STAS IUN TELEVIS I TVM D I MANADO (REGIONALISM E DAL AM ARSIT EKT UR) Lifiana Pasuhuk1 2 Ping kan Pegg y Egam 3 R. Prijadi
ABS TRA K Dalam perkembangan arsit ektur modern muncullah sebuah paham baru yang di perkiran berkembang sekit ar tahun 1960, yait u Regionalisme yang merupakan sebuah perhatian besar terhadap ciri kedaerahan. Menurut Suha Ozkan sendiri ci rri utama regionalisme adalah menyatunya arsit ektur tradisi onal dan arsit ektur modern. Menurut William C urti s sendiri di harapkan dapat menghasil kan bangunan yang bersi fat abadi, mel ebur atau menyatukan ant ara yang l ama dan yang baru, ant ara regi onal dan uni versal. Pendekat an i ni adal ah salah sat u kritik t erhadap Arsit ektur Modern yang memandang arsitekt ur pada dasarnya bersif at universal. Regi onalisme Dal am Arsitektur pada Stasiun TV Sw asta TVM di Manado merupakan sal ah satu wuj ud nyat a dari pel eburan antara arsitekt ur modern dan arsitekt ur t radisi onal. Selain itu, dengan penerapan t ema tersebut t entunya dapat menambah nilai est eti ka dari desain bangunan. Tujuan dari penerapan Regionalisme Dalam Arsit ektur yait u untuk menunj ang t ujuan dari objek rancang. Sebagai st asi un tv t ent u saj a unsur modern sangat berkaitan erat tetapi sebagai representati ve daerah khususnya Manado unsur tradiosional juga ti dak kal ah pentingnya. Sehi ngga dengan upaya i ni diharapkan agar unsur-unsur daerah dapat di kenal kembali ol eh pemi rsanya juga diharapkan bisa dikenal oleh seluruh pemirsa Indonesi a. Dengan dihadirkannya desai n St asiun T el evisi Swasta T VM i ni di harapkan dapat menunj ang kegi atan pert elevisi an kota Manado yang ada ataupun dapat menjadi salah satu wadah bagi para pemuda dan pemudi Manado mengarahkan kekreatifit asan mereka. Sel ain dari penerapan Regi onalisme Dalam Arsitekt ur sebagai tema perancangan dari Stasiun T elevisi Swasta TVM di Manado, tentunya desain stasi un t el evisis secara kesel uruhan harus sesuai dengan standar kenyamanan karena bangunan tersebut berhubungan l angsung dengan indi vi du-individu pengguna. Kata kun ci : Regionali sme Dal am Arsit ektur, Stasiun Televisi S wast a TVM I.
PENDAHUL UAN Kemajuan dalam medi a el ektronik seakan t idak pernah berhenti dan akan t erus berkembang hi ngga akhir zaman karena dengan semaki n majunya zaman, medi a el ekt roni k merupakan suatu kebutuhan primer masyarakat. Seiri ng dengan kompl eksnya kebut uhan yang ada pada diri manusi a sebagai makhl uk sosi al, t erut ama pada era global isasi sekarang ini. Manusi a dituntut untuk tidak hanya memerl ukan kebutuhan pokoknya semat a tapi ditunt ut pul a untuk memenuhi kebutuhan penunjang lainnya unt uk mel engkapi hidup manusi a itu sendi ri. Kebutuhan penunjang it u l ebih dikenal dengan informasi sebagai kebutuhan yang dirasakan penting dan berkembang dengan pesat pada masa sekarang ini. Informasi dan hiburan merupakan kebut uhan yang penting dal am era modern seperti masa kini. Di sampi ng itu juga merupakan kebutuhan semua gol ongan yang ada dal am masyarakat. Perkembangan medi a informasi saat i ni sangat pesat dit engah krisis yang t engah terj adi pada bangsa Indonesi a. P ertumbuhan medi a masa berupa media tulis dan medi a el ekt roni k berlangsung dengan cepat. TVM merupakan st asiun tel evisi swast a yang ada di Sul awesi Utara, khususnya di Manado. S ebagai st asiun t el evisi yang masih muda usi anya st asiun t el evisi ini memerlukan penambahan dal am berbagai bi dang agar dapat bersaing dengan televisi swast a nasi onal. Unt uk itu di perlukan sarana dan prasarana yang memadai yang dapat menunj ang kinerj anya dalam menghasilkan produk yang maksimal. S aat ini st asi un televi si T VM belum memili ki wadah yang represent ative unt uk sebuah stai sun t el evisi. Sebagai staisun t elevisi swast a lokal yang ingin berkembang terus st asi un t el evisi T VM akan sel alu memperluas jangkauan seluas mungkin, termasuk wil ayah diluar Sulawesi Utara. Untuk menampung ati vit as t el evi si TVM di Manado di butuhkan wadah berupa bangunan dang fasilit asnya yang dapat mendukung kemaj uan st asi un t elevisi t ersebut.
1
Mah asiswa P S1 A rsitektur UNSRA T Staf Dosen Pengajar A rsitektur UNSRA T 1 Staf Dosen Pengajar A rsitektur UNSRA T 1
109
W adah yang akan dibangun harus cukup representative untuk akti vit as yang t erkait dengan televisi swast a l okal dal am jangka waktu yang panj ang. Sul awesi Utara adalah sebuah daerah di kawasan Indonesi a Timur dengan berbagai pot ensi. Kondisi daerah yang kondusif baik dari segi keamanan maupun bagi dunia invest asi dengan l et ak geografis yang berada di dearah perbatasan dengan negara tet angga Fili pina merupakan jaminan ut ama perkembangan i nvest asi dalam hal ini pertel evisi an. Ani mo masyarakat sendi ri t erhadap Tel evisi yang mengedepankan daerah Sul awesi Ut ara sangatl ah t inggi. Menj awab kerinduan masyarakat Manado akan kehadi ran sebuah stasiun Tel evi si swast a yang mengedepankan pot ensi daerah maka hadirl ah T elevi si Manado (TVM) yang merupakan sarana efektif dalam mempromosi kan pot ensi kekayaan Sul awesi Ut ara. Tel evisi M anado sendi ri adal ah bagi an dari Perkasa Group dan direncanakan bisa merupakan medi a efekti f dal am menyamapai kan informasi ke duni a l uar t ent ang keberadaan S ulawesi Ut ara.pada t ahap pert ama Tel evisi Manado, memiliki j angkauan siaran dalam radi us 85 kil omet er t api pada perkembangannya diharapkan Televisi Manado dapat dit erima si arannya sampai ke seluaruh daerah di Manado. II.
MET ODE PE RANCANGAN Metode perancangan di awali dengan pengumpulan dat a. Dat a yang dibut uhkan berupa dat a l okasi yang spesi fik dan yang berhubungan dengan obj ek, sert a data st udi kasus maupun st andart ukuran dal am perencanaan. P engambilan dat a it u sendiri dilakukan dengan cara survey atau observasi, dial og at au wawancara, referi nsi buku at au studi lit erature, sert a st udi kasusu obj ek pendekatan. Set el ah itu dil akukan analisa pengolahan data dimana dat a yang diperol eh pada tahap sebelumnya sehi ngga menghasilkan sebuah out put pemecahan masal ah. Tahap sel anjut nya yaitu pembuat an desain grafis dengan menggunakan si ntesa-sint esa yang didapat pada tahap sebel umnya. Sel anj utnya menghasi lkan suatu objek rancang baik dal am bentuk sketsa awal maupun t ampil an dua at au tiga di mensi. Tahap akhir dal am proses desai n ini yait u dengan menghadirkan desain yang ditampilkan dalam bentuk dua dan tiga di mensi disert ai dengan t ekni k prensent asi yang lebi h menampakan objek sesuai dengan keadaan nyat a. Maka, menghasil kan sebuah obj ek rancang yang sesuai. Secara umum dapat di gambarkan dengan sebagai beri kut :
Skema Pros es D es ain
110
III.
KAJIAN PE RANCANGAN 1. Definisi Ob jek Ran cangan stasiun TV sendiri menurut Mutakhir Morison dalam bukunya Jurnal isti k menyat akan bahwa: “ stasiun t el evisi adal ah t empat kerj a yang sangat kompl eks yang mei lbatkan banyak orang dengan berbagai jenis keahlian. Juru kamera, editor gambar, report er ahli grafi s, dan staf oprasional lai nnya yang harus sali ng berinteraksi dan berkomunikasi dalam upaya untuk menghasilkan si aran yang sebai k mungkin
2. Tinjauan Teori/ Deskripsi Objektif • Kedalaman Makna Ob jek Perancan gan Siaran t el evi si di Indonesia di mul ai pada tahun 1962 saat Tel evisi R epublik Indonesi a (T VR I) menayangkan l angsung upacara peringatan Hari Ul ang Tahun (HUT) ke-17 Kemerdekaan Indonesi a pada tanggal 17 Agustus 1962. Siaran l angsung itu masi h terhitung sebagai si aran percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai t anggal 24 Agustus 1962 pukul 14.30 WIB yang menyi arkan secara l angsung upacara pembukaan Asi an Games IV dari Stadion Ut ama Gelora Bung Karno. • Prospek dan Fisibili tas Ob jek - Prospek : S ej ak dit etapkannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tent ang P enyiaran, penyi aran tidak lagi menj adi monopoli Jakart a. P ara invest or dal am negeri yang menyadari manfaat medi a penyiaran televisi terut ama dari segi ekonomi menyebabkan munculnya stasiun tel evisi swast a lokal di beberapa daerah di Indonesia dan sal ah satunya adal ah Manado. Namun fungsi st asiun tel evisi lokal yang ideal adalah untuk memperkenal kan dan mel estarikan budaya – budaya lokal sert a nil ai – nilai keari fan lokal. - Fisibili tas : Bagai manapun juga, t el evi si t el ah menjadi sebuah fenomena dalam masyarakat dengan kemampuan tel evisi yang sangat menakjubkan unt uk menembus batas-batas yang sulit ditembus ol eh medi a massa l ainnya. Tel evisi mampu menjangkau daerah-daerah yang jauh secara geografi s, ia juga hadir di ruang-ruang publi k hi ngga ruang yang sangat pribadi. Televisi merupakan gabungan dari medi a dengar dan gambar hidup yang bisa bersi fat politi s, informati f, hi buran, pendi dikan, at au bahkan gabungan dari kesemua unsur t ersebut yang dal am hal ini bisa dilakukan ol eh t el evisi karena kemampuan istimewanya dalam mengkombinasikan ant ara gambar, suara, gerakan dan warna. • Program Dasar Fungsional - Pelaku Kegi atan a. Karyawan / P engelol a b. Pengisi Acara c. Penonton/Audience d. Pihak Sponsor 3. Kajian T ema Peran can gan • Asosi asi Logis T ema Dan Kasu s Di lihat dari perkembangannya stasiun T el evisi adalah salah satu elemen yang sangat penti ng unt uk kemaj uan bangsa. Ol eh sebab it u di perl ukanl ah modernisasi dalam perancangan sebuah st asi un T el evi si yang dapat menampung ide programprogram dari para kreat if-kreati f st asiun tv t ersebut. Yang t entunya ti dak mel upakan bahwa i ni adal ah perancangan stasi un Tel evisi lokal daerah yang harus menunj ukkan ciri khas kedaerahannya. Yang tentunya juga diharapkan dapat menj adi l andmark bagi wil ayah manado dan sekit arnya. Maka t ema Regi onalisme dal am Arsitektur ini pun digunakan dalam perancangan Stasi un Tel evisi Swasta TVM di Manado dengan harapan agar t ema tersebut dapat 111
•
•
•
mempresentasikan fungsi obj ek perancangan ini, juga dapat memberikan ciri khas kedaerahan yang sesuai dengan karakter obj ek. Aplikasi Regi onali sme Dalam Di sain - Dominasi Yaitu ada sat u yang menyesuaikan kesel uruhan komposisi. Dominasi dapat dicapai dengan menggunakan warna, mat eri al, maupun obyek-obyek pembentuk komposisi itu sendi ri. - Pengul an gan Pengulangan didal am komposi si dapat dil akukan dengan mengul ang bentuk, warna, tekst ur maupun proporsi. Didal am pengul angan dapat di lakukan dengan berbagai i rama at au repetisi agar tidak ti dak t erj adi kesenadaan (monot one). - Kesinambugan dalam kon posisi Kesindambungan atau komposisi adalah adanya gari s penghubung maya (i maginer) yang menguhubungkan perl et akan obyek – obyek pembent uk komposisi. Tinjauan Teori Kit a memang harus berhati-hati dalam merumuskan suatu identit as kolekti f. Jika sudah bersifat kol ekti f, pelabelan identit as suatu budaya bukanl ah suatu hal yang mudah. Disadari at au tidak, budaya yang hadi r saat i ni kadangkala merupakan superi mposisi dari lapisan-lapisan sej arah yang mengkri st al, seperti hal nya asi mil asi budaya B etawi, Cina dan Indi a yang muncul pada baju pengantin Bet awi. Apal agi i ndentit as murni suat u budaya di negara ketiga, menurut sej arahwan Jean Det hi er, kadang dengan mudah didi storsi, di komersial isasi, dan di-stereotipe-kan ol eh sej arah kolonialismenya. Studi Kasus Renzo Piano menafsirkan ul ang tekt onika bangunan tradisi onal di New Cal edoni a dal am menciptakan P usat Kebudayaan JeanMari e Tjibaou di Noumea
Pusat Kebudayaan Jean-Marie Tjibou di Nou mea (su mber: www.blogspot.com)/Mei-2015
4. An alisa Peran cangan • An alisa Lokasi dan Tapak Untuk memperol eh lokasi yang tepat untuk pengembangan obj ek rancangan perlu dilakukan studi penentuan lokasi dengan menetapkan krit eri a berdasarkan tuntut an fungsi dan karakteri stik obj ek rancangan, Krit eria t ersebut digunkan sebagai bahan pertimbangan penent uan l okasi dari alt ernati ve yang ada dan dilakukan mel alui syst em pembobot an untuk masi ng -masing krit eri a berdasarkan tingkat baik sampai kurang bai k. 112
(a) Peta Kota Manado (b) Pet a Site di Kecamatan Malal ayang (tateli) (c) Peta Site Kecamatan Tu minting
No
Kriteria
Alternative I
Alternative II
1
Arahan RT RW
Sesuai
Sesuai
2
Kondisi tapak
Terlalu berkontur
Tidak m em iliki kontur
65
80
(kont ur+ wat erfront)
(water front, sungai dan
85
pant ai )
Genius lo ci
90
3
4
5
Infrastrukt ur
75
75
jalan
+
+
listrik
+
+
Air ( ber sih/kotor)
+
+
Akses
80
75
Dari bandara
±12km
±8km
Dari p st. kota
±25menit
±30m enit
Akses internet
90
90
395
410
Total Bobot
Tabel Penentuan Site Berd asarkan Kriteri a
Kont rol B CR (Building Coverage Ratio) dan FAR (Fl oor Area Rat io) Di ket ahui : TLS = 26.000m² Sempadan = 3704 m2 TLS efekti f =Total Luas Site – Luas S empadan = 26.000 m2 - 3704 m2 = 22.216 M2 BCR yang digunakan 40%, agar pemanfaat an sit e bai k ruang dal am maupun ruang luar serta transi si diant aranya menjadi maksimal mengi ngat obj ek desain adalah stasiun Tel evisi yang memerlukan ruang luar unt uk keperluan syuting suat u acara. 113
IV.
KONS EP-KONSE P DAN HASIL PE RANCANGAN 1. Konsep Programati k • Kebutuhan Ruang Program kebut uhan ruang di kelompokkan berdasarkan kajian tipol ogi, t ema dan lokasi serta t apak. Beri kut pengelompokkannya: - Kebutuhan ruang (tip ologi ob jek) - Kebutuhan ruang (tema) - Kebutuhan ruang (l okasi dan tapak): RTH, taman, parki r, dan si rkul asi ant ar massa. Selai n itu, pendekat an juga dilakukan melalui st udi pel aku dan akti vit as. Tabel Rekapitulasi Luas an Lantai No.
Jenis Fasilitas
Luasa n 2
1.
Bagi an Administ rasi / Perkantoran
2.437 m
2.
Bagi an P roduksi & Oprasi onal
4.293 m
3.
Ruang B agi an penunj ang & Servi ce
1.937 m
Total
11.314 m
2
2
2
2. Bentu k d an Ruan g Bentuk dan ruang sekiranya mencerminkan ti pol ogi objek berdasarkan st udi komparasi, t ema perancangan maupun beberapa faktor seperti pengkajian akan kondisi t apak yang ada. Dengan t ema yang digunakan yaitu Regionali sme Dalam Arsit ekt ur maka, bentuk yang digunakan untuk mempermudah proses rancangan adal ah symbol – symbol kedaerahan dari kot a Manado. Symbol yan g diam bil
yaitu, seni pahat batu di Minahasa yang di nam akan W ARUGA. “Arti dari Waruga itu sen diri adalah berf un gsi sebagai kuburan yang ter buat dar i batu utuh. Di dalam Waruga terebut terdapat ornamen-ornam en yan g m ejadi ciri 1 khas setiap daerahnya. Itu lah yang di sebut seni pahat Minahasa” . Seni pahat yang digunakan dalam perancan g ini adalah War uga dari desa Kakas yang berartikan kek uatan, kearifan dan perkasa.
Strategi Pengambilan Bentuk Dari Si mbol-Simbol Min ahasa Yaitu Seni Pahat W aruga Untuk Mempermud ah Impl ementasi Tema Regionalis me D alam Arsitektur
114
3. Konsep Perletakan Massa Dan Ru ang Luar • Konsep Perletakan Massa Konsep zoni ng di dasarkan pada analisa ti pol ogi sebel umnya dimana masa bagunan ut ama dil etakan pada bagi an tengah site dengan ori entasi yang mel ebar. Ini dimaksudkan agar area masa ut ama menjadi bagi an sentral dari tapak serta unt uk memisahkan area umum dengan genius loci yang ada (pant ai).
Konsep Perl etakan Massa Bangunan
Penjel asan untuk perl et akan massa dal am site: a.
Zona merah w elcomi ng area meliputi site ent rance, area parkir, t aman sert a buildi ng ent rance b. Zona hitam merupakan massa bangunan utama (Stasiun T V) merupakan pusat dari kegiat an utama sit e c. Zona hijau merupakan area rekreasi pada sit e dengan memanfaatkan sal ah sat u genius loci yang ada yait u pant ai sebagai salah sat u faktor penari k untuk mel aksanakan kegiat an syuti ng yang memerlukan ruang luar atau out door. • Konsep Si rku lasi Tap ak MASSA UTAMA TAMAN
SITE ENTERANCE a.
Area yang dit unj ukan ol eh kot ak berwarna hij au merupakan akses sirkul asi menuj u fasilit as rekreasi. Dimana pengunj ung langsung di arahkan dari entrance l angsung menuju fasilit as rekreasi yang ada b. Area yang di tunjukan oleh kot ak berwarna hit am merupakan akses si rkul asi menuj u fasilit as utama yakni st asi un t v c. Area yang dit unj ukan ol eh kotak berwarna merah merupakan sit e enterance yang menuju langsung ke massa ut ama yait u st asi un tv 115
4. Konsep Peran cangan Bangun an • Konsep Bentu k Bangunan Sesuai dengan kaji an awal tent ang konsep gubahan bent uk bangunan yang memili ki hubungan erat dengan t ema perancangan maka bentukan yang di ambil yait u seni pahat batu di Minahasa yang di namakan WAR UGA. Dimana massa bangunan dirancanng dengan adanya pengurangan dibeberapa bagi an sehingga bentuk akan t erlihat seni pahat Waruga dari Kakas jika dilihat dari atas.
Konsep Bentukan Bangunan
•
Konsep Ruang Dalam Pol a ruang dal am di t at a dalam suatu sirkulasi yang berpol a cl ust er. Pola ini di t erapkan karena mengambil filosofi “ kekeluargaan” dal am pol a ruang dal am rumah adat Minahasa. Dimana jal ur sirkul asi dit at a membent uk menyebar tet api teratur yang menghubungkan seti ap fasilitas st udio maupun menuju si rkul asi vertical. Hal t ersebut dilakukan untuk mempermudah akses bagi para pengunjung yang datang untuk melakukan siaran.
•
Konsep S elub ung Bangunan Sesuai dengan tema perancangan yakni R egionalisme Dal am Arsit ekt ur yang mengandung unsur modern dan j uga unsur kedaerahaan maka, harus adanya penggabungan ant ara kedua unsur tersebur t erhadap perancangan stasi un tv. Penggabungan unsur i ni dapat dimaksudkan dengan mengambil unsur kedaerahaannya dari fil osofi -filosofi daerah yang ada seperti pada perancangan sirkulasi ruang dal am. Yaitu dengan mengambil unsur “ kekeluargaan” dal am pola ruang dal am rumah adat Minahasa. At au juga dapat mel et akkan unsur-unsur rumah adat ke dal am bangunan seperti bentuk atap segitiga. Penerapan un sur daerah
Pola Cluster Sirkulasi Ruang D alam
lainnya pada o bjek ran can gan yaitu, pada tiang-tiang yang dipergunak an sebagai pondasi ban gunan. Dalam rumah adat terdap at kolong yan g berfingsi sebagai penyimpanan hasil ternak dan hasil pertanian. Tetapi, dalam perancan gan ini kolon g dapat dim anfaatkan sebagai tempat atau lokasi sy utin g. Tetapi pen erapan kolong terhadap perancangan kali ini h anya ter dapat ditem pat tertentu saja, tidak seperti pada rumah adat yang sepenuhnya berkolon g. 116
•
V.
Stru ktu r Ban gun an • Struktur Bagian B awah Pondasi yang digunakan adal ah pondasi t iang pancang dengan pertimbangan, pondasi ti ang pancang cocok di gunakan untuk site pesisir pant ai sel ai n itu kekuatan dari pondasi ti ang pancang dalam memikul beban dal am juml ah yang besar sudah teruji. • Struktur Bagian Tengah Untuk strukt ur bagi an tengah bangunan menggunakan struktur bet on bert ul ang pada bagian kolom dan balok sert a sheerwall pada bagi an core bangunan dengan jarak bent angan 8x8 met er. • Struktur Bagian Atas Struktur at ap yang digunakan yaitu at ap plat dan at ap segitiga dengan tulangan besi/ baj a sebagai bagian dari i mplement asi t ema perancangan maka at ap segitiga dominan dal am perancangan ini.
PENUT UP Objek di sai n St asiun Tel evisi Swasta TVM Di Manado dengan t ema R egionalisme Dal am Arsit ekt ur merupakan sal ah satu fasilit as yang mengakomodir kegi atan dal am dunia pert el evisian yang mencakup acara-acara, yang menonj olkan kebudayaan Sulawesi Utara pada khususnya. Fungsi utama dari bangunan t ersebut yakni sebagai fasilit as unt uk membuat sebuah acara t elevisi bai k itu acara formal seperti berit a maupun acarakomersil seperti acara tal k show, sinet ron dan lain-l ain. Acara-acara yang dihadirkan diharapkan dapat menjadi sal ah satu wadah agar kebudayaan Sul awesi Ut ara khususnya dapat dikenal secara nasional maupun i nt ernasional. R egionalisme Dal am Arsit ekt ur yang menunjukan penyatuan antara kedaerahan dan modern digunakan sebagai tema perancangan. Hal tersebut dimaksudkan untuk semakin mempert egas bahwa st asiun TVM menj adi sal ah satu stasi un tel evisi yang merepresent ativ kot a Manado t etapi t et ap modern karena mengi ngat objek rancangan yany t et ap memerl ukan unsur modern didalamnya. M aka dipili hl ah tema perancangan yang menyatukan unsur kebuyaan dan unsur modern. DAFTAR PUST AKA https: //ri dwankamil. wordpress.com/2008/10/02/ regionalisme-sebagai -j al an-tengah/ http:// ma3dhy.bl ogspot. com/ 2011/ 07/ regi onali sme-dal am-arsit ektur Kil as Jurnal FTUI, Januari 2000, volume 2 nomor 1 Morisson, Mukht ahi r. 2006 Jurnal isti k T elevi si Prasetyo, Danang, Mrb. 2014. Thesis Tent ang Broadcast ing Centre. Thesi s Tidak Dit erbit kan Prof. DR. J. Turang, dkk. 1997, Profil Kebudayaan Minahasa Rencana Tat a Ruang Kot a (RTRW) Manado 2010 – 2030 Referensi Bacaan, Arsit ektur Regionalisme. P df Supri adi, Admaja, Mrb. 2014. Thesis Tent ang St asi un Bandung TV. Thesis Tidak Dit erbit kan Taura, Toshi haru. dan Nagai, Yukai.2010. Arti kel tent ang Discussion on Direction of Desi gn C reati vit y Research (Part 1) – N ewDefinition of Design and Creati vit y: Beyond the Probl em-Sol ving Paradi gm Tjasyono, Bayong HK Dkk. 2007. Workshop t entang Si st em Angin, disampai kan pada workshop turbin angi n kecepatan rendah dan pet a potesi angi n resolusi tinggi Wondomiseno, R. A., 1991. Regi onalisme Dal am Arsit ektur Indonesi a Wahid, Julaihi dan Karsono, bambang. 2011. Arsit ekt ur l ansekap dari zaman ke zaman, Yogyakarta: Graha Il mu. Zeisel, John. 1981. Inquiry by Design : T ool s for Environment-Behavi or research. Mont erey, Californi a. Brooks/ Col e Publishing Company. 117