengusaha mengharapkan memberikan upah yang serendahrendahnya untuk dapat menekan ongkos produksinya agar harga dari produksinya dapat bersaing dipasaran.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
D A F T A R
X SX
Halaman KATA PENGANTAR ...........................................
i
DAFTAR ISX ..................... ..........................
iv
BAB
I
PENDAHULUAH ..................................
1
1. Permasalahan; Latar Belakang dan Rumu-
BAB
II
sannya .....................................
1
2. Penjelasan Judul .........................
7
3. Alasan Pemilihan Judul ..................
8
4. Tujuan Penulisan .........................
10
5. Metodologi ................................
11
6. Pertanggungjawaban Sistematika ........
13
FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN MENENTIJKAN PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH MINIMUM
BAB III
DI KAWASAN DAN DI LUAR KAWASAN ............
16
1. Faktor-faktor dari Pihak Pengusaha ....
18
2. Faktor -faktor dari Pihak Buruh ........
26
PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH MINIMUM DI KAWASAN DAN DI LUAR KAWASAN INDUSTRI
......................................
1. Di Kawasan dan di Luar Kawasan Industri
36 36
2. Peran dari Dinas Perburuhan dan Depnaker Dalam Hal Pengawasan .................... BAB
IV
42
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BURUH DALAM PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH MINIMUM .......
47
iv
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1. Ketetapan Upah Minimum dan Bobot Sanksi
48
2. Penyelesaian Perselisihan Perburuhan dalam Pelaksanaan Ketetapan Upah M i n i m u m ..................................... BAB
V
60
PENUTUP .......................................
72
1. Kesimpulan ................................
78
2. Saran-saran .................... - .........
79
DA FTAR BACAAN LAMPIRAN
v
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I PEHDAHULUAN
I . Pernasalahan
Latar Belakang dan Runusannya
Dalam perkembangan ekonomi di Indonesia dewasa
ini
sektor
yang terus dipacu perkembangannya sektor
industri
karena
meinpunyai dampak yang sangat baik dalam
memajukan
perekonomian suatu negara. Dalam din yatakan
Tap bahwa
MPR
RI No
pembangunan
II/MPR/1988 jangka
tentang
panjang
GBHN,
dibidang
ekonomi diarahkan kepada usaha: a. Menunjang dan memperkuat, serta sejalan dengan usaha pembinaan dan pemeliharaan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. b. Meningkatkan pembangunan nasional sekaligus harus menjamin pembagian pendapatan yang merata. o. Meningkatkan kemampuan yang lebih besar bagi golongan ekonomi letnah agar mempu memainkan peranan yang sesungguhnya dalam tatanan sarana fital untuk in i . d. Merubah secara fundamental dalam struktur ekonomi produksi nasional yang berasal dari sektor prtanian harus semakin kecil peranannya, sedang peranan sektor diluar pertanian harus semakin besar, untuk akhirnya industri menjadi tulang punggung Indonesia. e. Komposisi eksport Indonesia diusahakan agar lebih banyak berdiri pada bahan yang telah diolah dan bahan jadi.
U.UD-- 1945 .dan GBHH 1 9 8 8 . Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Jakarta, 1988, Hal. 367.
Direktorat Kebudayaan,
1
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Hal
tersebut menunjukkan orientasi pembangunan
mengacu
pada
sektor
industri
dan
Indonesia
secara
bertahap
meninggalkan sektor pertanian. Sasaran Indonesia dalam era tinggal
landas
nantinya menjadi sebuah
negara
industri
baru di Asia yang diharapkan dapat berjajar denan negara
industri
Asia, o seperti Korea Selatan, Jepang dan Singapura serta Taiwan. Pemacuan semakin
yang telah lebih dahulu
sektor
gencar nya
industri
promosi yang
ini
maju
negaradi
terlihat
dilakukan
baik
dengan melalui
pameran industri maupun pembangunan berbagai fasilitas dan sarana semua
yang
diperlukan dalam kegiatan
berindustri.
diharapkan dapat me narik pada investor
baik
Itu dalam
maupun luar negeri untuk menanamkan modelnya di Indonesia. Selain itu Indonesia mempunyai satu keunggulan yaitu
upah
buruhnya
yang
relatif
murah,
komparatif bahkan
bisa
dikatakan sangat murah bila dibandingkan dengan upah buruh di negara-negara lain. Salah satu bentuk
kesiapan Indonesia untuk menjadi
satu
ne gara industri yaitu dengan
No.
53
Th
1989
tentang
dikeluar kannya
kawasan
industri.
Repres Maksud
dikeluarkannya Keppres itu sendiri adalah : a. Bahwa dalam rangka mempercepat pertumbuhan industri baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk eksport, dipandang perlu untuk mengatur
o ^"Ekonomi Indonesia 1992", Andkatan Bersen.iafca. Desember 1991
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
19
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3 pengusahaan kawasan industri secara produktif dan ef i s i e n . b. Bahwa dalam menumbuhkan kawasan industri perlu di ciptakan keserasian langkah-langkah dalam pananganannya, sehingga sasaran pembangunan industri dapat dicapai dengan cepat, tepat, tertib dan teratur. c. Bahwa untuk melaksanakan hal-hal tersebut diatas, dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Presiden tentang kawasan industri. Sedangkan kawasan industri sendiri di bangun dengan tujuan yaitu : a. Mempercepat pertumbuhan industri. b. Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri. c. Mendorong kegiatan industri untuk berlokasi di kawasan industri. d. Penyediaan fasilitas kawasan industri yang berwawasan lingkungan. Bukan
itu
saja
bahkan mungkin
pemerintah
akan
segera
mengeluarkan peraturan yang baru yang bisa "mengiring para pengusaha
dan
industrinya tinggal
investor
di kawasan
untuk
membangun pabrik-pabrik c industri*'. Diharapkan pada era
landas semua kegiatan industri
ditampung
dalam
kawasan i n d u s t r i . Lebih jauh dampaknya, tercapainya sasran bangsa
Indonesia
menjadi suatu negara industri, bukan saja negara
^I n d o n e s i a . Keppres__ Romor 53 Tahnn _J.989. Kawasan Industri, hal Menimbang.
industri
Tentang
^Ibid, pasal 2. ^Pabrik-pabrik Akan Digiring Masuk Industri" Suara K a r v a . 20 Agustus 1991, Hal. 4.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
Kawasan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4 tetapi
suatu negara industri yang berwawasan
lingkungan,
dengan pembangunan kawasan industri yang manusiawi. Pembangunan alternatif
kawasan
pilihan
yang
industri tepat
ini
bagi
pemerintah
mengatasi
masalah
jumlah nya
tidak pernah surut dari tahun ke tahun.
tidak
dengan
ketenaga kerjaan
merupakan atau
d ik e lu a rk a nn y a
diharapkan dapat
di
Keppres
utnuk
Indonesia,
No.
53
yang Paling
Th
1989,
terpenuhinya ketentuan dari pasal 27 UUD
1945 yaitu "Setiap negara Indonesia berhak atas
pekerjaan
dan pe nghidupan yang layak bagi kemanusiaan". Dengan berpedoman pada ketentuan pasal ini, berarti pada
satu
sisi
kebijaksanaannya luasnya agar
bagi
peluang
pemerintah
diwajibkan
dapat menciptakan peluang
melalui
yang
tenaga kerja kita. Di sisi lain itu juga dapat
memberikan
seluas-
di
tuntut
kehidupan
yang
layak bagi tenaga kerjanya. Dengan dikeluarkannya Keppres itu jelas telah
membuka
dipert anyakan dapat
lapangan lagi,
kerja baru,
tetapi
pemerintah yang
apakah lapangan pekerjaan
itu
memberikan jaminan bagi para tenaga kerjanya
perlu juga untuk
dapat memperoleh penghidupan yang layak bagi kemanusiaan ? Seperti kita ketahui kebijakan industrialisasi tidak menbawa pengaruh kenaikan upah bagi tenaga
6
SKRIPSI
ini
kerjanya
, UUD 1 9 4 5 . Pasal 27
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5 da lam
artian,
tingkat upah
melalui
ketetapan
minimum
masih
yang
pemerintah
ditetapkan
melalui
tetap berada dibawah
pemerintah
ketetapan
standart
upah
Kebutuhan
fisik minimum ini bisa dkatakan bahwa keadaan tenaga kerja kita masing jau h dari kata sejahtera atau dengan kata lain jauh dari kata telah memperoleh kehidupan yang layak. Bagi
buruh upah merupakan sumber
pendapatan
yang
utaroa guna memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya dan
merupakan
salah
satu jaminan
sosial
selama
dalam
satu
unsur
proses produksi. Bagi
pengusaha
pokok
da lam
bagian
dari
menentukan
upah merupakan
perhitungan harga
biaya
produk yang
salah
produksi
dan
dihasilkan
merupakan
yang
kelangsungan kehidupan perusahaan.
sangat
Pengusaha
harus hati-hati dalam menentukan be sarnya upah bagi tenaga kerj a n y a . Dari
dua
pelaku
yang
sangat
Pih ak
buruh
menghendaki jumlah upah yang sebesar-besarnya untuk
dapat
proses
sini
produksi
me ncolok
dapat dilihat bahwa antara ada perbedaan
terhadap
kepentingan
ketentuan besarnya upah.
mencukupi
kehidupan buruh beserta keluarganya,
sedangkan
pengusa ha
mengharapkan
serendah-
rends.hnya
untuk
memberikan
dapat menekan
upah
ongkos
yang
produksinya
agar
harga dari produksinya dapat bersaing dipasaran. Masalah menyulut
SKRIPSI
penetapan
besarnya upah ini
permasalahan antara buruh
dengan
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
yang
banyak
pengusahanya.
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6 Tindakan tidak
yang diambil buruh untuk memperoleh keadaan
ada lain kecuali melakukan aksi
pada tahun-tahun terakhir
pemogokan.
1989 jumlah
pemogokan
bisa dikatakan meningkat, sehingga
dikatakan
sebagai tahun mogok bagi
1990
ditetapkan
Bahkan
ini, setelah sekitar tiga tahun
sejak dikeluarkannya Keppres Ho. 53 Th
tahun
ini
oleh
buruh.
pemerintah
kasus
tahun
1991
Padahal
pada
sebagai
tahun
pengupahan nasional. Hemat oleh
pem erintah
membs.wa yang
saya dibuka nya peluang lapangan melalui Keppres Ho.
53
kerja
baru
1989
belum
diterima
buruh
Th
perbaikan pada tingkat upah yang
pada akhirnya juga belum meningkatkan
kesejahteraan
buruh beserta keluarganya. Hal
ini
dapat juga dilihat dari
pengusahanya yang minimum. persen
Di
penyimpangan
melaksanakan
300
upah
perusahaan minimum.
terjadi
yang Enam
banyaknya
ketetapan
Surabaya, Malang dan Gresik ada
dari
ketetapan
belum
masih
belum Puluh
'di Surabaya, 76 persen
upah
sekitar
71
melaksanakan Satu
persen
terjadi
di
Halang dan 76 persen terjadi di Gresik. Padahal dengan melaksanakan ketetapan upah
minimum
tingkat kesejahteraan buruh belum terpenuhi, apalagi
bila
lebih dari 50 persen perusahaan itu belum melaksanakannya. Jadi
beralasan bila saya mengatakan
bahwa
kesejahteraan
masih jauh dari buruh kita.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7 Melih&t menjadi
pada
me narik
latar belakang
bagi saya
untuk
dan
permasalahannya
mengadakan
penelitian
mengenai: 1. Fak tor-faktor menentukan
apa
sajakah
yang
mempengaruhi dan
pelaksanaan ketetapan u pa h
minimum
di
kawasan dan diluar kawasan industri ? 2. Bagaimanakah pelaksanaan
mekanisme
pengawasan
ketetapan upah minimum
terhadap
dikawasan
dan
dil uar kawasan industri ? 3. Ba g ai manakah terhadap
ben tuk-bentuk
perlindungan
buruh dal am melaksanakan
hukum
ketetapan
upah
minimum ? 2.
Untuk keseragaman pengertian, perlu bagi saya untuk menguraikan
dan
menjelaskan
istilah
dalam
skripsi saya yang berjudul,
UPAH
MINIMUM
DIKAKASA#T DAN
yang
dipergunakan
“ PELAKSANAAN
D I LU A R
KETETAPAN
KAWASAN
INDUSTRI
DIWILA YAH KO TAMADYA SURABAYA". Sebagai berikut : 1. Pelaksanaan adalah perihal (perbuatan, usaha) untuk n
menjalankan atau mengerjakan sesuatu.'
2. Ketetapan adalah sesuatu yang telah ditetapkan.8
7 Purwodarminto, hal. 488.
Kamus _Lengkao _Bahasa
Indonesia,
8 lbiri. hal. 941.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3. Upah minimum yang saya maksudkan disini adalah upah pokok dengan
ditambah
dengan
tunjangan-tunjangan
tetap
ketentuan upah pokok serendah-rendahnya
75
persen dari upah pokok minimum.® 4. Perusahaan
adalah
me mpekerjakan
setiap
pekerja
bentuk
dengan
usaha
tujuan
yang mencari
keuntungan atau tidak baik milik swasta atau
milik
n e g a r a . 10 5. Kawasan industri yang saya maksudkan adalah kawasan tempat
pemusatan
yang dilen gkapi fasilitas
kegiatan
dengan
penunjang
sarana
pengolahan
prasarana
lainnya yang
d ikelola oleh perusahaan 6. Diluar
industri
dan
disediakan
dan
kawasan industri.
kawasan industri adalah daerah yang
berada
di luar ketentuan diatas. 7. Kotamadya Surabaya adalah menunjukkan batas wilayah yang melingkupi obyek pengamatan skripsi ini. 3. Alasan P e a i l i h a n .Turin 1
Alasan ini dibagi dalam beberapa poin sesuai dengan permasalahannya:
9Irid^nfisia, Peraturan Menteji. Tenaga Ker.ia Nomor Perr. Q1/MEH/199Q Tentang Perubahan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per 05/MEN/1989 Pasal 1. ^ Indonesia. Peraturan.Menteri Tenaga Ker.ia Q5/MEN/1989 Tentang upah Minimum, Pasal I (h). ^ Indonesia, Keppres Kawasan Indonesia
SKRIPSI
RI _Noitior_ 53_Th
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
1989
NomorTentang
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3 1. Upah bagi buruh merupakan motivasi yang utama karena upah
ini
merupakan sarana penting bagi
keluarganya. peraturan yaitu
mengeluarkan
peraturan-peraturan mengenai yang
Bagaimana
harus dilaksanakan
oleh
yang
sebagian
dipert anyakan
puncaknya terjadi pada besar
disebabkan
upah
minimum
sehubungan dengan semakin tingginya
pemogokan
ini
perusahaan. upah
di Surabaya khususnya yang perlu
dan suatu
ketetapan
Pelaksanaan dari ketetapan
kembali,
yang
telah
sehubungan dengan masalah pengupahan
minimum
ini
Pemerintah
buruh
angka
tahun
karena
1991
tuntutan
kenaikan upah dan peningkatan kesejahteraan buruh. 2. Semakin pesatnya industri di Indonesia pada
umumnya
dan di Su rabaya pada khususnya yang dibarengi dengan tumbuhnya
kawasan industri, yang
memberikan nantinya dan
sumbangan
pamasukan
diharapkan yang
dapat digunakan sebagai
meningkatkan
kesejahteraan
besar
dana
dapat yang
pembangunan
rakyat.
Terutama
Tetapi
tumbuhnya
melalui
penyerapan tenaga kerja.
kawasan
industri ini juga dibarengi
dengan
dampak
negatif
yang
kecil.
Dengan
diberikannya lengkap
tidak bisa sarana
dikatakan
prasarana dan
bagi perusahaan
fasilitas
dikawasan industri,
selayaknya
sebagai
timbal
baliknya
melaksanakan
peraturan pemburuhan yang
ada,
yang sudah mereka salah
satunya mengenai pelaksanaan ketetapan upah minimum.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10 Bila
ternyata
mereka masih
melakukan
pelanggaran
dalam hal ini tidak melaksanakan, seharusnya memperoleh
tindakan
yang
tegas
dari
mereka
pemerintah.
Kenyataannya
sampai saat ini tidak ada sanksi
tegas
pemer intah
dari
dalam
hal
ini
yang
Depnaker
terhadap perusahaan yang melanggar. 3. Dengan
pesatnya industri di Indonesia
semakin
dew asa
ini,
pesat pula masalah perburuhan yangada
yang
i^emerlukan penyelesaian yang adil, cepat dan Sudah
saatnya
kepastian
buruh
hukum
se hingga
buruh
memeproleh
untuk
perlindungan
dapat
janagan
mudah.
menuntut
dijadikan
dan
hak-hak
pihak
yang
imperior. 4. Tu.iuan Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk melengkapi dalam
meraih
gelar
Sarjana
persyaratan
Hukum
di
Fakultas
ini
juga
untuk
Hukum
Universitas Airlangga Surabaya. Disamping memberikan mungkin
itu
sumbangan
skripsi
pemikiran
dan
ada manfa atnya yang terutama
perlindungan
sedikit
pengetahuan berhubungan
yang dengan
hukum terhadap buruh di Indonesia dan
untuk
menambah perbendaharaan karya tulis ilmiah dibi dang
hukum
perburuhan. Dengan
demikian hasil dari skripsi
ini
merupakan
kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi praktisi hukum perburuhan.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
u 5. a. Pendekatan masalah Dalam masalah
skripsi
ini
saya
menggunakan
secara diskriptif analitis, yaitu
pendekatan
"menggambarkan
peraturan perundangan yang berlaku dikaitkan dengan teoriteori
hukum
dan praktek pelaksanaan hukum
menyangkut permasalahan d i a t a s .
positif
yang
1“?
b. Sumber data Data skripsi ini diambil dari : 1. Data
perpustakaan baik berupa
literatur,
majalah
buletin, buku-buku populer dan ilmiah, koran-koran. 2. Data
dari instansi dan subyek yang terkait
dengan
persoalan ini antara lain : - Departemen tenaga kerja Kotamad ya Surabaya. - Departemen tenaga kerja wilayah Jawa Timur. - Dinas perburuhan cabang Kotamadya Surabaya - Dinas perindustrian Wilayah Jawa Timur. - DPC SPSI Kotamadya Surabaya. - Buruh
di
35 perusahaan dikawasan
Industri
(PT
Sier) - Buruh
di 55 perusahaan diluar
kawasan
industri
Indonesia,
Jakarta
(Margomulyo Tandes)
1?
Ronny Hanitijo Soemitro, Jiirimetri. cet IV, Ghalia 1.990 hal. 97.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12 c.
Prosedur pengumpulan dan pengolahan data Pengumpulan data ditunjang dengan : 1. Studi
kepustakaan,
memperoleh
dimaksudkan
gambaran
hasil-hasil
sebagai
teoritis serta
penelitian
usaha
faktual
sebelumnya
dalam
dari
masalah
yang sama serta berbagai pendapat dari par a ilmuwan dan
praktisi yang berkenaan dengan persoalan
Informasi baik
d iperoleh juga dari
berbagai
itu majalah, buletin, buku-buku
ini.
literatur
populer
dan
ilmiah serta koran-koran. 2. Penelitian gambaran
lapangan, untuk melengkapi dan langsung
berwenang
serta
atau
melalui
para
memberi
instansi
pejabat
yang
yang terkait
dengan masalah ini. Adapun penelitian lapangan
ini
dengan menggunakan metode sebagai berikut : a. Interview atau wawancara Cara untuk yang
melengkapi dan mendepatkan
langsung
atau
melalui
berwenang,
pejabat
pengusaha.
"Wawancara
instansi
yang terkait, merupakan
gambaran
buruh suatu
yang serta proses
interaksi dan k o m u n i k a s i ."^ b. Kuesioner atau daftar pertanyaan "Rangkaian
13m d . ,
SKRIPSI
pertanyaan
yang
disusun
untuk
hal. 57
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13 menjaring
data
mengenai
sesuatu
hal
yang
adalah
untuk
diperlukan dalam p e n e l i t i a n . Tujuan
pokok perbuatan kuesioner
“(a)
memperoleh informasi yang
tujuan
survei,
dengan
dan
(b)
reliabilitas
m u n g k i n .'
dan
relevan
dengan
memperoleh
informasi
validitas
setinggi
1s
c. Tehnik sampling Tehnik
sampling
menggunakan
yang
digunakan
pengambilan secara
acak
dengan sederhana
(sample random sampling), sample diambil acak
dengan
mengingat
kebutuhan
secara
dan
ruang
lingkup p e r m a s a l a h a n . Data dan bahan yang telah terkumpul kemudian dio lah dan
diseleksi
dalam hubungannya
dengan
ketentuan
atau
peraturan yang mengatur masalah atau obyek skripsi. d . Analisa data Berdasarkan
riset
data yang
diperoleh,
analisis
data dilakukan dengan mempergunakan analisa kualitatif dan analisa kuantitatif yang dipergunakan secara agar
dapat
dieproleh
suatu
gambaran
bersama-sama
hubungan
hukum
normatif dengan kenyataan pelaksanaannya dalam praktek.
14I b i d . hal. 62. *®Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, P e n e l i t ia n rS u r v e i . LP3ES, Jakarta, 1989, hal. 175.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
Mftt.nrlp
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14 e. Pertanggungjawaban sistematika Dalam
penulisan skripsi ini saya membaginya
dalam
lima bab yang pada garis besarnya dapat saya uraikan
satu
persatu sebagai berikut : Bab I saya pergunakan untuk mengungkapkan apa menjadi
pangkal
permasalahannya
pemikiran
serta
saya,
juga
yang
mengenai
sistematika dan metode
yang
saya
pergunakan. Bab II terlebih dahulu saya me ncoba membahas sebabsebab yang mempegaruhi pelaksanaan ketetapan upah
minimum
baik dari faktor pengusahanya maupun dari faktor sendiri.
Dengan
se lanjutnya
telah diketahuinya
buruhnya
kendala-kendala
diharapkan dapat dicari cara
ini
penyelesa iannya
guna memperlancar pelaksanaan ketetapan upah minimum
yang
pada akhirnya akan dapat meningkatkan kesejahteraan buruh. Bab pengawasan ketetapan maupun
III
saya
pergunakan
untuk
mengkaji
yang dipergunakan untuk mengawasi
pelaksanaan
upah minimum baik yang dilakukan oleh
Dinas
Perburuhan
yang
merupakan
metode
Depnaker
dua
instansi
berwenang dalam masalah perburuhan di Indonesia. Bab IV merupakan pokok bahasan yang terakhir,
saya
mencoba membahas masalah perlindungan hukum terhadap buruh dalam
hal
melalui
bobot
mengenai dalam
SKRIPSI
pelaksanaan ketetapan sanksi bagi
para
mekanisrne penyelesaian
upah
minimum.
pelanggarnya perselisihan
Dilihat dan
perburuhan
pelaksanaan ketetapan upah minimum. Pembahasan
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
juga
ini
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15 saya
tempatkan
mengenai dalam
di Bab IV karena
mekanisme penyelesaian melaksanakan
pelanggaran dahulu
ketetapan
sebelum
perselisihan upah
membahas perburuhan
minimum
ketetapan upah minimum, kita
mengetahui
kita
bagaimana pelaksanaan
terhadap
perlu dan
terlebih pengawasan
ketetapan tersebut. Ak hirnya
saya menempatkan kesimpulan
dan
sedikit
saran yang kiranya dapat membantu memecahkan masa lah bab
V
setelah
terlebih
dahulu
mencoba
pada
mengkaji
permasalahannya dal am bab II, bab III, bab IV.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB II FA KTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN MENENTUKAN PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH MINIMUM DI KAWASAN DAN DI LU A R KAWASAN INDUSTRI
Kawasan harap
dapat
industri
realisasinya di neg ara
menunjang dan
mensukseskan
kita
cita-cita
di kita
untuk menjadi suatu negara Industri, seperti dalam Keppres Wo.
53
Th. 1989 tentang
pembentukan
Kawasan
Industri,
di bawah kata menimbang, sebagai berikut : a. Bahwa dalam rangka mempercepat pertumbuhan industri baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negari maupun untuk eksport, di pandang perlu untuk menatur pengusahaan kawasan industri secara produktif dan efisiensi. b. Bahwa dalam menumbuhkan kawasan industri perlu d icitakan keserasian langkah-l angkah dalam penanganannya sehingga sasaran pembangunan Indonesia dapat dicapai dengan cepat, tetap, tertib dan teratur. c. Bahwa untuk melaksanakan hal-hal tersebut diatas dipand ang perlu untuk menetapkan Keputusan Presiden tentang kawasan industri. Sedangkan kawasan industri sendiri dibangun dengan
tujuan
sebagai berikut : a. Mempercepat pertumbuhan industri. b. Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri. c. Mendorong kegiatan industri untuk berlokasi di kawasan industri. d. Penyediaan fasilitas kawasan industri yang berwawasan 1 i n g k u n g a n .16
1R ^ I n d o n e s i a , Keppres No. 53 T h . _ 1 9 8 9 . tentang Kawasan Industri, 'pasal 2. 16
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17 Kalau kawasan kita
kita merujuk pada Keppres itu benar,
industri dapat mendukung
tidak
adanya
industrialisasi
bisa melupakan hal yangpaling
dampak positif bagi masyarakat
masyarakat
adil
Masyarakat
disini
dan
makmur
karena tetapi
penting
yaitu
untuk
menciptakan
berdasarkan
Pancasila.
terutama dikalangan
kaum
buruh
yang
merupakan faktor penunjang da lam proses industrialisasi. Pengaturan
mengenai
ketenagakerjaan
dalam
kawasan industri tidak diatur secara khusus dalam No.
53
Th.
ke tenaga yang
1989, dengan kata
Keppres
mengenai
pengaturan
antara
perusahaan
kerjaan “tidak ada perbedaan
berada dalam kawasan industri atau di
industri.
luar
kawasan
17
Demikian pelaksariaannya dari
lain
suatu
praktek
pula
masalah
pengupahannya,
dipengaruhi oleh banyak yang ada
faktor-faktor
faktor, yang
didalam ternyata
mempengaruhi
pelaksanaan ketetapan upah minimum ini bisa dikatakan sama didua lokasi tersebut.
tetap
Masalah
ketenagakerjaan
dalam
menjadi
tanggung
intern
jawab
kawasan tiap
industri perusahaan,
sedangkan apa yang menjadi tanggung jawab kawasan industri hanyalah prasarana
17
pengelolaan kawasan dan penyediaan sarana pendukung
proses produksi.
Dengan
A Wawancara dengan Bapak Moenajib Kotamad ya Surabaya, 4 Nopember 1992.
SKRIPSI
dari
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
kata
serta lain
Depnaker
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18 pembentukan
kawasan
yang berarti dalam
industri
tidak
membawa
perbaikan
masalah ketenagakerjaan kita
terutama
masalah p e n g u p a h a n . Dengan
alasan
itu, saya
dalam
membahas
masalah
faktor-faktor ayng mempengaruhi pelaksanaan ketetapan upah minimum
tidak
kawasan
atau
me mbahasnya
membedakan atau memandangnya di
luar
dingan
kawasan
melihat
dari
industri
tetapi
faktor-faktoor
dari
faktor saya pihak
p engusaha dan dari pihak buruhnya sendiri.
1. Faktor-Faktor dari Pihak Pengusaha a. Pengusaha dengan prinsip ekononinya Pengus aha pelaksanaan serta
sebagai
ketetapan
ke bijaksanaan
pemilik
upah
perusahaan
minimum
menentukan dan
memiliki
dalam kekuasaan
mempengaruhi
secara
langsung pelaksanaan ketetapan upah minimum itu. Secara umum ada bentuk kebijaksanaan yang dilakukan pengusaha buruh
guna
pe ngorbanan Dengan usaha
dalam
hubungannya
memperoleh dan
dengan
hasil
kerja
upah sebagai imbalan
memegang seperngkat kekuasaan yang
kelangsungan
menyangkut nasib banyak
maksimal yang atas
amat
hidup dengan kecil.
kebijaksanaan
buruhnya,
pengusaha
mempunyai kepentingan dengan kebijaksanaannya yang sepihak dengan tujuan untuk
.memproleh keuntungan sebesar-besarnya
dari setiap gerak usahanya.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19 b. Kenampuan Perusahaan Sangat pe rusahaan
penting diketahui mengenai itu
melaksanakan
ketetapan
mampu
tidaknya
upah
minimum
dikaitkan dengan adanya pengolongan perusahaan dalam golongan
yaitu,
perusahaan dalam
tiga
golongan
tiga yaitu,
perusahaan besar, perusahaan sedang, perusahaan kecil. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh LBH Surabaya, dan
dari 300 perusahaan di kota
Gresik
60,3
%
adalah
perusahaan sedang dan 15,3 Kalau
kita
X
Malang,
perusahaan
Surabaya,
besar
26,3
X
perusahaan kecil.
mendasarkan
pada
hasil
penelitian
tersebut berarti dari 300 perusahaan di tiga kota tersebut sekurang-kurangnya telah
60,3
%
yang merupakan perusahaan besar
melaksanakan ketetapan upah minimum,
tetapi
penelitian itu menunjukkan, sampai sekarang masih 71
% perusahaan yang belum melaksanakan
minimum
atau hanya sekitar 29
%
hasil sekitar
ketetapan
dari 300
perusahaan
upah itu
yang telah melaksanakan ketetapan upah minimum. Sering bila pengusa ha di desak mengenai masalah ini mereka menyatakan sedang mengajukan penundaan hal
pembayaran,
ini memang diberi suatu kelonggaran, seperti yang
sebutkan
dalam
pasal 8 PERMENAKER Ho.
Kep-05/MEH/
di 1989
sebagai berikut : 1. Pengusaha yang tidak mampu melaksanakan upah minimum yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 3 dapat mengajukan permohonan disertai rekomendasi dari Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga kerja setempat kepada
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20 Menteri Tenaga Kerja untuk penangguhan pelaksanaannya. 2. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Menteri Tenaga Kerja dapat meminta akuntan pub lik untuk memeriksa guna pembuktian ketidak mampuan perusahaan tersebut. 3. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud dalam (1) Menteri Tenaga Kerja berwenang menangguhkan pe laksanaan upah minimum tersebut untuk waktu pal ing lama 12 (dua belas) bulan bagi perusahaan yang b e r s a n g k u t a n . Kalau memang pengus aha menggunakan ketentuan
pasal
ini, maka untuk ketetapan upah minimum sebesar R p . 1.409,00 yang ditetapkan mulai tahun 1989 berarti untuk tahun sudah
tidak ada lagi perusahaan yang
ketetapan angka sama
upah minimum tersebut.
tidak
melaksanakan
Berdasarkan
pemogok an buruh pada tahun 1991 pada (antara
bulan Maret s/d Agustus
1991
penelitian
periode
1991)
yang
menunjukkan
se banyak "38 kali kasus pemogokan dengan 78,4
merupakan
%
tuntutan yang berkaitan dengan pe laksanaan ketetapan
upah
1R m i n i m u m . " 10 Kalau kelonggaran yang terdapat dalam pasal PER MAHAKER
Ho.
Kep-05/MEN/1989
se harusnya
tidak perlu
digunakan
dengan
terjadi, karena semua
8
benar
perusahaan
telah melaksanakan ketetapan upah minimum. Sedang yang
baru,
Menteri
untuk
pelaksanaan ketetapan
sebesar Rp.
Ten aga
2.250,00
upah
berdasarkan
Kerja No. Kep-05/1992, "sampai
1 ft
Munir, Posisi uruh vantf M emang S u 3 i t r dalam diskusi tanggal 19 Sept 1992.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
minimum Keputusan saat
ini
disampaikan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21 tidak ada perusahaan yang mengajukan penundaan berdasarkan
ketentuan
pasal
8
pembayaran
PERMENAKER
Ho.Kep-
Ada dua kemungkinan, pertama semua perusahaan di
Surabaya
05/MEH/1989."19
telah
melaksanakan
belum
ketetapan upah minimum
melaksanakan
tetapi
enggan
kedua
untuk
mereka
mengajukan
penundaan p e m b a y a r a n . Kemungkinan kedua yang lebih tepat karena "prosedur untuk
mengurus penudaan pembayaran itu rumit dan
memakan
on
w&ktu yang p a n j a n g . " ^ J sehingga menimbulkan keenganan pada perusahaan. Alasan ini tepat juga bila dilihat dari penelitian Surabaya, upah
tim LBH Surabaya "sekitar 71 %
perusahaan
Gresik dan Malang belum melaksanakan 71
juga
masih
ketetapan angka
pemogokan pada tahun 1992 bila dibandi ngkan dengan
tahun
pada
Melihat
di
tingginya
1991
minimum.
hasil
bulan yang sama yang sebagian
besar
menuntut
pelaksanaan ketetapan upah minimum. Dengan
demikian
kemampuan perusahaan
ini,
diketahui
dalam praktek karena sampai saat ini tidak
standart
yang
baku
untuk
mengukur
kemampuan
1Q
Wawancara dengan Bapak Moenajib, Kotamadya Surabaya, 4 Nopember 1992. 20 Ibid. ? 1 •‘ ‘ •‘ ■ Wawancara dengan Bapak Moenajib, Kotamadya Surabaya, 4 Nopember 1992.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
sulit ada suatu
dari
Depnaker
dari
Depnaker
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
perusahaan. Jadi kurang tepat bila mendasarkan pelaksanaan ketetapan
upah
perusahaan sedang.
berdasarkan
pada
terutama pada perusahaan besar dan
Ini
digunakan
minimum ini
hanya
pengusaha
merupakan untuk
satu
alasan
menghindarkan
kemampuan perusahaan
klasik
yang
dirinya
untuk
melaksanakan ketetapan upah minimum. c. Kondisi bu r sa tenaga kerja Arus
pencari
kerja di Indonesia
sudah
lama
antrean mudik menjelang lebaran, berseret panjang, yang sudah bekerja tidak berani menuntut banyak haknya
bak
mereka
sekalipun
diinjak-injak, karena dipintu gerbang sudah
antre
ealon penggantinya. Kalau
dilihat dari angka pertumbuhan
p enduduk
Indonesia yang pada tahun 1995 diperkirakan akan
di
berkisar
sekitar 202.746.000 orang dengan angkatan kerja 88.496.000 orang, berarti kita masih dihadapakan pada jum lah kerja panjang
yang
cukup besar, karena
tahap
kedua (II)
dalam
itu
pembangunan
bi dang
pencari jangka
ketenagakerjaan
lebih ditujukan pada r Pertama membuka kesempatan kerja sebanyak mungkin. Kedua bagaimana meningkatkan kualiatas tenaga yang secara kuantitas terus meningkat agar dapat bersaing dan memenuhi standart permintaan. Ketiga bagaimana melakukan usaha pemerataan kesempatan bagi tenaga kerja yang ada. Keempat bagaj^ana melakukan perlindungan terhadap tenaga kerja.
**Ismed Hasan Putra, "Pengusaha Jangan Buruh". Jawa P o s . 7 September 1992, hal. 10.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
Menekan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23 Selama
kondisi
bursa
tenaga
kerja
kota
dalam
keadaan tidak sehat, selama itu pula iklim ketenagakerjaan kita
tidak
kesempatan
akan kerja
sehat
pula,
dijadikan
karena
sasaran
itulah
pembukaan
yangpertama
dalam
pembangunan ja ngka panjang tahap kedua (II). Kalau sasaran pertama ini berhasil dengan kata lain keadaan bursa tenaga kerja
kita
sehat, baru sasaran berikutnya
bisa
dicapai
termasuk juga perbaikan kondisi pengupahan kita. Dari itu
sasaran pembangunan jangka panjang
dapat kita lihat bahwa masalah perbaikan
tahap upah
II
buruh
yang merupakan manifestasi dari perlindungan hak-hak buruh hanya merupakan sasaran terakhir yang akan dicapai, apakah ini
merupakan pertanda bahwa kacaunya kondisi
pengupahan
buruh kita masih akan berlangsung lama ?
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
Tabel ; Jumlah perusahaan Industri besar dan sedang dirinci menurut sub sektor industri, di Kotam adya Surabaya tahun 1990 - 1991
Sub sektor industri 1. Makanan dan minuman 2. Tekstil 3. Kulit 4. Kayu 5. Kertas & barang terbuat dari kertas 6. Kimia & obat-obatan 7. Minyak tanah 6 batu bara 8. Karet 9. Plastik- barang dari galian bukan logam 10. Gelas Sub jumlah Sumber : kantor BPS Kodya Surabaya
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v? d. Kekurangan pedulian pengusaha Ada memang
satu
kecenderungan
beberapa
kurang peduli terhadap kondisi
pengusaha
buruhnya
kita
terutama
kondisi pengupahannya, meskipun mereka tahu tentang adanya ketetapan
upah
mendiamkannya penyuluhan tahu
minimum
dan
tidak
tetapi
censerung
memberikan
mereka
informasi
terhadap buruhnya. Bila nantinya
dsn melancarkan aksi protes, bukan
pihak
pihak
Depnaker
atau
pihak Dinas
buruh
pengusaha
yang akan memberikan informasi dan penyelesai annya pih8k
atau
Perburuhan,
tetapi
Ini
yang
menjadi satu kejanggalan pada kondisi perburuhan kita. Tidak
menutup
pengus aha
yagn
pemogokan
tidak
satu
kemungkinan
sedemikian ini yang bisa
disalahkan
bahwa
menyulut bila
sikap
terjadinya
buruh
melakukan
pemogokan, karena cara ini memang lebih ampuh dibandingkan dengan cara yanglain. Praktek menunjukkan bahwa sering
langsung mengabulkan tuntutan dari
disertai
dengan
kecenderungan tuntutan
aksi
pemogokan, jadi
pengusaha
buruhnya
memang
ada
dari pengusaha untuk tidak peduli
b ur u h ny a
mengenai
upah
dan
semua
yang satu
terhadap tuntutan
buru hnya sel ama belum ada pemogokan. e. Ada tidaknya barang pengganti atau sejenis
yang
dihasilkan oleh perusahaan lain Banyak tidaknya perusahaan yang memproduksi sejenis
SKRIPSI
atau
substitusi dan
barang
produk
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
barang
persaingan.
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tekanan
terhadap
harga jual,
karena
adanya
persaingan
menuntut untuk mengecilkan biaya produksi guna memperkecil harga di
produk dipasaran yang pada akhirnya dapat
pasaran.
diketahui
Dengan bahwa
sejenis
cukup
minuman
pada
melihat pada
persaingan
tabel
tahun
1990/1991
(hal.23)
perusahaan
kuat, seperti pada
bersaing dapat
dengan
industri
terdapat
produk
makanan
190
dan
perusahaan
dengan kapasitas produksi yang cukup tinggi, bukan berarti persaingan hanya berlaku dengan perusahaan setempat tetapi juga regional, nasional dan i n t e r n a s i o n a l .
Fak tor-faktor mengingat
masih
dari
pihak buruh ini
rendahnya kualitas
juga
tenaga
penting
kerja
dengan rendahnya kualitan ini menyebabkan mereka
kita,
me nerima
upah yang rendah. Karena
itu dalam konggres latihan
kerja
nasional
masalah utama yang dibahas adalah upaya penyediaan kerja
yang berkualitas di Indonesia, karena "sumber
manusia
yang
berkualitas
adalah
modal
tenaga daya dasar
pembangunan. Pemikiran
penting yang melandasi
terselenggaranya
konggres ini adalah ;
23Itd!i
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27 Masalah pe ningkatan kualitas manusia. Kualitas manusia secara sederhana dapat dinilai dari sejumlah sifat yang baik yang dimiliki manusia dan ■dari sejumlah kemampuan yang tinggi yang disumbangkan pada diri manusia. Sifat-sifat yang baik antara lain kejujuran, ketelitian, kemandirian, disiplin pribadi maupun disiplin kerja sedangkan kemampuan yang tinggi antara lain kepandaian, k e t e r a m p i l a n , penguasaan Iptek dan kemampuan managerial. Masalah peningkatan kualitas hidup atau quality of life yang lazimnya diukur dengan indikator kemampuan sosial ekonomi yang kuantitatif, seperti tingginya income percapita derajat kesehatan dan kualitas pendidikan, peranan transformasi dna telekomunikasi termasuk disini rendahnya angka pengangguran dan rendahnya angka kejahatan. 4 Kualitas tingkat
angkatan
kerja
kita
jika
diukur
pendidikan formalnya, rendah sekali.
dari
Berdasarkan
sensus tahun 1990 m e n u n j u k k a n , "dari jumlah angkatan kerja yang
be sarnya
berpendidikan
79 SD
juta
kebawah
orang artinya
sekitar
80
mereka
%
hanya
tidak
pernah
bersekolah atau tidak lulus S D . Bersumber dari rendahnya kualitas tenaga kerja menimbulkan yang
adanya
menyebsbkan
faktor-faktor dari rendahnya
upah
yang
ini
buruhnya
sendiri
mereka
terima.
Faktor-faktor dari pihak buruh ini, sebagai berikut; a, Rendahnya produktifitas Seperti yang kita ketahui semua faktor-faktor pihak
buruh
yang
ini sumber utamanya adalah
dari
kualitas
buruh
rendah begitu juga dengan produktifitas ini,
karena
24Marsetio Donosapoetro, "Menuju Peningkatan Tenaga Kerja B e r k u a l i t a s " , Jawa. P o s . 30 Juli 1992, hal. 4. 2 5 Iiml
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26 "produksi
nasional adalah indikator
appropriate,
untuk
mengukur
tunggal yang
kualitas
paling
manusia
suatu
bangsa. Produk sifitas mempunyai hari
pengertian
yang
selalu
pandangan mutu kehidupan harus lebih bai k
kemaren
Pengertian
mengandung
dan
hari esok lebih baik
dari
yang demikian mempunyai makna
dari
hari
ini.
filosofis
yang
mendoro ng d inamika kearah kemajuan. Secara
tehnis, produksifitas sebagai perbaandingan
antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan yang
dipergunakan.
Peningkatan
suiriber
produktisifitas
daya dapat
dilihat dari tiga (3) bentuk yaitu ; a. Jum lah produksi meningkat dengan menggunakan sumber daya yang sama. b. Jumlah
produksi
yang sama atau
meningkat
dengan
me nggunakan sumber d a y a yang kurang. c
Jum lah
produksi
yang jauh lebih
besar
diperoleh
dertgan penanbahan sutnber d ay a yang lerefatif
lebih
kecil. Produktifitas
oleh
banyak
faktor, faktor yang berada dalam diri tenaga kerja
maupun
faktor
itu sendiri ditentukan
diluar diri tenaga kerja.
Faktor-faktor
tersebut
antara lain ;
2fW i
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29 a.i. Sikap mental Sikap
mental
pro duktifitas
ini
karena
sangat
buruh
yang
mempengaruhi
memiliki
motivasi,
disiplin kerja dan etos kerja selalu memadu diri nya bekerja
lebih produktif. Motivasi kerja
kehendak untuk
yang
menimbulkan
meningkatkan
didasarkan
adanya
perilaku
produksifitas keyakinan
adalah
pada
dorongan
tenaga
kerja,
bahwa
untuk
kerja
motivasi
bekerja
ini
produktif
memberikan menfaat bagi dirinya. Disiplin kerja atas dasar kesadaran
dan
ketaatan akan peraturan kerja
kesadaran
dan
ketaatan
keyakinan
untuk
akan
mentaati
atas
peraturan
peraturan
daser
kerja
kerja
serta
tersebut,
menyebabkan tenaga kerja bekerja dengan penuh de dikasi dan sangat
produktif
kegiatan
yang
prilaku secara
oleh karena setiap waktu
produktif. Etos kerja
diisi
adalah
yang menjadi dasar seorang tenaga sungguh-sungguh,
mengabdikan
dengan
seperangkat
kerja
bekerja
diri
dengan
penuh
meskipun
tidak
yang
misalnya
saja,
disiplin dan sangat produktif. a .2. Bakat Adanya terpenting seseorang pada
unsur
tetapi
bakat
ini
juga ikut menentukan,
yang mempunyai bakat seni, maka
bogian
yang memerlukan sentuhan
seni
tempatkari atau
dia
paling
tidak pada bagian yang memerlukan ketelitian. Penting bagi pengusaha
SKRIPSI
untuk
mengetahui bakat dari
butuhnya
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
sebelutn
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30 di tempatkan pa da bagian yang tertentu, sehingga bakat yang ada
dalam
kerjanya. kata
diri
buruh
tersebut
dapat
menunjang
hasil
Seseorang bekerja di luar bakatnya atau
lain
bakatnya,
pekerjaan yang dilakukan tidak maka
asal-asalan
ada kecenderungan mereka
saja,
yang
akibatnya
dengan
sesuai
dengan
bekerja
secara
produk sifitas
akan
menurun. s,3. Upah Meskipun upah bukan merupakan satu-satunya motivasi buruh
dal am
berprestasi tetapi merupakan
motivasi
penting
yang berperan sangat dalam mendorong buruh
bekreja
lebih produktif, sehingga bisa dikatakan
yang untuk
sebagai
salah satu penentu produktifitas buruh. Sekarang waktunya yang tepat segera
merubah
pendapatnya
yang
bagi pengusaha krliru
agar
untuk
produksi
perusahaannya dapat ditingkatkan yaitu dengan meningkatkan upah buruhnya. a.4. Mesin-mesin dan peralatan pabrik Mesin-mesin deism
keadaan
menjalankan dapat
dan peralatan pabrik ini harus
baik
dan
lancar,
sehingga
pekerjaannya dengan lancar pula.
selalu
buruh
dapat
Bila
buruh
bekerja lancar pada akhirnya produktifitasnya
akan
meningkat pula.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31 a .5. Kualitas dan kontinuitss bahan baku Dengan keadaan
tersedianya
bahan
cukup akan memperlancar
baku
produksi
ja lannya
dalam
produksifitas,
misalnya saja keadaan produksi rokok kita yang pada tahuntahun
terakhir
disebabkan tidak
ini
karena
tersedianya
se hingga
sempat
menurun
naiknya harga cengkeh yang
produksifitas
di
pasaran
cengkeh cukup
yang
dipasaran
pada
perusahaan sempat
dan
perusahaan,
terhenti
yang
berarti pula nenurunnya hasil produksi. Selain
tersedianya bahan baku dalam keadaan
cukup
yang penting diperhatikan pula adalah kualitas dari
bahan
baku
tersedia
dalam
menurunkan
harga
tersebut.
kualitas barang
Bila
mutunya dipasaran
bahan
baku
yang akibatnya dan
yang akan
kalah bersaing
di
pasaran,
pada
akhirnya akan menurunkan p r o d u k s i f i t a s . a.6. Hubungan Pimpinan dan bawahan Dengan pimpinan
dan
terjalinnya
hubungan
yang
bawahan akan menciptakan satu
baik
antara
iklim
kerja
yang sehat di perusahaan. Iklim perusahaan yang sehat akan menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi buruhnya, dari
perasaan
takut dan tertekan, sehingga
buruh
jauh dapat
berproduksi semaksimal m u n g k i n . Dengan adanya komunikasi yang baik antara dan
bawahan akan dapat juga mencegah
terjadinya
yang tidak diinginkan dari buruhnya, misalnya saja
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
pimpinan hal-hal protes
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35 mereka
terima,
ada kecenderungan
untuk
memperlakukan
bu ruhnya
dari
dengan
pihak
pengusaha
seenaknya
m isalnya mereka membayar upah buruh dengan sangat keadaan
ini
disebabkan juga adanya anggapan
saja, rendah,
pada
buruh
faktor
buruh
kita "dari pada n g a n g g u r " . c. Keahlian yang kurang memadai Kurangnya karena
rendahnya
pendidikan
keahlian
juga
merupakan
tingkat pendidikan
mereka
dan
kita yang cenderung megnhasilkan lulusan
sistem yang
tidak siap pakai. Sering
terjadi
pengusaha menerima
seorang
buruh
yang tsnpa keahlian sama sekali, sehingga kecenderungannya mereka
ditempatkan
pada
bagian-bagian
memerlukan
kekuatan otot semata dengan
upah
mereka
yang
terima
sangat
yang
satu
rendah.
hanya
konsekuensi "Dalam
abad
informasi nantinya orang akan dibayar untuk hal yang
unik
yaitu
otot
mereka.
kecerdasan O1
dan
kreatifitas
bukan
kumpulan
31lhid.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32 atau
aksi
mogok,
karena diantaranya
mereka
sudah
ada
saling pengertian yang baik. Pimpinan tahu betul kebutuhan dan
kesulitan
buruhnya, sedangkan buruh
juga
demikian,
tahu keadaan pimpinannya dan keadaan p e r u s a h a a n y a . “Selama saling
pe ngertian
ini berjalan
lancar,
maka
pemogokan o7 karena menuntut kenaikan upah tidak akan terjadi.' a.7. Lingkungan perusahaan Lingkungan yang tetap selama fisik
kerja yang bersih dan sehat adalah
diinginkan oleh semua buruh, sehingga
mereka
dalam keadaan segar meskipun mereka 7 jam kerja penuh
setiap harinya.
hal masih
harus
bekerja
Kalau
keadaan
buruh ini sehat otomatis produksifitas mer eka
akan
jauh lebih baik dibanding jika keadaan mereka kurang sehat atau kalau
sakit. penting bagi pengusaha memperhatikan hal menginginkan
Dengan
telah
mempengaruhi p engusaha
produktifitas
kita
ketahuinya
produktifitas kita
pemecahannya
men getahui
dari dan
buruhnya
meningkat.
faktor-faktor buruhnya. segera
Bila
mencari
yang terbaik, tidak lama lagi
ini
yang para jalan
produktifitas
buruh kita akan meningkat. Sangat melaksanakan
riskan
bila seorang pengusaha
yang
ketetapan upah minimum dengan alasan
tidak karena
rendahnya pro duksifitas dari buruhnya, karena yang berlaku
71
‘ “ 'Wawancara
dengan
Dinas
Perburuha,
20
Agustus
1992.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33 justru sebaliknya, rendahnya upah yang mereka berikan
itu
yang merupakan salah satu penyebab rendahnya produksifitas buruh. b. Pendidikan buruh yang rendah Faktor pembangunan tenaga
manusia ekonomi,
kerja
kreatifitas, management manusia
tetapi
sangat
karena bukan hanya yang
lebih
penting
dalam
sebagai
sumber
sumber
bakat,
adalah
inovasi, k e t e r a m p i I a n , pengetahuan, thnologi, dan k e w i r a s w a s t a a n , pendek kata
itu
“Pendidikan dari
"sumber
bukan hanya otot dan keringat
kreatifitas dan otak.
fondasi
menjadi
teapi
daya bakat,
op
dan kemampuan
kebangkitan
(competence)
ekonomi
dan
merupakan
ekonomi
pasar
merupakan persemaian yang baik bagi pertumbuhan ekonomi oq yang sehat", ini kunci sukses dari tiga "naga." di Asia saat ini. Kunci juga
pula yang harus kita pegang
agar
kita
dapat menjadi "naga" di Asia seperti apa
yang
kita
cita-citakan, kita
ini
tetapi
hal itu masih jauh
dari
kalau kita melihat pendidikan dari buruh
jangkauan kita
yang
relatif masih sangat rendah. op
Basroni Rizal, "Sumber Daya Manusia Pembangunan Manusia", Jawa P o s . 31 Juli 1992, hal. 6.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
dan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34 Angkatan kerja Indonesia jika diukur dari tingkat pendidikan formalnya masih sangat rendah sekali, dari sensus tahun 1990 menunjukkan bahwa • dari jumlah arigkatan kerja yang jumlahnya 79 juta orang sekitar 80 % be rpendidikan SD, artinya mereka tidak pernah bersekolah atau tidak lulus SD dan hanya sekitar 28 % dari 80 % tadi lulus SD. Lulusan Diploma III lulusan S-I perguruan tinggi tidak lebih dari 5 2!. Kiranya tepat kalau saya berpendapat bahawa menjadi "naga" di Asia masih terlalu jauh bagi bangsa kita. Cara ketiga "naga" di Asia untuk mengatasi rendahnya jadikan yang
pendidikan satu
sama
kerja
mungkin
contoh yang baik untuk yang kita
mengirimkan
tenaga
hadapi
pulang
kainpung.
pengiriman
negeri,
tetapi
kembali
ke
intensif
masalah dengan
mahasiswanya untuk belajar keluar negeri
mau
melakukan
kita
yaitu
memberikan intensif kepada para insinyur dan yang
bisa
memecahkan
sekarang,
masalah
tidak
Indonesia,
Saat
ini
mahasiswanya untuk sedikit dari karena
scientistnya
Indonesia
telah
belajar
keluar
menreka
program
dan
yang
tidak
pemberian
uang
itu belum diterapkan di Indonesia dan juga
gaji
yang mereka terima bila mereka bekerja di luar negeri jauh lebih
besar
jika
dibandingkan bila
mereka
bekerja
di
Indonesia. Rendahnya
pendidikan tenaga kerja ini
menyebabkan
mereka cenderung bersifat pasrah terhadap perlakukan
yang
^^Marsetio Donosepoetro, "Menuju Peningkatan Tenaga Kerja B e r k u a l i t a s " , Jawa P o s . 30 Juli 1992, hal.4.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35 mereka
terima,
ada kecenderungan
untuk
memperlakukan
buruhnya
dari
dengan
pihak
pengusaha
seenaknya
misalnya mereka metnbayar upah baruh dengan sangat keadaan
ini
disebabkan juga adanya anggapan
saja, rendah,
pada
buruh
faktor
buruh
kita "dari pada nganggur". c. Keahlian yang kurang memadai K urangnya karena
rendahnya
pendidikan
keahlian
juga
merupakan
tingkat pendidikan
mereka
dan
kita yang cenderung megnhasilkan lulusan
sistem yang
tidak siap pakai. Sering
terjadi
pengusaha menerima
seorang
buruh
yang tanpa keahlian sama sekali, sehingga kecenderungannya mereka
ditempatkan
pada
bagian-bagian
memerlukan
kekuatan otot semata dengan
upah
mereka
yang
terima
sangat
yang
satu
rendah.
hanya
konsekuensi “Dalam
abad
informasi nantinya orang akan dibayar untuk hal yang
unik
yaitu
otot
mereka.
SKRIPSI
kecerdasan qi
dan
kreatifitas
bukan
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
kumpulan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB III PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH MINIMUM DI KAWASAN DAN DI LUAR KAWASAN INDUSTRI Pengawasan perburuhan merupakan satu institusi yang sangat
penting
perburuhan. perburuhan 23
untuk
Hengingat
mengawasi akan
berlakunya
ketentuan
pentingnya
pengawasan
ini pemerintah mengeluarkan Undang-Undang
Th.1948
yang
diberlakukan
untuk
seluruh
Ho.
Indonesia
melalui Undang -Undang Ho. 3 Th.1951.
1. Pi kawasan dan di Luar Kawasan_Indastrl Mekanisme pelaksanaan pengawasan pada dasarnya sama un tuk
perusahaan
perusahaan yang
di
kawasan
industri
maupun seperti
ape
telah saya jelaskan di dalam bab II bahwa untuk
dua
lokasi
di luar kawasan industri, karena
untuk
ini
tidak
k etenagakerjaannya pengawasannya
ada begitu
perbedaan juga
da lam
mengenai
hanya ada sedikit perbed aan
masalah
dalam
pe laksanaannya saja, sedangkan prosedur atau
hal
praktek
mekanismenya
sama. a. Di kawasan industri Kemudahan perburuhan
yang
diperoleh
"hanya
oleh
soal lokalisasi saja oo mereka untuk mengadakan pengawasan."0,6
pegawai yang
pengawas memudahkan
qo
0,£,Wawancara dengan Bapak Moenajab, Pegawai Depnaker Kotama dya Surabaya, 4 Nop 1992 36
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37 Kesulitan
yang
dihadapi
dengan
adanya
industri bahwa dalam hal pengawasan sepertinya yang
kawasan
perusahaan
berada di dalam kawasan industri itu memiliki
suatu
proteksi tersendiri yang kadang-kadang hal ini menyulitkan pegawai pengawas perburuhan. b. Di luar kawasan industri Kemudahan
yang
diperoleh
pegawai
perburuhan kebanyakan perusahaan di luar kawasan
pengawas industri
yang terdiri dari perusahaan kecil, mereka tidak berbelitbelit
dalam
memberikan
keterangan
sehingga
memudahkan
pegawai pe ngawas untuk memperoleh data. Kesulitan
hanya dalam lokalisasi
yang
berpencar-
pencar sehingga menyulitkan pegawai pengawas perburuhan. Dengan pen gawasan
tidak adanya perbedaan dalam hal
mekanisme
yang di terapkan di dua lokasi tersebut,
maka
saya membahas masalah mekanisme pengawasan perburuhan
ini
secara umum. Pelaksanaan
pengawasan
perburuhan
pada
dasarnya
dilaksanakan dengan dua cara, melalui Undang-Undang No.
7
Th. 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan dan
Undang-Undang N o . 23 Th. 1948 yang diberlakukan
seluruh
Indonesia
melalui
Undang-Undang
N o .3
untuk
Th. 1951
tentang Pengawasan Perburuhan. Dalam
Un dang-Undang
No . 7
Th.1981
kewajiban
pengusuha untuk melaporkan mengenai buruh di perusahaannya
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38 sebagai berikut ; a. Selambat-lambatnya mendirikan,
30
(tiga
menjalankan
perusahaan.
Di
puluh)
kembali
dalam laporan
• hari
atau
tersebut
setelah
memindahkan harus
memuat
ketentuan sebagai berikut ; a. b. c. d.
Identitas perusahaan; Hubungan ketenagakerjaan; Perlindungan tenaga kerja; Kesempatan Kerja.
Perincian
keterangannya
lebih
ditentukan
sendiri
menteri
oleh
lanjut
diatur
dan
atau
pejabat
yang
ditunjuk. b. Pada
waktu
menjalankan perusahaan
melaporkan dilaksanakan,
setelah
kewajiban
laporan ini ditunjukkan setiap
tahun sekali. c. Se la mbat-lambatnya
30
(tiga
puluh)
hari
sebelum
memindahkan, menghentikan, atau mebubarkan perusahaan. Laporan tersebut harus memuat ketentuan sebagai berikut; a. b. c. d.
Nana perusahaan atau bagian perusahaan; Hama dan alamat pengusaha; nama dan alamat pengurus perusahaan; Tanggal memindahkan, menghentikan atau membubarkan perusahaan; e. Alasan-alasan pemindahan, penghentian atau pembubaran perusahaan; f. kewajiban-kewajiban yang telah dan akan dilaksanakan terhadap perundang-undang an yang berlaku, perjanjian kerja perjanjian perburuhan dan kebiasaan-kebiasaan setempat; g. Jumlah buruh yang akan d i b e r h e n t i k a n . Ketiga
dilaksanakan
SKRIPSI
bentuk dalam
kewajiban bentuk
untuk
melaporkan
tertulis.
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
*
Di
ini dalam
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
praktek menteri atau pejabat yang di tunjuk dalam Depnaker
telah
menyediakan formulirnya,
hal
pengusaha
ini atau
pengurus perusahaan tinggal mengisinya. Pengusaha melapor
yang tidak memenuhi
kewajibannya
diancam dengan pidana kurungan
untuk
selama-lamanya
3
(tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya R p .1.000.000,00 (satu
juta
rupiah).
Sedangkan
untuk
pengulangan
pelanggaran hanya dijatuhkan pidana kurungan. Dalam Undang-Undang N o. 23 Th.1948 yang diberlakukan untuk
seluruh
Th.1951. untuk
Indonesia
Digunakan
melihat
melalui
Undang-Undang
inspeksi langsung
yang
No.3
dilaksanakan
keadaan sebenarnya dari buruh
atau
untuk
meng ecek kebenaran dari laporan pengusaha mengenai keadaan buruhnya. Dengan
dikeluarkannya Undang -Undang
pengusaha
diberi
suatu kepercayaan dan
berperan
aktif
dalam
pengawasan
No.7
Th.1981
diharapkan
ikut
perburuhan
dengan
memberikan laporan yang sebenar-benarnya mengenai
keadaan
ketenagakerj a a n n y a . Seorang
pengawas
perburuhan
diberi
hak
untuk
mengaw asi dan memasuki semua tempat dimana dijalankan atau biasa disitu
dijalankan
pekerjaan
dijalankan
disewakan
atau
atau
dapat
disangka
pekerjaan dan juga segala
dipergunakan oleh majikan
rumah
atau
untuk perumahan atau perawatan buruh, jika mereka
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
bahwa yang
wakilnya ditolak
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40 untuk
me masukinya
mereka dapat
meminta
bantuan
polisi
negara. Untuk
daerah Surabaya pegawai pengawas
hanya ada "13 orang perusahaan
qq
yang harus mengawasi sekitar
yang ada di Surabaya. Sistem
dilaksanakan
3.500
pengawasan
maksudnya diberi
bahwa
setiap
kewenangan
pegawai
untuk
mengawasi
yang begitu banyaknya berarti
setiap
tim
pengawas sendiri
perusahaan dan tidak dalam satu tim khusus. Dengan perusahaan
yang
"orang perorangan yang bukan dalam satu
khusus" perburuhan
perburuhan
jumlah pegawai
pengawas perburuhan mengawasi kurang lebih 269 perusahaan, di mana
"setiap pegawai pengawas diberi
mengawa si jumlah di
8
perusahaan dalam
tiap
kewenangan untuk qc bulannya. ^ Dengan
pengawas yang s.da untuk 3,500 perusahaan yang
Surabaya
untuk mengawasinya dibutuhkan
waktu
ada
kurang
labih 3 (tiga) tahun. Khusus
untuk
pelaksanaan ketetapan
upah
p er a turannya
atau penetapan besarnya upah diubah
(dua)
sekali berarti pengawasan
tahun
ketetapan
upah
minimum
belum
minimum tiap
pelaksanaan
selesai
untuk
2
satu
seluruh
perusahaan, penetapan itu sudah berubah lagi.
^ D a t a dari Depnaker Kotamadya Surabaya. 34Wawancara dengan Ibu Joeniarti, pegawai pengawasan perburuhan Depnaker Kotamadya Surabaya, 4 November 1992 35Ibid
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41 Hal ini bisa diartikan bahwa sistem pengawasan kita lebih
banyak
melalui
mengandalkan
laporan
peran
diragukan.
Ketenagakerjaan dikatakan memenuhi telah
Dari
di
yang
hasil
pengusaha
Wajib
Lapor
kebenarannya
laporan
jelas
Wajib
Perusahaan sebagian besar
semua perusahaan di Surabaya
Lapor
atau
melaporkan
inspeksi
ketetapan upah minimum,
khusus
yang
dilakukan
bisa telah
dalam masalah kesejahteraan buruh termasuk
melaksanakan
hasil
dari
pengusaha berdasarkan data
Ketenaga-Kerjaan di Perusahaan perlu
aktif
tetapi
Depnaker
juga dari pada
tanggal 19/20 Oktober 1992 dari 6 tim yang dib entuk dim ana tiap pengawas mengawasi 6 perusahaan, yang hasilnya dari 6 perusahaan yang d iperiksa 3 perusahaan belum ketetapan inspeksi
upah minimum. Melihat kenyataan langsung
kebenarannya.
lebih
bisa
di
melaksanakan ini
jelaslah
pertanggungjawaban
V
Dalam melaksanakan tugasnya pegawai pengawas membuat berita acara pengawasan yang harus dibuat tugas
pengawasan
berita
acara tersebut dijelaskan dengan ga mblang
yang
telah
selesai
dilaksanakan,
terjadi diperusahaan yang
harus setelah
dimana
telah
dalam apa-apa
diawasinya.
Berdasarkan berita acara ini akan dilaksanakan sanksi bila perusahaan itu terbukti telah melanggar ketentuan
Undang-
Undang. Mengenai satu
SKRIPSI
hal
yang
pelaksanaan
ketetapan upah
menyulitkan
pengawas
untuk
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
minimum
ada
menjatuhkan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42 sanksi pada pengusaha yang melanggar, karena begitu berita acara
pengawasan
pelanggaran ketetapan acara
dibuat yang
isinya
menyatakan
tersebut, pengusaha akan segera
adanya
melaksanakan
upah minimum itu pada buruhnya, berarti
berita.
itu batal atau tidak berlaku lagi dan sanksi
tidak
bisa di jatuhkan lagi pada pengusaha, 2. P e r a n __dari
Dinas Perburuhan dan__ DeimaR&r__ D.alaii__ H a l
Di Indonesia instansi yang diberi kewenangan
untuk
mengadakan pengawasan perburuhan ada dua (2) yaitu ; a. Dinas Perburuhan ; b. Departemen Tenaga Kerja ; yang
tentu saja antara keduanya ada perbedaan
wewenang
sehingga
tidak
terjadi
satu
tugas
benturan
dan
antara
mereka. a. Dinas Perburuhan Dengan
mendasarkan
pada
latar
belakang
pembentukannya, maka tugas pokok dari dinas perburuhan ini antara lain; a, Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga' daerah (otonom) Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam bidang pembinaan kesejahteraan buruh, pembinaan kesejahteraan penganggur, pemberitaan kerja darurat kepada penganggur di da erah-daerah dan pengawasan Wajib Lapor Kesejahteraan Buruh. b, Melaksanakan tugas pembantuan yang menyangkut bidang perburuhan yang diserahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur kepada Repels
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43 Dinas Perburuhan Daerah Propinsi Daerah Tingkat J awa Tim ur.36 Ini
dipertegas kembali dalam ketentuan pasal 5
I
Peraturan
Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur N o . 9 Th. 1978. Adapun perincian dari tugas pokoknya meliputi; a. Pemberian kerja kepada penganggur dan setengah penganggur berupa pekerjaan yang sifatnya darurat atau sementara. b. Pemberian bantuan sosial kepada penganggur. c. Pemberian pendidikan dikalangan buruh, ceramahceramah dan kursus-kursus tentang kesejahteraan buruh. d. Pemberian bimbingan kepada usaha-usaha kesejahteraan buruh mendirikan badan-badan usaha yang bertujuan menyelenggarakan perbaikan kesejahteraan buruh, baik oleh daerah sendiri maupun bersama-sama buruh dan pengusaha. e. Pemberian bantuan dalam penyelenggaraan asrama/pemondokan buruh, tempat peribadatan buruh, keolahragaan buruh, tempat penitipan anakanak/bayi-bayi buruh, pemberantasan buta huruf dan pendidikan umum. „ f. Pengawasan Wajib Lapor Kesejahteraan Buruh. Jadi
tugas
pengawasan dari Dinas
Perburuhan
ini
hanya
berdasarkan data dari Wajib Lapor Kesejahteraan Buruh saja sedangkan bila terjadi pelanggaran, Dinas Perburuhan tidak mempunyai
kewenangan
pelanggarannya,
tetapi
untuk
me njatuhkan
hanya berusaha
sanksi
untuk
pads,
memberikan
pen yuluhan-penyuluhan saja.
I
^^Dinas Pe rburuhan Daerah propinsi, Daerah Jawa Timur, hal 37I M
SKRIPSI
Tingkat
ii
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44 b. Departenen Ten aga Kerja Di sini bisa dikatakan bahwa Depnaker pemeran utama dari
pengawasan perburuhan. Pengawasan yang
dilaksanakan
oleh Depnaker disamping pembinaan kesejahteraan dari buruh sekaligus
juga
diberikan
kewenangan
sanksi kepada para pelanggar
utnuk
menjatuhkan
ketentuan perburuhan.
Bisa dikatakan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh Depnaker
ini ruang lingkup ke wenangannya lebih
dibaridingkan Perburuhan, tidak
dengan pengawasan yang dilakukan oleh bahkan bisa dikatakan bahwa Dinas
berfungsi
dalam tugas
pegnawasan
ketetapan
upah
pelaksanaan
selayaknya
sebagai pengawas, semestinya Dinas
ketentuan
atau
yang
perusahaan
mengatur
yang
mengenai
Perburuhan untuk
minimum,
juga kewenangan untuk menindak lebih
pelanggarnya
Dinas
terutama
pengawasan
diberi
luas bila
tidak
karena
Perburuhan lanjut
para
melaksanakan
perburuhan,
terutama
untuk masalah upah. Kedua
instansi
yang
terkait
dalam
masalah
perburuhan ini secara struktural dan fungsional tidak
ada
hubungan hirarkies, yaitu; a. Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja sebagai aparat dekonsentrasi adalah menangani bidang pembinaan dan mengurus penempatan tenaga kerja, latihan dan instruktur, pembinaan hubungan ketenagakerjaan dan pengawasan norma kerja, yang berada diba wah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Tenaga Kerja. b. Dinas Perburuhan Daerah, sebagai aparat de sentralsasi adalah menangani urusan-urusan kesejahteraan buruh, sesejahteraan penganggur dan pemberian kerja kepada penganggur, yang berdasarkan
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45 peraturan pemerintah No. 14 Tahun 1958 oleh Pemerintah Pusat telah diserahkan kepada Daerah untuk ditangani secara otonomi dan berada di bawah serta hertanggung jawab kepada Gubernur kepala D a e r a h . ’s Hubungan yang ada diantara keduanya adalah hubungan secara koordinatif, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1988 yang berbunyi sebagai berikut; a. Dalam hubungannya dengan urusan-urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah, Kepala Instansi Vertikal (dalam hal ini Kepala Kantor tfilayah Departemen Ten aga Kerja) melakukan bimbingan tehnis pelaksanaan urusan pemerintaha n-pemerintahan yang d iserahkan t e r s e b u t . b. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Daerah (dalam hal ini Dinas Perburuhan Daerah) mengikuti bimbingan tehnis pelaksanaan yang ditetapkan oleh Kep ala Instansi Vertikal yang b e r s a n g k u t a n . Ini merupakan satu hal yang patut disayangkan jumlah
perusahaan dan buruh yang ribuan
dari
j umlahnya
untuk
Su rabaya hanya ada 13 (tiga belas) pegawai pengawas
saja,
berarti praktis hanya dari Depnaker saja. "Untuk Indonesia perbandingan antara pegawai pengawas dan buruh adalah 1 2
j u t a " 40
pegawai
bisa kita bayangkan
pengawas
betapa
perburuhan kita,
tidak
belum
lagi
:
mamadainya kualitas
mereka yang perlu untuk dipertanyakan kembali.
3 8 I b i d , hal. 5
39I M d ^Soedaryanto, DPD SPSI Jatim. Kondisi Pengnonhan Buruh ... di J a t i m . disampaikan dalam disukusi di LBH Surabaya, 19 September 1992.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46 Tidak
mengherankan
bila
banyak
para
pelanggar
ketetapan upah minimum yang lolos dari pengawasan
pegawai
pengawas
seperti
ini
perburuhan. Bila melihat kenyataan yang
sudah
selayaknya
bila
kita
sependapat
dengan
pernyataan dari ketua umum SPSI "banyaknya aksi unjuk rasa yang
dilakukan pekerja karena upah minimum
dipenuhi,
mereka
tidak
merupakan hal yang wajar sekaligus bukti
bahwa
pek erja makin sadar h u k u m . " ^
4 Wajar Pekerja Mogok Karena Diperiuhi", S u r v a . 22 Nopember 1992.
SKRIPSI
Upah
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
Minimum
Tak
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV *v PERLINDU NGAN HUKUH TERHADAP BURUH DALAM PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH MINIMUM Ke bijaksanaan mencerminkan me nciptakan
dibidang
kepada hubungan
pengupahan
harus
perlindungan
pekerja
dan
yang
antara
pekerja
serasi
mampu dan
pengusaha, demikian yang digariskan dalam GBHN. Hal
ini
pen tingnya
akan sangat baik sekali bila
upah
bagi buruh. Upah
kita
merupakan
lihat
penghasilan
y ang diharapkan guna untuk tnemenuhi kebutuhan hidup
buruh
dan
satu-
keluarganya,
meskipun
upah
bukan
merupakan
satunya motivasi buruh dalam berprestasi tetapi satu
motivasi
penting yang berperan
merupakan
besar
sangat
dalam
mendor ong buruh untuk bekerja lebih produktif. Untuk pemerintah,
berbagai
upaya
telah
dilakukan
melalui peraturan perundangan
perlindungan Th.1981.
itu
yang
mengatur
upah yaitu dengan Peraturan Pemerintah
Disamp ing
itu
masih
banyak
lagi
yang
pokoknya bagi
bertujuan
buruh
motivasi
selanjutnya di singkat PERMENAKER
dalam penting
untuk memberikan berprestasi yang
yang
Tenaga pada
perlindungan
hukum
merupakan
satu
tetapi
berperan
No.8
peraturan
mengenai pengupahan dalam bentuk Peraturan Menteri Kerja
oleh
sangat
besar
dalam
mendorong buruh untuk bekerja lebih produktif. 47
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48 Untuk tugasnya
itu
pemerintah membentuk suatu
memberikan
masukan-masukan
dewan
yang
upah
dan
tentang
meneliti berapa besarnya upah minimum, yang sering disebut Dewan
Penelitian Daerah. Selain
kebijakan Pa nitia
itu
untuk
pemerintah membentuk
Penyelesaian
juga
suatu
mengeluarkan panitia
Perselisihan
yang
suatu disebut
Pe rburuhan
yang
berkedudukan baik di daerah maupun di tingkat pusat,
yang
diharapkan
yang
baik di daerah maupun di tingkat
di harapkan
dapat
menegakkan
hukum
pusat,
materiil
mengenai
perburuhan. Dari
sini
dapat
kita
ketahui
adanya
upaya
pemerintah untuk memberikan suatu perlindungan hukum buruh ada
dalam persoalan hak atas uapah yang satu hal yang perlu dipertanyakan
layak,
kembali,
bagi tetapi
benarkah
buruh telah memperoleh perlindungan hukum yang layak ? 1. Kete.t.apan..Upah M i n i n u n d a n . B o b ot Saaksi Upah yang
minimum merupakan jar ing pengaman
diterima
Kebutuhan
oleh para buruh tidak
Fisik Minimum (KMF). Upah para
juga
upah minimum terus diteliti dan
oleh
Dewan
pusat.
jauh
agar
upah
berbeda
dari
buruh
diadakan
Penelitian Pengupahan Daerah
maupun
Setiap 2 (dua) tahun sekali upah minimum
termasuk perbaikan tingkat ditinjau
kembali dan dinaikkan.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49 Untuk
pengaturannya
perundangan yang
berbagai
bnetuk
peraturan
telah diundangkan oleh pemerintah mulai
berbentuk undang-undang sampai yang
PERMENAKER
sebagai
peraturan pelaksana,
dari
yang
berbentuk
Pada
kenyataan
banyaknya peraturan yang mengatur masalah upah minimum ini tidak
memperjelas
masalah
yang
ada
tetapi
justru
mengaburkan masalah. PERMENAKER 0 6 / M E N / 1989, No.
No.
05/MEN/1989,
PERMENAKER
P E RMENAKER Mo. 01/MEN/1990 serta SK
Kep 50/MEN/1992 sama sekali tidak
memberi
Ho. MENAKER
kejelasan
mengenai di finisi operasional arti minimum dan komponen di da lsmnya secara tepat. Pengertian misalnya belum
dalam
PERMENAKER
No.
"Upah pokok minimum adalah upah
05/MEN/1989
pokok
terendah
termasuk tunjangan yang diberikan kepada
Kemudian
pengertian ini diubah lagi dalam PERMENAKER
0 6 / M E H / 1989 dan PERM ENAKER N o .03/MEN/1990 yang pengertian
pekerja".
upah
pokok minimum adalah
ditambah
dengan
ketentuan
upah
"Upah
tunjangan-tunjangan
memberikan pokok
tetap
pokok serendah-rendahnya 75
No.
%
yang
degnan dari
upah
pokok". Praktek perdebatan tetap
SKRIPSI
yang
sering ‘ terjadi,
antara persepsi terhdap pengertian
karena
memberikan
dilapangan
sampai saat ini tidak
penjelasan
ada
lebih lanjut, mana
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
adanya
tunjuangan
peraturan yang
yang
termasuk
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50 tunjangan
tetap
dan mana yang termasuk
tunjangan
tidak
tetap. Adanya
lubang
dalam PERMENAKER
ini
yang
dimanfaatkan oleh pengusaha, yang dulu termasuk tidak
teap
sehingga
sekarang dimasukkan sebgai
jumlah
sering
tunjangan
tunjangan
upah yang diterima buruh
tetap,
sesuai
dengan
ketentuan upah minimum. Sebagai contoh yang sering terjadi dalam
praktek semua perusahaan yang saya
jadikan
sampel
memasukkan tunjangan makan sebagai tunjangan tetap, tetapi tidak
memiliki
pembayarannya
sifat
sebagai
dikaitkan
tunjangan
dengan
tetap,
kahadiran
karena
buruh,
ini
merupakan sifat dari tunjangan tidak tetap. Dengan dari
tunjangan
melanggar dengan
adanya perbedaan persepsi tetap
ketetapan
ini,
maka
terhadap
batasan
upah minimum menjadi
demikian upah minimum telah selamat
hukuman
maksud
yang
disebut
kacau.
Apakah
dari
ancaman
ketentuan ini, meskipun total upah yang
di terima
buruh dibawah Rp.2.250.00. Meskipun
demikian
tidak
bisa
dipungkiri
bahwa
keadaan pengupahan kita sekarang ini sudah jauh lebih baik bila
dibnadingkan sebelum tahun 1989 yang rata-rata
minimum
masih 30 % dibawah perkiraan K F M . Saat ini
rata upah minimum sudah naik antara 50
X
sampai 80
perkiraan KFM, bahkan ketetapan upah minimum yang yaitu tentang
SKRIPSI
Keputusan Menteri Tenaga kerja No. peningkatan
upah rata-
%
dari
terbaru
Kep-50/MEN/1992
upah minimum regional
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
untuk
daerah
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
tingkat II di Wilayah Jawa Timur yudah mencapai 87 perkiraan pekerja
KFM,
tetapi
ini
adalah
perkiraan
risri
%
KFM untuk
lajang, bisa dibayangkan berarti upah
itu
masih
sangat jauh dari KFM untuk pekerja yang sudah berkeluarga. KFM sendiri diukur dari kebutuhan dasar yang sangat minim padahal
pada
seseorang seperti sandang
seseorang
bisa dikatakan
pangan
sejahtera
dan
papan
bila
telah
terpenuhinya syarat-syarat antara lain; - Ada pekerjaan yang sesuai dengan bakat yang dimiliki. - Hasil yang diperoleh dari pekerjaan tersebut bisa memenuhi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, jaminan kesehatan dan lain-lain kebutuhan dalam bidang kebudayaan atau lebih sering disebut KHM (Kebutuhan Hidup Minim). Dengan demikian yang dimaksud kesejahteraan adalah terpenuhinya kebutuhan hidup yang meliputi kebutuhan jasmani aj^ibat adanya pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya. Untuk
saat ini bila upah minimum
dilaksanakan
di
perusahaan berarti setiap bulannya buruh memperoleh kurang lebih kerja.
Rp.
56.250,00 yang diperhitungkan
Sedangkan
laporan data KFM dan
untuk KHM
25
hari
yangdihimpun
oleh Depnaker untuk bulan September 1992 sebagai berikut ; Besarnya KFM (Kebutuhan Fisik Minimum); Seorang pekerja lajang (KFM-PL) Rp. Seorang pekerja + istri + 2 anak Rp. Seorang pekerja + istri + 3 anak Rp.
64.633,02 197.535,54 257.155,85
^ D i n a s Perburuhan Daerah propinsi, Daerah Tingkat I Jawa Timur, Up.ava^Menintfkatkan Kese.iahteraan-Burah di Jawa T i m u n , hal. 6
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Besarnya KHM (Kebutuhan Hidup Minimum) Seorang pekerja lajang (KHH-PL) Seorang pekerja + istri + Seorang pekerja + istri + 1 anak Seorang pekerja + istri + 2 anak
; Rp. Rp. Rp. Rp.
81.418,33 143.297.31 191.400,19 235.253,92
Bila melihat kenyataan ini tidaklah mengherankan bila saya mengatakan
bahwa
sebenarnya
ketetapan
upah
minimum
kita
sudah tidak lauyak lagi bagi kehidupan
itu buruh.
Inipun da lam praktek berdasarkan data dari Depnaker
masih
lebih
belum
dari
50
%
perusahaan
di
Surabaya
melaksanakannya. Ada satu hal yang perlu ditanyakan KFM
saja
kembali,
tidak terpenuhi apa sebenarnya
yang
kalau
dijadikan
dasar da lam penetapan upah minimum ? Dalam
satu
kesempatan
seminar
Bapak
Miendrowo
selaku Ketua Dewan Penelitian Pengupahan Daerah yang intinya
menyatakan
"dalam penetapan upah
mi nimum
pada lebih
banyak menggunakan pertimbangan-pertimba ngan politik". Hal ini benar, bila kita lihat bahwa yang
terjadi
sebagai
pada
harga
negara-negar a
kecenderungan
yang berkembang, upah
dari tenaga kerja (yang
merupakan
faktr■
produksi) lebih banyak terwujud sebagai administrasi price dari pada sebagai market price. '» Administrasi kelanjutan
kegiatan produksi dan demi terjaganya
produksifitas
masyarakat.
me mpertimbangkan
SKRIPSI
price ini pada awalnya untuk menjamin
Di
sini
variabel-variabel
kecenderungan yang
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
relevan
tingkat untuk dengan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53 permasalahan
ekonomi
makro,
dimana
didifinisikan
sebagai
produksi
produksifitas nasional
Gross
dan
keberhasilan
keberhasilan
unt uk
meningkatken
serta
pula
dengan
Nasional Product (GNP) atau Product Domistik
Bruto
(PDB) sebagai indikator keberhasilannya yang utama.
Dalam
kersngka
kebijaksanaan
seperti
itu
dapat
dimengerti
mengapa faktor produiksi yang lebih langka (modal dan jasa managerial) akan lebih sering yang
paling
dipandang sebagai
penting dan karena
itu
harus
variabel
diperlakukan
secara khusus, sedangkasn tenaga kerja dan upahnya
pantas
kalau di su bordinasikan saja kebawah fungsi modal dan jasa manajerial demi terkawalnya pertumbuhan GNP. Bertolak dimengerti
dari
kebijaksanaan
seperti
itu,
pula mengapa persoalan upah tidak akan
segera
mencuat sebagai permasalahan kelayakan karena disini adalah
fungsi
produksi,
biasa
produksi,
dapat
day a
upah tarik
investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang makro ini. Tingkat upah akan dijaga sedemikian rupa agar tetap batas
yang boleh dinilai rendah sehingga
biaya
dalam
produksi
tetap dapat ditekankan serendah mungkin. Harga jual produk di pasarkan akan dapat bersaing, para
investor akan
tetap
tertarik untuk menanamkan modalnya dan pertumbuhan ekonomi nasional lain
akan tetap dijamin kelanjutannya, tetapi
tingkat
upah itu juga harus
dij aga
dengan
sedemikian rupa agar tidak terlalu jatuh dibawah minimum,
SKRIPSI
karena
apaabila hal itu
terjadi
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
disisi baik,
standart
dikhawatirkan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54 moral yang
pekerja drastis
gil irannya investasi
akan atau
merosit
dalam
ambang
kemerosotan
akan menerbitkan keresahan
akan mengganggu aktifitas produksi yang
sehat dan psda
akhirnya
yang pada dan
akan
iklitn
mengancsm
trend kenaikan GNP. Jadi selain dasar pertimbangan yang terdapat ketnetuan
PERMEHAKER
NO.
Per-o5/MEN/1989
dalam
tentang
upah
minimum yang menyatakari bahwa; a. b. c. d. e. f.
Masih
Kebutuhan fisik Minimum Indeks harga konsumen Perluasan kesempatan kerja Upah pada umumnya yang berlaku secara regional Kelangsungan dan perkembangan perusahaan Tingkat perkembangan perekonomian regional dan atau nasional. banyak dasar pertimbangan yang lain lebih
bersifat
politik. Selain pengaturan sanksi
itu
kita
kelemahan
yang
paling
adalah bobot sanksi yang
jelas
dalam
ringan.
Bobot
disini sangat menetukan karena besar dan
anoaman
sanksi
sangat menetukan
fungsi
beratnya
penekanan
pada
peraturan hukum dalam bidang pengupahan ini. Dalam mengatur
pasal
ancaman
10 bagi
PERMEMAKER pelanggar
No. upah
Kep-05/MEN/1989 minimum
sebagai
berikut;
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI A
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55 (1) Pengusaha yang melanggar ketentuan pasal 5, pasal 7 dan pasal 9 dipidana kurungan selama-selamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya R p . 1 0 0 .0 0 0 ,- (seratus ribu rupiah) sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969. Sanksi ini dirasa terlalu kecil, sehingga dipandang rendah oleh pengusaha terutama dalatn keadaan
perekonomian
de wasa ini. Ada kecenderungan pengusaha mengabaikan dengan itikad yang
apabila ketahuan melanggar dan
dilaporkan
dijatuhkan juga ringan dan jauh lebih
jika
dibandingkan
bila
mereka
sanksi
menguntungkan
melaksanakannya
atau
membayar buruhnya sesuai dengan ketentuan upah minimum. Se benarnya
ketentuan
sanksi
yang
diperhitungkan
pada tahun 1969 itu diperhitungkan kembali nilainya karena denda
sebesar
p enentuannya harga
emas
rupiah)
pada per
kalau
tersebut
Rp. 100.000,00 (seratus ribu tahun 1969 di mana gramnya hanya diperhitungkan
itu
pada tahun tersebut 500,00
sekarang
(lima
berarti
seharusnya sebesar R p .4.000.000,00
rupiah) sehingga jelas dan
Rp.
rupiah)
ratus sanksi
(empat
juta
bahwa eanksi tersebut sangat kecil
jauh t e r t i n g g a l . ’ kalau kita melihat kecilnya sanksi mungkin
kebijaksanaan
kita
lebih
menekankan
perusahaan dari pembayaran upah pada mereka
yang
terkena
sanksi
pada
kredibilitas
buruhnya,
tersebut
pembuat
meskipun
maksudnya secara
materiil sangat ringan tetapi. dampak sosial dan ekonominya sangat mengena yaitu dengan bantuan mass media.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
Pengusaha
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56 yang
terkena
masyarakat inipun
sanksi
dan
akan
kehilangan
kepercayaan
dari rekan sesama pengusaha.
Hemat
masih terlalu ringan karena jarang sekali
perusahaan
dari saya
terjadi
yang melanggar ketetapan upah minimum
ini
di
ekspos di mass media. Jumlah penjang, yang
permasalahan
masih
terjadi
pengusaha
pengupahan buruh
juga harus ditambah dalam
sering
praktek
melakukan
yang
dengan
sudah
permasalahan
pelaksanaannya, penyelundupan
dimana
hukum
untuk
terjadi
dalam
mengantisipasi ketetapan upah minimum itu, Pen yelundupan
hukum
yang
sering
praktek yaitu; a. Perpanjangan ja« kerja Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep50/MEH/1992 untuk
tentang
Peningkatan
Upah
Minimum
daerah Tingkat II di Wilayah Jawa Timur
Regional pada
keduanya menyatakan bahwa "besarnya upah minimum
amar
regional
sebagaimana dimaksudkan amar pertama dengan standart waktu kerja 7 jam sehari dan 40 jam seminggu Di
dalam
praktek sering terjadi
perusahaan
yang
dulunya tidak melaksanakan ketetapan upah minimum akhirnya melaksanakan, nemperpanjang
tetapi dengan embel-embel para pengusaha itu jam kerja para buruhnya yang sering
istilahkan dengan lembur
wajib yang tidak dibayar.
mereka Kalau
'.•ebelum dilaksanakan ketetapan upah minimum mereka bekerja
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57 7
jam
perhari dsn di luar itu
dihitung
sebagai
lembur
tetapi sekarang mereka harus kerja 8 s a m p a i - 1 2 jam sehari. Perpanjangan menit
sampai
dilakukan
5
jam
kerja ini bervariasi
sehari. Dari
hasil
untuk perusahaan yang
survei
berada di
antara yang
luar
industri dari 55 perusahan di daerah Tandes 30 (55
%)
melakukan
perpanjangan sehari,
bervariasi
Untuk
perusahaan
perpangjangan antara
30
jam
daerah kawasan Industri
telah kawasan
perusahaan
kerja,
menit
30
sampi
Rungkut
yang 2
jam
dari
35
11 perusahan (31%) melakukan perpanjangan
jam
kerja yang perpanja ngannya berkisar antara 1 sampai 5
jam
sehari.
Dari
sini
kawasan
industri
dapat diketahui prosentase
bahwa
untuk
daerah
pelanggarnya
lebih
rendah
tetapi perpanjangan jam kerjanya lebih panjang. b.
Memasukkan
tunjangan
tidak
tetap
nenjadi
tunjangan tetap Penyusunan
model
ini yang paling
sering
terjadi
bahkan bisa dikatakan hampir semua perusahaan yang menjadi obyek
survei melakukan pe nyelundupan ini.
Ketetapan upah
minimum sebesar R p . 2.250,00" dengan ketentuan upah
pokok
serendah-rendahnya
%-nyn
75£
dari
upah
m i n i m u m "43
25
merupakan tunjangan-tunjangan tetap, dengan ketentuan ; Tunjangan tetap adalah suatu pembayaran yang teratur dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan ke luarganya serta dibayarkan dalam satuan waktku yang sama dengan pembayaran upah pokok, seperti tunjangan istri, tunjangan anak, tunjagan
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58 perumaham, tunjangan kemahalan, tunjangan da erah dan lain-lain. Tunjangan makan dan tunjangan transport dapat dimasukkan dalam tunjangan tetap, apabila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan kehadiran dan diterima secara tetap oleh pekerja dan keluarganya serta dibayar menurut satuan waktu-tidak sama dengan pembaysran uang pokok, seperti tunjangan transport yang didasarkan pada kehadiran tunjangan makan dapat dima sukkan kedalam tunjangan tidak tetap apabila tunjangan tersebut diberikan atas dasar kehadiran. (tunjangan bisa dalam bentuk uang atau fasilitas makan). ^ Yang
sering
terjadi
dalam
praktek,
pengusaha
me maaukkan tunjangan tsansport dan tunjangan makan kedalam tunjangan
tetap
tetapi
penerimaannya
didasarkan
pada
kehadiran buruh. Buruh mengetahui
sering tentang
tidak
menyadari
bahkan
adanya penyelundupan hukum
tidak
ini
yang
mereka tahu pengusaha telah membayar upahnya sesuai dengan ketetapan upah minimum yaitu sebesar Rp. 2.250,00. Kondisi merupakan penentu
hukum dalam persoalan upah
suatu
gambaran kearah mana
kebijakan
yang
keperpihakan
kita dan merupakan salah
dari
kebijaksanaan
pada
ekonomi
pembangunan yang makro
industrialisasinya,
karena
dengan itu
juga
demikian
satu
terlalu
dari akibat
menyebelah
pertumbuhan terpaksa
dan melihat
manusia tidak lebih dari obyek dan sarana pembangunan.
^ I n d o n e s i a , Eeraturan Menteri Tenaga Ker.ia Homor Pei— 0 1 / H E N / 1990, pasal 1.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
0 Target dan
ambisi
menjadi
pembangunan ekonomi dengan yang
"naga"
menguritungkan
sangat besar baru
apabila
dari
sunbu
negara
di Asia, jelas
akan
ancaman dsri pihak
industri
kita
untuk
sangat
tidak
buruh
melalui
aksi protes dan tuntutan upah yang tinggi semakin menguat. Dengan
semakin menguatnya tuntutan itu kemungkinan
besar
pengusaha tidak akan menanamkan modalnya di Indonesia,
ini
yang dimaksud ancaman serius tersebut. Dalam lemah
keadaan yang demikian posisi
buruh
semakin
dan tertekan, segala gerak dan langkah mereka
selalu
dihadang
oleh kekuatan besar yang
tidak
akan
mungkin
mereka lawan yaitu pen gusaha dan pemerintah. Bila hal ini terus
berlangsung
membangkitkan dalam
menuntut
pemogokan
tidak menutup
satu
kemungkinan
buruh menjadi kelompok yang sangat dan memperjuangkan
akan
radikal
hak-haknya.
Kejadian
dengan menggunakan kekerasan oleh buruh
sering
terjadi akhir-akhir ini seperti yang terjadi pada PT
Alim
Corporation baru-baru ini yang menimbulkan kerugian sampai puluhan
juta
ketidakpuasan. nantinya
karena
menutup
satu
bentuk
adanya
pengalaman
lagi
buruh akan
memberikan
menuntut
satu perlindungan
akumulasi
kemungkinan
mereka
sedangkan yang
bahwa semakin
berhubungan
institusi yang tidak mendukung keberadaan
Bagaimana kurang
Tidak
suatu
alternatif yang diambil oleh buruh akan
brutal, dengan
rupiah, merupakan
mereka. hukumpun
berarti
bagi
keberadaannya.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Penyelesaian_Eer:selisihan Perburuhan. Dalan__ Pelaksanaan
Sebelum masuk dalam sub
bab mengenai
penyelesaian
perselisihan perburuhan perlu bagi saya untuk
menjelaskan
terlebih dahulu mengenai perselisihan perburuhan. Dengan berpijak pada ketentuan c
Undang-undang
No.
22 Th.
Perselisihan
perburuhan,
perselisihan
perburuhan
1957
maka
pasal 1 ayat 1 tentang
yang
adalah
sub
Penyelesaian
dimaksud
dengan
"pertentangan
antara
majikan atau perkumpulari majikan dengan serikat buruh atau gabungan
serikat
persesuaian dan
atau
buruh
berhubung
dengan
tidak
paham mengenai hubungan kerja, keadaan
perburuhan."
Dengan
adanya
syarat
kerja
rumusan
yang
demikian, maka perselisihan perburuhan yang diatur berbentuk "kolektif" dalam arti untuk kepentingan
disini bersama
dan sebagai perselisihan yang terbatas. Keterbatasannya itu terletak pada pihak-pihak berperkara dapat
itu
sendiri, sehingga oleh
dibenarkan
berperkara
di antara
pekerja
dalam
perkuumpulan sekelompok pekerja
serikat pekerja hal
ini
SPSI
atau
pekerja
yang tidak
perburuhan
hanya
gabungan
serikat
pengusaha
atau
diajukan anggota
baginya tidak
termasuk
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
oleh
serikat
yang menghendaki penyesuaian kualitas hidup kerja
yang dapat
dengan
menjadi
itu
untuk
pengusaha. Perselisihan yang
syarat-syarat
SKRIPSI
untuk menjadi lawan hukum
depan lembaga peradilan
terbatas
karena
yang
atau
yurisdiksi
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61 Undaang-undang maksud itu
NO.
22 Th. 1957. Hal
ini
sesuai
dengan
yang tersirat dalam Undang-undang No. 22 Th.
sendiri
yaitu mendorong
terhimpunnya
para
1957
pekerja
kedalam serikat pekerja. Hal yang terjadi dalam praktek sekarang ini, 3.500
perusahaan
yang
berada
di
Su rabaya
hanya
perusahaan saja yang telah mempunyai unit SPSI.
4
yaitu
berkenaan
dengan
masalah
bentuk
pemutusan
hubungan kerja yang diatur dalam Undan g-undang No. 12 1964
tentang
Pemutusan
Hubungan
kerja
di
360
°
Selain dalam bentuk "kolektif" ada juga ada perseorangan
"dari
Th.
perusahaan
Swasta. Kalau merujuk pada dua bentuk undang-undang tentang perselisihan perburuhan ini, maka perselisihan yang timbul karena tidak dilaksan a ka n ny a ketetapan upah minimum dalam
perselisihan
pihak
dalam
gabungan
kolektif, dimana
berperkara
adalah
yang
pihak
bisa
menjadi
pengusaha
p engusaha dan SPSI (serikat buruh atau
mesuk
atau
gabungan
serikat buruh). Berarti tidak
disini dapat
kurang lebih mempertahankan
3.140
perusahaan
hak-haknya
buruhnya
bila
tidak
dilaksanakan upah minimum di p e r u s a h a a n n y a .
4 ci
*°Sri Harto. "82 kali Pemogokan 85 persen Pengusaha", S u r v a . 12 Oktober 1992.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
Kesalahan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Hemat saya yang dapat menimbulkan pemogokan uasih kecilnya jumlah perusahaan
yang memiliki unit SPSI .
Dari jumlah ini hanya sedikit sekali yang sf'oara
sehat
kepentingan mogok
atau
dapat
benar-benar
dapat
y?mg
berperan
berperan
meiribela
buruh, sehingga buruh lebih cenderung memilih
karena tidak ada alternatif lain yang
lakukan.
karena
Pada
saya
kenyataannya berdasarkan
sebarkan dari 29 orang buruh
bisa
hasil 22
mereka
kuesionsr
orang
buruh
memilih mogok untuk menuntut hak-haknya, karena mogok
ini
merupakan satu senjata ampuh bagi buruh. Pada praktek yang terjadi
tuntutan kenaikan upah justru dikabulkan
setelah
adanya aksi mogok. Bila
ditinjau
perburuhan 22
dari
segi
masalah
perselisihan
ketentuan pasal 1 (1) sub c IJndang-Undang
Th.1957
emngenai
masalah
yang
disengketakan
jangkauannya sangat luas yang pada dasarnya terbagi dua
kelompok
yaitu
perselisihan
hak
No.
dan
dalam
perselisihan
kepentingan. Perselisihan
perselisihan
yang
timbul karena salah satu pihak pada perjanjian kerja
atau
perjanjian
hak
dimaksudkan,
perburuhan tidak memenuhi isi
perjanjian
sendiri atau peraturan perusahaan dan menyalahi
itu
ketentuan
hukum. Hengenai penyelesaian pihak
SKRIPSI
perselisihan
perselisihan
alternatif
hak
ini
dalam
perburuhan terbuka
untuk menentukan
sikap,
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
bagi
yaitu
kontek para dengan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63 memilih pada
satu diantara dua instansi penyelesaian
pengadilan negeri atau melalui Panitia
sengketa
Penyelesaian
Perselisihan Perburuhan. Hanya saja bedanya terletak para
pelaku
lawan
hukum
yang
putusannya.
Bila
tuntutan
Penyelesaian
Perselisihan
berperkara diajukan
Perburuhan,
dan
sanksi
pada maka
pada
Panitia
pihak
yang
dibenarkan unt uk menjadi lawan hukum adalah pengusaha atau perhimpunan serikat
pengusaha dan serikat pekerja
pekerja.
kepengadilan
Sedangkan
negeri
boleh
tuntutan
juga
atau
gabungan
yang
diajukan
diajukan
oleh
pekerja
perorangan. Adapun Penyelesaian pidana 26
sanksi
putussn
Perselisihan
yang
diambil
Perburuhan
dapat
Panitia dikenakan
kurungan atau denda sesuai dengan ketentuan
ayat 3 Undang-Undang M o . 22 Th.1957,
sedangkan
pasal sanksi
putusan Pengadilan Negeri hanya bersifat perdata. Perselisihan kcpentingan mensyaratkan yang
berkenaan dengan usaha
untuk
dalam
perbaikan kualitas hidup atau
yang
oleh
serikat
pekerja
perselisihan
mengadakan
perubahan
sy arat-syarat
dituntut
kerja
kepada
pihak
masuk
dalam
pengusaha. "Perselisihan perselisihan
mengenai
k e p e n t i n g a n . " 46
pengupahan Perselisihan
semacam
'^Wawancar dengan Bapak Prawoto, ketua4D Jawa 20 Agustus 1992.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
ini
Timur,
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64 dapat
diajukan kepada Panitia
Perburuhan.
Penyelesaian
Perselisihan
Berlandaskan ketentuan diatas, ada
satu
hal
yang harus diperhatikan bahawa untuk mengurus perselisihan Perburuhan
keberasaan
dan kedudnkan serikat
pekerja
di.
perusahaan mutlak diperlukan. A. Panitya Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Berdasarkan ketentuan (Jndang-Undang No. 22 yang
Th.1957
mempunyai kewenagnan untuk memeriksa, mengadili
dan
memutuskan sengketa/perselisihan perburuhan adalah Panitia Penyelesaian Perselisi han perburuhan yang sering disingkatP4D untuk tingkat daerah dan P4D untuk tingkat pusat. Panitia
Penyelesaian Perselisihan Perburuhan
baik
yang di pusat maupun didaerah adalah lembaga atau intutusi yang
unsur keanggotaannya terdiri dari
membent uk pengusaha kalangan untuk
lembaga
tripartite,
unsur-unsur
yaitu
dari
kalangan
atau APINDO, dari kalangan pemerintah dan SPSI, masing-masing terdiri dari 5 (lima)
setiap
kalangan dan diangkat oleh
Menteri
yang
dari orang Tenaga
Kerja. Jabatan ketua dipegang oleh wakil dari Depnaker dan dalam
pelaksanaan
tugasnya
sidukung
oleh
sebuah
kepan i t e r a a n . Berdasarkan ketentuan Uridang-Undang No. 22
Th.1957
dan Undang-Undang No. Th.1964, ada 4 (empat) peranan pokok dari lenbaga ini yaitu ;
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
a. Sebagai T.enbaga Pcradilan Sebagai menieriksa,
lembaga
peradilan
memutuskan
dan
yang
berwenang
aienyelesaikan
untuk
perkara/
perselisihan perburuhan yang terjadi antara pengusaha
dan
pekerja. Nairmn
demikian Panitia
Penyelesaian
Perselisihan
Perburuhan ini bukan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Und ang-Undang Ho. 14 Th. 1970 tentang Ketentuan Pokok-Pokok Kekuasaan kehakiman. Kewenangan dari Panitia
Penyelesaian
Perselisihan Perburuhan ini bersumber dari ketentuan pasal 8
(1) IJndang-Undang N o . 22 Th. 1957
tentang
Penyelesaian
perselisihan Perburuhan yang berbunyi sebagai berikut ; "panitia
daerah
perselisihan tnenimbang
dalam
perburuhan
sesuatu
perjanjian
usahnya
menyelesaikan
menggunakan
dengan
segala
mengingat
suatu
da ya
dan
hukum,
perjanjian-
yang ada, kebiasaan, keadilan dan
kepentingan
n e g a r a ." "Panitia yang
ini dapat mengambil
pengupahan,
putusan
dihasilkan lebih banyak bersifat anjuran dan
untuk
pelanggaran
bersifat
anjuran
ketetapan
upah
minimum
agar perusahaan yang
khusus
putu sannya
melanggar
segera
melaksanakan atau paling tidak menaikan upah buruhnya. Dalam sjfclalu
pemutusan
dihadapkan
perselisihan
pada
dua
upah
pilihan
ini
yang
panitia sama-sama
fjnlitnya. Di satu pihak panitia dituntut oleh buruh mnnghukum
SKRIPSI
pengusaha
untuk
melaksanakan
ketetapan
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
untuk uaph
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66
minimum,
di
kemampuan kalau upah
lain
pihak
perusahaan
panitia
dihadapkan
dan ancaman
dari
juga
pengusaha
nantinya dia di desak untuk melaksanakan
memungk inkan
untuk
itu
dan
bangkrut, maka nantinya akan semakin
bila.
bahwa
ketetapan
minimum pads buruhnya pada hal kemampuan
tidak
pada
perusahaan
perusahaannya
memperburuk
masalah
karena semakin be sarnya angka pengangguran buruh. Dalam
praktek memang hal ini sering terjadi,
pada
perusahaan kecil bila itu dipaksakan atau mengikat,
besar
kemungkinan tidak lama lagi setelah putusan itu perusahaan tutup kerena
bsngkrut, sedangkan untuk
perusahaan
besar
dengan
ada satu ancaman akan menutup perusahaannya dengan
dalih
perusahaannya
perusahaannya
kalau
tidak hal ini
mampu
dan
terjadi
akan
biasa
menutup
dibayangkan
berspa besar buruh yang aksn kehilangan pekerjaan dan jadi pengangguran. b. Sebagai Lenbaga Perjjinnn atau Legalisasi Sebagaimana
ditetapkan dalam
Undang-tfndang
Th.1964
tentang
Pemutusan Hubungan Kerja
Swasta,
panitia
ini
legalisasi
setiap
Dalam
pasal
antara
lain
3
merupakan
lembaga
permohonan pemutusan
Undang-Undang
bahwa,
pengusaha
N o . 12 hanya
di
No. 12
perusahaan
perijinan hubungan
atau kerja.
Th.1964
menegaskan
dapat
memutuskan
hubungan kerja dengan pekerja setelah memperoleh ijin dari P4D
bagi
SKRIPSI
pemutusan hubungan kerja perseorangan
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
dan
P4P
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67 bagi
pemutusan
pemutusan
hubungan
hubungan
kerja
besar-besaran.
kerja yang tanpa
ijin
dari
Setiap P4D/P4P
adalah batal demi hukum atau tidak sah. Dalam kasus seperti ini "buruh sering hanya diatas
k er t as " 48 karena kenyataannya
memang
inenang
benar-benar
pemutusan Hubungan kerja (PHK) di batalkan oleh
pengusaha
dari buruh dipekerjakan kembali tetapi sering terjadi buruh kemudian
dikuculkan
dan diteror
yang
dimaksudkan
agar
buruh tidak kerasan dan keluar dengan sendirinya. c. Sebagai Pendanai dan Penhentuk Hukum Sebagai pendamai, merupakan awal pencegahan sebelum perselisihan
perburuhan
tindakan pemogokan.
tersebut
berkembang
menjadi
Dalam pasal 7 (1) IJU No. 22 Th.
1957
ditegaskan antara lain panitia daerah memberikan perantara untuk
menyelesaikan
mene rima
pelimpahan
perselisihan upaya
perburuhan
penyelesaian
setelah
perkaranya dari
pftgewai peratara perselisihan perburuhan dan dalam pasal 7 ( 2 ) menyatakan antra lain bahwa panitia segera perundingan
dengan
tercapainya
penyelesaian secara damai. Hasil
yang
pihak-pihak
yang
mengadakan
berpekara
dicapai mempunyai kekuatan hukum sebagai
kearah
persetujuan perjanjian
perburuhan.
4 a L b .id
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68
Model
seperti
perselisihan terbukti upah
minimum
H*1
sering
saat ini untuk
yang baru
Kerja
Ha ret
yang
terjadi
melaksanakan
(bcrdasarkan
N o .Kep-5Q/MEN/1992) yang
bisa diartik an bahwa banyak
berlaku
tentang
pelaksanaan
ketetapan
upah
Menteri tnulai
pada
kasus
ini
ketetapan
keputusan
1992 hnya ada satu kasus yang sampsi ini
dalam
pelaksanaan ketetapan upah minimum, hal
"sampai
Tenaga
ini
1
P4D."4 ^
perselisihan
minimum
yang
diselesaikan secara damai. d. Sebagai penjaga stabilitas nasional Perselisihan kerja
dapat
masyarakat.
perburuhan
membawa
akibat
dan
pemusatan
gejolak
hubungan
sosial
Setiap gejolak sosial yaang tidak
dalam
terkendali
akan me nciptakan kondisi rawan bahkan menjadi kondisi yang akan me ngganggu stabilitas nasional. Hal pemogokan terus,
yang sering terjadi saat ini
maka cepat atau lambat akan
nasional. terjadi turun
ini tidak menutup satu kemungkinan bahwa
Untuk
mencegah hal tersebut pada
digunakan
karena
Saat
ini
dianggap
pendekatan bisa
berlangsung
menganca m
pemogokan, aparat keadaan dna Kodim tangan.
dengan
akan
bila
stabilitas setiap akan
keamanan
menyelesaikan
kali segera selalu
masalah
cepat.
49I b M
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
69 Tugas harus
inilah menurut saya yang paling
dijalankan
keputusan
oleh P4D/P4P karena
rumit
dalam
yang
pengambilan
P4D/P4P akan dihadapkan pada satu pilihan
yang
rum i t .
B. Upaya Penyelesaian Perselisihan Perburuhan 1. Penyelesaian Hajib 1.1
Penyelesaian Bipartite Penyelesaian
diharapkan
oleh
Penyelesaian
dengan
jalan
Undang-Undang
sengketa
serpti No.
dapat
ketentuan
yang tercantum pada pasal 2
Ho.
Th.
22
dilihat
1957,
22
berdasarkan atas
demikian
sebagai
"Bilamana
serikat
buruh
ini
yang
Th.
1957.
musyawarah,
mana
dimaksud
hal dalam
(1)
Undang-Undang
terjadi
perselisihan
perburuhan,
maka
dna
majikan
penyelesaian
perselisihan itu secara damai
tnencari
dengan
jalan
perund i n g a n .” Dengan yang
ada
penyelesaian
sedemikian rupa, sehingga memungkinkan
penyelesaian
perselisihan
kewajiban ini diterapkan
perburuhan
secara cepat,
tepat,
adil
dan
murah, yaitu upaya yang wajib ditempuh oleh mereka sendiri sfjeara
langsung
tangannya
antara
pihak
ketiga,
pihak-pihaknya melalui
tanpa
campur
perundingan
untuk
bermuyyowarah. Jadi
antara
serikat pekerja dan
pihak
pengusaha
secara langsung mengadakan pendekatan dengan berunding dan
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70 ber musyawarah yang
dalam
rangka penyelesaian
setiap
masalah
ada dianggap diantara mereka. Hasil musyawarah
dicapai
merupakan
kesepakatan
yang
yang
dikonkritkan
dalam
ynrat
persetujuan bersama dan mengikat kedua belah
pihak
ifjrta
merupakan
perjanjian perburuhan
bagi
pihak-pihak
yang mengadakan. Dalam
praktek
sulit
terjadi
terutama
perusahaan yang tidak mempunyai unit SPSI, karena masing
saling
ngotot
untuk
masing-masing.
Perundingan
membawa
hal
hasil,
ini
memeprtahankan semacam
ada
ini
pada masing-
tuntutannya
sering
hu bungannya
juga
kedudukan yang tidak seimbang antara buruh dna
tidak dengan
pengusaha,
dimana buruh selalu sebagai pihak yang imperior. 1.2
Penyelesaian Tripartite
Bila pihak
penyelesaian
serikat
berlandaskan N o . 22.
Th
pekerja pada
1957
Bipartite maupun
pihak
ketentuan pasal dapat
minta
gagal,
selalu
pengusaha
3
(1)
kepada
baik dengan
Undang-Undang
pegawai
perantara
Depnaker setempat untuk membantu menyelesaikan perkaranya. Cara ini yang banyak ditempuh oleh pengusaha. Upaya berpegang dianjurkan
penyelesaian
pada
asas
oleh pegawai
musyawarah
dan
sekali lagi untuk mencoba
perantara pada
upaya
para
telah pihak
penyelesaian
Bipartite
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Mengusahakan
upaya
damai
ini
harus
selalu
diajukan
mftckipun perkara sudah masuk ke P4f). Upaya ini yang sering digunakan dalam praktek, dari perkara
pelaksanaan ketetapan upah minimum, nisalnya
sekian
banyak
ketetapan yang
upah
sampai
tuntutan
kcnaikan
upah
sesuai
minimum hanya 1 (satu) perkara
pada P4D, ini berarti
mereka
tfari dengan
saat
lebih
ini
banyak
menggunakan upaya damai dan atau pemogokan. B ilamana
peruridingan
dibawah
pimpinan
pegawai
peraritara
menghasilkan kesepakatan seperti
halnya
upaya
Bipartite
wujud
dalam
bentuk
kesepakatan
dikonkritkan
surat pe rsetujuan bersama yang mengikat para pihak. Panitia perselisihan Bipartite
P4D
dalam
usahanya
menyelesaikan
perburuhan, menggunakan segala halnya
wujud
kesepakatan
dikonkritkan
dalam
upaya bentuk
surat persetujuan bersama yang mengikat para pihak. Pa nitia
P4D
dalam
usahanya
menyelesaiakan
perselisihan perburuhan, menggunakan segala daya upaya dna menimbang perjanjian
sesuatu
dengan
mengingat
hukum,
yang ada kebiasaan, keadilan
dan
perjanjiankepentingan
negara. Landasan rangka tersebut tinggi
dan
dasar
pengabdian
penyelesaian perselisihan diatas
keputusan
perburuhan
adalah untuk menghargai
kepentingan
semua
pihak,
baik
sebagaimana
dan
menjunjung
yang
berperkara
maupun untuk kepentingan pemerintah dan untuk itu
SKRIPSI
dalam
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
kiranya
IDA TRI YULI RAHMAWATI
r
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72 dapat dipedomi bersama, sebagai berikut ; 1.2.1. Pengnmbilan Keputnson berdasarkan huknn Pengertian menyangkufc tetapi
ini sangat
luas
sekali
hanya
hukum yang
tertulis
karena
saja
akan
juga hukum yang tidak tertulis. Adapun hukum
yang
tertulis
tidak
hukum
adalah
seluruh
peraturan
perundang-undangan
sebagaitnana dimaksudkan da lam Tap. MPRS. No XX/MPRS/ 1966. Sftcara
khusus
yang
digunakan
dasar
disini
perundang-
undangan lain perburuhan. Juga meliputi kaidah-kaidah atau norma-norma,
termasuk
norma agama
dan
norma
pergaulan
hidup (tingkah laku dan sopan santun). Setiap putusan yang berdasarkan atas hukum harus pula srif dan bijaksana serta mampu membuat senang pada semua pihak. 1.2.2. Penganbilan
put.usan
berdasarkan
rasa
keadilan Keadilan prinsipnya
disini sifatnya sangat relatif
meliputi
keadilan
hukum
dan
yang
keadilan
ada yang
didasarkan pada kondisi sosial ekonomi para pihak sehingga dalam
pengambilan
dipertimbangkan
keputusan kondisi
suatu
mereka
perkara yang
perlu
sedemikian
keberadaannya. 1.2.3. Penganbilon keputusan berdasarkan kebiasaan Sesuatu yang tidak diperjanjikan sebelumnya berlaku
secara
terus menerus yang dihormati dan
tetapi ditaati
bersama.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73
1.2.4. Pengambilnn
keputusan
berdasarkan
kepentingan negara
Uasar
Kepentingan negara disini adalah kepentingan
umum.
pemikiran
lebih
domirian
kalau
pelsnggar
bersifat
kecil, dan
dijatuhi
saja,
hal
kepentingan
sebelumnya
PERMENAKER
ini
sanksi
terutama
umum, karena
kalau
lain perusahaan
putusan
pelanggar
sebesar ketetapan upah minimum
perusahaan
yang
telah
karena
seeprti
ysng
itu
dipaksakan
harus
menaikkan
untuk
besar kemungkinannya perusahaan itu untuk
mampu
perusahaan
akan bangkrut mereka
ikut
mendalihkan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan kalau
tetap dipaksa sering mereka mengancam akan
kepentingan
ada
hanya
kata
up ahnya
belum
jadi sanksi yang idkenakan pada mereka
katakan
dengan
sekarang yang
10
yang
Per-
anjuran
pasal
saya
No.
roempertimbangkan saya
menurut
upah minimum
ketentuan
r.n
ini
kita me 15.hal. "sampai
ketetapan
berdasarkan 05/1980",
keempat
umum akan terganggu yang pada
dan
menutup
akhirnya
akan
mengganggu stabilitas nasional. Untuk
dapat terwujudnya penyelesaian
perselisihan
perburuhan secara cepat, tepat, adil dan murah pemeriksaan perkara
oleh
kepaniteraan
P4D akan
tidak tetapi
selalu juga
diadakan ditempuh
di jalan
kantor yang
50Ibid
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
r ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
74
diperkirakan
sangat membantu proses penyelesaian
perkara
it.u dengan mengadakan "sidang keliling dan euguette". Pelaksanaan prinsipnya keliling (dua)
hampir jumlah
orang
ditambah
sidang sam a,
keliling
hanya
seorang
untuk
ditempat itu juga bila
ditentukan
setiap
panitera dan
unsur
dapat
sebanyak
atau
dari
mas ing-masing unsur atau kalangan
putusan Sedangkan
seorang
ditambah
wakil seorang
dengan tugas mencari dengan tugas mencari
mengumpulkan
kelengkapan
pertimbangan
data yang dianggap
dalam
perlu
pengambilan
2
kalangan
datanya dianggap cukup.
euquette jumlah teamnya terdiri dari
bahan
pada sidang
mengambil
kalu
sekretaris
euquette
p e r b e d a a n n y a , kalau
anggofca teamnya
wakil
dan
dan guna
putusannya.
Selanjutnya melaporkan hasil kerjanya kepada P4D. Sidang terjadinya
keliling dimaksudkan juga pers elisihan
perburuhan,
sidang hal
ditempat
ini
karena
sulitnya
mempertemukan kedua belah pihak yang
bersilisih
terutama
pihak pengusaha, dalam praktek "pihak
pengusaha
sering
mengabaikan
secara
patut
waktu
dan
penggilan
meskipun
51 nehingga berulang ka l i. ,,UA
sudah
dipanggil
banyak
memokan
lemah
kondisi
biaya terutama bagi buruh yang
ekonom i n y a .
511 b id
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75 1.3. daerah
Upaya
para pihak
terhadap
putusan
untuk menggapai putusan panitia daerah
bagi
panitia
para
pihak yang berperkara dan merasa tidak puas karena mungkin terserang
haknya, upaya hukum yang bisa dilakukan
adalah
mengajukan banding hanyalah putusan yang bersifat CO merigikat * sedangkan yang berisifat anjuran tidak dapat. Seperti para
yang telah saya kemukakan bahwa putusan pelanggar
bersifat
ketetapan
anjuran
dan
upah
sanksi
minimum yang
ada
terhadap
lebih
banyak
tidak
pernah
dijatuhkan pada pe ngusaha di tingkat P4D karena itu "tidak ada upaya banding".
Pengusaha perselisihan pendapat
dengan
perburuhan dan tidak memperoleh
dalam
persetujuan
dan serikat pekerja yang terlihat
musyawarah yang
mereka
persesuaian
lakukan,
dengan
kedua belah pihak dapat menempuh penelesaian
me nyerahkan perselisihan merek a secara
Persetujuan
dalam
kedua
belah pihak dikongkritkan
arbitrase. dalam surat
persetujuan atau surat perjanjian. Dalam curat perjanjian harus disebutkan a. Pokok persoalan yang menjadi perselisihan yang akan diserahkan kepala juri/dewan pemisah untuk diselesaikan. CO
Prawoto, S.H. "Hukum Perburuhan dalam Praktek Penyelesaian Perselisihan Perburuhsn", disampaikan dalam rangka Diklat Pengacara.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76 b. Nama pengurus atau wakil serikat buruh dan majikan serta tempat kedudukan mereka. c. Siapa yang ditunjuk sebagai juri/dewan pemisah serta tempat tinggalnya. d. Bahwa kedua. belah pihak akan tunduk kepada putusan yang diambil oleh juri/dewan pemisah. e. Hal-hal yang perlu untuk melanearkan pemissh. Putusan juru/dewan pemisah harus memuat : a. Hal-hal yang termuat dalam surat perjanjian penyerahan t e r s e b u t . b. Ikhtisar dasar tuntutan, balasan, penjelasan lebih lanjut yang diberikan oleh kedua belah pihak. c. Pertimbangan y^ng menjadi dasar putusan tersebut. d. Pokok putusan. Putusan tersebut diberi tanggal, dibubuhi nama tempat atau
putusan
itu diambil dan di tandatangani
anggota dewan pemisah. Terhadap
putusan
dan
oleh juru juru/dewan
pemisah tidak dapat dimintakan banding. Putusan juru/dewan pemisah
tersebut
penyelesaian
dimintakan
perselisihan
pengesahan
kepada
perburuhan pusat
Pengesahan akan diberikan kecuali
di
panitia Jakarta.
:
1. Putusan yang diberikan itu melampuai batas kewenangan juru/dewan p e m i s a h . 2. Terdapat hal-hal yang di dasari atas itikat buruk, 3. Isinya bertentangan dengan,.undang-undang, ketertiban umum dan tata susila. Penolakan
putusan
tersebut oleh P4D diatur
pula
akibat
F.X. Djumialdji dan Wiwoho Soejono, P erburuham dan Hu b un flaiL P er b uruhan P a n c as.ila, N im a Alssrs, Jakarta,
1987. ha. 80.
54 itki. 55 Ibil, h a l . 81
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11 hukumnya. Pengesahan putusan oleh P4D, memperoleh kekuatan hukum
sebagai putusan P4D dan ini berarti
tersebut putusan
dapat
dimintakan
tersebut
P4D
dan
ini
dapat dimintakan fiat
pengadilan
negeri
dijalankan
dan
supaya putusan
bahwa
itu
putusan
berarti eksekusi
bahwa kepada
dinyatakan
selanjutnya dilaksanakan
menurut
dapat aturan
yang
biasa
untuk menjalankan suatu putusan
perdata
atau
pihak
yang
itu
tidak tunduk pada putusan
dan
diancam
pidana atau denda.
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB V PENUTUP
1.
Labour
Surplus yang kita alami saat
ini
merupakan
faktor penyebab yang utama murahnya tenaga kerja kita atau terhambatnya pelaksanaan Ketetapan Upah minimum. Disamping Faktor dari pengusa ha dan faktor dari buruh. Faktor-faktor tersebut satu sama lain saling berkaitan dimana yang
satu
menyebabkan yang lain. Pengusaha sebagai pemilik perusahaan cenderung masa bodoh
terhadap
ketetnuan-ketentuan
yang
ada
khususnya
masalah pengupahan, sedangkan kondisi buruh yang ada ini dengan kurangnya keterampilan, keahlian dan pendidikan keringat
menyebabkan dna
mereka
kekuatan
hanya
ototnya
saat
rendahnya
dibayar
karena
bukan
karena
saja
kreativitas dan keahliannya. 2.
Pembentukan
perbedaan
kawasan
industri
tidak
dalam hal pengawasan perburuhan
membawa satu karena
sistem
yang digunakan untuk dua tempat yang berbeda, kawasan
dan
diluar kawasan industri. Sistem
pengawasan yang ada di Surabaya
khususnya
dan di Indonesia umumnya sangat tidak memadai baik dilihat dari
segi kuantitas maupun kualitasnya, yang masih
perlu
untuk dipertanyakan kembali. Begitu juga dengan cara kerja pegawai p e n g a w a s a n n y a , dimana tiap pegawai pengawas diberi 78
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
79 kewenangan tidak
untuk
dalam
melakukan satu
keobyektifitasan
pengawasan
tim
dari
khusus,
hasil
sendiri-sendiri bisa
dikatakan
pengawasannya
perlu
untuk
dipertanyakan k e m b a l i . 3. dan
Perlindungan hukum bagi buruh sangat kurang
sekali
juga peraturan yang ada kurang mempunyai greget
berarti.
peraturan
perburuhan
kelemahan-kelemahannya, pengusaha
untuk
yang
ada
banyak
yang sekali
sehingga memberikan peluang
memanfaatkannya
guna
untuk
bagi
menekankan
buruh. Bobot
sanksi
yang terlalu ringan
juga
merupakan
salah satu contoh kelemahan undang-undang perburuhan kita, sehingga
dianggap
ke adaannya Perburuhan
pada
enteng oleh pengusaha. Panitia
keberadaannya
Demikian
Penyelesaian kurang
juga
Perselisihan
memberikan
arti
penegakan hak-hak buruh terutama dalam masalah
dalam
pengupahan
karena perselisihan dalam hal pengupahan bentuk putusannya sering
kali anjuran dan sampai saat ini sanksi
yang
ada
dalam ketentuan undang-undang tidak pernah dijatuhkan pada pengusaha
yang
f'&nitia
melanggar
Penyelesaian
ketetapan
Perselisihan
upah
minimum
Perburuhan
oleh Daerah
Surabaya. B. Saxnri
1. kesadaran
SKRIPSI
Perlu hukum
adanya
usaha-usaha
terutama
hukum
untuk
meningkatkan
perburuhan
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
bagi
para
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80 pengus aha
kita baik pengusaha dari dalam
atau
pengusaha
dari luar yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Kegiatan
ini.
kualitas
hendaknya dibarengi juga dengan peningkatan
dari
sumber
dihargai
daya manusia sehingga
bukan
dalam
bekerja
saja sebagai kumpulan otot
dan
buruh
keringat
tetapi k e t e r a m p i l a n , kecerdasan dan kreatifitasnya. 2.
Meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas
pegawai
pengawas perburuhan kita sehingga sebanding dengan buruh
dna
perusahaan
yang
harus
diawasi.
jumlah
Memperketat
pengawasan untuk perusahaan yang berada dikawasan industri yang
sebagian
berskala
besar
eksport
merupakan
sehingga
perusahaan
bisa
sebagai
besar contoh
yang untuk
perusahaan yang berada diluar kawasan industri. 3.
Dalam menentukan kebijakan dalam bidang
hendaknya
tidak
mementingkan
hanya
tnenggunakan
pertumbuhan
pengupahan
pertimbangan
ekonomi
yang
nasional
juga
cierealisasikan ide keadilan sosial. Sanksi selama
ini
bagi pelanggar ketetapan upah minimum sering
hanya
bersifat
anjuran
sekarang
hendaknya dijatuhkan dengan kekutan mengikat. Serta untuk
memeprhitungkan
pelanggar ekonomi
ketetapan
kembali besarnya denda upah
minimum
perlu
bagi
berdasarkan
de wasa ini sebagai patokan bisa
yang
para
kondisi
digunakan
harga
*mas
sekarang ini dengan harga emas pada tahun 1969
pada
saat
peraturan dikeluarkan. Besarnya sanksi
yang
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
dengan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dijatuhkan
seharusnya
sebesar
kurang
lebih
4.000.000,00 (empat juta rupiah).
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
D A F T A R
B A C A A N
Dinas Perburuhan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, Upava Menintfkatkan. Kesejahteraan. Buruh Di .Jawa lamux. Djumialdji, FX dan Wiwono Soejono, Per.ir t i A X an Perburuhan Aksars, d s.n___ Hiibiingan__ Perburuhan P a n c a s i l a . Bina J a k a r ta , Indonesia, UUD 1945 dan GBHH 1988, Direktorat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,
Tinggi 1988.
---------j Keppres N o . 53 Th.1989 Tentang Kawasan Industri. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Mo. per01/MEH/1990 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Tenaga Kerja M o .0 5 / M E M / 1989. ------ t Peraturan Menteri Ten aga kerja No. Kep50/MEN/1992 Tentang Peningkatan Upah Minimum Regional Untuk Daerah Tingkat II di Jawa Timur. Pr ewot o, Hukum b' erburuhan rj Perselisihan P e r b u r u h a n . Makalah Diklat Pengacara.
Munir, Posisi B u ruh Yang memantf S u l i t . Makalah Diskusi, September 1992.
19
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan J u r i m e n t r i . cet IV, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990. Singaribun Masri dan Sofian Efendi, Metodologi Survei Jakarta, 1989. Soedaryento, Kondisi__ Een g up ahan Buruh Makalah D i s k u s i . 19 September 1992. ------- -,
di
Keb.i.iahsanaan__ P.emr intab__ Jawa
Penelitian Jawa__ T i m u r ,
Timur___ dalam
frexja. Surat kabar Basroni Rizal, Sumber Daya manusia Manusia, Jawa P o s . 31 Juli 1992.
SKRIPSI
dan
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
Pembangunan
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ismed Hasan Putra, Pengusaha Jangan Henekan Pofi. 7 September 1992. Marsetio Donosepoetro, Menuju Peningkatan Berkualitas, Jawa P o s . 30 Juli 1992 Sri Harto, 82 Kali Pemogokan 85 Pengusaha, S u r v a . 12 Oktober 1992
Buruh, Tenaga
Persen
Jawa kerja
Kesalahan
----------, Ekonomi Indonesia 1992, Angkatan. Ber.sen.iat&, 19 Desember 1991 ---------- , Pabrik-Pabrik akan Digiring Hasuk Industri, Suara Karya, 20 Agustus 1991.
Kawasan
----------, Wajar kalau Pekrja Mogok Karena Tak Dipenuhi, Surva f 22 September 1992.
Minimum
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
Upah
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA FEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURABAYA
KANTOR
SOSIAL
POLITIK
J a t a nJ t k uA g u n gS u p r a p t on o m o t6 T e l p ,43000, 43051 P i r w t .178,354,355 d a n512144 P i w t .536,538 SURABAYA
SURAT■KETERANGAN u n t u km e l a k u k a nn i r v e y / r e a e a r c h Nomor :072/^/^ /402.8.0jj/t992S ; B e r k e n a a nd e n g a nl u t a tk e t e r a n g a nu n t u km e l a k u k a nl u r w yr w e a r c hd a r i£9 * .J J l t a Q S p o l .. * ? r o p Dati,If a t i w - . . .t e r t a n g g a l . . . . .J.MifiX .. . 1 39 a. . .. . .. .N a . 072 /2030 /303 /1 99 2 . maka d e n g a ni n id i t e r a n g k a nb a h w ak a m it i d a kb e r k e b e r a t a nu n t u km e m b e r i k a nU l nk e p a d a: N a m a
I DA T R I Y U L I RAHMAWATI.
Alamat
J L . MftNUKAN TAMA. A 3 - 5 2 SURABAYA*.
P e k e r j a a n
MH5.. F A K jn JK U M U N AIR SURABAYA.
f t i e m a/a c a r a8u r v e y/R e a e a r c h
"P ELA K SA N A A N KETENTUAN UPAJf MINIMUM D I BEBERAPA PERUSAHAAIT D I KAWASAN" IN D U S T R I DAN D IL U A R KAWASAN IN D U S T R I D I WILAYAH KOTAMADYA SURABAYA /K O T A M A D Y A D A T I I I SURABAYA. 3 ( T IG A ) BULAN TM T.SURAT DECELUARKAN.
D a e n h / t e m p a td i l a k u k a nS u r v e y / R e s e a r c h ■ L a m a n y aS u r v e y / R e a e a r c h P e n g l k u t
D e n g a nl y a r a t y y a r a t / k e t e n t u i n k e t e n t u a na e b a g a lb e r i k u t: 1 .Y a n gb e m n g k u t a nh a r mm e n t a a t ik e t e n t u a n k e t e n t u a n / p e r a t u r a n p e r a t u r a ny a n gb e r l a k u
d i m a n ad i l a k u k a n n y ak e g i a t a ns u r v e y / r e s e a r c h . 2 .D i l a r a n gm e m p e r g u n a k a nq u e s t i o n a l r ed i l u a rd e s i g ny a n gt e l a hd i t e n t u k a n . 3 .Y a n gb e r s a n g k u t a nt e b e l u md a ns e s u d a hm e i a k u k a ns u r v e y / r e s e a r c hh a r a pm e l a p o r k a n p c l a k s a n a a n n y ad a nh a s i l n y ak e p a d aD i n a s / l n s U n s ly a n gb e r s a n g k u t a nd a nk e p a d aB p k . W a l i k o t a m a d y aK e p a l aD a e r a hT i n g k a tI IS u r a b a y ac qK e p a l aK a n t o rS o s i a lP o l i t i kK o t a m a d y aD a t i .I IS u r a b a y a . 4 .S u r a tk e t e r a n g a ni n fa k a nd l c a b u t / t i d a kb e r l a k ua p a b i l ay a n gb e r s a n g k u t a nt i d a km e m a t u h i e y a r a t i y a r a ts c r t ak e t e n t u a n k r . t e n t u a ns e p e r t it e r s e b u td i a t a s .
S u r a b a y a , TEMBUSAN:K e p a d aY t h . 1.G u b e m u rKDHT i n g k a tIJ a t i m
SKRIPSI
AGUSTUS 1992 ^
^n #K e p a l aK a n t o
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DEPAKTUCJT THTAOA KERJA R.I. KANTOR HILATAH PROPINSI JAVA TIMUR .KANTOR DEPARTHtEir KODTA SJRABATA Jalan Kedungsari
SURAT
18 Telp, 46313, 46316, 46317 Surabaya,
I3 C B X 3 M S 3
-KETERANOAN
K O . i B . 4 9 0 8 / W . 1 2 / k .1 / 1 9 9 2 -
3
Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja Kotamadya Surabaya jnenerangkan bahva t Nama
i Ida T ri Tuli Rahmavatl
Alamat
I J l . Manukan TAMA 13-52 Surabaya
Pekerjaan
t Kahaaieira Fak.Eukmn UNAIR Surabaya
telah eelesal melaksanakan 0117707 di Kantor Departemen Tenaga Kerja
i,
Kotaoadya Surabaya. Demikian aurat keterangan in i dlbuat untuk dapat dipergunakan seperlu nya.
Surabaya^ 14 Desenber I992 KABTOR DEPARTEMOT THTAOA KERJA KOTAMADTA StJRABATA
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA P E M E R IN T A H PR O PIN SI D A E R A H T IN G K A T
I JA W A T IM U R
CABANG DINAS PERBURUHAN DAERAH DI SURABAYA J L M E N A N O O A L U T A R A NO. 20 S U R A B A Y A
i;o;000 #/ ^ / l 0 5 ,l/l?92
SURAT - KETEHANGAN.
Dengan ini menerantfkan "bahwa mahasiswa tersebut di ba^ah ini, a m a
IDA ?JiI m i
H I M
030 012 663.
Fakultas
Hukum
IUIS^Am’ ATI.
Universitas Airlangga
Surabaya
tolah raonyeleaaikan survey tentang " Pelaksanaan Ketentuan Upah Minimum di Bcberapa Perusahaan di Kawasan Industri dan di Luar Eg, vnoan Indu3tri di Vilayah Kotamadya Surabaya " sebagai kolengtaji an untuk mempcroloh data perabuatan skripsi sebagai pelengkap tu gas akhir. Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat digunakan se perlunya. Suxabaya, 1
- Desomber 1992
A*n, Kepala Caban? Dinas Perburuhan Daerah di
Surabaya,
£%«ila Seksi -\
Penelitian
JOltO SAKTOSOt BSc. ■ pongatur jtlP. 5 10 0 9 1
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
165
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DEPARTEMEN TEN AG A KERJA REPUBLIK INDONESIA K AN TO R W ILAYAH PROPINSI JA W A TIMUR NO.
JA L A N : OUKUH M EN A N G G A L
124-126. SL/RA8AYA 180234), TELEPON 81t?54-61084d-610OO6-6l9757.
SURAT KETERANGAN NOMOR : KET.^-2/W.12/1992-B.
Tang bertanda tangan dibawah ini s Nana : MARCUS SILANNO N R P : 502174 J ab a t a n : Koordinator Unit Pelakaana Tehnia Kantor Wilayah Departemen Tenaga Eerja Propinei Jawa Timur A 1 aa a t : Jln« Dukuh Menanggal 124-126 Surabaya. Menerangkan bahva Saudari : If a a a NIB / Noaor Pokok P e k e r j a a n
IDA TRI m i RAHMAWATI » 038812663 : Mahaaiswa Universitas Airlangga Surabaya Jurusan : Hukua t
Telah Betakeanakan Surrey / Research pada Kantor Vila yah Departemen Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur casual dengan Surat dari Kapala Direktorat Soaial Politik Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Timur Nomor : 072/2030/303/1992 tanggal 7 Hei’ 92 untuk penyusunan Skripsi yang berjudul " PELAKSANAAN KETENTU AN UPA1I HINIMUN DI BEBERAPA PERUSAHAAN DIKAVASAN INDUSTRI DAN DILUAR KAWASAN INDUSTRI DIWILATAH RODYA SURABAYA " terhitung mulai tanggal 7 Wei 1992 sajrtpai dengan selesai, Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Surabaya, 16 - 12 - 1992,
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Q U ESTIO N ER Y
K u e s tio n e r t m i a q a
k e r j a
M inim um
y an g
m en d u k u n g "
i n i
m ana
D ILU A R
A dapun
s i s t i m
y an g
d a n
T id a k
lu p a
k e s e d ia a n
d a r i
k a e s t i o n e r
s a y a
y an g
b e r ju d u l
s a y a
UPAH
IN D U ST R I
s a y a
M IN IM UM DI
g u n a k a n
te r b u k a
y an g
m e n g h a r a p k a n
i n i
t o n t e n g
d e n g a n
y a n g
u c a p k a n
s e b e r a p a
k « t s t # p * n i n i
a k a n
DI
KAWASAN SURABAYA
d a la m
k u e s t i o n e r te m p a tk a n
a n d a
s a n g a t
:
KOTAMADYA
s a y a
ja u h U p a h
t i d a k
IN D U ST R I "
i n i
s e c a r a
k e b e r a t a n
a d a la h a c a k .
u n t u k
s e b e n a r— b e n a r n y a .
te r im a
k a s i h
y a n g
s e b e s a r— b e s a r n y a
a n d a .
ID E N T IT A S
1 .
Nam a
2.
J a b a t a n
3 .
M asa
4 .
Um ur
? . 6 .
1I .
s a y a
k u e s t i o n e r
m e n g e ta h u i
h a s i
KETETAPAN
t e r t u t u p
u n tu k
m e n g s t a h u i
s k r i p s i
KAWASAN
S e b e lu m n y a m e n g is i
m a k su d k an
b u r u h
n a n t i n y a
PELAKSANAAN
Q u e s t i o n e r
I .
/
p e n u li s a n
DAN
a t a s
s a y a
k i t a
P e r u s a h a a n
s
:
K e r ja
: :
Ai am a t
;
P e n d id ik a n
T e r a k h i r
:
7 .
S t a t u s
P e rk a w in a n
:
8 .
J u m la h
A nak
:
PERTANYAAN
1.
A p ak ah
a n d a
m e n g e ta h u i
K e te ta p a n
U pah
M inim um
?
a . Ya b . 2 .
T id a k
B i la
a n d a
m e n g e ta h u i,
d a rim a n a
a .
P e n g u s a h a
c .
Tem an
b .
SP SI
d ,
D a ri
3 .
B e ra p a
4 .
B e ra p a
b e s a r n y a
b e s a r n y a
-
s e t i a p
-
m in g g u
-
b u la n n y a
SKRIPSI
U pah
/
y a n g
d a la m
U pah
a n d a
S esam a
m e n g e ta h u in y a te n a g a
l a i n
K e te ta p a n
y a n g
?
k e r j a
a n d a
U pah
M inim um
t e r i m a
?
j
h a r i
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
S .
S e l a i n
G a ji
te r im a
6 .
B e ra p a
b e s a r
m in g g u
/
p o k ok
-
K e b u tu h a n
a k a n
a n d a
-
K e b u tu h a n
a n a k
s u d a h
y a n g
K a la u
t i n g g a l
a n d a
o l e h
d ip e r u s a h a a n
p e la n g g a r a n y a n g
l e b i h
b u ru h te m p a t
U pah
b .
D in a n
d .
B u ru h
P e r b u r u h a n
b e s a r n y a
y an g
b e r t i n d a k ,
o l e h
b u ru h
U pah
y an g
d a la m
/
la y a k
a n d a b e k e r j a
b i l a
a d a
?
te m p a t
a n d a
p e n y e l e s a i a n n y a
?
s e n d i r i
tin d a k a n
m e n u ru t
/
a n d a
d ip e r u s a h a a n
b e r p e r a n SPSI
b u ru h
h a r i
................................................................................................................................................
c .
d i la k u k a n
s e t i a p
. .................................................................................................
d i la k u k a n
s i a p a
a n d a
....................................... ..................................................
D e p n a k e r
B e ra p a
y a n g
b e r k e l u a r g a )
U pah
a d a
K a la u
U pah
........................ ... .....................................................................
a .
a k a n
s a j a
p e n d a ta n g )
K e s e h a ta n
b e k e r j a ,
1 0 .
te m p a t
s e o r a n g
K e b u tu h a n
p e la n g g a r a n
9 .
a p a
k e b u tu h a n
s e h a r i - h a r i
-
A pa
d a r i
?
K e b u tu h a n
( b i l a
3 .
t e r d i r i
k i r a - k i r a
b u la n
-
( b i l a
7 .
P o k o k ,
?
a p a
p e n d a p a t
m e n u ru t
S u r a b a y a ,
k i r a - k i r a a n d a
a n d a
50
y an g
?
?
“ ©
103 T M fuui •
1 9 9«£
■
FflK . H U K O n • UNAIR. ■ #**
SKRIPSI
TERIM A
K A SIH
***
'
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ARTEMEN TENACA KERJA KL ' P URLI K I N D O N E S I A
D A F T A R
L A P O R A N
Scbagai d im a k su d p a d a Pasal 6 a y a t (2 ) U n da ng-U n dan g N o . 7 T a h u n 1981 t e n t an g W ajib L a p o r KcU jnag.ikerjnan d i Pcruaahaan
ode Wllayah : O G Q D D O Tahun: 19 OQNomor PendafUran : O D D D O Kod« KLU1 : D D D D D Laporanyanjj k«>; □[_"] Naina lY rusahaan
E]0DD@[O@0@G10DDDODDO[I]DDDDDDDDDD
A U m at Pi-ruxaliam
m n i i r a
Naina PmRurmMVrnlllli Peruiahain Alamal Pcnj*tinWP*ml1lk Peniaahaan
Brs.....DMi.,A.t!l»M..5eMo|?.9..................
TanegaJ mnidirikan Peruiilnan alau inrmindahkan
Tangl’d Bulan Tahun
J l . S u to re jo lita r a V / 10, Surabaya
00 / 00/10 No. 4 N o ta ris Atm adjl SH
Akle Perusahaan bltamana peniiahaan
Tdnggal 2 Ju n i 1990
Irrvbul hrrbrnluk Btiitn Jlukvm
Oil* P^r»«ahaan/kjj»lor pusal Jumlah cabang di Jdunih Indonesia
□□□ Warga Kega ra Indonesia
Warga Negara Asing
Ju m lah k Lakl-laki
S tatu s P ekrrja
Bulan
□ c r a m
Marian Horongai m
m
A
M
1)
a
P erem puan
*
L
A
M
D
O C O O D o o o o o
□QOGDQ O O O D Q
O O D D D
32
□ □ □ □ □
□ □ O D D
□ □ Q Q I I q) □ □ □ □ □
□ □ □ □ □
260
o o a a o
□ □ □ □ □
o o a o n
Q D O Q O a a a a a
Total scluruhny;
Ju m lah p
d o t
o a
QDDQBl
□ □ a
□ □
□□raw#
□ □ □
□ □
OODDn
h iU h dcnjjaii x Mia ada,
• (1) P e s a w a t: ()(3
(2) Me*ln: Ijfl
(3 ) L lstrlk:
(6 |B altan m u d ah u r b a k a r : □
(4) B ahan b erb ah ay a : □
(T )B ahan rad io a k tff: □
(8 } P eran cak b an g u n an : Q
SuiunlVruMhaan □
(X) Mlllk Swasta MilikNegira; (2)Pcr*ro,
MaiusPrritmdalait 0
(l)PM.A.
(3) P.M.D.N
.
' (5) Bahan m u d a h m e ltd a k : 0
(3) PERUM. (4) PERJAN
(3) Swaita Nssional
Isihii ilcni'iin x oilii nila. Miparlili1*. Q
SPS1: Q
Upah minimum/hari
PentiumPerosahaan ;
P2K3 : Q
• (Mraorja
|J|ia/>maximum I bulm
: Q[J(5 C(J
Upah mnninumf hari
Upahminimumborongan : OQOCHnO SKRIPSI
KKH : □
Up.ihmaximumborongan
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
Kopcrasi : Q
©fflODiajqjrfla □□□□□ocon
J
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
JAM IN AN SOSIAL Jamlnan Keschatan dan Tunjangan untuk Pekcrja. (isilah dengan tanda x bila ada)
(1 > Jamlnmsakit : QQ (2) Jamlnan tla m lt: QQ
(9) Jamlnan b tru lln :
ASl'EK : {%)
(5) Tunjingan hart tua : O
**Ketcrangan :
Isilah dcngan 1. 2, 3, \ lihat kcterangan tamping.
•*
(4) Blaya panguburin : G
(X) 7 Jam/harl ft 40 Jam/mlnggu. (2) 8 ja m /h a rlli 40 jam/mlnggu. (3) Leblh lama darl No. 1
Waktu K e r ji: O
(4) Lablh (ama dart No. 2 R*ncana Kcbutuhan Ttnaga Kerja yanf akan dalang :
Jabatan
Koda Jabatan ( * )
fl)
Pendldlkan
Kode Ptndidlkan <♦)
W NI
Status
WNA
OODQO
□□□□DDDOD t m DO
(i. Market ing [][][][][].
..si. O D D O D D D Q D D D 0 □ □
,3,^^.?.!. 000QD
a □ B
T
JO
.DDDDDDDQO i0Q uD
0
m.......... 00D00 ............. DDODODuDD □□□ □□ untuk Status (l)-D u la n a n
Jumlah Trnaga Kerja pada 12 bulan yang lalu
□□DDD
Jumlah Penerimaafl 7>naga Kerj* selama 22 bulan lertientl
□□□□□
Jumlah Tenaga Kcrja yang berhentl selama 12 bulan terakhlr.
(2 )-H irfa ni
Dipcrlukan tgl bln thn
□DOTS □□0000 □□EBBS □ □ □ □ □ □ (3)-Borongan
□□□□□
FA S IM TA S L A T IH A N D A N KEJURUAN 1. Failfitas Latfhan
tn
2. Program laUhan bagl tenaga kerja Indoneda
6
3. Program peng-lndoneslaan
□a ■
Demlklan dlbuat menurut keadaap
narnyu
-'c9ir&ka«ir.n) Pcngusaha / Pengurus Perusahaan TELAHM ENDAFTAR Dt
: ........................................
K EW A JIB A N M E N D A FTA R KEMBAL1
NOMOR PENDAFTARAN
: ........................................
SESUAt PASAL 7 A V A T (1) UU NO. 7 TH 1981
TANGGAL Q Q
BULAN
□ □
TAHUN Q Q
TANGGAL O Q S V L A N □ □
TAHUN 19 Q Q
..................................................... 19. AN.K E PA LA KANTOR OEP. TENAGA KERJA
»ihl drngan huruf cetak )lki o lfh fv lu g K K in d tp n ik tr.
SKRIPSI
N .l.P .:
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAPORAN DATA K ESEJAHTERAAN BURUH/PEKERJA/KARYAWAN TAHUN
i 1 9 ^
BERDASARKAN PERATUHAN DAE RA H ' PROPINSI D A E R A H T I N G K A T I J A W A T I M U R N O M O R 13 T A H U N 1976 JUNCTJS N O M O R 7 T A H U N 1080 D A N N O M O R 13 T A H U N 1989
A.
DATA UMUM PERUSAHA AN I.
I.
Bentuk d an Nama Perusahaan
in ).
2.
Al am at K a n t o r Perusahaan
y[
K fth fS fl
■
M tj/
<7?
dan N o m o r Tefepon 3.
A l a m a t P e r u s a h a a n / Pa b r i k dan N o m o r Telcpon
4.
N a m a Pc ml l i k P e r u s a h a a n
y 'j
5. ‘ A l a m a t Pe mi l i k P e r u s a h a a n da n N o m o r Telcpon 6.
Nama Pcmimpin Perusahaan’
7.
i c n i s / Bi d a n g Usalia
/Vr\;|S /'J/'yj/i
.Kode KLUI 8.
M e n g g u n a k a n Mesl n
9.
Status Permodalan
.
y i'JfA
:
PK
1 0.
Ni l ai M o d a l d a n K e k a y a a n ber si h
Rp.
11.
T a n g g a l & N o m o r Izin Us aha
Tgl .
Ip.0 0 0 .0 0 0
f hm iflirif- >
,^ | 0
m
No 12.
T a n g g a l A N o m o r Izin I l . O.
Tgl.
No. II.
1,
W ik tu Kerji
a.
J J a m / Ha r i d a n at.™
J u m l a h j a m k er j a
40
* J a m I Mi nggu.
b.
A t u r a n W a k t u Kei j a
Pk.
! KLSF = ( S ) NKL : /W NPIJ : KWK: 1.78 - . ll
Pk .
SKRIPSI
1 2 .0 'J ■
c.
J a m Ker j a l e m b u r
At l.i--/~Ttdak.
d.
l zi n Kcr f a L e m b u r
A d *--/ t ld a k ,
*/
U-00 ■
sM Fk. )
\
Tgl . --------
N° .^^
...U
... , , I;J
0% 0')•
Waklu I s t i r a h a t
•/
I
W a k t u Kerj a
—Kaja P!ug / Shift
iMilr
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
Pl u g I Shil't.
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA J u m l a h B u r u h / P e ke r j a f K a r y a w a n .
2.
LAKI S T A T U S
a.
1'invpinan P c r u s a h a a n
h.
S 1a f
c.
Supcrvisor/Mandor
d.
Pekerja -
Bulanin
-
Marian
-
Bo r o n p a n
-
Mu s i ma n
-
1l o n o r c r
WNI
JUMLAH
PI: R F M I T A N
laki
WNI
WNA
\
W NA
WNI
•
1
1
2
WNA
3
i
1
f
J VM L A H
4
-
3. P t n g f a j i a n / P * n | u p « h a n .
S T A T U S
NO.
a.
b.
c.
JUMLAH T. K
PENERIMAAN CAJI ( R p ) Upah Pokok
T u n j . Te u p
JU M LAH
KET
Tunisngan Tldik Teiap
Pimpinan Pcrusahaan a.
Tcrcndah
b.
Ter t i ng g i
Siaf a.
Tcrendah
h.
Ter t i ngpi
Supcrvisnr'Mandor a,
Tcrendah
b . Tcrtingci d.
c.
f.
¥■
h.
SKRIPSI
Peker j a Bu l a n a n ji,
Tcrendah
h.
Tc r t i n pc i
-
C* . !
i S V 0 ,)0 *
C & O L '} ■
!\ V U 'in
•
Pckcr j a Marian a.
Tcrendah
h.
Tcriin^i
Pc kc r j a B n r o n g a n a.
Tcrendah
h.
Tcrtinjijii
63 < V u . X ’ fp n >
Pckcrjii Mu»i mnn a.
Tcrcmlah
h.
Tcr l l nuyi
Pc kc r j a Mn n o r c r a.
Tcrendah
h.
Tcrimtr|ii
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA - 3 -
B.
PENYELENGGARAAN
1.
FASTLITAS
KESEJAHTERAAN
BURUH/PEKERJA/KARYAWAN.
Ruang ganti pakaian
.
Luas ruangan
M” .
T e m p a t p e n y im pa n an pakaian/locker -
2.
Ju m lah locker
bua h.
Ru.inji.Tn h c r i s t i r a h a t , m a k a n d a n k a n t i n
a d a / tfcWc.
..
Lu a s r u a n p a n -
- Pc r o b c r i nn m u k a n / m i n u m n n
..
M” .
oda /
Pc n pc l n l a k n n i l n
P c u t tn h r r p f K o p K a r y a w a n /
3.
Ru n u p . ™, ' T e mp a t p c n i t i p n n b a v i / n n a k - a n a k
M*.
I. nas r u a n p a n Pcnanggung Jowab pcnitipan
4.
Lokas i p c n i t i p a n
Di d a t o m f d i l uar pcruvlhaan,
Bi aya p c n i t i p a n
fiMTis / m e m b a y a r
Ri unp.' i n K u r s u s d a n P o r p u s t a k n a n
a/h
(
fMali-
Pava
M".
/.
Luas ruanpan cimpung
Or a n g .
K u r « n vane diadakan
Um um ,/kejunian.
Macamnva P c r p u M a k a a n d a n r u a n g baca
ad a// tidak..
Ju m lah buk n pcrpustakaan 5.
buku.
a d a/t i d a k .
Ruangan hcrihadah
.......M*.
L u a s r ua n p a n Bcntuknya
.
MushoHa/MasHd/ R u a n a a n * .
/ d i l u i r
Lokasinya
pcrusahaan. Daya tampung 6.
R u a n p a n r ckreasi -
. t ................. Or a n g .
. ad
Luisnya Al ai p c r m a l n a n y a n g d l se d i a k a n
K a r a m b a T C a t u r . H a l m a dlt.
Darmawisata
ada / j i d a k .
Biaya
a.
o/atls.
.
b. Xlembayar' itpenuhnya. c/jlrnihayar 7.
-
«di / tidat. __ ................ M-.
Lokasinya
™ J - ^ i n I di l u a r P e r u s a h a a n .
P c n a n g g u n g j a w a b Balai P e n g o b a t a n
D o k te r / paramedis.
Pemeriksaan rutin kesehatan
SKRIPSI
irhnginn.
Luasnya
Balal P e n g o b a t a n
.. | f ' . U .
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
/ ka l i / T a h u n .
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA _ 4 8.
Balai Riinili
* 4 * - / t id a k .
Luasnya Lokasinya
Df d a l j m / d H c a r p e t t m h a an. Orang.
Daya tam pu n g 0.
Rt i ang P c n d i d i k a n
t n f i r / tidak.
Lu a s n y a Lo k a s i n y a
P I da l am / d t l u a r p e r t i n t r a t i n .
Daya tampun g
. , T T ! ............................................ Or a n g .
j t t5 f l i d a k .
Pcmbinasn menial Acama Ban yak nya kegiatan 10.
Pcrumahan
. . 7 7 ................................. kali / T a h u n .
Burtih/Pckcrja/Karvawan
tidak.
B c n i u k pe r i i ma l i a n
Rt nJBV. A s r a m a / B a n k ,
L o k a si
D H r t m r -/ ' d h t n J T p e r USSTTaa n . Or a n c .
Da y a t a m p u n g u n t u k a s r a m a / h a r a k P c m b c b a n a n b i ay a p e m a k a l a n p e m m a h a n 11.
Orrrris/nrefViDiyar. ■Athr/ tid a k .
Balai p e r i s t i r a h a t a n B u r u h
M-.
Luasnya Lokas i
Drrhrtam / d tiu a r kota
Daya tam pu n g
........................................................... Or a n g .
wit—bum h/btmtti dan Ult»«rua.
Pcmanfaatan
C.
F A S IL IT A S — F A S IL IT A S L A IN / T U N JA N G A N S O S IA L L A IN N Y A . I.
T u n j a n g a n b c r u p a b a h a n / n a t u r . i k c p a d a bu r ul i
•A«t o-/ t i d a k . .
Di bcr ikan d a la m b e n tu k
I l in g / bahan.
Nilui diiloni r u p i a h
R p . T T .................
i T u n j a n g a n lain - lain
j li l a / tidak.
T u n j a n g a n Mari R a y a ( T I I R )
A d a / -twtaric. Be sar nya
Jasa p r n d u k s i
R|>/7/r. '//i/, J h .
( f r>
A d a ” / t idak B e s a r n y a R p . r T . .................
.V
Ada ! t*4*lrr
Jaminan p^rawntan wkit
D il u y a r pcnTJTi / d i b a y a r scbagi an.
Biay;i p c r a w a t a n
Bi aya p e n g o b a t a n
:
Jamina n p eraw itan berlaku untuk
4.
B u m b se nd l r i / t omi l i 1 ’ Mtterga. A d a - / t i da k. .
T nn jin g a n melabirkan U n t u k b u r u h / p c k c r j a / k a r y a w a n sendi rl U n l u k keJuarga B u r u b / P c k c ^ a / K a r y a w a n
5.
Di ba y a r p e n u h I d i b j j u r septan.
U n i t Pc ngc l ol a Kcl uar ga B c r c n c a n a
... -r....... R n . r r .............. .......................... •rt r t T / t i d a k .
J u m l a h P U S y a n g ada di p e r u s a h a a n
Or a n g .
Ju m lah Bu ni h/P ekerja/Karyawan yang menjadi A ks ept or
Or a n c .
Al a t k o n t r a s c p s i y a n g d i p a k a i Or a n g .
I U D
SKRIPSI
P il
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
Or a n g .
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN AIRLANGGA - 5 UNIVERSITAS K o n d o m S u n I ik I n p l a n t ( s u s u k KB). M. O. W. ( t u b c c l o m y ) M. O. P. -
(Vascctomy)
P e n y u l u h a n / c e r a m a h KB
tidak.
Mu-!
kali/tahun. T u n j a n g a n u n i u k KB Icstari
Ada
(
tidak. .................
Rp. 6.
P c mh c r i a n Pa k a i a n k e p a d a B u r u h / P c k c r j a /
-Athr 7 t id a k . ..... ..........................................s t e l / T a h u n .
Karyawan Bcntuk pemberian
Bmrfa Wtftrn{jialuian4»*^r' .......................... / hulan.
Berapa k a li 7.
A n t ir jc m p iu
B u ru h /P c k e rja /K a ry a w in
8.
K cp lata n O la h raga/Kcsenian d i perusahaan
• W« / lidak, A
J r n is O la h raga
J c n i s Kc s e n i an
A d a / tidak.
Bantuan dana
RP.......... ..............................
•Br iv ar /
Lo k as i kegiaf an
D.
pm m haan.
L E M B A G A - L E M B A G A / SA RANA K E SE JA HTERA AN BUMJH/HIP. I.
a.
tidak.
P c r a t u r a n P c r u s a h a a n ( PP) Tan g g a l d a n N o m o r P e n g e s a h a n
Tgli-r.........
No.-r-r.... h.
K c s c p a k a t a n Kerj a Be r s a m a ( K K B )
A4** / tidak.
T an g g a l d a n n o m o r p e n d a f t a r a n
T pl— ............. No. ^
Uni t Kerj a SPS1 ( U K . S P S t i Tahun pemhentukan
...........
• A t h r / tid a k . Tahun . w r r . .
r?T^)rang.
J u m l a h An g g o t a -
N a m a« n a m a Pengurm
Pe l a k s a n a a n C h e e k O f f s y s t e m ( C O S ) Bctsrnya pencrimaan COS 3.
Kepcsertaan Program ASTEK Ri ncf an p e s c r t a p r o p r a m
/Bln. S u d e t t - / bclum, Bulanan
:
Mari an
:
/ •
I lor ongan *
Orang. Or a n p . ....................Or a n g .
Honorer
SKRIPSI
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
- 6 -
P ro p ra m
A + H fr'T J iX / A 1 U U K T - K .
y a n g d iik u tl
M c n g ik u tJ p r o g r a m A s u r a n s l lain
*» - / tidak. Nam anya . r r ............
4,
A M / tidak'. ,
Koperasi Karyawan Badan H ukum
§ u d a h «( b e l u m .
Tanggal dan N o m o r pengesahan
Tgl. ------ • • • -
Jumlah anggota Jem's usaha ......... .............
b. c ._ -
.......
Ktftlfl
N im a pengurus
X
...
. . ................
f . .................... .
\
Sek.
E.
Dantuan dana untuk Koperasi dari
A
Perusaliaan.
RP. .-rr..........
L A IN - L A IN . ).
Luas I areal pirusahaan
2.
Luas bangunan perusahaan
3.
Kam ar mandi dan WC
4.
-
Jumlah kam ar mandi
-
Jumlah W C
-Z
'fta.
/A '...
Ada I tidah.
Alat*alat / sarana Keschatan dan
..........
buah.
/ .....................
buah.
A d i / 4 id a k r
Kcselamafan kerja
5.
Alai pemadam kebakaran
Ada / 4idak :
Alai pclindung diri (A P D )
Ada f
Tcmpat parkir kendarajin buruh'Pekcna/ Karyawan. D aya
ta m p u n g
u n tu k
scpeda
A d a I tiilj ir
huah.
/ n ••''■A *
huah.
sepeda motor
..............
mobtl Pcndapal/saran darj perusahaan bcrkaltan dcngan
buah.
pchksanaan Wajih Lapor Kcsejalueraan
Dunth,
, S-2 - £ .............. - n ................................... Pim pLuif Perusahaan
catatan
Lemhar I
Lcm bar 2
sX . sKRAUAT ffm D ikirim ke Dinas Perhurulta Dacrah Propinsl Dacrah Ting-Nj kat I Jaw* Timur. Dikirim
ke Cabang
S
S
^
T C l*/M X lOOJfMttW I UWA>AtA
^
*----------
/ l f « l
A ,t',J n
.
I
Dinas
Perhurulian /)ai*rab selempal. Lembar 3
SKRIPSI
Arsip perusahaan.
PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH ...
IDA TRI YULI RAHMAWATI