ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1
Kerangka Konseptual, disusun berdasarkan modifikasi teori Health Promotion Model, Nursing Center, dan Perilaku dalam Kinerja Keterlibatan 1. 2. 3. 4.
Masyarakat, Instansi Pendidikan Caring perawat Pelayanan Kesehatan 5. Organisasi Profesi
Prior Related Behavior Personal Factors; biological, Psychologi cal, SosioCultural
Perilaku spesifik kognisi dan afeksi Perawat 1. Manfaat dari tindakan yang dirasakan, 2. Penghambat untuk bertindak yang dirasakan 3. Self efficavy 4. Aktivitas terkait 5. Pengaruh interpersonal 6. Pengaruh situasional
Komitmen
Community Nursing Center: 1. Tugas Perawat Ponkesdes a. Kesehatan Lingkungan b. Kesehatan Gizi c. Pencegahan Penyakit d. Promosi Kesehatan e. Pengobatan Sederhana
Peran serta aktif masyarakat dalam kesehatan
2. Masyarakat 3. Pemerintah
Perilaku dan Kinerja Perawat 1. Struktur 2. Pembiayaan 3. Perincian Tugas 3. Sumber daya 4. Kepemimpinan
= diteliti = tidak diteliti Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Pengembangan Ponkesdes Menjadi Community Nursing Center di Kabupaten Tuban.
DISERTASI
PENGEMBANGAN PONKESDES MENJADI ...
MIFTAHUL MUNIR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3.2
Keterangan Kerangka Konseptual Pengembangan Ponkesdes dengan pendekatan Community Nursing Center di Kabupaten Tuban. Pengembangan Ponkesdes dengan pendekatan Community Nursing Center
berbasis tiga teori yaitu teori Nursing Center, Health Promotion Model, dan Perilaku Kinerja. Pendekatan Community Nursing Center yang pertama dalam pengembangan ponkesdes menggunakan teori Nursing Center. Dalam konsep Nursing Center terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi Community Nursing Center yaitu faktor Keterlibatan seperti masyarakat, instansi pendidikan, caring perawat sendiri, dan organisasi profesi. Dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan keterlibatan masyarakat adalah, peran serta penduduk sekitar ponkesdes yang menjadi stekholder atau penerima pelayanan ponkesdes. Masyarakat dapat berperan serta dalam semua kegiatan ponkesdes yang telah direncakan. Sedangkan keterlibatan instansi Pendidikan juga sangat penting sekali dalam kesuksesan program Ponkesdes sebagai community nursing center, dimana peran instansi pendidikan kesehatan dapat memberdayakan peserta didik atau mahasiswa untuk berperan aktif dalam kegiatan Ponkesdes, mahasiswa dapat berperan dalam kegiatan promosi kesehatan. Hal ini memiliki banyak keuntungan dan dampak yang positif, yaitu manfaat bagi mahasiswa memiliki ketrampilan dan pengalaman dalam penerapan ilmu keperawatan komunitas, bagi Ponkesdes manfaat yang didapat yaitu terlaksananya rencana program, sedangkan manfaat bagi masyarakat mendapat pengetahuan dan wawasan kesehatan. Sedangkan caring dapat diartikan sebagai bentuk pelayanan perawat. Pelayanan merupakan aktivitas yang dilakukan perawat ponkesdes dalam upaya melakukan asuhan keperawatan dalam menyelesaikan atau mencari solusi setiap permasalahan kesehatan masyarakat. Selain beberapa faktor diatas peran organisasi profesi juga sangan berpengaruh dalam pelaksanaan Community Nursing Center, dimana organisasi berperan sebagai penjembatan terhadap permasalahan perawat sendiri terhadap lintas sektor seperti dinas kesehatan dan pemerintahan yang meliputi advokasi, kesejahteraan dan pengembangan keilmuan. Pendekatan Community Nursing Center yang kedua yaitu dengan teori Health Promotion Model. Dimana dalam konsep Health Promotion Model yang dugnakan adalah Perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawatmeliputi
DISERTASI
PENGEMBANGAN PONKESDES MENJADI ...
MIFTAHUL MUNIR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
keuntungan dari tindakan yang dirasakan, penghambat untuk bertindak yang dirasakan,
self efficacy, aktivitas yang terkait, pengeruh interpersonal, dan
pengeruh situasional. Kelima faktor tersebut akan mempengaruhi perawat ponkesdes dalam membuat komitmen untuk melakukan tugas. Pendekatan Community Nursing Center yang ketiga dalam pengembangan ponkesdes yaitu menggunakan teori Perilaku dan Kinerja, dimana
kinerja
mengandung dua komponen penting yaitu organisasi atau individu memiliki kemampuan mengidentifikasi tingkat kinerjanya, kedua produktifitas yaitu kompetensi tersebut dapat diartikan sebagai tindakan atau kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja. Penentuan kinerja sangat diperlukan agar suatu lembaga atau individu dapat mengetahui apakah mereka telah berhasil atau mencapai tujuan. Dalam teori perilaku dan kinerja ditekankan pada faktor organisasi yang meliputi struktur organisasi Ponkesdes, pembiayaan Ponkesdes, dan perincian tugas. Dari ketiga teori tersebut akan mempengaruhi perawat dalam mengambil komitmen untuk melakukan tugas perawat Ponkesdes, antara lain melaksanakan program kesehatan lingkungan, kesehatan gizi, pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan pengobatan sederhana. Perawat diharapkan benar-benar melakukan tugasnya sebagai petugas Ponkesdes, dan harus siap dalam kondisi apapun serta menguasai bidang keilmuan yang dimiliki. Selain itu perawat harus bisa bekerjasama dengan berbagai lintas sektor yaitu pemerintahan desa, instansi pendidikan kesehatan, dinas kesehatan, dan tokoh masyarakat. Sehingga Ponkesdes dapat difungsikan secara optimal dan menjadi pusat penyelesaian masalah kesehatan masyarakat.
DISERTASI
PENGEMBANGAN PONKESDES MENJADI ...
MIFTAHUL MUNIR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3.3
Hipotesis Penelitian H1.1= Keterlibatan (masyarakat, instansi pendidikan, caring perawat, pelayanan kesehatan, dan organisasi profesi) meningkatkan komitmen perawat Ponkesdes H1.2= Perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawat (manfaat dari tindakan yang dirasakan, penghambat untuk bertindak yang dirasakan, self efficavy, aktivitas terkait, pengaruh interpersonal, dan pengaruh situasional) meningkatkan komitmen perawat Ponkesdes H1.3= Perilaku dan kinerja perawat (struktur, pembiayaan Ponkesdes, perincian tugas) meningkatkan komitmen perawat Ponkesdes H1.4= Keterlibatan (masyarakat, instansi pendidikan, caring perawat, pelayanan kesehatan, dan organisasi profesi) meningkatkan Community Nursing Center (Tugas Perawat Ponkesdes) H1.5= Perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawat (manfaat dari tindakan yang dirasakan, penghambat untuk bertindak yang dirasakan, self efficavy, aktivitas terkait, pengaruh interpersonal, dan pengaruh situasional) meningkatkan Community Nursing Center (Tugas Perawat Ponkesdes) H1.6= Perilaku dan kinerja perawat (struktur, pembiayaan Ponkesdes, perincian tugas) meningkatkan Community Nursing Center (Tugas Perawat Ponkesdes) H1.7= Komitmen perawat meningkatkan Community Nursing Center (Tugas Perawat Ponkesdes).
DISERTASI
PENGEMBANGAN PONKESDES MENJADI ...
MIFTAHUL MUNIR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DISERTASI
PENGEMBANGAN PONKESDES MENJADI ...
MIFTAHUL MUNIR