PARA PEMIKIR EKONOMI KLASIK
II. PEMIKIRAN ADAM SMITH, KAUM KLASIK DAN NEO-KLASIK
39
40
Adam Smith, The Wealth of Nations Invisible Hand; Economic Man. • It is not from the benevolence of the butcher, the brewer, or the baker, that we expect our dinner, but from their regard of their own interest. We address ourselves not to their humanity but to their self-love, and never talk to them of our own necessities but of their advantages.
Adam Smith (1723-1790): The History of Astronomy (1758?); The Theory of Moral Sentiments (1759); An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776).
(The Wealth of Nations, Book I, Ch. II). 41
42
1
• Every individual...generally, indeed, neither intends to promote the public interest, nor knows how much he is promoting it. By preferring the support of domestic to that of foreign industry he intends only his own security; and by directing that industry in such a manner as its produce may be of the greatest value, he intends only his own gain, and he is in this, as in many other cases, led by an invisible hand to promote an end which was no part of his intention
Montesquieu (1689-1755); The Spirit of the Law, 1748; satu zaman dengan Adam Smith.
… it turns out that everyone contributes to the general welfare while thinking that he works for his own interest (The Spirit of the Law).
(The Wealth of Nations, Book IV Chapter II)
• Lihat ungkapan senada dari Montesquieu.
43
Montesquieu, De l’Esprit des Loix; The Spirit of the Law, 1748.
44
The Spirit of the Law "Les lois, dans la signification la plus étendu, sont les rapports nécessaires qui dérivent de la nature des choses; et, dans ce sens, tout les êtres ont leur lois, la divinité a ses lois, le monde matériel a ses lois, les intelligences superérieure à l'homme ont leur lois, les betes ont leur lois, l'homme a ses lois".
Adam Smith mencari hukum yang mendasari perilaku manusia memenuhi kebutuhannya. 45
46
2
Terjemahan bebas: Hukum, dalam artinya yang luas, adalah hubungan yang perlu ada yang diturunkan dari hakekat alam dan isinya; dan, dalam pengertian sedemikian ini, semua makhluk mempunyai hukumnya; dunia ilahi mempunyai hukumnya, dunia kebendaan mempunyai hukumnya, makhluk yang lebih tinggi daripada manusia mempunyai hukumnya, hewan mempunyai hukumnya, manusia mempunyai hukumnya. Ciri hukum: rasional dan obyektif.
ANAK ZAMAN PENCERAHAN • Adam Smith dan Montesquieu: dua anak zaman Pencerahan, yang menggunakan akal untuk menemukan hukum rasional yang berlaku pada obyek pengamatannya. • Adam Smith: ilmu pengetahuan berkembang melalui proses surprise-wonderadmiration, yang terjadi di dalam diri ilmuwan. 47
SURPRISE-WONDER-ADMIRATION 1
3
DiscomfortTranquility
48
The Thinker
2
1: Surprise; 2: Wonder; 3: Admiration. Surprise dan Wonder menimbulkan rasa discomfort di dalam diri ilmuwan. Jawaban yang tuntas terhadap Wonder menghasilkan tranquility dalam diri ilmuwan dan Admiration pada SISTEM di dalam mana obyek pengamatan berada. Asumsi: Hukum Alam yang berlaku sempurna.
Auguste Rodin (1840-1917) 49
Patung ciptaan Auguste Rodin, lambang Abad Pencerahan; kepercayaan manusia pada akalnya untuk mengamati dan menjelaskan segala sesuatu secara obyektif, terlepas dari tradisi dan dogma agama; berdampak positif dan negatif terhadap pembangunan masa kini. 50
3
Kutipan dari The Declaration of Independence, Amerika Serikat
Kekuatan Sejarah Pembentuk Ilmu Ekonomi
In Congress, July 4, 1776, The unanimous Declaration of the thirteen united States of America.
2. Reformasi Gereja, Abad XVI: kemandirian individu sebagai "book-keeper of God"; ethos kerja.
1. Renaissance (1300s-1500s): humanisme universal; manusia sebagai titik sentral pemikiran
Homo Oeconomicus
3. Age of Reason (1600s- 1700s); rasionalitas, obyektif, empirik, lepas dari tradisi dan dogma agama; Adam Smith: ciri manusia?
4. Abad XVIII: Revolusi Prancis & Kemerdekaan Amerika; Rights of Man and Citizen & Bill of Rights 51
Kutipan dari United States Bill of Rights, 1791
“… We hold that these truths to be self-evident, that all men are created equal, that they are endowed by their Creator with certain unalienable Rights, that among these are Life, Liberty and the pursuit of Happiness. That to secure these rights, Governments are instituted among Men, deriving their just powers from the consent of the governed. That whenever any Form of Government becomes destructive of these ends, it is the Right of the People to alter or abolish it, and to institute new Government, laying its foundation on such principles and organizing its powers in such form, as to them shall seem most likely to effect their Safety and Happiness. …”
52
Amendment 4 The right of people to be secure in their persons, houses, papers and effects, against unreasonable searches and seizures, shall not be violated, and no warrants shall issue but upon probable cause, supported by oath or affirmation, and particularly describing the place to be searched, and the persons or things to be seized.
Amendment 1 Congress shall make no law respecting an establishment of religion, or prohibiting the free exercise thereof; or abridging the freedom of speech, or of the press; to assemble, and to petition the government for a redress of grievances. 53
54
4
II
Kutipan dari La Declaration Des Droits De L’Homme Et Du Citoyen, 1789
Le but de toute organization politique est la conservation des droits et imprescriptibles de l’homme; ces droits sont: la liberté, la proprieté et la résistance à l’oppression.
Article Premier Les homes naissent et demeurent libres et égaux en droits, les distinctions sociales ne peuvent être fondées que sur l’utilité commune.
Tujuan semua organisasi politik adalah memelihara hak-hak manusia yang asasi dan tidak dapat dihapuskan dari manusia; hak-hak itu adalah: kemerdekaan, milik, keamanan dan mempertahankan diri dari penindasan.
Manusia dilahirkan dan tetap merdeka dan sama di depan hukum. Perbedaan sosial hanya dapat diadakan untuk kepentingan umum. 55
SYARAT PERKEMBANGAN KEGIATAN DAN PEMIKIRAN EKONOMI
56
OPTIMISME ADAM SMITH 1. Pemikiran klasik adalah pemikiran Adam Smith dan para pengikutnya, yaitu pemikiran para pemikir sepanjang kurun waktu sekitar 100 tahun sejak terbitnya Wealth of Nations pada tahun 1776: Adam Smith (1723-1790), Thomas Robert Malthus (1766-1834), Jean Baptiste Say (17621832), David Ricardo (1772-1823), John Stuart Mill (1806-1873), dll.
• Adanya pemikiran dan perilaku yang rasional untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara berkelanjutan. • Adanya hak asasi manusia untuk bertindak di dalam batas hukum yang berlaku. • Adanya perlindungan hukum terhadap hak milik sebagai hasil kerja manusia. 57
58
5
2. Nama Klasik berasal dari Marx, untuk Adam Smith dan para pengikutnya. Klasik berarti sesuatu yang lama tetapi tidak ketinggalan zaman. Yang tidak ketinggalan zaman dari pemikiran klasik bukan hasil pemikirannya, melainkan caranya mereka merumuskan pertanyaan yang harus dijawab. Jawabannya terus berkembang, tetapi pertanyaannya tetap sama: apa yang menyebabkan adanya “surplus” yang menjadi sebab dari kemakmuran bangsa?
3. Pemikiran klasik ini mewarisi beberapa pemikiran dari Mercantilism dan Physiocracy. Dari keduanya itu diwarisi pemikiran tentang “surplus” ekonomi, yaitu kelebihan X dari M (Mercantilism); dan surplus pertanian (Physiocracy). 4. Dari tangan Adam Smith dimunculkan jawaban terhadap pertanyaan: dari mana asal-usulnya “surplus” ekonomi tersebut, yang menjadi sumber kemakmuran bangsa. 59
60
7. Bagaimana mungkin perdagangan dapat terjadi jika tidak ada satuan ukur apa yang diperdagangkan? Terhadap pertanyaan ini dimunculkan teori tentang “nilai” yang ketika itu dibedakan dari “harga” pasar. Di sekitar “nilai” dan “harga” itu kegiatan ekonomi terjadi.
5. Sumber kemakmuran bangsa, menurut Adam Smith, adalah: (1) spesialisasi dan division of labour; (2) penggunaan modal yang berasal dari kelebihan produksi di atas konsumsi; (3) perdagangan bebas. 6. Pikiran tentang perdagangan bebas itu diwarisi dari kaum Physiocracy di Perancis, yang mengeritik Colbertism: laissez-faire, laissez-passer, le monde va alors de luimeme; dan pour gouverner mieux, il faudrait gouverner moins.
8.
61
Mekanisme pasar adalah penemuan terbesar Adam Smith, yang melahirkan pemikiran ekonomi sebagai pemikiran rasional di Abad Pencerahan; lahirlah Ilmu Ekonomi. 62
6
11. Pemikiran yang optimistis itu kemudian berubah menjadi pesimistis, antara lain melalui pemikiran Thomas Robert Malthus tentang kecenderungan ledakan jumlah penduduk, dan pemikiran David Ricardo tentang kenaikan bunga tanah dan menurunnya upah buruh.
9. Semua kegiatan dapat diamati secara rasional, dan diungkapkan dalam hukumhukum sebab-akibat yang obyektif, di dalam lingkup hukum alam yang sempurna – sebuah warisan pemikiran Yunani. Lihat pendapat Montesquieu. 10. Dengan penjelasan tentang hukum sebabakibat yang obyektif, tampaknya tidak ada hambatan bagi pertumbuhan ekonomi, sehingga pemikiran Smith dijuluki pemikiran yang optimistis.
12. Kekuatan pasar bebas mulai dilihat kekurangannya, dan perlahan-lahan mulai dimunculkan peluang intervensi pemerintah, antara lain melalui melalui pemikiran John Stuart Mill. 63
16. Kelahiran kembali pemikiran Adam Smith itu memperkuat pernyataan Keynes di akhir bukunya, The General Theory (1935) tentang kekuatan pengaruh pemikiran ekonomi:
13. Setelah melalui ujian selama sekitar dua abad, pemikiran Adam Smith lahir kembali di abad XX dan XXI: kembalinya penataan ekonomi dunia melalui sistem pasar, baik di negara kapitalis mau pun negara mantan komunis.
“The ideas of economists and political philosophers, both when they are right and when they are wrong, are more powerful than is commonly understood. Indeed the world is ruled by little else. Practical men, who believe themselves to be quite excemptfrom any intellectual influences, are usually the slaves of some defunct economist. Madmen in authority, who hear voices in the air, are distilling their frenzy from some academic scribbler of a few years back. I am sure that the power of vested interest is vastly exaggerated compared with the gradual encroachment of ideas.” (J.M. Keynes, General Theory, 1949 [1935]: 33).
14. Paling kurang indikasi kelahiran kembali tersebut tampak pada ungkapan masa kini: deregulasi, debirokratisasi, desentralisasi, swastanisasi. 15. Tetapi tampak pula gejala pertentangan lama: globalisasi vs. lokalisasi.
64
65
Hegel: dialectical idealism; perkembangan sejarah adalah perkembangan pikiran manusia secara dialektis.
66
7