ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV PROFIL INFORMAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil dari masing-masing informan yang menjadi objek penelitian. Sesuai yang telah diuraikan pada sub bab metodologi, informan dalam penelitian ini sebanyak empat orang meliputi pekaseh (ketua subak), pedande, petani yang lahannya mengalami perubahan peruntukan, dan petani yang lahannya belum mengalami perubahan peruntukan sama sekali. Ke empat informan tersebut memiliki ketentuan-ketentuan kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian. Para informan ini selain sangat memahami kondisi pertanian yang ada di Desa Ubud, mereka juga langsung mengalami atau sebagai pelaku dalam konsep Tri Hita Karana. Pekaseh dipilih karena sebagai ketua subak tentu sangat mengetahui mana saja anggota subaknya yang mengalihfungsikan lahan pertaniannya. Sedangkan pedande dipilih dengan pertimbangan bahwa paling memahami mengenai Tri Hita Karana karena terkait mengenai adat dan keagamaan. Sesuai dengan desain penelitian triangulasi konkruen, pengambilan data dengan para informan ini dilakukan dalam kurun waktu yang bersamaan dengan pengambilan data kuantitatif. Pencarian informan ini secara accidental karena minimnya data kependudukan yang diperoleh oleh peneliti, sehingga informan yang ditemui di lahan pertanian langsung dimintai waktu untuk melakukan wawancara. Sedangkan untuk pedande dan pekaseh penliti diberikan rujukan oleh Perubahan Peruntukan Lahan Pertanian dan Pergeseran Implementasi Konsep Tri Hita Karana SKRIPSI
PERUBAHAN PERUNTUKAN...
NI WAYAN WIDNYANI
52
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
warga setempat dan langsung mendatangi kediaman keduanya untuk melakukan proses wawancara.
4.1
Profil Informan 1 Informan satu merupakan seorang petani pemilik. Beliau memiliki lahan
dan menggarap lahan tersebut. Pekerjaan pokok adalah sebagai petani tanpa adanya pekerjaan sampingan. Informan satu ini berhasil ditemui di areal persawahannya sendiri. Saat ini lahan yang dimilikinya seluas 0,1 hektarare dan sebelumnya lahannya seluas 0,21 hektarare namun telah dijual sebagian. Bapak dengan lima orang anak ini dalam kesehariannya bertani dengan dibantu oleh beberapa buruh tani, namun saat ditemui dalam waancara mendalam ini lahan pertaniannya terlihat sepi. Informan satu menjual sebagian lahan pertaniannya kepada investor. Saat ini lahan yang dijualnya telah dibangun villa megah yang memang disediakan untuk tempat menginap bagi para wisatawan. Informan satu mengaku bahwa menjual lahan pertaniannya karena harga tawar lahan yang tinggi. Lahan pertanian dijual karena hasil penjualan tersebut dipergunakan untuk menutupi gagal panen yang disebabkan hama. Meski demikian, beliau menginginkan untuk memiliki villa sendiri karena menurutnya lebih menguntungkan daripada mengandalkan hasil pertanian yang sering tidak menentu. Berbeda dengan memiliki usaha penginapan sendiri yang hanya tinggal menunggu penyewa datang. Akan tetapi hal tersebut belum dapat dialakukan karena terhambat oleh minimnya modal untuk membangun tempat penginapan. Perubahan Peruntukan Lahan Pertanian dan Pergeseran Implementasi Konsep Tri Hita Karana SKRIPSI
PERUBAHAN PERUNTUKAN...
NI WAYAN WIDNYANI
53
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.2
Profil Informan 2 Informan dua adalah petani yang lahan pertaniannya sama sekali belum
mengalami perubahan peruntukan. Meskipun beliau tidak menampik bahwa harga lahan semakin tinggi, beliau tidak tertarik untuk menjual lahan pertaniannya. Bapak berumur lima puluh dua tahun ini tidak menjual ataupun mengubah lahan pertaniannya menjadi fungsi lain karena bagi dirinya lahan pertanian merupakan satu-satunya sumber pengahasilan. Dengan keterbatasan pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki, beliau tidak berani untuk mencoba peruntungan sperti petni lain yang mengubah lahan menjadi bagunan fasilitas wisata. Selain alasan tersebut, bagi dirinya, lahan pertanian adalah titipan yang diberikan oleh Tuhan yang wajib ia jaga keberadaannya. Tidah heran kiranya beliau menjadi anggota aktif oragnisasi subak dan selalu hadir dalam kegiatan subak. Karena rasa tanggung jawabnya kepada Tuhan, beliau tidak pernah melewatkan
ritual
keagamaan.
Hal
tersebut
dialakukan
karena
untuk
mengucapkan rasa syukur atas apa yang ia peroleh selama ini dan kembali meminta kepada Tuhan agar selalu diberi kemudahan. Selama proses wawancara terlihat raut kesedihan ketika mulai bercerita mengenai keadaan pertanian di banjarnya saat ini, tentang kehidupan antar sesama petani pula yang semakin menurun tingkat interaksinya.
Perubahan Peruntukan Lahan Pertanian dan Pergeseran Implementasi Konsep Tri Hita Karana SKRIPSI
PERUBAHAN PERUNTUKAN...
NI WAYAN WIDNYANI
54
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.3
Profil Informan 3 Informan tiga merupakan salah satu orang yang dihormati dan berperan
penting dalam masyarakat. Dengan status dan peran yang dimiliki beliau tidak keberatan meluangkan waktunya guna saya gali informasi terkait penelitian. Ketika saya temui tampak berwibawa, terlihat beliau baru rampung melaksanakan kewajibannya sebagai pemimpin upacara. Informan tiga ini telah lama menjadi pedande. Beliau banyak dan telah terbiasa memimpin uapacara maupun ritual adat, terutama yang berkaitan dengan pertanian. Mulai dari sebelum tanah yang dibajak hingga padi dirontokan beliau diminta pertolongan untuk memimpin jalannya ritual tersebut. Dengan pertimbangan tersebutlah informan tiga ini dipilih menjadi salah satu sumber informasi untuk menggali data. Beliau mengetahui betul mengenai kedudukan lahan sebagai tanah adat dan bagaimana pengimplementasian konsep Tri Hita Karana yang dilakukan oleh masyarakat petani. Menurut keterangan beliau bahwa memang telah terjadi ketidakseimbangan semenjak lahan pertanian berubah peruntukannya. Beliau juga memberikan berbagai keterangan yang mampu memperdalam kajian penelitian mengenai konsep Tri Hita Karana
4.4
Profil Informan 4 Seperti halnya informan tiga, informan empat juga merupakan salah satu
orang yang dihormati dan berperan penting dalam masyarakat. Dengan tanggung
Perubahan Peruntukan Lahan Pertanian dan Pergeseran Implementasi Konsep Tri Hita Karana SKRIPSI
PERUBAHAN PERUNTUKAN...
NI WAYAN WIDNYANI
55
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
jawab yang dimilikinya beliau sangat mengetahui bagaimana sistem dan cara kerja organisasi subak. Ketika ditemui untuk dimintai wawancara dengan peneliti, beliau menjelaskan secara detil bagaimana menegenai sitem subak yang ada di banjar tersebut. Banyak sekali keterangan-keterangan yang sangat bermanfaat yang peneliti peroleh dari beliau. Beliau juga tidak segan untuk memberikan bantuan melalui email apabila msih ada keperluan yang saat wawancara belum sempat ditanyakan. Melalui keterangan beliau didapatkan informasi mengenai lahan pertanian yang peruntukannya mulai berubah digantikan dengan kebutuhan pariwisata. Beliau tidak memungkiri hal tersebut terjadi. Beliau juga menjelaskan bagaimana keadaan sosial dan budaya yang terjadi pada msyarakat petani saat ini.
Perubahan Peruntukan Lahan Pertanian dan Pergeseran Implementasi Konsep Tri Hita Karana SKRIPSI
PERUBAHAN PERUNTUKAN...
NI WAYAN WIDNYANI
56