Jurnal Biology Science & Education 2013
hajrawati
ABSTRAK TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Hajrawati, Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP-PI Pembangunan, Makassar 085343629112, E-mail:
[email protected]
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh setelah melaksanakan penelitian dapat di simpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (teams games tournament) pada materi sistem reproduksi manusia di SMA Batara Gowa. Berdasarkan hasil tes akhir Siklus I dan II, terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yaitu 21,74%. kata kunci: tgt, hasil belajar
ABSTRACT ITS TEAMS GAMES TOURNAMENT IN IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES Based on the analysis of data obtained after carry out research can be in conclude that there are increasing study result of the by using kind of classroom cooperative type TGT (teams games tournament) on matter the reproductive system of human in SMA Batara Gowa. Based on the test cycle the end I and II, there are increasing study result of the students are 21,74 %. keyword: tgt, learning outcomes Biologi merupakan salah satu cabang
ilmu
sains
yang
mendapat
juga dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk dapat menerapkan biologi di
perhatian dari pemerintah, mengingat hal
berbagai
tersebut
genetika dan lain-lain.
kiranya
dalam
pendidikan
biologi, guru perlu membekali peserta didik
dengan
bidang
kehidupan,
seperti
Untuk itu guru diharapkan selektif
pengetahuan
dan
dalam menentukan dan menggunakan
bermanfaat
demi
model pembelajaran. Dalam proses belajar
menjawab masa depan. Selain itu, biologi
mengajar, guru harus menguasai prinsip-
keterampilan
BIOLOGI SEL
yang
Page 60
Jurnal Biology Science & Education 2013
prinsip belajar mengajar, dalam hal ini
Slavin
adalah model pembelajaran yang tepat
Cooperative
learning
untuk suatu materi secara efektif dan
kooperatif)
adalah
efisie, maka tujuan yang diharapkan dapat
pembelajaran, di mana peserta didik
tercapai. Sementara itu jika guru tidak
belajar dan bekerja dalam kelompok-
mampu berperan dalam menyampaikan
kelompok kecil secara kolaboratif, dengan
materi
struktur
yang
disajikan
dalam
model
pembelajran, secara otomatis peserta didik
yang
hajrawati
mengatakan
bahwa,
(pembelajaran suatu
kelompoknya,
yang
model
bersifat
heterogen (Silberman, 2010).
juga pasif. Hal tersebut sering terjadi di
Dalam
model
pembelajaran
sekolah, termasuk di SMA Batara Gowa.
kooperatif peserta didik dibutuhkan untuk
Faktor yang mempengaruhi rendahnya
saling
minat dan motivasi belajar siswa adalah
konsep berdiskusi dan menyelesaikan
adalah faktor lingkungan belajar yang
tugas-tugas yang berupa soal-soal latihan
kurang kondusif,
secara bersama. Dalam
metode
pengajaran,
membantu
dalam
pembelajaran
kurangnya pengawasan orang tua, banyak
kooperatif
guru
menggunakan
macam tipe, salah satunya adalah tipe
metode-metode yang sering digunakan,
Teams Games Tournament. TGT adalah
seperti metode ceramah dan metode buku.
suatu pendekatan yang melibatkan banyak
Banyak
peserta didik dalam menelaah materi yang
yang
mengajar
peserta
memahami
didik
yang
materi-materi
kurang
yang
di
tercakup
dikenal
memahami
dalam
adanya
suatu
beberapa
pelajaran
dan
sampaikan oleh guru, hal ini terbukti saat
mengecek pemahaman mereka terhadap
diadakan evaluasi pembelajaran.
isi materi tertentu. Pada model Teams
Model pembelajaran kooperatif
Games
Tournament
ini
siswa
merupakan salah satu model pembelajaran
dikelompokkan dalam tim pembelajaran
kelompok
yang
yang
dapat
mengaktifkan
merupakan
campuran
menurut
peserta didik, baik fisik maupun mental,
tingkat kerja, jenis kelamin dan suku
sebab dalam kelompok mereka diharapkan
(Minarni, 2009).
dapat bekerja sama dan berdiskusi untuk menyelesaikan
yang
penulis merasa tertarik untuk mengadakan
diberikan guru. Hal ini sesuai dengan
penelitian dengan judul “Penggunaan
BIOLOGI SEL
permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, maka
Page 61
Jurnal Biology Science & Education 2013
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Siklus I
Teams Games Tournament (TGT) dalam
1. Perencanaan
Meningkatkan
Hasil
Belajar
hajrawati
Biologi
Adapun kegiatan yang dilakukan
Materi Sistem Reproduksi Manusia Pada
dalam tahap perencanaan ini adalah
siswa Kelas XI Di SMA Batara Gowa”
sebagai berikut: a. Menelaah kurikulum (Standar Isi)
METODE PENELITIAN
kelas XI mata pelajaran Biologi
Jenis Penelitian
yang berkaitan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas
(Classroom
Action
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Membuat
(2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan,
aktivitas
(4) refleksi.
siswa kelas XI yang berjumlah 23 orang.
didik
untuk
tindakan. d. Evaluasi untuk mengukur hasil
Prosedur Penelitian
belajar biologi peserta didik dalam
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus (siklus I dan siklus II), dimana
bentuk tes Multiple choise. e. Membuat lembar jawaban untuk
pelaksanaan tindakan siklus I dengan siklus II merupakan rangkaian saling
evaluasi siklus. 2. Pelaksanaan
berkaitan. Pelaksanaan tindakan pada II merupakan
kelanjutan dari
pelaksanaan tindakan pada siklus I. Secara keterkaitan
antara
setiap
komponen dengan komponen lainnya dan antara siklus I dan siklus II dalam penelitian ini ditunjukkan dalam bentuk skema penelitian tindakan kelas: BIOLOGI SEL
peserta
observasi
mengajar di kelas ketika diberikan
Subyek dalam penelitian ini adalah
sistematis
lembar
melihat bagaimana kondisi belajar
Subjek Penelitian
siklus
materi
sistem reproduksi manusia.
Research) yang pelaksanaannya terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan,
dengan
Melaksanakan RPP yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Kegiatan belajar
mengajar
pada
siklus
I
dilaksanakan selama 6 jam pelajaran yaitu tiga kali pertemuan, satu jam pelajaran berlangsung selama 45 menit. Secara Page 62
Jurnal Biology Science & Education 2013
hajrawati
umum tindakan yang akan dilaksanakan
maka
dalam tahap ini adalah.
untuk menjawabnya.
a. Guru mengawali pelajaran dengan
g. Setiap
lain
kelompok
bertugas
bertanding
menjelaskan tujuan pembelajaran
(Tournament), untuk mendapatkan
yang akan dicapai dan menggali
skor yang tinggi.
pengetahuan awal peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan
yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. b. Menjelaskan
3. Pengamatan Pada tahap
materi
sistem
yang
dilakukan adalah observasi dan evaluasi.
selama
proses
pembelajaran,
menggunakan model pembelajaran
c. Guru membagi peserta didik dalam
kooperatif
kelompok kecil beranggotakan 5-6
tournament
orang.
Kemudian
observasi.
nomor
anggota
memberikan pada
masing-
masing kelompok.
Siswa, pada setiap kelompok.
Teams
games
melalui
lembar
data
melalaui
b. Mengumpulkan
c. Melakukan evaluasi terhadap data yang ada.
e. Peserta didik di minta untuk menyatukan pendapatnya dalam (Teams),
tipe
evaluasi hasil belajar pada siklus I.
Guru membagikan Lembar Kerja
kelompok
pengamatan,
a. Mengamati aktivitas peserta didik
reproduksi.
d.
kelompok
untuk
4. Analisis dan Refleksi Hasil yang dicapai pada tahap observasi
dan
evaluasi
dikumpul
menjawab pertanyaan-pertanyaan
kemudian dilakukan analisis dan refleksi.
tersebut.
Refleksi
f. Peserta didik di minta untuk
dimaksudkan
untuk
melihat
kelemahan yang terjadi selama proses
memainkan permainan (Games),
pembelajaran
untuk menjawab soal-soal yang
model pembelajaran kooperatif tipe Teams
diberikan oleh guru. Apabila ada
games tournament. Jika dalam siklus I
kelompok yang tidak
masi ditemukan hal-hala berikut. Maka
mengerti
dengan tugas yang di berikan,
BIOLOGI SEL
dengan
menggunakan
akan dilanjutkan ke siklus ke II.
Page 63
Jurnal Biology Science & Education 2013
hajrawati
Siklus II
menjadikannya
1. Perencanaan
halangan
dalam
kerjasama.
Karena
hasil
pemikiran
Adapun kegiatan yang dilakukan
sebagai
dalam tahap perencanaan ini adalah
beberapa kepala akan lebih
sebagai berikut:
baik daripada hasil pemikiran
a. Menelaah kurikulum (standar isi)
satu kepala saja.
kelas XI IPA mata pelajaran
2) Memberikan
biologi yang berkaitan dengan
kembali
materi sistem reproduksi manusia.
pembelajaran kooperatif tipe
b. Membuat Rencana Pelaksanaan
Teams
penjelasan
mengenai
Games
model
Tournament.
Pembelajaran, dimana dalam RPP
Penerapan
tersebut
antara lain bertujuan agar peran
dimasukkan
tindakan-
pembelajaran
ini
tindakan untuk mengatasi kendala
peserta didik dalam
yang muncul pada siklus I agar
kelompoknya
pembelajaan
berlangsung
dengan kata lain peserta didik
baik. Adapun upaya yag dilakukan
mempunyai bagian yang sama
adalah sebagai berikut:
dalam
dapat
1) Memberikan dengan
pengarahan
penekanan
pada
dapat
kelompok.
setiap merata,
Sehingga
tidak ada yang merasa paling banyak
perannya
atau
merasa
tidak
kerjasama kelompok. Dengan
sebaliknya
tujuan, peserta didik dapat
mempunyai peran sama sekali.
memahami
manfaat
dari
c. Membuat
lembar
kerjasama dalam kelompok.
aktivitas
Peserta didik juga diajarkan
melihat bagaimana kondisi belajar
untuk
mengajar di kelas ketika diberikan
kerjasama
dengan
peserta didik lainnya dalam kelompok,
yang
berusaha kekurangan
dan
masing-masing BIOLOGI SEL
peserta
observasi didik
untuk
tindakan.
berarti
d. Evaluasi untuk mengukur hasil
menerima
belajar biologi peserta didik dalam
kelebihan
bentuk tes multiple choice.
dan
tidak Page 64
Jurnal Biology Science & Education 2013
e. Membuat lembar jawaban untuk evaluasi siklus.
hajrawati
TGT, salah satunya adalah agar peran setiap anggota kelompok
2. Pelaksanaan
sama, tidak ada lagi yang merasa
Melaksanakan
Rancangan
paling berperan dalam kelompok
Pelaksanaan Pembelajaran yang telah
ataupun merasa tidak berperan
dibuat. Kegiatan pembelajaran dilakukan
sama sekali.
dengan model pembelajaran kooperatif
d. Menjelaskan
materi
tipe Teams Games Tournement. Kegiatan
reproduksi
belajar
II
merupakan kelanjutan dari siklus I.
dilaksanakan selama 4 jam pelajaran yaitu
e. Guru membagi peserta didik dalam
dua kali pertemuan, satu jam pelajaran
kelompok kecil beranggotakan 5-6
berlangsung selama 45 menit. Secara
orang.
umum tindakan yang akan dilaksanakan
nomor anggota pada peserta didik
dalam tahap ini adalah.
masing-masing kelompok mulai
mengajar
pada
siklus
a. Guru mengawali pelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Memberikan
manusia,
sistem
Kemudian
yang
memberikan
dari nomor 1 sampai dengan 5. f. Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada setiap kelompok
akan
g. Peserta didik di minta untuk
manfaat kerjasama kelompok, agar
belajar dalam kelompok (Teams)
setiap anggota kelompok berusaha
untuk menjawab soal-soal yang
untuk menerima kekurangan dan
diberikan oleh guru.
kelebihan
pengarahan
temannya,
sehingga
h. Peserta
didik
diminta
untuk
kerjasama yang baik akan tercapai.
memainkan permainan (Games),
Misalnya,
memberikan
untuk menjawab soal-soal yang
kelompok
diberikan oleh guru. Apabila ada
yang kerjasamanya baik dengan
kelompok yang tidak mengerti
kelompok
dengan tugas yang di berikan,
dengan
perbandingan
antara
yang
kerjasamanya
kurang baik.
maka
c. Menjelaskan kembali tujuan dari model BIOLOGI SEL
pembelajaran
kelompok
lain
bertugas
untuk menjawabnya.
kooperatif Page 65
Jurnal Biology Science & Education 2013
i. Setiap
kelompok
bertanding
Tournament (TGT) melalui lembar
(Tournament) untuk mendapatkan skor yang tinggi.
observasi. b. Mengumpulkan
j. Guru memberikan penghargaan (Rekognasi),
kepada
melalaui
II. c. Melakukan evaluasi terhadap data
3. Pengamatan
yang ada.
Pada tahap pengamatan, yang
Teknik Analisa Data.
dilakukan adalah observasi dan evaluasi, Kegiatan tersebut meliputi:
proses
Data diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan analisis statistik deskriptif.
a. Mengamati aktivitas peserta didik selama
data
evaluasi hasil belajar pada siklus
kelompok
yang mempunyai skor tertinggi.
hajrawati
Untuk mengetahui berapa persen hasil
pembelajaran
belajar dan peningkatan atau tidak pada
menggunakan model pembelajaran
siklus 1 dan 2. dengan memakai Pedoman
kooperatif
Acuan Patokan (PAP)
tipe
Teams
Games
HASIL PENELITIAN 1. Hasil Tes Siklus I Tabel. 1 Hasil tes akhir siklus I yang di sesuaikan dengan (PAP) Interval Frekuensi Presentase Keterangan 80-100 10 43,47% Baik sekali 66-79 5 21,73% Baik 56-65 6 26,09% Cukup 40-55 2 8,69% Kurang 0-39 0 0% Gagal Jumlah 23 100% Jumlah
Nilai Rata-rata
78, 26%
Tabel di atas menunjukan bahwa
dalam tes siklus I. sehingga nilai rata-rata
10 orang peserta didik atau 43,47%
yang di capai oleh peserta didik sebesar
memperoleh nilai baik sekali, 5 orang
(78, 26%) dengan ketuntasan klasikal 75%
peserta didik atau 21,73% memperoleh
karena
nilai baik, 6 orang peserta didik atau
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
26,09% memperoleh nilai cukup, dan 2
(KKM) sebesar 65 baru 18 orang peserta
oarng
8,69%
didik. Maka hasil tes di atas menunjukan
memperoleh nilai kurang, serta tidak ada
bahwa 2 orang peserta didik lainnya
peserta didik yang di nyatakan gagal
belum
peserta
BIOLOGI SEL
didik
atau
dari
23
mencapai
peserta
Kriteria
didik
yang
Ketuntasan Page 66
Jurnal Biology Science & Education 2013
Minimal
(KKM).
Sehingga
peneliti
hajrawati
memperbaiki kekurangan pada siklus II.
2. Hasil Tes Siklus II Tabel. 2 Hasil tes akhir siklus II yang di sesuaikan dengan (PAP) Interval Frekuensi Presentasi Keterangan Nilai rata-rata 80-100 14 60,87% Baik sekali 66-79 6 26,09% Baik 56-65 3 13,04% Cukup 40-55 0 0% Kurang 0-39 0 0% Gagal Jumlah 23 100% Jumlah 100 Tabel di atas menunjukan 14 orang PEMBAHASAN peserta didik atau 60,87% memperoleh
Berdasarkan hasil tes siklus I
nilai baik sekali, 6 orang peserta didik
menunjukan bahwa 10 orang peserta didik
atau 26,09% memperoleh nilai baik, 3
atau 43,47% memperoleh nilai baik sekali,
orang
5 orang peserta didik 21,73% memperoleh
peserta
didik
atau
13,04%
memperoleh nilai cukup. Dan tidak ada
nilai
peserta didik yang dinyatakan gagal dalam
memperoleh nilai cukup dan 2 orang
mengikuti
dengan
peserta didik atau 8,69% memperoleh
pembelajaran
nilai kurang dan tidak ada peserta didik
menggunakan
pembelajaran model
baik,
6
orang
yang
reproduksi manusia. Dari hasil rata-rata
menunjukan bahwa sebagian peserta didik
yang di capai peserta didik sebesar 100%
belum
dapat dilihat bahwa seluruh peserta didik
Minimal (KKM). Bertolak dari refleksi
atau 23 peserta didik mencapai Kriteria
siklus I, maka pada pelaksanaan tindakan
Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah
pada siklus II peneliti lebih memperbaiki
di tentukan. Dengan ketuntasan klasikal
cara penyampaian materi-materi yang
100%. Hal ini menunjukan bahwa seluruh
belum di pahami oleh peserta didik
peserta didik telah mencapai Kriteria
kemudian peneliti melakukan tes akhir
Ketuntasan Minimal (KKM). Olehnya itu
siklus II.
berikutnya.
mencapai
gagal.
26,09%
kooperatif tipe TGT pada materi sistem
peneliti tidak melanjutkan ke siklus
dinyatakan
atau
Kriteria
Hal
ini
Ketuntasan
Berdasarkan tes akhir siklus II menunjukan 14 orang peserta didik atau 60,87% memperoleh nilai baik sekali, 6
BIOLOGI SEL
Page 67
Jurnal Biology Science & Education 2013
orang
peserta
didik
atau
26,09%
hajrawati
terdapat peningkatan hasil belajar
memperoleh nilai baik, 3 orang peserta
dengan
didik atau 13,04% memperoleh nilai
pembelajaran kooperatif tipe TGT
cukup dan tidak ada peserta didik yang di
(teams games tournament) pada materi
nyatakan gagal. Dengan demikian dapat
sistem reproduksi manusia di SMA
dilihat bahwa ada peningkatan hasil
Batara Gowa.
belajar peserta didik dari tes akhir siklus I dan II yaitu 21, 74%.
menggunakan
model
2. Berdasarkan hasil tes akhir Siklus I dan II, terdapat peningkatan hasil
Sedangkan kelebihan dari TGT
belajar peserta didik yaitu 21,74%.
adalah meningkatkan harga diri sosial pada
peserta
didik,
meningkatkan
perasaan atau presepsi bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja dan keterlibatan peserta didik lebih tinggi dalam belajar bersama (Djamarah, 2006). Dari hasil penjelasan di atas secara umum
dapat
di
katakan
bahwa
pembelejaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di pandang sisi presentase
siklus
demi
siklus
yang
terdapat dalam hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi sistem reproduksi manusia di SMA Batara Gowa.
SARAN 1. Mengingat
model
kooperatif
pembelajaran
tipe
TGT
dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sistem reproduksi manusia, maka perlu di coba dengan menggunakan
model
pembelajaran
serupa yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 2. Mengingat
dalam
penelitian
baru
berjalan dalam 2 siklus, maka guru lain
yang
ingin
menggunakan
penelitian yang sama agar di lanjutkan guna mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. 3. Penulis
sangat
mengharapkan
KESIMPULAN
masukan yang bersifat membangun
1. Berdasarkan hasil analisis data yang
demi penyempurnaan karya ilmiah ini
diperoleh
setelah
melaksanakan
dan dapat di gunakan sebagai referensi
penelitian dapat di simpulkan bahwa BIOLOGI SEL
Page 68
Jurnal Biology Science & Education 2013
dan hasil penelitian ini bisa di lanjutkan oleh peneliti yang lain. DAFTRA PUSTAKA Budiningsi H. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Balai Pustaka. Jakarta. Djamara, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta. Jakarta. Minarni. 2009. Upaya Peningkatan Hasil Belajar PKn Model Pembelajaran Problem Based Learning siswa kelas X MAN I Model kota Bengkulu. MAN I Model Bengkulu. Bengkulu. Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional. PT Remaja Rosada Karya. Bandung. Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. PT Pustaka Insan Madani. Jogjakarta. Pupuh dan M. Sobry, 2009. Strategi Belajar Mengajar. PT Rafika Aditama. Bandung. Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Dian Rakyat. Jakarta. Silberman dalam Silkia Puspita Kencana. 2010. Strategi Pembelajaran Inquiring Minds Want To Know (Menggali Pikiran Yang Ingin Tahu) Dan True Or False (Benar Atau Salah) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hayati Pada Siswa Kelas X1 Man 1 Surakarta. Skripsi. Universitas BIOLOGI SEL
hajrawati
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Sudjana, Nana. 1996. Kurikulum di Sekolah. Sinar Baru Algesindo. Bandung. Suryosubroto, D. 1990. Dasar-dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Usman, Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya. Bandung
Page 69