Bahan Pengajaran Sekolah Minggu GKPI Minggu Trinitatis, 22 Mei 2016
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:14-16) Tujuan Utama Pembelajaran : 1. Anak-anak dapat mengetahui siapa yang menjanjikan kehidupan yang kekal 2. Menerangkan cara Allah memberikan kehidupan yang berdasarkan teks 3. Menyebutkan syarat orang memperoleh kehidupan yang kekal I. GAGASAN UMUM Perikop ini merupakan bagian dari percakapan Nikodemus dengan Tuhan Yesus. Ayat 1-2 mengatakan bahwa Nikodemus adalah seorang Farisi pemimpin agama Yahudi. Nikodemus menjumpai Tuhan Yesus saat malam hari. Dari cara Nikodemus menjumpai Tuhan Yesus menunjukkan betapa dia ingin mengetahui lebih lanjut siapa sebenarnya Tuhan Yesus yang telah melakukan pengajaran dan tanda-tanda ajaib. Bagi Nikodemus, apa yang telah diperbuat oleh Tuhan Yesus tidak dapat dilakukan oleh siapapun manusia bila Allah tidak menyertainya. Saat itu, kelompok Farisi termasuk yang membenci kehadiran Tuhan Yesus. Dalam rangkaian cerita Injil, sepanjang pelayanan Tuhan Yesus di tengah dunia ini, Dia selalu memperoleh serangan dari kelompok Farisi dan ahli-ahli Taurat. Uniknya, Nikodemus tidak larut dengan kebencian Farisi terhadap Yesus. Dia berusaha untuk mengenal lebih jauh siapa Yesus sebenarnya. Diapun harus menjumpai Yesus saat sudah malam hari, untuk menghindar dari pengamatan banyak orang. Sebab bila orang banyak mengetahui seorang Farisi, pemimpin agama Yahudi, menjumpai Yesus, maka itu menjadi aib bagi dirinya. Nikodemus tidak menyerah dengan situasi dirinya sebagai orang Farisi. Keingintahuan Nikodemus sangat kuat untuk mengenal Yesus dan pengajarannya. Perikop ini merupakan satu rangkaian dengan pengajaran Yesus kepada Nikodemus. Banyak orang berpendapat, tanpa mengesampingkan eksistensi ayat-ayat lain dalam Alkitab, berkata bahwa perikop ini, khususnya Yohanes 3:16, “The greatest verse in the bible” (ayat yang paling agung dalam Alkitab). Bahkan, Martin Luther melontarkan pendapat pribadinya tentang ayat ini dengan sebutan, “Miniature of Gospel” (miniatur dari keseluruhan Injil). Seluruh rencana dan karya Allah melalui Tuhan Yesus dinyatakan melalui perikop ini. Untuk itu, ada beberapa pesan yang harus kita telusuri dari perikop ini: Anak Manusia Harus Ditinggikan Ayat 14 merupakan pengulangan atas tradisi yang begitu erat dalam tradisi orang Yahudi, seperti tertulis pada Bilangan 21:4-9. Dalam teks Perjanjian Lama tersebut diceritakan pengalaman rohani bangsa Yahudi saat perjalanan di Padang Gurun menuju Tanah Perjanjian. Sepanjang perjalanan di Padang Gurun, bangsa Israel mempertontonkan berbagai pembangkangan kepada Allah dan Musa. Suatu ketika Tuhan menghukum bangsa Israel dengan mendatangkan ular tedung lalu memagut mereka. Alkitab menceritakan itu bahwa saat itu banyak yang mati. Apa yang dikatakan Yesus pada ayat 14 itu kepada Nikodemus merupakan analogi terhadap karya keselamatanNya. Hal itu diperbuat oleh Yesus agar Nikodemus mudah mengerti bahwa kelak Dia yang tergantung di kayu salib itu akan memperoleh keselamatan. Barangsiapa memandang pada Tuhan Yesus yang tergantung di kayu salib, akan memperoleh keselamatan. Karena Begitu Besar Kasih Allah
Ada 4 poin kasih Allah yang terkandung di dalam ayat Yohanes 3:16, yaitu: 1. Kasih Allah yang besar dan ajaib
1
Kasih manusia adalah kasih „karena” dan bersyarat. Namun kasih Allah adalah kasih yang sungguh besar dan ajaib sehingga Ia mengutus Putra Tunggal-Nya untuk menebus dosa manusia. Kasih Allah tidak bersyarat dan tanpa pamrih. Kasih Allah adalah warta melalui kehadiranNya. Berarti, barangsiapa yang menerima kehadiran Allah, maka akan memperoleh Kasih Allah. Efesus 3:18, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. 2. Kasih Allah dinyatakan di kayu salib Dengan memberikan Putra Tunggal-Nya kepada kita, itu adalah pengorbanan yang paling besar. Di dunia ini tidak ada orang yang memberikan hadiah berupa anak sendiri kepada orang lain. Allah mengutus Yesus Kristus mati di kayu salib adalah kasih yang dinyatakan. Allah terlebih dahulu mengasihi kita. Yesus Kristus adalah hadiah paling berharga yang Allah berikan kepada umat manusia. 3. Kasih Allah yang sangat agung Barang siapa yang percaya kepada Yesus tidak aka binasa. Ini mencakup semua umat manusia, tidak terkecuali suku atau bangsa apapun dia. Tuhan memanggil seluruh umat manusia untuk percaya kepada Yesus. Syaratnya sangat sederhana yaitu dengan mengaku di mulut dan percaya di dalam hati bahwa Yesus adalah sumber dan jalan Keselamatan. Berita ini adalah untuk semua umat manusia karena Tuhan tidak ingin seorangpun binasa. 4. Kasih Allah yang menyelamatkan dari bahaya maut Binasa artinya mati, bukan hanya mati tubuh tetapi roh juga akan menderita selamalamanya. Maksud mati disini ialah ketidakikutsertaan seseorang mengalami kebangkitan seperti kebangkitan Yesus. Mari kita perhatikan, bahwa kebangkitan Yesus mencakup dua hal. Pertama, Jasmani. Tubuh Yesus yang mati, tubuh itu juga yang bangkit. Hal itu ditegaskan pada pengalaman rohani Tomas yang meraba tangan dan dada Yesus, dimana disana masih tersisah bekas paku dan tombak. Kedua, Roh. Ketika manusia diciptakan pertama sekali, unsur yang menghidupkan unsur jasmani yang telah dibentuk Tuhan melalui debu tanah adalah nafas kehidupan yang dihembuskan Allah. Akibat nafas kehidupan itulah, maka tubuh jasmani itu memperoleh kehidupan. Nafas kehidupan itu sering dimaknai dengan Roh Allah. Kasih Allah ialah kasih yang menghidupkan manusia itu kelak, dimana jasmani dan Roh Allah yang menghidupkan tetap disatukan menjadi satu kesatuan dalam manusia baru. Manusia baru yang dimaksud ialah seperti tubuh Yesus dibaharui setelah kematianNya, lalu mengalami kenaikan ke Sorga. Manusia baru yang akan dikenakan oleh manusia ialah kemanusiaan kita yang hidup bersama dengan Allah. Untuk itulah Kasih Kristus dinyatakan agar yang percaya kepada Dia mengambil bagian dalam kemanusiaan baru tersebut. II. MATERI PENGAJARAN KEPADA SEKOLAH MINGGU Anak Sekolah Minggu pada segala kelompok usia sudah saatnya menerima pengajaran bahwa tujuan kehidupan kita ialah keselamatan yang akan diberikan Tuhan Yesus. Namun, keselamatan itu bukan sesuatu yang cuma-Cuma, sebab untuk memperolehnya harus ada respon manusia kepada Allah. Bentuk respon itu adalah percaya. Dengan demikian, pada kelas Sekolah Minggu, materi ini mencakup dua hal, yaitu: Pertama, ajakan agar mereka percaya pada Tuhan Yesus. Kedua, pengajaran bahwa percaya kepada Tuhan Yesus, itulah yang membawa mereka pada keselamatan. Untuk itu, alat peraga yang akan dipergunakan sesuai dengan lampiran materi ini. Alat peraga ini diharapkan memudahkan anak-anak untuk mengerti, bagaimana mereka mengaplikasikan iman itu. Lalu, apa hubungan iman dengan keselamatan; serta bagaimana mereka dapat memahami keselamatan itu sendiri.
2
Lembar Aktifitas (Mewarnai)
3
Lembar Aktifitas Kelas I – VI (BUNGA KESELAMATAN) Persiapan :
1. Guru Sekolah Minggu mengunting bunga sebagaimana gambar di bawah, dengan 3 tangkai masing-masing anak.
2. Lalu persiapkan kata-kata di bawah ini yang dicetak pada kertas dengan ukuran yang proporsional dengan daun yang telah digunting tadi sesuai dengan jumlah anak, dengan kata-kata berikut ini : a. Yesus b. Kasih c. Iman 3. Persiapkan lidi, lem, dan streofoam untuk menancapkan tangkai tangkai-tangkai bunga tersebut Aturan aktifitas :
1. Anak-anak dipandu untuk untuk melengketkan bunga pada lidi. Lidi tersebut menjadi tangkai bunga itu.
2. Lalu, Guru Sekolah Minggu melakukan tanya jawab tentang kata Yesus, Kasih, dan Iman dalam konteks Keselamatan secara satu persatu, lalu melengketkannya pada bunga tersebut. Misalnya: Guru Sekolah Minggu melakukan tanya jawab tentang makna kata Yesus dalam keselamatan, setelah itu anak Sekolah Minggu dibimbing untuk melengketkan kertas yang sudah dicetak dengan kata “YESUS”, demikian seterusnya ... 3. Bunga-bunga yang sudah dilengketkan ditancapkan pada streofoam.
4
lat Peraga Untuk Pengajaran Kelas Pra-Sekolah dan Sekolah: Diharapkan agar dicetak warga pada kertas Holland, lalu dibentuk dalam bentuk kalender untuk diceritakan kepada anak.
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16