ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BM III PENR~UAN
LAPANGAN
1. 9amba~n Umum Lokasi Penelitian Dalsm penelit1an ini dipilih
accar~ vurposive 3
(ti
gal lokasi penelitian, yang diasumsikan dapat mewakili tipe-tipe
masy~rakat
tepian kota secara soiologik, dalam
wilayah Kotamadya Surabaya.
Tipe-tipe masyarakat tepian
kota tersebut adalah : 1. Kompleks pemukiman Dukuh Kupang (Baret dan Timurl ter masuk Jalam wilayah Kelurahah Dukuh Kupang. 2. Kompleks pemukiman Manyar (Manyar Sindaru, Manyar Tom
potika, Manyar Kartika, Rengganis, Menur Pumpungan dan Kedungtomas) termasuk dalam wilayah Kelurahan Menur Pumpungan• 3. Kompleks pemukiman Bintang Diponggo termasuk delam wi
lay2h Kelurehfln
Pr~pen.
Pemilihan lokasi nenelit1an tersebut berdasarkan pa_
ca
anggapan bahwa di tiaa kompleks pemukiman tersebut me
rupakan kompleks pemukiman yang relatif baru (berdiri kira •
kira tahun 1970-an) sebaaai akibat dari ekspansi perkem banqan (pemekaranl kota Surabaya.
Dari anggapan sebagai
kompleks pemukiman yang relatif baru in1, sosiologik menya takan hahwa :"Dimungkinkan terjadi perubahan sosial, baik pada kompleks pemukiman lamanya maupun pada kompleks pemukim an barunya". LAPORAN PENELITIAN
Beberapa faktor (eksteren maupun interenl da STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
pat
i~t bc~bicara
dalam
~roses
ini.
Dlllllm nenelit!"In ini yang akan diU.hot d"'rl dlanalisis bukan pada faktor-faktor (eksteren maupun interen) yang mem~eng~rllh!
inte~aksi
nqan
proses tersebut tap! konsekuensi dari adanya
diantara keduanya
l~()mpleks
(komple~s
nemuk!man bar-u) ,
tur sosial dan kebuaayaannya. 0avaa~
1.
pemukiman lama de
Yaitu (terutama) padn struk Struktur 50sial dan kebu
tersebut akan melinuti
Ke~aqaman
tingkat pendidik1ln, pekerjaan dan pendapatan.
2. status sosio-ekonomi. 3. 1'018 kegiatan kelompok 4. pola hUbunqan sosial 5. Distribusi kekuasaan dan struktur kepemimn!nan.
Kelima aspek di "Itas akan dipakai sebaga! indikator. dalam ;nclihat kemudian mengqambarkan struktur sosial dan kebudayaan masyarakat setempat (tep!an kota).
Namun t!
dak mcnutup kemungkinan. jika di "lapangan" sempat dike temukan asnek-asnek yang cukun relevan. akan disertakan pula untuk analisis. Berikut ini akan dicoba mengqamharkan mas!ng-mas!ng kompleks pemukiman yang dinaka! untuk lokasi peneliti9n secara ringkas dan hanya dalam garis besarnya saja.
1.1. Gambaran Kompleks Pemukiman Dukuh Kupanq Komoleks nemukiman ini baru muncu1 sekitar tahun 1970 LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
an.
Se0elu~nya
kompleks pemukiman ini masih merupakan
nadang alanq-alang dan tr.>npa ada satupun baogunan yang ada (berdiri). Pertumbuhan kompleks pemukiman ini diawali datangnya par~
penduduk wilayah Putat Jaya. Demak dan Ngagel Tirto
yang t.,rkell.:l gusur karem, program (pembangunan) Pemerin t
ah ,
Lama kelamsan ,dlc:yah Lnd menj adi kompleks pemuk i m-,
~sarana
trans
.portasi (je,lan raya dan angkutan umum) , penerangan listrik. pasar. ,,':.r ledeng. mas j Ld , qereja. tempat o l ahr-aqa , seko lah
d~n
lain-lain sarena kehidupan.
Maka tak ayal lagi
jika wilayah ini sekarang menjadi kompleks pemukiman yang di dia,',i oleh masyarakat ke Las menencrah ke atas. Rec~ra
geografis. kompleks pemukiman Dukuh Kupang ini
(Barat dan Timur)termasuk dalam wilayah Kelurahan Dukuh Kupang Kecamatan Karanq Pil?ng.
Batas-batas kelurahan ini
adnlah : - Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Putat Jaya. ke camatan Sawahan. disamoing berbatasan juga dengan kelu rehan Sono. kecamatan Tandes. - Sebalah Timur berbatasan dengan keluarahan Putat Jaya. ke camatan Sawahan. disamping an Pakis. kecamatan
LAPORAN PENELITIAN
berb~tasan
juga dengan kelurah
~awahan.
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
_. Sebalah sela.tan berhatasan dengan kelurahan Dukuh Pak1s, kecamat~n
an -
Pu~at
Se~c;lah
Karang 011ang,
d1sam~1nq
juga dengan kelurah
Gede, Kecamatan Tandes.
barat berbatasan dengan kelurahan Putat Geda dan
kelurahan Sono, kecamatan Tandes. Keadaan ph1sik ,./ilayah 1ni aempa f
1ni belum be
S1Vlt
qitu (lipadat1 oleh bangunan-bangunan, oleh karenanyCl mas1h terhindar dar1 kepadatan nenduduk y"nq menyesakkan. yang akan bera.kihat nula "ada merryempd t.nya ruano qerak mereka dan yang ooda <;Iolirannyll akan juga dapat menqakibatkan tum buh dan berkemhangnva berl1lacam-macam polusi. Dengan
dilengk~pinYB
jalan-jalan raya yang dapat men
jangkau wilayah ini, maka wilayah ini menjadi lebih semarak dengan hilir mudiknya uara ?enghuninya maupun orang-orang luar yang herkepentingan dalam wilayah tersebut. Dari seqi hubungan-hubungan sosialnya, kompleks pemu k1man 1ni sudah memiliki wadah yanq menqaturnYa.
2\ntara
le!.:1 beruoa kelompok ar1san, pangaj ian, kelompok yang me ngurusi
kern~tian
dan kelompok yang dibentuk oleh RN dan RT
yang khu sus mengurusi kegotongroyongan masvar akat; setempat. Di p1hak lain, gejala eksklusifisme pun juga sampat rda di wilavah ini. ~am3n penqhuniny~.
Gejala ini B~ik
pun tingkat ekonominva. LAPORAN PENELITIAN
~da
Kaitannya dengan kera
keragaman oalam asal mereka mau Rukti yang
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
nam~ak
dari gejala ini
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29 ad~l~h ad~nya
hentuk-bentuk hangunan (rumah) berpagar
tinnqi, hergaya mutakh1r dan saling berbeda satu dengan ~eskipun
lain.
01
wilcv~~
1n1
~esannya
adalah merupakan
kompleks pemuk1man "mel"ah". namun t
Dengan ba
nqunan semi permanen. t10ak punya halaman dan perabot perabot r'um.ih tanqga yang sederhana. danat pula kita j um pai d1 sanl'!.
Dan tidak jara99 pula daoat diketemukan sa ;;.;
ling bersebelahaIl ant:l.ra kedua t1pe bancrunan (!:"ul!lah) ter sebnt.
Kesan akhir dari kompleks pemukiman in1 adalah di satu pihak danat dikatakan kompleks pemukiman "mewah " dengan segala atributnya. di nihak lain bangunan (rumah) sederhana pun mas1h danat dijumpa1.
1.2.
~aran
Kompleks Pemukiman Manvar
Kompleks pemuk1man in1 baru munedl leira-kira tahun 1970-an. 3
R~
Sebelumnya kompleks pemuk1man 1ni terdiri dar1
dan termasuk ke
nunqen , RW-nya 1. R"'.l
dal~m
wilayah kelurahan Menur Pum
Denqa.n muncu l nya kompleks pemukiman ini jumlah menja~i
7 yaitu ,
~lenur
2. RW Pumpunaan ~.
RW Kedungtomas
4. RW Hanyar Sindaru LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
'.
~
!It
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30 S. RW McnYcr Tompotika 6. RW Manyur Kartika
•
. m"
.,
,
Rengganis Empat
an baru.
RTI!
terakhir ada l ah merupakan wilayah pemukim
Oleh karen3nya bentuk bangunan (rumah). model
dan perahotnyanun berbeda dengan wilayah pemukiman lama. Dcri segi penduduknya dapat dikatakan heterogen. ba ik dalam hul asal. "Ia{!,1!!il.
(ltllb
kebudaY1l"lfi.
Jika penduduk
di wilayah ···enur aan PumJ;lungan masih relatif kuat pole. ke keluarge.~nnya.
mereka masih mengenal baik warga kampung.
teta"i penduduk
~~anyar
tidak.
r{ereka lebih menampakkan
kesan individua1istik. dan acuh tak acuh terhadap 1ing kunqa n ,
Dal:'lm kehidu"lan agama pun kesan ini namoak p111a.
Di~injau
dari fasilitas yang ada. nampaknya di dae
rah tni juga oikhotomis.
Di satu pihak denqan fasilitas
lebih darj cukun, tapi di oihak lain boleh dikatakan ku r~ng
fasilita5.
Fasilitas yang dimaksudkan adalah listrik.
air (ledeng). jalan dan lain-lain.
Perbedaan dikhotomis
inilah yang menyebabkan (baik langsung maunun tidak) pada hubunqan-hubungan sosialnya. riorlah yana nampak
leDi~
Perasaan superior dan infe
mengedepan dalam kenyataan eehari-'
hari. Jik~
but sangut
dilihat secara seointas. timbulnya per8Baan terse~erpenqaruh
pada pola
keqiat~nnya
(misalnya ten
tanq keaktifannya dalam keqiatan PKK. Karang Taruna dan Pe LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
I
,
------~~-
MILIK
PERPUSTAKAAN ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA • fJNIVER.S. rrAS _AIRl"""''''7A\ c
SURA".~ ............I ---
31
rayaan hari-har! hesar) maupun pada distribusi kekuasaan dan struktur kepemirnoinannya. Kesan terakhir dari kompleks pemukiman ini adalah kontras sek'llL
Di aatu pihak denqan "qaya hidup" yang
mewah , semua fasilitas keh Idupan tercukupi dan memadai, sehingga mendukung
pera~aan sur~rior
dari para warganya,
tetapi di lain pihak dengan "gaya hiduf''' yang sederhana, semua fasilitas serba sederhana (pas-pasan) dan kurang memeda i
sehinqqa mendukung timbulnya perasaan infnrior
dian tara para ',''lrganya.
1.3. gambaran Kompleks
~emukiman
Bintanq DiPQnggo
Kompleks nemukiman ini beru didirikan sejak tahun lQ73, dan termasuk wilayah Kelurahan Prapen. ri keadaan fasilitss
y~ng
Dilihat da
ada, seperti jalan, listrik,
air minum, telpon dsb. dapat dikaaakan merupakan daerah "mewa h" . .
Di pihak lain (pencllduk asli) yang lebih dulu mendi 3mi wilayah ini lebih tepat jika dikatakan "sederhana". Dengan segala atribut kesederhanaannya, seperti misalnya banqunan (rumah) yang semi pern\3nen, peralatan ruman tang ga yang sederhana, dan rnasih nampak solidaritasnya yang re latif kuat. Dalaffi keqiatan kelomookpun juga sangat variatif. Ada pihsk (warqa kompleks pemukiman Bin~anq Diponqqo) yang se LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32 aXlm,·e.}; ,,:l ecah tal< acuh terhadap partisipasinya dalam
proqr.sm lain.
8el~"rti
; taman gizi. PBR, penyuluhan KB dan lain
Sehj.nqqa praktis proqrC!m (keqiatan) tersebut tidak
p.:'rnah berjalan lancar. Ketidak lancaran program (keqiatan) ini mungkin kare na perbedaan status sosial ekonorni yang begitu "menyolok" Di satu pihak denoan stauus Bosial ekonomi yang tinggi atau bahkan sangat tinggi. tetapi di lain pihak dengan stBtus 80sial ekonomi yang rendah atau bahkan sangat rendah. Per bedaan "menyclok" inilah
~.1:t~.g
mengharnbat interaksi sos1al
nya.
Kesan yang dapat ditanqkap dari Kompleks pernukirnan ini adalah "me'''ah'' di satu pihak dan "sederhana" di lain pihak.
2. :'itTui,t'lr 30s1al dan Kebudavaan Masyarakat Tepian Kota Berikut ini akan dicoba untuk menqanalisis struktur soaial dan kebudayaan masvarakat teuian kota (yang ri dari
k~tiga
~erdi
kompleks pemukiman tersebut) dan rneliputi:
(1) keseraqaman tingkat nend1dikan. pekerjaan dan penda natan. POk.
(2) status sos1al ekonorni.
(3) pola keqiatan kelom
(4) pola hubungan sos1al dan (5) d1stribus1 kekuasaan
dan struktur kenem1mp1nan.
LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
2 .. i , I(.3r.,A9crr:q:l
ti~!9-k...9..t
pend1dikan p
t';f:"~~'ar j
non can penda
",')atnn.
Dari data yang diperoleh di lapangan (dalam hal ini di kompleks pemukiman Dukuh Kupang) terdapat tingkatan ~endidik~n
tinggi, sedan4 dan menengah.
an tinggi terdiri dari tamatan SLTA ke d i.d Lkan
men(~ngah
Tingkat pendidik at~s,
tingkat pen
terdiri dari tamatan SLTo dan SLTA (tic1ak
tamat), Eierta tinqkat penoidikan rendah terdiri dari SLTP ke ba'v''l h
0
Dari 50 responden yang berhasil diwawancarai ternyata mereka terdiri dari 20 responden bernendidikan tinggi, 10 respondcn berpendidikan menengah dan 20 respond en berpen didikan rend3h. Dalam penelitian ini akan mencoba pula melihat (me nganalisa) hubungan antara tingkat nendidikan dengan pe kerjaan.
Artinva, apakah tingkat pendidikan yang tinggi
juga ukan diikuti pula dengan tingkat pekerjaan yang ting qi?
Pengkategorisasian pekerjaan ini juga menjadi 3 (ti
gal ~ategori vaitu : kategori tingkat pekerjaan tinggi adalah terdiri dari ABRI, pegawai negeri, dan
w~raswasta
(manejer/pemilik nerusahaan); kategori tingkat pekerjaan In,,neng''.h ada Lah terdiri dari pegawai perus",ha.an swasta dan pensiunan yang
mempunV~i
pp.kerjaan sampingan; dan kategori
tingkat pekerjaan rendah adalah terdiri dari buruh, pensiun an dan orang-orang yang tidak memnunyai pekerjaan. LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34 PelHji
ingka t pekerj aan "cerse;:,u'c berCaii:.l.r
kall pnciu fungsi pekerjaan dan sulit tidaknya mendapatkan nya dalam kenyataan yang ada saat ini. D,:ta 7ang dineroleh ai lapangan komoosisinya sbb : TABEL 7 HUBUNGAN ANTARA 'l'INGKAT PENDIDlKAN DENGAN PEKER JAAN.
"EKERJk;;N
I
T.inggi
Sedang Rendah
~ -
.Tumlah Sumber :
Tinggi
I
TINGKAT PENDIDlKAN Sedang Rendah
I
12
2
I
2
I ,
6
6
I
4
2
I
4
20
I Hasil wawancara
10
I
(kuesionerl
12 20
I I
JUMLAH
16
L
16
I
18
I
50
Dari tabel tersebut di atas dapet dilihat bahwa domi nasi terdapat nada tingkat oendidikan tinggi dengan peker jaan yang tinggi pula, serta tingkat nendidikan yang ren dah denqan pekerjaan yang rendah pula.
Dari semua respon
den yang berpendidikan tinggi, ternyata hampir separohnya lebih memnunyai nekerjaan tinggi pula.
Di pihak lain, da
ri semua responden yang berpendidikan rendah, ternyata ju rye
hampir separohnya lebih memryunyai pekerjaan yang rendah
pula. Vesimpulan yang dapat ditarik dari tabel tersebut ada l;h tinggi rendahnya tinqkat nendidiken seseorang menyebab LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
kan
p~la
ti~g~i remdahny~
pekerjaan.
Aspek lain yanq bisajuga ikut berbicara adalah : Apa kah tinggi rendahnya pekerjaan tersebut juga menyebabkan tinggi rendahnya pendapatannya? untuk melihat hubungan
~ntara
Berikut ini akan dicoba
keduanya.
Berdasarkan pada data yang diperoleh di lapangan. da pat dilihat bahwa
~inggi
rendahnya pekerjaan juqa akan me
nyebabkan tinggi rendahnya pendapatan.
Dari semua respon
den yang mempunyai pekerjaan tinggi. ternyata separohnya pendapatannya tinggi pula.
Dan dari semua responden yang
mempunyai pekerjaan rendah. ternyata hampir separohnYa lebih pendapatannya rendah pula.
Hubungan diantara kedua
nya dapat dilihat pada tabel berikut ini. TABEL 8
HUBUNGAN I
PENDAPATAN
- Tinqgi
,
- Sedang - Rendah Jumlah
I
I
ANT~RA
0EKERJAAN DA}T
~ENDAPATAN
°EKERJAAN
JUMLftH Tinggi I sedano', Menengah 8
I
3
I
5
I
16
I
I
4 4 8
16
l
I
4
If!
1
8
11
24
18
50
Sumber : Hasil wawancara (kuesioner).
LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36 ;~esimpulan
Yang danat ditarik dari t",bel tersebut a
dalah tingo! rendahnya pekerjaan seseorang, menyebabkan pQla tinggi rendahnya
pendapatanny~.
2.2. Status Sosio-ekonomi. Dari data yang diperoleh di lapangan (kompleks pemu kiman Binatng Diponggo) ternyata status sosio-ekonominya sangat beragam.
Artinya, diaamping menunjukkan tingkatan
(tingqi-sedang-rendah). status sosio-ekonomi inipun juga disebabkiln oleh tingkat nendidikan, pekerjaan, pendapat'ln dan
ke~yataannya.
Berikut ini akan d;i,coba l1Ielihat hubung
etn-huhunganny<>.
2.2.1.
~unqan
antara tingkat pendidikan dan status 60sio
'9konomi. Sec~ra
empirik dapat dikatakan bahwa tingkat pendidik
an yang tinggi, aken menyebabkan tinggi pula status ekonomi nya.
Jelas sekali terlihat bahwa dari semua responden yang
berpendidikan tinggi, ternyata hampir tiqa perempatnY6 sta tus sosio-ekonominya tingqi pula. mua responden yang
berpendi~ikan
nan sebaliknya, dari se rendah, ternvata
ham~ir ~e
9~rohnya lebih status sosio-ekonominva rendah pula.
Untuk le
bih jelasnya danat dilihat pad3 tanel berikut ini.
LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
TABEL 9
TINGKAT PE!{DIDlKAN DENGAN
HUBUNG~N ANTAR~
STATUS
~OSIO-EKONO~I
-
TINGKAT PENDIDlKAN STATUS 80810 Tinggi
EKOlllOIVII
--.
Tinggi
15
Sedanq
5
r
i
I
,iumla1.1
Rendah
:;z -
Renc..ch
Sedang
JUMLAH
-
15
7
19
-
.
-
3
13
16
20
10
20
50
,
Hasil wawancara (kuesionerl
5nmber
2.2.2.
Hub~ngan
antara nekeriaan dengan status 90sio
ekonomi Dari
has~l
nenoumpulan data di lapangan dapat dilihat
bahwa pekerjaan yang tingqi akan menvebabkan pula tinggi ny3 status sosio-ekonomi.
Keseluruhan responden yanq mem
punyai pekerjaan tinggi, ternyata separoh lebih mempunyai status sosio-ekonomi yang tinggi pula.
Tetapi dari keselu
ruhan responden yang memnunyai pekerjaan yang rendah, ter nY:lti:'. 3tatus sosio-ekonominya rendah pula. sep?'rohnya lebih.
Dan ini hampir
KompOsisi dari keadaan ini dapa·t diper
jelas dalam tabel berikut ini.
LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
':'ABEL 10
FUBUNGAN ANTARA PEKERJAl\.N DENGA"l !;TATUS SOSIO_
EKONOMI. ~-
..
,-----.
--'--
------,
PEKERJAAN STATUS 50810
Jm~LAH
EKOHOMI
Seaang
Ting<;i.
Rendah
-
--
- Tinggl
4
9
15
2
-
7
- Sedang
_.~,-
-
- Rendah ..
-
19
5
---~
11
5
16
16
16
Jumldt~
7
. .
-
-~-
-
18
50
-'---.
.
Sumber : Hasil waW3~cara (kuesioner}.
2.2.3. Hubunqan antara pendaoatan dengen status
s~-
ekonomi Hubungan antara dua variabel ini pun juga sangat kuat. ArtinY3. diantara keduanya saling menunjukkan "hubungan yang sear!'>h" we
~ingginYa
Dari h"sil pengumpulan data da:nat dilihat bah pendapatan seseorang ekaD menvebabkan status
sosio-ekonominva tinggi pula. dapatan tinggi.
Semua responden yang berpen
ternyat~ separo~nya
nominYa tinggi pula.
lebih status 50sio-eko
Dan dari semua responden yang berpen
didiken rCDdah. ternyat"l se-oarohnYB lebih status soio-ekono rm nva rendah pula.
Hubuneran ini d1'!oat jelas lagl, jika d1,..
llhat dalam tabel berikut ini.
LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
j
"I
! "
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I \
h'" l-t,.;·.. " " c "
!
'. .,\,\:";
, '" ......:=:-_'
l
'
0,:'"
~'J"<,.<,,,,II.~('].A" -'
JI.J'
t
\.'"
l.
9•
~
"
i".__
HUBUNGAN ANTARA PENDAPI\TI\N DEl'IGAIIl STATUS SOSIO
Tl\BEL 11
EKONOMI.
,
sosro-
5'I'A'IUS
-
EKON0MI
PENDAPM'AN
I
Tinggi
I
JUMLAH
Rel1dah
Sedang '"
- 'i'inggi
10
3
2
- Senang
7
5
7
-
- Rendah -
-
-
--~
.rumle,h "
sumber
I
1'/
,
-
16
8
25
Hasil wawancara (kuesioner)
15
-i
L
I
19
16 SO
-
2.2.4. HUhungan antara kekayaan dengan status s0610 "'konomi Berdasar pada tabel di bawah ini.
nam~ak
jelas
sek~l1
bahwa seseorang yang mempunyai kekayaan yang tinggi. akan mElnyebClbkan pula status sosio-ekonomi yang tinggi.
Kesemu
anya'resPol1den yang mempunyai kekayaan tinggi, ternyata status sosio-ekomomi tinqgi pula dan 1ni hampir separohnya lebih sedikit.
Sebaliknya. dari kesemua responden yang mem
pUl1yoi kekayaan rendah, ternyata rendah pula status sosio ekonominya (tiqa
~erempa~nya).
Tabel ber1kut 1ni dapat le
bih memperjelas hubunqan dua variabel tersebut.
LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
tiU8UNGAN
TABEL 12
ANTA~
KEKAYAAN DENGAN STATUS
SOSIO-EKONOtH. !{EKAYMN
STATUS 80810 EKQ"Ui'lI
Tinggi
- Tingqi
JUMLAF
Sedenq
~andah
1
15
4
19
1
15
16
13
20
50
3
11
-~
6
- Sedang
-
- Kendah
9
17
Jumlah
-
.. -
1 Sumber
3.
H~sil
waW5ncara (kuesion@rl.
Pol~ Keg~?tan
Kelomnok
Dalam kagiatan kelompok ini memang i1ealnya ad21ah setinr warga masyarakat harus ikut aktif berpartisipasi. Artinye, dari beberapa kegiatannya yang ada stau sengaja diadakan seharu5nya didukung (diikutil oleh semua warga masyarakat tanpa kecuali. Namun pada kenyataannya (sesuei dengan hasil observa 5i dan wawanceral menunjukkan lain.
8enerti diketahui bah
wa oGservasi dan wawancera ini dilakukan di
kom~leks
pemu
kiman Bintang Diponggo (kelurahan Prapenl dan kompleks P$ mukiman Manvar (kelurahan Menur
LAPORAN PENELITIAN
Pum~unganl
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41 Dengan didukung oleh kenyataan empirik, ternyata kmm pleks pemukiman \
umu~nya,
Bint~ng
Diponggo dan kelurahan Prapen
pad~
keqiatan kelompok , seperti PKK, Taman Gizi, PBM
dan penyuluhan KB praktis tidak dapat berjalan lancar. Ar tinya, hanya di dukung oleh sebagian saja dari warganya. Terutama pade warga masvarakat yang termasuk ke dalam ka tegori kelas ekonomi tingqi (nenghuni kompleks
pemuki~an
Bintang Diponqgo) tidak banyak ikut melibatkan diri. Dar! hasil
wa~Qncara
diperoleh kesimpulan bahwa mesalah ini di
sebabkan oleh : 1. Perasaan superior yang menghinggapi para warganya. 2. Tidak dipunyainya waktu Yang cukup untuk mengadakan keqiotun bersama. 3. Ketiuakmllngkinan para warga kelas ini untuk mengaja.k para warga masyarakat y3ng lain. yang kelas sosialnya jauh lebih
re~dah
rendah dari mereka.
4. Dimilikinya sua t;u "perangkat" untuk
k~'9iatl'ln-kagilli:.an
tertentu.
5. Timbulnya perasaan "curiga" yana herlebihan terhadap warga masyarakat kelas yang jauh lebih rendah. Dari faktor-faktor yang menyebabkan tidak berjalan Lancarnya kegiatan beraame , make jelas akan te.jadi "gap" antara warga masyarakat kelas tinggi dan bahkan sangat tinggi dengan warga masyarakat kelas rendah atau bahkan sa ngat rendah. LAPORAN PENELITIAN
Oleh karenanya,
~asina-masing
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
kelom?Ok (ke HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42
las)
masyarak~t
sendiri-sendiri
tersebut.
Saling membentuk
~an
ter~isah.
secara
keqiat~nnya
Ada kecenderungan
bahwa para waraa dari kelas tinggi dan s",naat tinggi se lalu berinisiati£ membuat keqiatan-keqiatannya sendiri. dan biasanya lebih bersifat "mewah".
Dalam kerja bakti
misalnya. mereka tidak melaksanakannya secara gotong ro yong. tet2pi dengan diborongkan.
Lain halnya denqan para
warga masyarakat kelas randah usn sangat rendah, pada umum nya mereka melakukannya secara qotong royong dengan dilan dasi SeDallfJa'<: "kebersamaan" yang tinqgi. Sementara itu. ,Uwilayah
~1anyar
diketemukan kenyataan
empirik tidak jauh berbeda dengan kompleks pemukiman Bin tang Diponggo.
Namun ada beberapa hal yang agaK sedikit
berbeda yaitu tentang swadaya masyarakat.
Pada kelas ma
syarakst yang rendah steu bahkan sangat rendah. justru s'~adaya
ini bisa muricul , turnbuh dan berkembang.
Misalny<>,
ten tang pemugaaan langgar stau untuk kegiatan-keqiatan keagamaan lainnya.
Keadaan memang
da~at
pula untuk mendu
kung suatu pernyataan. bahwa kehidupan keagamaan masyara kat yang kelas sosialnya rendah dan sanqat rendah relatif kuat.
HQl ini
disebahk~n
pula oleh homoganitas mereka, ba
ik dari segi ras. suku maupun agama.
~ain
halnya dengan
pora warga masyarakat dari kelas tinggi. mereka kurang ada sffinangat swadayanya.
Di samping kehidupan keagamaannyapun
j uq a kur eno kue t; , LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
•
43
Tentang kegiatan lainnya, PKK misalnva, ada kecende rung3n kedua kelas masyarakat tersebut menampakkan perbe daan dalam pelaksanaannya. ~TI
dnlam besarnya iuran.
rang
~aruna.
s~j~
MisalnY3 Demikian
pul~
adanya perbeda
delam kegiatan Ka
Meskipun dua kelas masyarakat ini sering
mengadakan nertandingan
~ersahabatan,
namun tetap saja hu
bungan (interaksi) mereka terasa "hambar" , Dari beoerapa uraian di atas memanq danat dikatakan adanya dampak negatif da11lllll nola kegiat
Sehillg
ga se!'lkatl-akan terjadi "gan" dalam kehidupan sosialnya. Namutl demikian, ada pula dampak positifnya.
Antara lain
terlihat bahwa ada beberapa perilaku positif dari warga masyorakat kelas tinggi yang sengaja warga masyarakat Belas
rend~h.
~icontoh
oleh para
Misalnya adanya keinginan
untuk menyekolahkan anaknya samnai setinggi mungkin nurut ukuran mereka) dan juga semakin
~ktifnya
(me~
para ibu
dalam kegiatan arisan. Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan data empi rik di kenua kompleks nemukiman itu adalah , nalam pola kegiatcn kelompok masih tercermin sifat eksklusifisme ma sinq-masincr kelomnok/kelas masyarakat berusaha memperta hanka-i po.l anya mas Lnq-mas Lnq ,
Satu
~engan
lainnya inte
raksi sosialnya terasa "hambar" dan s",ling berinisiatif sendiri-sendiri.
LAPORAN PENELITIAN
~1eskipun
tidak pernah terjadi konflik
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
\ ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44
yang manifest. namun dengan
ge~ala
in! bukan tidak mung
kin korrf Ldk dopat muncul , meskipun dalam bentuk
y~ng Sl'l
nga·t sederhana ,
3 .1.
~).I?}a_
Hllbungan Sosial
Data laodnqan yang
sem~at
didapat menyatakan bahwa
pola hubungan sosial diantara mereka berdasarkan pada ada tidaknya bubungan yang sap
Hal ini nampak sekali tercer
min pada masalah uang (dana). rakat yang
Pada ummnnya nihak masya
sosialnya rendah sangat mengharapkan ban
~elas
tuan dari pihak masyarakat yang kelas sosialnya tinggi. Deng~n
kata
l~in
dapat disebutkan bahwa motif ekonomilah
yang lebih mengedepan pada nola hUbungan mereka.
D1 sam
ping masalah uang (dana) tersebut pola hubungan ekonomis inipun daoat juqa dilihat dari midang keamanan. Da.ri hasil penelitian ini terliha.t bahwa banyak para warga masyarakat klas tinggi mempekerjakan para warga ma syarakat kelas rendah. all fungsional.
pada kompleks
Di sini nampak jelas adanya hubuna
Beberan~
~emukiman
kenYCltaan ini banyak didapatkan
Bintang Diponggo. yaitu dalam hub
unqan antara nihak Bintang Dipongao (Prapen Indah) dengan nihak masyarakat "aali" (:Or9pen Barat). Beberapa LAPORAN PENELITIAN
~ola
hUDungan sosial yang bersifat ekonomis
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45
dan fungsional tersebut bUkan tidak munakin sebagai embrie tQmbuhnya konflik. menyanqk~t
Terutama sekali jika hubunqan tersebut
masalah harga dirinyc. tidak
a~anya
kueesuaian
pendapat dan keoentingan dan lain-lain. Seme~tara
ttu. di kompleks pemukiman
terjadi demikian.
~anyar
pun juga
Konflik yang pernah terjadi berkisar
pnda mesalah penqadaan fasilitas.
Di satu pihak kelebihan
fasUitas, di pihak la.in tidak (kuranc) fasilitas, tapi pih~k
yang
sin0k~t
b~rlebih
fasilitas tidak
n~u
membantu.
Dsngon
dcpat dikat3kan hahwa pola hubunqan sosial daism
masyara~it
inipun juga diwarnai denqan konflik, adanya
ketia."1kseslIaiclU ker-errt i.nqan dan adanya "gap" yang Makin me Leb.vr ,
Akib~tnya
tidal< ada (tidal< b i aa ) menumbuhkan
pola hubunqNn sosial yanq saling menunjang dan saling mc nguntungknn.
3.::1. Distribusi Kek'Jassan dan Struktur Kepemimpinan
Berdasarkan data yang
diperole~
di kedua lokasi pe
nelitian monunjukkan l)ah,.{C! keoemimpinan iii daerah tersehut (yang dimaksud adalah nemimnin/ketu3 RT dan nya
dilakuk~n
secara
~emokratis.
.Namun
R~)
pemilihan
meskipun . . .pemilihQn
tersebut dilakukan secara demokratis, latar belakang perso n iL (pPJlIimpin) tetap diperhatik"ln, terutama latar belakang pendidikatl.
Pada umumnya mereka yang dipilih lIdalah yang
berpendidikan relatif tingqi LAPORAN PENELITIAN
(formal~
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
dan mempunyai jabatan HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46
ceC'.l.r".t L.formal. )~GJ~c,,1impinan
tif.
Dengan demiJdan daJ:>at dikatakan babwo
da Lam masyarakat ini lebih bersifat akumul.a-,
Artinye kepemimpinannya berdasarkan pada syarat-aya
rat secara formal, tani diikuti pula syarat-sYarat secara informal yana berupa penqakuan dari masyarakat. Sementara itu. tentanq distribuBi kekuasaan dapat di lihat melalui
p~oses
pembuatan keputusan yang menyangkut
kep9utingan masyarakat setempat. Dalam "roses pembuatan keputusan ini ternyata fungsi pemimpin formal tidaklah beqitu menonjol. penetap~n k~
keputusan akhir
~~da
Dalam arti,
umumnya terletak pada mere
yang berpendidikan lebih tinggi daripada pemimpin ter
tinggi
dal~m
belakang
masyarakat tersebut (Lurah).
pendidik~n,
berpengaruh.
Disamping latar
status ekonomi dan jabatanpun sangat
Dengan kata lain dapat dinyatakan babwa ting
ginya tingkat pendidikan, stetus ekonomi dan jabatan akan lebih kuat posisinya dalam mempengaruhi pengambilan kepu tusan. Keadaan di atag secara empirik tercermin di keluraban ~lenur
Pumpunqan.
Sec~ra
formal, kepemimpinan di sini telah
ditentukan oleh Pemda Dati II Kodya surabaya. Yaitu dengan diangkatnya seorang Kepala Kelurahan.
Dan di daerah ini pu
la kepemimpinannya lebih bersifat kumulatif.
Artinya rneru
pekan penjumlahan dari svarat-syarat formal dan informal. LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47
Sed3nukan dari segi kekuasaan. yang sangat mempenga ruhi adclah meteka-mereka yang perpendidikan tingqi. mem punvad status ekonomi tinggi dan jabatan yang tinggi oUla,. Sehingga de Lam ral'lat-rapat
(p"~:i:·temuen)
yang menentukan
pengambilan keputusan mereka pula; Ke"daan tersl:lbut j :."ka ditinj au lebih dalam lagi akan terlihat bahwa distribusi kekuasaan disana berdasarkan pa da akumulasi poslsi dan reputasinya.
Artinya. pemegang
penma;' t.er.nenting dalam pengambilan keoucusan ada Lah mere ka :\Zang !n3nduduki nosisi dalam lembaga pemerintahan dan mereka yan'] memnunyai rsputasi kekuasi'an secara informal. Kesj.mpul",n yang dapat ditarik dari ini
adEl~h
,~ilayah
oenelitian
dari segi distribusi kekYClSaan (terutama dalam
hal pengambilan
ke~utus6n
yang menyangkut kepentingan ma
syarakat banyak) berdasarkan pada posisi dan reputasi. Se dangkan dari seqi struktur keku6aaan bersifat demokratis dan akumulatif.
LAPORAN PENELITIAN
STRUKTUR SOSIAL KEBUDAYAAN ...
HOTMAN SIAHAAN