STUDI DAN IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD DALAM PERANCANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS PADA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN) Budi Widarsa Surya
[email protected] Program Studi Sistem Informasi STMIK Sumedang Abstrak Balance scorecard terdiri dari dua buah kata, yaitu balance dan scorecard. Jika diartikan perkata bahwa kata balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara performance keuangan dan non-keuangan, antara performance jangka pendek dan performance jangka panjang, dan antara performance yang bersifat intern dan performance yang bersifat ektern, sedangkan Scorecard (kartu skor) adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor performance seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan. Namun dalam perkembangannya Balance Scorecard lebih dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk perencanaan strategik, yaitu sebagai alat untuk menterjemahkan misi, visi, peran kunci, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur & target kinerja serta tindakan perbaikan kedalam rencana tindakan (action plan) yang komprehensip, koheren, terukur dan berimbang. Penggunaan balance scorecard disini lebih ditekankan untuk digunakan lebih spesifik dalam menentukan jenis atau karakteristik sistem informasi yang harus muncul sebagai cikal bakal/awal jenis ataupun kategori sistem informasi yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai awal ataupun titik pangkal pemetaan sistem informasi ke arah yang lebih luas lagi, yaitu blue print/cetak biru perencanaan sistem dan teknologi informasi. Kata Kunci : Balance Scorecard, Blue Print Pendahuluan Perencanaan Fakultas Sastra menuju kelas dunia harus didukung oleh Sistem Informasi (IS)/Teknologi Informasi (IT) yang terencana untuk mempengaruhi posisi kompetitif, meningkatkan daya saing dan menerapkan strategi kompetisi dari institusi. Penerapan cetak biru (blue print) perencanaan sistem dan teknologi informasi (SI/TI) yang benar dapat memberikan kesuksesan bagi institusi.
Agar kesuksesan tersebut dapat diraih, maka ada beberapa faktor penting yang mendukungnya sebagai berikut : 1. Fokus terhadap eksternal bukan internal; dengan cara melihat kepada stakeholders, terutama mahasiswa, orang tua mahasiswa, pesaing, pihak pengguna lulusan/alumni dan bahkan pada institusi lain yang memiliki hubungan serta kemiripan dengan usaha yang dijalankan institusi.
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
29
2. Menghasilkan nilai tambah. Hal ini konsisten dengan kebutuhan institusi untuk membedakan dirinya dengan para pesaing dalam hal ‘produk dan layanan yang lebih baik’. 3. Memanfaatkan bersama (share) manfaat yang dihasilkan: dalam organisasi, dengan stakeholders, dan bahkan para pesaing. Pada masa lalu, manfaat sistem tidak digunakan secara bersama di dalam organisasi karena seringkali digunakan untuk meningkatkan (leverage) fungsi atau subbagian tertentu dalam organisasi. Hampir seluruh contoh pemanfaatan bersama sistem lebih ditujukan untuk meningkatkan penghalang (barriers to entry) ke dalam industri. 4. Memahami stakeholders dan mengetahui apa yang stakeholders lakukan atas jasa: bagaimana mereka memperoleh value dari jasa tersebut dan masalah-masalah yang dihadapinya dalam mendapatkan value tersebut. 5. Inovasi berdasarkan proses bisnis, bukan berdasar teknologi: tekanan yang dihadapi perusahaan sering mendorong adanya perubahan dalam perusahaan tersebut. Pendorong utama perubahan tersebut harus didasarkan atas kegiatan bisnis yang dilakukan organisasi bukan berdasar adanya teknologi. Kegagalan utama dalam memanfaatkan teknologi informasi karena pimpinan lebih memahami teknologi dan memiliki visi bisnis yang tidak baik. Sedangkan kesuksesan didasarkan atas pemahaman teknologi yang cukup dan pemahaman yang baik tentang stakeholders.
6. Pengembangan secara bertahap bukan implementasi aplikasi total secara sekaligus. Banyak contoh menunjukkan bahwa keberhasilan pemanfaatan teknologi informasi dilakukan secara bertahap. Jika suatu pengembangan telah berhasil dilakukan maka langkah berikutnya adalah melaksanakan kegiatan selanjutnya yang telah direncanakan. 7. Menggunakan informasi yang diperoleh dari sistem untuk mengembangkan bisnis institusi. Untuk itu diperlukan adanya cetak biru (blue print) perencanaan Sistem dan Teknologi Informasi di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Tujuannya agar kegiatan penerapan sistem dan teknologi informasi di perusahaan selaras dengan visi, misi, dan strategi perusahaan. Tujuan dan Manfaat Tujuannya adalah menentukan jenis ataupun karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan oleh Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran dengan menggunakan pendekatan balance scorecard sebagai awal atau cikal bakal pembentuk blue print. Secara umum diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: Manfaat Internal: 1. Diperolehnya suatu rumusan rencana sistem informasi yang sesuai dengan visi, misi, dan strategi bisnis Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran yang dapat digunakan untuk kegiatan pengembangan sistem informasi secara menyeluruh dan terpadu di lingkungan Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran pada khususnya dan Universitas
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
30
Padjadjaran pada umumnya sesuai dengan kebutuhan. Manfaat Eksternal: 1. Memungkinkan para stakeholders Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran untuk mendapatkan layanan data dan informasi yang mereka perlukan secara lebih baik dan lebih cepat. Kemungkinan ini muncul karena rencana Arsitektur Informasi Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran didasarkan atas proses bisnis institusi secara utuh dan terpadu yang mengutamakan pada meningkatnya value yang diterima oleh stakeholders tersebut. 2. Memungkinkan institusi - institusi yang menjadi mitra kerjasama Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran untuk ikut memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi institusi, sehingga kebutuhan sumber daya (bisa berupa barang dan jasa) yang diperlukan oleh Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran dapat dipenuhi oleh para mitra kerjasama secara lebih cepat dan tepat. Lingkup Kegiatan Kegiatan yang dilakukan hanya menentukan jenis ataupun karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan dengan memperhatikan keseluruhan proses bisnis yang terdapat di instansi melalui pendekatan balance scorecard. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara Desk-study, yaitu berupa kajian atas pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi untuk keperluan strategis perusahaan. Metodologi Pengembangan Dalam perkembangannya Balance
Scorecard lebih dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk perencanaan strategik, yaitu sebagai alat untuk menterjemahkan misi, visi, peran kunci, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur & target kinerja serta tindakan perbaikan kedalam rencana tindakan (action plan) yang komprehensip, koheren, terukur dan berimbang. Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang tersusun kedalam empat perspektif: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced scorecard mengkombinasikan ukuran-ukuran finansial dengan ukuran-ukuran kepuasan pelanggan, proses internal, dan aktivitas-aktivitas inovasi dan perbaikan perusahaan, yang merupakan pendorong kinerja finansial masa depan. Ada 4 Keunggulan Balance Scorecard dalam sistem perencanaan strategik, yaitu: Komprehensip : Mencakup perspektif finansial yang diperluas ke 3 perspektif lainnya (cutomer, proses internal dan pembelajaran & pertumbuhan), sehingga menjanjikan kinerja keuangan yang berlipatganda dan berkesinambungan serta menkondisikan organisasi untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks. Koheren : Membangun hubungan sebab-akibat (causal relationship) diantara ke 4 perspektif (finansial, customer, proses, pemebelajaran & pertumbuhan) Berimbang : Menyeimbangkan antara shareholder value dengan customer value yang
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
31
didukung oleh produktifitas proses dan cost effective serta dukungan pemberdayaan SDM, organisasi dan sistem informasi
Terukur : Mengukur sasaran-sasaran strategik yang bersifat non finansial, sehingga dapat meningkatkan kinerja finansial secara berkesinambungan
Fungsi-fungsi tersebut di atas digambarkan dalam bentuk diagram model rantai nilai (value chain) pada gambar 1 berikut ini: Fungsi Sumber Daya Manusia (Kepegawaian ) Fungsi Logistik (Umum dan Perlengkapan ) Fungsi Keuangan dan Akuntansi Fungsi Akademik Fungsi Kemahasiswaan
Promosi
Penjualan
Operasional
MA RG IN
Fungsi Sistem Pengendalian Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT)
Layanan konsumen
Gambar 1 Model Rantai Nilai Fakultas Sastra Unpad
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
32
IN RG MA
Analisis Kondisi Saat Ini Pemodelan Bisnis Model bisnis merupakan bentuk representatif yang mendefinisikan bisnis yang dilakukan organisasi. Melalui model ini diketahui apa saja yang dikerjakan oleh institusi yang kemudian didefiniskan dalam fungsifungsi bisnis institusi. Secara umum fungsi-fungsi bisnis yang dijalankan oleh Fakultas Sastra Unpad adalah sebagai berikut: a. Fungsi Sumber Daya Manusia (Kepegawaian), merupakan fungsi yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di Fakultas Sastra Unpad. b. Fungsi Logistik (Umum dan Perlengkapan), merupakan fungsi yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengelolaan logistik yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan layanan jasa kepada konsumen dan kegiatan internal institusi. Juga termasuk didalamnya sistem keamanan internal, kearsipan dan ke-rumah tanggaan. c. Fungsi Keuangan dan Akuntansi, merupakan fungsi yang bertanggung jawab dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian keuangan dan
akuntansi, serta pengelolaan aset Fakultas Sastra Unpad. d. Fungsi Akademik, merupakan fungsi yang bertanggung jawab dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian bidang akademik Fakultas Sastra Unpad. e. Fungsi Kemahasiswaan, merupakan fungsi yang bertanggung jawab dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian bidang kemahasiswaan Fakultas Sastra Unpad. f. Fungsi Sistem Pengendalian Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), merupakan fungsi yang bertanggung jawab dalam penetapan dan pengendalian pelaksanaan standar mutu.
Sementara itu untuk mengetahui proses bisnis utama pada masingmasing fungsi beserta lokasi bisnis tempat berlangsungnya proses bisnis di lingkungan Fakultas Sastra Unpad dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini: Fungsi Bisnis
Proses Bisnis Utama
Lokasi Bisnis Kant Kelas or Khus Pus us at
SDM
Perencanaan SDM Penyeleksian pegawai Pengangkatan pegawai Pengelolaan waktu kerja Penilaian kinerja pegawai Rotasi/ mutasi/ promosi jabatan Pelatihan pegawai Pengelolaan gaji Pengelolaan tunjangan Pengelolaan asuransi Absensi Pegawai Pendataan dan penilaian Logistik calon rekanan Penetapan rekanan Evaluasi kinerja rekanan Penghentian kerjasama dengan rekanan Perencanaan pengadaan Pengadaan barang Penerimaan barang Inventarisasi barang Pemeriksaan permintaan barang Pengiriman barang Keuangan dan Perencanaan anggaran Akuntansi Perencanaan akuntansi Pengelolaan penerimaan Pengelolaan pengeluaran Penagihan Pengelolaan aset Pelaporan keuangan dan akuntansi SPM Akuisisi sistem mutu PT
x x x x x
x
x
x
x
x x
x x
x
x
x x x x
x x x x
x
x
x
x
x
x
x x x x x
x x x x x
x
x
x
x
AkadeRencana Studi mik Penilaian Absensi Mahasiswa dan Dosen Perwalian Perkuliahan Penjadwalan Kemahasis- Beasiswa waan Alumni Kegiatan Kemahasiswaan Registrasi/Heregistrasi
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x x x
x x x
x
x
x x x
x x x
Hubungan-Hubungan Bisnis 1. Hubungan Bisnis Eksternal Hubungan bisnis eksternal adalah hubungan bisnis yang dilaksanakan Fakultas Sastra Unpad dengan pihakpihak luar dalam konteks pelaksanaan layanan perusahaan. Pihak-pihak eksternal yang terkait dengan kegiatan operasional Fakultas Sastra Unpad adalah sebagai berikut: a. Supplier/Pemasok,merupakan pihak yang menyediakan kebutuhan operasional kegiatan Fakultas Sastra Unpad (logistik, ATK dan sebagainya). b. Institusi pengguna alumni merupakan pihak yang menjadi sasaran pemasaran layanan jasa Fakultas Sastra Unpad. c. Pelanggan (mahasiswa/umum di luar Fakultas Sastra Unpad), merupakan pihak yang menggunakan layanan jasa Fakultas Sastra Unpad. d. Mitra Kerjasama, merupakan pihak yang melakukan kerjasama kemitraan dengan Fakultas Sastra Unpad.
x x x x x x
Penyusunan dan penerbitan sistem mutu Penerapan sistem mutu Pengawasan dan pengendalian peneriapan sistem mutu
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
33
2. Hubungan Bisnis Internal Hubungan bisnis internal merupakan hubungan-hubungan yang terjadi diantara fungsi-fungsi di dalam perusahaan dalam rangka memberikan layanan jasa kepada konsumen. Hubungan-hubungan antar fungsi ini adalah sebagai berikut : a. Promosi–Penjualan : penyampaian informasi tentang market potensial yang memungkinkan untuk menggunakan layanan jasa Fakultas Sastra Unpad. b. Penjualan–Operasional : penyampaian informasi tentang konsumen yang meminta layanan jasa Fakultas Sastra Unpad. c. Penjualan–Keuangan : penyampaian informasi tentang biaya yang harus ditagihkan kepada konsumen atas layanan jasa Fakultas Sastra Unpad yang digunakannya. d. Penjaminan Mutu – Operasional : penyampaian standar operasi pelaksanaan layanan jasa Fakultas Sastra Unpad. e. Logistik–Operasional : penyampaian permintaan dan penyediaan kebutuhan operasional pelaksanaan layanan jasa. f. Logistik–Keuangan : pengajuan pembiayaan pengadaan barang/jasa kebutuhan operasional. g. SDM–Operasional : pengajuan dan penyediaan kebutuhan pegawai termasuk didalamya pengelolaan pegawai. h. Keuangan–SDM : penyampaian informasi dan pembayaran gaji karyawan Fakultas Sastra Unpad. i. Akademik–Operasional : pelaksanaan perkuliahan, termasuk kegiatan akademik lainnya j. Kemahasiswaan–Operasional : pelaksanaan urusan kemahasiswaan.
Pendekatan Balance Scorecard Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang tersusun kedalam empat perspektif: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Berikut adalah keempat uraian hasil analisa berdasarkan perspektif yang telah disebutkan diatas:
Faktor penentu keberha silan
Hasil Keuang an yang baik dan tingkat keuntun gan yang mening kat
Faktor penentu keberha
Company Scorecard Perspektif finansial Tujuan Tolok Target ukur kinerja Kesejah teraan pegawai mening kat
Peningka tan kinerja
Setiap tahun, kinerja pegawai semakin meningkat
Dibuatkan aturan tentang ‘Punishme nt and Reward’ yang jelas.
Mening katkan dana Peneri maan Negara Bukan Pajak (PNBP) Semua kegiatan terdanai dengan wajar
Meningk atnya jumlah penerima an dana PNBP
Setiap tahun akademik, penerima an dana PNBP terus meningkat
Penataan kembali administra si keuangan yang lebih baik
Tidak ada kegiatan yang tidak terdanai
Setiap kegiatan, terdanai dengan wajar
Mengalok asikan dana yang terukur untuk semua kegiatan
Company Scorecard Perspektif Pelanggan Tujuan Tolok Target ukur kinerja
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
34
Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan
silan Passing Grade mening kat
Mening katnya jumlah peminat
Tingkat standar kecerda san calon mahasi swa mening kat Mening katkan anemo masyar akat tentang kuliah di bidang bahasa, budaya, dan seni
Nilai passing grade naik
Nilai meningkat di atas rata-rata 7
Menurunk an daya tampung
Jumlah peminat meningkat
Jumlah peminat meningkat setiap tahunnya
Tercipta nya suasana pembel ajaran yang nyaman
Berkuran gnya keluhan yang terjadi
Mengganti nama fakultas yang dapat mengako modir semua bidang kajian ilmu serta lebih marketable Menciptak an metodemetode pembelaja ran yang baru
Keluhan yang terjadi berkurang 10% setiap tahunnya
sarana dan prasara na yang menduk ung proses pembel ajaran
Para lulusan/a lumni ‘connect’ dengan pasar
Terwuju dnya adminis trasi akadem ik yang lebih baik Terwuju dnya
Semakin tertibnya data dan tata kelola semakin rapih Sarana dan
Setiap gelomban g wisuda 20% lulusan sudah bisa diserap pasar dalam waktu 3 bulan Kerapihan data meningkat 20% dari tahun akademik sebelumnya Sarana dan
Menyisihk an alokasi
Mening katnya jumlah Guru Besar
Jumlah Guru Besar meningkat
Mening katkan mutu publika si
Jumlah publikasi semakin menigkat
Mening katkan mutu laporan akuntab ilitas
Laporan akuntabil itas yang lebih akurat
Tiap tahun minimal 1 orang harus ada yang mengusul kan menjadi Guru Besar Setiap tahun terus meningkat jumlah publikasi ilmiah Setiap tahunnya laporan akuntabilitas mutunya semakin meningkat
Mempersiapkan Fakultas Sastra Unpad sebagai
Infrastruk tur yang semakin siap dalam menghad api World
Masuk 100 besar Asia
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
35
Dihasilkan SOP setiap kegiatan
dana untuk keperluan pengadaan, upgrade, maupun maintenance sarana dan prasarana Menyusun SOP di setiap kegiatan
Citra
Kurikulum dipantau setiap tahun akademik dan terus diupdate sesuai perkemba ngan jaman Membang un Sistem Infromasi yang handal
Prasarana naik 20% setiap tahunnya dalam hal upgrading
Terwuju dnya tata kelola yang semakin baik
Mutu pelayan an prima Terwuju dnya kurikulu m yang adaptif terhadap perkem bangan jaman
prasarana yang mendukung proses pembelaj aran semakin lengkap, baik, canggih Proses birokrasi yang semakin sederhana.
Infrastruktur di segala bidang kegiatan terpenuhi secara penuh di
Memperm udah dan memperc epat proses usulan kenaikan pangkat
Memberik an insentif bagi dosen yang rajin menulis Membent uk TIM penyusun lap. akuntabilit as yang handal, dan memperk uat data serta analisis. Alokasi dana khusus dalam perbaikan infrastrukt ur di segala
lokomotif Unpad menuju World Class University
Faktor penentu keberha silan Koordin asi yang efektif
Ketepatan waktu pelayan an terhadap stakehol ders khususnya mahasis wa Semang at tim kerja
Karyawan termotivasi
Class University
tahun mendatang
Company Scorecard Perspektif Proses Internal Tujuan Tolok Target ukur kinerja
bidang
Tindakan perbaikan
Koordin asi yang baik dan efektif antar subbag atau unit lain
Hubunga n antar subbag atau unit lain semakin baik.
Kekompa kan pegawai meningkat 10% setiap tahunnya
Kecepa tan pelayan an terhadap stakeho lders khusus nya mahasi swa
Efisiensi waktu pelayanan
Menurunn ya 15% waktu pelayanan setiap tahunnya
Pemim pin bertindak sebagai pelatih
Tingkat kepuasan karyawan
Tingkat kepuasan karyawan naik 15 % setiap tahunnya
Melakuka n studi kepuasan karyawan
Team work yang efektif
Produktiv itas kerja tim
Produktivitas kerja tim meningkat 20% setiap tahunnya
Menyelen ggara-kan pelatihan kerja tim dan pengemb angan tim
Kepuasan karyawan selalu meningkat 15%
Melakuka n studi kepuasan karyawan
Tingkat kepuasan karyaw an yang
Menilai penelitia n tingkat kepuasan
Program piknik bersama setiap tahun, out bounds, dan rapat koordinasi pegawai setiap bulan Semua proses berlandas kan SOP
membaik
karyawan
setiap tahunnya
Aman dan andal
Keama nan dan keandal an yang optimal
10% dari PNBP
Meningkat kan sistem pemelihar aan alat.
Keberh asilan Inovasi jasa
Jasa yang baru dikemb angkan
Investasi dalam keamanan dan pemeliha raan alat pendukung kegiatan Presenta se penjualan dari jasa baru
5% per tahun selalu meningkat
Menawark an jasa baru ke pelanggan potensial
Waktu peluncur an jasa baru
Dipercepat 5% setiap tahunnya
Menentukan tata cara peluncuran jasa baru yg efektif
Company Scorecard Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Faktor Tujuan Tolok Target Tindakan penentu ukur perbaikan keberha kinerja silan Pengem Produkt Produktiv 5% Membuat bangan ivitas itas kerja meningkat pengemb potensi kerja personil setiap angan SDM yg SDM tahunnya karier berkesi lebih pegawai nambun tinggi g-an Daya Kompet Peningka Penamba Menyelen saing, ensi tan han ggara-kan berdasa para pelatihan jumlah pelatihan rkan pejabat kepemim peserta kepemimp pengeta yang pinan 5% inan bagi huan, mening bagi para para keteram kat pejabat pejabat pilan dan kemam puan pegawai
Ketera
Biaya pelatihan kepemim pinan
Alokasi dana dinaikan 5%
Biaya
Alokasi
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
36
Merealisai kan anggaran pelatihan kepemimp inan Merealisai
mpilan komersil pegawai pemasa ran yang mening kat
pelatihan pemasaran
Peningka tan kompete nsi pegawai pemasar an
Komuni kasi yang harmonis
Pemikiran proses
dana dinaikan 5%
kan anggaran pelatihan
20% dari jumlah pegawai dialokasikan menjadi tenaga pemasaran Meningkat 30% dari tahun sebelumnya.
20% dari jumlah pegawai dididik untuk menjadi tenaga pemasaran Memperk enalkan intranet dan SIM
Mengukur tingkat kepuasan pelanggan internal dan eksternal Melakukan studi kepuasan karyawan dalam pertukaran informasi
Akses ke informa si strategis mening kat
Ketersediaan informasi strategis
Budaya berorientasi pelanggan
Tingkat kepuasan pelangga n internal dan eksternal Tingkat pengala man karyawan dalam pertukaran pengetah uan Jumlah masalah yg terselesa ikan
90% dalam 2 tahun
Meningkat minimum 30% setiap tahunnnya
Memberi pelatihan tim work
Jumlah saran yg lakukan oleh tim
Meningkat minimum 30% setiap
Memberi pengharg aan bagi ”saran
Keterbu kaan dan kejujuran dalam bertukar informa si Partisip asi aktif dari setiap orang dalam tim perbaik an
80% dalam 3 tahun
tahunnnya
Dari hasil analisa keempat perspektif tersebut/empat tabel diatas, dapat dihasilkan jenis maupun kategori-ketegori dari sistem informasi yang dibutuhkan. Secara keseluruhan adalah sebagai berikut ini: 1. Sistem Informasi Akuntansi, sistem ini digunakan untuk mengadministrasi sistem keuangan menjadi lebih baik lagi. 2. Sistem Informasi Akademik, yang digunakan untuk mempermudah penyajian informasi di bidang akademik yang merupakan ujung tombak kegiatan dalam suatu perguruan tinggi. 3. Sistem Informasi Kepegawaian, adalah sistem yang dapat mengolah data pegawai dan menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat di bidang pengembangan sumber daya manusia, seperti fungsi penilaian untuk menentukan prestasi yang berakibat pada pemberian remunerasi. Juga dapat mengakomodir fungsi 4. Sistem Informasi Kemahasiswaan yang dapat mengotomasi kegiatan kemahasiswaan seperti pengelolaan beasiswa, kegiatan kemahasiswaan dan alumni. 5. Sistem Informasi Umum dan Perlengkapan, yang mengatur perlengkapan barang maupun asset yang dapat mengontrol semua keadaan barang maupun jasa. 6. Sistem Informasi Program Studi yang mengakomodir pengolahan kurikulum, perwalian, reakreditasi, ataupun untuk keperluan PHKI. 7. Sistem Informasi untuk keperluan daya dukung, seperti untuk Pusat Bahasa dan Pusat Kebudayaan Sunda, Pusat Kerjasama, Pusat
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
37
perbaikan ” terbaik
Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan SPM-PT. Kesimpulan Dengan menggunakan pendekatan balance scorecard kegiatan penerapan sistem dan teknologi informasi di perusahaan akan dapat selaras dengan visi, misi, dan strategi perusahaan dikarenakan balanced scorecard dapat menerjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang tersusun kedalam empat perspektif: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Jenis ataupun kategori sistem informasi yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai awal ataupun titik pangkal pemetaan sistem informasi di
Fakultas Sastra Unpad yang lebih luas lagi, meskipun masih ada kekurangankekurangan berupa ketidakterungkapan jenis yang memang tidak eksplisit untuk dimunculkan sehingga diasumsikan sudah dapat diakomodir dengan sistem informasi yang telah terungkap diatas.
Daftar Pustaka Efraim Turban, Ephraim McLean, James Wethere, Information Technology for Management: Making Connections for Strategic Advantage, 2nd Edition, John Wiley & Sons, 1999. John Ward, Pat Griffiths, Paul Whitmore.Strategic Planning for Information Systems, 4nd Edition. Addison Wesley., 2002.
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
38