ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
i
1.1. ?itokimia tan am an Vemonia cinerea Less 1.1.1. Klasifikasi
:
Divisio
:
Subdivisio
: Angiospermae
Classis
:
Dicotyledonae
Subclassis
:
Dialypetalae
Ordo
:
Asterales
Familia
:
Compositae
Genus
:
Vemonia
Species
:
Vemonia cinerea Less
Spermatophyta
1 .1 *2 . Uraian tentang tanaman
1*1-2.1. Daerah tumbuh Tanarnan ini tumbuh didaerah cerah matahari, sedikit teduh dan tidak terlalu basah. Sering tum buh didaerah padang rumput dengan ketinggian 5 2500 meter dari permukaan air laut. Banyak di -
jumpai di pekarangan atau lapangan-lapangan ter-' buka. Nama daerah tanaman ini adalah buyung, rumput ekor kuda dan sesawi langit (5,7). 1 .1 .2 .2 . Morpologi tanaman ^7)
Herba yang tumbuh tegak, sering bercabang sejak dsri pangkal. Exemplar yang besar sering dengan 4
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
5
akar tombak yang kuat. Batang bersegi berusuk dengan empulur putih. Daun ; tersebar, yang rendah bertangkai, dengan pangkal berangsur menyempit, yang atas duduk. Helaian daun bulat telur, oval memanjang, bentuk lanset atau bentuk garis, bergerigi kasar dan dangkal atau cukup kasar, sisi bawah dengan bintik kelenjar, berambut halus* Bunga: berbunga fcanysk^ semuanya berkelamin dua, bongkol kecil, bertangkai, membentuk ka rangan bunga bentuk malai rata. Pada setiap bongkol terdapat 20 - 30 bunga, Mahkota dengan tabung langsing, putih, pinggiran bertaju lima, ungu atau rose, kepala sari berlekatan. Buah ; berbuah keras bentuk garis bersegi 4 - 5 dan berwarna coklat. Kempunyai rambut bu ah, sebagian pendek dan tetap tinggal, sebagian panjjang dan rontok. 1•1•3 • Kandungan tanam an Herba Vemonia cinerea Less, mengandung senyawa al kaloid dan senyawa triterpen, meskipun mengenai gttruktur kimianya belum diungkapkan (8 ). Peneliti lain (9), menunjukkan bahwa dari herba Vemonia ci nerea Less, telah dapat diisolasi suatu senyawa
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
6
glukosida luteolin-7-mono-^-D-glukopiranosida
Luteolin-7-mono-f-D-glukopiranosida 1.1.4. Kegunaan tanaman Air rebusan daun Vemonia cinerea Less, digunakan sebagai oba.t tradisional untuk disentri, bijinya digunakan sebagai tonikum, obat cacing dan diuretikum (8 ). Herba dari.tanaman ini digunakan sebagai ramuan obat kanker di Indonesia (10) yang pembuatannya sebagai berikut ; Ditimbang berturut-turut 30 gram Aperatuffl conyzoides, 30 gram Eclipta alba, 30 gram Spilantes acmela, dan 30 gram Vemonia cinerea Less. Semua bahan ditumbuk dijadikan pasta, cairannya diambil, kemudian dibilas dengan 150 ml air. Akhirnya diminum setelah makan pagi dan sore. Isolat herba Vemonia cinerea Less, yang diberikan secara subkutan dapat menghilangkan jaringan kanker hasil induksi benzo(a)pyrene maupun jaringan kanker hasil ;transplantasi (1). Pada peneliian tersebut dilakukan terhadap mencit strain Muang-
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
7
thai dengan dosis 0,3 mg/kg berat badan, sebanyak 10 kali dengan selang waktu satu hari. Dilaporkan pula bahwa dengan hilangnya jarJngan linker tersebut, diikuti oleh adanya penurunun aktifitas spesifik GOT dan LDH .serum darahnya secara berangsurangsur, akhimya menyawiai harga normal.
1.2. Tinjauan tentang faal hati 1.2.1. Struktur hati (11,12,13) Berat hati orang uewasa antara 1200 gram 1600 grarn dan ;nenempati haitipir seluruh bagian atas
rongga abdomen, mulai dari sela interkostal kalima sarnpai pada lengkung iga. Hati terdiri dari lobulus-lobulus dan ditengahnya terdapat vena centralis (cabang vena hepatika). Sekitar masing-masing lobulus terdapat 3 - 5
areal portal (segi tiga Kier-
nan) yang terdiri dari ; - Cabanu vena porta. - Cabang arteri hepatika® - Saluran empedu intra hepatika. - Saluran-saluran limfa. - Jaringan ikat» Di dalam lobulus sel-sel hati teryusun seca ra radiair yang dipisahkan satu sa:na lain oleh sinusoid-sinusoid. Sinusoid-sinusoid ini berlaois -
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
8
kan sel-sel endotel dan sel-sel Kupffer yang mempunyai daya fagositosis. Ada dua macam lobulus, yaitu lobulus anatomik dan lobulus fungsionil. Lobulus fungsionil terdiri atas segi tiga Kiernan sebagai titik tengah dan vena centralis sebagai batas luar. Lobulus anatomik terdiri atas vena centralis sebagai titik tengah, parenchym hati yang terdiri atas sel hati, : sinusoid yang berlapiskan sel Kupffer, segitiga Kiernan atau daerah portal sebagai batas luar. Tetapi dalam mempelajari patologi, maka lobulus anatomiklah yang lebih penting. Aliran darah dari daerah portal ke vena cen tralis melalui sinusoid-sinusoid tadi, masing-masing vena centralis menjadi satu membentuk vena hepatika yang mengalirkan darah ke vena cava inferi or. Darah yang berasal dari daerah portal mengandung bahan makanan yang direabsorpsi oleh usus sedang arteri hepatika mengandun^ 0 ^ untuk hati. 1*2.2. Fungsi Hati (11,12,14,15) Dalam garis besar fungsi dari hati dibagi menjadi empat macazn ; - Jfrmgsj-. .
: untuk menimbun dan melakukan
filtrasi darah. - Fungsi ekskretorik : membentuk empedu dan meng-
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
y
ekskresinya K.edalam usus. Hati mengekskresi zatzat yang berasal dari dalam sel hati misalnya bilirubin, kolesterol, garam empedu kedalam erapedu. Disamping itu kedalam empedu juga diekskresi zat-zat yang berasal dari luar tubuh mi salnya logam-logam berat, beberapa zat w a m a dan sebagainya. - Fungsi metabolik : untuk metabolisme dari kar bohidrat, protein, lemak, vitamin dan ,iuga memproduksi tenaga. - ffungsi pertahanan tubuh : hati merupakan suatu alat tubuh dimana dilakukan detoksifikasi dari bahan-bahan yang beracun yan^ dilakukan dengan jalan konjugasi, reduksi, metilasi, asetilasi, oksidasi dan hidroksilasi. Di samping itu fungsi pertahanan tubuh dilakukan pula oleh „-:el-sel Kupffer dengan cara fagositosis.
1,2,3. Kerusakan pada hati (13,15,16,17) Hati ialah alat tubuh yan& paling sering mengalami kerusakan, dan beruntun^ sekali bahwa hati mempunya cadangan fungsional yang luar biasa. Pa da binatang percobaan telah dibuktikan bahwa ^10% parenchym hati saja sudah cukup untuk mempertanan-
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
10
kan fungsi hati normal. Pada manusia mungkin de dei:iikian juga sifatnya, sehingga kerusakan hati haruslah luas sekali untuk meniinbulkan gejala klinik insufisiansi hepatik* Kerusakan hati dapat terjadi setelah pemberian secara inhalasi, oral atau parenteral sejiimlah zat-zat kimia atau obat-obatau, terutama zat-zat farmakologis yang digunakan padn terapi medik. Adapun reaksi yang terjadi pada hati akibat keracunan zat kimia atau obat-obatan adaluli lung sung (toksik langsung) dan idiosinkrasia. Toksik langsung :rien— akibatkan kelainan inorpologi yan0 khas untuk tiaptiap toksin, misalnya karbon-tetraklorida dan trikloro-etilen secara khas mengakibatkan nekrosis.
:
Kerusakan hati sering kali disebabkan hepatotoksik langsung, dan keracunan itu dapat berlangsung tanpa diketahui sampai timbul ikterus* Reaksi idio sinkrasia obat yang dapat menyebaokan kerusakan pa da hati jarang ada dan tidak dapat diramalkan sebelumnya. Reaksi idiosinkrasia adalah kelainan yang disebabkan kepekaan yang tidak sama dari tiap-tiap individu terhadap reaksi zat0 pengobatan penyakit hati akibat toksin atau obat sebagian besar adalah suportif. Dianjurkan menghentikan dengan segera zat yang diauga sebagai
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
11
penyebaonya. Perubahan morfologi hati yang diakibatkan oleh pemakaian obat-obaxan dan sat kimia adalah kolestasis, peradangan, nekrosis maupun sirosis.
1.3. Tinjauan tentang faal ginjal 1.3.1. Strulctur gin.jal (12,'I8,2U; Ginjal terletak cLidaerah lumbal disebelah tulang belakang, antara peritoneum parietale dan fascia serta otot dinding perut bagian belakang, dengan perkataan lain letaknya adalah-retroperi toneal. Ber^t ginjal antara
- 'Ibu gram sebuah
pada orang dewasa,. berbentuk seperti kacang dan masing-masing mengandung satuan-satuan fungsional yang disebut nel'ron yang berjumlah kira-kira 2 , 4 juta &uah pada keaua ginjal. Nefron terdiri dari bagian-Dagian glomerulus dan tubulus. Glomerulus mempunyai diameter 2U0 um, dibentuk oleh invaginasi gerombolan kapiler-kapiler kedalam ijung buntu nel'ron yang melebar vkapsula Bowman). Pada kapsula aowman terdapat dua lapisan selular yaitu endotel kapiler dan epitel tubulus,
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
12
di mana lapisan-lapisan ini dipisahkan oleh lami na basalis. Tubulus merupakan suatu saluran setelah glo merulus yang berbentuk seperti tabung yang berbelok-belok dan terdiri dari tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Tubulus kontortus proksin^l panjangnya sekitar 15 mm dan berdiameter 55 um. Fermukaan sel yang menghadap lumen mempunyai brush border. Tubu lus kontortus proksimal mengalirkan cairan kedalam pars recta yang taembentuk bagian pertaina lengkung Henle* Tubulus kontortus distal, panjangnya' kirakira 5 mm, epitelnya lebih rendah. dari pada epitel tubulus proksimal, walaupun di sini terdapat sedikit mikrovilli, tetapi tidak terlihat brush border dengan nyata. Tubulus-tubulus distalis bersatu mem bentuk tubulus colligens yeng panjangnya kira-kira 20 mm dan melewati kortek dan medula ginjal pada
ujung-ujung piramida medula. 1.3.2. Fungsi gin.jal (14,19*20; Ginjal mempunyai fungsi eksr.resi dan pengatur keseimbangan asam basa. Fungsi ekskresi : fungsi dasar dari nefron adalah untuk membersihkan plasma dari zat-zat yang
M »L I K. "UNIVERSE AS Alb.LS*
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
13
tidak diperlukan ketika darah melewati ginjal* Zat-zat yang perlu dibersihkan dari plasma adalah hasil akhir metabolisme seperti urea, kreatinin, asam urat. Selain itu zat-zat seperti ion Na, K, Cl dan ion H, cenderung untuk menumpuk dalam tu buh dalam jumlah yang berlebihan dan perlu dikeluarkan oleh ginjal. Mekanisme pembersihan adalah: - yenyaringan (filtration) dari plasma melalui membran glomerulus kedalam tubulus. - Setelah disaring zat-zat yang tidak diperlukan lagi tidak diserap kembali, sedangkan zat-zat yang masih diperlukan terutama air dan elektrolit diserap kembali kedalam plasma yang terdapait dikapiler peritubuler. Jadi bagian yang masih di perlukan masuk kembali kedalam aliran darah, sedangkan yang tidak diperlukan akan dikeluarkan bersama urine. Mekanisme kerja lain yang berlangsung di tu bulus adalah peristiwa sekresi sebagai suatu cara untuk mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan. Dengan cara demikian zat-zat tadi dipindahkan da ri plasma melewati dinding epitel tubulus kedalam cairan tubulus yang terdapat didalam lumennya. Ja di urine yang terbentuk berasal dari hasil filtrasi dan sekresi zat-zat tersebut.
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
14
Ualam satu hari kira-kira 180 liter dari cairan yang bebas protein disaring melalui kapiler glomerulus kedalam tubulus, tetapi hanya kira-kira satu liter yang dikeluarkan sebagai urine. Fungsi pengatur keseimbangan asam-basa : fungsi ginjal yang sangat penting didalam mengatur keseimbangan asam-basa dari darah. PH darah dipertahanlcan dalam batas-batas normal meskipun penambahan asam dan basa ke dalam cairan ekstraselular dari makanan. Didalam cairan ekstraselulair ada sa tu sistem buffer yaitu sistem dioksida-bikarbonat. pengendalian PH terutama dilakukan dengan mengatur kadar HCO^ (bikarbonat). proses pengendalian HCOj oleh ginjal dimulai didalam sel, reaksi antara C0 2 dengan H 20 yang dipengaruhi oleh suatu enzim karbonat anhidrase, membentuk asam karbonat yang akan berdisosiasi mwijadi H+ dan HCOj. H+ akan dieks kresi kedalam lumen tubulus untuk ditukar dengan Na+ ,bereaksi dengan HCO^ membentuk H 2 C0j yang terurai menjadi H 20 dan C0 2» kemudian C0 2 berdifusi kembali secara bebas kedalam sel tubulus. Na+ ha sil pertukaran dengan H+ dan HCO^ yang dibentuk dalam sel, akan diserap kembali kedalam darah. 1.3.3. Kerusakan pada gin.jal (13,16,17) Ginjal mempunyai fungsi yang sangat komplek,
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
sehingga banyak kerusakan anatomik dapat terjadi terlebih dahulu sebalum tampak gangguan faal. Se cara garis besar ginjal terdiri atas empat komponen dasar yaitu glomerulus, tubulus, pembuluh darah dan interstitium. perubahan-perubahan pada masingmasing komponen dapat menyebabkan kelainan atau penyakit pada ginjal. Penyakit-penyakit glomeruli biasanya merupakan kelainan immunologik, sedangkan tubuli dan interstitium pada umumnya karena bahan toksik atau keradangan, kelainan pembuluh darah akan mempengaruhi komponen ginjal yang lain. Pemberian obat-obatan juga dapat menyebab kan kerusakan pada ginjal baik akut maupun kronis. Antibiotika aminoglikosida dapat menyebabkan keru sakan ginjal akut, kerusakan ginjal akut yang di sebabkan oleh obat-obatan ini diperbesar dengan kondisi tubuh yang menurun misalnya usia lanjut, adanya penyakit ginjal yang mendasari. 3aberapa obat (metoksifluran dan enfluran) juga dapat me nyebabkan kerusakan ginjal. Kerusakan ginjal kronis adalah kerusakan ginjal yang sifatnya berlarut-larut dan penyebabnya antara lain penyakit-penyakit glomeruli, penyakit-penyakit tubulointerstitial. Secara histopatologi perubahan pada glome rulus adalah adanya proliferasi selulair, infiltra-
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
1b
si sel-sel neutropil dan monosit dalam lu men glomerulus, penebalan dinding kapiler dan sklerosis. Pada tubulus dan interstitium terjadi keradangan dan nekrosis dan pada pembuluh darah terlihat penyempitan arteriol.
1*4# Pexbedaan sel normal dan sel kanker serta penyebabnya Kanker ialah penyakit pertumbuhan sel yaitu kumpulam sel yang abnormal, terbentuk oleh sel yang tumbuh terus-menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinir dengan jaringan sekitamya dan tidak berguna bagi tubuh (13). Kanker atau disebut tumor ganas memiliki sifat-sifat umum antara lain; autonomi yaitu tidak adanya batasan pertumbuhan yang ada pada sel normal sehingga sel tumbuh tidak terkendali dan berlebihan, invasif yaitu mampu menembus kejaringan yang ada disekitamya sehingga mengaxibat.can rusaknya jaringan yang ditempati, metastatik yaitu menyebar ketempat-tempat lainnya dan menyebabkan per tumbuhan baru dan dapat menurunkan ciri-ciri yang dimiliki oleh sel kanker, anaplasia yaitu hilangnya kemampuan untuk mengorganisir dan melaksanakan fungsi sel sehingga terjadi gangguan pada deferensiasi dari
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
17
jaringan (2 1 ,2 2 ). Salah satu tanda hilangnya mekanisme pengontrolan pada sel kanker ialah hilangnya kesanggupan pada sel ita untuk membuat enzim induksi (1). Seperti diketahui, pada keadaan normal zat penginduksi mendorong DNA untuk membentuk mRwA yang spesifik guna dipakai dalam sintesa enzim induksi. Adapun meka nisme pengaturan ini tidak lagi ada pada sel kanker. Juga sintesa enzim lainnya banyak yang terganggu, sehingga ragam enzim yang terdapat di sel kanker ada lah lebih sedikit dari paia sel normal. Hal ini dise babkan adanya kelainan pada DNA sel kanker, yang me nyebabkan kelainan pula pada mRNA yang disintesa sehingga akan mengakibatkan kelainan pula pada ragam enzim yang disintesa (4 ). Perbedaan morpologi antara sel kanker dan sel normal adalah pada sel kanker bentuk dan ukuran sel lebih besar, viskositas plasma lebih rendah, inti sel mengalami perubahan bentuk dan ukuran, terdapat pening&atan aktifitas pada mitokondria, jumlah R2TA meningkat, kromosome mengalami perubahan baik bentuk, ukuran serta jumlahnya (22). Juml&h kromosome pada sel kanker selalu diikuti dengan peningkatan jumlah ISA (2 1 ;. Penyebab terjadinya kanker disebut karsinogen,
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
18
sedangkan peristiwa perubahan dari sel normal menjadi sel kanker disebut karsinogenesis. Dikenal tiga macarn penyebab kanker (1,4) yaitu karsinogen i'isis, karsinogen virus dan karsinogen kimia. Tentang karsinogenesis oleh karsinogen fisis, kebanyakan bentuk energi fisis mempunyai daya karsinogenik misalnya : sinar x, sinar gama, sinar uv. Menurut Furth (23) ada dua kemungkinan yang terjadi pada saat sel dikenai oleh sinar radiasi. Pertama, sinar langsung mengenai asam nukleat, adanya mufcasi inilah yang menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Kedua, sinar radiasi menyebabkan terjadinya senyawa peroksida atau radikal bebas yang akan bereaksi dengan asam nukleat, atau terbentuk abnormal purine dan pirimidine, seba^aimana telah diketahui kedua basa ini merupakan senyawa yaug bersaina-sama asam phospat dan pentosa rnenyusun asam nukleat. Ada nya kelainan-kelainan tersebut menyebabkan tersusunnya M A atau RHA baru yang ;uenyimpang dari DUA atau RKTA yang terdapat pada sel normal. Struss BS, menjelaskan bahwa radiasi sinar uv dapat menyebabkan terjadinya poliinerisasi antara dua basa timina yang berdekatan ("thymine dimer"), sedangkan radiasi sinar x atau sinar gama pada dosis tertentu dapat menyebabkan pemecahan satu strand bahlcan dua strand DNA, ba-
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
19
sa timina berubah menjadi senyawa turunan tertentu, lepasnya beberapa basa tertentu dari DNA sehingga terjadi tempat-tempat tanpa basa turunan purina atau pirimidina (''apurinic/apyrimidinic site"; (4 ). Mengenai karsinogenesis oleh virus dapat dijelaskan baiiwa terdapat dua macam karsinogen virus (oncogenic virus; yaitu type JJNA yang disebut sebagai papova group dan type SNA yang disebut oncoma group (23). Pada type
jjNA
setelah masuk kedalam sel tuan
rumah maka ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu pertama, sel akan mengalami lisis dan kedua, sel me ngalami transformasi. Diduga sel yang mengalami transformasi inilah yang akan menjadi sel kanker. Peneliti lain (23; menyatakan, setelah virus masuk kedalam sel tuan rumah akan terjadi tiga ke mungkinar^ yaitu pertama, virus akan berintegrasi de ngan asam nukleat (DNA atau RifA) yang terdapat pada sel tuan rumah sehingga m aigakibatkan terjadinya ke lainan pada DNA atau RNA sel tuan rumah, kedua, vi rus masuk kedalam sel tuan rumah tidak mengadakan integrasi-dengan asam nukleat, tetapi hidup sebagai parasit didalajn sel dan bertindak sebagai ekstra genetik faktor yang menekan fungsi asa.n nukleat termasuk fungsi untuk mengontrol pertumbuhan, sehingga DNA ataupun RNA sel tuan rumah tidak biss melaksanakan
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
1 ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
20
fungsinya secara normal, ktiga, virus akan mengubah atau merusak sel tuan rumah dengan cara mengadakan persaingan dalam pengaipbilan energi dan bahan lainnya yang dibutuhkan oleh asam nukleat. Sedangkan karsinogenesis oleh karsinogen kimia mekanisme yang terjadi setelah karsinogen masuk kedalam sel dapat dijelaskan sebagai berikut; pada umumnya bila karsinogen kimia telah masuk kedalam sel akan mengalami proses metabolisme yang dimulai dari tahap inisiasi, kemudian tahap promosi, selanjutnya akan mengalami tahap akselerasi (1,4). Pada tahap inisiasi zat karsinogen yang semula dalam bentuk tidafi: aktif akan mengalami toksifikasi menjadi bentuk aktif. Tahap promosi merupakan tahap interaksi anta ra bentuk aktif dengan DNA sel, sehingga akan menimbulkan mutasi yang irreversibel pada DUA sel dan diduga akan mengakibatkan timbulnya kanker. Sedangkan tahap akselerasi merupakan tahap di mana sel kanker akan membelah dengan kecepatan tinggi dan tidak terkontrol, Dalam hubungan metabolisme aktivasi ini James A Miller dan Elizabeth C Miller menyatakan bahwa pa da umumnya bentuk aktif dari karsinogen kimia meru-'4 pakan senyawa yang memiliki sifat elektrofilik dan dapat membentuk ikatan kovalen dengan bagian yang
MILIK PERPUSTAKAAN 'U N IV E R S IT A S A JR L A N G G A '
SURABAYA Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
21
nukleofilik dari sunyawa makro molekuler yang terda pat dalam sel seperti uNA, RNA atau protein (1 ,4 ;. setelah DNA bereaksi dengan senyawa karsinogeni yang telah mengalami aktifasi, ada tiga kemungkinan yang terjadi; pertama, sel berhasil memperbaiki cacat pada x»NA nya melalui mekanisme perbaikan, sehing ga sel dapat t etap hidup normal, kedua, sel tidak ber hasil memperbaiki cacat pada DNA nya, sehingga sel akan mati, ketiga, sel tetap hidup walaupun uNA nya cacat (mutasi irreversibel) dan sel inilah yang ke- ' • mungkinan besar akan menjadi sel kanker apabila me kanisme pengontrolannya hilang (4).
Skripsi
Pengaruh Isolat Vernonia...
Sunoto, Imam Herry