ABSTRAK PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK PASIEN KONDILOMA AKUMINATA DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE MARET 2015 SAMPAI DENGAN MARET 2016 Kondiloma akuminata (KA) adalah infeksi menular seksual (IMS) berupa proliferasi jinak pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak genitalia, mukosa ataupun cairan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik pasien KA di RSUP Sanglah Denpasar periode Maret 2015 hingga Maret 2016. Penelitian retrospektif ini mengambil data dari rekam medis pasien KA yang datang berobat ke poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Sanglah Denpasar periode Maret 2015 hingga Maret 2016 dengan metode total sampling. Jumlah kunjungan pasien selama periode Maret 2015 hingga Maret 2016. adalah 4.446 orang, pasien KA sebanyak 48 orang dan prevalensi sebesar 1,1%. Ditemukan pasien laki-laki 54,2% dan perempuan 45,8 %, kelompok usia terbanyak usia 25-44 tahun (56,3%), tingkat pendidikan yang terbanyak adalah tingkat pendidikan dasar (45,8%), pekerjaan terbanyak adalah pegawai swasta (33,3%) dan pasien belum menikah lebih tinggi (56,3%). Terapi yang lebih banyak dipilih adalah tutul asam trikloroasetat (TCA) 80% pada 62,5% pasien. Pada laki-laki lokasi lesi paling sering terjadi pada penis (65,4%) dan perempuan pada vagina (68,2%), penyakit penyerta ditemukan pada 7 (27%) pasien laki-laki dan pada 11 (50%) pasien perempuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi dan karakteristik pasien KA perlu diteliti lebih lanjut dengan luas wilayah yang lebih besar dan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih mewakili populasi. Kata kunci : Kondiloma akuminata, prevalensi, karakteristik
ABSTRACT PREVALENCE AND CHARACTERISTIC OF PATIENT WITH CONDYLOMA ACUMINATA IN SANGLAH DENPASAR HOSPITAL PERIOD MARCH 2015 TO MARCH 2016 Condyloma acuminata (CA) is a sexually transmitted disease in the form of benign proliferation of the skin and mucosa caused by human papillomavirus (HPV) infections. This disease could be transmitted through contact with genital, mucosal membrane or body fluid. The purpose of this study is to find the prevalence and characteristic of CA in Sanglah Hospital Denpasar from March 2015 to March 2016. This retrospective study was performed based on the medical records of the patient presenting with CA from March 2015 to March 2016 with total sampling method. The number of patients who visited from March 2015 to March 2016 was 4.446, 48 cases diagnosed as CA and the prevalence was 1,1%. Male patients were 54,2%, and female were 45,8%. Most of the cases was found at the age of 25-44 years old (56,3%). The majority of patient education is primary education (45,8 %). Most common occupation was a private worker (33,3%) and based on marital status unmarried was higher (56,3%). Most common treatment chosen was trichloroacetic acid (TCA) 80% in 62,5% patient. Most frequent lesion location in male was penis (65,4%) and vagina in female (68,2%), 7 (27%) male patient and 11 (50%) female patient present with another STDs. This study shows that the prevalence and general characteristics of CA need to be further investigated with bigger scope and a longer period to be able to represent the population. Key words: Condyloma acuminata, prevalence, characteristic
RINGKASAN Prevalensi dan Karakteristik Pasien Kondiloma Akuminata di RSUP Sanglah Denpasar Periode Maret 2015 sampai dengan Maret 2016. Nyoman Yudia Trianadewi Nurbudhi, Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Udayana. Kondiloma akuminata (KA) adalah kelainan berupa proliferasi jinak pada kulit dan mukosa. Lesi pada KA dapat bersifat tunggal ataupun bergerombol yang membentuk masa polipoid sehingga terlihat seperti kembang kol. Penyakit ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang umumnya ditularkan melalui kontak seksual. Saat ini terdapat lebih dari 130 jenis HPV dengan tipe yang paling sering dijumpai menyebabkan KA adalah HPV tipe 6 dan 11. Lesi umumnya ditemukan pada daerah perianal, vaginal, dan servikal tetapi dapat juga ditemukan pada daerah oral. Prevalensi KA diperkirakan mencapai 1% pada populasi yang aktif melakukan hubungan seksual dengan 500,000 sampai 1.000.000 kasus baru terdiagnosa tiap tahunnya di Amerika Serikat. Penelitian yang dilakukan di Kanada melaporkan adanya peningkatan prevalensi KA dari 0.11% menjadi 0.15% pada tahun 1999 sampai 2006. Selain menyebabkan beban finansial yang cukup besar bagi negara, KA juga memberikan dampak psikososial pada penderitanya. Penelitian dilakukan di bagian Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar periode Maret 2015 hingga Maret 2016 menggunakan metode total sampling dengan meninjau jumlah kunjungan, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan,status perkawinan, pengobatan, lokasi lesi, dan penyakit infeksi menular seksual (IMS) penyerta. Hasil yang didapatkan dari pencatatan nomor rekam medik dan yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan 48 sampel. Penelitian ini menunjukkan prevalensi KA adalah 1,1% Ditemukan frekuensi pasien laki-laki sebesar 54,2% dan perempuan 45,8 %, kelompok usia 15-24 tahun sebesar 39,6%, kelompok usia 25-44 tahun sebesar 56,3% dan kelompok umur 45-64 tahun dengan frekuensi 4,2%, tingkat pendidikan dasar memiliki frekuensi sebesar 45,8%, kelompok pendidikan menengah 35,4%, dan 18.8% berasal dari pendidikan tinggi. Pekerjaan terbanyak adalah pegawai swasta (33,3%) dan pada pasien belum menikah didapatkan frekuensi 56,2% dan pada pasien yang sudah menikah didapatkan hasil 43,8%. Modalitas terapi yang paling sering digunakan adalah asam trikloroasetat (TCA) 80% pada 62,5% pasien. Pada laki-laki lokasi lesi paling sering pada penis (65,4%) dan perempuan pada vagina (68,2%), Penyakit penyerta ditemukan pada 7 (27%) pasien laki-laki dan pada 11 (50%) pasien perempuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi pasien dan karakteristik umum pasien KA perlu untuk diteliti lebih lanjut dengan luas wilayah yang lebih besar dan waktu yang lebih lama sehingga hasil penelitian bisa lebih mewakili populasi.
SUMMARY Prevalence and Characteristic of Patient with Condyloma Acuminata in Sanglah Denpasar Hospital Period March 2015 to March 2016. Nyoman Yudia Trianadewi Nurbudhi, Faculty of Medicine. Medical Education Program of Udayana University. Condyloma acuminata (CA) is an abnormality in the form of benign proliferation of the skin and mucosa. Lesion in CA may be single or multiple or coalesce to form polypoid masses. This disease is caused by Human Papilloma Virus (HPV) which common mode of transmission is through sexual contact. Currently, there is more than 130 type of HPV which type 6 and 11 are the most common cause of CA. Lesion commonly found in the perianal, vaginal and cervical area but can also be found in the oral mucosa. Estimated prevalence of CA is 1% in sexually active population with 500,000 to 1.000.000 new cases diagnosed every year in the United States of America. Study in Canada report there is an elevated prevalence of CA from 0.11% to 0.15% in 1999 to 2006. Besides causing economic burden, CA also gives psychosocial impact to its patient. This study conducted in Medical Record Department of Sanglah General Hospital Denpasar from March 2015 to March 2016 using total sampling method and investigated the characteristic of CA based on gender, age, occupation, marital status, the location of lesion, another presenting STDs and therapy. The sample obtained were 48 people. This study has shown Prevalence of CA is 1,1% The frequency of male patient were 54,2%, and female were 45,8 %. The age group of 15-24 were 39,6%, age group of 25-44 were 56,3% and age group of 45-64 with the frequency of 4,2%. Primary education group were 45,8%, secondary education 35,4%, and 18.8% came from higher education. Most common occupation was private worker (33,3%), for the unmarried patient the frequency was 56,2% and 43,8% in the married patient. Therapy commonly use to treat CA is trichloroacetic acid (TCA) 80%. The lesion was most common in the penis (65,4%) and vagina in the female patient (68,2%), patient presenting with another STDs was found in 7 (27%) male patient and in 11 (50%) female patient. This study shows that the prevalence and general characteristics of CA need to be further investigated with bigger scope and a longer period to be able to represent the population. The researcher also suggested more thoroughly in recording patient’s medical records. It was necessary for more appropriate management for patients.
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM ....................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN. ........................................................................................ ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI .......................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI .......................................... v ABSTRAK .................................................................................................................. vi ABSTRACT ............................................................................................................... vii RINGKASAN ........................................................................................................... viii SUMMARY ................................................................................................................ ix DAFTAR ISI ................................................................................................................ x DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kondiloma Akuminata...…………………………………...........5 2.2 Epidemiologi Kondiloma Akuminata ........................................................ 5 2.3 Etiologi Kondiloma Akuminata ................................................................. 6 2.4 Patofisiologi Kondiloma Akuminata ......................................................... 8 2.5 Faktor Risiko dan Transmisi Kondiloma Akuminata ................................ 8 2.6 Manifestasi Klinis Kondiloma Akuminata............................................... 10 2.7 Diagnosis Kondiloma Akuminata ............................................................ 11 2.8 Diagnosis Banding Kondiloma Akuminata ............................................. 12 2.9 Penatalaksanaan Kondiloma Akuminata.................................................. 12 2.10 Komplikasi Kondiloma Akuminata ....................................................... 14 2.11 Prognosis .................................................................................................15 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir .................................................................................... 16 3.2 Konsep Penelitian..................................................................................... 17 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Rancangan Penelitian.......................................................................18 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 18 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 18 4.3.1 Populasi Penelitian ......................................................................... 18 4.3.2 Sampel Penelitian........................................................................... 19 4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 19 4.3.4 Besar Sampel ................................................................................. 19 4.4 Variabel Penelitian ................................................................................... 19 4.4.1 Identifikasi Variabel....................................................................... 19 4.5 Penjelasan Variabel Penelitian ................................................................. 20 4.6 Protokol Penelitian ................................................................................... 21 4.7 Instrumen Pengumpulan Data .................................................................. 22
4.8 Analisis Data ............................................................................................ 22 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Umum Hasil Penelitian ..................................................... 24 5.2 Prevalensi KA ........................................................................................ 24 5.3 Karakteristik Demografi Pasien KA 5.3.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 25 5.3.2 Karakteristik Berdasarkan Usia .................................................... 26 5.3.3 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan .......................................... 27 5.3.4 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ............................................ 29 5.3.5 Karakteristik Berdasarkan Status Perkawinan .............................. 30 5.3.6 Karakteristik Berdasarkan Pengobatan ......................................... 31 5.4 Karakteristik Medis ................................................................................. 32 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ................................................................................................ 35 6.2 Saran ...................................................................................................... 36 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 37
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tipe HPV ..................................................................................................... 7 Tabel 5.1 Distribusi Pasien Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Periode Maret 2015 – Maret 2016 ..................................................................................... 24 Tabel 5.2 Distribusi Pasien KA menurut jenis kelamin di poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Periode Maret 2015 – Maret 2016 ........... 25 Tabel 5.3 Distribusi Pasien KA menurut usia di poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Periode Maret 2015 – Maret 2016 ...................................... 27 Tabel 5.4 Distribusi Pasien KA menurut Pendidikan di poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Periode Maret 2015 – Maret 2016 ............................. 28 Tabel 5.5 Distribusi Pasien KA menurut pekerjaan di poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Periode Maret 2015 – Maret 2016 ............................. 30 Tabel 5.6 Distribusi Pasien KA menurut status perkawinan di poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Periode Maret 2015 – Maret 2016 ........... 32 Tabel 5.7 Distribusi Pasien KA menurut pengobatan di poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Periode Maret 2015 – Maret 2016 ............................. 33 Tabel 5.8 Crosstabulation karakteristik medis KA .................................................... 35
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Konsep Penelitian................................................................................... 17
DAFTAR SINGKATAN HIV
: Human Immunodeficiency Virus
HPV
: Human Papilloma Virus
HR
: High Risk
ICTV : International Council on Taxonomy of Viruses IMS
: Infeksi Menular Seksual
IRT
: Ibu Rumah Tangga
KA
: Kondiloma Akuminata
L
: Laki - laki
LR
: Low Risk
P
: Perempuan
PNS
: Pegawai Negeri Sipil
PSK
: Pekerja Seks Komersial
SD
: Sekolah Dasar
SMA : Sekolah Menengah Atas SMP : Sekolah Menengah Pertama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondiloma akuminata (KA) atau dikenal sebagai kutil kelamin (genital wart) adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang berupa proliferasi jinak pada kulit dan mukosa (Leonard dkk, 2014). Lesi dapat bersifat tunggal ataupun bergerombol yang membentuk masa polipoid sehingga terlihat seperti kembang kol. Lesi umumnya ditemukan pada daerah perianal, vaginal, servikal, penis, dan uretra tetapi dapat juga ditemukan pada daerah oral (Chang dan Welton, 2004). Ukuran dari lesi bervariasi mulai dari ukuran yang sangat kecil sehingga tidak terlihat oleh mata, berukuran kerucut sampai yang sangat besar membentuk kembang kol (Leonard dkk, 2014). Penyakit KA disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang terbagi dalam berbagai subtipe. Saat ini terdapat lebih dari 130 jenis HPV yang telah teridentifikasi, dengan lebih dari 40 jenis menginfeksi organ kelamin. Termasuk diantaranya 15 jenis virus yang bersifat onkogenik (Leonard dkk, 2014). Jenis virus yang paling sering dijumpai menyebabkan KA adalah HPV tipe 6 dan 11. Waktu inkubasi HPV berbulanbulan dan bersifat laten, oleh karena itu bukti klinis muncul dalam kisaran bulan ke tahun (Freedberg dan Fitzpatrick, 1999; Chang dan Welton, 2004). KA dinilai sangat mengganggu, karena berdampak pada perasaan cemas, kehilangan percaya diri dan meningkatkan risiko seseorang menderita kanker (Leonard dkk, 2014). Apabila KA dibiarkan dan tidak ditangani penderita berisiko mengalami komplikasi yang dapat berupa kanker servik, vulva, vagina, penis, dan orofaring. Selain itu KA juga meningkatkan risiko terkena HIV dan IMS lainnya (Valerie dkk, 2012).
Penatalaksanaan KA saat ini lebih menekankan pada pengobatan lesi yang ada dan bukan menangani virus penyebabnya. Meskipun dapat disembuhkan sering terjadi kekambuhan. Banyak pasien yang tidak merespon terhadap pengobatan ataupun terjadi kekambuhan setelah pengobatan yang adekuat.
Penyakit KA termasuk salah satu infeksi menular seksual yang paling umum mempengaruhi populasi luas. Prevalensi KA diperkirakan 1% pada populasi yang aktif melakukan hubungan seksual. Diperkirakan 500.000 sampai 1.000.000 kasus baru terdiagnosa tiap tahunnya di Amerika Serikat (Valerie dkk, 2012). Penelitian yang dilakukan di Kanada melaporkan adanya peningkatan insiden tahunan KA dari 107 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 1999 menjadi 126 kasus pada tahun 2006, peningkatan itu terjadi baik pada wanita maupun pria. Pada jangka waktu tersebut prevalensi KA juga meningkat dari 0,11% menjadi 0,15%. Penelitian di Belanda mendapati adanya peningkatan pada penderita yang telah terdiagnosa dari tahun 2002 dan 2007 (Patel dkk, 2013). Di Indonesia, prevalensi KA di masyarakat berkisar antara 5 – 19% (Zubier, 2003). KA menyebabkan beban finansial yang cukup besar bagi negara. Beban ekonomi dari KA pada tahun 2004 di Amerika diperkirakan mencapai empat juta dolar per tahunnya (Valerie dkk, 2012). Prevalensi KA paling tinggi terjadi pada usia remaja dan dewasa muda, penelitian yang dilakukan di Semarang tahun 2010 melaporkan KA terbanyak pada kelompok umur 18-34 tahun, di Medan tahun 2009 prevalensi KA tertinggi pada kelompok umur 20-24 tahun (Hidayat, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Von krogh menemukan bahwa prevalensi KA mencapai puncaknya pada usia 20 –
24 tahun (20%), yang kemudian akan berkurang sebanyak 8 – 10 % pada wanita yang berusia 30 tahun (Ozgul, 2011) Melihat tingginya prevalensi KA dan dampak yang dapat ditimbulkan, maka peneliti ingin mengetahui secara lebih jelas mengenai prevalensi dan karakteristik penderita KA yang terdata di rekam medis RSUP Sanglah Denpasar yang diharapkan dapat membantu memprediksi faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya KA. Penelitian ini dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar yang merupakan pusat pelayanan dan rujukan di Bali, sehingga pasien dengan berbagai jenis penyakit akan mendatangi atau mendapatkan rujukan ke rumah sakit ini, termasuk penderita KA.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian yang diajukan adalah: 1) Berapakah prevalensi penderita KA di RSUP Sanglah Denpasar ? 2) Bagaimana karakteristik penderita KA di RSUP Sanglah pada periode Maret 2015 sampai dengan Maret 2016 menurut
jenis kelamin, usia, pendidikan,
pekerjaan, status perkawinan, pengobatan, lokasi lesi, dan penyakit IMS penyerta ?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik penderita KA di RSUP Sanglah Denpasar.
1.3.2 Tujuan Khusus 1) Untuk mengetahui prevalensi penderita KA di RSUP Sanglah Denpasar periode Maret 2015 sampai Maret 2016. 2) Untuk mengetahui karakteristik penderita KA di RSUP Sanglah Denpasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, pengobatan, lokasi lesi, penyakit IMS penyerta.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Bagi pengembangan ilmu Sebagai studi dasar untuk mengembangkan penelitian mengenai KA di RSUP Sanglah Denpasar. 2) Bagi masyarakat Dapat memberikan informasi terbaru, menambah wawasan masyarakat tentang gambaran umum KA. 3) Memperkaya pengetahuan bagi tenaga medis di RSUP Sanglah sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terkait KA.