ANTESEDEN PERCEIVED USEFULNESS, CONFIRMATION, PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP KEPUASAN DAN MINAT PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL KONSEKUENSI Achmad Solechan Program Studi Sistem Informasi, STMIK PROVISI, Semarang
[email protected]
Abstract This research join Technology Acceptance Model theory (TAM) and Expectation Confirmation Model Information Technology (ECM-IT) is called Extended Expectation Confirmation Model Information Technology in (EECM-IT). Target of this research that is to analyze influence Perceived Usefulness, confirmation, Perceived Ease of Use toward Continued IT Usage Intention with satisfaction as intervening variable. Sample is utilized in research that is counted 140 responder representing manager, staff, and laboring operational employees use computer at manufacturing industry in Semarang and will participate in admission filling of questioner. Software which is used in this research AMOS version 5. Result of examination obtained that Perceived Usefulness, Perceived Ease Use of have an effect on positive to Confirmation. Perceived Usefulness have an effect on positive to Perceived Ease Use of. Perceived Usefulness, Confirmation And Perceived Ease Use of have an effect on positive to Satisfaction. Perceived Usefulness, Satisfaction And Perceived Ease Use of have an effect on positive to Continued IT Usage Intention. Kata Kunci : Perceived Usefulness, Confirmation, Perceived Ease of Use, Satisfaction dan Continued IT Usage Intention.
1.
PENDAHULUAN Peranan teknologi informasi untuk aktivitas pemakai (user) memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan yang mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh pemakai (user). Teknologi informasi menggantikan peran manusia, dimana dengan teknologi informasi dapat membantu dalam otomat terhadap suatu tugas atau proses. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses. Dan teknologi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi di bidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan
meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan (Kadir, 2003). Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan di dunia berkeinginan untuk mengubah dirinya menjadi pembangkit daya (power house) bisnis global melalui berbagai investasi besar dalam ebusiness, e-commerce, dan usaha Teknologi Informasi (TI) lainnya yang global. Jadi terdapat kebutuhan yang nyata bagi para manajer bisnis dan praktisi bisnis untuk memahami bagaimana mengelola fungsi organisasi yang penting ini. Mengelola sistem dan teknologi informasi yang mendukung proses bisnis modern perusahaan saat ini adalah tantangan besar untuk para manajer bisnis dan TI serta para praktisi bisnis (O’Brien, 2005). Persepsi pemakai (user) dalam memandang teknologi informasi semakin baik, ditandai dengan sistem yang kemudian dibangun dianggap memberikan manfaat dalam membantu perusahaan secara internal dan
9
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 3 No.2 Agustus 2012 eksternal. Internal mencakup aktivitas dalam proses bisnis semisal membuat faktur, surat jalan dan lainnya. Sementara faktor eksternal mencakup strategi bisnis perusahaan yang dibantu oleh teknologi informasi untuk menang dari pesaingnya, termasuk untuk mengikat pelanggan. Istilah teknologi informasi seringkali rancu dengan istilah sistem informasi itu sendiri dan kadang menjadi bahan perdebatan. Ada yang menggunakan istilah teknologi informasi untuk menjabarkan sekumpulan sistem informasi, pemakai, dan manajemen (Turban, McLean dan Wetherbe, 1999). Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa teknologi informasi adalah bagian dari sistem informasi (Alter, 1992). Martin (1999) mendefinisikan bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis. TAM (technology acceptance model) adalah salah satu model perilaku pemanfaatan teknologi informasi dalam literatur sistem informasi manajemen. Model ini menyediakan dasar teori untuk menelusuri faktor yang menjelaskan pemakaian software dan menghubungkannya dengan kinerja pemakai. Model ini dikemukakan oleh Davis (1986) yang mengembangkan kerangka pemikiran tentang minat pemanfaatan teknologi informasi. TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi oleh pemakai dengan mengembangkannya berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam pemakaian teknologi informasi. TAM merupakan satu di antara banyak model penelitian yang berpengaruh dalam studi determinan akseptasi teknologi informasi. TAM banyak digunakan untuk memprediksi tingkat akseptasi pemakai (user acceptance) dan pemakaian yang berdasarkan persepsi terhadap kemudahan 10
penggunaan teknologi informasi. Implikasi akseptasi dapat dipelajari dengan menguji hubungan antara akseptasi teknologi informasi dan dampaknya kepada pemakai individual (Dishaw dan Strong, 1999). Pemanfaatan teknologi berhubungan dengan cara perusahaan merencanakan dan mengatur teknologi informasi dalam mencapai manfaat potensial dan efektif. Teknologi informasi diterapkan sesuai dengan strategi bisnis. Oleh karenanya, perusahaan dapat mengadopsi berbagai tipe pemanfaatan teknologi tergantung pada strategi bisnisnya (Croteau dan Bergeron, 2001). TAM mengacu pada model alternatif dari Reason Action Theory (TRA) dan Theory of Planned Behaviour (TPB) dalam konteks pemakai (user) dari teknologi informasi (Mathieson, 1991). Beberapa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi yaitu pemanfaatan teknologi informasi dan kemudahan pemakaian teknologi informasi. Pada awal 1970 muncul teori perilaku konsumen (consumer behaviour) bahwa kepuasan konsumen ditentukan oleh 2 faktor yaitu harapan (expectation) dalam pembelian produk/jasa dan kesesuaian antara kinerja produk/jasa dengan harapan konsumen. Dari model perilaku konsumen kemudian dikembangkan oleh Bhattacherjee (2001) menjadi konsep Expectation Confirmation Model in Information Technology (ECM-IT). Konsep tersebut menggambarkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi antara lain persepsi penggunaan teknologi informasi (TI), konfirmasi dari persepsi pemakai TI dan kepuasan pemakai TI. Penelitian ini menggabungkan teori Technology Acceptance Model (TAM) dan Expectation Confirmation Model in Information Technology (ECM-IT) yang diberi nama oleh Hong, Thong dan Tam (2006) yaitu Extended Expectation Confirmation Model in Information Technology (EECM-IT) dengan hasil bahwa persepsi penggunaan TI, kepuasan pemakai, dan kemudahan dalam penggunaan TI berpengaruh positif terhadap pemanfaatan TI; konfirmasi dan kemudahan pemakaian TI berpengaruh positif
ANTESEDEN PERCEIVED USEFULNESS, CONFIRMATION, PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP KEPUASAN DAN MINAT PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL KONSEKUENSI terhadap pemanfaatan TI; konfirmasi pemecahannya, agar pemanfaatan berpengaruh positif terhadap kemudahan dikonseptualisasikan sebagai seberapa luas pemakaian TI; kemudahan pemakaian TI sistem informasi terintegrasi pada setiap tugas berpengaruh terhadap kepuasan pemakai IT; rutin individu, baik karena pilihan individu atau hanya variabel persepsi penggunaan TI yang karena mandat organisasi. Konsep pemanfaatan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pemakai tersebut mencerminkan pilihan individu (atau IT. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan organisasi) untuk menerima sistem, atau penelitian Anandarajan; Igbaria dan Anakwe institusionalisasi sistem. Konsep ini (2000) dengan hasil bahwa persepsi penggunaan dioperasionalisasi dengan menanyakan seberapa TI tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan TI. tinggi ketergantungan pemakai terhadap Penelitian Maharsi dan Mulyadi (2007) belum sederetan daftar sistem informasi berbasis mampu membuktikan bahwa persepsi pemakai komputer yang tersedia pada organisasi. TI tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan TI. TAM (technology acceptance model) adalah salah satu model perilaku pemanfaatan teknologi informasi dalam literatur sistem 2. PERUMUSAN MASALAH informasi manajemen (Dishaw dan Strong, Berdasarkan latar belakang di atas 1999). Model ini menyediakan dasar teori untuk tentang adanya gap research (perbedaan hasil menelusuri faktor yang menjelaskan pemakaian penelitian) sehingga memunculkan upaya untuk software dan menghubungkannya dengan melakukan penelitian kembali dengan kinerja pemakai. TAM berfokus pada sikap mengambil obyek penelitian pada perusahaan terhadap pemakaian teknologi informasi oleh manufaktur di kota Semarang, dimana pemakai dengan mengembangkannya perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan bagaimana pengaruh penggunaan TI, konfirmasi dalam pemakaian teknologi informasi. TAM pemakai, kemudahan dalam penggunaan TI merupakan satu di antara banyak model terhadap minat pemanfaatan TI dengan penelitian yang berpengaruh dalam studi kepuasan pemakai TI sebagai variabel determinan akseptasi teknologi informasi. TAM intervening. banyak digunakan untuk memprediksi tingkat akseptasi pemakai (user acceptance) dan 3. LANDASAN TEORITIS pemakaian yang berdasarkan persepsi terhadap 3.1. Minat Pemanfaatan Teknologi Informasi kemudahan penggunaan manfaat teknologi (Continued IT Usage Intention) informasi. Implikasi akseptasi dapat dipelajari Pemanfaatan teknologi menunjukkan dengan menguji hubungan antara akseptasi keputusan individu untuk menggunakan atau teknologi informasi dan dampaknya kepada tidak menggunakan teknologi dalam pemakai individual. menyelesaikan serangkaian tugasnya. Idealnya, Minat pemanfaatan teknologi dalam hubungannnya dengan faktor kecocokan berhubungan dengan cara perusahaan tugas-teknologi, pemanfaatan teknologi diukur merencanakan dan mengatur teknologi dengan seberapa besar proporsi pemakai informasi dalam mencapai manfaat potensial memilih untuk memanfaatkan sistem. dan efektif (Croteau dan Bergeron, 2001). Operasionalisasi tersebut mencerminkan Teknologi informasi diterapkan sesuai dengan keputusan pemakai untuk menggunakan strategi bisnis. Oleh karenanya, perusahaan teknologi berdasarkan hasil evaluasinya atas dapat mengadopsi berbagai tipe pemanfaatan faktor kecocokan tugasteknologi sehingga teknologi tergantung pada strategi bisnisnya. pemanfaatan teknologi berlangsung dalam Menurut Igbaria et al. (1997), persepsi situasi sukarela. Akan tetapi, proporsi tersebut tentang kemudahan dalam menggunakan sangat sulit dalam studi lapangan (Sugeng dan teknologi informasi merupakan faktor yang Indriantoro, 1998; Jurnali, 2001). Sebagai dominan untuk menjelaskan persepsi dari 11
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 3 No.2 Agustus 2012 manfaat dan penggunaan suatu sistem. Persepsi tentang manfaat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap penggunaan sistem. Pemanfaatan teknologi berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Thompson et al. (1991) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan personal computer dengan menggunakan teori perilaku yang diajukan oleh Triandis (1980). Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaataan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan (Thompson et al., 1991). 3.2. Kepuasan Pemakai Teknologi Informasi (End-User Satisfaction) Kepuasan pemakai akhir (end-user) terhadap suatu sistem informasi adalah bagaimana cara pemakai memandang sistem informasi secara nyata, bukan pada kualitas sistem secara teknik (Guimaraes, Staples, dan McKeen, 2003). Dalam literatur penelitian maupun dalam praktek, kepuasan pengguna seringkali digunakan sebagai ukuran pengganti dari efektivitas sistem informasi (Melone, 1990). 3.3. Persepsi Penggunaan Teknologi Informasi (Perceived Usefulness) Perceived usefulness didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerja (Davis, 1989).
1981; Karahanna, Starub, Chervany, 1999; Bhattacherjee, 2001). 3.5. Kemudahan dalam Penggunaan TI (Perceived Ease of Use) Perceived ease of use didefinisikan Davis et al., (1989) Chin dan Todd (1995) merupakan seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan. Persepsi individu berkaitan dengan kemudahan dalam menggunakan komputer (perceived ease of use) merupakan tingkat dimana individu percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari kesalahan. Persepsi ini kemudian akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi (Igbaria, 2000). Sedangkan menurut Davis (1989) pengertian perceived ease of use didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan TI merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan penggunaan TI dan kemudahaan penggunaan sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan pemakai. 4. MODEL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Structured Equation Model (SEM) dengan menggunakan program AMOS. Variabel laten atau konstruk yang diteliti terdiri dari perceived usefulness, confirmation, perceived ease of use, satisfaction dan continued IT usage intention dengan menggunakan 15 variabel manifest (indikator) e1
e2
e3
X1
X2
X3
1
1
1
3.4. Konfirmasi Pemakai (Confirmation) Konfirmasi pemakai TI dapat didefinisikan sebagai sebuah penegasan tentang harapan dan kepuasan yang dirasakan pengguna teknologi informasi sebelum penggunaan teknologi informasi dibandingkan dengan sesudah menggunakan teknologi informasi, sehingga menjadi penegasan bagi pemakai untuk ditindaklanjuti perusahaan (Fazio, Zanna,
1
Perceived Usefulness e15
X14
X15
1 1
Confirmation
Satisfaction
1
X4
X5
X6
e4
e5
e6
1
1
1
X10
X11
1 X12
X13
1
1
1
1
e10
e11
e12
e13
Perceived Ease of Use X7
X8
X9
e7
e8
e9
1
1
1
1
Continued IT Usage Intention
1
12
e14
Gambar 1 Model Penelitian
ANTESEDEN PERCEIVED USEFULNESS, CONFIRMATION, PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP KEPUASAN DAN MINAT PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL KONSEKUENSI persepsi ease of use secara nyata mampu 5. PENGEMBANGAN HIPOTESIS berpengaruh terhadap persepsi penggunaan 5.1. Hubungan Perceived Usefulness, teknologi informasi oleh pemakai. Goodwin Confirmation dan Perceived Ease of Use (1987) juga berhasil membuktikan bahwa Menurut Bhattacherjee (2001) model efektivitas dalam penggunaan teknologi yang dikembangkannya dengan nama ECM-IT informasi bergantung pada persepsi ease of use. (Expectation-Confirmation Model of Continued Penelitian yang dilakukan oleh Hong, Thong IT Usage) berfokus pada harapan pemakai dan Tam (2006) menunjukkan bahwa persepsi dengan cara membandingkan antara kepuasan usefulness berpengaruh positif terhadap persepsi pemakai sebelum penggunaan TI dengan ease of use. Dari pernyataan tersebut, maka kepuasan pemakai setelah penggunaan TI. hipotesis ketiga penelitian ini : Paradigma expectation-conformation didefinisikan dari harapan atas kepercayaan H3 : Perceived Usefulness berpengaruh seseorang (individual beliefs) tentang produk positif terhadap Perceived Ease of atau dalam hal ini produk didefinisikan sebagai Use pemanfaatan teknologi informasi. Merujuk pada model ECM-IT tersebut maka perceived 5.2. Hubungan Perceived Usefulness, usefulness sebagai salah satu tolak ukur tentang Confirmation, Perceived Ease of Use, harapan pemakai secara logika akan terhadap Satisfaction Dalam model ECM-IT (Expectationmemberikan kepercayaan kepada pemakai Confirmation Model of Continued IT Usage), dalam pemanfaatan TI. Demikian juga dengan perceived usefulness dihipotesiskan menjadi perceived ease of use akan berdampak pada pengganti kepuasan pemakai atas penggunaan pemakai dalam pemanfaatan TI (Davis, TI dan minat atas penggunaan TI. Kepuasan Bagozzi, dan Warshaw, 1989; Karahanna, konsumen/pemakai didasarkan atas pengalaman Straub, dan Chervany, 1999 dan Vankatesh, dalam penggunaan TI oleh pemakai yang 2000). Penelitian yang dilakukan oleh Hong, didasarkan atas perilaku untuk lebih Thong dan Tam (2006) menunjukkan bahwa mempercayai TI (perceived usefulness) dan persepsi usefulness dan perceived ease of use sikap puas yang dirasakan pemakai. Kepuasan berpengaruh positif terhadap persepsi pemakai juga dipengaruhi oleh confirmation confirmation. Dari pernyataan tersebut, maka dan perceived ease of use seperti yang hipotesis pertama dan kedua penelitian ini yaitu dikemukkan oleh Taylor dan Todd (1995). : Penelitian yang dilakukan oleh Hong, Thong H1 : Perceived Usefulness berpengaruh dan Tam (2006) menunjukkan bahwa positif terhadap Confirmation confirmation dan perceived ease of use H2 : Perceived Ease of Use berpengaruh berpengaruh positif terhadap kepuasan. Dari positif terhadap Confirmation pernyataan tersebut, maka hipotesis keempat, kelima dan keenam penelitian ini yaitu : Persepsi ease of use menunjukkan tingkat kepercayaan pemakai atas manfaat yang H4 : Perceived Usefulness berpengaruh dirasakan atas penggunaan sistem teknologi positif terhadap Satisfaction informasi (Davis, 1989). Davis (1989) H5 : Confirmation berpengaruh positif mengidentifikasi bahwa persepsi ease of use terhadap Satisfaction penting untuk menentukan penggunaan sistem H6 : Perceived Ease of Use berpengaruh yang tepat melalui persepsi atas penggunaan positif terhadap Satisfaction teknologi informasi oleh pemakai akhir (enduser). Mathieson (1991) dari hasil penelitiannya menemukan bahwa persepsi ease of use memiliki kontribusi penting bagi perilaku seseorang. Davis (1989) menambahkan bahwa 13
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 3 No.2 Agustus 2012 5.3. Hubungan Perceived Usefulness, Satisfaction, Perceived Ease of Use, terhadap Continued IT Usage Intention Persepsi penggunaan teknologi informasi oleh pemakai (perceived usefulness) mewakili faktor penting bagi pemanfaatan teknologi informasi. Persepsi usefulness didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang pemakai akhir dari teknologi informasi (enduser) percaya bahwa dalam menggunakan bagian sistem dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan mereka (Davis, 1989). Persepsi usefulness dikembangkan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang menjelaskan bahwa persepsi usefulness berpengaruh pada pemanfaatan teknologi informasi dan mampu meningkatkan nilai atau hasil akhir yang lebih baik. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Adams et.al (1992) dan Davis (1989) menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi oleh pemakai TI (user) dirangsang oleh tingginya perceived usefulness. Davis (1989) menambahkan bahwa perceived usefulness berperan penting dengan minat penggunaan TI yang secara berkesinambungan (continued it usage intention). Dalam penelitiannya Wang et.al. (2003), Igbaria (1990), Thompson et.al. (1991); Robey (1979) menegaskan bahwa perceived usefulness berpengaruh positif dengan pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan Bhattacherjee (2001) mengembangkan model empiris dengan menguji sebuah model harapan dan confirmasi terhadap minat penggunaan TI yang dinamakan dengan model Expectation-Confirmation Model of Continued IT Usage (ECM-IT). Model ini menggambarkan minat penggunaan TI secara berulang dimana model ini minat pemakai TI didasarkan atas tiga faktor antara lain kepuasan pemakai, konfirmasi pemakai dan perceived usefulness. Penelitian yang dilakukan Wang et.al. (2003) menemukan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif dengan minat pemanfaatan teknologi informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Hong, Thong dan Tam (2006) menunjukkan bahwa perceived usefulness, confirmation, perceived ease of use dan kepuasan berpengaruh positif terhadap
14
continued it usage intention. Dari pernyataan tersebut, maka hipotesis ketujuh, kedelapan dan kesembilan penelitian ini yaitu : H7 : Perceived Usefulness berpengaruh positif terhadap Continued IT Usage Intention H8 : Satisfaction berpengaruh positif terhadap Continued IT Usage Intention H9 : Perceived Ease of Use berpengaruh positif terhadap Continued IT Usage Intention 6. METODE PENELITIAN 6.1. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu. Jumlah sampel yang dipergunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 140 responden yang merupakan manajer, staf, dan karyawan operasional yang bekerja menggunakan komputer pada perusahaan manufaktur di kota Semarang dan mau berpartisipasi dalam pengisian kuesioner. 6.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel laten (konstruk) dalam penelitian ini ada 5 antara lain penggunaan TI (Perceived Usefulness), konfirmasi pemakai (Confirmation), kemudahan dalam penggunaan TI (Perceived Ease of Use), kepuasan pemakai TI (Satisfaction) dan minat pemanfaatan TI (Continued IT Usage Intention). 1. Penggunaan TI (Perceived Usefulness) Perceived usefulness didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerja (Davis, 1989). Variabel laten Perceived usefulness terdiri dari 3 variabel observasi (indicator) dengan menggunakan skala Likert point 5 yang diadopsi dari penelitian Hong, Thong dan Tam (2006) 2. Konfirmasi Pemakai (Confirmation)
ANTESEDEN PERCEIVED USEFULNESS, CONFIRMATION, PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP KEPUASAN DAN MINAT PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL KONSEKUENSI Konfirmasi pemakai TI dapat diterapkan sesuai dengan strategi bisnis. didefinisikan sebagai sebuah penegasan Oleh karenanya, perusahaan dapat tentang harapan dan kepuasan yang mengadopsi berbagai tipe pemanfaatan dirasakan pengguna teknologi informasi teknologi tergantung pada strategi sebelum penggunaan teknologi informasi bisnisnya. Variabel laten Continued IT dibandingkan dengan sesudah Usage Intention terdiri dari 2 variabel menggunakan teknologi informasi, observasi (indicator) dengan sehingga menjadi penegasan bagi pemakai menggunakan skala Likert point 5 yang untuk ditindaklanjuti perusahaan (Fazio, diadopsi dari penelitian Hong, Thong dan Zanna, 1981; Karahanna, Starub, Tam (2006). Chervany, 1999; Bhattacherjee, 2001). Variabel laten Confirmation terdiri dari 3 6.3. Teknik Analisis Data variabel observasi (indicator) dengan Analisis analisis yang digunakan dalam menggunakan skala Likert point 5 yang penelitian ini menggunakan SEM atau diadopsi dari penelitian Hong, Thong dan Structural Equation Modelingi. SEM adalah Tam (2006). salah satu teknik multivariat yang biasa 3. Kemudahan dalam Penggunaan TI digunakan dalam penelitian. SEM dikenal juga (Perceived Ease of Use) dengan beberapa nama lain seperti causal Perceived ease of use didefinisikan Davis modeling, causal analysis, simultaneous et al., (1989) Chin dan Todd (1995) equation modeling atau struktur kovarians. merupakan seberapa besar teknologi Seringkali SEM juga disebut sebagai path komputer dirasakan relatif mudah untuk analysis atau confirmatory factor analysis. dipahami dan digunakan. Variabel laten Software yang digunakan dalam penelitian ini Perceived Ease of Use terdiri dari 3 adalah AMOS versi 5 variabel observasi (indicator) dengan menggunakan skala Likert point 5 yang 7. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN diadopsi dari penelitian Hong, Thong dan 7.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Tam (2006). Pengujian validitas pada variabel laten 4. Kepuasan Pemakai TI (Satisfaction) antara lain : penggunaan TI (Perceived Kepuasan pemakai akhir (end-user) Usefulness), konfirmasi pemakai terhadap suatu sistem informasi adalah (Confirmation), kemudahan dalam penggunaan bagaimana cara pemakai memandang TI (Perceived Ease of Use), kepuasan pemakai sistem informasi secara nyata, bukan pada TI (Satisfaction), dan minat pemanfaatan TI kualitas sistem secara teknik (Guimaraes, (Continued IT Usage Intention) di atas karena r Staples, dan McKeen, 2003). Variabel hitung > r tabel, maka semua instrumen (item laten Satisfaction terdiri dari 4 variabel pertanyaan/indikator) dinyatakan valid, observasi (indicator) dengan sehingga layak untuk digunakan sebagai menggunakan skala Likert point 5 yang instrumen penelitian. diadopsi dari penelitian Hong, Thong dan Pada pengujian reliabilitas semua Tam (2006). variabel laten yaitu penggunaan TI (Perceived 5. Minat Pemanfaatan TI (Continued IT Usefulness), konfirmasi pemakai Usage Intention) (Confirmation), kemudahan dalam penggunaan Minat pemanfaatan teknologi TI (Perceived Ease of Use), kepuasan pemakai berhubungan dengan cara perusahaan TI (Satisfaction), dan minat pemanfaatan TI merencanakan dan mengatur teknologi (Continued IT Usage Intention) dikatakan informasi dalam mencapai manfaat reliabel. potensial dan efektif (Croteau dan Bergeron, 2001). Teknologi informasi 15
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 3 No.2 Agustus 2012 7.2. Uji Goodness of Fit Tabel 1 Uji Kelayakan Model Kriteria
Hasil
Nilai Kritis (Cut toff Model)
Keterangan
Chi Square Probability Cmin/df
41.493 0.181 1.823
Kecil < 0.05 ≤ 2.0
Fit Fit Baik
GFI
0.900
≥ 0.90
Baik
TLI
0.933
≥ 0.95
Baik
CFI
0.947
≥ 0.95
Cukup Baik
RMSEA
0.015
≤ 0.08
Baik
AGFI
0.911
≥ 0.90
Baik
Sumber : Data primer yang diolah dengan AMOS 5 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai goodness of fit (GFI) sebesar 0,900. GFI adalah ukuran non statistikal yang mempunyai rentang 0 (poor fit) sampai dengan 1 (perfect fit) hasil penelitian adalah termasuk fit. Nilai Adjusted Goodness of Fit Indeks (AGFI) adalah 0,911 yang menunjukkan hasil uji kesesuaian yang baik karena lebih dari 0,90. Hasil RMSEA (The Rood Means Aquare Error of Approximation) adalah 0,015 berarti model dapat diterima berdasarkan degree of freedom. Tingkat penerimaan model untuk TLI adalah lebih dari 0,95 dan CFI lebih dari 0,95. Hasil yang diperoleh untuk TLI sebesar 0,933 dan hasil yang diperoleh untuk CFI sebesar 0,947.
Use terhadap Confirmation sebesar 6,632 dan angka probabilitas lebih kecil dibandingkan 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa Perceived Ease of Use berpengaruh positif terhadap Confirmation. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi pemakai akhir (end-user) dalam menggunakan teknologi informasi maka akan semakin tinggi konfirmasi pemakai akhir kepada pimpinan perusahaan dalam penggunaan teknologi informasi. Hasil penelitian yang mendukung penelitian ini antara lain dilakukan oleh Hong, Thong dan Tam (2006); Davis, Bagozzi, dan Warshaw (1989); serta Karahanna, Straub, dan Chervany, 1999 dan Vankatesh (2000). Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh angka CR antara Perceived Usefulness terhadap Perceived Ease of Use sebesar 7,332 dan angka probabilitas lebih kecil dibandingkan 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa Perceived Usefulness berpengaruh positif terhadap Perceived Ease of Use. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi penggunaan teknologi informasi oleh pemakai akhir (end-user) disebabkan karena kemudahan pemakai dalam menyelesaikan pekerjaan mereka dengan menggunakan teknologi informasi. Hasil penelitian yang mendukung penelitian ini antara lain dilakukan oleh Hong, Thong dan Tam (2006); Mathieson (1991); Goodwin (1987); Davis (1989)
7.3. Uji Hipotesis dan Pembahasan Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh angka CR antara Perceived Usefulness terhadap Confirmation sebesar 6,443 dan angka probabilitas lebih kecil dibandingkan 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa Perceived Usefulness berpengaruh positif terhadap Confirmation. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi pemakai akhir (end-user) dalam menggunakan teknologi informasi maka akan semakin tinggi konfirmasi pemakai akhir kepada pimpinan perusahaan dalam penggunaan teknologi informasi. Hasil yang mendukung penelitian ini antara lain : Hong, Thong dan Tam (2006); Davis, Bagozzi, dan Warshaw (1989); serta Karahanna, Straub, dan Chervany, 1999 dan Vankatesh (2000).
Hasil pengujian hipotesis keempat diperoleh angka CR antara Perceived Usefulness terhadap Satisfaction sebesar 5,034 dan angka probabilitas lebih kecil dibandingkan 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa Perceived Usefulness berpengaruh positif terhadap Satisfaction. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi penggunaan teknologi informasi oleh pemakai akhir (enduser) maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan pemakai akhir dalam menggunakan teknologi informasi. Hasil penelitian yang mendukung penelitian ini antara lain dilakukan oleh Hong, Thong dan Tam (2006).
Hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh angka CR antara Perceived Ease of
Hasil pengujian hipotesis kelima diperoleh angka CR antara Confirmation
16
ANTESEDEN PERCEIVED USEFULNESS, CONFIRMATION, PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP KEPUASAN DAN MINAT PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL KONSEKUENSI terhadap Satisfaction sebesar 5,034 dan angka angka probabilitas lebih kecil dibandingkan 5% probabilitas lebih kecil dibandingkan 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa Satisfaction sehingga dapat disimpulkan bahwa berpengaruh positif terhadap Continued IT Confirmation berpengaruh positif terhadap Usage Intention. Hasil ini menunjukkan bahwa Satisfaction. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan semakin baik konfirmasi pemakai setelah pemakai setelah menggunakan teknologi menggunakan teknologi informasi maka akan informasi maka akan semakin tinggi minat semakin tinggi tingkat kepuasan pemakai akhir pemakai dalam memanfaatkan teknologi dalam menggunakan teknologi informasi. Hasil informasi. Hasil penelitian yang mendukung penelitian yang mendukung penelitian ini antara penelitian ini antara lain dilakukan oleh Hong, lain dilakukan oleh Hong, Thong dan Tam Thong dan Tam (2006) (2006); Taylor dan Todd (1995). Hasil pengujian hipotesis kesembilan Hasil pengujian hipotesis keenam diperoleh angka CR antara Perceived Ease of diperoleh angka CR antara Perceived Ease of Use terhadap Continued IT Usage Intention Use terhadap Satisfaction sebesar 3,545 dan sebesar 2,571 dan angka probabilitas lebih kecil angka probabilitas lebih kecil dibandingkan 5% dibandingkan 5% sehingga dapat disimpulkan sehingga dapat disimpulkan bahwa Perceived bahwa Perceived Ease of Use berpengaruh Ease of Use berpengaruh positif terhadap positif terhadap Continued IT Usage Intention. Satisfaction. Hasil ini menunjukkan bahwa Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik semakin baik persepsi pemakai dalam hal persepsi pemakai akhir (end-user) dalam hal kemudahan menyelesaikan pekerjaan dengan kemudahan menyelesaikan pekerjaan mereka menggunakan teknologi informasi maka akan setelah menggunakan teknologi informasi maka semakin tinggi tingkat kepuasan pemakai dalam akan semakin tinggi minat pemakai dalam menggunakan teknologi informasi. Hasil memanfaatkan teknologi informasi. Hasil penelitian yang mendukung penelitian ini antara penelitian yang mendukung penelitian ini antara lain dilakukan oleh Hong, Thong dan Tam lain dilakukan oleh Hong, Thong dan Tam (2006); Taylor dan Todd (1995). (2006); Wang et.al. (2003). Hasil pengujian hipotesis ketujuh diperoleh angka CR antara Perceived Usefulness terhadap Continued IT Usage Intention sebesar 2,907 dan angka probabilitas lebih kecil dibandingkan 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa Perceived Usefulness berpengaruh positif terhadap Continued IT Usage Intention. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi pemakai dalam menggunakan teknologi informasi maka akan semakin tinggi minat pemakai dalam memanfaatkan teknologi informasi. Hasil penelitian yang mendukung penelitian ini antara lain dilakukan oleh Hong, Thong dan Tam (2006); Wang et.al. (2003), Igbaria (1990), Thompson et.al. (1991); Robey (1979).; Adams et.al (1992) dan Davis (1989). Hasil pengujian hipotesis kedelapan diperoleh angka CR antara Satisfaction terhadap Continued IT Usage Intention sebesar 2,907 dan
8.
KESIMPULAN Hasil pengujian diperoleh bahwa Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use berpengaruh positif terhadap Confirmation. Perceived Usefulness berpengaruh positif terhadap Perceived Ease of Use. Perceived Usefulness, Confirmation dan Perceived Ease of Use berpengaruh positif terhadap Satisfaction. Perceived Usefulness, Satisfaction dan Perceived Ease of Use berpengaruh positif terhadap Continued IT Usage Intention.
9.
KETERBATASAN DAN SARAN Sampel penelitian ini bervariasi yaitu manajer, staf dan karyawan operasional sehingga berlaku untuk umum. Penelitian tidak secara spesifik dalam pengambilan sampel (pemakai akhir), misalnya bagian accounting, karyawan operasional dan bagian yang khusus
17
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 3 No.2 Agustus 2012 lainnya, sehingga memberikan informasi yang detail tentang pemanfaatan teknologi informasi yang dirasakan masing-masing bagian. Untuk penelitian berikutnya perlu meneliti sampel khusus agar informasi yang diberikan kepada masing-masing bagian secara detail dapat disimpulkan dengan jelas. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini relatif kecil dibandingkan dengan pemakai akhir (end-user) yang memanfaatkan teknologi pada perusahaan manufaktur di kota Semarang. Penelitian perlu diperluas agar hasil penelitian dapat digeneralisasi (bermanfaat bagi berbagai bidang usaha) tidak hanya pada perusahaan manufaktur saja.
10. DAFTAR PUSTAKA Adams, D.A., R.R. Nelson, P.A. Todd, 1992. Perceived usefulness, ease of use, and usage of information technology: a replication, MIS Quarterly 16 (2) 227–247. Alter, Steven, 1992. Information System: A Management Perspective. The Benjamin Publishing Company Inc. Anandarajan; Igbaria dan Anakwe, 2000. Technology acceptance in the banking industry A perspective from a less developed country, Journal of Information Technology and People, Vol. 13 No. 4. Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV, Jakarta : Rineka Cipta. Bhattacherjee, A., 2001. An empirical analysis of the antecedents of electronic commerce service continuance, Jurnal Elsevier Decision Support Systems, 2; 201–214. Chin, Wynne. W., and Todd, Peter, A., 1995, “On the Use, Usefulness, and Ease of Use A Structural Equation Modeling in MIS Research: A Note of Caution”, MIS Quarterly, June. Croteau, Anne Marie, dan Bergeron, F., April 2001, “An information technology trilogy: business strategy, technological deployment and organizational performance,” Journal of Strategic Information Systems, hlm. 77-99. D. Gefen, E. Karahanna, D.W. Straub, 1999. Trust and TAM in online shopping: an integrated model, MIS Quarterly 27 (1), 51–90. Davis, F.D., 1986. A technology acceptance model for empirically testing new end-user information systems: theory and results,
18
Doctoral dissertation, Sloan School of Management, Journal of MIT. Davis, F.D., Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology, MIS Quarterly 13 (3) (1989) 319–340. Davis, F.D., R.P. Bagozzi, P.R. Warshaw, 1989. User acceptance of computer technology: a comparison of two theoretical models, Management Science 35 (8) 982–1003. Ferdinand, Augusty, 2000, Structural Equation Model Dalam Penelitian Manajemen, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: BPUNDIP. Ghozali, Imam, 2008. Model Persamaan Struktural : Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS, Semarang: BP-UNDIP. Goodwin, N.C. (1987), ``Functionality and usability'', Communications of the ACM, Vol. 30 No. 3, pp. 229-33. Guimaraes, Staples dan Mckeen, 2003. Empirically Testing Some Main User Related Factor for System Development. Information and Management Amsterdam 38 No. 4. Haag, Stephen, Cummings, Maeve, Dawkins, James, 2000. Management Information System for the Information Age, 2nd Edition, Irwin Mc Graw-Hill. Hong, Se-Joon, Thong, James Y.L. dan Tam, Kar Yan, 2006. Understanding continued information technology usage behavior: A comparison of three models in the context of mobile internet. Jurnal Elsevier 42; 1819-1834 Igbaria, M. dan Tan, M., March 1997, ”The consequences of Information Technology Acceptance on Subsequent Individual Performance,” Journal of Information and Management. Igbaria, M., Anandarajan, M., dan Anakwe, U., 2000, “Technology acceptance in the banking industry: A perspective from a less developed country,” Information Technology and People, MCB University Press, hlm. 298-3 12. Jurnali, Teddy, 2001, ”Analisis pengaruh faktor kesesuaian tugas-teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja akuntan publik,” Simposium Nasional Akuntansi IV, hlm. 432-452. Kadir, Abdul, 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Lucas, Henry J., 2000. Information Technology for Management. 7th Edition, Irwin Mc GrawHill. Maharsi, Sri dan Mulyadi, Yuliani, 2007. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah
ANTESEDEN PERCEIVED USEFULNESS, CONFIRMATION, PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP KEPUASAN DAN MINAT PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL KONSEKUENSI Taylor, S., and P.A. Todd, 1995. Understanding Menggunakan Internet Banking dengan information technology usage: a test of Menggunakan Kerangka Technology competing models, Information Systems Acceptance Model (TAM). Jurnal Ekonomi Research 6 (2) 144–176. Akuntansi Vol. 9 No. 1 Mei. Thompson, Ronald L., Higgins, Christoper A., dan Malone, T.W. (1981), ``Toward a theory of Howell, Jane M., March 1991, “Personal intrinsically motivating instruction'', Computing: Toward a Conceptual Model of Journal of Cognitive Science, Vol. 4. Utilization,” MIS Quarterly, hlm. 125-143. Martin, 1999. Managing Information Technology Triandis, H.C., 1980, “Values, Attitudes, and What Managers Need to Know. New Jersey Interpersonal Behavior,” University of : Prenice Hall Inc. Nebraska Press, Lincoln, NE, hlm. 195-259 Mathieson, K. (1991), ``Predicting user intentions: Turban, Efraim, McLean Ephraim, dan Wetherbe, comparing the technology acceptance James, 1999. Information Technology for model with the theory of planned Management Making Coinnections for behavior'', Information Systems Research, Strategies Advantage, 2nd Edition, John Vol. 3 No. 3, pp. 173-91. Wiley and Sons Inc. O’Brien, James, 2005. Introduction Information Umar, Husein, 2002. Metode Riset Bisnis, Jakarta : System. Mc Graw-Hill Inc. PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugeng dan Indriantoro N., 1998, “Peran Faktor Wang, Y.S., 2002. The adoption of electronic tax Kecocokan Tugas-Teknologi dalam filing systems: An empirical study. Memperoleh Pengaruh Positif Teknologi Government Information Quarterly Informasi Terhadap Kinerja Individual”, (online), Vol. 20, pg. 333. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. Vankatesh, Morris, Davis, 2000. User Acceptance of 13, No. 3, hlm. 37-56. Information Technology, MIS Quarterly, 27 (3): 425-478.
19