ABSTRAK Vincent (02220070043) STUDI PENERAPAN PRINSIP REGIONALISME DALAM KARYA ARSITEKTUR POPO DANES DI BALI (xii + 71 halaman; 49 gambar; 6 tabel) Bali merupakan daerah pariwisata yang dikenal di mancanegara sebagai daerah yang unik yang memiliki unsur budaya yang kuat. Namun, pada kenyataannya budaya Bali sekarang ini telah dipengaruhi oleh budaya luar yang secara tidak langsung dibawa oleh para wisatawan mancanegara. Salah satunya dapat dilihat dari perubahan bentuk arsitekturnya yang dianggap dapat menciptakan keseimbangan dan hubungan harmonisasi antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alamnya. Dewasa ini, arsitektur yang muncul mempunyai bentuk atau gaya arsitektur minimalis yang hampir sama di semua daerah di Indonesia, yaitu arsitektur dengan bentuk dan penampilan yang efisien, tanpa atau minim ornamen, serta lebih mementingkan fungsi. Hal inilah yang kemudian menggeser bentuk atau gaya arsitektur tradisional. Arsitektur ini dikenal sebagai arsitektur modern. Beberapa arsitek kemudian berusaha untuk mengangkat kembali arsitektur tradisional. Salah satunya adalah regionalisme yang merupakan penggabungan arsitektur modern dan tradisional. Isu tersebutlah yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini dengan karya Popo Danes yang dipilih untuk dijadikan objek studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, wawancara, dan survei langsung ke lokasi. Studi literatur dan wawancara yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh pemahaman regionalisme secara umum dan pandangan Popo Danes terhadap hal tersebut. Sedangkan, survei yang dilakukan bertujuan untuk mengamati perubahan yang terjadi secara langsung. Dari hasil analisa studi kasus yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa tidak semua prinsip regionalisme yang ada diterapkan oleh Popo Danes dalam karya-karya arsitekturnya. Hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian dengan tuntutan kebutuhan zaman sekarang. Dalam hal ini, perlakuan inilah yang dapat dilihat dalam karya-karya Popo Danes di Bali. Referensi Kata Kunci
: 12 (1981-2011) : regionalisme, arsitektur Bali, Popo Danes
vi
ABSTRACT Vincent (02220070043) THE STUDY OF REGIONALISM PRINCIPLES IN POPO DANES ARCHITECTURE IN BALI (xii + 71 pages; 49 pictures; 6 tables) Bali is an internationally well-known tourism place. It is a unique place that has strong in their cultural element. Today’s Balinese culture has been influence by foreign culture that is carried by the foreign tourist. Thus, changes in their architectural form that used to be considered creating balance and harmony between human and God, with fellow human and with nature. Nowadays, minimalist architecture styles that have emerged in Indonesia share similar shape and style, mostly with minimum or no ornaments at all and emphasize on functions. These factors replaced traditional architecture with the so-called modern architecture. This architecture styles is known as modern architecture. Therefore, in an attempt to raise traditional architecture again, some architects have created regionalism concept, which is a concept that merged both modern and traditional architecture. This is why the study is conducted. The works of Popo Danes are chosen as case studies. The data are collected through literature studies, interviews, and survey directly to the site. The aim of literature studies and interview are conducted to gain an understanding of the regionalism in general and the view from Popo Danes against it. Meanwhile, the survey aimed to observe the changes that occur directly. From the case studies, it is found that not all the regionalism principle was applied in the works of Popo Danes. This is because of the attempt to adjust the demand of today’s needs. In this case, that’s kind of treatment which can be seen in works of Popo Danes in Bali. Reference Keywords
: 12 (1981-2011) : regionalism, Balinese architecture, Popo Danes
vii
KATA PENGANTAR
Bali merupakan salah satu daerah wisata yang sangat dikenal di mancanegara. Sepengetahuan saya, persentase kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pun terus meningkat. Hal yang menjadi daya tarik Bali untuk dikunjungi para wisatawan mancanegara itu karena daerahnya yang memiliki unsur budaya yang kuat. Unsur budaya yang kuat ini dapat dilihat dari masyarakat dan arsitekturnya. Hal ini pun saya rasakan ketika melakukan wisata ke Bali yang masyarakatnya kuat dengan adat istiadatnya dan arsitekturnya yang penuh ukiran dan beratap alang-alangnya. Akan tetapi, ketika saya melakukan wisata ke Bali untuk kedua kalinya, saya melihat bahwa arsitektur yang ada telah banyak yang berubah menjadi arsitektur bergaya luar Bali, terutama pada bangunan rumah tinggal. Hal ini memang disayangkan karena suatu ciri khas dari Bali yang menjadi identitasnya itu sudah mulai menghilang. Perubahan yang terjadi inilah yang mendorong saya mengambil keputusan untuk memilih arsitektur Bali sebagai topik skripsi saya. Setelah memulai pembuatan skripsi ini, saya mendapati bahwa dalam membahas arsitektur Bali bukanlah sesuatu yang mudah. Saya tidak bisa hanya mengandalkan segala sesuatu yang saya lihat dan juga pengetahuan arsitektur yang saya dapat. Hal ini karena arsitektur Bali memiliki hubungan dengan norma adat, budaya, agama, dan alam sekitarnya yang tidak dapat dihiraukan begitu saja. Oleh karena itu, budaya disini memiliki pengaruh dalam terciptanya arsitektur Bali. Namun, budaya merupakan sesuatu yang bersifat dinamis dan terus mengalami perubahan apalagi Bali sebagai suatu daerah wisata yang dikenal mancanegara tentunya sudah banyak bertemu dan berinteraksi dengan budaya luar. Selain itu, tuntutan akan kebutuhan modern juga menjadi perhatian dalam terjadinya proses penyesuaiannya. Saya menyadari bahwa perubahan dan penyesuaian yang terjadi terhadap suatu budaya itu memang tidak bisa dihindarkan. Namun, sejauh mana suatu budaya mengalami perubahan dan penyesuaian terhadap budaya luar itu yang perlu diperhatikan agar tetap dapat memperlihatkan identitas wilayahnya. viii
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih terutama kepada Ibu Yenny Gunawan selaku dosen pembimbing utama tugas akhir yang memberikan arahan dan bimbingan terhadap isi dari penelitian ini dan Pak David Hutama selaku dosen pembimbing pra tugas akhir yang telah memberikan banyak masukan terhadap tata cara penulisan yang baik dalam penelitian ini. Selain itu, saya juga berterima kasih kepada pihak BTDC atas informasi seputar Bali yang diberikan, dan Widyastuti, arsitek di kantor Popo Danes yang selalu bersedia membantu dan memberikan informasi yang diperlukan. Selain itu, juga kepada semua pihak yang telah membantu penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Akhir kata, saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Saya menyadari penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca akan sangat bermanfaat bagi saya dalam tulisan saya selanjutnya.
Karawaci, Februari 2012 Vincent
ix
DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR ABSTRAK ........................................................................................................ vi ABSTRACT ....................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii DAFTAR ISI .....................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii DAFTAR TABEL............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................
4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................
5
1.5 Metode Penelitian .........................................................................
5
1.6 Asumsi ..........................................................................................
6
1.7 Sistematika Penulisan ...................................................................
7
BAB II REGIONALISME DAN ARSITEKTUR BALI 2.1 Pemahaman Regionalisme dalam Arsitektur ................................
9
2.2 Pandangan Popo Danes terhadap Perubahan dalam Arsitektur Bali 12 2.2.1 Latar Belakang Pandangan Popo Danes terhadap Arsitektur Bali ................................................................... 13 2.2.2
Pandangan Popo Danes Mengenai Regionalisme dalam Arsitektur Bali ................................................................... 15
2.3 Unsur-Unsur Lokal yang menjadi Pandangan Popo Danes dalam Penerapannya ke dalam Karya Arsitekturnya di Bali ................... 17 x
2.3.1 Spatial and Spiritual Orientation ...................................... 18 2.3.1.1 Konsep Tri Hita Karana ....................................... 19 2.3.1.2 Konsep Catuspatha ............................................... 22 2.3.1.3 Konsep Sangamandala ......................................... 25 2.3.2 Teknologi dan Material ..................................................... 31 2.3.3 Kesimpulan ....................................................................... 34 BAB III ANALISA PENERAPAN PRINSIP REGIONALISME DALAM ARSITEKTUR KARYA POPO DANES DI BALI 3.1 Analisa Desain Bangunan Berdasarkan Penerapan Kembali Unsur-Unsur Lokal ....................................................................... 41 3.1.1 Konsep Catuspatha ........................................................... 41 3.1.1.1 Rumah Renon ........................................................ 41 3.1.1.2 Rumah Tanjung Bungkak ..................................... 42 3.1.1.3 Villa Bayad ........................................................... 43 3.1.2 Konsep Sangamandala ..................................................... 43 3.1.2.1 Rumah Renon ........................................................ 43 3.1.2.2 Rumah Tanjung Bungkak ..................................... 48 3.1.2.3 Villa Bayad ........................................................... 53 3.2 Analisa Desain Bangunan Berdasarkan Penggunaan Material ..... 54 3.2.1
Rumah Renon.................................................................... 54
3.2.2
Rumah Tanjung Bungkak ................................................. 56
3.2.3
Villa Bayad ....................................................................... 57
3.3 Analisa Desain Bangunan Berdasarkan Penggunaan Teknologi .. 59 3.3.1
Rumah Renon.................................................................... 59
3.3.2
Rumah Tanjung Bungkak ................................................. 60
3.3.3
Villa Bayad ....................................................................... 61
3.4 Kesimpulan dari Hasil Perbandingan Penerapan Kembali Prinsip Regionalisme dalam Karya Popo Danes ....................................... 61 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan .................................................................................. 65 4.2 Saran ............................................................................................ 69 xi
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 70 LAMPIRAN ..................................................................................................... A-1
xii
DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 2.16 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11
Penerapan Konstruksi Kuno dengan Bata Lumpur dan Bata Padat .............................................................................................. Rumah di Ligornetto dengan Dinding Motif Bergaris .................. Diagram Pandangan Regionalisme Secara Umum ........................ Zona Parahyangan pada Lantai Teratas Bangunan ...................... Penerapan dan Orientasi Bangunan terhadap Natah pada Arsitektur Tradisional Bali ............................................................ Perubahan Orientasi Bangunan terhadap Natah pada Arsitektur Tradisional Bali ............................................................................. Konsep Arah Orientasi Ruang dan Konsep Sangamandala .......... Skema Zoning Rumah Tinggal Tradisional Bali ........................... Penamaan Zoning Rumah Tinggal Tradisional Bali ..................... Penjabaran Konsep Zoning Sangamandala dalam Rumah Tinggal ........................................................................................... Letak Jenis Bangunan dalam Area Rumah Tinggal Berdasarkan Konsep Sangamandala ............................................. Pola Sirkulasi Masuk dan Religius pada Rumah Tradisional Bali ................................................................................................ Tampilan Arsitektur Tradisional Bali dengan Sistem Konstruksi dan Material Lokal ...................................................... Tampilan Arsitektur Bali dengan Sistem Konstruksi dan Material Modern ............................................................................ Bambu sebagai Struktur Atap dan Penutup Atap dengan Alang-Alang .................................................................................. Diagram Pandangan Popo Danes Terhadap Regionalisme ........... Tampak Depan Rumah Renon....................................................... Tampak Depan (Barat) Rumah Tanjung Bungkak ........................ Renovasi yang Menghasilkan Ruang Makan Keluarga Besar....... Keadaan Rumah Tanjung Bungkak sebagai Rumah Kumpul Keluarga ........................................................................................ Tampak Villa Bayad yang Harmonis dengan Alam Sekitarnya ... Gazebo dan Koridor sebagai Penghubung Antar Bangunan ......... Kesamaan dalam Penerapan Konsep Catuspatha pada Rumah Renon ............................................................................................. Kesamaan dalam Penerapan Konsep Catuspatha pada Rumah Tanjung Bungkak .......................................................................... Orientasi dari Ruang dan Bangunan ke Arah Pemandangan Alam Sekitar .................................................................................. Zoning Ruang Dalam Lantai 1 Rumah Renon Berdasarkan Konsep Sangamandala .................................................................. Fungsi Ruang Baru pada Lantai 1 Rumah Renon dalam Penyesuaiannya dengan Kebutuhan Sekarang ..............................
11 11 12 14 24 24 26 28 29 29 30 30 31 32 32 35 36 37 38 38 39 40 41 42 42 43 44
xiii
Gambar 3.12 Zoning Ruang Dalam Lantai 2 Rumah Renon Berdasarkan Konsep Sangamandala .................................................................. Gambar 3.13 Penamaan Zona Ruang Dalam Lantai 1 Rumah Renon Berdasarkan Konsep Sangamandala ............................................. Gambar 3.14 Suasana Ruang Dalam Rumah Renon ........................................... Gambar 3.15 Pola Sirkulasi Antar Ruang Dalam Rumah Renon........................ Gambar 3.16 Zoning Ruang Dalam Lantai 1 Rumah Tanjung Bungkak Berdasarkan Konsep Sangamandala ............................................. Gambar 3.17 Fungsi Ruang Baru pada Lantai 1 Rumah Tanjung Bungkak dalam Penyesuaiannya dengan Kebutuhan Sekarang.................... Gambar 3.18 Penamaan Zona Ruang Dalam Lantai 1 Rumah Tanjung Bungkak Berdasarkan Konsep Sangamandala ............................ Gambar 3.19 Fungsi Ruang Baru pada Lantai 1 dalam Penyesuaiannya dengan Kebutuhan Sekarang ........................................................ Gambar 3.20 Zoning Ruang Dalam Lantai 2 Berdasarkan Konsep Sangamandala ............................................................................... Gambar 3.21 Sirkulasi Masuk ke Bangunan pada Lantai 1 Rumah Tanjung Bungkak ......................................................................................... Gambar 3.22 Pola Sirkulasi dari Pintu Masuk ke Seluruh Bangunan dalam Villa Bayad .................................................................................... Gambar 3.23 Perubahan Tampilan Fisik Rumah Renon yang Dipengaruhi oleh Penggunaan Material Bangunannya ...................................... Gambar 3.24 Penggunaan Material dan Teknologi Modern pada Rumah Renon ............................................................................................. Gambar 3.25 Tampilan Fisik Bangunan yang Modern dengan Penggunaan Material Bangunannya................................................................... Gambar 3.26 Lubang-Lubang Angin Kecil diatas Pintu Kayu Krapyak............. Gambar 3.27 Ornamen Khas Bali pada Puncak dan Jurai Atap Rumah Tanjung Bungkak .......................................................................... Gambar 3.28 Penggunaan Material Lokal pada Villa Bayad .............................. Gambar 3.29 Klasifikasi Bangunan Dilihat dari Penggunaan Material Lokalnya ........................................................................................ Gambar 3.30 Penggunaan Sistem Konstruksi Modern dan Material Modern pada Rumah Renon........................................................................ Gambar 3.31 Struktur Balok Beton dan Rangka Aluminium untuk Atap Natah ............................................................................................. Gambar 3.32 Penggunaan Sistem Konstruksi dan Material Modern pada Rumah Tanjung Bungkak .............................................................. Gambar 3.33 Penerapan Sistem Konstruksi Lokal dan Konvensional yang Diterapkan pada Villa Bayad.........................................................
45 45 47 48 49 49 50 51 52 52 53 54 55 56 56 57 58 58 59 60 60 61
xiv
DAFTAR TABEL halaman Tabel 1.1 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3
Jumlah Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk ................... Tri Hita Karana dalam Susunan Kosmos .......................................... Zona Ruang dalam Konsep Sangamandala ....................................... Klasifikasi Zona dan Peletakkan Jenis Bangunan dalam Konsep Sangamandala .................................................................................... Tabel 3.1 Kesimpulan Analisa Penerapan Prinsip Regionalisme pada Rumah Renon, Rumah Tanjung Bungkak, dan Villa Bayad.............. Tabel 4.1 Kesimpulan Hasil Analisa Secara Umum Terhadap Penerapan Prinsip Regionalisme pada Rumah Renon, Rumah Tanjung Bungkak, dan Villa Bayad .................................................................
2 20 26 27 63 66
xv
DAFTAR LAMPIRAN halaman Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4
Biodata Popo Danes ................................................................. A-1 Hasil Wawancara dengan Popo Danes ..................................... B-1 Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 5 Tahun 2005 Tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung ............................... C-1 Penjelasan atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005 ............................................................................... C-10
xvi