ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
'.''-.
HUT
f;NT~()l'!
I
ole~
. ..~
DAN TATA LI'\Tr;J
Ida "aqus Pasha **)
PEN!)AHULUAN
Salah satu dari berbaqai gejala
ala~
yang fundamental ia
lah adanya energi yang menyertai berbaqai transformasi. adalah kemampuan untuk melakukan kerja.
~ermodinamika
Energi
memnelaja
ri hubungan dari berbaoai bentuk enerq1 dalam suatu sistem
dan
1 ingkungannya , dan danat diterarkan nada semua gejala alam. Hukum entropi, merunakan hukum utama dari semlla ilmu (.0.1 bert Einstein). Hukum entroni hakekatnya menyatakan bahwa, sega la sesuatu di alam semesta dimulai dengan struktur dan nilai.dan secara nasti berqerak menuju ke keadaan aeak (tak teratur), vang danat beruna zat buanoan yang tamnak sebaqai samnah dan neneemar an. Manusia berusaha menohadaryi rUKum entroni dengan
mencin
takan dan memnertahankan keteraturan. Untuk maksud tersebut cintakanlah instrumen-instrumen eksosomatik, yaitu
di
alat-alat
yang digunakan untuk menanqkao. mentransformasikan dan
memoroses
energi. Teknologi dikembanqkan untuk mengorqanisasikan, mengeks trak.
mem~roses.
mengancrkut dan mendistribusi energi. Semua
qiatan eksosomatik itu membangun
oagian terbesar dari
kebuda
yaan ITi2ausia.
*) disajikan dalam Seminar Behar1 L1nqkunqan Hiduo 1984
di Universitas Ai~lanqqa. 5 Juni 1984.
**)
tenaga penaajar
LAPORAN PENELITIAN
~akultas
Farmasi Universitas 1
SEMINAR SEHARI HARI ...
ke
A~r1angqa.
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
Denqan demikian, semua kehidunan (sel, individu dan lingkunqar.) terikat di dalam
nerawa~an
yang berkesinambunqan.
Tenaga dicurahkan secara berkesinamtunaan Doda musalah-masalah dan penanggulanqannya, yang sekaliqus mencintakan
masalah~a
salah baru yang mungkin lebih besar. Berikut ini dinanarkan
h~bungan
antara hukum entroni de
ngan beberana faktor yang berkaitan dengan penqelolaan lingku nqan.
LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I. HUKU'·j F,N'l'RtlPI D)\"1 BEBERAPA PAKTOR PENGELOLAAN j;,ING1<m,GAN.
".
1. l1ukum 'cermodinamika "'ertama. Hukum "ertama termodina"l:LKa ade La h hukum
kekeka1an
energi. Enerqi da,.,at diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, teta,.,i enerqi tidak danat diciptakan atau
di
musnahkan. Sistem daDat memoertukarkan energi dengan lingkunq annya, dan enerqi total yaitu energi sistem plus lingkunqan adalah konstan. Secara matematika daoat 1iskan bahwa, bila sistem menerima
er-erg~
sistem menqalami oeruhehan energi c1alam kukan ker j a
(w)
(kalor. q)
(~E)
dan
energi ditu maka me1a
,.,ada Lf.nc kunoan sehingga ,
q=.6E+w Denqan demikian, bila muncul suatu bentuk besaran enerqi ( ~ E + w) maY-a ditemDat lain akan hi lang
bentuk
enerqi lain (q) dalam jurnlah ekivalen yang sarna. Rudolf Clausius kemudian merumuskan; "Energi a1am semesta adalah konstan". 2. Hukum termodinamika kedua. Hukum termodinamika pertamameftetapkan bubUngan an tara energi yang diseran dan kerja yang dilakukan oleh sistern, tetapi tidak menunjukkan batasan ten tang
surnber
IEaupun arah aliran enerqi.
Dalam
oeristiwa-~eristiwa alam
dijurn,.,ai bahwa; air selalu
menqa1ir dengan sendirinya secara ireversibel
(spontan)
dari ternoat yang lebih tinggi ke temoat yang lebih rendah, LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kalor selalu menqalir dari auhu yang lebih t.Lnqq L ke su hu yang lebih rendah, a ru s lL"l:rik selalu mengalir
dari
r.>otensial yang lebih tinggi ke rio t.en s i a L yang lebih ren dah, atau, energi selalu menaalir dari tingkat vang
le
bih tinggi ke tingkat yang lebih rendah, dan secara ~~um dikatakan bahwa, enerqi mengalir dari konsentrasi yang lebih tingai ke konsentrasi yang lebih rendah. Uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa, an di alam terjadi secara spontan dengan arah (f1a l
~rubah
tertentu.
terse but ter jadi tanpa adanva lnterve:-·J teknoloqi). Hukum termodinamika kcdua dirumuskan untuk menyata
kan batasan-batasan yang be rhubunqan dengan
nengubahan
energi menjadi kerja dan untuk menunjukkan arah oerubah an dalamryroses alamo Untuk merumuskannya diqunakan sua tu fungsi yang disebut entrepi. Kelvin menyatakan bahva , ka.lor tak da na t; diubah men jadi kerja dengan efisiensi 100 %, artinya, energi
yang
ada tidak seluruhnya daoat dinakai untuk melakukan kerja. (=h,~at
Sebagai contoh, mesin mobil; enerqi dalam Premium
content = entalni = F) adalah setara dengan "kerja
yang
dilakukan oleh mesin" olus "kalor vang dileoaskan" plus "energi vang ada dalam zat-zat vang dikeluarkan
melalui
saluran pembuangan". "l<erja yang dilakukan oleh mesin" ada~ah
enerqi yang danat dinakai (available energy =
energi-bebas = G), dan "kalor yang dile?as nlus
enerqi
yang ada dalam zat-zat buang8Jll" adalah energi yang dapat dipakai untuk melalkukan kerja (unavailable gy = 5). Energi yang tak danat dioakai untuk LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
tak ener
melakukan
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
kerja inilah vanq disebut entroryi. D~ngan
demikian, oerubahan di alam terjadi secara
ireversihel (soontan) dan tiao saat enerqi menqalir
dari
tingkat konsentrasi yang lebih tinaqi ke konsentrasi vanq lebih rendah, berarti terjadi oenurunan dari energi
yang
dapat dipakai untuk melakukan kerja. atau, terjadi oening katan energi yang tak danat dioakai, atau terjadi oening katan entrooi. Hukum termodinamika uertama dan kedua dinyatakan da lam kalimat
sederhana~
"Energi total alam semesta
adalah
konstan dan entropi total meningkat secara terus menerus". 3. Hukum
entro~i.
Hukum entra?i adalah hukum termadinamika kedua. Bumi dalam hubungannya dengan alam semesta adalah me runakan sistem tertutuu.
~istem
tertutun adalah sistem de
ngan massa yang konstan, artinya, antara sistem dan
lin~
kungan tidak terjadi oertukaran materi, tetani terjadi nertukaran energi. Dalam hal ini enerqi sinar matahari se baqai enerq1 lingkungan masuk ke dalam bumi sebagai
sis
tern. Clausius menqungkaukan bahwa, di dalam sistem tertu tup selalu ada kecenderunqan untuk meniadakan
perbedaan
tingkat enerqi sampai akhirnya dicaoai keadaan seimbanq. Dalam keadaan seimbang 1tu, entropi mencanai maksimum. di ~ana
tak ada lagi energi-bebas untuk melakukan kerja. Clausius merumuskan hukum itu menjadi , " di dalam
alam, entra-:Ii selalu cenderung menuju maksimum".
LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
t
Bambar , - arahdari ~erub~h an snontan untuk gas dalam dua beja na yang berhubungan
oCr
I ~" 0'· I (,..
I
, 0-..,
IS"
6
o-
0,
r
0-'
o
I
if
q
I
0-1 I
0-..
6'
(j
if
tf c:
4"
if
0... 0"
I
'u
-a
0
,"\
- arah dari nerubahan snontan adalah ben tuk suatu keadaan dengan "orobabilitas kejddian" yang keeil ke bentuk suatu ke ada an dengan "oroba biJ.itas kejadian" kejadian dengan proba maksimum. bili tas ting gi.
Setiao wakt.u sesua tu ter j adi d i. dalam enerqi berakhir menjadi tak danat tak danat dioakai itu
di~akai.
L' ~·.m.
sejumla h
Energi yang
disebu~ ~~l~ ~encemaran.
Selama ini
nencemaran dinandang sebagai hasil samning oroduksi,namun sebenarnya pencemaran adalah jumlah total dari energi yang telah mengalami transformasi menjadi energi yang tak dapat d1rmkai atau energi yang
dihamburkan.D~ngan
demi
kian, pencemaran adalah entroni, vang menyatakan
ukuran
dari energi yang tak danat dinakai yang ada dalam
sistem
dan l1ngkungan. Apabila enerai berubah menjadi energ1 yang tak dapat dinakai, maka nroses 1ni disebut "kematian ener qi" dan aoab i La mate r I menjadi tak danat dipakai, disebut "kekacauan materi": kedua-duanya menghasi Lkan entro1?i. ya itu kekacauan atau ket1dakteraturan energi dan materi, vanq r,e,.yebabkan kedua-duanya tidak terkonsentrasi atau tidak komoak 'lntuk danat melakukan kerja yC'ng berguna. Cenqan demikian
~erlu
ditekankan kembali bahwa, di
bumi entro,,1 mater1 selalu meningkat dan O\khirnya LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
sece ra
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
pasti mencapai
~aksimum.
4. Entroni dan ketidakteraturan. Di Gtas telah diuraikan Pandanqan terhadan hukum ter modinamika kedua dari nrosnektif bahwa, energi berubah da ri keadaan danat dipakai, dari konsentrasi tinggi ke ~asih
adaan konsentrasi rendah. sangat mendalam
ter~adan
ada nandangan lain
hukum itu vaitu bahwa,
ke yang
energi
berubah dari suatu keadaan teratur ke keadaan tak teratur Denqan demikian, keadaan sistem dengan entroni
minimum
adalah keadaan dengan konsentrasi tertinggi, dengan ener gi yang daoat dir.>akai maksimum dan merupakan sistem dalam keadaan paling teratur. Sebaliknya, sistem dengan
keada
an entropi maksimum di mana energi yang dapat dinakai te lah dihamburkan secara total, adalah sistem dalam
keada
an paling tidak teratur. Tiap orang yang bekerja di Kantor mengetahui bahw8, bila benda-benda tidak dirawat akan terus menerus
terja
di ketidakteraturan. Untuk mengembalikannya ke keadaan teratur diperlukan
ne
makaian energi tambahan, Perlu ditekankan bahwa, kaoannun dan di mansoun
pe
ninqkatan entreni diturunkan, hal tersebut hanya danat di lakukan dengan peninqkatan ta
tffin~2t,
ent~oni
lingkungannya. Di sus
entreni yang terjadi karena perbuatan
atau mes Ln , . hanya da1'lat di turunkan disertai
manusia
peningkatan
ydng lsbih besar dari entropi linqkungannya sehingga
eningkl'\tan entroni total {entropi LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
,
.
•
518
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
tern dan lingkungan). 5. Hukum entropi dan estetik. De~ajat
keteraturan dan ketidakteraturan daoat
ruoakan ukuran dari estetik. Nilai
~stetik
me
danat dimili
k L oleh sistern yang "penarnpakannya tidak teratur
secara
alamiah" (Sistern yang "nenamDakannya tidak teratur seca ra a Lamf ah " itu sendiri adalah suatu ke ccr-a tu ren yang me rupakan
~rnula
yang rnernpunyai struktur dan nilai. Narnun,
sekali sistem alamiah itu terjamah, terjadilah
ketidak
teraturan (en cr-ooa ) yang rnenurun kan nf.]·",t estetiknya. Sis tern dalam keadaan demikian
memerl~kan
energi
untuk
rnenciptakan dan memnertahankan keteraturan yang baru un tUk meningkatkan nilai estetiknya. Seorang ahli rnatematika bangsa Amerika. David Bir khoff telah menelaah estetik secara maternatik dan mencip takan teari matematik tentang seni indah. Menurut Bir khoff, estetik adalah cabanq berhubunqan dengan
~erasaan
~ngetahuan
yang
terutama
estetik (yaitu perasaan in
tuitif tentang nilai) dan benda atau sistem estetik yang menimbulkan perasaan itu. Ciri-ciri dari benda atau sis tem yang mempunyai nilai estetik adalah : adanya
azas
kesatuan dalam keanekaan (unity in variety) dan
adanya
sesuatu yang memberikan jurnlah buah pikiran yang
terba
nyak chlam jangka waktu ternendek. Dari uraian tersebut di atas, Birkhoff menqemukakan uahwa nengalaman estetik sesaorang
ter~iri
dart tiga ta
han dengan f:aktor-faktor yanq dapat diukur yaitu : LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
1). suatu usaha permulaan untuk memnerhatikan dan
oence
rap obyek yang mr"ning',at dalam nerimbangannya
dengan
keruwetan (complexity
= C).
2). nerasaan ten tang nilai atau ukuran estetik (aesthetic
= M)
yang mengganjar usaha tersebut di atas.
3). kesadaran bahwa obyek itu memnunyai ciri beruna kese larasan. kesetanqkunan atau tatatertib/keteraturan (order = 0) yang nerlu bagi adanya efek estetik. Dari analisa terhadan nengalaman estetik tersebut diciotakan rumus matematika M
= _0_ C
(~1)
Rumus tersebut menyatakan bahwa , ukuran estetik ditentukan oleh kepadatan hubungan-hubungan
tataterti bl
keteraturan dalam obyak. Perasaan intuitif
t~ntang
nilai timbul karena taraf isti
mewa dari hubungan-hubungan yang selaras dalam obyak itu. Dangan demikian, tatatertib/keteraturan (0)
memperbesar
parasaan estetik sedang ke ruwe t en (C) menurunkan
"eras'!.
an tersebut. Ukuran estetik marupak'!.n indeks yang
danat
dioergunakan untuk mambandinqkan obyek-obyek yang
seke
lomook untuk menentukan nilai estetiknya
masing~asing.
l<eindahan sebagai nilai estetik .,ada dasarnyi'l lah sejumlah kualitas ookok t2rtentu
~ada
ada
suatu hal, dan
kualitas yang Daling sering disebut adalah kesatuan (uni ty), keselarasan (harmony). kesetangkunan
(s~metry)
ke
seimbangnn (balance) dan .,erlawanan (contrast). LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pcr1u dicatat ti sCluas-luasnya
bah'~a,
nengertian keindahan dalam ar
mencaku~
hal yang baik dan menyenagkan,
. melinuti , keindahan seni, keindahan a1am, keindahan
mo
ral, dan keindahan inte1ektual, karena itu dikena1 adanya watak yang indah, hukum yang indah, i1mu yang indah,
ke
bajikan yana indah, buah pikiran yang indah dan kebiasaan yang indah. 6. Hukum entropi dan waktu. Waktu hanya berja1an dalam satu arah, ke depan, 5e cara ireversibel (s"ontan), dan a:lah itu adalaIi fungsi da ri perubahan entropi.
r~ktu
mencerminkan nerubahan cnergi
dari keadaan terkonsentrasi ke keadaan baur atau dari ke adaan teratur ke keadaan tidak teratur. Kesadaran manusia se1a1u mencatat perubahan entropi di a1am sekitarnya, se- perti, mah1uk hidun menjadi tua, sakit dan mati; bara pa nas yang merah ner1all'm-1ahan be rubah menjadi abu
ke Labu
yang dingin, sebagai proses oe1enasan energi secara versibe1 lsnontan) dan mcncaDai keadaan
entro~i
ire
maksimum.
Denqan demikian, waktu hanya diakui keberadaannya
selama
ada cnergi yang dapat dipakai untuk melakukan kerja. nyaknya waktu riil yang telah dinakai ada1ah
Ba
pencerminan
langsung dari banyaknya enerqi yang telah diPakai. Uraian ini me Iuk.i skan bahwa, eada keadaan derajat keticL,kteratur:1n Yi'lng meningkat, energi yamj talt dapa t, di pakei
jcg~
meningkat sehinqga waktu yang tak dapat
kai jugil meningkat; atau wak t.u "riil" yang dapa t
di~~
dig'.ma
kan menurun. LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
7. Hukum entropi Gan informasi. Informasi berkaitan erat denqan
ke~eratur8n.
informasi berkaitan denqan keteraturan dan
Karena
keteraturan
cenderung secara spontan menuju ketidakteraturan,
make
kandungan informasi cenderung menurun. Suatu sistem (misalnya manusia) selalu berusaha un tuk menambah informasi. Tetep! anehnya, suatu sistem cen derung menggunakan sebagian informasi yang dimilikinya un tuk menutup diri terhadan informasi baru. Sistem makin su lit untuk dapat menerima informasi baru
a~a
lagi untuk
mencernanva, dan nendaoatnya makin menjadi kaku.
8. Hukum entroni dan kehidunan. Kehidu~an
menunjukkan tingkat keteraturan yang ting
gi. Evolusi itu sendiri menunjukkan adanya akumulasi ting kat keteraturan yang makin tinggi dari keadaan tak tur. Namun sebenarnya, kehidupan itu tidak melanggar kum
entro~i;
kehidupan tak dapat lepas dari tangan
hukum entroni. Untuk sementara kehidupan danat
tera hu besi
bergerak
menentang proses entropi dengan cara menyerap energi-be bas dari lingkungan sekitarnya. Kehidupan adalah merupakan sistem terbuka, artinya, ada pertukaran materi dan energi an tara sistem dan lingkungan. Karena itu kehidupan menempatkan diri jauh dari keadaan c;eimbc'_'J dengan caru menyeran energi bebas dari lingkung an seki b'·rnya. l<eadaCln ini disebut keadaan "man tap" • Bila aliran ;llateri dan energi ber-hent.I rnenqi'llir ke dalam kehi du~an it~, LAPORAN PENELITIAN
t~rjadilah
oergeseran ke arah keseimbangan/ke
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
.~
- .;
I
MILl~
;
,BIlPUSTAUAJI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
"'\:J:'.::·:lB.mTAS i\Jr:"~MjCOA·
12
\ ____..~~;._--- _~L:· ~~_,l~~~~, .._:~ -~--~--' ~""~ -,~,~.,;
•
tidaktera ~uran/entropi mak simum dnn ter j adi kema L~dn. Kehidupan, mempe r t.e hankan keteraturannya dengan men ciptClkan peningkat'an ketidakter3turan padc lingkungan se
..
•ki t arriya .
Oalam hal keterbatasan energi, kehidupan
menyesuai
kan diri dengan penggunaan energi secara efisien. Tahapan ini merupakan t'lhapan Deralihan menuju ketahapan
klimak
tik di mana kehidunan harus mengatur aktivitasnya dengan energi minimum" 9. Hukum entropi dan teknoloqi. Teknoloqi tidak Le Ln 216312111 nengubah (transformE!rl energi
al~~.
Oalam proses LLanS£ODm3Si itu energi
menqa
lir secara spon t en dalam oer adaban manusie , yang dipergu nakan untuk mempertahankan kehidupan (dan kebudayaannya), yang pada akhirnya energi itu terhamburkan. Adalah kenyataan bahwa teknologi
t~dak
mencintakan
e~ergi,
pi mengqunakan energi-bebas. Teknologi yang lebih dan lebih komnleks, lebih banyak
menggun~kan
Teknoloqi membantu dalam menciptakan
suatu teta
b~sar
•
energi.
keteratura~
(tanpa memandang entropi di lingkunqan sekelilingnya yang ditimbulkan akibat teknologi itu). Teknologi tidak berarti
~anva
mesin-mesin;
istilah
:'.t'l juga d Loake.L misalnya dalam teknoloqi sosial
(organi
s a s L) dan teknologi jntelektl.'al (anal isis s' "'tern) menyan~kut
LAPORAN PENELITIAN
pula pengendalian. ontimasi.
SEMINAR SEHARI HARI ...
d~n
yang
efisiensi.
UNIVERSITAS AIRLANGGA
.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3. Penqelolaan
lingkung~n.
Dari uraian tersebut di atas maka pengelolaan (De nQelo11'l) lingkungan harus memandanq
s,~luruh
itu sehaqai suatu kesatuan (holistik).
unsur-smeur .
Un truk
mendC'matklm .
koodiei ontimum penaelolaan lingkungan didasarkan
pada
nertimhangan untung rugi, artinva, bersedia mengorhankan suatu kauntungan untuk mem....eroleh keunhl·"Je.n lain. Inilah kensen analisis manfaat dan risiko linqkungan un tukmencapai kebutuhan hidu.... secara
opti~um.
4. Citra lingkungan.
'1anusia sehagai komoonen
lingkungal~
secara
terus-.·
menerus berinteraksi dengan Lf.nqkunqanr.vu sehinqga ia mengarnati dan memperoleh oenqalaman. Dari nenqamatan dan nengalaman itu, terciptalah g<'llllharan te.ctentu
tentang
linqkungannya, yang disebut citra lingkungan. Citra 1inq.... · kungan itu rnenqgamharkan anqqanan tentang struktur, fung si. kenekaan dan hubunqan
kom~nen dal~
lingkunqan. Ci
tra linqJcungan hanva danat mendekati keadaen nyata teta oi tidak nernah danat menqetahui keadaan nyata itu. citra linqkunqan serinqka1i menqalami nerubahan
dan
karena
adanya faKtor koreksi. Citra lingkungan umumnva ialah menqanggan kornnonen ITIdnusia (dirinye.) baq1an dari 1inqkunqannya yang
berhu
bungan dengan yang lain daJ;ern batas-betas tertentu.KaJ;e na itu pandanganny/l1ftenyelunJh fbolistik} sebagai 9Uatu 818-.
te:m. Hanva da1am linqkunqan yanq balk (taratur) manusla LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
•
16 dana t; borkembanq seca.ra ont Lmai , dan hanya denga.., sia yanq baik lingkunqan
dcna~
berkembang secara
manu-. o~timal.
III.Tl\,TIl. LI!>lGKU'-lGAN DALAr-l '
di~erol~h
sebagai warisan nenek mo
vanq, tetani merunakan ninjaman dari qenerasi yang akan da tana,
v~ng
nada suatu saat harus dikembalikan dalam kaada
an vang lebih baik dal"'.ffi arti dinamis d I t.arnbah bunga seba qai imbalan. '(arena itu, samoa t S"I"t ini trn Lvar s t tas .l'drlanaqa meLaks anakan oembancrunan baik fisik maunun llonfisik.
Pemba
nqunan itu bertujuan untuk meningkatkan kcteraturan
(mem
perkecil entroni) guna meningkatkan mutu kehiduuan sekali qus menjaga dan memperkuat linqkunqan untuk mendukung pem bangunan yang terlanjutkan. Daya dukung.terlanjutkan ditentuKan oleh faktor-fak tor yang telah disebutkan di mUka vaitu faktor biofisik dan sosial-budaya-ekonomi yang saling memoengaruhi. Yang menentukan daya dukunq terlanjutkan adalah proses
ekoloqi
• (ekologi = ",engelolaan lingkungan temnat hidu,,) yang
meru
oakan sistem neridukunq kehi.:ur:an dan keanekaan sebagai sum ber dava. Faktor sosial-budava juaa memnunyai oeranan
y~nq
m,c:"s"i..ukan daya dukunq terlanjutkan, sabab manusianvalah yana menentukan 6pakah
~mbanqunan
berjalan terus at au ter
hH-,'.:i. Karena 1 tulah, d1 dalam kom""Onen manusianya harus ada kcffiampuan beragama, LAPORAN PENELITIAN
berfilsafa~,
•
SEMINAR SEHARI HARI ...
berseni dan berilmu • UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
.Tika mengamati tata linqkunqan Airlanaca maka
da~atlah
dikamukakan
kam~us
Universitas
beber~na
nal sebaqai
berikut , 1).
~utu
1inqkunqan
n~da
d~
dasarnva ada1ah baik ditinjau
ri ternenuhinya kebutuhan hidun samnai ke taraf tuhan nasar untuk memilih.
kebu
ditunjukkan
de
nqan ciri-ciri , bertambah dan berprouuksi, neka
ter
~ehinu~an
haden ranasangan dan herkernamouan beradantasi. 2). ni da1am nembanqunan f1sik terdaoat beberana keki1afan nerencanaan
sahinqq~1
- qedung yang telah jadi tidak nioerqunakan atau tidak sesuai (entroni), sehinqga nerlu dilakukan nenyesuai an dan untuk
~nyesuaian
itu memerlukan energi
tam
bahan. tata letak qedung ada yang
tid~k
serasi, terlalu de
kat dengan gedunq lain sehinqqa menimhulkan gaung dan tidak estetik (entroni). Inilah barangkali
y~g
disebut risiko linqkunqan. 3). Damnak nernbangunan fieik menvebabkan berkurangnya han
se~inqga
dava tamouncr air hujen berkurang. Akibat
nya, Kalauhujan terjadilah banjir (entroni). itu juga dise,babkan oleh air vang datanq dari naan diluar 4). Saluran
la
kam~u6
nembu~nqan
~anjir
linnku
(riaiko linqkungan) • banvak yanq tidak berfunqsi (entro
pi). 5). Keterbatasan fasi11tas nya
~nqaturan
LAPORAN PENELITIAN
nar~!r ka~daraan
dan ,tidak ada_
menimbulkan kesan tidak teratur dan ti SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18 dak adanya nengaturan menimbulkan kesan tidak
teratur'
dan tidak cstetik (entroni). 6). Bebezane temnat masih qersang sehingga member Lkan ke s an panas, silau dan kuranq estetik (entroni). 7). Di beberana tempat terdapat kebisingan karena berbatas an dengan jalan raya, yanq menimbulkan gangguan (entro pi)
t
hal .tni
m~r.t11")akan
risiko Ldnqkunqe n ,
8). Di beberana tempat te11h mulai dilaksanakan 1")enataan si sa
1")ertamanan.
laha~ ~enjaGi
IV. PENUTUP D)\.N R.EKQi'4ENDASI.
Hukurn
entro~i
berhubunqan
an tentnnq cfisienGi,
denq~n ~engertian-nengerti
~etcraturan,
kehidunan, estetika, wak
tu. informasi. teknoloqi, dan lain-lain. sebagai
unsur-un
sur yang berkaitan dencran nengelolaan lingkungan. Pada akhir nya, keteraturan adalah faktor lingkungan
a~~?m
Diharank~n
suatu
~okok
di dalam nengololaan
siste~.
uraian ini danat menjadi masukah yang
fun
damental dalam 1). menanamkan nengertian, pemahaman tentang masalah dan pe ngembanqan linqkungan. 2). membanqkL tk,~<j ;,<1sadaran akan kelestarian kememouan dava dukunq linqkungan terlanjutkan. 3).
memQa~Gkitkan
kesadaran untuk membina/menjadikan linqku
nqan kamnus Universitas Airlanqga memnunyai derajat ke teraturnn yang tinagi (bersin-serasi-lestari).
LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
Beberaua rekomendasi
sebag~i M~sukan
maunun oengeio1aan rutin 1inokunqan
oa1~
dalarn
~bangunan
kamnus ada1ab ,
1). meningkatkan kenekaan terhadaD informasi baik informasi dari da1am maupun dari 1uar. 2). me1aksanakan Baas memandang se1uruh unsur-unsur
sebagai
auatu kes...tuan. 3). meninqkatkan ueneranan tekno10gi sosia1 dan tekno1oqi in te1ektua1. 4). da1am keterbatasan enerqi (dana), 1ebih disemnurnakan pe lakaanaan berdasarkan alternatif./nrioritas. 5). meningkatkan "aaas keteraturan" untuk meningkatkan mutu 1inqkungan. 6). memoerhatikan faktor estetik dalam arti 1uas di dalam ta ta hubungan atau interaksi antar
kom~onen
dalam
1inqku
nqan ,
LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
DAFTAR BACAAN 1.
AEBOT.~.'(. ~ND
H.C.
VA~
NESS (19B1),
Ed., Scha~m's Outline Series, Co., Singapore •
•
2. ATRINS, P.W. ge 3. HARVEY.
Thermod~~~rnics, ~cGraw-Hi11
S.I.
Int. Book
(1979). Phvsica1 Chemistry, The English Langua
Boo~
BRIA~
Soc. and Oxford Univ. Press. AND JOHN D.HALLETT (1977).
Environtment and Society. an introductory analysis, The
~acmi11an
4. M.T. ZEN (Editor). Hidu~.
Press Ltd. London. (1979). Menuju Ke1estarian Lingkungan
P.T. Gramedia. Jakarta.
5. OTTO SOEMARWOTO.
(1983). Eko10gi Lingkungan Hidup dan Pern
bangunan, Jambatan, Jakarta. 6. R.E.
SOERlk~TMADJA.
7. RIFKIN,
JER~Y
Entro~v.
8. THE LlANO GIE.
(1979). I1mu Lingkungan. I.T.B. Bandung.
AND TED HOWARD.
(1981).
a new world view. Bantam Book. Toronto. (1976). Garis Besar Estetik, Karya. YogVCl
karta. 9. tfiNARDI.
(1980). Pengantar tentang Tear!
Sist~
dan Ana1i
sa Sistem. P.T. Karva Nusantara. Jakarta.
LAPORAN PENELITIAN
SEMINAR SEHARI HARI ...
UNIVERSITAS AIRLANGGA