ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penggunaan obat-obatan tradisional telah menjadi salah satu identitas masyarakat Indonesia. Obat-obatan tradisional diwariskan oleh para pendahulu dan penggunaannya masih dilestarikan oleh sebagian besar masyarakat. Bahan baku pembuatan obat-obatan tradisional sendiri berasal dari tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar. Obat-obatan tradisional seringkali digunakan sebagai alternatif pengobatan mengingat bahaya dan risiko jauh lebih rendah dibanding obat-obatan
kimia.
Khasiat
obat
tradisional
pada
umumnya
dipercaya
beradasarkan pengalaman para pendahulu. Namun, kebenaran ilmiahnya seringkali belum terbuktikan. Dalam program pembinaan penggunaan tanaman obat tradisional di Indonesia, Departemen Kesehatan menganjurkan agar dilakukan
penelitian
ilmiah
tentang
khasiat
tanaman
obat
tradisional
(Kusumawati, 2008). Salah satu tumbuhan yang telah diyakini mempunyai khasiat sebagai obat tradisonal adalah kenikir. Kenikir yang dalam bahasa latin dikenal sebagai Cosmos caudatus merupakan salah satu tumbuhan yang sering dikonsumsi sebagai lalapan. Secara tradisional daun kenikir berkhasiat sebagai obat penambah nafsu makan, penguat tulang, lemah lambung, dan pengusir serangga (Pebriana, 2010). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dililahari pada tahun 2012 telah mengemukakan bahwa ekstrak daun kenikir pada keseluruhan konsentrasi yakni
1 SKRIPSI
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ...
AFIF FATHUR RAHMAN
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
25%, 50%, dan 95%, berperan dalam penyembuhan luka pada tikus wistar strain LMR sehingga pemakaiannya cenderung tidak toksik. Penelitian Sadyastuti pada tahun 2012 menunjukkan bahwa ekstrak kenikir pada konsentrasi 300 mg/ml paling efektif sebagai antibakteri terhadap E. coli, S. pullorum dan S. aureus dengan diameter zona hambat berturut-turut 3,25 mm, 3,89 mm, dan 6,48 mm. Sedangkan uji sinbiotik terhadap bakteri E. coli, S. pullorum dan S. aureus menghasilkan diameter zona hambat tertinggi secara berturut-turut 3,51 mm, 2,88 mm dan 4,60 mm (Dililahari, 2012; Sadyastuti, 2012). Saat ini, kenikir tidak hanya dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai sayuran untuk dikonsumsi. Namun, penggunaannya sebagai bahan baku untuk penelitian modern terus dilakukan salah satunya pembuatan ekstrak daun kenikir. Pada penelitian sebelumnya, telah terbukti bahwa ekstrak daun kenikir mempunyai daya antibakteri dan antijamur terhadap beberapa spesies antara lain S. aureus dan C.albicans dengan nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration) sebesar 6,25 mg/ml. Selain itu, daun kenikir juga mempunyai manfaat sebagai antioksidan (Rasdi et al., 2010). Daun kenikir mempunyai beberapa senyawa kimia antara lain alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Kandungan flavonoid pada daun kenikir diketahui mampu menginduksi terjadinya apoptosis, yakni suatu kematian sel terprogram dan berperan penting dalam proses penanganan perkembangan kanker. Selain itu, dalam daun kenikir juga terdapat senyawa saponin. Saponin bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol secara nyata dengan menurunkan tingkat absorbsi kolesterol dan meningkatkan ekskresinya melalui empedu, sehingga secara langsung dapat mengurangi kolesterol yang masuk dalam tubuh
SKRIPSI
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ...
AFIF FATHUR RAHMAN
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
(Tabak et al., 2001; Weisburger et al., 2001; Makris dan Rossiter, 2002; Ebrahimzadeh et al., 2010; Winarsi, 2010). Senyawa polifenol juga terdapat dalam daun kenikir. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Antioksidan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah serta kanker. Selain itu, terdapat pula minyak atsiri yang mempunyai kemampuan sebagai senyawa antiseptik (Arts, 2005; Seenivasan, 2006). Untuk memastikan bahwa pemakaian ekstrak liquid daun kenikir tidak toksik dalam penggunaannya maka diperlukan suatu uji sitotoksisitas. Uji sitotoksisitas ini dilakukan pada kultur fibroblas yang berasal dari fibroblas ginjal bayi (BHK-21) dengan
uji MTT-assay yang merupakan tes kolorimetri
(pewarnaan) untuk mengukur aktivitas enzim yang mengurangi pewarna MTT sehingga menjadi ungu (formazan). Warna formazan menunjukkan Optical Density pada ELISA reader yang merupakan persentase sel yang hidup sehingga didapatkan konsentrasi ekstrak liquid daun kenikir yang tidak toksik bagi tubuh (Dewi, 2007; CCRC, 2012). Fibroblas merupakan jaringan ikat yang mensintesis matriks ekstraseluler yang kaya akan kolagen dan makromolekul yang berguna untuk mempertahankan struktur jaringan. Pengamatan terhadap daya hidup (viabilitas) sel fibroblas dalam kultur dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan paparan suatu substansi (Dewi, 2007). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sitotoksisitas ekstrak liquid daun kenikir terhadap sel fibroblas BHK-21 dengan memakai standard
SKRIPSI
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ...
AFIF FATHUR RAHMAN
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
penghitungan sel hidup IC50 (konsentrasi hambat setengah maksimal) yaitu ukuran efektivitas suatu senyawa dalam menghambat setengah (50%) aktivitas enzim secara in vitro (Latha et al., 2010; Naritasari, 2010; CCRC, 2012).
1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: Apakah ekstrak liquid daun kenikir bersifat tidak toksik terhadap sel fibroblas BHK-21
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum Untuk mengetahui efek sitotoksisitas ekstrak liquid daun kenikir terhadap sel fibroblas BHK-21.
1.3.2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui efek ekstrak liquid daun kenikir terhadap sel fibroblas BHK-21 pada konsentrasi 6,25 mg/ml, 12,5 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml, dan 100 mg/ml (Rasdi et al., 2010)
1.4. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi ilmiah tentang ekstrak liquid daun kenikir kepada peneliti lain.
SKRIPSI
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ...
AFIF FATHUR RAHMAN
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penelitian berkelanjutan mengenai biokompabilitas ekstrak liquid daun kenikir sebagai bahan antibakteri. 3. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh masyarakat untuk memperoleh informasi tentang manfaat daun kenikir sebagai obat alami yang tidak toksik untuk digunakan.
SKRIPSI
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ...
AFIF FATHUR RAHMAN