ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DISERTASI PENGARUH ETOS KERJA DAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ISLAMI TERHADAP STRUKTUR NILAI PRODUKSI DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI MUSLIM DI KABUPATEN LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN
MUCHLIS MAPPANGAJA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2013
i DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ISLAMI TERHADAP STRUKTUR NILAI PRODUKSI DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI MUSLIM DI KABUPATEN LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN
MUCHLIS MAPPANGAJA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2013
ii DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENGARUH ETOS KERJA DAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ISLAMI TERHADAP STRUKTUR NILAI PRODUKSI DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI MUSLIM DI KABUPATEN LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN
DISERTASI
Untuk Memperoleh Gelar Doktor Dalam Program Studi Ilmu Ekonomi Islam Pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Doktor Terbuka
Pada Hari : Senin Tanggal : 15 Juli 2013 Pukul : 10.00 – 12.00 WIB
Oleh MUCHLIS MAPPANGAJA NIM.090710216
PROGRAM PASCASARJANA UNEVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2013
iii DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LEMBAR PENGESAHAN
DISERTASI INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 22 JULI 2013
Oleh :
Promotor
Prof. Dr. H. Wahyono Hadi, Ir. M.Sc. NIP. 195001141979031001
Ko-Promotor
Dr. Hj. Sri Kusreni, S.E., M.Si. NIP. 194802231976032001
iv DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENETAPAN PANITIA PENGUJI Disertasi ini telah diuji pada ujian Tahap I (Tertutup) pada tanggal 4 Juni 2013
PANITIA PENGUJI : Ketua
:
1.
Prof. Dr. H. Suroso Imam Zadjuli, S.E.
Anggota
:
2.
Prof. Dr.H. Wahyono Hadi, Ir. M.Sc.
3.
Dr. Hj. Sri Kusreni, S.E., M.Si
4.
Prof. Dr. H. Achmad Syaiful Anam, M.A.
5.
Prof. Dr. H. Sarmanu, M.S., Drh.
6.
Prof. Dr. H. Effendie, S.E.
7.
Dr. H. Bustani Berachim, Drs. Ec.
Ditetap dengan Surat Keputusan Direktur Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya Nomor : 730/UN 3.8/KD/2013 Tanggal : 2 Juli 2013
v DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
T PERNYA ATAAN PL LAGIARISM M SURAT
Yang bertanda tangann di bawah ini i : Nama
: Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP.
NIM
: 0907110216 D
Program Studi S
: S-3 Ilm mu Ekonom mi Islam Passcasarjana U Universitas Airlanngga Surabaaya
Alamat Ruumah/ Tlp
: Jln. Barawaja II/ 17, Makasssar/ 081355638382
Dengan inni menyatakkan bahwa : 1. Disertasi saya ini adalah aslii dan benar--benar hasill karya senddiri dan buk kan hasil makan saya,, serta bukaan merupak kan hasil karya orang lain dengan meengatas nam peniruuan atau pennjiplakan (pplagiarism) dari hasil karya orangg lain. Diseertasi ini belum m pernah diaajukan untuuk mendapaatkan gelar akademik, baik di Un niversitas Airlanngga maupuun di Perguruuan Tinggi lainnya. 2. Dalam m disertasi ini i tidak teerdapat kary ya atau penndapat yangg telah ditu ulis atau dipubllikasikan orang lain, kecuali seecara tertulis dengan jelas dican ntumkan sebagaai acuan denngan disebuutkan nama pengarang dan dicantuumkan dalaam daftar pustakka. 3. Pernyaataan ini saaya buat denngan sebenaar-benarnyaa, dan apabiila dikemud dian hari terdapat penyimppangan dann ketidakbenaran dalam m pernyataaan ini, maaka saya berseddia menerim ma sanksi akademik berupa pencabutan p gelar yan ng telah diperooleh karenaa karya tuliis Disertasii ini, serta sanksi-sannksi lainnyaa sesuai dengann peraturan perundang--undangan yang y berlakku.
Surabaya,
Mei 20 013
Yang mem mbuat pernyaataan,
H. Muchllis Mappan ngaja NIM : 0090710216 D
vii DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
UCAPAN TERIMA KASIH Bismillaahirrahmaanirrahim, Hamdan wa syukran lillah, puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya serta atas karunia iman dan perlindungan dariNya, membawa kehidupan dunia dan akhirat mendapat berkah keselamatan. Salam dan selawat kepada Rasullah SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari alam kegelapan ke alam terang benderang. Qur’an dan Sunnah sebagai sumber ilmu yang menjadi pedoman hidup umat manusia baik di dunia maupun di hari akhirat kelak. Tekad awal menempuh studi S3 ini adalah keinginan ikhlas untuk mengetahui sistem ekonomi islam yang dapat dipersembahkan untuk umat Islam pada khususnya dan umat umum lainnya. Persembahan yang penulis inginkan, agar umat Islam dapat tampil lebih maju dengan sistem ekonominya sendiri, diyakini bahwa dengan sistem ekonomi Islam bagi penganutnya akan membawah berkah hidup yang diridha Allah SWT. Saya menyadari bahwa proses menuju ke penyesaian studi tidak lepas dari peran dan bantuan pihak lain serta pertolongan dari Ilahi Rabbi, karena itu saya menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada Promotor Bapak . Prof. Dr.H. Wahyono Hadi, Ir. M.Sc, Guru besar pada bidang teknik pengolahan air pada jurusan teknik lingkungan Intitut Teknologi Surabaya, ditengah kesibukan beliau, secara sungguh-sungguh waktunya untuk
meluangkan
memberikan bimbingan,arahan, serta nasihat ilmiah, beliau sangat
konsisten dalam memberikan waktunya untuk meneliti dan mencermati setiap tulisan yang saya sajikan kepada beliau hingga penyelesaian studi . Kepada Ko promoter Ibu Dr. Hj. Sri Kusreni, S.E., M.Si , sebagai ilmuan beliau dalam memberikan bimbingannya tidak lepas dari sifat keibuan dengan lemah lembut dan bersahaja menyampaikan nasihat akademis maupun nasihat pribadi agar anak bimbingannya tetap tabah dan mampu dalam mengembangkan ilmu yang diperoleh selama studi, karena itu hanya terima kasih yang tak
vii DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
terhingga yang mampu saya ucapkan, kepada beliau berdua dan
semoga Allah
SWT,menilainya sebagai ibadah dan diterima disisi-Nya.amin ya Rabbil alamin. Ucapan terima kasih pula saya sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H. Suroso Imam Zadjuli,S.E, Guru Besar Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, selaku ketua tim penguji pada ujian tutup saya. Beliau sungguh profesional dalam membimbing muridnya dalam arti beliau menerapkan tiga taat kepada saya, yaitu taat ilmu, taat prosedur dan taat aturan, penggodokan yang beliau berikan telah membangun disiplin pada pribadi saya, baik terhadap ketaatan ilmu maupun ketaatan iman yang beliau sampaikan pada setiap pertemuan konsultasi, betapa mulianya mengajarkan ilmu, terlebih ilmu yang diberikan adalah lmu ekonomi Islam dan pengembangannya, semoga ini adalah langkah awal dari pribadi saya untuk tetap menggelorakan pengembangan ekonomi islam sebagai ilmu yang ditunggu dan dirindukan oleh kaum muslimin seantero dunia, Terima kasih bapak Guru Besar semoga ini menjadi amal jariah yang tak putus dan mengantarkan Bapak ke Surga jannatun Naim amin. Ucapan Terima Kasih saya sampaikan kepada ; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009sekarang, Bapak Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, D.E.A. dan Dirjen Dikti, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, atas kebijakan pembangunan dan pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang turut saya nikmati melalui kesempatan belajar pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga. Ucapan terima kasih saya sampaikan kapada ; Rektor Universitas Airlangga, Bapak Prof. Dr. H. Fasich, Apt., atas kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembanganya, di bidang penelitian, bidang pendidikan dan bidang pengabadian masyarakat dan merupakan peluang bagi saya untuk belajar dalam Program Studi Ilmu Ekonomi Islam pada Universitas Airlangga Surabaya. Ucapan Terima Kasih saya sampaikan kepada;
viii DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Direktur Program Pascasarjana Universitas Airlangga. Ibu Prof. Dr. Hj. Sri Hajati, S.H.,M.S. Melalui program studi pada pascasarjana, telah membuka peluang bagi saya dan generasi penuntut ilmu lainnya untuk berkesempatan belajar dalam Program Studi Ilmu Ekonomi Islam pada Universitas Airlangga Surabaya. Segala kebijakan yang berkaitan dengan kelancaran studi telah banyak saya rasakan dan memanfaatkan selama studi berlangsung. Ucapan Terima Kasih saya sampaikan kepada; Ketua Program studi ilmu Ekononi Islam, Bapak Dr. Moh. Nasih, S.E., MT., Ak., C.M.A., selaku Ketua Program Studi Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam Universitas Airlangga, bersama staf bagian akademik yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan kemudahan pelayanan dan nasehat akademik, serta wawasan studi yang lebih maju. Kepada Bapak, Prof. Dr. H. Suroso Imam Zadjuli,S.E, Prof. Dr.H. Wahyono Hadi, Ir. M.Sc dan Bapak Prof. Dr. H. Achmad Syaiful Anam, M.A, selaku pembimbing Mata Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD ), memberikan pokok pikiran sebagai dasar untuk menulis Disertasi, atasnya saya ucapkan terima kasih. Kepada Bapak/ Ibu, Prof. Dr.H. Wahyono Hadi, Ir. M.Sc, Dr. Hj. Sri Kusreni,
S.E.,M.Si, Prof. Dr. H. Suroso Imam Zadjuli, S.E, Prof. Dr. H. Achmad Syaiful Anam, M.A., Prof. Dr. H. Sarmanu, M.S., Drh, Prof. Dr. H. Effendie,S.E, Dr. H. Bustani Berachim, Drs. Ec, Prof. Dr. H. Muslich Anshori, S.E, Ak.,M.Ec., Prof. Dr.H. Bisri Affandi (alm), sebagai penguji dan pembimbing yang telah mengarahkan dan memberikan koreksi serta pengembangan wawasan yang konfrehensif, baik studi empirik, teoritik serta perbandingan antara ekonomi konvensional dan ekonomi syar’ie, mulai pada tahap proposal, kualifikasi, penelitian, kelayakan, hingga ke ujian tutup, membawa ke penyempurnaan Disertasi.
ix DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kepada Para dosen pada Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam Universitas Airlangga, masing-masing. Prof. Dr. H. Suroso Imam Zadjuli, S.E., Prof. Dr.H. Bisri Affandi (alm), Prof. Dr. H. Muslich Anshori, S.E., Ak., M.Ec., Prof. Dr. H. Effendie, S.E., Prof. Dr. Tjiptohadi Sawarjuwono, Drs., Ak., M.Ec., Ph.D, Prof. Dr. Edy Suwandi Hamid, M.Ec., Prof. Dr. Ali Mufrodi. M.A., Prof. Dr. Fausan Saleh, M.A., Prof. Dr. H. Achmad Syaiful Anam, M.A, Prof. Djumila Zain, S.E., Dr. Solimun, Ir., M.S., Dr. H.M. Saad Ibrahim, M.A.,Prof. Dr.H. Sofyan Syarif Harahap (alm), Prof.Dr.H.M.Harry Susanto, S.E.,SU, Dr.Mustafa Edwin Nasution, Dr.Muddakir, Dr.Alwan Nasution yang telah memberikan ilmu pengetahuan, terutama ilmu Ekonomi Islam, berdasarkan normatif, ushul fiqhi, maupun komparasinya dengan ekonomi konvensional, sehingga penulis semakin termotivasi untuk memperdalam kajian ilmu ekonomi Islam, saya ucapkan terima kasih, semoga amal ini menjadi ibadah dan mendapat balasan dari Allah SWT.Insya Allah. Tak lupa saya sampaikan terima kepada rekan-rekan seangkatan, Sejak tahun 2007 adalah awal studi penulis, pada program studi ilmu ekonomi Islam Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya, merupakan kelas pertama dari kelas Makassar, bersama 15 rekan
studi
masing-masing,
Dr.
H.
Abdul
Rahman
Rahim,SE,MM,
M.Yusuf
Qamaruddin,SE,MM, Dr. H.M.Najib Kasim,SE,M.Si, Dr.Suhardi M.Anwar,Drs.,MM, Dr.H.Muchran Baso Lukkasa,SE.,MS, Agussalim HR,SE,MM, H.Jabbar Hamseng,SH,MH, A.Ifayani Haanurat,Ir.MP, H.Suhardi Duka,Drs.,MM, H.Abd Wahab Saleh,Drs.M.Si, Muchtar
Surullah,Drs.M.Si,
Herman
Callo,SP,MM,
Dr.H.Bahrun
Daido,
Ir.M.Si,
H.Abd.A.Latif Bafadhal,Drs.,MM, penulis menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan dukungan morel yang diberikan, baik langsung maupun tidak langsung kepada saya hingga penyelesain studi pada program pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya. Semoga kerja sama dan persaudaran ini menjadi wahana silaturraahim hingga anak cucu dan keluarga kita. Amin
x DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Secara khusus saya sampaikan ,kepada kedua orang tua, saudara kandung serta istri dan anak-anak saya, Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada kedua
orang tua tercinta Ayahanda H. Andi Mappangaja Dg. Patunru (alm),
Ibunda
tercinta Hj. Samiah Dg Masse, dan saudara kandung penulis masing-masing Prof. Dr. H. Baharuddin Mappangaja, Ir., M.Sc, Prof. Dr. H. A. Rachman Mappangaja, Ir., M.S., Dra. Hj. Andi Nurmina Mappangaja, M.Si., Dra. Hj. Andi Nursiah Mappangaja yang selalu mendo’akan
penulis agar diberikan kemudahan dalam
urusan, semoga ketulusan dan keikhlasan beliau diterima disisi Allah SWT. Ucapan terima kasih penulis sampaikan secara khusus kepada isteri tercinta Hj. Andi St. Lathifa Muchlis, dengan pengorbanan, ketulusan hati mendo’akan serta bermunajah kepada Allah SWT, mendukung penulis dalam menempuh pendidikan. Anak-anakku tercinta, Andi Muthmainnah, Andi Naimah, Andi Rizka Fitrah, Andi Raehana, Andi Mi’Rajusysyakur, Andi Fathur Rihda, Andi Maggattang Gafur, Andi Farha Medina, dan anakda Andi Muhammad Farouq dengan segala kerelaannya memahami kondisi Ayahnya yang sedang dalam pendidikaan, semoga Allah membimbing kalian kejalan yang di ridhahi-Nya. Amin Ya Rabbal alamin, Akhirul kalam, Semoga Program Studi ini dapat mengembangkan Ilmu Ekonomi Islam dan dapat membangun perilaku keseharian dalam koridor islami menuju masyarakat madani yang sejahtera, baldatun tayyibatun warabbun ghafur.
3 öΝÍκŦàΡr'Î/ $tΒ (#ρçÉitóム4©®Lym BΘöθs)Î/ $tΒ çÉitóムŸω ©!$# χÎ) 3 “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” Dan saya ucapkan ,
߉ôϑysø9$# ¬! Å_Uu‘ š⎥⎫Ïϑn=≈yèø9$#
xi DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RINGKASAN PENGARUH ETOS KERJA DAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ISLAMI TERHADAP STRUKTUR NILAI PRODUKSI DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI MUSLIM DI KABUPATEN LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN Indonesia sebagai Negara Agraris dan juga memiliki kesuburan tanah, memberikan peluang untuk mengusahakan berbagai jenis tanaman, utamanya tanaman pangan, demikian pula sumberdaya alam air, dan lahan serta penduduk yang berpotensi sebagai tenaga kerja, adalah bukti untuk dapat memperoleh pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup. Jumlah penduduk yang besar seharusnya menjadi kekuatan untuk berproduksi lebih banyak dari kebutuhan. Pertambahan penduduk yang lebih cepat mendorong percepatan permintaan pemenuhan pangan yang segera, pada sisi lain penggunaan lahan untuk tanaman semakin berkurang. Pemerintah sebagai pelaku pembangunan telah banyak upaya, melalui program kementerian pertanian berupa intensifikasi dan ektensifikasi lahan pertanian. Selanjutnya pemerintah dengan program jangka pendek, menengah dan program jangka panjang berupaya untuk mengatasi masalah pangan yang cukup kompeks. Dilihat dari laju pertambahan penduduk yang lebih cepat dari laju pertumbuhan produksi tanaman pangan serta berkurangnya lahan pertanian setiap tahunnya. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM), menganalisis etos kerja Islami terhadap pengelolaan tanaman terpadu, terhadap struktur nilai produksi dan terhadap kesejahteraan keluarga petani. Analisis Pengelolaan tanaman terpadu terhadap struktur nilai produksi,terhadap kesejahteraan keluarga petani, analisis variabel struktur nilai produksi terhadap kesejahteraan keluarga petani, maka targetnya adalah kesejahteraan keluarga petani. Hasil uji kuantitatif, pengujian jalur pada model kesejahteraan keluarga muslim menunjukkan pengaruh Etos Kerja Islami tidak berpengaruh signifikan, terhadap Pengelolaan Tanaman Terpadu, hasil analisis pengujian koefien jalur, etos kerja Islami berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur nilai produksi Pengelolaan Tanaman Terpadu, mempunyai koefisien jalur negatif tetapi tidak signifikan terhadap Struktur Nilai Produksi Etos Kerja Islami berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim. Pengelolaan Tanaman Terpadu mempunyai koefisien jalur positif tetapi tidak signifikan terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim Struktur Nilai Produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim. Berdasar pada hasil analisis pengujian koefien jalur, etos kerja Islami berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur nilai produksi mengandung arti bahwa untuk meningkatkan nilai produksi, maka strategi yang ditempuh adalah menguatkan fungsi variabel etos kerja Islami terhadap struktur nilai produksi melalui pengelolaan lahan irigai teknis, semi teknis dan irigasi sederhana, Metode etos kerja Islami berpengaruh signifikan, memberikan peluang yang dapat dikembangkan dan dirancang untuk dapat diimplementasikan secara kontiyu guna mewujudkan kesejahteraan bagi keluarga petani muslim.di Kabupaten Luwu Perbedaan struktur irigasi tersebut berpengaruh terhadap nilai produksinya, tipe jaringan irigasi bukanlah satu-satunya faktor penentu terhadap nilai produksi, namun yang paling menentukan adalah sistem pengelolaannya pelaku pemeran
xii DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dalam pengelolaan adalah petani, petugas irigasi penyuluh pertanian lapangan, keberhasilan menuai produksi yang layak sangat tergantung dari kesungguhan petaninya. Oleh karena itu petani tersebut harus segera diberi pengetahuan dan keterampilan bercocok tanam yang lebih maju, agar sistem pengelolaan tanaman terpadu dapat menuai hasil yang menggembirakan. Perbedaan kelas lahan sawah bagi masyarakat, adalah juga perbedaan pendapatan serta besarnya nilai pajak atau iuran irigasi, karena itu status struktur sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan petani. Nilai kesejahteraan petani umumnya diukur dari besarnya pendapatan setiap musim. PandanganQur’an dan as-Sunn terhadap kesejahteraan petani. Pandangan Islam. terhadap kesejahteran adalah, perlindungan iman atau adDin (Agama) terhadap an-Nafs (jiwa) perlindungan terhadap al-Aql (pengetahuan), perlindungan terhadap al-Maal (harta) dan terhadap al-Nasl (turunan) keempat indikator tersebut akan menjadi pengatur keseimbangan hidup bagi seorang muslim pada umumnya dan petani muslim pada khususnya. Untuk pengelola tanaman terpadu khususnya tanaman padi, bahwa memperoleh kerja yang optimal yang dapat melakukan perubahan tingkat produksi dan pendapatan petani, lakukan langkah sebagai berikut: 1. Sosialisasikan sistem etos kerja islami kepada semua pemangku kepentingan pengelola tanaman, serta mempersiapkaan konsep pengelolaan tanaman terpadu berbasis islami 2. Bekerja sama dengan organisasi pengelola tanaman terpadu dalam melakukan pemeliharan serta melestarikan fungsi-fungsi jaringan irigasi dan lakukan pembentukan dan pengembangan organisasi petani. 3. Terapkan sistem pengelolaan terpadu secara profesional dengan menggunakan standar operasional pengelolaan tanaman terpadu (petunjuk teknis Departemen Pertanian). 4 Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani melalui sekolah lapang dan mendukung program pemerintah, meningkatkan dan mengembangkan sekolah lapang tanaman terpadu untuk semua petani. 5 Laksanakan pembinaan secara kontinyu kepada kelompok tani untuk bertani secara profesional, memanfaatkan waktu dan lahan secara intensif dan mengelola keterpaduan tanaman secara islami yang bertujuan sejahtera dunia selamat akhirat. 6 Hanya dengan bekerja keras dan sungguh-sungguh akan membuka perubahan,untuk menjauhi kemiskinan dan kekufuran, jalan terbaik adalah bekerja dengan niat suci karena Allah semata. Mencermati hasil uji dan analisis hipotesis maka dapat direnungkan dan diyakini, bahwa untuk berubah terbuka lebar untuk manusia, karena Allah SWT, berada pada prasangka hambanya, oleh karena itu bekerja sungguh-sungguh adalah jalan yang di Ridhahi oleh Allah SWT,QS. Ar-Raad [13]: 11, Allah Maha Benar.
xiii DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SUMMARY The Effects of Work Ethics and Islamic Integrated Crop Management on the Structure of Production Cost and Muslim Farmers’ Family Welfare in Luwu of South Sulawesi Province Indonesia as an agricultural country, with its soil fertility, provides opportunities to cultivate various crops, especially food crops, as well as natural resources, water, land and the potential population as labor which is a proof that can be used to obtain sufficient food needs. The large population should be the power to produce more than what is needed. The faster population growth motivates the acceleration of immediate food demand compliance; on the other hand the use of area for plantation is decreasing. The government as an agent of development has been doing many efforts, through the program of the ministry of agriculture, in the forms of intensification and extensification of agricultural area. In addition, the government, with its short, medium and long-term programs, has tried to deal with the complex food problem as seen from the faster rate of population growth than that of food crop production as well as the decrease of agricultural area every year. This study uses Structural Equation Modeling (SEM) which is used to analyze Islamic work ethic on integrated crop management and structure of production cost as well as farmers' family welfare; and to analyze integrated crop management on structure of production cost and farmers' family welfare; and to analyze structure of production cost variable on farmers' family welfare so that the target is farmers' family welfare. Quantitative test results, the path test at the Muslim family welfare model, show the effects of Islamic work ethic is not significant on integrated crop management. From the results of the path analysis of coefficient testing, Islamic work ethics have positive and significant impacts on structure of production cost. The integrated crop management has a negative path coefficient but is not significant on the structure of production cost. Islamic work ethics have positive and significant effects on farmers' family welfare. The integrated crop management has a positive path coefficient but is not significant on Muslim farmers' family welfare. The structure of production cost has positive and significant effects on Muslim farmers' family welfare. Based on the results of the path analysis of coefficient testing, Islamic work ethics have a positive and significant impact on the structure of production cost meaning that in order to increase the cost of production, the strategy adopted is to strengthen the Islamic work ethic variable function towards the structure of production cost through land management of technical irrigation, semi-technical and simple irrigation. The method of Islamic work ethic has significant impact and has become a great opportunity that can be developed and planned to be continuously implemented for Muslim farmers' family welfare in Luwu. The difference in the irrigation structure affects the production cost. The type of irrigation system is not the sole determinant on the production cost, but the most crucial one is the system run by the agents-doers, farmers, agricultural extension workers in field irrigation. It depends on the effort of farmers themselves to reap success. Therefore, they should be given the knowledge and skills of more advanced farming, so that the integrated crop management system capable to reap the
xiv DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
succeeding results. Differences of farming land classes for the community, are also differences in income and the value of tax. Therefore, the status of the structure greatly affects the welfare of farmers. The value of farmers' welfare is generally measured by the amount of income in each season regarding with the views of Qur'an and as-Sunnah towards the farmers’ welfare. Islamic view on welfare is the protection of ad-Din (faith), on an-Nafs (soul), al-Aql (knowledge), al-Maal (wealth) and Al-Nasl (descendant) protection. These four indicators will be a regulator of the balance of life generally for a Muslim and specifically for those of farmers. For the management of integrated crop especially rice plants, to get an optimal work that can implement changes in production level and farmer income, do the following steps: 1. Socialize Islamic work ethics to all stakeholders of crop management, and prepare an Islamic-based concept of integrated crop management. 2. Work closely with the organization of integrated crop management in performing maintenance and preserving the functions of the irrigation network and do the formation and development of farmer organizations. 3. Apply professionally integrated management system using operational standards of integrated crop management (technical instructions of Department of Agriculture). 4. Increase knowledge and skills of farmer groups through a field school and support government programs, improve and develop integrated crop field school for all farmers. 5. Implement continuous training to farmer groups for professional farming, utilize time and land intensively and manage the integration of plants based on Islamic value for welfare in the world and safety in the afterlife. 6. Only by working hard and sincerely, changes are opened in order to get away from poverty and disbelief, the best way is to work with pure intentions for Allah's sake. Observing the results of hypothesis testing and analysis, indeed, it can be contemplated that the opportunity to change is wide open for human beings, for Allah is in the human being prejudice, therefore working hard is a way out given by Allah SWT, QS. Ar-Raad [13]: 11, Allah is All Right.
xv DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ﺧﻼﺻﺔ اﻟﺒﺤﺚ ﺗـﺄﺛﻴﺮ ﻣﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ واﻻﺳﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻣﻞ اﻹﺳﻼﻣﻲ ﻓﻲ ﺑﻨﻴﺔ ﻗﻴﻤﺔ اﻹﻧﺘﺎج ورﺧﺎوة ﻋﺎﺋﻠﺔ اﻟﻔﻼﺣﻴﻦ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﻤﻨﻄﻘﺔ ﻟﻮوو إﻗﻠﻴﻢ ﺳﻮﻻوﻳﺴﻲ اﻟﺠﻨﻮﺑﻴﺔ إﻧﺪوﻧﻴﺴﻴﺎ -ﲞﺼﺒﺔ أرﺿﻬﺎ وﻛﻮ ﺎ ﺑﻼدا زراﻋﻴﺔ -ﳍﺎ إﻣﻜﺎﻧﻴﺘﻬﺎ ﻻﺳﺘﻐﻼل ﺷﱴ اﻟﻨﺒﺎﺗﺎت ،ﺧﺎﺻﺔ ﻫﻲ اﻟﱵ ﺗﻨﺘﺞ اﻷﻗﻮات .وﻛﺎﻧﺖ اﳌﻌﺪات اﻟﺰراﻋﻴﺔ وﻛﺜﺮة ﻋﺪد اﻟﺴﻜﺎن أدﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﻗﺪر ﺎ ﻻﺳﺘﻴﻔﺎء ﻣﺎ ﲢﺘﺎج إﻟﻴﻪ ﻣﻦ اﻷﻗﻮات .وﻳﻨﺒﻐﻲ ﳍﺬﻩ اﻟﺒﻼد ﺑﻜﺜﺮة ﻋﺪد ﺳﻜﺎ ﺎ أن ﺗﻨﺘﺞ اﻷﻗﻮات أﻛﺜﺮ ﳑﺎ ﲢﺘﺎج إﻟﻴﻪ .ﳛﺚ اﻻرﺗﻔﺎع اﻟﺴﺮﻳﻊ ﰲ ﻋﺪد اﻟﺴﻜﺎن ﻃﺒﻌﺎ ﻋﻠﻰ اﺳﺘﻴﻔﺎء اﻷﻗﻮات اﶈﺘﺎج إﻟﻴﻬﺎ ،ﻣﻊ أن اﳌﺰارع ﺗﺘﻀﻴﻖ ﺑﺎﻟﺘﺪرج .ﻗﺪ ﺣﺎوﻟﺖ اﳊﻜﻮﻣﺔ ﺗﻨﻔﻴﺬ اﻟﺘﻨﻤﻴﺔ ﺑﻮﺿﻊ اﻟﱪاﻣﺞ ،ﻣﻨﻬﺎ ﺗﻜﺜﻴﻒ اﻟﺰراﻋﺔ وﺗﻮﺳﻴﻊ اﳌﺰارع اﻟﱵ ﺗﻘﻮم ﺎ وزارة اﻟﺸﺆون اﻟﺰراﻋﻴﺔ ،وﲢﻞ اﳊﻜﻮﻣﺔ ﻣﺸﻜﻼت اﻷﻗﻮات اﻟﺸﺎﻣﻠﺔ ﺑﻮﺿﻊ اﻟﱪﻧﺎﻣﺞ ﻟﻠﺨﻄﻮة اﻟﻘﺼﲑة ،واﳋﻄﻮة اﳌﻘﺘﺼﺪة، واﳋﻄﻮة اﻟﻄﻮﻳﻠﺔ ،ﻧﻈﺮا إﱃ ﻣﻘﺪار ازدﻳﺎد ﻋﺪد اﻟﺴﻜﺎن وﻣﻘﻴﺎس ارﺗﻘﺎء اﻹﻧﺘﺎج اﻟﺰراﻋﻲ وﺗﻀﻴﻖ اﳌﺰارع ﺳﻨﻮﻳﺎ. ﺳﻠﻚ ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺚ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻬﺞ ﳕﻂ اﳌﻌﺎدﻟﺔ اﻟﺒﻨﻴﻮﻳﺔ ﻟﺘﺤﻠﻴﻞ ﺗﺄﺛﲑ ﻣﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﰲ اﻻﺳﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻣﻞ ﻟﻠﺰراﻋﺔ ،وﰲ ﺑﻨﻴﺔ ﻗﻴﻤﺔ اﻹﻧﺘﺎج ،وﰲ رﺧﺎوة ﻋﺎﺋﻠﺔ اﻟﻔﻼﺣﲔ. وأﻣﺎ اﳍﺪف اﳌﻨﺸﻮد ﻣﻦ ﻛﻞ ذﻟﻚ ﻓﻬﻮ رﺧﺎء ﻋﺎﺋﻠﺔ اﻟﻔﻼﺣﲔ. ﻳﺪل اﻟﺘﺤﻠﻴﻞ اﻟﻜﻤﻲ ﰲ ﳕﻂ رﺧﺎء اﻟﻌﺎﺋﻠﺔ اﳌﺴﻠﻤﺔ ﻋﻠﻰ ﺗﺄﺛﲑ ﻣﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﰲ اﻻﺳﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻣﻞ ﻟﻠﺰراﻋﺔ ﺗﺄﺛﲑا ﻏﲑ ﻣﻬﻢ .وأﻣﺎ اﻟﺘﺤﻠﻴﻞ اﳌﻌﺎﻣﻞ ﰲ ﻣﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﻓﻴﺴﺘﻨﺘﺞ ﻣﻨﻪ أن ﻫﺬﻩ اﳌﻌﺘﻘﺪات ﳍﺎ ﺗﺄﺛﲑ إﳚﺎﰊ ﻣﻬﻢ ﰲ ﺑﻨﻴﺔ ﻗﻴﻤﺔ اﻹﻧﺘﺎج اﻟﺰراﻋﻲ .ﻳﻌﺎﻣﻞ اﻻﺳﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻣﻞ ﻟﻠﺰراﻋﺔ ﺑﻨﻴﺔ اﻟﻘﻴﻤﺔ اﻹﻧﺘﺎﺟﻴﺔ ﻣﻌﺎﻣﻠﺔ ﺳﻠﺒﻴﺔ ﻏﲑ ﻣﻬﻤﺔ. أﺛﺮت ﻣﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﰲ رﺧﺎء ﻋﺎﺋﻠﺔ اﻟﻔﻼﺣﲔ اﳌﺴﻠﻤﲔ ﺗﺄﺛﲑا إﳚﺎﺑﻴﺎ ﻣﻬﻤﺎ. اﻻﺳﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻣﻞ ﻟﻠﺰراﻋﺔ ﻫﻮ ﻣﻌﺎﻣﻞ إﳚﺎﰊ ﻏﲑ ﻣﻬﻢ ﻟﺮﺧﺎء ﻋﺎﺋﻠﺔ اﻟﻔﻼﺣﲔ اﳌﺴﻠﻤﲔ، وأﺛﺮت ﺑﻨﻴﺔ اﻟﻘﻴﻤﺔ اﻹﻧﺘﺎﺟﻴﺔ ﰲ رﺧﺎء ﻋﺎﺋﻠﺔ اﻟﻔﻼﺣﲔ اﳌﺴﻠﻤﲔ ﺗﺄﺛﲑا إﳚﺎﺑﻴﺎ ﻣﻬﻤﺎ. xvi MUCHLIS MAPPANGAJA
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
DISERTASI
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
أﺛﺮت ﻣﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﰲ ﺑﻨﻴﺔ اﻟﻘﻴﻤﺔ اﻹﻧﺘﺎﺟﻴﺔ ﺗﺄﺛﲑا إﳚﺎﺑﻴﺎ ﻣﻬﻤﺎ اﻋﺘﻤﺎدا ﻋﻠﻰ اﻻﺳﺘﻨﺘﺎج ﻣﻦ اﻟﺘﺤﻠﻴﻞ اﳌﻌﺎﻣﻞ ،وذﻟﻚ ﲟﻌﲎ أن ﺗﺮﻗﻴﺔ اﻟﻘﻴﻤﺔ اﻹﻧﺘﺎﺟﻴﺔ ﻻ ﺑﺪ ﳍﺎ ﻣﻦ ﺳﻠﻮك اﻻﺳﱰاﺗﻴﺠﻴﺔ وﻫﻲ ﺗﻘﻮﻳﺔ وﻇﻴﻔﺔ اﳉﻮاﻧﺐ اﻟﱵ ﺎ أﺛﺮت ﻣﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﰲ ﺑﻨﻴﺔ اﻟﻘﻴﻤﺔ اﻹﻧﺘﺎﺟﻴﺔ ﺑﺎﺳﺘﻐﻼل اﻟﺴﻘﻲ اﻟﺘﻘﻨﻴﻜﻲ وﺷﺒﻪ اﻟﺘﻘﻨﻴﻜﻲ واﻟﺘﻘﻠﻴﺪي اﻟﺴﺎذج .وﻗﺪ أﻣﻜﻦ ﺗﺄﺛﲑ ﻣﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﰲ ﺑﻨﻴﺔ اﻟﻘﻴﻤﺔ اﻹﻧﺘﺎﺟﻴﺔ ﺗﺄﺛﲑا ﻣﻬﻤﺎ اﻹﻣﻜﺎﻧﻴﺎت اﻟﱵ ﳝﻜﻦ ﺗﻄﻮﻳﺮﻫﺎ ﺑﻮﺿﻊ اﻟﺘﺨﻄﻴﻂ اﳌﻄﺒﻖ اﺳﺘﻤﺮارﻳﺎ ﻟﺘﺤﻘﻴﻖ رﺧﺎء اﻟﻔﻼﺣﲔ اﳌﺴﻠﻤﲔ ﲟﻨﻄﻘﺔ ﻟﻮوو إﻗﻠﻴﻢ ﺳﻮﻻوﻳﺴﻲ اﳉﻨﻮﺑﻴﺔ. أﺛﺮ اﺧﺘﻼف ﺑﻨﻴﺔ اﻟﺴﻘﻲ اﻟﺰراﻋﻲ ﰲ ﻗﻴﻤﺔ اﻹﻧﺘﺎج ،وﻟﻴﺲ ﳕﻂ اﻟﺴﻘﻲ اﻟﺰراﻋﻲ ﻋﺎﻣﻼ وﺣﻴﺪا ﻟﺘﻌﻴﲔ اﻟﻘﻴﻤﺔ اﻹﻧﺘﺎﺟﻴﺔ ،ﻓﺈن اﻟﻌﺎﻣﻞ اﳌﻬﻢ ﻫﻮ أﻧﻈﻤﺔ اﻻﺳﺘﻐﻼل .وأﻣﺎ اﻟﻔﺎﻋﻞ ﻓﻬﻮ اﻟﻔﻼﺣﻮن وﻣﻮﻇﻔﻮ اﳊﻜﻮﻣﺔ ﰲ ﺷﺆون اﻟﺰراﻋﺔ .وﻳﺘﻌﻠﻖ اﳊﺼﺎد اﳌﺜﻠﻲ ﻋﻠﻰ ﺟﻬﺪ اﻟﻔﻼﺣﲔ وﻧﺸﺎﻃﻬﻢ ،ﻓﻼ ﺑﺪ ﳍﻢ ﻣﻦ أن ﻳﺘﻨﺎوﻟﻮا اﳌﻌﺮﻓﺔ واﳋﱪة ﰲ اﻟﻔﻼﺣﺔ اﳊﺪﻳﺜﺔ ﻟﻴﺒﻠﻎ إﻧﺘﺎﺟﻬﻢ اﻟﺰراﻋﻲ أﻛﺜﺮ ﳑﺎ ﻛﺎن .إذا اﺧﺘﻠﻔﺖ ﺧﺼﺒﺔ اﻷرض اﺧﺘﻠﻒ إﻧﺘﺎﺟﻬﺎ اﻟﺰراﻋﻲ وﺗﻔﺎوﺗﺖ ﺧﺮاﺟﻬﺎ ،وﻫﺬا اﻻﺧﺘﻼف ﻳﺆﺛﺮ ﰲ ﺗﻌﻴﲔ رﺧﺎء اﻟﻔﻼﺣﲔ اﻻﻗﺘﺼﺎدي وأن ﻣﻘﻴﺎس ﻫﺬا اﻟﺮﺧﺎء ّ ﻫﻮ اﻟﺪﺧﻞ اﻻﻗﺘﺼﺎدي ﺳﻨﻮﻳﺎ. ﻧﻈﺮة اﻟﻘﺮآن اﻟﻜﺮﱘ واﳊﺪﻳﺚ اﻟﺸﺮﻳﻒ ﰲ رﺧﺎوة اﻟﻔﻼﺣﲔ :ﺗﺮﺗﻜﺰ ﻫﺬﻩ اﻟﻨﻈﺮة ﰲ ﺣﻔﻆ اﻹﳝﺎن أو اﻟﺪﻳﻦ واﻟﻨﻔﺲ واﻟﻌﻘﻞ واﳌﺎل واﻟﻨﺴﻞ ،وﺗﺼﺒﺢ ﺗﻠﻚ اﳌﺆﺷﺮات ﻋﻮاﻣﻞ ﻣﻬﻤﺔ ﰲ إﳚﺎد اﻟﺘﻮازن ﺑﲔ اﳊﻴﺎة اﻟﺪﻧﻴﻮﻳﺔ واﻷﺧﺮوﻳﺔ ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﲔ ﺧﺎﺻﺔ ﻟﻔﻼﺣﻴﻬﻢ. اﻻﺳﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻣﻞ ﻟﻠﺰراﻋﺔ ﺧﺎﺻﺔ اﻷرز ﻳﻮﺻﻞ إﱃ ﺗﺮﻗﻴﺔ اﻹﻧﺘﺎج اﻟﺰراﻋﻲ ﲜﻬﺪ اﻟﻔﻼﺣﲔ وﻧﺸﺎﻃﻬﻢ ،وذﻟﻚ ﺑﺸﺮوط وﻫﻲ: .1ﺗﻌﻤﻴﻢ أﻧﻈﻤﺔ ﻣﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﳍﺆﻻء اﻟﺬﻳﻦ ﳍﻢ دور ﰲ اﻻﺳﺘﻐﻼل اﻟﺰراﻋﻲ وإﻋﺪاد ﲣﻄﻴﻄﻪ اﻹﺳﻼﻣﻲ؛ .2اﻟﺘﻌﺎون ﺑﲔ اﻟﻔﻼﺣﲔ وﺑﲔ اﳍﻴﺌﺔ اﻟﱵ ﺗﻠﻌﺐ دورا ﰲ اﻻﺳﺘﻐﻼل اﻟﺰراﻋﻲ اﻟﺸﺎﻣﻞ ﺑﺮﻋﺎﻳﺔ ﺷﺒﻜﺔ اﻟﺴﻘﻲ ،وإﻗﺎﻣﺔ ﲨﻌﻴﺔ اﻟﻔﻼﺣﲔ وﺗﺮﻗﻴﺘﻬﺎ؛
xvii MUCHLIS MAPPANGAJA
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
DISERTASI
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
.3ﺗﻄﺒﻴﻖ أﻧﻈﻤﺔ اﻻﺳﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻣﻞ ﻟﻠﺰراﻋﺔ اﺳﺘﻐﻼﻻ ﻣﺘﺄﻫﻼ ﺑﺎﳌﻘﻴﺎس اﻟﺘﻄﺒﻴﻘﻲ )اﻟﺬي وﺿﻌﺘﻪ وزارة اﻟﺸﺆون اﻟﺰراﻋﻴﺔ(؛ .4ﺗﺮﻗﻴﺔ ﻣﻌﺮﻓﺔ اﻟﻔﻼﺣﲔ وﺧﱪ ﻢ ﺑﺘﻌﻠﻴﻤﻬﻢ ﰲ دورة اﻟﻔﻼﺣﺔ ﻣﺎ ﳚﻌﻠﻬﻢ ﻣﺎﻫﺮﻳﻦ ﻓﻴﻬﺎ إﺿﺎﻓﺔ إﱃ دﻋﻢ اﳊﻜﻮﻣﺔ؛ .5اﻹرﺷﺎدات اﳌﺘﻮاﺻﻠﺔ ﳉﻤﻌﻴﺔ اﻟﻔﻼﺣﲔ ﺑﺄن ﻳﺴﺘﻐﻠﻮا اﻟﺰراﻋﺔ ﻣﺘﺄﻫﻠﲔ اﺳﺘﻐﻼﻻ ﺷﺎﻣﻼ ﻣﻜﺜّﻔﺎ إﺳﻼﻣﻴﺎ ﻟﻠﺤﺼﻮل ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺧﺎء واﻟﺴﻼﻣﺔ ﰲ اﻟﺪﻧﻴﺎ واﻵﺧﺮة؛ .6ﻻ ﺳﺒﻴﻞ إﱃ اﻻرﺗﻘﺎء إﻻ ﲜﻬﺪ وﻧﺸﺎط وﻻ ﻃﺮﻳﻘﺔ ﻟﻼﺑﺘﻌﺎد ﻋﻦ اﻟﻔﻘﺮ واﻟﻜﻔﺮ إﻻ ﺑﺎﻹﺧﻼص ﰲ اﻟﻌﻤﻞ. ﻗﺪ ﺗﺒﲔ – اﻋﺘﻤﺎدا ﻋﻠﻰ اﻟﺘﺤﻘﻴﻖ اﻟﻨﻬﺎﺋﻲ وﲢﻠﻴﻞ اﻟﻔﺮوض -أﻧﻪ ﻻ ﻳﺰال أﻣﺎم اﻟﻨﺎس ﺳﺒﻴﻞ إﱃ اﻻرﺗﻘﺎء ،ﻓﺈن اﷲ ﻋﻨﺪ ﻇﻦ ﻋﺒﺪﻩ واﻟﻌﻤﻞ ﲜﻬﺪ وﻧﺸﺎط رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ .ﻗﺎل ﺗﻌﺎﱃ: 3 «!$# ÌøΒr& ô⎯ÏΒ …çμtΡθÝàxøts† ⎯ÏμÏù=yz ô⎯ÏΒuρ Ïμ÷ƒy‰tƒ È⎦÷⎫t/ .⎯ÏiΒ ×M≈t7Ée)yèãΒ …çμs9 )5Θöθs)Î/ ª!$# yŠ#u‘r& !#sŒÎ)uρ 3 öΝÍκŦàΡr'Î/ $tΒ (#ρçÉitóム4©®Lym BΘöθs)Î/ $tΒ çÉitóムŸω ©!$# χÎ ™∩⊇⊇∪ @Α#uρ ⎯ÏΒ ⎯ÏμÏΡρߊ ⎯ÏiΒ Οßγs9 $tΒuρ 4 …çμs9 ¨ŠttΒ Ÿξsù #[™þθß
xviii MUCHLIS MAPPANGAJA
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
DISERTASI
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRACT The Effects of Work Ethics and Islamic Integrated Crop Management on Structure of Production Cost and Muslim Farmers’ Family Welfare in Luwu of South Sulawesi Province This research studies about the effects of work ethic and Islamic integrated crop management on the aim of farmers’ family welfare in Luwu. The potency of the harvested area is 56.988 ha, with the production of 347.595,25 tons, and the average production of 6.1 tons / ha, a population of 324.229 inhabitants (2008), the population growth of 1.2% annually, and in 2012 it became 583,663 people, with the rice needs of 139,15 kg / capita or 140 kg / capita, so the demand for rice is 81712.82 tons / year, whereas the production capacity has still reached 695,184.5 tons / year meaning that the demand is less than the production or 81.712,82 tons / year (rice needs) 463.454,6 tons of rice less. Rice needs is adequately met, but it is still low for the income and welfare of farmers, improvement is needed through the implementation of Islamic integrated crop management. This study uses Structural Equation Modeling (SEM). The result of the analysis of Islamic work ethic on integrated crop management is that the relationship was not significant. The same is true for integrated crop management and structure of production cost relationship which is also an insignificant one. The integrated crop management and Muslim farmers' welfare has insignificant relationship. Work ethic variable the structure of production cost has significant relation which is the same with work ethic and welfare of Muslim farmers, a significant one. The same result is also with variable of production cost structure and the welfare of the farmers’ family which has significant relationship, too. Insignificant relationship means that the integrated management requires a change in behavior and managing pattern systems and cropping procedures patterns with social condition adjustment. The influence of Islamic work ethic on farmers requires a process. Along with the development, farmers are faced with a variety of advances, while the potential resource farmers are not ready to work professionally. Some indicators of integrated management is, the readiness of land, availability of water sources, preparation of seeds / seedlings, chemical and organic fertilizers, agronomic and environment adjustment, crops and postharvest. The development of farmers organizations function as a unifying media group, an integrated pest management, is an important part of integrated crop management, errors are harmful for farmers. Therefore, the Islamic work ethic in the integrated management is seen more readily accepted by farmers. It is because the potency of religion, culture is part of the Muslim farmers’ life. The basic supplies in the application of Islamic work ethics begins with intentions, character, knowledge and skills and realizing it with the practice and being patient while working. Those four factors are the basis for prosperity. Islamic view on welfare is, the protection of the faith or ad-Din, on anNafs, al-Aql, al-Maal and Al-Nasl protection. These four indicators will be a regulator of the balance of life for a Muslim. Keywords: Islamic work ethic, Integrated Crop Management, Structure of production cost, and Muslims Farmers’ Family.
xix DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
اﻟﻤﺴﺘﺨﻠﺺ
ﺕﺄﺛﻴﺮﻡﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺱﻼﻡﻴﺔ واﻻﺱﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻡﻞ ﻟﻠﺰراﻋﺔ ﻓﻲ ﺑﻨﻴﺔ ﻗﻴﻤﺔ اﻹﻥﺘﺎج ورﺥﺎوة ﻋﺎﺋﻠﺔ اﻟﻔﻼﺣﻴﻦ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﻤﻨﻄﻘﺔ ﻟﻮوو إﻗﻠﻴﻢ ﺱﻮﻻویﺴﻲ اﻟﺠﻨﻮﺑﻴﺔ هﺬا اﻟﺒﺤﺚ یﺒﺤﺚ ﻓﻲ ﺕـﺄﺛﻴﺮ ﻡﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺱﻼﻡﻴﺔ واﻻﺱﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻡﻞ ﻟﻠﺰراﻋﺔ ﻓﻲ ﺑﻨﻴﺔ ﻗﻴﻤﺔ اﻹﻥﺘﺎج ورﺥﺎوة ﻋﺎﺋﻠﺔ اﻟﻔﻼﺣﻴﻦ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﻤﻨﻄﻘﺔ ﻟﻮوو إﻗﻠﻴﻢ ﺱﻮﻻویﺴﻲ اﻟﺠﻨﻮﺑﻴﺔ ﺑﻮﺱﻊ اﻟﻤﺰارع 56.988هﻜﺘﺎرا ﺑﺎﻟﻤﻨﺘﻮﺝﺎت 347.595.25ﻃﻨﺎ ﻡﻦ اﻟﺮز ،ﺑﻤﻌﻨﻰ أن اﻹﻥﺘﺎج 6.1 ﻃﻨﺎت ﻟﻜﻞ هﻜﺘﺎر ﻡﻌﺪﻻ ،وﻋﺪد اﻟﺴﻜﺎن 324.229ﻥﺴﻤﺔ ﺱﻨﺔ 2008م .ﺑﺎرﺕﻔﺎع ﻋﺪدهﻢ % 1.2 ﺱﻨﻮیﺎ ,وآﺎن ﻋﺪدهﻢ 583.663ﻥﺴﻤﺔ ﺱﻨﺔ 2012م .ویﺤﺘﺎج آﻞ ﻓﺮد ﻡﻨﻬﻢ إﻟﻰ 140 – 139.15 آﻴﻠﻮﺝﺮاﻡﺎ ﻡﻦ اﻟﺮزﺱﻨﻮیﺎ .وذﻟﻚ یﺪل ﻋﻠﻰ أن اﻟﺮز اﻟﻤﺤﺘﺎج إﻟﻴﻪ هﻮ 140 -139.15آﻴﻠﻮﺝﺮاﻡﺎ ﻟﻜﻞ ﻓﺮد ﻡﻨﻬﻢ ﺱﻨﻮیﺎ ،ﻡﻊ أن اﻟﻤﻨﺘﻮﺝﺎت ﻡﻦ اﻟﺮز ﺕﺒﻠﻎ 695.184.5ﻃﻨﺎ ﺱﻨﻮیﺎ ،ﺣﻴﺚ أن اﻟﺮز اﻟﻤﺤﺘﺎج إﻟﻴﻪ أﻗﻞ ﻡﻦ اﻟﺮز اﻟﻤﻨﺘﻮج ﺑﻌﺪد 463.454.6ﻃﻨﺎ ،ﻓ ُﻮﻓّﻲ اﻟﺴﻜﺎن ﻡﺎ یﺤﺘﺎﺝﻮن إﻟﻴﻪ ﻡﻦ اﻟﺮز ،وﻟﻜﻦ دﺥﻠﻬﻢ اﻻﻗﺘﺼﺎدي ورﺥﺎوﺕﻬﻢ ﺕﺤﺖ اﻟﻤﺴﺘﻮى اﻟﻌﺎم ،ﻓﺘﻬﻤّﻬﻢ ﺕﺮﻗﻴﺔ اﻻﺱﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻡﻞ اﻹﺱﻼﻡﻲ ﻓﻲ اﻟﺰراﻋﺔ .ﺱﻠﻚ هﺬااﻟﺒﺤﺚ ﻋﻠﻰ ﻡﻨﻬﺞ ﻥﻤﻂ اﻟﻤﻌﺎدﻟﺔ اﻟﺒﻨﻴﻮیﺔ ﺑﺎﺱﺘﻨﺘﺎج أﻥﻪ ﻻیﺮﺕﺒﻂ ارﺕﺒﺎﻃﺎ ﻗﻮیﺎ ﺑﻴﻦ ﻡﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺱﻼﻡﻴﺔ واﺱﺘﻐﻼل اﻟﺰراﻋﺔ اﻟﺸﺎﻡﻞ ،وآﺬﻟﻚ ﺑﻴﻦ اﺱﺘﻐﻼل اﻟﺰراﻋﺔ اﻟﺸﺎﻡﻞ وﺑﻨﻴﺔ ﻗﻴﻤﺔ اﻹﻥﺘﺎج ،وﺑﻴﻦ اﺱﺘﻐﻼل اﻟﺰراﻋﺔ اﻟﺸﺎﻡﻞ ورﺥﺎء اﻟﻔﻼﺣﻴﻦ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ،وأﻡﺎ ﻡﺘﻐﻴﺮیﺔ ﻡﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ ﻓﺘﺮﺕﺒﻂ ﺑﺒﻨﻴﺔ ﻗﻴﻤﺔ اﻹﻥﺘﺎج ارﺕﺒﺎﻃﺎ ﻡﺘﻴﻨﺎ ،وآﺬﻟﻚ ﺑﻴﻦ ﻡﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ ورﺥﺎء اﻟﻔﻼﺣﻴﻦ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ،وﺑﻴﻦ ﻡﺘﻐﻴﺮیﺔ ﺑﻨﻴﺔ ﻗﻴﻤﺔ اﻹﻥﺘﺎج ورﺥﺎء ﻋﺎﺋﻠﺔ اﻟﻔﻼﺣﻴﻦ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ .اﻻرﺕﺒﺎط ﻏﻴﺮ اﻟﻤﺘﻴﻨﺔ ﺕﺪل ﻋﻠﻰ أن اﻻﺱﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻡﻞ یﺤﺘﺎج إﻟﻰ ﺕﻐﻴﻴﺮ اﻟﻌﻤﻞ اﻟﺰراﻋﻲ وأﻥﻈﻤﺔ اﻟﺸﻜﻞ اﻟﺰراﻋﻴﺔ ﻡﺘﺴﺎیﺮة ﻡﻊ اﻷﺣﻮال واﻟﺒﻴﺌﺔ اﻻﺝﺘﻤﺎﻋﻴﺔ .ﺕﺄﺛﻴﺮ ﻡﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺱﻼﻡﻴﺔ ﺕﺤﺘﺎج إﻟﻰ اﻟﻌﻤﻠﻴﺔ .آﺎن اﻟﻔﻼﺣﻮن یﺘﺤﺪاهﻢ ﺕﻘﺪم اﻟﺘﻨﻤﻴﺔ ﻡﻊ أﻥﻬﻢ ﻏﻴﺮ ﺝﺎهﺰیﻦ ﺑﺨﺒﺮﺕﻬﻢ ﻓﻲ اﻟﻌﻤﻞ .وﻡﻦ ﻡﺆﺵﺮات اﻻﺱﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻡﻞ وﺝﻮد اﻟﻤﺰارع اﻟﻤﻌﺪة ،واﻟﻌﻴﻮن اﻟﻜﺎﻓﻴﺔ ،واﻟﻤﺨﺘﺎرات ﻡﻦ اﻟﺒﺬور ،واﻟﺴﻤﺎد اﻟﻜﻴﻤﻴﺎوي أو اﻟﻌﻀﻮي ،واﻟﻤﻨﺎﺱﺒﺔ ﺑﻴﻦ اﻟﻬﻨﺪﺱﺔ اﻟﺰراﻋﻴﺔ واﻟﺒﻴﺌﺔ ،وﺑﻴﻦ زﻡﻦ اﻟﺤﺼﺎد واﻟﺰﻡﻦ ﺑﻌﺪﻩ .یﻠﻌﺐ إﺹﻼح وﻇﻴﻔﺔ ﺝﻤﻌﻴﺔ اﻟﻔﻼﺣﻴﻦ ﻹیﺠﺎد اﻟﻤﻌﺎﻡﻠﺔ اﻟﻤﺜﻠﻴﺔ دورا هﺎﻡﺎ ﻓﻲ اﻻﺱﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻡﻞ ﻟﻠﺰراﻋﺔ آﻤﺎ یﻠﻌﺐ ﺣﻔﻆ اﻟﻤﺰارع ﻡﻦ هﺠﻮم اﻟﻔﻴﺮوﺱﺎت ﺣﻔﻈﺎ ﺵﺎﻡﻼ دورا هﺎﻡﺎ .واﻟﺨﻄﺄ ﻓﻲ ﺕﻄﺒﻴﻘﻪ یﺆدي إﻟﻰ ﺥﺴﺎرة اﻟﻔﻼﺣﻴﻦ .ﻥﺸﺄ وﻋﻴﻬﻢ ﻥﺸﺄة ﺱﺮیﻌﺔ ﻟﻘﺒﻮل ﻡﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺱﻼﻡﻴﺔ ﻟﻼﺱﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻡﻞ ﻓﺈن اﻟﺤﻀﺎرة اﻹﺱﻼﻡﻴﺔ ﺝﺰء ﻡﻦ ﺣﻴﺎﺕﻬﻢ ،ویﺒﺪأ ﺕﺰویﺪهﻢ ﺑﺎﻟﻨﻴﺔ ،واﻟﻌﻠﻢ واﻟﻤﻌﺮﻓﺔ ،واﻟﺨﺒﺮة ،واﻟﻌﻤﻞ ﺑﻜﻞ ﺹﺒﺮ .ﺕﻠﻚ هﻲ اﻟﻌﻮاﻡﻞ اﻟﺮﺋﻴﺴﻴﺔ ﻟﻠﺤﺼﻮل ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺥﺎوة اﻟﺘﻲ ﺕﺘﻤﺜﻞ ﻓﻲ اﻹﺱﻼم ارﺕﻜﺎزا ﻓﻲ ﺣﻔﻆ اﻹیﻤﺎن أو اﻟﺪیﻦ واﻟﻨﻔﺲ واﻟﻌﻘﻞ واﻟﻤﺎل واﻟﻨﺴﻞ .ﺕﻠﻚ هﻲ اﻟﻌﻮاﻡﻞ اﻟﻤﻨﻈِﻤﺔ ﻟﺘﻮازن ﺣﻴﺎة اﻟﻤﺴﻠﻢ. اﻟﻜﻠﻤﺎت اﻟﺪﻟﻴﻠﻴﺔ :ﻡﻌﺘﻘﺪات اﻟﻌﻤﻞ اﻹﺱﻼﻡﻴﺔ ،اﻻﺱﺘﻐﻼل اﻟﺸﺎﻡﻞ ﻓﻲ اﻟﺰراﻋﺔ ،ﺑﻨﻴﺔ ﻗﻴﻤﺔ اﻹﻥﺘﺎج ورﺥﺎوة ﻋﺎﺋﻠﺔ اﻟﻔﻼﺣﻴﻦ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﻤﻨﻄﻘﺔ ﻟﻮوو إﻗﻠﻴﻢ ﺱﻮﻻویﺴﻲ اﻟﺠﻨﻮﺑﻴﺔ
xx MUCHLIS MAPPANGAJA
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
DISERTASI
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI Halaman Sampul Depan .......................................................................................................
i
Sampul Dalam ......................................................................................................
ii
Lembar Disertasi ...................................................................................................
iii
Lembar Pengesahan .............................................................................................
iv
Lembar Penetapan Panitia Penguji........................................................................
v
Ucapan Terima Kasih............................................................................................
vi
Ringkasan .............................................................................................................
xi
Summary ...............................................................................................................
xiii
Khulashatulbahts ( ……………………………………………… ) ﺧﻼ ﺻﺔ اﻟﺒﺨﺶ
xv
ABSTRACT .......................................................................................................... xviii Al-Musthakhlash ( ………………………………………………… ) اﻟﻤﺴﺘﺨﻠﺺ..
xix
DAFTAR ISI ........................................................................................................
xx
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xxiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xxvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xxviii BAB 1
PENDAHULUAN ...........................................................................
1
1.1.
Latar Belakang ................................................................................
1
1.2.
Rumusan Masalah ...........................................................................
24
1.3.
Tujuan Studi ...................................................................................
25
1.4.
Manfaat Penelitian ..........................................................................
26
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................
27
Landasan Teori ...............................................................................
27
2.1.1 Etos Kerja Islami ............................................................................
27
2.1.2 Pengelolaan Tanaman Terpadu ................................ .......................
54
2.1.3 Struktur Nilai Produksi ....................................................................
95
BAB 2 2.1.
2.1.4 Kesejahteraan Menurut Islam .......................................................... 103 2.1.5 Teori Ekonomi Islami Tentang Produksi......................................... 109 2.1.6 Teori Ekonomi Islami Terhadap Pendapatan dan Upah .................. 124 2.1.7 Upah dalam Islam ............................................................................ 125 2.1.8 Pendapatan Pertanian dan Zakat ...................................................... 127
xxi DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.2 BAB 3
Riset Sebelumnya ............................................................................ 128 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ........................ 141
3.1.
Kerangka Konseptual ...................................................................... 141
3.2.
Hipotesis
BAB 4
.................................................................................. 154
METODE PENELITIAN ................................................................ 156
4.1.
Rancangan Penelitian ...................................................................... 156
4.2.
Populasi, Besaran Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................................................................................... 157
4.2.1 Populasi
....................................................................................... 157
4.2.2 Besar Sampel .................................................................................. 157 4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ........................................................... 159 4.3.
Variabel Penelitian .......................................................................... 161
4.3.1 Klasifikasi Variabel ........................................................................ 161 4.3.2 Definisi Operasional Variabel ......................................................... 161 4.4.
Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 167
4.5.
Metode Pengumpulan Data ............................................................. 167
4.6
Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran ................................... 168
4.6.1 Analisis Kuantitatif .......................................................................... 168 4.6.2 Analisis Kualitatif dan Intuitif/ Kasyf ............................................. 179 4.7. BAB 5 5.1
Teknik Analisis Data ...................................................................... 180 ANALISIS HASIL STUDI .............................................................. 181 Data Penelitian ................................................................................. 181
5.1.1 Profil Lokasi Penelitian ................................................................... 181 5.1.2 Profil Petani Pada Daerah Irigasi Lamasi dan Daerah Irigasi Noling Masing-Masing di Kecamatan Lamasi dan Bupon, Kabupaten Luwu .............................................................................. 181 5.1.3 Diskripsi Variabel Penelitian ............................................................ 184 5.2
Analisis dan Hasil Penelitian ........................................................... 191
5.3
Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 192
5.4
Persamaan Struktural pada Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim (η3)
.................................................................................. 203
5.4.1 Uji Normalitas .................................................................................. 203
xxii DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5.4.2 Uji Singularitas ................................................................................. 203 5.4.3 Outlier 5.5
.................................................................................. 204
Pengaruh Etos Kerja Islami Terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Struktur Nilai Produksi ............................................... 204
5.6 BAB 6 6.1
Pengaruh Antar Variabel Penelitian ................................................ 209 PEMBAHASAN .............................................................................. 213 Pembahasan .................................................................................. 213
6.1.1 Pengaruh Etos Kerja Islami Terhadap Pengelolaan Tanaman Terpadu (H1) .................................................................... 214 6.1.2 Pengaruh Etos Kerja Islami terhadap Stuktur Nilai Produksi Bahasan Kuantitatif ( Hipotesis H2 ) ................................. 221 6.1.3 Bahasan Analisis Intuitif/ Kasif : Etos Kerja Islami terhadap Struktur Nilai Produksi ( H2 ) ................................. 223 6.1.4 Pengelolaan Tanaman Terpadu Terhadap Struktur Nilai Produksi .................................................................... 225 6.1.5 Pengaruh Etos Kerja Islami Terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim ........................................... 233 6.1.6 Pengaruh Pengelolaan Tanaman Terpadu Terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim ........................................... 246 6.2
Kendala Pengembangan Padi Tabela ............................................... 251
6.2.1 Pengolahan Tanah ............................................................................ 251 6.2.2 Sistem Drainase ............................................................................... 251 6.2.3 Varietas/ Jenis Padi Tabela .............................................................. 252 6.2.4 Hama dan Penyakit .......................................................................... 253 6.2.5 Panen ................................................................................................ 253 6.3
Peluang Pengembangan Padi Tabela ............................................... 254
6.3.1 Pengolahan Tanah ............................................................................ 255 6.3.2 Bahasan Analisis Kualitatif Syar’ie (H5) ......................................... 256 6.3.3 Bahasan Analisis Intuitif/ Syar’ie (H6) ............................................ 258 6.3.4 Struktur Nilai Produksi Terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim (H6) .......................................................... 259
xxiii DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6.3.5 Pandangan Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang pengaruh etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu Islami terhadap struktur nilai produksi dan kesejahteraan petani muslim................. 264 6.3.6 Pandangan Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang pengaruh etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu Islami terhadap struktur nilai produksi dan kesejahteraan petani muslim................. 267 6.3.7 Pandangan Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang pengaruh etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu Islami terhadap struktur nilai produksi dan kesejahteraan petani muslim ............................. 269 6.3.8 Bahasan Studi Empirik .................................................................... 272 6.4 BAB 7
Kontribusi Studi Teoritis dan Kebijakan Hasil Penelitian ............... 275 KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 302
7.1
Kesimpulan
.................................................................................. 302
7.2
Saran
.................................................................................. 306
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................. 308
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………… 315
xxiv DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1
Tingkat Produksi Tanaman Pangan (Padi) Gabah Kering Giling......
Tabel 1.2
Perbandingan Antara Produksi Padi dan Kebutuhan Beras di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan....................................................
Tabel 1.3
2
3
Data Luas Wilayah, Luas Sawah dan Jumlah Penduduk di Kabupaten Luwu Tahun 2008............................................................ 12
Tabel 1.4
Luas Panen, Produksi dan Hasil Per Hektar Tanaman Pangan di Kabupaten Luwu Tahun 2006-2008 .................................................. 13
Tabel 2.1
Input dan Produksi ............................................................................. 59
Tabel 2.2.
Data Penggunaan Fungisida, Insektisida, dan Herbisida Dalam Dua Dasawarsa Terakhir (1972-1990) Serta Dampaknya...... 87
Tabel 2.3
Pengeluaran dan Pendapatan Per Hektar dari Usaha Tani ................. 99
Tabel 2.4
Pengeluaran per Hektar dan Pendapatan dari Usaha Tani Tanaman Kedelai ............................................................................... 100
Tabel 2.5
Pengeluaran per Hektar dari Usaha Tani Tumpang Sari (Ikan) .......................................................................................... 101
Tabel 2.6
Struktur dan Nilai Produksi ............................................................... 102
Tabel 2.7
Perbandingan Pertumbuhan Padi Antara Metode Tradisional Dengan Metode SRI........................................................................... 131
Tabel 4.1
Rancangan Distribusi Sampel ............................................................ 158
Tabel 5.1
Profil Petani Sawah (Responden) di Kabupaten Luwu ..................... 182
Tabel 5.2
Diskripsi Etos Kerja Islami ................................................................ 185
Tabel 5.3
Diskripsi Pengelolaan tanaman Terpadu ........................................... 187
Tabel 5.4
Deskripsi Struktur Nilai produksi ...................................................... 189
Tabel 5.5
Deskripsi Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim ............................ 190
Tabel 5.6
Uji Reliabilitas pada Etos Kerja Islami (X1) ..................................... 201
Tabel 5.7
Uji Reliabilitas Pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1)................. 201
Tabel 5.8
Uji Reliabilitas Pada Struktur Nilai Produksi (η2) ............................. 202
Tabel 5.9
Uji Reliabilitas Pada Kesejahteraan Petani Muslim (η3) ................... 202
Tabel 5.10
Hasil Pengujian Model Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim ....... 206
xxv DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel 5.11
Hasil Pengujian Koefisien Jalur Pada Model Kesejahteraan Petani Muslim .................................................................................... 207
Tabel 5.12
Pengaruh Langsung Variabel Penelitian ............................................ 210
Tabel 5.13
Pengaruh Tidak Langsung Variabel Penelitian ................................. 211
Tabel 5.14
Pengaruh Total Variabel Penelitian ................................................... 212
Tabel 6.1
Perbandingan Pertumbuhan Padi Antara Metode Tradisional dengan Metode SRI ........................................................................... 228
Tabel 6.2
Tanggapan petani terhadap pelaksanaan panen padi yang ditanam dengan sistem sonor, atabela dan tapin, KP Sukamandi MK 1992. ........................................................................ 254
Tabel 6.3
Pengaruh pengolahan tanah terhadap hasil padi tabela (t/ha), KP Kuningan MK 1992. .................................................................... 255
Tabel 6.4
Data Luas dan Produksi/t/ha, irigasi teknis, Semi teknis dan Irigasi Sederhana................................................................................ 261
Tabel 6.5
Data Produksi dan Luas Tanam Untuk Kabupaten Luwu ................ 283
Tabel 6.6
Data Produksi dan Luas Tanam Lokasi Penelitian Studi .................. 284
Tabel 6.7
Data Penggunaan Tenaga Kerja ( Orang/Hari .................................. 288
Tabel 6.8
Output dan Labor ............................................................................... 288
Tabel 6.9
Biaya Produksi dan Tenaga Kerja ..................................................... 289
Tabel 6.10
Output dan Capital ............................................................................. 290
Tabel 6.11
Output dan Lobor .............................................................................. 291
Tabel 6.12
Biaya produksi dan Tenaga Kerja ...................................................... 292
Tabel 6.13
Output dan Capital ............................................................................. 292
Tabel 6.14
Fungsi Hasil analisis Studi ................................................................. 295
Tabel 6.15
Perhitungan Garis Kemakmuran dan Kemiskinan Perspektif Islam ................................................................................. 300
xxvi DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1
Pembatas dan Ruang Layak (Garis I dan Garis II) .....................
60
Gambar 2.2
Grafik Wilayah Optimasi ............................................................
61
Gambar 2.3
Diagram Antara Biaya Privat dan Biaya Sosial ..........................
77
Gambar 2.4
Kurve fungsi produksi dengan tingkat produksi yang berbeda Q1, Q2, Q3 .................................................................................. 113
Gambar 2.5
Kurve Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal ....................................................................................... 115
Gambar 2.6
Karakteristik Fungsi Produksi dengan Constant Return to Variable Input ............................................................................. 117
Gambar 2.7
Karakteristik Fungsi Produksi dengan Decreasing Return to Variable Input ........................................................................ 118
Gambar 2.8
Karakteristik Fungsi Produksi Dengan Increasing Return to Variable Input ......................................................................... 119
Gambar 2.9
Hubungan antara Fungsi Produksi .............................................. 123
Gambar 2.10
Analisis Biaya Produksi Sistem Bunga ....................................... 124
Gambar 3.1
Kerangka Proses Berpikir ........................................................... 148
Gambar 3.2
Kerangka Konseptual Penelitian ................................................. 149
Gambar 4.1
Langkah-Langkah Model SEM ................................................... 170
Gambar 4.2
Rancangan Model Struktural....................................................... 171
Gambar 4.3
Rekonstruksi Diagram Jalur ........................................................ 178
Gambar 5.1
Convergent Validity Indikator Dari Variabel Etos Kerja Islami (X1) .................................................................................. 193
Gambar 5.2
Convergent Validity Indikator Dari Variabel Pengelolaan Tanaman Terpadu (Η1)................................................................ 195
Gambar 5.3
Convergent Validity Indikator Dari Variabel Struktur Nilai Produksi (Η2)............................................................................... 197
Gambar 5.4
Convergent Validity Indikator Dari Variabel Kesejahteraan Petani Muslim (Η3) ..................................................................... 199
Gambar 5.5
Hubungan Eksogen Terhadap Endogen ...................................... 205
xxvii DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gambar 6.1
Kurva Produk Total, Produk Rata-rata dan Marjinal; Kasus Labor Surplus .................................................................. 280
Gambar 6.2
Kurva Produk Total, Produk Rata-rata dan Produk Marjinal; Kasus Hard Working Peasant .................................................... 281
Gambar 6.3
Kurva Produksi dan Luas Tanam Untuk Kabupaten Luwu ....... 284
Gambar 6.4
Data Produksi dan Luas Tanam Lokasi Penelitian Studi ........... 285
Gambar 6.5
Kurve Total Produksi Versi Peneliti .......................................... 286
Gambar 6.6
Grafik Labor dan Output (petani konvensional) ......................... 289
Gambar 6.7
Capital dan Output ( Petani Konvensional ) ............................... 290
Gambar 6.8
Grafik Labor dan Output( keluarga petani muslim) .................... 291
Gambar 6.9
Grarafik Output dan Capital (keluarga petani muslim)............... 293
Gambar 6.10
Garis Kemiskinan dan Kemakmuran Menurut Islam ................. 300
xxviii DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1
Kuesioner ...................................................................................... 310
Lampiran 2
Peta Teori ...................................................................................... 315
Lampiran 3
Luas Daerah, Ketinggian Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Luwu Tahun 2008 ...................................................... 326
Lampiran 4
Output Validitas Reliabilitas Etos Kerja Islami ........................... 328
Lampiran 5
Output Validitas Reliabilitas Pengelolaan Tanaman Terpadu ...... 329
Lampiran 6
Output Validitas Reliabilitas Struktur Nilai Produksi .................. 330
Lampiran 7
Output Validitas Reliabilitas Kesejahteraan Petani Muslim ........ 331
Lampiran 8
Output SEM Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim .................. 332
Lampiran 9
Validitas dan Reliability Model SPSS 20 ..................................... 348
Lampiran 10 Peta Sebaran Sawah Irigasi Kabupaten Luwu .............................. 352 Lampiran 11 Peta Republik Indonesia, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Luwu .......................................................................... 353 Lampiran 12 Tabel t ........................................................................................... 354 Lampiran 13 Gambar Hubungan Eksogen Terhadap Endogen ......................... 355 Lampiran 14 Rata-Rata Curah Hujan Tahunan (Mm) Selama 10 Tahun Terakhir di beberapa Stasiun Pengamatan Studi ........................... 356
xxix DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai Negara Agraris dan juga memiliki
kesuburan tanah,
memberikan peluang untuk mengusahakan berbagai jenis tanaman, utamanya tanaman pangan, demikian pula sumberdaya alam air, dan lahan serta penduduk yang berpotensi sebagai tenaga kerja, adalah bukti untuk dapat memperoleh pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup. Jumlah penduduk yang besar seharusnya menjadi kekuatan untuk berproduksi lebih banyak dari kebutuhan. Pertambahan penduduk yang lebih cepat mendorong percepatan permintaan pemenuhan pangan yang segera, pada sisi lain penggunaan lahan untuk tanaman semakin berkurang. Hal ini menjadi tantangan dan dapat diatasi dengan berbagai cara. Pemerintah sebagai pelaku pembangunan telah banyak upaya, melalui program kementerian pertanian berupa intensifikasi
dan ektensifikasi lahan
pertanian. Selanjutnya pemerintah dengan program jangka pendek, menengah dan program jangka panjang berupaya untuk mengatasi masalah pangan yang cukup kompeks. Dilihat dari laju pertambahan penduduk yang lebih cepat dari laju pertumbuhan produksi tanaman pangan serta berkurangnya lahan pertanian setiap tahunnya. Ketahanan pangan menjadi isu sentral dalam pembangunan pertanian serta merupakan program prioritas utama dalam pembangunan nasional, berupa Peningkatan kebutuhan pangan, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan kesempatan kerja bagi penduduk. Ketidakseimbangan antara pertumbuhan permintaan pangan yang lebih cepat dari pertumbuhan penyediaannya, permintaan yang meningkat cepat tersebut
1 DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
merupakan dampak peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, yang mempengaruhi daya beli masyarakat menjadi meningkat. Pada sisi lain kapasitas produksi pangan nasional pertumbuhannya lambat karena beberapa faktor, seperti ketersedian sumberdaya lahan, tenaga kerja pertanian serta turunnya produktivitas lahan. Ketidak seimbangan pertumbuhan permintaan dan pertumbuhan kapasitas produksi nasional tersebut mengakibatkan adanya kecenderungan meningkatnya penyediaan pangan nasional yang berasal dari impor. Kebijakan pemerintah tersebut dipengaruhi oleh kehawatiran instabilitas nasional, dan kondisi ini diartikan sebagai ketidak mampuan penyediaan pangan nasional, atau dengan kata lain penyediaan dari produksi domestik belum stabil, data berikut menunjukkan tingkat cadangan pangan dan surplus produksi tanaman pangan nasional, regional dan Kabupaten Luwu : Tabel 1.1 TINGKAT PRODUKSI TANAMAN PANGAN (PADI) GABAH KERING GILING TAHUN 2007-2012 Tingkat
Nasional (Negara RI)
Regional (Daerah provinsi Sulawesi Selatan)
Daerah (Kabupaten Luwu)
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2007
Produksi/Realisasi juta ton (GKG) 57.160.000 69.330.000 63.590.000 66.469.394 65.756.904 69.045.141 3.653.139
2008
4.083.356
2009
4.324.178
2010
4.382.443
2011 2006
4.511.705 262.789,15
2007
286.354,36
2008
347.596,62
Tahun
Kenaikan produksi 3.170.000 2.669.394 3.298.137 430.217 240.822 58.265 129.262 23.562,21 61.242,26
Sumber data:WWW.bps.go.id/tmn_pgn.php dan Sulsel,bps.go.id Tgl.19 apri 2013 dan data BPS Luwu dalam angka tahun 2009 Terkait dengan swasembada beras capaian produksi komoditas pertanian selama tahun 2005-2009 terdapat peningkatan, pada tahun 2007-2008 produksi
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
meningkat dari 57,16 ton meningkat 60,33 ton GKG atau 3,69 %,atau surplus 3,17 juta ton GKG (Gabah Kering Giling) sedang target produksit tahun 2009 sebesar 63,5 juta ton.dan produksi mencapai 63,8 ton GKG (100,5%), dan pada tahun 2010 pertumbuhan produksi pangan sebanyak 3% (target 70,06 juta ton GKG), sedang produksi baru mencapai 65,39 juta ton GKG atau lebih rendah dari target. Tahun 2011 atas dasar Pusat Statistik (BPS). Indonesia memiliki surplus 6 juta ton, peningkatan produksi yang dicapai hingga tahun 2011 dapat dipertahankan pada tahun berikutnya (ARAM III, 2009). Dukungan wilayah sentra produksi tanaman pangan diperkuat melalui peningkatan produksi dari masing-masing daerah sebagai penyangga ketahanan pangan nasional, Provinsi Sulawesi Selatan merupakan lumbung padi nasional yang diperkuat dari Kabupaten Luwu, berikut data produksi dan kebutuhan nyata Tabel 1.2 PERBANDINGAN ANTARA PRODUKSI PADI DANKEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 Produksi/tahun Kebutuhan Beras/tahun Luas Panen Surplus (ha) (ton) Penduduk 56.988
695.184,15(GKG) 583.663 jiwa x 140 381.714,34 ton setara 463.454,16 kg/kapita =81.712,82 ton beras ton beras beras. Keterangan :Produksi lebih besar dari kebutuhan (463.454,16> 81.712,82 ton beras) Data: BPS Luwu Dalam Angka tanun 2009:197 Kebutuhan beras pada dasar mencukupi dan terpenuhi, namun
dari sisi
pendapatan dan kesejahteraan petani masih rendah dan sistem distribusi pemenuhan pangan ke semua daerah di Indonesia terkesan belum stabil. Karena itu upaya mengatasi pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat diperlukan keterpaduan program antara pusat dan daerah, agar program yang telah diluncurkan dapat menjadi solusi masalah pangan nasional dan daerah.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
Pada dasarnya upaya pemerintah untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan pangan penduduk telah banyak dilakukan, baik program yang melalui departemen pertanian maupun program pemberdayaan masyarakat. Namun berdasarkan pengamatan lapangan dan beberapa referensi, bahwa ketahanan pangan adalah tersedianya pangan yang memenuhi kebutuhan setiap orang baik dalam jumlah dan mutu pada setiap saat untuk hidup sehat, aktif, dan produktif. Di Indonesia, secara formal dalam dokumen perencanaan pembangunan nasional, istilah kebijakan dan program ketahanan pangan diadopsi sejak 1992 (Repelita VI), definisi pangan pada pasal 1 angka 17 menyatakan
bahwa “Ketahanan Pangan adalah kondisi
terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau” Berdasarkan definisi ketahanan pangan dalam UU RI No.7 Tahun 1996 yang mengadopsi FAO ( Food Association Organization), didapat 5 komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan yaitu : 1. Kecukupan ketersedian pangan 2. Stabilitas ketersedian pangan 3. Fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun 4. Aksesibilitas/ keterjangkauan terhadap pangan 5. Kualitas / keamanan pangan Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman (Maleha, Susanto “Kajian Ketahanan pangan”, jurnal Protein, www.ejournal.ac.id).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
Bertolak dari uraian tersebut, bahwa produksi tanaman padi selain untuk kebutuhan sebagai makanan pokok, juga untuk dijual dan disimpan sebagai cadangan bagi petani, merupakan langkah antisipasi kondisi darurat, misalnya terjadi kegagalan panen pada musim tertentu. Kondisi petani dalam menghadapi berbagai tatangan dan masalah, untuk memperoleh tingkat produksi yang stabil serta upaya meningkatkan kesejahteraannya melalui pengelolaan tanaman terpadu. Petani menyadari dan merasakan, bahwa peningkatan produksi tidaklah menjamin untuk serta merta dapat mengangkat kesejahteraanya secara materi atau meningkatkan pendapatan, peningkatan produksi yang diinginkan adalah peningkatan produksi dengan investasi yang lebih kecil dan dengan output yang diperoleh lebih besar, artinya petani memperoleh pendapatan layak dari hasil pertaniannya. Peluang pengelolaan tanaman terpadu yang islami terbuka lebar, karena pada lokasi penelitian umumnya petani beragama Islam dan berbudaya yang islami, karena itu memudahkan dalam mensosialisasikan tentang etos kerja dan pengelolaan terpadu islami. Melalui etos kerja, petani muslim setempat dapat diteliti dan dicoba dalam melakukan pengelolaan tanaman terpadu dan bertujuan memperoleh kesejahteraan yang diukur dari sisi syar’ie. Potensi petani muslim untuk merubah sistem pengelolaan tanaman terpadu dari sistem konvensional (penggunaan pupuk kimia, racun dan obat kimia dalam memberantas hama, serta sistem kredit modal kepada petani), dapat dialihkan ke sistem etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu islami, dimakdudkan adalah melakukan pengelolaan berbasis syar’ie yang dimulai
dengan
melahirkan
niat
karena
Allah,
yaitu
menyerahkan
dan
menyampaikan kepada pemilik alam ini atas keinginan memulai pekerjaan. Niat ini merupakan doa kepada-Nya agar di dalam proses tumnbuh, berbunga dan berbuah
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
dari tanaman tersebut kepada-Nya yang mengaturnya. Pengelolaan tanaman terpadu islami adalah melakukan pengelolaan dengan berpedoman pada teknis pengelolaan tanaman, yaitu syarat-syarat tumbuh tanaman (kecukupan air tanaman, penggunaan pupuk organik, pencegahan hama tanaman dan ketepatan jadwal tanam), didalam proses pengelolaan tersebut peran petani muslim dapat menampilkan perilaku berbasis syar’ie (niat, akhlak, pengetahuan dan pengamalan). Pengamalan utama yang diharapkan dalam pengelolaan terpadu islami tersebut adalah, menyadari dan mampu mengikuti petunjuk dari pembina pertanian, pembina irigasi serta petunjuk baik dari pemerintah yang berkaitan dengan lingkungan sosial dan ketertiban masyarakat petani. Terhadap struktur nilai produksi dimaksudkan adalah sistem irigasi yang terstruktur, terdiri dari irigasi teknis, irigasi semi teknis, dan irigasi sederhana. Pengelolaan struktur irigasi tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan dalam pengelolaannya, karena itu diperlukan keterampilan dan pengetahuan dari pengelolanya, dalam hal ini pengelolaan irigasi yang terkait dengan sistem pengaturan dan pengukuran kebutuhan air untuk tanaman padi dan palawija, pengaturan tersebut untuk distribusi air irigasi yang merata dan terjangkau, sedang pengukuran air adalah untuk menentukan jumlah debit air di saluran untuk kebutuhan tanaman sesuai umur tanaman. Usaha optimal pengelolaan tanaman terpadu bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman yang dapat pula meningkatkan pendapatan petani hingga dapat merubah kesejahteraan petani, kesejahteraan dalam pengelolaan tanaman terpadu islami adalah kesejahteraan dari pandangan syar’ie berbasis Qur’ani dan as-Sunnah. Islami dalam pengelolaan tanaman terpadu, dimaksudkan adalah petani didalam melakukan pengelolaan tanaman terpadu yang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
dimulai dengan niat suci, dilakukan dengan penerapan pengetahuan maupun teknologi pengelolaan tanaman, dan dengan penampilan akhlak mulia maka pengelolaan tanaman akan mewujudkan produksi yang berkualitas, gambaran ini bukan hanya impian, tetapi jika benar-benar dilakukan secara sungguh-sungguh, maka terwujud suatu sistem pengelolaan tanaman yang lebih baik dari biasanya dengan produk akhir adalah kesejahteraan bagi keluarga petani muslim (versi Syar’ie) Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap etos kerja islami namun belum mewujudkan pengaruhnya yang signifikan terhadap pengelolaan tanaman, dapat diartikan bahwa etos kerja memerlukan proses secara bertahap. Etos kerja dibangun dari kebiasaan masyarakat dan
kebiasaan tersebut hanya dapat dirubah dengan
melakukan kebiasaan pula, kebiasaan yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan pengelolaan tanaman terpadu antara lain kebiasaan mengikuti jadwal tanam, memelihara jaringan irigasi, bekerja sama dengan kelompok tani lainnya, serta yang diatur dalam tata dan pola tanam dan ditetapkan oleh pemerintah secara formal dilakukan penyuluhan oleh penyuluh pertanian. Kondisi dan harapan tersebut diatas, masih berbeda keadaan sesungguhnya, pengelolaan tanaman terpadu yang dilakukan petani saat ini, masih mengikuti versi konvensional, yaitu penggunaan pupuk anorganik, penggunaan obat pestisida dan racun pemberantas hama, penggunaan bibit berlebel, serta mengikuti bimbingan penyuluh pertanian. Keberhasilan sistem konvensional cukup menggembirakan dari sisi produksi. Namun pada sisi
pendapatan, petani masih pada posisi kurang
memuaskan, oleh karena itu studi pengaruh etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu islami terhadap struktur nilai produksi dan kesejahteraan keluarga petani
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
muslim di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, menjadi alternatif jalan keluar untuk kesejahteraan keluarga petani. Sementara secara nasional kementerian pertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan adalah dengan melakukan swasembada beras. Program pemerintah tersebut secara nasional telah dijabarkan ke daerah provinsi dan kabupaten. Untuk mendorong swasembada tanaman pangan di masingmasing daerah, khususnya di Kabupaten Luwu, dapat dilihat potensi dan peluang untuk menuju ke ketahanan pangan, dimana target kebutuhan sendiri, stok cadangan, dan pemasaran lokal dan ekspor antar daerah lebih berpeluang meningkatkan pendapatan petani pada sisi pemasaran. Keseimbangan antara peningkatan produksi dengan pertambahan penduduk dan tingkat pertumbuhan pendapatan masyarakat, peningkatan produksi dipacu oleh teknologi pertanian, sarana dan prasarana irigasi serta ketersedian lahan (luas baku), sedang peningkatan pendapatan petani mengikuti pertumbuhan ekonomi daerah. Pengukuran kemajuan perkonomian adalah dengan mencermati nilai dan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun berjalan. Sektor pertanian berada pada urutan terendah rata-rata yaitu sebesar 3,30 persen, sementara sektor perdagangan pada urutan tertnggi rata-rata sebesar 20,49 persen (data tahun 2005-2008, BPS Kabupaten Luwu), sedang prosentase kontribusi PDRB persektor ekonomi atas dasar harga berlaku, memperlihatkan sektor pertanian menempati urutan tertinggi, sebesar 52,57 persen (29,99% kontribusi dari perkebunan,12,19% tanaman bahan makanan dan 8,10 % dari sub sektor perikanan). Gambaran data tersebut mengindikasikan bahwa angkatan kerja pada mata pencaharian pertanian didominasi pada sektor pertanian atau sekitar 65 persen dengan nilai PDRB perkapita sebesar 8.316.218 rupiah. Kondisi struktur ekonomi mempengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai berikut :
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
Indeks pembangunan manusia Kabupaten Luwu sebesar 71,8 (2005). Berdasarkan kriteria UNDP nilai IPM kurang dari 51 digolongkan sebagai IPM sedang, nilai IPM antara 51 sampai dengan 79 (51-79) digolongkan tinggi (sumber : BPS Kab. Luwu 2004-2005). Tahun 2011 IPM Kabupaten Luwu 74,42. Komponen IPM mengikuti model pembangunan dengan 3 pilihan yang sangat esensial untuk dipenuhi, yaitu : 1. Hidup sehat dan umur panjang, 2. Memiliki ilmu pengetahuan, 3. Memenuhi standar kehidupan yang layak. Ketiga pilihan yang esensial tersebut dapat tercermin dari komponen-komponen indeks pembangunan, yaitu indeks kesehatan, indeks pendidikan, indeks paritas daya beli atau dikenal dengan komponen PPP (Puschasing Power Parity). Bertolak dari daya beli masyarakat khususnya petani tanaman pangan (padi), sangat terkait dengan perolehan produksi lahan garapan petani. Kabupaten Luwu dikenal sebagai lumbung padi yang cukup potensial dan menjadi daerah penyangga ketahanan pangan di Sulawesi Selatan. Luas potensi lahan sawah adalah ± 36.477 ha yang terdiri dari irigasi teknis, irigasi semi-teknis, irigasi sederhana, daerah irigasi teknis berada di Kecamatan Lamasi, Bupon. Luas wilayah administrasi 3000,25 km2 yang terdiri dari 21 kecamatan dan pada tahun 2008 terjadi pemekaran desa menjadi 227 desa / kelurahan, kecamatan terbesar adalah Kecamatan Latimojong tercatat luasnya 467,75 km2 atau 15,59 % dari luas kabupaten Luwu, menyusul Kecamatan Basse Sangtempe dan Walenrang Utara dengan luas masing– masing sebesar 301,00 km2 dan 259,77 km2 adapun kecamatan terkecil adalah Kecamatan Belopa Utara dengan luas hanya 34,73 km2 atau hanya sekitar 1,16 %. Luas lahan sawah dari tiap wilayah kecamatan adalah luas baku yang perlu dipertahankan dari berbagai kebutuhan pembangunan dan berpeluang terjadi penurunan jumlah luas sawah baku setiap tahunnya, sementara lahan sawah adalah media penyerapan lapangan kerja masyarakat tani. Diketahui bahwa sektor pertanian
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
menyerap tenaga kerja terbanyak (65%) dibandingkan sektor lain (pertambangan, industri, jasa, perhubungan, dan sektor lainnya. Pendapatan rata – rata masyarakat (petani) baru mencapai Rp13.87 Juta/ tahun. Dari data tersebut, menunjukkan bahwa sektor tanaman padi masih berpeluang ditingkatkan produksinya dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi, data luas panen tahun 2008 seluas 56.988 ha dengan produksi 347.595,25 ton dengan produksi rata-rata 6,1 ton/ha. Jumlah penduduk Kabupaten Luwu sebanyak 324.229 jiwa, kenaikan jumlah penduduk pertahunnya mencapai 1-1,5%, pertahun. Jika dibandingkan kenaikan produksi padi setiap tahunnya, yaitu sebesar 0,8-1 ton/ha/tahun, keseimbangan antara pertambahan penduduk dengan peningkatan produksi belum menggembirakan. Kebutuhan bahan pangan khususnya beras, terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk dan peningkatan konsumsi perkapita, sementara itu peningkatan produksi beras saat ini terganjal oleh berbagai kendala antara lain konversi lahan sawah subur yang masih terus berjalan, penyimpangan iklim (anomaly iklim), gejala kelelahan teknologi (technology fatique), dan penurunan kualitas sumberdaya lahan (soil sickness) yang berdampak terhadap penurunan dan atau pelandaian. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan beras yang terus meningkat diupayakan terobosan teknologi budi budaya yang mampu memberikan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi usaha lainnya. Optimalisasi produktivitas padi di lahan sawah merupakan salah satu peluang peningkatan produksi, hal ini sangat dimungkinkan apabila dikaitkan dengan hasil padi pada beberapa daerah irigasi yang produksinya masih beragam dan belum optimal, rata-rata produksi 6,1 ton/Ha, sedangkan peluang produksi dapat mencapai 6-9 ton/ha Belum optimalnya produktivitas padi di lahan sawah antara lain disebabkan oleh rendahnya efisiensi pemupukan, belum efektif pengendalian hama penyakit, penggunaan benih kurang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
bermutu dan varietas yang dipilih kurang adaptif, sifat fisik tanah yang berbeda-beda serta pengendalian gulma kurang optimal. Untuk melakukan perubahan dari kondisi produksi rendah menjadi produksi optimal, maka peran petani, masyarakat dan pemerintah menjadi tumpuan harapan dalam merintis perubahan menuju peningkatan produksi padi yang berbasis potensi lahan (exiting) dan petani disertai etos kerja yang Islami, yang merupakan alternatif untuk melakukan perubahan ke pola tanaman terpadu yang lebih baik. Pengelolaan Tanaman Terpadu (Integrated Crop Management) atau lebih dikenal PTT padi sawah merupakan salah satu model atau pendekatan pengelolaan usaha tani padi dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi budidaya yang memberikan efek sinergis. Pengelolaan tanaman terpadu menggabungkan semua komponen usaha tani terpilih yang serasi dan saling komplementer untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Petani diharapkan lebih kreatif dan ulet dalam memanfaatkan lahan dengan meningkatkan indeks tanam, dimaksudkan adalah frekwensi tanam dapat diupayakan minimal tiga kali dalam setahun, dengan struktur pola tanam
yaitu padi, padi dan palawija, biasanya
pola ini sering
ditawarkan pada musyawarah musim tanam, namun belum dapat sepenuhnya dilakukan oleh petani, hingga saat ini masih umum dilakukan 5 kali tanam dalam 2 tahun di Kabupaten Luwu. Hambatan lain yang menjadi kendala untuk merubah pola tanam hingga dapat mencapai 3 kali tanam dalam satu tahun adalah faktor cuaca atau iklim dan sistem darainase persawahan. Curah hujan mengakibatkan areal persawahan tergenang dan tidak cepat terbuang, sehingga sulit dilakukan tanam palawija dan padi kondisi tersebut akan menggeser waktu jadwal tanam, khususnya di Kabupaten Luwu. Data luas wilayah, luas sawah, dan jumlah penduduk
di
Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, dapat disesuaikan seperti terlihat pada Tabel 1.3
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
Tabel 1.3 DATA LUAS WILAYAH, LUAS SAWAH DAN JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 Kecamatan (1)
Jumlah
Luas
Luas
Wilayah (Km2)
Sawah (Ha)
(2)
(3)
(4)
Penduduk (Jiwa)
1
LAROMPONG
225,25
1.068
18.381
2
LAROMPONG SLT.
131,00
864
16.267
3
SULI
81,75
1.725
19.115
4
SULI BARAT
153,50
626
8.403
5
BELOPA
59,26
936
10.850
6
KAMANRE
52,4
1.599
13.356
7
BELOPA UTARA
34,73
1.206
11.634
8
BAJO
68,52
2.358
11.554
9
BAJO BARAT
66,30
693
7.651
10
BASSESANG TEMPE
301,00
1.340
15.265
11
LATIMOJONG
467,75
1.170
6.677
12
BUPON
182,67
1.098
16.113
13
PONRANG
107,09
3.026
22.683
14
PONRANG SELATAN
99,98
2.395
20.774
15
BUA
204,01
997
27.533
16
WALENRANG
94,60
2.440
19.220
17
WALENRANG TIMUR
63,65
3.061
17.783
18
LAMASI
42,20
3.000
19.659
19
WALENRANG UTARA
259,77
2.913
18.528
20
WALENRANG BARAT
247,13
475
10.130
21
LAMASI TIMUR
57,65
3.487
12.653
3.000,25
36.477
324.229
JUMLAH
Sumber : Kabupaten Luwu dalam Angka, 2009.
Produksi yang dihasilkan dari panen setiap musim dengan jenis tanaman padi dan tanaman palawija serta tanaman lainnya, berupa luas panen, produksi dan hasil per hektar tanaman padi di Kabupaten Luwu, selama 2006-2008 seperti terlihat pada Tabel 1.4
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
Tabel 1.4 LUAS PANEN (HA), PRODUKSI PER HEKTARE PERTON, TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN, 2006 – 2008. Jenis Tanaman Crops
2006
(1) 1. Padi/ Paddy - Luas panen - Produksi - Rata-rata 2. Jagung/ Corn - Luas panen - Produksi - Rata-rata 3. Kedelai/ Soybeans - Luas panen - Produksi - Rata-rata 4. Kacang Tanah/ Peanuts - Luas panen - Produksi - Rata-rata 5. Kacang Hijau/ Small Green Pea - Luas panen - Produksi - Rata-rata 6. Ubi Kayu/ Cassava - Luas panen - Produksi - Rata-rata 7. Ubi Jalar / Sweet Potatoes - Luas panen - Produksi - Rata-rata Sumber : Kabupaten Luwu dalam Angka,
2007
2008
(2)
(3)
(4)
46.103.50 262.789.15 5.70
48.319 286.354.36 5.92
56.988 347.595.25 6.10
964 3.089.63 3.21
1.374 4.860.77 3.53
2.172 8.510.50 3.92
235 274.95 1.17
136 158.6 1.16
30 35.4 1.18
228 342 1.50
203 223.73 1.10
178 199.05 1.12
44 57 1.3
57 66.4 1.16
111 125.33 1.13
140 1.568 11
183 2.041.25 11.15
228 2.545.89 11.17
253 2.125.2 8.4
243 2.076.88 8.55
227 1.912.85 8.43
2009
Potensi lainnya yang menunjang ketahanan pangan adalah
melalui
pembangunan dan pengembangan irigasi untuk menambah produksi sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang setiap tahunnya meningkat. Sungai sebagai sumber air dapat dirancang untuk air keirigasi yang tersebar, baik ke
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
daerah ketinggian maupun ke daerah pedataran, keadaan topografi daerah akan menjadi bahan pertimbangan teknis maupun prospek keirigasian di Kabupaten Luwu. Sebaran sawah terletak pada bagian hilir, berdekatan dengan zona pantai dan hamparan tambak, daerah persawahan yang beririgasi teknis, semi teknis, dibelah oleh jalan provinsi yang menjadi akses ekonomi untuk tanaman pangan dari irigasi tersebut (Peta sebaran sawah, Lampiran 10 : 352). Ketinggian wilayah pada suatu daerah akan berpengaruh terhadap lingkungannya, utamanya terhadap daerah irigasi, karena dengan ketinggian wilayah akan memudahkan pada sistem distribusi air irigasi
sampai ke sistem pembuangan irigasi (Luas dan ketinggian wilayah,
Lampiran 3 : 326-327). Terkait dengan topografi, curah hujan yang jatuh ke irigasi teknis harus dibuang melalui sistem drainase yang telah dirancang sebelumnya, musim hujan dalam perencanaan jadwal tanam menjadi pertimbangan teknis yaitu pengaturan dan pengukuran jumlah dan waktu pemberian air irigasi,
air hujan
banyak berpengaruh pada sistem pengeloaan jaringan irigasi utamanya pada operasional pintu-pintu bangunan pembagi air, sebelum atau menjelang musim hujan para petugas irigasi secara rutin melakukan pemeriksaan kondisi jarigan dan dilakukan persiapan, untuk mengetahui besar dan prekwensi curah hujan dapat dilihat data curah hujanberikut : (Lampiran 14:356). Di Kabupaten Luwu curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim dan perputaran/ pertemuan arus udara, oleh karena itu, jumlah curah hujan beragam menurut data pencatatan stasiun pengamat, rata – rata curah hujan selama setahun sekitar 304,32 m per bulan. Potensi sumberdaya alam (sawah, curah hujan, sungai, dan kesuburan tanah) adalah unsur penilaian kelayakan dalam menyusun perencanaan pembangunan pertanian yang berkelanjutan, namun dari sisi
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
sumberdaya manusia (petani) masih perlu adanya peningkatan ilmu dan keterampilan khususnya didalam pengelolaan tanaman terpadu. Oleh karena itu peneliti berupaya menemukan metode yang dapat merubah kemampuan
petani yang lebih maju.
Melalui etos kerja islami, dapat diyakini bahwa petani di Kabupaten Luwu akan menemukan sistem pengelolaan tanaman terpadu yang dapat mewujudkan harapan petani. Peluang penerapan sistem etos kerja islami cukup beralasan antara lain sebagai berikut : 1.
Petani di Kabupaten Luwu umumnya beragama Islam
2.
Masyarakat petani tumbuh ditengah budaya dan adat yang berbasis religi
3.
Bercocok tanam tanaman padi dikenal sejak dulu dan turun temurun
4.
Semangat gotong – royong masih berpotensi
5.
Masyarakat Luwu memuji potensi sumberdaya alamnya dengan motto: WANUA MAPPATUO NAEWAI ALENA, Artinya : Negeri
Yang
Mampu
Menghidupi
Masyarakatnya
dengan
Kemandiriannya Etos kerja islami adalah salah satu metode yang dapat mempengaruhi petani dan merubah sistem pengelolaan tanaman terpadu yang lebih maju, Peluang untuk menerapkan etos kerja islami di Kabupaten Luwu cukup mendasar dimana keterkaitan antara nilai religi dan budaya mempunyai keeratan hubungan. Ini terbukti dengan adanya falsafah suku bugis Luwu yang sering disampaikan oleh tokohtokoh adat, dan agama yang mengaitkan etos kerja seorang dan dipahami sebagai kesungguhan kerja seorang dalam menunaikan niat dan tujuan pekerjaan yang ditekuninya. Kesungguhan kerja tidaklah berdiri sendiri melainkan ditopang oleh niat ikhlas yang disandarkan kepada Yang Maha Kuasa Allah SWT, sebagai sebuah
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
kekuatan yang dahsyat dan tersimpan dalam jiwa seorang muslim. Adapun falsafah budaya tersebut adalah sebagai berikut: Dalam Bahasa Bugis: Tuwoi Tanae Nasaba’ Tau, Tuwoi Taue Nasba’Nyawa, Tuwoi Nyawae Nasaba’ akkaleng, Tuwoi Akkalengnge Nasaba’Paddissengeng, Tuwoi Paddissengen Nasaba Amala’ Tuwoi Amala’e Nasaba’ Attunru-tunrung Dalam Bahasa Indonesia: Hidup Tanah Karena Manusia,Hidup Manusia Karena Nyawa, Hidup Nyawa Karena pemikiran, Hidup pemikiran,karena Ilmu, Hidup Ilmu Karena Pengamalan, Hidup Pengamalan karena Kesungguhan kerja Etos kerja berbasis budaya lokal mengartikan sebagai sebuah kesungguhan kerja, diiringi dengan kesabaran dan keuletan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan yang dicita-citakan, seorang yang bersungguh akan menyisihkan semua kendala dan tantangan yang ditemukan dalam bekerja, kesungguhan kerja membuat seorang lebih focus dan berorientasi penyesaian masalah, yang dipikirkan hanyalah ke kesuksesan. Etos kerja islami yang dilandasi oleh niat yang suci, dikelola dengan pengetahuan yang cerdas, disampaikan dengan akhlak mulia serta diamalkan dengan jujur. Etos kerja islami adalah pemacu kinerja petani dalam pengelolaan tanaman terpadu hingga dapat menuai harapan yang diinginkan. Petani berprestasi dan tangguh banyak membantu upaya pemerintah dalam mensukseskan program swasembada pangan, khususnya di Kabupaten Luwu. Namun demikian terdapat juga perilaku petani yang cenderung kurang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan memandang produksi adalah satu-satu tujuan, walau merugikan lingkungan dan orang lain serta bertindak menurut keinginan dan kepentingan sendiri. Bahwa masyarakat tani sampai saat ini masih mengenal kebersamaan dalam memecahkan masalah dilingkungannya, baik pada tingkat usaha tani, masalah yang sering dijumpai adalah yang berkaitan dengan fisik irigasi dimana masih ditemukan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
adanya pengrusakan bangunan irigasi serta pengembalan ternak pada areal irigasi, sedang dalam pengelolaan tanaman, masih ditemukan petani yang tidak disiplin dalam menepati jadwal tanam, jenis varietas anjuran, serta membuka dan menutup pintu bangunan irigasi. Sasaran pokok adalah memperbaiki jaringan irigasi saluran tersier, menormalisasi saluran air sepanjang daerah irigasi yang menjadi tanggung jawab masing – masing kelompok, penggalangan untuk kerja gotong royong dalam rangka kordinasi antar kelompok, mengajak masyarakat untuk gotong royong yang disampaikan melalui mesjid (biasanya pada hari Jum’at) atau pada tempat ibadah lain.
Penetapan jadwal gotong royong dilakukan seminggu sebelumnya agar
masyarakat tani mengetahuinya. Semangat kebersamaan masih kita jumpai didaerah ini dan masih lestari, semangat gotong royong memang diakui mengalami pergeseran nilai yang cenderung menurun, ini diduga pengaruh teknologi dan tingkat ekonomi masyarakat serta banyaknya proyek pemerintah yang dalam pelaksanaannya berorientasi proyek. Pemerintah menyadari bahwa semangat gotong royong masyarakat mulai memudar, hal ini disadari oleh pemerintah dan dirasakan saat program revitalisasi pertanian, kegiatan yang berorientasi pada paket swakelola pada tingkat usaha tani. Seperti proyek – proyek irigasi P3DT (Pembangunan Prasarana Pendukung Daerah Tertinggal) yang dilaksanakan masyarakat desa, semangat musyawarah masih erat dengan sistem pola kebersamaan, ini terlihat dari sistem pengambilan keputusan kelompok tani/ P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) dalam memutuskan sebuah rencana khususnya tata dan pola tanam padi irigasi, seperti menetapkan jenis varietas. Petani memilih varietas bukan hanya faktor mutu varietas tersebut, tetapi mempertimbangkan faktor pemeliharaan dan syarat tumbuh dari varietas tersebut. Jika varietas kualitas tinggi membutuhkan tingkat teknologi maju, maka petani
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
merasakan kesibukan untuk mengurus benih unggulan dibandingkan dengan benih biasa yang tingkat pengelolaannya cukup sederhana. Karena itu ada kecenderungan memilih varietas yang biasa karena masih memiliki waktu, untuk mengerjakan urusan lainnya. Mereka memandang bahwa dengan varietas biasa mereka masih mempunyai waktu untuk kegiatan lain, mereka cenderung berorientasi kepada pemenuhan ekonomi keluarga, ini dapat dipahami karena dari pihak lain,
baik
pemerintah maupun swasta, belum nyata keberpihakan untuk kesejahteraan ekonomi keluarga
petani.
Kondisi
nyata
tersebut
perlu
menjadi
perhatian
untuk
memperhitungkan bagaimana sikap dari petani terhadap teknologi. Sisi buram petani padi, antara lain, melakukan penyadapan air irigasi secara liar dan ilegal yang dapat memicu kerusakan sistem distribusi air irigasi. Perilaku tersebut dapat berdampak buruk pada kualitas tanaman dan produksi. Ada lagi perlakuan di lingkungan individu petani yang biasanya merugikan petani tetangga petak sawahnya. Pada saat melakukan perbaikan pematang sawah, terkadang petani menggali pematang sawah petak tetangganya untuk memperluas sawahnya dengan cara mencangkul bagian dalam pematang dan memindahkannya ke sebelah pematang petak sawah tetangganya. Perilaku tersebut tak terpuji karena secara terselubung mengambil luas petak sawah orang lain. Perilaku lain petani adalah merusak bangunan irigasi dengan membiarkan ternaknya berkubang di saluran irigasi. Mengubangkan ternak disaluran akan mempengaruhi sistem distribusi air, sehingga pengaturan dan pengukuran air sudah diluar perencanaan semula. Kondisi carut – marutnya pemberian air akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal. Bercocok tanam padi bagi masyarakat Luwu bukanlah hal yang istimewa, mereka mengenal tanaman padi sejak dari dulu. Cara tanam, persemaian dan panen adalah budaya yang turun temurun dari generasi ke generasi membentuk masyarakat setempat yang menyatu
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
dengan tanaman pangan tersebut dan setiap kelompok keluarga dapat mengolah lahan mulai dari persemaian benih. Pengolahan sawah bisa dilakukan oleh anggota keluarga. Pengolahan sawah dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana, membajak lahan dengan menggunakan hewan ternak. Jika sawah telah diolah dan lahan persemaian sudah siap, maka bibit diangkat di persemaian untuk siap tabur, selama proses Pekerjaan tersebut biasanya petani dibantu oleh keluarga (istri dan anak) dalam rangka tanam secara serentak, dan sebelumnya telah menetapkan jadwal tanam melalui proses musyawarah. Pekerjaan rutin ini dilakukan sebagai pekerjaan pokok. Di samping itu, petani sebagai anggota masyarakat juga menyisihkan waktunya untuk mengikuti beberapa acara yang sering diselenggarakan oleh kelompok masyarakat lainnya. Kesibukan petani untuk mengatur waktunya baik untuk pekerjaan pokok maupun kegiatan sosial kemasyarakatan dilakukan dengan penuh semangat bersama anggota keluarganya. Peran anggota keluarga sangatlah penting, terutama istri petani yang sibuk mengurus persiapan dan kelengkapan kerja, bakti sosial lainnya. Kelangsungan kegiatan seorang petani juga didorong oleh semangat kebersamaan dari lingkungan tetangga, sahabat dan handai taulan serta pemerintah (desa/dusun) sebagai pengatur dan mengayomi masyarakat. Gambaran perilaku petani didalam mengelola sawah dan tanaman padi tersebut, adalah mencurahkan kemampuan individu dan kelompok sebagai upaya maksimal yang dilakukan untuk memproduktifkan lahan, sebagai sumber penghidupannya. Kesungguhan kerja (etos kerja) yang terlihat dalam pengelolaan tanaman terpadu pada dasarnya, adalah potensi alami yang dimiliki oleh petani dan jika diamati merupakan turunan dari perilaku sosial budaya setempat dan pengaruh nilainilai keagamaan (Islam) yang telah terbangun sejak dulu, perilaku dan cara kerja petani, khususnya petani di Kabupaten Luwu merupakan sistem
pengelolaan
tanaman terpadu yang eksisting (tradisional) dan jika dibandingkan cara
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
pengeloloana tanaman terpadu model petani “modern” (petani maju ) berikut, perbedaan pengelolaan tanaman terpadu tradisional dengan sistem pengelolaan tanaman terpadu ditinjau dari variabel –variabel penelitian sebagai berikut : Variabel Etos kerja islami petani adalah cara kerja petani berbasis Qurani dan As-Sunnah, wujudnya adalah bekerja dengan sungguh -sungguh, sabar dan ikhlas dalam bekerja, taat dan patuh kepada pemerintah (penyuluh, petugas pengairan, pemerintah setempat) yang menegakkan keadilan dan berusaha secara optimal dalam mengelola lahan dan tanaman, kemudian bertawakkal kepada Allah SWT. Etos kerja petani versi konvensional dikenal dengan pemberdayaan petani, petani dibina melalui bimbingan teknis (berupa cara pengunaan pupuk, memelihara dan mencegah serangan hama, teknik mengaturan dan mengukur kebutuhan air untuk tanaman)
dan nonteknis, (berupa pembentukan kelompok organisasi petani,
kegotong-royongan, musyawarah, dan menggalang kerja sama antar petani dan kelompok). Variabel pengelolaan tanaman terpadu versi konvensional, adalah mengelola tanaman dan lahan pertanian dengan menerapkan teknologi rekayasa tanaman dan peningkatan unsur hara tanah melalui adopsi pupuk kimia, serta memberantas hama tanaman dengan penggunaan obat racun hama pengganggu. Variabel pengelolaan tanaman terpadu versi syar’ie (islami), lebih mengutamakan perlindungan lingkungan dari penggunaan unsur kimia dan memilih bahan pupuk berbasis bahan alami (natural), penggunaan air irigasi yang efesien. Aktifitas
seorang
petani
memberikan
dukungan
untuk
kelangsungan
penyelenggaraan penyuluhan yang merupakan sebuah sistem, untuk mewujudkan tanaman padi sebagai sumber hidup dan pendapatan bagi petani. Kegiatan penyelenggaraan tanam padi, tidak lepas dari budaya yang sudah menjadi tradisi dan menjadi bagian dari rangkaian proses turun tanam dan panen yang merupakan perekat persatuan antar petani. Para petani berkumpul dan melakukan doa bersama
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
memohon kepada Allah SWT yang dihadiri oleh pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh adat, para kelompok tani untuk mendengarkan keputusan-keputusan adat, keputusan komite irigasi serta beberapa kesepakatan antar petani dan kelompok. Musayawarah ini dikenal, dengan sebutan musyawarah “Tudang Sipulung “(duduk bersama bermusyawarah) yang memuat perencanaan dan pengaturan pola dan tata tanam padi, Musyawarah Tudang Sipulung ini, membangun kekokohan persatuan petani dalam menunjang keberhasilan tanaman padi, ini berarti komponen budaya dan religi sebagai perekat persatuan antar petani, masyarakat dan pemerintah sehingga kelangsungan proses pengelolaan tanaman padi dapat dipetahankan, dilestarikan untuk memperoleh hasil yang lebih memuaskan. Variabel struktur nilai produksi versi konvensional struktur nilai produksi adalah suatu susunan yang teratur dari suatu sistem, pada sistem irigasi lebih dekat dengan pengertian pembagian sistem irigasi, masing-masing (irigasi teknis, irigasi semi teknis dan irigasi sederhana). Pengelolaan sistem irigsi terhadap struktur nilai produksi dilakukan menurut pengalaman tradisional, antara lain : pada tahap pengolahan lahan dengan alat olah sawah yang sederhana, menggunakan hewan untuk
bajak sawah, pemberian air dengan sistem pengenangan secara kontinyu
(terus menerus), menanam bibit padi yang sebelumnya dipersiapkan tanam benih pada lahan dan luas tertentu, selanjunya benih tumbuh menjadi bibit jadi dan siap tanam. Variabel struktur nilai produksi pengelolaan versi islami, pada dasarnya pengelolaan lahan beririgasi teknis, semi teknis dan sederhana sama dengan pengelolaan konvensional, hanya saja pada pengelolaan versi islami lebih menekankan pada kesungguhan petani (tepat waktu tanam, tepat bibit anjuran, pengelolaan air irigasi secara terpadu dan tidak melakukan penyadapan air secara liar, memelihara saluran, semuanya dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan ).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
Variabel kesejahteraan keluarga petani muslim, kesejahteraan versi konvensional diukur dari materi (harta) dan uang yang diperoleh petani dalam mengelola tanaman padi dan lahan sawah., sedang kesejahteraan dalam versi Islam adalah, diukur dari Agama atau keimanan (hifzhud din), Jiwa (hifzhun nafs) diwujudkan dalam sandang dan pangan, tempat tinggal, kesehatan dan fasilitas lainnya.
Akal
(hifzul-aql),
meliputi
pendidikan,
pelatihan,
pengembangan
sumberdaya manusia, keturunan (hifzul –nasl) meliputi pendidikan anak/turunan, tunjangan kelahiran, kedermawanan sosial, dan harta (hifzul-maal) meliputi pendapatan yang layak, adil kesempatan berusaha, serta kehalalan rezeki. Kesejahteran yang dimaksud cenderung bersifat ekonomis dan mampu memperoleh kebahagian dunia akhirat. (Sumber: Zadjuli, 2009 : 35 ). Dari uraian dan perbedaan versi konvensional dan versi islami dapat diketahui gup research (perbedaan penelitian konvensional dan syar’ie ) sebagai berikut : Pengelolaan tanaman terpadu versi konvensional, lebih berorientasi pada peningkatan produksi semata dan mengabaikan kelestarian lingkungan, serta belum berpihak pada kesejahteraan petani, investasi untuk peningkatan produksi padi cukup membebani
petani.
Sedang
pengelolaan
tanaman
terpadu
islami,
lebih
mengutamakan penggunaan pupuk alami (bahan natural), penggunaan air irigasi secara efesien melalui pengaturan dan pengukuran debit irigasi, dan menghindari penggunaan pupuk kimia, membangun kelompok tani berbasis islami sebagai wadah pemersatu kelompok. Kebijakan harga gabah oleh pemerintah diharapkan menguntungkan petani. Problem research, bahwa program peningkatan produksi untuk mencapai swasembada beras, bertujuan meningkatkan produksi dan produktivitas. Sulawesi Selatan adalah Provinsi pertama di luar Jawa yang melaksanakan gerakan peningkatan produksi padi melalui Demonstrasi Massal Swa
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23
Sembada Bahan Makanan (Dema SSBM) dikenal sejak tahun 60 an, (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian No. 5, 1999). Program lain dari usaha pemerintah Sulawesi selatan adalah “Pengkajian Sistem Usahatani Padi pada Ekoregional Lahan Sawah (Sutpa) di Sulawesi Selatan adalah usaha pemerintah meningkatkan produksi, program lainnya yang digagas pemerintah di Sulawesi Selatan, adalah program “Lappo Ase” (Tumpukan Padi) dapat diartikan ketersediaan stok pangan (Beras), juga adalah program pemerintah dalam upaya peningkatan produksi padi pada tahun 80 an, program lainnya berupa Insus, suprainsus (tahun 90 an) tidak lain adalah upaya pemerintah pada sektor tanaman pangan untuk peningkatan produksi padi dan pada akhir tahun 90 an dan
tahun
2000 an muncul berbagai program yang
tergolong sistem intensifikasi antara lain Insus, Supra Insus dan (The System of Rice intensification-SRI) dan pengembangan produksi padi berkelanjutan , yaitu peran bahan organik dalam peningkatan produksi padi berkelanjutan mendukung ketahanan pangan nasional, semua program yang diupayakan oleh pemerintah baik program daerah, regional dan nasional, bertujuan untuk meningkatkan produksi padi, namun hingga saat ini kesejahteraan petani melalui peningkatan produksi belum menggembirakan dan masih tetap berpendapatan rendah, menjadi masalah bahwa dengan peningkatan produksi belum menjamin
mengikutkan peningkatan
pendapatan petani dan kesejahteraan petani, walau dengan sistem intesifikasi dan konvensional, kondisi tersebut masih nyata dilapangan. Berdasar uraian latar belakang diatas, maka dalam studi penelitian ini, dirumuskan judul sebagai berikut: Pengaruh Etos Kerja Dan Pengelolaan Tanaman Terpadu Islami Terhadap Struktur Nilai Produksi Dan Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim Di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan”.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan topik kegiatan penelitian ini, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah etos kerja islami berpengaruh terhadap pengelolaan tanaman terpadu? 2. Apakah etos kerja islami berpengaruh terhadap struktur nilai produksi petani? 3. Apakah etos kerja islami berpengaruh terhadap kesejahteran petani muslim pada daerah irigasi di kabupaten Luwu ? 4. Apakah pengelolaan tanaman terpadu berpengaruh terhadap srtuktur nilai produksi.? 5. Apakah pengelolaan tanaman terpadu berpengaruh terhadap kesejahteraan petani muslim pada daerah irigasi di Kabupaten Luwu? 6. Apakah struktur nilai produksi berpengaruh terhadap kesejahteraan petani muslim pada daerah irigasi di Kabupaten Luwu? 7. Apakah norma Al-qur’an yang terdapat dalam Q.S. Ar-Rad [13]: 11, QS.Hud [11]:115, QS.An-Najm [53]:39 dan, QS. Al-Bayyinah [95]:5 telah di emplimentasikan oleh petani muslim pada daerah irigasi di Kabupaten Luwu? 8. Apakah norma Al-Qur’an yang terdapat dalam ,QS. Al-Jum’uah [62] : 10, QS. Al-Baqarah [2] : 11-12, QS.Al-Ma’idah [5] : 2 dan dapat diimplementasikan oleh petani dan masyarakat muslim lainnya?. 9. Apakah norma Al-Qur’an yang terdapat dalam, QS.Al-Isra [17] : 36, QS. AlJaatsiyah [45] :13, QS. Al-Zukhruf [43] : 11, QS. Qaaf [50] : 9, QS. Al-Isra [17] : 27 dan Sunnah Rasulullah, dapat diimplementasikan oleh petani dan masyarakat muslim lainnya?
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
1.3
Tujuan Studi Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka dalam studi
penelitian ini dapat disusun tujuan penelitian sebagai berikut: 1.
Menguji dan menganalisis Pengaruh etos kerja Islami terhadap pengelolaan tanaman terpadu pada daerah irigasi di Kubupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.
2.
Menguji dan menganalisis pengaruh etos kerja islami terhadap struktur nilai produksi pada daerah irigasi di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.
3.
Menguji dan menganalisis pengaruh etos kerja islami terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim pada daerah irigasi di kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.
4.
Menguji dan menganalisis Pengaruh Pengelolaan tanaman terpadu terhadap struktur nilai produksi lahan pada daerah irigasi Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.
5.
Menguji dan menganalisis pengaruh pengelolaan tanaman terpadu terhadap kesejahteraan petani muslim pada daerah irigasi di kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.
6.
Menguji dan menganalisis pengaruh struktur nilai produksi terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim pada daerah irigasi di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.
7.
Menggambarkan dan membahas etos kerja Islami Petani pada daerah irigasi Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengimplementasikan nilainilai ajaran Islam seperti terkandung dalam Al-Qur’an surah Ar-Ra’d [13]:11, QS.Hud [11]:115 , An-Najm [53] : 39, Al-Bayyinah [98]:5 dan Sunnah Rasullullah berupa keteladanan Rasulullah dalam bekerja.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
8
Menggambarkan dan membahas etos kerja Islami petani pada daerah irigasi di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengimplementasikan nilainilai ajaran Islam seperti terkandung dalam Al-Qur’an, QS. Al-Jum’uah [62]:10, QS. Al-Baqarah [2]:11-12, QS.Al-Maa’ida [5]:
2 dan Sunnah Rasulullah
”Sesungguhnya suatu perbuatan tergantung dari niatnya.serta tuntunan-Nya. 9
Mengambarkan dan membahas pengelolaan tanaman terpadu Islami petani pada daerah irigasi di Kabupaten Luwu Propinsi Sulawesi Selatan dalam mengimplementasikan nilai-nilai ajaran Islam seperti terkandung dalam AlQur’an, QS.Al-Isra [17] : 36 QS. Jaatsiyat [45] : 13,QS. Al-Zukhruf [43] : 11, QS.Al-Qaaf [50] : 9 , QS. Al-Isra [17] : 27, dan Sunnah Rasulullah berupa ajaran dan tuntunan
1.4. Manfaat Studi Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat disusun manfaat penelitian sebagai berikut: 1.
Untuk dapat digunakan dalam pengembangan Ilmu Ekonomi Islam terkait dengan agronomi tanaman padi, lingkungan dan kesejahteraan petani.
2.
Sebagai sumbangan pikiran untuk pengambilan kebijakan pemerintah khususnya ketahanan pangan nasional dan daerah serta masyarakat.
3.
Untuk memberikan mostivasi kepada para penulis karya ilmiah dari berbagai pihak yang melakukan penulisan karya-karya ilmiah lebih lanjut.
4.
Menguji dan menganalisis Pengaruh Pengelolaan tanaman terpadu terhadap struktur nilai produksiLahan pada daerah irigasi
Kabupaten Luwu Provinsi
Sulawesi Selatan.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Etos Kerja Islami Etos berarti watak seorang atau kelompok manusia yang berniat dan berkemauan disertai dengan semangat yang tinggi untuk mewujudkan suatu cita– cita. Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam materi maupun non materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah kedunian atau keakhiratan. (Ryan Arif,2012) Etos kerja dalam pandangan al-Qur’an adalah potensi seorang atau kelompok dalam bekerja
dan bersungguh-sungguh menghadapi pekerjaannya, ini berarti
mencurahkan perhatian untuk keberhasilan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan kepadanya (pelaku kerja). Di dalam al-Qur’an terdapat kata yang artinya kerja sebagaimana QS. At-Taubah[9]: 105 yang artinya” “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan.” Berdasar kata “bekerjalah” memberikan pemahaman, bahwa Allah SWT telah menyuruh manusia untuk bekerja dan pekerjaan tersebut akan dilihat dan dipertanggung jawabkan, baik kepada manusia terlebih dihadapan Allah SWT. Pekerjaan mempunyai nilai kualitas, kuantitas dan batasan waktu, adalah kewajiban bagi seorang atau kelompok untuk bekerja profesional, artinya bekerja menurut prosedur, aturan dan ilmu atau teknis pekerjaan tersebut, bekerja profesional
27 DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
adalah yang diinginkan oleh semua pihak, karena hasil pekerjaan akan digunakan baik tehadap diri sendiri maupun kepada orang lain. Bekerja yang baik harus dibiasakan, karena memerlukan perhatian sungguhsungguh sehingga diperlukan persiapan dan perencanaan, terkait tempat (lokasi), jumlah pekerjaan, kondisi lingkungan, serta pasagan kerja (orang lain) yang terkait dengan pekerjaan tersebut, kesesuaian pekerjaan dengan komponen sasaran akan mengantarkan hasil yang memuaskan. Perencanan kerja sangat perlu dilakukan, karena akan mengatur langkah kerja yang efektif dan efesien sehingga dibutuhkan strtegi yang diatur dalam jaringan kerja (net work planning), konstruk jaringan kerja tersebut disusun menurut prioritas, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan kegiatan. Penampilan rancangan kerja haruslah dapat diwujudkan sesuai rencana, karena itu dibutuhkan semangat kerja yang didorong oleh kekuatan iman dan taqwa yang berisi unsur kesabaran dan keikhlasan, kesabaran sebagai memacu keuletan dan kesungguhan kerja (etos kerja), keikhlasan menangkal godaan rasa rendah diri seorang, godaan materi sebagai harapan memenuhi kebutuhan, godaan perlakuan tidak adil dan lain-lain godaan yang dapat mempengaruhi dan menyurutkan semangat kerja yang pada gilirannya akan menggagalkan tujuan pekerjaan. Konsep kerja dalam Islam, di mana kemuliaan seorang manusia itu bergantung kepada apa yang dilakukannya, karena itu suatu amalan (pekerjaan) bertujuan ganda, yaitu selain memperoleh keberkahan dan kesenangan dunia, juga untuk keselamatan di akhirat kelak. Kerja dalam Islam bukanlah semata untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup di dunia, tetapi bekerja karena Allah, adalah kerja yang di ridhahi dan berberkah, dalam arti bekerja mencari rezeki untuk menghidupi diri
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
dan keluarga, tetapi bekerja pada pilihan
pekerjaan yang halal dan baik untuk
memperoleh keberkahan baik untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Etos kerja islami bertumpu pada akhlak karimah. Umat Islam khususnya akan menjadikan akhlak sebagai kekuatan bathin yang terus menyala dan mendorong langkah kehidupan pada jalan yang lurus. Semangat adalah minallaah, fii sabiilillaah, ilallaah (dari Allah, di jalan Allah, dan untuk Allah). Ketiga bingkai tersebut akan menggiring seseorang untuk tetap berada dalam koridor akhlaqul kariimah, yang ditandai dengan keikhlasan beramal atau berbuat. Rasulullah SAW, menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketaqwaan. Rasul bekerja bukan untuk kekayaan duniawi. Beliau bekerja untuk meraih keridhaan Allah SWT. Bekerja adalah manifestasi amal shaleh, maka kerja adalah ibadah. Bekerja adalah bagian dari perubahan, merubah dari ketertinggalan menuju ke kemajuan yang diridha Allah SWT, semangat kerja adalah kekuatan untuk melakukan perubahan, sebagaimana perubahan yang diinginkan oleh petani yaitu peningkatan kesejahteran keluarga petani muslim, karena hanya dengan upaya merubah nasib sendiri, itulah yang diridhahi-Nya.Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. ArRad [13]:11
öΝÍκŦàΡr'Î/ $tΒ (#ρçÉitóム4©®Lym BΘöθs)Î/ $tΒ çÉitóムŸω ©!$# χÎ) 3 Artinya,“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Dep. Agama RI, 2007 : 250) pada ayat lain Allah SWT berfirman:
∩⊂®∪ 4©tëy™ $tΒ ωÎ) Ç⎯≈|¡ΣM∼Ï9 }§øŠ©9 βr&uρ Artinya, “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya” (QS. An – Najm [53]: 39). (Dep. Agama RI, 2007 :527)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
Pandangan ayat tersebut, menunjukkan bahwa dengan bekerja untuk berubah yang lebih baik dari keadaan semula adalah sebuah kemajuan, perubahan ini adalah hasil yang diperoleh dari kesungguhan kerja, untuk mendapatkan perubahan dari hasil usaha tersebut, tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya unsur keikhlasan dari seorang yang bekerja, keikhlasan adalah kekuatan dari dalam hati seorang yang tak surut dari terpaan godaan dari luar. Melakukan perubahan tidak semudah membalik telapak tangan, namun dengan niat suci disertai prasangka optimis terhadap keberhasilan kerja adalah sebuah petunjuk dari-Nya untuk sukses, jika seorang petani dari awal berniat untuk melakukan pengelolaan sawahnya secara sempurna, dan tekad ini diteruskan dengan bekerja keras dan bersungguh-sungguh, maka padanya akan diberikan oleh Allah SWT limpahan pertolongan dan kemudahan urusan, kesungguhan yang dimaksud adalah melakukan pekerjaan dengan memanfaatkan dan mencurahkan semua potensi dari
seorang,
berupa potensi waktu, pikiran dan tenaga tanpa mengabaikan
kewajibannya sebagai seorang petani muslim. Upaya maksimal adalah jalan rintisan menuju keberhasilan kerja, karena itu semangat kerja senantiasa dipelihara dan dipertahankan melalui penggunaan ilmu dan pengalaman kerja, akan membantu tercapainya tujuan kerja seorang. Kerja yang baik adalah bekerja dengan tujuan yang jelas, karena itu membutuhkan tenaga, waktu dan
harapan, seorang bekerja tanpa melihat adanya nilai harapan yang akan
didapatkan dari pekerjaan tersebut, biasanya akan menyurutkan semangatnya untuk bekerja pada kegiatan lain, sementara pekerjaan dihadapannya semakin banyak dan bertumpuk Penampilan kerja dengan memandang nilai harapan yang kurang menguntungkan secara ekonomi dan mempengaruhi kegairahan kerja, bahkan cenderung berhenti bekerja. Pandangan cara kerja tersebut di atas kurang tepat, jika dipandang dari sisi islami, karena sesungguhnya bekerja yang baik adalah bekerja
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
yang disertai dengan keikhlasan dari seorang, keikhlasan merupakan kekuatan morel yang dapat menggeser godaan, berupa nilai materi, nilai pujian, nilai harapan dan yang ada hanyalah dari dan untuk Allah semata. Definisi ikhlas menurut para ulama memang berbeda-beda, namun tujuannya tetap sama, yaitu mengikhlaskan berbagai aktifitas untuk mendekatkan diri kepada Allah saja. Ikhlas dalam pengertian bahasa adalah membersihkan dan membedakan segala sesuatu dari segala bentuk kotoran yang menghinggapi, maka apa saja yang kita lakukan, seharusnya semua menjadi bagian dari ibadah, sebab kelak diakhirat, semua yang kita lakukan akan diperhitungkan. Dalam keadaan seperti ini, maka niat ikhas mempunyai peran penting. Ikhlas adalah inti dari segala amal yang seseorang
dalam
melakukan
kita lakukan, karena ia terkait dengan niat
perbuatan,
perilaku
ikhlas
menjadi
penentu
pelaksanakan sebuah amal kebaikan, maka semakin besar keikhlasannya, semakin besar pula peluang amalannya diterima disisi Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman: QS.Al-Bayyinah [98]:5.
nο4θn=¢Á9$# (#θßϑ‹É)ãƒuρ u™!$xuΖãm t⎦⎪Ïe$!$# ã&s! t⎦⎫ÅÁÎ=øƒèΧ ©!$# (#ρ߉ç6÷èu‹Ï9 ωÎ) (#ÿρâÉΔé& !$tΒuρ ∩∈∪ ÏπyϑÍhŠs)ø9$# ß⎯ƒÏŠ y7Ï9≡sŒuρ 4 nο4θx.¨“9$# (#θè?÷σãƒuρ Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus” (Depag RI, 2007 :.598). Ikhlas juga berarti kejujuran, baik lahir maupun bathin, tidak ada kemunafikan, kecurangan, riya’ (pamer), semua jujur dan benar hanya untuk Allah semata. Ikhlas tempatnya dihati, bukan pada ucapan, karena itu orang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadinya dalam melakukan amal yang baik,tujuannya adalah bagaimana agar amalannya diterima disisi Allah SWT.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32
2.1.1.1 Niat (An-Niyyah) Sesungguhnya perbuatan itu bergantung pada niatnya, inti amal saleh adalah keikhlasan hamba karena Allah semata. ”Umar ibn al-Khaththab mendengar Rasulullah SAW bersabda :
ِ ِ ﺖ ِﻫ ْﺠَﺮﺗُﻪُ إِ َﱃ ُ َﻋ َﻤ ْ إِﱠﳕَﺎ اْﻷ ْ َﺎل ﺑِﺎﻟﻨﱢـﻴﱠﺎت َوإِﳕﱠﺎَ ﻟ ُﻜ ﱢﻞ ْاﻣ ِﺮ ٍئ ﱠﻣﺎ ﻧَـ َﻮى ﻓَ َﻤ ْﻦ َﻛﺎﻧ ِ ِ ِِ ِ ِ وﻣﻦ َﻛﺎﻧَﺖ ِﻫﺠﺮﺗُﻪ ﻟِ ُﺪﻧْـﻴﺎ ﻳ.اﷲ ورﺳﻮﻟِِﻪ ﺼْﻴﺒُـ َﻬﺎ أَ ِو ُ ً ُ َ ْ ْ ْ َ َ ْ ُ َ َ اﷲ َوَر ُﺳ ْﻮﻟﻪ ﻓَ ِﻬ ْﺠَﺮﺗُﻪُ إ َﱃ ِاْﻣﺮأ ٍَة ﻳـْﻨ ِﻜﺤ َﻬﺎ ﻓَ ِﻬ ْﺠﺮﺗُﻪ إ ﺎﺟَﺮ إِﻟَْﻴ ِﻪ ﻫ ﺎ ﻣ ﱃ َ َ َ َ ُ َ َ َ Artinya, “Amal itu bergantung pada niatnya. Bagi setiap orang apa yang ia niatkan. Siapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, makahijrahnya karena Allah dan Rasulnya. Sedangkan siapa hijrahnya adalah karena dunia yang ia ingin memiliki atau perempuan yang ia ingin nikahi, maka hijrahnya karena hal itu pula.” Kata “niat” (niyyah) dalam istilah orang Arab hampir sinonim dengan “kehendak” (qashd) dan “keinginan” (iraadah). Niat ada kalanya dipahami sebagai salah satu macam keinginan, dan ada kalanya dipahami semakna dengan keinginan akan tetapi, sebagian orang berpendapat niat itu lebih spesifik daripada keinginan, karena keinginan itu berkaitan dengan perbuatan sendiri ataupun perbuatan orang lain, sedangkan niat hanya berkaitan dengan perbuatan sendiri. Niat, iradat, dan kehendak adalah kata-kata yang mempunyai satu makna, yakni keadaan dan sifat hati yang mengandung kaitan antara ilmu(pengetahuan) dan amal.(Izza, 2010:21) Nabi SAW bersabda : Artinya “Niat mukmin lebih baik dari amalnya dan niat fasik lebih buruk dari amalnya”. Pengaruh niat terhadap penampilan kinerja seorang dapat memberikan kekuatan kerja, bertolak dari niat maka setiap langkah hanya tertuju pada sasaran kerja yang semula telah diniatkan, niat yang kuat (karena Allah) akan mampu
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
menghimpun semangat yang kemudian menjadi kekuatan seorang, sehingga mampu menerobos berbagai hambatan dan kendala yang ditemuinya dalam bekerja. Setiap perbuatan bergantung pada niatnya, memberikan pengertian bahwa awal perbuatan adalah niat, niat akan membentuk pola pikir seorang yang kemudian melahirkan rencana kerja, pola ini semakin menguatkan posisi seorang dalam menentukan arah kerja yang efektif., karena terbangun keteguhan hati dari niat tersebut, pengaruh kekuatan niat bersumber dari keikhlasan yang disandari oleh Ridha Allah SWT. Amal tanpa niat dan niat tanpa amal, maka pilihannya adalah niat tanpa amal, ini membuktikan bahwa niat mempunyai nilai lebih tinggi dan strategis dari pada berbuat tanpa niat, bekerja tanpa niat dapat disetarakan dengan bekerja tanpa tujuan dan arah, hal ini dapat memicu keterlantaran suatu pekerjaan yang berujung ke pemborosan dan akhirnya perlakuan ini sekawan dengan perbuatan syaitan. Petunjuk Rasulullah SAW tersebut menjadi pengangan umat untuk memperoleh keselamatan dalam hidup dan kehidupan, dan petunjuk inipulalah yang dapat diinplementasikan dalam pengelolaan sistem tanaman terpadu, dimana pelakunya adalah petani muslim, dapat diyakini bahwa dengan contoh perilaku akhlak Rasulullah SAW, sangat tepat dijadikan acuan dalam mengatur sistem pengelolaan tanaman terpadu, ketepatan yang dimaksud adalah adanya unsur kejujuran, disiplin, ketaatan mengikuti anjuran baik teknis maupun non teknis yang bersumber dari petugas (penyuluh pertanian lapangan). Petani yang sukses dapat diduga, adalah petani yang disiplin, jujur serta bekerja tanpa pamrih, sedang pandangan Islam melihat perilaku petani dari sisi ketaatan kepada pemerintah (pemimpin yang jujur dan adil), ketaatan menjalankan ajaran Qur’an dan as-Sunnah, dan ketaatan sabar dan ikhlas dalam bekerja.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
Setelah upaya mengelola tanaman terpadu dimana sasaran dan tujuannya adalah memperoleh nilai kesejahteraan dan kebahagian hidup petani dilihat dari sisi pandangan yang syar’ie, mengartikan bahwa setelah berusaha secara maksimal, maka kembalikanlah urusan itu kepada Ilahi rabbi. Uraian tersebut sejalan dengan Firman Allah dalam QS.Lukmaan [31]:22.
3 4’s+øOâθø9$# Íοuρöãèø9$$Î/ y7|¡ôϑtGó™$# ωs)sù Ö⎯Å¡øtèΧ uθèδuρ «!$# ’n<Î) ÿ…çμyγô_uρ öΝÎ=ó¡ç„ ⎯tΒuρ ∩⊄⊄∪ Í‘θãΒW{$# èπt7É)≈tã «!$# ’n<Î)uρ Artinya,”Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah sedang dia orang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh, hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan” (Depag. RI, 2007 : .413)
2.1.1.2. Akhlak (Khuluq) Secara etimologis, kata Akhlak berasal dari Bahasa Arab ( ) اﺣﻼفdengan unsur : “ خ, ل, dan “ قyang merupakan bentuk jamak dari kata ( ﺧﻠﻖkhuluq) yang artinya: a). Tabiat, budi pekerti, b). Kebiasaan atau adat, c).Keperwiraan, Kesatriaan, Kejantanan. d). Agama, dan e).Kemarahan (al-ghadab), sementara itu, kalangan mufassir berpendapat bahwa didalam al-Qur’an kata akhlak dalam bentuk jama’ tercantum didalam surah al-Qalam yang isinya merupakan pujian kepada Nabi Muhammad SAW, yang berakhlak sangat mulia, yaitu sebagai berikut:
ﻖ ﻋَﻈِﻴْﻢ ٍ ﺧُﻠ ُ ﻚ َﻟﻌَﻠَﻰ َ َوِإ ﱠﻧ Artinya : “ Dan sesungguhnya kamu ( Muhammad ) benar - benar berbudi pekerti. Adapun makna akhlak terminologi, maka para ulama memberikan definisidefinisi, salah satunya sebagai berikut :
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
Imam al-Gazali mendefinisikan akhlak sebagai berikut: Artinya “ Akhlak adalah
ﺴ ٍﺮ ْ ﺴ ُﻬ ْﻮَﻟ ٍﺔ َو ُی ُ ل ِﺑ ُ ﺼ ُﺪ ُر ا ْﻟَﺄ ْﻓﻌَﺎ ْ ﺨ ٌﺔ ﻋَ ْﻨﻬَﺎ َﺗ َﺳ ِ ﺲ رَا ِ ﻦ َه ْﻴ َﺌ ٍﺔ ﻓِﻲ اﻟ ﱠﻨ ْﻔ ْﻋ َ ﻖ ﻋِﺒَﺎرَ ٌة ُ ﺨُﻠ ُ َا ْﻟ ﺟ ٍﺔ ِإﻟَﻰ ِﻓ ْﻜ ٍﺮ َو ُر ْؤ َی ٍﺔ َ ﻏ ْﻴ ِﺮ ﺣَﺎ َ ﻦ ْ ِﻣ Artinya : “ Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa ( manusia ) yang melahirkan tindakan-tindakan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran ataupun pertimbangan (TualekoHamzah dkk IAIN Sunan Ampel,2011:1-2). Akhlak mulia ditetapkan sebagai asas terpenting dalam kehidupan setiap muslim, baik secara pribadi maupun masyarakat. Dengan akhlak seseorang dapat menyempurnakan agama, bahagia dunia dan akhirat secara bersamaan. Oleh karena itu setiap aspek dari ajaran Islam selalu berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia (karima). Untuk mengajarkan akhlak yang mulia tidak cukup dengan menampilkan hanya dengan teori dan ciri, gambaran, atau peragaan saja tentang akhlak, jika demikian maka akhlak tidak dapat dicontohkan ke manusia/umat, oleh sebab itu Allah SWT mengutus Muhammad Rasulullah SAW, untuk menyempurnakan akhlak dan menjadi suri teladan bagi semua umat sepanjang masa.sebagaimana hadis yang disampaikan Rasulullah SAW:
ِ ْإِﱠﳕَﺎ ﺑﻌِﺜ َﺧﻼَق ْ ﺖ ﻷَُﲤﱢ َﻢ َﻣ َﻜﺎ ِرَم اْﻷ ُ ُ Artinya, Aku (Muhammad) diutus ke dunia untuk menyempurnakan keluhuran akhlaq.” (HR Ahmad) Allah dan Rasul-Nya telah menganjurkan dan memerintahkan agar berhakhlak mulia kepada Allah dan Rasul-Nya maupun berakhlak kepada sesama manusia,
karena mukmin yang berakhlak memperoleh keuntungan yang baik
didunia maupun diakhirat nanti, Rasulullah SAW, bersabda yang artinya: Tidak ada dari sesuatu yang paling berat timbangannya dari pada akhlak yang baik (Imam
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
Ahmad), iman seorang
muslim sangat terkait dengan akhlaknya, sesuai sabda
Rasulullah SAW:
( ﺧُﻠﻘًﺎ ) َروَا ُﻩ اﻟ ﱢﺘ ْﺮ ِﻣﺬِي ُ ﺴ ُﻨ ُﻬ ْﻢ َﺣ ْ ﻦ ِإ ْیﻤَﺎﻧًﺎ َأ َ ﻞ ا ْﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣ ِﻨ ْﻴ ُ َأ ْآ َﻤ Artinya : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang paling baik akhlaknya.” (HR Tirmizi) Berakhlak mulia selain kepada Allah SWT dan Rasul-Nya juga untuk sesama manusia, ini menunjukkan bahwa akhlak terhadap sesama manusia menjadi kunci kemaslahatan dalam kehidupan tidak lain untuk memperoleh kebahagian dunia dan akhirat. Akhlak yang baik menjadi impian dalam sebuah komunitas yang menginginkan adanya perubahan dan meninggalkan kebiasaan yang dinilai tidak Islami, dapat dilihat pada daerah penelitian penulis dimana ada kegiatan pengelolaan tanaman terpadu, jika diamati sesungguhnya kurang menguntungkan dari sisi keselamatan lingkungan dan ekonomi, seperti keinginan cepat memperoleh hasil panen dengan jumlah yang lebih banyak, maka segala upaya dilakukan utamanya faktor yang dapat menggagal produksi, seperti serangan hama, maka langkah praktisnya adalah memberantas hama dengan menggunakan racun pestisida, namun disadari atau tidak, maka bukan hama penyerang saja yang punah, tetapi hama predator alami pun turut juga punah Kerusakan lain yang terjadi adalah kesehatan petani dan masyarakat sekitarnya juga terkena dampak penggunaan racun festisida, karena itulah tuntunan berlaku baik bukan hanya antar manusia tetapi juga terhadap lingkungan. Mungkin saja seandainya tiada petunjuk yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, umat ini akan semakin jauh dari kebenaran, kedamaian dan ketenangan dalam hidup. Karena itu sebaiknya peluang siar Islam digunakan sebagai pedoman dalam
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
hidup dan kehidupan, yang mengantarkan hidup harmonis dan mendapat kemudahan dalam menuntut kehidupan yang layak serta mempunyai kesempatan
yang baik
untuk melaksanakan ibadah kepada Ilahi Rabbi, Rasulullah diutus oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya: QS.Al-Anbiya[21]:107.
∩⊇⊃∠∪ š⎥⎫Ïϑn=≈yèù=Ïj9 ZπtΗôqy‘ ωÎ) š≈oΨù=y™ö‘r& !$tΒuρ Artinya: “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Depag RI, 2007: 331). Ayat dan Hadis tersebut diatas mempunyai korelasi yang erat, dapat diketahui bahwa tidak ada rahmat bagi alam semesta kecuali dengan akhlak, bahwa untuk merebut cita-cita dan harapan hidup yang sejahtera, tiada lain kecuali mengajak semua masyarakat pada umumnya dan umat muslim pada khususnya untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW, sehingga rahmat Allah tercurah untuk semua umat, dan membuang jauh-jauh sifat arogansi yang dapat merusak akhlak umat, karena salah satu sikap yang tidak disenangi oleh semua orang adalah kesombongan. Sombong adalah salah satu sifat iblis yang karena kesombongannya menyebabkan ia masuk neraka yang abadi di dalamnya, karena itu sifat sombong sangat patut untuk dihindari baik perorangan maupun kelompok, sifat penyakit kibr (sombong/ takabbur) merupakan penyakit yang sangat merusak. Allah berfirman, “Iblis itu pembantah dan sombong dan ia tergolong kafir” (QS. Al – Baqarah [2]: 34.
tβ%x.uρ uy9õ3tFó™$#uρ 4’n1r& }§ŠÎ=ö/Î) HωÎ) (#ÿρ߉yf|¡sù tΠyŠKψ (#ρ߉àfó™$# Ïπs3Íׯ≈n=uΚù=Ï9 $oΨù=è% øŒÎ)uρ ∩⊂⊆∪ š⎥⎪ÍÏ≈s3ø9$# z⎯ÏΒ Artinya, “Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Depag RI, 2007: 6).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
Sifat sombong tidak seperti sifat – sifat lainnya yang hanya merusak amal, akan tetapi ia merusak aqidah. Apabila ia telah berakar urat maka sulit sekali diperbaiki lagi, na’uzubillah. Jika seorang terserang penyakit sombong, maka yang ada padanya ketakburan, merasa dirinya lebih dari orang lain, sehingga mudah sekali mengabaikan kehormatan lingkungan sosialnya dan
berdampak pada perbedaan
pandangan seorang atau kelompok. Kita dapat melihat kenyataan ditengah mayarakat, jika seorang tampil dengan kesombongannya, maka yang menjadi isu sentral sekitarnya, adalah mengevaluasi prilaku kesombongan seorang, karena itu dapat dikatakan mengganggu lingkungan sosial masyarakat dari sisi kedamain antar perongan maupun kelompok atau golongan. Di dalam upaya membangun sistem harmonisasi lingkungan masyarakat, maka penyakit sombong, baik dari seorang maupun kelompok haruslah dibuang jauh-jauh karena sifat sombong ini dikatagorikan penyakit jiwa yang akan berpengaruh negatif terhadap perkembangan lingkungan , sosial masyarakat setempat yang pada hilirnya akan menjadi racun sosial, merusak sistem harmonisasi hubungan keluarga ataupun hubungan antar kelompok dan antar golongan lambat atau cepat, penyakit sombong disimpulkan berdampak buruk terhadap sistem hubungan kerja suatu kelompok. Patut kita cermati bahwa apa yang diperitahkan dan dilarang oleh Allah SWT diyakini mengandung keselamatan dunia dan akhirat, bahwa Allah mengutuk iblis karena ada 3 perkara yaitu : Pertama, Iblis menunjukkan sifat arogan atau takabbur, menganggap dirinya (iblis) lebih mulia dari Adam as, Kedua, Iblis iri dan dengki kepada Adam as, Ketiga, iblis tidak patuh pada perintah Allah SWT, ketiga ciri
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
tersebut banyak dicontohkan oleh si iblis dalam mempengaruhi dan menggoda anak cucu Adam as untuk bersama dalam neraka kelak. Salah satu yang dipopulerkan oleh iblis adalah sifat arogan yang
dapat
disetarakan dengan sifat sombong, congkak, angkuh serta egois semua ini jika terdapat dalam tubuh organisasi atau dalam jiwa seorang mengikuti sifat-sifat iblis, maka yang akan terjadi dalam organisasi atau kelompok, adalah kemerosotan fungsi oerganisasi dan rasa ketidak senangan orang kepada pemilik kesombongan (arogan) tersebut, jika misalnya pemangku arogan adalah seorang ketua organisasi petani, dapat dibayangkan tipe kememimpinannya akan mempengaruhi karakter organisasi, karena sifat arogan pimpinan akan berpengaruh negatif, antara lain anggota organisasi banyak melakukan protes kepada pimpinan dan arogansi pimpinan dapat menimbulkan keretakan organisasi kemudian hancur. Gambaran pengaruh sifat kesombongan bagi seorang atau kesombongan organisasi dan kelompok, semata hanya memperoleh kerusakan dan jauh dari kedamaian serta ketenangan bermasyarakat, karena itu Allah SWT telah mengingatkan manusia dalam QS,An-Nahl [16] : 23 ∩⊄⊂∪ š⎥⎪ÎÉ9õ3tGó¡ßϑø9$# =Ïtä† Ÿω …çμ¯ΡÎ) 4 Artinya, ‘Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang –orang yang sombong.” (Depag RI, , 2007:269). Kesombongan hanya milik Allah (kekuasaan-Nya), sebagaimana Sabda Rasullah SAW Sebagai berikut :
ﻋﺬﱠ ْﺑ ُﺘ ُﻪ َ ﻋﻨِﻲ ُ ﻦ ُیﻨَﺎ ِز ْ َا ْﻟ ِﻌ ﱡﺰ ِإزَارِى وَا ْﻟ ِﻜ ْﺒ ِﺮیَﺎ ُء ِردَاﺉِﻰ َﻓ َﻤ Artinya,“Kemulian itu kainku dan kesombongan pakaianku, siapa yang menyaingiku salah satu dari keduanya sungguh aku akan mengasabnya” (HR.Muslim).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
Artinya kebesaran dan keagungan itu sifat tertentu Allah, tidak layak siapapun memiliki selain Allah, seumpama kain dan pakaian khusus bagi seorang tidak boleh dipakai bersama dengan orang lain. Kesombongan akan berpengaruh buruk terhadap etos kerja seorang atau kelompok, oleh karena itu sikap (akhlak) yang dapat dipedomani dalam mendorong etos kerja yang islami adalah akhlak dan keteladanan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yang tidak diragukan lagi sebagai pedoman hidup di dunia dan akhirat kelak. Didalam menjalani kehidupan, baik terhadap lingkungan terdekat, hingga lingkungan yang lebih luas dengan memperoleh kebahagiaan dan meraih surga di akhirat kelak, seseorang dibekali dengan dua pedoman hidup, yaitu alQur’an dan Hadits. Alquran merupakan kumpulan firman-firman Allah yang terjaga keasliannya sampai akhir zaman nanti, sedangkan Hadits adalah rekaman perilaku Muhammad Rasulullah SAW, yang mana perilaku Rasul ini telah terjamin kebenarannya oleh Allah SWT”. {Al Ahzab [33]:21 :
tΠöθu‹ø9$#uρ ©!$# (#θã_ötƒ tβ%x. ⎯yϑÏj9 ×πuΖ|¡ym îοuθó™é& «!$# ÉΑθß™u‘ ’Îû öΝä3s9 tβ%x. ô‰s)©9 ∩⊄⊇∪ #ZÏVx. ©!$# tx.sŒuρ tÅzFψ$# Artinya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah(Depag RI, 2007:420).
∩⊇⊂⊄∪ šχθßϑymöè? öΝà6¯=yès9 tΑθß™§9$#uρ ©!$# 9e(#θãè‹ÏÛr&uρ Artinya, “Dan taatalilah perintah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi Rahmat”.(Ali Imran (3) :132) (Depag RI: 2007: 66). Segala perilaku didalam hidup ini seharusnya selaras dengan perilaku Muhammad Rasulullah SAW. Apakah bisa disuri teladani Rasulullah? Tentu saja
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41
bisa. Tidaklah mungkin Allah memerintahkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tak sanggup dilakukannya. Agar dapat mengikuti perilaku Rasulullah SAW tentu saja di samping harus mempunyai bekal keyakinan-keyakinan Ilahiyah yang memadai, juga harus kenal dengan baik siapa Rasulullah itu, tidaklah mungkin seseorang dapat mengikuti perilaku seseorang yang tidak dikenal dan tidak dikagumi. Upaya untuk meneladani seorang figur tentu harus memahami ajarannya dengan misi yang diembannya. Sebagai umat Islam yang telah banyak mendengar tentang Nabi Muhammad SAW dan perilakunya dalam bermasyarakat,
seseorang harus mengikuti cara hidup
Rasulullah dalam menjalankan sebuah kepemimpinan di dalam memperjuangkan nilai-nilai keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu contoh, cara Rasulullah dalam mempersatukan tokoh-tokoh masyarakat, ketika Hajar Aswad mengalami kerusakan dan lepas dari dinding Ka’bah. Maka saat itu semua suku-suku/ kelompok merasa berhak dan mempunyai kewenangan untuk memasang kembali Hajar Aswad, sehingga dari berbagai kelompok cenderung mempersoalkan siapa yang paling berhak untuk memasang kembali batu ke ka’bah, maka Rasulullah saat itu menggelar surbannya lalu meletakkan batu tersebut di atasnya, kemudian mengajak semua tokoh pemuda/suku memegang kain dan kemudian mereka secara bersama-sama mengangkat batu Ka’bah tersebut, sehingga seluruh tokoh masyarakat merasa puas karena mereka terlibat dalam pemasangan HajarAswad (Batu Ka’bah). Ini adalah salah satu contoh membangun silaturrahim dan musyawarah untuk menyelesaikan suatu masalah yang timbul dalam masyarakat. Keteladanan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, Rasulullah dalam memimpin umat dan keluarga telah memberikan contoh-contoh kepada umatnya
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42
dengan perilaku kepemimpinan yang dapat dilihat dari perjalanan hidup Rasulullah dalam menghadapi musuh, lawan politik atau tetangga dan masyarakat umum. Rasulullah senantiasa bersikap dan berpendirian baik yaitu berpikir positif terhadap siapapun yang dihadapinya, sehingga baik musuh maupun bukan, mereka tetap menyenangi, keteladanan yang diterapkan Rasulullah SAW tersebut, mengikuti petunjuk dari Allah SWT, sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS.Fushilat [41] : 34.
“Ï%©!$# #sŒÎ*sù ß⎯|¡ômr& }‘Ïδ ©ÉL©9$$Î/ ôìsù÷Š$# 4 èπy∞ÍhŠ¡¡9$# Ÿωuρ èπoΨ|¡ptø:$# “ÈθtGó¡n@ Ÿωuρ ∩⊂⊆∪ ÒΟŠÏϑym ;’Í
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43
terpadu,
sangat tepat jika pola Rasulullah menjadi acuan d idalam menyusun
langkah –langkah strategi, baik mengenai perilaku ketua kelompok atau perilaku individu petani, perilaku umum yang dapat dilakukan petani, antara lain, ketaatan petani atas jadwal tanam dan pemeliharaan jaringan serta penggunaan air irigasi yang efesien (tidak boros air), sedang yang terkait dengan hubungan kerja antar petani adalah kegiatan gotong-royong (pembersihan saluran, pemberantasan hama tanaman dan lain hubungan yang bersifat sosial masyarakat). Pengelolaan tanaman terpadu, adalah pekerjaan yang berkesinambungan, sehingga diperlukan pemantapan program jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang berkaitan dengan generasi pelanjut sistem pengelolaan terpadu, tujuannya adalah agar produksi dari pengelolaan terpadu Islami dapat lebih eksis dan membudaya kepada petani generasi akan datang. Peluang mempertahankan konsep pengelolaan tanaman terpadu Islami dan berkesinambungan dapat diperoleh, melalui pemantapan sistem pentahapan kerja yang teratur serta sinkkronisasi program ketahanan pangan nasional dan daerah. Pelaku kunci keterpaduan pengelolaan tanaman adalah, petani, kelompok tani, pembina pertanian, pengairan, dan pemerintah daerah dan wilayah, serta masyarakat penikmat manfaat, kesemuanya berpeluang untuk mempertahankan dan mendorong kelangsungan stabilitas ketahanan pangan dalam arti mempertahankan kecukupan produksi tanaman padi Beban dan tanggung jawab pengelolaan tanaman terpadu, hingga tercapainya tingkat produksi dan kesejahteraan keluarga petani muslim, adalah beban kesabaran, keuletan, serta kerja yang sungguh–sungguh dalam melakukan pembinaan pada tingkat usaha tani, karena itu peran kesabaran adalah pengendali yang ampuh untuk
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44
melakukan pengelolaan yang terpadu, sebagaimana firman Allah SWT, QS. AlMu’min [40]:55
y7În/u‘ ωôϑpt¿2 ôxÎm7y™uρ šÎ7/Ρs%Î! öÏøótGó™$#uρ A,ym «!$# y‰ôãuρ χÎ) ÷É9ô¹$$sù ∩∈∈∪ Ì≈x6ö/M}$#uρ Äc©Å´yèø9$$Î/ Artinya “Sabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar dan mohonkanlah ampun untuk dosamu dan bertasbilah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi“(Depag RI, 2007 : 473). Janji Allah memberikan nuansa “waktu dan masa depan”. Sehingga sabar merupakan fungsi jiwa yang berkaitan sebanding dengan harapan waktu dan proses berikhtiar untuk menjadi nyata. Dapat didefinisikan : Sabar = F (H ,W, I) F
= Fungsi
W = Waktu
H
= Harapan
I
= Ikhtiar
Sabar yang berarti menetapkan harapan (tujuan, perjumpaan, dan berjalan menggapai ridha Allah), hanya dapat terwujud apabila mampu “menenggang atau bertoleransi dengan waktu”. Bila kita menanam benih padi tentu tidak langsung tumbuh, melainkan harus dipelihara sesuai syarat tumbuh padi tersebut dan melindunginya dari serangan hama. Kesabaran menanam benih, memelihara, lalu memetik dan menjualnya merupakan rangkaian usaha yang dalam ilmu manajemen dikenal sebagai profesionalisme. Kesabaran seorang petani tampak dari sikapnya, sambil menunggu (faktor waktu) mereka terus bergiat, memelihara, dan bersiaga menghadapi segala macam tantangan, hama, cuaca dan penderitaan serta rasa cemas. Ketika banjir melanda dan merusak tanamannya, itu tidak membuat mereka surut, tetapi selalu saja ada
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45
jalan keluar (creative) untuk memperbaikinya bahkan men cari alternatif-alternatif yang terbaik (ikhtiar).(Tasmara,2001, :30) Sabar berarti membangun ketabahan dan ulet untuk dapat menampung tantangan dan berusaha menjalani dengan tetap bertawakkal kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.Hud [11] :115
∩⊇⊇∈∪ t⎦⎫ÏΖÅ¡ósßϑø9$# tô_r& ßì‹ÅÒムŸω ©!$# ¨βÎ*sù ÷É9ô¹$#uρ Artinya, “Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik” (Depag RI, 2007 : 234). Rasa tanggung jawab melaksanakan amanah mengembangkan perangkat yang berfungsi menyusun rancangan strategi menuju perubahan yang dapat membentuk kekuatan untuk dapat menguasai dan mengendalikan arus kekuatan lain yang memusuhi misi perjuangan yang bertujuan merebut kemenangan, dan menegakkan keadilan
pembangunan dan pemerintahan di tengah masyarakat.
Sebagaimana firman-Nya: QS.Al-Anfal [8]:65.
×πs($ÏiΒ Νà6ΖÏiΒ ⎯ä3tƒ βÎ)uρ 4 È⎦÷⎫tGs($ÏΒ (#θç7Î=øótƒ tβρçÉ9≈|¹ tβρçô³Ïã öΝä3ΖÏiΒ ⎯ä3tƒ βÎ) 4 ∩∉∈∪ šχθßγs)øtƒ ω ×Πöθs% óΟßγ¯Ρr'Î/ (#ρãxx. š⎥⎪Ï%©!$# z⎯ÏiΒ $Zø9r& (#þθç7Î=øótƒ Artinya,“Jika ada dua puluh orang sabar di antara kamu niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuhdan jika ada seratus orang (yang sabar) diantara kamu,niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir,karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti. (Depag RI, 2007 : 185). Kesabaran seorang atau kelompok memegang peran penting dalam perjuangan, sabar dalam dalam arti aktif berjuang (bekerja) menyelesaikan masalah dan urusan dengan tekun tanpa mengeluh yang ada adalah optimis kerja melakukan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46
perubahan dan kemajuan, tantangan bukanlah dipandang kesulitan , teetapi adalah seni dari perjuangan itu. Ungkapan dalam bahasan ini berkorelasi dengan tujuan penelitian tentang penampilan etos kerja terhadap pengelolaan tanaman terpadu Islami, di mana peran akhlak, kerancuan sikap sombong (arogansi) dari stakeholder pengelolaan tanaman terpadu, berkenaan dengan tujuan penelitian yaitu pada ayat lain Allah berfirman : QS. Al-Baqarah[2]:153 :
∩⊇∈⊂∪ t⎦⎪ÎÉ9≈¢Á9$# yìtΒ ©!$# ¨βÎ) 4 Íο4θn=¢Á9$#uρ Îö9¢Á9$$Î/ (#θãΨ‹ÏètGó™$# (#θãΖtΒ#u™ z⎯ƒÏ%©!$# $y㕃r'¯≈tƒ Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”:(Depag, 2007:23). Di dalam nilai-nilai sabar itu, tampak sikapnya yang paling dominan antara lain sikap percaya diri, optimis mampu menahan beban ujian dan terus berusaha sekuat tenaga (mujahadah), mereka sangat yakin akan janji Allah yang berfirman: QS. Al-Ankabut [29]: 69
∩∉®∪ t⎦⎫ÏΖÅ¡ósßϑø9$# yìyϑs9 ©!$# ¨βÎ)uρ 4 $uΖn=ç7ß™ öΝåκ¨]tƒÏ‰öκs]s9 $uΖŠÏù (#ρ߉yγ≈y_ z⎯ƒÏ%©!$#uρ Artinya : “Mereka yang berusaha sekuat tenaga di jalan-Nya niscaya mereka akan diberikan petunjuk dari berbagai jalan Kami” (Depag RI, 2007 :404). Mereka berani mengambil risiko atas tindakannya, dalam hal ini risiko yang telah diperhitungkan, karena itu mereka yang cerdas secara ruhani tidak bersifat “pasif reaktif” melainkan “proaktif dan kreatif” dalam mencari jalan, metode, atau yang dikenal dalam istilah agama dengan kata wasilah. Mencari jalan dimaksudkan adalah suatu langkah yang maju, jalan yang di Ridhai oleh Allah SWT, semua jalan yang tidak bersih dari tuntunan aqidah dan keimanan atau yang berbeda dengan rukun iman, maka jalan tersebut bukan jalan yang dimaksud dalalam wasilah.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47
Firman Allah: ” Al-Maa’idah [5] :35.
’Îû (#ρ߉Îγ≈y_uρ s's#‹Å™uθø9$# Ïμø‹s9Î) (#þθäótGö/$#uρ ©!$# (#θà)®?$# (#θãΖtΒ#u™ š⎥⎪Ï%©!$# $y㕃r'¯≈tƒ ∩⊂∈∪ šχθßsÎ=øè? öΝà6¯=yès9 ⎯Ï&Î#‹Î6y™ Artinya,, “Hai orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) kepada-Nya dan berjihadlah pada jalanNya supaya kamu mendapat keberuntungan. ”:(Depag RI, 2007: 113). Iman menuntut tanggung jawab dan menumbuhkan imajinasi kreatif untuk selalu mencari jalan (wasilah) menggapai ridha Allah dengan menyalakan api kesungguhan di atas jalan-Nya (jihad). (Tasmara, 2001:33)
2.1.1.3. Pengetahuan (Al-Ilmu) Pengetahuan salah satu komponen dari etos kerja yang berperan strategis untuk mendorong kesungguhan kerja seorang atau kelompok dalam pencapaian suatu misi organisi yang sedang diembannya, kekuatan pengetahuan akan mampu meneropong kondisi saat ini dan akan datang,oleh karena itu setiap peribadi muslim diajarkan untuk mampu membaca lingkungan mulai dari yang makro (dari diri sendiri) sampai pada yang makro (universe), falsafah keilmuan dengan menempatkan dirinya pada posisi sebagai subjek yang mampu berpikir secara islami, yaitu mempertanyakan, mengamati, kemudian menyesuaikan dengan koridor Al-Qur’an dan Hadis Rasulullah SAW, yang merupakan landasan berpikir dan konseptual dari semua ilmu. Langkah menyeleksi ilmu pengetahuan tersebut adalah sebuah kehatihatian seorang ilmuan muslim karena ilmu yang diperolehnya kelak akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT.QS. Al-Israa [17]: 36.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48
‘≅ä. yŠ#xσàø9$#uρ u|Çt7ø9$#uρ yìôϑ¡¡9$# ¨βÎ) 4 íΟù=Ïæ ⎯ÏμÎ/ y7s9 }§øŠs9 $tΒ ß#ø)s? Ÿωuρ ∩⊂∉∪ Zωθä↔ó¡tΒ çμ÷Ψtã tβ%x. y7Íׯ≈s9'ρé& Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya” ”:(Depag RI 2007 : 285). Ilmu dan Pengetahuan wajib hukumnya bagi setiap muslim dan muslimat, tapi pada kenyataanya masih banyak kaum muslim belum mencintai dunia ilmiah khususnya ilmu agama islam, masyarakat islam di Indonesia pada umumnya belajar ilmu umum dan belum berupaya mengembangkan penelitian yang islami yang berbasis Al-Qur’an, kurangnya kajian ilmiah tersebut sangat mempengaruhi kemajuan umat islam khususnya di Indonesia dan dunia pada umumnya, karena itu Rasulullah mengajarkan untuk menuntut ilmu hukumnya wajib mulai dari ayunan hingga keliang lahat, dan menuntut ilmu waaupun sampai ke negari China. Pernyataan Rasullah SAW tersebut agar umatnya tidak tertinggal dengan bangsa lain di dunia. Karena itu Allah SWT, mengunggulkan orang-orang yang berilmu pengetahuan di atas orang-orang yang tidak berilmu melalui firmannya:
3 tβθßϑn=ôètƒ Ÿω t⎦⎪Ï%©!$#uρ tβθçΗs>ôètƒ t⎦⎪Ï%©!$# “ÈθtGó¡o„ ö≅yδ ö≅è% Artinya, Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (QS.Az-Zumar 39:9) ”:(Depag RI 2007: 459). Problem terbesar yang dihadapi umat Islam saat ini, cukup jelas yaitu ketertinggalan di bidang ilmu pengetahuan, sangat disesalkan umat tidak memiliki perhatian terhadap penelitian dan prestasi ilmiah dan karena itu umat Islam masih tertinggal di segala bidang (teknologi, ekonomi, sumberdaya manusia).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49
Ketertinggalan ini jangan kita renungi hingga bersedih, tetapi mari kita segera melangkah maju untuk melakukan perubahan dan dengan modal iman, taqwa dan kesabaran kita dapat raih sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
ﻦ ْ ﺧ َﺮ َة َﻓ َﻌ َﻠ ْﻴ ِﻪ ﺑَﺎ ْﻝ ِﻌ ْﻠ ِﻢ َو َﻣ ِ ﻦ َارَا َد َﻻ ْ ﻦ َارَا َد اﻝ ﱡﺪ ْﻧﻴَﺎ َﻓ َﻌ َﻠ ْﻴ ِﻪ ﺑِﺎ ْﻝ ِﻌ ْﻠ ِﻢ َو َﻣ ْ َﻣ َارَا َد ُهﻤَﺎ َﻓ َﻌ َﻠ ْﻴ ِﻪ ﺑِﺎ ْﻝ ِﻌ ْﻠ ِﻢ Artinya, “Barang siapa menghendaki (kebahagiaan hidup) di dunia, maka harus dengan sarana ilmu, dan barang siapa menghendaki (kebahagiaan hidup) di akhirat, maka harus dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki ke duanya, maka juga harus dengan ilmu”. 2.1.1.4. Pengamalan (al-Amaliah) Melaksanakan ajaran islam tidaklah cukup hanya dengan niat dan ucapan saja tetapi harus diikuti dengan pengamalan atau mengerjakan secara langsung apa yang diperintahkan dan menghindari segala larangan dari Allah SWT. Karena setiap larangan adalah hal yang tidak perlu dilaksanakan, tak perlu dibiayai atau mengeluarkan energi tenaga dan pikiran, berbeda dengan kebaikan yang membutuhkan pelaksanaan, pembiayaan, energi tenaga dan fikiran. Misalnya perintah sholat, naik haji, zakat, sedekah dan infak atau amaliyah lainnya,yang memerlukan kerja seorang individu atau kelompok sesuai perintah Allah SWT. Demikian
pula
kegiatan
yang
berhubungan
dengan
sesama,
memerlukan
pengamalan seperti sumbangan untuk mesjid, pembangunan irigasi, jalan, sekolah, sumber air serta fasilitas sarana dan prasarana umum lainnya. Demikian pula untuk menunjukkan sebuah konsep pembangunan khususnya yang berkaitan dengan upaya peningkatan produksi tanaman pangan, maka pengamalan atau pelaksanaan dari konsep tersebut baru dapat dilihat kemajuannya secara bertahap jika telah mulai dilaksanakan, seperti halnya melaksanakan hasil
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50
musyawarah tingkat desa, kecamatan dan kabupaten, kota tentang rencana turun sawah
di
setiap
musim
tanam.
Dalam
setiap
konsep,
telah
diatur
penanggungjawabnya pelaku teknis penyelenggaraan tanam terpadu. Namun rencana tanpa relisasi tiada artinya. Aksi atau pelaksanaan rencana, pada umumnya
mempunyai kendala di
lapangan, dalam mewujudkan karena tidaklah semudah itu untuk meraih sebuah tujuan, jika tidak dimulai dengan perencanaan. Aksi memerlukan strategi yang mantap agar para pelakunya tidak mengalami kegagalan tujuan yaitu dengan potensi dan kerjasama serta secara konsekwen melaksanakan amanah masing-masing penanggugjawab tugas. Pengelolaan Tanam Padi Terpadu diartikan sebagai keterpaduan teknis, sosial masyarakat dan pengelolaan, serta pemanfatan sarana dan
prasarana penunjang, sedangkan individu atau kelompok adalah pelaku
penunjang keberhasilan pelaksanaan. Pengamalan tujuan ditentukan oleh sifat keiklasan, kesabaran dari pelaku kepentingan (stakeholder). Karena bermodalkan keiklasan dan kesabaran, individu atau kelompok akan mampu menerobos segala rintangan dan kendala yang muncul selama proses berlangsung. Seperti diketahui, agama Islam telah dilengkapi dengan petunjuk berupa Qur’an, hadis dan keteladanan Rasulullah SAW sebagai pedoman bagi umat. Pengamalan memerlukan gerakan yang strategis, dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang efisien dan efektif menuju ketujuan maka setiap langkah haruslah profesional, oleh karena itu kegiatan atau gerakan pelaksanaan kegiatan perlu menghindari hal-hal yang sifatnya berlebihan atau mubazir dan lebih berorientasi kenilai yang produktif. Dengan penghayatan ini, tumbuhlah sikap konsekuen dalam bentuk perilaku yang selalu rmengarah pada cara kerja yang efesien (hemat energi).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
Sikap ini merupakan modal dasar untuk dapat melakukan pengamalan (action), sebagai tindak lanjut mewujudkan rencana dan cita-cita yang diinginkan, Itulah yang seharusnya dimiliki oleh seorang pribadi muslim yang sangat menghargai waktu sebagai asset, menghindari pemborosan waktu atau tidak membiarkan waktu berlalu tanpa arti. Pada sisi lain pengamalan memerlukan dukungan baik terhadap sarana dan prasarana maupun hubungan antar manusia, dan oleh karena itu diperlukan perencanaan kerja. banyak orang yang bisa berucap dan memaparkan teori, namun sulit untuk berbuat. Kerja sama memang dibutuhkan, utamanya oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat petani pada umumnya yang mempunyai tujuan sama yaitu melakukan pengelolaan tanaman terpadu. Semua ini memerlukan perjuangan yang dibarengi kesabaran dan keikhlasan, sebagaimana Firman Allah SWT:
Ö⎯≈uŠ÷Ψç/ Οßγ¯Ρr(x. $y|¹ ⎯Ï&Î#‹Î6y™ ’Îû šχθè=ÏG≈s)ムš⎥⎪Ï%©!$# =Ïtä† ©!$# ¨βÎ) ∩⊆∪ ÒÉθß¹ö¨Β Artinya, “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.(QS.Ashaff [61]:4 (Depag. RI, 2007: 551) Peryataan di atas menunjukkan perlunya kebersamaan, jaringan kerja dan koordinasi. Ciri khas ajaran Islam adalah kebersamaan dalam segala aktivitas positif dalam melaksanakan ibadah ritual maupun dalam melaksanakan pekerjaan lainnya, karena itu semua pihak harus menunjukkan perhatian kepada yang lain, saling mendukung sehingga terbentuk kekompakan yang utuh, ibarat sebuah bangunan yang kokoh dan kondisi yang diharapkan ini sudah digambarkan oleh Rasulullah SAW:
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52
ﻀ ٌﻮ َﺗﺪَاﻋَﻰ َﻝ ُﻪ ﺳَﺎ ِﺋ ُﺮ ْ ﻋ ُ ﺷ َﺘﻜَﻰ ِﻣ ْﻨ ُﻪ ْ ﺣ ِﺪ ِاذَا ا ِ ﺴ ِﺪ ا ْﻝﻮَا َ ﺠ َ ِﻣ ْﺜ ُﻞ اﻝ ﺤﻤَﻰ ُ ﺴ َﻬ ِﺮ وَا ْﻝ ﻋﻀَﺎءِ ﺑِﺎﻝ ﱠ ْ َْاﻷ Artinya,“Bagaikan satu jasad yang bila salah satu organnya merasakan keluhan, maka seluruh anggota tubuh tak dapat tidur dan merasa demam.” (HR. Bukhari ) Keberhasilan mempersatukan umat adalah landasan strategis dan konseptual guna mewujudkan karya yang professional dengan menyambung hubungan silaturrahim yang harmonis ini oleh Rasulullah SAW dijadiknan salah satu sebab tumbuhnya sumber ekonomi masyarakat dan dapat membuka peluang lapangan kerja pada suatu daerah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
ﺣﻤَﻪ ِ ﺼ ْﻞ َر ِ ﻲ َأ َﺙ ِﺮ ِﻩ َﻓ ْﻠ َﻴ ِ ﺴ َﺄ َﻝ ُﻪ ﻓ َ ﻲ ِر ْز ِﻗ ِﻪ َو ُی ْﻨ ِ ﻂ َﻝ ُﻪ ﻓ َﺴ َ ن ُی ْﺒ ْ ﺐ َأ ﺣ ﱠ َ ﻦ َأ ْ َﻣ Artinya, “Siapa yang ingin diperluas rezekinya dan diperpanjang usianya, maka hendaklah dia bersilahturahmi. (HR. Bukhari ) Seorang walau jasadnya sudah di alam barsha (alam kubur), tetapi jasanya senantiasa dikenang, serta karya selama hidupnya tetap berguna untuk manusia yang masih hidup, jika orang tersebut selama hidupnya banyak berbuat amal jariah, berupa ilmu yang diamalkan, membangun fasilitas umum untuk masyarakat, serta mendidik anak-anaknya menjadi shaleh, semua ini dapat setara dengan perpanjangan umur seorang. Kebersamaan dan kerjasama itu tidak harus menjadikan semua pihak melakukan satu yang sama, sebagaimana Firman Allah SWT:
×πxÍ←!$sÛ öΝåκ÷]ÏiΒ 7πs%öÏù Èe≅ä. ⎯ÏΒ txtΡ Ÿωöθn=sù 4 Zπ©ù!$Ÿ2 (#ρãÏΨuŠÏ9 tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$# šχ%x. $tΒuρ * šχρâ‘x‹øts† óΟßγ¯=yès9 öΝÍκös9Î) (#þθãèy_u‘ #sŒÎ) óΟßγtΒöθs% (#ρâ‘É‹ΨãŠÏ9uρ Ç⎯ƒÏe$!$# ’Îû (#θßγ¤)xtGuŠÏj9
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53
Artinya,“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”(QS. At-Taubah [9]: 122). ”:(Depag RI, 2007:206). Demikian perlunya pembagian kerja yang diatur dalam rancangan jaringan kerja (net work planning), strategi pengamalan tersebut di atas adalah salah satu bagian manajemen yang melengkapi penyelenggaraan pengamalan, namun terdapat fungsi lain yang tak kalah pentingnya, seperti melakukan monitoring dan evaluasi, karena manusia ini penuh dengan kelalaian sebagai akibat pengaruh lingkungan dan pengaruh lainnya. Bisa terjadi kerjasama yang telah dibangun dapat berubah dan bergeser kenilai lain dalam arti keluar dari konsep perencanaan dan jaringan kerja, Karena itu diperlukan monitoring dan evaluasi yang berfungsi mengatur dan mengukur tingkat kemajuan prestasi serta mengatasi kendala yang terjadi di lapangan. Pengawasan
dari
organisasi
yang
berkompoten,
sangat
diperlukan.
Pengamalan seseorang dapat dilakukan baik secara sembunyi-sembunyi, maupun secara terang-terangan, dan jika yang dilakukan adalah sebuah pelanggaran atau kecurangan, baik terhadap kuantitas maupun kualitas pekerjaan, pada saat tertentu akan diketahui penyimpangannya. Bagi seorang muslim yang beriman, tentu menyadari bahwa Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Melihat sebagaimana sabda Rasullah SAW:
ك َ ﻦ َﺗﺮَا ُﻩ َﻓِﺈ ﱠﻧ ُﻪ َیﺮَا ْ ن َﻟ ْﻢ َﺗ ُﻜ ْ ﻚ َﺗﺮَا ُﻩ َﻓِﺈ َ ﷲ َآَﺄ ﱠﻧ َ ن َﺗ ْﻌ ُﺒ َﺪ ا ْ ن َأ ُ ﺣﺴَﺎ ْ َا ْﻟِﺈ Artinya,“Ikhsan ialah, Engkau menyembah Allah, seakan-seakan melihat-Nya dan bila itu tidak tercapai maka yakinlah bahwa Dia melihatmu’ (HR. Muslim).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54
Demikian seseorang yang melakukan pengamalan dalam setiap aktivitas, seakan-akan melihat Allah atau paling tidak selalu merasa dilihat dan diawasi olehNya. Kesadaran akan pengawasan melekat itu menjadikan seseorang selalu ingin berbuat sebaik mungkin, dan memperlakukan pihak lain lebih baik daripada perlakuannya terhadap dirinya, bukan sekedar memperlakukan orang lain sama dengan perlakuannya terhadap dirinya sendiri. Konsep pengawasan yang dilandasi iman dan taqwa serta keikhlasan dalam
melakukan pengamalan ibadah, akan
mewujudkan karya yang sangat berkualitas dan berpengaruh baik terhadap sistem manajemen suatu organisasi seta terbentuknya personality yang bertanggung jawab atas pengamalan suatu pekerjaan.
2.1.2. Pengelolaan Tanaman Terpadu Upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi salah satunya diatasi dengan pelaksaan pengelolaan tanaman terpadu (PTT). Pengelolaan tanaman terpadu merupakan pendekatan yang akan mengembalikan tingkat hasil panen bagi petani, harapan dari sistem PTT tersebut, adalah meningkatnya hasil panen dan kualitas beras, mengusahakan penggunaan teknologi dan mekanisasi pertanian dengan menekan biaya usaha secara optimal. Petani juga dapat berperan serta menjaga kelestarian lingkungan
tidak
melakukan pencemaran dan kerusakan lahan melalui pembatasan penggunaan bahan kimia. Pengelolaan tanaman terpadu
bertujuan melakukan pengelolaan dengan
mengoptimalkan pendekatan yang berbasis lingkungan, yaitu penggunaan sumber daya tanaman, lahan, dan air dengan baik (secara Syar’ie). Pengelolaan tanaman terpadu mengupayakan penggunaan teknologi dengan memperhatikan keterkaitan antara teknologi dengan kemampuan sumber daya
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55
manusia (petani) dan sosial ekonomi petani serta mengupayakan pendidikan dan pelatihan lapangan para petani untuk lebih meningkatkan keterampilan pengelolaan tanaman. 2.1.2.1 Pengelolaan Tanaman Terpadu Dengan Luas Lahan Luas lahan yang ideal adalah luas sawah dengan tingkat produktivitas yang layak sesuai standar perencanaan pembangunan irigasi. Di dalamnya diatur luas petak sawah yang dikelompokkan dalam beberapa petak yaitu petak primer, sekunder, tersier dan kuarter. Pengelompokan tersebut berkaitan dengan luas petak sawah yang akan dikelola, demikian pula dengan sistem pengorganisasian kelompok tani yang akan mengikuti luasan petak. Pengaturan luas lahan dalam pengelolaan tanaman terpadu sangat penting karena berkaitan dengan besaran debit air yang akan disuplay dari pintu-pintu irigasi. Pada sisi lain luas lahan berpegaruh pada kemampuan pengolahan lahan oleh penggarap
sawah
atau
pengolahan
tanah
dengan
peralatan
mekanisasi
pertanian.Walaupun demikian, luas yang diatur menurut perencanaan petak-petak irigasi, masih terdapat faktor lain yang berkaitan dengan penguasaan lahan baik dalam bentuk kepemilikan maupun dalam bentuk lahan sewa atau tanah ulayat. Kondisi status lahan sangat berpengaruh terhadap individu yang mengelolanya karena faktor status sosial lahan tersebut menyebabkan pengelolaannya tidak optimal, karena bagi pemilik sawah terkendala oleh tenaga kerja yang dipekerjakan setiap musim tanam. Para penggarap sawah berharap banyak dengan upah yang standar, sementara pemilik sawah, masih meragukan hasil yang akan diperoleh saat panen. Lain halnya dengan pemilik sawah. dengan areal sempit rata-rata 0,5 ha, pada umumnya dikelola sendiri oleh keluarga. Seluruh investasi awal ditanggung sendiri demikian pula
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56
kegagalan panennya, sementara petani penggarap menawarkan diri untuk dapat diberi peluang oleh pemilik lahan untuk dapat diberi kesempatan menggarap sawah mulai dari pegolahan, pembibitan, tanam dan panen, dengan imbalan bagi hasil sebesar 1: 3 masing-masing untuk penggarap dan pemilik, di daerah Kabupaten Luwu banyak dijumpai lahan yang tidak tergarap karena status lahan yang tidak jelas, lahan yang tidak bersertifikat atau sedang dalam kasus perkara, tanah warisan yang secara turun temurun tidak terselesaikan oleh pihak keluarga yang diwariskan, lahan ulayat yang tak terurus status lahannya. Ragam status tersebut, megakibatkan adanya perbedaan dalam inventarisasi luas lahan irigasi dengan luas lahan desain dengan luas lahan yang terairi di lapangan. Penetapan luas lahan sawah khususnya sawah irgasi teknis ditentukan oleh ketersedian sumber air. Luas lahan juga dipengaruhi oleh faktor kesuburan tanah yang tersedia serta topografi hamparan yang cocok untuk lahan persawahan. Luas lahan yang diperoleh sejak awal juga tidak seluruhnya digunakan untuk sawah, karena sebagian diperuntukkan untuk pembangunan jaringan irigasi serta infrastuktur lainnya. Pengunaan lahan untuk sawah menjadi pertimbangan ekonomi, utamanya dari sisi manfaat dan efesiensi penggunaan lahan, serta diupayakan memperoleh nilai ekonomi yang opimal. Hal ini dapat dilakukan melalui penggunaan lahan untuk usaha mina padi, atau tumpang sari. Konsep pikir ini melakukan kombinasi antara tanaman padi dan budidaya tanaman lainnya.Pada dasarnya lokasi lahan pertanian sebaiknya dirancang sebagai lokasi sentra produksi, sehingga perlu adanya akses jalan yang memudahkan angkutan hasil bumi yang bernilai ekonomi. Pengunaan lahan yang optimal dapat dianalisis melalui Program Linier (LP), yaitu teknik perencanaan yang bersifat analisis dan menggunakan model matematika
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57
dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan masalah dari keterbatasan luas lahan yang cenderung mengalami pengurangan setiap tahunnya. Penggunaan analisis tersebut akan memperoleh nilai optimal dari fungsi sebidang lahan melalui spesifikasi model dengan rumus nilai optimum atau minimum sebagai berikut: Z= C1X1 +C2X2 + ………… Cn Xn Untuk nilai optimum ( maksimum atau minimum) Z=∑ Dengan syarat ikatan
,untuk j= 1,2,….,n. atau
bj, untuk i= 1,2,…,n Dari Xj ≥ 0
Di mana: Cj =
Parameter yang dijadikan criteria optimasi atau koefisien perubah pengambilan keputusan dalam fungsi tujuan.
Xj =
Peubah pengambilan keputusan atau kegiatan (yang ingin dicari, yang tidak diketahui).
aij =
Koefisien teknologi peubah pengambilan keputusan (kegiatan yang bersangkutan) dalam keadaan ke-i.
bi
=
Sumber daya yang terbatas, yang membatasi kegiatan atau usaha yang bersangkutan, disebut pula konstanta atau “nilai sebelah kanan” dari kendala ke-i.
Z
=
Nilai skala criteria pengambilan keputusan suatu fungsi tujuan. Dari format tersebut diperoleh persamaan: Z = Ci Xi + C2 X2 + …… + Cn Xn
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58
Dengan syarat ikatan: 1. Tanah/lahan 2. Air irigasi 3. Tanaman 4. Sosial Perumusan masalah yang berkaitan dengan optimasi dapat disusun dan dirumuskan dalam model program linear yang dikelola secara terpadu. Komponen linear program(LP) yang harus dirumuskan ke dalam persamaan matematis adalah yang menyangkut fungsi tujuan dan factor pembatas. Untuk mendapatkan gambaran tentang nilai optimasi lahan, dapat dicontohkan dari sebidang lahan sebagai berikut: Terdapat lahan seluas 400 ha yang cocok ditanami kacang tanah atau jagung dan masa panennya selama 150 hari. Untuk mengelola lahan ini dibutuhkan 1000 orang, setelah memperhitungkan biaya bibit, pupuk, pestisida dan upah pekerja yang dibayar dengan standar UMR Maka 1 ha kacang tanah memberi keuntungan Rp300.000, sedangkan 1 ha jagung memberi keuntungan Rp 200.000, masing-masing untuk satu musim tanam. Untuk menanam 1ha kacang tanah dibutuhkan tenaga kerja setara 4 orang terusmenerus. Adapun untuk menanam menanam jagung cukup menggunakan 2 orang terus-menerus. Persoalannya adalah bagaimana kombinasi luas penanaman kacang tanah dan jagung sehingga keuntungan maksimal dan seluruh lahan serta tenaga kerja dapat dimanfaatkan semuanya secara maksimal. Metode tersebut sangat berguna untuk mengatasi lahan sempit dan menyerap tenaga kerja, sehingga dapat membantu pembangunan di daerah yang memilki lahan yang terbatas namun mempunyai tingkat kesuburan lahan baik serta sumber daya alam yang potensial . Data tersebut dapat diuraikan dalam Tabel 2.1
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59
Tabel 2.1 Input dan Produksi Jenis Produksi
Produksi Input
Kacang Tanah
Jagung
Input yang tersedia
Lahan
1
1
400 (ha)
Tenaga Kerja
4
2
1.000 (tenaga kerja)
300
200
Keuntungan (Rp. 000)
Apabila unit produksi kacang tanah dimisalkan X1 dan unit produksi jagung dimisalkan X2, di mana satu unit produksi berarti penanaman seluas 1 ha maka persamaan matematis dari persoalan di atas adalah : Maksimumkan f = 300 X1 + 200 X2 Dengan batasan
:
X 1 + X 2 ≤ 400 4 X 1 + 2 X 2 ≤ 1.000 X 1 ≥ 0, X 2 ≥ 0
Arti persamaan matematis adalah memaksimumkan keuntungan, dimana satu satuan produksi (1 ha) kacang tanah memberi keuntungan Rp 300.000,00 dan satuan produksi jagung memberi keuntungan Rp 200.000,00. Dengan batasan lahan yang digunakan untuk kacang tanah dan jagung tidak boleh lebih dari 400 ha dan tenaga kerja yang digunakan untuk kedua produksi itu tidak boleh lebih dari 1.000 tenaga kerja. Selain itu, ada ketentuan bahwa satu satuan produksi kacang tanah (X1) membutuhkan 1 ha lahan dan satu satuan produksi jagung (X2) membutuhkan 1 ha lahan, dimana pemakaian untuk keduanya tidak boleh lebih dari 400 ha. Ketentuan berikutnya : satu satuan produksi kacang tanah (X1) membutuhkan 4 tenaga kerja sedangkan satu satuan produksi jagung (X2) membutuhkan 2 tenaga kerja dan pemakaian untuk keduanya tidak boleh lebih dari 1.000 tenaga kerja. Ketentuan tambahan adalah X1 dan X2 harus lebih besar atau sama dengan nol, artinya tidak boleh ada produksi yang negatif.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60
Penyelesaaian Dengan Grafik Jennis produkssi hanya adaa dua dan faktor f pembbatas hanya dua luas laahan dan jumlah teenaga kerjaa, penyelessaiannya diilakukan deengan mettode grafik. Untuk penyelesaiian secara grafik, g kita buatkan gam mbar dengaan 2 salib suumbu, yaitu u X1 dan X2. Mula-mula kita gambarkan g g garis dari peersamaan peembatas. Pembatas I : X1 + X2≤ 400, 4 kita kettahui bahwaa batas luarr dari persam maan ini adalah X1 + X2 = 4000 atau X2 = -X1 + 40 00. Persamaaan ini adalah persamaaan garis lurus. Apaabila X1 = 0 maka X2 = 400 dan n apabila X2 = 0 makaa X1 = 400.. Hal ini berarti persamaan gaaris akan memotong m sumbu s X1 pada p titik 4400 dan meemotong sumbu X2 pada titik 400 4 (lihat Gambar G 2.1). Pembatas II : 4X1 + 2X2≤ 1.000, baatas luar daari persamaaan ini adalaah 4X1 + 2X2 = 1.0000 atau X2 = -2X1 + 5000. Persamaaan ini jugaa adalah perrsamaan garris lurus. Kalau X1 = 0 maka X2 = 500, sedangkan apabila X2 = 0 maka X1 = 250. Artinya, a memottong sumbu X1 pada tittik 250 dan memotong X2 pada persamaann garis itu akan titik 500. Hal H ini dapaat dilihat paada Gambar 2.1 berikutt :
. Gamba ar 2.1 Peembatas daan ruang la ayak (grs I dan grs II)) (Sumbeer:Robinson n Taringan, 2006)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61
Bidang yang diarsir menggambarkan ruang layak. Ruang layak adalah ruang yang memenuhi semua ketentuan batasan yang ditetapkan di dalam persoalan LP tersebut, Yaitu pada kuadran I karena adanya batasan X1≥ 0 dan X2≥ 0. Selanjutnya adalah menetapkan arah garis dari persamaan fungsi tujuan. adalah f = 300 X1 + 200 X2. Persamaan ini dapat diubah menjadi X2 = -300/200 X1 + f/200. Persamaan ini adalah persamaan garis lurus dengan koefisien -1,5 dan memotong sumbu X2 (apabila X1 = 0) di titik X2 = f/200 dan memotong sumbu X1 (apabila X2 = 0) di titik X1 = f/300. Selanjutnya misalkan f adal0.000 maka persamaannya adalah 300 X1 + 200 X2 = 60.000. Apabila X1 = 0 maka X2 = 300 dan apabila X2 = 0 maka X1 = 200. Persamaan arah garis ini dimasukkan ke dalam grafik yang sebelumnya sudah ada garis pembatasnya. Kemudian garis fungsi tujuan itu ditarik ke arah titik positif paling luar (titik terluar) dari wilayah layak basis dan titik terluar itu adalah jawab optimal yang dicari. Hal ini dapat dilihat pada Gambar.2.2 berikut ini.
Gambar 2.2 Grafik Wilayah Optimasi (Sumber:Robinson Taringan, 2006)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62
Dalam Gambar 2.2 terlihat bahwa garis fungsi tujuan menyinggung titik terluar dari wilayah layak basis pada titik sekutu X1 = 100 dan X2 = 300. Hal ini berarti kita memproduksi kacang tanah sebanyak 100 ha dan jagung sebanyak 300 ha. Kombinasi produksi ini akan menyerap tenaga kerja 400 orang untuk kacang tanah dan 600 orang untuk jagung, dengan demikian seluruh lahan 400 ha dan tenaga kerja 1.000 orang terpakai semuanya. Kombinasi produksi ini memberikan keuntungan optimal, yaitu sebesar f = 100 (300) + 300 (200) = 90.000 (dalam ribuan rupiah). Kombinasi lain antara produksi kacang tanah dan jagung tidak akan memberikan keuntungan optimal seperti tersebut di atas dan ada kemungkinan tenaga kerja tidak terserap habis atau ada lahan yang tidak dimanfaatkan. (Robinson Tagingan, 2006:221) Contoh pemanfaatan lahan secara optimal mengingatkan kita kepada ayat Allah dalam firman-Nya sebagai berikut : QS. Jaatsiyat [45] : 13:
;M≈tƒUψ šÏ9≡sŒ ’Îû ¨βÎ) 4 çμ÷ΖÏiΒ $Yè‹ÏΗsd ÇÚö‘F{$# ’Îû $tΒuρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# ’Îû $¨Β /ä3s9 t¤t¤‚y™uρ ∩⊇⊂∪ šχρã©3xtGtƒ 5Θöθs)Ïj9 Artinya “Dan dia Telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir”(Depag RI,2007:499) Terdapat hamparan lahan yang banyak tidak dikelola, karena menyimpan masalah sehingga lahan tersebut menjadi lahan tidur (tidak produktif), demikian pula lahan terlantar hanya kerena faktor teknis, seperti lahan pada daerah ketinggian tidak terjangkau dan jauh dari sumber air, maka lahan tersebut terlantar (tidak produktif), pada ayat tersebut di atas memberikan isyarat, bahwa rahmat yang diturunkan adalah peluang untuk manusia dan dapat diperolehnya, jika kaum itu menggunakan pikiran dan ilmu pengetahuan untuk dapat merubah keadaannya.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63
2.1.2.2 Pengelolaan Lahan Pengelolaan lahan meliputi pengolahan tanah sawah irigasi yang siap ditanami dalam arti telah tersedia lahan yang sering ditanami dan mendapat air irigasi dari sumber air yang tetap, pengolahan dilakukan dengan alat mekanisasi pertanian atau dengan hewan (tanah dibajak dengan kedalaman antara 20-30 cm) untuk mengacak tanah dan membalik tanah agar bagian bawah terkena sinar matahari dan udara guna memudahkan proses pembentukan kehidupan mikro biotanah, meningkatkan serapan hara tanah dan serapan air, membersihkan rumput dan sisasisa tanaman sehabis panen, setelah pengolahan lahan digenangi air selama 7-15 hari, selanjutnya dilakukan penggaruan untuk meratakan dan pelumpuran, kemudian disusul dengan kegiatan pemberian pupuk organik berupa kompos
jerami atau
kompos organik sebanyak 2 ton/ha pada pengolahan tanah kedua sehingga dapat campur merata. Komponen sistem irigasi dan drainase pada tingkat tersier adalah melakukan pemeliharan parit, pematang sawah,saluran pembuang serta menutup sarang-sarang tikus yang masih ada, sedang kondisi tanah sawah dalam kondisi macak-macak (berlumpur sangat kental), saat ini petani lebih memilih penggunaan handtraktor karena lebih cepat dan pengolahan merata serta hemat tenaga. Lahan adalah tanah yang memiliki fungsi sosial dan ekonomi dan termasuk faktor produksi, pada lahan (sawah) dapat tumbuh tanaman karena tersedia unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Lahan (sawah) yang dianggap tidak subur dapat dikekola dengan penggunaan teknologi pertanian sehingga menjadi subur dan dapat berproduksi lebih baik. Bagi petani, tanah atau lahan yang memiliki keunggulan akan bernilai ekonomi yang mahal sehingga menjadi sumber daya modal, kekayaan dan status sosial dalam masyarakat dan memiliki nilai dari beberapa sisi pandangan antara lain :
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64
1.
Tingkat kesuburan tanahnya
2.
Fasilitas pengairan yang berpeluang pengolahan lebih intensif
3.
Lokasi lahan cukup strategis terhadap pusat pemukiman penduduk, disekitarnya terdapat akses jalan yang memudahkan angkutan hasil bumi.
4.
Penggunaan sumber daya lahan secara optimal, agar pertanian menjadi lebih produktif, tetapi pada kenyataannya tidak terlepas dari beberapa masalah sebagai berikut: a.
Alih pungsi lahan lahan sawah menjadi daerah pemukiman peruntukan untuk prasarana umum
b.
Lahan marjinal (terlantar karena beberapa penyebab, tidak subur, sengketa lahan yang tak selesai, terpencil)
c.
Lahan tidur (lahan yang tidak diusahakan, kesalahan perencanaan penggunaan tata guna lahan atau tata ruang wilayah).
2.1.2.3 Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan Debit Irigasi Syarat tumbuh untuk tanaman padi adalah tersedianya air yang cukup, mulai dari pengolahan sawah, pembibitan dan pertumbuhan tanaman. Selama masa pengolahan tanah (sawah), air banyak diperlukan untuk penjenuhan tanah, penggenangan serta untuk mengganti kehilangan air melalui evaporasi, perembesan dan perkolasi. Kebutuhan air netto (NIR = Net Irrigation Requirement) tergantung pada besarnya evapotranspirasi, perkolasi, curah hujan dan tingginya genangan air di sawah yang dibutuhkan pada saat pengolahan tanah atau pembibitan (pawinihan). Jadi, NIR = A1 (ƒ. E1 + P-R ) + A2 0,5 (E0 + P-Rc ) + tinggi genangan) Dalam rumus ini yang dimaksud dengan: NIR =
Jumlah air yang dibutuhkan pada lokasi dimana padi ditanam dalam mm per hari
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65
A1
=
Bagian dari luas keseluruhan yang padinya sedang tumbuh (%)
A2
=
Bagian dari luas keseluruhan yang digunakan untuk pembibitan atau sedang dalam pengelolaan tanah
E1
=
Evapotranspirasi dari tanaman tertentu yang telah diketahui (dalam mm per hari)
ƒ
=
Faktor tanaman, tergantung dari jenis tanaman yang akan diairi, dalam hal ini padi
Et
=
ƒE1 ini ialah evapotranspirasi tanaman (crop evapotranspiration) untuk padi.
E0
=
Evaporasi ( penguapan yang terjadi pada permukaan air yang bebas)
P
=
kehilangan air akibat gerakan tanah bebas dari atas ke bawah akibat gaya tarik bumi (grafitasi), tekanan hidrostatik atau kedua – duanya, air ini tidak dapat dipergunakan untuk pertumbuhan tanaman.
Re
=
hujan evektif dalam mm perhari, ialah bagian dari hujan keseluruhan yang dapat digunakan oleh tanaman untuk menutupi evapotranspiration (tidak termasuk perkolasi, run-off dan evaporasi di permukaan tanah). Efisiensi pada jaringan tersier (et) ialah berkisar kira-kira 0.85 dengan
anggapan 10% kehilangan air pada saluran pembawa dan 5% kehilangan akibat pengolahan (operasional) dari jaringan. Perencanaan jaringan utama akan didasarkan pada kebutuhan air Irigasi Netto (NIR) ditambah dengan seluruh kehilangan air di hilir bagian jaringan yang dimaksud. Sedangkan perencanaan pintu sadap tersier berdasarkan pada kebutuhan irigasi netto (NIR) ditambah dengan kehilangan air pada jaringan tersier dari pintu sadap sampai di petak sawah, disebut kebutuhan air pada pintu sadap tersier. Kapasitas pintu sadap ialah kebutuhan air pada pintu sadap kali luas petak tersiernya.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66
Mengingat beberapa kemungkinan kegagalan pemberian air sampai kepetak tersier, maka kehilangan air selama perjalanan diperkirakan sebesar 25%, sehingga kapasitas kebutuhan pada pintu sadap harus ditambah 25% dan besarnya paling sedikit 35 l/d untuk petak tersier. Pada umumnya kebutuhan air maksimum terjadi selama pengolahan tanah pada permulaan musim hujan. Kebutuhan air di hilir pintu sadap tersier disebutkan dalam mm perhari, misal kebutuhan air 1 mm perhari. Tetapi di Indonesia dipakai liter per detik per hektar yaitu sama dengan 0.116 l/dt ha. (Sumber: Perencanan Irigasi Luwu Sulawesi Selatan,1982) Perhitungan kebutuhan air irigasi khususnya irigasi teknis diberikan untuk kebutuhan selama musim tanam. Pemenuhan kebutuhan air untuk tumbuhnya tanaman padi secara sempurna ditujukan agar padi dapat berproduksi sesuai perkiraan (jumlah produksi dalam ton) Kebutuhan air di sawah untuk tanaman padi ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: -
Cara penyiapan lahan
-
Kebutuhan air untuk tanaman
-
Perkolasi dan rembesan
-
Pergantian lapisan air
-
Curah hujan efektif
Besarnya kebutuhan air di sawah bervariasi menurut tahap pertumbuhan tanaman dan bergantung kepada cara pengolahan lahan. Besarnya kebutuhan air di sawah dinyatakan dalam mm/hari. Angka kebutuhan air berdasarkan literatur yang ada yaitu:
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67 − Pengolahan tanah dan persemaian, selama 1-1,5 bulan dengan kebutuhan air 10-14 mm/ hari − Pertumbuhan pertama(vegetatif), selama 1-2 bulan dengan kebutuhan 4-6 mm/ hari − Pertumbuhan kedua(vegetatif), selama 1-1,5 bulan dengan kebutuhan air 6-8 mm/ hari − Pemasakan selama lebih kurang 1-1,5 bulan dengan kebutuhan air 5-7 mm/ hari Kedalaman air di sawah selama ini dilakukan petani sekitar 5-10 cm dimaksudkan untuk meniadakan pertumbuhan rumput/ gulma. (sumber : Erman Mawardi, 2007). Selain kebutuhan air untuk tanaman padi juga diperhitungkan debit air dengan kapasitas saluran yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air.pada suatu daerah irigasi. Untuk menghitung debit satuan irigasi digunakan rumus : Q = V×A dimana V = Kecepatan air pada saluran ( m/dt ) A = Luas penampang saluran ( m2 ) Q = Debit saluran dengan satuan ( m3/dt ) Besarnya debit untuk irigasi tergantung dari beberapa faktor,yaitu : 1. Luas lahan yang akan diairi 2. Karakteristik tanah yang dilalui saluran dan lahan yang akan diairi 3. Kemiringan saluran dan kekasaran permukaan saluran (pasangan batu, tanah, tanah pasir) 4. Panjang saluran yang membawa air irigasi sampai ke petak-petak sawah 5. Type saluran
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68
Tanaman padi ditanam pada sawah yang beririgasi, baik irigasi teknis maupun non teknis yang akan tumbuh dan berproduksi. Namun tingkat produksi berbeda antara sawah beririgasi teknis dan non teknis. Selain itu juga, tingkat produksi dipengaruhi oleh jenis varietas padi yang ditanam. Pengaturan pemberian air irigasi adalah tugas juru pintu irigasi yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan operasi dan pemeliharan irigasi, ini dimaksudkan agar pembagian air
dapat didistribuskan
menurut ketentuan pengaturan pemberian air kepetak-petak sawah. Sawah yang banyak mendapat air tidak menjamin akan memperoleh produksi yang tinggi. Karena itu pengaturan dan pengukuran air yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman menjadi acuannya. Peran petugas OP (operasi dan Pemeliharan) irigasi dan petani pemakai air pada tingkat usaha tani menjadi salah satu penentu keberhasilan produksi tanaman padi. Beberapa hal yang perlu diketahui secara professional oleh seorang petani pengelola air irigasi adalah sebagai berikut : -
Petani harus mengetahui banyaknya kebutuhan air dan waktu pemberian air dan pengeringan saluran.
-
Petani pengguna air dapat mengoperasikan pintu-pintu bagi dan tersier secara professional dan bertanggung jawab.
-
Petugas pengairan bekerja aktif melakukan pembinaan kepada kelompok P3A dalam mengoperasikan pintu-pintu air pada tingkat tersier perbaikan serta pembersihan saluran, khususnya saat tanaman sedang tumbuh, atau masa vegetatif.
-
Petani dan pengurus organisai P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air), menggalang kerja sama dalam mengatasi keadaan darurat bila terjadi diwilayahnya, seperti kerusakan tanggul, atau sistem drainase pada tingkat
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
69
tersier. Petani muslim dapat menyadari dan meyakini, bahwa air merupakan karunia dari Allah
SWT yang patut dikelola dengan baik, sebagai wujud
kesyukuran kepada-Nya. Firman Allah dalam QS. Qaaf [50] : 9
∩®∪ ωŠÅÁptø:$# ¡=ymuρ ;M≈¨Ζy_ ⎯ÏμÎ/ $uΖ÷Gu;/Ρr'sù %Z.t≈t6•Β [™!$tΒ Ï™!$yϑ¡¡9$# z⎯ÏΒ $uΖø9¨“tΡuρ Artinya, “Dan kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam. ” : (Depag RI, 2007: 518) Dan pada ayat lain Allah berfirman dalam QS Az Zukhruf [43] : 11
y7Ï9≡x‹x. 4 $\Gø‹¨Β Zοt$ù#t/ ⎯ÏμÎ/ $tΡ÷|³Ρr'sù 9‘y‰s)Î/ L™!$tΒ Ï™!$yϑ¡¡9$# š∅ÏΒ tΑ¨“tΡ “Ï%©!$#uρ šχθã_tøƒéB Artinya,“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” : (Depag RI, 2007: 490) Dengan sumber air yang tersedia, manusia dapat mengelola serta memanfaatkan potensi tersebut sebagai salah satu faktor produksi untuk memperoleh produksi padi yang direncanakan. Namun perlu diketahui bahwa jumlah produksi ditentukan oleh beberapa faktor di antaranya :pemupukan, pengaturan & pengukuran pemberian air, pemeliharaan pencegahan serangan hama selama masa tumbuh, jenis bibit, dan jarak tanaman. Pemberian air yang dilakukan oleh petugas irigasi melalui pengaturan dan pengukuran air ke petak-petak sawah baik ke petak tersier maupun ke petak kwarter, pembagian air didasarkan pada jadwal tanam dan jumlah besaran debit yang diberikan petak-petak sawah. Khusus untuk pengaturan air pada tingkat tersier yang dioperasikan oleh petani yang terhimpun dalam kelompok petani Perkumpulan Pemakai Air (P3A).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70
peran petani tersebut erat kaitannya dengan tingkat produksi yang akan dicapai. Petani diharapkan bekerja professional yang dilandasi, niat yang suci, memiliki pengetahuan, serta mengamalkan anjuran teknis dengan akhlak yang mulia, maka peluang produksi yang ditargetkan dapat terpenuhi.
Keberhasilan petani juga
ditentukan oleh adanya kerja sama antar kelompok pemakai air (P3A), oleh karena itu pembinaan kelompok harus dilakukan secara kontinyu dan memperkuat peran organisasi. 2.1.2.4 Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan Benih/Bibit Setiap tanaman berkembang melalui benih yang secara alami memiliki potensi untuk berkembang dengan biji dan menjadi benih untuk melanjutkan generasinya. Bibit/ benih tanaman padi dirancang untuk menjadi sebuah varietas unggul yang memiliki respon tinggi dan mampu disebar ke lahan dengan kandungan unsur hara tinggi dan air yang mencukupi serta ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit. Bibit tersebut akan menjadi varietas unggul setelah diketahui ketahanan terhadap tantangan terhadap pertumbuhannya pada lahan yang diduga kurang memenuhi syarat tumbuh dari tanaman tersebut. Benih bermutu disebut juga benih berkualitas atau benih bersertifikat, merupakan benih yang murni secara genetik sebagai pembawa potensi genetik suatu varietas, matang secara fisiologis dan memenuhi persyaratan mutu fisik berdasarkan prosedur pengujian untuk mendapatkan sertifikat (sertifikasi). Dalam sertifikat benih, prosedur yang harus dilalui diantaranya pemeriksaan lapangan, pemeriksaan gudang dan peralatan, pengawasan terhadap benih yang sedang diolah serta pemeriksaan laboratorium. Beberapa karakteristik yang mencerminkan mutu benih antara lain sebagai berikut:
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
71
1.
Asli (Genuine, authentic) yang mencerminkan karakteristik varietas yang diwakilinya.
2.
Murni, yaitu tidak bercampur off types
3.
Bersih dari kotoran (biji, gulma, tanaman lain, inner mature, dan immature seed)
4.
Berlabel
5.
Hidup (viable, tumbuh bila di tanam)
6.
Sehat atau tidak mengandung penyakit dengan ketentuan persyaratan masingmasing sesuai dengan kelas benihnya. Pemilihan dan penggunaan benih yang baik sangat penting untuk
mendapatkan bibit yang sehat dengan akar yang kuat. Selain itu, benih yang baik akan menghasilkan perkecambahan dan pertumbuhan yang seragam. Apabila dibandingkan dengan benih yang kurang baik, benih yang baik dapat tumbuh lebih cepat dan kuat. Hal ini nantinya dapat memberikan produktivitas lahan yang tinggi. Kebutuhan benih untuk penerapan model pengelolaan tanam terpadu padi sawah cukup irit dari biasa yang diterapkan oleh petani (40 kg/Ha) yaitu hanya berkisar untuk kebutuhan benih 10-15 kg/Ha, jumlah yang ditanam hanya satu bibit berkembang sehingga efisiensi bibit 25-30 kg/Ha. Persemaian benih perlu dilakukan karena untuk menjamin bibit yang kuat, sehat dan tidak tertular hama penggerek. Benih unggul dalam sistem pertanian berbasis anorganik yang dicirikan sebagai pertanian industrial adalah penggunaan benih hibrida dengan varietas yang selalu diperbaharui oleh produsen.Varietas baru ini hanya responsive bila pemakaian input (misalnya pupuk NPK, pestisida dan ketersedian air) dalam kondisi yang sempurna, sehingga mampu berproduksi lebih tinggi dari benih varietas lokal atau tradisional. Namun demikian, penggunaan benih hibrida memiliki beberapa kelemahan antara lain (Goering, 1993 dalam Salikin, 2003). sebagai berikut :
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72
1.
Benih hibrida pada umumnya tidak mampu beradaptasi secara optimal dengan agroklimat yang sesungguhnya dilapangan
2.
Generasi dari benih hibrida menyebabkan hilangnya vigor untuk persilangan murni
3.
Menciptakan ketergantungan petani untuk selalu membeli benih buatan pabrik setiap musim tanam
4.
Dalam benih hibrida hasil rekayasa genetika sering kali juga terbawa ikutan benih atau penyakit tertentu
5.
Penggunaan benih unggul baru secara terus-menerus juga dapat menurunkan keanekaragaman spesies tanaman dan hewan disekitar areal pertanaman. Pertanaman dengan pola monokultur relatif rentan terhadap serangan hama
dan penyakit. (Salikin,2003) Uraian tersebut jika dianalisis secara ilmiah maka Allah SWT telah memberikan petunjuknya,QS Al Waqi’ah[56]: 63 s/d 65
öθs9 ∩∉⊆∪ tβθããÍ‘≡¨“9$# ß⎯øtwΥ ÷Πr& ÿ…çμtΡθããu‘÷“s? óΟçFΡr&u™ ∩∉⊂∪ šχθèOãøtrB $¨Β Λä⎢÷ƒu™tsùr& ∩∉∈∪ tβθßγ©3xs? óΟçFù=sàsù $Vϑ≈sÜãm çμ≈oΨù=yèyfs9 â™!$t±nΣ Artinya, “ Maka Terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. kamukah yang menumbuhkannya atau kamikah yang menumbuhkannya kalau kami kehendaki, benar-benar kami jadikan dia hancur dan kering, Maka jadilah kamu heran dan tercengang.”: (Depag RI, 2007:536). Pada dasarnya manusia hanya memgolah, benih yang telah diciptakan olah Allah SWT, kemampuannya dalam bentuk mempersiapkan sarana dan mengatur tempat, mengatur kebutuhan benih, misalnya air dengan pengaturan dan pengukurannya, penyinaran matahari, serta mencegah serangan hama dan memberikan media tanam, untuk penyesuaian pertumbuhan tanaman. Upayah ini dilakukan atas pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari teori yang ditemukan sebelumnya.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73
Perkembangan pengetahuan umat manusia, khususnya dibidang pertanian menampilkan hasil rekayasa bioteknologi, menemukan cara produksi tanaman yang lebih unggul dari hasil tanam tanpa teknologi (manual), baik kualitas, kuantitas serta umur tanaman, sehingga kemajuan teknologi temuan manusian (ilmuan,sains dan teknologi) membawa manusia merasa bangga dan sombong diatas permukaan bumi, padahal manusia terkadang tidak menyadarai, seperti yang difirmankan oleh Allahurabbi, apakah kamu menumbuhkan, membungakan, atau membuahkan, pada kenyataanya manusia tidak mampuh membuahkan, tidak mampuh membungahkan dan juga tidak mampuh membuahkan, kebutuhan tanaman dari sumber daya alam lainnya, seperti tanaman membutuhkan sinar matahari, membutukan air, ke semuanya sumber daya alam asalnya dari Dia Allah SWT, munusia sungguh lemah, tak punya daya kecuali diberi oleh Allah SWT, kalau bukan karena Rahmat-Nya, maka manusia tak terlindungi dari kekurangan dan kelemahan 2.1.2.5 Pengolaan Tanaman Terpadu dengan Pupuk kimia, Insektisida dan Pupuk organik Pemberantasan hama
dengan menggunakan insektisida adalah cara
pemusnahan hama yang bertujuan menghilangkan pengganggu secara cepat agar tanaman cepat tumbuh dan berproduksi lebih banyak. Ini adalah salah satu proses pemakaian teknologi budidaya pertanian, dengan memanfaatkan temuan-temuan dan terobosan hasil penelitian di bidang pertanian berupa adopsi benih dan bibit unggul, penggunaan pupuk dan pestisida. Pada mulanya terobosan-terobosan ilmiah itu sangat mengagumkan karena produksi cukup meningkat, sejalan program organisasi kelembagaan, seperti BIMAS, Insus, dan lain-lain program pemerintah yang bertujuan untuk peningkatan produksi yang gemilang. Setelah beberapa tahun telah
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
74
ditemukan bahwa pupuk kimia, dan pemberantas hama ternyata sangat merugikan lingkungan disertai dengan problem antara lain tekanan inflasi, degradasi ekosistem pantai serta ancaman kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Industri pupuk erat kaitannya dengan biaya bahan baku (minyak bumi) untuk memproduksi 1 kg pupuk nitrogen dibutuhkan bahan baku sebanyak ½ - 1 liter minyak bumi. Pada tahun 1970 – 1980 harga minyak dunia mengalami kenaikan dari US $ 2 hingga lebih dari US $ 30 perbarel. Sehingga biaya pembuatan pupuk buatan naik secara proporsional. Akibatnya pengeluaran petani untuk membeli pupuk buatan (kimia) juga meningkat, namun produksi dan pendapatan justru berkurang (Goering 1993) dalam Salikin, 2003). Pada saat pupuk diproduksi pertama kali, produksi meningkat secara gemilang, namun hasil yang tinggi tidak dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang panjang. Berbeda dengan penggunaan pupuk alamiah atau pupuk organik. Hasil laporan pembangunan Bank Dunia tahun 1984 menyimpulkan bahwa penggunaan pupuk kimia dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah. Penggunaan pupuk buatan biasanya tidak diikuti dengan penggiliran tanaman dan perbaikan kesuburan tanah dengan memberikan pupuk kandang atau sisa tanaman. Pemakaian pupuk buatan pada pola tanam mono kultur sepanjang tahun akan mengakibatkan penurunan kandungan bahan organik dalam tanah, pemadatan, dan perusakan struktur tanah. Pemadatan struktur tanah akan mengurangi kemampuan tanah untuk mengikat air dan mempersulit aktivitas perakaran tanaman, termasuk proses pengikatan nitrogen Penurunan bahan-bahan organik dalam tanah juga mempercepat terjadinya proses erosi oleh air atau angin dan merugikan populasi flora dan fauna yang bermanfaat. Pupuk kimia juga menyebabkan terjadinya fluktuasi derajat keasaman
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75
(pH) tanah. Pupuk ammonium memberikan implikasi keasaman tanah dan menyebabkan pencucian unsur mineral, misalnya kalsium. Penggunaan pupuk sintesis dalam jumlah besar terutama pupuk nitrogen akan mengganggu proses nitrifikasi dan dalam jangka panjang dapat menurunkan kesuburan tanah. Jika cukup tersedia bahan-bahan organik di dalam tanah, pemupukan akan mempercepat proses dekomposisi dan sisa-sisa pemakaian pupuk buatan dapat terbawa oleh tanaman, mengendap di dalam tanah, larut dalam air dan terbawa ke pantai, dan terbawa dalam air minum. ,(Goering 1993). dalam (Karwan A Salikin, 2003) Pestisida : Pertanian industrial menganjurkan penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama penyakit, untuk menghindarkan tanaman dari resiko kehilangan hasil akibat serangan serangga, hewan dan mikroorganisme. Dalam teknik usaha tani, pestisida, insektisida dan herbisida memiliki peran sentral untuk menggeser sistem pertanian kecil dan diversifikasi menuju industri pertanian monokultur secara revolusioner.
Dari
pandangan
sempit,
pemakaian
pestisida
tampaknya
menguntungkan namun dampak secara luas saat ini ternyata residu pestisida kimia merupakan ancaman bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dr. Ida Nyoman Oka (1995), dalam Salikin, 2003). pakar hama dan penyakit tanaman dari fakultas pertanian UGM dalam pengamatan dan penelitian penggunaan pestisida dalam program Pengelolahan Hama Terpadu (Integrated Pest Management) di Indonesia mengemukakan beberapa resiko penggunaan pestisida. 1. Hama-hama, antara lain wereng coklat, wereng hijau, hama ulat kubis, telah berkembang menjadi tahan terhadap berbagai formulasi pestisida
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76
2. Hama wereng coklat juga memperlihatkan resistensi terhadap berbagai formulasi pestisida 3. Musuh-musuh alami (predator, parasitoid) dan mahluk-mahluk bukan sasaran dan berguna, ikut binasa 4. Dalam ekosistem mina padi timbul resiko kematian ikan-ikan 5. Pencemaran air, tanah dan udara tidak terhindarkan dan beresiko tinggi mencelakakan manusia karena sebagian besar penduduk di pedesaan masih banyak memanfaatkan air sungai untuk air minum dan MCK. 6. Ongkos produksi meningkat, baik bagi petani maupun pemerintah (yang mengeluarkan subsidi) Bahan pemberantas hama (insektisida) Penggunaan insektisida pada lahan pertanian khususnya lahan sawah (tanaman padi) dengan menggunakan semprotan akan mengkontaminasi air sawah, yang berarti air sawah tersebut teracuni oleh sisa-sisa insektisida. Bahan insektisida dalam air sulit untuk dipecah oleh microorganisme, kalaupun bisa tetapi dalam waktu lama. Bahan insetisida seringkali dicampur dengan senyawa minyak bumi sehingga air yang terkena bahan buangan pemberantas hama ini permukaannya akan tertutup lapisan minyak. Adanya lapisan minyak pada permukaan air akan menyebabkan turunnya kandungan oksigen dalam air (Wisnu Arya Wardhana 2004). Penggunaan pupuk kimia dan bahan pemberantasan hama menunjukkan adanya produksi yang menakjubkan, namun sesungguhnya adalah kerugian dan kerusakan pada jangka waktu yang akan datang. Hal ini dapat dibuktikan melalui: T = ƒ (lahan, benih, tenaga kerja, pestisida, insektisida) T = Produksi, adalah f (Lahan,benih, tenaga kerja, pestisida, insiktisida), variabel input yang menmpengaruhi T (produksi )
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77
Dari uji statistik diketahui hubungan korelasi antara variable urea, pestisida, insektisida, serta tingkat signifikasinya terhadap produktifitas padi. Kemudian dari derivatik tunggal atau turunan pertama masing-masing variable tersebut dihitung dan diuji secara statistik untuk membuktikan kesahihan hipotesis yang diduga. Dalam kaitan kajian Ekonomi Lingkungan, kerusakan sumber daya lahan dan pencemaran merupakan biaya limbah (spillover cost) atau biaya eksternal atau biaya sosial dari suatu akibat kebijakan pertanian. Secara grafis dapat digambarkan pertanian padi sawah yang menggunakan pestisida berlebihan akan mencemari perairan dan akan menyebabkan kematian organism non-hama. Pencemaran ini menimbulkan biaya eksternal (external cost) serta biaya masyarakat atau biaya sosial (social cost) yang diperoleh dengan menjumlahkan MPC dan EC. Di mana ; MPC=Marginal Privat Cost, EC=External Cost. Biaya Sosial Marginal (BSM)
Harga Biaya eksternal
P1 P2
Biaya Privat marginal (BPM)
W1
W2
Produksi
Gambar 2.3 DiagramAntara Biaya Privat Dan BiayaSosial Sumber : Lubis dan Sunaryo,1995
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78
Pupuk Organik : Pakar pertanian Barat menyebutkan bahwa sistem pertanian organik merupakan “Hukum pengembalian (Low return)” yang berarti suatu sistem yang berusaha untuk mengembalikan semua jenis bahan organik ke dalam tanah, baik dalam bentuk residu dan limbah pertanaman maupun ternak yang selanjutnya bertujuan memberi makanan pada tanaman. Filosofi yang melandasi pertanian organik adalah mengembangkan prinsip-prinsip memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk tanaman (feeding the soil that feeds the plants), dalam Rahman Susanto, 2002) dan bukan memberi makanan langsung pada tanaman. Vonn Uexkull ,1984, dalam Sutanto Rachman, 2002), memberikan istilah
”Memberikan
kesuburan
tanah”
strategi
pertanian
organik
adalah
memindahkan hara secepatnya dari sisa tanaman, kompos dan pupuk kandang menjadi hara dalam larutan tanah. Unsur hara didaur ulang melalui tahapan bentuk senyawa organik sebelum diserap tanaman .Ini berbeda dengan pertanian konvensional yang memberikan unsur hara secara cepat dan langsung dalam bentuk larutan sehingga segera diserap dengan takaran dan waktu pemberian yang sesuai dengan kebutuhan tanaman (Sumber: Rahman Sutanto, 2002). Bercocok tanam dengan pupuk organik saat ini mulai digemari, karena banyak yang memahami bahwa selama ini produk pertanian khususnya tanaman pangan (beras), pertubuhannya banyak menggunakan zat kimia, mulai dari pupuk hingga kepemberantasan hama semuanya mengandung unsur kimia (insektisida), pemahaman tersebut kian dipahami adanya zat racun kimia yang ikut dalam bahan makanan dimana setiap saat masyarakat mengkonsumsinya, sejalan dengan perkembangan teknologi pertanian pemerintah juga telah banyak mensosialisasi
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
79
tentang pertanian organik dan lebih maju lagi karena produk pertanian organik ditetapkan dengan standar Nasional Indonesia (SNI) yang disyahkan oleh Badan Standarisasi Nasional melalui BSN SNI lalui BSN SNI 01-6729-2002. Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi holistik yang meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah. Hal yang perlu ditekankan adalah penggunaan asupan-asupan off-farm dengan mempertimbangkan bahwa setiap sistem perlu beradaptasi pada kondisi lokal, ini dapat dilakukan dengan pendekatan budaya, biologis dan mekanisme dalam pengelolaan pertanian. Cara ini merupakan lawan dari metode yang digunakan pada sistem pertanian kimia yang menggunakan bahanbahan sintetik untuk menggantikan bahan-bahan alami yang terdapat didalam ekosistem. (Sumber: Sabastian Eliyas Saragih, 2010). 2.1.2.6 Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan Pengendalian Hama dan penyakit Terpadu (PHT) Hama dan penyakit memang sangat menentukan keberhasilan pertanian di lapangan, oleh karena itu, sejak awal perlu dilakukan pengendalian sesuai jadwal pemberantasan dan pengendalian hama. Penanganan pengendalian hama haruslah terpadu dari semua unsur terkait (penyuluh pertanian, pengairan, pemerintah setempat dan kelompok tani), kekompakan diperlukan karena pengendalian tersebut adalah tim kerja yang solid. Jauh sebelum pengendalian dilakukan rapat-rapat dan musyawarah sudah harus dilangsungkan sehingga rencana yang berkaitan dengan alam (curah hujan, pemberian air irigasi, jenis hama yang mengancam, kondisi sosial masyarakat), seluruh komponen yang berkaitan dengan keberadaan hama, sedapat mungkin terinventarisasi dalam agenda pengendalian hama oleh sekertaris komite
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80
irigasi setempat. Tim pengendali hama dan penyakit tanaman melakukan perencanaan penerapan teknologi produksi berdasarkan pengendalian tanaman terpadu pada sawah yang diprogramkan siap tanam. Ini dimaksudkan untuk penyesuaian penerapan teknologi dengan lahan yang tersedia. Strategi untuk melakukan pengendalian hama penyakit secara terpadu sebagai berikut: 1.
Pemilihan varietas unggul untuk mencegah meledaknya wabah dan penyakit / hama tertentu, seleksi varietas tahan terhadap hama dan penyakit.
2.
Pengolahan tanah yang baik, bersih dari gulma
3.
Daerah endemis penyakit/ hama sebaiknya dipilih benih yang sehat
4.
Membuat parit bertujuan untuk mremudahkan dalam mengganti sawah dan pembuangan air
5.
Pemilihan menanam bibit mudah bertujuan agar cabang /anakan bisa banyak. Untuk memudahkan dalam penyiangannya jarak tanam harus diatur (20 x 20 cm atau 25 x 25 em )
6.
Penggunaan pupuk urea yang berlebihan dapat menurunkan katahanan tanaman dari serangan hama dan penyakit.
7.
Monitoring populasi hama dan penyakit yang baik dan benar, mulai tanam berumur dua minggu setelah tanaman sampai dua minggu sebelum panen (Purwantoro, 2011:44). Di daerah irigasi sekabupaten Luwu jenis dan macam hama yang sering
menyerang antara lain, tikus,wereng cokelat, penggerek batang, keong mas, tungro, penyakit hawar daun. Pengendalian hama ini dilakukan dengan pendekatan pengendalian hama terpadu (PHT), Pendekatan tersebut memperhitungkan faktor ekologi sehingga pengendalian dilakukan dengan menjaga keseimbangan alami,
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81
penanganan terhadap berbagai jenis hama dan penyakit tanaman secara berbeda-beda untuk masing-masing jenis penyakit sebagai berikut: Hama tikus merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman padi dan akibat serangan hama ini petani mengalami kerugian yang besar, serangan tikus hampir pada setiap musim tanam sehingga kerugian ekonomi petani berkelanjutan dan ditanggung sendiri oleh petani, hal ini mengganggu pencapaian produksi pada tingkat lokal maupun nasional. Sumber tikus ada dua tempat, dilokasi persawahan bersarang dipematang yang dibuat sendiri sekaligus sekaligus tempat bekembang biak, tempal lain disekitar lingkungan, daerah perkampungan rumah penduduk yang berdekatan dengan sawah atau disemak belukar disekitar persawahan. Tikus lebih banyak menyerang tanaman pada stadium tua dan dapat memakan segala serta mampu menyesuaikan diri. Saat bunting tikus mampu memotong batang padi lebih banyak. Pengrusakan tanaman sering menyrang pada musim kemarau, karena saat itu stok pangan berkurang, selain itu, tikus yang dulu kecil sudah menjadi dewasa sehingga kebutuhan semakin bertambah (Purwantoro, 2011:49). Pada musim hujan tikus berkembang biak sangat cepat yaitu dalam satu tahun tikus sawah mampu melahirkan empat kali dan tikus dewasa bisa berkembang biak pada umur dua bulan dan tiga bulan sesudah melahirkan. Jumlah anaknya dapat mencapai delapan ekor sekali melahirkan, anak tikus umur tiga minggu sudah dapat merusak tanaman. Tikus sudah siap untuk kawin lagi satu hari setelah melahirkan pekembangan yang cepat ini menyebabkan populasi tikus sawah mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi, hal ini tentunya menimbulkan permasalahan yang sangat meresahkan para petani, oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
82
untuk mengendalikan dan mengatasi hama tikus tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan oleh petani, pada lokasi penelitian petani pernah menggunakan racun tikus, pernah secara manual dengan membersikan sarang tikus yang dipematang menutup lobang atau dengan memberikan genangan air hingga lobang tikus tergenang air, juga dengan pengarahan massa, petani, pelajar dan masyarakat lainnya untuk memberantas tikus, dan sekarang ini banyak petani di Sulawesi Selatan menggunakan alat perangkap tikus dengan menggunakan strom listrik, ini beberapa cara para petani memberantas hama tikus. Namun hasilnya belum optimal. Cara lain juga dengan penjadwalan tanam. Untuk menghindari populasi tikus, biasanya dianjurkan oleh penyuluh pertanian, tersebut petani disiplin terhadap jadwal yang telah disepakati dalam musyawarah. Pengendalian hama wereng cokelat dilakukan dengan pengamatan pada rumpun tanaman dengan arah diagonal secara teratur sejak tanaman berumur dua minggu sampai dengan tanaman dua minggu sebelum panen. .Pengendalian secara kultur dan penanaman varietas yang tahan wereng batang cokelat (WBC) sangat dianjurkan. .Di daerah kabupaten Luwu beberapa jenis varietas antara lain, ciherang, swirigading, cisantara, impari 13, impari 7, impari 6, impari 1, cigeulis, serta jenisis lainnya yang dipilih sendiri oleh petani. Cara pengendalian sbb: - Pengendalian dengan kultur teknis (tanah dan pengairan) - Pengendalian musuh alami - Hama wereng dibunuh secara langsung dengan menggunakan insektisida. Pengendalian Penggerek Batang Padi: Awal dalam irigasi gal 1 dan II Penggerek batang padi merupakan hama yang sering menyerang tanaman padi, Ada enam spesies penggerak batang padi,empat di
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
83
antaranya merupakan spesies yang paling banyak dijumpai dan ordinasinya tergantung pada daerah penyebarannya.Kehilangan hasil akibat serangan penggerek batang padi pada stadia vegetatif tidak terlalu besar karena tanaman masih dapat mengkompensasi dengan bentuk anakan baru. Berdasarkan simulasi pada stadia vegetatif tanaman masih sanggup mengkompensasi akibat kerusakan oleh penggerek sampai 30 %. Gejala serangan pada stadia generatif menyenyebabkan mulai muncul tanda putih dan hampa yang disebut beluk. Kerugian yang disebabkan hama ini pada setiap persen gejala beluk berkisar 1-3% atau rata-rata 1,2 %. Cara pengendalian penggerek batang padi sbb : 1.
Tanamlah varietas genja ( 110-115) hari tahan wereng cokelat untuk tanam
2.
Menanam varietas umur dalam(125-135) hari untuk wilayah tanam mundur.
Penggunaan insektisida: Penggunaan insektisida dilakukan apabila populasi hama penggerek padi tinggi,pengamatan dapat dilakukan areal yang mewakili satu kali waktu tanam dengan luasan 50 ha.Alat yang digunakan diantaranya, Perangkap lampu yang dilakukan setiap hari, perangkap feromon. Pemberian insektisida diberikan apabila hasil pengamatan tangkap penggerek dengan alat sebagai berikut: 1.
Perangkap feromon sebanyak sebanyak seratus ekor/minggu pada varietas umur genja.
2.
Tingkat serangan total mencapai 5 % pada padi umur genjah (Purwantoro,2011: 45 ).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
84
Pengendalian Hama Keong Mas: Keong mas atau siput murbai (Pomacea Canaliculata Lamarck), merupakan salah satu masalah utama dalam produksi padi. Pada tahun 1989 Badan Pangan Dunia (FAO) dari Perserikatan bangsa-bangsa menduga kekurangan
hasil yang
disebabkan hama keong mas berkisar 1% sampai 40 % dari areal padi sawah hal ini menyebabkan kehilangan produksi yang cukup besar, cara dan tanda penyerangan hama keong mas, padi yang baru ditanam sampai lima belas hari setelah tanam mudah dirusak siput murbai, untuk padi tanam benih langsung(tabela) ketika 4-30 hari setelah tebar, Siput murbai bahkan dapat mengonsumsi seluruh tanaman mudah dalam satu malam, adanya Rumpun yang hilang,adanya potongan daun yang mengambang di permukaan air, Keong mas memilki siklus hidup dan populasi yang sangat cepat berkembang karena mampu bertelurdalam jumlah sangat banyak. Keong mas merupakan hama yang mengalami perkembangan sangat cepat, perkembangan yang cepat terutama pada lahan yang selalu tergenang sehingga sukar dikendalikan perkembangannya. Pengendalian utama yang dilakukan adalah mencegah introduksi keong mas pada areal baru. Pengendalian keong mas sebaiknya secara terpadu dan berkesinambungan dengan melalui tahapan sebagai berikut: Pengendalian dilakukan dengan mengambil keong-keong di sawah, pada daerah tertentu keong(siput) dapat dimakan sebagai lauk makanan pengganti ikan, menyebar bibit banyak untuk sulaman, membersikan saluran air dari tanaman air seperti kangkung, petani memanfaatkan siput ini sebagai pakan ternaknya (bebek peliharan) (Purwantoro,2011 :45 ). Khusus di Kabupaten Luwu, hama keong mas atau dikenal dengan siput sawah, dapat dimakan sebagai makanan ekstra saat pesta panen disawah, hama ini
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
85
bukanlah hama yang dapat menggalkan panen seperti hama tikus, petani tidak khawatir dengan hama keong, mereka dengan mudah dapat mengendalikannya, namun dari pihak penyuluh pertanian setempat tetap mengkategorikan keong mas adalah hama padi yang tetap diwaspadai, karena penyuluh pertanian pada setiap pertemuan dengan petani tetap mengingatkan bahaya dari setiap jenis haman yang berpeluang dapat menyerang tanaman. 2.1.2.7 Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan Lingkungan dan Agrononi Agronomi adalah ilmu bercocok tanam, sebagai cabang lain ilmu pertanian ini merupakan salah satu ilmu terapan yang berbasis biologi botani yang mempelajari pengaruh dan manipulasi berbagai komponen biotic (hidup) dan abiotik (tidak hidup) terhadap suatu individu atau sekumpulan individu tanaman untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia. Agronomi adalah ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi yang maksimum dan lestari, sedangkan orientasi agronomi adalah produksi maksimum dan mempertahankan sistem produksi yang bekelanjutan, dan ini akan berkaitan dengan iklim,tanah,lahan dan masyarakat dan dengan teknologi produksi dalam rangka intensifikasi dan ektensifikasi pertanian sebagai alternatif solusi atas penurunan lahan pertanian khususnya tanaman padi di wilayah Kabupaten.Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Rekayasa agronomi ditujukan untuk memacu produksi tanaman sebagai dampak kekhawatiran manusia terhadap kekurangan pangan, terutama beras yang merupakan sumber kalori, bagi sekitar 20 % penduduk dunia,terutamaAsia, termasuk 240 juta penduduk Indonesia yang
menggantungkan kebutuhan kalorinya darii
beras.Mengingat besarnya ketergantungan terhadap beras, maka perlu adanya usaha peningkatan produksi padi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pemanfatan lahan.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
86
Sejalan dengan hal tersebut penelitian ini dirmaksudkan untuk menemukan metode pengelolaan tanaman terpadu yang melibatkan petani sebagai pelaku kunci yang dapat merubah etos kerja yang lebih maju dan Islami. Di Indonesia telah digalakkan berbagai program peningkatan tanaman padi yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional dan pada tahun 1985 Indonesia memproklamirkan swasembada tanaman pangan nasional dan berhasil mengekspor beras ke beberapa negara. Keberhasilan tersebut didukung oleh teknologi pertanian yang berbasis anorganik serta obat kimia pemberantasan hama, tingkat produksi yang cukup mencengangkan sebagai hasil rekayasa organisme yang mampu mempecepat proses tumbuh tanaman serta didukung oleh pupuk yang berbasis kimia. Jika dilihat dari sisi produksi, memang cukup menggembirakan, namun dampak dari rekayasa tersebut ternyata banyak menimbulkan dampak negatif terhadap tanah, karena organisme lainnya turut punah, sehingga banyak lahan anorganik kimia jadi kritis, sebagai akibat penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus, sehingga unsur hara tanah.semakin menurun, jika penggunaan pupuk kimia terus berlangsung maka pada waktu tertentu lahan tersebut tidak produktif lagi. Langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan pupuk organik untuk mengganti penggunaan pupuk kimia pada tanah pertanian. Sudah saatnya pencemaran lingkungan yang disebabkan penggunaan pupuk kimia bisa dikurangi. Perubahan kebiasaan penggunaan pupuk anorganik oleh petani juga memerlukan proses pemahaman dan kesedian petani, karena perubahan tersebut berisiko kepada petni, termasuk penurunan produksi saat transisi teknologi. Berikut data penggunaan fungisida, insektisida,
herbisida dalam dua dasawarsa
terakhir (1972-1990) serta dampaknya :
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
87
Tabel 2.2 Data Penggunaan Fungisida, Insektisida, Dan Herbisida Dalam Dua Dasawarsa Terakhir (1972-1990 ) Serta Dampaknya Fungisida Sasaran:Membunuh jamur Microkopis yang menginfeksi tanaman,buah,dan biji yang disimpan
Insektisida Sasaran:Membunuh kutu,lembing,walang sangit,dan serangan hama lain,namun kadang-kadang juga membunuh predator yang sebenarnya bermanfaat
Kandungan :Fungisida mengandung logam misalnyatembaga,timbal,dan hydrocarbon sulfur
Kandungan :Insektisida banyak dibuat dari organofosfat dan khlorimat hydrocarbon
Bahaya kesehatan :Fungisida sering kali disemprotkan secara langsung pada bagian tanaman sehingga mungkin termakan oleh manusia,beberapa jenis fungisida sering ditemukan terdapat pada sayur
Bahaya kesehatan :Banyak Pestisida bersifat persisten jika digunakan terus menerus,pestisida juga tidak dapat dihancurkan oleh microorganism di alam sehingga dapat masuk kedalam tubuh melalui makanan dan menyebabkan penyakit lever Pemakaian di dunia :Selama dua dasa warsa penggunaan Insektisida meningkat 17 x lipat,Tahun 1972 1.08 juta ton,tahun 1980 4,8 juta ton,Tahun 1990 18,0 juta ton
Pemakaian di dunia :Dalam dua dasawarsa Penggunaan fungisida meningkat 21 x lipat,tahun 1972 0,66 juta ton,Tahun 1980 2,52 juta ton,Tahun 1990 12,0 juta ton
Herbisida Sasaran:Membasmi tanaman,ada yang bersifat non-spesifik(membasmi semua tanaman) dan spesifik(membasmi tanaman tertentu,misalnya gulma atau tanaman pengganggu lainnya Kandungan:Herbisida termasuk dalam kelompok bahan-bahan kimia ringan Banyak bersifat racun yang diperoleh subtansi tanaman,yang jika terserap atau membunuh tanaman dengan merusak sistem metabolism Bahaya Kesehatan : Beberapa herbisida sangat mematikan bila termakan atau berakibat fatal bagi kesehatan manusia
Pemakaian di dunia :Selama dua dasa warsa penggunaan herbisida meningkat 15 x lipatTahun 1972 1,08 juta ton Tahun 1980 4,08 juta ton, Tahun 1990 16 juta ton
Sumber : Seymour,J. dan Grandet.H ( 1997 ) dan,Karwan A.Salikin 2003. Zat–zat dari pestisida, misalnya DDT (dichloro dipheny trichloethan), dalam lingkungan bersifat abadi sehingga dapat menyebabkan kerusakan mata rantai kehidupan ekosistem secara keseluruhan. Zat-zat pestisida tersebut dapat terakumulasi dalam tanaman atau hewantersebut.Akumulasi zat-zat pestisida atau zat beracun yang akan memacu
tumbuhnya kanker.Zat-zat pestisida juga dapat
terakumulasi dalam telur unggas
yang memakan tanaman yang mengandung
pestisida. Dari hasil penelitian tersebut jelas menjadi perhatian yang serius untuk penanganan penggunaan pupuk dan obat kimia pada tanaman. Kebijakan pemerintah
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
88
terhadap pengurangan dan pengaruh dampak pupuk kimia menjadi
harapan
masyarakat, agar terhindar dari gangguan kesehatan serta masa depan generasi pengguna pupuk kimia. Selanjutnya mengusulkan kepada pemerintah untuk melakukan regulasi terhadap penggunaan pemberantas hama di wilayah areal persawahan yang ada di seluruh Indonesia. Menggalakkan penggunaan pupuk dan obat berbasis organik agar tercipta lingkungan yang lestari. Pengunaan obat kimia untuk memberantas hama,akan memusnakan semua jenis serangga baik serangga yang tergolong predator maupun serangga lainnya,perilaku memberantas hama secara serampangan, bertentangan Perintah dan petunjuk Allah SWT di mana dalam al-Qur’an ,QS Ar-Rum[30]:41.
uÙ÷èt/ Νßγs)ƒÉ‹ã‹Ï9 Ĩ$¨Ζ9$# “ω÷ƒr& ôMt6|¡x. $yϑÎ/ Ìóst7ø9$#uρ Îhy9ø9$# ’Îû ߊ$|¡xø9$# t| yγsß ∩⊆⊇∪ tβθãèÅ_ötƒ öΝßγ¯=yès9 (#θè=ÏΗxå “Ï%©!$# Artinya “ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(Depag RI, 2007:408) 2.1.2.8 Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan Panen dan pascapanen. Masa panen adalah puncak hasil kerja seorang petani dengan menuai hasil apakah memuaskan atau tidak, tergantung dari usaha yang dilakukan selama ini mulai dari penyedian bibit, menanam, memelihara dan terakhir panen,yang merupakan proses dari awal sampai puncak Setelah melalui berbagai kendala dan masalah, akhirnya memperoleh sebuah hasil yang dapat dinilai sebagai prestasi dari seorang petani.Dari rangkaian proses tersebut terdapat berbagai pengalaman yang menjadi guru terbaik untuk berbuat atau
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
89
tidak mengulangi pengalaman yang kurang baik dalam pengelolaan tanaman padi hingga panen berikutnya. Selama masa proses tanam, tumbuh, hingga panen,banyak orang yang terlibat dan turut bekerja bersama serta mendoakan semoga tanaman dapat berhasil hingga panen.Panen adalah wujud nyata sebuah reski yang berasal dalam tanah melalui tanaman dan inilah reski yang diberikan oleh Allah Subhana wataala. Panen yang selesai disebut pascapanen, pascapanen adalah hasil pertanian setelah tahapan kegiatan yang dimulai sejak pemungutan (pemanenan) hasil pertanian yang meliputi hasil tanaman pangan atau tanaman lainnya sampai siap dipasarkan. Sedangkan yang dimaksud dengan penanganan pascapanen adalah tindakan yang disiapkan atau dilakukan pada tahapan pascapanen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industry (Agus Setyono, Anonim, 1986, Balai Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi) Kegiatan pasca panen meliputi kegiatan pemugutan hasil (pemanenan), perawatan, pengawetan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan, penggudangan dan standarisasi mutu ditingkat produsen. Khususnya, perontokan, perawatan, pengeringan, penggilingan, pengolahan, transportasi, penyimpanan, standarisasi mutu dan penanganan limbah. Penanganan pascapanen hasil pertanian bertujuan untuk menekan tingkat kerusakan hasil panen komoditas pertanian dengan meningkatkan daya simpan dan daya guna komoditas pertanian agar dapat menunjang usaha penyedian bahan baku industri dalam negeri, meningkatkan nilai tambah dan pendapatan, meningkatkan devisa negara dan perluasan kesempatan kerja serta melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
90
Berdasar uraian tersebut menunjukkan bahwa penamganan pascapanen mempunyai peranan yang sangat luas guna mengatasi masalah yang dihadapi. Beberapa masalah pada pascapanen antara lain adalah : − Masih tingginya kehilangan hasil panen akibat rontoknya biji padi − Kualitas gabah (gabah hampa) dan gabah kotor − Merontokkan dengan cara membanting pada peralatan panen − Teknik dan peralatan panen yang kurang professional turut menambah banyak rontokan padi − Pengaruh umur panen (umur padi layak panen) − Alat panen dan cara panen − Perontokan yaitu melepas buah padi dari malai batang padi dengan cara membanting dan injak-injak padi Kehilangan hasil : Rontoknya padi dari malainya dapat mengurangi hasil panen bersih, berdasar dari beberapa penelitian memperoleh data sekitar 21 % dan tertinggi pada saat panen sekitar 9 % dan perontokan sebesar 5 % (BPS, 1988, BPS,1996) Kehilangan hasil panen akan lebih besar lagi. Apabila para pemanen menunda perontokan padinnya selama satu sampai tiga hari yang menyebabkan kehilangan hasil antara 2,57 %-3,12 % (Nugraha, dkk.,1990 a, dalam Setyono dkk,1993) Dalam sistem pemanenan padi, proses pemotongan padi dan proses perontokan merupakan satu kesatuan proses yang dilaksanakan oleh tenaga pemanen kehilangan hasil panen padi dipengaruhi oleh (1) Varietas, (2) Kadar air gabah saat panen, (3) alat panen, (4) cara panen, (5) Cara/ alat perontokan, dan (6) Sistem pemanenam padi (Rumiati,1982, dalam Setyono dkk,2000).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
91
Perilaku pemanenam juga mempengaruhi besarnya kehilangan hasil padi, beberapa sistim permanen adalah sebagai berikut : 1. Cara keroyokan (1. individual, 2.Cara Ceblokan 3. Cara kelompok) Ketiga cara tersebut masing-masing merontokkan padi dengan tingkat kerontokan yang berbeda-beda yakni masing-masing 18,9%,13,1%, dan 5,9 % titik kritis terjadinya. Kehilangan hasil tersebut umumnya disebabkan oleh perilaku para pemanen, baik dengan tidak sengaja maupun disengaja. Pemotongan padi yang berebutan menyebabkan banyaknya gabah rontok dan berceceran termasuk kehilangan hasil (Setyono, dkk.,1993). Perilaku petani harian tersebut yang bekerja dengan tidak cermat cenderung merugikan. Menurunkan hasil produksi walaupun persentasenya masih toleransi dan untuk kondisi ini menjadi hal biasa bagi petani pemilik, karena padi rontok tetap dipungut atau dijadikan pakan ternak, namun cara kerja yang serampangan ini nampak kurang professional dan banyak menyisihkan limbah produksi padi yang tidak digunakan, sesungguhnya perlu suatu sistem panen yang lebih rapidan tidak terjadi pemborosan produksi, perilaku tersebut belum masuk dalam kategori yang Islami ini dapat kita lihat petunjuk dan penekanan bagi kegiatan yang cenderung boros. QS.Al-Isra[17]:27
∩⊄∠∪ #Y‘θàx. ⎯ÏμÎn/tÏ9 ß⎯≈sÜø‹¤±9$# tβ%x.uρ ( È⎦⎫ÏÜ≈u‹¤±9$# tβ≡uθ÷zÎ) (#þθçΡ%x. t⎦⎪Í‘Éj‹t6ßϑø9$# ¨βÎ) Artinya, “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudarasaudara syaitan dan syaitan itu adalah Tuhannya.” ”:(Depag RI, 2007 :284).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
92
2.1.2.9 Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan Organisasi Petani Organisasi petani dihimpun dalam bentuk kelompok tani, pada setiap petak tersier dengan luas petak sawah (50-120 ) ha, sedang jumlah pemilik sawah dalam satu petak tersier bervariasi menurut luas kepemilikan sawah. Namum umumnya luas kepemilikan sawah saat ini rata-rata 0,5 ha/orang pemilik, sehingga jumlah petani dalam satu petak tersier kurang lebih antara 25-60 orang, agar bisa dibentuk satu melalui tahapan sosialisasi khususnya dalam proses mencari figur ketua, agar terbentuk tim kerja, yang biasanya berasal dari instansi terkait seperti dinas pengairan kabupaten atau dinas sumber daya air dan dinas petanian tanaman pangan yang berperan sebagai fasilitasi pembentukan kelompok tani dan mengorganisir terbentuknya embrio kelompok, yang merupakan cikal bakal kelompok tani, selanjutnyatim kerja yang bertugas mempersiapkan pembentukan dan merintis terbentuknya rancangan ADRT dan konsep susunan pengurus. Setelah jelas calon ketua untuk kelompok tani tertentu, maka langkah berikutnya mengundang semua cikal bakal pengurus untuk dibimbing dalam rencana pemilihan ketua kelompok. Selanjutnya dilakukan pemilihan ketua dan ketuaterpilih segera membentuk dan mengangkat pengurus kelompok tani tersebut. Dengan terbentuknya kelompok tani yang baru maka dilakukan pengukuhan yang difasilitasi oleh pemerintah setempat setara tingkat kepala wilayah kecamatan, melalui pengukuhan dan pengesahan ADRT serta nama kelompok dan susunan pengurus yang dilengkapi dengan surat keputusan atau mandat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab. 2.1.2.9.1 Tugas Dan Fungsi Organisasi Kelompok Tani Tugas kelompok tani adalah melakukan pemeliharan jaringan irigasi dan usaha pertanian pada tingkat tersier, melakukan kordinasi antar kelompok tani yang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
93
berkaitan dengan urusan ke irigasi pada tingkat tersier, tingkat kelompok sekunder serta pada kelompok gabungan primer. Fungsi kelompok : Memfasilitasi kelompok dalam urusan penyaluran aspirasi anggota serta mengusulkan ke komite irigasi dan atau ke pemerintah setempat (Kepala Desa, Camat) tentang pembangunan dan pemeliharan irigasi tingkat tersier, danfungsi lainnya seperti membantu mensukseskan program pemerintah utamanya peningkatan ketahanan pangan. Kelompok tani yang didalamnya terdapat juga kelompok P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air), bertugas mengatur pemberian air pada petak-petak tersier, khususnya dalam pelaksanaan hasil musyawarah turun sawah yang menetapkan jadwal pembukaan dan penutupan pintu air pada bangunan sadap tersier. Pada waktu menjelang turun sawah (tanam), kelompok P3A tersebut secara bergotong royong membersikan saluran tersier. Kekompakan kelompok akan berpengaruh baik terhadap tata dan pola tanam padi setiap musim tanam. Pembinaan kelompok sangat penting dilakukan, oleh para Pembina yang terdiri dari unsur instansi terkait seperti dinas Pengairan, dinas Pertanian, unsur Pembina kecamatan, kepala desa,serta lembaga sosial masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan stake holder lainnya. Pembinaan dilakukan secara kontinyu dan terpadu agar fungsi kontrol terhadap kinerja petani dari unsur Pembinadapat berlangsung lancar dan berkualitas. 2.1.2.9.2 Fasilitas Organisasi Kelompok Tani Untuk menunjang kelancaran mekanisme organisasi tersebut diperlukan fasilitas, berupa ruang musyawarah dalam bentuk sanggar tani yang dibangun atas swadaya kelompok. Ruang tersebut digunakan setiap saat bila diperlukan, baik untuk kepentingan organisai kelompok tani maupun kegiatan lainnya yang diselenggarakan oleh desa atau instansi lainnya yang akan melakukan sosialisasi pembangunan sektor
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
94
lain sehingga sanggar tersebut berfungsi serba guna. Fasilitas tersebut biasanya dibangun disekitar sawah atau tempat lain yang dianggap strategis, agar semua anggota dengan mudah mengunjungi tempat pertemuan dan ruang musyawarah tersebut dilengkapi dengan alat tulis dan alat peraga penyuluhan serta peta daerah irigasi wilayah kerja kelompok yang bersangkutan,struktur organisasi dan pengurus kelompok. Kegiatan pengurus kelompok disusun atas dasar rapat kerja tahunan, yaitu rencana kegiatan tahunan dan rencana kegiatan per triwulan yaitu kegiatan selama musim tanam.Ketua kelompok dan pengurus berkewajiban melakukan kordinasi kepada seluruh stake holder, seperti dinas koperasi, Bulog, lembaga perbankan serta instansi lainnya yang banyak terkait dengan tujuan kelompok tani. Kegiatan pengurus yang aktif akan berpengaruh banyak terhadap keberhasilan tanaman padi terpadu yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan produksi padi di masingmasing wilayah. Ketua, pengurus serta anggota kelompok perlu ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya karena pembangunan di bidang pertanian semakin maju, khususnya teknologi
dan
peralatan
megoperasikannya
pertanian,
karena
petani
secara
langsung
akan
sehingga diperlukan keterampilan yang cukup, agar tidak
menjadi kendala di lapangan utamanya dalam proses mekanisasi produksi padi. Karena itu diperlukan pembimbing/pendamping
pada tingkat usaha tani untuk
mempekenalkan produk peralatan dan mesin yang akan digunakan para petni dalam mengelola tanaman padi. Penyelenggaraan urusan organisasi petani jika melihat pedoman dasaryang diberikan oleh Allah SWT.QS.Al-Maidah[5]:2
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
95
4 Èβ≡uρô‰ãèø9$#uρ ÉΟøOM}$# ’n?tã (#θçΡuρ$yès? Ÿωuρ ( 3“uθø)−G9$#uρ ÎhÉ9ø9$# ’n?tã (#θçΡuρ$yès?uρ (¢ Artinya, …”dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa.. ”:(Depag RI, 2007 :106)
∩⊇⊃∪ tβθçΗxqöè? ÷/ä3ª=yès9 ©!$# (#θà)¨?$#uρ 4 ö/ä3÷ƒuθyzr& t⎦÷⎫t/ (#θßsÎ=ô¹r'sù ×οuθ÷zÎ) tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$# $yϑ¯ΡÎ) Artinya“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.QS.AlHujurat[49]:10 ”: (Depag RI, 2007 :516). 2.1.3 Struktur Nilai Produksi Struktur adalah susunan yang teratur dari suatu sistem dengan spesifikasi pembagian irigasi teknis, irigasi semi teknis dan irigasi sederhana. Struktur nilai produksi usahatani meliputi, nilai penerimaan, nilai pendapatan, nilai pengeluaran, biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost), cara analisis anggaran arus uang tunai (cash flow analysis). Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dengan harga
jual, biaya usahatani adalah semua pengeluaran yang
dipergunakan dalam suatu usahatani dan pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran. 2.1.3.1. Struktur Penerimaan Usaha Tani Penerimaan usaha tani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dituliskan : Rumus : TRi =
Yi . Pyi ............................................................................. ( 1 )
Dimana : TR = Y
=
Py =
DISERTASI
Total penerimaan Produksi yang diperoleh dalam suatu usaha tani i Harga Y
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
96
Bila macam tanaman yang diusahakan adalah lebih dari satu maka rumus (1) berubah menjadi; TR
∑
.
Di mana : n
........................................................................................ ( 2 ) = jumlah macam tanaman yang diusahakan
Dalam menghitung total penerimaan usaha tani perlu dipisahkan : 1. Analisis parsial, 2. Analisis keseluruhan usaha tani. Biaya usaha tani diklasifikasikan menjadi dua yaitu, biaya tetap (fixe cost) dan biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walau produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya tidak tetap atau biaya variabel, didefinisikan sebagai
biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh.
Contoh: Biaya untuk sarana produksi kalau menginginkan produksi yang tinggi, maka, tenaga kerja dan pupuk prlu ditambah dan sebagainya, sehingga biaya ini sifatnya berubah-ubah tergantung dari besar-kecilnya produksi yang diinginkan. Cara menghitung biaya tetap adalah: PC =∑
ipx
Di mana
:
……………………......................................................... ( 3 ) PC
=
biaya tetap
Xi = jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap Pxi = harga input; dari n = macam input Bila besarnya biaya tetap ini tidak dihitung dengan rumus (3), maka Rumus (3) dapat dipakai untuk menghitung biaya variabel, karena total biaya tetap (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya tidak tetap (VC), maka: TC = FC + VC ........................................................................................ ( 4 ) 2.1.3.2 Analisis Pendapatan: Analisis pendapatan mempunyai kegunaan bagi petani maupun bagi pemilik faktor produksi. Ada dua tujuan utama dari analisis pendapatan yaitu:
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
97
1. Menggambarkan keadaan sekarang (kegiatan usaha) 2. Menggambarkan keadaan yang akan datang dan perencanaan atau tindakan Analisis pendapatan membantu untuk mengukur apakah kegiatan usaha pada saat ini berhasil atau tidak. Suatu usaha tani dikatakan sukses, kalau situasi pendapatan yang memenuhi syarat-syarat berikut: 1. Cukup untuk membayar semua pembelian sarana produksi, peralatan usaha tani termasuk biaya angkutan dan biaya administrasi yang mungkin melekat pada pembeli. 2. Cukup untuk membayar bunga modal yang ditanamkan, termasuk pembayaran sewa tanah dan pembayaran dana depresiasi modal. 3. Cukup untuk membayar upah tenaga kerja yang dibayar atau bentuk –bentuk upah lainnya untuk tenaga kerja yang tidak diupah. 4. Ada tabungan untuk investasi pengembangan usaha tani, dana persiapan hari tua. 5. Ada dana yang cukup untuk pendidikan keluarga dan melaksanakan ibadah, sumbangan sosial, zakat, sedekah dan pajak pembangunan. Analisis pendapatan usaha tani memerlukan dua keterangan pokok, yaitu keadaan penerimaan dan kedaan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan (Sumber : Muhammad Akib Tuwo,2011). 2.1.3.3 Pendapatan usahatani: Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua pengeluaran biaya. Pd = TR - TC ............................................................................... ( 5 ) Pd = Pendapatan
DISERTASI
TR = Total penerimaan
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
TC = Total biaya
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
98
Total biaya (TC) selalu lebih besar bila analisis ekonomi yang dipakai, dan selalu lebih kecil bila analisis financial yang dipakai. Karena itu setiap melakukan analisis, perlu disebutkan analisis yang dipakai. Jika menggunakan analisis financial maka data yang dipakai adalah data riel yang sebenarnya atau harga yang berlaku, sedang jika menggunakan analisis ekonomi data upah yang dipakai menurut ukuran harga bayangan (shadow price). Petani pada umumnya melakukan diversifikasi tanaman dan usaha, dimaksudkan agar memperoleh tambahan pendapatan, dari keragaman usaha tani tersebut dapat dituliskan formula perhitungan sebagai berikut : n
n
i =1
j =1
∑ Oi.Hi − ∑ ij. Hj
π=
Di mana :
= Pendapatan dari beberapa cabang usaha yang diusahakan Oi = Output dari beberapa cabang usaha tani yang diusahakan Hi = Harga output dari beberapa cabang usaha tani Ij
= Input beberapa beberapa cabang usahatani yang diusahakan
Hj = Harga input dari beberapa cabang usahatani yang diusahakan Pada usaha yang telah maju, petani mempunyai catatan harian yang lengkap. Salah satu isi dari catatan harian adalah semua transaksi keuangan mengenai semua hal yang bertalian dengan usaha tani, baik yang berupa uang tunai, maupun berupa natura yang dapat dinilai dengan uang. Analisis usaha tani yang akan menggambarkan pendapatan usaha tani selama satu tahun biasanya ditutup pada akhir tahun usaha dan bidang semua kegiatan satu tahun sebelumnya. Pencatatan yang lengkap dan teratur adalah bagian manajemen sebuah usaha, khususnya usaha pada tingkat petani. (Sumber : Muhammad Akib Tuwo, 2011 :115).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
99
Tabel 2.3 Pengeluaran dan Pendapatan Per Hektare dari Usaha Padi di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
Rincian/Item
Nilai (Rp)
Banyaknya
1
2
3
% Biaya terhadap produksi 4
200.000
35 kg
0,95
350.000
25 kg
1,60
200.000 500.000
100 kg
0,95
200 kg
2,38
1.000.000 -
1 ha
4,76
Produksi Jumlah pengeluaran 1. Bibit a. Peluarambelian b. Produksi sendiri 2. Pestisida a. Insektisida b. Lainnya 3. Pupuk a. Pabrik kimia • Urea • TSP/DAP • Lainnya b. Kandang/hijau 4. Biaya a. Sewa alat pertanian b. Sewa hewan c. Biaya pengairan d. Pemeliharaan alat/sarana e. Biaya pengangkutan f. Pekerjaan yang diborongkan g. Lainnya 5. Upah buruh a. Mencangkul b. Membajak c. Menanam d. Memelihara e. Memanen f. Lainnya 6. Pengeluaran lain a. Pajak b. Lainnya 7. Pendapatan (Sumber: Soekartawi,2006).
DISERTASI
300.000 200.000 600.000 350.000 11.500 15.000 24.500
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
1,43
0,95 2,86 1,67 3,81 0,07 21,43
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
100
Tabel 2.4 Pengeluaran per Hektar dan Pendapatan dari Usaha Tani Tanaman Kedelai di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012 Rincian/Item 1 Produksi Jumlah pengeluaran 1. Bibit a. Pembelian b. Produksi sendiri 2. Pestisida a. Insektisida b. Lainnya 3. Pupuk a. Pabrik kimia • Urea • TSP/DAP • Lainnya b. Kandang/hijau 4. Biaya a. Sewa alat pertanian b. Sewa hewan c. Biaya pengairan d. Pemeliharaan alat/sarana e. Biaya pengangkutan f. Pekerjaan yang diborongkan g. Lainnya 5. Upah buruh a. Mencangkul b. Membajak c. Menanam d. Memelihara e. Memanen f. Lainnya 6. Pengeluaran lain a. Pajak b. Lainnya 7. Pendapatan Sumber : Soekartawi,2006)
DISERTASI
Nilai (Rp) 2
Banyaknya 3
% Biaya terhadap produksi 4
525.000 -
40 kg -
0,78 -
200.000 -
35 kg -
0,30 -
200.000 500.000 -
100 kg 1.000 kg -
0,30 0,74 -
1.000.000 300.000
1 ha
1,48 0,44
-
-
-
-
200.000 250.000 300.000 500.000 -
0,30 0,37 0,44 0,74 -
67.500.000
100
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
101
Tabel 2.5 Pengeluaran per Hektar, dan Pendapatan dari Usaha Tani Tumpang Sari (Ikan) di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012 Nilai Banyaknya % Biaya Rincian/Item (Rp) (Kg) terhadap produksi 1
2
3
4
600.000
400 ekor
26,67
-
-
-
a. Sewa alat pertanian
-
-
-
b. Sewa hewan
-
-
-
c. Biaya pengairan
-
-
-
200.000
1 ha
8,89
-
-
-
-
-
-
-
-
-
a. Mencangkul
-
-
-
b. Membajak
-
-
-
c. Menanam
-
-
-
250.000
-
11,11
e. Memanen
-
-
-
f. Lainnya
-
-
-
b. Lainnya
100.000
-
4,44
Pendapatan
2.250.000
-
100
Produksi Jumlah pengeluaran 1. Bibit a. Pembelian b. Produksi sendiri 2.
Biaya
d. Pemeliharaan alat/sarana e. Biaya pengangkutan f. Pekerjaan yang diborongkan g. Lainnya 3.
Upah buruh
d. Memelihara
4.
Pengeluaran lain a. Pajak
5.
(Sumber:Soekartawi,2006)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel 2.6 Struktur dan Nilai Produksi di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No. 1 A.
Sektor Usaha 2 Pertanian
Struktur Lahan
Jenis Produksi
3 • •
Sawah irigasi teknis Sawah irigasi semi teknis
4 Tanaman padi Tanaman kedelai Tanaman padi Tanaman kedelai Tumpangsari (ikan) Ternak sapi Ternak bebek
5 4.515.000,3.975.000,4.515.000,3.975.000,1.000.000,2.500.000,1.000.000,-
•
Sawah irigasi sederhana
• • •
Tanaman padi Tumpangsari Ternak bebek
Industri / kerajinan
•
Industri batu bata
•
Pembuatan batu bata
C.
Transporta si
•
Angkutan lokal
• •
Pertukangan Ojek
D.
Tambang galian C Perdagang an
•
Galian sungai
•
Material pasir + kerikil Bahan pokok
•
Campuran
Produksi dan Harga
• • • • • • •
B.
E.
Biaya Pengeluaran (Rp)
•
-
Bahan bakar dan pemeliharaan kendaraan Rp. 10.000,-/hari 500.00 0,-
6 • • • • • • • • • • • • •
7 ton x Rp. 3.500,-/kg 7 ton x Rp. 8.000,-/kg 6 ton x Rp. 3.500,-/kg 7 ton x Rp. 8.000,-/kg 400 x Rp. 7.500,-/ekor 1 ekor/tahun 25 ekor = 15 bertelur = 15 butir/hari 15 x 1.000 x 20 hari x 4 4 ton x Rp. 3.500,400 ekor x Rp. 7.500,25 ekor = 15 bertelur = 15 butir/hari 15 x 1.000 x 1.000 x 4 75.000 biji bata dengan harga Rp. 25,/bata = Rp. 1.875.000 • Upah harian • Rp. 75.000,-/hari x 10 x 3 bulan Rp. 25.000,-/hari dengan bekerja dalam 1 bulan selama 15 hari selama 3 bulan. Rp. 75.000,-/2m3/hari dengan bekerja dalam 1 bulan selama 10 hari selama 3 bulan 7.000.000,-
JUMLAH
% Biaya terhadap produksi
Pendapatan (Rp) 7 24.500.000,56.000.000,21.000.000,56.000.000,3.000.000,2.500.000,1.200.000,-
8 12,44 28,44 10,67 28,44
14.000.000,3.000.000,1.200.000,-
7,11 1,52 0,61
1.875.000,-
0,95
2.250.000,2.250.000,-
1,14 0,57
2.250.000,-
1,14
7.000.000
3,56
196.900.000
100
1,52 1,27 0,61
DISERTASI
102
Sumber: Data diolah, 2012
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
103
2.1.4 Kesejahteraan Menurut Islam Islam sebagai ajaran sangat peduli dengan kesejahteraan umat, kesejahteraan dalam Islam mencakup dua hal pokok yaitu kesejahteraan yang bersifat jasmani dan rohani, manisfestasi dari kesejahteraan dalam Islam adalah setiap individu mendapat perlindungan dari lima hal: 2.1.4.1. Agama(ad-din) Merupakan kumpulan akidah, ibadah dan muamalah, serta
ketentuan dan
hukum yang telah disyari’atkan Allah SWT untuk mengatur hubungan antara manusia dengan Rabbulalamin dan hubungan antara manusia dengan manusia lainnya, agar saling kenal-mengenal diantara kamu. Ad-din diajarkan kepada umat manusia melalui para Rasul-Rasul mulai dari Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad SAW yang berisi pedoman hidup yang dituntunan
dari Al-Qur’an dan Hadis
Rasulullah, serta tuntunan perilaku Akhlah yang sempurna dari Beliau. 2.1.4.2 An-Nafs (jiwa) Ajaran Islam mengatur eksistensi jiwa untuk mendapatkan kebahagian melalui pemenuhan kebutuhannya, seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal serta mendapatkan keturunan melalui nikah dan membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warahmah serta larangan melakukan hal yang dapat merusak jiwa/ tubuh, jiwa pada waktu tertentu akan meninggalkan jasad (tubuh) dan disebut meninggal, tubuh kembali keasalnya (tanah) sedang jiwa kembali ke alam roh, sebagaimana firman Allah SWT : .” QS. Al-Baqarah [2]:154 ∩⊇∈⊆∪ šχρããèô±n@ ω ⎯Å3≈s9uρ Ö™!$u‹ômr& ö≅t/ 4 7N≡uθøΒr& «!$# È≅‹Î6y™ ’Îû ã≅tFø)ム⎯yϑÏ9 (#θä9θà)s? Ÿωuρ Artinya “Janganlah kamu mengatakan orang-orang yang gugur di jalan Allah (mereka) telah mati sebenarnya (mereka itu) hidup”tapi kamu tidak menyadarinya”: (Depag RI, 2007 : 24).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
104
2.1.4.3 Akal (al-Aql) Allah SWT memberikan akal kepada manusia untuk digunakan berpikir kepada apa yang telah diciptakan oleh-Nya, akal dapat merekam, menyimpan serta dapat diwujudkan dalam bentuk kreasi, akal pula yang dapat mengendalikan pikiran dengan dasar ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari beberapa buah pikiran manusia. Jika saat akal pikiran, suatu yang bertentangan petunjuk Allah SWT maka sebagai penyeimbangnya adalah nurani orang yang dapat menunjukkan yang benar, sedang nurani tersebut dikendalikan Nur ilahi Dari Allahu rabbi. Akal manusia harus senantiasa diisi dengan pengetahuan yang berbasis islami yang dasarnya adalah alQur’an dan Sunnah Rasul, menjadi penerang bagi alam semesta, menjadi pedoman dalam melangsungkan hidup dan kehidupan serta menjadi bekal menuju kealam akhirat. Akal membawa seorang untuk memahami sesuatu yang nampak atau ditampakkan baik yang terlihat, terdengar
atau dirasakan, oleh Allah SWT
memberikan tanda-tanda kebesarannya dan saat itu manusia diuji keimanannya apa ia mengingkari ataukah menambah iman seorang hamba atas fenomena yang diperlihatkan, sebagaimana firman Allah SWT. QS.Al-Ankabut[29] : 43 ∩⊆⊂∪ tβθßϑÎ=≈yèø9$# ωÎ) !$yγè=É)÷ètƒ $tΒuρ ( Ĩ$¨Ζ=Ï9 $yγç/ÎôØnΣ ã≅≈sVøΒF{$# šù=Ï?uρ Artinya, “Dan perumpamaan-perumpamaan Ini kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu (Depag RI, 2007 : 401). Akal dan ilmu saling menunjang dan terpadu untuk memperoleh kebenderangan dari kebodohan, ketertinggalan dan kemiskinan akan mengikut dan melekat pada orang yang tidak berpikir, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
ﺴﺨَﺎ َو ِة ْ ِﺑ َﻌ ْﺪ ِل ْا ُﻻ َﻣﺮَا ِء َﻧ، ِﺑ ِﻌ ْﻠ ِﻢ ا ْﻝ َﻌ َﻠﻤَﺎ ِء: ﺷﻴَﺎ َء ْ ِﻗﻮَا ُم اﻝﺪﱡ ْﻧﻴَﺎ ِﺑ َﺎ ْر َﺑ َﻌ ِﺔ َا ن َو َﻝ ْﻮ َﻻ َآﻤَﺎ َ ﻚ ا ْﻝﺠِﺎ ِهُﻠ ْﻮ َ ﻋ ْﻠ ُﻢ ا ْﻝ ُﻌ َﻠﻤَﺎ ِء َﻝ َﻌ َﻠ ِ َو َﻝ ْﻮ َﻻ.ﻋ َﻮ ِة ا ْﻝ ُﻔ َﻘﺮَا ِء ْ ِﺑ َﺪ،ِﻏ ِﻨﻴَﺎء ْ ْا َﻻ
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
105
ﻚ ا ْﻝ ُﻔ َﻘﺮَا ِء َو َﻝ ْﻮ َﻻ ُدﻋَﺎ ُء ا ْﻝ ُﻔ َﻘﺮَا ِء َ ﻏ ِﻨﻴَﺎ ِء َﻝ َﻬ َﻠ ْ ﺳﺨَﺎ َو ُة ْا َﻻ َ ﺐ ا ْﻝ َﻐ َﻨ َﻢ ُ َﺗ ْﺄ ُآ ُﻞ اﻝ ِّﺬ ْﺋ س ﺑَ ْﻌﻀًﺎ ِ ﺾ اﻝﻨﱠﺎ ُ ﻋ ْﺪ ُل ْا ُﻻ َﻣﺮَا ِء َ َﻻ َآ َﻞ َﺑ ْﻌ َ ﻏ ِﻨﻴَﺎ ُء َو َﻝ ْﻮ َﻻ ْ ﻚ ْا َﻻ َ َﻝ َﻬ َﻠ Artinya, “Tegaknya dunia itu 4 perkara, yaitu : ilmunya para ulama, adilnya para penguasa dan kedermawanan para orang kaya dan do’anya para orang miskin. Dan jika tanpa ilmunya para ulama akan menjadikan timbulnya kebodohan, dan jika tanpa kedermawanan para orang kaya celakalah para orang miskin, dan jika tanpa do’a para orang miskin celakalah para orang kaya, dan jika tanpa keadilan para penguasa, maka yang terjadi saling memangsa sebagian yang satu dengan yang lainnya (hukun rimba), seperti srigala memangsa kambing.” 2.1.4.4 Al-Maal (Harta): Hartasecara bahasa kata ل ٌ ( ﻣَﺎharta berasal dari akar kata : ﻮﻟًﺎ ْ ل– َﻣ ُ ل– َی ُﻤ ْﻮ َ ﻣَﺎ berarti atau punyai. Menurut ahli fikhi (jumhur al-fuqaha), kecuali fuqaha Hanafiah, Maal (harta), adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai, harga atau manfaat” (sumber : Azyumardi azra, 2008, : 202 ) Harta sangat esensial bagi kehidupan manusia, karena kita tidak bisa hidup tanpa harta. Untuk hidup dan beribadah manusia harus mempunyai harta. Harta dicari untuk memenuhi kebutuhan hidup, oleh karena itu kecenderungan manusia yang paling menonjol adalah naluri untuk mencari dan memiliki harta, ini adalah wajar-wajar saja. Islam adalah agama yang berorientasi kepada perwujudan kemaslahatan manusia dan menginginkan mereka hidup berbahagia didunia dan diakhirat.Manusia sangat menginginkan memiliki harta yang banyak, nanun ajaran Islam menggariskan agar mencari rezeki yang sumbernya halal dan baik dan menyuruh umatnya agar giat berusaha dan bekerja dalam rangka mencari nafka. Islam membawa norma-norma atau aturan tertentu sebagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia berbuat dan melangkah untuk memhadapi persolan harta, baik cara mendapatkannya maupun pengelolaannya dan pertanggung jawaban atas harta yang diperoleh. Dalam hal itulah Allah SWT, sangat menyayangi dan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
106
melindungi hambahnya agar terhindar dari kesalahan dan dosa dalam mengelola harta yang dimiliki seorang. Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia dan kaum muslimin khususnya tidak perlu ragu karena berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul adalah jalan terbaik dunia akhirat bagi orang yang beriman. Dapat diakui bahwa mempunyai arti penting bagi kehidupan dan kecintaan manusia terhadap harta sangatlah menarik sebagai mana firman Allah: QS.Ali Imran [3]:14 š∅ÏΒ ÍοtsÜΖs)ßϑø9$# ÎÏÜ≈oΨs)ø9$#uρ t⎦⎫ÏΖt6ø9$#uρ Ï™!$|¡ÏiΨ9$# š∅ÏΒ ÏN≡uθy㤱9$# =ãm Ĩ$¨Ζ=Ï9 z⎯Îiƒã— $u‹÷Ρ‘‰9$# Íο4θu‹ysø9$# ßì≈tFtΒ šÏ9≡sŒ 3 Ï^öysø9$#uρ ÉΟ≈yè÷ΡF{$#uρ ÏπtΒ§θ|¡ßϑø9$# È≅ø‹y‚ø9$#uρ ÏπÒÏø9$#uρ É=yδ©%!$# ∩⊇⊆∪ É>$t↔yϑø9$# Ú∅ó¡ãm …çνy‰ΨÏã ª!$#uρ ( Artinya, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). ”:(Depag RI, 2007 : 51). Demikian Islam mengakui hak kepemilikan perseorangan, menghormati dan melindunginya dari setiap pelanggaran, seandainya suatu masyarakat atau negara ingin mengalihkan milik perorangan menjadi milik (kepentingan) umum, maka masyarakat atau negara harus mengganti milik perseorangan dengan barang, harga atau nilai yang sebanding dan adil. Di samping mengakui hak milik perseorangan, Islam juga mengakui adanya pemilikan umum atau masyarakat. Harta yang menjadi milik umum ini adalah harta yang secara esensial dibutuhkan oleh orang banyak atau seluruh anggota masyarakat. Pengakuan terhadap pemilikan umum ini ditemukan dalam hadis Rasul seperti:
( َ ﻓِﻲ ا ْﻟ َﻜ ْﻠِﺄ وَا ْﻟﻤَﺎ ِء وَاﻟﻨﱠﺎرِ ) َروَا ُﻩ َأ ْﺣ َﻤ ُﺪ وَأَُﺑ ْﻮدَا ُود: َا ْﻟ ُﻤ ْﺴِﻠ ُﻢ ُﺷ َﺮآَﺎ ُء ﻓِﻲ َﺛﻠَﺎ َﺛ ٍﺔ Artinya, “Umat Islam itu bersekutu dalam tiga perkara: padang rumput, air dan api.” (HR. Ahmad dan abu Daud).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
107
2.1.4.5 Al-Nasl (keturunan) Bahwa kesejahteraan menurut pandangan ajaran Islam, meliputi, kebahagian beriman dan beragama, ketenangan jiwa beribadah, memiliki ilmu pengetahuan yang diamalkan, memiliki harta yang halal serta keturunan yang baik shaleh dan saleha, menyimak pandangan islam tentang kesejahteraan, menunjukkan uraian yang sempurna dan dapat diterima untuk semua kondisi, pada dasarnya bahwa kebahagian menjadi kebutuhan setiap manusia, secara perorangan sering ungkapkan, untuk apa harta yang banyak jika tidak bahagia, dapat dilihat kenyataan dimasyarakat, banyak dijumpai mereka dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga, cukup terpandang dan namun masih terdengar keluhan rasa tidak bahagia, pada sisi lain usaha dan pekerjaan telah terpenuhi, bahkan peroleh harta sudah berlebihan dan jika diukur dari sisi standar pendapatan telah jauh terpenuhi, padanya sudah layak untuk membantu masyarakat miskin baik pada lingkungannya maupun masyarat lainya yang membutuhkan uluran tangan, namun apa yang diperolehnya berupa harta yang melimpah tidak cukup untuk membahagiakannya, sehingga ukuran kebahagian, jelas tidak berada pada keberadan harta dan materi, namun faktor keberadan adanya keturunan yang saleh dan saleha. akan membawa kebahagian tersendiri. Bukankah sejarah telah membuktikan “Seorang raja Fir’aun yang tidak mempunyai anak, dalam hidupnya merindukan seorang anak, walau anak laki-laki yang saat itu sedang dicari untuk dihabisi, Allah maha Tahu lagi Maha Mengatur, hingga istri sang raja Fir’aun (Siti Asia) sangat senang dan bahagia menemukan anak bayi laki-laki sebagai anak angkatnya, disini kekuasan Allah memberikan kecintaan kepada Asia menyayangi bayi tersebut. Kisah ini memberikan gambaran, bahwa salah satu kebahagian adalah adanya turunan (anak) dari sepasang suami istri sebagai simbol kebahagian dan kesejahteraan yang sempurna.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
108
Bertolak dari bahasan kesejahteraan tersebut diatas dan sejalan firman Allah SWT : ©!$# (#θà)−Gu‹ù=sù öΝÎγøŠn=tæ (#θèù%s{ $¸≈yèÅÊ Zπ−ƒÍh‘èŒ óΟÎγÏù=yz ô⎯ÏΒ (#θä.ts? öθs9 š⎥⎪Ï%©!$# |·÷‚u‹ø9uρ ∩®∪ #´‰ƒÏ‰y™ Zωöθs% (#θä9θà)u‹ø9uρ Artinya,“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. QS.An-Nisa’[4]: (9) ”:(Depag RI, 2007 : 78). Meninggalkan turunan yang lemah dilarang oleh Allah SWT, oleh karena itu kewajiban umat Islam adalah, melaksanakan ajaran Islam secara keseluruhan (khaffa), tetapi yang terjadi sekarang, umat Islam belum melaksanakan perintah Allah SWT secara sempurna dan menyeluruh. sehingga pemahaman terhadap ayat tersebut diatas memerintahkan kapada hambanya agar tidak meninggalkan turunan yang lemah, salah satunya adalah lemah ekonomi, karena itu umat Islam harus berupaya maksimal, melaksanakan prinsip-prinsip ekonomi yang syar’ie, agar tercipta pembangunan ekonomi bagi genersi mendatang dan tidak lemah ekonomi, tapi yang ditempuh saat ini adalah berusaha menekan kelahiran generasi Islam. Rasulullah SAW sangat senang dengan umat yang banyak dan berkualitas dalam pengertian umum, sebagaimana sabda dan doa Beliau :
ك َﻝ ُﻪ ﻓِﻴْﻪ ْ اَﻝﻠﱠ ُﻬﻢﱠ َا ْآ ِﺜ ْﺮ ﻣَﺎﻝَ ُﻪ َو َو َﻝ َﺪ ُﻩ َوﺑَﺎ ِر Artinya,“Semoga Allah meluaskan rezeki bagi Anas, banyak anak, dan berkahkanlah.” (HR. Muslim). Turunan yang baik akan membawa kebahagian sebagai rangkaian nilai kesejahteraan dalam Islam, turunan yang baik bermula dari cara memilih pasangan untuk membentuk suatu keluarga bahagia (mawa’da warahma) keluaga yang sakina,
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
109
akan menggandeng ketenteraman, ketenangan hidup, di mana semua kegiatan hidup bermula dari rumah tangga seorang. Turunan dan keluarga yang bahagia adalah kesejahteran manusia.Khususnya umat Islam di mana saja berada.
2.1.5 Teori Ekonomi Islami tentang Produksi Prinsip fundamental yang harus selalu diperhatikan dalam proses produksi adalah prinsip kesejahteraan ekonomi. Bahkan dalam sistem kapitalis terdapat seruan untuk memproduksi barang dan jasa yang didasarkan pada asas kesejahteraan ekonomi. Keunikan konsep Islam mengenai kesejahteraan ekonomi terletak pada kenyataan bahwa
hal itu tidak dapat mengabaikan pertimbangan kesejahteraan
umum lebih luas yang menyangkut persoalan-persoalan moral, pendidikan, agama dan banyak hal lainnya. Dalam ilmu ekonomi modern, kesejahteraan ekonomi diukur dari segi uang, sepert kata profesor Pigou: “Kesejahteraan ekonomi kira-kira dapat didefinisikan sebagai bahagian kesejahteraan yang dapat dikaitkan dengan alat pengukur uang”. Karena kesejahteraan ekonomi modern bersifat materialistis, maka perlu membatasi ruang lingkup pokok persoalan yang sama itu. Dalam melakukan ini tentunya kita tertarik pada bagian dari bidang yang metode ilmunya dilaksanakan sebaik mungkin agar menguntungkan. Hal ini jelas dapat mereka lakukan jika terdapat sesuatu yang diukur, untuk dapat dijadikan pegangan kuat dalam melakukan analisis. Satu-satunya alat pengukur nyata yang dapat diperoleh dalam kehidupan sosal adalah uang. Karena itu, luas penyelidikan kita terbatas pada bagian kesejahteraan sosial yang dapat secara langsung atau tidak langsung dikaitkan dengan alat pengukur uang. Bagian kesejahteraan ini dapat dinamakan kesejahteraan ekonomi.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
110
Dalam sistem produksi Islam konsep ke sejahteraan ekonomi digunakan dengan cara lebih luas. Bagi Mannan” konsep kesejahteraan ekonomi Islam terdiri dari bertambahnya pendapatan yang diakibatkan oleh meningkatnya produksi dari hanya barang–barang yang berfaeda melalui pemanfaatan sumber-sumber daya secara baik manusia maupun benda, demikian juga melalui ikut sertanya jumlah maksimum orang dalam proses produksi. Dengan demikian, perbaikan sistem produksi dalam Islam tidak hanya berarti meningkatnya pendapatan yang dapat diukur dari segi uang, tetapi juga perbaikan dalam memaksimalkan terpenuhinya kebutuhan kita dengan usaha minimal tetapi tetap memperhatikan tuntunan perintah– perintah Islam tentang konsumsi. Oleh karena itu, dalam sebuah Negara Islam kenaikan volume produksi saja tidak akan menjamin kesejahteraan rakyat secara maksimum. Mutu barang-barang yang diproduksi tunduk pada perintah Al-Qur’an dan Sunnah, juga harus diperhitungkan dalam menentukan sifat kesejahteraan ekonomi (Sumber: Mannan,1992). Fungsi produksi dari pandangan Islam, Produksi adalah sebuah proses yang terakhir di muka bumi ini semenjak manusia penghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya dengan alam. Maka untuk menyatukan antara manusia dan alam ini , Allah telah menetapkan bahwa manusia berperan sebagai khalifah. Bumi adalah lapangan dan medan, sedang manusia adalah pengelola segala apa yang terhampar di muka bumi untuk dimaksimalkan fungsi dan kegunaanya. Apa yang terhampar di muka bumi untuk dimaksimalkan fungsi dan kegunaannya, apa yang diungkapkan oleh para ekonom tentang modal dan sistem tidak akan keluar dari unsur kerja atau upaya manusia. Sistem atau aturan tidak lain adalah perencanaan dan arahan. Sedangkan modal (oleh Yusuf Qordhawi) dalam bentuk alat dan prasarana diartikan sebagai hasil kerja yang disimpan. Dengan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
111
demikian, faktor utama yang dominan dalam produksi adalah kualitas dan kuantitas manusia (labor), sistem atau prasarana yang kemudian kita sebut sebagai teknologi dan modal (segala sesuatu dari hasil yang disimpan). Tanggung jawab manusia sebagai khalifah adalah mengelola resources yang telah disediakan oleh Allah seara efesien dan optimal agar kesejahteraan dan keadilan dapat ditegakkan. Suatu yang tidak boleh dan harus dihindari oleh manusia adalah berbuat kerusakan dimuka bumi. Dengan demikian, segala macam kegiatan ekonomi yang diajukan untuk mencari keuntungan tanpa berakibat pada peningkatan utility atau nlai guna resourcers tidak disukai dalam Islam. Nilai universal lain dalam ekonomi Islam tentang produksi adalah adanya perintah untuk mencari sumber– sumber yang halal dan baik bagi produksi dan memproduksi dan memanfaatkan output produksi pada jalan kebaikan dan tidak menzalimi pihak lain. Dengan demikian penentuan input dan output dari produksi haruslah sesuai dengan hukum Islam dan tidak mengarahkan kepada kerusakan (Sumber: Adiwarman, 2007 a). Fungsi Produksi: Produksi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan teknis fungsional antara output yang dihasilkan dan input yang dibutuhkan dalam proses produksi, fungsi produksi tersebut mencerminkan tingkat kombinasi inputinput yang digunakan untuk menghasilkan produk. Setiap hubungan input-output dalam suatu fungsi produksi, menunjukkan jumlah dan kualitas sumber-sumber yang diperlukan untuk memproduksikan suatu hasil tertentu. Fungsi produksi tersebut dapat disajikan dengan berbagai cara yang berbeda-beda, antara lain dalam bentuk tulisan, menggambarkan dan menyebutkan satu per satu faktor-faktor input yang berkaitan dengan output yang dihasilkan dalam bentuk angka-angka tabel, juga bisa disajikan dalam grafik diagram, akhirnya fungsi produksi dapat juga disajikan sebagai suatu bentuk persamaan matematis sebagai berikut :
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
112
Q = f ( X1
, X2,
X3 ……………………. Xn )
Di mana : Q =
adalah output
X1 …..Xn
adalah berbagai input yang
berbeda yang masing-masing
Bersama-sama mengambil bagian dalam memproduksikan Output Q Simbol “f “ Merupakan simbol fungsional yang mencerminkan bentuk hubungan fungsional mentransformasikan/mengubah Inputinput menjadi output. Untuk setiap kombinasi input akan dihasilkan sejumlah output tertentu,dalam kasus pertanian misalnya, Q mencerminkan produksi padi X1 adalah pupuk, X2 pengairan. Tanah pertanian yang dibutuhkan untuk pesemaian, X3 adalah jumlah tanaman, dan Xn adalah jumlah curah hujan dan seterusnya. Hubungan simbolis diatas merupakan penyederhanaan dari bermacam-macam input yang dibutuhkan untuk menghasikan output. Keberadaan input adalah mutlak dan harus ada di dalam suatu proses produksi, tidak semua input akan memberikan kontribusi yang sama, dan karakteristik
diantara input tersebut juga berbeda, contoh modal atau teknologi
sering asumsikan tetap untuk jangka waktu pendek, sedang labor cenderung mudah berubah walau dalam jangka pendek. Untuk lebih mempermudah analisis, dalam pembahasan teori produksi ini kita akan megasumsikan bahwa modal (capital) dan teknologi dalam jangka pendek diasumsikan tetap. Karena semua input yang digunakan mengandung biaya,maka prinsip dari produksi adalah bagaimana produksi dapat berjalan sehingga mampu mencapai tingkat yang paling maksimum dan efisiensi dengan (1) memaksimalkan output
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
113
dengan menggunakan input tetap, (2) Meminimalkan penggunaan input untuk mencapai tingkat output yang sama. Fungsi produksi untuk memproduksi barang Q untuk dua variable independen dapat diformulasikan sebagai Q = f (K, L) yang menunjukkan berapa jumlah maksimal barang Q yang dapat diproduksi dengan menggunakan berbagai alternative produksi. Input modal (K) dan tenaga kerja (L)
Gambar 2.4 Kurve fungsi produksi dengan tingkat produksi yang berbeda,Q1,Q2,Q (Sumber : Adiwarman, 2007 a) Gambar 2.4 tersebut di atas telah memetakan tiga buah kurva Isoquan, yakni kurva Isouquant 1 (dengan symbol Q1), kurva isouquant 2 (dengan symbol Q2) dan kurva (dengan symbol Q3). kurva isouquant emakin menjahui titik 0, maka jumlah Input semakin besar, dan jumlah output semakin besar pula. (Sumber; Adiwarman, 2007 a). 2.1.5.1 Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah Teori Produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
114
Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya,yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami berubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
2.1.5.2 Hukum Hasil Lebih Semakin Berkurang Hukum hasil lebih semakin berkurang merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari teori produksi, hukum tersebut menjelaskan sifat pokok dari hubungan tersebut, Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa. Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit,pada mulanya produksi produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai pada suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif, sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun. Hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap: Tahap Pertama
: Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat
Tahap kedua
: Produksi total pertambahannya semakin lambat
Tahap ketiga
: Produksi total semakin lama semakin berkurang
Jika tambahan Tenaga Kerja disimbolkan L, Pertambahan Produksi Total disimbolkan TP maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan persamaan berikut : MP
DISERTASI
=
∆ ∆
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
115
Selanjutnya untuk mendapatkan Produksi Rata-rata AP
=
Dimana : TP L
= Produksi Total = Jumlah Tenaga Kerja
Hubungan formula tersebut dapat digambarkan antara produksi total, produksi rata-rata dan produksi Marjinal. Berikut dapat digambarkan Kurve Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marjinal.
Gambar 2.5 Kurve Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marjinal (Sumber : Sadono Sukirno,2006). Faktor produksi lain tersebut adalah tanah yang dianggap tetap jumlahnya dalam seperti itu produksi marjinal bertambah tinggi, dan sifat ini dapat pada kurva MP (yang kurva produksi marjinal) yang menaik, setelah menggunakan 4 tenaga kerja, pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan menambah produksi total secepat sebelumnya. Keadaan ini digambarkan oleh (I) kurva produksi marjinal (kurva MP) menurun, dan (II) kurva produk total (kurva TP) yang mulai berbentuk cembung keatas.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
116
Sebelum tenaga kerja yang digunakan melebihi 4, produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada produksi rata-rata. Maka kurva produksi rata-rata, yaitu kurva AP, akan bergerak ke atas.atau horizontal. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi atau tetap. Pada waktu 4 tenaga digunakan kurva produksi marjinal memotong kurva produksi rata-rata. Sesudah perpotongan tersebut kurva produksi rata-rata menurun kebawah yang menggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin merosot. Perpotongan diantara kurva MP dan kurva AP menggambarkan permulaan dari tahap kedua.Pada keadaan ini produksi rata-rata mencapai tingkat yang paling tinggi Pada tahap ketiga dimulai pada waktu 8 tenaga kerja yang digunakan. Pada tingkat tersebut kurva MP memotong sumbu datar dan sesudahnya kurva tersebut berada dibawah sumbu datar.Kurva produksi total ( TP ) mulai menurun pada tingkat ini, yang menggambarkan bahwa produksi total semakin berkurang apabila lebih banyak tenaga kerja digunakan. Keadaan tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh melebihi dari pada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien. (Sumber: Sadono, 2006 :199), Alternatif Tipe Fungsi Produksi Fungsi Produksi mempunyai tiga kemungkinan yaitu :Produksi meningkat (Increasing retun) produksi melambat (decreasing return),Produksi menurun (Negative return), secara keseluruhan karakteristik fungsi produksi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Constan Return to Variablel Input (Input Variabel konstan ), menerangkan input dan output yang mempunyai fungsi linier dirumuskan sbb : Q
= a
+ bX
Dimana : Q = Jumlah output X = Jumlah unit input
DISERTASI
a dan b adalah konstanta,
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
117
Jika a = nol maka fungsi produksi tersebut menjadi Q
=
bX
Selanjutnya penurunan rumus tersebut dapat diperoleh average produk untuk constan to variable input : AP =
= b
Sedangkan marginal produk adalah derivasi pertama dari fungsi produksi. MP =
=b
Gambar 2.6 Karakteristik Fungsi Produksi dengan Constant Return to Variable Input (Sumber : Adiwarman, 2007a). Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa AP=MP= b, sehingga kalau kita melihat dalam gambar diatas, AP dan MP membentuk satu garis lurus yang konstan (b). Apabila sebuah produsen menghadapi fungsi constant return to variable input, maka setiap kali ada penambahan satu variabel input akan meningkatkan jumlah output sebesar b.( Sumber : Adiwarman, 2007 a, hal.109) Penurunan Output produksi (decreasing Return to variable Input)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
118
Formula hubungan input dan output mempunyai simple quadrat dapat dirumuskan sbb : Q = a + bX - cX2
Gambar 2.7 Karakteristik Fungsi Produksi dengan Decreasing Return to Variable Input (Sumber : Adiwarman, 2007a ). Jika fungsi dimulai titik origin maka formula menjadi : Q = bX - c X2, Jika b adalah constan dan c negative maka bx
cX2 maka setiap kali ada penambahan
Input ( X ) akan berdampak pada penurunan nilai Q. Maka hubungan dengan antara average dan marginal produk dapat dituliskan sbb : = MP =
=
= b - cX =
b - 2cX
Ketiga formula diatas dilihat lebih jelas pada gambar 2.7, dengan memperhatikan karakter formula AP dan MP, dapat dilihat bahwa kurva MP berada dibawah kurva AP. Slope kedua kurve tertentu berbeda, slope untuk kurva AP
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
119
adalah (-c) sedang slope untuk kurva MP adalah (-2c). Dengan demikian, apabila kita masukkan variabel input (X), maka setiap kali ada penambhan input, marginal product yang berkurang lebih besar dibanding dengan average product yang berkurang Penambhan input sebelum production function menembus titik point of diminishing returns, memiliki nilai tambah yang berkurang walaupun penambahan output tetap positif akan berdampak pada penurunan jumlah output secara negatif. (Sumber: Adiwarman, 2007a hal.110). Tipe terakhir peningkatan produksi tambahan input (Increasing Return to Variabel Input). Formula yang dapat digunakan adalah sbb : Q = a + bX + C X2 Jika mulai dari titik origin,dan nilai b dan c adalah positif,maka formula dari fungsi produksi adalah sbb : Q = bX + cX2 Hubungan antara average dan marginal produksi dapat diformulasikan sbb: AP =
=
= b + cx
MP =
= b + 2cx
Gambar 2.8 Karakteristik Fungsi Produksi Dengan Increasing Return to Variable Input (Sumber : Adiwarman, 2007a)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
120
Ketiga formula di atas dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 2.8 diatas dnegan memperhatikan karakter formula AP dan MP, kita dapat melihat bahwa kurva MP berada diatas kurva AP, Slope kedua kurva tentu berbeda, slope untuk kurva APadalah (+c), sedang slope untuk kurva MP adalah slope (+ 2c). Dengan demikian, apabila kita masukkan variabel input (X), maka setiap kali ada penambahan input, marginal product lebih besar bila dibanding dengan average product, Sampai batas berapapun dampak dari penambahan input tidak akan menurunkan marginal product maupun total produk.. Uraian formula tersebut diatas agar pengganti faktor produksi dengan produktif untuk menghindari hukum hasil lebih yang semakin berkurang, memberikan gambaran bahwa dengan pertambahan tenaga kerja dimana pada saat tertentu akan menurunkan produksi, pada sisi lain pembangunan masyarakat menginginkan adanya pertambahan produksi untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat misalnya produksi padi, sementara lahan sawah tidak bertambah bahkan cenderung terjadi penurunan luas sawah setiap tahunnya, maka untuk hal ini dilakukan penggunaan faktor
produksi lainnya, (Modal, dan Teknologi) untuk
mendorong peningkatan produksi, Penambahan penggunaan modal (capital) akan dilakukan apabila modal tersebut menerima imbalan yang cukup, tetapi faktor produksi modal ini kalau diterapkan pada pekerja atau petani yang menggarap lahan tertentu akan mengalami pula penurunan produktivitas marginal, artinya akumulasi faktor produksi kapital akan terkena oleh hukum hasil lebih yang semakin berkurang, karena proses akumulasi capital akan terhenti apabila tingkat keuntungan yang diperoleh turun sampai tingkat keuntungan minimal dan masih diperlukan untuk mendorong melakukan investasi. Untuk peningkatan usaha tani maka peran teknologi produksi dan tersedianya modal dan tenaga kerja dalam upaya memanfaatkan lahan secara optimal.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
121
Peningkatan teknologi pertanian dengan penggunaan alat dan mesin untuk pengolahan lahan yang tertinggal, sedang untuk lahan yang sempit dilakukan intensifikasi tanaman dengan menerapkant teknologi budidaya tanaman,strategi dan kebijakan pembangunan pertanian diduga dapat membatasi berlakunya hukum hasil lebih yang semakin berkurang, berdasar dari uraian tentang konsep produksi, jika pengertian berproduksi dalam Islam, adalah mengaktualisasikan keberadaan hidayah Allah yang telah diberikan kepada manusia, Hidayah Allah bagi seseorang muslim berfungsi untuk mengatur bagaimana ia mengelola produksi untuk sebuah kebaikan dan apapun yang ALLAH berikan kepada manusia merupakan sarana yang menyadarkan fungsinya sebagai seorang khalifah, sebagaimana Firman-Nya: QS alBaqarah [2] : 29. £⎯ßγ1§θ|¡sù Ï™!$yϑ¡¡9$# ’n<Î) #“uθtGó™$# §ΝèO $YèŠÏϑy_ ÇÚö‘F{$# ’Îû $¨Β Νä3s9 šYn=y{ “Ï%©!$# uθèδ ∩⊄®∪ ×Λ⎧Î=tæ >™ó©x« Èe≅ä3Î/ uθèδuρ 4 ;N≡uθ≈yϑy™ yìö7y™ Artinya “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu Depag RI, 2007 : 5). Pada ayat lain QS al-Jaatsiyah [45] : 1. 5Θöθs)Ïj9 ;M≈tƒUψ šÏ9≡sŒ ’Îû ¨βÎ) 4 çμ÷ΖÏiΒ $Yè‹ÏΗsd ÇÚö‘F{$# ’Îû $tΒuρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# ’Îû $¨Β /ä3s9 t¤¤‚y™uρ šχρã©3xtGtƒ Artinya“Dan dia Telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir (Depag RI, 2007 :499). 2.1.5.3 Analisis Biaya Produksi Produsen pada kenyataanya menggunakan beberapa sumber biaya dengan karakter tersendiri. Ada modal berbasis bunga dan modal yang berbasis sy’irkah atau
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
122
qardum hasan, analisis dampak dari kedua sumber tersebut menjadi inti dari bahasan dari teori ekonomi Islam, karena dengan modal yang yang berbasis bunga tentu akan berdampak pada hasil biaya produksi sebagai output dari produksi, untuk analisis ini kita gunakan grafik dengan symbol-simbol sebagai berikut: Gunakan sumbu horizontal dengan Q (quantity output), sumbu vertikal dengan quantity input atau biaya penerimaan, komponen biaya dibagi menjadi tiga, yaitu biaya tetap (Fixed cost, FC), biaya variable cost, VC, dan biaya keseluruhan (total cost, TC), sedang komponen penerimaan merupakan penerimaan keseluruhan (total revenue, TR) analisa hubungan biaya antara biaya produksi dan tingkat output yang akan dicapai dalam suatu priode. Dengan kata lain fungsi biaya akan dipengaruhi oleh beberapa output yang diproduksi: Cost
=
f
(output). Sedangkan bila
dibandingkan dengan formula diatas dengan fungsi output: Output = f (input). Maka dapat disimpulkan bahwa fungsi biaya adalah turunan dari fungsi output produksi, Fixed Cost tidak dipengaruhi oleh berapa banyak output atau produk yang dihasilkan, karena itu FC digambarkan sebagai garis horizontal, berapa pun output yang dihasilkan biaya tetap. Salah satu contoh dari biaya tetap ini adalah biaya bunga yang harus dibayar oleh produsen. Besarnya beban bunga yang harus dibayar tergantung pada berapa banyaknya kredit yang diterima produsen, bukan tergantung pada berapa banyak output yang dihasilkannya. Sedangkan nilai variabel cost (VC) akan semakin meningkat setiap kali ada penambahan antara AC dan FC,variabel cost besarnya ditentukan langsung oleh berapa banyaknya output yang dihasilkan, berikut gambar grafik antara fungsi produksi dan biaya produksi.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
123
Gambar 2.9 Hubungan antara Fungsi Produksi (Q = f (input) dan Biaya Produksi = f (output) (Sumber : Adiwarman, 2007a). 2.1.5.4 Dampak Sistem Bunga versus Bagi Hasil dalam Analisis Biaya Sistem bunga dalam analisis biaya produksi adalah adanya biaya bunga yang harus dibayarkan oleh produsen yang bersifat tetap, sehingga biaya bunga akan menjadi bagian dari fixed cost,berapa pun jumlah output yang diproduksi, bunga harus tetap dibayar, konsekuensi lebih lanjut, keberadaan biaya bunga akan meningkatkan total biaya (TC ke TC) Dengan mengunakan sistem bagi hasil hal ini tidak terjadi, naiknya total cost akan mendorong Break Even Point dari titik Q ke Qi,secara grafis efek kenaikan biaya bunga dalam analisis biaya dapat lihat, dan bandingkan BEP dengan biaya bunga dan BEP dengan bagi hasil sebagai berikut :
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
124
Gamb bar 2.10 An nalisis biay ya produkssi sistem bu unga (Sumber : Adiw warman 20007a). 2.1.6 Teeori Ekonom mi Islami Terhadap T Pendapatan P n Dan Upah h Ussaha yang dilakukan d seeorang untu uk memperooleh pendappatan dan hasilnya untuk mem menuhi kebbutuhan hiddup dan keeluarganya, adalah usaaha yang halal h dan berberkahh. Rasullah diutus d Allahh untuk meenghapus seegala yang kkotor, keji, gagasan dan karyaa-karya yanng memudaaratkan massyarakat, memperkena m alkan gagassan yang baik,murnni,mengambbil jalan yanng lurus daan memakann makanan yang suci,beersih dan sehat : Firm man Allah SWT : QS Al Baqarah [2]] : 172
óΟçFΖàΖ2 βÎ) ¬! (#ρãä3ô©$#uρ öΝä3≈o 3 Ψø%y—u‘ $tΒ M≈t ÏM≈6ÍhŠsÛ ⎯ÏΒ (#θè=à2 (#θãΖtΒ#u™ ⎥ š ⎪Ï%©!$# $y㕃r'¯≈tƒ
∩⊇∠⊄∪ šχ χρ߉ç7÷ès? çν$−$ƒÎ) Artinya, “Haii orang-oraang yang beriman, b maakanlah dii antara rezzki yan ng baik-baaik yang kami k berik kan kepadaamu dan bersyukurla lah keppada Allah h, jika beenar-benar kepada-Ny Nya kamu menyemba ah. (Depag RI, 20007 :26). Kaarena dengaan begitu manusia biisa bersyukkur kepadaa Allah, seebaliknya kotor, keji, gagasan dan karya--karya yang g memudarratkan masyyarakat, jallan yang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
125
bengkok makanan haram mendorong orang menjadi kufur dan jauh dari Allah walaupun berlabel Islam.Barang, kekayaan, makanan yang bersih hanya dapat diperoleh dengan cara yang halal. Banyak orang berbuat kebajikan tetapi dibangun dari barang, kekayaan, makanan yang kotor-haram, ia hanya melakukan perbuatan sia-sia hanya sebatas publikasi untuk merebut simpati,tidak lebih dari itu. Rasulullah SAW Menjelaskan “Allah itu baik dan suci,dan hanya menerima hal-hal yang baik dan suci, dan Allah telah memerintahkan pada Rasul-Nya. “Rasulullah mengisahkan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan panjang, laki-laki itu mengulurkan tangannya seraya berdo’a,” Ya ALLAH,…. yang kotor-haram. Bagaimana mungkin doa itu akan diterima (HR Muslim). Ya Allah
Artinya“sementara makanan,
minuman dan pakaiannya dihasilkan dari barang Dari sini dapat dilihat betapa hati-hatinya Rasulullah SAW dalam hal makanan yang halal, Rasulullah mewariskan tuntunan yang lengkap karena itu, hendaklah kita termasuk orang–orang yang mempedulikan sumber nafkah yang halal.Jika segumpal darah atau qalbu dari anak dan istri kita terbentuk dari sumber yang tidak halal, maka kelak akan melahirkan pula generasi-generasi yang moralnya rusak, akhlaknya menyimpang,dan tingkah lakunya tidak terpuji.
2.1.7
Upah Dalam Islam Allah berfirman dalam Alquran surah Al-Kahfi [18]:77
$yϑèδθàÍh‹ŸÒムβr& (#öθt/r'sù $yγn=÷δr& !$yϑyèôÜtGó™$# >πtƒös% Ÿ≅÷δr& !$u‹s?r& !#sŒÎ) #©¨Lym $s)n=sÜΡ$$sù #\ô_r& |MÏμø‹n=tã öθs9 tΑ$s% ( …çμtΒ$s%r'sù Ùs)Ζtƒ βr& ߉ƒÌム#Y‘#y‰É` $pκÏù #y‰y`uθsù |Nõ‹y‚−Gs9 ø⁄Ï© Artinya,“Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
126
mereka, Kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, Maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu".(Depag RI, 2007 : 302). Dan sebuah Hadis tentang upah yang diriwatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda :
ﻦ َأﺑِﻲ ْﻋ َ ، ﺟ ﱢﺪ ِﻩ َ ﻦ ْﻋ َ ﺤﻴَﻰ ْ َﻦ ی ُ ﻋ ْﻤﺮُو ْﺑ َ ﺣ ﱠﺪ َﺛﻨَﺎ َ : ﻦ ﻣﺤﻤ ٍﺪ ا ْﻟﻤَﻜﱢﻲ ُ ﺣ َﻤ ُﺪ ْﺑ ْ ﺣ ﱠﺪ َﺛﻨَﺎ َأ َ ﷲ ُ ﺚا َ ) ﻣَﺎ َﺑ َﻌ: ل َ ﻲ ﺹﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻗَﺎ ﻦ اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱢ ِﻋ َ ﻋ ْﻨ ُﻪ َ ﷲ ُ ﻲا َﺿ ِ ُه َﺮ ْی َﺮ َة َر ﺖ َأ ْرﻋَﺎهَﺎ ُ ُآ ْﻨ، ) َﻧ َﻌ ْﻢ: ل َ ﺖ ؟ َﻓﻘَﺎ َ َوَأ ْﻧ: ﺹﺤَﺎ ُﺑ ُﻪ ْ ل َأ َ َﻓﻘَﺎ،( ﻧَﺒِﻴًّﺎ ِإﻟﱠﺎ رَﻋَﻰ ا ْﻟ َﻐ َﻨ َﻢ ( ﻞ َﻣ ﱠﻜ َﺔ ِ ﻂ ِﻟَﺄ ْه َ ﻋﻠَﻰ َﻗﺮَا ِر ْی َ Artinya, “Setiap nabi yang diutus Allah pasti pernah mengembala kambing” Para sahabat bertanya”Engkau juga” Nabi menjawab, “ya,aku pernah menggembalakan kambing orang-orang Mekkah dengan upah beberapa qirath”. Upah mengacu pada penghasilan tenaga kerja, dapat kita pandang dari dua segi yaitu, monoter dan yang bukan monoter, jumlah uang yang diperoleh seorang pekerja selama suatu jangka waktu, katakanlah sebulan, seminggu, atau sehari, mengacu pada upah nominal tenaga kerja. Upah sesungguhnya dari seorang buruh bergantung pada berbagai faktor seperti jumlah upah berupa uang, daya beli uang dan seterusnya, yang boleh dikatakan terdiri dari jumlah kebutuhan hidup yang sebenarnya yang diterima oleh seorang pekerja karena kerjanya: ”Pekerja kaya atau miskin diberi imbalan baik atau buruk, sebanding dengan harga nyata, bukan harga nominal atau jerih payahnya “Adam Smith” Teori Upah yang pada umumnya diterima adalah teori Produk Marjinal, dan menurut teori ini, upah ditentukan oleh keseimbangan antara kekuatan permintaan dan persediaan. Dengan mengasumsikan penyedian tenaga kerja dalam suatu jangka waktu yang panjang dan konstan, maka permintaan akan buruh dalam suatu kerangka masyarakat kapitalis, datang dari majikan yang mempekerjakan buruh dan faktor produksi lainnya untuk membuat
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
127
keuntungan dari kegiatan usahanya. Profesor Marshal berkata : ”Ingatlah bahwa seorang yang
mempekerjakan seribu orang lain, seolah-olah merupakan suatu
gabungan yang ketat dari seribu unit dikalangan pembeli dipasaran tenaga kerja”. Disebabkan oleh kelemahan mereka dalam perundingan, maka para pekerja dibawah kapitalisme mungkin mendapat upah yang jauh lebih rendah dari produk marjinal mereka..Pemerasan dan ketidak adilan terhadap buruh dilarang oleh Islam sebagaimana Sabda Rasulullah SAW “Manusia tidak berhak atas bagian yang tidak diberikan Tuhan kepadanya. Tuhan memberikan kepada setiap orang haknya,karena itu jangan mengganggu apa yang dimiliki orang lain.” Nabi SAW :
(ﻋ َﺮ ُﻗ ُﻪ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري َ ﻒ ﺠ ﱠ ِ ن َﻳ ْ ﻞ َأ َ ﺣ ﱠﻘ ُﻪ َﻗ ْﺒ َ ﺟ ْﻴ َﺮ ِﻷ َ ﻋﻄُﻮا ْا ْ َأ Artinya, “Berikanlah hak (upah) pekerja sebelum keringatnya kering” (HR.Ibnu Majah). Selanjutnya diriwayatkan Ibnu Majah bahwa Nabi SAW bersabda : Artinya : Kewajiban para majikan menerima pekerjaan yang mudah dilakukan oleh para karyawan,jangan mempekerjakan mereka sedemikian rupa sehingga berakibat bagi kesehatannya. Pada kenyataanya, dalam pola suatu masyarakat Islam, upah yang layak bukanlah suatu konsesi, tetapi suatu hak asasi,yang dapat dipaksakan oleh seluruh kekuasaan negara. (Mannan, 1992).
2.1.8 Pendapatan Pertanian dan Zak Yang dimaksud dengan hasil pertanian adalah hasil yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang memiliki nilai ekonomis, misalnya biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman bias, rumput-rumputan, dedaunan dan lain-lain. Untuk pertanian dan jenis biji-bijian atau buah-buahan, misalnya sebanyak lima wasak atau sekitar 670 kg, jika hasil pertaniannya diairi oleh hujan,
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
128
maka jumlah yang wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 10%, sedangkan jika disiram dengan menggunakan peralatan yang menelan biaya, maka zakatnya 5%. Misalnya, seorang si Fulan memperoleh hasil panen sebanyak lima ton (5.000 kg) gandum dan dua ton (2.000 kg) kurma, maka zakat yang harus dikeluarkannya adalah sebagai berikut : -
Jika ia memakai alat penyiram tanaman, maka zakatnya adalah : Untuk gandum : 5.000 x 5% = 250 Kg, Untuk kurma : 2.000 x 5% = 100 Kg
-
Jika mengandalkan air hujan, maka zakatnya adalah : Untuk gandum : 5.000 x 10% = 500 Kg, Untuk kurma : 2.000 x 10% = 200 Kg Untuk hasil pertanian selain biji-bijian, maka diperlakukan sama dengan
buah-buahan, misalnya untuk sayur mayur segar dan buah-buahan masih dalam kelompok barang-barang niaga yang kadar zakatnya 2,5%. Menurut pendapat Mazhab Hanafi, wajib zakat pada setiap tanaman yang ditumbuhkan bumi 5% (disiram oleh alat) atau 10% (dengan air hujan), sebagaimana penjelasan yang telah lalu (Hidayatullah, 2008).
2.2. Riset Sebelumnya Tinjauan Riset sebelumnya Rostow (1960) dalam bukunya yang berjudul ‘The Stage of Economic Growth’ Menyatakan bahwa : “kemajuan pertanian mempunyai peranan yang penting dalam masa peralihan sebelum mencapai tahap tinggal landas, antara lain untuk menjamin penyediaan bahan makanan bagi penduduk pedesaan dan perkotaan, menghemat devisa karena impor pangan dapat dihindari dari memperluas pasar dari berbagai kegiatan produksi, pernyataan dari Rostow tersebut memberikan pandangan betapa pentingnya pemenuhan dan kesiapan bahan makanan, namun harapan ini tidak semudah yang diteorikan karena dipedesaan,sesungguhnya ada dua golongan yang dilanda kemiskinan yang sangat memperihatinkan, yaitu golongan petani yang berlahan sempit dan golongan buruh tani,kedua golongan tersebut lebih banyak dibanding petani
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
129
pemilik, sehingga secara umum dapat dikatagorikan petani masih dalam posisi miskin, kemiskinan terjadi karena keterbatasan dalam penguasaan faktor produksi, keterampilan petani, , modal, teknologi, informasi, dan pasar yang terbatas, sehingga proses produksi dilakukan secara tradisional dan subsistem, pada sisi lain lahan yang semakin sempit sebagai dampak pengaliahan kepemilikan tanah warisan serta adanya alih fungsi lahan pertanian(sawah) menjadi fungsi non pertanian, sehingga mendorong petani kehilangan pekerjaan dan sumber pendapatan, kondisi yang melilit para petani membawa petani semakin miskin. Pengaturan Pemberian Air Sawah Untuk mewujudkan tanaman yang baik di mana hasil pembuahan dan atau biji-bijinya yang dimaksudkan untuk pembentukan atau pengadaan benih, setiap tanaman itu perlu mendapatkan air atau penyiraman secara teratur. Pemberian air secara teratur ini tidak lain agar hasil benih dapat memuaskan, yang tentunya untuk masing-masing tanaman mempunyai batas–batas pengaturan sendiri.Beberapa contoh dibawah ini mengambarkan perlunya pengairan tersebut. Untuk memperoleh peningkatan produksi ( kuantitas dan kualitas ) tanaman padi perlu mendapatkan pengenangan air yang teratur dengan batas-batas tertentu, seperti yang dikemukakan dari peneliti sebagai berikut : ‐
Sutjipto, Harahap dalam” Pengaruh Pengeringan Sawah dan Tingkat Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil varietas Padi Pelita 1/2 “
‐
sawah digenangi air terus menerus , hasilnya 3,12 ton/ha
‐
Pengeringan pada umur 56-60 hari, hasilnya 3,03 ton/ha
‐
Pengeringan pada umur 66-71 hari , hasilnya 3,02 ton/ha
‐
Pengeringan pada umur 66-76 hari , hasilnya 3,06 ton/ha
‐
Pengeringan pada umur 71- 81 hari , hasilnya 3,20 ton/ha.
(Tesis Faperta –IPB, 1973, dalam Ance,1992, Jakarta, PT.Rineka Cipta). Peneliti Boy Suwarsono, Supardi, Sarsidi dalam “ Pengaruh Tinggi Genangan Air Terhadap Pertumbuhan , Komponen-Komponen Hasil dan Produksi.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
130
Gabah Kering PB 5 C4-63, Syntha dan Gandasari Abang “ ‐
Sawah digenangi air 5,0 cm hasilnya 4,95 ton/ha
‐
Digenangi air 5,0 cm , hasilnya
5,04 ton/ha
‐
Digenangi air 10,0 cm, hasilnya
4,85 ton/ha
‐
Digenangi air 15,0 cm, hasilnya
4,66 ton/ha
(Tesis Faperta IPB 1973). Sehingga dapat dikemukakan bahwa sistem pengairan tersebut harus tertentu, untuk memperoleh hasil yang maksimal, tanaman padi tidak boleh digenangi terlalu tinggi (Kartasapoetra,1986, hal.24) Sistem Intensifikasi Padi (The System of Rice Intensificasion - SRI) : Hasil metode SRI sangat memuaskan (lihat Tabel 2.7). Di Madagaskar, pada beberapa tanah tak subur yang produksi normalnya 2 ton/ha, petani yang menggunakan SRI memperoleh hasil panen lebih dari 8 ton/ha beberapa petani memperoleh 10 - 15 ton/ha bahkan ada yang mencapai 20 ton/ha. Sedangkan, di daerah lain selama 5 tahun, ratusan petani memanen 8-9 ton/ha. Metode SRI minimal menghasilkan panen dua kali lipat dibandingkan metode varietas padi lain yang pernah ditanam. Petani tidak harus menggunakan input luar untuk memperoleh manfaat SRI. Metode ini juga bisa diterapkan untuk berbagai varietas yang biasa dipakai petani. Hanya saja, diperlukan pikiran yang terbuka untuk menerima metode baru dan kemauan untuk bereksperimen. Dalam SRI, tanaman diperlakukan sebagai organisme hidup sebagaimana mestinya, bukan diperlakukan seperti mesin yang dapat dimanipulasi. Semua unsur potensi dalam tanaman padi dikembangkan dengan cara memberikan kondisi yang sesuai dengan pertumbuhan mereka.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
131
Tabel 2.7 Perbandingan Pertumbuhan Padi antara Metode Tradisional dengan Metode SRI Metode Tradisional Metode SRI Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran 2 Rumpun/m 56 42-65 16 10-25 Tanaman/rumpun 3 2-5 1 1 Batang/rumpun 7,6 8-9 55 44-74 Malai/ rumpun 7,8 7-8 32 23-49 Bulir/malai 114 101-130 181 166-212 Bulir/ rumpun 824 707-992 5,858 3,956-10,388 Hasil panen (t/ha) 2,0 1,0-3,0 7,6 6,5-8,8 Kekuatan akar (kg) 28 25-32 53 43-69 Keterangan:Data dalam metode tradisional dihitung dari 5 pecahan lahan diareal yang berdekatan. Data dalam metode SRI merupakan rata-rata dari 22 plot uji coba. (Data diambil dari thesis S2 Joeibarison, 1998) Sumber : Dawn Berkelaar,dalam Bulatin ECHO Developmen Notes,2001,Issue 70, halaman1-6. Hasil riset dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi Sabang 4126, sebagai pembanding dengan topik ;
“Kontribusi Bahan Organik Dalam
Peningkatan Produksi Padi Dan Ketahanan Pangan”. Selanjutnya dengan mempertimbangkan jumlah penduduk yang terus meningkat maka sistem pertanian akan mengarah ke pendekatan revolusi hijau lestari. Terjadinya peningkatan harga pupuk anorganik (urea, SP36, dan KC1), bahan organik akan makin berperan dalam mensubstitusi pupuk anorganik. Perlu dibedakan pengertian antara anjuran penggunaan pupuk organik sebagai komponen teknologi dan istilah pertanian organik. Pertanian organik menurut Amani Organik (2003) adalah sistem manajemen produksi pertanian secara ekologis yang mendukung biodiversitas, siklus biologis dan aktivitas biologis dalam tanah, meminimalkan penggunaan input sintetis dari luar (pupuk, pestisida, herbisida), serta berdasarkan praktek manajemen yang dapat mengembalikan, menjaga, dan mendorong keharmonisan alam (ecological harmony).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
132
Tersedianya pupuk kimia dan varietas unggul, produktivitas dan produksi padi meningkat sehingga dapat mengimbangi kenaikan kebutuhan beras nasional. Namun "pertanian modern" ini sering dianggap telah mencemari lingkungan dan hasil panen. Selanjutnya segolongan masyarakat menyatakan perlu mengoreksi "kesalahan" pertanian modern dengan menganjurkan sistem pertanian organik agar diperoleh produk dan ling-kungan yang sehat. Pertanian organik pada dasamya dimaknai sebagai: (1) tidak menggunakan sama sekali pupuk dan pestisida anorganik: (2) varietas yang ditanam diutamakan varietas lokal; dan (3) tambahan sumber hara menghandalkan pupuk organik. Kendala dalam Pertanian Organik Mengacu kepada perkembangan penduduk Indonesia yang terus meningkat, yang saat ini telah berjumlah 225 juta jiwa dan masih akan bertambah terus, maka peningkatan produksi melalui penerapan pertanian organik dikhawatirkan akan menghadapi masalah. Seperti yang sering dikemukakan, kendala penerapan pertanian organik antara lain adalah: (1) lahan pertanian di Indonesia terlalu sempit untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi penduduk Indonesia yang sangat besar; (2) kebutuhan pangan terus meningkat; (3) ketersediaan pupuk organik tidak mencukupi; (4) hama dan penyakit di Indonesia sangat banyak sehingga risiko gagal panen cukup tinggi, (6) rotasi tanaman cepat kembali ke tanaman utama, sehingga hama mudah berkembang biak, dan (7) produktivitas pertanian organik lebih rendah. Apabila pertanian kita tidak menggunakan pestisida sintetis, epidemi hama/ penyakit akan mengakibatkan gagal panen. Kehilangan hasil panen oleh OPT yang cukup besar akan menyebabkan produktivitas menjadi rendah, bahkan gagal panen yang selanjutnya akan merugikan petani dan menurunkan pasokan produk pangan ke pasar sehingga impor produk pertanian makin besar.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
133
Jenis Pertanian Organik Pada hakekatnya, pengembangan pertanian organik dan/atau penggunaan bahan dan pupuk organik pada tanaman padi dilatarbelakangi oleh dua pemikiran. Pertama, pemikiran yang merujuk kepada keprihatinan terhadap keamanan pangan, kondisi lingkungan, kesehatan, dan kesejahteraan petani secara mikro. Kedua, pemikiran yang dilatari oleh degradasi fisik dan kimia sebagian lahan sawah, serta kekhawatiran terhadap ketahanan pangan nasional yang sangat bertumpu pada produktivitas tinggi dan stabil, khususnya padi. Bertitik tolak dari kedua pemikiran tersebut, Fagi dan Las (2007) memilah pertanian organik (dan penggunaan pupuk organik) atas dua pemahaman atau pengertian yang kedua-duanya sama pentingnya. Pertama, pertanian organik "absolut" sebagai sistem pertanian yang sama sekali tidak menggunakan input kimia anorganik, tetapi hanya menggunakan bahan alami berupa bahan atau pupuk organik. Sasaran utamanya adalah untuk menghasilkan produk dan lingkungan (tanah dan air) yang bersih dan sehat, terutama pangan (padi) organik, dan produktivitas menjadi sasarannya. Kedua, pertanian organik "rasional" sebagai sistem pertanian yang menggunakan bahan organik sebagai salah satu masukan yang berfungsi sebagai pembenah tanah dan suplemen pupuk buatan (kimia anorganik). Pestisida dan herbisida digunakan secara selektif dan rasional atau menggunakan biopestisida. Landasan prinsipilnya adalah sistem pertanian modern, mengutamakan produktivitas, efisiensi produksi, serta keamanan dan kelestarian lingkungan dan sumber daya. Padi organik sebagaimana dimaksudkan oleh berbagai kalangan tentunya hams dihasilkan dari pertanian organik dalam konteks pertama (absolut). Dalam hal ini, penyediaan bahan organik atau pupuk organik, pestisida nabati (biopes-ticide) sangat menentukan. Salah satu contohnya adalah SRI organik atau eco-farming (Kasryno 2007).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
134
Berbagai hasil penelitian menunjukkan, penerapan pertanian organik absolut pada tanaman padi sulit untuk mendorong produktivitas yang tinggi, bahkan cenderung turun. Hal ini terkait dengan lambatnya penyediaan hara makro bagi tanaman dalam waktu yang cepat dan dalam jumlah yang cukup, terutama bagi varietas unggul baru yang berpotensi hasil tinggi. yang akan tercukupi dari pemberian pupuk anorganik seperti urea, SP36, dan KC1 (Fagi dan Las 2007). Sebagai contoh, Thailand mempertahankan sebagian kecil lahan untuk pertanian padi organik untuk menghasilkan beras berkualitas tinggi (high quality rice), tetapi sebagian besar tetap mengandalkan pengembangan varietas unggul baru yang responsif terhadap pupuk anorganik. Dampak dari kebijakan ini adalah produktivitas padi di Thailand hanya 2,8 t/ha, jauh lebih rendah dibandingkan dengan di Indonesia yang telah mencapai 4,58 t/ha. Namun dengan luas areal tanam sekitar 10 juta ha dan jumlah penduduk hanya 68 juta, Thailand tetap menjadi eksportir beras di Asia. Bagi Indonesia, dengan luas areal tanam 11 juta ha dan jumlah penduduk tiga kali lipat Thailand, tentu sulit menerapkan pertanian padi organik absolut secara luas (Fagi dan Las 2007). Dewasa ini sekitar 90% areal pertanaman padi ditanami VUB dengan produktivitas tinggi (> 6 t/ha) yang membutuhkan dan responsif terhadap pupuk anorganik. Oleh karena itu, pupuk anorganik tetap memegang peranan penting dalam perpadian nasional. Meskipun demikian, penggunaan bahan organik juga sangat diperlukan mengingat kandungan C-organik tanah di sebagin besar lahan sawah irigasi intensif sangat rendah. Agro-ekoteknologi, PTT, dan S1PT merefleksikan pertanian organik rasional dan memenuhi persyaratan sebagai teknologi yang bernuansa pertanian padi organik.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
135
Peningkatan Produksi Padi Penggunaan bahan organik melalui PTT di tingkat petani di 26 provinsi mampu meningkatkan hasil rata-rata 11 GKG/ ha (Suryana 2005). Luas areal panen padi sawah pada 26 provinsi adalah 10.318.207 ha (Badan Pusat Statistik 2007) sehingga produksi meningkat 10.318.207 ton GKG Rekomendasi pemupukan spesifik lokasi untuk tanaman padi sawah tertuang dalam Peraturan Menteri PertanianNo. 40/ Permentan/OT. 140/4/2007 sebagai perbaikan dari Keputusan Menteri Pertanian No.Ol/Kpts/SR. 130/1/2006. Penggunaan bahan organik/ pupuk organik akan menghemat pemakaian urea, SP36, dan KC1 masing-masing 25-50 kg/ ha. Dengan demikian penerapan Permentan No 40/2007 secara nasional menghemat penggunaan pupuk kimia lebih dari 550.000 ton atau setara dengan Rp 1 triliun/ musim tanam. Peningkatan Ketahanan Pangan Di tingkat rumah tangga tani. Melalui PTT yang mengikutsertakan bahan organik, hasil gabah di tingkat petani mampu meningkat rata-rata 1 t GKG/ ha. Dengan kenaikan produksi tersebut, rumah tangga petani sudah tercukupi kebutuhan pangannya khususnya beras, bahkan sebagian hasil padinya dapat dijual. Ketahanan pangan nasional. Meningkatnya produksi padi di tingkat rumah tangga petani merupakan prakondisi yang sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan di tingkat nasional maupun regional. Impor. Meningkatnya produksi padi di tingkat rumah tangga petani dengan harga yang terjangkau akan menguatkan ketahan pangan nasional. Impor beras dapat dikurangi sehingga menghemat devisa negara. Kedaulatan/ kemandirian pangan. Secara konseptual, kebutuhan pangan nasional dapat dipenuhi dari produksi domestik dan impor. Namun demikian, sebagai
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
136
negara besar (penduduk dan luas wilayah yang tersebar), pemerintah telah bertekad untuk mandiri dalam hal pangan (Suryana 2007). Kemandirian pangan secara umum diukur oleh besarnya rasio impor terhadap produksi domestik. Makin rendah rasio maka negara mempunyai kedaulatan/ kemandirian pangan yang makin tinggi. Melalui PTT yang mengikutsertakan bahan organik, hasil rata-rata di tingkat petani mampu mencapai 5,8 t/ha. Dengan luas panen padi di Indonesia 11 juta ha maka produksi domestik mencapai 63,8 juta ton gabah atau setara dengan 36,4 juta ton beras. Jika rata- rata impor beras selama 5 tahun (2002-2006) sebesar 0,82 juta ton (Badan Pusat Statistik 2007) maka rasio impor dan produksi domestik adalah 0,023. Dari angka tersebut dapat dikatakan Indonesia sudah mandiri dalam pemenuhan pangan beras. Peningkatan Pendapatan Petani PTT dengan teknologi hemat benih, hemat pupuk kimia, hemat air, dan hemat pestisida akan menurunkan biaya produksi per satuan luas. Dengan menurunnya biaya produksi maka pendapatan petani akan meningkat. Dari hasil evaluasi di tingkat petani di 26 provinsi, melalui model PTT produktivitas padi meningkat ratarata 11 GKG/ha atau Rp 2 juta. Tambahan biaya untuk pembelian bahan organik (2 t/ha) dan aplikasinya sebesar Rp 1.060.000 sehingga pendapatan meningkat Rp 940.000/ ha dibanding menggunakan teknologi non PTT(Kasnadi,Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi Sabang 41256) Kendala
dan
Peluang
Pengembangan
Teknologi
Padi
Tanam
Benih
langsung Bahasan Studi Di Indonesia, pengembangan padi tabela menghadapi berbagai masalah, antara lain ketersediaan varietas yang adaptif yang mampu berkecambah dalam
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
137
kondisi anaerob, sistem perakaran dalam sehingga tahan rebah, serta mempunyai anakan terbatas tetapi produktif. Masalah gulma dan cara panen juga merupakan hambatan dalam pengembangan padi tabela. Pada penanaman dengan cara tabur rata (broadcast seeding) atau sistem sonor, petani sangat enggan melakukan panen secara konvensional dengan sabit karena memerlukan tenaga kerja yang banyak. Oleh karena itu, untuk mencapai efisiensi tenaga kerja dan hasil panen tinggi, petani perlu menggunakan herbisida yang efektif dan selektif serta mudah mendapatkan atau menyewa alat/ mesin pemanen. Teknologi spesifik yang direkomendasikan untuk padi tabela perlu dievaluasi dan diperbaiki, selanjutnya diintroduksikan ke petani untuk menunjang usaha intensifikasi dan ekstensifikasi padi tabela di lapang. Padi, tanam benih langsung, sawah irigasi Usaha peningkatan produksi padi di Indonesia dilakukan pemerintah melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan dengan memperbaiki teknologi anjuran untuk meningkatkan produktivitas lahan, sedangkan ekstensifikasi ditujukan untuk memperluas areal produksi. Perluasan areal umumnya diarahkan ke lahan baru di luar Jawa serta lahan tidur atau meningkatkan indeks panen (IP) pada lahan yang mempunyai IP rendah. Pada sistem usaha tani padi intensif dengan tenaga kerja banyak tersedia dan murah, sistem tanam pindah (tapin) umum dilakukan petani. Namun, di daerah dengan tenaga kerja sukar dan mahal sementara harga mesin tanam pindah tidak terjangkau petani, sistem tanam benih langsung (tabela) dapat menjadi alternatif bagi petani. Kelangkaan tenaga kerja sering menyebabkan waktu tanam terlambat, sehingga petani terpaksa menanam bibit padi yang sudah tua sehingga hasil panen rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka budi daya padi tabela
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
138
diintroduksikan. Tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan tenaga kerja yang terkonsentrasi pada waktu yang bersamaan seperti pengolahan tanah dan tanam, serta untuk menghindari pembuatan dan pemeliharaan persemaian. Efisiensi tenaga kerja tersebut dapat menekan biaya tenaga kerja yang mahal serta mengejar masa tanam yang serempak dengan biaya relatif murah. Tabela bukanlah sistem tanam baru bagi petani, namun hanya merupakan perbaikan teknologi yang mereka terapkan. Naylor (1996) dalam Pane (Kendala dan Peluang pengembangan Teknologi Padi Tanam Benih Langsung,2003). melaporkan bahwa di Indonesia sistem tabela baru mencakup sekitar 3,50% dari total areal padi, yaitu pada padi gogorancah dan padi gogo pada musim hujan. Di IRRI, De Datta (1985) telah melakukan percobaan sistem tabela secara terus-menerus pada 50 lokasi mulai tahun 1968 sampai 1984, dengan menanam enam varietas unggul baru. Dengan pemupukan N 150 kg/ha pada musim kemarau (MK) dan 90 kg/ha pada musim hujan (MH), hasil rata-rata padi tabela dan tapin masing-masing 4,60 t/ha dan 4,80 t/ha. Hasil ini sebanding, yang berarti sistem tabela maupun tapin mempunyai prospek yang sama untuk diterapkan di lahan irigasi. Pada musim kemarau, IR42 dan IR36 yang ditanam dengan sistem tabela mampu memberikan hasil panen masing-masing 9,90 t/ha dan 7,80 t/ha. Di Taiwan, Chang dan De Datta (1974) melaporkan bahwa dengan pengelolaan yang baik, hasil padi tabela bisa 6−16% lebih tinggi dari padi tapin. Rata-rata curahan tenaga kerja untuk tanam padi tabela dan tapin masingmasing adalah 1,80 dan 25 hari kerja/ha, sedangkan curahan tenaga kerja untuk menyiang padi tabela dan tapin masing-masing 150 dan 450 jam kerja/ha (Naylor 1996). dalam Pane (Kendala dan Peluang pengembangan Teknologi Padi Tanam
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
139
Benih Langsung,2003). Selanjutnya Lo dan Cheong (1986) dalam Pane P (Kendala dan Peluang pengembangan Teknologi Padi Tanam Benih Langsung,2003). menambahkan bahwa sistem sonor memerlukan waktu tanam 4 jam kerja/ha, tanam dengan mesin 13 jam kerja/ha, dan sistem tapin 134 jam kerja/ha. Informasi ini menunjukkan bahwa sistem tabela benar-benar mampu menghemat curahan tenaga kerja dan menekan biaya produksi sehingga memberikan keuntungan bagi petani. Di sentra produksi padi di Indonesia, khususnya di luar Jawa, areal lahan sawah irigasi yang semakin luas serta tersedianya varietas unggul berumur genjah dan teknologi pengendalian gulma mendorong petani untuk menanam padi dua sampai tiga kali setahun. Dalam sistem usaha tani padi intensif seperti itu, apabila tenaga kerja terbatas dan mahal maka teknologi padi tabela lebih sesuai untuk diadopsi oleh petani. (Hamdan Pane, Balai Penelitian Tanaman Padi Sukamandi). Subang 41256,2003. Studi Empirik Dalam dunia empiris, respons output terhadap penggunaan input mempunyai beberapa alternatif. Dua kasus di antaranya yang mungkin lebih relevan dalam studi tentang pertanian negara-negara berkembang adalah kasus surplus labor dan hard working peasant. Gambar berikut
menjelaskan kasus surplus labor. Anggaplah
bahwa jumlah output yang dibutuhkan agar seseorang dapat bertahan hidup (upah subsisten) adalah 0a. Akan tetapi selama respons output sangat cepat, input labor (katakanlah L1) mampu menyediakan output lebih besar dari 0a. Oleh karena itu, penggunaan labor lebih dari L1 menyebabkan TP dengan cepat mencapai maksimum dan MP menjadi nol.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
140
Sejjalan dengaan peningkaatan penggu unaan inputt labor, AP P mendekatii tingkat subsisten. Kondisi inni dapat diggunakan unttuk menjelaaskan terjaddinya kemiskinan di pedesaan. Sebagai contoh, jiika seluruh h lahan yang y ada digunakan n, maka pertumbuhhan pendudduk di sekttor pertaniaan akan meendorong pendapatan rata-rata jatuh padaa tingkat suubsisten. Kaasus ini terd dapat dalam model “duual economyy” Lewis (1954), Feei dan Raniss (1961) :
( Haryantto,Hidayati,Djjoewito,LP3 Unair.2009) U
( Kurve produk rata-raata dan produkk marjinal) ( Kasus hard d working peaasant )
Paada kasus hard h workiing peasan nt, TP digaambarkan ssebagai garris lurus melalui titik origin (lihat gam mbar di atas). a Denggan demikian, kemiringannya mempunyyai
implikaasi bahwaa
peningkaatan pengggunaan innput laborr hanya
menghasillkan output pada tingkkat subsisten n (MP = AP P = upah suubsisten). Ak kibatnya setelah tiingkat outpput maksim mum dicap pai, usaha tani tidak dapat meensuppor peningkataan penggunnaan input labor lebih h lanjut, sehhingga tentuu saja penaambahan input laboor akan menurunkan TP P, AP, dan MP M menjadii negatif.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah,tujuan penelitian dan tinjauan pustaka, maka disusunlah kerangka konseptual dengan landasan filosofi ilmu pengetahuan yang didasari pada al-Qur’an dan as Sunnah yang memberikan inspirasi ilmiah untuk mengkaji pengaruh etos kerja islami dalam pengelolaan tanaman terpadu, di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan, melalui penelitian dan dengan kerangka pikir yang dirancang secara konseptual menjadi acuan dalam proses berpikir hingga dapat melakukan perubahan yang lebih peningkatan kesejahteraan
petani
maju terhadap
muslim pada khususnya dan petani pada
umumnya, selama ini telah banyak program swasembada pangan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, namun pada kenyataannya ketahanan pangan hingga saat ini belum menunjukkan perubahan yang berarti terhadap peningkatan produksi dan pendapatan petani umumnya, kondisi ekonomi petani belum menggembirakan, pada kenyataanya petani dengan luas lahan rata-rata 0,5 ha masih perlu tambahan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang cenderung setiap tahunnya meningkat, sementara daya beli masih rendah. Penelitian terhadap pengaruh etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu islami diharapkan membuahkan hasil yang dapat merubah kinerja petani yang lebih maju yang pada gilirannya dapat meningkatkan
produksi secara berkesinambungan.
Bertolak dari kerangka konseptual dan proses berpikir tersebut dapat ditemukan prinsip dan metode yang islami
untuk melakukan perubahan. Perubahan yang
141 DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
142
dimaksudkan sebagai mana disebutkan dalam Al-Qur’an pada surah Ar-Rad [13] : 11, Artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” Perubahan yang diperlukan adalah yang berorientasi kepada perbaikan hidup masyarakat dan memberikan nilai kesejahteraan dunia akhirat. Perubahan tersebut bergantung pada kreatifitas seorang atau kelompok dengan cara menggagas konsep disertai rencana kerja, keutuhan realisasi ditentukan oleh adanya kerja sama dari seluruh komponen yang terkait, dalam hal ini adalah upaya mendorong etos kerja berbasis islami, sebagai metode pilihan untuk memberikan pengaruh pada sistem pengelolaan tanaman terpadu, terhadap struktur nilai produksi dan
terhadap
kesejahteraan petani muslim. Petunjuk dari QS,Al-Rad[13]:11 dikuatkan dengan Sabda Rasululullah SAW, Artinya:” Amal itu bergantung pada niatnya”. Demikian setiap program dan rencana yang berkaitan dengan upaya membangun etos kerja yang produktif di mulai dengan niat, sebagai pangkal penyatuan tekad terhadap rencana yang akan dikerjakan. Niat akan menggiring semua potensi seorang atau kelompok dan membentuk suatu kekuatan yang mampu menggeser seluruh kendala yang ditemukan dalam proses pengamalan dan implementasi untuk tujuan yang diinginkan. Berikut kaitan QS.An-Najm[53]:39 yang artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakan”. Man jadda wajadah, adalah formula Islam untuk meraih kesuksesan, Kesuksesan bisa diraih setelah seorang dapat melewati rintangan dengan keyakinan bahwa semua kendala dapat diatasi, tergantung pada anggapan seorang jika dalam jiwanya terbangun persepsi positif, maka Allah SWT akan menolongnya. Setiap usaha dari
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
143
seorang atau kelompok, bercita-cita untuk sukses yang berarti apa yang diusahakan diperolehnya dengan baik, dibalik keinginan mendapatkan apa yang dusahakan dilakukan dengan sungguh-sungguh, serta sabar dan tidak mengeluh pada setiap rintangan yang dihadapinya. Sikap tersebut menjadi kekuatan untuk menembus apa yang diusahakan, Allah SWTsungguh bijaksana, usaha yang didapat diatas dunia ini pun mendapat balasan dari-Nya kelak di akhirat sebagaimana firmannya dalam QS.Hud[11]:115, artinya: “Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik” Dalam perjalanan untuk menuju keperubahan sistem pengelolaan terpadu terdapat banyak konsep yang mungkin meninggalkan arah dan tujuan awal, karena itu kita cermati petunjuk Allah SWT dalam QS.Isra[17]:36, yang artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya” Setiap program yang ditawarkan, dari manapun sumbernya baik dari pemerintah maupun dari sumber lainnya, tidak ada keharusan seorang atau kelompok untuk mengikutinya. Jika konsep yang ditawarkan tidak diketahui, isyarat tersebut mengajak seorang atau kelompok untuk lebih berhati-hati dan korektif didalam menerima sebuah konsep. Penolakan seseuatu yang belum diketahui dilakukan secara baik sebagaimana Rasulullah SAW yang senantiasa menampilkan akhlak yang sempurna didalam menjalankan perintah Allah SWT. Pembangunan pertanian sering dirancang dalam waktu tertentu, sehingga diperlukan percepatan pembangunanya dengan memacu program dan kegiatan yang sering mengabaikan dampak buruk baik terhadap lingkungan maupun terhadap
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
144
manusia sehingga kerusakan pun tidak terhindarkan, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.Al-Baqarah [2] : 11-12, yang artinya: “Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.". Pada ayat berikutnya(12), artinya,: “Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”. Berkaitan dengan ayat tersebut, dimana banyak dijumpai, penggunaan pupuk kimia yang bertujuan mempercepat pertumbuhan tanaman dan memberantas hama yang merusak tanaman, namun pada sisi lain terjadi kerusakan struktur tanah dan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Ayat lainnya yang terkait dalam proses berpikir: QS. Az-Zukhruf[43]:11 Artinya:,“ Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” Tanaman memerlukan air untuk kelangsungan tumbuhnya hingga berbuah dan dinikmati oleh mnusia, limpahan rahmat karunia dari-Nya menjadi tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya. Proses perubahan memerlukan kerja sama perorangan maupun antar kelompok agar tercipta tatanam yang
sinergitas program dan kegiatan dalam
dirancang dapat berjalan secara kontinyu dan terpadu
dengan
membangun kekompakan serta kokoh dalam menempuh proses perubahan, sesuai petunjuk Allah SWT dalam firmannya ,QS.Al-Maidah[5]:2 artinya:. ”dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa …” Berbuat baik dan tolong menolong dalam kebaikan adalah perilaku mulia yang dirindukan oleh masyarakat yang sedang dalam proses perubahan, mereka menginginkan individu atau kelompok, serta sistem etos kerja yang dapat merubah
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
145
pola kerja menjadi semakin produktif. Karena itu dibutuhkan personality yang ideal, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, Artinya, “Orang mukmin paling sempurna imannya, ialah orang paling baik akhlaknya. (HR.Bukhari Muslim). Pada hadis lain Rasulullah bersabda : Artinya: “Siapa yang ingin diperluas rezekinya dan diperpanjang usinya, maka hendaklah dia bersilaturrahmi”. (HR.Bukhari dan Muslim). Kedua Hadis tersebut adalah petunjuk, jika dipadukan antara akhlak baik dan peluang rezeki bagi seorang, memberikan isyarat bahwa dengan akhlak yang baik seorang akan membuka peluang integritas yang lebih luas dan membentuk hubungan antar sesama manusia lebih komunikatif, hubungan ini akan melahirkan produktivitas yang
benilai ekonomi. Untuk menjaga kontinyuitas hubungan,
diperlukan media yang diorganisir atas dasar
memajukan dan mensejahterakan
kelompok melalui Etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu, segala bentuk usaha baik perorangan maupun kelompok menginginkan usahanya dapat bertahan selamanya, harapan ini sangat logis dan dapat dilakukan hingga memperoleh hasil yang optimal, kegagalan usaha dapat terjadi disetiap waktu, salah satu penyebanya adalah munculnya sifat boros, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, Artinya: “Pemboros itu saudaranya setan”(HR.Bukhari). Pemborosan sering kita jumpai seperti misalnya seorang petani yang menunda- nunda waktunya hingga tidak dapat turun tanaman tepat waktu. Ini suatu bentuk pemborosan waktu yang merugikan sistem pola tanam terpadu dan menghilangkan arti etos kerja yang Islami. Penelitian adanya teoritik dan terapan empirik yang dilakukan mengarah kealur pikir yang konsepsional, dengan tujuan memadukan komponen alur pikir yaitu al-Quran dan as-Sunnah, sebagai pedoman dasar yang tidak diragukan kebenarannya, dukungan teori (konvensional ) tentang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
146
penggunaan air irigasi dan sumber air lainnya,berdasar teori hidrolika saluran tertutup, dimana pada teori tersebut memberikan teknik penggunaan air yang efesien sesuai kebutuhan air tanaman, teori tersebut sejalan Sabda Rasulullah yang melarang untuk berlaku boros dalam segala hal dalam kehidupan. Teori produksi yang berkaitan antara hasil (output) denga input berupa sumberdaya alam,teknologi, tenaga kerja dan modal (capital ), keberadaan input adalah mutlak dan harus ada dalam proses produksi. Proses peningkatan produksi tanaman padi, tidak terlepas dari teori terapan yaitu dengan sistem intensifikasi dan rekayasa teknologi lahan dan tanaman, teori terapan yang digunakan dalam model intensifikasi dan ekstensifikasi yang dikenal dengan pengelolan tanaman terpadu, sedang pada sisi intensifikasi yang berbasis ramah lingkungan, yaitu penggunaan bahan alami (natural ) sebagai bahan pupuk organik. Kelanjutan dari hasil rekayasa bioteknologi dapat mengembangkan kesuburan tanah, dimana pada gilirannya akan meningkatkan produksi tanaman padi. Peningkatan produksi tanaman adalah hasil tanaman yang kemudian menjadi nilai ekonomi pada tingkat usaha tani. Untuk mengembangkan usaha tani dapat digunakan analisis ekonomi usaha tani. Selanjutnya dari studi teoritik dan studi teori empirik dapat
terpadu dan berorientasi ke studi objek secara professional, hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh nilai kajian dengan akurasi, serta kesesuaian kondisi lapangan yang dapat meluruskan pemahaman, dalam merumuskan permasalahan secara profesional dan proporsional, akan menjawab hipotesis awal, akan diperoleh input yang mudah diolah dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif syar’ie serta nilai intuitif/ kasyf, selanjutnya menjadi materi disertasi yang dapat mengembangkan ilmu yang lebih maju serta memberi manfaat untuk kebijakan yang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
147
diperlukan, pada tulisan disertasi membuahkan temuan ilmiah yang empirik dan menjadi motivasi untuk penelitian lanjutan, dengan demikian pada setiap disertasi dapat ditarik kesimpulan yang terpadu. Output Disertasi
dapat dikembangkan
menjadi sebuah temuan emperik ( teori terapan ) dan kemudian menjadi sebuah teori yang sebelumnya di uji dan telah diakui oleh perguruan tinggi serta diterima dan digunakan oleh masyarakat .Bertolak dari konsep berpikir dan berpedoman pada Alquran dan AsSunnah yang dipadukan dengan kajian teori ilmiah serta teori terapan yang
dijadikan pedoman dalam proses perubahan sistem pengelolaan tanaman
terpadu, ditemukan sistem perubahan yang efektif terhadap pengelolaan tanaman terpadu tanaman pangan. Orientasi pemberdayaan sumberdaya Islami akan lebih cepat dalam penyesuaiannya, karena objek pelaku memiliki potensi dasar serta tumbuh dalam lingkungan budaya dan riligi, yang memberikan peluang dan ruang positif. Perlu ada keyakinan yang telah dibuktikan dari analisis intuitif / kasyf yang mengungkapkan kebenaran Allah SWT, baik melalui firman-Nya maupun fasilitas berupa sumberdaya alam yang diciptakan oleh Allah SWT, semuanya untuk umat manusia, keberhasilan manusia dalam merubah hidup dan ketertinggalan terhadap kesejahteraan, baik dari pandangan konvensional maupun terhadap pandangan Islam, sangat tergantung pada kesungguhan ( etos kerja ) dari manusianya, dalam hal ini adalah petani sebagai objek studi untuk mendorong peningkatan produksi padi sebagai salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan, khususnya rakyat dan bangsa Indonesia yang mata pencahariannya didominasi pada sektor pertanian.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
148
Al Qur’an dan As-Sunnah Al Qur’an 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Al Raad [13] : 11, Perubahan Kaum An-Najm [53] : 39 Memperoleh selain apa yang dikerjakan Hud [11] : 115 Allah tidak menyianyiakan pahala orang yang berbuat baik Al-Jumu’at [62] : 10, Tunaikan Sholat, bertebaranlah kamu di bumi Al-Israf [17] : 36, Jangan ikuti yang tidak diketahui Az-Zukhruf [43] : 11, Air dari langit terukur kadarnya yang ditentukan Al-Baqarah [2] : 12, orang membuat kerusakan tapi mereka tidak sadar Qaaf [50] : 9, Kami turunkan air yang memberi berkah Al-Maidah [5] : 2, Tolong menolong dalam kebaikan Al-Imron [3] : 191, penciptaan Tuhan tidak sia-sia Al-Isra’ []17 : 27, Pemboros itu saudaranya setan Al-Kahf [18] : 17, Bekerja dapat upah As-Sunnah
1. 2. 3. 4. 5.
H.R. Ahmad Muhammad, Rasulullah Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan hak-hak H.R. Buhari Muslim, Umar mendengar Rasulullah, Amal itu bergantung niatnya. H.R. Tirmizi, Orang mukmin paling sempurna imannya, ialah orang paling baik akhlaknya. H.R. Bukhari Muslim Orang muslim : bersaudara, bagi tubuh semua dapat merasakan bila ada sakit H.R. Bukhari Muslim Rezeki diperluas umur diperpanjang hendaklah bersilaturrahmi
Studi Teoritik 1.
2.
3. 4. 5.
Studi Empirik 1.
Teori Hidrolika Saluran Terbuka Ven Te Chow (1959) Microeconomics,ROBERT S.PINDYCK, DANiEL L..RUBINFELD,2005 eori Ekonomi Mikro Islami, Adiwarman, 2007 Teori Usahatani, Soekartawi, 1995 MICROECONOROMIC theory,Snyder/Nicholson, 2008,
Studi
2. 3.
Rumusan Masalah
4. 5. 6.
Hipotesis
Analisis / Intuitif / Kasif
Analisis Kuantitatif
7.
Intensifikasi dan ekstensifikasi lahan petani (Pengelolaan Tanah Terpadu) (Purwanto, 2011) Pertanian Organik (Sabastian Eliyas, Saranggih),2008 Penerapan Pertanian Organik (Pemasyarakatan dan Pengembangannya (Rahman Susanto),2002 Ekonomi Pertanian, Tri Haryanto, LP3 Unair 2009 Ilmu Usahayani, Muh. Akib Tuwo, 2011 Campuran Agro Ekonomi (Sriwidodo, 2008) Pertanian Organik, Sabastian Eliayas Sarangi, 2008
Analisis Kualitatif Syar’ie
DISERTASI 1. 2. 3. 4. 5.
Pengembangan ilmu Manfaat kebijakan Temuan emperik dari study Motivasi penelitian lanjut Kesimpulan terintegrasi
Gambar 3.1 KERANGKA PROSES BERPIKIR
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
149
Gambar 3.2 KERANGKA KONSEPTUAL DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
122 MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
150
Dimana : ξ,
= Etos Kerja Islam
X1
= An-Niyyah (Niat)
X2
= Khuluq (Akhuak)
X3
= Al-Ilmu (Pengetahuan)
X4
= Amalia (Pengamalan)
η1
= Pengelolaan Tanaman Terpadu
Y1
= Tanah/Lahan
Y2
= Air/Debit Irigasi
Y3
= Benih/bibit
Y4
= Pupuk
Y5
= Agronomi dan Lingkungan
Y6
= Panen / Pasca Panen
Y7
= Organisasi Petani
Y8
= Pengendalian Hama Terpadu
Y9
= Padi
Y10
= Palawija
Y11
= Tumpang Sari
η3
= Kesejahteraan keluarga petani muslim
Y12
= Ad-Din (Agama)
Y13
= An-Nafs (jiwa)
Yl4
= Al-Aql (Akal)
Y15
= Al-Maal ( Harta)
Y16
= An-Nahl (Keturunan)
λ1 s/d λ16 = Parameter yang akan di estimasi dengan hipotesis η1
= Variabel Eksogen( Exogenous Contruc) atau variabel Pengelolaan tanaman terpadu
η2
= Variabel antara (Intervening) atau Struktur Nilai Produksi
η3
= Variabel Endogen atau variabel Kesejahteraan keluarga petani muslim Gambar 3.2:149 menunjukkan Variabel Etos Kerja Islami (ξ) dengan
pencerminan indikator, masing-masing (X1) sampai (X4-) sebagai alat ukur,
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
151
selanjutnya variabel Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1) dengan pencerminan dari indikator (Y1 sampai Y8), sedang Variabel Struktur Nilai Produksi (η2) dengan pencerminan (Y9) sampai dengan (Y11), Variabel Kesejahteraan keluarga Petani Muslim (η3) dengan pencerminan indikator Y12 sampai (Y16). Variabel laten Etos Kerja Islami (Variabel eksogen) berpengaruh terhadap tiga variabel masing-masing, variabel
pengelolaan tanaman terpadu (variabel
intervening), variabel struktur nilai produksi (variabel endogen/intervening), dan variabel kesejahteraan keluarga petani (variabel endogen). Variabel etos kerja berpengaruh terhadap variabel pengelolaan tanaman terpadu dan mempengaruhi variabel struktur nilai produksi serta berpengaruh langsung terhadap variabel kesejahteraan keuarga petani, variabel pengelolaan tanaman terpadu berpengaruh tidak langsung terhadap variabel struktur nilai produksi dan berpengaruh tidak langsung terhadap variabel kesejahteraan keluarga petani. Variabel struktur nilai produksi (variabel endogen) berpengaruh tidak langsung terhadap variabel kesejahteraan
keluarga
petani.
Variabel
eksogen,
adalah
variabel
yang
mempengaruhi variabel lain, sedang variabel intervening adalah variabel yang dipengaruhi dan mempengaruhi sedang variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi. Indikator variabel etos kerja islami adalah sing-masing An-Niyyahy, Al-Akhlaq, Al Ilmu serta Amaliah, sebagai kekuatan bathiniah yang dilandasi dengan iman, taqwa dan keikhlasan akan dapat mendorong etos kerja individu dan berpengaruh terhadap variabel pengelola tanaman terpadu dengan memanfaatkan fungsi luas lahan,debit air irigasi, benih/bibit, penggunaan pupuk yang tepat, memahami peran lingkungan dan agronomi, teknik melakukan panen dan pascapanen, peran organisasi petani, serta melakukan pengendalihan hama secara
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
152
terpadu. Pengelolaan tanaman terpadu dilakukan secara profesional disiplin serta taat terhadap aturan dan procedure yang telah ditetapkan pada sistem pengelolaan tanaman terpadu. dengan berpedoman pada teori dan terapan teknologi tanaman terpadu serta berpedoman pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Etos kerja islami (ξ) dapat mempengaruhi variabel struktur nilai produksi (η2) melalui pengelolan potensi alami yang tersedia, berupa lahan, sumber air, teknologi serta tenga kerja, kesungguhan dari individu dan kelompok bisa terbangun secara mandiri, jika dimulai dari kebiasaan berbuat baik yang diawali dengan niat suci serta disandarkan kepada Ilahi Rabbi, agar semua usaha diridhai oleh Allah SWT. Selanjutnya variabel etos kerja islami (ξ) berpengaruh langsung terhadap variabel kesejahteraan keluarga petani muslim. Peluang untuk mensejahterakan petani muslim bukanlah hal yang tidak mungkin, semua cita-cita dan do'a dari hamba, Allah SWT. akan di kabulkan. Oleh karena itu dengan berbekal spirit Man Jadda Wajadah siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Inil adalah bentuk etos kerja yang sesungguhnya. Variabel laten pengelolaan tanaman terpadu (η1) dapat diduga akan berpengaruh signifikan terhadap variabel struktur nilai produksi (η2) jika pengelolaan tanaman terpadu dilakukan secara profesional, maka setiap peningkatan etos kerja akan menambah nilai produksi lahan petani, namun untuk memperoleh tingkat profesional pengelolaan, diperlukan strategi yang berbasis islami, yaitu meyakini petunjuk-petunjuk Allah SWT serta meneladani Rasulullah terhadap perilaku dan sistem manajemen yang pemah dilakukan beliau, karena keteladanan Rasulullah menjadi rahmat dalam kehidupan manusia serta seluruh alam semesta ini. Pelaku pengelolaan tanaman terpadu harus menyadari bahwa tanpa kemauan keras serta keyakinan akan keberhasilan misinya maka semangat juang akan melemah, peluang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
153
semangat tersebut hanya dapat tercipta jika dilandasi dengan kesabaran dan keikhlasan dalam bekerja.untuk setiap individu muslim. Variabel struktur nilai produksi (η3) diduga dapat berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim (η3). Dugaan tersebut cukup mendasar karena sumberdaya yang dimanfaatkan oleh petani selama ini sudah terstruktur, baik dari potensi alam, maupun dari rekayasa teknologi pertanian-dan kreatifitas lainnya. Dari kerangka konseptual, diperoleh gambaran bahwa sistem yang dirancang dalam konstruk dengan 4 variabel laten dan enam hipotesis serta 20 indikator yang bersifat reflektif. Kerangka proses berpikir termuat dalam sistem qurani dan AsSunnah, dan kerangka tersebut dianalisis dengan cara kualitatif syar'ie dan analisis intuitif serta hasil analisis tersebut dapat dinilai apakah syar'ie atau belum. Pengujian kualitatif syar'ie dapat dilihat dari gambaran sebuah objek study, dimana seorang dapat membuktikan apa yang diucapkan tidak bertentangan dengan perilakunya, serta sabar dan taat dalam menjalankan perintah Allah SWT serta menjahuhi larangannya. Ditengah mayarakat muslim pada khususnya banyak dijumpai perlakuan yang belum islami diantaranya ketidakikhlasan menerima takdir, karena ada paham yang menyakini bahwa setiap usahanya direncanakan secara sempurna akan berhasil, namun pada kenyaannya lain yang terjadi, upaya untuk menyakini bahwa setiap kejadian diatas dunia adalah kehendak dan kemauan Ilahi Rabbi, sehingga dapat dipastikan bahwa, jika manusia mau dan Allah belum mau maka kehendak Allah yang jadi, dan jika manusia tidak mau, dan Allah mau maka kehendak Allah yang jadi, dan jika Allah mau dan manusia mau, maka kehendak Allah yang jadi, ini adalah gambaran bahwa dalam kehidupan ini manusia hendaknya
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
154
berusaha dan kemudian berserah diri kepada-Nya dan bersiap menerima dengan sabar atau bersyukur. Setiap hamba yang akan diberikan kebaikan dari Allah SWT, akan diberikan cobaan atau ujian kepadanya dengan cobaan yamg disesuaikan tingkat kemampuan hambanya. Diantara ujian tersebut adalah menjalankan syariat Islam secara kaffah. Pada kenyataannya banyak umat Islam meninggalkan ajaran, kemudian memilih konsep lainnya, di mana sumbernya belum dinyakini kebenarannya,
bahkan
manusia
cenderung
membesarkan,
mengagungkan,
memuliakan, bahkan menyembahnya dalam berbagai bentuk (Togut), Karakter sedemikian ini dapat menurunkan derajat iman bagi seorang muslim, karena sesungguhnya hamba yang mulia disisi Allah adalah yang bertakwa. Umat Islam sesungguhnya jika berpegang teguh pada rukun iman, yaitu percaya kepada AdaUntuk merebut dan membuktikan kebenaran ajaran Rasullah, diperlukan niat, ucapan dan perlakuan, dengan demikian akan semakin mendekatkan diri ke pelaksanaan sya'ie yang kaffah.nya Allah, Percaya Kepada kitab-kitabnya,percaya kepada adanya Malaikat, percaya kepada Rasul-Rasulnya, percaya kepada adanya hari kiamar dan percaya kepada adanya kadar baik dan buruk. Kepercayaan terhadap adanya Malaikat, ( salah satunya, Malaikat Mikail) yang membagikan rezeki kepada hambanya yang diyakini berlaku adil dan melakukannya atas perintah dariAllah SWT, manusia pada dasarnya hanya berusaha dan mengusahakannya, namun Allah Jualah yang menentukan atas Rezeki kepada setiap hambanya. Demikian pula terhadap kepercayaan kitab-kitab yang diturunkan, yaitu Al’Quran yang menjadi pedoman hidup bagi manusia, namun banyak manusia dan khususnya kaum muslimin belum menggunakan kitab tersebut sebagai pedoman hidupnya, menyebabkan hidupnya tidak diridhai oleh Allah SWT sehingga selalu dalam
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
155
kegelisahan hidup, merasa tidak tenang dan merasa kekurangan pada gilirannya tidak menemukan kebahagian dalam hidupnya. Tentunya sangat berbeda bagi manusia atau umat muslim yang taat dan tunduk atas petunjuk-Nya, melaksanakan perintahNya dan menjahui larangan-Nya akan senantiasa mendapat perlindungan dan keselamatan dalam menempuh hidupnya, merasa tenang karena jiwanya yang tenang dan terlindungi oleh Allahhu Rabbi, karena Dialah yang Maha Kuasa, Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, Dia memberikan Yang terbaik kepada hambanya.
3.2 Hipotesis Berdasarkan pada latar belakang, rumusan masalah, tinjauan pustaka dan kerangka konseptual maka hipotesis studi disusun sebagai berikut : 1.
Etos kerja yang Islami, berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan tanaman terpadu.
2.
Etos kerja Islami berpengaruh signifikan terhadap srtuktur nilai produksi.
3.
Etos kerja Islami berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani muslim.
4.
Pengelolaan tanaman terpadu berpengaruh signifikan terhadap struktur nilai produksi.
5.
Pengelolaan tanaman terpadu berpengaruh signifikan terhadap kesejahteran petani muslim.
6.
Stuktur nilai produksi berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani muslim. Untuk ketiga rumusan masalah pada Bab 1 poin 7, 8,dan 9 tidak
dihipotesiskan karena akan dianalisis dengan pendekatan Qur’ani dan as-Sunnah dengan metode kualitatif dan intuitif/kasyf.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Lamasi. Kecamatan Walenrang, Kecamatan Walenrang Timur, Kecamatan Walenrang Utara, Kecamatan Ponrang dan
Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Petak sawah
yang dijadikan objek penelitian adalah petani pada petak sawah yang menggunakan pupuk organik, dan non organik serta beririgasi teknis yang berada di beberapa desa di kecamatan. Masyarakat petani pada umumnya beragama Islam dan sebagian non muslim. Petani yang terhimpun dalam kelompok tani. Untuk melakukan penelitian, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan model pendekatan dengan menyesuaikan tujuan penelitian yang dalam hal ini digunakan cara kualitatif Perolehan data tersebut dikuantifikasi, untuk mengukur pengaruh etos kerja pelaku objek studi. Selanjutnya dari hipotesis dilakukan pengujian dengan metode uji statistik, untuk memperoleh keyakinan peneliti atas dugaan awal. Karena hipotesis tersebut mempunyai hubungan dengan teori dan variabel lain, maka sifatnya explanatory research. Penelitian dilakukan dengan survei dan pengamatan langsung ke lokasi percontohan (demplot) penelitian, pengambilan data pelaku dan perilaku dilakukan dengan wawancara, kuesioner, dan pengamatan di beberapa kelompok tani dan individu petani, perolehan data tersebut selanjutnya diolah untuk dianalisis berdasarkan kerangka konseptual penelitian dan dibuktikan dengan pengujian statistik, pengujian statistik tersebut adalah pendekatan ilmiah namun secara logika
156 DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
157
dan kenyataan lapangan akan menjadi pembanding terhadap hasil analisis dan pengujian. Pendekatan dengan paradigma dan proporsional Qurani dimaksudkan untuk menilai dan mengukur tingkat imani dan kecenderungan untuk berpihak kepada ajaran yang benar, karena sesungguhnya dengan syar’ie yang dirancang dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan metode yang dapat digunakan menerapkan konsep islami khususnya terhadap etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu islami dan membandingkan metode lainnya yang telah dilakukan, khususnya pada sektor tanaman pangan. Penelitian ditujukan untuk mencari adanya pengaruh etos kerja islami pada tingkat usaha tani sekaligus sebagai barometer optimisme untuk mengembangkan nilai yang islami dalam pengelolaan tanaman terpadu.
4.2. Populasi, Besaran Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 4.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok tani yang ada kelompok petak-petak tersier dan pilihan populasi pada daerah irigasi teknis di beberapa kecamatan di Kabupaten Luwu. Jumlah kelompok tani sebagai populasi sebanyak 14 desa dengan jumlah responden (petani) sebanyak 295 orang petani.
4.2.2 Besar Sampel Sesuai dengan cakupan penelitian, maka besaran sampel yang diambil dari populasi, adalah kelompok tani di beberapa desa dan kecamatan. Dengan sampel tersebut secara langsung dapat ditemui dilapangan terhadap individu petani selaku pelaku langsung pengelola tanaman terpadu. Jumlah sampel 170 orang petani berikut rancangan distribusi sampel.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
158
Tabel 4.1 Rancangan Distribusi Sampel No.
Nama objek populasi
Populasi
Sampel
1
Petani Desa patoko
20orang
12 orang
2
Petani desa harapan
30 orang
17 orang
3
Petani desa wiwitan
30 orang
17 orang
4
Petani desa Taba
25 orang
15 orang
5
Petani desa pongsimelung
20 orang
12 orang
6
Petani desa salulino
15 orang
9 orang
7
Petani padang sappa
20 orang
12 orang
8
Petani desa noling
25 orang
14 orang
9
Petani desa Taba
25 orang
14 orang
10
Petani desa To’pongo
20orang
11 orang
11
Petani desa buntu batu
20 orang
11 orang
12
Petani desa setiarejo
15 orang
9 orang
13
Petani desa lamasi pantai
15 orang
9 orang
14
Petani desa salujambu
15 orang
8 orang
295 orang
170 Orang
Jumlah (Sumber : Diusahakan,2013).
Sampel dalam penelitian diambil 170 orang, dan sampel tersebut mewakili populasi 14 kelompok tani untuk dua daerah irigasi teknis di Kabupaten Luwu masing-masing daerah irigasi Lamasi dan daerah irigasi Noling. Dari populasi tersebut di atas, maka dapat ditentukan jumlah sampel penelitian yaitu 295 orang responden dengan tingkat kesalahan 5%. Untuk menghitung ukuran sampel digunakan rumus : n
=
,
= 170
Keterangan n = ukuran sampel
DISERTASI
N = ukuran Populasi
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
159
Alokasi proporsi sampel : n1 = Untuk penggunaan rumus tersebut ditentukan ukuran dan jumlah sampel.
4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel 1.
Probabilility sampling didasarkan pada konsep seleksi acak – prosedur yang terkontrol untuk menjamin bahwa setiap elemen populasi sudah tentu diketahui merupakan peluang seleksi bukan nol (known nonzero chance of selection) artinya adalah bahwa setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Teknik atau metode pengambilan sampel probabilitas (probability sampling methods) atau pengambilan sampel secara acak (randomly sampling methods) di antaranya adalah : simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling.
2.
Pengambilan sampel nonprobabilitas (nonprobability sampling) adalah tidak acak dan subjektif, yakni setiap anggota tidak memiliki peluang untuk menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel nonprobabilitas (nonprobability sampling methods) disebut juga dengan metode pemilihan sampel secara tidak acak (nonrandomly sampling methods), yang terdiri atas metode-metode: convenience sampling, judgemen sampling, quota sampling dan lainnya (yang dilakukan secara acak) (Anshori, Iswati, 2009, hal. 101). Metode yang digunakan adalah metode probability sampling, karena populasi
objek studi bersifat homogen, yaitu kelompok tani pada setiap desa (lokasi pengambilan sampel), samplingnya adalah petani dengan memberikan kuesioner kepada petani (responden) yang menjadi sampel. Pada daerah irigasi teknis di Kabupaten Luwu terdapat dua irigasi teknis sebagai lokasi penelitian, masing-masing
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
160
: Daerah irigasi Lamasi dan daerah irigasi Noling, kedua irigasi tersebut diambil sampelnya sebanyak 14 kelompok tani di 14 desa dengan jumlah petani sebanyak 170 orang dengan proporsi sebagai berikut : Gunakan rumus tersebut :
n1 =
X
n
Selanjutnya subtitusi nilai proporsi populasi dengan hasil sebagai berikut masing-masing: n1 =12, n2 = 17, n3 =17, n4 = 15, n5 = 12, n6 = 9, n7 = 12, n8 = 14, n9 = 14, n10 =11, n11 = 11, n12 = 9, n13=9, n14 = 8 , Jumlah = 170. Untuk memperoleh data disampaikan kuesioner kepada petani untuk menjawab pertanyaan yang disajikan kepadanya, selanjutnya pengambilan sampel dengan memilih karakter tertentu, masing-masing sebagai berikut: 1.
Kelompok petani pengguna pupuk organik
2.
Kelompok petani pengguna pupuk kimia
3.
Kelompok petani muslim
4.
Kelompok petani campuran (muslim dan non muslim)
5.
Kelompok petani gagal panen
6.
Kelompok petani budi daya
7.
Kelompok petani beririgasi teknis
8.
Kelompok petani percontohan pupuk organik
9.
Kelompok petani budi daya
10. Kelompok petani terserang hama 11. Kelompok petani irigasi sederhana 12. Kelompok petani dibagian hilir 13. Kelompok petani semi teknis 14. Kelompok petani tanaman palawija
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
161
Setelah data diperoleh, selanjutnya dilakukan penelitian data untuk penyempurnaannya dan diolah.
4.3. Variabel Penelitian 4.3.1 Klasifikasi Variabel Berdasarkan kedudukannya dalam model struktural, : Variabel Eksogen (exogeneneous variables) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain (dalam batasan model structural yang ada). Variabel Endogen (Endogeneous variables) adalah variabel keragaman yang dipengaruhi oleh variabel lain, dan sifatnya hanya dipengaruhi
(dependen) atau bisa dipengaruhi dan mempengaruhi (intervening).
Variabel eksogen dalam penelitian ini terlihat pada kerangka konseptual (,ξ) (Etos Kerja Islami), sebagai variabel exogen, (η1) Pengelolaan tanaman terpadu), (η2 ) (Struktur Nilai Produksi) sebagai variabel intervening, sedang (η3 ) (Kesejahteraan keluarga petani muslim) sebagai variabel endogen.
4.3.2 Definisi Operasional Variabel Perlu definisi operasional dari masing-masing variabel dan indikatornya. Variabel yang ada pada penelitian ini yaitu, variabel etos kerja, variabel pengelolaan tanaman terpadu, variabel struktur nilai produksi dan variabel kesejahteraan petani muslim 1.
Variabel Etos Kerja Islami [ξ] Definisi etos kerja islami, adalah : Kesungguhan seorang atau kelompok untuk melakukan perubahan dari kondisi tertinggal menjadi kondisi maju dalam tatanan syar’ie yang dilandasi dengan niat suci, akhlaq yang mulia, serta berpengetahuan dan diamalkan dalam wujud karya nyata.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
162
Etos kerja yang islami dapat diukur dari indikator sebagai berikut: a.
An- niyyah (niat) [ X1], bahwa setiap amalan tergantung pada niatnya, niat suci dari seorang akan mampu mengatasi kendala yang diperhadapkan kepadanya, semangat kerja yang tinggi didorong oleh kekuatan niat yang senantiasa membangun ketekunan dan konsentrasi kerja yang efektif.
b.
Akhlaq (khuluq) [X2] Akhlaq mulia akan membawa seorang disenangi oleh siapa saja yang berhubungan dengannya atau melakukan kerja sama dalam sebuah pekerjaan dan hubungan tersebut terpelihara selamanya dan membentuk kepercayaan yang menyakinkan orang lain sehingga dapat dikatakan tiada rahmat di alam ini kecuali dengan akhlaq dan akhlaq ini mengantarkan etos kerja islami yang berkualitas.
c.
Pengetahuan (al-Ilmu) [X3] Ilmu pengetahuan berperan ganda terhadap etos kerja seorang, yaitu dengan ilmu dapat membangun pencerahan masa datang, sehingga terbangun perencanaan kerja yang cermat dalam melakukan langkah strategis didalam memperoleh tingkat etos kerja yang berwawasan, dengan ilmu dapat merebut kebahagiaan akhirat, motivasi ilmu pengetahuan tak terbatas dalam mengembangkan etos kerja yang islami.
c.
Pengamalan (Amaliah) [X4] Pengamalan adalah langkah gerak dari seorang atau kelompok guna mewujudkan hasil pikir dan konsep yang dilakukan sendiri atau bekerja sama untuk mencapai suatu hasil yang direncanakan. Pengamalan merupakan karya nyata setelah niat, akhlak dan ilmu, jika tanpa pengamalan maka gambaran etos kerja pun tak dapat dilihat, oleh karena itu
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
163
kesempurnaan etos kerja islami menjadi harapan seorang atau kelompok, bila disertai keikhlasan, maka pengamalan tersebut akan terwujud nyata dihadapan kita. 2.
Variabel Pengelolaan Tanaman Terpadu Islami [η1] Pengelolaan tanaman terpadu adalah, suatu sistem kerja yang menyatukan antara komponen penunjang tanaman dan diatur dalam kesepakatan program dan kegiatan kerja dengan output produksi yang meningkat baik kualias maupun kuantitas. Tanaman padi adalah tanaman yang banyak melibatkan unsur pengelola, dalam prosesnya untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas produksi. Oleh karena itu dibutuhkan keterpaduan antar pengelola tanaman dalam bentuk kesepakatan program dan kegiatan dalam tatanan teknis dan non teknis. Pengukuran diperkuat dengan indikator-indikator sebagai berikut: a.
Luas Lahan [Y1] Luas lahan adalah batasan lahan yang menjadi ukuran teknis pengelolaan lahan serta menjadi ukuran kemampuan pengelolaan, kemampuan pengolahan atau luas lahan kepemilikan seorang, luas lahan adalah unsur data yang sangat penting dalam kaitan dengan perencanaan pengelolaan tanaman terpadu.
b.
Debit Irigasi [ Y2 ] Debit irigasi adalah satuan kebutuhan air untuk tanaman yang diberikan ke petak-petak sawah melalui bangunan bagi yang berfungsi membagi dan mengukur pemberian air. Debit air irigasi dirancang berdasarkan luas sawah yang akan diairi, pemenuhan debit irigasi berdasar pada luas lahan, jumlah sumber air yang mampu di suplay ke petak-petak sawah serta karakteristik tanah.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
164
c.
Benih/bibit [ Y3] Benih/bibit tanaman adalah cika bakal dan gambaran tanaman pada masa datang (panen), benih yang baik akan menjadi benih unggulan petani yang selalu dipersiapkan setiap musim tanam. Rancangan mendapatkan benih unggul sebagai pilihan petani adalah bagian dalam sistem pengelolaan tanaman terpadu.
d.
Pupuk dan Obat Pemberantas Hama [ Y4] Pupuk dan Pemberantas hama adalah pupuk yang bertujuan secara agresif dan cepat merangsang percepatan tumbuh tanaman dan memusnakan hama yang diduga akan mengganggu tanaman. Pupuk organik mengandung hara makro N, P, K rendah, tetapi mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan pertumbuhan tanaman. Pupuk kimia maupun organik keduanya memiliki untung rugi dalam pengelolaan tanaman terpadu.
e.
Lingkungan dan Agronomi [Y5] Lingkungan lestari menjadi tujuan dan harapan pembangunan pertanian, khususnya dalam pengelolaan tanaman terpadu, sedang agronomi mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya.
f.
Panen dan Pasca Panen [Y6] Panen adalah hasil akhir dari proses menanam dan adalah waktu menikmasi hasil kerja seorang petani, produksi dipanen dengan melibatkan banyak banyak orang dan merupakan lapangan kerja bagi buru tani. Pascapanen adalah fase evaluasi keberhasilan dan kegagalan seorang petani baik dari sisi kualitas maupun jumlah produksi, menyusun persiapan musim tanam berikutnya dengan mengakomodir masukan yang menguntungkan pada musim tanam akan datang.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
165
g.
Organisasi Petani [Y7 ] Organisasi petani adalah wadah petani untuk menampung dan menyalurkan aspirasi secara dekmokrasi, bertujuan membangun kerja sama secara kontinyu. Keberhasilan organisasi petani dalam membina anggotanya berdampak positip terhadap tingkat produksi.
h.
Pengendalian Hama Terpadu [ Y8] Pengendalian hama terpadu adalah pencegahan dan
pemberantasan
hama yang dilakukan secara terpadu baik dari sisi lingkungan maupun dengan sistem biologi, pengendalian dilakukan dengan mempelajari gejala keberadaan hama serta membangun kerja sama antar petani dan kelompok. 3.
Variabel Struktur Nilai Produksi [η2] Struktur nilai produksi adalah susunan nilai hasil dari proses input dan output yang membentuk besaran nilai penerimaan, nilai pendapatan dan nilai pengeluaran dari suatu pengelolaan tanaman terpadu, pengukuran
dengan
indikator yang ada sebagai berikut: a.
Tanaman padi [Y9] dengan produksi ton/ha dan dinilai dalam satuan rupiah. Indikator produksi yang dikonversi ke rupiah (Rp) menunjukkan hasil yang terstruktur dari nilai produksi sebagai bentukan dari proses pengelolaan tanaman terpadu.
b.
Tanaman palawija [Y10] dengan memanfaatkan waktu sela antara musim tanam dengan produksi palawija ton/ha dan dikonversi kedalam nilai rupiah (Rp) menunjukkan hasil yang terstruktur dari nilai produksi, sebagai bentukan dari proses pengengelolaan terpadu.
c.
Tumpang sari [Y11], dengan produksi ton/ha atau dalam kilogram (Kg) dengan memanfaatkan air sawah pada akhir panen khususnya sawah pada bahagian hilir, bibit ikan yang dihambur menggunakan waktu sela musim
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
166
tanam, hasil tumpang sari dalam satuan kg dikonversi ke rupiah (Rp), menunjukkan hasil terstuktur dari nilai produksi, sebagai bentukan dari proses pengelolaan terpadu. 4.
Variabel Kesejahteraan Petani Muslim [η3] Kesejahteraan adalah terpenuhinya kebutuhan rohani dan jasmani, kesejahteraan menurut pandangan Islam dilihat dari 5 faktor masing-masing, adDin, an-Nafs, al-Aql, al-Maal, dan al-Nasl, sedang kesejahteraan menurut pandangan konvensional adalah terpenuhinya kebutuhan jasmani berupa materi dan kecukupan uang. Pengukuran dengan indikator kesejahteraan petani muslim sebagai berikut: a.
Ad-Din(Agama) [Y12] Seorang hamba melakukan ibadah dengan iman dan taqwa, serta penuh keikhlasan sebagai pembuktian dirinya kepada khaliq-Nya tunduk dan taat melaksanakan perintah dan menghindari larangan-Nya.
b.
An-Nafs (jiwa) [ Y13] Seorang muslim diberikan jiwa untuk digunakan mengingat kepada Sang Penciptanya dan mengisinya dengan aqidah ketahuidan mengantarkan seorang semakin bahagia dalam hidupnya.
c.
Al-Aql ( Akal )[Y14] Akal manusia untuk berpikir, memikirkan ciptaan Allah SWT dan digunakan untuk keselamatan dalam hidupnya, mengelola sumberdaya yang tersedia dan terhampar luas semuanya untuk manusia.
d.
Al- Maal ( Harta )[Y15] Harta, dibutuhkan manusia untuk melangsungkan hidup dan digunakan untuk beribadah kepada-Nya, harta harus dicari dengan jalan halal dan baik agar kelak dapat dipertanggung jawabkan.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
167
e.
An-Nasl (Keturunan) [Y16] Keturunan adalah generasi pelanjut yang akan menjalan perintah dan larangan Allah melalui Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, keturunan seorang akan dipertanggung jawab kelak di hari kemudian.
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian, dilakukan pada daerah irigasi Lamasi meliputi: Kecamatan Lamasi (Desa Wiwitan, Desa Pongsimelung, Desa Setia Rejo), Kecamatan Walenrang (Desa Harapan, Desa Patoko), Kecamatan Walenrang Timur (Desa Taba, Desa Lamasi Pantai, Desa To’Pongo), Kecamatan Walenrang Utara (Desa Salu Lino), Kecamatan Ponrang (Desa Padang Sappa ), Kecamatan Bupon (Desa Noling), Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Waktu penelitian, dimulai pada bulan September 2012 sampai akhir bulan Desember 2012.
4.5 Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpul adalah data kuantitatif dan kualitatif, penelitian ini menggunakan data kuantitatif, karena itu data di jaring dengan menggunakan teknik sebagai berikut : 1.
Kuesioner, digunakan untuk menjaring data kuantitatif dari responden sebanyak 170 orang petani. Kuesioner dirancang disesuaikan dengan karakteristik daerah dan lokasi penelitian, dengan memperhatikan kondisi sosial budaya dan agama, serta kondisi irigasinya. Kuesioner diberikan kepada petani secara langsung dilapangan dan interviu, dengan mengumpulkan petani melalui penyuluh pertanian dan pemerintah desa dan kecamatan.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
168
2.
Data sekunder dan profil daerah irigasi diperoleh dari instansi terkait dengan menghubungi langsung sumber data
3.
Data lapangan lainnya, berupa kondisi terakhir jaringan irigasi di lokasi penelitian diperoleh langsung (oservasi ) dilapangan, dan mendokumentasikan.
4.6 Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran Instrumen utama dalam penelitian ini dalah kuesioner yang diperuntukkan bagi responden yaitu petani, petani penggarap, dan petani pemilik. Hasil dari kuesioner diolah menurut syarat dan metode penelitian, yaitu dengan menggunakan metode (Structural Equation Modeling) yang mengunakan sistem pengukuran dengan skala pengukuran Likert Summated Rating dengan skala angka 1 (STS), 2(TS), 3 (B), 4 (S) dan 5 (SS).
4.6.1
STS = Sangat Tidak Setuju,
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
SS = Sangat Setuju
B
= Netral/tidak tahu
Analisis Kuantitatif Data yang diperoleh dari lapangan diolah berdasarkan prinsip statistik
deskriptif dan untuk analisis pengujian hipotesis digunakan uji statistik. Analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah hasil dari pemodelan persamaan konstruk dengan menggunakan metode struktural. Penggunaan SEM memungkinkan dilakukannya analisis terhadap serangkaian hubungan secara simultan sehingga memberikan efesiensi secara statistik. SEM mempunyai karakteristik utama sehingga dapat membedakannya dengan teknik analisis multivariate yang lainnya, keutamaannya dapat dilihat sebagai berikut :
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
169
a.
Estimasi hubungan ketergantungan ganda (multiple dependence relationship)
b.
Memungkinkan untuk mewakili konsep yang sebelumnya tidak teramati
(unobserved concept) dalam hubungan yang ada dan memperhitungkan kesalahan pengukuran (measurement error), selain itu SEM memungkinkan untuk melakukan estimasi atas persamaan regresi yang berbeda tetapi terkait satu sama lain secara bersamaan dengan model struktural. Keterkaitan ini memungkinkan variabel tergantung pada satu hubungan, berperan pula sebagai variabel bebas pada hubungan selanjutnya, atau variabel yang sama akan berpengaruh terhadap variabel yang berbeda lainnya. SEM pada dasarnya terdiri dari model pengukuran (measurement model) dan model struktural (structural model). Model pengukuran ini ditunjukkan untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi yang dikembangkan pada sebuah faktor. Sementara itu model struktural merupakan model mengenai struktur hubungan yang menjelaskan kausalitas antar faktor. SEM (Struktural Modeling) adalah alat analisis statistik yang semakin popular dewasa ini. Jika dilihat dari penyusunan model serta cara kerjanya, sebenarnya SEM adalah gabungan dari analisis faktor dan analisis regresi. Pada tahun 1950 an SEM sudah mulai dikemukakan oleh para ahli statistik yang mencari metode untuk membuat model yang dapat menjelaskan hubungan di antara variabel-variabel laten, seperti motivasi, komitmen, kesetiaan pelanggan dan lain-lain, variabel tersebut bisa diukur dengan sejumlah indikator (variabel manifest) dan hubungan diantara keduanya dan variabel lainnya (sumber :Singgih Santoso,2011,Stuctural Equation Modeling (SEM ). Ada beberapa langkah yang harus digunakan untuk membuat sebuah model yang lengkap yaitu: Langkah-Langkah dalam model SEM seperti terlihat pada Gambar 4.1.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
170
Pengembangan Model Berbasis konsep dan Teori
Mengkonstruksi Diagram Path
Konversi Diagram Path ke Model Struktural
Memilih Matrik Input
Menilai Masalah Identifikasi
Evaluasi Goodness of Fit
Interpretasi dan Modefikasii
Gambar 4.1 Langkah-Langkah Model SEM
1.
Langkah Pertama Mengembangkan Model Teoritis SEM merupakan sebuah comfirmatory technique, sebagai lawan dari explatory factor analysis. Teknik ini digunakan untuk menguji sebuah teori, baik teori baru maupun teori yang sudah dikembangkan di mana pembuktiannya dibutuhkan pengujian empirik. Pengujian inilah yang dilakukan oleh SEM, dan SEM tidak digunakan untuk membentuk teori kausalitas, tetapi SEM tetap digunakan untuk menguji kausalitas yang sudah ada teorinya.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
171
2.
Tahap kedua, mengkonstruk diagram Path Setelah pengembangan model teoritis maka langkah kedua yang harus dilakukan adalah menggambarkan model yang sudah dibangun pada langkah pertama ke dalam sebuah diagram jalur (Path diagram), untuk mempermudah melihat hubungan kausalitas yang ingin diuji, dan dinyatakan dalam persamaan. Walau hubungan kausalitas cukup digambarkan dalam sebuah jalur, namun SEM akan mengkonversi gambar menjadi persamaan. Diagram jalur mempelihatkan konstruk yang terdiri dari konstruk eksogen dan endogen seperti Gambar 4.2:
Gambar 4.2 Rancangan Model Struktural 1. Tahap ke tiga, konversi diagram jalur ke dalam persamaan struktural dan spesifikasi model pengukuran -
Outer model : untuk Variabel laten exogen sebagai berikut : Persamaan model pengukuran,variabel Exogen
DISERTASI
X1
= λ1ξ + ε1
Y7
= λ11η2 + ε11
X2
= λ2ξ + ε2
Y8
= λ12η3+ ε12
X3
= λ3ξ + ε3
Y9
= λ13η3 + ε13
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
172
X4
= λ4ξ + ε4
Y10 = λ14η3 + ε14
Y1
= λ 5 η 1 + ε5
Y11 = λ15η3 + ε15
Y2
= λ 6 η 1 + ε6
Y12 = λ16η3 + ε16
Y3
= λ7η1+ ε7
Y13 = λ17η3 + ε17
Y4
= λ 8 η 1 + ε8
Y14 = λ18η3+ ε18
Y5
= λ9 η2+ ε9
Y15 = λ19η3 + ε19
Y6
= λ10η2+ ε10
Y16 = λ20η3 + ε19
Di mana : X1 = An-Niyyah (Niat) X2 = Al-Ahlaq (Ahklak) X3 = Al-Ilmu (Pengetahuan) X4 = Amalih (Pengamalan) Y1 = Tanah/Lahan Y2 = Air/Debit Irigasi Y3 = Benih / bibit Y4 = Pupuk Y5 = Agronomi dan Lingkungan Y6 = Panen / Pasca Panen Y7 = Organisasi Petani Y8 = Pengendalian Hama Terpadu Y9 = Tanaman Padi
DISERTASI
Y10 =
Tanaman Palawija
Y11 =
Tumpang Sari (ikan)
Y12 =
Ad-Din (Agama)
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
173
Y13 =
An-Nafs (Jiwa)
Y14 =
Al-Aql (Akal)
Y15 =
Al-Maal (Harta)
Y16 =
An-Nasl (Keturunan)
β1 s/d β19
= Parameter yang akan di estimasi dengan hipotesis
Variabel laten exogen reflektif
2.
η1
= γ1ξ + εt1
η1
= γ3 η1+ εt2
η2
= γ3η1 + εt3 (variabel intervening)
Y4
= γ4η1 + εt4
Y4
= γ5η3 + εt5
Y4
= γ6η2 + εt6 (untuk variabel laten endogen (reflektif)
Tahap ke-4, Memilih Matriks Input dan Estimasi Model Perbedaan SEM dengan teknik-teknik multivariate lainnya adalah dalam
input data yang digunakan untuk pemodelan dan estimasi. SEM hanya menggunakan matriks atau matriks korelasi data input untuk keseluruhan estimasi. Menguji model mengandung dua hal, pertama, menguji kesesuaian model secara keseluruhan (over model fit test). Kedua, menguji secara individual kebermaknaan (test of significance) hasil estimasi parameter model. Pengujian pertama erat berhubungan dengan terhadap populasi. Sedang pengujian kedua berhubungan dengan menguji hipotesis penelitian yang diajukan dalam proram AMOS 18 dan SPSS 20, untuk input data. Teknik estmasi yang tersedia dalam AMOS 18 adalah sebagai berikut: 1.
Menguji measurement model dan structural model dengan alat uji statistik yang relevan, seperti :
DISERTASI
1.
Chi-Square x
2.
Root Mesns Square Error of Approximation (RMSEA)
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
174
3.
3.
Goodness of Fit (GFI)
4.
Adjusted djusted goodness of Fit Index (AGFI)
5.
Normed Chi square (NCS) atau CMIN/DF
6.
Tucker-Lewis Index (TLI) atau Non Normed Fit Index (NNFI)
7.
Comparative Fit Index (CFI)
Tahap ke lima, menilai masalah identifikasi Problem identifikasi pada prinsipnya adalah problem mengenai ketidak
mampuan dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik. Problem identifikasi dapat muncul dengan gejala sebagai berikut : a.
Standar error untuk satu atau beberapa koefisien adalah sangat besar.
b.
Program tidak mampu menghasilkan matriks informasi yang seharusnya disajikan.
c.
Muncul angka yang aneh seperti adanya variance error yang negatif
d.
Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang didapat (misalnya : > 0,9).
4.
Tahap ke enam, evaluasi Goodness of Fit Pada langkah ini kesesuaian model dievaluasi melalui telaah terhadap
berbagai criteria Goodness of Fit. Tindakan pertama yang dilakukan adalah mengevaluasi apakah data yang digunakan dapat memenuhi asumsi-asumsi SEM. Bila asumsi sudah dipenuhi, maka model dapat diuji melalui cara yang biasa digunakan dalam SEM. Asumsi Yang Digunakan dan SEM Dalam menggunakan SEM ada beberapa asumsi yang harus digunakan, yaitu: 1. Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam SEM adalah minimum 5 (lima) kali parameter yang diestimasi (estimated parameter) atau menurut Ferdinand (2002: 47) minimum berjumlah 100 dan selanjutnya menggunakan perbandingan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
175
5 observasi untuk setiap estimated parameter, sedangkan Hair et al., (1995: 69) mensyaratkan minimum 50 ( Ferdinand,2002,Ghozali, 2004 dalm Kusnedi, 2008) 2. Evaluasi atas asumsi normalitas dalam data dengan Z-score. Bila Z-score lebih besar dari nilai kritis (critical ratio), maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi yang dikehendaki. 3. Evaluasi atas outlier dengan mengamati atau kasus yang mempunyai nlai Z-score > 1,96 akan dikategorikan sebagai outlier. Multivariate outlier dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak diuji dengan Chi-square (X2) pada df sebesar jumlah variabel bebasnya, menurut Hair et al., (1995: 37) dalam Kusnedi,SEM dan LISREL,2008, dan Wijanto Hari Setyo,2008. dengan ketentuan bila Mahalanobis > dari X2 maka artinya adalah Multivariate outlier. 4. Evaluasi
terhadap
multikolenoaritas
(multicolinierity)
dan
singularitas
(singularity) yaitu dengan mengamati matrik kovarians. Menurut Tabachnick dan Fidell (1996: 188) ketentuannya adalah apabila determinan sampel kovarians mendekati
angka
nol
(atau
terlalu
kecil),
mengidentifikasi
adanya
multikolinieritas atau singularitas. 5. Uji Kesesuaian dan Uji Statistik: Dalam analisis SEM, terdapat berbagai jenis fit index yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antar model yang dihipotesiskan dengan data yang disajikan. Pengujian dengan beberapa fit index untuk mengukur kebenaran model adalah sebagai berikut : a.
Chi Square Statistic (X2): Alat ukur yang paling utama mengukur overall fit adalah likehood ratio Chi-Square. Model yang akan diuji akan memuaskan bila Chi Squarenya rendah. Menurut Hair et al. (1995: 166) dalam Kusnedi,SEM dan LISREL,2008, dan Wijanto Hari Setyo,2008. semakin rendah X2 semakin baik
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
176 model tersebut (X2 = 0, berarti tidak ada perbedaan, Ho diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off vaue sebesar p > 0,05 atau p > 0,01. b.
The Rooot Mean Square Error of Approximation (RMSEA): Nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Menurut Hair et al. (1995:168) dalam Kusnedi,SEM dan LISREL,2008, dan WijantoHari Setyo,2008. dalam nilai RMSEA ≤ 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu berdasarkan degree of freedom.
c.
Goodness of Fit Index (GIF) :Indeks kesesuaian (fit index) ini akan menghitung proporsi tertimbang dan varians dalam matrix covarian sampel yang dijelaskan oleh matrix covarian yang terestimasi. GFI adalah sebuah ukuran non-statistikal yang mempunyai rentang antara 0 (poor fit) sampai dengan 1 (perfect fit). Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah better fit. GFI yang diharapkan adalah sebesar ≥ 0,90.
d.
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI): Hair (1995: 168) menyatakan bahwa GFI adalah analog dari R2 dalam regressi berganda. Fit index dapat disesuaikan terhadap degree of freedom yang tersedia untuk menguji diterima tidaknya model. Menurut Hair et al. (1995: 168) dalam Kusnedi,SEM dan LISREL,2008, dan Wijanto Hari Setyo,2008. tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI ≥ 0,90. CFI maupun AGFI adalah kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varians dalam sebuah matrix covarian sampel. Nilai 0,95 dapat diinterprestasikan sebagai tingkatan yang baik (good overall model fit), sedangkan nilai antara 0,90-0,95 menunjukkan tingkatan cukup (adequate fit).
e.
The Minimum Sample Discrepancy Function dibagi Degree of Freedom (CMIN/DF): Umumnya CMIN/DF digunakan sebagai salah satu indikator untuk
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
177
mengukur tigkat fitnya sebuah model. Menurut Arbucke (1992: 149) CMIN tidak lain adalah statistik Chi Square, X2 relatif < 2,0 atau bahkan < 3,0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data. f.
Tucker Lewis Index (TLI): Tucker Lewis Index adalah sebuah alkternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Menurut Hair et. al. (1995: 169) ) dalam Kusnedi,SEM dan LISREL,2008, dan Wijanto Hari Setyo,2008. nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan ≥ 0,95 dan nilai yang sangat mendekati 1 menunjukkan a very good fit.
g.
Comparative Fit Index (CFI): Besaran CFI pada rentang antara nilai 0-1, menurut Arbuckle (1992: 153) dalam Kusnedi,SEM dan LISREL,2008, dan Wijanto Hari Setyo,2008.semakin mendekati 1 mengindikasikan tingkat fit paling tinggi (very good fit). Nilai yang direkomendasikan CFI ≥ 0,95. Keunggulan indeks ini adalah tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel, karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model.
5.
Tahap ke tujuh, interpretasi dan modifikasi model Sebuah model diestimasi, residualnya haruslah kecil atau mendekati nol dan
distribusi frekuensi dari covariance residual harus bersifat simetris. Dalam konteks SEM residual yang dimaksud bukanlah residual score seperti pada permodelan multivarait lainnya, merupakan residual dari kovarians. Semua program komputer SEM menghasilkan diagnosa terhadap residual ini. Distribusi frekuensi dan residual yang tidak simetris merupakan signal atas permodelan yang kurang baik dan menunjukkan bahwa dalam proses estimasi, model telah mengestimasi beberapa kovarians secara memuaskan, akan tetapi kovarians yang lainnya kurang begitu baik untuk diestimasi.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
178
Gambar 4.3 Rekontruksi Diagram Jalur 178
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
179
4.6.2 Analisis Kualitatif dan Intuitif/Kasyf 1.
Analisis Kualitatif Analisis kualitatif umumnya tidak digunakan untuk mencari data dalam artii
frekuensi tapi digunakan untuk menganalisis makna dari data yang tampak dipermukaan. Dengan demikian analisis kualitatif digunakan untuk memahamii sebuah fakta bukan untuk menjelaskan fakta tersebut, teknik analisis kualitatif terdiri dari berbagai model dan pendekatan sesuai sifat objek / subjek yang diteliti itu sendiri dan salah satunya adalah analisis struktural, sebagaimana tujuan analisis kualitatif, yaitu menemukan makna dari data yang dianalisis. Teknik analisis tersebut menggunakan conten (isi-makna) sebagai klimak dari rangkaian analisisnya. Oleh karena itu analisis data kualitatif lebih menjelaskan fakta dalam dan lebih menjelaskan hal-hal yang tidak dipertontonkan objek penelitian kepada orang luar. Analisis kualitatif dalam penelitian tersebut mengulas perilaku petani, dalam pengertian umum dengan memisahkan perilaku umum dan perilaku islami dalam mengelola tanaman padi terpadu baik yang bersifat kedalam (korehensi) dan nilai yang bersifat abstrak. 2. Analisis Intuitif/ Kasyf Analisis intuitif adalah pendekatan filsafat Islami tentang ilmu dan akal. Awal dari pemikiran tentang “aql” (akal) ialah pemahaman terhadap ilmu Allah atau Nur Allah dengan keyakinan yang didasari Alquran dan as Sunnah, maka analisis intuitif memandang vaiabel dan fungsinya di bawah kekuasaan Allah, batasan manusia hanyalah merancang, berbuat lalu hasilnya kembalikan kepada Ilahi Rabbi, namun syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku (manusia) adalah syarat yang berbasis teori dan terapan dan menguraikan sesuatu obyek agar menjadi lebih rinci dan jelas
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
180
berdasarkan Al-Qur’an dan Sabda serta perilaku Rasulullah dalam praktek keseharian.Analisis Intuitif juga disebut analisis kasif yang merupakan bagian dari suatu ilmu yang di sebut dengan ‘mukasyafah” Jagat raya yang luas ini mestinya membisikkan kepada akal untuk merenung dan menyadarkan manusia hingga sampai kepada kesimpulan pasti yang tiada keraguan bahwa suatu karya menunjukkan adanya penciptanya ( sumber: Zulkifli, 2008 ). Jenis analisis kuantitatif ada dua yaitu kauantitatif konvensional dan kuantitatif syar’ie, kuantitatif konvensional, kesimpulan diperoleh dari suatu perangkat/ indikator yang disusun / diciptakan oleh manusia berdasarkan pengalaman empiriknya setelah melalui uji coba yang berulang-ulang. Tingkat kebenaran obyek yang dianalisis sangat tergangtung pada asumsi yang dipakai dalam perangkat analisis tersebut. Sedangkan jenis / teknis analisis kualitatif sama dengan yang dipakai dalam kualitatif konvensional, tetapi selanjutnya untuk kualitatif syar’ie harus dibandingkan dengan norma yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sehingga akan memudahkan untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu ataupun sumbangan kebijakan yang benar.(Sumber: Zadjuli, 2009). 4.7 Teknik Analisis Data Penelitian menggunakan acuan Qur’ani dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif syar’ie dan intuitif, Qur’an dan As –Sunnah sebagai sumber dan acuan analisis, sedang analisis teknis digunakan model SEM (Structural Equation Modeling) yang diikuti dengan pembenaran analisis statistik. Analisis tersebut menganalisis pengaruh etos kerja islami terhadap pengelolaan tanaman terpadu dan terhadap struktur nilai produksi serta kesejahteraan keluarga petani.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI
Analisis hasil penelitian menjadi bahasan pada bab ini, yaitu hasil penelitian dengan melakukan pengukuran dan pengujian, baik terhadap variabel laten maupun indikator terhadap objek studi yaitu etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu Islami terhadap struktur nilai produksi dan kesejahteraan petani muslim di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Kemudian dilakukan analisis kuantitatif atas pengaruh antara variabel, yakni variabel etos kerja islami terhadap pengelolaan tanaman terpadu, terhadap struktur nilai produksi, terhadap kesejahteraan petani muslim, dan antara pengelolaan tanaman terpadu terhadap struktur nilai produksi, terhadap kesejahteraan petani muslim dan pengaruh struktur nilai produksi terhadap kesejahteraan petani muslim. Selanjutnya dilakukan analisis kasyf untuk melihat kesesuain
dan
perbandingan dari hasil penelitian dengan nilai-nilai kebenaran Ilahi yang terkandung dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Sallallahu Alahi wasallam.
5.1
Data Penelitian
5.1.1 Profil lokasi penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Lamasi pada daerah irigasi teknis Lamasi kiri dan kanan dan di Kecamatan Bupon daerah irigasi teknis Padang Sappa dengan areal tanam masing-masing 9842 ha dan 6260 ha, pada irigasi teknis terdapat juga areal sawah kategori semi teknis dan sederhana, sedang sawah di bagian hilir mendapat air lebih karena genangan dari luapan air sungai, serta pembuangan alam berupa anak-anak sungai yang bermuara ke hilir. Lokasi irigasi berada pada daerah
181 DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
182
pedataran dan dilintasi oleh jalan provinsi dan jalan kabupaten, akses jalan ke daerah irigasi pada umumnya tipe kelas menengah (aspal dan kerikil).
5.1.2. Profil Petani pada Daerah Irigasi Lamasi dan Daerah Irigasi Noling masing-masing dikecamatan Lamasi dan Bupon, Kabupaten Luwu, berikut data dalam tabel : Tabel 5.1 Profil Petani sawah (Responden) di Kabupaten Luwu No
Keterangan
Frekuensi
1
Umur petani rata-rata − Petani belum berkeluarga antara 20-50 tahun − Petani berkeluarga Status Petani − Petani pemilik lahan − Petani penyewa − Petani Penyakap Pendidikan petani Latar belakang pendidikan petani rata-rata setingkat : − SD − SLTP − SLA dan putus sekolah Pendidikan pelatihan (sekolah Lapang) untuk semua kelompok tani − Alat pengolah − Mesin hand traktor sawah (irigasi teknis) − Alat pengolah − Hewan ternak (bajak sawah (irigasi sawah dan hand traktor semi teknis) − Alat pengolah − Hewan ternak (bajak sawah (irigasi sawah) dan hand traktor sederhana) − Pengalaman − Petani Tua lebih petani berpengalaman − Petani mudah lebih kuat dan kreatif − Jumlah anggota Rata- rata anggota keluarga keluarga petani (4-5) orang
25 % 75 % (0,5-5) Ha 0 0
2.
3
4.
5.
6.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
45% 30 % 25% 1x seminggu menjelang musim tanam 80%
50%
75% dan 25%
0 0 0
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
183
7.
8.
− Jenis usaha petani : − Sektor Pertanian
− Ternak sapi − Ternak bebek − Budidaya ikan
0 0 0
− Sektor pertambangan dan Kerajinan tangan
− Pembuatan batu-bata − Galian golongan c (kerikil dan pasir) − Pertukangan (Tukang batu, Tukang kayu)
0 0
− Sektor Transportasi/ angkutan
− Juru ojek (angkutan lokal)
0
− Sektor usaha perdagangan
− Jualan campuran dan bahan pokok
0
Pengamalan ibadah
− Sholat lima waktu − Puasa bulan Ramadhan − Zakat Fitrah − Naik Haji − Zakat harta/pertanian − Imfak/ sedekah
S
Ibadah muamalah
− Gotong –royong − Pesta perkawinan/ syukuran, hari besar dan perayaan − Kunjungan orang sakit/kematian − Pengajian dan ceramah agama − Undangan pemerintah (sosialisasi, penyuluhan, Musyawarah kelompok tani)
0
50% (menengah) 75% 90% Tiap tahun (1-5) orang/desa (0-2) % (sangat rendah) 50 % (menengah) 75 % 75 %
75 % 50 % 75 %
Sumber : Data diolah
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
184
5.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian. Uraian pembahasan ini untuk mendeskripsikan hasil penelitian dari jawaban responden, untuk setiap variabel, dalam penelitian ini terdapat empat variabel masing-masing variabel laten etos kerja islami, pengelolaan tanaman terpadu, struktur nilai produksi dan arti pencerminan dari variabel tersebut. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan analisis deskiptif dilakukan dengan metode kuesioner yang dapat menjaring dan mengungkapkan hubungan antar variabel dan indikator, variabel tersebut juga digunakan untuk menguji hipotesis, sehingga variabel tersebut perlu didefinisikan, ditetapkan dan diklasifikasikan. Deskriptif variabel bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi (terapan teoritik, terapan syar’ie serta berbagai realita sosial yang ada dimasyarakat (petani). Unit yang diteliti dalam format deskriptif penelitian ini adalah, unit individu, unit teknis pengelolaan, unit struktur produksi dan unit kesejahteraan masyarakat. 5.1.3.1. Deskripsi Variabel Etos Kerja Islami Etos kerja Islami diukur dengan 4 indikator masing-masing An-Niyyah (niat), Al-Akhlaq (Khuluqu), Al-Ilmu (Ilmu pengetahuan), dan Amaliah (Pengamalan), ke empat indikator tersebut sebagai pencerminan dari variabel etos kerja islami. penerapan fungsi-fungsi indikator, menjadi pemacu peningkatan etos kerja islami, Jika keempat indikator diterapkan dalam diri seorang serta sabar dan ikhlas menjalankan syariahnya yang diatur dalam tuntunan al-Qur’an dan al-Hadits, keberhasilan seorang banyak ditentukan oleh kesungguhan bekerja dengan mengabaikan riya’ yang mungkin muncul selama berbuat atau sedang bekerja. Untuk melihat pengaruh indikator terhadap variabel yang dijaring dari responden dapat dilihat pada Tabel 5.2.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
185
Tabel 5.2 Deskripsi Etos Kerja Islami Peryataan Responden No
Indikator
A
B
C
D
E
( 5)
(4)
(3)
(2 )
(1)
1
An-Niyyah (niat)
(X1 )
23
133
9
5
0
2
Al-Akhlaq (Khukuq) ( X 2 )
0
44
119
4
0
3
Al-Ilmu ( Pengetahuan) ( X3 )
11
139
19
1
0
4
Amaliah (Pengamalan) ( X4 )
11
139
20
0
0
Sumber : Data Diolah Data responden pada Tabel 5.2 tersebut, menunjukkan indikator An-Niyyah mayoritas menyatakan setuju, artinya petani yang menjadi sampel melakukan niat di dalam memulai pekerjaannya, niat yang dimaksud selain diucapkan juga dibenarkan dengan hati nuraninya, karena sesungguhnya perbuatan itu tergantung dari niatnya, Sedangkan jawaban minoritas tidak setuju melakukan niat sebanyak 5 responden, selanjutnya indikator Akhlak, sebanyak 44 responden menyatakan setuju dan sebanyak 119 responden pada katagori biasa (netral) dan tidak setuju sebanyak 4 orang, ini menggambarkan bahwa mayoritas petani telah memiliki akhlak atau perilaku yang sebangun dengan kondisi lingkungan, budaya, dan agama yang ada sekarang, apa yang menjadi pertanyaan dalam kuesioner mereka telah setuju dan menyatakan biasa, gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa tinjauan akhlak yang diharapkan sebagai acuan adalah yang dicontohkan Rasullah SAW. jika yang terjadi di lapangan terdapat perbedaan dengan yang dicontohkan Rasullah SAW, maka demikian itu yang ingin dirubah.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
186
Selanjutnya indikator Al-Ilmu (ilmu pengetahuan), sebanyak 11 responden memilih sangat setuju, dan sebanyak 139 responden menyatakan setuju, serta 19 responden menyatakan netral (biasa), ini dapat diartikan bahwa ilmu pengetahuan bagi masyarakat petani sangat membantu mereka dalam upaya mensetarakan antara ilmu atau keterampilan yang dimiliki dengan perkembangan sains dan teknologi masa sekarang terlebih masa datang. Pada sisi lain pemerintah melalui kementerian pertanian dan tanaman pangan telah memberikan peluang kepada petani untuk meningkatkan keterampilannya dalam pengelolaan tanaman terpadu melalui sekolah lapang tanaman terpadu yang disebut (SLPTT). Selanjutnya terhadap indikator Amaliah (pengamalan), adalah indikator yang menggambarkan tingkat realisasi atau pelaksanaan konsep yang akan diwujudkan dalam bentuk nyata, kesesuaian antara teori dan praktek menjadi ukuran keberhasilan, pada indikator ini jumlah responden yang sangat setuju 11 orang dan setuju sebanyak 139 responden, sedang kategori netral (biasa) sebanyak 20 orang, artinya mayoritas responden menyatakan setuju untuk langkah pengamalan yang profesional untuk setiap pekerjaan, masyarakat petani pada umumnya menerima sistem amaliah (pengamalan) konsep, karena lebih realistis dan berorientasi hasil yang efisien.
5.1.3.2. Deskripsi Pengelolaan Tanaman Terpadu Islami Variabel pengelolaan tanaman terpadu diukur dengan 8 (delapan) indikator dengan masing-masing indikator , Luas Lahan dengan bahasan fungsi luas, air dan debit dengan fungsi pengaturan dan pengukuran, benih dengan fungsi kualitasnya, pupuk, agronomi, panen dan pascapanen, organisasi petani dengan fungsi dan perannya organisasai sebagai pemersatu kelompok tani, pengendaliaan hama dengan fungsi penyelaman tanaman dari serangan hama ,seperti terlihat pada Tabel 5.3.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
187
Tabel 5.3 Deskripsi Pengelolaan Tanaman Terpadu Pernyataan Responden No
Indikator
A
B
C
D
E
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
1
Luas lahan
9
90
56
9
4
2
Air/Debit irigasi
10
109
44
6
4
3
Benih/bibit
10
48
108
44
6
4
Pupuk kimia, Insektisida
109
90
46
5
0
5.
Agronomi/Lingkungan
4
125
29
7
3
6.
Panen/Pascapanen
4
125
29
7
0
7.
Organisasi Petani
20
130
20
0
0
8.
Pengendalian Hama Terpadu
12
118
30
7
3
Sumber : Data Diolah Luas lahan dan lahan indikator ini mengindikasikan fungsi lahan didalam sistem pengelolaan tanaman terpadu, kesiapan lahan untuk siap ditanami memerlukan proses teknologi dan pengaturan luas untuk sistem irigasi. Dari hasil penelitian terdapat 9 responden menyatakan sangat setuju dan 90 responden menyatakan setuju serta 56 responden menyatakan netral adalah peluang yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi. Selanjutnya indikator air / debit irigasi, penilaian respoden mayoritas memilih setuju sebanyak 109 responden dan memilih netral sebanyak 44 orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa ketersediaan dan keteraturan air irigasi adalah harapan petani. Untuk indikator benih dan bibit, responden mayoritas memilih netral sebanyak 108 orang, menyusul 48 orang memilih setuju, gambaran ini memberikan arti bahwa petani sudah mengetahui tentang benih dan bibit baik dari sisi kualitas maupun keunggulan dari masing-masing varietas.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
188
Selanjutnya, indikator pupuk kimia, insektisida dan pupuk organik. Responden pada umumnya memilih sangat setuju, sebanyak 109 orang dan 90 responden memilih setuju, menyusul 64 responden memilih netral (biasa). Ini artinya bahwa penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik merupakan kebutuhan petani dan terjadi ketergantungan petani terhadap kebutuhan pupuk, dapat dipastikan bahwa petani tanpa pupuk, bagai pekerja tanpa hasil. Berikut indikator agronomi/ lingkungan, indikator ini mayoritas responden memilih setuju sebanyak 125 responden menyusul katagori netral (biasa) sebanyak 31 pesponden, artinya bahwa, petani pada umumnya masih memahami tentang bercocok tanam dan wawasan lingkungan yang berkaitan dengan tanaman. Selanjutnya indikator panen dan pascapanen pilihan paling umum berada pada kategori setuju dan netral (biasa) masing-masing 85 dan 73 responden keduanya tidak jauh berbeda, ini menunjukkan bahwa panen dan pascapanen adalah hasil kerja petani yang diketahuinya selama ini, baik terhadap teknik panen maupun langkahlangkah yang dilakukan setelah panen (pascapanen ). Indikator organisasi petani, mayoritas petani memilih setuju sebanyak 120 responden dan sebanyak 20 responden untuk katagori sangat setuju dan netral (biasa), ini menggambarkan bahwa kepentingan petani terhadap keberadaan organisasinya cukup berpengaruh terhadap peningkatan produksi. Berikut indikator pengendalian hama terpadu, pada umumnya responden menjatuhkan pilihannya pada kategori setuju, sebanyak 118 responden menyusul netral (biasa) sebanyak 30 responden dan sangat setuju sebanyak 12 responden, ini memberikan gambaran bahwa petani bersungguh sungguh melakukan pengendalian hama secara terpadu melalui kerja sama antar petani dan kelompok.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
189
5.1.3.3. Deskripsi Struktur Nilai Produksi Variabel ini diukur dari 3 indikator, masing-masing tanaman padi, tanaman palawija dan tumpang sari (budidaya ikan darat), berorientasi pemanfaatan lahan secara efesien dan efektif dalam arti berhasil guna dan berdaya guna terhadap lahan yang tersedia dan terbatas, seperti yang terlihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Deskripsi Struktur Nilai Produksi Peryataan Responden No
Indikator
A
B
C
D
E
(5)
(4 )
(3)
(2 )
(1)
1.
Tanaman Padi
0
59
105
6
0
2.
Tanaman Palawija
0
0
66
104
0
3.
Tumpang sari
0
0
113
57
0
Sumber : Data Diolah Untuk indikator tanaman padi, mayoritas responden menyatakan netral (biasa) sebanyak 105 responden dan menyusul pilihan setuju sebanyak 59 responden, sedang sisanya 6 responden menyatakan tidak setuju, artinya tanaman padi sudah berjalan sebagaimana biasanya, petani menanam setiap musim tanam dan teratur serta terjadwal. Selanjutnya indikator palawija, mayoritas petani memilih katagori tidak setuju sebanyak 104 responden, sedang yang memilih katagori netral (biasa) sebanyak 66 responden, ini menggambarkan bahwa petani belum siapkan tanaman sela palawija, disebabkan karena faktor curah hujan yang tinggi, sedang tanaman palawija cocok dengan air secukupnya. Indikator tumpang sari, mayoritas responden memilih netral (biasa) dengan 113 responden dan sebanyak 57 responden memilih tidak setuju, artinya peluang tumpang sari belum prospek karena petani melakukannya pada areal sawah yang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
190
mempunyai air yang terbendung (kolam) dan pada umumnya baru dilakukan pada sawah bagian hilir.
5.1.3.4. Deskripsi Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim Variabel kesejahteraan keluarga petani muslim diukur dengan 5 indikator masing masing Ad-Din, An-Nasf, Al-Aql, Al-Maal, dan An-Nasl kelima indikator mempunyai nilai hubungan terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim dan sebagai gambaran seperti terlihat pada Tabel 5.5. Tabel 5. 5 Deskripsi Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim Pernyataan Responden No
Indikator
A
B
C
D
E
(5)
(4)
(3)
( 2)
(1)
1
Ad-Din ( Agama )
9
104
28
22
6
2
An-Nafs ( Jiwa )
5
106
38
19
3
3
Al-Aql ( Akal )
6
118
29
14
3
4.
Al-Maal ( Harta )
5
128
21
14
2
5.
An-Nasl ( Keturunan )
4
98
45
21
2
Sumber : Data Diolah Pernyataan responden terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim yang diambil dari 170 responden menyatakan nilai indikator Ad-Din, sebanyak 104 menyatakan setuju dan 9 responden sangat setuju, 28 responden menyatakan netral (biasa) sedang lainnya sebanyak 22 responden menyatakan tidak setuju dan 6 responden sangat tidak setuju, gambaran tersebut menunjukkan sikap religi petani muslim didalam menekuni profesinya sebagai petani muslim.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
191
Selanjutnya
untuk indikator An-Nafs (jiwa), mayoritas memilih setuju
sebanyak 106 responden, sebanyak 38 responden menyatakan netral (biasa), 9 responden sangat setuju,
sedang 19 responden menyatakan tidak setuju dan 3
responden sangat tidak setuju. Untuk indikator Al-Aql (Akal), mayoritas responden memilih setuju sebanyak 118 responden, sedang 6 responden memilih sangat setuju dan sebanyak 29 responden memilih netral, sedang 14 responden tidak setuju. Kondisi ini menggambarkan petani muslim di daerah penelitian masih eksis menggunakan akal dan pikiran dalam pengelolaan tanaman terpadu. Selanjutnya terhadap indikator Al-Maal (harta), mayoritas responden memilih setuju sebanyak 128 dan sangat setuju sebanyak 5 responden, sedang 21 responden memilih netral dan 14 responden tidak setuju, lainnya 2 responden sangat tidak setuju, artinya mayoritas masyarakat tani memiliki kesejahteraan menurut ukuran syar’i. Berikut indikator An-Nasl (keturunan), pada indikator ini mayoritas memilih setuju sebanyak 98 responden, 4 responden sangat setuju dan 45 responden memilih netral, responden tidak setuju sebanyak 21 dan sangat tidak setuju 2 responden gambaran dari responen ini menunjukkan bahwa mayoritas petani muslim memilki keturunan diatas lemah.
5.2 Analisis dan Hasil Penelitian Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis SEM (Structural Equation Model). Model petama dalam model-model persamaan struktur adalah analisis Confirmatory Factor Analysis (CFA) sebagai measurement
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
192
model. Dalam proses penelitian kuantitatif setelah memformulasikan kerangka pikir, maka berikut adalah tahap pengukuran dan tahap operasionalisasi variabel penelitian, melalui operasionalisasi variabel, hipotesis penelitian ditransformasikan menjadi data, kemudian data dianalisis dan hipotesis diuji, kesalahan dalam pengujian berpengaruh terhadap kesimpulan hipotesis, karena itu kualitas pengukuran yaitu unindimensionalitas, validitas dan reliabilitas merupakan hal yang amat kritis dalam penelitian berbasis pendekatan kuantitatif. Selain meneliti indikator-indikator yang menjelaskan sebuah faktor dan sebuah variabel laten. Loading faktor dari masingmasing indikator terhadap masing-masing variabel latennya untuk menilai kecocokan, kesesuaian dari indikator-indikator dalam membentuk sebuah variabel laten.
5.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Selesai memasukkan data pada program SPSS versi 20, maka analisis selanjutnya adalah uji prasyarat, yaitu validitas dan reliabilitas. Uji ini dilakukan untuk melihat butir-butir pertanyaan mana yang layak untuk dipergunakan untuk mewakili variabel-variabel bebas dalam penelitian ini. 1.
Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan
dalam kuesioner cukup representatif. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis faktor konfirmatori pada masing-masing variabel laten yaitu etos kerja islami (ξ), pengelolaan tanaman terpadu (η1), struktur nilai produksi (η2), dan kesejahteraan petani muslim (η3) melalui program AMOS 20.
Etos Kerja Islami (ξ) Etos kerja islami (ξ) merupakan variabel laten eksogen yang diukur dari
4 (empat) indikator yaitu An-Niyyah (X4), Akhlak (X2), Al-Ilmu (X3) dan Amaliah
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
193
(X4). Sehingga untuk mengetahui apakah etos kerja islami (ξ) merupakan variabel laten digunakan analisis faktor konfirmatori yang hasilnya dengan program AMOS dapat dilihat pada Gambar 5.1.
An-Niyyah (X1)
0.907
Akhlak (X2)
0.897 0.938
Etos Kerja Islami
Al-Ilmu (X3) 0.925 Al-Amal (X4) Gambar 5.1 Convergent Validity Indikator dari Variabel Etos Kerja Islami (X1)
Hasil pengujian seperti disajikan pada Gambar 5.1, menunjukkan bahwa besarnya nilai loading faktor pada keempat indikator di atas lebih besar atau sama dengan 0,5. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut: -
nilai loading 0,907 untuk An-Niyyah (X1) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur etos kerja islami (ξ) sebesar 0,883, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (Lihat Lampiran 6 : 325)
-
nilai loading 0,897 untuk Akhlak (X2) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur etos kerja islami (ξ) sebesar 0,774, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (Lihat Lampiran 6 ).: 325 ).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
194
-
nilai loading 0,938 untuk Al-Ilmu (X3) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur etos kerja islami (ξ) sebesar 0,888, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (Lihat Lampiran 6).
-
nilai loading 0,925 untuk Amaliah (X4) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur etos kerja islami (ξ) sebesar 0,888, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (Lihat Lampiran 6). Dengan demikian terdapat 4 (empat) indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur etos kerja islami (ξ) yaitu An-Niyyah (X1), Akhlak (X2), Al-Ilmu (X3) dan Amaliah (X4).
Pengelolaan Tanaman Terpadu (Y1) Pengelolaan tanaman terpadu dimaksudkan memadukan komponen yang terkait
lansung dengan sistem pengelolaan lahan untuk tanaman padi, pada studi ini variabel pengelolaan terpadu mempunyai 8 (delapan ) indikator yang masing mempunyai fungsi penentu produksi tanaman padi pada setiap musim tanamam. Pengelolaan tanaman terpadu (η1) merupakan variabel laten eksogen yang diukur dari 8 (delapan) indikator yaitu luas lahan (Y1), air / debit irigasi (Y2), benih / bibit (Y3), pupuk (Y4), agronomi / lingkungan (Y5), panen / pasca panen (Y6), organisasi petani (Y7) dan pengendalian hama terpadu (Y8). Sehingga untuk mengetahui apakah pengelolaan tanaman terpadu (η1) merupakan variabel laten digunakan analisis faktor konfirmatori yang hasilnya dengan program AMOS dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut :
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
195
LUAS LAHAN (Y1)
0.628
AIR/DEBIT IRIGASI (Y2)
0.694 BENIH/BIBIT (Y3)
0.663 PUPUK (Y4)
0.669
AGRONOMI/LINGKUNGAN (Y5)
0.794 0.842
Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1)
PANEN/.PASCA PANEN (Y6) ORGANISASI PETANI (Y7)
0.691
PENGENDALIAN HAMA TERPADU (Y8)
0.695
Gambar 5.2 Convergent Validity Indikator dari Variabel Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1) Hasil pengujian seperti disajikan pada Gambar 5.2, menunjukkan bahwa besarnya nilai loading faktor pada kedelapan indikator di atas lebih besar atau sama dengan 0,5. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut: -
nilai loading 0,628 untuk luas lahan (Y1) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur pengelolaan tanaman terpadu (η1) sebesar 0,628, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 7 : 326 )
-
nilai loading 0,694 untuk air / debit irigasi (Y2) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur pengelolaan tanaman terpadu (η1) sebesar 0,694, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 7: 326 ).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
196
-
nilai loading 0,663 untuk benih / bibit (Y3) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur pengelolaan tanaman terpadu (η1) sebesar 0,663, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 7 : 331).
-
nilai loading 0,669 untuk pupuk (Y4) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur pengelolaan tanaman terpadu (η1) sebesar 0,669, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 7 : 331).
-
nilai loading 0,794 untuk agronomi/lingkungan (Y5) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur pengelolaan tanaman terpadu (η1) sebesar 0,794, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 5 : 329).
-
nilai loading 0,842 untuk panen / pasca panen (Y6) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur pengelolaan tanaman terpadu (η1) sebesar 0,842, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 7 : 331).
-
nilai loading 0,691 untuk organisasi petani (Y7) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur pengelolaan tanaman terpadu (η1) sebesar 0,691, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 7 : 331).
-
nilai loading 0,695 untuk pengendalian hama terpadu (Y8) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur pengelolaan tanaman terpadu (η1) sebesar 0,695, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 7 : 331).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
197
Dengan demikian terdapat 8 (delapan) indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pengelolaan tanaman terpadu (η1) yaitu luas lahan (Y1), air / debit irigasi (Y2), benih / bibit (Y3), pupuk (Y4), agronomi / lingkungan (Y5), panen / pasca panen (Y6), organisasi petani (Y7) dan pengendalian hama terpadu (Y8).
Struktur Nilai Produksi (η2) Struktur nilai produksi (η2) merupakan variabel laten eksogen yang diukur
dari 3 (tiga) indikator yaitu padi (Y9), palawija (Y10) dan tumpang sari (Y11). Sehingga untuk mengetahui apakah struktur nilai produksi (η2) merupakan variabel laten digunakan analisis faktor konfirmatori yang hasilnya dengan program AMOS dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Padi (Y9)
0.842
Palawija (Y10)
0.646
Tumpang sari (Y11)
0.960
Struktur nilai produksi
Gambar 5.3 Convergent Validity Indikator dari Variabel Struktur Nilai Produksi (η2) Hasil pengujian seperti disajikan pada Gambar 5.3, menunjukkan bahwa besarnya nilai loading faktor pada ketiga indikator di atas lebih besar atau sama dengan 0,5. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut: -
nilai loading 0,842 untuk padi (Y9) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur struktur nilai produksi (η2) sebesar 0,842, hal ini
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
198 dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 7 : 331). -
nilai loading 0,646 untuk palawija (Y10) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur struktur nilai produksi (η2) sebesar 0,646, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 7 : 331).
-
nilai loading 0,960 untuk tumpang sari (Y11) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur struktur nilai produksi (η2) sebesar 0,960, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 7 :331). Dengan demikian terdapat 3 (tiga) indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur struktur nilai produksi (η2) yaitu padi (Y9), palawija (Y10) dan tumpang sari (Y11).
Kesejahteraan Petani Muslim (η3) Kesejahteraan dari sisi pandangan Islam, khususnya petani muslim di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan, dasar kesejahteraan adalah adanya perlindungan iman melalui ad-Din (Agama), adanya perlindungan An-Nafs(Jiwa), An-Nahl(Turunan),Al-Aql(Ilmu), dan Al-Maal(Harta), menjadi tujuan petani muslim di Kabupaten Luwu Sulawesi-Selatan. Kesejahteraan petani muslim (η3) merupakan variabel laten eksogen yang diukur dari 4 (empat ) indikator yaitu Ad-Din (Y12), An-Nafs (Y13), An-Aql (Y14), Al-Maal (Y15) dan An-Nasl (Y16). Sehingga untuk mengetahui apakah kesejahteraan petani muslim (η3) merupakan variabel laten digunakan analisis faktor konfirmatori yang hasilnya dengan program AMOS dapat dilihat pada Gambar 5.4.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
199
0.598 0.957 Kesejahteraan keluarga petani muslim (η3)
0.726
Ad-Din (Y12) An-Nafs (Y13)
An-Aql (Y14)
0.936 Al-Maal (Y15) 0.768 An-Nasl (Y16)
Gambar 5.4 Convergent Validity Indikator dari Variabel Kesejahteraan Petani Muslim (η3) Hasil pengujian seperti disajikan pada Gambar 5.4, menunjukkan bahwa besarnya nilai loading faktor pada ketiga indikator di atas lebih besar sama dengan 0,5. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut: -
nilai loading 0,598 untuk Ad-Din (Y12) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur kesejahteraan petani muslim (η3) sebesar 0,598, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 8 : 332 ).
-
nilai loading 0,957 untuk An-Nafs (Y13) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur kesejahtera:an petani muslim (η3) sebesar 0,957, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 8 : 332).
-
nilai loading 0,726 untuk An-Aql (Y14) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur kesejahteraan petani muslim (η3) sebesar 0,726, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 8:332).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
200
-
nilai loading 0,936 untuk Al-Maal (Y15) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur kesejahteraan petani muslim (η3) sebesar 0,936, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 8:332).
-
nilai loading 0,768 untuk An-Nasl (Y16) yang berarti secara statistik valid dan signifikan dalam mengukur kesejahteraan petani muslim (η3) sebesar 0,768, hal ini dapat dilihat dari nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 pada regression weight (lihat Lampiran 8: 332). Dengan demikian terdapat 5 (lima) indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur kesejahteraan petani muslim (η3) yaitu Ad-Din (Y12), An-Nafs (Y13), AnAql (Y14), Al-Maal (Y15) dan An-Nasl (Y16).
2.
Uji Reliabilitas Uji alat ukur (kuesioner) yang kedua adalah Reliabel, yaitu indeks yang
menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan atau dapat dipercaya. Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukan yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Pada penelitian ini dalam menghitung reliabilitas menggunakan composite (contruct) reliability dengan cut off value adalah minimal 0,7. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:
CR =
(∑ standardized loading)2 (∑ standardized loading)2 + ∑ e j
Secara rinci pengujian reliabilitas pada masing-masing variabel laten seperti terlihat pada Tabel 5.6.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
201
Tabel 5.6. Uji Reliabilitas Pada Etos Kerja Islami (X1) Etos Kerja Islami ( ξ ) X1
Nilai p variance error 0.000
X2
Keterangan
Loading (λ)
λ2
1 – λ2
Reliabel
0.907
0.822649
0.177351
0.000
Reliabel
0.897
0.804609
0.195391
X3
0.000
Reliabel
0.938
0.879844
0.120156
X4
0.000
Reliabel
0.925
0.855625
0.144375
Jumlah
3.667
CR
0.955
0.637273
Sumber: Lampiran data diolah Berdasarkan Tabel 5.6 tersebut di atas, ternyata variabel laten etos kerja islami (ξ) memberikan nilai CR sebesar 0,955 di atas nilai cut-off nya sebesar 0,7 sehingga dapat dikatakan etos kerja islami (ξ) reliabel. Begitu pula pada masing masing indikator semua nilai p variance error lebih kecil dari 0.05 maka dikatakan reliabel, seperti terlihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7: Uji Reliabilitas Pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1) Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1) Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Jumlah
Nilai p variance error
Keterangan
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Loading (λ)
λ2
1 – λ2
0.628 0.694 0.663 0.669 0.794 0.842 0.691 0.695 5.676
0.394384 0.481636 0.439569 0.447561 0.630436 0.708964 0.477481 0.483025
0.605616 0.518364 0.560431 0.552439 0.369564 0.291036 0.522519 0.516975 3.93694
CR
0.891
Sumber: Lampiran diolah Tabel 5.7 tersebut di atas, ternyata variabel laten pengelolaan tanaman terpadu (η1) memberikan nilai CR sebesar 0,891 di atas nilai cut-off nya sebesar 0,7 sehingga dapat dikatakan pengelolaan tanaman terpadu (η1) reliabel. Begitu pula
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
202
pada masing masing indikator semua nilai p variance error lebih kecil dari 0.05 maka dikatakan reliabel. Tabel 5.8: Uji Reliabilitas Pada Struktur Nilai Produksi (η2) Struktur Nilai Produksi (η2)
Nilai p variance error
Keterangan
Loading (λ)
λ2
1 – λ2
Y9
0.000
Reliabel
0.842
0.708964
0.291036
Y10
0.000
Reliabel
0.646
0.417316
0.582684
Y11
0.002
Reliabel
0.960
0.921600
0.078400
Jumlah
2.448
CR
0.863
0.95212
Sumber: Lampiran. diolah Tabel 5.8 tersebut di atas, ternyata variabel laten struktur nilai produksi (η2) memberikan nilai CR sebesar 0,863 di atas nilai cut-off nya sebesar 0,7 sehingga dapat dikatakan struktur nilai produksi (η2) reliabel. Begitu pula pada masing masing indikator semua nilai p variance error lebih kecil dari 0.05 maka dikatakan reliabel. Tabel 5.9: Uji Reliabilitas Pada Kesejahteraan Petani Muslim (η3) Kesejahteraan Petani Muslim (η3) Y12
Nilai p variance error 0.009
Y13
Keterangan
Loading (λ)
λ2
1 – λ2
Reliabel
0.598
0.357604
0.642396
0.000
Reliabel
0.957
0.915849
0.084151
Y14
0.000
Reliabel
0.726
0.527076
0.472924
Y15
0.000
Reliabel
0.936
0.876096
0.123904
Y16
0.000
Reliabel
0.768
0.589824
0.410176
Jumlah
3.985
CR
0.902
1.73355
Sumber: Lampiran . diolah Tabel 5.9 tersebut di atas, ternyata variabel laten kesejahteraan petani muslim (η3) memberikan nilai CR sebesar 0,902 di atas nilai cut-off nya sebesar 0,7 sehingga dapat dikatakan kesejahteraan petani muslim (η3) reliabel. Begitu pula pada masing
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
203
masing indikator semua nilai p variance error lebih kecil dari 0.05 maka dikatakan reliabel.
5.4. Persamaan Struktural pada Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim (η3) Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada masing-masing variabel laten, beberapa prasyarat yang harus dipenuhi dalam pemodelan struktural adalah asumsi multivariate normal, asumsi tidak adanya multikolinearitas atau singularitas dan outlier. 5.4.1 Uji Normalitas Normalitas dari data merupakan salah satu syarat dalam pemodelan Struktural Equation Modelling (SEM). Pengujian normalitas ditekankan pada data multivariat dengan melihat nilai skewness, kurtosis, dan secara statistik dapat dilihat dari nilai Critical Rasio (CR). Jika digunakan tingkat signifikansi sebesar 5 persen, maka nilai CR yang berada di antara -1,96 sampai dengan 1,96 (-1,96 ≤ CR ≤ 1,96) dikatakan data berdistribusi normal, baik secara univaariat maupun multivariat. Hasil secara lengkap mengenai pengujian normalitas data pada seluruh variabel penelitian dapat dilihat pada Lampiran 8. Pada Lampiran 8, nilai CR multivariat sebesar 1.779 dan nilai ini terletak di antara -1,96 sampai dengan 1,96, sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi multivariat normal.
5.4.2. Uji Singularitas Singularitas dapat dilihat melalui determinan matriks kovarians. Nilai determinan yang sangat kecil atau mendekati nol menunjukkan indikasi terdapatnya masalah singularitas, sehingga tidak dapat digunakan untuk penelitian. Hasil
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
204
penelitian memberikan nilai determinant of sample covariance matrix sebesar 2.7389. Nilai ini tidak sama dengan nol sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat masalah singularitas pada data yang dianalisis.
5.4.3. Outlier Outlier adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim secara uniariate maupun multivariate, yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh dari observasi-observasi yang lainnya. Apabila terjadi outlier, dapat dilakukan treatment khusus pada outliernya asal diketahui bagaimana munculnya outlier tersebut. Hasil uji outlier pada penelitian ini disajikan pada Mahalanobis distance atau Mahalanobis d-squared. Nilai Mahalanobis yang lebih besar dari Chi-square tabel atau nilai p1 < 0,001 dikatakan observasi yang outlier. Pada penelitian ini ada tiga titik yang nilai p1 < 0,001, tetapi masih dibawah nilai toleransi, maka dapat dikatakan tidak terjadi outlier.
5.5. Pengaruh Etos Kerja Islami Terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Struktur Nilai Produksi Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada semua variabel laten dengan
hasil
valid
dan
reliabel,
data
multivariat
normal,
tidak
terjadi
multikolinearitas dan outlier, maka variabel laten tersebut dapat dilanjutkan dengan analisis seperti terlihat pada Gambar 5.5.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
205
Gambar 5.5 Hubungan Eksogen dan Endogen
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
206
Hasil pengujian model lengkap di atas dengan program AMOS secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10: Hasil Pengujian Model Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim Kriteria
Nilai Cut
Hasil
– Off
Perhitungan
Keterangan χ2 dengan
Diharapkan
Chi – Square
kecil
562.898
df = 164 adalah 194.883 Tidak Baik
Significance Probability
≥ 0,05
0,000
Tidak Baik
RMSEA
≤ 0,08
0.062
Baik
GFI
≥ 0,90
0,926
Baik
AGFI
≥ 0,90
0,917
Baik
CMIN/DF
≤ 2,00
3.432
Tidak Baik
TLI
≥ 0,95
0.956
Baik
CFI
≥ 0,95
0.968
Baik
Sumber: Lampiran diolah Berdasarkan Tabel 5.10, diketahui bahwa 5 (lima) kriteria yang digunakan untuk menilai layak atau tidaknya suatu model ternyata menyatakan baik. Hal ini dapat dikatakan bahwa model dapat diterima, yang berarti ada kesesuaian antara model dengan data. Rancangan model yang sesuai, maka dapat diinterpretasikan masing-masing koefisien jalur. Koefisien-koefisien jalur tersebut merupakan hipotesis dalam penelitian ini, yang dapat disajikan dalam persamaan struktural berikut: η1 = 0.134 ξ η2 = 0.490 ξ - 0.037 η1 η3 = 0.531 ξ + 0.032 η1 + 0.266 η2
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
207
dimana: ξ
= Etos Kerja Islami
η1 = Pengelolaan Tanaman Terpadu η2 = Struktur Nilai Produksi η3 = Kesejahteraan Petani Muslim Pengujian koefisien jalur pada Gambar 5.5 halaman 205 dan persamaan di atas secara rinci disajikan pada Tabel 5.11: Tabel 5.11. Hasil Pengujian Koefisien Jalur Pada Model Kesejahteraan Petani Muslim Variabel
Koefisien
C.R.
Prob.
Keterangan
Etos Kerja Islami (ξ) Æ Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1)
0.134
1.621
0.105
Tidak Signifikan
Etos Kerja Islami (ξ) Æ Struktur Nilai Produksi (η2)
0.490
6.492
0.000
Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1) Æ Struktur Nilai Produksi (η2)
-0.037
-0.514
0.607
Etos Kerja Islami (ξ) Æ Kesejahteraan Petani Muslim (η3)
0.531
6.014
0.000
0.032
0.511
0.609
0.266
3.630
0.000
Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1) Æ Kesejahteraan Petani Muslim (η3) Struktur Nilai Produksi (η2) Æ Kesejahteraan Petani Muslim (η3)
Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Signifikan
Sumber: Lampiran diolah Berdasarkan Tabel 5.11, interpretasi masing-masing koefisien jalur adalah sebagai berikut : 1.
Etos kerja islami (ξ) mempunyai koefisien jalur positif tetapi tidak signifikan terhadap pengelolaan tanaman terpadu (η1). Hal ini terlihat dari koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0.134 dengan nilai C.R. sebesar 1.621 dan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
208
diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,105 yang lebih besar dari taraf signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05. Dengan demikian etos kerja islami (ξ) tidak berpengaruh secara langsung pada pengelolaan tanaman terpadu (η1). 2.
Etos kerja islami (ξ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur nilai produksi (η2). Hal ini terlihat dari koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0.490 dengan nilai C.R. sebesar 6.492 dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05. Dengan demikian etos kerja islami (ξ) berpengaruh secara langsung pada struktur nilai produksi (η2) sebesar 0.490, yang berarti setiap ada kenaikan etos kerja islami (ξ) maka akan menaikkan struktur nilai produksi (η2) sebesar 0.490.
3.
Pengelolaan tanaman terpadu (η1) mempunyai koefisien jalur negatif tetapi tidak signifikan terhadap struktur nilai produksi (η2). Hal ini terlihat dari koefisien jalur yang bertanda negatif sebesar 0.037 dengan nilai C.R. sebesar -0.514 dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,607 yang lebih besar dari taraf signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05. Dengan demikian Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1) tidak berpengaruh secara langsung pada Struktur Nilai Produksi (η2).
4.
Etos kerja islami (ξ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim (η3). Hal ini terlihat dari koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0.531 dengan nilai C.R. sebesar 6.014 dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05. Dengan demikian etos kerja islami (ξ) berpengaruh secara langsung pada struktur nilai produksi (Y2) sebesar 0.531, yang berarti setiap ada kenaikan etos kerja islami (ξ) maka akan menaikkan struktur nilai produksi (η2) sebesar 0.531.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
209
5.
Pengelolaan tanaman terpadu (η1) mempunyai koefisien jalur positif tetapi tidak signifikan terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim (Y3). Hal ini terlihat dari koefisien jalur yang bertanda negatif sebesar 0.032 dengan nilai C.R. sebesar -0.511 dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,609 yang lebih besar dari taraf signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05. Dengan demikian pengelolaan tanaman terpadu (η1) tidak berpengaruh secara langsung pada kesejahteraan keluarga petani muslim (η3).
6.
Struktur nilai produksi (η2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim (η3). Hal ini terlihat dari koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0.266 dengan nilai C.R. sebesar 3.630 dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05. Dengan demikian struktur nilai produksi (η2) berpengaruh secara langsung pada kesejahteraan keluarga petani muslim (η3) sebesar 0.266, yang berarti setiap ada kenaikan struktur nilai produksi (η2) maka akan menaikkan kesejahteraan petani muslim (η3) sebesar 0.266.
5.6. Pengaruh Antar Variabel Penelitian Dalam persamaan struktural yang melibatkan banyak variabel dan jalur antar variabel terdapat pengaruh antar variabel yang meliputi pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total. Untuk itu akan dibahas secara rinci masingmasing pengaruh tersebut di atas.
Pengaruh Langsung Antar Variabel Penelitian Hubungan langsung terjadi antara variabel laten eksogen (etos kerja islami
(ξ)) dengan variabel laten endogen penengah/ intervening (pengelolaan tanaman
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
210
terpadu (η1), struktur nilai produksi (η2)) dan variabel laten endogen (kesejahteraan petani muslim (η3)). Tabel 5.12 menyajikan hasil direct mengenai hubungan langsung yang terjadi di antara variabel – variabel laten eksogen dan endogen : Tabel 5.12 Pengaruh Langsung Variabel Penelitian
Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1)
Struktur Nilai Produksi (η2)
Kesejahteraan Petani Muslim (η3)(endogen )
Etos Kerja Islami (ξ) (eksogen )
0.134
0.490
Langsung (0.531)
Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1) (intervening )
0.000
-0.037
0.032
Struktr Nilai Produksi (η2)(intervening)
0.000
0.000
0.266
Variabel
Tabel di atas, dapat dijelaskan besar pengaruh langsung (direct effects) dari variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen. Etos kerja islami (ξ) memberikan efek langsung terbesar pada kesejahteraan keluarga petani muslim (η3) dan struktur nilai produksi (η2).
Pengaruh Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian Hubungan tidak langsung terjadi antara variabel eksogen (etos kerja islami
(ξ)) dengan variabel laten endogen penengah/ intervening (pengelolaan tanaman terpadu (η1), struktur nilai produksi (η2)) dan variabel laten endogen (kesejahteraan petani muslim (η3)). Tabel 5.13 menyajikan hasil indirect mengenai hubungan tidak langsung yang terjadi di antara variabel – variabel laten eksogen dan endogen :
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
211
Tabel 5.13: Pengaruh Tidak Langsung Variabel Penelitian Struktur Nilai Produksi (η2)
Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1)
Variabel
Kesejahteraan Petani Muslim (η3)(endogen)
0.000
Tidak langsung -0.005
Pengelolaan Tanaman Terpadu (η1) barpengaruh(intervening)
0.000
0.000
Tidak langsung -0.010
Struktur Nilai Produksi (η2)(intervening)
0.000
0.000
0.000
Etos Kerja Islami (ξ)(eksogen) Berpengaruh
0.133
Tabel 5.13 di atas, dapat dijelaskan besar pengaruh tidak langsung (indirect effects) dari variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen. Pengelolaan tanaman terpadu (η1), struktur nilai produksi (η2) memberikan efek tidak langsung terbesar pada etos kerja islami (ξ) terhadap kesejahteraan petani muslim (η3).
Pengaruh Total Antar Variabel Penelitian Pengaruh total merupakan penjumlahan pengaruh langsung dan tidak
langsung antara variabel eksogen (etos kerja islami (ξ)) dengan variabel laten endogen penengah/ intervening (pengelolaan tanaman terpadu (η1), struktur nilai produksi (η2)) dan variabel laten endogen (kesejahteraan petani muslim (η3)). Tabel 5.14 menyajikan hasil total mengenai hubungan langsung dan tidak langsung yang terjadi di antara variabel – variabel laten eksogen dan endogen. Di mana, variabel eksogen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, sedang variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi, dalam sebuah model SEM variabel dependen dapat saja menjadi variabel independen untuk variabel lainnya.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
212
Tabel 5.14 Pengaruh Total Variabel Penelitian dan alur pengaruh langsung dan tidak langsung Pengelolaan Struktur Nilai Tanaman Terpadu Produksi (η2) (η1)
Pengaruh Total
Kesejahteraa n Petani Muslim (η3)
Etos Kerja Islami (ξ)
0.134
0.485
0.664
Pengelolaan Tanaman Terpadu
0.000
-0.037
0.022
Struktur Nilai Produksi (η2)
0.000
0.000
0.266
Etos Kerja Islami, terhadap Pengelolaan Tanaman Terpadu, mempunyai koefisien korelasi sebesar 0.134 dan terhadap variabel Struktur Nilai Produksi sebesar 0.485 serta terhadap variabel Kesejahteraan Petani Muslim korelasi sebesar 0.664, Pengaruh total pengelolaan tanaman terpadu terhadap, struktur nilai produksi sebesar -0.037 dan terhadap variabel kesejahteraan petani sebesar 0.022, pengaruh total Struktur nilai produksi terhadap variabel kesejahteraan sebesar 0.266 Tabel 5.15 Struktur alur Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Eksogen Struktur Nilai Produksi
Variabel Endogen Pengelolaan Tanaman Terpadu
Etos Kerja Islami
-
-
Etos Kerja Islami
Melalui
-
Etos Kerja Islami
-
Melalui
Etos Kerja Islami
Melalui
Melalui
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
Kesejahteraan
Hubungan Langsung Hubungan Tidak langsung Hubungan Tidak langsung Hubungan Tidak langsung
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan Pada bab ini dibahas tentang hasil analisis penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya, yang memberikan pandangan dan spekulasi bahwa etos kerja islami berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan tanaman terpadu dan terhadap struktur nilai produksi serta berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim, khususnya pada daerah irigasi lokasi penelitian. Alasan yang mendasari dugaan awal bahwa daerah irigasi di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan memiliki beberapa ciri yang patut diduga dapat menghasilkan keluaran yang berarti, antara lain, masyarakat petani umumnya bergama Islam, adanya budaya lokal dan adat istiadat yang kental dengan prinsip-prinsip ajaran Islam, serta karakter masyarakat lebih cenderung tolong menolong dalam pengelolaan tanaman padi. Pada sisi lain keberhasilan tanaman pangan baik berasal
dari program
pemerintah maupun usaha kelompok, menunjukkan produksi yang menggembirakan itu dapat dilihat dari target yang dicapai setiap tahunnya. Karena itu asumsi awal berupa dugaan bahwa pengaruh etos kerja islami dapat mengantarkan petani ke kinerja yang lebih maju dari sebelumnya, keinginan untuk memajukan petani melalui etos kerja islami, terdorong oleh adanya potensi sosial, budaya dan struktur nilai ekonomi petani yang sampai saat ini masih memimpikan kesejahteraan pada tingkat usaha tani. Ini dapat diartikan bahwa sesungguhnya usaha tani mempunyai banyak peluang untuk menuai pendapatan yang layak melalui pengelolaan tanaman terpadu yang islami. Dari nilai optimis, diiringi kekuatan spiritual dan keyakinan atas
213 DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
214
kebenaran al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, dalam menuntun umat untuk sejahtera di dunia dan akhirat, maka terdapat potensi untuk mengungkap adanya gambaran peluang tersebut. 6.1.1 Pengaruh Etos Kerja Islami Terhadap Pengelolaan Tanaman Terpadu (H1) Bahasan Kuantitatif (H1 ) Berdasarkan pada hasil analisis dan uji hipotesis, pada Tabel 5.11 (hasil pengujian jalur pada model kesejahteraan keluarga muslim), diketahui bahwa pengaruh etos kerja islami terhadap pengelolaan tanaman terpadu tidak berpengaruh signifikan. Analisis tersebut berbeda dengan hipotesis awal yang menduga bahwa etos kerja Islami berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan tanaman terpadu. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap etos kerja Islami sehingga belum mewujudkan pengaruhnya yang signifikan terhadap pengelolaan tanaman terpadu antara lain sebagai berikut : Analisis deskriptif variabel etos kerja Islami, (Tabel 5.2) indikator niat dengan posisi pilihan responden, mayoritas memilih “setuju” sebanyak 133, dan pada indikator al-Akhlak mayoritas memilih “netral” sebanyak 119 responden, selnjutnya pada indikator Al-Ilmu mayoritas memilih “setuju” sebanyak 139 responden dan pada indikator Amaliah, mayoritas responden memilih “setuju” sebanyak 199 responden, dari keempat indikator mayoritas pada pilihan memilih “setuju” kecuali akhlak mayoritas memilih netral, terkandung arti bahwa etos kerja diharap berpengaruh signifikan, sedang dari analisis hanya mendapat poin koefien jalur sebesar 0,134 dengan nilai C.R sebesar 1.621 dan diperoleh probalitas signifikan (P) sebesar 1,105 > α =0,005, uji hipotes H0 diterima jika CR ≤ nilai t tabel atau 1,621 ≤ t tabel = 1,96 H0 ditolak dan H1 diterima jika CR > nilai t tabel
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
215
atau 1,62 > 1,69 berarti H1 diterima. dengan demikian etos kerja tidak berpengaruh secara langsung (tidak signifikan) pada pengelolaan tanaman terpadu dapat diarikan bahwa etos kerja memerlukan proses secara bertahap karena sesungguhnya etos kerja dibangun dari kebiasaan masyarakat dan kebiasaan tersebut hanya dapat dirubah dengan melakukan kebiasaan pula, kebiasaan yang dimaksud adalah, kebiasaan yang berkaitan dengan pengelolaan tanaman terpadu antara lain kebiasaan mengikuti jadwal tanam, memelihara jaringan irigasi, bekerja sama dengan kelompok tani lainnya, kebiasaan yang dimaksud adalah yang diatur dalam tata dan pola tanam yang ditetapkan oleh pemerintah secara pertanian setempat. Etos kerja islami
formal dan disuluhkan oleh penyuluh belum berpengaruh signifikan,
tetapi
mempunyai pengaruh tidak langsung, maka itu adalah sebuah peluang yang sangat berarti karena terdapat cikal bakal pengaruh dan pada masa akan datang akan berpengaruh signifikan.sepanjamg dilakukan pembinaan secara kontinyu dan terpadu.
Tinjauan Riset Sebelumnya Rostow (1960) dalam bukunya yang berjudul ‘The Stage of Economic Growth’ Menyatakan bahwa : “kemajuan pertanian mempunyai peranan yang penting dalam masa peralihan sebelum mencapai tahap tinggal landas, antara lain untuk menjamin penyediaan bahan makanan bagi penduduk pedesaan dan perkotaan, menghemat devisa karena impor pangan dapat dihindari dengan memperluas pasar dan berbagai kegiatan produksi. Pernyataan dari Rostow tersebut memberikan pandangan betapa pentingnya pemenuhan dan kesiapan bahan makanan, namun harapan ini tidak semudah yang diteorikan karena dipedesaan. Sesungguhnya ada dua golongan yang dilanda kemiskinan yang sangat memperihatinkan, yaitu golongan petani yang berlahan sempit dan golongan buruh tani. Kedua golongan tersebut lebih banyak dibanding petani pemilik, sehingga secara umum dapat dikatagorikan petani masih dalam posisi miskin. Kemiskinan terjadi karena keterbatasan dalam penguasaan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
216
faktor produksi, keterampilan petani, modal, teknologi, informasi, dan pasar yang terbatas, sehingga proses produksi dilakukan secara tradisional dan subsistem, pada sisi lain lahan yang semakin sempit sebagai dampak pengalihan kepemilikan tanah warisan serta adanya alih fungsi lahan pertanian (sawah) menjadi fungsi non pertanian, telah mendorong petani kehilangan pekerjaan dan sumber pendapatan sehingga terjadi kondisi yang melilit para petani menjadi semakin miskin. Kemiskinan adalah sumber masalah dan ini banyak melanda Negara Berkembang termasuk Indonesia. Dari uraian tersebut dapat ditajamkan pemahaman, bahwa
karena petani banyak menanggung masalah ekonomi, maka berbagai
kelemahan muncul, khususnya dalam pengelolaan tanaman terpadu. Penelitian membuktikan bahwa etos kerja islami belum cukup untuk mengantarkan petani ke nilai signifikan dalam pengeloalaan tanaman terpadu sekaligus sebagai jawaban terhadap rumusan masalah yaitu apakah etos kerja islami berpengaruh
pada
pengelolaan tanaman terpadu, bahasan tersebut diatas memberikan uraian jawaban, bahwa etos kerja islami belum berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan tanaman terpadu di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian terdahulu yang melakukan pengkajian Sistem Usaha Tani Padi pada Ekoregional Lahan Sawah (Sutpa) di Sulawesi Selatan, dengan tujuan menanggulangi krisis pangan akibat kekeringan, serangan hama, penyakit dan musim tanam yang mundur, telah dilaksanakan program Gerakan Mandiri padi, kedelai dan jagung (Gema Palagung) oleh pemerintah pada tahun 2001. Penggunaan teknologi usaha tani padi seperti pemupukan dianggap tidak lagi mampu memberikan peningkatan hasil yang berarti, terlebih lagi dengan naiknya harga dan langkanya pupuk yang beredar bebas di pasaran sebagai pupuk alternatif untuk menanggulangi kelangkaan pupuk tunggal buatan pabrik (Urea, SP36, dan KCL). Melalui usaha yang tidak henti-hentinya dihasilkan varietas-varietas baru yang berdaya hasil tinggi
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
217
untuk mempertahankan keseimbangan produksi dan kebutuhan beras bagi penduduk Indonesia.
Usaha
lain
yang
dilakukan
pemerintah
adalah
meningkatkan
pemberdayaan sumberdaya lahan irigasi secara maksimal melalaui sistem usahatani berbasis padi (SUPTA). Target yang ingin dicapai di daerah sentra produksi adalah meningkatkan intensitas pertanaman agar pendapatan petani di hamparan lahan beririgasi ini dapat meningkat. Setelah dilakukan pengkajian dengan pola usahatani (pola tanam), teknologi budidaya, serta strategi penerapan dan adopsi teknologi, serta aspek organisasi diperoleh kesimpulan dari kajian tersebut sebagai berikut: (1) Dalam situsai krisis ekonomi yang berkepanjangan, terjadi penggunaan pupuk yang tidak sesuai anjuran karena mahal dan langkanya pupuk, (2) Meskipun teknologi yang dianjurkan cukup layak, namun model usaha tani yang direncanakan tidak berhasil diterpakan, karena adanya kendala iklim yang tidak menentu dan masalah pengaturan air yang tidak sesuai jadwal yang direncanakan sehingga indeks produksi (IP) yang direncanakann tidak sesuai. Dari contoh kajian tersebut terbukti bahwa setiap penelitian atau kajian harus melalui proses secara bertahap, dibutuhkan waktu, kesabaran dan ketekunan agar penelitian dapat terwujud sesuai harapan yang diinginkan. Analisis Kualitatif Syar’ie (H1) : Pengaruh etos kerja islami terhadap pengelolaan tanaman terpadu. Seiring dengan Firman Allah SWT, QS. ArRaad[13]:11, artinya “Sesungguhnya “Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada dirinya sendiri” Hadis Rasullah SAW yang artinya, “Kefakiran itu dekat dengan kekufuran” (HR Abu Nu’aim) mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berusaha dan berdo’a memohon perlindungan kepada Allah dari kemelaratan harta yang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
218
diungkapkan dalam satu doa sebagai berikut : artinya: Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bahaya kekufuran dan kemelaratan (HR. Abu Dauwud dan lainnya). Petani muslim didaerah penelitian pada umumnya mengetahui kewajiban yang utamanya adalah ibadah fardhu ain (ibadah pokok) seperti rukun Islam, rukun iman, namun pengamatan dilapangan masih belum menggembirakan seperti pelaksanaan ibadah sholat berjamaah, indikatornya adalah masjid kurang dikunjungi oleh masyarakat sekitarnya, kecuali pada hari Jumat, masih cukup ramai masjid dipenuhi oleh jemaaah. Kegiatan lain yang sifatnya muamalah, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan sesama manusia (hablum minannas) nampak lebih menonjol, ini terlihat pada acara musyawarah, undangan syukuran atau kunjungan kerumah duka sebagai bentuk solidatas dan partsipasi masyarakat terhadap sesama
masyarakat tani.
Keeratan hubungan antar masyarakat terbangun dari adanya potensi budaya lokal yang
religi cukup berpengaruh terhadap persatuan umat. Potensi persatuan
masyarakat adalah sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan baik oleh pemerintah maupun masyarakat serta semua stakeholder, namun pada kenyataannya frekwensi mualah yang tampak dimasyarakat, bukanlah sebuah pegangan kokoh untuk dijadikan acuan didalam menetapkan katagori / standar, dari rencana pencapaian prestasi kelompok tani yang sedang diteliti, namun lebih berorientasi pada kualitas dari sebuah niat yang dilakukan oleh seorang, yaitu satunya perkataan dengan perbuatan, jika terdapat perbedaan antara niat dan perbuatan maka dapat diyakini adanya kendala internal individu, pergeseran tersebut lebih dominan dipengaruhi oleh kepentingan seorang atau kelompok. Perubahan yang digambarkan dalam surah Ar-Raad [13]: 11 tersebut diatas dapat terwujud jika kelompok itu sendiri yang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
219
merubahnya. Upaya untuk merubah kondisi awal menjadi kondisi yang lebih baik, petani di daerah telah berupaya untuk mengejar ketertinggalan, yaitu meningkatkan produksi dan pendapatan melalui terapan pengelolaan tanaman terpadu, pengamatan adanya pengaruh etos kerja islami belum berpengaruh langsung
terhadap
pengelolaan tanaman terpadu. Atas bahasan tersebut diatas mengindikasikan perlunya perlakuan yang islami kepada pelaku pengelola tanaman terpadu baik secara teknis maupun non teknis. Karena itu dibutuhkan waktu dan proses yang terencana secara komprehensif (syamilah) untuk memperoleh hasil maksimal. Keberhasilan
untuk
meningkatkan
produksi
dan
pendapatan
petani
akan
menghindarkan masyarakat petani dari kefakiran dan kemelaratan, sesuai dengan kekuatiran Rasulullah SAW jika terjadi pada umatnya yang fakir, karena akan mendekatkan kekufuran, naausubillah minzaliq Analisis Intuitif Etos Kerja Islami terhadap Pengelolaan Tanaman Terpadu Bertolak dari QS.Ar-Raad [13]:11 artinya, Sesungguh Allah tiada merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, dan pada ayat lain QS. An-Najm [53]:39, artinya Bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Tujuan dari ayat-ayat tersebut adalah untuk memotivasi seorang atau kelompok melalui dorongan kesungguhan untuk merebut nilai perubahan yang pada gilirannya akanmenjahui ketertinggalan, karena masyarakat tertinggal sungguh memprihatinkan karena akan mendorong orang lain membantunnya yang berarti masyarakat pada posisi tangan bawah, dan ini jauh dari kemuliaan, sehingga harga diri masyarakat tersebut menjadi tiada dan termarjinalkan dari kemajuan. Dampak
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
lain dari
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
220
ketertinggalan adalah adanya ketergantungan kepada pihak lain yang menghapuskan kemerdekaan, kebebasan manjalankan
keyakinan dan ibadah dan
akhirnya akan menyembah kekuatan yang sering menolongnya dalam kesulitan, dan kemusrikanpun mengendalikannya. Itulah sebabnya seorang muslim harus mampu berjuang melakukan perubahan terhadap hal yang dapat memiskinkan diri dan kelompoknya, jika hal ini terjadi dan berlangsung terus menerus, maka bersegerahlah keluar dari lilitan ketertinggalan tersebut dengan mulai bekerja secara sungguh-sungguh dan bertawakkal, dan memohon dihindarkan dari ketergantungan pihak lain sesuai Firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah [9] : 105 É=ø‹tóø9$# ÉΟÎ=≈tã 4’n<Î) šχρ–ŠuäIy™uρ ( tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$#uρ …ã&è!θß™u‘uρ ö/ä3n=uΗxå ª!$# “uz|¡sù (#θè=yϑôã$# È≅è%uρ ∩⊇⊃∈∪ tβθè=yϑ÷ès? ÷Λä⎢Ζä. $yϑÎ/ /ä3ã∞Îm7t⊥ã‹sù Íοy‰≈pꤶ9$#uρ Artinya”Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan. (Depag RI, 2007 : .203). Rasulullah SAW, pernah bertanya kepada Mu᾽adz ketika ia diutus ke Yaman ‘Dengan apa engkau memutuskan hukum sesuatu perkara? Muadz menjawab, Dengan al-Qur᾽an. Nabi bertanya lagi.”seandainya engkau tidak mendapatkannya?’ Mu᾽adz menjawab,”Dengan Sunnah (hadis) Rasulullah “ Nabi bertanya lagi, “kalau engkau tidak mendapatkannya?” Ia menjawab” Saya akan berijtihad menurut kemampuanku dan saya tidak akan berputus asa” lalu Rasulullah SAW, menepuk dadanya dan bersabda,” Segala puji bagi Allah yang telah merestui utusan Rasulullah dengan apa yang diridhai Rasulullah”( al-Hadis), Hadis tersebut menjadi gambaran dan motivasi agar kita dalam bekerja dan berusaha tidak perlu berputus asa, bekerja dengan setinggi Iman dan sekuat-kuat
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
221
pengetahuan, dapat dipastikan bahwa ketertinggalan adalah hal yang dapat dikejar dan dapat dirubah lebih dari sekarang.
6.1.2 Pengaruh Etos Kerja Islami terhadap Stuktur Nilai Produksi Bahasan Kuantitatif ( Hipotesis H2 ) Berdasar pada hasil analisis pengujian koefien jalur Tabel 5.11, etos kerja islami berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur nilai produksi ini terlihat dari koefisien jalur kerja sebesar 0,490 dengan nilai critical rasio (CR) sebesar 6,492 dengan probabilitas signifikansi 0,000 < dari tarap signifikansi (
=0,005
dengan demikian etos kerja islami berpengaruh secara langsung pada struktur nilai produksi 0,490 yang berarti setiap ada kenaikan etos kerja islami akan menaikkan struktur nilai produksi sebesar 0,490, artinya, bahwa struktur adalah bentuk yang tersususn dan terpola dari sesuatu sistem dan mempunyai karakter yang spesifik dan statis, sehingga lebih mudah beradaptasi terhadap variabel yang mempengaruhinya. Kemudahan dari variabel yang mempengaruhinya, akan membentuk nilai hasil yang teratur dan tertentu, sehingga setiap peningkatan prestasi etos kerja akan menaikkan nilai struktur produksi. Nilai Critical Ratio (CR) sebesar 6,492,dengan df (degrees of freedom) = derajat kebebasan > 120 dan nilai α = 0,05, Syarat terima H0 ≤ nilai tabel atau Tolak H0 dan terima Ha jika CR > nilai ttabel Jadi 6,492 > 1,96 ( nilai t tabel ) artinya tolak H0 dan terima H2 dimana pengaruh yang signifikan, mengandung arti bahwa untuk meningkatkan nilai produksi, maka strategi yang ditempuh adalah menguatkan fungsi variabel etos kerja islami terhadap struktur nilai produksi melalui pengelolaan lahan irigai teknis, irigasi semi teknis dan irigasi sederhana, sebagai bentuk struktur nilai produksi lahan tanaman, pengaturan air irigasi untuk pemenuhan kebutuhan air
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
222
irigasi, adalah salah satu dari kebutuhan tanaman, sedang lainnya adalah pengaturan pupuk, baik pupuk organik atau pupuk kimia, dan melakukan pencegahan dan pengendalian hama. Penentuan jenis varietas yang diunggulkan (anakan tanaman banyak, batang tanaman kokoh, adaptasi dengan lingkungan)
teori Irigasi dan
bangunannya (Eman, 2007) dan teori emperik campur sari Agro Ekonomi (Sumber: Sriwidodo, 2008), Teori Empirik, pertanian organik (Sumber; Sabastian, 2008 ).
Riset Sebelumnya (Pengaturan pemberian air) ( H2 ) Untuk mewujudkan tanaman yang baik dimana hasil pembuahan dan atau biji-bijinya yang dimaksudkan untuk pembentukan atau pengadaan benih, setiap tanaman itu perlu mendapatkan air atau penyiraman secara teratur. Pemberian air secara teratur ini tidak lain agar hasil benih dapat memuaskan, yang tentunya untuk masing-masing tanaman mempunyai batas–batas pengaturan sendiri. Beberapa contoh dibawah ini mengambarkan perlunya pengaturan dan pengukuran air irigasi. Untuk memperoleh peningkatan produksi (kuantitas dan kualitas) tanaman padi perlu mendapatkan penggenangan air yang teratur dengan batas-batas tertentu, seperti yang dikemukakan dari peneliti sebagai berikuti : ‐
Sutjipto, Harahap dalam” Pengaruh Pengeringan Sawah dan Tingkat Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil varietas Padi Pelita 1/2 “ ‐ sawah digenangi air terus menerus , hasilnya 3,12 ton/ha ‐ Pengeringan pada umur 56-60 hari, hasilnya 3,03 ton/ha ‐ Pengeringan pada umur 66-71 hari , hasilnya 3,02 ton/ha ‐ Pengeringan pada umur 66-76 hari , hasilnya 3,06 ton/ha ‐ Pengeringan pada umur 71- 81 hari , hasilnya 3,20 ton/ha. (Tesis Faperta –IPB, 1973) . Peneliti Boy Suwarsono, Supardi, Sarsidi dalam “ Pengaruh Tinggi Genangan Air Terhadap Pertumbuhan , Komponen-Komponen Hasil dan Produksi. Gabah Kering PB 5 C4-63, Syntha dan Gandasari Abang “ ‐ Sawah digenangi air 5,0 cm hasilnya 4,95 ton/ha
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
223 ‐ Digenangi air 5,0 cm , hasilnya ‐ Digenangi air 10,0 cm, hasilnya ‐ Digenangi air 15,0 cm, hasilnya (Tesis Faperta IPB 1973).
5,04 ton/ha 4,85 ton/ha 4,66 ton/ha
Sehingga dapat dikemukakan bahwa sistem pengairan tersebut harus tertentu, untuk memperoleh hasil yang maksimal, tanaman padi tidak boleh digenangi terlalu tinggi. Dari contoh penelitian tersebut maka pengaturan dan pengukuran pemberian air sangat berarti dalam hubungannya dengan produksi. Air/debit irigasi adalah salah satu indikator dari pengelolaan tanaman terpadu, yang dipengaruhi oleh etos kerja islami dan berpengaruh pada struktur nilai produksi.
6.1.3 Bahasan Analisis Intuitif/ Kasyf : Etos Kerja Islami terhadap Struktur Nilai Produksi ( H2 ) Hubungan hamba dengan Khalik-Nya adalah hubungan kodrati yang terbangun teratur, agar hamba Allah mendapat kemudahan dalam menjalankan perintah dan larangannya demikian pula hubungan antara sesama manusia Allah SWT, menciptakan kemudahan bagi yang berusaha, sebagaimana firman Allah, QS. As-Syarh [94] : 5
∩∈∪ #·ô£ç„ Îô£ãèø9$# yìtΒ ¨βÎ*sù Artinya: Karena Sesungguhnya sesudah kemudahan” (Depag RI., 2007 : 596).
kesulitan
itu
ada
Etos kerja islami bertumpu pada niat suci, akhlak yang mulia dan dilakukan dengan kesabaran dan kei ikhlasan, semangat etos kerja islami adalah” minallah (dari Allah), Fiisabillah (di jalan Allah) dan Illallah (untuk Allah), seorang yang bekerja memiliki potensi untuk berprestasi jika akal (pikir) dan nurani bersekutu dan bersandar kepada petunjuk-Nya, kombinasi ini diyakini dapat memasuki semua zona
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
224
kerja dan akan lebih mudah beradaptasi pada suatu sistem yang terstruktur dan Allah pulalah yang menciptakannya, sebagaiman firman-Nya QS. Ath-Thalaq [65] : 3
∩⊂∪ #Y‘ô‰s% &™ó©x« Èe≅ä3Ï9 ª!$# Ÿ≅yèy_ Artinya : “Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. ” (Depag RI, 2007 : 558) Analisis Kualitatif Syar’ie (H2) Kekuatan etos kerja islami dapat menembus berbagai kendala melalui kemampuan intelektual, dan kekokohan iman seorang atau kelompok
untuk
melakukan perubahan sebagaimana yang telah diniatkan, proses perubahan tersebut memerlukan waktu, pikiran dan tenaga sebagai bagian input untuk memperoleh out put. Perubahan yang dimaksud adalah perubah yang tidak menimbulkan korbanannya dan disebut kinerja optimal, untuk menuju ke konsep tersebut diperlukan pematangan perencanaan yang konfrehensip dengan mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki, jika hubungan etos kerja dan struktur nilai produksi mempunyai hubungan yang signifikan, berdasar dari uji analisis, maka hubungan tersebut menjadi sebuah nilai produk atau hasil dan jika dilakukan oleh orang yang beriman kepada Allah SWT, maka pekerjaan tersebut mendapat berkah dari-Nya, sebagaimana firman Allah SWT, QS.Al-Hajj [22] : 50. ∩∈⊃∪ ÒΟƒÌx. ×−ø—Í‘uρ ×οtÏøó¨Β Μçλm; ÏM≈ysÎ=≈¢Á9$# (#θè=Ïϑtãuρ (#θãΖtΒ#u™ š⎥⎪Ï%©!$$sù Artinya : “Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia.” (Depag RI, 2007: 338). Beramal saleh adalah bentuk perlakuan yang islami yang memberikan pengaruh positif terhadap setiap karya yang dihasilkan, karena dilakukan atas petunjuk dan ridha Allah SWT.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
225
6.1.4 Pengelolaan Tanaman Terpadu terhadap Struktur Nilai Produksi Bahasan Kuantitatif ( Hipotesis H3 ) Dari hasil analisis dan pengujian jalur pada model kesejahteraan keluarga petani muslim (Tabel 5.7) menunjukkan hubungan pengelolaan tanaman terpadu terhadap struktur nilai produksi terdapat nilai koefisien -0,037 dan nilai CR = 0,514 dengan nilai probalitas 0,607 disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut tidak signifikan, untuk menyesuaikan hipotesis awal dengan hasil analisis, sebagai berikut : Diketahui CR = 0,514, α = 0,05 dan df > 120 H0 diterima jika CR ≤ nilai t tabel dan H0 ditolak dan H1 terima jika CR > t tabel dimana CR =0,514 < 1,96 artinya H0 terima dan Ha tolak yaitu Pengeloaan tanaman terpadu berpengaruh signifikan terhadap struktur nilai produksi , sedang hasil analisis tidak signifikan, Pengelolaan tanaman terpadu tidak berpengaruh langsung terhadap struktur nilai produksi, Pengelolaan tanaman terpadu mempunyai 8 indikator dengan masingmasing pilihan mayoritas
dari responden sebagai berikut : untuk luas lahan,
mayoritas pilihan “setuju” sebanyak 90 responden, netral 56 responden, indikator air/debit irigasi mayoritas ‘setuju‘ sebanyak 109 responden. Untuk benih/bibit mayoritas pilihan netral sebanyak 108 responden. Indikator pupuk mayoritas pilihan ‘sangat setuju’ sebanyak 109 responden, indikator agronomi / lingkungan mayoritas pilihan ‘setuju’ sebanyak 125 responden, indikator ‘panen/pascapanen’ mayoritas pilihan ‘setuju’85 responden dan ‘netral’73 responden, indikator organisasi petani mayoritas plihan ‘setuju’ sebanyak 130 responden, dan indikator pengendalian hama terpadu mayoritas pilihan ‘setuju’ sebanyak 118 responden dari 8 indikator tersebut mengindikasikan variabel
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
226
pengelolaan tanaman terpadu mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi struktur nilai produksi artinya dilihat dari persepsi responden maka struktur nilai produksi harapannya berpengaruh signifikan, namun dari hasil analisis pengukuran tidak berpengaruh signifikan, dapat diartikan bahwa petani didalam melakukan pengelolaan tanaman berorientasi pada kondisi lahan yang digarapnya baik lahan berigasi teknis, semi teknis maupun irigasi sederhana, di mana cara pengolahannya dilakuan sebagaimana kemampuan dari petani, dijumpai dilapangan sawah irigasi teknis tetapi cara pengolahannya masih tradisional, sehingga nilai produksi tidak optimal bahkan cenderung mempengaruhi petak sawah lainnya, ketidakseragaman sistem pengeloloan tersebut berdampak pada produktivitas yang statis atau menurun, oleh karena itu peran pembina irigasi dan pertanian selaku motivator untuk melakukan pemantauan dan evaluasi setiap pascapanen, beragamnya
sistem
pengelolaan tanaman pada suatu daerah irigasi merupakan ancaman menurunnya produksi
bahkan
cenderung
mudah
terserang
hama,
kejadian
dilapangan
membuktikan bahwa serangan hama (tikus), banyak disebabkan oleh ketidak samaan petani melakukan tanam serentak yang menjadi peluang hama untuk berkembang dalam sistem biologi yang menguntung generasinya. Sedangkan turunnya produksi disebabkan oleh pengaruh distibusi air irigasi yang tidak merata,umur benih antar petak juga berbeda, kondisi tersebut menurunkan nilai produksi, baik dari sisi kuantitas maupun dari sisi kualitas. Dampak lain dari bergesernya jadwal tanam, dapat menghilangkan peluang tanaman lainnya (palawija, tumpang sari) dalam sistem intensifikasi tanaman, kondisi ini akan merusak sistem dan pola tanam berikutnya.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
227
Bahasan tersebut sudah sejalan dengan teori empirik, yaitu imtensifikasi lahan petani (pengelolaan tanaman Terpadu (Purwanto, 2011). Riset Sebelumnya (H3) Sumberdaya alam yang tersedia di Kabupaten Luwu berpeluang untuk berproduksi lebih baik dengan daerah irigasi lain yang ada di Indonesia, namun lebih banyak dipengaruhi oleh faktor sumberdaya manusia yang belum siap, baik dari sisi pengalaman dan pengetahuan sebagaimana daerah lainnya yang telah melakukan pengelolaan tanaman padi dengan berbagai sistem yang telah dikembangkan, walaupun sistem berbeda untuk setiap daerah irigasi tetapi tujuannya sama yaitu peningkatan produksi. Berikut disajikan salah satu sistem intensifikasi tanaman padi yang dinilai berhasil memanfaatkan faktor produksi (air irigasi, pupuk, dan asupan kimia) sistem ini disebut SRI (the System of Rice Intensificiation) sebagai berikut: Sistem Intensifikasi Padi (The System of Rice Intensificasion - SRI) : Hasil metode SRI sangat memuaskan (lihat Tabel 6.1). Di Madagaskar, pada beberapa tanah tak subur yang produksi normalnya 2 ton/ha, petani yang menggunakan SRI memperoleh hasil panen lebih dari 8 ton/ha beberapa petani memperoleh 10 - 15 ton/ha bahkan ada yang mencapai 20 ton/ha. Sedangkan, di daerah lain selama 5 tahun, ratusan petani memanen 8-9 ton/ha. Metode SRI minimal menghasilkan panen dua kali lipat dibandingkan metode varietas padi lain yang pernah ditanam. Petani tidak harus menggunakan input luar untuk memperoleh manfaat SRI. Metode ini juga bisa diterapkan untuk berbagai varietas yang biasa dipakai petani. Hanya saja, diperlukan pikiran yang terbuka untuk menerima metode baru dan kemauan untuk bereksperimen. Dalam SRI, tanaman diperlakukan sebagai organisme hidup sebagaimana mestinya, bukan diperlakukan seperti mesin yang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
228
dapat dimanipulasi. Semua unsur potensi dalam tanaman padi dikembangkan dengan cara memberikan kondisi yang sesuai dengan pertumbuhan mereka. Tabel 6.1. Perbandingan Pertumbuhan Padi antara Metode Tradisional dengan Metode SRI
Rumpun/m2 Tanaman/rumpun Batang/rumpun Malai/ rumpun Bulir/malai Bulir/ rumpun Hasil panen (t/ha) Kekuatan akar (kg)
Metode Tradisional Rata-rata Kisaran 56 42-65 3 2-5 7,6 8-9 7,8 7-8 114 101-130 824 707-992 2,0 1,0-3,0 28 25-32
Metode SRI Rata-rata Kisaran 16 10-25 1 1 55 44-74 32 23-49 181 166-212 5,858 3,956-10,388 7,6 6,5-8,8 53 43-69
Data dalam metode tradisional dihitung dari 5 pecahan lahan di areal yang berdekatan. Data dalarn metode SRI merupakan rata-rata dan kisaran dari 22 plot uji coba (data diambil dari thesis S2 Joelibarison, 1998). Mulanya, praktek penerapan SRI tampak “melawan arus”. SRI menentang asumsi dan praktek yang selama ratusan bahkan ribuan tahun telah dilakukan. Kebanyakan petani padi menanam bibit yang telah matang (umur 20-30 hari), dalam bentuk rumpun, secara serentak, dengan penggenangan air di sawah seoptimal mungkin di sepanjang musim. Mengapa? Praktek ini seolah-olah mengurangi resiko kegagalan bibit mati. Masuk akal bahwa tanaman yang lebih matang seharusnya mampu bertahan lebih baik; penanaman dalam bentuk rumpun akan menjamin beberapa tanaman tetap hidup saat pindah tanam (transplanting); dan penanaman dalam air yang menggenang menjamin kecukupan air dan gulma sulit tumbuh. Terlepas dari alasan di atas, para petani yang menerapkan metode SRI belum menemukan resiko yang lebih besar daripada metode tradisional.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
229
Dari penyajian data sistem SRI memberikan gambaran bahwa di daerah penelitian, di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan juga dapat pula dikembangkan sistem tersebut, ini sangat tergantung dari petani dan pemerintah setempat. Bahasan Analisis Kualitatif Syar’ie (H3 ) Dari uraian dan analisis hipotesis variabel pengelolaan tanam terpadu terhadap struktur nilai produksi, hasil analisisnya tidak berpengaruh signifikan, dan merupakan jawaban terhadap rumusan masalah (sub.bab 1.2), kondisi petani yang syarat dengan beban ekonomi yang melilitnya sebagai ketidak mampuan petani mengatasi pemenuhan kebutuhan keluarga. Dengan sumber pendapatan dari hasil garapan sawah, jika dilihat dan dihitung kebutuhan hidup keluarga petani, maka dapat dikatakan tidak cukup dan karena itu pemerintah melalui program ketahanan pangan nasional, telah berupaya untuk merebut swasembada pangan yang membebaskan kekurangan pangan bagi penduduk desa dan kota di seluruh Indonesia. Sebagai petani muslim, bekerja untuk menafkahi keluarga adalah kewajiban, bekerja dan berusaha adalah syarat sebagai jalur datangnya reseki, dan Allah jualah yang mengatur reseki, bahkan rezeki menjadi cobaan bagi hamba yang beriman sebagaimana firman Allah SWT , QS.Al-Baqarah [2] :155, 3 ÏN≡tyϑ¨W9$#uρ ħàΡF{$#uρ ÉΑ≡uθøΒF{$# z⎯ÏiΒ <Èø)tΡuρ Æíθàfø9$#uρ Å∃öθsƒø:$# z⎯ÏiΒ &™ó©y´Î/ Νä3¯Ρuθè=ö7oΨs9uρ ∩⊇∈∈∪ š⎥⎪ÎÉ9≈¢Á9$# ÌÏe±o0uρ Artinya : Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Depag RI, 2007 : 24). Dalam ayat, termuat arti “Dan berikanlah berita gembira kepada orangorang yang sabar. Ayat tersebut memberikan nilai harapan kepada hambaNya yang
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
230
bersabar dalam menghadapi cobaan. Bukankah dalam mengelolaa tanaman padi penuh dengan ujian, antara lain, tanaman garapan bisa terjadi kegagalan panen, turunnya produksi, serta nilai jual rendah, semua ini adalah ujian dan cobaan yang harus dihadapi dengan kesabaran dalam arti melakukan evaluasi terhadap penyebab kegagalan dan menurunnya produksi, sabar dalam berusaha, berpikir, berkordinasi, dan giat bekerja tanpa mengeluh, sehingga kegagalan tidak terulang pada musim tanam berikutnya, itulah bentuk kesabaran dan pada sisi lain mereka tetap bersyukur atas limpahan rahmat lainnya yang senantisa diberikan kepada hambaNya. Allah SWT memberikan kepada hambaNya selalu yang terbaik, karena Dia Maha Pengasih. Maha Penyayang, dengan demikian sebagai petani muslim harus selalu berbaik sangka kepada Allah SWT, karena segala yang terjadi kepada manusia adalah sepengetahun-Nya, dan Dia-lah yang mengaturnya, tugas kita hanyalah bekerja secara optimal, lalu Allah jualah yang memberikan rezeki untuk keperluan hidup manusia, tidak ada makluk diatas alam semesta ini yang tidak dijamin Allahu Rabbi, Kabar gembira dari Rasullah SAW. : Bercocok tanam adalah merupakan hasil usaha tangan sendiri, dalam Shahih Al-Buhari dar Miqdam Radhiallahu, Nabi Shallallahu ‘alahi wasallam. “Tidak seorang memakan makanan lebih baik dari orang yang memakan dari hasil usaha tangannya, dan Nabi Dawud’alahi salam makan dari hasil tangannya sendiri”. Bercocok tanam lebih dekat dengan tawakkal. Ketika seseorang menanam tanaman maka sesungguhnya dia tidaklah berkuasa atas biji yang dia semaikan untuk tumbuh, dia juga tidak berkuasa menumbuhkan dan mengembangkan menjadi tanaman, tidaklah dia membungakan tanaman tersebut. Semua ini adalah kehendak
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
231
Allah SWT. Oleh karena itu profesi petani adalah profesi mulia yang patut dipelihara dan disyukuri, dan sesungguh orang yang mulia disisi Allah adalah orang bertaqwa. Kekurangan hasil dari hasil tanam yang diusahakan sangat tergantung dari cara seorang bekerja, dan jika dilakukan dengan sungguh-sungguh maka Allah SWt akan memberikan kepada siapa saja yang berusaha sebagaimana firman Allah QS. An-Najm [53]:39
∩⊂®∪ 4©tëy™ $tΒ ωÎ) Ç⎯≈|¡ΣM∼Ï9 }§øŠ©9 βr&uρ “. Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang Telah diusahakannya” .(Depag RI, 2007 : 527). Ayat tersebut memberikan keyakinan, bahwa apa yang diusahakan oleh seseorang secara sungguh-sungguh akan diperolehnya, jika tidak demikian dapat dipastikan bahwa terdapat kesalahan atau penyimpangan syarat suatu pekerjaan, dengan demikian dalam melakukan proses, seorang senantiasa memohon petunjuk dan perlindungan dari-Nya agar usaha yang direncanakan berhasil dengan baik. Analisis Intuitif/Kasyf ( H3 ) Berdasar dari hasil analisis hipotesis dan rumusan masalah, diperoleh bahwa variabel pengelolaan tanaman terpadu terhadap struktur nilai produksi tidak berpengaruh signifikan. Kondisinya adalah bahwa, petani didalam melakukan operasional pengelolaan tanaman dengan banyak komponen yang mempengaruhi kinerja seorang petani. Dorongan untuk mendapatkan hasil dari usaha yang dilakukan terkadang seorang melakukannya diluar proses dan mekanisme suatu produk, kecenderungan pengelola lahan menginginkan produksi lebih banyak dengan penggunaan waktu yang singkat, melalui rekayasa teknologi pertanian yaitu ditemukannya berbagai jenis varietas (bibit unggul) yang dirancang dapat memperoleh produksi lebih besar dibanding jenis varietas biasa. Untuk membuktikan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
232
keunggulan produksi varietas tersebut, maka dirancang pula daya dukung lainnya, yaitu sistem pemupukan tanah serta memberantas hama pengganggu yang dapat merusak tanaman, pupuk kimia dan obat kimia yang dapat memusnakan serangga pengganggu. Rekayasa bioteknologi memperlihatkan hasil yang mencengangkan antara lain produksi meningkat tajam, kepuasan petani semakin mendorong untuk terus melakukannya, namun pada sisi lain terdapat kerusakan yang berkepanjangan. Kerusakan tanah berupa kekurangan unsur hara, serangga lain yang tidak menyerang tanaman turut punah karena terkena racun pestida, produksi padi yang dikonsumsi turut terkontaminasi dengan obat insektisi dan pestisida, turut masuk dalam tubuh manusia yang menkonsumsinya. Proses ini menggambarkan bagaimana manusia telah memperturutkan hawa nafsunya, yaitu hanya memikirkan produksi yang tinggi walau dengan mengorbankan faktor lingkungan, dan Allah SWT, telah mengatakan dalam firmannya QS. Al-Mu’minuun [23]:71, Νßγ≈oΨ÷s?r& ö≅t/ 4 ∅ÎγŠÏù ⎯tΒuρ ÞÚö‘F{$#uρ ÝV≡uθ≈yϑ¡¡9$# ÏNy‰|¡xs9 öΝèδu™!#uθ÷δr& ‘,ysø9$# yìt7©?$# Èθs9uρ ∩∠⊇∪ šχθàÊÌ÷è•Β ΝÏδÌø.ÏŒ ⎯tã óΟßγsù öΝÏδÌò2É‹Î/ Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya kami Telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (Depag RI, 2007 :346).
Allah SWT, telah memberikan petunjuknya agar manusia tidak melakukan hal yang akan merusak kehidupannya sendiri, dengan demikian jika manusia mempetutkan keinginan hawa dan nafsunya, maka sungguh dia telah dibawa kendali dari iblis dan disinilah awal kerusakan seorang. Karena itu Allah membuka peluang untuk segera merubah melalui memohan ampun kepada Ilahi Rabbi. Allah SWT telah menyatakan bahwa iblis adalah musuh nyata bagimu, berpeganglah teguh pada Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedomann hidup dan kehidupamu.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
233
6.1.5 Pengaruh Etos Kerja Islami Terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim ( H4 ) Berdasar hasil analisis pengujian koefisien jalur pada model kesejahteraan petani muslim (Tabel 5.7) menunjukkan nilai CR sebesar 6,014 pada nilai α = 0,005 dimana syarat sebagai berikut: H0 diterima jika CR ≤ nilai ttabel dan H0 ditolak dan Ha diterima jika CR > nilai ttabel , atau 6,014 > 1,96 berarti H0 ditolak dan Ha diterima artinya variabel etos kerja islami berpengaruh signifikan terhadap variabel kesejahteraan keluarga petani muslim Indikator etos kerja Islami, dari 4 indikator (variabel manifest), 3 indikator mayoritas responden memilih “setuju” dan 1 indikator responden memilih “netral” sebanyak 119 responden, sedang pada
variabel kesejahteraan petani dengan 5
indikator masing-masing, Ad-Din, mayoritas responden memilih “setuju” sebanyak 104 responden, indikator An-Nafs sebanyak 106 responden memilih “Setuju”, indikator Al-Aql, sebanyak 118 responden memilih “setuju”, indikator Al- Maal sebanyak 128 responden memilih “setuju”, selanjutnya indikator An-Nasl, sebanyak 98 responden memilih ‘setuju”. Dari 5 indikator tersebut mayoritas responden memilih “setuju”, artinya tingkat kesejahteraan yang diungkapkan keluarga petani pada dasarnya diterima atau setuju untuk dikembangkan lebih maju pada masa datang. Dukungan petani didasari atas kesadaran sendiri serta cara pandang terhadap konsep etos kerja Islami yang berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim. Bahasan Kuantitatif (H4 ) Sumber mata pencaharian mayoritas di Kabupaten Luwu adalah pada sektor pertanian, sekitar 65% penduduknya menekuni sektor pertanian, oleh karena itu program pemerintah khususnya di Kabupaten Luwu memprioritaskan revitalisasi pertanian baik sektor tanaman pangan maupun perkebunan dan perikanan. Tanaman
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
234
pangan adalah yang terbanyak memberikan kontribusi ke PDRB, namun dari sisi pendapatan sektor, sektor perdagangan, jasa lebih dominan. Ukuran pendapatan pada setiap sektor menjadi ukuran pendapatan pada tenaga kerja dari masing masing sektor, pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Luwu rata-rata Rp 8.316.218 tahun 2008 dengan tigkat pertumbuhan 18,07 %, dari data tersebut menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduk khususnya petani di daerah ini. Petani sawah memperoleh pendapatan dari hasil produksi padi yang rata-rata 5 sampai 6 ton’ha atau sekitar Rp 18.000.000/ musim tanam, dari nilai pendapatan yang relatif masih rendah, maka petani masih mendapat tambahan pendapatan dari usaha sampingan atau usaha alternatif. Petani sawah yang tertinggal dari nilai penghasilan adalah petani dengan luas lahan sempit atau dibawah 0,5 ha dikatagorikan petani berpenghasilan rendah demikian juga buruh tani yang merupakan pasangan kerja dalam mencari nafkah. Tambahan pendapatan dari petani berlahan sempit sangat berarti dalam menyambung kebutuhan hidup sehari-hari dan dengan kerja keras mereka juga dapat menghidupi keluarganya walau dalam kondisi ekonomi masih pas-pasan. Ukuran lainnya, terhadap petani berlahan luas (diatas 1 ha), padanya wajib mengeluarkan zakat pertanian nisabnya sebanyak lima wasak atau sekitar 670 kg, dan jika hasil pertaniannya diairi oleh hujan, maka jumlah yang wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 10 %, sedang jika disiram dengan menggunakan peralatan yang menelan biaya, maka zakatnya 5 %, prekwensi pembayaran zakat tampak belum maju diperkirakan ada dua penyebab, pertama nishab harta belum memenuhi syarat, kedua petani belum memahami kewajiban yang melekat padanya, sehingga ukuran kesejahteraan petani dapat pula dihat dari besarnya zakat yang diambil dari wajib zakat. Jika dilihat dari ukuran pendapatan dan materi yang dimiliki petani dapat dikatakan masih berpendapatan rendah. Namun demikian ukuran kesejahteraan dapat juga dilihat dari sisi kebahagiannya. Kenyataan lapangan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
235
membuktikan bahwa masyarakat tani masih memiliki kebahagian dan kepuasan tersendiri yang tidak terjadi pada tngkat kesejahteraan ekonomi kuat, petani dalam berbagai kesempatan, masih bisa melayani tamunya secara sempurna kepada yang berkunjung ke pedesaan. Kondisi ini sangat langka ditenukan di kota-kota maju (modern), Sungguh Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengatur serta memberikan kebahagian tersendiri, kurang materi tetapi kaya kebahagiaan. Kesejahteran materi kaum tani sampai saat ini masih mencari bentuk pengelolaan yang terbaik dari sumber pendapatannya (lahan), metode etos kerja islami berpengaruh signifikan, memberikan peluang yang dapat dikembangkan dengan proses yang dirancang untuk dapat diimplementasikan secara kontinyu guna mewujudkan kesejahteran Islami bagi keluarga petani muslim di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Bahasan tersebut sejalan dengan teori usaha tani, bahwa ‘penerimaan sama dengan perkalian antra produksi yang diperoleh dengan harga jual, dan pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua pengeluaran biaya (Soekartawi,2006). Bahasan Analisis Kualitatif Syar’ie( H4 ) Etos kerja Islami adalah model kerja yang diyakini memiliki potensi dan kemampuan merubah ketertinggalan tanpa mengorbankan lingkungan sosial dan berdaya efektif dan efisien dalam pembentukan yang terstruktur serta memudahkan berlangsungnya semua sistem yang berkaitan dengan kesejahteraan petani, produk dari etos kerja islami tergolong optimal. Kenyataan empirik ini bukanlah semata menjadi ukuran kesejahteraan jika dilihat dari sisi pandang Islam atau syar’ie, kesejahteraan yang dimaksud adalah setiap individu mendapat perlindurngan dari lima ukuran sejahtera yaitu masingmasing Ad-Din (agama); An-Nafs( Jiwa), Al-Aql (Akal), Al-Maal (Harta) dan Al-
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
236
Nasl (Keturunan), ukuran sejahtera dari pandangan Islam itulah sesungguhnya yang dirasakan oleh setiap indiividu, walau banyak materi secara fisik namun jiwa, aqal, keturunan tiada yang menyenangkan maka tetap merasa kurang, Imam Al-Ghzali (W.505/1111) “ Tujuan dari syari’ah adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh manusia, yang terletak pada perlindungan keimanan (dien), jiwa (An-Nafs), akal mereka (Al-Aql), keturunan mereka (Al-Nasl) dan kekayaan mereka (Al-Maal), apapun yang menjamin perlindungan kelima ini menjamin kepentingan publik dan merupakan hal yang diinginkan. Tujuan masyarakat muslim adalah berusaha mencapai kondisi ideal tersebut, maka kata “perlindungan” merupakan tujuan yang memerlukan proses untuk mencapai ketujuan yang ideal, di mana pada saatnya membantu manusia meningkatkan kesejahteraan. Lima syarat ukuran kesejahteraan syar’ie tersebut dikuatkan oleh kekuatan iman seorang, karena memberikan cara pandang seseorang terhadap lingkungan yang telah mengglobal. Keimanan seorang akan mempengaruh gaya hidup, selera dan preferensi serta sikap manusia, sumberdaya, dan lingkungan, ini sangat mempengaruhi sifat, kuantitas dan kualitas kebutuhan materi maupun psikologi dan kepuasan. Keyakinan iman akan menjadi penyeimbang dan perangkat pemilah dari sumber rezeki yang diusahakan. Peran iman dalam konteks kesejahteraan akan membawa seorang pada posisi lindungan Allah SWT., dalam mengemban visi kesejahteraan berbasis syar’ie. Konsep kesejahteraan umat manusia bersifat menyeluruh, sedang kesejahteraan ekonomi hanya merupakan sebagian dari padanya. Konsep Islam tentang masyarakat sejahtera bukan hanya berdasarkan manifestasi nilai ekonomi, tetapi juga pada nilai spiritual, sosial dan politik. Kesejahteraan menurut syariah Islam adalah: tercapainya tujuan manusia secara konfrehensif atau menyeluruh (the holistic goals), sehingga manusia itu telah
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
237
mencapai kebahagian lahir bathin, dunia dan akhirat, sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Qashash [28]:77 ⎯Å¡ômr&uρ ( $u‹÷Ρ‘‰9$# š∅ÏΒ y7t7ŠÅÁtΡ š[Ψs? Ÿωuρ ( nοtÅzFψ$# u‘#¤$!$# ª!$# š9t?#u™ !$yϑ‹Ïù ÆtGö/$#uρ t⎦⎪ωšøßϑø9$# =Ïtä† Ÿω ©!$# ¨βÎ) ( ÇÚö‘F{$# ’Îû yŠ$|¡xø9$# Æö7s? Ÿωuρ ( šø‹s9Î) ª!$# z⎯|¡ômr& !$yϑŸ2 Artinya : “Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. (Depag RI, 2007 : 394).
Ï™!$tÌx6Ψßϑø9$#uρ Ç⎯tã 4‘sS÷Ζtƒuρ 4†n1öà)ø9$# “ÏŒ Ç›!$tGƒÎ)uρ Ç⎯≈|¡ômM}$#uρ ÉΑô‰yèø9$$Î/ ããΒù'tƒ ©!$# ¨βÎ) ±ósxø9$# ∩®⊃∪ šχρã©.x‹s? öΝà6¯=yès9 öΝä3ÝàÏètƒ 4 Ä©øöt7ø9$#uρ Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Depag RI, 2007 :.277 ). Dalam sistem ekonomi Islam yang holistic maka tugas / fungsi sistem ekonomi Islam adalah untuk memerangi kebodohan, kemiskinan dan kebathilan. Bertolak dari dasar tersebut di mana manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam kondisi merdeka, manusia tidak tunduk kapada siapapun kecuali kapada-Nya, hal ini merupakan cermin kebebasan manusia dari ikatan–ikatan perbudakan, bahkan misi kenabian Muhammad SAW adalah melepaskan manusia dari beban dan rantai yang membelenggunya, sebagaimana firman Allah, QS.Al-Hasyr[59]:7 öΝä3ΖÏΒ Ï™!$uŠÏΨøîF{$# t⎦÷⎫t/ P's!ρߊ tβθä3tƒ Ÿω Artinya : “supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu.”. (Dep.Agama RI, , 2007 :546).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
238
Di samping perannya sebagai agama yang menyeru kepada ajaran tauhid, Islam juga berperan sebagai agama advokasi. Hal ini tergambar dari antusiaisme ajaran Islam yang mempunyai keberpihakan kepada kelompok lemah (mustadh‘afîn), sebagaimana dalam rukun Islam yang ke tiga, mengeluarkan zakat, baik zakat fitra maupun zakat harta sebagaimana firman Allah QS.At-Taubah[9]:60 †Îûuρ öΝåκæ5θè=è% Ïπx©9xσßϑø9$#uρ $pκön=tæ t⎦,Î#Ïϑ≈yèø9$#uρ È⎦⎫Å3≈|¡yϑø9$#uρ Ï™!#ts)àù=Ï9 àM≈s%y‰¢Á9$# $yϑ¯ΡÎ) * íΟŠÎ=tæ ª!$#uρ 3 «!$# š∅ÏiΒ ZπŸÒƒÌsù ( È≅‹Î6¡¡9$# È⎦ø⌠$#uρ «!$# È≅‹Î6y™ †Îûuρ t⎦⎫ÏΒÌ≈tóø9$#uρ É>$s%Ìh9$# ∩∉⊃∪ ÒΟ‹Å6ym Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orangorang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orangorang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana” (Depag. RI, 2007 :196). Riset Sebelumnya( H4 ) Salah satu bahasan dalam penelitian ini adalah uji coba penggunaan pupuk organik, dengan membuat dempot (areal uji penggunaan pupuk organik) seluas 10 are, hasil uji tersebut menghasilkan 8 ton /ha (konversi ke luas/ha), pupuk organik dikenal terbebas dari zat kimia. Uji coba tersebut mengaitkan kinerja petani yang taat prosedur, utamanya tuntunan syarat yang ditetapkan, ketaatan dan ketekunan dari kelompok tani di desa Wiwitan Kecamatan Lamasi, adalah contoh perilaku yang islami. Berikut hasil riset dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi Sabang 4126, sebagai pembanding dengan topik ; “Kontribusi Bahan Organik Dalam Peningkatan Produksi Padi Dan Ketahanan Pangan”. Dengan mempertimbangkan jumlah penduduk yang terus meningkat, maka sistem pertanian akan mengarah ke pendekatan revolusi hijau lestari. Dengan makin
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
239
meningkatnya harga pupuk anorganik (urea, SP36, dan KC1), bahan organik akan makin berperan dalam mensubstitusi pupuk anorganik. Perlu dibedakan pengertian antara anjuran penggunaan pupuk organik sebagai komponen teknologi dan istilah pertanian organik. Pertanian organik menurut Amani Organik (2003) adalah sistem manajemen produksi pertanian secara ekologis yang mendukung biodiversitas, siklus biologis dan aktivitas biologis dalam tanah, meminimalkan penggunaan input sintetis dari luar (pupuk, pestisida, herbisida), serta berdasarkan praktek manajemen yang dapat mengembalikan, menjaga, dan mendorong keharmonisan alam (ecological harmony). Tersedianya pupuk kimia dan varietas unggul, produktivitas dan produksi padi meningkat sehingga dapat mengimbangi kenaikan kebutuhan beras nasional. Namun "pertanian modern" ini sering dianggap telah mencemari lingkungan dan hasil panen. Selanjutnya segolongan masyarakat menyatakan perlu mengoreksi "kesalahan" pertanian modern dengan menganjurkan sistem pertanian organik agar diperoleh produk dan lingkungan yang sehat. Pertanian organik pada dasamya dimaknai sebagai: (1) tidak menggunakan sama sekali pupuk dan pestisida anorganik: (2) varietas yang ditanam diutamakan varietas lokal; dan (3) tambahan sumber hara menghandalkan pupuk organik. Kendala dalam Pertanian Organik Mengacu kepada perkembangan penduduk Indonesia yang terus meningkat, yang saat ini telah berjumlah 225 juta jiwa dan masih akan bertambah terus, maka peningkatan produksi melalui penerapan pertanian organik dikhawatirkan akan menghadapi masalah. Seperti yang sering dikemukakan, kendala penerapan pertanian organik antara lain adalah: (1) lahan pertanian di Indonesia terlalu sempit untuk
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
240
mencukupi kebutuhan pangan bagi penduduk Indonesia yang sangat besar; (2) kebutuhan pangan terus meningkat; (3) ketersediaan pupuk organik tidak mencukupi; (4) hama dan penyakit di Indonesia sangat banyak sehingga risiko gagal panen cukup tinggi, (6) rotasi tanaman cepat kembali ke tanaman utama, sehingga hama mudah berkembang biak, dan (7) produktivitas pertanian organik lebih rendah. Apabila pertanian kita tidak menggunakan pestisida sintetis, epidemi hama/ penyakit akan mengakibatkan gagal panen. Kehilangan hasil panen oleh OPT yang cukup besar akan menyebabkan produktivitas menjadi rendah, bahkan gagal panen selanjutnya akan merugikan petani dan menurunkan pasokan produk pangan ke pasar sehingga impor produk pertanian makin besar. Jenis Pertanian Organik Pada hakikatnya, pengembangan pertanian organik dan / atau penggunaan bahan dan pupuk organik pada tanaman padi dilatarbelakangi oleh dua pemikiran. Pertama, pemikiran yang merujuk kepada keprihatinan terhadap keamanan pangan, kondisi lingkungan, kesehatan, dan kesejahteraan petani secara mikro. Kedua, pemikiran yang dilatari oleh degradasi fisik dan kimia sebagian lahan sawah, serta kekhawatiran terhadap ketahanan pangan nasional yang sangat bertumpu pada produktivitas tinggi dan stabil, khususnya padi. Bertitik tolak dari kedua pemikiran tersebut, Fagi dan Las (2007) memilah pertanian organik (dan penggunaan pupuk organik) atas dua pemahaman atau pengertian yang kedua-duanya sama pentingnya. Pertama, pertanian organik "absolut" sebagai sistem pertanian yang sama sekali tidak menggunakan input kimia anorganik, tetapi hanya menggunakan bahan alami berupa bahan atau pupuk organik. Sasaran utamanya adalah untuk menghasilkan produk dan lingkungan (tanah dan air)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
241
yang bersih dan sehat, terutama pangan (padi) organik, dan produktivitas menjadi sasarannya. Kedua, pertanian organik "rasional" sebagai sistem pertanian yang menggunakan bahan organik sebagai salah satu masukan yang berfungsi sebagai pembenah tanah dan suplemen pupuk buatan (kimia anorganik). Pestisida dan herbisida digunakan secara selektif dan rasional atau menggunakan biopestisida. Landasan prinsipilnya adalah sistem pertanian modern, mengutamakan produktivitas, efisiensi produksi, serta keamanan dan kelestarian lingkungan dan sumber daya. Padi organik sebagaimana dimaksudkan oleh berbagai kalangan tentunya harus dihasilkan dari pertanian organik dalam konteks pertama (absolut). Dalam hal ini, penyediaan bahan organik atau pupuk organik, pestisida nabati (biopes-ticide) sangat menentukan. Salah satu contohnya adalah SRI organik atau eco-farming (Kasryno 2007). Berbagai hasil penelitian menunjukkan, penerapan pertanian organik absolut pada tanaman padi sulit untuk mendorong produktivitas yang tinggi, bahkan cenderung turun. Hal ini terkait dengan lambatnya penyediaan hara makro bagi tanaman dalam waktu yang cepat dan dalam jumlah yang cukup, terutama bagi varietas unggul baru yang berpotensi hasil tinggi. yang akan tercukupi dari pemberian pupuk anorganik seperti urea, SP36, dan KC1 (Fagi dan Las 2007). Sebagai contoh, Thailand mempertahankan sebagian kecil lahan untuk pertanian padi organik untuk menghasilkan beras berkualitas tinggi (high quality rice), tetapi sebagian besar tetap mengandalkan pengembangan varietas unggul baru yang responsif terhadap pupuk anorganik. Dampak dari kebijakan ini adalah produktivitas padi di Thailand hanya 2,8 t/ha, jauh lebih rendah dibandingkan dengan di Indonesia yang telah mencapai 4,58 t/ha. Namun dengan luas areal tanam sekitar 10 juta ha dan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
242
jumlah penduduk hanya 68 juta, Thailand tetap menjadi eksportir beras di Asia. Bagi Indonesia, dengan luas areal tanam 11 juta ha dan jumlah penduduk tiga kali lipat Thailand, tentu sulit menerapkan pertanian padi organik absolut secara luas (Fagi dan Las 2007). Dewasa ini sekitar 90% areal pertanaman padi ditanami VUB dengan produktivitas tinggi (> 6 t/ha) yang membutuhkan dan responsif terhadap pupuk anorganik. Karena itu, pupuk anorganik tetap memegang peranan penting dalam perpadian nasional. Meskipun demikian, penggunaan bahan organik juga sangat diperlukan mengingat kandungan C-organik tanah di sebagin besar lahan sawah irigasi intensif sangat rendah. Agro-ekoteknologi, PTT, dan S1PT merefleksikan pertanian organik rasional dan memenuhi persyaratan sebagai teknologi yang bernuansa pertanian padi organik. Peningkatan Produksi Padi Penggunaan bahan organik melalui PTT di tingkat petani di 26 provinsi mampu meningkatkan hasil rata-rata 11 GKG/ ha (Suryana 2005). Luas areal panen padi sawah pada 26 provinsi adalah 10.318.207 ha (Badan Pusat Statistik 2007) sehingga produksi meningkat 10.318.207 ton GKG. Rekomendasi pemupukan spesifik lokasi untuk tanaman padi sawah tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 40/ Permentan / OT. 140 / 4 / 2007 sebagai perbaikan dari Keputusan Menteri Pertanian No. 0l / Kpts / SR. 130 / 1 / 2006. Penggunaan bahan organik/ pupuk organik akan menghemat pemakaian urea, SP36, dan KC1 masing-masing 2550 kg/ ha. Dengan demikian penerapan Permentan No 40/2007 secara nasional menghemat penggunaan pupuk kimia lebih dari 550.000 ton atau setara dengan Rp 1 triliun/ musim tanam.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
243
Peningkatan Ketahanan Pangan Di tingkat rumah tangga tani, melalui PTT yang mengikutsertakan bahan organik, hasil gabah di tingkat petani mampu meningkat rata-rata 1 ton GKG/ ha. Berdasarkan kenaikan produksi tersebut, rumah tangga petani sudah tercukupi kebutuhan pangannya khususnya beras, bahkan sebagian hasil padinya dapat dijual. Ketahanan pangan nasional. Meningkatnya produksi padi di tingkat rumah tangga petani merupakan prakondisi yang sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan di tingkat nasional maupun regional. Meningkatnya produksi padi di tingkat rumah tangga petani dengan harga yang terjangkau akan menguatkan ketahan pangan nasional. Impor beras dapat dikurangi sehingga menghemat devisa negara. Kedaulatan/ kemandirian pangan. Secara konseptual, kebutuhan pangan nasional dapat dipenuhi dari produksi domestik dan impor. Namun demikian, sebagai negara besar (penduduk dan luas wilayah yang tersebar), pemerintah telah bertekad untuk mandiri dalam hal pangan (Suryana 2007). Kemandirian pangan secara umum diukur oleh besarnya rasio impor terhadap produksi domestik. Makin rendah rasio maka negara mempunyai kedaulatan/ kemandirian pangan yang makin tinggi. Melalui PTT yang mengikutsertakan bahan organik, hasil rata-rata di tingkat petani mampu mencapai 5,8 t/ha. Dengan luas panen padi di Indonesia 11 juta ha maka produksi domestik mencapai 63,8 juta ton gabah atau setara dengan 36,4 juta ton beras. Jika rata- rata impor beras selama 5 tahun (2002-2006) sebesar 0,82 juta ton (Badan Pusat Statistik 2007) maka rasio impor dan produksi domestik adalah 0,023. Dari angka tersebut dapat dikatakan Indonesia sudah mandiri dalam pemenuhan pangan beras.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
244
Peningkatan Pendapatan Petani PTT dengan teknologi hemat benih, hemat pupuk kimia, hemat air, dan hemat pestisida akan menurunkan biaya produksi per satuan luas. Dengan menurunnya biaya produksi maka pendapatan petani akan meningkat. Dari hasil evaluasi di tingkat petani di 26 provinsi, melalui model PTT produktivitas padi meningkat ratarata 11 GKG/ha atau Rp 2 juta. Tambahan biaya untuk pembelian bahan organik (2 t/ha) dan aplikasinya sebesar Rp 1.060.000 sehingga pendapatan meningkat Rp 940.000/ ha dibanding menggunakan teknologi non PTT. Bahan organik merupakan komponen terpenting pembangunan kesuburan tanah. Bahan ini berasal dari limbah tanaman dan kotoran hewan dan saat ini kurang mendapat perhatian, padahal mempunyai multi manfaat bagi tanaman dan lingkungan hidup, hal ini sesuai firman Allah QS. Abasa[80]:26-27. ∩⊄∠∪ ${7ym $pκÏù $uΖ÷Kt7/Ρr'sù ∩⊄∉∪ $y)x© uÚö‘F{$# $uΖø)s)x© §ΝèO Artinya : “Kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, Lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu”. (Dep. Agama RI, , 2007 :585). ∩∈∪ tβθè=à2ù's? $yγ÷ΨÏΒuρ ßìÏ≈oΨtΒuρ Ö™ô∃ÏŠ $yγŠÏù öΝà6s9 3 $yγs)n=yz zΟ≈yè÷ΡF{$#uρ Artinya : “Dan dia Telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan”. (Dep.Agama RI, , 2007 :.267 ). Bahan organik harus dikembalikan ke dalam tanah untuk melestarikan alam dan kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, janganlah kita menyia-nyiakan bahan alami ini yang sering dikatagorikan sebagai sampah (Kasdi Pirngadi, 2008). Dari hasil riset diperoleh perbandingan dan gambaran adanya peluang untuk dilakukan, bahwa pengembangan sistem pupuk organik dapat meningkatkan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
245
pendapatan petani khususnya di daerah penelitian Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Bahasan Analisis Intuitif / Kasyf( H4 ) Pengaruh etos kerja islami terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim. Orang miskin patut bersyukur karena kekurangan harta, karena boleh jadi harta atau pendapatan yang banyak menyebakkan takabbur, menjadi sombong atau lalai dan meninggalkan ibadah pokok dan ibadah sunnat lainnya demikian pula cara seorang memperoleh rezeki apakah bersumber dari pendapatan yang halal dan baik, sebagaimana firman Allah, QS. Al-Baqarah[2]:168. …çμ¯ΡÎ) 4 Ç⎯≈sÜø‹¤±9$# ÏN≡uθäÜäz (#θãèÎ6®Ks? Ÿωuρ $Y7Íh‹sÛ Wξ≈n=ym ÇÚö‘F{$# ’Îû $£ϑÏΒ (#θè=ä. â¨$¨Ζ9$# $y㕃r'¯≈tƒ î⎦⎫Î7•Β Aρ߉tã öΝä3s9 Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” .(Depag RI, 2007 :25 ). Ayat tersebut memberikan perhatian kepada manusia, agar berhati-hati dalam memperoleh harta dan makanan, menghindari sumber yang dilarang oleh Allah SWT, bekerja sebagai seorang petani adalah pekerjaan mulia, sebagaimana Rasullulah SAW bersabda, yang artinya : “Tidak seorang pun memakan makanan yang lebih baik daripada makanan tani, makanan dari hasil kerja tangannya” (HR.Bukhari). Islam sangat menganjurkan kerja, Islam anti pengangguran dan tidak menyukai perbuatan meminta-minta atau menunggu pemberian orang lain. Islam sungguh membawa ajaran etos kerja yang tinggi. Fakta lapangan menunjukan bahwa kehidupan petani banyak dirisaukan oleh pihak pengelola pembangunan (pemerintah, swasta dan masyarakat) yang memandang petani dari sisi lahiriyah dengan segala
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
246
keterbatasan. Jika dicermati dan ditelusuri sisi kehidupan petani, sesungguhnya mereka memiliki kebahagian tersendiri, dan mempunyai alam dan lingkungan yang cukup disenangi yang menyebabkan mereka tetap konsisten pada profesinya, di sinilah letak keadilan Allah SWT dalam mengatur hambanya, keberadaan petani pada pekerjaannya merupakan rahmat untuk masyarakat lainnya, dengan demikian yang perlu direspon adalah keselamatan dunia dan akhirat.
6.1.6 Pengaruh Pengelolaan Tanaman Terpadu terhadap Kesjahteraan Keluarga Petani Muslim Hipotesis H5 Berdasarkan hasil pengujian koefisien jalur pada model kesejahteraan petani muslim. Pada Tabel 5.11 di mana koefien jalur dengan nilai 0,032, Critical Racio (CR) sebesar 0,511 dan nilai probabilitas 0,609 selanjutnya kesimpulan hasil pengujian signifikan, dengan uraian: H0 diterima jika CR ≤ nilai t tabel H0 ditolak dan Ha diterima jika CR > nilai t tabel Jadi 0,511 < 1,96 menunjukkan H0 diterima dan Ha ditolak (hipotesis awal ditolak) Menjelaskan hubungan
variabel pengelolaan terpadu terhadap variabel
kesejahteraan petani “tidak signifikan”. Pengelolaan tanaman terpadu mempunyai 8 indikator dengan masing-masing pilihan mayoritas dari responden sebagai berikut, untuk luas lahan, mayoritas pilihan “setuju” sebanyak 90 responden netral 56 responden, indikator air/ debit irigasi’mayoritas ‘setuju‘ sebanyak 109 responden. Untuk benih/ bibit mayoritas pilihan netral sebanyak 108 responden Indikator pupuk mayoritas pilihan ‘sangat setuju’sebanyak 109 responden, indikator agronomi/lingkungan mayoritas pilihan ‘setuju’ sebanyak 125 responden,
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
247
indikator ‘panen / pasca panen’ mayoritas pilihan ‘setuju’ 85 responden dan ‘netral’73 responden, indikator organisasi petani mayoritas plihan ‘setuju’ sebanyak 130 responden, dan indikator pengendalian hama terpadu mayoritas pilihan ‘setuju’ sebanyak 118 responden dari 8 indikator tersebut mengindikasikan variabel pengelolaan tanaman terpadu tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani muslim, mempunyai arti bahwa ke delapan indikator dari variabel pengelolaan tanaman terpadu, baru pada tahap “setuju”, para pelaku pengelola dibutuhakan keterpaduan antar indikator untuk mendorong efektifias dari fungsi masing-masing indikator, kebulatan (sinergitas) dari indikator tersebut menjadi kekuatan dari variabel pengelolaan tanaman terpadu, namun jika sinergitas dari indikator tersebut belum mampu membentuk satuan, maka pengaruh untuk merubah variabel lainnya (kesejahteraan petani muslim), maka hasilnya menjadi tidak signifikan. Kegagalan tersebut menjadi fenomena yang dapat dijadikan dasar para pengelola tanaman terpadu untuk melakukan evaluasi. Bahasan Kuantitatif (H5) Pengelolaan tanaman terpadu mempunyai beragam kendala, antara lain, rancangan musyawarah turun tanam selayak diketahui dan dilaksanakan oleh semua petani. Sistem yang digunakan untuk memastikan penyampaian informasi jadwal turun sawah adalah, melalui penerangan, biasanya disampaikan saat berjamaah di mesjid pada hari jum’at, minimal seminggu sebelum musyawarah, selama pertemuan hal yang menjadi bahasan adalah, jadwal tanam, pemberian air irigasi, gotong royong pemeliharaan saluran, jenis varietas, penggunaan pupuk, dan pengendalian hama padi dan lain-lainnya. Terpadu dimaksudkan semua komponen dapat dijalankan secara profesional dan proporsional agar tidak terjadi ketertinggalan syarat, karena
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
248
dapat berpengaruh buruk terhadap tanaman padi. Untuk itu tim pengendalian terpadu bekerja sungguh-sungguh dan melakukan monitoring pada setiap hari atau seminggu serta mengikuti perkembangan pertumbuhan tanaman padi. Penyuluh pertanian bekerja ekstra disiplin dan profesional dalam teknis pertanian, sedang yang berkaitan dengan pemantauan koordinasi, ditangani oleh pihak pemerintah setempat (Camat dan kepala Desa), hal yang
sangat sensitif di lapangan adalah adanya gejala
serangan hama,sehingga dilakukan pertemuan secara mendadak untuk pengendalian tanaman dari serangan hama., disimpulkan bahwa keterpaduan pengelolaan adalah adanya perhatian penuh dari pihak terkait, jika upaya yang direncanakan dapat dilakukan secara sempurna maka hasilnya pun dapat sempurna., dengan demikian etos kerja yang tinggi dalam pengelolaan tanaman terpadu dapat merubah tingkat kesejahteraan petani muslim di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Uraian kuantitatif pengelolaan tanaman terpadu, sejalan teori emprik (Purwanto, 2011), yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi lahan petani. Riset Sebelumnya (H5) Kendala dan Peluang Pengembangan Teknologi Padi Tanam Benih langsung (Hamdan Pane) Tersedianya varietas unggul berumur genjah, harga herbisida yang terjangkau petani, serta buruh tani yang langka dan mahal telah mendorong petani padi pada lahan irigasi di beberapa negara Asia beralih dari tanam pindah (tapin) ke tanam benih langsung (tabela). Di Indonesia, pengembangan padi tabela menghadapi berbagai masalah, antara lain ketersediaan varietas yang adaptif yang mampu berkecambah dalam kondisi anaerob, sistem perakaran dalam sehingga tahan rebah, serta mempunyai anakan terbatas tetapi produktif. Masalah gulma dan cara panen
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
249
juga merupakan hambatan dalam pengembangan padi tabela. Pada penanaman dengan cara tabur rata (broadcast seeding) atau sistem sonor, petani sangat enggan melakukan panen secara konvensional dengan sabit karena memerlukan tenaga kerja yang banyak. Karena itu, untuk mencapai efisiensi tenaga kerja dan hasil panen tinggi, petani perlu menggunakan herbisida yang efektif dan selektif serta mudah mendapatkan atau menyewa alat / mesin pemanen. Teknologi spesifik yang direkomendasikan untuk padi tabela perlu dievaluasi dan diperbaiki, selanjutnya diintroduksikan ke petani untuk menunjang usaha intensifikasi dan ekstensifikasi padi tabela di lapang. Usaha peningkatan produksi padi di Indonesia dilakukan pemerintah melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan dengan memperbaiki teknologi anjuran untuk meningkatkan produktivitas lahan, sedangkan ekstensifikasi ditujukan untuk memperluas areal produksi. Perluasan areal umumnya diarahkan ke lahan baru di luar Jawa serta lahan tidur atau meningkatkan indeks panen (IP) pada lahan yang mempunyai IP rendah. Pada sistem usaha tani padi intensif dengan tenaga kerja banyak tersedia dan murah, sistem tanam pindah (tapin) umum dilakukan petani. Namun, di daerah dengan tenaga kerja sukar dan mahal sementara harga mesin tanam pindah tidak terjangkau petani, sistem tanam benih langsung (tabela) dapat menjadi alternatif bagi petani. Kelangkaan tenaga kerja sering menyebabkan waktu tanam terlambat, sehingga petani terpaksa menanam bibit padi yang sudah tua sehingga hasil panen rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka budi daya padi tabela diintroduksikan. Tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan tenaga kerja yang terkonsentrasi pada waktu yang bersamaan seperti pengolahan tanah dan tanam, serta
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
250
untuk menghindari pembuatan dan pemeliharaan persemaian. Efisiensi tenaga kerja tersebut dapat menekan biaya tenaga kerja yang mahal serta mengejar masa tanam yang serempak dengan biaya relatif murah. Tabela bukanlah sistem tanam baru bagi petani, namun hanya merupakan perbaikan teknologi yang mereka terapkan. Naylor (1996) melaporkan bahwa di Indonesia sistem tabela baru mencakup sekitar 3,50% dari total areal padi, yaitu pada padi gogorancah dan padi gogo pada musim hujan. Di IRRI, De Datta (1985) telah melakukan percobaan sistem tabela secara terus-menerus pada 50 lokasi mulai tahun 1968 sampai 1984, dengan menanam enam varietas unggul baru dan pemupukan N 150 kg/ha pada musim kemarau (MK) dan 90 kg/ha pada musim hujan (MH), hasil rata-rata padi tabela dan tapin masing-masing 4,60 t/ha dan 4,80 t/ha. Hasil ini sebanding, yang berarti sistem tabela maupun tapin mempunyai prospek yang sama untuk diterapkan di lahan irigasi. Pada musim kemarau, IR42 dan IR36 yang ditanam dengan sistem tabela mampu memberikan hasil panen masing-masing 9,90 t/ha dan 7,80 t/ha. Di Taiwan, Chang dan De Datta (1974) melaporkan bahwa dengan pengelolaan yang baik, hasil padi tabela bisa 6−16% lebih tinggi dari padi tapin. Rata-rata curahan tenaga kerja untuk tanam padi tabela dan tapin masingmasing adalah 1,80 dan 25 hari kerja/ha, sedangkan curahan tenaga kerja untuk menyiang padi tabela dan tapin masing-masing 150 dan 450 jam kerja/ha (Naylor 1996). Selanjutnya Lo dan Cheong (1986) menambahkan bahwa sistem sonor memerlukan waktu tanam 4 jam kerja/ha, tanam dengan mesin 13 jam kerja/ha, dan sistem tapin 134 jam kerja/ha. Informasi ini menunjukkan bahwa sistem tabela benar-benar mampu menghemat curahan tenaga kerja dan menekan biaya produksi sehingga memberikan keuntungan bagi petani.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
251
Sentra produksi padi di Indonesia, khususnya di luar Jawa, areal lahan sawah irigasi yang semakin luas serta tersedianya varietas unggul berumur genjah dan teknologi pengendalian gulma mendorong petani untuk menanam padi dua sampai tiga kali setahun. Dalam sistem usaha tani padi intensif seperti itu, apabila tenaga kerja terbatas dan mahal maka teknologi padi tabela lebih sesuai untuk diadopsi oleh petani.
6.2 Kendala Pengembangan Padi Tabela 6.2.1 Pengolahan Tanah Pengolahan tanah pada sistem tapin sama dengan pengolahan tanah pada tabela. Namun, tabela menghendaki kondisi permukaan tanah yang rata agar air irigasi mudah didrainase. Pengolahan tanah dapat dilakukan secara kering maupun basah / melumpur. Pada pengolahan tanah secara kering, penanaman dilakukan dengan sistem tabela kering (dry seeding), sedangkan pada pengolahan tanah melumpur, benih ditanam dengan sistem tabela basah (wet seeding). Pengolahan tanah yang sempurna akan menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi perkecambahan benih padi sehingga pertumbuhannya lebih seragam. Namun, umumnya petani mengolah lahan secara borongan atau terburu-buru, sehingga kualitas pengolahan tanah kurang baik. Tanah masih berbongkah-bongkah dan tidak rata sehingga terdapat genangan air. Selain itu, rimpang dan biji gulma cepat bertunas dan tumbuh kembali untuk bersaing dengan tanaman.
6.2.2 Sistem Drainase Sistem tabela basah sangat sesuai diterapkan pada lahan sawah beririgasi teknis karena pemasukan dan pengeluaran air mudah diatur. Pada 7−10 hari pertama setelah benih ditabur, petakan harus didrainase agar air tidak menggenang (Moorthy
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
252
dan Dubey 1979) dan benih padi tidak mati / busuk. Karena tidak semua petakan bisa dibuat rata, umumnya petani membuat saluran cacing di dalam petakan untuk mengalirkan air yang tergenang. Sebenarnya genangan air diperlukan untuk mencegah berseraknya benih yang ditabur apabila hujan datang, atau untuk mencegah benih dimakan burung atau tikus. Genangan air juga berfungsi untuk menekan perkecambahan biji-biji gulma. Oleh karena itu, para pemulia diharapkan dapat menciptakan varietas padi yang toleran genangan (submergence) yang mampu berkecambah meskipun kondisi air tergenang (anaerobic condition).
6.2.3 Varietas/ Jenis Padi Tabela Hingga kini Indonesia belum mempunyai varietas padi yang khusus untuk tabela. Karakteristik padi tabela adalah mampu berkecambah dalam kondisi anaerob, perakaran dalam sehingga tidak mudah rebah, serta jumlah anakan sedikit tetapi mempunyai malai yang panjang dengan jumlah gabah bernas tinggi. Apabila tipe benih ini tersedia maka beberapa masalah dalam pengembangan usaha tani padi tabela dapat diatasi. Karakteristik lain yang diinginkan adalah dapat memperbaiki seedling anchorage, mengurangi kemampuan bertunas (anakan), umur lebih panjang dengan daun bendera yang lebih luas, serta malai besar dengan kapasitas sink yang lebih tinggi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa padi unggul tropis secara teoritis masih dapat diperbaiki dengan menghasilkan padi tipe baru (PTB) yang lebih produktif dan masa panen lebih lama. Peningkatan hasil diperkirakan dapat mencapai 25%, namun masih diperlukan penelitian fisiologis dan analisis terhadap sifat genetik padi yang tersedia (Dingkuhn et al. 1991; Vergara et al. 1991). Untuk sistem tabela, postur tanaman yang dikendalikan adalah tidak terlalu tinggi agar tidak mudah rebah.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
253
Gabah juga tidak mudah rontok sehingga kehilangan hasil rendah terutama bila panen dilakukan dengan menggunakan mesin.
6.2.4 Hama dan Penyakit Penanaman padi dengan sistem tabela memerlukan varietas yang tahan hama/ penyakit seperti sheat blight, busuk batang, tungro, wereng, dan penggerek batang. Ketahanan suatu varietas terhadap serangan hama / penyakit merupakan faktor pendukung keberhasilan usaha tani padi. Selain itu, pengendalian hama terpadu perlu dilakukan untuk menciptakan lingkungan tumbuh yang optimal bagi tanaman padi tabel
6.2.5 Panen Cara panen padi tabela juga menjadi salah satu masalah bagi petani karena mereka belum terbiasa. Pada sistem sonor misalnya, batang padi tumbuh berserakan, bukan merumpun sehingga sulit dipotong dengan sabit. Petani umumnya lebih menyukai panen padi tapin daripada padi tabela (Tabel 6.2). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila sistem tabela akan diintensifkan pengembangannya, khususnya di daerah-daerah yang sukar dan mahal tenaga kerja, maka mesin pemanen perlu tersedia di tingkat petani. Apabila mesin tidak tersedia, biaya panen akan tetap mahal sehingga efisiensi biaya produksi tidak tercapai. Kondisi petani yang secara tidak sadar bahwa terdapat terdapat rontokan padi dan terbuang di sawah. Jumlah rontokan padi pada tahapan pemanenan sekitar 9 % dan perontokan, sebesar 5 % (BPS,1988, BPS, 1996), kehilangan hasil panen akan lebih besar apabila menunda pemanenan dengan kehilanganhasil 2,57-3,12 %(Nugraha dkk 1990 a ).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
254
Tabel 6.2. Tanggapan petani terhadap pelaksanaan panen padi yang ditanam dengan sistem sonor, atabela dan tapin, KP Sukamandi MK 1992. Aktivitas Panen Sonor Atabela Sulit Pelaksanaan panen Agak mudah Kapasitas panen 1 2 (perbandingan) Luas panen dengan sabit 5 10 (100 m2/hari) Upah (Rp/ Kg Gabah) 30 25 Pilihan panen Tidak suka Agak suka Sumber : Gurning dan Pane (1996) dalam Pane, 2003
Tapin Mudah 3 10 20 Suka
6.3 Peluang Pengembangan Padi Tabela Budi daya padi tabela merupakan cara budi daya padi masa depan sebagai akibat tenaga kerja yang mahal dan harga herbisida yang terjangkau oleh petani. Pada budi daya tapin padi misalnya, diperlukan herbisida 2,4 D 1−1,50 l/ha dengan harga Rp 100.000–Rp 150.000/ha. Biaya penyemprotan sekitar Rp 50.000/ ha, sehingga biaya total penyiangan dengan herbisida mencapai Rp 150.000 Rp 200.000. Pada padi tabela, penyiangan dengan tangan memerlukan 20-40 hari kerja dan 15−25 hari kerja masing-masing untuk penyiangan pertama dan kedua. Apabila upah kerja satu hari Rp 10.000 dan pemakaian tenaga kerja hanya 50 orang, maka biaya penyiangan dengan tangan mencapai Rp 500.000. Hal inilah yang menyebabkan penyiangan dengan herbisida menjadi pilihan karena lebih murah dibanding penyiangan dengan tangan. Namun, pengetahuan petani tentang herbisida perlu ditingkatkan sehingga bisa memilih herbisida yang efektif sesuai dengan jenis gulma yang tumbuh di petakannya. De Datta dan Nantasomsaran (1991) dalam Pane, 2003, melaporkan bahwa padi tabela telah berkembang di Filipina, Malaysia, dan Thailand. Pengembangan tersebut ditunjang oleh tersedianya air irigasi dan varietas unggul berumur pendek, harga herbisida yang relatif murah, serta tenaga kerja yang langka dan mahal.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
255
Mansor et al. (1997) dalam Pane, 2003. melaporkan bahwa sebelum tahun 1980, petani di Malaysia masih banyak yang menanam padi dengan sistem tapin, tetapi pada tahun 1980−1990, ekstensifikasi tabela sistem sonor mulai dilakukan. Sejak tahun 1990 sampai sekarang, pengembangan tabela memasuki periode intensifikasi. Dengan demikian diperlukan waktu 10 tahun untuk mengintroduksikan dan mengembangkan budi daya padi tabela. 6.3.1 Pengolahan Tanah Dalam budi daya padi tabela, pelumpuran dan perataan permukaan tanah sangat
penting
untuk
memudahkan
pengelolaan
air
dan
meningkatkan
perkecambahan dan pertumbuhan benih. Bagian permukaan tanah yang lekuk akan mudah digenangi air, dan biasanya benih di tempat tersebut akan mati lemas (De Datta 1985) dalam Pane 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengolahan tanah tidak mempunyai interaksi dengan cara tanam padi tabela sistem sonor atau sistem larikan dengan tabela (Tabel 6.3). Namun, hasil padi cenderung lebih tinggi apabila tanah diolah melumpur. Hasil tertinggi (5,78 t/ ha) diperoleh pada padi yang ditanam dengan sistem tabela ditarik dari tanah diolah melumpur. Tabel 6.3. Pengaruh pengolahan tanah terhadap hasil padi tabela (t/ha), KP Kuningan MK 1992. Sistem tanaam Cara Pengolahan Tanah Ditarik dalam Sistem sonor Rata-rata barisan Diolah kering 5,40 5,24 5,32 Diolah melumpur 5,78 5,42 5,60 Diolah melumpur dan digenangi selama 5 HBT 5,50 5,53 5,51 Rata-rata 5,56 5,40 HBT = Hari Sebelum Tanam Sumber : Pane dan Fagi (1993)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
256
Untuk mendapatkan perkecambahan benih yang rata dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik, Washio (1992) menyarankan agar bongkahan tanah dengan diameter 2 cm tidak melebihi 40%. Kualitas pengolahan tanah mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman. Dari hasil riset diperoleh perbandingan dan gambaran adanya peluang untuk dilakukan, bahwa pengembangan sistem peluang teknologi padi tanam benih langsung dapat meningkatkan kesejahteraan petani khususnya di daerah penelitian Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan.
6.3.2 Bahasan Analisis Kualitatif Syar’ie (H5) Dari
uraian dan analisis hipotesis variabel pengelolaan tanam terpadu
terhadap struktur nilai produksi, hasil analisisnya tidak berpengaruh signifikan, dan merupakan jawaban terhadap rumusan masalah (sub.bab 1.2 point 5) kondisi petani yang syarat dengan beban ekonomi yang melilitnya dan belum mampunya petani melakukan pengelolaan tanaman secara terpadu, mereka membutuhkan bimbingan seiring dengan perkembangan teknologi pertanian yang semakin maju dan cepat, kemampuan petani masih sebatas pengetahun dan pengalaman yang turun temurun sebagai warisan dari orang tua terdahulu, transformasi pengetahuan dan keterampilan untuk menyesuaikan perkembangan teknologi pengelolaan tanaman terpadu, itu memerlukan waktu, sehingga, petani sering memilih cara yang diketahuinya saja, ajakan dari penyuluh pertanian menempuh cara terbaru dalam pengelolaan tanaman terpadu sering diabaikan oleh petani tradisional. Dengan demikian para pembina pengelola tanaman terpadu bekerja ekstra untuk memenuhi target yang direncanakan, dampak ketertinggalan sumberdaya manusia akan menuai produksi yang tidak maksimal. Dengan demikian kesejahteraan pada tingkat usaha tani belum
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
257
menggembirakan dalam ukuran belum layak. Gambaran kondisi umum
petani
adalah sebuah tantangan, pada era pembangunan dewasa ini. Pada sisi lain tanaman pangan adalah komoditi strategis yang berpengaruh terhadap kestabilan dan ketahanan nasional, dengan demikian peran kesejahteraan petani adalah prioritas. Kesejahteraan petani saat ini masih dalam impian, Allah SWT adalah pencipta manusia dan alam semesta. Dialah yang memberikan karunia kepada para hambaNya, Allah berfirman QS.An-Nahl [16]:97 ( Zπt6ÍhŠsÛ Zο4θu‹ym …çμ¨ΖtÍ‹ósãΖn=sù Ö⎯ÏΒ÷σãΒ uθèδuρ 4©s\Ρé& ÷ρr& @Ÿ2sŒ ⎯ÏiΒ $[sÎ=≈|¹ Ÿ≅Ïϑtã ô⎯tΒ ∩®∠∪ tβθè=yϑ÷ètƒ (#θçΡ$Ÿ2 $tΒ Ç⎯|¡ômr'Î/ Νèδtô_r& óΟßγ¨ΨtƒÌ“ôfuΖs9uρ Artinya”Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan. (Depag. RI, 2007:.278). Upaya mensejahterakan petani melalui pengelolaan lahan sawah, adalah hal wajar, karena Allah SWT, telah menjanjikan-Nya, tugas manusia (petani) adalah bekerja optimal, dan bersungguh-sungguh, jika usaha telah dilakukan dengan syaratsyaratnya, maka bertawakkalah sebagaimana firman Allah, QS.Ali Imran [3]:159 ∩⊇∈®∪ t⎦,Î#Ïj.uθtGßϑø9$# =Ïtä† ©!$# ¨βÎ) 4 «!$# ’n?tã ö≅©.uθtGsù |MøΒz•tã (#sŒÎ*sù Artinya : Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang bertawakkal kepada-Nya. .(Depag RI, 2007:.71) Demikian pula kesejahteraan yang diinginkaan, adalah hal wajar, petani muslim khususnya, selayaknya hidup cukup, dan dapat menjalankan ibadah dengan sempurna, karena Allah SWT menjamin rezeki hambaNya, hingga akhir hayatnya. Tugas hamba adalah bekerja, maka Allah akan penuhi rezekinya.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
258
6.3.3 Bahasan analisis Intuitif / Syar’ie (H5) Berdasar dari hasil analisis hipotesis dan rumusan masalah, diperoleh bahwa Variabel pengelolaan tanaman terpadu terhadapn kesejahteraan petani muslim tidak berpengaruh signifikan, kondisinya adalah bahwa, petani didalam melakukan operasional pengelolaan tanaman terpadu adalah langkah untuk mendapatkan nilai kerja yang optimal dengan memperoleh perubahan yang dapat mendorong tingkat pendapatan petani dan mengangkat kesejahteraannya dari sisi materi. Upaya optimal haruslah dilakukan, karena tanpa karya maka perubahan tidak akan terjadi, usaha memerlukan kesabaran, sedang keuletan butuh ketekunan, bekerja keras adalah jalannya keberhasilan dan setiap yang bersungguh-sungguh akan mendapatkan yang diusahakannya. Pengelolaan tanaman terpadu adalah jalan menuju kesejahteran, sebagaimana
cita-cita dan harapan seorang atau kelompok tani, namun setiap
perjuangan terkadang dihadang ketidak sabaran sehingga dapat menimbulkan keputus asaan, ini adalah hal yang sangat sensitif yang harus dicegah dan dikendalikan dari awal, sebagaimana firman Allah SWT QS. Az-Zumar[39]:53 ãÏøótƒ ©!$# ¨βÎ) 4 «!$# ÏπuΗ÷q§‘ ⎯ÏΒ (#θäÜuΖø)s? Ÿω öΝÎγÅ¡àΡr& #’n?tã (#θèùuó r& t⎦⎪Ï%©!$# y“ÏŠ$t7Ïè≈tƒ ö≅è% * ∩∈⊂∪ ãΛ⎧Ïm§9$# â‘θàtóø9$# uθèδ …çμ¯ΡÎ) 4 $·è‹ÏΗsd z>θçΡ—%!$# Artinya” Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Depag RI, 2007:462). Rasulullah SAW, bersabda dalam sebuah hadis “ Jangan sekali-kali seorang mati tanpa berprasangka baik kepada Allah “Beliau juga bersabda dalam hadis lainnya”Allah SWt, berfirman yang artinya : “Aku berbuat sebagaimana sangkaan hamba-Ku,Biarkan ia berprasangka sesuatu tentang aku”
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
259
Qur’an dan Hadis tersebut diatas memberikan petunjuk, kepada manusia untuk tidak berputus asa terhadap rahmat Allah, dengan demikian tidak ada kata berhenti atau putus asa terhadap pekerjaan pengelolaan tanaman terpadu, hingga menghasilkan yang terbaik. Dalam Islam tidak dikenal putus harapan, apalagi putus asa, dosa bagi orang putus asa kepada Allahu rabbi.
6.3.4 Struktur Nilai Produksi terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim (H6 ) Berdasar dari hasil analisi pengujian koefisien jalur pada model kesejahteraan penai muslim (Tabel 5.11) dimana koefisien jalur 0,266, Critical Racio (CR) sebesar 3,630, dan Probability 0,000 (sangat kecil) dengan hasil uji sebagai berikut: H0 diterima jika CR ≤ nilai t tabel H0 tolak ,dan Ha diterima jika CR > nilai t tabel , 3,630 > 1,69 ( t tabel) artinya H0 ditolak dan H1 diterima (Berpengaruh Signifikan).
Struktur nilai produksi
mempunyai
3 indikator masing-masing
responden sebagai berikut : tanaman padi, mayoritas pilihan “netral” sebanyak 105 responden “setuju” 59 responden, indikator Tanaman palawija mayoritas ”tidak setuju” 104 responden, dan 66 responden memilih “netral”, sedang indikator tumpang sari mayoritas “netral” sebanyak 113 responden, memilih “setuju” 57 responden. Bahasan Analisis Kuantitaf (H6) Struktur adalah susunan yang terdapat pada suatu sistem dan menggambarkan karakter dan cirinya sehingga mudah diketahui, setiap struktur mempunyai nilai sesuai tingkatannya, baik yang terbentuk secara alami maupun yang terstruktur melalui rancangan teknis. Struktur nilai produksi dalam penelitian ini adalah struktur
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
260
pembagian lahan sawah, masing-masing sawah beririgasi teknis, lahan sawah beririgasi semi teknis, lahan sawah beririgasi sederhana. Perbedaan dari masingmasing kelas sawah adalah sistem pemberian air, irigasi teknis teratur dan terukur, Semi teknis pemberian dapat diatur dan sebagian jaringan dapat diukur, sedang irigasi sederhana baru tahap penyampaian air irigasi ke petak sawah (pengaturan dan pengukuran belum dilakukan). Perbedaan struktur irigasi tersebut berpengaruh terhadap nilai produksinya, tipe jaringan irigasi bukanlah satu-satunya faktor penentu terhadap nilai produksi, namun yang paling menentukan adalah sistem pengelolaannya. Pelaku / pemeran dalam pengelolaan adalah petani, petugas irigasi, penyuluh pertanian lapangan. Keberhasilan menuai produksi yang layak sangat tergantung dari kesungguhan petaninya. Oleh karena itu petani tersebut harus segera diberi pengetahuan dan keterampilan bercocok tanam yang lebih maju, agar sistem pengelolaan tanaman terpadu dapat menuai hasil yang menggembirakan. Perbedaan kelas lahan sawah bagi masyarakat, dan pemerintah adalah juga perbedaan pendapatan serta besarnya nilai pajak. Karena itu status struktur sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan petani. Nilai kesejahteraan petani umumnya diukur dari besarnya pendapatan atau penerimaan setiap musim tanam. Hal tersebut sejalan teori pengaturan dan pengukuran air irigasi tersebut diatur melalui jarigan dan bangunan irigasi (Erman, 2007). Riset Sebelumnya (H6) Struktur nilai produksi yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah susunan suatu sistem yang teratur yang mempunyai karakter atau ciri yang memudahkan untuk diketahui. Dalam hal ini struktur irigasi terdiri dari irigasi teknis, irigasi semi
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
261
teknis dan irigasi sederhana. Penelitian
terdahulu telah menunjukkan adanya
perbedaan nilai produksi dari masing-masing tingkatan tipe irigasi, data perbedaan dapat dilihat dari data hasil pengamatan dan pelaporan dari instansi yang berkompoten (Dinas Pengairan dan Sumber Daya Air, dan Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Luwu ) data tersebut sebagai bukti adanya perbedaan produksi dari jenis irigasi, seperti terlihat pada Tabel 6.4. Tabel 6.4. Data Luas dan Produksi/t/ha, irigasi teknis, Semi teknis dan Irigasi Sederhana No
Tahun
Irigasi Teknis(Ha)
1. 2. 3. Total Produksi/ton
2008 2007 2006 38.991
12.111 12.404 14.476 20.175 6,1 t/ha
Irigasi Semi Teknis(Ha) 7.877 7.803 4.495 20.175 4,5 t/ha
Irigasi Sederhana(Ha) 6.980 6.765 10.585 24.330 3,5 t/ha
(Sumber Data:Luwu Dalam Angka,Bappeda Kab. Luwu, 2009) Pengamatan dari petugas Dinas Pengairan Kabupaten Luwu, menunjukkan bahwa adanya perbedaan produksi rata-rata antara irigasi teknis, semi teknis dan irigasin sederhana, dalam tiga tahun. Bahasan Analisis Kualitatif Syar’ie (H6) Dari uraian dan analisis hipotesis struktur niali produksi terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim, hasil analisis menunjukkan
berpengaruh
signifikan, dan merupakan jawaban terhadap rumusan masalah (sub. bab 1.2 point 6 ) ,lahan sawah yang exis pada daerah penelitian terdiri dari lahan sawah beririgasi teknis,lahan sawah beririgasi semi teknis dan lahan sawah beririgasi sederhana dan setiap tipe lahan sawah mempunyai nilai produksi yang berbeda-beda, dengan demikian nilai produksi akan dtentukan oleh sistem pengelolaannya, jika dikelola dengan cara profesional maka akan memberikan nilai produksi yang tinggi pula. Struktur lahan sawah adalah potensi yang membuka peluang untuk menjadi sumber
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
262
lahan kehidupan
menuju ketingkat kesejahteraan keluarga petani. Sebagaimana
firman Allah SWT, QS.An-Naba [78]:6$uΖù=yèy_uρ ∩∇∪ %[`≡uρø—r& ö/ä3≈oΨø)n=yzuρ ∩∠∪ #YŠ$s?÷ρr& tΑ$t7Ågø:$#uρ ∩∉∪ #Y‰≈yγÏΒ uÚö‘F{$# È≅yèøgwΥ óΟs9r& öΝä3s%öθsù $uΖøŠt⊥t/uρ ∩⊇⊇∪ $V©$yètΒ u‘$pκ¨]9$# $uΖù=yèy_uρ ∩⊇⊃∪ $U™$t7Ï9 Ÿ≅ø‹©9$# $uΖù=yèy_uρ ∩®∪ $Y?$t7ß™ ö/ä3tΒöθtΡ ∩⊇⊆∪ %[`$¯gwR [™!$tΒ ÏN≡uÅÇ÷èßϑø9$# z⎯ÏΒ $uΖø9t“Ρr&uρ ∩⊇⊂∪ %[`$¨δuρ %[`#uÅ $uΖù=yèy_uρ ∩⊇⊄∪ #YŠ#y‰Ï© $Yèö7y™ ∩⊇∈∪ $Y?$t7tΡuρ ${7ym ⎯ÏμÎ/ ylÌ÷‚ãΖÏj9 . 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Bukankah kami Telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, Dan gunung-gunung sebagai pasak?, Dan kami jadikan kamu berpasang-pasangan, Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat, Dan kami jadikan malam sebagai pakaian Dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, Dan kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, Dan kami jadikan Pelita yang amat terang (matahari), Dan kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, Supaya kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuhtumbuhan, (Depag,RI, 2007 :582).
Ketersedian lahan sesungguh adalah sumber rezeki bagi manusia yang telah disediakan oleh Allah SWT, sebagaiman sabda Rasulullah SAW, yang artinya : “Barang siapa yang menghidupkan lahan mati, maka lahan itu untuk dia. (HR.Dawud dan Aththusi). Pada Hadis lain Rasulullah SAW, bersabda, Yang artinya; Allah memberi rezeki kepada hambanya sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya serta ambisinya (HR.Aththusi). Ayat dan hadis tersebut memberikan motivasi kepada umat manusia agar bekerja dan berusaha untuk mendapatkan rezeki yang halal dan baik yang akan membangun kesejahteraan yang syar’ie, sejalan dengan itu maka petani yang bersangkutan agar segera melakukan perubahan, melalui usaha dan kerja kerasnya untuk mengelola lahan sawah lebih produktif sebagai langkah menuju ke perubahan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
263
yang lebih sejahtera, petani tidak boleh miskin, karena kemiskinan mendekat kekufuran, Nauzubillah. Analisis Intuitif : Struktur Nilai produksi terhadap Kesejahteraan Petani Muslim (H6) Bertolak dari firman Allah QS. At- Thalaaq [65]:3 ∩⊂∪ #Y‘ô‰s% &™ó©x« Èe≅ä3Ï9 ª!$# Ÿ≅yèy_ ô‰s% 4 ⎯ÍνÌøΒr& àÎ=≈t/ ©!$# ¨βÎ) Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” .(Depag RI, 2007 : 558). Berkaitan dengan nilai produksi dan kesejahteraan petani muslim, dimana Rasullah SAW bersabda; yang artinya, “Sesungguhnya Ruhul Qudus (Malaikat Jibril) membisikkan dalam benakku bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itu hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila datangnya rezeki itu terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada disisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya” (HR.Abudzar dan Al-Hakim). Ayat dan Hadis tesebut semakin membangun keyakinan bahwa usaha dilakukan sunggug-sungguh, dengan mensyukuri rezeki dari Allah, melalui kerja yang profesional, bahwa usaha adalah jalan yang ditunjukkan Allah SWT, dan dipelihara, sehingga pekerjaan yang dilaksanakan lebih berkualitas, mendorong ketertarikan pihak lain (pihak pemanfaat atau pihak pengguna), yang mengantarkan usaha (petani) menjadi berkembang dan diminati oleh konsumen. Rangkaian usaha ini pada hilirnya mewujudkan kesejahteraan petani. Secara teknis, bahwa lahan sawah irigasi teknis, sawah irigasi semi teknis, lahan irigasi sederhana, memiliki persamaan dan perbedaan, persamaannya ketiga irigasi tersebut masing memilki sumber air yang cukup, tingkat kesuburan tanah sama (di Kabupaten Luwu), dan perbedaanya adalah sistem pengaturan dan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
264
pengukuran debit kebutuhan air, irigasi teknis mengatur air irigasi secara sempurna dengan sistem pengaturan distribusi air dan pengukuran debit air sesuai kebutuhannya. Sedang irigasi semi teknis, baru pada sistem pengaturan distribusi dan irigasi sederhana baru pada tahap penyampaian air ke petak sawah tanpa pengukuran dan pengaturan. Perbedaan sistem irigasi tersebut juga terlihat dari nilai produksinya.Kelangsungan proses tersebut hingga lahan beririgasi berproduksi sangat ditentukan oleh manusianya sebagai pengguna dan pelaku, faktor produksi.
6.3.5 Pandangan Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang Pengaruh Etos Kerja dan Pengelolaan Tanaman Terpadu Islami terhadap Struktur Nilai Produksi dan Kesejahteraan Petani Muslim, dengan bahasan QS. Ar-Raad [13]:11,QS.An-Najm [53]:39 dan QS.Al-Bayyinah[95]:5 dan As-Sunnah. Bertolak dari masalah kehidupan petani yang dipandang dari sisi kelayakan hidupi (analisis konvensional), banyak analisis masih meragukan kemampuan petani, baik pemenuhan produksi kebutuhan sendiri maupun produksi untuk konsumsi masyarakat umum, analisis tersebut menggunakan fakta dan data dari sumber yang dapat dipercaya. Keraguan tersebut berimplikasi terhadap kinerja dari berbagai pihak utamanya para pengelola pembangunan untuk melakukan langkah strategis dalam penanganan ancaman kekurangan pangan yang mungkin bisa terjadi. Diakui
bahwa
telah
banyak
program
pemerintah
yang
bertujuan
meningkatkan produksi tanaman pangan, di Sulawesi Selatan sejak 1960 an dimulai dengan melaksanakan gerakan peningkatan produksi padi melalui Demonstrasi Massal Swa Sembada Bahan Makanan (Dema SSBM), dilakukan dan diprkarsai pemerintah daerah Sulawesi Selatan saat itu,dan tahun-selanjutnya bermunculan program yang bertujuan sama,yaitu meningkatkan produksi tanaman pangan, antara lain, GRATEKS (gerakan Peningkatan Produksi & ekspor Komoditi), SUPRA
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
265
INSUS, SUTPA (Sistem Usaha Tani berbasis Padi), dan lain-lain program-program pemerintah yang tujuannya meningkatkan produksi serta peningkatan pendatan petani. Sampai saat ini, masyarakat dan pemerintah senantiasa mengembangkan teknologi pertanian agar dapat mendorong percepatan pembangunan petanian khususnya tanaman pangan dan mengantarkan petani menjadi sejahtera. Oleh karena itu bahasan pokok setelah analisis pengaruh etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu yang islami terhadap kesejahteran petani muslim, dalam hal ini analisis pandangan al-Qur’an dan as-Sunnah terhadap etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu sebagai berikut : Dasar QS.Ar-Raad [13]:11. Artinya, Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Depag RI, 2007 : 250) Memahami maksud ayat tersebut, bahwa Allah SWT memberikan peluang yang banyak kepada hambanya untuk bekerja dan berusaha secara optimal dengan memanfaatkan pontensi yang ada pada seorang atau kelompok, usaha petani untuk merubah keadaannya terlihat pada setiap musim tanam, dimana produksi panen kadang meningkat dan terkadang menurun, fluktuasi produksi ditentukan oleh kesungguhan petani dalam bekerja, jika petani pada musim tanam tertentu produksi meningkat, itu menunjukkan adanya kesungguhan kerja dari petani itu sendiri, kesungguhan dimaksud adalah orang yang bekerja disertai adanya unsur keikhlasan dan kesabaran, dan kesyukuran, ikhlas dalam berjuang mencari kehidupan untuk keluarga, isteri dan anak suatu nilai sabilillah sebagaimana Hadis Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Allah mencintai yang berkarya, Dan barang siapa bekerja keras untuk keluarganya maka ia seperti pejuang di jalan Allah Azza WA JALLA” (HR. Ahmad), Keikhlasan bekerja akan menggeser nilai riya’ yang mungkin muncul dari seorang petani sehingga dapat mengganggu prestasi yang akan dicapainya,
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
266
pada sisi lain petani yang bersungguh-sungguh disertai kesabaran, karena tidak menutup kemungkinan dalam perjalanannya mengelola tanaman, muncul rasa putus asa, rasa tidak senang dengan lingkungan dan dampaknya sehingga dapat menurunkan semangat kerja dan berdampak pada turunnya produksi, sifat sabar adalah ahklak mulia keran mengantarkan seorang bersama dengan Allah, sebagaimana firman Allah QS.Al-Baqarah[2]:153 ∩⊇∈⊂∪ t⎦⎪ÎÉ9≈¢Á9$# yìtΒ ©!$# ¨βÎ) 4 Íο4θn=¢Á9$#uρ Îö9¢Á9$$Î/ (#θãΨ‹ÏètGó™$# (#θãΖtΒ#u™ z⎯ƒÏ%©!$# $y㕃r'¯≈tƒ Artinya,. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. ada pula yang mengartikan: Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. .(Depag RI, 2007 :23 ). Lahan sawah adalah jalur rezeki yang diberikan dari Allah SWT dan ke kepada-Nya, Dia menyediakan air (Hujan, air tanah, air sungai), lalu Dia tumbuhkan tanaman, membungakan, dan membuahkan) dan kemudian petani panen, hasil inilah yang harus dan patut disyukuri, sebagai wujud syukur terhadap kepemilikan lahan adalah melakukan pemeliharan sawah secara rutin, mengikuti anjuran penyuluh selaku pemilik ilmu pertanian sehingga lahan yang sempit pun dapat lebih produktif, dengan intensifikasi lahan maka indeks Panen (IP) lebih meningkat, kemudian mengeluarkan zakat pertanian (5%) setiap panen (cukup nisab). Etos kerja yang
Islami
petani, sesungguhnya dapat diciptakan melalui
membangun kebiasaan mengelola tanaman secara terpadu dan Islami dan dimulai dari generasi muda petani, membuat
demplot
(lahan
percontohan),
dan
membinmbing secara kontinyu, didalam proses pembinaan baik petani maupun penyuluh pertanian dan pemerintah setempat keduanya harus bersabar menempuh
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
267
proses pembinaan, usaha ini tidak akan sia-sia, sebagaimana firman Allah SWT QS.Hud [11]:115 sebagai berikut: ∩⊇⊇∈∪ t⎦⎫ÏΖÅ¡ósßϑø9$# tô_r& ßì‹ÅÒムŸω ©!$# ¨βÎ*sù ÷É9ô¹$#uρ Dan bersabarlah, Karena Sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan. (Depag. RI, 2007 :. 234). Upaya untuk perubahan akan berjalan secara bertahap karena diperlukan kebiasa, karena untuk merubah kebiasaan yang selama ini, dibutuhkan kebiasaan pula yang dapat merubahnya. Dengan demikian akan tercipta perubahan sebagaiman Allah SWT menjajikannya QS.Ar-Raad[13];11. Kata kunci: Berbuat, sabar, ikhlas, sholat.
6.3.6 Pandangan Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang pengaruh etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu Islami terhadap struktur nilai produksi dan kesejahteraan petani muslim ,dengan Bahasan QS. Al-Jum’ah [162] : 10, QS.Al-Baqarah [2]:11-12 QS.AlMama’idah [5] : 2 dan As-Sunnah. Perintah bekerja, sebagaimana firman Allah, QS.Al-Jum’uah [62] : 10. Artinya, ”Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung (Depag. RI, , 2007 :554). Sejalan dengan uapaya untuk merubah kondisi tingkat kesejahteraan petani, maka yang tepat adalah hanya dengan bekerja keras baik individu maupun kelompok akan membuka jalan ke arah perubahan, keinginan untuk maju adalah perjuangan, menjauhi kemiskinan juga mengetahui kekufuran, karena itu jalan terbaik adalah bekerja, mulailah pekerjaan itu dengan niat suci karena Allah semata, sesunngguhnya perbuatan itu, tergantung niatnya (hadis Rasul), jika diniatkan merubah kehidupan lebih baik maka Allah SWT akan membalasnya, sebagaimana Firman-Nya QS.AlHajj[22]:50
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
268
∩∈⊃∪ ÒΟƒÌx. ×−ø—Í‘uρ ×οtÏøó¨Β Μçλm; ÏM≈ysÎ=≈¢Á9$# (#θè=Ïϑtãuρ (#θãΖtΒ#u™ š⎥⎪Ï%©!$$sù Artinya,.” Maka orang-orang yeang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia”. (Depag RI, 2007 :338). Perbuatan sholeh selalu mendapat respon dari berbagai pihak, karena mempunyai nilai manfaat baik terhadap diri seorang maupun terhadap orng lain dan bekerja adalah sebuah proses sehingga dibutuhkan waktu dan kesabaran, dua faktor tersebut merupakan fungsi yang dapat mempengaruhi seorang atau kelompok, penggunaan waktu haruslah terencana dan kesabaran adalah kekuatan pengendalian diri agar tidak menimbulkan problem baru yang mungkin dapat memperpanjang waktu dari target semula. Oleh karena itu diperlukan ilmu dan pengetahuan dalam melakukan kegiatan dan proses, sebagaimana firman Allah SWT. QS.Al-Israa [17] : 36.
tβ%x. y7Íׯ≈s9'ρé& ‘≅ä. yŠ#xσàø9$#uρ u|Çt7ø9$#uρ yìôϑ¡¡9$# ¨βÎ) 4 íΟù=Ïæ ⎯ÏμÎ/ y7s9 }§øŠs9 $tΒ ß#ø)s? Ÿωuρ ∩⊂∉∪ Zωθä↔ó¡tΒ çμ÷Ψtã Artinya, “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (Depag. RI, 2007 :285). Ini membuktikan sungguh Allah mengaturkan hambanya perangkat kerja yang
sistematis dan terencana, sehingga dari awal diperingatkan untuk tidak
mengikuti apa yang tidak punya pengetahuan, kesalahan yang sering terjadi pada masyarakat tani adalah melakukan pekerjaan yang belum diketahui dengan baik, sehingga sering berakhir dengan kegagalan produksi atau kegagalan panen. Tanaman pangan adalah tanaman yang dikerjakan oleh banyak orang, demikian pula jaringan irigasi merupakan hamparan yang luas dan dimiliki serta dikerjakan juga oleh banyak orang, karena itu sistem kerjanya adalah kekompakan dan persatuan dan kerja sama,
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
269
tanpa ini sulit sebuah irigasi untuk berhasil baik, lagi-lagi Allah SWT mengingatkan manusia. Sebagaimana firman Allah QS.Al-Maa’iadah[5]:2, ∩⊄∪ ( ©!$# (#θà)¨?$#uρ 4 Èβ≡uρô‰ãèø9$#uρ ÉΟøOM}$# ’n?tã (#θçΡuρ$yès? Ÿωuρ ( 3“uθø)−G9$#uρ ÎhÉ9ø9$# ’n?tã (#θçΡuρ$yès?uρ Artinya. ”Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, .(Depag RI, 2007 :106). Kerjasama dalam pengelolaan lahan sawah beririgasi, adalah salah satu kunci keberhasilan
dan
merupakan
langkah
menuju
ke
perubahan
dan
untuk
mempertahandan melestarikan kerjasama antar petani dapat dibangun dengan memperkuat silalahturrahmi, sebagaimana sabda Raulullah SAW, artinya: “Siapa yang ingin diperluas rezekinya dan diperpanjang usianya, maka hendaklah dia...” (HR.Bukhari dan Muslim,melalui Anas bin Malik), dengan demikian dibutuhkan wadah organisasi agar terjalin hubungan silaturrahmi.
6.3.7 Pandangan Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang pengaruh etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu Islami terhadap struktur nilai produksi dan kesejahteraan petani muslim. Dengan bahasan QS. Al-Ba qarah [2]:11-12, QS.Zukhruf [43]:11, QS. AlQaaf [50]:9, QS.Imran [3] : 19 dan As-Sunnah. Pengelolaan lahan sawah beririgasi selain kerja sama juga memerlukan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan para pengelola dan petani, ini dimaksudkan agar perkembangan pertanian maju dapat diikuti oleh petani di daerah, namun petani perlu mengetahui teknologi berbasis konvensional, artinya sasaran utama adalah bagaimana memperoleh produksi setingginya, walau terjadi kerusakan lingkungan alam sekitarnya, sebagaimana yang terjadi saat ini, yaitu penggunaan pupuk kimia dan racun insektisida dan pestisida, yang memusnakan hama termasuk hama tak bersalah
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
270
(kelompok Fredator), dampak penggunaan pupuk kimia dan obat pemberantas hama meyebabkan mutu fisik dan kimiawi tanah menurun yang oleh orang awam sering disebut sebagai gejala tanah menjadi ‘sakit” atau kelelahan (land fatigue), (Siswanto,2006). Kondisi tanah yang demikian mengakibatkan popolasi biota tanah yang berpengaruh terhadap fiksasi nitrogen dan kelarutan penggunaan pupuk dan air, serta tanaman peka cekaman kekeringan. Temuan rekayasa bioteknologi merupakan kebanggaan atas temuanya dan memahami sebagai pelopor di jalan kebaikan untuk masayarakat. Sejalan dengan hal tersebut Allah SWT. telah mengingatkan manusia sebagaimana dalam firmannya dalam QS. Al-Baqarah
[2] :11-12 :
ãΝèδ öΝßγ¯ΡÎ) Iωr& ∩⊇⊇∪ šχθßsÎ=óÁãΒ ß⎯øtwΥ $yϑ¯ΡÎ) (#þθä9$s% ÇÚö‘F{$# ’Îû (#ρ߉šøè? Ÿω öΝßγs9 Ÿ≅ŠÏ% #sŒÎ)uρ ∩⊇⊄∪ tβρáãèô±o„ ω ⎯Å3≈s9uρ tβρ߉šøßϑø9$# Artinya “Dan bila dikatakan kepada mereka:" Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[24]". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan, Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” (Depag RI, 2007 :3). Tanaman padi adalah tanaman butuh air, tanpa adanya air tanaman tersebut mati, karena itu rancangan irigasi dari awal perencanaannya adalah mengetahui adanya ketersedian air dan merupakan syarat tumbuh, pemgelola tanaman terpadu hanya mampu memanfaatkan air yang tersedia, manusia tidak mampu mengadakan air apalagi menyediakan, sebagaimana firman Allah SWT, QS. Qaaf [50] : 9 : ∩®∪ ωŠÅÁptø:$# ¡=ymuρ ;M≈¨Ζy_ ⎯ÏμÎ/ $uΖ÷Gu;/Ρr'sù %Z.t≈t6•Β [™!$tΒ Ï™!$yϑ¡¡9$# z⎯ÏΒ $uΖø9¨“tΡuρ Artinya : Dan kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, (Depag. RI, 2007 :518).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
271
Pengaturan dan pengukuran penggunaan air pada sistem irigasi dimaksudkan untuk memberikan air ke tanaman padi menurut kebutuhan tanaman, sebagaimana Allah SWT, berfirman QS. Azkhruf [43]:11 : šχθã_tøƒéB y7Ï9≡x‹x. 4 $\Gø‹¨Β Zοt$ù#t/ ⎯ÏμÎ/ $tΡ÷|³Ρr'sù 9‘y‰s)Î/ L™!$tΒ Ï™!$yϑ¡¡9$# š∅ÏΒ tΑ¨“tΡ “Ï%©!$#uρ ∩⊇⊇∪ Artinya,. “ Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti Itulah kamu akan dikrseluarkan (dari dalam kubur)”. (Depag RI, 2007 :.490). Memberikan gambaran bahwa penggunaan air jaganlah boros, karena air yang banyak atau lebih bukan jaminan untuk meningkatkan produksi, karena itu dibutuhkan pengukuran pemberian pada tanaman. Ayat-ayat tesebut diatas member keyakinan bahwa sungguh Allah SWT, dalam penciptaannya tiada yang sia-sia, selain menciptakan, Allah juga menyertainya ciptaanya dengan memberikan petunjuk pengelolaan, sebagaimana firmannya QS.Al-Imran[3]: 191 : ÏN≡uθ≈uΚ¡¡9$# È,ù=yz ’Îû tβρã¤6xtGtƒuρ öΝÎγÎ/θãΖã_ 4’n?tãuρ #YŠθãèè%uρ $Vϑ≈uŠÏ% ©!$# tβρãä.õ‹tƒ t⎦⎪Ï%©!$# ∩⊇®⊇∪ Í‘$¨Ζ9$# z>#x‹tã $oΨÉ)sù y7oΨ≈ysö6ß™ WξÏÜ≈t/ #x‹≈yδ |Mø)n=yz $tΒ $uΖ−/u‘ ÇÚö‘F{$#uρ Artinya,.” (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Depag RI, 2007: 75) Sistem alami yang ada sesungguhnya berasal dari Allah SWT, merupakan peluang yang diberikan dari-Nya yang diperuntukkan kepada
hambanya, untuk
digunakan dalam memenuhi keperluan hidup dan memudahkan menjalankan perintah dan larangannya, sungguh beruntunglah hambanya yang mendapat petunjuk darin-Nya. Dengan demikian implementasi ayat-ayat tersebut diatas baru pada
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
272
tingkatan mempelajari. Kondisi petani yang sarat dengan beban ekonomi yang melilitnya dan belum mampunya petani melakukan pengelolaan tanaman secara terpadu, mereka membutuhkan bimbingan seiring dengan perkembangan teknologi pertanian yang semakin maju dan cepat, kemampuan petani masih sebatas pengetahun dan pengalaman yang turun temurun sebagai warisan dari orang tua terdahulu, transformasi pengetahuan dan keterampilan untuk menyesuaikan perkembangan teknologi pengelolaan tanaman terpadu, itu memerlukan waktu, sehingga, petani sering memilih cara yang diketahuinya saja, ajakan dari penyuluh pertanian menyesuaikan cara terbaru dalam pengelolaan tanaman terpadu, sering diabaikan oleh petani tradisional, dengan pengamatan terhadap inplementasi yang termaju diatas pembelajaran, yaitu tahap pemahaman daripada pengelolaan yang syar’ie dan pada tingkat, mengamalkan masih sangat rendah. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan memberikan hidayahnya khususnya keluarga petani di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.
6.3.8
Bahasan Studi Empirik Dalam dunia empiris, respons output terhadap penggunaan input mempunyai
beberapa alternatif. Dua kasus di antaranya yang mungkin lebih relevan dalam studi tentang pertanian negara-negara berkembang adalah kasus surplus labor dan hard working peasant. Gambar berikut
menjelaskan kasus surplus labor. Anggaplah
bahwa jumlah output yang dibutuhkan agar seseorang dapat bertahan hidup (upah subsisten) adalah 0a. Akan tetapi selama respons output sangat cepat, input labor (katakanlah L1) mampu menyediakan output lebih besar dari 0a. Oleh karena itu, penggunaan labor lebih dari L1 menyebabkan TP dengan cepat mencapai maksimum dan MP menjadi nol.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
273
Sejalan dengan peningkatan penggunaan input labor, AP mendekati tingkat subsisten. Kondisi ini dapat digunakan untuk menjelaskan terjadinya kemiskinan di pedesaan. Sebagai contoh, jika seluruh lahan yang ada digunakan, maka pertumbuhan penduduk di sektor pertanian akan mendorong pendapatan rata-rata jatuh pada tingkat subsisten. Kasus ini terdapat dalam model “dual economy” Lewis (1954), Fei dan Ranis (1961) :
Gambar: 6.1 Kurva produk total, produk rata-rata da marjinal: kasus labor surplus (Sumber : Tri Haryanto dkk, 2009 :40)
Pada kasus hard working peasant, TP digambarkan sebagai garis lurus melalui titik origin (lihat gambar di atas). Dengan demikian, kemiringannya mempunyai
implikasi
bahwa
peningkatan penggunaan input labor hanya
menghasilkan output pada tingkat subsisten (MP = AP = upah subsisten). Akibatnya setelah tingkat output maksimum dicapai, usaha tani tidak dapat mensupport peningkatan penggunaan input labor lebih lanjut, sehingga tentu saja penambahan input labor akan menurunkan TP, AP, dan MP menjadi negatif.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
274
Gambar 6.2. 6 Kurva produk tottal,produk rata-rata d dan produk k marjin nal: Kasus hard h workiing peasantt (Sumberr: Haryantoo,Hidayati,D Djoewito,LP P3 Unair.2009:41) Keecenderungaan kekuranngan pengg gunaan pottensi lokal dipedesaan n, adalah gejala sem makin berkkurangnya lahan l garap pan petani, disebabkann oleh hal sebagai berikut: 1.
milikan lahhan tanah warisan w setiap saat beertambah pemiliknya, dampak Kepem pembagian warissan ke keluaarga
2.
gunaan saranna dan prassarana umum m (jalan Pengggunaan lahaan sawah unntuk pengg ekonoomi, pasar, gedung dann perkantorran, ini berttentangan kkonsep peng gembang wilayyah daerah pedesaan p (taata ruang daan tata guna lahan)
3.
Kekurrangan tenaaga kerja diipedesaan, utamanya u g generasi muuda yang ceenderung ke koota-kota beeesar mengaadu nasib untuk u menddapatkan lappangan kerj rja,walau hanyaa sebagai teenaga buruhh, dengan demikian penggunaan ttanaga kerjaa (labor) bernillai mahal, dan langkka sehinggaa cenderunng menurunnkan nilai TP dan marjinnal MP.
4.
Mekaanisasi pertaanian semaakin maju utama pada lahan saawah irigasii teknis, menddorong berkkurangnya laapangan kerrja
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
275
5.
Percepatan produktivitas lahan sempit dengan sistem intensifikasi (tekonolgi berbasis organik), meningkatkan indeks tanam (IP).
6.4 Kontribusi studi teoritis dan Kebijakan Hasil Penelitian Kontribusi studi yang dapat dipetik dari hasil penelitian pengaruh etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu Islami terhadap struktur nilai produksi dan kesejahteraan keluarga petani di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Dari hasil analisis hipotesis, diperoleh bahwa etos kerja islami tidak berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan tanaman terpadu, dari nilai CR =1,62 < 1,96 perbedaan tersebut dapat dikatakan tidak berpengaruh langsung atau disebut tidak signifikan, artinya, etos kerja islami belum cukup kuat untuk mempengaruhi sistem keterpaduan pengelolaan tanaman, namun dimasa datang akan berpengaruh signifikan selama dilakukan pembinaan sistem islami dalam pengelolaan tanaman terpadu. Sementara, etos kerja islami berpengaruh signifikan terhadap struktur nilai produksi, artinya etos kerja islami sangat efektif terhadap sumberdaya alam yang strukturnya alami, hubungan etos kerja islami dengan struktur dari sebuah sistem, menunjukkan adanya kesamaan karakter (sumber daya lahan, air ) sedang etos kerja islami adalah perilaku islami yang di ridhahi Allah SWT, sehingga etos kerja islami berpengaruh signifikan terhadap struktur nilai produksi. Selanjutnya, hasil uji hipotesis pengelolaan tanaman terpadu terhadap struktur nilai produksi tidak berpengaruh signifikan artinya, pengelolaan tanaman terpadu pada kenyataanya masih terdapat beberapa pengelolaan yang belum sesuai dengan syarat teknis, seperti, ketepatan waktu turun sawah, jenis varietas, pengaturan dan pengurun air irigasi, ketidak tepatan menerapkan syarat teknis akan mempengaruhi
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
276
produksi, sedang perlakuan syar’ie seperti tidak terbangunnya kerjasama antar kelompok, atau petani cenderung berjalan sendiri tanpa mengikuti anjuran penyuluh, dan pedoman pengelolaan tanaman terpadu. Penyadapan air dan pengembalaan ternak secara liar, dengan demikian hasil produksi tidak meningkat. Selanjutnya variabel etos kerja Islami terhadap kesejahteran petani muslim, berpengaruh signifikan artinya, etos kerja islami adalah perilaku yang di ridhai Allah SWT, dan membukakan pintu rezeki kepada hambanya yang berusaha dan bekerja keras, barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Selanjutnya pengelolaan tanaman terpadu terhadap kesejahteraan petani muslim,tidak signifikan. Artinya, pengelolaan tanaman terpadu, adalah bagian dari proses untuk memperoleh nilai produksi yang optimal, dengan melakukan tuntunan dan syarat-syarat teknis produksi akan berpengaruh pada nilai pendapatan pada tingkat usaha tani, dengan tujuan kesejahteraan petani. Selanjtnya, variabel struktur nilai produksi terhadap kesejahteraan petani muslim, berpengaruh signifikan, artinya, struktur nilai produksi, adalah kondisi sumberdaya alam yang tersedia yang merupakan rahmat pemberian dari Allah SWT, yang patut disyukuri, melalui pengelolaan yang baik dan berproduksi untuk kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Studi empirik berupa program pemerintah dalam pelayanan usaha mewujudkan stabilitas ketersedian pangan nasional adalah (1) Kebijakan dan strategi diversifikasi pangan, (2) Di bidang perberasan; kebijakan harga dasar pembelian pemerintah (HDPP) dan tarif impor, (3) Kemandirian pangan, dan (4) Kebijakan pangan transgenik. Kebijakan dan strategi serta rencana program aksi diversifikasi pangan dilaksanakan dengan tujuan (1) Menyadarkan masyarakat agar sukarela dan atas
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
277
dasar kemampuannya sendiri melaksanakan deversifikasi pangan dan meningkatkan pengetahuannya, dan (2) Mengurangi ketergantungan terhadap beras dan pangan impor dengan meningkatkan konsumsi pangan, baik nabati maupun hewani dengan meningkatkan produksi pangan lokal dan produksi olahannya. Beberapa upaya percepatan diversifikasi pangan dalam jangka pendek adalah (a) internalisasi, sosialisasi, promosi dan publikasi rencana aksi diversifikasi pangan; (b) peningkatan ketersedian pangan berbasis pada potensi sumberdaya wilayah yang berwawasan lingkungan; (c) peningkatan kemampuan dan kapasitas sumberdaya manusia dalam pengembangan diversifikasi produktivitas; (d) pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan diversifikasi pangan; (e) peningkatan akses pangan dalam pemantapan ketahanan pangan keluarga; (f) pengembangan sistem kewaspadaan pangan dan gizi; dan (g) pemantauan kegiatan diversifiksi pangan dalam pemantapan ketahanan pangan. Kebijakan pemerintah dalam Inpres No. 2 tahun 2005 tentang Penetapan Kebijakan Pemenmberasan sebagai pengganti Inpres No 9 tahun 2001 dan Inpres No 9 tahun 2002 menunjuk arah kebijakan perberasan nasional yang komprehensif yaitu tentang upaya-upaya (a) peningkatan produktivitas dan produksi padi / beras; (b) pengembangan diversifikasi usaha pertanian; (c) penetapan kebijakan harga pangan gabah / beras; (d) penetapan kebijakan impor beras yang melindungi produsen dan konsumen; serta (e) pemberian jaminan penyediaan beras / pangan lain bagi kelompok masyarakat miskin dan rawan pangan.(sumber : Makalah pada Simposium Nasional Ketahana pangan dan Keamanan Pangan pada Era Globalisasi ,Faperta, IPB, Bogor, 22 November 2005, Kepala Bidang LitbangPertanian Departemen Pertanian, oleh Suryana). Dari upaya pemerintah memberikan gambaran bahwa berbagai sistem yang telah dilakukan baik pemerintah maupun dari perguruan tinggi yang melakukan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
278
penelitian dan uji sosialisasi kemasyarakat, berujung kepada pemberdayaan masyarakat itu sendiri, sejalan dengan itu, metode etos kerja Islami belum signifikan terhadap pengelolaan tanaman terpadu, dinama memerlukan sosialisasi untuk menuju perubahan yang lebih maju dalam arti peningkatan produksi dan pendapatan petani, dengan harapan kedepan menjadi sejahtera dalam pandangan yang syar’ie. Dari temuan penelitian tersebut berimplikasi pada perubahan sistem pengelolaan sebagai alternatif yang dapat diterapkan baik pada petani muslim maupun petani lainnya. Dari uraian tersebut diatas maka manfaat yang dapat dikontribusi untuk membantu perubahan masyarakat patani pada khususnya dan masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut: 1. Sistem pengelolaan terpadu dapat optimal jika pengelolanya, baik individu atau kelompok berada pada ketaatan dan kesungguhan kerja yang syar’ie 2. Etos kerja islami dimasyarakatkan ke petani hingga menbudaya ke generasi pengelola tanaman terpadu 3. Sistem daerah irigasi yang terstruktur dalam masing-masing daerah irigasi tekanis, daerah irigasi semi teknis dan daerah irigasi sederhana adalah sistem yang terpadu dan dimanfaatkan secara maksimal oleh petani 4. Kesejahteraan petani ditingkatkan melalui pengelolaan dengan perilaku
etos
kerja islami dan keterpaduan sistem yang berbasis syar’ie. Langkah kebijakan, untuk pemerintah daerah : ‐
Bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk mensosialisaikan sistem etos kerja islami dalam melakukan sistem pengelolaan tanaman terpadu melalui demplot sebagai percontohan pengelolaan tanaman.
‐
Membentuk kelompok tani pengelola tanaman terpadu berbasis syar’ie pada setiap daerah irigasi di Kabupaten Luwu.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
279 ‐
Mengusulkan dan menetapkan dalam PERDA peningkatan mutu pengelolaan tanaman terpadu dengan model penerapan etos kerja islami khususnya petani muslim.
Melakukan bimbingan secara terus menerus kepada petani muslim, dengan pengelolaan berbasis syar’ie. Target dari studi ini adalah kesejahteraan keluarga petani, upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan masih menjadi tugas nasional, secara parsial Kabupaten Luwu adalah salah satu penyangga ketahanan pangan yang cukup potensial, jika dilihat dari sisi perhitungan produksi cukup mengembirakan, namun pada sisi pendapatan dan kesejahteraan petani, perlu upayaupaya maksimal untuk segera melakukan percepatan dan perubahan tingkat kesejahteraan. Petani. Oleh karena itu gambaran kondisi masa depan petani dan tanaman
pangan,
dimana
ancaman
berkurangnya
lahan
pertanian
akan
mempengaruhi sebahagian besar penduduk di Negara ini, yaitu kaum petani selaku ujung tombak pembangunan pada sektor pertanian, kekhawatiran tersesebut dikemukan Rostow (1960) dan Lewis (1954 ), sebagai berikut: Rostow ( 1960 ) Sesungguhnya ada dua golongan yang dilanda kemiskinan yang sangat memperihatinkan, yaitu golongan petani yang berlahan sempit dan golongan buruh tani. Kedua golongan tersebut lebih banyak dibanding petani pemilik, sehingga secara umum dapat dikatagorikan petani masih dalam posisi miskin. Kemiskinan terjadi karena keterbatasan dalam penguasaan faktor produksi, keterampilan petani, modal, teknologi, informasi, dan pasar yang terbatas, sehingga proses produksi dilakukan secara tradisional dan subsisten, pada sisi lain lahan yang semakin sempit sebagai dampak pengalihan kepemilikan tanah warisan serta adanya alih fungsi lahan pertanian (sawah) menjadi fungsi non pertanian, telah mendorong petani kehilangan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
280
pekerjaan dan sumber pendapatan sehingga terjadi kondisi yang melilit para petani menjadi semakin miskin (Lewis, 1954). Sejalan dengan peningkatan penggunaan input labor, AP mendekati tingkat subsisten. Kondisi ini dapat digunakan untuk menjelaskan terjadinya kemiskinan di pedesaan. Sebagai contoh, jika seluruh lahan yang ada digunakan, maka pertumbuhan penduduk di sektor pertanian akan mendorong pendapatan rata-rata jatuh pada tingkat subsisten. Kasus ini terdapat dalam model “dual economy” Lewis (1954), Fei dan Ranis (1961) :
Gambar: 6.1 Kurva Produk Total, Produk Rata-Rata Da Marjinal: Kasus Labor Surplus (Sumber : Tri Haryanto dkk, 2009 :40) Pada kasus hard working peasant, TP digambarkan sebagai garis lurus melalui titik origin (lihat gambar di atas). Dengan demikian, kemiringannya mempunyai implikasi bahwa peningkatan penggunaan input labor hanya menghasilkan output pada tingkat subsisten (MP = AP = upah subsisten). Akibatnya setelah tingkat output maksimum dicapai, usaha tani tidak dapat mensuport peningkatan penggunaan input labor lebih lanjut, sehingga tentu saja penambahan input labor akan menurunkan TP, AP, dan MP menjadi negatif.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
281
Gambar 6.2. 6 Kurva Produk To otal,Produk k Rata-Ratta Dan Prod duk Marjin nal: Kasus Hard H Work king Peasant (Sumberr: Haryantoo,Hidayati,D Djoewito,LP P3 Unair.2009:41) Kontribusi studi Sejjalan dengaan kasus lahhan sempit mendorongg pendapataan petani jattuh pada tingkat subbsisten,kasuus ini terdappat dalam model” m duall economy”” Lewis (19 954 ),dan Rostow (11960 ), Keemiskinan terjadi t karenna keterbattasan dalam m penguasaaan faktor produksi, p keterampilan petani, modal, m teknnologi, inforrmasi, dan pasar p yang tterbatas. Berdasar pada p keyakiinan atas keebenaran al-- Qur’an dallam QS.AL-Maaidah [5 5]:35
’Îû (#ρ߉Îγ≈y_uρ s's#‹Å™uθø9$# Ïμø‹s9Î) (#þθäótGö/$#uρ ©!$# (#θà)®?$# (#θãΖtΒ#u™ š⎥⎪Ï%©!$# $y㕃r'¯≈tƒ ∩⊂∈∪ χθß χ sÎ=øè? öΝà6 6¯=yès9 ⎯Ï&Î#‹ÎÎ6y™ š Arrtinya,, “Haai orang yan ng beriman n, bertaqwaalah kamu kkepada Alla lah dan n carilah wasilah w (jallan) kepada a-Nya dan berjihadlah h pada jala anNyya supaya kamu k mendaapat keberu untungan. ”:(Depag ” RI, 2007: 113 3). Baahwa seoraang muslim m tidak harrus pasrah kepada kkondisi keteerjepitan ekonomi, hanya kareena lahan pertanian setiap tahuunnya berkuurang, dan kondisi tersebut cukup meressahkan kauum petani. Secara S teorii telah dikeemukan , olleh teori
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
282
Lewis,
dan Rostow bahwa, ”jika seluruh lahan yang ada digunakan, maka
pertumbuhan penduduk di sektor pertanian akan mendorong pendapatan rata-rata jatuh pada tingkat subsisten” Prediksi teori tersebut menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, karena menyangkut masalah kebutuhan pokok penduduk, di samping itu terdapat kesesuain antara data dan kenyataan yang terjadi pada masyarakat petani di pedesaan. Oleh karena studi ini berbasis etos kerja islami, maka pandangan terhadap kasus tersebut dianalisis menurut pandangan al-Qur’an dan as-Sunnah. Petunjuk dari al-Qur’an tersebut di atas, memerintahkan orang beriman untuk mencari jalan (wasilah) kepada-Nya, karena itu, pada teori tersebut menunjukkan bahwa pada input tertentu maka total produk ( TP ) akan mengalami penurunan, dan saat tersebut tenaga kerja (labor ) tidak produktif atau tidak berpendapatan lagi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi keterpurukan ekonomi petani adalah sebagai berikut : 1. Melakukan intensifikasi tanaman dan lahan 2. Meningkatkan intensitas tanam dari 2 kali menjadi 3 sampai 4kali tanam dalam setahun 3. Menekan biaya produksi melalui kerja sama perorangan atau kelompok. 4. Memelihara fisik lahan secara kontinyu 5. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam pengelolaan tanaman terpadu Untuk merubahnya diperlukan kesabaran, keuletan serta bekerja sungguhsungguh dan menyakini adanya pertolongan Allah SWT. adapun cara meningkatkan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
283
usaha dan pendapatan pada lahan sempit dapat dilihat pada analisis kurve sebagai berikut : Tabel 6.5 Data Produksi Dan Luas Tanam Untuk Kabupaten Luwu Tahun 2004-2011 TAHUN
LUAS (Ha)
PRODUKSI (TON)
RATA-RATA PRODUKSI (TON/Ha)
2004
45.467,00
221.151,51
4,9
2005
34.563,00
181.001
5,47
2006
46.103,50
262.789,15
5,7
2007
48.319,00
286,36
5,92
2008
56.988,00
347.595,25
6,10
2009
63.681,00
408.861,22
6,42
2010
59.772,00
303.392,29
5,53
2011
52.863,00
308.340,30
5,00 = 5,63
Sumber : Data BPS/BAPPEDA Kab. Luwu 2004 – 2012 Data produksi pada Tabel 6.5 adalah data luas tanaman pada daerah irigasi di Kabupaten Luwu selama tahun 2004 – 2011, produksi tertinggi terjadi pada tahun 2009, sebesar 408.861,22 yang didukung oleh luas tanam sebesar 63.681 Ha, kenaikan luas tanam tersebut adalah penambahan dari areal sawah baku yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu, baik dengan intensifikasi maupun dengan membuka lahan tidur (non produktif). Pada Gambar 6.3a menunjukkan rata-rata produksi (ton/Ha) tertinggi adalah 6,42 ton/Ha dari tahun 2009 – 2011. Pada Gambar 6.3b menunjukkan produksi tertinggi dari tahun 2004 – 2011 sebesar 6,42 ton/Ha dengan rata-rata produksi sebesar 5,63 ton/Ha dengan tenaga kerja yang digunakan mengolah sawah sebanyak 4 orang per hektar.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
284
KETERANGAN GAMBAR / KURVA TP
Produksi Rata-rata 7,00
7,00 6,00
5,47 5,00
5,70
5,92 6,10
6,42
6,42
4,90
6,00
5,47
5,53 5,00
5,00
4,00
4,00
3,00
3,00
2,00
2,00
1,00
1,00
0,00
5,70
5,92 6,10
6,42
4,90
5,53 5,00
0,00
Tahun
Labor 1 2006 2 2007 32008 2009 4 2010 2011 2004 2005
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 6.3a.
Gambar 6.3b.
Gambar 6.3. Kurva rata-rata Produksi Dan Luas TanamUntuk Kabupaten Luwu Tahun 2004-2012 Tabel 6.6 Data Produksi Dan Luas Tanam Lokasi Penelitian di Kecamatan Walenrang Tahun 2006-2012 TAHUN
LUAS (Ha)
PRODUKSI (TON)
2006
400
2.200
RATA-RATA PRODUKSI (TON/Ha) 5,5
2007
350
2.100
6,0
2008
350
2.275
6,5
2009
350
2.450
7,0
2010
400
2.800
7,0
2011
400
3.000
7,5
2012
400
3.200
8,0
= 6,78 Sumber : Pertanian (BPP) Kabupaten Luwu Desa Harapan Kec. Walenrang (2012) Data produksi dan luas tanam pada Tabel 6.6. adalah lokasi penelitian di Kecamatan Walenrang tahun 2006 – 2012 menunjukkan rata-rata produksi (ton/Ha) yang tertinggi sebesar 8 ton/Ha yang terjadi pada tahun 2012. Data tersebut digambarkan pada Gambar 6.4.a, di mana terjadi trend atau peningkatan produksi
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
285
setiap tahunnya yaitu dari tahun 2006 -2012, peningkatan produksi tersebut membuktikan kinerja petani muslim yang sungguh – sungguh dapat mewujudkan peningkatan produksi yang menggembirakan. Sedangkan pada Gambar 6.4b adalah skematis perbandingan produksi irigasi daerah Kabupaten Luwu, di mana terlihat tingkat produksi mulai 4,9 ton/Ha pada awal tahun 2004 – 2010 meningkat dan kemudian menurun dari tahun 2010 (5,53 ton/Ha) sampai tahun 2012 di mana produksi hanya mencapai 5,00 ton/Ha, ini membuktikan adanya penurunan kinerja petani konvensional yang mulai tidak stabil dalam pengelolaan tanaman terpadu, karena itu sesungguhnya dapat ditingkatkan kembali dengan mengikuti atau mencontohi kinerja petani muslim di Kecamatan Walenrang, di mana dengan luas sawah yang terbatas, ternyata dapat meningkatkan produksi secara signifikan, perbandingan kinerja atau etos kerja petani tersebut terbukti dapat di recovery, hal ini dapat dilihat pada Gambar 6.4b.
KETERANGAN GAMBAR / KURVA
9 8
7,5
7 6 5
5,5
6
6,5 7
8
7
4 3 2 1 0
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Gambar 6.4a.
Gambar 6.4b.
Sumber : Pertanian (BPP) Kabupaten Luwu Desa Harapan Kec. Walenrang (2012) Gambar 6.4. Data Produksi Dan Luas Tanam Lokasi Penelitian Studi
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
286
produksi Ton/Ha Kurve TP kembali menukik ke atas (up word bending curve) setelah dilakukan intensifikasi lahan dan tanaman, Produktivitas petani meningkat, Petani sabar= F (W,H,I ) P
6,4
L2
Labor
Garis TP menurun Sebelum studi 0 =5,63 ton per hektare
Sesudah studi 0 = 6,78 ton per hekatre
Sumbu L2 (labor) peningkatan etos kerja petani melalui : 1. Peningkatan keimanan. 2. Peningkatan ilmu dan keterampilan. 3. Peningkatan teknologi.
L1
Gambar 6.5. Kurve Total Produk Versi Peneliti Keterangan Gambar : TP
= Total Product
AP
= Average Product
Labor = Tenaga Kerja
DISERTASI
F
= Fungsi
W
= Waktu
H
= Harapan
I
= Ikhtiar
X0
= Rata-rata produksi per hektar
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
287
Penjelasan Gambar 6.5 diatas: Kurve pada sumbu vertikal menunjukkan rata-rata produksi ( X rata-rata Produksi ton/Ha) dan sumbu harisontal adalah tahun produksi, kedua sumbu tersebut manggambarkan tingkat capaian produksi dan pada sumbu vertikal menunjukkan produksi maksimum sebesar 6,4 ton/ha yang terjadi pada tahun 2009, namun pada tahun berikutnya terjadi penurunan produksi hingga 5 ton/ha pada tahun 2011. Penurunan produksi memberikan isyarat bahwa kemampuan petani
dalam
mengelola tanaman terpadu menurun dan menjadi ancaman terhadap ketahanan pangan di daerah. Kondisi tersebut jika dibiarkan, maka akan terjadi instabilitas tanaman pangan yang pada gilirannya akan mempengaruhi kondisi perkonomian masyarakat khususnya di Kabupaten Luwu. Kondisi pertanaman tersebut sesungguhnya dapat di atasi melalui peningkatan etos kerja yang Islami, sebagaimana yang dilakukan pada lokasi Luwu, terbukti bahwa
studi di Kecamatan Lamasi Kabupaten
dengan luas yang terbatas, tetap dapat di tingkatkan
produksinya melalui intensifikasi lahan dan tanaman, tentunya dengan kekuatan kesabaran dan ketekunan yang bulat dari petani dan kelompok tani serta unsur pembina teknis pertanian,
akan mampu meningkatkan produksi secara
berkelanjutan. Pada sisi lain tenaga kerja dan petani diberi motivasi yang Islami melalui peningkatan iman, peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta peningkatan teknologi, ketiga unsur tersebut terbukti dapat merecovery dan meningkatkan produksi. Contoh tersebut telah dibuktikan pada lokasi studi, di mana pada areal sawah yang terbatas ( sempit ) dapat di ditingkatkan produksinya, akan sama jika dilakukan pada areal yang lebih luas, yaitu irigasi se Kabupaten Luwu, sekaligus temuan tersebut mengembangkan teori Rostow (1960) dan Lewis (1954 ).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
288
No. 1.
Tabel 6.7 Perhitungan Penggunaan Tenaga Kerja (Orang/Hari) Untuk Sawah Per Hektar Jumlah Jumlah Jenis Kegiatan Pekerja Hari Pembersihan dan pengolahan lahan 2 orang 4 hari (membajak)
Jumlah Orang/Hari 8 O/H
2.
Mencangkul dan cabut rumput
2 orang
3 hari
6 O/H
3.
Pembersihan dan penggenangan air
2 orang
1 hari
2 O/H
4.
Menyisir
2 orang
3 hari
6 O/H
5. 6. 7.
Mencabut benih Menanam Cabut rumput dan perapian
2 orang 10 orang 5 orang
2 hari 3 hari 2 hari
4 O/H 30 O/H 10 O/H
8.
Memupuk
2 orang
3 hari
6 O/H
9.
Tenaga kerja menjaga hama/ burung
1 orang
21 hari
21 O/H
10.
Panen
10 orang
4 hari
40 O/H
11.
Makan pekerja
2 orang
21 hari
42 O/H
12.
Pengawasan Pemilik sawah
1 orang
91 hari
91 O/H
41 orang
158 hari
266 H/O
Jumlah Kebutuhan Tenaga =
67
= 3,9 orang tenaga kerja atau sebanyak 4 orang
Analisis pendapatan petani konvensional dan petani keluarga muslim dilokasi studi : Petani konvensional : 1.
= Ton/ha/ tenaga kerja
Tabel 6.8 Output dan Labor Ouput Tenaga Kerja Hasil No. Tahun Keterangan (Ton/Ha) (Orang) (Ton/Ha/Labor) 1 2 3 4 5 = (3) / (4) 6 1. 2007 5,92 4 1,48 LOR 2. 2008 6,10 4 1,52 LOR 3. 2009 6,42 4 1,60 LOR 4. 2010 5,53 4 1,40 LOR 5. 2011 5,00 4 1,25 LOR 6. 2012 6,50 4 1,62 LOR Sumber : Data BPS dan Bappeda Kab. Luwu Provinsi Sulawesi Selatan, 2008-2012
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
289
7,00 6,10
6,50
6,00
6,42 5,92
5,53
5,00
5,00 4,00 Rata-rata ton/hektar/ labor = 1,47
3,00 2,00
1,60
1,48
1,25 1,52
1,00
1,62
1,40
0,00 2007
2008
2009
2010
Ouput (Ton/Ha)
2011
2012
2013
Hasil (Ton/Ha/Labor)
Gambar 6.6. Grafik Labor dan Output (petani konvensional)
2.
/
Tabel 6.9 Biaya Produksi dan Tenaga Kerja No. Tahun
Biaya Produksi (Rp)
Tenaga Kerja (Orang)
Hasil (Rp/orang)
1 1.
2 2007
3 2.500.000,00
4 4
5 = (3) / (4) 625.000,00
2.
2008
2.750.000,00
4
687.500,00
3.
2009
3.000.000,00
4
750.000,00
4.
2010
3.250.000,00
4
812.500,00
5.
2011
3.500.000,00
4
875.000,00
6.
2012
3.750.000,00
4
937.500,00
Sumber : Pertanian (BPP) Kecamatan Walenrang Kab.Luwu, (2012)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
290
3.
d
Tabel 6.10 Output dan Capital No. Tahun
Output
Capital
Hasil (COR) 5 = (3) / (4)
1
2
3
4
1.
2007
14.800.000,00
2.500.000,00
5,92
2.
2008
16.470.000,00
2.750.000,00
5,98
3.
2009
18.618.000,00
3.000.000,00
6,20
4.
2010
17.143.000,00
3.250.000,00
5,27
5.
2011
16.500.000,00
3.500.000,00
4,71
6.
2012
22.750.000,00
3.750.000,00
6,07
Sumber : Pertanian (BPP) Kecamatan Walenrang Kab.Luwu (2012)
25.000.000,00 22.750.000
22.500.000,00 18.618.000
20.000.000,00 17.500.000,00
12.500.000,00
17.143.000
16.470.000
15.000.000,00
16.500.000
14.800.000
10.000.000,00 7.500.000,00 5.000.000,00 2.500.000
2.750.000
3.000.000
3.250.000
3.500.000
3.750.000
2.500.000,00 0,00
5,92
2007
5,98 2008
Output
6,2 2009
5,27 2010
Capital
4,71
6,07
2011
2012
2013
Hasil (COR)
Gambar 6.7. Output dan Capital (petani konvensional)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
291
Analisis pendapatan petani per hektare pada lokasi penelitian : Petani keluarga muslim di lokasi studi : O
4.
= Ton/ha/ tenaga kerja
L
Tabel 6.11 Output dan Labor
2 2007
Ouput (Ton/Ha) 3 6,00
Tenaga Kerja (Orang) 4 4
Hasil (Ton/Ha/Labor) 5 = (3) / (4) 1,50
2.
2008
6,50
4
1,62
LOR
3.
2009
7,00
4
1,75
LOR
4.
2010
7,00
4
1,75
LOR
5.
2011
7,50
4
1,87
LOR
6.
2012
8,00`
4
2,00
LOR
No.
Tahun
1 1.
Keterangan 6 LOR
Sumber : Pertanian (BPP) Kecamatan Walenrang Kab.Luwu, (2012)
9,00 8,00 7,00 6,00 5,00
8,00
7,00 6,00
7,00
6,50
7,50
Rata-rata ton/hektar/ labor = 1,74
4,00 3,00 2,00
1,87
1,75
1,50
1,00
1,62
0,00 2007
2008
2,00
1,75
2009
Ouput (Ton/Ha)
2010
2011
2012
2013
Hasil (Ton/Ha/Labor)
Gambar 6.8. Grafik Labor dan Output (keluarga petani muslim)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
292
5.
/
Tabel 6.12 Biaya Produksi dan Tenaga Kerja Biaya Produksi (Rp)
No. Tahun
Tenaga Kerja (Orang)
Hasil (Rp/orang)
1 1.
2 2007
3 3.000.000,00
4 4
5 = (3) / (4) 750.000,00
2.
2008
3.500.000,00
4
875.000,00
3.
2009
3.750.000,00
4
937.500,00
4.
2010
4.325.000,00
4
1.081.250,00
5.
2011
4.825.000,00
4
1.206.250,00
6.
2012
5.325.000,00
4
1.331.250,00
Sumber : Pertanian (BPP) Kecamatan Walenrang (2012)
6.
Tabel 6.13 Output dan Capital No. Tahun
Output
Capital
Hasil (COR) 5 = (3) / (4)
1
2
3
4
1.
2007
13.750.000,00
3.000.000,00
4,50
2.
2008
16.500.000,00
3.500.000,00
4,70
3.
2009
19.500.000,00
3.750.000,00
5,20
4.
2010
22.750.000,00
4.325.000,00
5,26
5.
2011
26.250.000,00
4.825.000,00
5,44
6.
2012
30.000.000,00
5.325.000,00
5,60
Sumber : Pertanian (BPP) Kecamatan Walenrang (2012)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
293
32.500.000,00 30.000.000,00
30.000.000,00
27.500.000,00 26.250.000,00
25.000.000,00 22.500.000,00
22.750.000,00
20.000.000,00
19.500.000,00
17.500.000,00 16.500.000,00
15.000.000,00 12.500.000,00
13.750.000,00
10.000.000,00 7.500.000,00 5.000.000,00
3.000.000,00
2.500.000,00 0,00
4.325.000,00
3.500.000,00
4.825.000,00 5.325.000,00
3.750.000,00
4,5
2007
4,7
5,2
5,26
5,44
5,6
2008
2009
2010
2011
2012
Output
Capital
Hasil (COR)
Gambar 6.9 Grafik output dan Capital (keluarga petani muslim)
Rata-rata produksi per petani pemilik sawah = 6,5 ton / 0,5 = 3,25 ton (> 1 nisab). Kasus tersebut di atas setara dengan analisis antara hubungan etos kerja islami, dengan struktur nilai produksi pada hasil pengujian koefisien jalur, pada model kesejahteraan petani muslim, yang disederhanakan pada matrix fungsi hasil studi, yaitu : R=F(E) Di mana : R = Sumber daya alam (lahan katagori sempit) E = Etos kerja islami Hubungan antara kesiapan sumberdaya alam dengan etos kerja islami dalam mengelola lahan (potensi sumberdaya alam, atau lahan sawah), mempunyai hubungan yang signifikan, artinya dengan etos kerja petani dapat merubah keadaanya, kalau lahan sempit tetapi sering ditanami, dipelihara diatur pemberian pupuk, pemberian air irigasi, menjaga hama tanaman dan menanami jenis tanaman
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
2013
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
294
lain yang dunilai produktif. Petani pengelola lahan sempit harus bersikap rajin, ulet dan sabar serta mempunyai ikhtiar untuk maju, merubah keadaan meninggalkan kebiasaan apatis, pesimis terhadap apa yang diperjuangkannya. Sumber daya tanah yang terbatas sedapatnya disertai dengan sistem pengelolaan yang lebih maju untuk dapat memproduktifkan melalui rekayasa teknologi berbasis potensi lokal yang dimiliki. Petani lahan sempit, tentunya lahan tersebut dapat dipastikan mempunyai nilai produksi yang terbatas pula, sehingga gaya hidup taerhadap sumber lahan sempit juga dirancang dengan menyesuaikan antara kebutuhan sendiri dengan katerbatasan produksi lahan, karena itu diperlukan alternatif tambahan pendapatan dengan tidak melepaskan lahan sempit tersebut tetap berproduksi. Inilah bentuk syukur bagi seorang hamba yang beriman, yaitu memanfaatkan seoptimal mungkin sumber yang dimiliki melalui kerja yang sungguh-sungguh. Berdasar dari hasil analisis dan pengamatan lapangan daerah studi, dimana kegiatan ibadah fardhu, petani muslim dalam menjalankan rukun Islam dan rukun iman, dapat dilihat dan dievaluasi dari keadaan jamaah mesjid pada setiap waktu, ini menjadi indikator untuk menilai tingkat ketaatan kaum muslim dilokasi studi (Desa Wiwitan Kecamatan Lamasi Kab. Luwu), jamaah sholat subuh dan isyah masih minimal jamaah, ini adalah indikator tingkat ketaatan menjalankan syariat Islam masih tergolong menengah, jika dikaitkan dengan hasil penelitian dan analis terhadap etos kerja islami dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Pengaruh etos kerja islami terhadap pengelolaan tanaman terpadu tidak signifkan atau E = F ( N, I, A, P ).
2.
Pengaruh pengelolaan tanaman terpadu terhadap struktur nilai produksi tidak signifikan atau R= F ( P )
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
295
3.
Pengaruh pengelolaan tanaman terpadu tidak signifikan terhadap kesejahteraan atau K = F ( P ) - Jika
etos
kerja
islami
digunakan
sebagai
pengungkit
untuk
meningkatkan pengelolaan tanaman terpadu dan berpengaruh, maka terdapat pengaruh yang signifikan, namun hasil analisis diperoleh tidak signifikan, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut : Jika etos kerja islami = E
maka E = F (Niat, akhlak, ilmu, dan
pengamalan) atau E = F ( N, A, I, P ), E berpengaruh jika dan hanya jika NAIP full fungsi, artinya seorang muslim dalam bekerja dimulai dengan niat yang suci, dengan penampilan akhlak yang mulia, dan menggunakan ilmu dan keterampilan
dalam pengelolaan tanaman
terpadu serta melaksanakan pekerjaan
dengan bersungguh-sungguh
hingga selesai. Selanjutnya jika salah satu dari komponen fungsi tidak kaffah, maka akan menghasilkan kinerja yang minimal. - Pengaruh pengelolaan tanaman terpadu tidak signifikan terhadap stuktur nilai produksi dapat dirumuskan sebagai berikut : Pengelolaan tanaman terpadu = P dan struktur nilai produksi, disimbol =
R. Diartikan bahwa
struktur nilai produksi adalah sistem yang
terstruktur dari sumber daya alam yang sifatnya alami dan dikelola serta dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat. P bersifat dinamis (tidak tetap, dapat meningkat dan bisa menurun kinerjanya) dan berfungsi sebagai pengungkit, sedang struktur nilai produksi adalah mengelola sumber daya alam dikelola untuk kesejahteraan umat. Dengan demikian R = F ( P ), struktur nilai produksi adalah sumber daya alam disimbol = R,
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
296
produktif jika dan hanya jika pengelolaan terpadu dilakukan secara profesional (taat prosedur, taat aturan, dan taat ilmu), - selanjutnya pengelolaan tanaman terpadu terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim, P = Pengelolaan tanaman terpadu K = Kesejahteraan keluarga petani muslim F = Fungsi K = F ( P) Kesejahteraan keluarga petani dapat terpenuhi jika dan hanya jika, Sistem pengelolaan tanaman terpadu dilakukan secara profesional (taat prosedur, taat aturan, dan taat ilmu), kesejahteraan keluarga petani terkait dengan rezeki dari Allah SWT, dimana rezeki hanya diperoleh atas kehendak dan pemberian dari-Nya, melalui usaha dan kesabaran hambanya. 4.
Etos kerja islami berpengaruh signifikan terhadap struktur nilai produksi, artinya SNP = F ( E ) di mana SNP (Struktur Nilai Produksi) disimbol = R atau R= F (E ) E = Etos kerja islami (bersifat dinamis atau fluktuatif ) R = Struktur nilai produksi ( bersifat tetap , sumber daya alam ) F = Fungsi, E adalah pengungkit kinerja Nilai signifikan diperoleh jika fungsi pengungkit ( E ) secara sempurna dilakukan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
297
5.
Etos kerja islami berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keluarga petani atau K = F ( E ), E= Etos kerja islami ( bersifat dinamis, dapat beruba-ubah kinerjanya), K = Kesejahteraan keluarga petani muslim, F = Fungsi
6.
Struktur nilai produksi berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keluarga petani. K = F ( R ) K = Kesejahteraan keluarga petani muslim (bersifat dinamis), R = Struktur nilai produksi (bersifat statis), F = Fungsi Tabel 6.14 Fungsi Hasil Analisis Studi
HAMBA
Allah
( ) اﷲ
Mengatur dan menetapkan rezeki (manusia hanya berusaha)
Variabel tetap
Fungsi
Variabel peubah
Hasil analisis
Keterangan
K
F
E
signifikan
E = Niat, Akhlak, Ilmu, pengamalan (kaffah )
K
F
P
Tidak signifikan
P = belum syar’ie
K
F
R
Signifikan
R = Allah mengatur dan melindungi-Nya
Berada pada prasangka Tidak E = Niat, Akhlak, Ilmu, hambanya P F E Signifikan pengamalan(kaffa) (tergantung usaha manusia) E = Niat, Akhlak, Ilmu, Mengatur, R F E Signifikan pengamalan( kaffah) menjamin dan menjagan-Nya Tidak P = Belum dilakukan R F P (sumberdaya alam) signifikan secara syar’ie Keterangan : K = Kesejahteraan keluarga petani F = Fungsi R = Struktur nilai produksi E = Etos kerja islami (niat, Akhlak, Ilmu, P = Pengelolaan tanaman terpadu Pengamalan)
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
298
Hasil studi pengelolaan tanaman terpadu islami sangat berpeluang untuk dikembangkan, dimaksudkan bahwa dengan pengelolaan tanaman terpadu dapat meningkatkan produksi dan mendorong peningkatan pendapatan petani. Oleh karena itu pengembangan sistem pengelolaan tanaman terpadu islami dapat menjadi referensi dari sekian banyak pengelolaan secara konvensional, dan telah dilaksanakan oleh petani,
namun keadaan petani sampai saat ini belum
menggembirakan sesuai harapan yang diinginkan. Menawarkan sistem pengelolaan tanaman terpadu islami, dilakukan dan disosialisasikan kepada petani. Kasus tersebut diatas setara dengan analisis antara hubungan etos kerja islami, dengan struktur nilai produksi pada hasil pengujian koefisien jalur, pada model kesejahteraan petani muslim, yang disederhanakan pada matrix fungsi hasil studi, yaitu R = F ( E ) Dimana : R = Sumber daya alam (lahan katagori sempit ) E = Etos kerja islami Hubungan antara kesiapan sumberdaya alam dengan etos kerja islami dalam mengelola lahan (potensi sumberdaya alam, atau lahan sawah), mempunyai hubungan yang signifikan, artinya dengan etos kerja petani dapat merubah keadaanya, kalau lahan sempit tetapi sering ditanami, dipelihara diatur pemberian pupuk, pemberian air irigasi, menjaga hama tanaman dan menanami jenis tanaman lain yang dunilai produktif. Petani pengelola lahan sempit harus bersikap rajin, ulet dan sabar serta mempunyai ikhtiar untuk maju, merubah keadaan meninggalkan kebiasaan apatis, pesimis terhadap apa yang diperjuangkannya. Sumber daya tanah yang terbatas sedapatnya disertai dengan sistem pengelolaan yang lebih maju untuk dapat memproduktifkan melalui rekayasa teknologi berbasis potensi lokal yang dimiliki. Petani lahan sempit, tentunya lahan tersebut dapat dipastikan mempunyai nilai produksi yang terbatas pula, sehingga gaya hidup terhadap sumber lahan sempit
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
299
juga dirancang dengan menyesuaikan antara kebutuhan sendiri dengan katerbatasan produksi lahan, karena itu diperlukan alternatif tambahan pendapatan dengan tidak melepaskan lahan sempit tersebut tetap berproduksi. Inilah bentuk syukur bagi seorang hamba yang beriman, yaitu memanfaatkan seoptimal mungkin sumber yang dimiliki melalui kerja yang sungguh-sungguh. Upaya kerja seorang adalah syarat untuk mendapatkan rezeki dari Allah SWT, karena rezeki semuanya berasal dari-Nya dapat dirinci sebagai berikut : 1. Rezeki telah dijamin keberadaannya oleh Allah SWT 2. Rezeki yang dibagikan oleh Malaikat Mikail atas perintah Allah SWT, 3. Rezeki yang dijanjikan oleh Allah SWT, dimana bila manusia mencari rezeki dengan cara halal dapat harta yang halal dan bila mencari rezeki secara haram dapat hasil/harta yang haram juga. 4. Rezeki yang oleh Allah diberikan pada manusia lewat pintu-pintu yang tidak diketahui oleh para manusia itu sendiri. Jika manusia dapat mengamalkan baik sebagian besar maupun secara keseluruhan InsyaAllah, Allah SWT, akan memberlakukan salah satu ayat yang diwahyukan pada nabi Daud As dalam kitab Sabur “ Tiada seseorang hamba yang taat kepada-Ku, melainkan Aku memberinya sebelum dia minta, dan mengabulkan permohonannya sebelum dia berdo’a, dan mengampuni dosanya sebelum dia mohon pengampunan (istigfar)” (HR.Adailani) (Zadjuli, 2007:22 ). Ajaran Islam melarang umatnya untuk miskin, karena kemiskinan mendekatkan ke kufuran, maka setiap umat muslim bekerja keras disertai kekuatan iman dan taqwa, melalui pegangan rukun iman yang mempercayai, bahwa Allah Yang Kuasayangmengatur rezeki hambanya. Karena itu lakukan perubahan sendiri dengan bertekad keluar dari ketertinggalan ekonomi dan inilah dapat meninggalkan kemiskinan, oleh karena itu
perlu diketahui
dan menyadari posisi tingkat
kesejahteraan masyarakat, berikut gambar garis kemamuran dan kemiskinan menurut Islam sebagaimana terlihat pada Tabel 6.15 dan Gambar 6.10.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
300
Tabel 6.15 Perhitungan Garis Kemakmuran dan Kemiskinan Perspektif Islam Tahun
Pengeluaran Rata-rata Keluarga (Rp/Bulan)
Pengeluaran Rata-rata Keluarga (Rp/Tahun)
Harga Emas per Gram (Rp)
Nisab Emas 85 gram
Garis Kemakmuran dan Kemiskinan Islam
(1)
(2)
(3)
(4)
(5) = (4) x 85
(6) = (3) + (5)
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
2007 2008 2009 2010 2011 2012
319.066 322.813 325.726 333.444 335.825 341.206
3.828.792 3.873.756 3.908.772 4.001.328 4.029.900 4.094.472
219.069,33 257.808,00 284.857,00 360.486,00 478.689,00 350.435,00
18.620.893,05 21.913.688,00 24.212.845,00 30.641.310,00 40.688.565,00 29.786.975,00
22.449.685,05 25.787.444,00 28.121.617,00 34.642.638,00 44.710.465,00 33.881.447,00
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2010 dan Hasil Survey Sosial 2012. Y (Rp Juta) 50.000.000 Garis batas nisab kemakmuran dan kemiskinan versi Islam
45.000.000 Petani pemilik sebagai produsen telah menjadi muzakki > 1,5 ton
40.000.000
Yns
35.000.000 Kelompok Muzakki
30.000.000 25.000.000
Pendapatan petani per tahun rata-rata Rp 19.250.000
1 Nisab
20.000.000 15.000.000
Kelompok keluarga mustahiq (belum wajib membayar zakat tetapi tidak boleh menerima zakat)
10.000.000
YNS= Ns + Co
5.000.000 CO
0 2006
2007
2008
Pengeluaran rata-rata keluarga (Rp/Tahun)
2009
2010
2011
2012
Garis Kemakmuran dan Kemiskinan
Tahun 2013
Nzab Emas 85 gram
Gambar 6.10. Garis Kemakmuran dan Kemiskinan Menurut Islam Sumber : Zadjuli, 2007:22, diimplementasikan dengan Tabel 6.15, diolah Keterangan :
DISERTASI
Y
= Pengeluaran rata-rata keluarga
Co
= Autonomous Regional Consumption per keluarga
NS
= 1 Nishab emas = seharga 85 gram emas
YNs
= Pendapatan Mencapai nisab
X, Z
= Pendapatan rata-rata petani/per tahun
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
301
Berdasarkan Gambar 6.10, model garis kemakmuran dan kemiskinan Zadjuli tersebut dapat dipakai sebagai alat ukur untuk membedakan antara muzakki dan mustahiq di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam enam tahun terakhir garis kemakmuran dan kemiskinan meningkat. Batas garis kemiskinan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 4.094.472,00 dan batas kemakmuran adalah sebesar Rp. 33.881.447,00 dengan demikian pendapatan yang di bawah Rp. 4.094.472,00 adalah kelompok keluarga miskin dan berhak menerima zakat (mustahiq). sedangkan keluarga dengan pendapatan di atas Rp. 33.881.447,00 wajib membayar zakat (muzakki). Berdasar dari analisis garis kemakmuran dan kemiskinan tersebut, maka dapat diketahui posisi petani pengelola tanaman padi, petani pemilik sebagai produsen telah menjadi muzakki dan sebagai petani yang menanggung keluarga masih sebagai mustahiq atau masih dibawah garis kemakmura dan kemiskinan versi Islam, garis bedaan dan ketertinggalan masyarakat petani yaitu dari nilai Rp. 14.000.000,00 - 33.881.447,00 rupiah. Banyak hadis shahih yang menentukan
nisab zakat tanaman dan buah-
buahan sebesar lima wasaq, dan satu wasaq itu nilainya 60 sha. Bila dikonversi, satu Sha’ sama dengan 2,176 kilogram , 5 Wasaq = 60 x 5 = 300 sha’, 300 sha’= 2,176kg x 300= 652,8kg, jadi nisab zakat adalah 652,8 kilogram atau menjadi 653 kilogram(Ali Mahmud,2013: 85). Fakta lapangan menunjukkan, bahwa untuk 1 kw(100 kg) gabah kering giling (GKG ) = 62,5 kg beras (timbangan dacing). Jika dikonversi kenilai produksi 1,5 ton = 1500 kg (GKG), maka menjadi = 937,5 kg beras. Sedangkan untuk Versi DEPAG, dimana 1250 kg (GKG) = 750 kg beras atau 1,67 : 1, maka untuk 1500 kg (GKG) = 898,2 kg beras.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dibuktikan, baik analisis kasyf/intiutif, kualitatif syar’ie maupun kuantitatif syar’ie mengenai etos kerja dan pengelolaan tanaman terpadu islami terhadap strukatur nilai produksi dan kesejahteraan keluarga petani muslim di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan, maka dapat disusun kesimpulan dan saran sebagai berikut : 7.1 Kesimpulan 1.
Etos kerja islami berpengaruh tidak signifikan terhadap pengelolaan tanaman terpadu yang ditunjukkan oleh hasil analisis koefisien jalur pada model kesejahteraan petani muslim, memberikan arti bahwa etos kerja Islami pada saat studi, belum cukup mampu untuk mempengaruhi sistem pengelolaan tanaman terpadu..
2.
Etos kerja islami berpengaruh signifikan terhadap struktur nilai produksi memberikan arti, bahwa perilaku etos kerja yang islami yang didasari dengan niat yang suci dengan penampilan akhlak mulia, akan memanfaatkan penguasaan pengetahuan dan dilakukan dengan bekerja sungguh-sungguh terhadap sumberdaya yang ada (lahan, air dan jaringan irigasi).
3.
Pengelolaan tanaman terpadu terhadap struktur nilai produksi, berdasar analisis koefisien jalur, membuktikan hubungan kedua variabel tidak signifikan, diartikan bahwa sistem pengelolaan tanaman terpadu belum sempurna untuk dapat mempengaruhi struktur nilai produksi, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengelolaan tanaman terpadu tidak berpengaruh
langsung terhadap
struktur nilai produksi.
302 DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
303
4.
Etos kerja islami berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keluarga petani muslim, memberikan pengertian bahwa perilaku islami yang diamalkan berkorelasi dengan usaha seorang petani atau kelompok dalam bekerja untuk mendapatkan rezeki yang halal dan baik, mengantarkan kepada perlindungan kesejahteraan.
5.
Pengelolaan tanaman terpadu terhadap kesejahteraan petani, tidak berpengaruh signifikan diartikan bahwa kompleksitas dari indikator pengelolaan tanaman belum terpadu dan berpengaruh tidak langsung terhadap kesejahteraan petani muslim.
6.
Struktur nilai produksi
berpengaruh signifikan terhadap
kesejahteraan
keluarga petani muslim artinya sumber daya alam yang terstruktur menjadi faktor produksi yang berperluang meningkatkan produksi dan mendorong kesejahteraan keluarga petani. 7.
Hasil analisis pengaruh etos kerja islami terhadap pengelolaan tanaman terpadu menyatakan hubungan yang tidak signifikan, pandangan Qur᾽an, bahwa Allah SWT. menilai hambanya yang bertaqwa, mengerjakan amal sholeh itulah hambanya yang paling mulia di sisi-Nya, melalui etos kerja islami dimaksudkan adalah, perilaku pengamalan yang sungguh-sungguh, karena kesungguhan,mendekatkan perubahan, hal ini sejalan dengan firman Allah SWT. QS. Ar-Raad [13]:11 dan hanya yang berbuat mendapatkan suatu sebagimana apa yang dikerjakan, dan ini sejalan, QS. An-Najm [53]:39, demikian Allah membuktikan keadilannya serta kebijakan kepada hambanya yang berbuat baik, yang dikuatkan dalam firmannya QS. Hud [11]:115, rangkaian usaha untuk melakukan perubahan yang dimulai dengan kerja
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
304
berbasis syar᾽ie dan untuk mencapai nilai konsistensi dalam mewujudkan etos kerja islami tuntunan sunnah Rasulullah SWT, bahwa setiap pekerjaan tergantung dari niatnya. 8.
Berdasarkan analisis pengaruh etos kerja islami terhadap struktur nilai produksi, pandangan Qur᾽an dan as-sunnah, bahwa kekuatan dasar dari etos kerja islami adalah adanya niat, akhlak, pengetahuan dan pengamalan,jika seorang atau kelompok berbuat yang dilandasi kesungguhan dan dilakukan dengan menampilkan akhlak mulia, segala urusannya senantisa mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah SWT, berawal dari keyakinan bahwa setelah menunaikan sholat maka bekerjapun dilakukan dengan sungguhsungguh, keuletan seorang atau kelompok akan mampu mengatur tahapan kerja yang direncanakan, dengan berpedoman pada QS. Al-Jum’ah [162]:10, QS.Al’-Israa [17]:36, QS.Al-Mama’idah [5]:2 dan mencontoh perilaku RasullahSAW, maka kualitas pekerjaan dan urusan akan mendapat ridha dari Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, Artinya,Aku (Muhammad) diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak.
9.
Pengelolaan Tanaman Terpadu Islami terhadap Struktur Nilai Produksi. Hal ini sesuai dengan Qur᾽an yang lebih mengarah kepada perbuatan memberikan keselamatan bagi hamba, setiap langkah telah mendapat pedoman dan tuntunan agar seorang atau kelompok, sebelum melangkah lebih jauh, ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerusakan, banyak perlakuan manusia bertindak tanpa menghiraukan petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya, serta al-Baqarah [2]:11-12, QS.Zukhruf [43]:11, QS. Al-Qaaf [50]:9, QS. Imran [3]:19 dan Sabda Rasulullah. ”Siapa yang ingin diperluas rezekinya dan diperpanjang usianya, maka hendaklah dia bersilaturrahmi (HR. Bukhari dan Muslim).
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
305
10.
Hasil studi objek menunjukkan peran Etos Kerja dan Pengelolaan Tanaman Terpadu Islami terhadap nilai Struktur Produksi untuk Kesejahteraan Keluarga Petani, di mana simpulan analisis kuantitatif adalah : etos kerja dibangun dari kebiasaan masyarakat dan kebiasaan tersebut hanya dapat dirubah dengan melakukan kebiasaan pula, pengaruh etos kerja islami belum berpengaruh langsung terhadap pengelolaan tanaman terpadu, mengindikasikan perlunya pendalaman perilaku yang islami. Setiap peningkatan kinerja akan mendorong kenaikan etos kerja islami akan menaikkan struktur nilai produksi artinya, bahwa struktur adalah bentuk yang tersususn dan terpola dari sesuatu sistem dan mempunyai karakter yang spesifik, sehingga lebih mudah beradaptasi terhadap sumber daya pengelolaan. Etos kerja islami berpengaruh signifikan, memberikan peluang yang dapat dikembangkan dan dirancang untuk dapat diimplementasikan secara kontinyu guna mewujudkan kesejahteran islami bagi keluarga petani muslim.
11.
Manfaat kebijakan : Pembangunan pertanian bertujuan memenuhi kebutuhan pangan setiap individu serta mengembangkan industri berbasis pertanian, kebijakan lainnya adalah revitalisasi pertanian berbasis nature, sistem ini setara dengan bercocok tanam islami (syar’ie), Dari kajian hasil studi yang berkaitan dengan upaya pengelolaan tanaman terpadu islami, memberikan gambaran bagaimana melakukan pengelolaan tanaman secara terpadu berbasis Qur’ani dan as-Sunnah, yang pada dasarnya sangat tergantung oleh perilaku pengelolanya.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
306
12.
Hasil analisis pengelolaan sawah per hektar antara petani konvensional dan keluarga petani muslim di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut : a.
Recovery curve of production telah terjadi bentuk kurve S atau up ward bending curve.
b.
Capital Output Ratio (COR) makin meningkat selama peneliti studi.
c.
Labour Output Ratio (LOR) makin meningkat juga dan ini menjadi hasil studi.
d.
Petani pemilik sebagai produsen telah menjadi muzakki karena hasil produksinya telah lebih besar dari 1250 kg (GKG) atau 750 kg beras.
e.
Keluarga petani sebagai bagian dari ekonomi keluarga di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, ternyata masih menjadi mustahiq, karena rata – rata pendapatan mereka masih Rp 19.250.000,-.
13.
The Holistic of Production Function dari Zadjuli (2009 ), ternyata dengan studi ini berbuah secara mutlak, karena dalam Capital Output Ratio (COR)-nya makin meningkat, karena peranan dari natural of product function, artificial of product function dan Taqdir Allah telah terjadi dalam proses produksi dalam studi ini.
7.2 Saran 1.
Sosialisasikan sistem etos kerja islami kepada semua pemangku kepentingan pengelola tanaman, serta mempersiapkan konsep pengelolaan tanaman terpadu berbasis islami, konsep tersebut lebih awal dikoordinasikan dengan pemerintah setempat untuk mendapat persetujuan.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
307
2.
Bekerja sama dengan organisasi pengelola tanaman terpadu dalam melakukan pemeliharan serta melestarikan fungsi-fungsi jaringan irigasi dan
lakukan
pembentukan dan pengembangan organisasi petani. 3.
Terapkan sistem pengelolaan terpadu secara profesional dengan menggunakan standar operasional pengelolaan tanaman terpadu (petunjuk teknis Departemen Pertanian).
4.
Demonstrasikan percontohan pengelolaan tanaman terpadu berbasis islami dengan bekerja sama, pemerintah daerah, kelompok tani muslim, dan lakukan secara bertahap dan terkoordinasi.
5.
Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani melalui sekolah lapang
dan
mendukung
program
pemerintah,
meningkatkan
dan
mengembangkan sekolah lapang tanaman terpadu untuk semua petani. 6.
Laksanakan pembinaan secara kontinyu kepada kelompok tani untuk bertani secara profesional, memanfaatkan waktu dan lahan secara intensif dan mengelola keterpaduan tanaman secara islami yang bertujuan sejahtera dunia selamat akhirat.
7.
Sejalan dengan upaya untuk merubah kondisi tingkat kesejahteraan petani, maka yang tepat adalah hanya dengan bekerja keras, baik individu maupun kelompok akan membuka jalan ke arah
perubahan, keinginan untuk maju adalah
perjuangan, menjauhi kemiskinan juga menjauhi kekufuran.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA Qur’an, 2007, Departemen Agama Republik Indonesia, ,Bandung Syaamil Qur’an Hadist dan As Sunnah. Al Asyqar, Umar Sulaiman Abdullah. 2008. Ikhlas, Agar Amal Tak Sia-sia. Gema Madinah Makkah; Jakarta A.Karim Adiwarman. 2007a . Ekonomi Micro Islami Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta., -------------------------2007b, Ekonomi Makro Islami. Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta., Akib Muhammad Tuwo. 2011. Ilmu Usaha Tani, Unhalu Press. Amruddin Muhammad Nada Abu. 2012. Manisnya Dunia Pahitnya Neraka, Penerbit : Perisai Qur’an, Jakarta. Anonim, 1986. Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.47 tahun 1986. Tentang Peningkatan Penanganan Pascapanen Hasil Pertanian, Jakarta. Anshori Muslich, Iswati Sri. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif, AUP Surabaya. Andi Nuhung Iskandar, 2006. Beda Terapi Pertanian Nasional, Jakarta, Buana Ilmu Populer, Salikin, Karwan A. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. , Yogyakarta Kanisius. Agustian, Ary Ginanjar. 2002. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ : Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, Jakarta, Arga Arif Rianto, Amalia Euis. 2010. Teori Mikro Ekonomi suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional, Penerbit : Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Arif
Ryan,2012, Membudayakan Karakter Etosm Kerja Islami,http://annur.org/2012/05/ membudayakan-karakter-etos-kerjaislami,May 8.2012/File under: Terbaru,Tsaqofah/Posted by : admin
Al-Faruq Umar, 2011. Dahsyatnya Ikhlas Sabar Qana’ah, Penerbit : Ziyad Surakarta. Alibasyah, Permadi. 2005. Bahan Renungan Kalbu, Penerbit : Cahaya Makrifat, Bandung Al Muthowi, Jasiem M. Badr. 2004. Efisiensi Waktu. Penerbit : Risalah Gusti, Surabaya.
308 DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
.309
Amruddin Abu Nada Muhammad. 2011. Manisnya Dunia, Pahitnya Neraka, Penerbit : Perisai Qur’an, Jakarta. Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Penerbit : Gema Insani, Jakarta. Amani Organik, 2003,Pemasaran produk pertanian, makalah Seminar Konsolidasi Business Plan 2004-2008,SBU Agricultural Service,PT.Sucofindo(Persero) Arifin, Bustanul. 2001. Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia: Telaah Struktur, Kasus, dan Alternatif Strategi. Penerbit : Erlangga, Jakarta. Arya Wardana Wisnu, 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit : Andi, Yokyakarta. Azwar, Saifuddin. 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi ke 2. Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Azra Azyumardi, Nata Abuddin. 2008. Kajian Tematik Al-Qur’an Tentang kemasyarakatan, Penerbit : Angkasa, Bandung. BAPPEDA dan BPS Kabupaten Luwu, 2009, Kabupaten Luwu Dalam Angkam 2009, Kabupaten Luwu, BPS Luwu Badan Pusan Statistik Kabupaten Luwu. 2006. Indeks Pembangunan Manusia. -------------------------------------------. 2009. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Luwu. Badan Pusat Statistik ,2007-2011,data ketahanan Pangan Nasional, Statistik Indonesia, 2007, Badan Statistik, Jakarta hlm 166-352. Badi, Jamal, dan Tajdin, Mustapha. 2007. Islamic Creative Thingking: Berpikir Kreatif Berdasarkan Metode Qurani. Penerbit : Mizania, Bandung. Berkelaar Dawn,2001, Sistem Intensifikasi Padi(The Systemof Rice IntensificasionSRI): Sedikit dapat Memberi Lebih Banyak, ELSPPAT Bogor Bin Muhammad Zulkifli, 2008, Wujud, Solo, CV.Mutiara Kertas. Chapra, M. Umer. 2001. The Future of Economics: An Islamic Perspective. Shari’ah Economics and Banking Institute, Jakarta. C.Loehlin John, 2004. Latent Variable Models, LEA, London. Chow, Te Ven, 1959. Hidrolika Saluran Terbuka, Penerbit : Erlangga, Jakarta. Daryanto Arief dan Hafizrianda Yundy, 2011. Model-Model Kuantitatif konsep dan
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
.310
De Datta, S.K. 1985, Teknology development and speread of direct seeded flooded rice in Southeast Asia A paper presented at the International Rice Research Conference, 1-5 June 1985. IRRI, Los Banos, Philippines 21 pp. De Datta , S.K. and Nantasomsaran. 1991. Status and prospects of direct seeded flooded rice in tropical Asia. Direct seeded flooded rice in the Rice Reserch Conference. Seoul, 27-31 Agusts 1990. P. 1- 18. Dingkuhn, M, F.W.T,Penning de Vries, S.K Detta, and H.H. Van Laar. 1991. Concepts for a new plant type for derect seeded flooded tropical rice . p. 17-38. In Direct Seeded Flooded Rice in the Tropics.IRRI,Los Banos Philippines. El-Syapa Ahmad Zackye , 2012. Indeks Lengkap Hadis, Penerbit : Mutiara Media, Yogyakarta. Fagi,A.M dan I.Las, 2007, Membekali petani dengan teknologi maju berbasis kearipan lokal pada erarevolusi hijau lestari,hal 222-299,Dalam F.Karyono, E.Pasandaran dan A.M.Fagi (Ed). Membalik Arus Menuai Kemandirian Petani.Yayasan Padi Indonesia,Jakarta. Firdaus, Abu Hafidz. 2008. 35 Kiat Sabar; Senjata Paling Ampuh Hadapi Keluh Kesah Hidup Anda. Penerbit : Syakira Pustaka, Bogor. Ghazzali Imam, Ihya ‘Ulumuddin. 2001. Takut & Harap, Faqir & Zuhud, Tauhid & Tawakkal, 2001, Penerbit : Marja, Bandung. Ghozali Imam. 2012. Partial Least Squarmart PLS 2.0 m3, UNDIP, Semarang. G.Kartasa poetra Ance,1992, Teknologi Benih, Jakarta, PT.Rineka Cipta Gurning, TM. Dan H. Pane 1996. Percobaab padi tanam benih langsung di Balai Penelitian Padi. Suatu. rujukan hasil penelitian. Prosiding Seminar Apresiasi Hasil Penelitian Balai Penelitian Tanaman Padi. Buku II Sukamandi, 23-25 Agustus 1995. Balai Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi hlm 25-37. Hidayatullah, Syarif. 2008. Ensiklopedia Rukun Islam Ibadah Tanpa Khilafiah ZAKAT. Penerbit : Al-Kautsar Prima, Jakarta. Haryanto Tri, Aini Hidayati Nur, Djoewito Wagiono, 2009. Ekonomi Pertanian, LP3 Unair, Surabaya. Hasan Ali, 2013, Rasulullah tidak Pernah Sakit, Jogyakarta, Najah Inseklopedia Zakat, Shalih, 2008, J. Supranto. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi, Penerbit : Erlangga, Jakarta.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
.311
Kasryno.F, 2007, Pemberdayaan petani dan kearifan lokal dalam budi daya pertanian ekologis berbasis padi hlm104-155 dalam F.Karsyno,E.Pasndaran dan A.M.Fagi (Ed ), Membalik Arus Menuai Kemandirian Petani. Yayasan Padi Indonesia, Jakarta. Khled Amr. 2012. Buku Pintar Akhlak, Penerbit : Zaman, Jakarta. Kusnendi, 2007. Model-Model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup sampel dengan LISREL, Penerbit : Alfabeta, Bandung. Latan Hengky, 2012. Structural Equation Modeling Konsep dan Aplikasi, Menggunakan Program LISREL 8.80, Penerbit : Alfabeta, Bandung Lo, P and A.W.Cheong, 1986. Performamce of five preemergence harbicides in pre and post seeding application in Muda Teknologi Padi 2: 7-12. Mardani. 2011. Ayat-Ayat dan Hadi Ekonomi Syariah, Penerbit : Rajawali Pers Jakarta. Mannan, M. A. 1992. Ekonomi Islam: Teori dan Praktek (Dasar-dasar Ekonomi Islam). Penerbit : PT Intermasa, Jakarta Mansor. M. A. Man , and N. K. Ho. 1997 Integrated weed management in the rice agro –ecosystem Paradigm shift for research and extension in Malaysia Satellite Workshop on Rice Weed Management Sungai Petani, Malaysia, 13-14 September 1997. Marthon, Said Sa’ad. 2007. Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Ekonomi Global, Penerbit : Zikrul Hakim, Jakarta. Mawardi Erman. 2007. Bangunan Irigasi, Penerbit : Alfabeta, Bandung. Mubyarto, 2000. Membangun Sistem Ekonomi, BPFE, Yogyakarta. Naylor,Y. 1996. Herbicide use in Asian rice production: Perspectives from economics, ecology, and the agricultural science.P 3-25 in R. Naylor(Ed). Herbicides in Asian Rice: Transition in weed Management Stanford University and IRRI, Los Banos, Philippines. Novia Windy, Kamus besar Indonesia, Kashiko Publiser. Pane, H, Prayitno, dan A.M. Fagi. 1993 Penelitian pemupukan padi tebar langsung Laporan Hasil Penelitian Sukamandi. 15 hlm Perencanaan Irigasi Luwu Sulawesi Selatan,1982,Dinas Pengairan Sulawesi Selatan, Ujung Pandang Prayitno, Hadi, dan Arsyad, Lincolin. 1987. Petani Desa dan Kemiskinan. BPFE, Yogyakarta
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
.312
Purwantoro, 2011. Intensifikasi Padi Sawah Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu, Penerbit : PT Maraga Borneo Tarigas, Singkawang. Rivai, Veithzal, dan Arifin, Arviyan. 2009. Islamic Leadership: Membangun Superleadership Melalui Kecerdasan Spiritual. Penerbit Bumi Aksara; Jakarta. Sa’dullah, 2002. Kumpulan Dalil-Dalil Al-Qur’an dan Hadis, Penerbit : Cakrawala, Yogyakarta. Salikin, K.A. 2003, Sistem Pertanian Berkelanjutan. Kanisius, Jogyakarta.126 p. Santoso Singgih, 2011. Structural Equation Modeling (SEM), Konsep dan Aplikasi dengan AMOS 18, Penerbit : PT.Elex Komputindo, Jakarta. Saragih Eliyas Sabastian, 2010, Pertanian Organik, Jakarta,Penerbit.Penebar Swadaya. Shihab M.Quraish. 2008. Berbisnis dengan Allah, Penerbit : Lantera Hati, Tangerang. Sumadji P., Pratama Yudha, Rosita, 2006. Kamus Ekonomi, WIPRESS, Sunyoto Danang. 2011. Analisis Regresi dan Hipotesis, Penerbit : CAPS, Jogyakarta. Suryana.A, 2007, Menelisik Upaya Menggapai Ketahanan Pangan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta. Syarbini Amirullah, Jamhari Sumantri. 2012. Jika Sungguh-Sungguh Pasti Berhasil, Penerbit : Ruang Kata Imprin Kawan Pustaka, Jakarta. Sastrahidayat, Ika Rochdjatun. 2009. Membangun Etos Kerja dan Logika Berpikir Islami. UIN Malang Press, Malang. Setyono Agus,2000, Teknologi penanganan Pascapanen Padi,Sukamandi Shihab, M. Quraish. 1997. Wawasan Al-Quran. Penerbit : Mizan, Bandung. ------------------------. 2008. Berbisnis dengan Allah. Penerbit : Lentera Hati, Tangerang. Soekartawi. 2006. Analisis usahatani. UI Press, Jakarta. Sumodiningrat, Gunawan, dan Iswara, Lanang Agung. 1987. Materi Pokok Ekonomi Produksi. Yogyakarta. Penerbit : Karunika, Jakarta. Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta Kanisius, Sukirno Sadono, 2006. Micro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta, Raja Grafindo Persada,
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
.313
Taringan Robinson, 2006. Perencanaan Pembangunan Wilayah, Jakarta Bumi Aksara, Tasmara, Toto. 2001. Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intelligence), Jakarta Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan etos kerja Islami, Penerbit : Gema Insani Jakarta. TualekoHamzah, Syakur Abd, Muzayyanah, Mukaffah Zumrotul, Yazial.M,2012, Akhlak Tasauf,Surabaya, IAIN Sunan Ampel Press Anggota IKAPI. Ulum, Misbahul, 2007. Model-model Kesejahteraan Sosial Islam Perspektif Normatif Filosofis dan Praktis. Fakultas Dakwah. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Uqaily Mahmud Ali, 2013, Praktis dan Mudah Menghitung Zakat, Kartasura-Solo, Aqwam. Vegera,B.S, B. Venkateswarlu, M. Janoria, J K. Ahn, J K. Kim, and R. M. Visperas 1991 Rationale for a low tillering rice plant type with high –density grains.p.39-53 in Direct Sceeded Trpies IRRI, Los Banos, Philippines. Von Uexkull, H.R, 1984.” Food Production in Asia” In: Proc.IMC Worid Food Prod. .On the. Wold Dilemma.Honolulu, Haswai. P.92-102. Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), Penerbit : Andi; Yogyakarta Wasio, O. 1992. Direct seeding rice culture in Japan: Its technical outlook.Farming Japan 26(1). 11- 19 Widodo, Sri. 2008. Campur Sari Agro Ekonomi, Yogyakarta Liberty. Wijanto Hari Setyo, 2008. Stuctural Equation Modeling, Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta. Yamin Sofyan. 2011. Partial Least Square Path Modeling, Penerbit : Salemb infotek, Jakarta. Zudjuli Imam, Reformasi Ilmu Pengetahuan dan pembangunan Masyarakat Madani di Indonesia, Surabaya, Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam Proram Pascasarjana Airlangga. Zudjuli Imam,Kebijakan Intuitif Makro dan Mikro ditinjau dari Perspektif Mukasyafa, 2009, Surabaya, Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam Proram Pascasarjana Airlangga.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
.314
Zadjuli Imam, Prosedur dan Model Analisis Kuantitatif Serta Intuitif dalam Pembangunan Ilmu Ekonomi Islam, 2009, Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya. Zudjuli Imam, 2011, Islamic Economic and Banking in the Globalization Era Moslim Countries, Surabaya, Postgraduate Program of AirlanggaUniversity Zulmaizarna, M., Zen Irwandi. 2009. Akhlak Mulia Para Pemimpin, Bandung Pustaka Al-Fikriis. Zurzani, Achmad, dan Syarif, Ismail Maulana. 1995. Sepuluh Inti Perintah Allah. Jakarta. Fikahati Aneska.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
315
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Etos Kerja dan Pengelolaan Tanaman Terpadu Islami Terhadap Struktur Nilai Produksi serta Kesejahteraan Petani Muslim di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan
PETUNJUK PENGISIAN Dalam menjawab pertanyaan ini, Bapak/Ibu/Sdr/I dimohon untuk memberikan tanda checklist ( √ ) pada salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia dan yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Sdr/I sehari-hari dilingkungan kerja. KETERANGAN : Sangat Setuju Setuju Netral / tidak tahu Tidak setuju Sangat tidak setuju
(Skala Likert = 5) (Skala Likert = 4) (Skala Likert = 3) (Skala Likert = 2) (Skala Likert = 1) DATA RESPONDEN
1.
Jenis Kelamin
:
2.
Agama
:
3.
Pekerjaan
:
4.
Pekerjaan lain, selain tersebut di atas ………………
5.
Pengalaman kerja
:
6.
Nama
:
7.
Alamat
:
No. (X1) 1. 2. 3. 4. 5.
6.
DISERTASI
Pernyataan A. Pengaruh terhadap etos kerja
Sangat Setuju
Setuju
Biasa
Tidak Setuju
5
4
3
2
Sangat Tidak Setuju 1
An Niatu (Niat) Apakah saudara sebelum memulai pekerjaan melakukan niat, berniat karena Allah semata ? Apakah niat karena Allah untuk memperoleh keuntungan dunia dan akhirat ? Apakah niat saudara dalam mengelola tanaman, semata untuk kehidupan dunia serta memperoleh keuntungan yang lebih besar ? Apakah saudara dalam mengelola tanaman berniat bekerja secara sungguh – sungguh disertai kesabaran dan keikhlasan semata ? Apakah niat saudara dalam bekerja, bercita-cita memberikan keteladanan kepada lingkungan saudara agar dapat termotivasi bekerja untuk kesuksesan usaha tani ? Menurut saudara bekerja ikhlas dan sabar adalah landasan kerja yang Islami dan saudara yakini adalah jalan terbaik untuk sukses ?
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
316
7.
8. 9. 10.
(X2) 1.
2. 3.
4.
5. 6.
7. 8. 9. 10. 11. 12. (X3) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. (X4) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
DISERTASI
Apakah saudara selama ini sebelum turun sawah sudah berniat dan berdoa kepada Allah SWT bersama petani lainnya agar usahanya dapat berhasil dengan baik ? Jika iya, apakah ada acara ritual yang dilakukan oleh tokoh agama dan adat ? Apakah semua petani sama dengan saudara juga melakukan niat dan doa sebelum, sedang, dan sesudah panen ? Apakah para pembina kelompok tani, komite irigasi juga mempunyai niat yang sama, menginginkan usaha taninya sukses dan berhasil dengan baik (produksi meningkat) ? Ahlaq (Sikap) Apakah saudara dalam mengajak sesama petani untuk bekerja sama melakukan pengelolaan tanaman disampaikan secara lemah lembut dan sopan menurut adat dan kebiasaan budaya dan agama ? Apakah saudara sering menghadiri undangan kelompok tani untuk bermusyawarah ? Apakah saudara sering mengajak rekan-rekan petani untuk lebih kreatif dan aktif bekerja serta disiplin dalam mengikuti petunjuk pembina kelompok tani /penyuluh ? Menurut saudara masih banyakkah petani yang melakukan penyadapan air saluran, dan pengurusan bangunan serta pengembalaan ternak secara liar di daerah persawahan ? Apakah anjuran – anjuran, dari penyuluh tentang teknik pengelolaan tanaman tidak diikuti / ditolak ? Jika saudara sedang bekerja di sawah dan tiba saatnya waktu sholat, apa saudara segera menghentikan pekerjaan dan pergi melaksanakan sholat lima waktu ? Menurut saudara bagaimana sikap petani menyambut anjuran – anjuran penyuluh ? Apa saudara setuju dengan keterlambatan turun sawah dari beberapa rekan petani lainnya ? Jika saudara menyampaikan nasehat, atau perhatian tentang pentingnya bekerja sama antar petani apakah rekan – rekan petani lainnya setuju ? Apakah antar kelompok tani terjalin hubungan yang baik ? Apakah antar kelompok masing-masing jalan sendiri, tanpa kerjasama dengan kelompok lainnya ? Apakah ada kelompok tani yang jalan sendiri, mengurus petani tanpa koordinasi ? Pengetahuan (Al Ilmu) Apakah saudara mempunyai pengalaman dalam mengelola tanaman padi ? Apakah saudara sering atau pernah mengikuti pelatihan tentang teknik bercocok tanam ? Apakah pengetahuan dan keterampilan bercocok tanam yang saudara ketahui termasuk sudah maju ? Apakah saudara mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang bercocok tanam dari sesama petani ? Apakah pengetahuan dan keterampilan yang saudara dapatkan telah diterapkan dilapangan ? Apakah pengetahuan dan keterampilan bercocok tanam sudah sesuai yang diharapkan pemerintah dan penyuluh ? Apakah saudara masih merasa perlu menambah pengetahuan dan keterampilan bercocok tanam guna lebih meningkatkan usaha tani ? Apakah saudara meyakini bahwa pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh semuanya dari Allah SWT ? Apakah pengetahuan agama (iman dan taqwa) saudara telah diwujudkan dalam pengamalan, khususnya dalam pengelolaan tanaman padi yang syar’i ? Apakah pengetahuan agama dan ibadah saudara menjadi prinsip hidup saudara dalam bekerja ? Pengaruh Amallah Apakah saudara bekerha mengelola tanaman padi secara sungguh karena Allah ? Apakah saudara mengerjakan tanaman padi dibantu oleh keluarga ? Apakah saudara menerapkan petunjuk – petunjuk teknis dari penyuluh pertanian ? Apakah saudara menggunakan waktu untuk mengelola tanaman lebih banyak dibanding kegiatan lainnya ? Apakah saudara dalam mengelola tanaman terpadu bekerjasama dengan petani lainnya ? Apakah saudara memelihara tanaman, sawah, dan saluran secara rutin ?
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
317
7.
8.
9. 10.
(Y1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. (Y2) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. (Y3) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
(Y4) 1. 2. 3. 4.
DISERTASI
Apakah saudara dalam mengelola tanaman padi dapat mengikuti jadwal tanaman yang telah ditetapkan dalam musyawarah antar kelompok tani ? Apakah saudara telah melaksanakan syarat etos kerja yang Islami, yaitu (niat, sikap, pengetahuan, dan pengamalan) secara sungguh – sungguh ? Apakah saudara setuju, dengan peribahasa yang mengatakan “banyak kerja sedikit bicara” dalam pengelolaan tanaman terpadu ? Apakah saudara dengan pengamalan atau bekerja merupakan kewajiban dan tanggung jawab pribadi saudara sebagai seorang petani ? Tanah /lahan Pengelolaan Terpadu Apakah lahan sawah saudara cukup subur untuk tanaman padi ? Apakah lahan saudara mendapat air yang cukup dari jaringan irigasi ? Apakah lahan saudara milik luasnya diatas 0,5 Ha? (tuliskan luas sawah saudara) Aapakah hasil panen lahan saudara selama ini memperoleh diatas 5 ton/Ha ? (tuliskan luas sawah saudara) Apakah lahan sawah saudara digunakan untuk tanaman lain dan atau mina padi, tumpang sari ? Apakah saudara meyakini bahwa air, tanah, serta tanaman, adalah karunia dari Allah SWT ? Apakah lahan yang saudara olah memerlukan bantuan tenaga lain (mesin dan hewan) ? Apakah saudara menanam dua kali dalam setahun ? Apakah saudara mensyukuri lahan garapan yang saudara miliki ? Apakah hasil panen pada lahan garapan saudara cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga ? Air / Debit Irigasi Apakah debit air irigasi yang masuk ke petak sawah saudara cukup atau lebih ? Apakah air saluran dan air hujan merupakan karunia dari Allah SWT ? Apakah air yang banyak meningkatkan produksi ? Apakah air saluran dan air sawah banyak mengandung pestisida atau insektisida ? Apakah masih ada petani yang menyadap air saluran secara liar ? Apakah saudara setuju menghentikan penyadapan liar air saluran oleh petani ? Apakah saudara setuju bahwa air berasal dari Allah SWT dan harus disyukuri ? Apakah petak tetangga saudara sering terlambat tanam dan mempengaruhi pemberian air sesuai jadwal ? Apakah saudara menggunakan air yang efisien (tidak boros) ? Apakah pemberian air irigasi sering terlambat sesuai jadwal pemberian air dari pengairan utamanya saat ada perbaikan saluran ? Benih / Bibit Apakah benih / bibit yang ditanam adalah anjuran sesuai hasil musyawarah ? Apakah benih / bibit anjuran tersebut saudara senangi dan cocok dengan harapan saudara ? Apakah benih / bibit tersebut mudah diperoleh ? Apakah benih / bibit yang saudara usahakan sendiri lebih baik daripada bibit / benih anjuran ? Apakah benih / bibit anjuran diikuti oleh semua petani ? Apakah benih/bibit anjuran berproduksi banyak dibanding benih lainnya ? Apakah benih / bibit anjuran dapat dipanen tepat waktu ? Apakah benih/bibit anjuran dapat dipanen tepat waktu ? Apakah benih/bibit tersebut memerlukan pupuk kimia selama pertumbuhannya ? Apakah saat menanam bibit saudara lakukan doa kepada Allah SWT, agar tanaman terebut tumbuh dengan baik tanpa adanya masalah dan kendala ? Pupuk Apakah saudara mengenal pupuk organik ? Apakah pupuk organik dapat diperoleh tepat waktu dan harga terjangkau ? Apakah pupuk yang saudara gunakan sekarang adalah pupuk organik ? Apakah menggunakan pupuk organik memakan waktu banyak untuk mengerjakannya ?
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
318
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. (Y5) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. (Y6) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. (Y7) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
DISERTASI
Apakah pupuk organik yang saudara gunakan memperoleh hasil panen lebih banyak dibanding pupuk kimia ? Apakah tanaman organik disenangi masyarakat ? Apakah saudara mengetahui pupuk organik tidak merusak kesehatan masyarakat pengguna hasil ? Apakah saudara menganjurkan kepada sesama petani untuk menggunakan pupuk organik ? Apakah pupuk yang digunakan sekarang adalah pupuk kimia ? Apakah saudara mengetahui bahwa pupuk kimia, merusak kesehatan masyarakat ? Apakah pupuk kimia menurut saudara tidak sesuai dengan prinsip pelestarian lingkungan ? Apakah penggunaan pupuk kimia dapat menguntungkan petani dalam jangka panjang ? Apakah dampak yang saudara rasakan dalam penggunaan pupuk kimia ? Apakah penggunaan pupuk organik menguntungkan saudara ? Apakah saudara mempunyai niat untuk terus menggunakan pupuk kimia ? Agronomi dan Lingkungan Apakah syarat tumbuh tanaman padi terpenuhi di daerah saudara ? Apakah rekayasa tanaman menghasilkan produksi yang menggembirakan ? Apakah jenis tanaman yang dipilih cocok untuk daerah saudara ? Apakah ada jenis tanaman lain yang menurut saudara lebih baik dari yang ada sekarang ? Apakah tanaman padi dapat dikurangi hama penyakitnya ? Apakah pengelolaan tanaman padi dengan penggunaan pupuk kimia dapat dikatakan bertentangan dengan tujuan pelestarian lingkungan ? Apakah petani mengetahui bahwa penggunaan pupuk kimia berpengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat ? Apakah saudara mengetahui, bahwa kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pupuk dan obat kimia pada tanaman, itu perilaku yang tidak Islami ? Apakah saudara ada upaya untuk menghindari penggunaan pupuk kimia tersebut ? Apakah saudara turut mengsosialisasikan tentang pentingnya kelestarian lingkungan ? Panen dan Pasca Panen Apakah saudara melakukan panen tepat waktu ? Apakah ada petak sawah yang terlambat panen ? Apakah banyak padi yang rontok saat panen ? Apakah sebelum panen sudah ada yang menawar padi saudara ? Apakah panen menggunakan mesin atau secara manual saja ? Apakah hasil panen ditumpuk ditengah sawah atau diatas pematang ? Apakah sebelum panen diadakan doa selamatan sebagai tanda syukur kepada Yang Maha Esa, Allah Subhanawataala ? Apakah sebelum panen, petani mempunyai rencana keluarga untuk doa selamatan, atau acara lainnya (pesta kawin, sunatan, pindah rumah baru, dan lain-lain) ? Apakah saudara mengetahui hasil produksi dari petak sawah yang dipanen (ton/Ha) ? Apakah setelah panen saudara ingin segera mengolah sawah agar dapat berproduksi berkali-kali dalam setahun ? Organsiasi Petani Apakah organiasi petani membantu petani dalam kelancaran usaha tani ? Apakah aspirasi petani dapat tersalurkan melalui organsasi kelompok tani ? Apakah petani merasa perlu adanya organisasi kelompok tani ? Apakah petani perlu dihimpun dalam organisasi kelompok tani ? Apakah kelompok tani berpengaruh dalam peningkatan produksi ? Apakah kelompok tani dapat menciptakan kebersamaan dan kerjasama antar kelompok tani ? Apakah kelompok tani atau P3A dapat mengurus kelancaran distribusi air dan dapat mencegah pelanggaran yang dilakukan oleh petani ? Apakah kelompok tani/P3A menolong anggotanya yang mengalami musibah atau dalam kesulitan keluarga ? Apakah ketua dan pengurus kelompok menjadi orang yang dapat diteladani dan menjadi pengayom anggotanya ?
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
319
10. (Y8) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
14. 15. 16.
(Y9) (Y10) (Y11) (Y12) (Y13) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. (Y14) 1. 2. 3.
4.
5.
DISERTASI
Apakah perlu dilakukan penggantian pengurus pada periode tertentu ? Pengendalian Hama Terpadu Apakah saudara mengikuti anjuran penyuluh dalam memberantas hama tanaman ? Apakah saudara mengetahui jenis hama yang sering menyerang tanaman padi ? Apakah saudara memberantas hama sendiri dan untuk petak sawah saudara saja ? Apakah saudara bekerjasama dengan petani lainnya dalam memberantas hama tanaman ? Apakah saudara pernah melanggar anjuran penyuluh ? Apakah saudara dalam memberantas hama menggunakan obat kimia ? Apakah saudara dalam memberantas hama secara biasa, ramai – ramai bunuh tikus ? Apakah saudara mengetahui karakter hama yang sering menyerang tanaman padi ? Apakah saudara turut memberantas hama kalau diajak oleh penyuluh atau ketua kelompok ? Apakah saudara mengetahui waktu-waktu penyerangan hama tikus ? Apakah tikus merupakan hama yang paling sering menyerang tanaman ? Apakah saudara mengetahui sumber-sumber (sarang) tikus ? Apakah saudara percaya cerita masyarakat, bahwa tikus menyerang kalau pemimpin (pemerintah) tidak disiplin, tidak adil, tidak jujur, banyak penyelewengan yang dilakukan ? Apakah saudara percaya bahwa kalau petani tidak kerjasama maka hama akan menyerang tanaman padi saudara ? Apakah pada musim kemarau (kering) tikus lebih banyak menyerang tanaman ? Apakah saudara sebelum memberantas hama saudara berdoa kepada Allah SWT agar tanaman saudara tidak terserang oleh hama dan lainlainnya ? Struktur Nilai Produksi (Padi, Palawija, Tumpang Sari) Berapa nilai produksi panen / Ha/panen dalam rupiah ? (tulis nilai rupiah) Berapa nilai produksi panen palawija/Ha/ musim tanam ? (tulis nilai rupiah) Berapa nilai produksi tumpangsari /Ha/ MT ? (tulis nilai rupiah) Kesejahteraan Petani Muslim Apakah saudara mempunyai kesempatan untuk melaksanakan kewajiban spiritual ? Apakah pendapatan yang saudara peroleh, sebagian untuk keperluan spiritual, atau seluruhnya ? Apakah saudara yakini bahwa rizki yang diperoleh berasal dari Allah SWT ? Apakah pekerjaan, sebagai seorang petani tidak akan mengganggu kegiatan ibadah saudara ? Apakah saudara berusaha untuk mendapatkan rizki yang halal dan baik ? Apakah beribadah itu suatu kebahagiaan pribadi dan merupakan kesejahteraan buat saudara ? Apakah dengan rizki yang saudara peroleh dari hasil pengelolaan sawah sudah cukup disyukuri dan berusaha meningkatkan lagi ? Apakah saudara dan keluarga telah terbangun keluarga yang religi ? Apakah saudara mengetahui bahwa ad-Din (agama) berisi pedoman hidup yang meliputi aqidah, ibadah, dan muamalah ? Apakah saudara mengajak sesama petani untuk bertani secara Islami ? An-Nafs (Jiwa) Apakah saudara sebagai petani merasa tenang menempuh hidup ini ? Apakah saudara masih berkesempatan untuk mendengarkan nasehatnasehat rohani (Dakwah Islamiah) ? Apakah saudara mengetahui larangan yang disampaikan oleh pemerintah, terlebih larangan dari Allah SWT (yang berkaitan dengan pertanian) ? Apakah saudara ketahui bahwa ilmu pengetahuan dapat memberikan semangat kerja dan ketenangan seorang dalam menjalankan kewajibannya ? Apakah saudara dan keluarga pernah atau sering membicarakan tentang ketenangan jiwa setelah melepaskan kewajiban ?
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
320
6.
7. 8. 9.
10. (Y15) 1.
2. 3. 4. 5. 6.
7.
8. 9. 10. (Y16) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. (Y17) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
DISERTASI
Apakah saudara mengetahui sesuatu pekerjaan yang berkaitan pengelolaan tanaman yang bertentangan dengan nurani saudara, tetapi tetap melakukannya ? Apakah saudara sebagai petani cukup bahagia atau mensyukuri pekerjaan saudara ? Apakah saudara belum merasa cukup dengan penghasilan yang saudara peroleh dari bercocok tanam padi tersebut ? Apakah saudara pernah atau sering mengajak sesama petani untuk berbuat (bergotong royong, memperbaiki saluran, membantu teman yang sedang dalam kesulitan) ? Apakah saudara dalam bergaul dimasyarakat selalu bersikap ramah dan lemah lembut dalam bertutur kata ? An – Aql (Berakal) Apakah saudara sebagai seorang petani dalam bekerja mengutamakan pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan dalam menyusun rencana kerja sebelum memulai pekerjaan saudara ? Apakah saudara pernah atau sering memikirkan masa depan pekerjaan saudara ? Apakah saudara memahami pekerjaan saudara ? Apakah saudara dalam mengambil keputusan mengutamakan fungsi akal dan nurani ? Apakah saudara dalam mengemukakan pendapat lebih memilih rasional dari pada mengikuti perasaan dan emosi saudara ? Apakah saudara pernah atau sering bertukar pikiran dengan sesama petani dengan mengemukakan pendapat yang rasional dan fakta lapangan ? Apakah saudara meyakini bahwa musibah yang menimpa pekerjaan adalah kehendak Allah SWT (contoh : kegagalan panen, kemarau panjang, serangan hama, banjir, dsb) ? Apakah saudara ketika tertimpa kegagalan panen tetap memikirkan penyebabkan dan mencarikan solusinya ? Apakah saudara mensosialisasikan cara kerja yang profesional (taat ilmu, taat prosedur, dan taat aturan dan undang – undang) ? Apakah saudara dalam memajukan tanaman pangan menganjurkan kerjasama antar kelompok ? Al-Maal (Harta) Apakah saudara meyakini bahwa harta yang diperoleh semuanya dari Allah SWT ? Apakah saudara dalam bekerja sebagai petani berniat untuk memperoleh harta yang sumbernya halal dan baik ? Apakah saudara bercita-cita untuk mendapatkan harta sebanyak mungkin untuk mencapai kesejahteraan keluarga ? Apakah saudara telah melaksanakan / menunaikan zakat pertanian setiap tahunnya ? Apakah saudara telah menunaikan zakat fitrah untuk pribadi dan keluarga anda ? Apakah saudara pernah atau sering bersedekah kepada keluarga atau orang lain ? Apakah saudara mensyukuri harta yang saudara miliki sekarang ? Apakah saudara merasa belum cukup dengan harta yang ada pada saudara dan masih merasa kekurangan ? Apakah saudara optimis untuk dapat lebih meningkat di masa datang ? Apakah saudara merasa lebih baik dari petani lainnya ? An-Nasl (Kesehatan dan Pendidikan) Apakah saudara dan keluarga selama ini dalam keadaan sehat (tidak sakit-sakitan) ? Apakah saudara telah memberikan pendidikan dan kesehatan kepada anak dan keluarga anda ? Apakah saudara mempunyai biaya yang cukup menyekolahkan anak sampai ketingkat menengah umum (SMU) atau ke perguruan tinggi ? Apakah saudara pernah atau sering ke rumah sakit untuk berobat ? Apakah saudara dan keluarga dengan kesehatan dan pendidikan yang saudara miliki merasa cukup dan berkeinginan lebih baik ? Apakah saudara dan keluarga telah memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan seseorang agar tetap sehat ? Apakah dengan pekerjaan sebagai petani tingkat pendidikan dan kesehatan sudah cukup ? Apakah usaha pemerintah yang memberikan kesehatan dan pendidikan gratis sudah cukup atau masih kurang ?
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
321
9. 10.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
DISERTASI
Apakah saudara telah mensosialisasikan tentang pentingnya pemenuhan pendidikan dan kesehatan bagi keluarga ? Apakah kesehatan dan pengetahuan yang saudara miliki saudara yakin, itu dari Allahu rabbi ? Kesejahteraan Petani Berapa banyak pendapatan bersih saudara / sekali panen ? Harta yang saudara miliki sekarang ? Apakah saudara mempunyai pekerjaan lain ? Berapa anggota keluarga sauadra (anak) ? Berapa orang tanggungan keluarga anda ? Berapa anggota keluarga anda yang telah meninggal selama bertani ? Apakah saudara sudah menunaikan ibadah haji atau umrah haji ? Apakah keluarga saudara sudah naik haji ? Audahkah saudara melakukan zakat harat / pertanian saudara ? Apakah saudara sering bersedekah kepada orang lain ? Apakah saudara sering menyumbang ke Masjid atau rumah ibadah lainnya ? Apakah ada anak saudara yang sedang pendidikan di perguruan tinggi yang saudara biayai ? Berapa anak saudara yang sedang pendidikan ? Apakah saudara mempunyai hutang kepada orang lain ? Apakah saudara mempunyai kredit di bank ? TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA DALAM MENGISI KUESIONER SEMOGA BERMANFAAT
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
322
Lampiran-2 PETA TEORI No
Penulis
Judul
Tujuan
Hasil Temuan Penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air untuk padi sawah sebanyak 0,74-1,2l/dt/ha atau 6,39-10,37 mm/hr/ha Hasil analisis fungsi produksi menunjukkan bahwa,luas panen,pestisida & tenaga kerja, berpengaruh positip terhadap produksi padi sawah,peningkatan masih dapat dengan penambahan ke tiga faktor produksi Teknologi pertanian berperan strategis dalam upaya peningktan ketahanan pangan, Dengan teknologi tepat guna ,efesiensi produksi dapat ditingkatkan. Untuk memanfatkan lahan kering untuk tanaman padi,palawija,dengan teknologi meningkat 2-3 kali dari sistem pertanian tadah hujan.
1
.Iwan Juliardi & Ade Ruskandar
Teknik Mengairi Padi
Efesiensi Penggunaan air
2.
Sahara&Idris(BPTP Sultra)
Efesiensi Produksi sistem usahatani Pada lahan sawah Irigasi Teknis
Untuk mengetahui rasionalitas petani dalam menggunakan faktor produksi
i 3.
Achmad Suryana
Kebijakan Ketahan Pangan Nasional
Mengoptimalkan peran BPTP dalam meningkatkan sektortanaman pangan
4.
Undang Kurnia (Balai Penelitian Tanah,Bogor)
Prospek PengairanPertanian Tanaman Semusim lahan Kering
Memanfaakan sumnber air,air hujan,air tanah,umbungumbung,air permukaan untuk irigasi lahan kering
5.
Hamdan Pane(Balai Penelitian Tnaman Padi,Sumandi Subntrkonseang)
Kendala dan Peluang Pengembangan Teknologi Padi Tanam Benih Langsung
Efesiensi penggunaan tenaga kerja dan waktu dan hasil panen tinggi
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
TABELA dengan sistem sonor(broad cost seeding)jauh lebih dapat menghemat tenaga kerja dibanding sistem TAPIN (tanam pindah),Namun, penerapan sistemini perlu diimbangi dengan pemakaian
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
323
6.
Alik Sutaryat
Sistem Pengelolaan Pertanian Ramah Lingkungan dengan metoda Sistem of Rice Intensification(SRI)
7.
Kristianto92009)
Karakter sawah di kabupaten Luwu
8.
Sarasutha,
Pengkajian sistem usahatani padi pada ekoregional Lahan Sawah(SUTPA) di Sul-Sel
9
Ar.Nuhung(2006)
Nilai tukar petani 1993-1997 nilai tukar petani(NTP), mengalami
DISERTASI
herbisida dan mesin pemanen agar tenaga kerja tersebut betulbetul meningkat. Sistem penumbuhkan Memberikan hasil perakaran secara lebih baik dalam arti maksimal,meningkatk lebih produktif an jumlah dan (tanaman lebih kebergaman tinggi,anakan lebih Organisme dalam banyak,malai lebih tanah serta panjang dan butir lebih mengurangi berat/banyak. penggunaan air dan biaya produksi. Pembagian jenis Luas sawah irigasi, terkonsentrsii Irigasi teknis ,umumnya ditiga Irigasi semi teknis wilayah,utra,yaitu Irigasi sederhana walenrang,walenrang timur,walenrang utara(23,24%),Lamasi dan lamasi timur (18%),ponrang dan porang selatan(15,52%) Suli barat(5,8%) Kamanre(5,5 %) Bastem(4,98%), kecamatan lain (10%) Sistem Usaha Tani Indeks panen Berbasis Padi,target meningkat dengan yang akan pola tanam, dicapaioleh padi,palawija, pemberdayaan lahan padi,masing;Padi( bln irigasi ini adalah 05-09).Plwbln(9-12), untuk kemampuan Padi bln(12-04) menghasilkan Penggunaan waktu padidaerah sentra tanam lebih efektif produksi dan meningkatkan intensitas pertanaman agar pendapatan petani dihamparanlahan beririgasi meningkat. Mengetahui tingkat kesejahteraan petani
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
Nilai tukar petani tidak merata di tiap wilayah Di jawa mulai 2001 perbaikan NTP dengan
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
324
10
Sri Widodo(2008)
11
Sucipto & Harahap
DISERTASI
pertumbuhan 0,95%/tahun,tahun 1998-1999 mengalami penurunan2,60%,pertunbuhan tahun 2002 dan 2003 msing-masing 4,7 dan 6,8 %. Kendala Dalam Menaikkan Produksi padi di Indonesia
Pengaruh pengeringan swah pada tingkat Nitrogen tehadap Pertumbuhan dan Hasil Varietas Padi pelita1/2’’
rata-rata ,5,07% pertahun,diluar jawa perbaikan NTPbaru tahun 2002 dengan laju rata-rata 0,20 %
1.Mendemonstrasikan Potensi produksi pada keadaan sawah petani dengan menggunakan teknologi maju 2.Menentukan besarnya kontribusi masing-masing faktor biologi yang diperlukan 3.Menyajikan tingkat optimum penggunaan input
Faktor biologi utama yang merupakan kendala adalah pupuk,yang mempunyai kontribusi terbesar dalam gao hasil studi ,faktor alam lapangan adalah masalah air,terutama masalah kelebihan air,dan faktor sosial kelembagaan adalah pengetahuan teknis,penyedian pupuk dan faktor lain ,adopsi cara baru, penyedian kredit,dalam jumlah, dan ketetapan waktu,berhubungan erat dengan penggunaan pupuk utk menaikkan produksi padi.
Untuk memperoleh peningkatan produk(kuantitas dan kualitas )tanaman padi perlu iiimendapat penggenangan air teratur dengan batasbatas tertentu.
Sawah digenangi air terus menetus hasilnya3,12 ton/ha Pengeringan pada umur 56-60 hari hasilnya 3,03t/ha, Pengerigan pada umur 66-71 hari,hasilnya 3,02 Pengeringan pada umur 66-76 hari,hasilnya 3,06 t/ha Pengeringan pada umur 71-81 hari,hasilnya 3,20t/ha
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
325
12
Al Arief&Amalia
DISERTASI
Faktor Produksi Q=f(K,L,R,,T) Q= Tingkat produksi,K=Modal, L=Tenaga kerja, R= Kekayaan alam, T=Teknologi
Tingkat produksi suatu barang,tergantung dari jumlah modal,tenaga kerja,kekayaan alam dan tingkat teknologi yang digunakan,fungsi produksi dari semua produksi ,dimana semua produsen dianggap tunduk pada suatu hokum yang disebut;The law of Diminising Return),salah satu unit input ditambah penggunaannya sedang input-input lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input tadi mulamulanaik,kemud ian setelah mencapai titik tertentu akansemakin menurun, seiring pertambahan input.
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
Fungsi produksi menggambarkan beberapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasiinput/faktor produksi yang ada.Isoquant adalah kurva yang menunjukkan semua kombinasi input yang dibutuhkan dalam menghasikan suatu produksi oleh produsen.,Dalam perspektif Islam, perilaku seorang produsen muslim pun memiliki batasan syariat yang tidak boleh dilanggar, memproduksi barang haram,mengambil keuntungan diatas keuntungan yang wajar,memungut hasil dari riba ,dan kewajiban untuk mengeluarkan zakat,.hal tersebut akan mampu mempengaruhi dalam kurva Isoquant seorang produsen muslim akan lebih rendah (dibawah) kurva Isoquant seorang produsen non muslim, karena adanya batasan syariat yang tidak boleh dilanggar
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
326
Lampiran 3
Luas Daerah dan Ketinggian Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Luwu, 2008.
Kecamatan (1)
Luas (Km2) (2)
Ketinggian wilayah 25 – 100 100 – 500 2 Km % Km2 % (5) (6) (7) (8)
0 – 25 m Km2 % (3) (4)
010
LAROMPONG
225.25
40.55
18
42.80
19
103.62
46
011
LAROMPONG SLT.
131.00
26.20
20
22.27
17
56.33
43
020
SULI
81.75
49.40
21
49.40
21
77.63
33
021
SULI BARAT
153.50
*
*
*
*
*
*
030
BELOPA
59.26
89.29
95
4.70
5
-
-
031
KAMANRE
52.44
51.39
98
1.05
2
-
-
032
BELOPA UTARA
34.73
*
*
*
*
*
*
040
BAJO
68.52
21.57
16
20.22
15
86.28
64
041
BAJO BARAT
66.30
*
*
*
*
*
*
050
BASSESANG TEMPE
301.00
-
-
-
-
87.17
28.96
051
LATIMOJONG
467.75
-
-
-
-
140.33
30
060
BUPON
182.67
89.51
49
31.05
17
51.15
28
061
PONRANG
107.09
124.24
60
51.77
25
20.71
10
062
PONRANG SELATAN
99.98
*
*
*
*
*
*
070
BUA
204.01
42.84
21
26.52
13
59.16
29
080
WALENRANG
94.60
62.22
24
38.89
15
57.04
22
081
WALENRANG TIMUR
63.65
*
*
*
*
*
*
090
LAMASI
42.20
50.57
10
96.09
19
35.40
7
091
WALENRANG UTARA
259.77
*
*
*
*
*
*
092
WALENRANG BARAT
247.13
*
*
*
*
*
*
093
LAMASI TIMUR
57.65
*
*
*
*
*
*
JUMLAH / Total
3.000.25
647.78
21.98
384.76
12.82
774.82
25.83
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Luwu *) Data belum bisa dipisahkan dari Kecamatan Induk
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
327
Lanjutan lampiran 3
Kecamatan
Luas (Km2)
(1)
(2)
Ketinggian wilayah 500 - 1000 m 1000 + Km2 % Km2 % (9) (10) (11) (12)
010
LAROMPONG
225.25
36.04
16
2.25
1
011
LAROMPONG SLT.
131.00
23.58
18
2.62
2
020
SULI
81.75
56.46
24
2.35
1
021
SULI BARAT
153.50
*
*
*
*
030
BELOPA
59.26
-
-
-
-
031
KAMANRE
52.44
-
-
-
-
032
BELOPA UTARA
34.73
*
*
*
*
040
BAJO
68.52
6.74
5
-
-
041
BAJO BARAT
66.30
*
*
*
*
050
BASSESANG TEMPE
301.00
179.93
59.77
33.90
11.26
051
LATIMOJONG
467.75
304.04
65
23.39
5
060
BUPON
182.67
10.96
6
-
-
061
PONRANG
107.09
10.35
5
-
-
062
PONRANG SELATAN
99.98
*
*
*
*
070
BUA
204.01
75.48
37
-
-
080
WALENRANG
94.60
57.04
22
44.07
17
081
WALENRANG TIMUR
63.65
*
*
*
*
090
LAMASI
42.20
80.92
16
242.76
48
091
WALENRANG UTARA
259.77
*
*
*
*
092
WALENRANG BARAT
247.13
*
*
*
*
093
LAMASI TIMUR
57.65
*
*
*
*
3.000.25
841.54
34.16
351.34
11.71
JUMLAH / Total
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Luwu *) Data belum bisa dipisahkan dari Kecamatan Induk
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
328
Lampiran 4. Output Validitas Reliabilitas Etos Kerja Islami Estimates (Group number 1 - Default model) Scalar Estimates (Group number 1 - Default model) Maximum Likelihood Estimates Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
X1.4 <--- Etos_Kerja_Islami X1.3 <--- Etos_Kerja_Islami X1.2 <--- Etos_Kerja_Islami X1.1 <--- Etos_Kerja_Islami
Estimate 1.000 1.461 1.265 1.413
S.E.
C.R.
P
Label
.065 22.322 *** .065 19.496 *** .070 20.126 ***
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
X1.4 <--X1.3 <--X1.2 <--X1.1 <---
Etos_Kerja_Islami Etos_Kerja_Islami Etos_Kerja_Islami Etos_Kerja_Islami
Estimate .925 .938 .897 .907
Variances: (Group number 1 - Default model)
Etos_Kerja_Islami a4 a3 a2 a1
Estimate .311 .052 .091 .121 .134
S.E. .040 .008 .015 .016 .019
C.R. 7.873 6.561 5.962 7.401 7.168
P *** *** *** *** ***
Label
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
DISERTASI
Estimate .822 .805 .880 .856
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
329
Lampiran 5. Output Validitas Reliabilitas Pengelolaan Tanaman Terpadu Estimates (Group number 1 - Default model) Scalar Estimates (Group number 1 - Default model) Maximum Likelihood Estimates Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate S.E. Y1.4 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .899 .112 Y1.3 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .936 .117 Y1.2 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .752 .090 Y1.1 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .891 .118 Y1.5 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu 1.067 .113 Y1.6 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu 1.078 .109 Y1.7 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu 1.070 .129 Y1.8 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu 1.000
C.R. 8.043 7.970 8.316 7.573 9.424 9.916 8.292
P *** *** *** *** *** *** ***
Label
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate Y1.4 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .669 Y1.3 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .663 Y1.2 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .694 Y1.1 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .628 Y1.5 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .794 Y1.6 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .842 Y1.7 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .691 Y1.8 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .695 Variances: (Group number 1 - Default model) Estimate Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .292 b4 .291 b3 .327 b2 .178 b1 .356 b5 .195 b6 .139 b7 .365 b8 .313
S.E. .059 .035 .039 .022 .042 .026 .021 .044 .038
C.R. 4.971 8.371 8.399 8.253 8.534 7.444 6.701 8.264 8.246
P *** *** *** *** *** *** *** *** ***
Label
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model) Estimate Y1.8 .483 Y1.7 .478 Y1.6 .709 Y1.5 .631 Y1.1 .395 Y1.2 .481 Y1.3 .439 Y1.4 .448
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
330
Lampiran 6. Output Validitas Reliabilitas Struktur Nilai Produksi Estimates (Group number 1 - Default model) Scalar Estimates (Group number 1 - Default model) Maximum Likelihood Estimates Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate S.E. C.R. P Y2.2 <--- Struktur_Nilai_Produksi .529 .052 10.262 *** Y2.1 <--- Struktur_Nilai_Produksi 1.000 Y2.3 <--- Struktur_Nilai_Produksi 1.233 .080 15.322 ***
Label
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Y2.2 <--- Struktur_Nilai_Produksi Y2.1 <--- Struktur_Nilai_Produksi Y2.3 <--- Struktur_Nilai_Produksi
Estimate .646 .842 .960
Variances: (Group number 1 - Default model) Struktur_Nilai_Produksi c2 c3 c1
Estimate .493 .192 -.083 .203
S.E. C.R. .076 6.484 .022 8.780 .036 -2.280 .032 6.339
P *** *** .023 ***
Label
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model) Y2.1 Y2.3 Y2.2
DISERTASI
Estimate .708 .924 .418
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
331
Lampiran 7. Output Validitas Reliabilitas Kesejahteraan Petani Muslim Estimates (Group number 1 - Default model) Scalar Estimates (Group number 1 - Default model) Maximum Likelihood Estimates Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Y3.1 <--- Kesejahteran_Petani_Muslim Y3.2 <--- Kesejahteran_Petani_Muslim Y3.3 <--- Kesejahteran_Petani_Muslim Y3.4 <--- Kesejahteran_Petani_Muslim Y3.5 <--- Kesejahteran_Petani_Muslim
Estimate 1.000 1.683 1.484 1.813 1.693
S.E.
C.R.
.183 .192 .199 .211
9.176 7.734 9.092 8.038
P
Label
*** *** *** ***
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Y3.1 <--Y3.2 <--Y3.3 <--Y3.4 <--Y3.5 <---
Kesejahteran_Petani_Muslim Kesejahteran_Petani_Muslim Kesejahteran_Petani_Muslim Kesejahteran_Petani_Muslim Kesejahteran_Petani_Muslim
Estimate .598 .957 .726 .936 .768
Variances: (Group number 1 - Default model) Kesejahteran_Petani_Muslim d1 d2 d3 d4 d5
Estimate .193 .345 .051 .380 .089 .384
S.E. .046 .039 .013 .044 .017 .045
C.R. 4.211 8.944 3.746 8.688 5.126 8.537
P *** *** *** *** *** ***
Label
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model) Y3.5 Y3.4 Y3.3 Y3.2 Y3.1
DISERTASI
Estimate .590 .876 .528 .915 .358
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
332
Lampiran 8. Output SEM Kesejahteraan Keluarga Petani Muslim Notes for Group (Group number 1) The model is recursive. Sample size = 170 Variable Summary (Group number 1) Your model contains the following variables (Group number 1) Observed, endogenous variables X1.4 X1.3 X1.2 X1.1 Y1.4 Y1.3 Y1.2 Y1.1 Y2.2 Y2.3 Y3.1 Y3.2 Y3.3 Y3.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y3.5 Y2.1 Unobserved, endogenous variables Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Kesejahteran_Petani_Muslim Struktur_Nilai_Produksi Unobserved, exogenous variables Etos_Kerja_Islami a4 a3 a2 a1 b4 b3 b2 b1 c2 c3 d1 d2 d3 d4 b5 b6 b7 b8 d5 c1 e3 e1 e2
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
333
Variable counts (Group number 1) Number of variables in your model: Number of observed variables: Number of unobserved variables: Number of exogenous variables: Number of endogenous variables:
47 20 27 24 23
Parameter Summary (Group number 1)
Fixed Labeled Unlabeled Total
Weights 27 0 22 49
Covariances 0 0 0 0
Variances 0 0 24 24
Means 0 0 0 0
Intercepts 0 0 0 0
Total 27 0 46 73
Assessment of normality (Group number 1) Variable Y2.1 Y3.5 Y1.8 Y1.7 Y1.6 Y1.5 Y3.4 Y3.3 Y3.2 Y3.1 Y2.3 Y2.2 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 Multivariate
min 1.000 1.000 .000 .000 .000 .000 1.000 .500 1.000 .900 1.000 1.000 .000 .000 .000 .000 1.000 .000 .000 2.000
max 5.000 5.000 4.900 7.800 5.600 5.000 5.000 5.000 5.200 4.800 5.000 4.000 5.500 4.700 5.700 5.400 5.600 5.800 5.000 4.900
skew -.160 .468 -1.843 -1.151 -1.586 -2.092 -.287 .187 .011 -.095 -.024 -.100 -1.013 -1.807 -1.776 -1.327 .331 -.026 -.339 .234
c.r. -.854 .489 -1.808 -1.125 -1.443 -1.837 -1.526 .993 .057 -.504 -.125 -.532 -1.392 -1.620 -1.454 -1.065 1.760 -.137 -1.805 1.247
kurtosis -.172 -.111 .140 .935 .192 .717 .426 .133 .659 -.126 -.208 .338 .335 .536 1.033 .772 .013 1.817 -.109 -.466 .814
c.r. -.458 -.296 1.681 2.118 1.142 1.878 1.133 .354 1.753 -.335 -.552 .899 .876 1.056 1.040 1.363 .035 1.836 -.289 -1.239 1.779
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1) Observation number 88 3 83 26 14 13 12
DISERTASI
Mahalanobis d-squared 50.393 49.528 49.072 47.465 46.081 45.029 44.922
p1 .000 .000 .000 .001 .001 .001 .001
p2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
334
Observation number 17 48 66 82 92 11 10 68 116 29 152 135 30 78 25 28 18 20 21 151 67 139 32 8 54 1 22 42 158 164 56 7 5 102 156 45 16 101 137 35 79 108 75 149 60 150 40 36 112 62
DISERTASI
Mahalanobis d-squared 43.497 42.568 40.670 40.637 40.336 37.917 37.396 36.706 35.153 35.147 34.932 34.652 34.175 34.031 33.444 32.923 32.776 32.400 31.262 30.386 30.040 29.981 29.823 29.218 28.118 28.001 27.367 27.116 26.567 26.567 25.472 25.182 24.252 23.838 23.822 23.228 23.111 22.836 21.997 21.149 20.871 20.762 19.903 18.241 17.605 17.597 17.452 16.894 16.789 16.240
p1 .002 .002 .004 .004 .005 .009 .010 .013 .019 .019 .020 .022 .025 .026 .030 .034 .036 .039 .052 .064 .069 .070 .073 .084 .107 .109 .125 .132 .148 .148 .184 .195 .232 .250 .250 .278 .283 .297 .341 .388 .405 .411 .464 .572 .613 .614 .623 .660 .667 .702
p2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .002 .035 .078 .059 .182 .182 .248 .649 .934 .962 .963 .999 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
335
Observation number 121 117 122 23 126 33 128 130 148 59 124 127 93 15 71 89 39 69 99 114 72 64 49 147 74 52 24 155 85 41 19 120 46
Mahalanobis d-squared 15.381 14.883 14.621 14.539 14.532 14.365 14.325 14.164 14.118 13.893 13.876 13.798 13.744 13.681 13.636 13.630 13.260 12.700 12.642 12.550 12.321 11.936 11.775 11.672 11.524 11.504 11.423 11.403 11.380 11.302 11.264 11.255 11.239
p1 .754 .783 .798 .802 .803 .812 .814 .822 .824 .836 .837 .841 .843 .846 .848 .849 .866 .890 .892 .896 .905 .918 .924 .927 .931 .932 .934 .935 .936 .938 .939 .939 .940
p2 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Keterangan: Y1.1 = Y1
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
336
Sample Moments (Group number 1) Sample Covariances (Group number 1) Y2.1 Y3.5 Y1.8 Y1.7 Y1.6 Y1.5 Y3.4 Y3.3 Y3.2 Y3.1 Y2.3 Y2.1 .695 Y3.5 .445 .937 Y1.8 .044 .043 .605 Y1.7 .043 -.036 .361 .700 Y1.6 -.009 -.050 .308 .351 .478 Y1.5 .036 -.012 .354 .294 .342 .528 Y3.4 .398 .582 .115 .076 .008 .070 .722 Y3.3 .400 .668 .031 -.043 -.029 .009 .480 .805 Y3.2 .305 .528 .099 .063 .016 .058 .596 .468 .597 Y3.1 .403 .399 .094 .084 .017 .050 .319 .428 .317 .538 Y2.3 .607 .357 .061 .037 -.039 .024 .334 .387 .255 .390 .666 Y2.2 .261 .209 .082 .068 .022 .028 .200 .170 .153 .168 .321 Y1.1 .058 .042 .277 .219 .265 .282 .086 .071 .099 .136 .018 Y1.2 .046 .009 .217 .262 .222 .224 .038 .031 .040 .054 .027 Y1.3 .006 .002 .205 .244 .320 .271 .035 .017 .050 .069 -.027 Y1.4 .055 -.060 .215 .324 .276 .291 .052 -.026 .033 .061 .039 X1.1 .392 .398 .073 -.006 -.010 .035 .381 .350 .362 .246 .286 X1.2 .285 .365 .130 .029 .016 .082 .330 .301 .325 .279 .227 X1.3 .405 .434 .165 .031 .018 .081 .430 .411 .396 .327 .368 X1.4 .261 .299 .057 .032 .013 .054 .299 .260 .281 .206 .205 Condition number = 166.861 Eigenvalues 4.763 2.430 1.050 .772 .509 .410 .329 .300 .261 .243 .194 .171 .162 .138 .116 .095 .070 .049 .043 .029 Determinant of sample covariance matrix = 2.7389
DISERTASI
Y2.2
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
.330 -.034 .000 .011 .050 .053 .058 .104 .060
.588 .247 .281 .202 .162 .168 .165 .132
.344 .212 .186 .049 .059 .035 .037
.583 .298 .005 .064 .023 .032
.527 -.008 .039 .050 .032
.756 .554 .637 .446
.619 .582 .389
.754 .454
.363
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
337
Sample Correlations (Group number 1) Y2.1
Y3.5
Y1.8
Y1.7
Y1.6
Y1.5
Y3.4
Y3.3
Y3.2
Y3.1
Y2.3
Y2.2
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y2.1
1.00 0
Y3.5
.551
1.00 0
Y1.8
.068
.057
1.00 0
Y1.7
.062
-.044
.554
1.00 0
Y1.6
-.016
-.074
.573
.607
1.00 0
Y1.5
.060
-.017
.626
.483
.681
1.00 0
Y3.4
.562
.707
.173
.107
.014
.114
1.00 0
Y3.3
.534
.769
.044
-.057
-.046
.014
.630
1.00 0
Y3.2
.474
.706
.165
.098
.030
.104
.908
.675
1.00 0
Y3.1
.658
.562
.165
.137
.034
.093
.512
.651
.559
1.00 0
Y2.3
.893
.453
.096
.055
-.069
.040
.481
.529
.405
.652
1.00 0
Y2.2
.544
.377
.184
.141
.054
.067
.409
.330
.346
.399
.685
1.00 0
Y1.1
.091
.057
.464
.341
.500
.506
.131
.103
.167
.241
.028
-.077
1.00 0
Y1.2
.095
.016
.476
.534
.546
.526
.075
.060
.088
.124
.056
.001
.548
1.00 0
Y1.3
.010
.002
.345
.382
.606
.489
.054
.025
.085
.123
-.043
.024
.480
.473
1.00 0
Y1.4
.091
-.086
.380
.533
.550
.552
.084
-.040
.058
.114
.066
.120
.362
.437
.539
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
Y1.4
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
1.00 0
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
338
Y2.1 Y3.5 Y1.8 Y1.7 Y1.6 Y1.5 Y3.4 Y3.3 Y3.2 Y3.1 Y2.3 X1. .540 .473 .108 .056 .515 .449 .539 .385 .404 1 .008 .017 X1. .435 .479 .212 .044 .030 .143 .493 .426 .535 .484 .353 2 X1. .559 .516 .244 .043 .029 .129 .583 .527 .590 .513 .519 3 X1. .518 .512 .120 .063 .032 .123 .583 .480 .604 .465 .417 4 Condition number = 165.158 Eigenvalues 7.226 4.403 1.828 1.110 .840 .724 .587 .495 .455 .443 .365 .317 .275 .246 .214 .139 .135 .086 .068 .044
DISERTASI
Y2.2
Y1.1
Y1.2
Y1.3
.107
.242
.095
.008
.128
.279
.127
.209
.247
.173
.285
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
Y1.4 .013
X1.1 1.00 0
X1.2
X1.3
.106
.068
.810
1.00 0
.069
.035
.080
.843
.852
1.00 0
.105
.070
.072
.851
.820
.866
X1.4
1.00 0
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
339
Estimates (Group number 1 - Default model) Scalar Estimates (Group number 1 - Default model) Maximum Likelihood Estimates Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Pengelolaan_Tanaman_Terpadu <--- Etos_Kerja_Islami Struktur_Nilai_Produksi <--- Etos_Kerja_Islami Struktur_Nilai_Produksi <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Kesejahteran_Petani_Muslim <--- Etos_Kerja_Islami Kesejahteran_Petani_Muslim <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Kesejahteran_Petani_Muslim <--- Struktur_Nilai_Produksi X1.4 <--- Etos_Kerja_Islami X1.3 <--- Etos_Kerja_Islami X1.2 <--- Etos_Kerja_Islami X1.1 <--- Etos_Kerja_Islami Y1.4 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Y1.3 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Y1.2 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Y1.1 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Y3.1 <--- Kesejahteran_Petani_Muslim Y3.2 <--- Kesejahteran_Petani_Muslim Y3.3 <--- Kesejahteran_Petani_Muslim Y3.4 <--- Kesejahteran_Petani_Muslim Y1.5 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Y1.6 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Y1.7 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Y1.8 <--- Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Y3.5 <--- Kesejahteran_Petani_Muslim Y2.2 <--- Struktur_Nilai_Produksi Y2.3 <--- Struktur_Nilai_Produksi Y2.1 <--- Struktur_Nilai_Produksi
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
Estimate S.E. .131 .081 .659 .101 -.052 .101 .433 .072 .027 .052 .161 .044 1.000 1.467 .064 1.260 .065 1.406 .070 .894 .111 .933 .117 .751 .090 .894 .117 1.000 1.606 .167 1.460 .180 1.744 .183 1.065 .113 1.071 .108 1.064 .128 1.000 1.658 .196 .525 .048 1.081 .055 1.000
C.R. P 1.621 .105 6.492 *** -.514 .607 6.014 *** .511 .609 3.630 *** 22.879 19.366 19.959 8.051 7.986 8.344 7.639
*** *** *** *** *** *** ***
9.616 8.131 9.546 9.464 9.931 8.301
*** *** *** *** *** ***
8.445 11.038 19.765
*** *** ***
MUCHLIS MAPPANGAJA
Label
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
340
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Pengelolaan_Tanaman_Terpadu <--Struktur_Nilai_Produksi <--Struktur_Nilai_Produksi <--Kesejahteran_Petani_Muslim <--Kesejahteran_Petani_Muslim <--Kesejahteran_Petani_Muslim <--X1.4 <--X1.3 <--X1.2 <--X1.1 <--Y1.4 <--Y1.3 <--Y1.2 <--Y1.1 <--Y3.1 <--Y3.2 <--Y3.3 <--Y3.4 <--Y1.5 <--Y1.6 <--Y1.7 <--Y1.8 <--Y3.5 <--Y2.2 <--Y2.3 <--Y2.1 <---
Etos_Kerja_Islami Etos_Kerja_Islami Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Etos_Kerja_Islami Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Struktur_Nilai_Produksi Etos_Kerja_Islami Etos_Kerja_Islami Etos_Kerja_Islami Etos_Kerja_Islami Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Kesejahteran_Petani_Muslim Kesejahteran_Petani_Muslim Kesejahteran_Petani_Muslim Kesejahteran_Petani_Muslim Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Pengelolaan_Tanaman_Terpadu Kesejahteran_Petani_Muslim Struktur_Nilai_Produksi Struktur_Nilai_Produksi Struktur_Nilai_Produksi
Estimate .134 .490 -.037 .531 .032 .266 .926 .943 .893 .903 .668 .663 .694 .632 .620 .946 .741 .934 .795 .840 .690 .697 .780 .685 .993 .899
Variances: (Group number 1 - Default model)
Etos_Kerja_Islami e1 e2 e3 a4 a3 a2 a1 b4 b3 b2 b1 c2 c3 d1 d2 d3 d4
DISERTASI
Estimate S.E. .312 .039 .289 .058 .429 .058 .105 .024 .052 .008 .084 .014 .125 .017 .140 .019 .292 .035 .327 .039 .178 .022 .353 .041 .175 .020 .010 .022 .331 .037 .062 .013 .363 .042 .093 .017
C.R. P Label 7.888 *** 4.986 *** 7.352 *** 4.313 *** 6.679 *** 5.852 *** 7.566 *** 7.374 *** 8.376 *** 8.401 *** 8.251 *** 8.519 *** 8.848 *** .438 .661 8.897 *** 4.726 *** 8.613 *** 5.500 ***
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
341
b5 b6 b7 b8 d5 c1
Estimate S.E. .194 .026 .141 .021 .366 .044 .311 .038 .368 .043 .133 .024
C.R. 7.437 6.749 8.271 8.234 8.449 5.650
P Label *** *** *** *** *** ***
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model) Estimate Pengelolaan_Tanaman_Terpadu .018 Struktur_Nilai_Produksi .237 Kesejahteran_Petani_Muslim .495 Y2.1 .808 Y3.5 .608 Y1.8 .486 Y1.7 .476 Y1.6 .705 Y1.5 .632 Y3.4 .872 Y3.3 .548 Y3.2 .896 Y3.1 .385 Y2.3 .986 Y2.2 .469 Y1.1 .400 Y1.2 .482 Y1.3 .439 Y1.4 .446 X1.1 .815 X1.2 .798 X1.3 .889 X1.4 .857
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
342
Matrices (Group number 1 - Default model) Total Effects (Group number 1 - Default model) Etos_Kerja Pengelolaan_Tana _Islami man_Terpadu Pengelolaan_Tana .131 .000 man_Terpadu Struktur_Nilai_Pro .652 -.052 duksi Kesejahteran_Petan .541 .018 i_Muslim Y2.1 .652 -.052 Y3.5 .897 .030 Y1.8 .131 1.000 Y1.7 .139 1.064 Y1.6 .140 1.071 Y1.5 .139 1.065 Y3.4 .944 .032 Y3.3 .790 .027 Y3.2 .869 .029 Y3.1 .541 .018 Y2.3 .704 -.056 Y2.2 .342 -.027 Y1.1 .117 .894 Y1.2 .098 .751 Y1.3 .122 .933 Y1.4 .117 .894 X1.1 1.406 .000 X1.2 1.260 .000 X1.3 1.467 .000 X1.4 1.000 .000
Struktur_Nilai _Produksi
Kesejahteran_Pet ani_Muslim
.000
.000
.000
.000
.161
.000
1.000 .267 .000 .000 .000 .000 .281 .236 .259 .161 1.081 .525 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 1.658 .000 .000 .000 .000 1.744 1.460 1.606 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model) Etos_Kerja Pengelolaan_Tana Struktur_Nilai _Islami man_Terpadu _Produksi Pengelolaan_Tana .134 .000 .000 man_Terpadu Struktur_Nilai_Pro .485 -.037 .000 duksi Kesejahteran_Petan .664 .022 .266 i_Muslim Y2.1 .436 -.034 .899 Y3.5 .518 .017 .207 Y1.8 .094 .697 .000 Y1.7 .093 .690 .000 Y1.6 .113 .840 .000 Y1.5 .107 .795 .000 Y3.4 .620 .020 .248 Y3.3 .492 .016 .197 Y3.2 .628 .021 .252 Y3.1 .412 .014 .165 Y2.3 .482 -.037 .993 Y2.2 .333 -.026 .685
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
Kesejahteran_Pet ani_Muslim .000 .000 .000 .000 .780 .000 .000 .000 .000 .934 .741 .946 .620 .000 .000
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
343
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
Etos_Kerja _Islami .085 .093 .089 .090 .903 .893 .943 .926
Pengelolaan_Tana man_Terpadu .632 .694 .663 .668 .000 .000 .000 .000
Direct Effects (Group number 1 - Default model) Etos_Kerja Pengelolaan_Tana _Islami man_Terpadu Pengelolaan_Tana .131 .000 man_Terpadu Struktur_Nilai_Pro .659 -.052 duksi Kesejahteran_Petan .433 .027 i_Muslim Y2.1 .000 .000 Y3.5 .000 .000 Y1.8 .000 1.000 Y1.7 .000 1.064 Y1.6 .000 1.071 Y1.5 .000 1.065 Y3.4 .000 .000 Y3.3 .000 .000 Y3.2 .000 .000 Y3.1 .000 .000 Y2.3 .000 .000 Y2.2 .000 .000 Y1.1 .000 .894 Y1.2 .000 .751 Y1.3 .000 .933 Y1.4 .000 .894 X1.1 1.406 .000 X1.2 1.260 .000 X1.3 1.467 .000 X1.4 1.000 .000
Struktur_Nilai _Produksi .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Kesejahteran_Pet ani_Muslim .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Struktur_Nilai _Produksi
Kesejahteran_Pet ani_Muslim
.000
.000
.000
.000
.161
.000
1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 1.081 .525 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 1.658 .000 .000 .000 .000 1.744 1.460 1.606 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model) Etos_Kerja Pengelolaan_Tana Struktur_Nilai _Islami man_Terpadu _Produksi Pengelolaan_Tana .134 .000 .000 man_Terpadu Struktur_Nilai_Pro .490 -.037 .000 duksi Kesejahteran_Petan .531 .032 .266 i_Muslim Y2.1 .000 .000 .899 Y3.5 .000 .000 .000
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
Kesejahteran_Pet ani_Muslim .000 .000 .000 .000 .780
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
344
Y1.8 Y1.7 Y1.6 Y1.5 Y3.4 Y3.3 Y3.2 Y3.1 Y2.3 Y2.2 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
Etos_Kerja _Islami .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .903 .893 .943 .926
Pengelolaan_Tana man_Terpadu .697 .690 .840 .795 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .632 .694 .663 .668 .000 .000 .000 .000
Indirect Effects (Group number 1 - Default model) Etos_Kerja Pengelolaan_Tana _Islami man_Terpadu Pengelolaan_Tana .000 .000 man_Terpadu Struktur_Nilai_Pro -.007 .000 duksi Kesejahteran_Petan .109 -.008 i_Muslim Y2.1 .652 -.052 Y3.5 .897 .030 Y1.8 .131 .000 Y1.7 .139 .000 Y1.6 .140 .000 Y1.5 .139 .000 Y3.4 .944 .032 Y3.3 .790 .027 Y3.2 .869 .029 Y3.1 .541 .018 Y2.3 .704 -.056 Y2.2 .342 -.027 Y1.1 .117 .000 Y1.2 .098 .000 Y1.3 .122 .000 Y1.4 .117 .000 X1.1 .000 .000 X1.2 .000 .000 X1.3 .000 .000 X1.4 .000 .000
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
Struktur_Nilai _Produksi .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .993 .685 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Kesejahteran_Pet ani_Muslim .000 .000 .000 .000 .934 .741 .946 .620 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Struktur_Nilai _Produksi
Kesejahteran_Pet ani_Muslim
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000 .267 .000 .000 .000 .000 .281 .236 .259 .161 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
345
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model) Etos_Kerja Pengelolaan_Tana Struktur_Nilai _Islami man_Terpadu _Produksi Pengelolaan_Tana .000 .000 .000 man_Terpadu Struktur_Nilai_Pro -.005 .000 .000 duksi Kesejahteran_Petan .133 -.010 .000 i_Muslim Y2.1 .436 -.034 .000 Y3.5 .518 .017 .207 Y1.8 .094 .000 .000 Y1.7 .093 .000 .000 Y1.6 .113 .000 .000 Y1.5 .107 .000 .000 Y3.4 .620 .020 .248 Y3.3 .492 .016 .197 Y3.2 .628 .021 .252 Y3.1 .412 .014 .165 Y2.3 .482 -.037 .000 Y2.2 .333 -.026 .000 Y1.1 .085 .000 .000 Y1.2 .093 .000 .000 Y1.3 .089 .000 .000 Y1.4 .090 .000 .000 X1.1 .000 .000 .000 X1.2 .000 .000 .000 X1.3 .000 .000 .000 X1.4 .000 .000 .000
Kesejahteran_Pet ani_Muslim .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Model Fit Summary CMIN Model Default model Saturated model Independence model
NPAR 46 210 20
CMIN 562.898 .000 3009.337
DF 164 0 190
P .000
CMIN/DF 3.432
.000
15.839
RMR, GFI Model Default model Saturated model Independence model
DISERTASI
RMR .041 .000 .236
GFI .926 1.000 .254
AGFI .917
PGFI .798
.175
.229
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
346
Baseline Comparisons Model Default model Saturated model Independence model
NFI Delta1 .813 1.000 .000
RFI rho1 .783 .000
IFI Delta2 .860 1.000 .000
TLI rho2 .956 .000
CFI .968 1.000 .000
Parsimony-Adjusted Measures Model Default model Saturated model Independence model
PRATIO .863 .000 1.000
PNFI .702 .000 .000
PCFI .741 .000 .000
NCP 398.898 .000 2819.337
LO 90 330.515 .000 2645.353
NCP Model Default model Saturated model Independence model
HI 90 474.874 .000 3000.663
FMIN Model Default model Saturated model Independence model
FMIN 3.331 .000 17.807
F0 2.360 .000 16.682
LO 90 1.956 .000 15.653
HI 90 2.810 .000 17.755
RMSEA Model Default model Independence model
RMSEA .062 .296
LO 90 .079 .287
HI 90 .073 .306
AIC 654.898 420.000 3049.337
BCC 667.952 479.595 3055.013
PCLOSE .000 .000
AIC Model Default model Saturated model Independence model
BIC 799.144 1078.518 3112.053
CAIC 845.144 1288.518 3132.053
ECVI Model Default model Saturated model Independence model
DISERTASI
ECVI 3.875 2.485 18.043
LO 90 3.471 2.485 17.014
HI 90 4.325 2.485 19.116
MECVI 3.952 2.838 18.077
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
347
HOELTER Model Default model Independence model
DISERTASI
HOELTER .05 59 13
HOELTER .01 63 14
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
348
Lampiran 9 Validitas dan Reliability Model SPSS 20 Warning # 849 in column 23. Text: in_ID The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. could not be mapped to a valid backend locale.
It
GET DATA /TYPE=TXT /FILE="C:\Users\Documents\PLS\Diesert\Dsrt Pak Muclish M\pmuchlish.csv" /DELCASE=LINE /DELIMITERS=";," /ARRANGEMENT=DELIMITED /FIRSTCASE=1 /IMPORTCASE=ALL /VARIABLES= V1 A4 V2 A4 V3 A4 V4 A4 V5 A4 V6 A4 V7 A4 V8 A4 V9 A4 V10 A4 V11 A4 V12 A4 V13 A4 V14 A4 V15 A4 V16 A4 V17 A4 V18 A4 V19 A4 V20 A4 V21 F1.0 V22 F1.0 V23 F1.0 V24 F1.0 V25 F1.0 V26 F1.0 V27 F1.0 V28 F1.0 V29 F1.0 V30 F1.0 V31 F1.0 V32 F1.0 V33 F1.0 V34 F1.0 V35 F1.0 V36 F1.0 V37 F1.0 V38 F1.0 V39 F1.0 V40 F1.0.
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
349
CACHE. EXECUTE. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. NEW FILE. DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT. GET DATA /TYPE=XLSX /FILE='C:\Users\Documents\PLS\Diesert\Dsrt Pak Muclish M\data_170.xlsx' /SHEET=name 'Sheet1' /CELLRANGE=full /READNAMES=on /ASSUMEDSTRWIDTH=32767. EXECUTE. DATASET NAME DataSet3 WINDOW=FRONT. RELIABILITY /VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y3.1 Y3.2 Y3.3 Y3.4 Y3.5 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Notes Output Created
11-FEB-2013 18:27:25
Comments Input
Active Dataset
DataSet3
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Matrix Input Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure. RELIABILITY /VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y3.1 Y3.2 Y3.3 Y3.4 Y3.5 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.
Syntax
Resources
DISERTASI
170
Processor Time
00:00:00,02
Elapsed Time
00:00:00,01
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
350
[DataSet3]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 170
100,0
0
0,0
170
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,933
N of Items 20 Item Statistics Mean
DISERTASI
X1.1
3,953529
Std. Deviation ,5901704
X1.2
3,352353
,7322821
170
X1.3
3,769412
,7162565
170
X1.4
3,898235
,4876551
170
Y1.1
3,542353
,6679256
170
Y1.2
3,631765
,5392767
170
Y1.3
3,575294
,6663343
170
Y1.4
3,510588
,6578652
170
Y1.5
3,577059
,8228991
170
Y1.6
3,437647
,7414964
170
Y1.7
3,926471
,8351412
170
Y1.8
3,712941
,6957671
170
Y2.1
3,601765
,8617083
170
Y2.2
3,403529
,9669628
170
Y2.3
3,365294
,9020858
170
Y3.1
3,812941
,6396723
170
Y3.2
3,717059
,5840105
170
Y3.3
3,855882
,6950336
170
Y3.4
3,851765
,6414871
170
Y3.5
3,674118
,5827202
170
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
N 170
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
351
Item-Total Statistics Corrected Item-Total Correlation ,544
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,931
X1.1
Scale Mean if Item Deleted 69,216471
Scale Variance if Item Deleted 82,705
X1.2
69,817647
80,431
,603
,930
X1.3
69,400588
79,466
,698
,928
X1.4
69,271765
83,081
,627
,930
Y1.1
69,627647
81,103
,611
,929
Y1.2
69,538235
82,035
,672
,929
Y1.3
69,594706
80,974
,623
,929
Y1.4
69,659412
80,664
,660
,929
Y1.5
69,592941
78,053
,699
,928
Y1.6
69,732353
79,798
,645
,929
Y1.7
69,243529
80,346
,524
,932
Y1.8
69,457059
79,744
,697
,928
Y2.1
69,568235
79,531
,561
,931
Y2.2
69,766471
80,591
,424
,935
Y2.3
69,804706
81,366
,413
,935
Y3.1
69,357059
79,715
,768
,927
Y3.2
69,452941
80,843
,734
,928
Y3.3
69,314118
79,252
,740
,927
Y3.4
69,318235
79,727
,764
,927
Y3.5
69,495882
80,809
,739
,928
Std. Deviation 9,4283837
N of Items 20
Scale Statistics Mean 73,170000
DISERTASI
Variance 88,894
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
352
Lampiran 10 PETA SEBARAN SAWAH KABUPATEN LUWU
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
353
Lampiraan 11
PETA RE EPUBLIK K INDON NESIA
SULA AWESI SE ELATAN
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
354
Lampiran 12 : tabel t
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
355
Lampiran 13 : HUBUNGAN EKSOGEN TERHADAP ENDOGEN
355
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
356
Lampiran 14 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Luwu, 2007-2008
2007
Bulan
2008
H.H (4) 6
C.H (5) 185
H.H (6) 8
C.H (7) 251
PEBRUARI – February
9
259
6
189
MARET – March
11
334
12
394
APRIL – April
14
452
13
358
MEI–May
.9
249
9
203
JUNI – June
11
340
9
300
JULI – July
8
242
10
281
AGUSTUS – August
7
171
11
349
SEPTEMBER – September
5
117
9
220
OCTOBER – October
7
255
12
399
NOPEMBER – November
10
352
15
438
DESEMBER - December
10
300
12
271
8.82
271.33
10.28
304.32
(1) JANUARI – January
RATA-RATA PER BULAN Average Per Month
Sumber : Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Luwu
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
CURRICULUM VITAE A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap 2. Tempat/Tgl. Lahir 3. Agama 4. N I P 5. Pekerjaan 6. Pangkat/Golongan 7. Jabatan Struktural
: : : : : : :
8. Alamat Rumah
:
9. Status 10. Nama Istri 11. Nama Anak 12. Nama Orang Tua a. Ayah b. Ibu
: : :
Drs.H. Muchtar Surullah, M.Si Sampeang, (Luwu) 1 Januari 1955\ Islam 19550101 198003 1046 PNS Kabupaten Luwu-Provinsi Sulawesi Selatan Pembina Utama Muda, IV/C Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya manusia (SDM) Kompleks BTN Beringin Jaya Blok H No. 1 Kota Palopo Menikah Dra. Hj. Herawati Andi Raga Ekaprasetyo Muktiputra
: H. Surullah (alm) : Hj. Hamdiyah (alm)
B. Riwayat Pendidikan : 1. SDN Sampeang, Tamat Tahun 1968 2. SMEP Negeri Palopo, Tamat Tahun 1971 3. SMEA Negeri Palopo, Tamat Tahun 1974 4. Akademi Pajak & Keuangan Indonesia (A.P.I.) Ujung Pandang, Lulus Tahun 1980 (Sarjana Muda) 5. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ujung Pandang, Lulus Tahun 1988 6. Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Studi Administrasi Pembangunan (S2), Lulus Tahun 1994 7. Pascasarjana Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam Universitas Airlangga Surabaya Tahun 2013 C. Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan : 1. ADUMLA, Diklatwil IV Depdagri, Lulus Tahun 1995 2. SPAMA, Diklatwil IV Depdagri, Lulus Tahun 2002 3. SPAMEN Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Jakarta, Lulus Tahun 2005 D.
DISERTASI
Kursus/Diklat Teknis Fungsional : 1. Pelatihan Rencana Peningkatan Pendapatan Daerah di Ujung Pandang tahun 1988 oleh Dipenda Tingkat I Sulawesi Selatan
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Training of Trainer (TOT) Manual Pendapatan Daerah tahun 1989 oleh Dipenda Tingkat I Sulawesi Selatan di Ujung Pandang 3. Training Manual Pendapatan Daerah tahun 1990 oleh Dipenda Tingkat II Luwu 4. Kursus Kebendaharaan di Ujung Pandang tahun 1990 oleh Biro Keuangan Setda Tingkat I Sulawesi Selatan 5. Pelatihan Rencana Peningkatan Pendapatan Daerah tahun 1990 oleh Dipenda Tingkat II Luwu 6. Kursus Bahasa Inggris Tingkat Intermedit di Ujung Pandang tahun 1992 oleh Kopma Unhas 7. Training Of Trainer (TOT) P4 di Ujung Pandang tahun 1995 oleh Pemda Tingkat I Sulawesi Selatan 8. Kursus Perencanaan Pembangunan Daerah di Ujung Pandang tahun 1999 oleh Bappeda Tingkat I Sulawesi Selatan 9. Bimbingan Tehnis (Bintek) Produk Hukum Daerah di Jakarta tahun 1999 oleh Biro Hukum Depdagri 10. Kursus Perencanaan Pengembangan Ekonomi Daerah di Jakarta tahun 2004 oleh Bappenas 11. Pelatihan Perlindungan Konsumen di Jakarta tahun 2005 oleh Departemen Perdagangan dan Perindustrian 12. Diklat Nasional tentang Kajian Aspek Pembukuan Laporan Keuangan dan Perbendaharaan Negara PPN & PPH serta Prosedur dan tata cara pengajuan banding kepengadilan pajak dan beberapa ketentuan pajak, di Makassar tahun 2007 E.
DISERTASI
Pengalaman Kerja/Jabatan : 1. Diangkat menjadi CPNS Tahun 1980 2. Pjs. Kasubsi Perhitungan pada Seksi Penagihan Dipenda Tingkat II Luwu tahun 1981 3. Pjs. Kasubsi Perhitungan dan Penetapan pada Seksi Retribusi Dipenda Tingkat II Luwu tahun 1988 4. Pjs. Kepala Urusan Keuangan pada Sub bagian Tata Usaha Dipenda Tingkat II Luwu tahun 1989 5. Pjs. Kasi Perencanaan dan Pengendalian Operasional Dipenda Tingkat II Luwu tahun 1995 6. Pj. Kepala Bidang Ekonomi pada Bappeda Kabupaten Luwu tahun 1999 7. Kepala Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Luwu tahun 2000 8. Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Luwu tahun 2004 9. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Perlengkapan Daerah Kabupaten Luwu tahun 2007
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10. Staf Ahli Bupati Luwu Bidang Kemasyarakatan dan SDM tahun 2009 11. Kepala Bappeda Kabupaten Luwu tahun 2009 12. Staf Ahli Bupati Luwu Bidang Kemasyarakatan dan SDM tahun 2012 sampai sekarang F.
Penghargaan : 1. Tanda kehormatan “Satya Lencana Karya Satya” X tahun oleh Presiden RI Soeharto 2. Tanda kehormatan “Satya Lencana Karya Satya” XX tahun oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri 3. Tanda Kehormatan “Satya Lencana Karya Satya” XXX tahun oleh Presiden RI Dr.H. Susilo Bambang Yudhoyono 4. Penegak disiplin PNS tahun 1998 oleh Bupati Luwu Drs.H. Basmin Mattayang, M.Pd 5. Tanda Penghargaan dan terima kasih atas peran dalam meningkatkan pendapatan asli daerah tahun 2006 oleh Bupati Luwu Drs.H. Basmin Mattayang, M.Pd
G. Kegiatan yang pernah diikuti, misalnya : Seminar, Lokakarya dan lain – lain : 1. Seminar Nasional “Mempersiapkan Masyarakat Masa Depan” di Ujung Pandang tahun 1986 2. Seminar Menyongsong KTT Non Blok Ke-10 “Makna dan Relevansi Gerakan Non Blok” di Ujung Pandang tahun 1992 3. Seminar Nasional Peranan Swasta dalam Pengelolaan Kota di Indonesia di Ujung Pandang tahun 1992 4. Seminar Peranan manajemen dan Administrasi Keuangan Daerah dalam rangka meningkatkan otonomi Daerah di Ujung Pandang tahun 1994 5. Seminar Peningkatan Capacity Building Pemerintah dan Swasta dalam Pengelolaan Modal Internasional di Makassar tahun 2002 6. Seminar Aspek Hukum Penanaman Modal dalam Era Globalisasi di Ujung Pandang tahun 2004 7. Lokakarya Nasional Promosi Daerah sebagai media pemasaran, komunnikasi dan daya tarik investasi di Jakarta tahun 2004 8. Seminar Peningkatan investasi di daerah melalui reformasi birokrasi di Jakarta tahun 2006 9. In International Symposium on Implementation of Islamic Economic to positive economic in the world as alternative of conventional economic system, agustus 2008 di Unair Surabaya 10. Seminar Nasional Pro Kontra dan Solusi Pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2010 di Palopo
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
H. Pengalaman Organisasi : 1. Senat Mahasiswa (SEMA) Akademi Pajak dan Keuangan Indonesia Ujung Pandang, wakil Sekretaris, Tahun 1977-1979 2. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ujung Pandang, wakil Sekretaris Tahun 1976-1979 3. Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) di Ujung Pandang, Wakil Ketua, Tahun 1987-1989 4. Komite Nasional Pemda Indonesia (KNPI) Kabupaten Luwu, wakil Ketua, tahun 1995-1999 I. Aktivitas di Masyarakat : 1. Pengawas Badan Amil Zakat kabupaten Luwu 2. Pengurus ICMI Kabupaten Luwu 3. Pembina Koperasi Unit Simpan Pinjam (USP) Harapan Kita di Kabupaten Luwu
DISERTASI
PENGARUH ETOS KERJA DAN .....
MUCHLIS MAPPANGAJA